penerapan analisis linear programming dalam …digilib.unila.ac.id/59013/2/skripsi tanpa bab...

75
PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM OPTIMALISASI PENDAPATAN UPJA (USAHA PENYEDIA JASA ALSINTAN) PADA BUDIDAYA TANAMAN PADI DI KECAMATAN GADINGREJO, PRINGSEWU, LAMPUNG (Skripsi) Oleh KHORIK MUALLIMAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 17-Jan-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM

OPTIMALISASI PENDAPATAN UPJA (USAHA PENYEDIA JASA

ALSINTAN) PADA BUDIDAYA TANAMAN PADI DI KECAMATAN

GADINGREJO, PRINGSEWU, LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

KHORIK MUALLIMAH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

ABSTRACT

APPLICATIONT OF LINEAR PROGRAMMING ANALYSIS IN

OPTIMIZING UPJA INCOME (ALSINTAN SERVICE PROVIDER

BUSINESS ) IN RICE CULTIVATION IN GADING REJO DISTRICT,

LAMPUNG CENTRAL

By

Khorik Muallimah

Agrotama Jaya Gapoktan is a joint organization of farmer groups in Gadingrejo

District, Pringsewu Regency, which has an Alsintan Service Provider Business

(UPJA) to assist farmers in rice cultivation. Agrotama Jaya Gapoktan has

agricultural equipment and machinery that support the management of rice

cultivation, including Hand Tractor and Combine Harvester. Tools management is

a barrier to farmer group union in increasing its productivity, especially in terms

of maximizing the profitability of the equipment leased. Gapoktan has not been

able to obtain optimal benefits. Equipment rental time, the area of work for each

tool, working hours of equipment, number of operators, operational costs, and the

Page 3: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

cost of repairing each tool are some of the constraints in Gapoktan Agrotama Jaya

in optimizing UPJA's income. The effort made for the problem in this research is

to use the Simplex method. The simplex method is the analysis of Linear

Programing which aims to maximize the profit of UPJA, in this study the

qualitative method was obtained by direct survey of research locations and then

conducted interviews directly to the chairperson and members of the Agrotama

Jaya Gapoktan. As well as quantitative data analysis using the Linear Programing

analysis method by utilizing supporting software QM-For Windows V. 5.3.

After calculating in this study, the Linear Function for the objective function

Zmax = 7,287,000X1 + 9,187,500X2, where X1 is a hand tractor and X2 is a

combine harvester. While the constraint function for FK1 (Lease Time) = 240X1

+ 240X2 = 1448, FK2 (Working Capacity / Land Area) = 120X1 + 100X2 = 2124,

FK3 (Working Hours for Tools) = 120X1 + 100X2 = 1448, FK4 (Number of

Operators) = 2X1 + 4X2 = 6, FK5 (Operating Costs) = 306000X1 + 475000X2 =

16465000, FK6 (Equipment Repair Costs) = 208200X1 + 157500X2 = 7060000.

After optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively are 3,

and 0, the optimum value of the area cultivated cultivated area obtained by hand

tractor is 45 Ha and combine harvester 0 or not leased. The total overall profit

gained by Agrotama Jaya Gapoktan in one planting season from UPJA is IDR

21,861,000.00.

Keywords: Gapoktan, Linear Programing, Rice Cultivation, UPJA

Page 4: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

ABSTRAK

PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM

OPTIMALISASI PENDAPATAN UPJA (USAHA PENYEDIA JASA

ALSINTAN) PADA BUDIDAYA TANAMAN PADI DI KECAMATAN

GADINGREJO, LAMPUNG

Oleh

Khorik Muallimah

Gapoktan Agrotama Jaya merupakan organisasi gabungan kelompok tani di

Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu yang memiliki Usaha Penyedia Jasa

Alsintan (UPJA) untuk membantu petani dalam budidaya padi. Gapoktan

Agrotama Jaya memiliki alat dan mesin pertanian yang mendukung pengelolaan

budidaya padi, diantaranya adalah Hand Traktor, dan Combine Harvester.

Manajemen pengelolaan alat adalah penghambat gapoktan dalam meningkatkan

produktivitasnya , terutama dalam hal memaksimalkan keuntungan pendapatan

dari alat yang disewakan. Gapoktan belum mampu memperoleh keuntungan yang

optimal. Waktu sewa alat, luas garapan setiap alat, jam kerja alat, jumlah

operator, biaya operasional, dan biaya perbaikan setiap alat adalah beberapa

kendala Gapoktan Agrotama Jaya dalam mengoptimalkan pendapatan UPJA.

Page 5: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

Upaya yang dilakukan untuk permasalahan dalam penelitian ini adalah dengan

penggunaan metode Simpleks. Metode simpleks yaitu analisis dari Linear

Programing yang bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan UPJA, pada

penelitian ini yang digunakan adalah metode kualitatif yang diperoleh dengan cara

survei langsung kelokasi penelitian kemudian dilakukan wawancara langsung

kepada bagian ketua dan anggota Gapoktan Agrotama Jaya. Serta analisis data

kuantitatif menggunakan metode analisis Linier Programing dengan

memanfaatkan software pembantu QM-For Windows V. 5.3.

Setelah dilakukan perhitungan pada penelitian ini didapatkan Fungsi Linear untuk

fungsi tujuan Zmax= 7.287.000X1 + 9.187.500X2, dimana X1 adalah hand traktor

dan X2 adalah combine harvester. Sedangkan fungsi kendala untuk FK1 (Waktu

Sewa) = 240X1 + 240X2 = 1448, FK2 (Kapasitas Kerja/Luas Lahan) = 120X1 +

100X2 = 2124, FK3 (Jam Kerja Alat) = 120X1 +100X2 = 1448, FK4 (Jumlah

Operator)= 2X1 + 4X2= 6, FK5 ( Biaya Operasional) = 306000X1 + 475000X2

=16465000, FK6 (Biaya Perbaikan Alat) = 208200X1 + 157500X2 =7060000.

Setelah dilakukan optimalisasi didapat nilai solutions X1, X2, masing masing

adalah 3, dan 0, Nilai optimum luas garapan permusim tanam yang diperoleh hand

traktor yaitu 45 Ha dan combine harvester 0 atau tidak disewakan. Total

keuntungan keseluruhan yang didapat Gapoktan Agrotama Jaya dalam satu musim

tanam dari UPJAnya adalah Rp 21.861.000,00.

Kata Kunci: Budidaya Padi, Gapoktan, Linear Programing, UPJA

Page 6: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM

OPTIMALISASI PENDAPATAN UPJA (USAHA PENYEDIA JASA

ALSINTAN) PADA BUDIDAYA TANAMAN PADI DI KECAMATAN

GADINGREJO, PRINGSEWU, LAMPUNG

Oleh

Khorik Muallimah

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada

Jurusan Teknik Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 7: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively
Page 8: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively
Page 9: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively
Page 10: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pagelaran, Kabupaten Pringsewu pada

tanggal 31 Oktober 1996, anak pertama dari 2 bersaudara

dari pasangan Bapak Salimin dan Ibu Sutatik. Penulis

menempuh pendidikan di SD Negeri 1 Gemahripah pada

tahun 2009. Menyelesaikan pendidikan menengah pertama di

SMP Negeri 1 Pagelaran pada tahun 2012 dan sekolah menengah atas diselesaikan

di SMA Negeri 1 Pagelaran pada tahun 2015.

Pada tahun 2015, penulis terdaftar sebagai mahasiswi di Jurusan Teknik

Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung melalui jalur SBMPTN.

Selama menjadi mahasiswa penulis terdaftar aktif diorganisasi kemahasiswaan

sebagai Bendahara Bidang Dana dan Usaha di Persatuan Mahasiswa Teknik

Pertanian (PERMATEP) pada periode 2016/2017dan Bendahara Umum di

Persatuan Mahasiswa Teknik Pertanian (PERMATEP) pada periode 2017/2018.

Pada tahun 2018, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode 1 di

Desa Way Harong Kecamatan Air Naningan Kabupaten Tanggamus dan

melaksanakan Praktik Umum di PT Great Giant Pineapple (GGP) PG-4, Labuhan

Ratu Lampung Timur “ Mempelajari Akurasi Size Buah Nanas Ekspor After

Page 11: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

Grading di Packing House Fresh Pine PT. Great Giant Pineapple PG-4 Labuhan

Ratu, Lampung Timur” selama 40 hari kerja efektif mulai tanggal 09 Juli 2018 s/d

18 Agustus 2018.

Page 12: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

MOTTO

“Stay strong your story isn’t over yet”

(Khorik Muallimah)

“Everythink you give it will come back to you”

(@Synchronistic)

Page 13: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

PERSEMBAHAN

Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT atas segala hidayah dan karunia-Nya.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.

Dengan rasa syukur, kupersembahkan karya kecilku ini kepada:

Kedua Orang Tuaku Bapak Salimin dan Ibu Sutatik tercinta yang telah sabar dan

penuh kasih sayang membesarkanku serta tak pernah berhenti mendo’akanku,

memberikan kepercayaan demi keberhasilan dan kebahagianku. Adikku

tersayang Mohamad Haiqal Adha yang selalu memberikan semangat dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Terimakasih atas doa, semangat, dan kasih sayang yang selalu diberikan Bapak/

Ibu dosen, sahabat, dan teman-teman seperjuangan serta almamater tercinta

Teknik Pertanian 2015, Universitas Lampung

Page 14: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Penerapan

Analisis Linear Programming dalam Optimalisasi Pendapatan UPJA (Usaha

Penyedia Jasa Alsintan) pada Budidaya Tanaman Padi di Kecamatan

Gadingrejo, Pringsewu, Lampung” sebagai salah satu syarat untuk mencapai

gelar Sarjana Teknologi Pertanian Universitas Lampung. Atas bimbingan,

dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan skripsi ini, penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Ir. Agus Haryanto, M.P., selaku Ketua Jurusan Teknik

Pertanian Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Ir. Sandi Asmara, M.Si., selaku dosen Pembimbing Utama atas

kesediannya untuk meluangkan waktu memberikan bimbingan , ilmu,

pengalaman, saran, dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.

4. Ibu Winda Rahmawati, S.TP., M.Si.,M.Sc., selaku dosen Pembimbing

kedua yang telah banyak masukan, bimbingan, kritik dan saran selama

penyusunan skripsi ini.

Page 15: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

5. Ibu Dr. Siti Surhayatun, S.TP.,M.Si., selaku pembahas sekaligus dosen

Pembimbing Akademik yang telah memberikan kritik dan saran yang

membangun dalam proses penyusunan skripsi.

6. Seluruh Dosen dan karyawan Jurusan Teknik Pertanian yang telah

membantu dan memberikan ilmunya selama ini.

7. Kedua Orang tuaku Ayah Salimin dan Ibu Sutatik tercinta dan yang telah

memberi kasih sayang yang tiada tara, dorongan semangat, nasihat, doa,

dan dukungan moril maupun materil.

8. Adikku Mohamad Haiqal Adha yang selalu memberikan semangat, doa,

dukungan selama ini.

9. Teman-teman seperjuangan Teknik Pertanian Angkatan 2015, terimakasih

untuk kebersamaannya dan dukungannya. Semoga segala kebaikan yang

telah diberikakn kepada penulils mendapatkan balasan kebaikan dari Allah

SWT, aamiin.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan akan tetapi penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak.

