penerapan aljabar bolean dalam dunia it

Upload: mashum-rois

Post on 02-Mar-2016

2.407 views

Category:

Documents


337 download

DESCRIPTION

Penerapan Aljabar Bolean dalam program komputer

TRANSCRIPT

  • PENERAPAN ALJABAR BOOLEAN DALAM DUNIA IT

    Disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan dalam mata kuliah:

    AL JABAR LINIER DAN MATRIKS

    Dosen pengampu :

    Bpk. Ir. RUSTAM, M. L

    Oleh:

    Maksum Rois Adin Saf

    09.11.2680

    STMIK AMIKOM

    YOGYAKARTA

    2010

  • BAB I

    PEMBUKAAN

    A. Latar belakang Masalah

    Pada saat ini matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai

    bidang, termasuk ilmu pengetahuan alam, rekayasa, medis, dan ilmu pengetahuan sosial seperti

    ekonomi, dan psikologi. Matematika terapan, cabang matematika yang melingkupi penerapan

    pengetahuan matematika ke bidang-bidang lain, mengilhami dan membuat penggunaan temuan-

    temuan matematika baru, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan disiplin-disiplin

    ilmu yang sepenuhnya baru. Para matematikawan juga bergulat di dalam matematika murni, atau

    matematika untuk perkembangan matematika itu sendiri, tanpa adanya penerapan di dalam

    pikiran, meskipun penerapan praktis yang menjadi latar munculnya matematika murni ternyata

    seringkali ditemukan terkemudian.[8]

    Secara umum, semakin kompleks suatu gejala, semakin kompleks pula alat (dalam hal ini

    jenis matematika) yang melalui berbagai perumusan (model matematikanya) diharapkan mampu

    untuk mendapatkan atau sekadar mendekati penyelesaian eksak seakurat-akuratnya. Jadi, tingkat

    kesulitan suatu jenis atau cabang matematika bukan disebabkan oleh jenis atau cabang

    matematika itu sendiri, melainkan disebabkan oleh sulit dan kompleksnya gejala yang

    penyelesaiannya diusahakan dicari atau didekati oleh perumusan (model matematikanya) dengan

    menggunakan jenis atau cabang matematika tersebut. Sebaliknya berbagai gejala fisika yang

    mudah diamati, misalnya jumlah penduduk di seluruh Indonesia, tidak memerlukan jenis atau

    cabang matematika yang canggih. Kemampuan aritmetika sudah cukup untuk mencari

    penyelesaian (jumlah penduduk) dengan keakuratan yang cukup tinggi.

    B. Batasan Masalah

    Banyak ilmu yang berkembang atas dasar penerapan konsep dari matematika. Salah satunya

    perkembangan ilmu komputer yang sedang berkembang pesat dalam era informasi sekarang ini.

    Jaringan komputer, komputer grafis, aplikasi dari berbagai softwere diambil dari penerapan

    konsep dan pemikiran dari para ahli yang telah dirangkum dalam ilmu matematika. Teori grup,

    struktur aljabar, statistika dan peluang, kalkulus semua itu sangat aplikatif dalam dunia science

  • dan teknologi .

    Dalam perkembangan teknologi informatika, matematika memberikan pengaruh tersendiri.

    Berbagai aplikasi dan program di komputer tidak lepas dari penerapan aplikasi matematika,

    diantaranya adalah operasi Aljabar Boolean, teori graf, matematika diskrit, logika simbolik,

    peluang dan statistika.

    Contoh lainnya adalah dalam perkembangan memori. Memori menyimpan berbagai bentuk

    informasi sebagai angka biner. Informasi yang belum berbentuk biner akan dipecahkan

    (encoded) dengan sejumlah instruksi yang mengubahnya menjadi sebuah angka atau urutan

    angka-angka.

