penerapan akuntansi pada ibu rumah tangga

21
Penerapan Akuntansi pada IRT Hary Harun Nasution 7103220031 Josua Tambunan 7103220023 Ria Melisa Silalahi 7103220057 Veronica Sonny P. Simamora 7103220065 M. Raja Siregar 7103220000 Irwanta Tarigan 7103220000

Upload: melisa-silalahi

Post on 12-May-2015

3.045 views

Category:

Economy & Finance


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penerapan akuntansi pada ibu rumah tangga

Penerapan Akuntansi pada IRT

Hary Harun Nasution 7103220031

Josua Tambunan 7103220023

Ria Melisa Silalahi 7103220057

Veronica Sonny P. Simamora 7103220065

M. Raja Siregar 7103220000

Irwanta Tarigan 7103220000

Page 2: Penerapan akuntansi pada ibu rumah tangga

Setiap keluarga memiliki manajemen

keuangan keluarga & bertindak sebagai

manajer, bagaimana cara masing masing

keluarga mengatur keuangan akan

berbeda-beda.

Keuangan keluarga diatur sepenuhnya

oleh Ibu Rumah Tangga (istri), suami akan

menyerahkan seluruh penghasilannya

kepada istri untuk dikelola, dipihak lain

keuangan keluarga diatur sepenuhnya oleh

Kepala Keluarga (Suami), istri hanya akan

mendapatkan uang untuk belanja

keperluan rumah tangga sehari-hari. Dan

adapun alternatif lain, keuangan keluarga

diatur bersama, biasanya cara ini berlaku

bagi suami istri yang bekerja

PENDAHULUAN

Page 3: Penerapan akuntansi pada ibu rumah tangga

2.1 Hakekat Interpretasi

Interpretasi adalah suatu deskripsi dan

ungkapan yang mencoba untuk mengerti

tentang sebuah data atau peristiwa melalui

pemikiran yang lebih mendalam (Mudji,

2005).Selain itu, interpretasi dapat dikatakan

sebagai aktivitas yang bertujuan untuk

memberikan informasi yang menarik dan

akurat untuk mengungkapkan pemahaman

dan pengertian tentang arti dan hubungan

antara pihak yang menafsirkan (interpreter)

dengan suatu peristiwa (Joko, 2003).

Page 4: Penerapan akuntansi pada ibu rumah tangga

2.2 Pengertian Ibu Rumah Tangga

Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, ibu rumah tangga dapat

diartikan sebagai seorang wanita

yang mengatur penyelenggaraan

berbagai macam pekerjaan rumah

tangga, atau dengan pengetian lain

ibu rumah tangga merupakan

seorang istri (ibu) yang hanya

mengurusi berbagai pekerjaan dalam

rumah tangga

Page 5: Penerapan akuntansi pada ibu rumah tangga

2.3 Hak dan Kewajiban Ibu Rumah Tangga

Rumah Tangga adalah lingkungan terkecil

yang terdiri atas suami, istri, dan anak-

anak sebagai komponen

pembangunannya.Setiap anggota keluarga

memiliki kedudukan sekaligus hak dan

tanggung jawab masing-masing dalam

keluarga.Keluarga yang sakinah,

mawaddah, warahmah adalah keluarga

yang anggota keluarganya mampu

menempatkan diri pada kedudukannya

serta menerima hak dan menjalankan

kewajiban-tanggung jawab-nya dengan

proporsional.

Page 6: Penerapan akuntansi pada ibu rumah tangga

2.3.1 Hak – hak Ibu Rumah Tangga (IRT)

Sebagai anggota keluarga, selain memiliki kewajiban, IRT juga memiliki hak. Adapun hak – hak wanita dalam rumah tangga di antaranya adalah sebagai berikut :