Bandar Lampung, 3 September 2019

Penulis

Khorik Muallimah

Page 16: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

ii

ii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL.................................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi

I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 4

1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 6

2.1. Kecamatan Gadingrejo ............................................................................. 6

2.1.1. Luas Lahan ............................................................................................... 6

2.1.2. Topografi dan Iklim ................................................................................... 7

2.1.3. Tanaman Pangan ...................................................................................... 8

2.2. Deskripsi Tanaman Padi ........................................................................... 9

2.2.1. Klasifikasi .............................................................................................. 9

2.2.2. Morfologi ............................................................................................. 10

2.2.3. Proses Budidaya Padi........................................................................... 13

2.3. Alat dan Mesin Pertanian Budidaya Padi ................................................... 14

2.3.1. Hand traktor .................................................................................... 15

2.3.2. Combine Harvester.......................................................................... 17

2.4. UPJA....................................................................................................... 20

2.4.1. Definisi UPJA ................................................................................ 20

2.4.2. Arah Pengembangan Usaha Penyedia Jasa Alsintan (UPJA) ......... 21

Page 17: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

3iii

iii

2.5. Gabungan Kelompok Tani ( Gapoktan) ................................................. 23

2.6. Metode Simpleks .................................................................................... 25

2.6.1. Istilah-istilah dalam Metode Simpleks ............................................ 26

2.6.2. Bentuk Baku dan Bentuk Tabel Metode Simpleks ......................... 27

2.6.3. Tahap- Tahap Metode Simpleks ..................................................... 28

2.7. Metode Delphi ........................................................................................ 31

2.8. Linear Programming ............................................................................... 32

2.9. Tools Pencarian Solusi ( POM QM For Windows)................................ 33

2.10. Analisis Sensivitas .................................................................................. 35

2.11. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 35

III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................................. 39

3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................................... 39

3.2.Alat dan Bahan ............................................................................................ 39

3.3.Metode Penelitian ........................................................................................ 39

3.3.1. Tahapan Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 41

3.3.2. Tahap Pengumpulan Data ............................................................... 41

3.3.3. Tahap Pengolahan Data................................................................... 43

3.4. Parameter Penelitian ............................................................................... 48

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 50

4.1. Gambaran Umum UPJA Gapoktan Agrotama Jaya ............................... 50

4.2. Perumusan Model Linear Progamming .................................................. 51

4.2.1. Variabel Keputusan.............................................................................. 51

4.2.2. Fungsi Tujuan ...................................................................................... 52

4.2.3.Fungsi Kendala (FK) ............................................................................ 54

4.3. Penyelesaian Optimalisasi UPJA Gapoktan Agrotama Jaya dengan Tools

POM QM for Windows ...................................................................................... 62

4.4. Hasil Analisis Linear Programming ........................................................... 66

4.4.1. Linear Programming Result ................................................................. 66

4.4.2. Ranging ................................................................................................ 68

4.4.3. Solution List ......................................................................................... 70

Page 18: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

iv

iv

4.4.4 Iterations ............................................................................................... 71

4.4.5. Dual ...................................................................................................... 73

4.5. Analisis Sensitivitas.................................................................................... 73

4.6. Implikasi Manajerial ............................................................................... 75

V. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 76

5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 76

5.2. Saran ....................................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 78

LAMPIRAN ......................................................................................................... 82

Lampiran 1. Gambar Penelitian ......................................................................... 83

Lampiran 2. Daftar Pertanyaan dan Jawaban .................................................... 86

Lampiran 3. Perhitungan Manual dengan ms. Excel ....................................... 100

Page 19: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

3v

v

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Luas panen dan produksi padi sawah Kabupaten Pringsewu tahun 2012 . 8

Tabel 2. Klasifikasi tanaman padi (Oryza sativa L.) ............................................. 10

Tabel 3. Bentuk Umum Tabel Simpleks ............................................................... 28

Tabel 4. Tabel Harga Sewa ................................................................................... 52

Tabel 5. Tabel Simpleks Awal .............................................................................. 62

Tabel 6. Hasil Perhitungan .................................................................................... 68

Tabel 7. Perubahan Nilai Z pada Tahapan Iterasi ................................................. 72

Tabel 8. Analisis sensitivitas setelah dilakukan optimasi ..................................... 75

Page 20: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

vi

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Hand Traktor ....................................................................................... 16

Gambar 2. Combine Harvester ............................................................................. 17

Gambar 3. Tahapan Proses Analisis Penelitian..................................................... 40

Gambar 4. Diagram Alir Langkah Optimasi Menggunakan Linear Programmin. 45

Gambar 5. Tampilan ikon POM QM for Windows ............................................... 46

Gambar 6. Tampilan jendela utama software POM QM for Windows ................. 46

Gambar 7. Tampilan awal pengerjaan linear programming................................. 47

Gambar 8. Tampilan layar utama program POM QM for Windows .................... 63

Gambar 9. Tampilan module tree yang akan digunakan....................................... 63

Gambar 10. Kotak perintah program POM QM for Windows .............................. 64

Gambar 11. Tabel input sebelum data dimasukan ................................................ 65

Gambar 12. Data Awal di dalam software QM-For Windows.............................. 65

Gambar 13. Hasil linear programming result ....................................................... 66

Gambar 14. Tampilan hasil ranging ..................................................................... 69

Gambar 15. Tampilan hasil solution list .............................................................. 70

Gambar 16. Iterasi Ke-1 ........................................................................................ 71

Gambar 17. Iterasi Ke-2 ........................................................................................ 72

Gambar 18. Iterasi ke-3 ......................................................................................... 72

Gambar 19. Tampilan hasil dual ........................................................................... 73

Gambar 20. Analisis Sensitivitas Berdasarkan Fungsi Tujuan ............................ 74

Gambar 21. Analisis Sensitivitas Fungsi Kendala ................................................ 74

Page 21: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan akan pangan merupakan kebutuhan manusia yang paling mendasar

karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidupnya, baik dipandang

dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Sehingga kebutuhan pangan bagi

masyarakat harus selalu terjamin. Indonesia sebagai salah satu negara agraris dan

tercatat sebagai negara dengan konsumsi tanaman padi tertitinggi di dunia. Untuk

level Asia, Indonesia mengalahkan empat negara yang mengonsumsi tanaman

padi tertingi, seperti Korea, Jepang, Malaysia dan Thailand (Noorjenah, 2015).

Menurut publikasi BPS tentang produksi tanaman pangan 2014 didapatkan

informasi bahwa produksi padi Indonesia pada tahun 2014 sebesar 70,85 juta ton

gabah kering giling (GKG). Padi merupakan tanaman pangan utama bagi

Indonesia selain jagung dan kedelai. Ketersediaan padi dalam hal ini menjadi

perlu guna memenuhi kebutuhan konsumsi pangan bagi masyarakat, rumah

tangga dan perseorangan secara berkelanjutan. Dengan bertambahnya jumlah

penduduk Indonesia, maka permintaan beras semakin meningkat. Pada tahun

2013, konsumsi beras Indonesia mencapai 93,37 kilogram perkapita

Page 22: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

2

(Bappenas, 2013). Salah satu provinsi penghasil padi yang cukup diperhitungkan

di Indonesia adalah Provinsi Lampung. Pada tahun 2013, total produksi padi di

Povinsi Lampung mencapai 2,9 juta ton dan menempati urutan ke tujuh secara

nasional serta diantaranya adalah Kabupaten Pringsewu (BPS Lampung, 2013).

Dilihat dari besarnya kebutuhan beras sebagai bahan pangan menjadikan

komoditas beras masih dipandang sebagai produk kunci dalam perekonomian

Indonesia sehingga kekurangan persediaan merupakan ancaman bagi kestabilan

ekonomi dan politik, selain itu produksi padi sebagai pangan yang berkualitas

sangat dibutuhkan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas

untuk pembangunan bangsa. Mengingat kadar kepentingannya yang demikian

tinggi kebutuhan pangan terutama beras harus tercukupi dan berkelanjutan dalam

upaya pemantapan dan peningkatan ketahanan pangan nasional. Untuk menjaga

ketersediaan beras di Indonesia, perlu ditingkatkan peran dari masyarakat dan

pemerintah daerah guna menjaga ketersediaan beras di tingkat nasional.

Program peningkatan produksi pertanian pada dasarnya merupakan salah satu

upaya dalam meningkatkan efisien, efektif dan selektif dengan tujuan agar

peningkatan produktivitas, peran masyarakat guna menjaga ketersediaan beras

pada tingkat daerah dan pedesaan adalah dengan tetap menanam padi dan

meningkatkan produksinya, mekanisasi pertanian sebagai supporting system

mempunyai peran vital dalam ikut mendukung modernisasi pertanian di

Indonesia.

Padi memegang peranan strategis ditinjau dari aspek ekonomi, sosial, politik, dan

budaya. Produksi padi di Indonesia harus ditingkatkan, ada beberapa cara untuk

Page 23: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

3

meningkatkan produksi padi di antaranya adalah program intensifikasi di Provinsi

Lampung dengan tonase padi perhektar (ton/ ha), menambah luas tanam hektar

(ha/ luasan), penggunaan alat dan mesin pertanian dan yang terakhir adalah

menaikan indeks pertanaman (IP) minimal 2 dalam satu tahun. Menjalankan

proses produksi pertanian tersebut tentu diperlukan tenaga, alat dan mesin

pertanian. Maka, alat dan mesin pertanian adalah masukan yang penting dalam

menunjang sistem pertanian dalam setiap tahapan pertanian, mulai dari

pengelolaan lahan, penanaman, penyiangan, pemeliharaan, pemupukan,

pemanenan dan bahkan sampai penanganan produk pasca panen.

Gadingrejo memiliki tingkat produksi padi tertinggi di Kabupaten Pringsewu

tahun 2015. Kecamatan Gadingrejo memiliki jumlah kelompok tani/gapoktan

yang cukup banyak dan aktif di Kabupaten Pringsewu (BP3K Kecamatan Gading,

2015), salah satunya di desa Gading Rejo Utara terdapat gapoktan yang memiliki

usaha penyedia jasa alsintan (UPJA) yang dapat membantu dalam menunjang

proses produksi padi di wilayah Kabupaten Pringsewu khususnya di Kecamatan

Gading Rejo dan sekitarnya, di Gapoktan Agrotama Jaya terdapat Alsintan untuk

kebutuhan masing-masing budaya padi diantaranya hand traktor untuk pengolahan

tanah, combine harvester untuk pemananan padi.

UPJA Gapoktan Agrotama Jaya adalah organisasi di pedesaan yang bergerak di

bidang pelayanan jasa alsintan dengan menerapkan sistem sewa atau rental untuk

memenuhi kebutuhan petani dalam hal bekerja untuk budidaya padi dan dapat

menjadi pendapatan bagi Gapoktan Agrotama Jaya, namun sistem UPJA di

Gapoktan Agrotama Jaya belum mengoptimalkan keuntungan dari sistem sewa

Page 24: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

4

4

yang diterapkan, oleh karena itu perlu dilakukan optimalisasi pendapatan

keuntungan UPJA untuk mengoptimalkan keuntungan dari sistem sewa alsintan.

Penerapan Linear Programing dengan metode simpleks adalah metode yang tepat

untuk memaksimasi pendapatan keuntungan UPJA Gapoktan Agrotama Jaya,

karena dengan metode ini mampu memecahkan masalah optimalisasi atau

minimalisasi dengan jumlah variabel yang lebih dari dua atau variabel yang

banyak. Untuk mempermudah pengerjaan optimalisasi keuntungan UPJA ini

diperlukan alat bantu software QM For Windows untuk mendapatkan hasil

keuntungan dengan harapan ada output dari optimalisasi UPJA Agrotama Jaya

yang menggunakan linear programming adalah pengelolaan UPJA mampu

mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Kemudian dari hasil optimalisasi UPJA Gapoktan Agrotama Jaya menggunakan

linear programing peneliti berharap penelitian ini dapat menjadi standar atau

acuan untuk menentukan luas lahan yang dapat digarap oleh setiap alat dan

pendapatan serta keuntungan yang optimum dari sistem UPJAnya. Oleh karena

itu diperlukan adanya kajian terhadap pengelolaan UPJA di Gapoktan Agrotama

Jaya,Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu terhadap budidaya padi

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah yaitu

bagaimana upaya pengelolaan alsintan untuk budidaya padi melalui Usaha

Penyedia Jasa Alsintan (UPJA) Gapoktan Agrotama Jaya agar dapat memperoleh

pendapatan keuntungan yang optimal dengan penggunaan jasa UPJA.

Page 25: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

5

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan optimalisasi

pendapatan UPJA (Usaha Penyedia Jasa Alsintan) dengan penerapan analisis

linear programming pada budidaya padi di Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten

Pringsewu.

1.4. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Pengelolala UPJA Gapoktan Agrotama Jaya di Gadingrejo mampu

mendapatkan informasi serta menerapkan optimasi pendapatanp yang

optimal .