    Sistem Informasi Geografi (SIG) yang merupakan suatu bukti atas aplikasi matematika yang

    begitu banyak menerapkan konsep matematika dan statistika didalamnya. Dengan SIG kita dapat

    pula menerapkannya dalam penataan kota, memetakan sumber daya alam yang tersebar di

    seluruh pelosok Indonesia yang belum pernah terjamah oleh tangan manusia dengan segala

    keterbatasannya. Contoh lainnya lagi dari penggunaan matematika dalam TI adalah penggunaan

    bilangan biner. Bilangan biner yaitu bilangan berbasis dua, dimana bilangan itu hanya terdiri dari

    dua macam angka, yaitu 0 dan 1. Penggunaan bilangan biner dalam TI adalah dalam pembuatan

    bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman berprinsip pada logika, yaitu Aljabar boolean.

    Sehingga, bahasa sesuatu yang ditampilkan di layar komputer adalah penerjemahan dari bahasa

    pemrograman yang bersumber dari aljabar boolean. Bahkan, 0 dan 1 digunakan sebagai lambang

    dalam tombol switch on / switch off.

    C. Tujuan Yang Ingin Dicapai

    Dalam makalah ini penulis ingin mengulas sekilas tentang Al Jabar, yang mana Al Jabar

    merupakan salah satu bagian dari matematika yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-

    hari terutama dalam dunia teknologi informasi. Dan dari pembahasan Al Jabar yang begitu luas

    penulis akan mencoba menguraikan sedikit tentang Al Jabar Boolean yang sangat erat

    hubungannya dengan dunia informatika terutama dalam bidang bahasa pemograman yaitu

    sebagai dasar logika dari bahasa pemograman itu sendiri

  • D. Sistematika Penulisan

    Dalam penyelesaian penyusunan makalah ini penulis menggunakan study kepustakaan, yaitu

    penulis mencari buku-buku yang berhubungan dengan Al Jabar dan penerapannya dalam dunia

    teknologi informasi dan juga dilengkapi dengan artikel-artikel yang diambil dari situs-situs

    tertentu.

    BAB II

    AL JABAR DAN PENGGUNAANNYA DALAM DUNIA TEKHNOLOGI

    INFORMATIKA

    A. Pengertian Al Jabar

    Aljabar (Algebra) adalah cabang matematika yang mempelajari struktur, hubungan dan

    kuantitas. Untuk mempelajari hal-hal ini dalam aljabar digunakan simbol (biasanya berupa

    huruf) untuk merepresentasikan bilangan secara umum sebagai sarana penyederhanaan dan alat

    bantu memecahkan masalah. Contohnya, x mewakili bilangan yang diketahui dan y bilangan

    yang ingin diketahui. Sehingga bila Andi mempunyai x buku dan kemudian Budi mempunyai 3

    buku lebih banyak daripada Andi, maka dalam aljabar, buku Budi dapat ditulis sebagai y = x + 3.

    Dengan menggunakan aljabar, Anda dapat menyelidiki pola aturan aturan bilangan umumnya.

    Aljabar dapat diasumsikan dengan cara memandang benda dari atas, sehingga kita dapat

    menemukan pola umumnya.

    Aljabar telah digunakan matematikawan sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Sejarah

    mencatat penggunaan aljabar telah dilakukan bangsa Mesopotamia pada 3.500 tahun yang lalu.

    Nama Aljabar berasal dari kitab yang ditulis pada tahun 830 oleh Matematikawan Persia

    Muhammad ibn Musa al-Kwarizmi dengan judul Al-Kitab al-Jabr wa-l-Muqabala (yang berarti

    "The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing"), yang menerapkan

    operasi simbolik untuk mencari solusi secara sistematik terhadap persamaan linier dan kuadratik.

  • Salah satu muridnya, Omar Khayyam menerjemahkan hasil karya Al-Khwarizmi ke bahasa

    Eropa. Beberapa abad yang lalu, ilmuwan dan matematikawan Inggris, Isaac Newton (1642-17

    27) menunjukkan, kelakuan sesuatu di alam dapat dijelaskan dengan aturan atau rumus

    matematika yang melibatkan aljabar, yang dikenal sebagai Rumus Gravitasi Newton.

