pendahuluan - web view... teman kelas dan ... (motor activities) seperti melakukan percobaan,...

29
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMPN 3 SATAP TOTAL PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA MATEMATIKA Sitti Mardiyah,S.Pd ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilakukan di SMPN 3 Satap Total yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa Kelas IX SMPN 3 Satap Total pada materi bangun ruang sisi lengkung khususnya tabung melalui penggunaan alat peraga matematika. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas IX SMPN 3 Satap Total tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 30 orang.Rancangan penelitian ditetapkan secara bersiklus, tiap siklus dengan tahapan perencanaan,pelaksanaan tindakan,observasi dan evaluasi serta refleksi.Penelitian diselesaikan sebanyak dua siklus dengan memfokuskan faktor-faktor siswa, hasil belajar siswa dan faktor guru. Siklus I dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan termasuk pemberian tes siklus I dan siklus ke II sebanyak 3 pertemuan termasuk pemberian tes siklus II. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar, observasi aktivitas siswa,observasi kemampuan guru melaksanakan tindakan dan angket untuk mengetahui Respon siwa. Data yang terkumpul dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil yang diperoleh setelah diberikan tindakan yaitu: (1). Rata-rata skor hasil belajar siswa pada Siklus I adalah 70,07 dan meningkat menjadi 76,90 pada siklus ke 2; (2) Hasil analisis secara kualitatif menunjukkan bahwa persentase siswa yang memperhatikan penjelasan guru, keaktifan dalam kelompok, menjawab pertanyaan, mempresentasekan hasil diskusi,melakukan demonstrasi, siswa yang membantu teman dalam belajar dan mengerjakan soal latihan dengan mandiri siklus I sampai siklus II terus mengalami peningkatan;(3) Kemampuan guru melaksanakan tindakan dari siklus I dan II dalam kategori tinggi (3,66 dan 3,99) ;(4). Sikap siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan meningkat, yang dapat dilihat dari hasil respon positif siswa terhadap situasi yang diberikan dari Siklus I ke Siklus II. Dari hasil penelitian ini, secara umum dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan Hasil belajar siswa 1

Upload: hoanghanh

Post on 01-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDAHULUAN - Web view... teman kelas dan ... (Motor activities) seperti melakukan percobaan, memilih alat, simulasi dan lain-lain.7 ... yakni bangun ruang prisma segitiga,segiempat

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMPN 3 SATAP TOTAL PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI

PENGGUNAAN ALAT PERAGA MATEMATIKA

Sitti Mardiyah,S.Pd

ABSTRAK

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilakukan di SMPN 3 Satap Total yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa Kelas IX SMPN 3 Satap Total pada materi bangun ruang sisi lengkung khususnya tabung melalui penggunaan alat peraga matematika. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas IX SMPN 3 Satap Total tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 30 orang.Rancangan penelitian ditetapkan secara bersiklus, tiap siklus dengan tahapan perencanaan,pelaksanaan tindakan,observasi dan evaluasi serta refleksi.Penelitian diselesaikan sebanyak dua siklus dengan memfokuskan faktor-faktor siswa, hasil belajar siswa dan faktor guru. Siklus I dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan termasuk pemberian tes siklus I dan siklus ke II sebanyak 3 pertemuan termasuk pemberian tes siklus II. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar, observasi aktivitas siswa,observasi kemampuan guru melaksanakan tindakan dan angket untuk mengetahui Respon siwa. Data yang terkumpul dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil yang diperoleh setelah diberikan tindakan yaitu: (1). Rata-rata skor hasil belajar siswa pada Siklus I adalah 70,07 dan meningkat menjadi 76,90 pada siklus ke 2; (2) Hasil analisis secara kualitatif menunjukkan bahwa persentase siswa yang memperhatikan penjelasan guru, keaktifan dalam kelompok, menjawab pertanyaan, mempresentasekan hasil diskusi,melakukan demonstrasi, siswa yang membantu teman dalam belajar dan mengerjakan soal latihan dengan mandiri siklus I sampai siklus II terus mengalami peningkatan;(3) Kemampuan guru melaksanakan tindakan dari siklus I dan II dalam kategori tinggi (3,66 dan 3,99) ;(4). Sikap siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan meningkat, yang dapat dilihat dari hasil respon positif siswa terhadap situasi yang diberikan dari Siklus I ke Siklus II. Dari hasil penelitian ini, secara umum dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan Hasil belajar siswa kelas IX SMPN 3 Satap Total pada materi bangun ruang sisi lengkung khususnya tabung melalui penggunaan alat peraga matematika.

Kata kunci : Aktivitas belajar, hasil belajar matematika, ,alat peraga

PENDAHULUAN

Dunia pendidikan sangat terkait dengan siswa sebagai peserta didik yang

merupakan subjek utama dalam pendidikan. Selain itu masih banyak pihak-pihak

lain yang terkait erat dengan pendidikan, termasuk pengajar atau guru, pihak

sekolah, orang tua siswa, dan masyarakat. Di antara masalah-masalah yang timbul

di dunia pendidikan, masalah rendahnya nilai suatu mata pelajaran oleh siswa

masih merupakan suatu momok menakutkan. Betapa tidak, nilai-nilai suatu mata

pelajaran yang masih dianggap rendah dipandang memberikan makna kurangnya

1

Page 2: PENDAHULUAN - Web view... teman kelas dan ... (Motor activities) seperti melakukan percobaan, memilih alat, simulasi dan lain-lain.7 ... yakni bangun ruang prisma segitiga,segiempat

tingkat penguasaan siswa terhadap mata pelajaran itu dan juga dapat diartikan

sebagai kurangnya kemampuan guru yang mengajarkan mata pelajaran tersebut.

Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah masih menjadi

momok para pelajar. Image tersebut tidak pernah lenyap dan terus berkembang

hingga saat ini. Bahkan tidak sedikit di antaranya mengalami stres lantaran sejak

awal sudah dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang sulit. Mereka

mengganggap matematika sebagai mata pelajaran yang tidak menyenangkan

sehingga minat mereka untuk mempelajarinya sangat rendah. Hal ini berimbas

pada rendahnya nilai matematika mereka.

Masalah rendahnya nilai hasil belajar matematika juga dialami oleh siswa

kelas IX SMPN 3 Satap Tondong Tallasa.Ini terlihat dari hasil ujian semester

genap tiap tahun ajaran yang tergolong masih rendah.Sekolah kami merupakan

sekolah satu atap yang berada dikecamatan tondong Tallasa dimana pada setiap

tahun ajaran siswa yang diterima tidak melalui seleksi yang cukup ketat seperti

sekolah-sekolah umum yang lain. Siswa yang mendaftar disekolah ini sudah pasti

diterima sehingga dalam hal ini tentu kualitas siswa sangat kurang,sehingga

menimbulkan banyak masalah.

Salah satu masalah dari sekian banyak masalah adalah sulitnya siswa

dalam memahami konsep abstrak, peserta didik memerlukan benda-benda nyata

sebagai perantara atau visualisasinya. Dari hasil pengamatan di SMPN 3 Satap

Total menunjukkan pada pembelajaran bangun ruang, siswa sulit memahami

materi karena siswa diajak untuk berpikir abstrak dan khayal tanpa adanya

perantara atau visualisasinya yang diberikan oleh guru matematika.

Penggunaan media seperti alat peraga dalam proses belajar mengajar dapat

membuat siswa untuk lebih mudah memahami materi pelajaran yang diberikan.

Alat peraga dalam pembelajaran memegang peranan penting sebagai alat bantu

untuk menciptakan suatu proses belajar mengajar yang efektif. Unsur metode

dengan alat peraga merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dari unsur lain

yang berfungsi sebagai cara atau teknik untuk mengantarkan bahan pelajaran agar

dapat mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika,

penggunaan alat peraga memegang peranan yang besar untuk menanamkan

2

Page 3: PENDAHULUAN - Web view... teman kelas dan ... (Motor activities) seperti melakukan percobaan, memilih alat, simulasi dan lain-lain.7 ... yakni bangun ruang prisma segitiga,segiempat

konsep yang abstrak kepada siswa. Dalam proses belajar mengajar alat peraga

sangat membantu guru untuk dapat menyimpulkan materi kepada siswa.

Berdasarkan uraian di atas maka dipandang perlu mengadakan suatu

penelitian untuk mengetahui efektivitas penggunaan alat peraga dalam

meningkatkan mutu pembelajaran bangun ruang sisi lengkung siswa Kelas IX

SMPN 3 Satap Total.

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah ”Apakah alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar matematika

siswa kelas IX SMPN 3 Satap Total Pada materi bangun ruang sisi lengkung

khususnya pada tabung.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

matematika siswa Kelas IX SMPN 3 Satap Total pada materi bangun ruang sisi

lengkung khususnya tabung melalui penggunaan alat peraga matematika.Hasil

penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:1).Manfaat bagi

guru: Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi para guru untuk dapat

mendorong meningkatkan kualitas sistem pembelajaran di kelas agar dapat

memacu dan meningkatkan minat, motivasi, dan semangat dalam belajar,

khususnya pelajaran matematika dan mata pelajaran lain pada umumnya.2). Bagi

Siswa :Hasil penelitian ini sangat bermanfaat utamanya bagi siswa yang

memiliki kemampuan kurang, minat, motivasi, dan semangat yang rendah dalam

belajar matematika. 3). Bagi Sekolah :Hasil penelitian ini akan memberikan

sumbangan yang berarti bagi sekolah dalam rangka meningkatkan mutu

pembelajaran di sekolah.

Memperjelas paparan dalam tulisan ini, berikut ini adalah penjelasan

beberapa istilah penting.

1.Belajar,Aktifitas dan Hasil Belajar

Banyak ahli telah mendefenisikan tentang pengertian belajar. Biasanya

setiap defenisi berbeda satu sama lain namun, pada hakekatnya defenisi tersebut

memiliki makna yang hampir sama. Dalam petunjuk proses belajar mengajar

disebutkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan sikap dan tingkah

laku setelah terjadinya interaksi dengan berbagai sumber belajar. Misalnya buku,

teman kelas dan dengan guru.

3

Page 4: PENDAHULUAN - Web view... teman kelas dan ... (Motor activities) seperti melakukan percobaan, memilih alat, simulasi dan lain-lain.7 ... yakni bangun ruang prisma segitiga,segiempat

Belajar matematika merupakan suatu kegiatan mental yang tinggi untuk

memahami ide-ide atau konsep-konsep abstrak dan struktur-struktur serta

hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur itu melalui manipulasi

simbol-simbol yang menyebabkan perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah

laku sebagai belajar matematika yang akan diaplikasikan ke dalam kehidupan

nyata maupun pengetahuan lain.Jadi pengertian belajar matematika adalah proses

yang sengaja dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan melalui penggunaan

simbol-simbol dalam struktur sehingga terjadi perubahan tingkah laku kearah

berfikir matematis.