2. Hasil dari penelitian dapat membantu pengembangan penerapan linear

progamming dalam memecahkan masalah optimasi UPJA dan dapat

dijadiikan sebagai acuan atau standar penyewaan bagi gapoktan kampung

lain.

Page 26: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kecamatan Gadingrejo

2.1.1. Luas Lahan

Luas lahan pertanian sangat mempengaruhi tingkat produksi padi. Semakin luas

lahan pertanian yang dimiliki petani padi, maka produksi padi akan meningkat.

Jika produksi padi meningkat dan kesejahteraan petani pun akan meningkat,

begitu pula sebaliknya apabila luas lahan yang dimiliki semakin menyusut, maka

produksi padi akan menurun dan pendapatan petani juga ikut menurun. Petani

berharap dengan usaha tani, maka akan meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan hidupnya dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Provinsi Lampung merupakan salah satu sentra padi di Indonesia. Hampir di

semua wilayah kabupatennya memiliki potensi sebagai penghasil padi, salah

satunya adalah Kabupaten Pringsewu, Kecamatan Gadingrejo merupakan

kecamatan yang memiliki luas lahan dan jumlah produksi padi terbesar diantara

kecamatan-kecamatan lainnya yang ada dikabupaten pringsewu yaitu ±5930 ha

dengan total produksi sebesar 363.430 ton dan produktivitas mencapai 5,5, ton/

ha. Jika dibandingkan kecamatan lain, hal ini menunjukkan Kecamatan

Page 27: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

7

Gadingrejo merupakan sentra produksi tanaman pangan padi sawah di Kabupaten

Pringsewu (BPS Kabupaten Pringsewu, 2013).

Pemilikan lahan maupun penguasaan lahan merupakan faktor penting bagi

penduduk di pedesaan yang kehidupannya masih tergantung pada sektor

pertanian. Pemilikan lahan tidak hanya penting untuk pertanian, tetapi juga bagi

penentuan berbagai kebutuhan lain dalam kehidupan bermasyarakat. Lahan

pertanian sendiri sebagai penentu produksi pertanian, ukuran lahan pertanian

dapat dinyatakan hektare (ha) atau are. Di pedesaan, petani masih menggunakan

ukuran tradisional, misalnya patok, jengkal (Rahim, 2007).

Kecamatan Gadingrejo merupakan kecamatan yang terletak di bagian paling timur

Kabupaten Pringsewu dan merupakan pintu gerbang timur Kabupaten Pringsewu.

Kecamatan Gadingrejo terdiri dari 15 pekon atau desa. Adapun batas-batas

wilayahnya adalah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Negeri Katon Kabupaten

Pesawaran dan Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

b. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Way Lima Kabupaten Pesawaran.

c. Sebelah barat : berbatasan dengan Kecamatan Pringsewu.

d. Sebelah Timur : berbatasan dengan Gedung Tataan Kabupaten Pesawaran.

2.1.2. Topografi dan Iklim

Topografi Kecamatan Gadingrejo merupakan dataran rendah, dengan ketinggian

230 dpl. Jenis tanah kecamatan Gadingrejo ialah tanah podsolit dan latosol, warna

kehitam-hitaman dengan sifat tanah antara liat dan gambut, permukaan tanah 80

Page 28: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

8

persen terdiri dari dataran rendah untuk areal persawahan dan 20 persen lainnya

merupakan areal perbukitan. Curah hujan di wilayah Kecamatan Gadingrejo rata-

rata 1.500 sampai dengan 3.000 60 mm/tahun, sedangkan keadaan air tanah cukup

dangkal dengan kedalaman berkisar 5-10 meter.

2.1.3. Tanaman Pangan

Sektor pertanian merupakan sektor unggulan Kecamatan Gadingrejo. Sektor

pertanian khususnya tanaman pangan merupakan penunjang perekonomian

terbesar penduduk Kecamatan Gadingrejo. Komoditas padi masih menjadi

komoditas utama dengan produksi terbesar di Gadingrejo, hal ini menunujukkan

sebagian besar penduduk Gadingrejo merupakan petani padi sawah.

Tabel 1. Luas panen dan produksi padi sawah Kabupaten Pringsewu tahun 2012

Kecamatan Gadingrejo memiliki area luas panen terluas dibandingkan dengan

kecamatan lain di Kabupaten Pringsewu yaitu dengan total produksi 363.430 ton

dan produktivitas mencapai 5,5 ton/ha. Dengan luas wilayah dan tingkat

produktivitas yang tinggi jika dibandingkan Kecamatan lain, hal ini menunjukkan

Page 29: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

9

Kecamatan Gadingrejo merupakan sentra produksi tanaman pangan padi sawah di

Kabupaten Pringsewu (BPS Gadingrejo, 2013).

2.2. Deskripsi Tanaman Padi

2.2.1. Klasifikasi

Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu komoditas tanaman pangan

yang utama di Indonesia. Tanaman ini berasal dari dua benua yaitu Asia dan

Afrika Barat yang beriklim tropis dan subtropis. Sejarah membuktikan bahwa

tanaman padi sudah membuktikan bahwa tanaman padi sudah ada sejak 3000

tahun sebelum masehi (SM) di Zhejiang (China). Fosil butir padi dan gabah

ditemukan di Hastinapur Utar Pradesh India sekitar 100-800 SM. Selain China

dan India, ada beberapa Negara asal padi yaitu Bangladesh, Burma, Vietnam, dan

Thailand.

Padi adalah salah sattu bahan makanan yang mengandung gizi dan penguat yang

cukup bagi tubuh manusia. Di dalam padi terkandung bahan-bahan yang mudah

diubah menjadi energi, oleh karena itu padi disebut juga sebagai makanan energi.

Padi sebagai makanan pokok dapat memenuhi 56-80% kebutuhan kalori

penduduk Indonesia ( Syahri dan Somantri, 2016).

Page 30: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

10

Tabel 2. Klasifikasi tanaman padi (Oryza sativa L.)

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivision : Spermatophyta

Division : Magnoliophyta

Class : Liliopsida

Subclass : Commelinidae

Order : Cyperales

Family :Poaceae

Genus : Oryza

Species : Oryza sativa L. Var. Megkongga

(Sumber: Hanum, 2008).

2.2.2. Morfologi

Padi termasuk dalam keluarga padi-padian atau Poaceae (Graminae). Padi

termasuk tanamanan semusim, berakar serabut, batang sangat pendek, struktur

serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang, daun

sempurna dengan pelepah tegak, daun berbentuk lanset, warna hijau mua hingga

hijau tua, berurat daun sejajar, tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang,

bunga tersusun majemuk, tipe mulai bercabang, satuan bunga disebut floret.

Bagian vegetatif dari tanaman padi adalah akar, batang, dan daun, sedangkan

bagian generatif berupa mulai dari bulir-bulir (Makarim dan Suhartatik, 2009).

Page 31: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

11

1. Akar

Akar tanaman padi merupakan bagian tanaman yang berfungsi untuk menyerap

air dan zat makanan dari dalam tanah, kemudian diangkut ke bagian atas tanaman.

Akar tanaman padi dapat dibedakan menjadi akar tunggang, akar serabut, akar

rambut dan akar tajuk. Radikula (akar primer) yaitu akar yang tumbuh pada saat

benih berkecambah. Pada benih yang sedang berkecambah timbul calon akar akar

dan batang. Apabila pada akar primer terganggu, maka akar seminal akan tumbuh

dengan cepat. Akar-akar semisal akan digantikan oleh akar-akar sekunder (akar

adventif) yang tumbuh dari batang bagian bawah. Bagian akar yang telah dewasa

akan mengalami perkembangan berwarna coklat, sedangkan akar yang masih

muda berwarna putih (Makarim dan Suhartatik, 2009).

2. Batang

Batang padi berbentuk bulat, berongga dan beruas-ruas. Antar ruas dipisahkan

oleh buku. Ruas ruas sangat pendek pada awal pertumbuhan dan memanjang serta

berongga pada fase reproduktif. Pembentukan anakan dipengaruhi oleh unsur

hara, cahaya, jarak tanam dan teknik budidaya. Batang berfungsi sebagai

penopang tanaman, mendistribusikan hara dan air dalam tanaman dan sebagai

cadangan makanan. Kerebahan tanaman dapat menurunkan hasil tanaman secara

drastis. Kerebahan umumnya terjadi akibat melengkung atau patahnya ruas batang

terbawah, yang panjangnya lebih dari 4 cm (Makarim dan Suhartatik, 2009).

3. Daun

Daun padi tumbuh pada batang dan tersusun berselang-seling pada tiap buku. Tiap

daun terdiri atas helaian daun, pelepah daun yang membungkus ruas, telinga daun

(auricle) dan lidah daun (ligule). Daun teratas disebut daun bendera yang posisi

Page 32: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

12

dan ukurannya tampak berbeda dari daun yang lain. Satu daun pada awal fase

tumbuh memerlukan waktu 4-5 hari untuk tumbuh secara penuh, sedangkan pada

fase tumbuh selanjutnya diperlukan waktu yang lebih lama, yaitu 8-9 hari. Jumlah

daun pada tiap tanaman bergantung pada varietas. Varietas-varietas baru di daerah

tropis memiliki 14-18 daun pada batang utama (Makarim dan Suhartatik, 2009).

4. Bunga

Bunga padi secara keseluruhan disebut malai. Tiap unit bunga pada malai

dinamakan spikelet yaitu bunga yang terdiri atas tangkai, bakal buah, lemma,

palea, putik, dan benang sari serta beberapa organ lainnya yang bersifat inferior.

Tiap unit bunga pada malai terletak pada cabang-cabang bulir yang terdiri atas

cabang primer dan sekunder. Tiap unit bunga padi pada hakekatnya adalah floret

yang hanya terdiri atas satu bunga, yang terdiri atas satu organ betina (pistil) dan

enam organ jantan (stamen). Stamen memiliki dua sel kepala sari yang ditopang

oleh tangkai sari berbentuk panjang, sedangkan pistil terdiri atas satu ovul yang

menopang dua stigma (Makarim dan Suhartatik, 2009).

5. Buah

Buah atau gabah padi adalah ovary yang sudah masak , bersatu dengan palea.

Buah merupakan hasil dari penyerbukan dan pembuahan yang mempunyai

bagian-bagian seperti embrio (lembaga), endosperm, dan bekatul. Bulir-bulir padi

teletak pada cabang pertama dan cabang kedua. Padi atau gabah terdiri atas biji

yang terbungkus oleh sekam. Bobot gabah beragam dari 12-44 mg pada kadar air

0%, sedangkan bobot sekam rata-rata adalah 20% bobot gabah. (Makarim dan

Suhartatik, 2009).

Page 33: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

13

2.2.3. Proses Budidaya Padi

Padi termasuk golongan tanaman semusim atau tanaman muda yaitu tanaman

yang biasanya berumur pendek, kurang dari satu tahun dan hanya satu kali

berproduksi, dan setelah berproduksi akan mati atau dimatikan. Tanaman padi

merupakan salah satu komoditas pertanian yang memnghasilkan limbah berupa

jerami 3,0 -3,7 ton/ha. (Wahyuni, 2010).

Proses budidaya padi meliputi adalah sebagai berikut:

1. Pengolahan Tanah

Pada tahap pengolahan tanah, lahan bercocok tanam diolah untuk

meningkatkan kesuburan tanah sebagi media tumbuh yang baik sehingga

tanaman padi dapat menghasilkan padi yang berkualitas baik. Tahapan

pengolahan tanah terdiri dari pembajakan, garu, dan perataan. Lapisan olah

memiliki kedalaman antara 15-20 cm ( Purwono dan Purnamawati, 2007).

Pengolahan tanah dapat dilakukan menggunakan alat-alat seperti bajak

singkal (moldboard plow), bajak piring (standard and vertikal displow),

subsoiler, garu piring, dan rotary tiller.

2. Budidaya

Budidaya adalah proses persiapan benih yang sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan pembudidaya tanaman, proses persemaian, dan proses

penanaman dengan pencabutan bibit dipersemaian. Bibit yang siap ditanam

adalah bibit yang sudah berumur 21-25 hari setelah sebar dan berdaun 5-7

helai (Herawati, 2012).

