penerapan model jigsaw dengan kombinasi media …/penerapan... · 2.1. standar kompetensi pkn kelas...

104
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI PADA PEMBELAJARAN PKN KELAS V SDN BORONGAN 02 POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: ANDANG ANGGORO K7108080 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: trinhdat

Post on 09-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA AUDIO VISUAL

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI KEBEBASAN

BERORGANISASI PADA PEMBELAJARAN PKN KELAS V SDN

BORONGAN 02 POLANHARJO KLATEN

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

ANDANG ANGGORO

K7108080

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI

PADA PEMBELAJARAN PKN KELAS V SDN BORONGAN 02

POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh:

ANDANG ANGGORO

K7108080

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 4: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Andang Anggoro. PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI

MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI PADA PEMBELAJARAN

PKN KELAS V SDN BORONGAN 02 POLANHARJO KLATEN TAHUN

AJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah: untuk meningkatkan pemahaman materi

kebebasan berorganisasi melalui model Jigsaw dengan kombinasi media audio

visual pada pembelajaran PKn kelas V SD Negeri Borongan 02 Polanharjo

Klaten tahun ajaran 2011/2012.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian

dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa

kelas V SD Negeri Borongan 02 yang berjumlah 17. Sumber data berasal dari

guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara,

tes dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber data

dan metode. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif. Prosedur

penelitian dilaksanakan dalam bentuk siklus yang berulang-ulang, yang mencakup

empat langkah, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)

observasi, dan (4) refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas pada pratindakan

adalah 61,20 dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 47,06% atau 8 siswa.

Pada siklus I, nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 73,44 dengan presentase

ketuntasan klasikal sebesar 76,48% atau 13 siswa. Pada siklus II, nilai rata-rata

kelas meningkat lagi menjadi 78,82 dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar

88,23% atau 15 siswa. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa melalui

Jigsaw dengan kombinasi media audio visual dapat meningkatkan pemahaman

materi kebebasan berorganisasi pada pembelajaran PKn kelas IV SD N Borongan

02 Polanharjo Klaten.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model

Jigsaw dengan kombinasi media audio visual dapat meningkatkan pemahaman

materi kebebasan berorganisasi pada pembelajaran PKn kelas V SDN Borongan

02 Polanharjo Klaten tahun ajaran 2011/2012.

Kata Kunci: Kebebasan berorganisasi, model jigsaw, media audio visual.

Page 7: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRAK

Andang Anggoro. THE APPLICATION OF JIGSAW MODEL COMBINED

WITH AUDIO VISUAL MEDIA TO IMPROVE GRADE V STUDENTS

UNDERSTANDING OF FREEDOM ASSOCIATION MATERIAL IN THE

SUBJECT OF CIVIL EDUCATION IN SDN BORONGAN 02

POLANHARJO KLATEN ACADEMIC YEAR 2011/2012. Script, teacher

Training and Education Faculty Sebelas Maret University Surakarta. July 2012.

The objective of this research is to improve grade V students‟

understanding of freedom association by Jigsaw model combined with audio

visual media in the subject of civil education in SD Negeri Borongan 02

Polanharjo Klaten academic year 2011/2012.

This study is a classroom action research (CAR). The research was held in

two cycles in each which consisted of planning, taking action, observation and

reflection. The subjects of the research were grade V students of SD Negeri

Borongan 02 consisting 17 students. The sources of data came from teacher and

students. The techniques of collecting data are observation, interview, test and

documentation. To get data validity, the researcher used triangulation of data

sources, method and theory. The data analysis used was interactive analysis

technique. The research procedure was in form of repetitive cycles which

consisted of four steps namely (1) planning, (2) taking action, (3) observation, and

(4) reflection.

The result of the study shows that the mean score before taking action was

61,20 with classical passing grade of 47,06% or 8 students. In Cycle I, the mean

score improved into 73,44 with classical passing grade 76,48% or 13 students. In

Cycle II, the classical mean score improved into 78,82 with classical passing

grade 88,23% or 15 students. The result shows that Jigsaw model combined with

audio visual media type can improve grade V students understanding of freedom

association material in the subject of civil education in SDN Borongan 02

Polanharjo Klaten.

Based on the research, it can be concluded that application Jigsaw model

combined with audio visual media can improve grade V students understanding of

freedom association material in the subject of civil education in SDN Borongan

02 Polanharjo Klaten academic year 2011/2012.

Key Words: Jigsaw model, freedom association, audio visual media

.

Page 8: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

Maka sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya

sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

(Al-Insyirah: 5-6)

“ Berusahalah mendapatkan yang terbaik dengan cara yang terbaik yang kita

bisa, kesuksesan adalah sebuah pilihan.”

(Sinta Dwi Jayanti)

Lihatlah kegagalan bila hanya untuk dijadikan pedoman untuk tidak mengulangi

kegagalan itu

(Yusuf Rizqi)

Tiada suatu keberhasilan dan kesuksesan yang diperoleh tanpa perjuangan dan

ridho Allah SWT

(Penulis)

Page 9: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku, kupersembahkan karya ini untuk:

Ayah dan Ibuku tercinta,

Sukamto dan Yantini, terimakasih atas segala kasih sayang yang telah kalian

berikan kepadaku selama ini.

Adikku tersayang,

Didid dan Lujeng kalian penyemangatku.

Wahyu Ningsih

Terimakasih telah memberi semangat di hari-hariku.

Teman-teman PGSD kelas 8A,

Adhi, Afeq, Andrie, Dwi, Dewi, Tegar bersama kalian aku merasakan apa itu

sebuah perjuangan untuk meraih asa

dan cita-cita.

Almamaterku, UNS,

Terimakasih telah mempertemukanku dengan orang-orang hebat

dan memberikanku banyak ilmu sebagai bekal

untuk menjalani kehidupanku kelak.

Page 10: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN

KOMBINASI MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI PADA

PEMBELAJARAN PKN SISWA KELAS V SDN BORONGAN 02

POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 2011/2012”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini

tidak lepas dari bimbingan, pengarahan, petunjuk dan saran-saran dari berbagai

pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. A. Dakir, M.Pd selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan

dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Karsono, M.Sn selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Sumarja, S.Pd selaku Kepala SD Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten yang

telah memberi kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam

penelitian.

7. Fatimah, Ama.Pd selaku guru kelas V SD Negeri Borongan 02 Polanharjo

Klaten yang telah memberikan bimbingan dan telah merelakan waktu untuk

berkolaborasi dengan penulis dalam penelitian ini.

Page 11: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

8. Para siswa kelas V SD Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten yang telah

bersedia untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

9. Semua pihak yang turut dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin

disebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Meskipun demikian, peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti

khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, Oktober 2012

Peneliti

Page 12: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ v

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 6

A. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 6

1. Hakikat Pemahaman Materi Kebebasan Beroganisasi .................. 6

a. Pengertian Pemahaman ........................................................... 6

b. Hakikat PKn ............................................................................ 8

c. Kebebasan Berorganisasi ........................................................ 9

d. Tinjauan Materi Kebebasan Berorganisasi di SD ................... 10

2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ................. 16

a. Pengertian Model Pembelajaran .......................................... . 16

b. Model Pembelajaran Kooperatif... ....................................... . 17

Page 13: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

c. Unsur – unsur Pembelajaran Kooperatif .............................. 18

d. Ciri – ciri Pembelajaran Kooperatif ..................................... 19

e. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran

Kooperatif ............................................................................ 19

f. Model Pembelajaran Tipe Jigsaw ........................................ 20

3. Hakikat Media Audio Visual ...................................................... 24

a. Pengertian Media................................................................ . 24

b. Manfaat Media Pembelajaran .............................................. 24

c. Prinsip Pemilihan Media ................................................... 26

d. Klasifikasi Media Pembelajaran .......................................... 26

e. Pengertian Media Audio Visual ........................................... 27

f. Pemanfaatan Media Audia Visual dalam Pembelajaran ...... 28

g. Video…………………………… ........................................ 29

B. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 31

C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 32

D. Hipotesis .............................................................................................. 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................... 35

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 35

B. Subjek Penelitian ................................................................................. 36

C. Data dan Sumber Data ........................................................................ 36

D. Pengumpulan Data .............................................................................. 36

E. Validitas Data ...................................................................................... 38

F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 38

G. Indikator Kinerja Penelitian ................................................................ 40

H. Prosedur Penelitian ............................................................................. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 46

A. Deskripsi Pratindakan ......................................................................... 46

B. Deskripsi Hasil Tindakan Antarsiklus ................................................ 49

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus .......................................... 80

D. Pembahasan ........................................................................................ 82

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .......................................... 84

Page 14: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

A. Simpulan ............................................................................................. 84

B. Implikasi .............................................................................................. 84

C. Saran .................................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 87

LAMPIRAN ....................................................................................................... 89

Page 15: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Kerangka Berpikir ............................................................................................ 34

3.1. Model Analisis Interaktif .................................................................................. 39

3.2. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas ............................................................. 41

4.1. Histogram Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Pratindakan ............... 48

4.2. Histogram Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Nilai Rata-rata dan

Ketuntasan Belajar secara Klasikal Pratindakan .............................................. 49

4.3. Histogram Nilai PKn Siswa Kelas V Pertemuan 1 Siklus I ............................. 54

4.4. Histogram Nilai PKn Siswa Kelas V Pertemuan 2 Siklus I ............................. 57

4.5. Histogram Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Siklus I ...................... 61

4.6. Histogram Perbandingan Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi

Pratindakan dan Siklus I ................................................................................... 63

4.7. Histogram Nilai PKn Siswa Kelas V Pertemuan 1 Siklus II ............................ 70

4.8. Histogram Nilai PKn Siswa Kelas V Pertemuan 2 Siklus II ............................ 72

4.9. Histogram Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Siklus II .................... 76

4.10. Histogram Perbandingan Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi

Siklus I dan Siklus II ........................................................................................ 78

4.11. Histogram Perbandingan Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi

Pratindakan, Siklus I dan Siklus II ................................................................... 81

Page 16: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ...................... 9

3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian ......................................................................... 35

4.1. Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Pratindakan ........................... 47

4.2. Distribusi Data Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Pratindakan . 47

4.3. Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Nilai Rata-rata, dan Ketuntasan

Klasikal Pratindakan ................................................................................... 49

4.4. Nilai PKn Siswa Kelas V Pertemuan 1 Siklus I…………………..……...53

4.5. Distribusi Data Nilai PKn Siswa Kelas V Pertemuan 1 Siklus I ................ 53

4.6. Nilai PKn Siswa Kelas V Pertemuan 2 Siklus I ......................................... 56

4.7. Distribusi Data Nilai PKn Siswa Kelas V Pertemuan 2 Siklus I ................ 56

4.8. Rata-rata Nilai PKn Siswa Materi Kebebasan Berorganisasi Siklus I ....... 60

4.9. Distribusi Data Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Siklus I ........ 61

4.10. Perbandingan Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Pratindakan

dan Siklus I ................................................................................................. 62

4.11. Nilai PKn Siswa Kelas V Pertemuan 1 Siklus II ........................................ 69

4.12. Distribusi Data Nilai PKn Siswa Kelas V Pertemuan 1 Siklus II .............. 69

4.13. Nilai PKn Siswa Kelas V Pertemuan 2 Siklus II ........................................ 71

4.14. Distribusi Data Nilai PKn Siswa Kelas V Pertemuan 2 Siklus II .............. 72

4.15. Distribusi Data Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Siklus II ....... 76

4.16. Perbandingan Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Siklus I dan

Siklus II....................................................................................................... 77

4.17. Perbandingan Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Pratindakan,

Siklus I, dan Siklus II ................................................................................. 81

Page 17: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ........................................................................................................... 89

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 ........................ 92

3. Materi Ajar Pertemuan 1 ............................................................................ 98

4. Lembar Kerja Tim Ahli Siklus I Pertemuan 1 ........................................... 101

5. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 1 ............................................. 105

6. Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 1 ........................................................... 106

7. Kunsi Jawaban Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 1 .................................. 107

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan 2 ....................... 108

9. Materi Ajar Pertemuan 2 ............................................................................ 114

10. Lembar Kerja Tim Ahli Siklus I Pertemuan 2 ........................................... 117

11. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 2 ............................................. 121

12. Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 2 ........................................................... 122

13. Kunsi Jawaban Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 2 .................................. 123

14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 ....................... 124

15. Materi Ajar Pertemuan I............................................................................. 130

16. Lembar Kerja Tim Ahli Siklus II Pertemuan 1 .......................................... 133

17. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 1 ........................................... 137

18. Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 1 .......................................................... 138

19. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 1................................. 139

20. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 ....................... 140

21. Materi Ajar Pertemuan 2 Siklus II ............................................................. 146

22. Lembar Kerja Tim Ahli Siklus II Pertemuan 2 .......................................... 149

23. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 2 ........................................... 153

24. Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 2 .......................................................... 154

25. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 2................................. 155

26. Soal Tes Awal ............................................................................................ 156

27. Kunci Jawaban Tes Awal ........................................................................... 157

Page 18: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

28. Pedoman Lembar Observasi Kemampuan Guru Mengajar

Siklus…Pertemuan… ................................................................................. 158

29. Hasil Observasi Kemampuan Guru Mengajar Siklus I .............................. 159

30. Hasil Observasi Kemampuan Guru Mengajar Siklus II ............................. 160

31. Pedoman Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa ...................... 161

32. Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran PKn Siswa Siklus I .................... 162

33. Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran PKn Siswa Siklus II ................... 163

34. Data Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Siswa Kelas V SDN

Borongan 02 Pratindakan ........................................................................... 164

35. Data Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Siswa Kelas V SDN

Borongan 02 Siklus I ................................................................................. 165

36. Data Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Siswa Kelas V SDN

Borongan 02 Siklus II ................................................................................ 166

37. Pedoman dan Hasil Wawancara Untuk Guru Sebelum Penerapan Model

Jigsaw dan Media Audio Visual ................................................................ 167

38. Pedoman dan Hasil Wawancara Untuk Guru Setelah Penerapan Model

Jigsaw dan Media Audio Visual ................................................................ 169

39. Pedoman dan Hasil Wawancara Untuk Siswa Sebelum Penerapan Model

Jigsaw dan Media Audio Visual ................................................................ 171

40. Pedoman dan Hasil Wawancara Untuk Guru Setelah Penerapan Model

Jigsaw dan Media Audio Visual ................................................................ 173

41. Nilai Terendah Pratindakan........................................................................ 175

42. Nilai tertinggi Pratindakan ......................................................................... 176

43. Lembar Evaluasi Nilai Terendah Siswa Siklus I........................................ 177

44. Lembar Evaluasi Nilai Tertinggi Siswa Siklus I ........................................ 178

45. Lembar Evaluasi Nilai Terendah Siswa Siklus II ...................................... 179

46. Lembar Evaluasi Nilai Tertinggi Siswa Siklus II ...................................... 180

47. Foto Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 181

48. Surat-surat Penelitian ................................................................................. 183

Page 19: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal penting yang harus dialami oleh setiap manusia

sebagai bekal untuk menjalani kehidupan di masa yang akan datang. Pendidikan

dapat diajarkan kepada seseorang melalui berbagai hal dan salah satunya melalui

mata pelajaran yang dijadikan bekal, tidak hanya berupa pengetahuan melainkan

lebih dari itu yaitu yang menyangkut cara menyikapi tentang masalah sosial yang

ada di sekitarnya. Salah satu mata pelajaran yang penting untuk menyikapi

masalah sosial adalah Pendidikan Kewarganegaraan.

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di sekolah mempunyai

peranan penting dalam membentuk manusia berkarakter yang mampu memahami

dan melaksanakan hak serta kewajibannya sebagai warga negara Indonesia. Hal

ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran pokok di

sekolah dasar yang mempunyai peranan penting. Hal itu dikarenakan PKn

merupakan mata pelajaran yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. PKn

diberikan sejak anak mengenal pendidikan, karena berguna agar siswa memiliki

kemampuan untuk berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi

isu kewarganegaraan.

Sudjatmiko (2008: 12) memberikan batasan tentang PKn adalah mata

pelajaran yang secara umum bertujuan untuk mengembangkan potensi individu

warga negara Indonesia, sehingga memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan

kewarganegaraan yang memadai dan memungkinkan untuk berpartisipasi secara

cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai kehidupan bermasyarakat. Sunarso

(2010: 10) menyatakan bahwa tujuan mata pelajaran PKn adalah untuk

membentuk warga negara yang baik (a good citizen) yakni, warga yang memiliki

kecerdasan baik intelektual, emosional, sosial maupun spiritual, memiliki rasa

Page 20: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

bangga dan tanggung jawab, dan mampu berpartisipasi dalam kehidupan

bermasyarakat dan bernegara agar tumbuh rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

Pembelajaran PKn idealnya dapat dipahami oleh siswa agar dapat

diterapkan dalam kehidupan sosial. Salah satu materi dalam pembelajaran PKn

kelas V adalah Kebebasan berorganisasi. Materi kebebasan berorganisasi harus

benar-benar dipahami oleh siswa karena bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.

Terlebih, materi yang dicakup sangatlah luas seperti: pengertian organisasi, peran

serta dalam organisasi, organisasi lingkungan sekolah dan organisasi lingkungan

masyarakat. Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan pada tanggal

8-9 Februari 2012 oleh peneliti dengan Ibu Fatimah, selaku guru kelas V SDN

Borongan 02 Polanharjo terdapat kendala dalam pembelajaran PKn di SDN

Borongan 02 Polanharjo. Hal tersebut dibuktikan dengan cukup banyak siswa

yang mendapat nilai di bawah KKM.

Dari hasil observasi, wawancara dan tes awal pratindakan ditemukan fakta

pembelajaran PKn materi tentang kebebasan berorganisasi masih rendah, Hal itu

dibuktikan dengan hasil nilai tes awal pratindakan PKn materi tentang kebebasan

berorganisasi sebagai berikut. Siswa yang memperoleh nilai 40 ada 2 anak

(11,76%), siswa yang memperoleh nilai 45 ada 1 anak (5,88%), siswa yang

memperoleh nilai 50 ada 2 anak (11,76%), siswa yang memperoleh nilai 55 ada 1

anak (5,88%), siswa yang memperoleh 60 ada 2 anak (11,76%), siswa yang

memperoleh nilai 70 ada 6 anak (35,29%), siswa yang memperoleh nilai 75 ada 3

anak (17,64%). Rata-rata nilai siswa kelas V adalah 61,5 dengan nilai terendah

adalah 40 dan nilai tertinggi adalah 75. Padahal diketahui bahwa Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan adalah 65 (lihat lampiran 34

halaman 164). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pemahaman materi

siswa terhadap materi pelajaran adalah sangat rendah.

Dari hasil wawancara dengan guru kelas V, rendahnya nilai tersebut

dipengaruhi karena beberapa faktor di antaranya: 1) siswa mengalami kesulitan

dalam memahami materi pelajaran, 2) guru dalam pembelajaran masih

menggunakan metode ceramah dan cenderung sebagai pusat pembelajaran

(teacher centered) sehingga siswa cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran,

Page 21: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

3) Guru tidak menggunakan media pembelajaran yang variatif, sehingga siswa

sulit dalam menerima materi yang disampaikan. Dalam hal ini, siswa kelas V

SDN Borongan 02 Polanharjo Klaten cenderung bosan karena hanya hanya

mendengarkan, membaca dan menghafal informasi yang diperoleh, sehingga

konsep yang tertanam tidak kuat

Berdasarkan uraian di atas dalam pembelajaran perlu diadakan tindakan

untuk mengatasi permasalahan tersebut agar pembelajaran lebih bermakna serta

mampu meningkatkan pemahaman materi yang disampaikan oleh guru. Dalam

penelitian ini dipilih model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan media audio

visual untuk mengatasi masalah tersebut.

Menurut Sugiyanto (2008: 35) pembelajaran kooperatif (cooperative

learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan

kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi untuk

mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran jigsaw yang dikembangkan oleh

Elliot Aronson (1978) ini merupakan model pembelajaran yang diterapkan dengan

cara pembentukkan tim asal dan tim ahli dalam kegiatan pembelajaran. Adapun

keunggulan dari model pembelajaran tipe jigsaw menurut Kholid dkk (2009: 11)

antara lain: 1) Dapat meningkatkan hubungan kooperatif dan hubungan yang lebih

baik antarsiswa dan dapat mengembangkan kompetensi akademis siswa, 2)

Memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual siswa.