- Menerima nafkah dari suami

- Mendapatkan rasa aman di rumahnya sendiri

- Mendapat Bimbingan, Pendidikan, dan Tauladan dari Suami

- Dihormati, Dihargai, dan Dicintai

- Dipatuhi oleh anak-anaknya

Page 7: Penerapan akuntansi pada ibu rumah tangga

2.3.2 Kewajiban Ibu Rumah Tangga (IRT)

Dalam hidup rumah tangga, tidak melulu persoalan

hak yang harus diterima.Akan tetapi, yang

terpenting adalah bagaimana setiap komponen

keluarga menunaikan kewajiban yang menjadi

tanggung jawabnya masing-masing.Adapun

kewajiban yang harus ditunaikan oleh seorang

wanita dalam rumah tangga diantaranya :

- Merawat dan menjaga suami

- Menjaga Kehormatan dan Harta Suami

- Taat dan Hormat Pada Suami

- Mengelola Keuangan Keluarga dengan Baik

- Menunjukkan Rasa Cinta pada Seluruh Anggota

Keluarga

Page 8: Penerapan akuntansi pada ibu rumah tangga

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pardigma Penlitian

Penelitian ini menggunakan ini menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian yang

bertujuan untuk membangun suatu proposisi dan menjelaskan makna dibalik realitas

sosial yang terjadi. Penelitian ini juga berupaya memandang apa yang terjadi dalam

dunia tersebut dan meletakkan temuan-temuan yang diperoleh di dalamnya di mana

peneliti berpijak dari realita atau peristiwa yang berlangsung di lapangan dengan latar

belakang lingkungan yang alamiah (Bungin, 2007:44). Paradigma yang digunakan

dalam penelitian ini interpretif memfokuskan pada pola pikir, etika, dan perilaku

manusia dianggap sebagai suatu tindakan yang melibatkan niat, kesadaran, dan alasan

tertentu yang tergantung pada makna dan interpretasi manusia dalam memahami dan

memandang fenomena sosial (Bungin, 2007:46).

Page 9: Penerapan akuntansi pada ibu rumah tangga

3.2 Pendekatan Fenomenologi

Pendekatan fenomenologi mencoba menjelaskan atau

mengungkap makna konsep atau fenomena

pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi

pada beberapa individu.Penlitian ini dilakukan dalam

situasi yang alami sehingga tidak ada batasan dalam

memaknai atau memahami fenomena yang dikaji.

Pemahaman atas suatu fenomena tergantung pada

siapa yang menafsirkan, waktu, situasi, kepentingan

atau tujuan pembacaan, pengetahuan, kebiasaan,

pengalaman, serta latar belakang lainnya (Ridwan,

2008)

Page 10: Penerapan akuntansi pada ibu rumah tangga

3.3 Informan

Informan yang pertama adalah Ibu Rumah

Tangga (IRT).Karena ibu rumah tangga

merupakan orang yang dinilai tahu

mengenai pemasukan serta pengeluaran

dalam rumah tangga, yang secara tidak

langsung menerapkan prinsip-prinsip dasar

akuntansi.IRT yang menjadi objek atau

informan dalam penelitian ini adalah ibu dari

peneliti sendiri.

Page 11: Penerapan akuntansi pada ibu rumah tangga

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian

ini meliputi :

• Survei Pendahuluan

• Survei Kepustakaan

• Pengumpulan data lapangan

Page 12: Penerapan akuntansi pada ibu rumah tangga

3.5 Teknik Analisis Data

Langkah-langkah analisis data menggunakan

pendekatan fenomenologi (Cresswell,2007),

yaitu : dengan mengorganisasikan semua

data atau gambaran menyeluruh tentang

fenomen pengalaman yang telah

dikumpulkan. Lalu mengolah data tersebut

menjadi sebuah laporan pengalaman dari

setiap informan.

Page 13: Penerapan akuntansi pada ibu rumah tangga

IV. HASIL PENELITIAN

Peneliti mencoba menggali

informasi dari beberapa informan

yang memiliki latar belakang

pekerjaan serta perolehan

penghasilan yang didapatkan.

Dari informan yang

diwawancarai, memiliki

pandangan yang berbeda-beda.

Page 14: Penerapan akuntansi pada ibu rumah tangga

Sumber Pendapatan yang didapat berasal

dari mana saja?

IBU RUMAH TANGGA yang memiliki pekerja sebagai SEORANG

GURU (PEGAWAI SWASTA) dan merangkap sebagai PEMILIK

SEBUAH YAYASAN.