Page 34: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

14

3. Panen

Pemungutan hasil dari budidaya padi atau panen dapat dilakukan pada fase

masak kuning yaitu pada waktu optimum dimana saat butir padi 95% telah

menguning atau sekitar 33-36 hari setelah berbunga dan bagian bawah malai

masih terdapat sedikit gabah hijau ( Maslaita dkk, 2017). Panen padi dimulai

dengan menentukan waktu panen yang optimum, sehingga didapatkan mutu

gabah yang baik, nilai jual yang tinggi dan memuaskan konsumen. Proses

pemanenan dapat dilakukan dengan 2 macam yaitu secara manual yang

menggunakan ani-ani dan mekanis dengan menggunakan mesin pemotong padi

tipe gunting (reaper), mesin pemotong padi binder, dan mesin panen padi

combine harvester ( Iswari, 2012).

2.3. Alat dan Mesin Pertanian Budidaya Padi

Alat dan mesin pertanian yang selanjutnya disebut Alsintan adalah peralatan yang

dioperasikan tanpa atau dengan motor penggerak untuk kegiatan budidaya,

pemeliharaan, panen, pasca panen, pengelolaan hasil tanam, peternakan dan

kesehatan hewan. Sentra produksi atau sentra komoditas adalah suatu kawasan

yang mencapai skala ekonomi tertentu sehingga layak dikembangkan sebagai

satuan pengembangan agribisnis (Peraturan Menteri Pertanian, 2008).

Kontribusi Alsintan untuk tanaman pangan ditandai dengan kelangkaan tenaga

kerja manusia dan ternak pada daerah daerah beririgasi yang mempunyai

intensitas tanam tinggi. Disamping itu, faktor budidaya tanam padi varietas

unggul, memerlukan keserempakan tanam dalam satu kawasan luas, untuk

menghindari serangan hama dan memutus siklus hama.

Page 35: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

15

Oleh karena itu, volume pekerjaan menjadi meningkat waktu pengolahan lahan

singkat sehingga jumlah curahan tenaga kerja untuk kegiatan tersebut meningkat.

Sedangkan kontribusi dalam efisiensi dapat berupa penghematan jumlah air atau

tenaga kerja yanag digunakan untuk usahatani. Dapat pula merupakan

peningkatan intensitas pertanaman (IP), dengan makin meningkatnya jumlah

tanaman per satuan luas dan waktu. Mekanisasi pertanian memberikan peluang

untuk memberikan input yang lebih hemat dengan pemberian irigasi yang tepat

(Anjar, 2011).

Alat dan Mesin Pertanian atau Alsintan merupakan istilah yang sering digunakan

untuk menggambarkan alat, mesin dan perlengkapannya dengan menggunakan

salah satu atau kombinasi dari tenaga dari tenaga manusia, ternak atau mesin

dalam rangka meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan lahan, dimana

pelaksana UPJA adalah Poktan/ Gapoktan (Peraturan Menteri Pertanian, 2008).

2.3.1. Hand traktor

Traktor tangan ( Gambar 1)dengan roda dua sudah lama dikenal oleh petani di

Indonesia. Jenis traktor ini semakin banyak digunakan khususnya dalam

pengelolaan tanah oleh para petani sebagai usaha untuk meningkatkan

produktivitas. Hal ini terlihat dengan semakin bertambahnya jumlah traktor di

lapangan untuk penyiapan lahan. Populasi traktor tangan di Indonesia pada tahun

2012 sebanyak 501,433 unit dengan luas lahan 7.890.000 ha (BPS, 2013).

Hand traktor adalah mesin pertanian yang dipergunakan untuk mengolah tanah

dan pekerjaan lainnya dengan tujuan menciptakan keadaan fisik tanah yang

Page 36: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

16

sesuai, untuk pertumbuhan tanaman dengan memanfaatkan peralatan yang bekerja

secara mekanis dan berkapasitas besar (Yunus, 2004).

Gambar 1. Hand Traktor

Type : Zeva G3000

Dimemnsi (mm) : 27 x86 x 159 cm

Berat (kg) : 570 kg

Kekuatan mesin (HP) : 2200 rpm

Bahan bakar : Solar

Kapasitas tanki BBM (liter) : 9,5 liter

Perlengkapan : Bajak singkal, Garu, Gelebeg

Roda Besi, Roda Karet

Sistem Pendingin : Air

Hand traktor Quick G3000 Zeva dengan warna merah putih dengan mesin

penggerak dengan Diesel Kubota RD D1-2S dengan bahan bakar solar yang cocok

untuk lahan basah maupun kering juga dapat digunakan untuk alat transportasi.

Page 37: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

17

2.3.2. Combine Harvester

Mesin padi atau Combain Harvester (Gambar 2) adalah mesin pertanian yang

menggabungkan pekerjaaan angkut-rontok-sortasi-pemotongan dalam satu proses

kegiatan. Penggabungan kegiatan ini dapat menekan susut hasil panen hingga

hanya 1,87%, dibandingkan susut hasil pada panen secara “gropyokan” yang

mencapai 10%. Tingkat kebersihan gabah hasil panen mencapai 99,5 %. Mesin

panen padi ini diharapkan mampu mengatasi kelangkaan tenaga kerja serta

menurunkan susut panen padi (Puslitbang, 2014).

Gambar 2. Combine Harvester

Type : Maxxi Padi DR-16

Dimensi (mm) : P 5130 ; l 2880 ; t 2600

Berat (kg) : 2870

Lebar pemotongan aktual (mm) : 1960

Kekuatan mesin (HP) : 8,5

Kecepatan kerja (km/jam) : 3,91

Kapasitas kerja (ha/jam) : ± 0,3 -0,5

Page 38: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

18

Bahan bakar : Solar

Kapasitas tanki BBM (liter) : 70

Combine harvester adalah mesin panen tanaman biji-bijian. Nama ini berasal dari

yang menggabungkan tiga operasi terpisah yang terdiri dari pemanenan-menuai,

perontokan, dan penampil dalam satu proses tunggal. Diantara hasil panen dengan

menggabungkan adalah gandum, oat, rye, barle, jagung, padi, kedelai dan biji

rami. Jerami limbah ditinggalkan di lapangan sebagai sisanya kering batang dan

daun tanaman dengan nutrisi terbatas yang baik cincang dan tersebar di lapangan

atau diterjunkan untuk pakan dan tembat tidur untuk ternak.

2.3.2.1. Mekanisme kerja

Combine harvester merupakan suatu alat yang praktis untuk digunakan dimana

alat ini mempunyai tiga fungsi yakni memotong, merontokan dan pengemasan

padi. Secara umum fungsi operational dasar combine harvester adalah sebagai

berikut:

2. Memotong tanaman yang masih berdiri.

3. Menyalurkan tanaman yang terpotong ke silinder

4. Merontokkan gabah dari tangkai atau batang

5. Memisahkan gabah dari jerami

6. Memisahkan gabah dengan cara membuang gabah kosong dan benda

asing.

Prinsip kerja dari combine harvester adalah sebagai berikut:

1. Padi yang dipotong termasuk jeraminya.

2. Jerami akan di hantarkan menggunakan konveyor ke treser

Page 39: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

19

3. Semuanya dimasukan ke bagian perontokan

4. Gabah hasil perontokoan akan turun ke penampungan dengan di

hembuskan oleh bower, sehingga gabah yang kosong akan tertiup oleh

hembusan angin.

5. Gabah yang berisi padi akan langsung keluar dari tong pengeluaran.

Namun pada gabah yang tertiup angin akan diayak ulang.

6. Semua jenis combine dioperasikan dengan dikendarai (riding type). Lebar

pemotingan 2 meter.

7. Kemudian jerami sisa akan terbuang ke atas tanah.

2.3.2.2. Kelebihan dan kelemahan Combine Harvester

Menurut Murti (2017), keuntungan penggunakan combine harvester adalah

mengurangi biaya pemanenan dan perontokan, kebutuhan tenaga berkurang, dan

lebih cepat dalam pemanenan jika dibandingan dengan panen secara manual.

Dalam segi operational pemanfaatannya, pemilik mesin combine harvester

memiliki manfaat ganda dari mesin yang dimilikinya. Selain memperoleh

keuntungan dari pemanfaatan mesin dalam pemanenan, sebagian besar pemilik

mesin menyewakan mesin untuk petani lain yang memerlukan mesin pemanen

padi. Sedangkan kelemahan dari combine harvester adalah sulit bekerja pada

lahan dengan kedalaman lumpur 20 cm atau lebih, kkurang berfungsi efektif pada

lahan dengan kemiringan tinggi, dan juga membutuhkan investasi yang relatif

besar untuk pembelian mesin combine harvester (Iwari, 2012).

Page 40: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

20

2.4. UPJA

2.4.1. Definisi UPJA

UPJA merupakan suatu lembaga ekonomi perdesaan yang bergerak di bidang

pelayanan jasa dalam rangka optimalisasi penggunaan alat dan mesin pertanian

untuk mendapatkan keuntungan usaha (profit making), dikelola berdasarkan skala

ekonomi, berorientasi pasar, serta didukung oleh SDM yang profesional baik di

dalam maupun diluar kelompok tani/ gapoktan. Kelompok tani adalah kumpulan

petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan,

kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya) dan keakraban

untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya (Depertemen Pertanian RI,

2011).

Gapoktan dibentuk dengan tujuan menjadi wadah belajar mengajar bagi

anggotanya, sebagai tempat untuk memperkuat kerjasama di antara sesama petani,

serta menjadikan usaha petani mencapai skala ekonomis sehingga diharapkan

mampu usaha taninya akan lebih efisien (Sutisna dan Hiasinta, 2016).

Berdasarkan tingkat kemampuannya, UPJA dapat dibagi menjadi tiga kelas yaitu:

1. UPJA Pemula, yaitu kelompok UPJA yang belum berkembang karena

hanya memliki jumlah Alsintan 1-4 unit dengan 1-2 jenis Alsintan.

2. UPJA Berkembang, yaitu kelompok UPJA yang telah berkembang

dengan jumlah Alsintan 5-9 unit dengan 3-4 jenis Alsintan dan telah

memiliki sistem organisasi lengkap.

Page 41: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

21

3. UPJA Profesional, yaitu kelompok UPJA yang telah optimal dan telah

memiliki Alsintan lebih dari 10 unit dengan lebih dari 5 jenis Alsintan

(Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, 2008).

Penumbuhan UPJA dilaksanakan pada wilayah agribisnis, kawasan atau wilayah

pengemabangan kawasan agribisnis yang belum terbentuk UPJA, mempunyai

masalah keterbatasan tenaga kerja dari penanganan hasil panen serrta

membutuhkan alsintan sebagai solusinya. Penumbuhan UPJA diinisiasi melalui

musyawarah kelompok tani dengan tokoh masyarakat. UPJA harus dapat

memberikan keuntungan secara ekonomis, maka pengelolaan UPJA perlu

berorentasi bisnis yang dikelola secara profesional (Peraturan Menteri Pertanian,

2008).

2.4.2. Arah Pengembangan Usaha Penyedia Jasa Alsintan (UPJA)

Secara teknis pengembangan UPJA di perdesaan diarahkan untuk :

1. Mengoptimalkan penggunaan alsintan dan percepatan ahli teknologi

alsintan kepada masyarakat pertanian di perdesaan.

2. Mempercepat dan meningkatkan mutu pengelohan tanah, mutu hasil

panen, dan pengelolaan hasil pasca panen menuju pertanian modern.

3. Meningkatkan indeks pertanaman (IP) dalam satu satuan waktu pada

luasan tertentu

4. Mendukung pemanfaatan air irigasi tanaman pangan.

5. Mengatasi kekurangan tenaga kerja dan menciptakakn lapangan kerja baru

di pedesaan guna menarik minat tenaga kerja muda.

Page 42: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

22

6. Mendorong tumbuh kembangnya usaha ekonomi di perdesaan yang terkait

dengan pengembangan system agribisnis di perdesaan.