3) Siswa lebih banyak belajar pada teman dalam belajar kooperatif daripada

kepada guru.

Keunggulan yang terdapat pada model jigsaw dipandang tepat digunakan

dalam model pembelajaran untuk materi kebebasan berorganisasi. Jigsaw akan

mempermudah siswa dalam mendalami materi, aktif dalam proses pembelajaran,

sehingga pembelajaran terasa lebih variatif. Selain itu, siswa juga akan termotivasi

untuk memupuk rasa tanggung jawab dan kerja samanya.

Di samping menggunakan model jigsaw peneliti juga menggunakan media

pembelajaran. Menurut Anitah (2009: 123) media pembelajaran berarti sesuatu

yang mengantarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan kepada penerima

pesan. Jadi, dapat dikatakan bahwa penggunaan media pembelajaran sangat

Page 22: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

penting untuk menyampaikan materi kepada siswa. Media audio visual sebagai

pendukung dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan media

audio visual untuk mendukung model Jigsaw yang diterapkan. Media audio visual

merupakan media pandang dengar yang berupa potongan-potongan gambar dan

diolah melalui teknik tertentu dan memberikan kesan hidup pada gambar (Yudhi

Munadi, 2008: 13).

Media audio visual dapat merangsang peserta didik lebih berkonsentrasi dan

lebih memahami materi yang diajarkan karena penyampaian materi dengan media

audio visual bisa lebih menarik perhatian daripada penyampaian materi melalui

ceramah. Selain itu, media audio visual memberikan kesan positif karena lebih

menarik, lebih menyenangkan, dan memberikan memori yang kuat pada peserta

didik. Media audio visual menstimulasi indera pendengaran dan penglihatan siswa

sehingga siswa dapat lebih memahami dan meresapi makna yang terkandung

dalam tayangan media tersebut. Hal tersebut diharapkan mempermudah siswa

dalam menerima pesan.

Berdasarkan paparan di atas peneliti tertarik untuk mengkaji masalah di atas

dengan judul “Penerapan Model Jigsaw dengan Kombinasi Media Audio Visual

untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Kebebasan Berorganisasi pada

Pembelajaran PKn Kelas V SDN Borongan 02 Polanharjo Klaten Tahun Ajaran

2011/2012”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat disusun rumusan masalah

sebagai berikut: “Apakah penerapan model Jigsaw dengan kombinasi media audio

visual dapat meningkatkan pemahaman materi kebebasan berorganisasi pada

pembelajaran PKn kelas V SD Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten Tahun

ajaran 2011/2012?”.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan pemahaman materi kebebasan

berorganisasi menggunakan model Jigsaw dengan kombinasi media audio visual

Page 23: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

pada pembelajaran PKn kelas V SD Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten

Tahun Ajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan sumbangan dalam khasanah keilmuan, untuk meningkatkan

mutu pendidikan di Indonesia khususnya di SD.

b. Mengembangkan kreativitas guru dalam penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran PKn.

c. Menambah wawasan dalam menggunakan media audio visual untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

1. Meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn

khususnya materi kebebasan berorganisasi.

2. Meningkatkan kerjasama dalam kelompok belajar siswa.

3. Meningkatkan minat belajar siswa.

4. Meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

b. Bagi Guru

1. Meningkatkan motivasi guru untuk selalu menemukan model

pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran.

2. Memberikan solusi dalam mengatasi permasalahan rendahnya

pemahaman siswa dalam menerima materi pembelajaran.

3. Menambah pengetahuan guru tentang manfaat dan cara

menggunakan model jigsaw dalam pembelajaran.

4. Untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar.

c. Bagi Sekolah

1. Untuk meningkatkan kualitas sekolah,

2. Untuk meningkatkan iklim pembelajaran yang kondusif di sekolah

Page 24: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Pemahaman Materi Kebebasan Berorganisasi

a. Pengertian Pemahaman

Menurut W. Js Poerwodarminto pemahaman berasal dari kata “paham”

yang artinya mengerti benar tentang suatu hal. Pemahaman siswa adalah

proses, perbuatan, cara memahami sesuatu. Sedangkan belajar adalah upaya

untuk memperoleh pemahaman, hakekat belajar itu sendiri adalah usaha

mencari dan menemukan makna atau pengertian (Faqih Samlawi dan

Bunyamin Maftuh, 2001: 8).

Tipe belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan adalah

pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri

sesuatu yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah

dicontohkan, atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain. Dalam

taksonomi Bloom, kesanggupan memahami setingkat lebih tinggi daripada

pengetahuan. Menurut B.S. Bloom pemahaman mencakup kemampuan untuk

menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari (W.S. Winkel, 1991:

274).

Senada dengan pendapat di atas J. Murshell mengatakan “Isi pelajaran

yang bermakna bagi anak dapat dicapai bila pengajaran mengutamakan

pemahaman, wawasan, (insight) bukan hafalan dan latihan (Faqih Samlawi

dan Bunyamin Maftuh, 2001: 8). Menurut Leo Sutisto seseorang dikatakan

memahami tentang sesuatu jika dapat memaparkannya dengan rinci dan

menjelaskan (Faqih Samlawi dan Bunyamin Maftuh, 2001: 8).

Dari beberapa pendapat para ahli di atas maka, dapat disimpulkan

bahwa pemahaman adalah kemampuan untuk meresapi makna secara

mendalam yang lebih dari pengetahuan yang tertanam dalam pikiran. Dengan

Page 25: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

kemampuan tersebut maka seseorang dapat menjelaskan kembali sesuatu

dengan rinci dan benar.

b. Hakikat PKn

1) Pengertian PKn

Menurut Arnie Fajar (2009: 141-142), mata pelajaran

kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada

pembentukkan karakter seseorang tanpa memandang segi agama,

sosiokultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga Negara

yang cerdas terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila

dan UUD 1945. Mata pelajaran kewarganegaraan tersebut harus bersifat

dinamis dan mampu menarik perhatian siswa yaitu dengan cara belajar

membantu peserta didik mengembangkan pemahaman, baik materi

maupun intelektual dan partisipatori dalam kegiatan sekolah.

Menurut Soemantri (1967), Pendidikan Kewarganegaraan

merupakan mata pelajaran sosial yang bertujuan untuk membentuk atau

membina warga negara yang baik, yaitu warga negara yang tahu, mau

dan mampu berbuat baik (Ruminiati, 2007: 1.25).

Menurut Winataputra (2005), Pendidikan Kewarganegaraan adalah

pendidikan yang menyangkut status formal warga negara yang pada

awalnya diatur dalam undang-undang no. 2 th 1949. Undang-undang ini

berisi tentang diri kewarganegaraan dan peraturan tentang naturalisasi

atau pemerolehan status sebagai warga negara Indonesia (Ruminiati,

2007: 1.25).

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa mata pelajaran PKn adalah salah satu mata pelajaran yang

mengajarkan dan menanamkan pengetahuan, keterampilan, dan karakter

kewarganegaraan untuk menjadi warga negara yang baik.

2) Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Setiap usaha pendidikan senantiasa memiliki tujuan tertentu yang

hendak dicapai. Berdasarkan tujuan pendidikan yang jelas, tegas, terarah,

maka pendidik dapat menentukan usaha apa yang akan dilakukannya dan

bahan pelajaran apa yang sebaiknya diberikan kepada anak didiknya.

Page 26: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Sunarso (2008: 11) menyatakan bahwa Pkn mempunyai beberapa tujuan

sebagai berikut:

1) Berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan. Dalam hal ini PKn bertujuan untuk membentuk

sikap warga yang Negara yang mampu memecahkan berhubungan

dengan masalah sosial di sekitarnya.

2) Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan bertindak

secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara.

3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama

dengan bangsa-bangsa lain. PKn bertujuan membentuk masyarakat

yang demokrasi seperti dalam hal mengemukakan pendapat.

4) Berinteraksi dengan bangsa lain dalam percaturan dunia secara

langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan PKn adalah

membentuk pribadi seseorang yang mampu berinteraksi dengan orang

lain dalam kehidupan bermasyarakat serta membentuk seseorang menjadi

warga negara yang baik dan bertanggung jawab.

3) Ruang Lingkup PKn

Mata pelajaran PKn mempunyai ruang lingkup yang dikelompokkan

berdasarkan bahan pelajaran. Dalam silabus KTSP Pkn SD Kelas V

Semester II dipaparkan seperti pada tabel 2. 1.

Tabel 2. 1 Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II Kurikulum 2006

Sekolah :

Kelas : V

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Semester : 2 (Dua)

Page 27: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Standar Kompetensi : 3. Memahami Kebebasan Berorganisasi.

4. Menghargai Keputusan Bersama.

Kompetensi Dasar Materi

3.1 Mendeskripsikan pengertian

organisasi

Pengertian organisasi

Unsur-unsur organisasi

Langkah-langkah pembentukkan

organisasi

3.2 Menyebutkan contoh organisasi

di lingkungan sekolah dan

masyarakat

Organisasi di lingkungan sekolah

Organisasi di lingkungan sekolah

3.3 Menampilkan peran serta dalam

memilih organisasi di sekolah.

Pemimpin dan anggota yang baik

Pengurus organisasi

4.1 Mengenal bentuk- bentuk

keputusan bersama

Pengertian musyawarah

Pengambilan keputusan bersama

dalam musyawarah

Bentuk keputusan bersama

4.2 Mematuhi keputusan bersama

Pelaksanakan keputusan bersama.

Manfaat mematuhi keputusan

bersama

c. Kebebasan Berorganisasi

1) Pengertian Kebebasan Berorganisasi

Menurut Retnoningsih dan Suharso dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2009: 79) kata “kebebasan” berasal dari kata dasar “bebas”

dengan arti “lepas sama sekali, merdeka”. Konfiks ke- -an ini membentuk

kata benda dari kata “bebas” yang sebelumnya merupakan kata sifat

menjadi “kebebasan” yang berarti sesuatu yang merdeka. Setiati

Widihastuti (2008: 57) berpendapat bahwa kebebasan berorganisasi adalah

kemerdekaan untuk melakukan sesuatu tanpa halangan apapun sesuai

dengan kemauan hati.

Page 28: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Kebebasan berorganisasi adalah hak memilih organisasi yang

dilindungi undang-undang (Najib Sulhan dkk, 2008: 62). Senada dengan

pendapat Najib Sulhan, Winarno (2009: 64) mengatakan bahwa kebebasan

berorganisasi adalah hak setiap warga negara untuk memilih dan mebentuk

suatu organisasi atau kelompok yang sesuai dengan keinginannya. Prayoga

Bestari (2009: 60) memberikan definisi bahwa kebebebasan berorganisasi

merupakan kebebasan untuk memilih organisasitanpa adanya paksaan

pihak lain, kecuali berdasarkan pilihan hati nurani.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa kebebasan berorganisasi adalah hak warga negara

untuk bebas memilih organisasi yang menjadi pilihannya sesuai dengan

keinginan dan kemampuannya untuk mencapai tujuan tertentu.

d. Tinjauan Materi Kebebasan Berorganisasi di SD

1) Organisasi

a. Pengertian Organisasi

Menurut Najib Sulhan (2008: 73) organisasi merupakan bentuk

perkumpulan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Hal senada juga

diungkapkan Ikhwan Sapto Darmono (2008: 71) yang menyatakan

bahwa organisasi merupakan suatu perkumpulan yang anggotanya

terdiri atas beberapa orang untuk melakukan kerjasama dalam upaya

mencapai tujuan bersama. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan

bahwa organisasi adalah sekelompok orang yang mempunyai tujuan

bersama.

Dalam sebuah organisasi terdapat beberapa unsur yang harus

dimiliki agar tujuan pembentukkan organisasi tersebut tercapai. Unsur-

unsur tersebut antara lain:

1) Anggota (Manusia)

Anggota dalam organisasi adalah manusia. Organisasi merupakan

alat atau wadah untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.

2) Tempat

Page 29: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Setiap organisasi memiliki tempat dimana organisasi itu dibuat.

3) Tujuan

Setiap organisasi mempunyai tujuan yang telah ditetapkan.

4) Tugas

Organisasi pada dasarnya mempunyai harapan atau pekerjaan

dikerjakan dengan baik sesuai yang diinginkan.

5) Struktur

Struktur artinya hubungan kerja antar bagian dalam organisasi.

Misalnya dalam sebuah organisasi mempunyai ketua, wakil ketua,

sekertaris, bendahara dan lain-lain.

Setiap pembentukkan organisasi memiliki langkah-langkah yang

harus ditempuh. Langkah-langkah tersebut yaitu:

1) Memiliki Tujuan

Tugas dari sebuah organisasi yang dikerjakan dengan baik akan

memperoleh hasil yang lebih baik daripada dikerjakan sendiri.

2) Pembagian Kerja

Pembagian kerja dalam organisasi sangat penting karena dengan

tugas yang ada masing-masing akan melaksanakan tugas yang telah

diberikan.

3) Rasa Saling Percaya

Berorganisasi merupakan kerja tim, jika dalam organisasi salah satu

anggota mulai hilang kepercayaan, maka hal ini dapat berakibat

perpecahan dalam organisasi.

4) Koordinasi

Merupakan hal mengatur dalam organisasi sehingga antara peraturan

dan tindakan dalam organisasi tidak bertentangan.

b. Peran Serta dalam Organisasi

Menurut Najib Sulhan (2008: 86) dalam susunan struktur

organisasi ada yang menjadi pemimpin dan ada yang menjadi anggota.

Pemimpin adalah orang yang ditunjuk untuk memimpin dan

Page 30: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

mempersatukan kelompok dalam sebuah organisasi. Pemimpin

mempunyai peranan penting yaitu harus mampu menjadikan anggota

yang dipimpinnya bersatu. Selain itu pemimpin harus bisa

menyelesaikan persoalan yang dihadapi anggotanya. Pemimpin juga

harus mampu memberikan motivasi anggotanya untuk bekerja sesuai

dengan harapannya.

Najib Sulhan (2008: 87-89) menyatakan seorang pemimpin dalam

organisasi sebaiknya mempunyai kriteria sebagai berikut: memiliki sifat

jujur dan berpengetahuan luas agar dapat menjadi panutan anggotanya,

memiliki kreativitas dan sifat lapang dada, mempunyai sifat adil dan

suka bermusyawarah dalam mengambil keputusan, memiliki tanggung

jawab yang besar dan sikap tegas, senang melakukan kegiatan yang

baik dan disiplin.

Sedangkan sebagai anggota yang baik dalam sebuah organisasi

harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: mau bekerja sama dengan

anggota yang lain serta melaksanakan keputusan yang sudah ditetapkan

bersama, disiplin dalam melaksanakan tugas dan mendukung segala

keputusan yang ada, memberikan masukan kepada pemimpin.

Dalam suatu organisasi terdiri dari beberapa pengurus, dan

masing-masing pengurus mempunyai tugas yang berbeda-beda untuk

mencapai tujuan bersama. Pengurus dalam sebuah organisasi terdiri dari

ketua, sekretaris, bendahara, dan lain-lain. Menurut Ikhwan Sapto

(2008: 73) tugas-tugas dari pengurus suatu organisasi, antara lain:

pertama, ketua mempunyai tugas mengurus organisasi, bertanggung

jawab ke luar dan ke dalam organisasi, memimpin rapat, mengadakan

hubungan dengan pihak luar dan membuat rencana kerja. Kedua, wakil

ketua mempunyai tugas membantu ketua dalam mengurus organisasi,

bertanggung jawab dan menggantikan tugas ketua. Ketiga sekretaris,

bertugas membantu ketua dalam mengurus organisasi, membuat agenda

kegiatan organisasi, membuat surat-surat yang diperlukan/proposal

kegiatan, membuat arsip dan rencana kerja organisasi bersama ketua.

Page 31: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Keempat, bendahara bertugas membantu ketua dalam mengurus

organisasi, mengurus masalah keuangan organisasi dan membuat

laporan keuangan.

c. Organisasi di Sekolah

Menurut Ikhwan Sapto (2008: 75) ada beberapa jenis organisasi

yang ada di lingkungan sekolah. Organisasi-organisasi tersebut diikuti

dan dilakukan oleh guru, siswa, dan warga sekolah lainnya. Sekolah

merupakan organisasi sosial yang bergerak di bidang pendidikan.

Organisasi sekolah bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan

cara memberikan pendidikan bagi para siswa. Organisasi sekolah dapat

berjalan lancar dan tercapai tujuannya jika setiap pengurus bertanggung

jawab pada tugasnya masing-masing, selain itu juga harus

melaksanakan aturan-aturan yang ada. Kepengurusan organisasi

sekolah terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, tata usaha,

komite sekolah, guru, penjaga sekolah, dan siswa. Masing-masing

pengurus mempunyai tugas dan kewajiban. Kepengurusan tersebut

dijabarkan dalam struktur organisasi sekolah. Struktur organisasi

sekolah berbeda-beda, tergantung dari sarana dan prasarana yang ada di

masing-masing sekolah.

Menurut Prayoga Bestari (2008: 70) di lingkungan sekolah ada

beberapa jenis organisasi, yaitu: organisasi kelas, koperasi sekolah,

pramuka, komite sekolah, usaha kesehatan sekolah dan organisasi siswa

intra sekolah.

Organisasi kelas bertujuan untuk mempermudah kegiatan di

dalam kelas. Adanya pembentukkan pengurus kelas mempermudah

urusan yang ada di kelas yang dapat ditangani oleh siswa, misalnya

berdoa di dalam kelas dipimpin oleh ketua ketua kelas.

Koperasi sekolah didirikan untuk memenuhi kebutuhan anggota

yang ada di lingkungan sekolah. Koperasi sekolah anggotanya terdiri

dari semua siswa, guru, dan karyawan sekolah. Koperasi sekolah

biasanya dikelola oleh guru, dan siswa. Tujuan koperasi sekolah adalah

Page 32: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya, yaitu seluruh warga

sekolah. Biasanya koperasi sekolah menyediakan alat-alat tulis,

seragam sekolah, buku tulis, dan kantin makanan.

Pramuka merupakan kegiatan yang bertujuan menumbuhkan

semangat kekeluargaan, gotong-royong, serta jiwa patriotisme. Gugus

depan biasanya didirikan berdasarkan Ketua Kwartir Cabang Gerakan

Pramuka. Gugus depan dalam kelompok terdiri dari kelompok putra

dan putri. Pembina gugus depan terdiri dari Pembina siaga putra

(Yanda), Pembina siaga putri (Bunda), Pembina penggalang putra dan

putri (Kakak). Gerakan pramuka dibagi menjadi beberapa golongan

yaitu Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak,

Pramuka Pandega, Pembina. Kegiatan pramuka biasanya berkemah di

alam terbuka.

Komite sekolah merupakan organisasi yang didirikan dalam

rangka meningkatkan mutu pendidikan dengan memberi bantuan, baik

sarana maupun prasarana sekolah. Komite sekolah merupakan

organisasi yang anggotanya terdiri atas orang tua siswa dan tokoh

masyarakat.

Usaha kesehatan sekolah (UKS) didirikan bertujuan untuk

menangani masalah kesehatan. UKS biasanya dikelola oleh para Dokter

Kecil. Kegiatan UKS antara lain memberikan P3K (Pertolongan

Pertama Pada Kecelakaan). UKS menyediakan beberapa jenis obat.

UKS juga dapat digunakan oleh warga sekolah untuk beristirahat

sementara ketika sakit.

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) yaitu suatu organisasi di

tingkat sekolah di Indonesia, yang dimulai dari sekolah menengah.

OSIS diurus dan dikelola oleh siswa yang terpilih untuk menjadi

pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki seorang pembimbing

yaitu guru yang dipilih oleh pihak sekolah. OSIS adalah organisasi sah

yang merupakan bagian dalam sekolah, serta menampung kegiatan

kokurikuler dan ekstra kurikuler yang menunjang kurikulum sekolah.