    Sekarang ini istilah Aljabar mempunyai makna lebih luas daripada sekedar Aljabar

    Elementer, yaitu meliputi Ajabar Abstrak, Aljabar Linier dan sebagainya. Dalam aljabar, kita

    tidak bekerja secara langsung dengan bilangan melainkan bekerja dengan menggunakan simbol,

    variabel dan elemen-elemen himpunan. Sebagai contoh Penambahan dan Perkalian dipandang

    sebagai operasi secara umum dan definisi ini menuju pada struktur bilangan seperti Grup, Ring,

    dan Medan (fields).

    B. Pengertian Al Jabar Boolean

    Aljabar boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variabel-variabel biner dan

    operasi-operasi logik. Variabel-variabel diperlihatkan dengan huruf-huruf alfabet, dan tiga

    operasi dasar dengan AND, OR dan NOT (komplemen). Fungsi boolean terdiri dari variabel-

    variabel biner yang menunjukkan fungsi, suatu tanda sama dengan, dan suatu ekspresi aljabar

    yang dibentuk dengan menggunakan variabel-variabel biner, konstanta-konstanta 0 dan 1,

    simbol-simbol operasi logik, dan tanda kurung.

    Suatu fungsi boolean bisa dinyatakan dalam tabel kebenaran. Suatu tabel kebenaran untuk fungsi

    boolean merupakan daftar semua kombinasi angka-angka biner 0 dan 1 yang diberikan ke

    variabel-variabel biner dan daftar yang memperlihatkan nilai fungsi untuk masing-masing

    kombinasi biner.

    Aljabar boolean mempunyai 2 fungsi berbeda yang saling berhubungan. Dalam arti luas, aljabar

    boolean berarti suatu jenis simbol-simbol yang ditemukan oleh George Boole untuk

    memanipulasi nilai-nilai kebenaran logika secara aljabar. Dalam hal ini aljabar boolean cocok

    untuk diaplikasikan dalam komputer. Disisi lain, aljabar boolean juga merupakan suatu struktur

    aljabar yang operasi-operasinya memenuhi aturan tertentu.

  • C. Penerapan Al Jabar Boolean dalam Pemograman

    DASAR OPERASI LOGIKA

    LOGIKA :

    Memberikan batasan yang pasti dari suatu keadaan, sehingga suatu keadaan tidak

    dapat berada dalam dua ketentuan sekaligus.

    Dalam logika dikenal aturan sbb :

    Suatu keadaan tidak dapat dalam keduanya benar dan salah sekaligus

    Masing-masing adalah benar / salah.

    Suatu keadaan disebut benar bila tidak salah. Dalam ajabar boolean keadaan ini ditunjukkan dengan dua konstanta : LOGIKA 1 dan 0

    Operasi-operasi dasar logika dan gerbang logika :

    Pengertian GERBANG (GATE) :

    Rangkaian satu atau lebih sinyal masukan tetapi hanya menghasilkan satu sinyal keluaran.

    Rangkaian digital (dua keadaan), karena sinyal masukan atau keluaran hanya berupa tegangan tinggi atau low ( 1 atau 0 ).

    Setiap keluarannya tergantung sepenuhnya pada sinyal yang diberikan pada masukan-masukannya.

    Operasi logika NOT ( Invers )

    Operasi merubah logika 1 ke 0 dan sebaliknya x = x

    Tabel Operasi NOT Simbol

    X X

    0 1

    1 0

    Operasi logika AND

    Operasi antara dua variabel (A,B)

    Operasi ini akan menghasilkan logika 1, jika kedua variabel tersebut berlogika 1

    Simbol Tabel operasi AND

    A B A . B

    A A . B 0 0 0

    0 1 0

    1 0 0

    B 1 1 1

    Operasi logika OR

    Operasi antara 2 variabel (A,B)

  • Operasi ini akan menghasilkan logika 0, jika kedua variabel tersebut berlogika 0.

    Simbol Tabel Operasi OR

    A A + B A B A + B

    0 0 0

    0 1 1

    B 1 0 1

    1 1 1

    Operasi logika NOR

    Operasi ini merupakan operasi OR dan NOT, keluarannya merupakan keluaran operasi OR

    yang di inverter.