“Setiap di awal bulan, saya akan memperoleh penghasilan

dari beberapa sumber, yaitu penghasilan dari suami yang bekerja

sebagai PNS (sebelumnya sudah dipotong untuk keperluan pribadi),

penghasil pribadi saya sebagai seorang guru, dan penghasilan dari

yayasan yag sudah saya dirikan selama 11 tahun.

Sedangkan menurut informan kedua yang memiliki latar belakang sebagai

seorang WIRAUSAHA BERJUALAN.

“Sumber Pendapatan Penghasilan utama dari jualan

sarapan pagi, ada tambahan dari jualan keripik kentang dan keripik

ubi.”

Menurut informan yang ketiga yaitu seorang IBU YANG TIDAK

BEKERJA.

“Penghasilan yang saya peroleh, ya hanya dari gaji suami

aja yang bekerja sebagai PNS di kantor BPS”

Page 15: Penerapan akuntansi pada ibu rumah tangga

Apakah Ibu sebagai Ibu Rumah Tangga diberikan

tanggung jawab penuh untuk mengelola keuangan rumah

tangga tersebut?

Menurut informan yang pertama,

“Saya sebagai seorang istri diberi tangggung jawab penuh untuk mengelola penghasilan tersebut.”

Sedangkan informan yang kedua.

“Untuk tanggung jawab mengelola pendapatan & pengeluaran Ibu kerjasama dengan anak-anak, ibu di bagian dapur.Anak-anak mengelola bagian listrik,

air, dan tagihan lain-lain.”

Informan yang ketiga.

“Saya diberi tanggung jawab penuh oleh suami untuk mengelola penghasilan tersebut dengan baik.

Page 16: Penerapan akuntansi pada ibu rumah tangga

Biasanya, pengelolaan pendapatan tersebut, biaya apa

saja yang paling diutamakan untuk duluan dipenuhi?

Informan yang pertama.

“Pengeluaran yang pertama kali saya penuhi , ya biaya

pendidikan anak-anak. Uang sekolah, uang les, uang bulanan

anak-anak. Ya selanjutnya baru keperluan rumah tangga yang

dibarengi dengan pengeluaran yayasan juga.”

Informan yang kedua

“Dalam pengeluaran, hal pokok yang di prioritaskan terlebih

dahulu seperti biaya hidup sehari-hari, biaya pendidikan anak-

anak, dan biaya investasi dalam bentuk cicilan rumah.”

Informan yang ketiga.

“Yang sebelumnya penghasilan tersebut sudah dipotong suami

terlebih dahulu untuk kebutuhan pribadinya, sedangkan

sisanya dipakai untuk kebutuhan pendidikan anak-anak, dan

kebutuhan rumah tangga lainnya.”

Page 17: Penerapan akuntansi pada ibu rumah tangga

Apakah ibu mengetahui apa itu

akuntansi?

Informan yang pertama.

Kalau menurut saya akuntansi itu ya

mencatat pendapatan di debit dan pengeluaran

di kredit, sehingga diakhir pencatatan akan

diperoleh apakah penghasilan kita tersebut

minus atau tidaknya.”

Informan kedua.

“Ya taulah tapi ya secara sederhana saja”

Informan ketiga.

“Ya tau lah sedikit-sedikit”

Page 18: Penerapan akuntansi pada ibu rumah tangga

Apakah ibu sendiri ada melakukan pencatatan keuangan

sesuai dengan akuntansi?

Informan yang pertama.

“Pencatatan pengeluaran yang saya lakukan sangat sederhana, tidak

mengikuti sistem akuntansi yang baik. Tetapi karna menurut saya, tidak begitu

penting, karena itu hanya saya dan suami saya saja yang tahu (hanya untuk pihak

intermal saja). Tapi di sisi lain, kenapa sayamelakukan pencatatan akuntansi

sederhana, karna memberikan beberapa manfaat, seperti tidak terjadinya

kekeliruan pengeluaran, secara ringkas kita tahu berapa kebutuhan yang benar-

benar dibutuhkan sehari-hari dan berapa penghasilan yang bisa kita tabung .