Page 33: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

OSIS mempunyai tujuan untuk melatih anak-anak dalam

kepemimpinan. Setiap anggota organisasi tentu mempunyai hak dan

kewajiban yang harus dipatuhi.

d. Organisasi Masyarakat

Dalam masyarakat juga terdapat beberapa organisasi. Organisasi

tersebut antara lain: RT (Rukun Tetangga), RW (Rukun Warga), Desa,

Karang Taruna, Badan Permusyawarahan Desa (BPD),Posyandu.

Rukun Tetangga (RT) dibentuk untuk mempermudah pengaturan

hidup warga masyarakat dan mempermudah pekerjaan pemerintah desa.

RT merupakan bagian terkecil dari organisasi pemerintahan desa. RT

merupakan pemerintahan terbawah yang ada di lingkungan masyarakat.

Suatu RT dipimpin oleh seorang ketua RT. Pengangkatan ketua RT

ditunjuk oleh Rukun Warga atau dipilih langsung oleh perwakilan

warga. Ketua RT biasanya orang yang berpengaruh di lingkungan

tersebut. RT membantu warga dalam pelayanan pembuatan KTP, surat

pengantar membuat SKCK, surat keterangan pindah tempat tinggal.

Bahkan orang lain atau tamu yang menginap di sebuah keluarga pun

juga harus lapor pada ketua RT, untuk menjaga agar tidak terjadi hal-

hal yang tidak diinginkan.

Rukun Warga (RW) merupakan gabungan dari beberapa Rukun

Tetangga (RT). Rukun Warga ini dibentuk untuk memberikan

pelayanan kepada masyarakat sekitar RW tersebut. Rukun Warga

dipimpin oleh ketua RW yang dipilih oleh ketua ketua RT atau

perwakilan dari warga RT yang tergabung dalam wilayah RW tersebut.

Desa atau kelurahan merupakan kesatuan masyarakat hukum

yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur

dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan adat

istiadat yang diakui. Desa adalah pelaksana dan penyelenggara

pemerintahan yang paling bawah. Kepala desa dan perangkat desa

mendapatkan penghasilan tetap setiap bulan sesuai dengan kemampuan

keuangan desa. Suatu desa dipimpin oleh seorang kepala desa yang

Page 34: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

dipilih langsung oleh masyarakat suatu desa tersebut. Kepala desa

dibantu oleh perangkat desa, seperti sekretaris dan perangkat lainnya.

Sedangkan kelurahan dipimpin oleh seorang lurah yang diangkat oleh

Bupati atau Walikota atas usul Camat.

Karang taruna merupakan organisasi pemuda atau remaja di suatu

desa atau kelurahan. Fungsi dari organisasi ini adalah sebagai wadah

pembinaan para pemuda desa atau kelurahan. Biasanya kegiatan karang

taruna meliputi kegiatan-kegiatan positif, misalnya kerja bakti,

membantu acara warga yang mempunyai hajat, keagamaan, dan lain-

lain. Di dalam organisasi juga terdapat beberapa pengurus seperti ketua,

sekretaris, bendahara dan lain-lain.

Badan Permusyawaratan Desa adalah sebuah lembaga yang

dibentuk untuk membantu pengaturan dan penyelenggaraan pemerintah

desa. Tugas dari Badan Permusyawaratan Desa ini biasanya membuat

dan melaksanakan peraturan desa, menyusun anggaran pendapatan dan

belanja desa serta menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.

BPD juga membantu membuat peraturan bersama kepala desa. Selain

sebagai pembuat peraturan desa, BPD juga bertugas untuk menampung

dan menyalurkan aspirasi warga desa. Masa jabatan anggota BPD

adalah 6 tahun.

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan organisasi yang

didirikan untuk memberikan pelayanan terpadu kepada balita dan ibu-

ibu yang sedang melaksanakan program Keluarga Berencana. Kegiatan

ini meliputi pemeriksaan kesehatan bayi, penimbangan bayi, pemberian

makanan tambahan bagi bayi, imunisasi bayi, konsultasi kesehatan, dan

lain-lain.

2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

a. Pengertian Model Pembelajaran

Sri Anitah (2009: 45) berpendapat bahwa model adalah suatu kerangka

berpikir yang dipakai sebagai panduan untuk melaksanakan kegiatan dalam

Page 35: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

rangka mencapai tujuan tertentu. Mills menyatakan bahwa model adalah

bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan

seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu

(Agus Suprijono, 2011: 45).

Sedangkan model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai

pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial (Agus

Suprijono, 2011: 46). Sejalan dengan pendapat tersebut, Joice dan Weil

(1990) menyatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu pola atau

rencana yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk

menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan member petunjuk

kepada pengajar kelasnya (Isjoni, 2011: 50).

Dari pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu strategi yang sudah dirancang untuk diterapkan

dalam sebuah proses belajar mengajar sehingga pembelajaran dapat berjalan

dengan baik.

Sugiyanto (2009: 3) menyatakan bahwa model pembelajaran telah

dikembangkan oleh para ahli. Pengembangan tersebut didasarkan pada

konsep teori yang selama ini mengalami perkembangan. Jenis-jenis model

pembelajaran antara lain: 1) model pembelajaran kontekstual, 2) model

pembelajaran kooperatif, 3) model pembelajaran Quantum, 4) model

pembelajaran terpadu, dan 5) pembelajaran berbasis masalah.

b. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Isjoni (2011: 11) pembelajaran kooperatif adalah salah satu

bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham kontruktivis. Senada dengan

pernyataan tersebut Slavin (1985) menyatakan bahwa cooperative learnning

adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4 – 6 orang

dengan struktur kelompok heterogen (Isjoni, 2011: 12).

Sunal dan Hans (2000) mengemukakan cooperative learnning

merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus

Page 36: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama

selama proses pembelajaran yaitu pembetukkan kelompok belajar siswa

dalam kegiatan pembelajaran (Isjoni, 2011: 12). Menurut Agus Suprijono

(2011: 54) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah konsep

yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk

yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.

Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif merupakan sebuah strategi pengajaran yang

melibatkan siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

c. Unsur-unsur Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Roger dan David Johnson terdapat lima unsur dalam

pembelajaran kooperatif, yaitu:

1) Positive independence (saling ketergantungan positif).

Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua

pertanggung jawaban kelompok yaitu mempelajari bahan yang ditugaskan

kepada kelompok dan menjamin semua anggota kelompok mempelajari

bahan tersebut.

2) Personal responsbility (tanggung jawab perseorangan).

Setelah mengikuti belajar dalam kelompok, seseorang harus dapat

menyelesaikan tugas individualnya sendiri seperti dalam kelompok.

3) Face to face promotive interaction (interaksi promotif).

Bentuk interaksi siswa dalam diskusi kelompok dapat menciptakan

pertukaran informasi antar siswa dan memberi motivasi belajar kepada

siswa.

4) Interpersonal skill (komunikasi antar anggota).

Unsur ini menunjukkan bahwa komunikasi antar anggota kelompok

seharusnya didasari rasa saling percaya dan sikap saling mendukung.

5) Group Processing (pemrosesan kelompok).

Page 37: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Dalam kerja kelompok ada tahapan kegiatan kelompok yang bertujuan

untuk meningkatkan efektifitas anggota dan memberi kontribusi terhadap

kegiatan (Agus Suprijono, 2011: 58)

d. Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Isjoni (2011: 20) ciri-ciri dari pembelajaran kooperatif antara

lain: setiap anggota memiliki peran sehingga siswa mempunyai tanggung

jawab, terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa sehingga

pembelajaran dapat bersifat student centered, setiap anggota kelompok

bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman anggota

kelompoknya agar semua punya rasa tanggung jawab untuk dirinya sendiri

maupun orang lain, guru membentuk mengembangkan keterampilan

interpersonal kelompok meliputi kemampuan mengemukakan pendapat,

bertanggung jawab, mampu menyelesaikan masalah sendiri maupun bersama,

serta mampu bekerjasama, guru hanya sebagai fasilitator dalam pembelajaran,

guru hanya mengarahkan apabila ada kesalahan.

e. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Jarolimek dan Parker (1993) mengatakan keunggulan yang

diperoleh dalam pembelajaran kooperatif antara lain: Pertama, saling

ketergantungan yang positif. Kedua, adanya pengakuan dalam merespon

perbedaan individu. Ketiga, siswa dilibatkan dalam perencanaan dan

pengelolaan kelas. Keempat, suasana kelas yang rileks dan menyenangkan.

Kelima, terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dan

guru. Keenam, memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan

pengalaman emosi yang menyenangkan (Isjoni, 2011: 24).

Kelemahan pembelajaran kooperatif bersumber pada dua faktor, yaitu:

faktor dari dalam (intern) dan faktor dari luar (ekstern). Faktor dari dalam

antara lain: guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang dan

memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran dan waktu, agar proses

pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan dukungan fasilitas

Page 38: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

serta alat dan biaya yang cukup memadai, selama kegiatan diskusi kelompok

berlangsung ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas

meluas sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan,

dan, saat diskusi kelas terkadang didominasi seseorang, hal ini

mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.

f. Model Pembelajaran Tipe Jigsaw

Menurut Agus Suprijono (2011: 89-101) menyatakan bahwa model

pembelajaran kooperatif mempunyai banyak jenis di antaranya yaitu: Jigsaw,

Think Pair Share, TGT, Two Stay Two Stray, Make A Match, Listening Team,

Inside Outside Circle, Bamboo Dancing, Point Counter Point, The Power of

Two.

Menurut Slavin (2005: 236), jigsaw adalah model pembelajaran yang

dikembangkan oleh Elliot Aronson dkk dari Universitas Texas. Menurut

Isjoni (2007: 236) yang menyatakan bahwa model pembelajaran jigsaw

merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa

aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai

prestasi yang maksimal. Model pembelajaran tipe jigsaw dapat digunakan

efektif pada tiap level dimana siswa telah mendapatkan keterampilan

akademis dari pemahaman, membaca maupun keterampilan kelompok untuk

belajar bersama. Dalam model jigsaw kelas dibagi menjadi suatu kelompok

kecil yang heterogen yang diberi nama dan materi dibagi sebanyak kelompok

menurut anggota timnya. Setiap kelompok diberi satu set materi lengkap dan

masing-masing individu ditugaskan untuk memilih topik mereka. Kemudian

siswa dipisahkan menjadi kelompok ahli atau rekan yang terdiri dari seluruh

siswa di kelas yang mempunyai bagian informasi yang sama.

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran

kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang

bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu

mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya

(Arends, 1997). Isjoni (2011: 54) menyatakan bahwa model jigsaw adalah

Page 39: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan

saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi

yang maksimal. Sedangkan menurut Penn State (2007: 1) dalam jurnal

internasional mengatakan:

“The Jigsaw Strategy is an efficient way to learn the course material in

a cooperative learning style. The jigsaw process encourages listening,

engagement, and empathy by giving each member of the group an

essential part to play in the academic activity. Group members must

work together as a team to accomplish a common goal; each person

depends on all the others. No student can succeed completely unless

everyone works well together as a team. This "cooperation by design"

facilitates interaction among all students in the class, leading them to

value each other as contributors to their common task”.

Uraian di atas mempunyai arti bahwa strategi Jigsaw merupakan cara

yang efisien untuk mempelajari materi kursus dalam gaya pembelajaran

kooperatif. Proses jigsaw mendorong kegiatan mendengarkan, keterlibatan,

dan empati dengan memberikan masing-masing anggota kelompok

merupakan bagian penting untuk bermain dalam kegiatan akademik. Anggota

kelompok harus bekerjasama sebagai satu tim untuk mencapai tujuan

bersama, setiap orang tergantung pada yang lain. Tidak ada siswa dapat

berhasil sepenuhnya kecuali semua orang bekerjasama dengan baik sebagai

sebuah tim. Kerjasama yang didesain tersebut memfasilitasi interaksi antara

semua siswa di kelas, memimpin mereka untuk menghargai satu sama lain

sebagai kontributor tugas bersama mereka.

Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

model Jigsaw adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang mendorong

siswa untuk aktif dan saling membantu dapat menguasai materi pelajaran

pada suatu suatu proses pembelajaran.

Penn State (2007: 1-3) juga mengatakan bahwa langkah dalam

pembelajaran jigsaw adalah sebagai berikut: 1) Membagi bahan yang

diperlukan untuk menutup suatu topik menjadi empat bagian kurang lebih

sama, 2) Menetapkan topik yang berbeda untuk setiap anggota tim, 3)

Mengembangkan dan menetapkan pertanyaan pekerjaan rumah atau esai di

Page 40: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

atas materi, 4) Pertemuan berlangsung lagi, siswa berkonsultasi dengan para

ahli dari tim lain, 5) Para ahli kembali ke tim mereka dan mengajar, 6)

Penyatuan aktivitas dalam kelompok.

Dalam setiap model pembelajaran tentu saja ada langkah-langkah

pembelajarannya. Hal tersebut bertujuan agar pembelajaran dapat berjalan

dengan lancar dan terstruktur dengan baik sehingga dapat mencapai hasil

yang maksimal. Menurut Isjoni (2011: 54-56), langkah-langkah model

pembelajaran jigsaw antara lain: Pertama, siswa dikelompokkan dalam

bentuk kelompok-kelompok kecil, pembentukkan kelompok-kelompok siswa

tersebut dapat dilakukan guru berdasarkan pertimbangan tertentu dapat

disesuaikan absen ataupun tingkat kognitif siswa. Kedua, setiap anggota

kelompok ditugaskan untuk mempelajari materi tertentu. Dalam anggota

kelompok asal setiap anggota kelompok diberi materi yang berbeda. Ketiga,

siswa atau perwakilan dan kelompoknya masing-masing bertemu dengan

anggota-anggota dan kelompok lain (kelompok ahli) yang mempelajari materi

yang sama. Dalam hal ini siswa berdiskusi topik masalah sama untuk

memahami materi tugasnya. Keempat, masing-masing perwakilan tersebut

dapat menguasai materi yang ditugaskannya, jika ada siswa kesulitan maka

teman dalam kelompoknya membantu menjelaskan dalam penguasaan materi.

Kelima, perwakilan kelompok kembali ke kelompok masing-masing atau

kelompok asalnya. Keeman, masing-masing anggota kelompok saling

menjelaskan pada teman satu kelompoknya sehingga teman satu

kelompoknya dapat memahami materi yang ditugaskan guru. Pada akhir

kegiatan siswa diberi tes/kuis. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat

pemahaman materi siswa.

Senada dengan pendapat tersebut, Agus Suprijono (2011: 89-91)

mengemukakan langkah-langkah pembelajaran jigsaw antara lain: Pertama,

guru membagi siswa dalam kelompok kecil yang heterogen yang disebut

kelompok asal. Kedua, guru membagi materi tekstual kepada tiap-tiap

anggota kelompok. Ketiga, setiap orang dalam setiap kelompok bertanggung

jawab mempelajari materi tekstual yang diterima dari gurunya kemudian guru

Page 41: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

membentuk kelompok siswa yang mendapatkan materi yang sama (tim ahli).

Keempat, kelompok ahli berdiskusi membahas materi dan membantu anggota

kelompok yang kesulitan memahami materi. Kelima, kelompok ahli kembali

ke kelompok asal untuk menjelaskan materi yang dipelajarinya dalam diskusi

kelompok ahli. Keenam, guru memberikan review terhadap topik yang telah

dipelajari agar guru mengetahui kesulitan yang belum bisa dipecahkan siswa

dalam diskusi kelompok.

Dari langkah-langkah yang dikemukakan para ahli di atas, maka

peneliti menyimpulkan langkah-langkah model pembelajaran jigsaw menjadi

5 tahap, yaitu sebagai berikut: 1) pembentukan kelompok asal yang

anggotanya heterogen, 2) pembagian materi yang berbeda setiap anggota

kelompok, 3) anggota kelompok asal berdiskusi dan berkumpul dengan

anggota yang materinya sama (tim ahli), 4) anggota kelompok ahli kembali

ke kelompok asal dan menjelaskan kepada temannya dan 5) penilaian.

Adapun keunggulan yang dimiliki model pembelajaran jigsaw menurut

Ibrahim dkk (2000) antara lain: dapat mengembangkan tingkah laku

kooperatif dan hubungan yang lebih baik antar siswa serta kemampuan

akademis siswa, selain itu akan lebih banyak belajar dari teman mereka dalam

belajar kooperatif dari pada guru, interaksi yang terjadi dalam bentuk

kooperatif dapat memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya

perkembangan intelektual siswa.

Kelemahan yang dimiliki model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

yang harus kita cari solusinya, menurut Roy Killen (1996), antara lain:

pembagian kelompok yang tidak heterogen dimungkinkan kelompok

anggotanya lemah semua, penugasan kelompok ahli sering tidak sesuai antara

kemampuan dan kompetensi yang harus dipelajari serta siswa yang memiliki

kemampuan membaca dan berpikir rendah akan kesulitan mempelajari materi

ketika berperan sebagai tim ahli.

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari model pembelajaran

jigsaw tersebut, peneliti melakukan beberapa upaya, yaitu: peneliti

merencanakan pembelajaran dengan sebaik mungkin dan penuh

Page 42: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

pertimbangan, peneliti membimbing siswa jika ada siswa yang kesulitan,

peneliti memberi penguatan atau penghargaan untuk memotivasi belajar

siswa agar siswa semangat dalam pembelajaran.

3. Hakikat Media Audio Visual

a. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak

dari medium. Kata medium menurut Rudi Susilana (2007: 5) adalah

merupakan perantara atau pengantar. Gagne menyatakankan bahwa media

adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat

merangsang siswa (Rudi Susilana, 2007: 6)

Schramm (1977) mengatakan media pembelajaran adalah teknologi

pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran

(Rudi Susilana, 2007: 6). Sedangkan Briggs (1977) mengungkapkan media

pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi

pembelajaran seperti buku, film, video, slide, dan sebagainya (Rudi Susilana,

2007: 6).

Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah suatu alat atau perantara yang digunakan untuk

menyampaikan materi dalam suatu pembelajaran kepada para siswa sehinga

mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

b. Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Nana Sujana (2010: 2) media pembelajaran mempunyai

beberapa manfaat, yaitu: pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa

sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Dalam hal ini siswa secara

tidak langsung dapat menerima materi yang disampaikan guru serta siswa

merasa tidak jenuh dapat mengikuti proses pembelajaran di kelas. Bahan

pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih mudah dipahami.

Materi yang disampaikan oleh guru akan lebih mudah diingat siswa sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai. Selain itu metode mengajar akan lebih

Page 43: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

bervariasi, karena adanya interaksi yang aktif antara guru dan siswa.

Penyampaian materi yang banyak akan lebih mudah disampaikan guru karena

bisa ada kegiatan tanya jawab antara siswa dengan guru. Siswa lebih banyak

melakukan kegiatan belajar, karena siswa melakukan aktivitas lain seperti

mengamati, melakukan, dan mendemonstrasikan. Media pembelajaran

membantu siswa dalam pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran tidak

hanya berpusat pada guru.

Menurut Kemp dan Dayton (1985), media mempunyai beberapa

manfaat di antaranya penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar,

sehingga materi yang disampaikan guru lebih terfokus. Pembelajaran dapat

lebih menarik, media pembelajaran membantu guru dalam penyampaian

materi sehingga siswa tidak bosan menerima materi yang disampaikan.

Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar,

dalam hal ini media pembelajaran menjadikan proses pembelajaran siswa

lebih aktif. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek, karena guru

akan lebih mudah menjelaskan bahan ajar yang tidak terus-menerus melaui

ceramah sehingga pembelajaran lebih efektif dan efisien. Kualitas

pembelajaran dapat ditingkatkan melalui penggunaan media pembelajaran,

karena membantu siswa memahami materi karena usia anak SD seharusnya

belajar sambil bermain. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan

dimanapun diperlukan, karena pembelajaran dapat menggunakan benda di

sekitar sebagai sumber belajar. Sikap positif siswa terhadap materi

pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan. Media

pembelajaran yang menarik mampu menarik perhatian dalam proses

pembelajaran (Rudi Susilana, 2007: 9).