Esensi konsep belajar matematika menggambarkan sebuah bentuk

tindakan belajar yang berlangsung sepanjang proses belajar itu sendiri dilakukan

oleh pembelajar. Mendukung konsep tersebut,maka konsep aktivitas belajar tidak

dapat dipisahkan dari konsep belajar matematika ataupun belajar pada pelajaran

lainnya dan belajar pada umumnya. Belajar adalah berbuat untuk mengubah

tingkah laku.Tidak ada belajar tanpa aktivitas,sejalan dengan itu maka dapat

dikatakan bahwa aktifitas merupakan prinsip atau dasar dalam interaksi dalam

belajar mengajar.Oleh karena itu strategi pembelajaran harus dapat mendorong

aktivitas siswa. Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas yang bersifat

fisik,akan tetapi juga meliputi aktifitas yang bersifat psikis seperti aktivitas

mental. Dalam kegiatan belajar mengajar kedua aktifitas ini harus saling terkait

(Dimyanti,2006:45).

Aktifitas belajar banyak macamnya. Para ahli mencoba mengadakan

klasifikasi, antara lain Paul D.Dierich (Oemar hamalik, 1994:90) membagi

aktivitas belajar dalam 8 kelompok yaitu:1). Aktivitas visual (Visual activities):

membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi,

pameran, dan bermain.2). Aktivitas lisan (oral activities) seperti mengemukakan

fakta, prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi

saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, atau diskusi. 3). Aktivitas

mendengarkan (Listening activities) seperti mendengarkan diskusi kelompok,

mendengarkan penyajian bahan pelajaran dan lain-lain. 4). Aktivitas menulis

(Writing activities) seperti menulis cerita, menulis laporn, mengerjakan tes,

mengisi angket dan lain-lain. 5). Aktivitas menggambar (Drawing activities )

4

Page 5: PENDAHULUAN - Web view... teman kelas dan ... (Motor activities) seperti melakukan percobaan, memilih alat, simulasi dan lain-lain.7 ... yakni bangun ruang prisma segitiga,segiempat

seperti menggambar grafik, diagram, peta, dan pola 6). Aktivitas motorik (Motor

activities) seperti melakukan percobaan, memilih alat, simulasi dan lain-lain.7).

Aktivitas mental (Mental activities) seperti merenungkan, mengingat,

memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-

hubungan, membuat keputusan.8). Aktivitas emosional ( Emotional activities)

seperti: minat, membedakan,berani, tenang.

Aktivitas tersebut tidak saling terpisahkan satu sama lain. Untuk

mempelajari suatu mata pelajaran diperlukan aktivitas belajar yang saling

mendukung.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar

matematika meliputi aktivitas mental seperti merenungkan, mengingat,

memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-

hubungan, dan membuat keputusan, aktivitas jasmani seperti aktivitas visual,

aktivitas mendengarkan, menggambar, dan lain-lain sedangkan aktivitas sosial

seperti kemampuan untuk bekerjasama dengan dengan teman-teman di sekitarnya

seperti belajar bersama dalam bentuk kelompok-kelompok belajar dan lain-lain.

Bagaimanapun proses belajar matematika yang dilakukan dengan melibatkan

segenap aktivitas fisik dan mental diupayakan untuk mencapai hasil-hasil

belajar.Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak

mengajar.Dari sisi guru,tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil

belajar. Dari sisi siswa,hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak

proses belajar.

Matematika merupakan ilmu terstruktur yang pokok bahasannya

berkesinambungan, memiliki suatu keteraturan dan struktur yang terorganisir.

Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas maka dapat dikatakan bahwa hasil

belajar matematika adalah hasil yang dicapai seorang siswa dalam waktu tertentu

dalam belajar matematika yang diukur dengan mengunakan tes hasil belajar

matematika.

2. Pembelajaran Dengan Menggunakan Alat Peraga

Surisman (Rusdi, 2006:16) menyatakan bahwa alat peraga adalah alat

yang digunakan guru ketika melakukan serangkaian kegiatan belajar dengan

tujuan agar lebih banyak bersifat realistis. Dengan demikian semua penyampaian

informasi, ide, pendapat, maupun pesan yang ingin disampaikan guru mudah

5

Page 6: PENDAHULUAN - Web view... teman kelas dan ... (Motor activities) seperti melakukan percobaan, memilih alat, simulasi dan lain-lain.7 ... yakni bangun ruang prisma segitiga,segiempat

dipahami dan dimengerti oleh siswa. Kemudian Ruseffendi (Rusdi,2006: 16)

menyatakan bahwa alat peraga adalah alat yang digunakan untuk menjelaskan

pelajaran menjadi lebih konkret serta mendorong siswa belajar lebih baik serta

menciptakan situasi belajar yang bervariasi dan menyenangkan serta harus

dilaksanakan agar materi yang disampaikan mudah dimengerti serta diberikan

kesempatan siswa untuk memanipulasi alat peraga yang digunakan.

Dari beberapa pengertian alat peraga yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas

dapat ditarik kesimpulan tentang alat peraga yaitu alat yang digunakan pada saat

mengajar agar dalam proses pembelajaran berjalan dengan baik sehingga siswa

dapat dengan mudah mengerti dan memahami materi pelajaran.

