pendidikan agama islam: thalaq
TRANSCRIPT
Materi : ThalakSub Materi : Pengertian, Ketentuan
dan Hikmah Thalak
Kelompok 6
• Anggota :• Arni Aprionita (03)• Hanifah Syarief (08)• Nila Nahzatul H (20)• Rismayanti (29)• Septi Andriani (33) Kelas : XII AKUNTANSI 3
Pengertian Thalak Kata “thalak” dalam bahasa
Arab berasal dari kata thalaqa-yathalaqu-thalaqa yang bermakna melepas atau mengurai tali pengikat. Dalam hubungannya dengan pernikahan, thalaq berarti lepasnya ikatan pernikahan dengan ucapan thalaq atau lafal lain yang dimaksudkan sama dengan thalaq.
Fiqih As-Sunnah memberikan definisi thalaq sebagai berikut:
4ِة2 َّي ْو7ِج2 الَّز4 َق>ِة2 < 7َع>َال ال 7َه>اُء@ 2ْن ْو>ا اْو>اِج2 الَّز4 F2َط>ِة اِب َر> Jُح@ُّل
Rasulullah bersabda:
>ُق@ الَط4َال اللِه2 2ل>ى ا >ِل2 7َح>ـَال ال 7َغ>ُض@ >ِب ا
“Perbuatan halal yang paling dibenci Allah adalah perceraian” (HR Abu Daud dan Hakim)
“thalaq adalah melepaskan tali pernikahan dan mengakhiri
hubungan suami istri”
Yang dimaksud melepaskan tali pernikahan ialah memutuskan ikatan perkawinan yang dulu diikat oleh aqad (ijab qabul), sehingga status suami istri di antara mereka menjadin hilang. Termasuk hilangnya hak dan kewajiban sebagai suami istri.
Thalaq adalah hak suami, artinya istri tidak bisa melepaskan diri dari ikatan pernikahan kalau
tidak dijatuhkan oleh suami. Namun sekalipun suami diberi hak untuk menjatuhkan thalak,
islam tidak membenarkan suami menggunakan haknya itu dengan sewenang-wenang dan
gegabah, apalagi kalau hanya karena menuruti hawa nafsunya.
Hukum-hukum Thalak• 1. Wajib, hukum ini diperbolehkan jika thalak itu
dijatuhkan oleh pihak hakam (penengah), karena perpecahan antara suami istri yang tidak mungkin disatukan kembali dan thalaq adalah satu-satunya jalan.
• 2. Sunnah, hukum ini diperbolehkan jika thalak itu disebabkan karena istri mengabaikan kewajibannya terhadap Allah. Sang istri dikategorikan rusak moralnya, padahal suami sudah berusaha untuk memperbaikinya. Menurut ulama, istri seperti itu tidak patut dipertahankan karena hal itu akan mempengaruhi keimanan suami dan tidak membuat ketenangan dalam rumah tangga.
• 3. Mubah, hukum ini dibolehkan ketika ada keperluan seperti jeleknya perilaku istri, buruknya sikap istri terhadap suami, suami menderita karena tingkah laku istri dan suami tidak mencapai tujuan perkawinan karena istri.
• 4. Makruh, dikarenakan thalak itu menghilangkan perkawinan yang di dalamnya terkandung kemaslahatan-kemaslahatan yang sunnahkan dan makruh merupakan hukum asal dari thalak tersebut
• 5. Haram, yaitu thalak tanpa alasan yang benar. Diharamkan karena menganiaya atau menyakiti istri yang akhirnya akan merugikan kedua belah pihak. Tidak ada guna dan kemaslahatan dari thalak ini.
Syarat dan Rukun Thalak
Yang dimaksud dengan rukun thalak adalah unsur-unsur pokok yang harus ada dalam thalak dan jatuhnya thalak tergantung adanya unsur-unsur tersebut.
Rukun thalak ada empat:
1. Suami Thalak yang dijatuhkan suani dianggap sah jika apabila suami dalam keadaan berakal, baligh, dan atas kemauan sendiri. 2. IstriThalak yang dijatuhkan kepada istri hukumnya sah apabila istri masih dalam ikatan suami istri secara sah dan istri dalam keadaan iddah.
3. Shighat ThalakShighat thalak ialah
kata-kata yang diucapkan suami
terhadap istrinya yang menunjukkan thalak,
baik secara sharih (jelas) maupun kinayah
(sindiran), juga bisa dengan tulisan maupun
isyarat.4. Qashdu (disengaja)
Thalak dipandang sah apabila ada kesengajaan
mengucapkan thalak unuk maksud menalak.
Oleh karena itu, kesalahan ucap tidak
dipandang thalak.
Hikmah Thalak
• 1. Sebagai jalan atau pintu darurat bagi pasangan suami istri yang memang tidak mungkin lagi bersatu dalam ikatan rumah tangga. Bahkan, apabila tidak menempuh jalan ini, salah satu atau keduanya akan semakin menderita baik lahir maupun batin.
• 2. Sebagai sarana untuk dapat memilih pasangan hidup yang lebih baik, cocok dan harmonis dari sebelumnya.
• 3. Sebagai salah satu bentuk pengakuan islam akan realita kehidupan dan kondisi kejiwaan yang mungkin berubah dan berganti.
• 4. Dilihat dari segi kejiwaan, perceraian merupakan salah satu obat sakit mental, sebab pasangan suami istri yang tidak harmonis memudahkan timbulnya penyakit mental atau kejiwaan.
• 5. Akan membawa seseorang sadar bahwa hidup berumah tangga sangat rentang dari gangguan pihak lain. Tidak bisa masing-masing pihak bersikeras atas kemauannya sendiri.
• 6. Membuat seseorang menjadi sabar dan mawas diri bahwa semua tata kehidupan di dunia pada dasarnya atas kehendak Allah.