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media

banyak memiliki manfaat di dalam pembelajaran. Penggunakan media dalam

kegiatan pembelajaran akan lebih menarik sehingga dapat menimbulkan

motivasi belajar siswa, materi yang disampaikan akan dapat lebih dipahami

sehingga memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran, selain itu dengan

menggunakan media pembelajaran siswa akan lebih banyak melakukan

Page 44: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

kegiatan pembelajaran dan dapat belajar secara mandiri dan pembelajaran

tidak berpusat pada guru.

c. Prinsip-prinsip Pemilihan Media

Penggunaan suatu media sangat penting dalam membantu guru dalam

menyampaikan materi kepada siswa namun, di dalam menggunakan media

seorang guru dituntut agar dapat memilih atau menggunakan media yang

sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Yudhi Munadi (2008: 186)

mengungkapkan bahwa penggunaan media sebagai alat bantu dalam

pembelajaran, harus memperhatikan kriteria pemilihan media yang dapat

mendukung media tersebut sebagai alat bantu dalam pembelajaran, antara

lain: Karakteristik siswa, yaitu setiap siswa mempunyai kepribadian yang

tidak sama sehingga guru perlu memilih media yang dapat mengoptimalkan

kegiatan belajar-mengajar. Tujuan belajar, yaitu setiap media pembelajaran

dapat membantu pencapaian tujuan yang berkenaan dengan ranah kognitif,

afektif, psikomotor, sehingga pemilihan media media harus disesuaikan

dengan kompetensi yang akan dicapai. Sifat bahan ajar, yaitu bahan ajar

mempunyai keragaman dari sisi tugas yang ingin dilakukan siswa, tugas

tersebut menuntut siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Pengadaan

media, yaitu penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran disesuaikan

dengan tujuan dan materi ajar yang akan disampaikan, sehingga penggunaan

media pembelajaran dapat efektif dan tepat sasaran.Sifat pemanfaatan media

yaitu, Guru harus mengetahui keunggulan/potensi suatu media sebelum

menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran, sehingga penggunaan media

dapat efektif sesuai tujuan pembelajaran.

d. Klasifikasi Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran,

maka perlu diketahui mengenai klasifikasi media pembelajaran. Setiap media

pembelajaran memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda-beda, sehingga

perlu adanya pemilihan media yang tepat untuk mendukung pembelajaran.

Page 45: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Rudi Susilana (2007: 13-21) mengungkapkan media pembelajaran dibagi

menjadi beberapa kelompok, yaitu: kelompok kesatu meliputi media grafis,

bahan cetak dan gambar diam, kelompok kedua meliputi media proyeksi

diam, kelompok ketiga adalah media audio, kelompok keempat meliputi

media audio visual diam, kelompok kelima adalah film, kelompok keenam

adalah televisi, dan kelompok ketujuh adalah multimedia.

Yudhi Munadi (2008: 54-57) mengungkapkan bahwa media dalam

proses pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar yaitu:

1) Media audio, yaitu media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan

hanya mampu memanipulasi suara semata, 2) Media visual, yaitu media yang

hanya melibatkan indera penglihatan, 3) Media audio visual, yaitu media

yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu

proses, 4) Multimedia, yakni media yang melibatkan berbagai indera dalam

sebuah proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas media pembelajaran dapat digolongkan ke

dalam tiga kelompok besar yaitu media audio, media visual dan media audio

visual. Di dalam setiap kelompok media masih dapat digolongkan ke dalam

bentuk–bentuk media yang lebih spesifik lagi. Media audio merupakan

media yang melibatkan indera pendengaran, sedangkan media visual

merupakan media yang melibatkan indera penglihatan dan media audio visual

merupakan media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan.

e. Pengertian Media Audio Visual

Sri Anitah (2009: 168) berpendapat bahwa media audio visual adalah

media yang tidak hanya dapat dilihat atau didengar saja tetapi dapat melihat

sekaligus mendengarkan sesuatu yang divisualisasikan. Dari pendapat di atas

dapat disimpulkan bahwa media audio visual merupakan media yang tidak

hanya dapat melihat atau mengamati sesuatu, melainkan sekaligus dapat

mendengar sesuatu yang divisualisasikan atau media yang menunjukkan

unsur auditif (pendengaran) maupun visual (penglihatan) yang dapat

dipandang maupun didengar suaranya.

Page 46: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Menurut Basuki Wibawa dan Farida Mukti (2001: 67) media audio

visual dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) media audio visual diam, (2)

media audio visual gerak. Jenis–jenis media pengajaran yang tergolong dalam

media audio visual diam antara lain adalah: “slow can TV”, “Time Shared

TV”, TV diam, film rangkai bersuara, film bingkai bersuara, halaman

bersuara dan buku bersuara. Sedangkan yang tergolong dalam media audio

visual gerak adalah film bersuara, pita video, film tv, TV, Holografi, video

tapes, dan gambar bersuara.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media audio visual

merupakan media yang melibatkan indera penglihatan dan indera

pendengaran dalam satu kali proses. Media audio visual dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu: media audio visual diam dan media audio visual gerak.

f. Pemanfaatan Media Audio Visual dalam Pembelajaran

Media audio visual menstimulasi indera pendengaran dan penglihatan

siswa sehingga siswa lebih memahami dan meresapi makna yang terkandung

dalam tayangan media tersebut. Selain itu media audio visual memberikan

kesan positif karena lebih menarik, lebih menyenangkan dan dapat memberi

memori yang kuat pada siswa dan membuat siswa lebih berkonsentrasi.

Daryanto (2010: 10) mengungkapkan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan media audio visual memiliki beberapa manfaat, antara lain:

dapat menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa

lampau, contohnya siswa dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang

benda/peristiwa sejarah. Dapat mengamati benda/peristiwa yang sukar

dikunjungi, baik karena jaraknya yang jauh, berbahaya atau terlarang,

misalnya video tentang kehidupan harimau di hutan. Dapat mengamati

peristiwa–peristiwa yang terjadi atau berbahaya untuk didekati, misalnya

dapat mengamati terjadinya gunung meletus. Dapat melihat secara lambat

gerakan–gerakan yang berlangsung secara cepat. Dapat melihat secara cepat

suatu proses yang berlangsung secara lambat, misalnya dapat mengamati

proses perkembangan katak dari telur sampai menjadi katak hanya dalam

Page 47: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

waktu beberapa menit. Media audio visual juga dapat menjangkau audiens

yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek secara serempak.

Basuki Wibawa dan Farida Mukti (2001:67) menyatakan bahwa media

audio visual itu sendiri, dapat dibedakan menjadi dua yaitu: media audio

visual diam dan media audio visual gerak. Media audio visual diam sendiri

dapat dibedakan menjadi: “Slow scan TV”, “Time shared TV”, TV diam, film

rangkai bersuara, film bingkai bersuara, halaman bersuara, dan buku bersuara.

Sedangkan media audio visual gerak terbagi menjadi: film bersuara, pita

video, film TV, TV, Holografi, Video tapes dan gambar bersuara. Pada

penelitian ini, peneliti menggunakan media audio visual gerak yaitu dengan

menggunakan video.

Video merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan tuntas

karena dapat sampai kehadapan siswa secara langsung. Selain itu, video juga

menyajikan gambar bergerak di samping suara yang menyertainya. Karena

dengan menggunakan video dapat menstimulasi indera penglihatan dean

pendengaran siswa sehingga dapat meningkatkan daya serap siswa terhadap

mata pelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa media

audio visual memiliki banyak manfaat jika digunakan dalam pembelajaran.

Beberapa manfaat yang diperoleh dengan menggunakan media audio visual

antara lain: dapat menyaksikan peristiwa yang terjadi pada masa lampau dan

dapat menjangkau audiens dalam jumlah yang besar. Selain itu dengan media

audio visual dapat mempermudah siswa untuk memahami materi yang

dipelajari sehingga siswa dapat mengingat dalam jangka yang panjang

dibandingkan dengan metode ceramah. Media audio visual itu sendiri dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu media audio visual gerak dan media audio

visual diam.

g. Video

Video merupakan salah satu bagian media audio visual. Video

merupakan bagian media audio visual yang tergolong media audio visual

Page 48: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

gerak. Daryanto (2010: 86) mengungkapkan video merupakan suatu medium

yang sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran, baik untuk

pembelajaran massal, individual, maupun berkelompok. Media video adalah

segala sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan

dengan gambar bergerak secara sekuensial. Video dapat dimanfaatkan dalam

kegiatan pembelajaran, karena dapat memberikan pengalaman yang tidak

terduga kepada siswa, selain itu video dapat dikombinasikan dengan animasi

dan pengaturan kecepatan untuk mendemonstrasikan perubahan dari waktu ke

waktu.

Yudhi Munadi (2008: 127) menyatakan bahwa video memiliki

beberapa karakteristik antara lain: Dapat mengatasi keterbatasan jarak dan

waktu, video dapat menampilkan kejadian masa lampau dan kejadian di suatu

tempat. Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan serta

dapat diputar secara berulang-ulang sehingga lebih efektif dalam

pembelajaran, guru dapat mengulangi bagian yang sulit dipahami siswa

dengan mudah. Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat karena

video menyampaikan pesan yang akan tertanam dalam pikiran siswa dalam

jangka waktu yang lama. Pengembangan pikiran dan pendapat para siswa

karena video dapat menggali pengetahuan siswa dan menciptakan interaksi

siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa. Mengembangkan imajinasi

peserta didik karena video membantu peserta didik mengembangkan ide

pemikirannya melalui sesuatu yang ditangkapnya dari pengamatannya.

Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih

realistik, video mempermudah siswa dalam memahami sesuatu yang

dipelajarinya karena siswa dapat melihat langsung hal dipelajarinya.

Mempunyai pengaruh kuat terhadap emosi seseorang, video dapat

mempengaruhi karakter seseorang melalui hal yang dilihatnya misalnya tokoh

dalam video yang dapat ditiru siswa. Menjelaskan suatu proses dan

keterampilan, mampu menujukkan rangsangan yang sesuai dengan tujuan dan

respon yang diharapkan dari siswa. Peserta didik dapat belajar dari video baik

yang pandai maupun yang kurang pandai, video tidak memandang tingkat

Page 49: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

kognitif seseorang. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar, video yang

menarik dapat digunakan dalam penyampaikan materi dan siswa lebih tertarik

dalam pembelajaran. Video penampilan siswa dapat segera dilihat kembali

untuk dievaluasi, pesan yang disampaikan melalui video dapat mempengaruhi

siswa misalnya sifat tanggung jawab.

Adapun kelemahan yang dimiliki oleh media video. Kelemahan

tersebut antara lain: Fine details, yaitu media tayangannya tidak dapat

menampilkan obyek sampai yang sekecil–kecilnya dengan sempurna.

Kualitas gambar dalam video yang ukuran filenya kecil jika diperbesar

gambarnya akan pecah dan kurang jelas. Size information, yaitu tidak dapat

menampilkan obyek dengan ukuran yang sebenarnya, misalnya video tentang

gunung. Third dimention, yaitu gambar yang diproyeksikan oleh video

umumnya berbentuk dua dimensi. Benda yang ditampilkan dalam video tidak

dapat disentuh secara langsung oleh siswa karena hanya terdiri dari panjang

dan lebar. Opposition, yaitu pengambilan yang kurang tepat dapat

menyebabkan timbulnya keraguan dalam menafsirkan gambar yang

dilihatnya. Pengambilan gambar yang tidak tepat posisinya misalnya video

daun yang terlalu dekat hanya terlihat hijau sehingga menimbulkan salah

penafsiran.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah :

1. Nunung Wijiastuti (2009) dengan judul “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar

IPS Pada Siswa Kelas V MI Muhamadiyah Jatijajar Melalui Model

Kooperatif Tipe Jigsaw”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya

peningkatan prestasi belajar IPS. Pada siklus I siswa tuntas belajar 45,83% di

siklus II siswa tuntas belajar menjadi 83,33%. Persamaan dari penelitian

Nunung Wijiastuti dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada

variabel bebas, yaitu sama – sama menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw sebagai tindakannya, sedangkan perbedaannya terdapat

pada variabel terikatnya.

Page 50: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2. Penelitian yang dilakukan oleh Endang Yuliani (2011) yang berjudul

“Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Kemampuan

Menyimak Dongeng Pada Siswa Kelas I SDN 6 Jimbung Klaten Tahun

Pelajaran 2010/2011”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya

peningkatan kemampuan menyimak dongeng dengan menggunakan media

audio visual. Pada siklus I diperoleh hasil 30 anak (59%) mendapat nilai di

bawah KKM, 21 anak (41%) mendapat nilai di atas KKM. Setelah

melakukan perbaikan pada siklus II maka dapat diperoleh hasil anak yang

kemampuan menyimaknya masih di bawah KKM hanya 7 anak (14%) dan 44

anak (86%) di atas KKM. Persamaan dari penelitian Endang Yuliani dengan

penelitian yang akan dilakukan terletak pada variabel bebas, yaitu sama –

sama menggunakan media audio visual sebagai tindakannya, sedangkan

perbedaannya terdapat pada variabel terikatnya.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Niken Aresta (2010) dengan judul

“Peningkatan Kemampuan Menyimak Isi Cerita Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia Melalui Media Audio Visual Film Animasi Siswa Kelas IV SD

Negeri I Tulunombo Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri Tahun

Pelajaran 2009/2010”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya

peningkatan kemampuan menyimak isi cerita mata pada mata pelajaran

bahasa Indonesia melalui media audio visual. Pada siklus I menunjukkan

bahwa siswa yang mencapai KKM sebesar 45,5%. Pada siklus II mengalami

peningkatan yaitu siswa yang mencapai KKM sebesar 81,18%. Persamaan

dari penelitian Niken Aresta dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti

terletak pada variabel bebas, yaitu sama – sama menggunakan media audio

visual sebagai tindakannya, sedangkan perbedaannya terdapat pada variabel

terikatnya

C. Kerangka Berpikir

Materi Kebebasan Berorganisasi dalam pembelajaran PKn dianggap

sebagai materi yang sulit oleh siswa kelas V SDN Borongan 02 Polanharjo

Klaten. Anggapan tersebut terbukti dari nilai hasil tes pemahaman materi

Page 51: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Kebebasan Berorganisasi siswa yang masih rendah (di bawah KKM). Selain

itu, juga dapat dilihat dalam proses pembelajarannya di kelas. Dalam proses

pembelajaran, guru masih menggunakan pendekatan konvensional yang masih

berpusat pada guru. Guru dalam pembelajaran cenderung hanya menggunakan

metode ceramah tanpa adanya variasi dalam pembelajaran serta tidak

menggunakan media pembelajaran yang variatif, sehingga siswa menjadi lebih

cepat bosan dan informasi yang disampaikan sulit diserap oleh siswa serta

tidak merangsang daya kreativitas dan partisipasi siswa.

Melihat kondisi tersebut, maka peneliti melaksanakan tindakan dengan

menerapkan model Jigsaw dengan kombinasi media audio visual dalam

pembelajaran PKn materi kebebasan berorganisasi untuk meningkatkan

pemahaman materi siswa. Peneliti menerapkan model Jigsaw dengan

kombinasi media audio visual dengan alasan bahwa model Jigsaw ini

mempunyai kelebihan antara lain: mempermudah siswa dalam mendalami

materi, aktif dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran terasa lebih

variatif. Selain itu, siswa juga akan termotivasi untuk memupuk rasa tanggung

jawab dan kerja samanya. Sedangkan media audio visual karena dapat

menarik perhatian siswa dan memberikan kesan positif karena lebih menarik,

lebih menyenangkan, dan memberikan memori yang kuat pada siswa.

Setelah guru menerapkan model Jigsaw dan media audio visual siswa,

menjadi lebih aktif dan kreatif, serta terjalin interaksi antar siswa dengan

siswa lainnya serta materi yang disampaikan dalam pembelajaran tertanam

secara kuat dalam pikiran siswa. Pada kondisi akhir, melalui penerapan model

Jigsaw dengan kombinasi media audio visual pemahaman materi kebebasan

berorganisasi pada pembelajaran PKn kelas V SDN Borongan 02 Polanharjo

Klaten meningkat.

Berdasarkan uraian pemikiran di atas, maka diperoleh alur kerangka

pemikiran dalam penelitian ini yang dapat digambarkan pada gambar 2.1

dibawah ini:

Page 52: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis

dari penelitian ini adalah: Penerapan model jigsaw dengan kombinasi media

audio visual dapat meningkatkan pemahaman materi kebebasan berorganisasi

pada pembelajaran PKn kelas V SDN Borongan 02 Polanharjo Klaten tahun

ajaran 2011/2012.

Kondisi Awal Guru menggunakan metode

konvensional/ceramah dan

tidak menggunakan media

dalam pembelajaran

Pemahaman PKn

kebebasan

organisasi siswa

kelas V Borongan

02 rendah

Tindakan Penggunaan

model Jigsaw

dan media

audio visual Siklus II

Siklus I

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

3. Pengamatan

4. Refleksi

Pemahaman materi kebebasan

berorganisasi siswa kelas V

SDN Borongan 02 meningkat

setelah penerapan model Jigsaw

dengan kombinasi media audio

visual

Kondisi Akhir

Page 53: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Borongan 02 Kecamatan

Polanharjo Kabupaten Klaten pada semester II tahun ajaran 2011/2012.

Tempat tersebut dipilih dengan pertimbangan sebagai berikut: letak SD Negeri

Borongan 02 Polanharjo Klaten yang mudah dijangkau dengan rumah peneliti,

sehingga memudahkan proses penelitian. Sekolah tersebut belum pernah

digunakan untuk penelitian. Di SD tersebut terdapat masalah pembelajaran

pada kelas V mata pelajaran PKn khususnya materi kebebasan berorganisasi.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang direncanakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian yaitu

selama 6 bulan, dimulai dari bulan Februari 2012 sampai dengan Juli 2012.

Rincian waktu dan kegiatan penelitian dapat digambarkan pada tabel 3.1 di

bawah ini:

Tabel 3.1. Rencana Pelaksanaan Penelitian

No Waktu

Jenis Keg

Feb Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept Okt

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan

Proposal

2 Seminar dan

Revisi

Proposal

3 Pengajuan

Surat Izin

4 Persiapan

Penelitian

5 Pelaksanaan

1. Siklus I

2. Siklus II

6 Analisis

data

7 Penyusunan

laporan

8 Ujian

Skripsi

Page 54: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa dan guru kelas V SD

Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten tahun ajaran 2011/2012. Siswa kelas V

yang berjumlah 17 siswa, tediri dari 8 siswa putra dan 9 siswa putri.

C. Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 129) sumber data dalam penelitian

adalah subjek dari mana data diperoleh. Data-data tersebut berupa data kualitatif

maupun kuantitatif. Sejalan dengan pendapat tersebut, Sugiyono (2009: 225)

menyebutkan bahwa sumber data ada dua macam, yaitu sumber primer dan

sekunder.

1. Sumber Primer

Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.

Adapun data yang tergolong sebagai sumber data primer ini adalah nilai PKn

materi kebebasan berorganisasi siswa kelas V, informasi dari hasil

wawancara dengan guru dan siswa, hasil pengamatan proses pembelajaran.

2. Sumber Sekunder

Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,

misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Dalam penelitian ini, yang

dijadikan sebagai sumber sekunder adalah dokumen dan hasil observasi.

Dokumen yang akan dijadikan sebagai sumber data berupa: silabus PKn kelas

V, RPP PKn kelas V.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Menurut H.B. Sutopo (2002: 64) teknik observasi digunakan untuk

menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, aktivitas, perilaku,

tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar. Observasi dilakukan

pada siswa kelas V SD Negeri Borongan 02 untuk mengamati proses

Page 55: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

pembelajaran yang terjadi. Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian

ini antara lain adalah cara mengajar guru, kegiatan yang dilakukan siswa

dalam pembelajaran. Pengamatan cara mengajar guru meliputi model dan

media yang digunakan guru dalam menyampaikan materi, serta cara guru

mengevaluasi hasil pembelajaran. Observasi terhadap kinerja guru

dilakukan oleh guru kelas yang bertindak sebagai observator. Penilaian

dilakukan dengan mengisi lembar APKG. Sedangkan untuk mengamati

kegiatan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran meliputi perhatian

siswa dalam mengikuti pembelajaran, keaktifan siswa dalam

pembelajaran dan pemahaman materi.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap guru kelas V SD Negeri Borongan

02 Polanharjo Klaten dan siswa kelas V SD Negeri Borongan 02

Polanharjo Klaten. Wawancara pada guru bertujuan untuk memperoleh

informasi tentang metode yang yang digunakan oleh guru, media yang

digunakan, hambatan–hambatan yang dialami oleh guru dalam

pembelajaran. Sedangkan wawancara dengan murid bertujuan untuk

memperoleh informasi tentang kesulitan yang dihadapi dalam memahami

materi, dan tanggapan terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

3. Tes

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bentuk tes. Teknik ini

dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar PKn

siswa SD Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten. Penyusunan instrument

tes dilakukan dengan berdasarkan pada kisi-kisi, indikator, dan jenis item

skala pengukuran tes mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan materi

kebebasan berorganisasi.