Alat peraga di dalam pelajaran matematika bertujuan agar siswa dapat

mengembangkan pembelajarannya (Sobel, 2003: 11). Alat peraga yang

digunakan adalah alat peraga yang dapat dibuat sendiri oleh guru dalam waktu

singkat dan murah biayanya. Hal senada dikemukakan oleh Suherman (2003: 243)

yang mengatakan bahwa alat peraga dalam pelajaran matematika bertujuan agar:

(a) proses belajar mengajar termotivasi, (b) konsep abstrak matematika tersajikan

dalam bentuk konkret dan karena itu lebih dapat dipahami dan dimengerti, (c)

hubungan antara konsep abstrak matematika dengan benda-benda di alam sekitar

akan lebih dapat dipahami, (d) konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam

bentuk konkret yaitu dalam bentuk model matematika yang dapat dipahami

sebagai objek penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti ide-ide baru dan

relasi baru menjadi bertambah. Secara umum fungsi alat peraga

adalah:1).Menjadikan pelajaran lebih menarik, 2).Menghemat waktu

pembelajaran,3).Memantapkan hasil pembelajaran,4).Membantu siswa-siswa

yang ketinggalan,5).Membangkitkan minat dan perhatian siswa, 6).Membantu

mengatasi kesulitan dan menjelaskan hal-hal yang mustahil dalam pelajaran

7).Menjadikan pelajaran lebih konkret,8).Menjadikan suasana pengajaran hidup,

menarik, dan menyenangkan, dan 9). Mendorong anak gemar membaca,

menelaah, dan berkarya.

Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa penggunaan alat peraga dapat

memberikan rangsangan dan pengalaman belajar pada siswa mulai dari suatu yang

konkret menuju suatu yang abstrak, sehingga siswa dapat lebih aktif. Dengan

6

Page 7: PENDAHULUAN - Web view... teman kelas dan ... (Motor activities) seperti melakukan percobaan, memilih alat, simulasi dan lain-lain.7 ... yakni bangun ruang prisma segitiga,segiempat

demikian penggunaan alat peraga dalam pembelajaran dapat meningkatkan

pengetahuan, pengertian, dan penguasaan siswa terhadap pokok bahasan yang

diajarkan yang akhirnya dapat menjadi salah satu usaha di dalam meningkatkan

hasil belajar, khususnya hasil belajar matematika.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom action research)

dengan empat tahapan pelaksanaan meliputi : (a). perencanaan tindakan, (b).

pelaksanaan tindakan, (c). pengamatan (observasi) dan (d). refleksi.

Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas IX SMPN 3 Satap Total

Semester I tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 30 orang siswa, terdiri dari 19

perempuan, dan 11 laki-laki. faktor yang ingin diselidiki, yaitu: a). faktor input:

yaitu siswa yang mengikuti pembelajaran.b).faktor proses: yaitu pembelajaran

dengan menggunakan alat peraga matematika dan melihat bagaimana

aktivitas/keaktipan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.c). faktor output:

yaitu melihat hasil akhir dari proses belajar mengajar, yang dapat dilihat dari tes

hasil belajar. Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus, Siklus I dilaksanakan

sebanyak 4 kali pertemuan termasuk pemberian tes siklus I dan siklus ke II sebanyak 3

pertemuan termasuk pemberian tes siklus II.

Adapun kegiatan yang akan dilakukan pada setiap siklus adalah sebagai

berikut:

Gambaran Umum Siklus I

Perencanaan: 1).Menelaah kurikulum dan membuat skenario pembelajaran pada

materi bangun ruang sisi lengkung (tabung) yaitu mengidentifikasi unsur-unsur

tabung,luas permukaan, volume tabung dan pemecahan masalah yang berkaitan

dengan luas permukaan dan volume tabung; 2).Mendesain alat evaluasi berupa tes

hasil belajar untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa meningkat melalui

penggunaan alat peraga matematika; 3).Membuat lembar kerja siswa sebagai

perangkat dalam pembelajaran; 4).Membuat lembar observasi siswa untuk melihat

bagaimana aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar di kelas berlangsung

;5)Membuat lembar observasi guru untuk melihat perubahan-perubahan yang

terjadi di kelas yang nantinya dapat dijadikan sebagai refleksi diri.

7

Page 8: PENDAHULUAN - Web view... teman kelas dan ... (Motor activities) seperti melakukan percobaan, memilih alat, simulasi dan lain-lain.7 ... yakni bangun ruang prisma segitiga,segiempat

Pelaksanaan tindakan:1).Penyajian materi; 2).Kesimpulan tentang peragaan alat

peraga; 3).Test atau kuis; 4).Penghargaan siswa

Observasi dan evaluasi: 1).Selama proses pembelajaran, akan diadakan

pengamatan aktivitas siswa guru didalam kelas; 2).Untuk mendapatkan informasi

dari siswa tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan maka pada akhir

siklus ini siswa akan diminta tanggapannya; 3).Hasil dari pelaksanaan tindakan

akan dievaluasi dengan memberikan tes diakhir siklus.

Refleksi; Hasil yang diperoleh dalam tahap observasi dikumpulkan kemudian

dianalisis, begitu pula untuk hasil evaluasi. Dari hasil yang didapatkan, guru

dapat merefleksi diri dengan melihat data observasi yang telah dilakukan telah

dapat meningkatkan hasil belajar matematika dengan menggunakan alat peraga.

Selain data hasil observasi siswa, dipergunakan pula pengamatan

keterlaksanaan pembelajaran guru yang dilakukan oleh guru pengamat. Data dari

hasil pengamatan tersebut sebagai acuan bagi guru untuk dapat mengevaluasi

dirinya sendiri. Pada tahap ini akan dilihat sampai dimana faktor-faktor yang

diselidiki telah tercapai. Hal-hal yang dipandang masih kurang akan ditindak

lanjuti pada siklus kedua dengan suatu model tindakan kearah yang lebih

memperbaiki dengan tetap mempertahankan apa yang sudah baik.

Gambaran Umum Siklus II

Pada siklus kedua ini, dilaksanakan selama satu pekan dengan materi

menghitung volume tabung dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan luas

dan volume tabung. Pada dasarnya langkah-langkah yang dilakukan dalam siklus

II ini setelah memperoleh refleksi, selanjutnya dikembangkan dan dimodifikasi

tahapan-tahapan yang ada pada siklus I dengan beberapa perbaikan dan

penambahan .