7. Mempercepat alih teknologi di perdesaan khususnya penggunaan

mekanisasi modern (Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian,

2010).

UPJA mempunyai fungsi utama kelembagaan UPJA yaitu melakukan kegiatan

ekonomi dalam bentuk pelayanan jasa alsintan dalam penanganan budidaya

seperti jasa penyiapan lahan dan pengolahan tanah, pemberian air irigasi,

penanaman, pemeliharaan, perlindungan tanaman termasuk pengendalian

kebakaran maupun kegiatan panen ,pasca panen dan pengolahan hasil pertanian

seperti jasa pemanenan, perontokan, pengeringan dan penggilingan padi, termasuk

mendorong pengembangan produk dalam rangka peningkatan nilai tambah,

peluasan pasar, daya saing dan perbaikan kesejahteraan petani (Peraturan Menteri

Pertanian, 2008).

UPJA sebagai lembaga ekonomi pedesaan dapat berperan penting dan stategis

dalam rangka menggerakan perekonomian di pedesaan, ada empat hal yang

mendasari kebijakan, strategis, dan operasionalisasi pengembangan UPJA, yaitu

sebagai berikut:

1. Alsintan mempunyai peran penting dan strategis dalam mencapai tujuan

dari sistem pembangunan pertanian mulai pada proses budidaya, panen,

pasca panen sampai pengelolaan hasil pertanian.

Page 43: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

23

2. Keterkaitan yang signifikan antara target pencapaian pembangunan

pertanian dengan Pengembangan Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin

Pertanian (UPJA).

3. Perlunya tata kelola yang baik (good governance) dan pengelolaan

(management) penumbuhan dan pengembangan UPJA.

4. Asas desentralisasi dan otonomi penumbuhan dan pengembangan UPJA

yang disesuaikan dengan karakteristik kondisi wilayah. Lebih lanjut, hal

ini akan mempengaruhi model pengembangan UPJA (Peraturan Menteri

Pertanian, 2008).

2.5. Gabungan Kelompok Tani ( Gapoktan)

Kelompok tani merupakan kelembagaan tani yang langsung mengorganisir para

petani dalam mengembangkan usaha taninya. Di samping berfungsi sebagai

wahana penyuluhan dan penggerak kegiatan anggotanya, beberapa kelompok tani

juga mempunyai kegiatan lain, seperti gotong royong, usaha simpan pinjam dan

arisan kerja untuk kegiatan usahatani. Keberagaman eksistensi dan kinerja

kelompok tani ini mengindikasikan bahwa pembinaan kelompok tani masih

diperlukan dalam kelompok tani masih diperlukan dalam rangka mendukung

pengembangan sistem usaha agribisnis di pedesaan( Hermanto,2007).

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) merupakan kumpulan beberapa kelompok

tani yang terdiri dari 20 hingga 25 kelompok tani dalam satu desa. Gapoktan

adalah lembaga yang menjadi penghubung petani satu desa dengan lembaga-

lembaga lain di luarnya. Pemberdayaan petani dan usaha kecil perdesaan selalu

menggunakan pendekatan kelompok. Fungsi dan Peran Gapoktan adalah

Page 44: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

24

memfasilitasi pemecahan kendala/masalah yang dihadapi petani dari berbagai

kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan ( Syahyuti, 2007).

Menurut Wahyuni ( 2009), terdapat tiga peran pokok yang diharapkan dapat

dijalankan oleh Gapoktan yaitu sebagai berikut:

1. Gapoktan berperan sebagai lembaga sentral dalam sistem yang

terbangun, misalnya terlibat dalam penyaluran benih bersubsidi yaitu

bertugas merekap daftar permintaan benih dan nama anggotanya.

Demikian pula dalam pencairan anggaran subsidi benih dengan

menerima voucher dari Dinas Pertanian setempat. Gapoktan merupakan

lembaga strategis yang akan merangkum seluruh aktifitas kelembagaan

petani di wilayah tersebut. Gapoktan dijadikan sebagai basis usaha petani

di setiap pedesaan.

2. Gapoktan berperan untuk peningkatan ketahanan pangan di tingkat lokal.

Mulai tahun 2006 melalui Badan Ketahanan Pangan telah dilaksanakan “

Program Desa Mandiri Pangan” dalam rangka mengatasi kerawanan dan

kemiskinan di pedesaan. Pengentasan kemiskinan dan kerawanan pangan

dilakukan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat secara

partisipatif. Masyarakat yang tergabung dalam suatu kelompok tani

dibimbing agar mampu menemukan dan mengenali permasalahan yang

dihadapi dan potensi yang mereka miliki, serta mampu secara mandiri

membuat rencana kerja untuk meningkatkan pendapatannya melalui

usahatani dan usaha agribisnis berbasis pedesaan.

3. Gapoktan dianggap sebagai Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (LUEP)

Gapoktan dapat menerima Dana Penguatan Modal (DPM), yaitu dana

Page 45: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

25

pinjaman yang dapat digunakan untuk membeli gabah petani pada saat

panen raya, sehingga harga tidak terlalu jauh. Kegiatan DPM-LUEP telah

dimulai semenjak tahun 2003, namun baru mulai tahun 2007 Gapoktan

dapat sebagi penerima

2.6. Metode Simpleks

Metode simpleks merupakan teknik yang paling baik untuk menyelesaikan

masalah pemograman linear yang tidak mempunyai keterbatasan dalam jumlah

variabel keputusan dan fungsi kendalanya. Alogaritma simpleks ini dijelaskan

dengan menggunakan logika secara aljabar matriks sedemikian rupa sehingga

perhitungannya dapat dibuat dengan lebih mudah (Puryani dan Ristono, 2012).

Metode simpleks merupakan sebuah metode lanjutan dari metode grafik. Metode

grafik tidak dapat menyelesaikan persoalan manajemen yang memiliki variabel

keputusan yang cukup besar, sehingga untuk menyelesaikannya dibutukan sebuah

metode yang lebih kompleks yaitu dengan menggunakan komputer QSB

(Quantitative System For Business) atau menggunakan metode simplex. Dalam

kenyataannya penggunaan komputer lebih efisien, akan tetapi metode dasar yang

digunakan dalam pengoperasian komputer tetap metode simplex (Ernestine,

2013).

Metode simpleks merupakan prosedur alogaritma yang digunakan untuk

menghitung dan menyimpan banyak angka pada iterasi-iterasi yang sekarang dan

untuk pengambilan keputusan pada iterasi berikutnya. Metode simpleks

merupakan suatu metode untuk menyelesaikan masalah-maslah program linear

yang meliputi banyak pertidaksamaan dan banyak variabel. Dalam menggunakan

Page 46: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

26

metode simpleks untuk menyelsaikan masalah-masalah program linear, model

program linear harus diubah ke dalam suatu bentuk baku model program linear

adalah semua kendala berupa persamaan dengan sisi kanan nonnegatif, fungsi

tujuan dapat memaksimumkan atau meminimumkan (Wibowo, 2018).

Metode simpleks adalah salah satu prosedur yang paling luas penggunaannya

untuk pemecahan persoalan pemograman linier, bahkan digunakan untuk

penyelesaian dari program-program komputer. Software QM for Windows adalah

paket yang diperlukan untuk metode kuantitatif untuk bisnis dan DS for Windows

berisi gabungan dari kedua paket sebelumnya ( Harsanto, 2011).

2.6.1. Istilah-istilah dalam Metode Simpleks

Istilah yang sering digunakan dalam metode simpleks, diantaranya :

1. Iterasi adalah tahapan perhitungan dimana nilai dalam perhitungan itu

tergantung dari nilai tabel sebelumnya.

2. Variabel basis merupakan variabel yang nilainya bukan nol pada

sembarang iterasi.

3. Variabel non basis adalah variabel yang nilainya diatur menjadi nol pada

sembarang iterasi.

4. Variabel slack adalah variabel yang ditambahkan ke model matematika

kendala untuk mengkonversi pertidaksamaan ≤ menjadi =.

5. Solusi atau Nilai Kanan (NK) merupakan nilai sumber daya pembatas

yang masih tersedia.

Page 47: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

27

6. Variabel surplus adalah variabel yang dikurangkan dari model matematika

untuk mengkonversikan pertidaksamaan ≥ menjadi persamaan = .

7. Variabel buatan merupakan variabel yang ditambahkan ke dalam model

matematika kendala dengan bentuk ≥ atau = untuk difungsikan sebagai

variabel basis awal.

8. Kolom Pivot (kolom kerja ) adalah yang memuat variabel masuk.

9. Baris Pivot ( Baris Kerja ) adalah salah satu baris dari anatara variabel

yang memuat variabel keluar.

10. Elemen Pivot adalah elemen yang terletak pada perpotongan kolom dan

baris pivot.

11. Variabel keluar adalah variabel yang keluar dari variabel basis pada iterasi

berikutnya dan digantikan dengan varaibel masuk.

12. Variabel masuk adalah variabel yang terpilih untuk menjadi variabel basis

pada iterasi berikutnya.

2.6.2. Bentuk Baku dan Bentuk Tabel Metode Simpleks

Untuk menentukan solusi optimum hal pertama kali harus dilakukan adalah

bentuk umum pemograman linear diubah ke dalam bentuk baku terlebih dahulu.

Bentuk bsku dalam metode simpleks tidak hanya mengubah persamaan kendala

ke dalam bentuk sama dengan, tetapi juga setiap fungsi kendala harus diwakili

pada kondisi sebelum ada aktivitas yang dilakukan. Dengan kata lain, variabel

keputusan semuanya masih umum pemograman linier sudah dalam bentuk

persamaan (Wibowo,2018).

Page 48: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

28

Bentuk umum standar formulasi Linear Programing adalah sebagai berikut

(Yamit, 2012):

Zmaks = C1X1 +C2X2 +C3X3+... CnXn

d.k [1] a11x1 + a12x2 + a13x3 + ... + a1jxj+ S1 =b1

[2] a21x1 + a22x2 + a23x3 + ... + a2jxj+ S2 = b2

[3] a31x1 + a32x2 + a33x3 + ... + a3jxj+ S3 = b3

. . . . . .

[i] ai1x1 + a12x2 + a13x3 + ... + a1jxj + Si = bi

Apabila bentuk diatas dimasukan kedalam tabel akan di tunjukan seperti tabel 3.

Tabel 3. Bentuk Umum Tabel Simpleks

Ca Vrb Cj C1 C2 C3 ... Cj

Basis Bi a1 a2 a3 ... Aj

CB1 S1 b1 a11 a12 a13

a1j

CB2 S2 b2 a21 a22 a23 ... a2j

CB3 S3 b3 a31 a32 a33 ... a3j

: : : : : : : :

Cbi Si Bi ai1 ai2 ai3 ... Aij

Z Z1-C1 Z2-C2 Z3-C3 ... Zj-Cj

2.6.3. Tahap- Tahap Metode Simpleks

Langkah-langkah penggunaan metode simpleks menurut Yamit (2012) adalah

sebagai berikut:

1. Ubah masalah linear programming ke dalam bentuk standar.

Page 49: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

29

2. Periksa apakah setiap kendala memiliki “variabel basis”. Jika tidak

tambahkan satu variabel buatan (semu) yang bertindak sebagai variabel

basis, misalnya Q1 atau Q2 yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan.

3. Masukan semua nilai fungsi kendala ke dalam tabel simpleks.

4. Masukan nilai koefisien fungsi tujuan pada baris Zj-Cj dengan rumus:

Zj-Cj = CByj-Cj.

5. Tentukan kolom kunci, yaitu kolom yang memiliki nilai negatif terbesar

pada garis Zj-Cj. Jika terdapat dua nilai terbesar yang sama, dapat dipilih

salah satu.

6. Tentukan baris kunci, yaitu nilai yang memiliki angka indeks terkecil dan

bukan negatif.

7. Cari angka baru yang terdapat pada baris kunci dengan cara membagi

semua angka yang terdapat pada baris kunci dengan angka kunci. Angka

kunci adalah angka yang terdapat pada persilangan baris kunci dengan

kolom kunci.