4. Dokumentasi

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dokumentasi yang

berbentuk gambar yang diambil pada saat proses pembelajaran

berlangsung yaitu menggunakan foto dan video.

Page 56: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

E. Validitas Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 168), validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu

instrumen. Dalam penelitian ini untuk menguji keabsahan data digunakan

triangulasi data dan triangulasi metode. Adapun yang dimaksud dengan

triangulasi data dan triangulasi metode adalah:

1. Triangulasi Data

Menurut Sarwiji Suwandi (2009: 60) triangulasi data adalah data

atau informasi yang diperoleh selalu dikomparasikan dan diuji dengan

data dan informasi lain, baik dari segi koheren sumber yang sama atau

sumber yang berbeda. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data

dengan menggunakan sumber data yang berbeda yaitu peneliti

membandingkan antara hasil wawancara yang dilakukan dengan guru

kelas V, kepala sekolah, dan dengan menggunakan nilai hasil belajar

PKn siswa sebelum adanya tindakan.

2. Triangulasi Metode

Menurut Sarwiji Suwandi (2009: 60) triangulasi metode adalah

mengumpulkan data sejenis dengan menggunakan teknik atau metode

pengumpulan data yang berbeda. Adapun metode yang digunakan untuk

mengumpulkan data adalah dengan observasi, tes, wawancara, dan

dokumentasi. Penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda ini

hasilnya dapat dibandingkan dan ditarik kesimpulan data yang agar lebih

kuat validitasnya.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu proses dalam menentukan pilihan,

membuang, mengeliminasi, memilah serta menggolongkan data sesuai

dengan yang diharapkan. Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik analisis interaktif. Proses analisa mencakup tiga

komponen, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan

Page 57: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

(verifikasi). Untuk lebih memperjelas tentang analisis interaktif dapat dilihat

pada gambar 3.1 di bawah ini:

Gambar 3.1. Model Analisis Interaktif

Sumber : Miles dan Huberman (2007: 20)

1. Reduksi Data

Reduksi data yaitu proses pemilihan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul

dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Proses reduksi data dilakukan

dengan mengumpulkan hasil observasi, wawancara maupun catatan

lapangan. Langkah yang dilakukan berupa pencatatan data yang

diperoleh dari hasil observasi. Dalam pencatatan tersebut dilakukan

seleksi, pemfokusan dan penyederhanaan data, data mana yang diambil

dan dianggap penting untuk penelitian. Peneliti memperoleh data pada

penelitian yang dilaksanakan di kelas V SD Negeri Borongan berupa

nilai tes pemahaman materi kebebasan berorganisasi, observasi kegiatan

siswa, Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG), hasil wawancara

dengan guru dan siswa. Semua data tersebut digunakan dalam hasil

penelitian. Data yang direduksi adalah lembar kerja siswa, karena hanya

digunakan untuk memperkuat pemahaman materi siswa dalam kelompok.

2. Penyajian Data

Reduksi Data Penarikan

Kesimpulan/Verifikasi

Penyajian Data Pengumpulan Data

Page 58: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Melalui sajian data, data yang telah terkumpul dikelompokkan dalam

berberapa bagian sesuai dengan jenis permasalahnnya supaya mudah

dilihat dan dimengerti, sehingga mudah dianalisis untuk merencanakan

langkah kerja selanjutnya. Penyajian data ditulis dalam bentuk paparan

data yang berupa tabel, grafik, histogram. Pada penelitian yang

dilaksanakan di kelas V SD Negeri Borongan 02, data yang disajikan

adalah nilai tes pemahaman materi kebebasan berorganisasi, observasi

kegiatan siswa, observasi kegiatan guru dan hasil wawancara dengan

guru dan siswa.

3. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya

belum pernah ada. Simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan

benar–benar bisa dipertanggungjawabkan. Penarikan kesimpulan dapat

dilakukan dengan mengecek kembali data yang telah dikumpulkan

berupa hasil wawancara, observasi, tes dan dokumentasi, disesuaikan

dengan tujuan dan rumusan masalah. Penarikan kesimpulan pada

penelitian siswa kelas V SD Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten

dilakukan dengan cara membandingkan data-data yang disajikan.

G. Indikator Kinerja

Menurut Sarwiji Suwandi (2009: 61) indikator kinerja merupakan

rumusan kinerja yang akan dijadikan tolak ukur dalam menentukan

keberhasilan atau keefektifan penelitian. Indikator keberhasilan kinerja

penelitian mengenai peningkatan pemahaman materi kebebasan berorganisasi

dalam pembelajaran Pkn dengan model pembelajaran jigsaw dan media audio

visual pada siswa kelas V SD Negeri Borongan 02 Polaharjo Klaten adalah

adanya peningkatan nilai rata – rata pada materi kebebasan berorganisasi di

atas KKM. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila pada secara klasikal

Page 59: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

siswa yang memperoleh nilai ≥70 mencapai ≥ 80%. Apabila dalam kelas

tersebut hasil yang diperoleh belum mencapai angka tersebut, penelitian akan

terus dilanjutkan ke siklus berikutnya sampai tercapai indikator yang

ditentukan.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimulai dengan siklus

pertama yang terdiri dari empat kegiatan (Iskandar, 2009: 48), yaitu

perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan

refleksi (reflecting). Hubungan keempat tahapan tersebut menunjukkan

sebuah siklus atau kegiatan berkelanjutan berulang. Langkah-langkah tersebut

dapat diilustrasikan pada gambar 3.2 berikut:

Gambar 3.2. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Sumber: Suharsimi Arikunto (2010: 16)

1. Siklus Pertama

a. Perencanaan

Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:

Page 60: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

1) Menentukan pokok bahasan, yaitu kebebasan berorganisasi.

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3) Menyusun lembar kerja siswa (LKS)

4) Mempersiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran

5) Menyusun lembar evaluasi.

6) Menyiapkan lembar pedoman observasi aktivitas guru dan siswa.

b. Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini direncanakan dalam 2 kali

pertemuan, yakni pertemuan pertama mempelajari tentang pengertian

organisasi, unsur organisasi, langkah mendirikan organisasi, tugas pengurus

organisasi. Pada pertemuan kedua mempelajari tentang pengertian kebebasan

berorganisasi, ciri pengurus yang baik, tujuan dibentuk organisasi di sekolah,

tujuan dibentuk organisasi di masyarakat.

1. Kegiatan Inti

a) Guru membagi siswa dalam kelompok heterogen yang beranggotakan 4

orang siswa.

b) Guru membagikan materi berdasarkan permasalahan

c) Masing-masing kelompok mengirimkan satu orang wakil mereka untuk

membahas topik yang sama, wakil ini disebut dengan kelompok ahli.

d) Guru membagikan LKS kepada kelompok ahli.

e) Guru mengarahkan jalannya diskusi kelompok ahli.

f) Guru menayangkan media pembelajaran berupa video rapat organisasi

pramuka.

g) Setelah diskusi tim ahli selesai, siswa kembali ke kelompok asal dan

menyampaikan hasil diskusinya.

h) Presentasi setiap kelompok

2. Kegiatan Penutup

a) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran.

b) Siswa mengerjakan soal evaluasi.

c) Guru memberikan penilaian dan penguatan.

c. Pengamatan / Observasi

Page 61: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Kegiatan yang dilakukan pada saat observasi adalah mengamati

tingkah laku siswa selama kegiatan pembelajaran. Dalam melakukan

observasi, peneliti dibantu mitra untuk mengamati jalannya proses

pembelajaran yang meliputi aktivitas guru dan siswa. Selain itu, dalam tahap

ini peneliti juga menilai hasil belajar siswa dengan menggunakan LKS yang

telah disusun oleh peneliti.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan setiap akhir pembelajaran. Refleksi dilaksanakan

untuk mengetahui bagian yang sudah sesuai dengan tujuan penelitian,

masalah-masalah yang muncul saat kegiatan pembelajaran, dan bagian yang

masih perlu diperbaiki, berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh

peneliti. Refleksi meliputi beberapa komponen, yaitu: menganalisis,

mensintesa dan menerangkan. Refleksi yang dilakukan berdasarkan nilai

siswa, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi kinerja guru. Hasil

dari refleksi ini digunakan sebagai dasar pemikiran untuk tindakan yang akan

datang apakah hasil yang diperoleh sudah maksimal atau belum maksimal.

Siswa yang berhasil saat evaluasi sebanyak mencapai indikator ketercapaian

kinerja sebesar 76,48% dan belum mencapai indicator kinerja yang telah

ditentukan, oleh karena itu penelitian dilanjutkan ke siklus II

2. Siklus Kedua

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus II meliputi rencana perbaikan pembelajaran

yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan media

audio visual yang didasarkan pada hasil refleksi pada siklus I. Rencana

perbaikan pada siklus II ini dilaksanakan untuk memperoleh hasil yang lebih

baik.

Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:

1) Identifikasi masalah pada siklus I dan penetapan alternatif pemecahan

masalah.

Page 62: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan media audio visual.

3) Menyusun lembar observasi aktivitas guru dan siswa selama menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan media audio visual.

4) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran.

b. Tindakan

Pada dasarnya tindakan yang dilaksanakan pada siklus II ini hampir

sama dengan siklus I, yakni pembelajaran dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan media audio visual. Perbedaannya

hanya pada proses pembelajaran, media pembelajaran dan soal instrumennya.

Pelaksanaan tindakan siklus II ini terbagi dalam 2 kali pertemuan dengan

materi yang sama. Pada pertemuan kedua mempelajari tentang pengertian

kebebasan berorganisasi, ciri pengurus yang baik, tujuan dibentuk organisasi

di sekolah, tujuan dibentuk organisasi di masyarakat.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan, yaitu:

1) Memperbaiki tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah

disempurnakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.

2) Guru menerapkan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw dan media audio visual.

3) Siswa belajar dalam situasi pembelajaran dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan media audio visual.

4) Melaksanakan evaluasi untuk mengetahui peningkatan pemahaman materi

siswa.

c. Pengamatan / Observasi

Melakukan pengamatan/observasi kegiatan guru dan aktivitas siswa

selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan media

audio visual. Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah

dipersiapkan oleh peneliti.

d. Tahap Refleksi

Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi data

kaitannya dengan indikator kinerja siklus I. Peneliti menganalisis pemahaman

Page 63: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

konsep siswa sesuai dengan nilai saat evaluasi, hasil observasi akvitas siswa,

observasi kinerja guru saat pembelajaran. Pada siklus II siswa mengalami

peningkatan pemahaman konsep secara klasikal ketercapaian kinerja sebesar

88,23% dengan KKM 70, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan media audio visual tersebut telah

berhasil dan penelitian dihentikan pada siklus II.

Page 64: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan kegiatan

observasi dan wawancara dengan guru kelas dengan tujuan untuk mengetahui

keadaan nyata yang ada di lapangan dan permasalahan yang dihadapi.

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Fatimah, Ama. Pd selaku guru kelas V (lihat

lampiran 37 halaman 167) tersebut diperoleh keterangan bahwa masih terdapat

kesulitan yang dialami oleh guru ketika pembelajaran PKn materi Kebebasan

Berorganisasi.

Guru masih merasa kesulitan karena siswa mendapatkan nilai yang kurang

memuaskan dalam pembelajaran PKn materi Kebebasan Berorganisasi. Guru

hanya mengggunakan metode ceramah dan mencatat dalam menyampaikan materi

pembelajaran. Pembelajaran tanpa menggunakan model pembelajaran inovatif

dan media tersebut kurang begitu menarik perhatian siswa. Begitu juga siswa

mudah merasa bosan dan kurang termotivasi dalam kegiatan pembelajaran PKn..

Berdasarkan test pratindakan terhadap siswa kelas kelas V SDN Borongan

02, dapat diketahui bahwa pemahaman PKn materi Kebebasan Berorganisasi pada

siswa kelas V masih rendah. Hal tersebut terbukti dari hasil test pratindakan yang

telah diujikan. Dari 17 siswa kelas V hanya terdapat 8 siswa (47,06%) yang

nilainya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65. Sedangkan

sejumlah 9 siswa mendapatkan nilai kurang dari nilai KKM, nilai tertendah 40,

nilai tertinggi 75 dan nilai rata-rata kelas siswa kelas V tersebut adalah 61,20.

Daftar nilai Pkn materi Kebebasan Berorganisasi siswa kelas V pada saat

pratindakan (lihat lampiran 34 halaman 164) sebelum pembelajaran menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan media audio visual dapat dilihat

pada tabel 4.1.

Page 65: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Tabel 4.1. Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Pratindakan

Keterangan:

T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Berdasarkan daftar nilai PKn pada pratindakan pada tabel 4.1, maka

dapat dibuat tabel distribusi data nilai PKn siswa kelas V pada pratindakan seperti

pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Distribusi Data Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Pratindakan

No Interval

Nilai

Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah

(xi)

Fi.xi Persentase

Keterangan

1 40 – 45 3 42,5 127,5 17,65 TT

2 46 – 51 2 48,5 97 11,76 TT

3 52 – 57 1 54,5 54,5 5,88 TT

4 58 – 63 3 60,5 181,5 17,65 TT

5 64 – 69 - 66,5 - - -

6 70 – 75 8 72,5 580 47,06 T

17 1040,5 100

Nilai rata-rata kelas = 1040,5 : 17 = 61,20

Nilai Terendah = 40

Nilai Tertinggi = 75

Siswa Tuntas = 8 siswa

Siswa Tidak Tuntas = 9 siswa

Ketuntasan Klasikal = (8 : 17) x 100% = 47,06%

Keterangan: T = Tuntas TT = Tidak Tuntas

No Urut Nilai Ket No Urut Nilai Ket

1 70 T 11 70 T

2 40 TT 12 75 T

3 70 T 13 70 T

4 45 TT 14 75 T

5 50 TT 15 55 TT

6 50 TT 16 40 TT

7 60 TT 17 60 TT

8 70 T

9 60 TT

10 75 T

Page 66: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Dari distribusi data nilai PKn materi Kebebasan Berorganisasi siswa Kelas

V SD Negeri Borongan 2 pada pratindakan yang terlihat pada tabel 4.2 dapat

disajikan dalam bentuk histogram seperti pada gambar 4.1.

Gambar 4.1. Histogram PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Pratindakan

Dari tabel 4.2 dan gambar 4.1, nilai PKn materi Kebebasan Berorganisasi

siswa kelas V SD Negeri Borongan 02 sebelum diterapkan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw dan media audio visual diperoleh nilai rata-rata kelas

sebesar 61,20. Siswa yang memperoleh nilai 40 – 45 sebanyak 3 siswa atau

17,65%. Siswa yang memperoleh nilai 46 – 51 sebanyak 2 siswa atau 11,76%.

Siswa yang memperoleh nilai 52 – 57 sebanyak 1 siswa atau 5,88%. siswa yang

memperoleh nilai 58 – 63 sebanyak 3 atau 17,65%. Siswa yang memperoleh nilai

64 – 69 tidak ada atau 0%. Siswa yang memperoleh nilai 70 – 75 sebanyak 8

siswa atau 47,06%.

Berdasarkan tabel 4.2 dan gambar 4.1, dapat diketahui nilai terendah, nilai

tertinggi, nilai rata-rata kelas siswa kelas V SD Negeri Borongan 02 serta data

ketuntasan belajar siswa pada saat pratindakan. Data tersebut dapat disajikan

dalam tabel 4.3.

3

2

1

3

0

8

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

40 – 45 56 – 61 52 – 57 58 – 63 64 – 69 70 – 75

Fre

kue

nsi

Interval Nilai

Siswa

Page 67: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Tabel 4.3. Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Nilai Rata-rata dan Ketuntasan

Klasikal Pratindakan

No Keterangan Pratindakan

1 Nilai Terendah 40

2 Nilai Tertinggi 75

3 Nilai Rata-rata 61,20

4 Ketuntasan Klasikal 47,06%

Untuk memperjelas nilai terendah, nilai tertinggi, nilai rata-rata dan

ketuntasan belajar siswa pada saat pratindakan dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Histogram Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Nilai Rata-rata dan

Ketuntasan Belajar secara Klasikal Pratindakan

Berdasarkan data pada gambar 4.2 dapat diketahui bahwa siswa yang

tuntas dalam pembelajaran PKn materi Kebebasan Berorganisasi sebesar 47,06%

atau 8 siswa dan siswa yang tidak tuntas sebesar 52,94% atau 9 siswa. Dengan

demikian, dapat dikatakan bahwa nilai PKn materi Kebebasan Berorganisasi

siswa kelas V SD Negeri Borongan 2 Polanharjo masih rendah.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

Proses penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari

2 kali pertemuan. Dalam setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu: 1) perencanaan,

40

61,2

75

47,06

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Nilai terendah Nilai rata-rata Nilai tertinggi Ketuntasan klasikal(%)

Siswa

Page 68: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2) pelaksanaan, 3) pengamatan atau observasi, dan 4) refleksi. Adapun gambaran

dari pelaksanaan setiap siklusnya adalah sebagai berikut:

1. Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 4 Mei sampai dengan 5

Mei 2012. Adapun tahap-tahap dari kegiatan yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan siklus I dilakukan pada hari Selasa, 1 Mei

2012. Peneliti dan guru kelas V SD Negeri Borongan 02 sebagai

kolaborator mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilaksanakan.

Rancangan tersebut dibuat berdasarkan pada solusi permasalahan yang

muncul yakni dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

dan menggunakan media audio visual. Selanjutnya disepakati bahwa

pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan

yakni pada hari Jumat tanggal 4 Mei 2012 dan hari Sabtu tanggal 5 Mei

2012. Adapun deskripsi dari perencanaan siklus I adalah sebagai berikut:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PKn

selama 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit di setiap

pertemuannya. RPP yang disusun meliputi: standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring,

materi pembelajaran, metode dan model pembelajaran, langkah-

langkah pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan

penilaian. RPP lihat pada lampiran 2 halaman 92 (pertemuan 1) dan

lampiran 8 halaman 108 (pertemuan 2 ).

2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

Fasilitas dan sarana pendukung yang dipersiapkan untuk pembelajaran

adalah:

a) Menyiapkan perangkat media audio visual, di antaranya: laptop,

LCD proyektor dan speaker.

Page 69: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

b) Menyiapkan kamera digital yang digunakan untuk

mendokumentasikan proses pembelajaran PKn.

3) Menyiapkan Lembar Pengamatan dan Lembar Penilaian

Lembar pengamatan yang digunakan untuk merekam segala aktivitas

siswa selama pelaksanaan pembelajaran PKn berlangsung.

Pengamatan yang dilakukan meliputi keterampilan sosial dan

keaktifan siswa dalam penerapan model Jigsaw dan media audio

visual. Sedangkan untuk lembar penilaian atau evaluasi disusun

berdasarkan pada kisi-kisi soal yang telah disesuaikan dengan

indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

b. Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas

V untuk menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan penggunaan

media audio visual. Dalam tahap ini, peneliti bertindak sebagai pengajar

dan guru sebagai observer atau pengamat. Guru membantu peneliti untuk

menilai siswa dari keterampilan sosial siswa dan keaktifan siswa dalam

penerapan model Jigsaw dan media audio visual.

1) Pertemuan 1

Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 5 Mei

2012. Pada pertemuan 1, pembelajaran PKn kelas V mempelajari

tentang pengertian organisasi, unsur organisasi, langkah mendirikan

organisasi dan tugas pengurus organisasi.

Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan

memberikan salam. Kemudian, guru mengecek kehadiran siswa dan

mengkondisikan siswa agar suasana kelas menjadi lebih kondusif.

Selanjutnya, guru juga memberikan motivasi dan apersepsi kepada

siswa agar siswa lebih bersemangat dan tertarik dalam mengikuti

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pemberian apersepsi bertujuan

untuk menggali pengetahuan awal siswa tentang pengertian

organisasi. Guru bertanya, “Siapa ketua kelas V?”. Setelah itu, guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Page 70: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Pembelajaran pun mulai masuk dalam kegiatan inti yang

terbagi ke dalam tiga tahapan (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi).

Guru mengawalinya dengan bertanya jawab dengan siswa mengenai

organisasi dan bertanya tentang tugas seorang ketua kelas.. Kemudian,

guru memberikan penjelasan mengenai pengertian organisasi. Guru

lalu menjelaskan langkah pembelajaran kooperatif Jigsaw.

Pada tahap elaborasi, guru mulai menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw. Guru membagi siswa dalam kelompok yang

beranggotakan 4-5 orang. Kemudian guru membagikan materi yang

berbeda pada setiap anggota kelompok siswa. Setelah semua siswa

mendapatkan lembar materi, siswa diminta untuk berdiskusi dengan

siswa dari kelompok lain yang mendapatkan materi yang sama lalu

guru membagikan LKS kelompok ahli. Selama kegiatan ini, suasana

kelas memang agak ramai, karena siswa berdiskusi menyelesaikan

persoalan. Kemudian, guru menayangkan video pembelajaran berupa

video pramuka. Setelah kelompok ahli selesai berdiskusi dan

mengerjaran LKS, anggota kelompok kembali ke kelompok asalnya

untuk menyampaikan hasil diskusinya. Pada saat kegiatan ini suasana

kelas agak ramai, karena siswa menyampaikan materi kepada

temannya.

Kegiatan yang selanjutnya sudah termasuk ke dalam tahap

konfirmasi. Pada tahap ini guru memberikan pengutan kepada siswa.

Kemudian, guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa yang

belum memahami materi yang diajarkan. Dalam tahap ini pula, siswa

bersama-sama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

Pada akhir pembelajaran, siswa mengerjakan soal-soal

evaluasi secara individu. Bentuk soal evaluasi berupa 10 soal isian

singkat. Setelah itu, guru mengakhiri pelajaran dengan salam penutup.

Pada saat evaluasi pertemuan 1 siklus I diperoleh data nilai PKn yang

diperjelas dalam tabel 4.4 (lihat lampiran 34 halaman 168).

Page 71: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Tabel 4.4. Nilai PKn Siswa Pertemuan 1 Siklus I

Berdasarkan daftar nilai PKn pada siklus I pertemuan I pada tabel

4.4, maka dapat dibuat tabel distribusi data nilai PKn siswa kelas V pada

pertemuan 1 siklus I seperti pada tabel 4.5.

Tabel 4. 5. Distribusi Data Nilai PKn Siswa Pertemuan 1 Siklus I

No Interval

Nilai

Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah

(xi)

Fi.xi Persentase

Ket

1 40 – 48 1 44 44 3,57 TT

2 49 – 57 1 53 53 3,57 TT

3 58 – 66 3 62 186 16,07 TT

4 67 – 75 5 71 355 28,77 T

5 76 – 84 3 80 240 19,45 T

6 85 – 93 4 89 356 28,57 T

17 1234 100

Nilai rata-rata kelas = 1234 : 17 = 72,58

Nilai Terendah = 40

Nilai Tertinggi = 90

Siswa Tuntas = 12 siswa

Siswa Tidak Tuntas = 5 siswa

Ketuntasan Klasikal = (12 : 17) x 100% = 70,59%

Berdasarkan distribusi data nilai PKn siswa pada pertemuan 1

siklus I yang terlihat pada tabel 4.5, dapat disajikan dalam gambar 4.3.

No

Urut Nilai Ket No Urut Nilai Ket

1 80 T 11 90 T

2 40 TT 12 70 T

3 70 T 13 90 T

4 60 TT 14 80 T

5 60 TT 15 90 T

6 60 TT 16 50 TT

7 70 T 17 90 T

8 70 T

9 70 T

10 80 T

Page 72: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Gambar 4. 3. Histogram Nilai PKn Siswa Kelas V Pertemuan 1 Siklus I

2) Pertemuan 2

Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 6 Mei 2012.

Pada pertemuan 2, pembelajaran PKn kelas V mempelajari materi

selanjutnya, yaitu pengertian kebebasan berorganisasi, ciri pengurus

organisasi, tujuan dibentuk organisasi di sekolah dan tujuan dibentuk

organisasi di sekolah.

Pada kegiatan awal, kegiatan yang dilakukan hampir sama

dengan kegiatan awal pada pertemuan 1. Guru membuka pelajaran

dengan memberikan salam. Lalu guru mengkondisikan siswa agar

suasana kelas menjadi kondusif. Guru juga memberikan motivasi dan

apersepsi kepada siswa. Pemberian apersepsi bertujuan untuk menggali

pengetahuan awal siswa tentang organisasi , dengan cara guru bertanya

“Siapa yang masih ingat unsur sebuah organisasi?”. Setelah itu, guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Pada saat kegiatan inti, kegiatan terbagi ke dalam tiga tahap

(eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi). Dalam tahap eksplorasi,

kegiatan diawali dengan tanya jawab yang dilakukan antara guru dan

para siswa tentang tugas seorang ketua RT yang mereka ketahui.

Kemudian, guru memberikan penjelasan mengenai materi tentang

organisasi Rukun Tetangga (RT) secara singkat.

1 1

3

5

3

4

0

1

2

3

4

5

6

40 – 48 49 – 57 58 – 66 67 – 75 76 – 84 85 – 93

Fre

kue

nsi

Interval Nilai

Siswa

Page 73: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Pada tahap elaborasi, kegiatan yang dilakukan oleh guru dan

siswa juga hampir sama dengan kegiatan inti di pertemuan ke-1. Guru

mulai menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Guru

membagikan siswa dalam kelompok dan membagikan materi berbeda

kepada setiap anggota kelompok. Setelah semua siswa mendapatkan

lembar materi, siswa diminta untuk berdiskusi dengan anggota

kelompok lain yang mendapatkan materi yang sama. Setelah itu guru

membagikan LKS. Pada saat siswa berdiskusi guru menayangkan

video pembelajaran tentang animasi pramuka.

Pada tahap konfirmasi, kegiatan yang dilakukan adalah guru

memberikan penguatan kepada siswa. Kemudian, guru memberi

kesempatan bertanya kepada siswa yang belum memahami materi

yang diajarkan. Dalam tahap ini, siswa bersama-sama guru

menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

Pada kegiatan akhir, siswa mengerjakan soal-soal evaluasi

secara individu. Bentuk soal evaluasi pada pertemuan ini adalah 10

soal isian singkat. Pada akhir pembelajaran guru memberikan pesan-

pesan sebagai tindak lanjut kepada siswa dan diakhiri dengan salam

penutup. Pada saat evaluasi pertemuan 2 pada siklus I diperoleh data

nilai PKn siswa yang diperjelas dalam tabel 4.6 (lihat lampiran 35

halaman 165).

Page 74: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tabel 4. 6. Nilai PKn Siswa Pertemuan 2 Siklus I

Berdasarkan daftar nilai PKn pertemuan 2 pada siklus I pada

tabel 4.6, maka dapat dibuat tabel distribusi data nilai PKn siswa kelas

V pertemuan 2 pada siklus I seperti pada tabel 4.7.

Tabel 4.7. Distribusi Data Nilai PKn Siswa Pertemuan 2 Siklus I

No Interval

Nilai

Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah

(xi)

Fi.xi Persentase

Ket

1 50 – 56 2 53 106 11,77 TT

2 57 – 63 2 60 120 11,77 TT

3 64 – 70 3 67 201 17,65 T

4 71 – 77 - 74 - - -

5 78 – 84 5 81 405 29,41 T

6 85 – 91 5 88 440 29,41 T

17 1272 100

Nilai rata-rata kelas = 1272 : 17 = 74,82

Nilai Terendah = 50

Nilai Tertinggi = 90

Siswa Tuntas = 13 siswa

Siswa Tidak Tuntas = 4 siswa

Ketuntasan Klasikal = (13 : 17) x 100% = 76,47%

Berdasarkan distribusi data nilai materi organisasi siswa kelas

V SD Negeri Borongan 02 pada pertemuan 2 siklus I yang terlihat

pada tabel 4.7, dapat disajikan dalam gambar 4.4.

No

Urut Nilai Ket No Urut Nilai Ket

1 80 T 11 90 T

2 50 TT 12 90 T

3 90 T 13 90 T

4 60 TT 14 80 T

5 60 TT 15 70 T

6 80 T 16 50 TT

7 70 T 17 90 T

8 80 T

9 70 T

10 80 T

Page 75: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Gambar 4.4. Histogram Nilai PKn Siswa Kelas V Pertemuan 2 Siklus I

c. Pengamatan atau Observasi

Pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Dalam hal

ini, peneliti melibatkan peran serta guru dan berkolaborasi dengan guru kelas.

Guru kelas berperan sebagai observer untuk mengamati pelaksanaan tindakan

sesuai dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan pemahaman PKn materi

Kebebasan Berorganisasi siswa kelas V melalui pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw dan media audio visual. Observer mengamati kegiatan guru dan siswa

selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar

observasi yang telah disediakan. Adapun hal-hal yang diamati oleh observer

meliputi: aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung, penerapan

model Jigsaw dan sikap siswa dalm mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain

itu, peneliti juga mengamati hasil evaluasi individu siswa disetiap akhir

pertemuan. Hasil observasi selanjutnya digunakan sebagai dasar tahap

refleksi pada siklus I.

Berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran PKn materi

Kebebasan Berorganisasi berlangsung pada siklus I pertemuan 1 dan 2,

diperoleh hasil dan gambaran tentang aktivitas guru dan siswa sebagai berikut:

1) Aktivitas Guru

2 2

3

0

5 5

0

1

2

3

4

5

6

50 – 56 57 – 63 64 – 70 71 – 77 78 – 84 85 – 91

Fre

kue

nsi

Interval Nilai

Siswa

Page 76: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Aktivitas guru diamati dengan menggunakan lembar observasi

kemampuan guru mengajar. Pengamatan dilakukan selama kegiatan

pembelajaran PKn materi Kebebasan Berorganisasi berlangsung. Dari

hasil observasi kemampuan guru mengajar pada siklus I (lihat lampiran

29 halaman 159), maka diperoleh hasil sebagai berikut:

a) Pada persiapan pembelajaran mendapat nilai rata-rata 3,5 dan

tergolong dalam kategori baik.

b) Membuka pembelajaran mendapatkan nilai rata-rata 3 dan tergolong

dalam kategori baik.

c) Kejelasan dan sistematika penyampaian materi mendapatkan nilai

rata-rata 3 dan tergolong dalam kategori baik.

d) Ketepatan strategi pembelajaran mendapatkan nilai rata-rata 3 dan

tergolong dalam kategori baik.

e) Penerapan model pembelajaran mendapatkan nilai rata-rata 3 dan

tergolong dalam kategori baik.

f) Ketepatan dan daya tarik media mendapatkan nilai rata-rata 4 dan

tergolong sangat baik.

g) Kemampuan menggunakan media mendapatkan nilai rata-rata 3 dan

tergolong dalam kategori baik.

h) Menumbuhkan partisipasi aktif dalam belajar mendapatkan nilai

rata-rata 2,5 dan tergolong dalam kategori cukup baik.

i) Memantau kemajuan belajar selama proses mendapat nilai rata-rata

2,5 dan tergolong dalam kategori cukup baik.

j) Melakukan penilaian atau evaluasi mendapatkan nilai rata-rata 3,5

dan tergolong dalam kategori baik.

k) Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, lancar, baik dan

benar mendapatkan nilai rata-rata 3 dan tergolong dalam kategori

baik.

l) Menutup pembelajaran mendapatkan nilai rata-rata 3,5 dan tergolong

dalam kategori baik.

Page 77: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Rata-rata hasil observasi kinerja guru pada siklus I adalah 3,08 dan

tergolong dalam ketegori baik. Hasil pengamatan terhadap kinerja

peneliti sebagai guru pada siklus I menunjukkan bahwa guru sudah

berusaha untuk melaksanakan kinerjanya dengan baik, meskipun pada

pelaksanaanya masih ada beberapa hal yang perlu untuk dibenahi

Hal ini dapat diartikan bahwa pembelajaran yang berlangsung

sudah baik dengan kriteria memuaskan, tetapi masih terdapat beberapa

kekurangan yang perlu ditingkatkan lagi, yaitu dalam menumbuhkan

antusiasme siswa dalam belajar dan memantau kemajuan belajar siswa.

2) Aktivitas Siswa

Kegiatan siswa dalam pembelajaran diobservasi secara klasikal

atau keseluruhan. Observasi dilakukan pada berbagai aspek, jika dibuat

uraian hasil observasi sebagai berikut (lihat lampiran 32 halaman 162):

a) Kedisiplinan siswa mendapat nilai rata-rata 3,5 dan tergolong dalam

kategori baik. Siswa sudah datang tepat waktu dan mematuhi tata

tertib didalam kelas.

b) Kesiapan menerima pelajaran siswa mendapat nilai rata-rata 3dan

tergolong dalam kategori baik. Siswa sebelum menerima materi

sudah duduk dengan rapi di tempat duduknya.

c) Keaktifan siswa dalam pembelajaran mendapat nilai rata-rata 3 dan

tergolong dalam kategori baik.

d) Tanggung jawab siswa mendapatkan nilai rata-rata 3 dan tergolong

dalam kategori baik.

e) Kerjasama siswa dalam pembelajaran mendapat nilai rata-rata 2,5

tergolong cukup baik, siswa sudah dapat berdiskusi satu sama lain

meskipun kadang-kadang egois dengan pendapatnya sendiri .

Rata-rata akhir hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I adalah 3

dan tergolong dalam kategori baik. Hasil pengamatan terhadap siswa

pada siklus I menunjukkan bahwa peran dan keikutsertaan siswa dalam

proses pembelajaran sudah bertambah, meskipun ada beberapa hal yang

Page 78: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

masih kurang yaitu dalam hal kerjasama. Dengan keaktifan siswa dalam

proses pembelajaran, diharapkan ada peningkatan pembelajaran.

3) Evaluasi Pembelajaran PKn Materi Kebebasan Berorganisasi

Hasil belajar siswa diperoleh dari hasil evaluasi individu siswa

setelah pembelajaran PKn mengenai materi Kebebasan Berorganisasi,

yang diujikan di setiap akhir pembelajaran pada pertemuan 1 dan 2.

Berdasarkan rekapitulasi nilai hasil evaluasi individu yang

diperoleh siswa pada pertemuan 1 dan 2 pada siklus I (lihat lampiran 35

halaman 165), maka rata-rata nilai PKn materi Kebebasan Berorganisasi

pada siswa kelas V SD Negeri Borongan 2 dapat diperjelas dengan tabel

4.8.

Tabel 4.8 Rata-rata Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Siklus I

Berdasarkan daftar nilai nilai PKn pada siklus I pada tabel 4.8,

maka dapat dibuat tabel distribusi data nilai PKn siswa kelas V pada

siklus I seperti pada tabel 4.9

No Urut Nilai Ket No Urut Nilai Ket

1 80 T 11 90 T

2 45 TT 12 80 T

3 80 T 13 90 T

4 60 TT 14 80 T

5 60 TT 15 80 T

6 70 T 16 50 TT

7 70 T 17 90 T

8 70 T

9 70 T

10 80 T

Page 79: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel 4.9. Distribusi Data Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Siklus I

No Interval

Nilai

Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah

(xi)

fi.xi Persentase Ket

1 45 – 52 2 48,5 97 11,76 TT

2 53 – 60 2 56,5 113 11,76 TT

3 61 – 68 - 64,5 - - -

4 69 – 76 4 72,5 290 23,53 T

5 77 – 84 6 80,5 483 35,30 T

6 85 – 92 3 88,5 265,5 17,65 T

17 1248,5 100

Nilai rata-rata kelas = 1248,5 : 17 = 73,44

Nilai Tertinggi = 90

Nilai Terendah = 45

Siswa Tuntas = 13 Siswa

Siswa Tidak Tuntas = 4 siswa

Ketuntasan Klasikal = (13 : 17) x 100% = 76,48%

Keterangan: T = Tuntas TT = Tidak Tuntas

Berdasarkan distribusi data nilai PKn materi Kebebasan

Berorganisasi siswa kelas V SD Negeri Borongan 2 pada siklus I yang

terlihat pada tabel 4.9, dapat disajikan dalam gambar 4.4.

Gambar 4.5. Histogram Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi

Siklus I

2 2

0

4

6

3

0

1

2

3

4

5

6

7

45 – 52 53 – 60 61 – 68 69 – 76 77 – 84 85 – 92

Fre

kue

nsi

Interval Nilai

Siswa

Page 80: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Berdasarkan tabel 4.9 dan gambar 4.5, nilai PKn Kebebasan

Berorganisasi siswa kelas V SD Negeri Borongan diperoleh nilai rata-

rata kelas sebesar 73,44. Siswa yang memperoleh nilai antara 45 – 52

sebanyak 2 siswa atau 11,76%. Siswa yang memperoleh nilai antara 53 –

60 sebanyak 2 siswa atau 11,76%. Siswa yang memperoleh nilai antara

61 – 68 tidak ada atau 0%. Siswa yang memperoleh nilai antara 69 – 76

sebanyak 4 siswa atau 23,53%. Siswa yang memperoleh nilai antara 77 –

84 sebanyak 6 siswa atau 35,30%. Siswa yang memperoleh nilai antara

85 – 92 sebanyak 3 siswa atau 17,65%.

Berdasarkan data nilai PKn materi Kebebasan Berorganisasi

siswa kelas V SD Negeri Borongan yang telah diperoleh siswa kelas V

pada siklus I, kemudian dibandingkan dengan data pada saat pratindakan.

Adapun data perbandingan PKn materi Kebebasan Berorganisasi siswa

pada saat pratindakan dan siklus I dapat dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.10. Perbandingan Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi

Pratindakan dan Siklus I

No Keterangan Pratindakan Siklus I

1 Nilai Terendah 40 45

2 Nilai Tertinggi 75 90

3 Nilai Rata-rata 61,20 73,44

4 Ketuntasan Klasikal (%) 47,06 76,48

Untuk memperjelas data perkembangan nilai PKn materi

Kebebasan Berorganisasi dan ketuntasan klasikal pada saat pratindakan

dan siklus I, dapat disajikan dalam gambar 4.4.

Page 81: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Gambar 4.6. Histogram Perbandingan Nilai PKn Materi Kebebasan

Berorganisasi Pratindakan dan Siklus I

Berdasarkan tabel 4.10 dan gambar 4.6, maka dapat diketahui

bahwa:

1) Nilai terendah PKn materi Kebebasan Berorganisasi siswa kelas V

SD Negeri Borongan 2 mengalami peningkatan, yaitu dari 40

menjadi 45.

2) Nilai tertinggi PKn materi Kebebasan Berorganisasi siswa kelas V

SD Negeri Borongan mengalami peningkatan, yaitu dari nilai 75

menjadi 90.

3) Nilai rata-rata PKn materi Kebebasan Berorganisasi siswa kelas V

SD Negeri Borongan mengalami peningkatan sebanyak 12,24,

yaitu dari nilai 61,20 menjadi 73,44.

4) Ketuntasan klasikal dalam pembelajaran PKn materi Kebebasan

Berorganisasi siswa kelas V SD Negeri Borongan 2 mengalami

peningkatan sebanyak 29,42%, yaitu dari 47,06% menjadi 76,48%.