Teknik Pengambilan dan Analisis Data

Data yang diperoleh adalah data kualitatif dan data kuantitatif yang terdiri atas

tes hasil belajar dan format observasi .Data tentang situasi pembelajaran pada saat

pelaksanaan tindakan diperoleh melalui format observasi dan dianalisis secara

kualitatif. Data hasil belajar diperoleh dengan memberikan tes kepada siswa dan 8

Page 9: PENDAHULUAN - Web view... teman kelas dan ... (Motor activities) seperti melakukan percobaan, memilih alat, simulasi dan lain-lain.7 ... yakni bangun ruang prisma segitiga,segiempat

dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan statistika deskriptif. Analisis

statistik deskriptif, digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar dalam bentuk

nilai tertinggi, terendah, rentang nilai, skor rata-rata,dan standar deviasi.

HASIL PENELITIAN

A. Analisis Kuantitatif

1. Analisis Deskriptif Hasil Tes Akhir Siklus I dan II

Tabel 1. Statistik Skor Hasil Belajar Siswa Pada tes Akhir Siklus I dan II

STATISTIKNILAI STATISTIK

SIKLUS I SIKLUS II

Subyek

Skor Tertinggi

Skor terendah

Rentang Skor

Skor Rata-rata

Simpangan Baku

Banyak siswa yang tuntas

Persentase ketuntasan

30

88

48

40

70,07

10,79

24

80,00%

30

93

58

35

76,90

9,71

28

93,33%

Apabila skor hasil belajar siswa dikelompokkan ke dalam lima kategori.

Maka diperoleh distribusi frekuensi skor yang ditunjukkan pada tabel 2 berikut:

Tabel 2.

Distribusi SKOR KATEGORI

FREKUENSI

SIKLUS I

FREKUENSI

SIKLUS II1.

2.

3.

4.

5.

0 – 34

35 – 54

55 – 64

65 – 84

85 – 100

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

-

3

3

22

2

-

-

2

19

9

JUMLAH 30 30

9

Page 10: PENDAHULUAN - Web view... teman kelas dan ... (Motor activities) seperti melakukan percobaan, memilih alat, simulasi dan lain-lain.7 ... yakni bangun ruang prisma segitiga,segiempat

Berdasarkan tabel 1 dan 2 diatas terlihat bahwa rata-rata hasil belajar yang

dilaksanakan dalam dua siklus mengalami peningkatan dari skor rata-rata dan

jumlah siswa yang tuntas. Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil

belajar matematika siswa kelas IX SMPN 3 Satap Total melalui pembelajaran

dengan menggunakan alat peraga.

B. Analisis Kualitatif

1. Hasil Observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

Data tentang aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika

dengan menggunakan alat peraga, diperoleh melalui lembar observasi aktivitas

siswa. Adapun deskripsi tentang sikap siswa selama mengikuti pembelajaran

pada siklus I dan siklus II ditunjukkan dalam tabel 3 berikut:

Tabel 3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama Mengikuti Pembelajaran

Siklus I dan Siklus II

No Indikator Yang di amati

Siklus I Siklus II

Pert ke-X Persen

(%)Pert ke-

x Persen(%)1 2 3 1 2

1. Siswa yang hadir pada saat proses belajar mengajar 27 29 30 28,67 95,56 30 30 30 100,00

2. Siswa yang memperhatikan pembahasan materi pelajaran 24 27 28 26,33 87,78 28 30 29 96,67

3.Siswa yang berinteraksi / bekerjasama dengan anggota kelompoknya

25 26 28 26,33 87,78 28 2928,5 95,00

4.Siswa yang memberikan respon berupa bertanya,menjawab pertanyaan siswa atau guru

2 4 5 3,67 12,22 7 9 8 26,67

5. Siswa yang aktif melakukan demonstrasi 15 27 - 21 70,00 28 - 28 93,33

6.Siswa yang mengerjakan soal pada LKS atau pada soal latihan dibuku cetak

25 28 30 27,6792,22

30 30 30 100,00

7. Siswa yang mengerjakan tugas - 27 29 28,00 93,33 30 30 30 100,00

10

Page 11: PENDAHULUAN - Web view... teman kelas dan ... (Motor activities) seperti melakukan percobaan, memilih alat, simulasi dan lain-lain.7 ... yakni bangun ruang prisma segitiga,segiempat

atau PR

8

Siswa yang melakukan kegiatan lain baik dalam proses pemberian materi maupun disaat mengerjakan tugas (main-main,ribut,dll)

5 3 2 3,33 11,11 1 - 1 3,33

Berdasarkan tabel 3 diatas,indikator yang diamati dapat dikelompokkan kedalam

kelompok visual activities,oral activities ,writing activities ,motor activities, dan

mental activities.

Visual activities

Adapun yang termasuk dalam kelompok ini adalah siswa yang

memberikan perhatian pada saat proses belajar mengajar berlangsung di kelas.

Perhatian siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dikelas mengalami

peningkatan dari siklus I kesiklus II dilihat dari semakin banyaknya siswa yang

memperhatikan pembahasan materi. Hal ini menunjukkan adanya kesungguhan

siswa dalam memperhatikan dan menyimak materi yang diajarkan.

Oral activities

Oral activities dapat dilihat dari indikator siswa yang berinteraksi /

bekerjasama dengan anggota kelompoknya dan Siswa yang memberikan respon

berupa bertanya,menjawab pertanyaan siswa atau guru. Siswa yang bekerjasama

dengan anggota kelompoknya pada siklus I sebesar 87,78% sedangkan pada siklus

II meningkat menjadi 95,00% .Sedangkan Banyaknya siswa yang mengajukan

pertanyaan atau menjawab pertanyaan cukup bervariasi. Jika dipresentasekan

pada siklus I sebesar 12,22% sedangkan pada siklus II sebesar 26,67 %. sehingga

terlihat terjadi peningkatan persentase siswa yang bertanya, hal ini menunjukkan

bahwa keberanian dan rasa percaya diri siswa mulai meningkat.