    Simbol Tabel Operasi NOR

    A A + B ( A + B ) A B ( A + B) 0 0 1

    0 1 0

    B 1 0 0

    1 1 0

    Atau

    A ( A + B )

    B

    Operasi logika NAND

    Operasi logika ini merupakan gabungan operasi AND dan NOT, Keluarannya merupakan

    keluaran gerbang AND yang di inverter.

    Simbol Tabel Operasi NAND

    A A . B ( A . B ) A B ( A . B) 0 0 1

    0 1 1

    B 1 0 1

    1 1 0

    Atau

  • A ( A . B )

    B

    Operasi logika EXOR

    akan menghasilkan keluaran 1 jika jumlah masukan yang bernilai 1 berjumlah ganjil.

    Simbol Tabel Operasi EXOR

    A Y A B A + B

    0 0 0

    0 1 1

    B 1 0 1

    1 1 0

    Operasi logika EXNOR

    Operasi ini akan menghasilkan keluaran 1 jika jumlah masukan yang bernilai 1 berjumlah genap atau tidak ada sama sekali.

    Simbol Tabel Operasi EXNOR

    A Y A B A + B

    0 0 1

    0 1 0

    B 1 0 0

    1 1 1

    DALIL BOOLEAN ;

    1. X=0 ATAU X=1 2. 0 . 0 = 0 3. 1 + 1 = 1 4. 0 + 0 = 0 5. 1 . 1 = 1 6. 1 . 0 = 0 . 1 = 0 7. 1 + 0 = 0 + 1 = 0

    TEOREMA BOOLEAN

    1. HK. KOMUTATIF

    A + B = B + A

    A . B = B . A

    6. HK. IDENTITAS

    A + A = A

    A . A = A

    2. HK. ASSOSIATIF

    (A+B)+C = A+(B+C)

    (A.B) . C = A . (B.C)

    7.

    0 + A = A ----- 1. A = A

    1 + A = 1 ----- 0 . A = 0

    3. HK. DISTRIBUTIF

    A . (B+C) = A.B + A.C

    A + (B.C) = (A+B) . (A+C)

    8.

    A + A = 1 A . A =0

  • 4. HK. NEGASI

    ( A ) = A (A) = A

    9.

    A + A . B = A + B A . (A + B)= A . B

    5. HK. ABRSORPSI

    A+ A.B = A

    A.(A+B) = A

    10. DE MORGANS ( A+ B ) = A . B ( A . B ) = A + B

    CONTOH :

    1. A + A . B + A . B = A . ( 1 + B ) + A . B = A . 1 + A . B = A + A . B = A + B

    2. A

    B

    X

    X = (A.B) . B = (A + B) . B = ( A.B ) + B.B = ( A.B ) + 0 = A.B

    A

    B

    X = A.B

    ATAU

    A X = A.B B

    Aljabar Boolean

    Misalkan terdapat

    - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner: .

  • - B : himpunan yang didefinisikan pada opeartor +, , dan - 0 dan 1 adalah dua elemen yang berbeda dari B.

    Tupel

    (B, +, , )

    disebut aljabar Boolean jika untuk setiap a, b, c B berlaku aksioma-aksioma atau postulat Huntington berikut:

    1. Closure: (i) a + b B

    (ii) a b B

    2. Identitas: (i) a + 0 = a

    (ii) a 1 = a

    3. Komutatif: (i) a + b = b + a

    (ii) a b = b . a

    4. Distributif: (i) a (b + c) = (a b) + (a c)

    (ii) a + (b c) = (a + b) (a + c)

    5. Komplemen1: (i) a + a = 1

    (ii) a a = 0

    Untuk mempunyai sebuah aljabar Boolean, harus diperlihatkan:

    1. Elemen-elemen himpunan B,

    2. Kaidah operasi untuk operator biner dan operator uner,

    3. Memenuhi postulat Huntington.

  • Aljabar Boolean Dua-Nilai

    Aljabar Boolean dua-nilai:

    - B = {0, 1}

    - operator biner, + dan - operator uner, - Kaidah untuk operator biner dan operator uner:

    a

    B a b

    a b a + b a a

    0 0 0 0 0 0 0 1

    0 1 0 0 1 1 1 0

    1 0 0 1 0 1

    1 1 1 1 1 1

    Cek apakah memenuhi postulat Huntington:

    1. Closure : jelas berlaku

    2. Identitas: jelas berlaku karena dari tabel dapat kita lihat bahwa:

    (i) 0 + 1 = 1 + 0 = 1

    (ii) 1 0 = 0 1 = 0

    3. Komutatif: jelas berlaku dengan melihat simetri tabel operator biner.

    4. Distributif: (i) a (b + c) = (a b) + (a c) dapat ditunjukkan benar dari tabel operator biner di atas dengan membentuk tabel kebenaran:

    a

    b c b

    + c a (b +

    c)

    a b a c (a b) + (a c)

    0 0 0 0 0 0 0 0

    0 0 1 1 0 0 0 0

    0 1 0 1 0 0 0 0

    0 1 1 1 0 0 0 0

  • 1 0 0 0 0 0 0 0

    1 0 1 1 1 0 1 1

    1 1 0 1 1 1 0 1

    1 1 1 1 1 1 1 1

    (ii) Hukum distributif a + (b c) = (a + b) (a + c) dapat ditunjukkan benar dengan membuat tabel kebenaran dengan cara yang sama seperti (i).

    5. Komplemen: jelas berlaku karena Tabel 7.3 memperlihatkan bahwa:

    (i) a + a = 1, karena 0 + 0= 0 + 1 = 1 dan 1 + 1= 1 + 0 = 1

    (ii) a a = 0, karena 0 0= 0 1 = 0 dan 1 1 = 1 0 = 0

    Karena kelima postulat Huntington dipenuhi, maka terbukti bahwa B = {0, 1} bersama-sama

    dengan operator biner + dan operator komplemen merupakan aljabar Boolean.

    Ekspresi Boolean

    Misalkan (B, +, , ) adalah sebuah aljabar Boolean. Suatu ekspresi Boolean dalam

    (B, +, , ) adalah: (i) setiap elemen di dalam B,

    (ii) setiap peubah,

    (iii) jika e1 dan e2 adalah ekspresi Boolean, maka e1 + e2, e1 e2, e1 adalah ekspresi Boolean

    Contoh:

    0

    1

    a

    b

    c

    a + b

  • a b

    a (b + c)

    a b + a b c + b, dan sebagainya

    Mengevaluasi Ekspresi Boolean

    Contoh: a (b + c)

    jika a = 0, b = 1, dan c = 0, maka hasil evaluasi ekspresi:

    0 (1 + 0) = 1 1 = 1

    Dua ekspresi Boolean dikatakan ekivalen (dilambangkan dengan =) jika keduanya mempunyai nilai yang sama untuk setiap pemberian nilai-nilai kepada n

    peubah.

    Contoh:

    a (b + c) = (a . b) + (a c)

    Contoh. Perlihatkan bahwa a + ab = a + b .

    Penyelesaian:

    a b a

    ab a + ab a + b

    0 0 1 0 0 0

    0 1 1 1 1 1

    1 0 0 0 1 1

    1 1 0 0 1 1

    Perjanjian: tanda titik () dapat dihilangkan dari penulisan ekspresi Boolean, kecuali jika ada penekanan:

    (i) a(b + c) = ab + ac

    (ii) a + bc = (a + b) (a + c)

  • (iii) a 0 , bukan a0

    Prinsip Dualitas

    Misalkan S adalah kesamaan (identity) di dalam aljabar Boolean yang melibatkan

    operator +, , dan komplemen, maka jika pernyataan S* diperoleh dengan cara mengganti

    dengan +

    + dengan

    0 dengan 1

    1 dengan 0

    dan membiarkan operator komplemen tetap apa adanya, maka kesamaan S* juga

    benar. S* disebut sebagai dual dari S.

    Contoh.