8. Mencari angka baru pada baris yang lain dengan rumus:

Angka baru= Nilai pada baris lama dikurangi dengan perkalian koefisien

pada kolom kunci dengan angka baris kunci.

9. Apabila solusi optimal belum ditentukan, kembali ke langkah kelima

diatas, sehingga nilai yang terdapat pada baris Zj-Cj =≥ 0

Tahapan dalam menyelesaikan program linear dengan metode simpleks menurut

Sriwidadi (2013) adalah sebagai berikut:

1. Tahap pertama yaitu memeriksa tabel layak atau tidak. Kelayakan tabel

simpleks dapat dilihat dari solusi (nilai kanan). Jika solusi ada yang

Page 50: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

30

bernilai negatif, tabel tidak layak. Tabel yang tidak layak dapat diteruskan

untuk dioptimalkan.

2. Tahap kedua adalah menentukan kolom pivot. Penentuan kolom pivot

dilihat dari koefisien fungsi tujuan ( nilai di sebelah kanan baris z) dan

tergantung dari bentuk tujuan. Jika tujuan maksimasi, maka kolom pivot

adalah kolom dengan koefisien paling negatif. Jika tujuan minimalisasi,

kolom pivot adalah kolomdengan koefisien positif terbesar. Jika kolom

pivot ditandai dan ditarik ke atas, variabel keluar akan diperoleh. Jika nilai

paling negatif (untuk tujuan maksimisasi) atau positif terbesar ( untuk

tujuan minimisasi) lebih dari satu, pilih salah satu secara sembarang.

3. Tahap ketiga adalah menentukan baris pivot, baris pivot ditentukan setelah

membagi nilai solusi dengan nilai kolom pivot yang bersesuaian ( nilai

yang terletak dalam satu baris). Dalam hal ini, nilai negatif dan 0 pada

kolom pivot tidak diperhatikan, artinya tidak ikut menjadi pembagi. Baris

pivot adalah baris baris dengan rasio pembagian terkecil. Jika baris pivot

ditandai dan ditarik ke kiri, variabel keluar akan diperoleh. Jika rasio

pembagian terkecil lebih dari satu, pilih salah satu secara sembarang.

4. Tahap keempat yaitu menentukan elemen pivot, elemen pivot adalah nilai

yang terletak pada perpotongan kolom dan baris pivot.

5. Tahap kelima adalah membentuk tabel simpleks baru, tabel simpleks baru

dibentuk dengan pertama sekali menghitung nilai baris pivot baru. Baris

pivot baru adalah baris pivot lama dibagi dengan elemen pivot. Baris baru

lainnya merupakan pengurangan nilai kolom pivot baris yang

Page 51: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

31

bersangkutan dikali baris pivot baru dalam satu kolom terhadap baris

lamanya yang terletak pada kolom tersebut.

6. Tahap keenam adalah memeriksa jika tabel sudah optimal, keoptimalan

tabel dilihat dari koefisien fungsi tujuan ( nilai pada baris z) dan

tergantung dari bentuk tujuan. Untuk tujuan masksimisasi, tabel sudah

optimal jika semua nilai pada baris z sudah positif atau 0. Pada tujuan

minimisai, tabel sudah optimal jika semua jilai pada baris z sudah negatif

atau 0. Jika belum, kembali ke langkah kedua, jika sudah optimal, baca

solusi optimal.

2.7. Metode Delphi

Metode Delphi merupakan sistematis dalam mengumpulkan pendapatan dari

sekelompok pakar melalui serangkaian kuesioner, dimana ada mekanisme

feedback melalui putaran (round) pertanyaan yang diadakan sambil menjaga

anonimitas tanggapanresponden (para ahli). Metode Delphi adalah modifikasi dari

teknik brainwriting dan survei. Dalam metode ini, panel digunakan dalam

pergerakan komunikasi melalui beberapa kuesioner yang tertuang dalam tulisan

(Norfriandi, 2013).

Dalam penelitian ini , metode delphi merupakan alat verifikasi terhadap hasil

analisis yang telah dilakukan peneliti, dengan tujuan untuk mengetahui pendapat

para ahli, dalam hal ini orang-orang yang mengetahui kondisi isu dan

permasalahan serta kondisi di lapangan yang sebenarnya (Norfriandi, 2013).

Page 52: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

32

2.8.Linear Programming

Linear programming adalah metode atau teknis matematis yang digunakan untuk

membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Ciri khusus penggunaan

metode matematis ini adalah berusaha mendapatkan maksimisasi dan minimisasi.

Maksimisasi dapat berupa memaksimumkan keuntungan. Minimisasi dapat

berupa meminimumkan biaya. Aplikasi metode linear programing dapat

digunakan dalam berbagai jenis masalah, misalnya perencanaan inventasi, rencana

produksi dan persediaan, masalah distribusi, masalah perencanaan lokasi, skedul

tenaga kerja, pemanfaatan lahan pertanian, peraturan pemerintah, dan lain

sebagainya (Yamit, 2012).

Model pemograman linear mempunyai tiga unsur utama yaitu:

1. Variabel keputusan, adalah variabel persoalan yang mempengaruhi

nilai tujuan yang dicapai. Didalam proses pemodelan, penemuan

variabel keputusan tersebut harus dilakukan terlebih dahulusebelum

merumuskan fungsi tujuan dan kendala-kendalanya.

2. Fungsi tujuan, dalam model pemograman linear tujuan yang hendak

dicapi harus diwujudkan kedalam sebuah fungsi matematika linear.

Selanjutnya, fungsi ini dimaksimumkan atau diminimumkan terhadap

kendala-kendala yang ada. Beberapa contoh tujuan yang hendak

dicapai oleh perusahaan, minimasi biaya distribusi, dan sebagainya.

3. Kendala fungsional, berbagai kendala yang dihadapi untuk mencapai

tujuan-tujuannya ( Ibnas, 2014).

Page 53: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

33

Linear programming memakai suatu model sistematis untuk menggambarkan

masalah yang dihadapi. Kata sifat linear berarti bahwa semua fungsi matematis

dalam model ini harus merupakan fungsi-fungsi linear. Kata programing disini

merupakan sinonim untuk kata perencanaan. Maka, membuat linear programming

adalah membuat rencana kegiatan untuk memperoleh hasil yang optimal, ialah

suatu hasil yang mencapai tujuan yang ditentukan dengan cara yang paling baik

(sesuai model matematis) di antara semua alternatif yang mungkin. Sebenarnya

setiap masalah yang model matematisnya sesuai dengan format linear

programming (Sartin, 2008).

Kelebihan dari linear programming adalah dapat menggunakan banyak variabel

sehingga berbagai kemungkinan untuk memperoleh pemanfaatan sumber daya

yang optimal dapat tercapai dan fungsi tujuan dapat difleksibelkan sesuai dengan

tujuan penelitian atau terdiri dari data yang tersedia, selain itu linear programing

dapat meminimalisasi penyimpangan antara tuntutan yang diharapkan dan aktual,

yang sesuai dengan aplikasi kuasi real time karena biaya komputasi yang rendah

(Sartin, 2008).

2.9.Tools Pencarian Solusi ( POM QM For Windows)

POM QM for Windows merupakan perangkat lunak yang dikembangkan dan

menyertai buku-buku teks seputar manajemen operasi yang diterbitkan oleh

Prentice-Hall’s. Terdapat tiga perangkat lunak yang sejenis yang diterbitkan yakni

DS for Windows, POM for Windows dan QM for Windows. Perangkat lunak ini

user friendly dalam penggunaannya untuk membantu proses hitung secara teknis

pengambilan keputusan secara kuantitatif. POM for Windows adalah paket yang

Page 54: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

34

diperuntukan untuk manajemen operasi; QM for Windows adalah paket yang

diperuntukan untuk metode kuantitatif untuk bisnis, manajemen sains atau riset

operasional dan DS for Windows berisi gabungan dari kedua paket sebelumnya

(Harsono, 2011).

Bentuk Output dari Analisis Linear Programming adalah sebagai berikut:

1. Linear Programming Result

Linear Programming Result adalah tampilan awal setelah software QM for

Windows di solve. Data hasil analisis dari data awal yang dimasukan ke dalam

tools.

2. Solution List

Solution list adalah tampilan hasil dari status setiap variabel dan fungsi

kendala yang sudah diubah menjadi slack-slack variabel.

3. Ranging

Ranging merupakan tampilan perhitungan lanjutan dari nilali solution list

yang sudah didapatkan.

4. Iterations

Iterations atau biasa disebut iterasi adalah tahapan dari perhitungan, seperti

perhitungan manual yang dilalui sehingga diperoleh solusi optimal.

5. Dual

Dual adalah tampilan kedua nilai masalah dimana terdapat nilai yaitu

maximize dan minimize

Page 55: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

35

2.10. Analisis Sensivitas

Analisis sensitivitas merupakan analisis untuk melihat seberapa besar perubahan

dapat ditolerir sebelum solusi optimal kehilangan optimalitasnya. Perubahan

tersebut adalah sebagai beriuktnya:

1. Perubahan koefisien fungsi tujuan (Cj)

2. Perubahan nilai kanan (bj)

3. Perubahan kendala, seperti penambahan variabel baru, perubahan

keperluaan terhadap sumber daya, maupun penambahan kendala baru.

Sensitivitas selain digunakan untuk pengujian/ pengecekan, analisis sensitivitas

lebih bermanfaat untuk menghindari pengulanan dari awal, apabila terjadi

perubahan-perubahan pada masalah linear programming simpleks. Analisis

sensitivitas dilakukan jika fungsi tujuan dan batasan akan berubah, dan apabila

dilakukan perhitungan lagi dari awal tentunya akan memakan waktu yang cukup

lama, disamping resiko kesalahan hitug yang mungkin muncul. Oleh karena itu

analisis sensitivitas diperlukan.

2.11. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang optimasi menggunakan metode linear programming ini sudah

banyak dilakukan. Berikut ini merupakan beberapa penelitian terdahulu yang

diijadikan rujukan oleh penulis untuk menyelesaikan tulisan:

1. Aprilia Mulyani (2018), meneliti tentang optimasi produksi industri roti

dengan judul Analisis Optimasi Produksi Industri Roti pada UKM Roti

Tugu Menggunakan Metode Linear Programming. Tujuan dari penelitian

Aprilia Mulyani adalah untuk menganalisa produksi optimum masing-

Page 56: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

36

masing roti agar diperoleh kekuntungan maksimum, dengan kendala yang

dihadapi adalah antisipasi terhadap perubahan penambahan, penyedia

bahan baku, penentuan keuntungan yang maksimum. Dari hasil

pengolahan data menggunakan analisis sensitivitas dengan metode linear

programming bahwa untuk mencapai kekuntungan maksimum maka

dalam setiap harinya UKM Roti Tugu disarankan untuk memproduksi roti

isi sebanyak 4,856 unit, roti tawar putih sebanyak 16 unit, roti tawar manis

sebanyak 304 unit, dan cheese cake sebanyak 35 unit. Keuntungan yang

akakn diperoleh UKM Roti Tugu pada kondisi optimum adalah sebesar

Rp. 5.343.024, dengan kondisi dan batasan sesuai dengan perhitungan.

Berdasarkan analisis sensitivitas, roti isi dapat dijual dengan harga Rp.

2.345 sampai Rp. 2.607, roti tawar putih dapat dijual dengan harga Rp.

3.622 sampai Rp. 12.895, dan cheese cake dapat dijual dari harga Rp.

78.382 sampai Rp. 87.261.

2. Penelitian dari Sasongko Aji Wibowo (2018) yang berjudul Optimalisasi

Pendapatan UPJA (Usaha Penyedia Jasa Alsintan) Budidaya Padi

Menggunakan Analisis Linear Programming di Kecamatan Seputih

Raman, Lampung Tengah. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk

memaksimalkan keuntungan UPJA dengan metode kuantitatif

menggunakan metode analisis Linear Programming dan diperoleh fungsi

linear untuk fungsi tujuan X1, X2, X3, dan X4 berturut adalah Traktor,

Hand Traktor, Transplanter, dan Combine Harvester. Dengan fungsi

kendala luas lahan, waktu sewa, jam kerja alat, jumlah operator, dan biaya

peremajaan alat. Di dapat data optimasi nilai solutions X1,X2,X3, dan X4

Page 57: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

37

masing-masing adalah 4.71,0,0 dan 1.32 Total keuntungan keseluruhan

yang didapat Gapoktan Rejo Asri dari UPJA nya adalah Rp. 42.494.670,-

untuk satu musim tanam (MT) dan untuk Indeks Pertanaman di Kecamatan

Seputih Raman adalah 2 jadi dalam satu tahun adalah Rp. 84.989.340l,-

dengan asumsi perolehan keuntungan sesuai dengan fungsi tujuan dan

fungsi kendala sama.