Writing Activities

Adapun yang termasuk dalam kelompok ini adalah siswa yang

mengerjakan soal pada LKS atau pada soal latihan dibuku cetak.Berdasarkan hasil

observasi pada siklus I sebesar 92,22% dan meningkat menjadi 100,00% pada

11

Page 12: PENDAHULUAN - Web view... teman kelas dan ... (Motor activities) seperti melakukan percobaan, memilih alat, simulasi dan lain-lain.7 ... yakni bangun ruang prisma segitiga,segiempat

siklus II.Hal ini memperlihatkan adanya kepercayaan diri siswa dalam membahas

soal ,meskipun jawaban yang diberikan tidak mutlak harus benar.

Selain itu, yang termasuk dalam kelompok ini adalah siswa yang

mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah yang diberikan setiap akhir pertemuan

juga mengalami peningkatan . Pada siklus I sebesar 9322% dan menjadi 100,00%

pada siklus II.Hal ini disebabkan, pekerjaan rumah atau tugas mereka yang sudah

diperiksa dikembalikan kepada siswa sehingga ada motivasi bagi mereka untuk

lebih bersemangat mengerjakan tugas/pekerjaan rumah.

Motor Activities

Motor Activites dilihat dari siswa yang aktif melakukan

demonstrasi.Persentase siswa yang aktif melakukan demonstrasi mengalami

peningkatan dari siklus I kesiklus II dilihat dari semakin banyaknya siswa yang

ikut mencoba melakukan penemuan konsep matematika. Hal ini menunjukkan

adanya keingintahuan siswa tentang konsep matematika yang dipelajari.

Mental Activities

Mental activities dilihat dari kehadiran siswa dalam mengikuti proses

belajar mengajar.Pada siklus I dengan 3 kali pertemuan yaitu sebesar

95,50%,siswa yang tidak hadir dikarenakan sakit dan sebagian tanpa

keterangan.Tetapi pada siklus II kehadirannya mencapai 100%. Hal ini berarti

bahwa semakin meningkatnya motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran.

Tidak dipungkiri dalam satu kelas ada saja siswa yang mengganggu siswa

yang lainnya sehingga suasana kelas menjadi ribut. Pada Siklus I persentase siswa

yang ribut dan mengganggu temannya sebesar 11,11% dan mengalami penurunan

sebesar 3,33% pada Siklus II. Hal ini terjadi karena siswa mulai tertarik dengan

pembelajaran yang menggunakan alat peraga matematika.

Dari uraian tersebut diatas menunjukkan bahwa dengan menggunakan alat

peraga pada pembelajaran BRSL (tabung) dapat meningkatkan aktivitas siswa

dalam belajar matematika.

2. Hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran 12

Page 13: PENDAHULUAN - Web view... teman kelas dan ... (Motor activities) seperti melakukan percobaan, memilih alat, simulasi dan lain-lain.7 ... yakni bangun ruang prisma segitiga,segiempat

Aktivitas guru dalam proses mengajar dan menyajikan materi diamati

melalui lembar observasi seperti yang terlampir. Lembar observasi tersebut terdiri

atas 19 item aktivitas guru yang dibagi dalam lima kategari penilaian yaitu tidak

terlaksana, terlaksana tidak baik, terlaksana kurang baik, terlaksana baik dan

terlaksana sangat baik. Adapun deskripsi tentang kemampuan guru dalam

melaksanakan tindakan pembelajaran pada siklus I dan siklus II ditunjukkan

dalam tabel 5 berikut:

Tabel 5. Hasil Observasi kemampuan guru dalam melaksanakan tindakan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II

No Tahapan PembelajaranRata-rata Hasil Pengamatan

Siklus I Siklus II

1 Kegiatan Awal 3,75 3,96

2 Kegiatan Inti 3,60 4,00

3 Kegiatan Akhir 3,50 4,00

4 Aspek Umum Pembelajaran 3,43 4,00

5 Sarana Pendukung Pembelajaran 4,00 4,00

6 Total Kegiatan 3,66 3,99

Kemampuan guru melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran

matematika mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II,yang ditunjukkan

dengan peningkatan rata-rata skor hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran

dari 3,66 menjadi 3,99 keduanya dalam kategori tinggi.

C. Refleksi Terhadap Pelaksanaan Tindakan

1. Reflesi Siklus I

13

Page 14: PENDAHULUAN - Web view... teman kelas dan ... (Motor activities) seperti melakukan percobaan, memilih alat, simulasi dan lain-lain.7 ... yakni bangun ruang prisma segitiga,segiempat

Proses pembelajaran pada Siklus I berlangsung selama empat kali

pertemuan, 3 kali pembelajaran dan 1 kali tes .Proses pembelajaran diawali

dengan pengenalan bangun-bangun ruang yaitu terdiri atas bangun ruang sisi

datar, yakni bangun ruang prisma segitiga,segiempat sampai pada bangun ruang

sisi lengkung yaitu tabung. Pengenalan alat peraga bangun ruang tersebut diawal

proses belajar mengajar sudah memikat perhatian siswa, hal ini ditunjukkan

dengan perubahan sikap siswa yang tadinya acuh, ribut, dan mengganggu siswa

lain pada saat pembelajaran dengan alat peraga menjadi berantusias terhadap

penjelasan guru..