Dari ketuntasan klasikal yang dicapai, dapat diartikan bahwa

jumlah siswa yang dinyatakan tuntas atau mendapat nilai diatas KKM

naik sejumlah 5 siswa, yaitu pada saat pratindakan siswa yang tuntas

40

61,2

75

47,06 45

73,44

90

76,48

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Nilai terendah Nilai rata-rata Nilai tertinggi Ketuntasanklasikal

Pratindakan Siklus I

Page 82: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

sejumlah 8 siswa dan pada siklus I siswa yang tuntas naik menjadi 13

siswa. Dengan demikian dapat dinyatakan pula bahwa masih ada 4

siswa yang belum tuntas dalam mengikuti pembelajaran PKn materi

Kebebasan Berorganisasi.

d. Refleksi

Berdasarkan data nilai pengamatan siswa dan APKG yang

diperoleh pada saat observasi, data kemudian dianalisis. Analisis hasil

tindakan siklus I direfleksi sesuai dengan proses pembelajaran yang

dilakukan. Tahap refleksi dilakukan dengan cara melihat ketuntasan nilai

siswa secara klasikal dan peningktan nilai PKn materi Kebebasan

Berorganisasi siswa kelas V SD Negeri Borongan 2 pada pratindakan dan

siklus I. Setelah itu, hasil yang dicapai pada siklus I dibandingkan dengan

indikator yang telah ditetapkan. Indikator kinerja pada penelitian ini yaitu

penelitian dinyatakan berhasil apabila minimal 80% dari jumlah siswa

mendapatkan nilai diatas KKM (65). Sedangkan pada tindakan siklus I ini,

siswa yang tuntas baru mencapai 76,48% atau sebanyak 13 siswa.

Selain itu, berdasarkan data kinerja guru yang diperoleh dari nilai

rata-rata APKG pertemuan 1 dan 2 pada siklus I, ditemukan beberapa

kelebihan, kekurangan beserta solusi yaitu:

a. Kelebihan pelaksanaan tindakan siklus I

1) Guru mendapatkan nilai 3 yang termasuk kategori baik pada aspek

membuka pelajaran, kejelasan dan sistematika penyampaian

materi, ketepatan strategi, penerapan model pembelajaran,

kemapuan menggunakan media, menggunakan bahasa lisan yang

jelas (lihat lampiran 29 halaman 159).

2) Guru mendapatkan nilai 3,5 yag termasuk kategori baik pada

aspek persiapan pembelajaran, melakukan evaluasi, menutup

pelajaran.

3) Guru mendapatkan nilai 4 yang termasuk kategori sangat baik

pada aspek ketepatan dan daya tarik media. Hal ini dikarenakan

Page 83: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

sebelumnya belum pernah digunakan media audio visual berupa

LCD proyektor dan speaker dalam pembelajaran.

4) Siswa mendapatkan nilai 3 yang termasuk kategori baik pada

aspek kesiapan menerima pelajaran, keaktifan, tanggung jawab

(lihat lampiran 32 halaman 162).

5) Siswa mendapatkan nilai 3 yang termasuk kategori baik pada

aspek kedisiplinan. Hal ini dikarenakan siswa masuk kelas tepat

waktu dan duduk di tempat duduknya ketika pelajaran akan

dimulai

b. Kekurangan pelaksanaan tindakan siklus I

1) Guru mendapatkan nilai 2,5 yang termasuk kategori kurang baik

pada aspek menumbuhkan antusiasme siswa dan memantau

kemajuan belajar selama proses. Hal ini dikarenakan siswa masih

belum terbiasa dengan penerapan model Jigsaw dalam

pembelajaran dan guru belum sepenuhnya dapat mengkondisikan

kelas, sehingga beberapa siswa ramai sendiri.

2) Siswa pada aspek kerjasama mendapatkan nilai 2,5 yang

termasuk kategori kurang baik. Hal ini dikarenakan sifat siswa

yang masih egois dalam kelompok. Ada beberapa siswa yang

tidak mau menerima pendapat serta menganggap pendapat

temannya salah.

c. Solusi yang digunakan untuk memecahkan masalah adalah

1) Pembentukan kelompok sesuai dengan karakter dan

memperhatikan kecocokan antarsiswa agar semua anggota

kelompok dapat bekerjasama dengan baik dan berkomunikasi

dengan lancar.

2) Guru memberikan reward untuk menumbuhkan antusiasme dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga siswa termotivasi

mengikuti proses pembelajaran di kelas.

Berdasarkan data perbandingan nilai PKn materi Kebebasan

Berorganisasi dan ketuntasan klasikal yang dicapai serta kekurangan

Page 84: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

pelaksanaan tindakan pada siklus I diatas, tindakan yang dilakukan pada

siklus I belum berhasil karena belum mencapai indikator kinerja yang telah

ditetapkan. Pada siklus I, nilai PKn materi Kebebasan Berorganisasi siswa

masih kurang maksimal. Hal tersebut dikarenakan masih ada 4 siswa atau

sebesar 23,53% siswa yang belum mencapai nilai KKM. Selain itu, masih

terdapat beberapa kekurangan selama pelaksanaan tindakan siklus I yang

dialami oleh guru sehingga menghambat keoptimalan pembelajaran siswa.

Oleh karena itu, perlu adanya tindak lanjut ke siklus II untuk memperbaiki

kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I dan memaksimalkan

pemahaman PKn materi Kebebasan Berorganisasi siswa pada siklus II.

2. Siklus II

Tindakan siklus II dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah

ditentukan yakni tanggal 18 Mei dan 19 Mei 2012. Pada siklus II, peneliti

masih berperan sebagai guru seperti pada saat siklus I. Materi yang diajarkan

tetap sama yaitu Kebebasan Berorganisasi, akan tetapi terdapat beberapa

perbedaan mengenai media audio visual yang digunakan dan langkah-langkah

pembelajaran, serta ada tindakan perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus I.

Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar pempelajaran lebih menarik dan

menyenangkan sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi

Kebebasan Berorganisasi. Dengan demikian, diharapkan nilai PKn materi

Kebebasan Berorganisasi siswa kelas V SD Negeri Borongan dapat lebih

bagus lagi atau meningkat dan dapat mencapai indikator kinerja yang telah

ditetapkan. Adapun tahap-tahap dari kegiatan yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

a. Perencanaan

Pada tahap ini, hal yang dibahas, yakni mengenai rancangan

tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus II. Rancangan tindakan

dibuat berdasarkan pada hasil refleksi tindakan siklus I. Selanjutnya,

disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan selama

2 kali pertemuan, yakni pada hari Jumat tanggal 18 Mei dan Sabtu tanggal

Page 85: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

19 Mei 2012. Pada siklus II, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki

sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman pembelajaran PKn materi

Kebebasan Berorganisasi siswa kelas V SD Negeri Borongan 2.

Adapun deskripsi perencanaan tindakan pada siklus II meliputi

kegiatan sebagai berikut:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PKn

selama 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit di setiap

pertemuannya. RPP yang disusun meliputi: standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring,

materi pembelajaran, metode dan model pembelajaran, langkah-

langkah pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan penilaian

dapat dilihat pada lampiran 14 halaman 124 (pertemuan 1) dan

lampiran 20 halaman 140 (pertemuan 2).

2) Membuat lembar observasi seperti pada siklus I untuk mengamati

kegiatan aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.

3) Membuat lembar evaluasi sebagai alat untuk mengevaluasi hasil

belajar siswa.

4) Menyiapkan video sebagai media pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas

V untuk menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan penggunaan

media audio visual. Dalam tahap ini, peneliti bertindak sebagai pengajar

dan guru sebagai observer atau pengamat. Dalam hal ini, guru membantu

peneliti untuk menilai siswa dari aspek kemampuan siswa d selama

pembelajaran berlangsung.

1) Pertemuan 1

Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 18 Mei

2012. Pada pertemuan 1, pembelajaran PKn kelas V mempelajari

tentang pengertian organisasi, unsur organisasi, langkah mendirikan

organisasi dan tugas pengurus organisasi.

Page 86: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Pada kegiatan awal, seperti halnya kegiatan pembelajaran pada

siklus I, guru membuka pelajaran dengan memberikan salam.

Kemudian, guru mengecek kehadiran siswa secara klasikal. Guru

mengkondisikan siswa agar suasana pembelajaran lebih kondusif.

Guru juga memberikan motivasi dan apersepsi kepada siswa.

Pemberian apersepsi bertujuan untuk menggali pengetahuan awal

siswa tentang tugas seorang bendahara. Setelah itu, guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Pada kegiatan inti terbagi dalam 3 tahap, yaitu eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi. Dalam tahap eksplorasi, guru dan siswa

melakukana kegiatan tanya jawab yang bertujuan untuk menggali

pengetahuan awal siswa.

Pada tahap elaborasi, guru menerapkan model pembelajaran

Jigsaw dan membagi membagi siswa menjadi 4 kelompok, masing-

masing anggota kelompok di diberi materi berbeda. Guru meminta

siswa berdiskusi dengan anggota kelompok lain yang mendapatkan

materi yang sama. Kemudian guru menayangkan video tentang

organisasi dan pemberian LKS kelompok.

Tahap akhir pada kegiatan inti adalah tahap konfirmasi. Dalam

tahap ini, guru memberikan penguatan. Kemudian, guru memberi

kesempatan bertanya kepada siswa yang belum memahami materi

yang diajarkan. Dalam tahap ini, siswa bersama-sama guru

menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

Pada tahap kegiatan akhir, siswa mengerjakan soal-soal

evaluasi secara individu. Bentuk soal evaluasi berupa 10 soal isian.

Pelajaran diakhiri dengan salam penutup. Pada saat evaluasi pertemuan

1 siklus II diperoleh data nilai PKn yang diperjelas dalam tabel 4.4

(lihat lampiran 36 halaman 166).

Page 87: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Tabel 4.11. Nilai PKn Pertemuan 1 Siklus II

Berdasarkan daftar nilai PKn pertemuan 1 pada siklus II pada

tabel 4.11, maka dapat dibuat tabel distribusi data nilai PKn siswa

kelas V pada pertemuan 1 siklus II seperti pada tabel 4.12.

Tabel 4.12. Distribusi Data Nilai PKn Siswa Pertemuan 1 Siklus II

No Interval

Nilai

Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah

(xi)

fi.xi Persen

Tase

Ket

1 50 – 56 1 53 53 5,88 TT

2 57 – 63 2 60 120 5,88 TT

3 64 – 70 3 67 201 17,65 T

4 71 – 77 - 74 - - -

5 78 – 84 6 81 486 35,29 T

6 85 – 91 5 88 440 29,41 T

17 1300 100

Nilai rata-rata kelas = 1300 : 17 = 76,47

Nilai Tertinggi = 90

Nilai Terendah = 50

Siswa Tuntas = 14 Siswa

Siswa Tidak Tuntas = 3siswa

Ketuntasan Klasikal = (14 : 17) x 100% = 82,35%

Berdasarkan distribusi data nilai PKn materi Kebebasan

Berorganisasi siswa kelas V SD Negeri Borongan 2 pada pertemuan 1

siklus II yang terlihat pada tabel 4.12, dapat disajikan dalam gambar

4.7.

No

Urut Nilai Ket No Urut Nilai Ket

1 90 T 11 90 T

2 60 TT 12 80 T

3 90 T 13 70 T

4 80 T 14 80 T

5 90 T 15 90 T

6 70 T 16 50 TT

7 80 T 17 80 T

8 70 T

9 70 T

10 80 T

Page 88: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Gambar 4.7. Histogram Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi

Pertemuan 1 Siklus II

2) Pertemuan 2

Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 19 Mei

2012. Pada pertemuan 2, pembelajaran PKn kelas V mempelajari

materi selanjutnya, yaitu tentang kebebasan berorganisasi, ciri

pengurus organisasi, tujuan organisasi di sekolah dan masyarakat.

Pada saat kegiatan awal, kegiatan yang dilakukan hampir sama

dengan kegiatan awal pada pertemuan 1. Guru membuka pelajaran

dengan memberikan salam. Kemudian, guru mengecek kehadiran

siswa dan mengkondisikan siswa. Guru juga memberikan motivasi dan

apersepsi kepada siswa. Pemberian apersepsi bertujuan untuk menggali

pengetahuan siswa yaitu, dengan cara guru bertanya “siapa yang tahu

pengertian organisasi?”. Setelah itu, guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang hendak dicapai.

Pada kegiatan inti, kegiatan terbagi dalam 3 tahap, yaitu

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada saat tahap eksplorasi, guru

memberikan rangsangan pertanyaan yang berhubungan dengan materi

pada pertemuan 2 di siklus I. Setelah selesai mengadakan tanya jawab

yang bertujuan untuk mengingatkan kembali tentang materi kebebasan

berorganisasi.

Pada tahap elaborasi, kegiatan yang dilakukan oleh guru dan

siswa juga hampir sama dengan kegiatan inti di pertemuan ke-1. Guru

1

2

3

0

6

5

0

1

2

3

4

5

6

7

50 – 56 57 – 63 64 – 70 71 – 77 78 – 84 85 – 91

Fre

kue

nsi

Interval Nilai

Siswa

Page 89: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

menerapkan pembelajaran koopereatif tipe Jigsaw. Guru siswa dalam

kelompok dan membagikan materi tekstual yang berbeda.

Tahap selanjutnya adalah konfirmasi. Dalam tahap ini, guru

memberikan penguatan kepada. Kemudian, guru memberi kesempatan

bertanya kepada siswa yang belum memahami materi yang diajarkan.

Dalam tahap ini, siswa bersama-sama guru menyimpulkan materi yang

telah dipelajari.

Pada kegiatan akhir, siswa mengerjakan soal-soal evaluasi

secara individu. Bentuk soal evaluasi pada pertemuan ini adalah 10

soal isian singkat. Pada akhir pembelajaran guru menyampaikan

pesan-pesan kepada siswa dan diakhiri dengan salam penutup. Pada

saat evaluasi pertemuan 2 pada siklus II diperoleh data nilai PKn

materi kebebasan berorganisasi yang diperjelas dalam tabel 4.13 (lihat

lampiran 36 halaman 166).

Tabel 4.13. Daftar Nilai PKn Siswa Pertemuan 2 Siklus II

Berdasarkan daftar nilai PKn pertemuan 2 pada siklus II pada

tabel 4.13, maka dapat dibuat tabel distribusi data nilai PKn siswa

kelas V pertemuan 2 pada siklus II seperti pada tabel 4.14.

No

Urut Nilai Ket No Urut Nilai Ket

1 90 T 11 90 T

2 40 TT 12 90 T

3 90 T 13 80 T

4 80 T 14 80 T

5 90 T 15 90 T

6 70 T 16 50 TT

7 90 T 17 90 T

8 80 T

9 80 T

10 90 T

Page 90: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Tabel 4.14. Distribusi Data Nilai PKn Siswa Pertemuan 2 Siklus II

No Interval

Nilai

Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah

(xi)

Fi.xi Persentase

Ket

1 40 – 48 1 44 44 5,88 TT

2 49 – 57 1 53 53 5,88 TT

3 58 – 66 0 62 0 0 TT

4 67 – 75 1 71 71 5,88 T

5 76 – 84 5 80 400 29,41 T

6 85 – 93 9 89 801 52,94 T

17 1269 100

Nilai rata-rata kelas = 1269 : 17 = 74,65

Nilai Terendah = 40

Nilai Tertinggi = 90

Siswa Tuntas = 15 siswa

Siswa Tidak Tuntas = 2 siswa

Ketuntasan Klasikal = (15 : 17) x 100% = 88,24%

Berdasarkan distribusi data nilai PKn materi Kebebasan

Berorganisasi siswa kelas V SD Negeri Borongan 2 pertemuan 2 pada

siklus II yang terlihat pada tabel 4.14, dapat disajikan dalam gambar 4.8

Gambar 4.8. Histogram Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi

Pertemuan 2 Siklus II

c. Pengamatan atau Observasi

Observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Dalam hal

ini, peneliti melibatkan guru serta berkolaborasi dengan guru kelas. Guru

kelas berperan sebagai observer untuk mengamati pelaksanaan tindakan

1 1

0

1

5

9

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

40 – 48 49 – 57 58 – 66 67 – 75 76 – 84 85 – 93

Fre

kue

nsi

Interval Nilai

Siswa

Page 91: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

sesuai dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan pemahaman PKn

materi kebebasan berorganisasi siswa kelas V melalui pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw dan media audio visual. Observer mengamati

kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan

menggunakan lembar obeservasi yang telah disediakan.

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran

berlangsung pada siklus II, diperoleh data dan gambaran tentang aktivitas

siswa dan guru dalam pembelajaran PKn dengan rincian sebagai berikut:

1) Aktivitas Guru

Aktivitas guru diamati dengan menggunakan lembar observasi.

Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran PKn berlangsung.

Dari hasil pengamatan diperoleh hasil sebagai berikut (lihat lampiran

30 halaman 160):

a) Pada persiapan pembelajaran mendapat nilai rata-rata 4 dan

tergolong dalam kategori sangat baik.

b) Membuka pembelajaran mendapatkan nilai rata-rata 4 dan

tergolong dalam kategori sangat baik.

c) Kejelasan dan sistematika penyampaian materi mendapatkan nilai

rata-rata 3 dan tergolong dalam kategori baik.

d) Ketepatan strategi pembelajaran mendapatkan nilai rata-rata 4 dan

tergolong dalam kategori sangat baik.

e) Penerapan model pembelajaran mendapatkan nilai rata-rata 4 dan

tergolong dalam kategori sangat baik.

f) Ketepatan dan daya tarik media mendapatkan nilai rata-rata 3,5 dan

tergolong baik.

g) Kemampuan menggunakan media mendapatkan nilai rata-rata 3,5

dan tergolong dalam kategori baik.

h) Menumbuhkan partisipasi aktif dan antusiasme dalam belajar

mendapatkan nilai rata-rata 4 dan tergolong dalam kategori sangat

baik.

Page 92: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

i) Memantau kemajuan belajar selama proses mendapat nilai rata-rata

3,5 dan tergolong dalam kategori baik.

j) Melakukan penilaian atau evaluasi mendapatkan nilai rata-rata 4

dan tergolong dalam kategori sangat baik.

k) Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, lancar, baik

dan benar mendapatkan nilai rata-rata 4 dan tergolong dalam

kategori sangat baik.

l) Menutup pembelajaran mendapatkan nilai rata-rata 3,5 dan

tergolong dalam kategori baik.

Rata-rata hasil observasi kinerja guru pada siklus II adalah 3,75

dan tergolong dalam kategori sangat baik. Hasil pengamatan terhadap

kinerja peneliti sebagai guru pada siklus II menunjukkan bahwa guru

sudah berupaya untuk melaksanakan kinerjanya dengan baik.

Dari pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa

pembelajaran PKn materi Kebebasan Berorganisasi menggunakan

model Jigsaw dan media audio visual pada siklus II sudah berjalan

dengan baik.

2) Aktivitas Siswa

Kegiatan siswa diobservasi secara klasikal. Observasi

dilakukan pada berbagai aspek. Data hasil observasi dapat dibuat

uraian sebagai berikut (lihat lampiran 33 halaman 163):

a) Kedisiplinan siswa mendapat nilai rata-rata 4 dan termasuk dalam

kategori sangat baik. Siswa datang tepat waktu serta mematuhi tata

tertib di dalam kelas.

b) Kesiapan menerima pelajaran siswa mendapat nilai rata-rata 3,5

dan tergolong dalam kategori baik. Siswa sebelum menerima

materi sudah duduk dengan rapi di tempat duduknya.

c) Keaktifan siswa dalam pembelajaran mendapat nilai rata-rata 3 dan

tergolong dalam kategori baik. Siswa sudah terlibat aktif dalam

memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran dan siswa

Page 93: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

melaksanakan dengan baik kegiatan yang telah dirancang oleh

guru.

d) Tanggungjawab siswa mendapatkan nilai rata-rata 4 dan tergolong

dalam kategori baik. Siswa sudah bersungguh-sungguh memahami

materi yang menjadi bagiannya.

e) Kerjasama siswa dalam pembelajaran mendapat nilai rata-rata 3,5

tergolong cukup baik, siswa sudah dapat berdiskusi satu sama lain

dan tidak egois lagi dengan kelompoknya.

Rata-rata hasil observasi kegiatan siswa pada siklus II adalah

3,6 dan tergolong dalam kategori sangat baik. Hasil pengamatan

terhadap aktivitas siswa pada siklus II menunjukkan bahwa peran dan

keantusiasan siswa dan kerjasama kelompok dalam proses

pembelajaran mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan

aktivitas siswa pada siklus I. Seiring meningkatnya keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran ini.

f) Evaluasi Pembelajaran PKn Materi Kebebasan Berorganisasi.