3. Sri Desiana Shintya Dewi, Ni Ketut Tari Tastra, Kartika Sari (2014)

dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Sensitivitas dalam Optimasi

Keuntungan Busana dengan metode Simpleks, meneliti tentang

optimalisasi keuntungan produksi busana di Germen Ls. Penelitian ini

menggunakan 6 variabel keputusan dan 5 fungsi kendala, yaitu kendala

bahan baku, kendala waktu, kendala produksi, kendala produksi maksimal

dan kendala upah tenaga kerja. Setelah dilakukan penerapan metode

simpleks, keuntungan maksimal yang diperoleh Germen Ls dalam sehari

meningkat sebesar RP. 865.264,00 dari Rp. 1.027.920 menjadi Rp.

1.893.184.

4. Penelitian oleh Teguh Sriwidadi dan Erni Agusutina pada tahun 2013

berjudul Optimalisasi Produksi dengan Menggunakan Linear

Programming Melalui Metode Simpleks. Di dalam penelitiannya Teguh

dan Erni melakukan studi kasus di PD Utama Jaya, yang merupakan

perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan biji plastik. Penelitian ini

menggunakan 4 variabel keputusan dan 7 fungsi kendala bahan baku,

kendala jam kerja mesin, kendala jam tenaga kerja, kendala permintaan,

kendala GRX 25 M.

Page 58: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

38

Penelitian ini menarik untuk dilakukan karena masih sedikit peneliti yang meneliti

mengenai penerapan analisis linear programming untuk optimalisasi pendapatan

usaha penyedia jasa alsintan. Selain itu jika dibandingkan dengan penelitian-

penelitian terdahulu yang relevan maka penelitian ini memiliki beberapa

persamaan dan perbedaan. Secara mendasar perbedaan penelitian ini dengan

penelitian terdahulu yaitu adanya perbedaan antara analisis yang dilakukan, latar

belakang, mesin pertanian, dan tujuan penelitian. Secara lebih terperinci, berikut

ini merupakan persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan pebelitian-

penelitian terdahulu :

1. Kajian utama yang digunakan pada penelitian terfokus pada mesin

pengolah tanah (Hand traktor) dan pemanen padi (Combine Harvester),

sedanngkan di penelitian terdahulu tidak hanya meneliti kedua alat

tersebut tetapi juga diteliti penggunaan mesin pertanian lainnya seperti

mesin traktor, alat penanam padi (tranplanter) dan alat penyiang (power

weeder).

2. Ada beberapa persamaan antara peneliti ini dengan penelitian terdahulu

antara lain alat analisis dan beberapa variabel yang digunakan tetapi lokasi

yang tempat penelitian yang berbeda sehingga data yang dihasilkan tidak

sama.

Page 59: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

39

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1.Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai April 2019. Lokasi

pengambilan data yaitu di Gapoktan Agrotama Jaya Kecamatan Gadingrejo

Kabupaten Pringsewu.

3.2.Alat dan Bahan

Peralatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, kamera,

perekam suara, leptop, software QM For Windows. Sedangkan bahan yang akan

digunakan adalah data Gapoktan Agrotama Jaya, pendapatan UPJA, data luas

lahan pertanian, jam kerja alat, waktu sewa, jumlah tenaga kerja, biaya

operasional, biaya peremajaan alat.

3.3.Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam

yaitu metode analisis data kualitatif dan metode analisis data kuantitatif. Metode

kualitatif ini diperoleh dengan cara survei langsung kelokasi penelitian kemudian

dilakukan wawancara langsung kepada bagian ketua dan anggota Gapoktan

Agrotama Jaya. Sedangkan metode kuantitatif ini diperoleh dengan analisis data

Page 60: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

40

tertulis dari hasil pendapatan dalam pengelolaan UPJA Gapoktan Agrotama Jaya.

Tahap-tahap proses penelitian disajikan pada gambar 3.

Gambar 3. Tahapan Proses Analisis Penelitian

Mulai

Persiapan

Pengumpulan data

Menentukan variabel keputusan

Menentukan fungsi tujuan

Menentukan fungsi kendala

Formulasi model linear Programing

Optimalisasi menggunakan POM QM

for Windows

Hasil

Selesai

Page 61: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

41

3.3.1. Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Pada tahapan ini meruapakan tahap persiapan awal dari penelitian, yaitu

mencakup identifikasi masalah dan pengumpulan informasi awal yang berguna

bagi penelitian. Tahap persiapan awal terdiri dari :

1. Studi pendahuluan ( survei lokasi), yaitu melakukan pengamatan awal

pada lokasi yang akan dijadikan objek penelitian, tujuannya untuk

mengetahui keadaan lokasi yang sesungguhnya, sehingga penelitian yang

dilakukan tidak akan menyimpang dari tujuan penelitiannya.

2. Menyiapkan borang wawancara, yaitu menyiapkan lembaran yang berisi

daftar pertanyaan untuk responden sebagai sarana mengumpulkan data

informasi yang dibutuhkan.

3.3.2. Tahap Pengumpulan Data

Pada tahapan ini merupakan tahapan pengumpulan berbagai data dan informasi

yang berguna bagi penelitian untuk kemudian diolah dan dianalisis sesuai dengan

metode penelitian. Pada penelitian ini menggunakan data sebagai berikut:

1. Data primer, yaitu data berupa teks atau rekaman hasil wawancara. Data

primer diperoleh dari survei dan wawancara langsung ke Gapoktan

Agrotama Jaya Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu, data

primer digunakan sebagai data pendukung atau pelengkap data sekunder.

2. Data sekunder, berupa pendapatan, tenaga kerja, dan data pengelolaan

yang sudah tercatat di Gapoktan Agrotama Jaya. Pada prinsipnya data

yang paling dibutuhkan dan dianalisis pada penelitian ini bersumber dari

data sekunder.

Page 62: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

42

Tahap pengumpulan data ini didukung Metode Delphi dimana metode ini

digunakan sebagai penjaring opini kelompok yang partisipasinya terdiri atas para

pakar yang memiliki kompetensi dalam bidangnya. Metode Delphi dianggap tepat

untuk menjaring opini untuk perumusan visi secara obyektif dengan pertimbangan

ketika faktor subyektif diharapkan sangat penting atau ketika data kuantitatif yang

akurat sulit didapatkan.Tujuannya adalah mengurangi efek negatif dari kelompok

interaksi dan untuk mendapatkan konsensus yang paling dapat diandalkan

pendapat sekelompok ahli (Ciptomulyo, 2001).

Metode Delphi dipilih karena (1) kemudahan dalam mendapatkan informasi dan

kebebasan berpendapat dari pakar, serta tidak mengganggu aktivitasnya, (2) cepat,

(3) peserta dapat berada dimapun di dunia, (4) Jangkauan berbagai keahlian, (5)

menghindari groupthink, dan (6) peramalan yang spesifik, satu-dimensi

pertanyaan, (7) dapat menggambarkan keadaan dimasa datang yang lebih akurat

dan profesional sehingga diharapkan dapat mendekati aktual.

Prosedur metode Delphi adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan pertanyaan Delphi

Langkah ini merupakan kunci proses Delphi dimulai dengan memformulasikan

garis besar pertanyaan oleh pembuat keputusan. Jika responden tidak mengerti

garis besar pertanyaan maka masukan proses adalah sia-sia.Elemen kunci dari

langkah ini adalah mengembangkan pertanyaan yanng mudah dimengerti oleh

responden.

2. Memilih dan kontak dengan responden

Page 63: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

43

Partisipan sebaiknya diselksi dengan dasar secara profesional dimana responden

mengetahui permasalahan, memiliki informasi yang tepat.

3. Mengembangkan dan analisis kuesioner

Kuesioner didorong untuk memberi masukan metode delphi

4. Menyiapkan data yang didapatkan.

3.3.3. Tahap Pengolahan Data

Pada tahap ini berisi tentang analisis terhadap data-data yang terkumpul dari

wawancara kemudian diolah untuk menentukan nilai optimalisasi pengelolaan

serta pendapatan maksimumnya dengan model matematika linear programming

dengan software POM QM for Windows (Wibowo, 2018).

1. Variabel Keputusan

Tahap dalam penelitian ini yaitu menentukan variabel keputusan, yaitu :

X1 ~ Hand traktor

X2 ~ Combine Harvester

2. Fungsi Tujuan

Tahap ini yaitu menetapkan fungsi tujuan yang hendak dicapai memaksimumkan

keuntungan dengan pengelolaan UPJA yang optimal. Fungsi tujuan (objective

function) adalah fungsi yang akan dicapai untuk mendapatkan nilai maksimum

atau minimum dalam suatu persoalan linear. Nilai yang akan dioptimalkan

dinyatakan sebagai Zmax.

Z maks = X1Y1 + X2Y2

Dengan syarat :Y1, Y2 ≥ 0

Page 64: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

44

Keterangan :

X = Nilai Max Luaran Optimalisasi Setiap Alat

Y= Pendapatan Bersih Setiap Alat

1=Handtraktor

2= Combine Hrvester

3. Fungsi Kendala (FK)

Tahap ini yaitu menentukan fungsi kendala/batasan. Perumusan fungsi kendala

diturunkan dari faktor-faktor yang menjadi faktor batasan. Selain itu juga terdapat

constraint teknis dan mutlak dipenuhi yakni berupa ketentuan untuk hasil

keputusan non negatif atau memiliki nilai ≥ 0 (Muhaimin, dan Pamungkas, 2014).

Fungsi kendala (FK) :

a. FK 1 (Waktu Sewa) :nX1 + nX2 <= NK

b. FK 2 (Luas Sewa) :nX1 + nX2 <= NK

c. FK 3 (Jam Kerja Alat) : nX1 + nX2 <= NK

d. FK 4 (Jumlah Tenaga Kerja) : nX1 + nX2 <= NK

e. FK 5 (Biaya Operasional ) : nX1 + nX2 <= NK

f. FK 6 (Biaya Perbaikan Alat) : nX1 + nX2 <= NK

Keterangan :

X1 = Hand Traktor

X2 = Combain Harvester

NK = Nilai Kanan atau nilai Maksimum yang tersedia untuk setiap FK

n = Nilai koefisiensi dari FK.

Page 65: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

45

Sedangkan langkah-langkah dalam menjalankan program software POM QM for

Windows pada Gambar 4.

Gambar 4. Diagram Alir Langkah Optimasi Menggunakan Linear Programming

Input data : Tittle, Number of

Coinstraint, Number of Variabel,

Objective, Raw name.

Input data : objective

(Maximize/minimize), fungsi batasan,

fungsi tujuan dan raws name options

Cetak nilai: grab, solution list, rangking,

iteration dan linear programming result.

Selesai

Mulai

Pilih Linear

programing

Pilih Oke

Pilih Solve

Page 66: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

46

1. Tahap pertama yaitu buka program POM QM for Windows, akan terlihat

tampilan ikon seperti gambar 5 dan 6.

Gambar 5. Tampilan ikon POM QM for Windows

Gambar 6. Tampilan jendela utama software POM QM for Windows

2. Tahap kedua, yaitu pilih module tree yang akan digunakan >> Linear

Programming

3. Pada menu bar klik File >> New, kemudian akan muncul kotak perintah

seperti gambar 7.

Page 67: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

47

Gambar 7. Tampilan awal pengerjaan linear programming

4. Isi kotak tersebut dengan data yang ada:

Title : Judul permasalahan

Number of coinstraint : Jumlah fungsi batasan

Number of variabel : Jumlah variabel

Objective : Fungsi tujuan

Raw name options : Bataan yang diinginkan

5. Apabila semua sudah terisi klik oke, akan muncul tabel. Isi tabel dengan

koefisien fungsi batasan dan fungsi tujuan serta kapasitas maksimum

batasan pada kolom right hand side.