Setelah selesai pencatatan disetiap bulannya, maka akan terlihat sisa dari

penghasilan yang dapat kita simpan, atau kita gunakan untuk memenuhi keinginan

lainnya yang memang tidak menjadi kebutuhan utama.”

Informan kedua.

“Ibu tidak menggunakan pencatatan khusus, hanya menggunakan pencatatan

sederhana biasa aja.Hanya menghitung Pengeluaran dan Pendapatan berapa, tapi

itupun ga rutin dicatat.”

“Menurut Ibu sebenarnya pencatatan laporan keuangan agak sedikit rumit, karena

untuk usaha kecil tidak terlalu dibutuhkan pencatatan yang rinci.”

Informan ketiga.

“Sama sekali saya tidak melakukan pencatatan karena semua pengeluaran

kebutuhan rumah tangga seperti uang air, listrik, telepon itu memiliki kwintasi (bukti

pembayaran setiap bulannya) sedangkan untuk biaya uang sekolah anak-anak juga

ada kartu uang sekolah yang biasa digunakan sebagai bukti bahwa sudah dibayar

uang sekolah. Kebutuhan rumah tangga sehari-hari tidak ada dilakukan pencatatn

karna saya merasa tidak perlu.”

Page 19: Penerapan akuntansi pada ibu rumah tangga

Jika di akhir bulan, ada sisa dari pendapatan yang

diperoleh, biasanya sisa pendapatan tersebut akan

digunakan untuk apa?

Informan pertama.

“Setelah selesai pencatatan disetiap bulannya, maka

akan terlihat sisa dari penghasilan yang dapat kita

simpan, atau kita gunakan untuk memenuhi keinginan

lainnya yang memang tidak menjadi kebutuhan utama

dan biasanya saya dan keluarga lebih memilih untuk

refreshing disetiap akhir bulan, kalau gak ya di tabung

aja sapa tau ada keperluan dadakan di kemudian hari.”

Informan kedua.

“Kalau adapun pendapatan lebih yang diperoleh

biasanya ditabung dulu, untuk jaga-jaga ada keperluan

lain yang mendadak. Kadang kan usaha ga selalu

stabil.”

Informan ketiga.

“Biasanya diakhir bulan, sisa dari penghasilan yang

telah dikurangi oleh pengeluaran, saya simpan untuk

keperluan dadakan dikemudian hari atau kadang juga

saya gunakan pergi rekreasi bersama keluarga.”

Page 20: Penerapan akuntansi pada ibu rumah tangga

V. KESIMPULAN

Informan-informan tersebut mengatakan bahwa proses pencatatan

dilakukan tergantung kebutuhan dan keperluan masing-masing. Pada

sebagian pihak, menyatakan bahwa pencatatan dirasa kurang efisien

dan efektif terhadap keperluan rumah tangga. Sebagian informan lagi

menyatakan bahwasanya, pencatatan laporan keuangan secara akuntansi

itu dirasa perlu, karena sangat membantu ; dengan melakukan

pencatatan akan mengoptimalkan keuangan dalam rumah tangga

dengan mengetahui baik itu jumlah maupun selisih antara pengeluaran

serta pendapatan yang diperoleh setiap bulannya.

Kebutuhan akuntansi secara sederhana terhadap ibu rumah

tangga dirasa tidak terlalu penting, karena menurut informan ; mereka

hanya perlu sebatas mengetahui berapa pengeluaran dan penghasilan

yang diperoleh. Berbeda halnya dengan ibu rumah tangga yang juga

sekaligus sebagai seorang wirausahawan, tidak hanya mengetahui

sebatas pengeluaran dan pendapatan yang diperoleh namun juga

perputaran arus kas, ekuitas dan neraca sangatlah penting dalam

pengelolaan keuangan usaha.Dengan adanya hal tersebut akan lebih

mudah mengetahui sumber-sumber estimasi keuangan dalam usaha.

Page 21: Penerapan akuntansi pada ibu rumah tangga

Thank’s For Attention