Berdasarkan rekapitulasi nilai hasil evaluasi individu yang

diperoleh siswa pada pertemuan 1 dan 2, maka nilai PKn materi

Kebebasan Berorganisasi siswa Kelas V SD Negeri Borongan 2 dapat

diperjelas dengan tabel 4.15.

Page 94: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Tabel 4.15. Distribusi Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi

Siklus II

No Interval

Nilai

Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah

(xi)

fi.xi Persen

tase

Ket

1 50 – 56 2 53 106 11,76 TT

2 57 – 63 - 60 - - -

3 64 – 70 2 66 132 11,76 T

4 71 – 77 2 74 148 11,76 T

5 78 – 84 2 81 162 17,76 T

6 85 – 91 9 88 792 52,94 T

17 1340 100

Nilai rata-rata kelas = 1340: 17 = 78,82

Nilai Tertinggi = 90

Nilai Terendah = 50

Siswa Tuntas = 15 siswa

Siswa Tidak Tuntas = 2 siswa

Ketuntasan Klasikal = (15 : 17) x 100% = 88,24%

Keterangan: T = Tuntas TT = Tidak Tuntas

Berdasarkan distribusi data nilai PKn materi Kebebasan

Berorganisasi siswa Kelas V SD Negeri Borongan 2 pada siklus II

yang terlihat pada tabel 4.15, dapat disajikan dalam gambar 4.9.

Gambar 4.9. Histogram Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi

Siklus II

Berdasarkan tabel 4.15 dan gambar 4.9, nilai PKn materi

Kebebasan Berorganisasi siswa Kelas V SD Negeri Borongan

2

0

2 2 2

9

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

50 – 56 57 – 63 64 – 70 71 – 77 78 – 84 85 – 91

Fre

kue

nsi

Interval Nilai

Siswa

Page 95: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 80,79. Siswa yang memperoleh

nilai antara 50 – 56 sebanyak 2 siswa atau 11,76%. Siswa yang

memperoleh nilai antara 57 – 63 tidak ada atau 0%. Siswa yang

memperoleh nilai antara 64 – 70 sebanyak 2 siswa atau 11,76%. Siswa

yang memperoleh nilai antara 71 – 77 sebanyak 2 siswa atau 11,76%.

Siswa yang memperoleh nilai antara 78 – 84 sebanyak 3 siswa atau

17,76%. Siswa yang memperoleh nilai antara 85 – 91 sebanyak 6

siswa atau 52,94%.

Berdasarkan data nilai PKn materi Kebebasan Berorganisasi

siswa Kelas V SD Negeri Borongan 2 yang telah diperoleh siswa kelas

V pada siklus II, kemudian dibandingkan dengan data pada saat siklus

I. Adapun perbandingan nilai PKn materi Kebebasan Berorganisasi

siswa Kelas V SD Negeri Borongan 2 dan ketuntasan siswa pada saat

siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.16.

Tabel 4.16. Perbandingan Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi

Siklus I dan Siklus II

No Keterangan Siklus I Siklus II

1 Nilai Terendah 45 50

2 Nilai Tertinggi 90 90

3 Nilai Rata-rata 73,44 78,82

4 Ketuntasan Klasikal (%) 76,48 88,24

Untuk memperjelas perbandingan nilai PKn materi Kebebasan

Berorganisasi siswa Kelas V SD Negeri Borongan 2 dan ketuntasan

klasikal siklus I dan siklus II pada tabel 4.16, dapat disajikan dalam

gambar 4.10.

Page 96: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Gambar 4.10. Histogram Perbandingan Nilai PKn Materi Kebebasan

Berorganisasi Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan tabel 4.16 dan gambar 4.10, maka dapat diketahui

bahwa:

1) Nilai terendah PKn materi Kebebasan Berorganisasi pada siswa kelas

V SD Negeri Borongan 2 mengalami peningkatan, yaitu dari 45

menjadi 50.

2) Nilai tertinggi PKn materi Kebebasan Berorganisasi pada siswa kelas

V SD Negeri Borongan 2 tetap, yaitu dari 90.

3) Nilai rata-rata PKn materi Kebebasan Berorganisasi pada siswa kelas

V SD Negeri Borongan 2 mengalami peningkatan sebanyak 5,38,

yaitu dari nilai 73,44 menjadi 78,82.

4) Ketuntasan klasikal dalam pembelajaran PKn materi Kebebasan

Berorganisasi pada siswa kelas V SD Negeri Borongan 2 mengalami

peningkatan sebanyak 11,76 yaitu dari 76,48% menjadi 88,24%.

Dari data tersebut, dapat diartikan bahwa jumlah siswa yang

dinyatakan tuntas atau mendapat nilai diatas KKM naik sejumlah 2 siswa,

yaitu pada siklus I siswa yang tuntas sejumlah 13 siswa dan pada siklus II

siswa yang tuntas naik menjadi 15 siswa. Dengan demikian dapat

dinyatakan pula bahwa masih ada 2 siswa yang belum tuntas dalam

45

73,44

90

76,48

50

78,82

90 88,24

0

20

40

60

80

100

Nilai terendah Nilai rata-rata Nilai tertinggi Ketuntasan klasikal

Siklus I Siklus II

Page 97: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

mengikuti pembelajaran PKn materi Kebebasan Berorganisasi pada siswa

kelas V SD Negeri Borongan 2.

d. Refleksi

Berdasarkan data yang diperoleh pada saat observasi, data

kemudian dianalisis. Analisis hasil tindakan siklus II direfleksi sesuai

dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Tahap refleksi dilakukan

dengan cara melihat perkembangan dan membandingkan antara nilai PKn

materi Kebebasan Berorganisasi pada siswa kelas V SD Negeri Borongan

2 pada saat pratindakan dengan nilai PKn materi Kebebasan Berorganisasi

pada siswa kelas V SD Negeri Borongan 2 pada siklus II. Setelah itu, hasil

yang dicapai pada siklus II dibandingkan dengan indikator yang telah

ditetapkan. Indikator kinerja pada siklus II yaitu penelitian dinyatakan

berhasil apabila minimal 80% dari jumlah siswa mendapatkan nilai diatas

KKM (70).

Dari hasil lembar pengamatan kemampuan guru mengajar dan

pengamatan proses pembelajaran siswa diperoleh beberapa peningkatan

pada siklus II pertemuan 1 dan 2, yaitu:

1) Guru mendapatkan nilai 3,5 yang termasuk kategori baik pada aspek

ketepatan daya tarik media, kemampuan menggunakan media,

memantau kemajuan selama proses, menutup pelajaran (lihat lampiran

30 halaman 160 ).

2) Guru sudah mendapatkan nilai 4 yang termasuk kategori sangat baik

pada aspek persiapan pembelajaran, membuka pembelajaran,

ketepatan strategi, penerapan model pembelajaran, menumbuhkan

partisipasi aktif, evaluasi dan penggunaan bahasa lisan yang jelas. Hal

ini karena pembelajaran sudah direncanakan sebaik-baiknya

berdasarkan refleksi pada siklus I.

3) Siswa mendapatkan nilai 3 yang termasuk kategori baik pada aspek

keaktifan, kesiapan menerima pelajaran yang pada siklus I hanya

mendapat nilai 2,5 (lihat lampiran 33 halaman 163).

Page 98: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

4) Siswa mendapatkan nilai 3,5 yang termasuk kategori baik pada aspek

kesiapan menerima pelajaran, kerjasama. Hal ini karena

pembentukkan kelompok sudah memperhatikan kecocokan antar

siswa.

5) Siswa mendapatkan nilai 4 yang termasuk kategori sangat baik pada

aspek kedisiplinan dan tanggung jawab. Hal ini karena guru

memotivasi siswa dan pemberian reward.

Dari hasil penelitian siklus II, maka peneliti mengulas bahwa

dilihat dari data perkembangan nilai PKn materi Kebebasan Berorganisasi

pada siswa kelas V SD Negeri Borongan 2 dan ketuntasan klasikal yang

dapat dilihat pada tabel 4.11 dan gambar 4.7 dapat dikatakan bahwa

penelitian sudah berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah siswa yang

tuntas atau mencapai KKM (70) sudah memenuhi kriteria indikator kinerja

yang telah ditetapkan. Dengan demikian, penelitian dihentikan dan tidak

perlu dilanjutkan ke siklus selanjutnya. Hal ini menunjukkan bahwa

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan media audio

visual dapat meningkatkan nilai PKn materi Kebebasan Berorganisasi

pada siswa kelas V SD Negeri Borongan 2 Polanharjo Klaten Tahun

Ajaran 2011/2012.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Berdasarkan hasil analisa setelah diadakan tindakan siklus I dan II dapat

diketahui meningkatnya keaktifan siswa pada proses pembelajaran melalui

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan media audio visual,

maka pemahaman PKn materi Kebebasan Berorganisasi pada siswa kelas V SD

Negeri Borongan 2 mengalami peningkatan. Selain itu, ketuntasan nilai secara

klasikal dan nilai rata-rata kelas siswa kelas V SD Negeri Borongan 02 juga

mengalami peningkatan. Peningkatan dapat dilihat pada data perkembangan nilai

PKn materi Kebebasan Berorganisasi, nilai rata-rata dan ketuntasan klasikal yang

dapat dilihat pada tabel 4.8.

Page 99: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Tabel 4.17. Perbandingan Nilai PKn Materi Kebebasan Berorganisasi

Pratindakan, Siklus I dan Siklus II

No Keterangan Kondisi Awal Siklus I Siklus II

1 Nilai Terendah 40 45 50

2 Nilai Tertinggi 75 90 90

3 Nilai Rata-rata 61,20 73,44 78,82

4 Ketuntasan Klasikal (%) 47,06 76,48 88,24

Untuk memperjelas perbandingan nilai PKn materi Kebebasan

Berorganisasi dan ketuntasan klasikal pada saat pratindakan, siklus I dan siklus II

pada tabel 4.17, dapat disajikan dalam gambar 4.11.

Gambar 4.11. Histogram Perbandingan Nilai PKn Materi Kebebasan

Berorganisasi Pratindakan, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan tabel 4.17 dan gambar 4.11, dapat dilihat bahwa

pemahaman PKn materi Kebebasan Berorganisasi pada siswa kelas V SD Negeri

Borongan 2 mengalami peningkatan mulai dari pratindakan, siklus I dan siklus II.

Dengan adanya peningkatan nilai PKn materi Kebebasan Berorganisasi tersebut,

dapat disimpulkan bahwa pemahaman materi Kebebbasan siswa sudah mengalami

peningkatan. Peningkatan tersebut terjadi dalam beberapa hal, yaitu:

1. Nilai terendah mengalami kemajuan atau peningkatan, yaitu pada pratindakan

40 dan pada siklus II menjadi 50.

2. Nilai tertinggi mengalami peningkatan, yaitu dari 75 menjadi 90.

40

75

61,2

47,06 45

90

73,44 76,48

50

90

78,82 88,24

0

20

40

60

80

100

Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata Ketuntasan Klasikal(%)

pratindakan Siklus I Siklus II

Page 100: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

3. Nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan sebanyak 17,62, yaitu dari 61,20

menjadi 78,82.

4. Ketuntasan klasikal mengalami peningkatan sebesar 33,18%, yaitu dari

47,06% menjadi 88,24%.

D. Pembahasan

Berdasarkan data hasil penelitian yang dilaksanakan pada siklus I dan

siklus II dan refleksi yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan media audio visual

dapat meningkatkan pemahaman materi kebebasan berorganisasi pada

pembelajaran PKn SD Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten. Dalam penelitian

ini, nilai PKn materi Kebebasan Berorganisasi pada siswa kelas V SD Negeri

Borongan 2 sudah mengalami peningkatan. Hal tersebut dibuktikan dari adanya

perkembangan nilai rata-rata kelas dan ketuntasan klasikal siswa yang dicapai

pada saat pratindakan, siklus I, dan siklus II. Selain itu kegiatan siswa dalam

pembelajaran dan kinerja guru dalam pembelajaran juga mengalami peningkatan

tiap siklus. Hal tersebut ditunjukkan pada gambar 4.12 di bawah ini:

Gambar 4.12. Histogram Perbandingan Nilai PKn Materi Kebebasan

Berorganisasi Pratindakan, Siklus I dan Siklus II.

Pada pratindakan dapat dilihat bahwa nilai terendah 40, nilai tertinggi

mencapai nilai 75, nilai rata-rata kelasnya hanya mencapai 61,20, sedangkan

untuk ketuntasan klasikalnya sebesar 47,06% atau sebanyak 8 siswa mencapai

40

75

61,2

47,06 45

90

73,44 76,48

50

90

78,82 88,24

0

20

40

60

80

100

Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata Ketuntasan Klasikal(%)

pratindakan Siklus I Siklus II

Page 101: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

nilai KKM. Dengan kata lain, terdapat 55,94% atau sejumlah 9 siswa yang tidak

tuntas dalam mengikuti pembelajaran PKn materi Kebebasan Berorganisasi.

Kemudian, pada siklus I mulai ada peningkatan untuk nilai

terendahnya. Nilai terendah siswa dari 40 menjadi 45, nilai tertinggi naik menjadi

90, nilai rata-rata kelas naik menjadi 73,44 dan ketuntasan klasikalnya mencapai

76,48% atau sejumlah 13 siswa sudah mencapai nilai KKM atau lebih. Dengan

kata lain, masih terdapat 23,52% atau sejumlah 4 siswa yang belum tuntas dalam

mengikuti pembelajaran PKn materi Kebebasan Berorganisasi. Hal tersebut

menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal yang telah dicapai pada siklus I belum

mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan.

Selanjutnya, pada siklus II terjadi peningkatan lagi dibandingkan

dengan siklus I. Nilai terendah naik menjadi 50, nilai tertinggi naik menjadi 95,

nilai rata-rata kelas siswa mencapai 80,79 dan ketuntasan klasikal mencapai

88,24% atau 15 siswa dari 17 siswa telah mencapai ketuntasan belajar. Dari 2

siswa yang tidak tuntas dikarenakan siswa tersebut suka ramai sendiri di kelas dan

tidak mau bekerjasama dalam kegiatan kelompok. Namun masih ada 2 siswa yang

belum tuntas, karena siswa tersebut ramai sendiri di kelas dan tidak mau

bekerjasama dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa ketuntasan belajar yang dicapai oleh siswa kelas V SD Negeri Borongan

02 sudah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan atau bahkan lebih besar dari

indikator kinerja.

Peningkatan tersebut tentu saja dikarenakan penerapan model Jigsaw

dan media audio visual dapat menarik perhatian dan antusiasme siswa dalam

belajar sehingga membantu bagi siswa untuk memahami materi yang diajarkan.

Selain itu, selama pembelajaran, partisipasi aktif dari siswa akan tumbuh. Siswa

berusaha memahami materi yang menjadi bagiannya dan siswa menjadi

bertanggung jawab terhadap kelompoknya. Dengan demikian, pembelajaran akan

lebih menarik minat siswa sehingga mempermudah pemahaman. Hal tersebut

memberikan bukti bahwa pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini telah berhasil

dan diakhiri pada siklus II.

Page 102: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data pada siklus I dan siklus II yang

telah dilaksanakan, maka hipotesis yang berbunyi “Penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan media audio visual dapat meningkatkan

pemahaman materi kebebasan berorganisasi pada siswa kelas V SD Negeri

Borongan 02 Polanharjo Klaten tahun ajaran 2011/2012” dapat dibuktikan

kebenarannya. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya nilai PKn

materi Kebebasan Berorganisasi pada setiap siklusnya. Pada pratindakan, nilai

rata-rata kelas siswa hanya 61,20 dengan ketuntasan klasikal sebanyak 8 siswa

atau sebesar 47,06%. Kemudian, pada siklus I nilai rata-rata kelas siswa

meningkat menjadi 73,44 dengan ketuntasan klasikal sebanyak 13 siswa atau

sebesar 76,48%. Pada siklus II, nilai rata-rata kelas siswa meningkat lagi menjadi

78,82 dengan ketuntasan klasikal sebanyak 15 siswa atau sebesar 88,23%.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan media audio visual dapat meningkatkan

pemahaman materi kebebasan berorganisasi pada siswa kelas V SD Negeri

Borongan 02 Polanharjo Klaten tahun ajaran 2011/2012.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan gambaran nyata bahwa keberhasilan proses

dan peningkatan hasil pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

berasal dari guru maupun siswa. Disamping itu, keberhasilan suatu pembelajaran

juga dipengaruhi oleh model dan media yang digunakan oleh guru selama proses

pembelajaran berlangsung. Faktor dari guru meliputi: kemampuan guru dalam

mengembangkan dan menyampaikan materi, keterampilan dalam mengelola kelas,

kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan

menggunakan media sebagai perantara dalam menyampaikan materi, sedangkan

faktor dari siswa meliputi: keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Page 103: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Berdasarkan simpulan penelitian, penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw dan media audio visual terbukti dapat meningkatkan

pemahaman materi kebebasan berorganisasi pada siswa kelas V SD Negeri

Borongan 02 Polanharjo Klaten tahun ajaran 2011/2012. Dengan demikian,

implikasi penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan media audio visual terbukti

dapat meningkatkan pemahaman materi kebebasan berorganisasi pada siswa

kelas V SD Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten tahun ajaran 2011/2012.

Hal ini menunjukkan bahwa secara teoritis hasil penelitian ini dapat digunakan

sebagai salah satu referensi atau acuan untuk menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw dan media audio visual dalam pembelajaran PKn dan

disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. Model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran inovatif

yang dapat diterapkan oleh setiap guru dalam proses pembelajaran. Model ini

memberikan kesempatan kepada siswa agar lebih aktif dan dapat bekerjasama

dengan siswa lainnya. Sedangkan dengan penggunaan media audio visual,

siswa akan lebih tertarik dengan apa yang disampaikan oleh guru sehingga

perhatian siswa akan tertuju pada materi yang disampaikan oleh guru. Dari

hasil penelitian ini, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan

media audio visual dapat lebih dioptimalkan lagi guna meningkatkan

pemahaman materi PKn.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru untuk menentukan

model dan media pembelajaran PKn yang tepat sehingga dapat meningkatkan

kualitas proses pembelajaran PKn serta dapat meningkatkan pemahaman

materi akan dicapai oleh siswa.

Page 104: PENERAPAN MODEL JIGSAW DENGAN KOMBINASI MEDIA …/Penerapan... · 2.1. Standar Kompetensi PKn Kelas V Semester II KTSP 2006 ..... 9 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian..... 35 4.1. Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

C. Saran

Berkaitan dengan simpulan dan implikasi hasil penelitian, maka

peneliti dapat memberikan saran-saran yang dapat dipertimbangkan sebagai

berikut:

1. Bagi Sekolah

Hendaknya sekolah selalu mengadakan pelatihan-pelatihan bagi guru

agar dapat menerapkan model-model pembelajaran yang inovatif, khususnya

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw agar dapat meningkatkan kualitas

kinerja guru. Selain itu, hendaknya sekolah juga mengupayakan pelatihan bagi

guru agar dapat menggunakan media pembelajaran, khususnya media

pembelajaran yang menggunakan media audio visual sehingga pembelajaran

menjadi menarik.

2. Bagi Guru

Penerapan model Jigsaw dan media audio visual disesuaikan dengan

materi yang hendak disampaikan oleh guru agar siswa lebih mudah dalam

memahami materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini dimaksudkan agar

para siswa tidak cepat merasa bosan dan lebih aktif dalam mengikuti

pembelajaran yang akhirnya dapat meningkatkan pemahaman materi siswa.

3. Bagi Siswa

Siswa harus lebih berperan aktif selama penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan media audio visual. Siswa juga harus

lebih meningkatkan keberaniannya dalam menjawab, bertanya, dan bekerja

sama dalam proses pembelajaran, untuk menambah pengetahuan dan

meningkatkan hasil belajarnya.

4. Bagi Peneliti Lain

Agar dilakukan penelitian lain menggunakan model Jigsaw dengan

kombinasi media audio visual untuk melanjutkan dan memecahkan masalah

pada siswa yang belum tuntas dalam penelitian ini.