6. Klik solve untuk melihat hasilnya. Kemudian akan terdapat 5 hasil berupa

graph, solution, ranging, iteration, dan linear programming result.

7. Untuk melakukan perubahan data klik tombol edit data.

8. Simpan file, file secara otomatis tersimpan dengan ekstensi LIN.

Page 68: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

48

3.4.Parameter Penelitian

Parameter penellitian ini adalah sebagai berikut (Wibowo, 2018):

Pendapatan dari pengoprasian masing-masing alat per hekta, jam kerja alat, waktu

sewa, jumlah operator, biaya operasional, dan biaya peremajaan alat.

1. Waktu sewa setiap alat

FK2Xn= Waktu sewa (hari) x T(jam)..............................................(1)

MaxFK3= Jumlah hari dalam satu MT x T......................................(2)

2. a. Kapasitas kerja setiap alat

𝑛 = 1

𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 x A.....................................................................(3)

Keterangan :

A= Luas garapan alat dalam satu MT (Ha)

n= Luas garapan lahan dinyatakan dalam satuan waktu (jam)

b. Luas lahan yang dikerjakan

Max FK2 =L

FK1X1+FK1X2 𝑥 ∑ (FK2X1 + FK2X2).......................(4)

Keterangan:

L= Luas lahan yang tersedia di gapoktan (Ha)

FK1= Luas lahan (Ha)

FK2= Waktu sewa setiap alat(Jam)

3. Jam kerja setiap alat

FK3= 𝐴

𝑎 x T.......................................................................................(5)

Page 69: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

49

4. Biaya Operasional

Xn = Biaya bahan bakar/ha + upah operator/ha............................(6)

5.Biaya Perbaikan Alat

Xn= Biaya Sewa – Biaya Operasional) x 30%....................................(7)

Page 70: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

76

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penerapan analisis linear programming dalam

optimalisasi pendapatan UPJA Gapoktan Agrotama Jaya dengan bantuan software

POM QM for Windows adalah sebagai berikut :

1. Fungsi tujuan dari keuntungan maksimum dari kegiatan UPJA diperoleh

dengan persamaan Zmax =Rp 7.287.000X1 + Rp 9.187.500X2.

2. Nilai hasil solution untuk fungsi tujuan adalah X1 sebesar 3 dan X2

sebesar 0, nilai solution tersebut berlaku untuk fungsi tujuan dan setiap

fungsi kendala pada FK1, FK2, FK3, FK4, FK5,dan FK6.

3. Nilai optimum luas garapan permusim tanam yang diperoleh Hand traktor

yaitu 45 Ha, Combine Harvester 0 atau tidak disewakan.

4. Berdasarkan analisis sensitivitas, keuntungan yang didapat oleh UPJA

Gapoktan Agrotama Jaya Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu,

Lampung selama satu musim tanam adalah Rp 21.861.000,00.

5.2. Saran

1. Kepada Pengelola UPJA

Keterampilan pengelola UPJA dalam hal managemen keuangan dan

keahlian perawatan alsintan perlu ditingkatkan selain itu, perlu adanya

Page 71: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

77

kerjasama kemitraan dengan gapoktan di kecamatan lain untuk meluaskan

wilayah garapan 45 Ha agar peningkatan jumlah pelanggan jasa bisa

dilakukan, selain itu petani harus relevan dengan kondisi real dilapangan

karena dengan harga sewa awal Rp 1.000.000,- maka combine tidak layak

disewakan. Agar mendapatkakn hasil yang optimal untuk combine

harvester perlu meningkatakan harga sewa dari Rp 1.000.000,- menjadi Rp

1.500.000,-.

2. Kepada Pemerintah

Permerintah perlu memberikan pengawasan terhadap alsintan yang telah

diberikan serta memberikan pelatihan tentang penggunaan alsintan kepada

anggota Gapoktan Agrotama Jaya sehingga keterampilan operator alsintan

semakin meningkat.

3. Kepada peneliti selanjutnya,

Melakukan penelitian tentang sistem optimalisasi keuntungan UPJA

dengan analisis linear programming diberbagai daerah lainnya, karena

setiap daerah memiliki kondisi alam, harga sewa, serta penentuan 30% dari

biaya biaya perbaikan alat.

Page 72: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

78

DAFTAR PUSTAKA

Afriyati., dan Fuad, Y. 2014. Optimalisasi Produksi pada Industri Pembuatan

Kemasan Gelas dengan Metode Goal Programming. Jurnal Mathunesa.

3(3):72-81.

Anjar, S. 2011. Peran Penting Mekanisasi Pertanian dalam Meningkatkan

Produktivitas Pertanian. Makalah Seminar Mekanisasi Pertanian.

Karawang.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2013. Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Bidang dan Pertanian Pangan Pertanian

2015-2019. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2013. Populasi Traktor Tangan Indonesia. www.bps.go.id.

[5 November, 2013]. Diakses tanggal 23 Desember 2018.

Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2013. Lampung dalam Angka 2013.

BPS Lampung, Bandar Lampung.

BPS Kabupaten Pringsewu. 2013. Pringsewu dalam Angka 2013. Badan Pusat

Statistik Kabupaten Pringsewu, Pringsewu.

BP3K Kecamatan Gadingrejo. 2015. Data Kelompok Tani Menurut Desa di

Kecamatan Gadingrejo. Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan

Kehutanan. Gadingrejo.

Ciptomulyo, U. 2001. Integrasi metode Delphi dan Prosedur Analisis Herarkhis

(AHP) untuk Identifikasi dan Penetapan Prioritas Objektif/kriteria

keputusan. Jurnal IPTEK.

Departemen Pertanian Republik Indonesia. 2011. Data Kelembagaan Alsintan.

Jakarta.

Page 73: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

79

Dewi. S.D.S., Tastrawati, N.K. T., dan Sari, K. 2014. Analisis Senstivitas dalam

Optimallisasi Keuntungan Produksi Busana dengan Metode Simpleks.

Jurnal Matematika. 4(2) : 90-101.

Direktorat Alat dan Mesin Pertanian. 2011. Penguatan Usaha Pelayanan Jasa

Alsintan Pertanian (UPJA) Pemula, Berkembang dan Profesional.

Pedoman Teknis. Ditjen Prasaranan dan Sarana Pertanian. Kementrian

Pertanian. Jakarta.

Dirjen Jendral Tanaman Pangan Kemnterian Pertanian. 2010. Pengembangan

Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA). Jakarta

Ernestine, M. 2013. Program Linear dengan Metode Simplex Materi dan

Pemahaman Pribadi.

https:/www.academia.edu/3449276/Program_Linear_dengan

Metode_Simplex. Diakses tanggal 21 Desember 2018

Hanum, C. 2008. Teknik Budidaya Tanaman Jilid 2. Departemen Pendidikan

Nasional, Jakarta.

Harsanto .2011. Naskah Tutorial QM For Windows. Unpad. Bandung.

Herawati, W.D. 2012. Budidaya Padi. Javalitera. Yogyakarta.

Hermanto. 2007. Rancangan Kelembagaan Tani dalam Implementasi Prima Tani

di Sumatera Selatan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial

Ekonomi Pertanian. Bogor.

Ibnas, R. 2014. Optimalisasi Kasus Pemrogaman Linear dengan Metode Grafik

dan Simpleks, Jurnal MSA, 2 (1) : 1-8

Iswari, K. 2012. Kesiapan Teknologi Pemanen dan Pascapanen Padi dalam

Menekan Kehilangan Hasil dan Meningkatkan Mutu Beras. Jurnal Litbang

Pertanian. 31(2): 58-67.

Makarim, M., dan Suhartatik, E. 2009. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi.

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Sukabumi.

Page 74: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

80

Maslaita, M., A. Rauh dan E. Purba. 2017. Respon Pertumbuhan dan Produksi

Bebrapa Varietas Padi Gogo (Oriza Sativa L.) dengan Ketebalan Tanah

Mineral pada Lahan Gabut. Jurnal Pertanian Tropik. 4(1):40-46.

Muhaimin, M. dan Pamungkas, A.2014. Optimalisasi Penggunaan Lahan Untuk

Memaksimalkan Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo

(Studi Kasus: Kecamatan Waru). Jurnal Teknik Pomits, 3 (2): 87-91.

Mulyani. A. 2018. Analisis Optimasi Industri Roti Pada UKM Roti Tugu

Menggunakan Metode Linear Programming.(Skripsi). Universitas

Lampung. Bandar Lampung.

Murti, H. 2017. Analisis Kelayakan Finansial Unit Usaha Mesin Pemanen Padi

(Combine Harvester) di Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung

Tengan. (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Nofriandi. 2013. Analisa Metode Delphi, Metode Quisioner, Metode Krikpatrik

dan Istilah Staistik. http://mansteven.blogspot.com/ Diakses pada tanggal

14 Maret 2019.

Noorjenah. 2015. Produksi Tanaman Pangan 2014 . Jakarta: Badan Pusat

Statistik.

Peraturan Menteri Pertanian, 2008. Pedoman Pertumbuhan dan Pengembangan

Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian,

http://perundangan.pertanian.go.id/admin/file/Permentan-25-

08.pdf.diakses tanggal 14 Desember 2018.

Purwono dan H. Purnawati. 2007. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul.

Penebar Swadaya. Jakarta.

Puryani., dan Ristono, A. 2012. Penelitian Operasional. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Pustaka. Litbang. 2014. Indo Combain Harvester,http://pustaka.litbang.

pertanian.go.id/berita.php?newsID=b20140218#.WjKYh9LibIU, Di akses

tanggal 20 Desember 2018.

Rahim, A. dan Diah, R. 2007. Ekonomika Pertanian (Pengantar, teori dan kasus).

Jakarta. Penebar Swadaya.

Page 75: PENERAPAN ANALISIS LINEAR PROGRAMMING DALAM …digilib.unila.ac.id/59013/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfAfter optimization, the obtained values of solutions X1, X2, respectively

81

Sartin. 2008. Analisis Perencanaan Tenaga Kerja di Perusahaan Redrying

Tembakau dengan Pendekatan Linear Programming, Fakultas Teknologi

Industri. Universitas Pembangunan Nasional. Veteran. Jawa Timur.

Sudarsana, D. K. 2009. Optimalisasi Jumlah Tipe Rumah yang Akan Dibangun

dengan Metode Simpleks. Jurnal Binus Business Review. 4 (2) : 725-741.

Sutisna E, dan Motulo HFJ. 2016. Analisis Dampak Kinerja Kelompok Tani

terhadap Pendapatan Usaha Tani Padi di Kabupaten Manokwari

Selatan, Provinsi Papua Barat.

Sriwidadi, T. dan Agustina, E. 2013. Analisis Optimalisasi Produksi Dengan

Linear Programing Melalui Metode Simpleks. BINUS University.

Jakarta.

Syahri dan R.U. Soemantri. 2016. Penggunaan varietas unggul tahan hama dan

penyakit mendukung peningkatan produksi padi nasional. Jurnal Litbang

Pertanian. 35(1): 25-56.

Syahyuti. 2007. Kebijakan Pengembangan Gabungan Kelompok Tani( Gapoktan)

sebagai Kelembagaan Ekonomi di Pedesaan. Pusat Analisis Sosial

Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Bogor .

Wahyuni, Sri. 2009. Integrasi Kelembagaan di Tingkat Petani Optimalisasi

Kinerja Pembangunan Pertanian. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan

Kebijakan Pertanian. Bogor.

Wibowo, S. A. 2018. Optimalisasi Pendapatan UPJA (Usaha Penyedia Jasa

Alsintan) Budidaya Padi Menggunakan Analisis Linear Programing di

Kecamatan Seputih Raman. Lampung. Fakultas Pertanian. Universitas

Lampung. Bandar Lampung.

Yamit, Z. 2012. Manajemen Kuantitatif untuk Bisnis ( Operation Research).

BPFE. Yogyakarta.