    (i) (a 1)(0 + a) = 0 dualnya (a + 0) + (1 a) = 1 (ii) a(a + b) = ab dualnya a + ab = a + b

    Hukum-hukum Aljabar Boolean

    1. Hukum identitas:

    (i) a + 0 = a

    (ii) a 1 = a

    2. Hukum idempoten:

    (i) a + a = a

    (ii) a a = a

    3. Hukum komplemen:

    (i) a + a = 1 (ii) aa = 0

    4. Hukum dominansi:

    (i) a 0 = 0 (ii) a + 1 = 1

    5. Hukum involusi:

    (i) (a) = a

    6. Hukum penyerapan:

    (i) a + ab = a

    (ii) a(a + b) = a

    7. Hukum komutatif:

    (i) a + b = b + a

    (ii) ab = ba

    8. Hukum asosiatif:

    (i) a + (b + c) = (a + b) + c

    (ii) a (b c) = (a b) c

    9. Hukum distributif:

    (i) a + (b c) = (a + b) (a + c)

    (ii) a (b + c) = a b + a c

    10. Hukum De Morgan:

    (i) (a + b) = ab (ii) (ab) = a + b

  • 11. Hukum 0/1 (i) 0 = 1

    (ii) 1 = 0

    Contoh 7.3. Buktikan (i) a + ab = a + b dan (ii) a(a + b) = ab

    Penyelesaian:

    (i) a + ab = (a + ab) + ab (Penyerapan)

    = a + (ab + ab) (Asosiatif)

    = a + (a + a)b (Distributif)

    = a + 1 b (Komplemen)

    = a + b (Identitas)

    (ii) adalah dual dari (i)

    Fungsi Boolean

    Fungsi Boolean (disebut juga fungsi biner) adalah pemetaan dari Bn ke B melalui ekspresi Boolean, kita menuliskannya sebagai

    f : Bn B

    yang dalam hal ini Bn adalah himpunan yang beranggotakan pasangan terurut ganda-

    n (ordered n-tuple) di dalam daerah asal B.

    Setiap ekspresi Boolean tidak lain merupakan fungsi Boolean.

    Misalkan sebuah fungsi Boolean adalah

    f(x, y, z) = xyz + xy + yz

    Fungsi f memetakan nilai-nilai pasangan terurut ganda-3

    (x, y, z) ke himpunan {0, 1}.

    Contohnya, (1, 0, 1) yang berarti x = 1, y = 0, dan z = 1

    sehingga f(1, 0, 1) = 1 0 1 + 1 0 + 0 1 = 0 + 0 + 1 = 1 .

    Contoh. Contoh-contoh fungsi Boolean yang lain:

    1. f(x) = x 2. f(x, y) = xy + xy+ y 3. f(x, y) = x y 4. f(x, y) = (x + y)

  • 5. f(x, y, z) = xyz

    Setiap peubah di dalam fungsi Boolean, termasuk dalam bentuk komplemennya, disebut literal.

    Contoh: Fungsi h(x, y, z) = xyz pada contoh di atas terdiri dari 3 buah literal, yaitu x, y, dan z.

    Contoh. Diketahui fungsi Booelan f(x, y, z) = xy z, nyatakan h dalam tabel kebenaran.

    Penyelesaian:

    x y z f(x, y, z) = xy z

    0

    0

    0

    0

    1

    1

    1

    1

    0

    0

    1

    1

    0

    0

    1

    1

    0

    1

    0

    1

    0

    1

    0

    1

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    1

    0

    Komplemen Fungsi

    1. Cara pertama: menggunakan hukum De Morgan Hukum De Morgan untuk dua buah peubah, x1 dan x2, adalah

    Contoh. Misalkan f(x, y, z) = x(yz + yz), maka

    f (x, y, z) = (x(yz + yz))

    = x + (yz + yz)

    = x + (yz) (yz)

    = x + (y + z) (y + z)

  • Aplikasi Aljabar Boolean

    2. Rangkaian Digital Elektronik

    Gerbang AND Gerbang OR Gerbang NOT (inverter)

    Contoh. Nyatakan fungsi f(x, y, z) = xy + xy ke dalam rangkaian logika.