Pada awal pertemuan siklus I, belum menampakkan adanya kemajuan,

tetapi menjelang akhir pertemuan Siklus I sudah menampakkan adanya kemajuan.

Di mana jumlah siswa yang memperhatikan penjelasan guru, siswa yang aktif

dalam kelompok, siswa yang membantu teman dalam belajar,siswa yang

mendemonstrasikan alat peraga, siswa yang menjawab pertanyaan, membantu

teman dalam belajar semakin bertambah dan semakin kurangnya siswa yang ribut

dan mengganggu siswa lain, antusiasme siswa untuk bertanya tentang materi

pelajaran, dan tumbuhnya rasa percaya diri siswa dengan adanya siswa yang

berani mengangkat tangan untuk mengerjakan soal-soal latihan/lembar kerja siswa

(LKS) di papan tulis.. Antusias dan semangat siswa sudah mulai berubah karena

mulai menyenangi pembelajaran yang diterapkan. Akan tetapi masih ada beberapa

siswa yang belum berpartisipasi penuh dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi aktifitas guru pada siklus I diketahui bahwa

(1). guru masih kurang dalam memberikan apersepsi dan motivasi siswa.

(2).Kegiatan inti menggunakan waktu terlalu banyak karena dukungan bahan ajar

yang masih perlu penyesuaian dengan karakter siswa serta kegiatan belajar

menemukan dan menyimpulkan sendiri hubungan antar konsep dan rumus-rumus

yang mungkin dapat siswa temukan melalui penggunaan alat peraga tersebut

belum menjadi kebiasaan siswa sehingga masih perlu pembiasaan bagi sebagian

besar anggota kelompok.(3).kegiatan akhir belum berjalan sebagaimana rencana,

karena keterbatasan waktu yang sudah habis digunakan pada kegiatan inti. Namun

demikian berangsur lebih lancar pada pertemuan-pertemuan berikutnya.

14

Page 15: PENDAHULUAN - Web view... teman kelas dan ... (Motor activities) seperti melakukan percobaan, memilih alat, simulasi dan lain-lain.7 ... yakni bangun ruang prisma segitiga,segiempat

Hal lain yang menjadi refleksi dalam pembelajaran berdasarkan hasil

observasi adalah pemilihan strategi dalam pembelajaran. Jika pada siklus I guru

belum menggunakan media komputer maka pada siklus II guru akan

menggunakan media komputer dalam bentuk presentase power point agar

pembelajaran lebih menarik bagi siswa

2. Refleksi Siklus II

Berdasarkan refleksi siklus I maka diadakan perbaikan-perbaikan pada

pelaksanaan tindakan di siklus II. Dari hasil observasi siklus II, masalah-masalah

yang dihadapai pada siklus I setidaknya telah teratasi pada siklus II. Pada siklus

ini selama proses belajar mengajar berlangsung cukup tertib karena perhatian

siswa mengikuti pelajaran mulai meningkat. Siswa yang memperhatikan

penjelasan guru semakin bertambah. Pembelajaran dengan menggunakan alat

peraga dan ditambah dengan media komputer membuat siswa semakin berminat

mengikuti pembelajaran. Guru berkeliling memantau setiap kelompok sehingga

tidak ada lagi kelompok yang tidak diberikan bimbingan. Keberanian siswa dalam

mempresentasekan hasil diskusi kelompoknya juga semakin meningkat. Hal ini

terjadi karena guru diawal pembelajaran memberikan motivasi dan dorongan

untuk selalu meningkatkan prestasi belajar dengan cara mendorong siswa untuk

mau bekerja sama, saling membantu bila ada siswa yang kesulitan dalam belajar,

dan memotivasi siswa agar menghilangkan rasa takut salah bila diminta untuk

menuliskan jawaban dari soal-soal latihan/LKS pada papan tulis.

Secara umum hasil yang telah dicapai setelah pelaksanaan tindakan

dengan penerapan penggunaan alat peraga mamatika mengalami peningkatan.

Baik dari segi perubahan sikap siswa, keaktifan, perhatian, serta motivasi siswa

maupun dari segi kemampuan siswa menyelesaikan soal matematika. Dengan

demikian penelitian tindakan kelas dihentikan sampai pada selesainya siklus II

D. Tanggapan Siswa

Pada umumnya siswa menyenangi pembelajaran yang diberikan.

Berdasarkan lembar repon yang diberikan kepada siswa menunjukkan bahwa pada

umumnya siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran yang

diberikan. Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga. Alat peraga

15

Page 16: PENDAHULUAN - Web view... teman kelas dan ... (Motor activities) seperti melakukan percobaan, memilih alat, simulasi dan lain-lain.7 ... yakni bangun ruang prisma segitiga,segiempat

matematika membuat konsep abstrak dalam matematika dapat dibawa ke dalam

kehidupan nyata sehingga mudah dipahami oleh siswa. Penggunaan alat peraga

matematika pada saat pelajaran membuat siswa merasa lebih nyaman, kreatif, dan

menimbulkan sikap saling bekerja sama sehingga motivasi untuk belajar pada diri

siswa itu muncul.Selain itu alat peraga membantu siswa lebih memahami

pelajaran sehingga mereka dapat menyelesaikan soal yang diberikan dan merasa

yakin bahwa jawaban yang diberikan adalah benar. Nilai ulangan mereka juga

menjadi lebih baik.

PEMBAHASAN

Berdasarkan analisis deskriptif hasil belajar matematika siswa kelas IX

SMP Negeri 3 Satap Total diperoleh bahwa rata-rata skor hasil belajar siswa pada

Siklus I adalah 70,07 dengan jumlah siswa yang tuntas secara individual 24 orang

sedangkan rata-rata skor hasil belajar siswa pada siklus II adalah 76,90 dan jumlah

siswa yang tuntas 28 orang. Ini mengidentifikasikan bahwa terjadi peningkatan

rata-rata skor dan jumlah siswa yang tuntas secara individual sehingga secara

kuantitatif diperoleh bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan setelah

penerapan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga .

Hasil analisis secara kualitatif menunjukkan bahwa persentase siswa yang

memperhatikan penjelasan guru, keaktifan dalam kelompok, menjawab

pertanyaan, mempresentasekan hasil diskusi,melakukan demonstrasi, siswa yang

membantu teman dalam belajar dan mengerjakan soal latihan dengan mandiri

siklus I sampai siklus II terus mengalami peningkatan. Sementara siswa yang

melakukan kegiatan lain baik dalam proses pemberian materi maupun disaat

mengerjakan tugas mengalami penurunan dari siklus I ke siklus II. Di samping itu

juga siswa yang memerlukan bimbingan guru juga mengalami penurunan. Dengan

demikian , secara kualitatif selama siklus I hingga siklus II hasil belajar

matematika siswa kelas IX SMPN 3 Satap Total melalui pembelajaran dengan

alat peraga dapat meningkat. Dengan meningkatnya hasil belajar siswa kelas IX

SMPN 3 Satap Total secara kualitatif dan secara kuantitatif menunjukkan bahwa

penggunaan alat peraga efektif digunakan dalam pembelajaran. Ini disebabkan

oleh karena penggunaan alat peraga dalam pembelajaran dapat menumbuhkan

motivasi siswa untuk belajar matematika. Siswa menganggap dengan adanya alat 16

Page 17: PENDAHULUAN - Web view... teman kelas dan ... (Motor activities) seperti melakukan percobaan, memilih alat, simulasi dan lain-lain.7 ... yakni bangun ruang prisma segitiga,segiempat

peraga belajar matematika seperti bermain, tetapi konsep pembelajaran mudah

dipahami. Selain itu, siswa lebih mudah memecahkan masalah-masalah

matematika yang diberikan kepada siswa melalui Lembar Kerja yang dikerja

secara berkelompok maupun latihan mandiri

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan sebanyak dua siklus dapat disimpulkan

bahwa:

1. Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya skor rata-rata

hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Disamping itu juga jumlah

siswa yang tuntas secara individual juga mengalami peningkatan dari

siklus I ke siklus II.

2. Keaktifan siswa dalam pelaksanaan tindakan juga semakin meningkat hal

ini dapat dilihat bahwa siswa yang memperhatikan penjelasan guru,

keaktifan dalam kelompok, menjawab pertanyaan, mempresentasekan

hasil diskusi, siswa yang membantu teman dalam belajar dan mengerjakan

soal latihan dengan mandiri semakin meningkat sedangkan siswa yang

melakukan aktifitas lain pada saat pembelajaran semakin berkurang.

3. Penggunaan alat peraga dapat menarik minat siswa untuk belajar,

meningkatkan pemahaman materi dan bermakna bagi siswa. Hal ini sesuai

dengan hasil refleksi siswa yang pada umumnya bersikap dan beranggapan

positif terhadap pelajaran matematika

SARAN

Berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dan aplikasinya

dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, maka beberapa hal yang disarankan

antara lain sebagai berikut:

1. Penggunaan alat peraga matematika haruslah dapat menuntun dan

mengarahkan siswa berpikir induktif menuju berpikir deduktif dan alat

peraga itu dapat dibuat sendiri dalam waktu singkat dan murah biayanya.

17

Page 18: PENDAHULUAN - Web view... teman kelas dan ... (Motor activities) seperti melakukan percobaan, memilih alat, simulasi dan lain-lain.7 ... yakni bangun ruang prisma segitiga,segiempat

2. Sebagai tindak lanjut penerapan penggunaan alat peraga matematika pada

saat proses pembelajaran diharapkan kepada guru untuk lebih memberikan

keluwesan siswa untuk berekspresi dan berkreasi untuk dapat menemukan

sendiri dan menyimpulkan hubungan antar konsep bahkan rumus-rumus

dalam pelajaran matematika.

3. Melihat hasil penelitian yang diperoleh melalui penerapan penggunaan alat

peraga matematika dalam pembelajaran bangun ruang sangat bagus, maka

diharapkan kepada guru matematika agar dapat menggunakan alat peraga

matematika pada semua jenjang pendidikan dan pada pokok bahasan yang

lain.

DAFTAR PUSTAKA

Cholik, Adinawan. 2004. Matematika Kelas IX. Jakarta: PT Erlagga

Dimyanti;Mudjiono.2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rhineka Cipta

Hamalik,Oemar.2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Haling, Abdul. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Makassar: FIP Universitas

Negeri Makassar

Muhkal, Mappaita. 2003. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Makassar:

FMIPA Universitas Negeri Makassar

Rusdi ,2006. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IX.b SMP

Negeri 6 Watampone Pada Pembelajaran Bangun Ruang Melalui

Penggunaan Alat Peraga Matematika. Skripsi .Makassar : FMIPA UNM

Sadiman, Arief, dkk. 2002. Media Pendidikan Dalam Proses Mengajar

Matematika. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sobel, dkk. 2003. Mengajar Matematika. Jakarta: PT Erlangga

Suherman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

Bandung: FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia

Sulaiman,dkk.2008.Contextual Teaching and Learning Matematika:Sekolah

Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4/R.Jakarta:

Pusat Perbukuan,Departemen Pendidikan nasional

18

Page 19: PENDAHULUAN - Web view... teman kelas dan ... (Motor activities) seperti melakukan percobaan, memilih alat, simulasi dan lain-lain.7 ... yakni bangun ruang prisma segitiga,segiempat

19