    Jawab: (a) Cara pertama

    (b) Cara kedua

    y

    xxy

    y

    xx+ y x'x

    x'

    x

    yxy

    x

    yx'y

    xy+x'y

    x'

    xyx

    y

    x'y

    xy+x'y

  • (b) Cara ketiga

    Gerbang turunan

    Gerbang NAND Gerbang XOR

    Gerbang NOR Gerbang XNOR

    x

    y(xy)'

    x

    y(x+y)'

    x

    y+x y

    x

    y+(x y)'

    x

    y(x + y)' ekivalen dengan

    x

    y(x + y)'

    x + y

    x'

    xy

    x y

    x'y

    xy+x'y

  • Penyederhanaan Fungsi Boolean

    Contoh. f(x, y) = xy + xy + y

    disederhanakan menjadi

    f(x, y) = x + y

    Penyederhanaan fungsi Boolean dapat dilakukan dengan 3 cara:

    1. Secara aljabar

    2. Menggunakan Peta Karnaugh

    3. Menggunakan metode Quine Mc Cluskey (metode Tabulasi)

    x'

    y'x'y' ekivalen dengan

    x

    y(x+y)'

    x'

    y'x' + y' ekivalen dengan

    x

    y(xy)'

  • 1. Penyederhanaan Secara Aljabar

    Contoh:

    1. f(x, y) = x + xy

    = (x + x)(x + y)

    = 1 (x + y )

    = x + y

    2. f(x, y, z) = xyz + xyz + xy

    = xz(y + y) + xy

    = xz + xz

    3. f(x, y, z) = xy + xz + yz = xy + xz + yz(x + x)

    = xy + xz + xyz + xyz = xy(1 + z) + xz(1 + y) = xy + xz

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Aljabar (Algebra) adalah cabang matematika yang mempelajari struktur, hubungan dan

    kuantitas. Untuk mempelajari hal-hal ini dalam aljabar digunakan simbol (biasanya berupa

    huruf) untuk merepresentasikan bilangan secara umum sebagai sarana penyederhanaan dan

    alat bantu memecahkan masalah. Contohnya, x mewakili bilangan yang diketahui dan y

    bilangan yang ingin diketahui. Sehingga bila Andi mempunyai x buku dan kemudian Budi

    mempunyai 3 buku lebih banyak daripada Andi, maka dalam aljabar, buku Budi dapat ditulis

    sebagai y = x + 3. Dengan menggunakan aljabar, Anda dapat menyelidiki pola aturan aturan

    bilangan umumnya. Aljabar dapat diasumsikan dengan cara memandang benda dari atas,

    sehingga kita dapat menemukan pola umumnya.

  • Sedangkan aljabar boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variabel-variabel

    biner dan operasi-operasi logik. Variabel-variabel diperlihatkan dengan huruf-huruf alfabet,

    dan tiga operasi dasar dengan AND, OR dan NOT (komplemen). Fungsi boolean terdiri dari

    variabel-variabel biner yang menunjukkan fungsi, suatu tanda sama dengan, dan suatu

    ekspresi aljabar yang dibentuk dengan menggunakan variabel-variabel biner, konstanta-

    konstanta 0 dan 1, simbol-simbol operasi logik, dan tanda kurung.Suatu fungsi boolean bisa

    dinyatakan dalam tabel kebenaran. Suatu tabel kebenaran untuk fungsi boolean merupakan

    daftar semua kombinasi angka-angka biner 0 dan 1 yang diberikan ke variabel-variabel biner

    dan daftar yang memperlihatkan nilai fungsi untuk masing-masing kombinasi biner.

    Maka penggunaan aljabar sebagai dasar logika dari bahasa pemograman merupakan bukti

    nyata pentingnya aljabar dunia Tekhnologi Informasi

    B. Penutup

    Demikian makalah ini kami buat sebagai tugas dari mata kulia Al Jabar linier, semoga

    bermanfaat terutama bagi penulis sendiri. Dan jika ada kesalahan dan kekurangan penulis

    memohon maaf yang sebesar besarnya.

    Condong Catur, 06 Jan 2010

    Maksum Rois Adin Saf

    09.11.2680