pendahuluan kesamaan genus

8
202 Hasanuddin Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh Fitriana Mahasiswa Magister Pendidikan Biologi PPs Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh Korespondensi: [email protected] HUBUNGAN KEKERABATAN FENETIK 12 SPESIES ANGGOTA FAMILIA ASTERACEAE ABSTRAK: Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui hubungan kekerabatan 12 spesies pada familia Asteraceae, menggunakan metode deskriptif. Sampel penelitian adalah 12 spesies Asteraceae dari genus yang berbeda. Parameter yang digunakan adalah ciri morfologi batang, daun, bunga dan jenis stomata. Analisis data adalah melalui perhitungan Indeks Similaritas (IS) dan Indeks Disimilaritas (ID). Selanjutnya, dilakukan Analisis Cluster untuk mengelompokkan tanaman yang yang memiliki kesamaan karakteristik di antara 12 spesies tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak persamaan yang tampak diantara 12 spesies yang diteliti maka semakin dekatlah hubungan yang ada dan apabila semakin besar perbedaan maka semakin jauhlah hubungan yang ada. Hubungan kekerabatan terdekat ditunjukkan pada spesies Elephantopus scaber dan Vernonia cinerea dengan indeks disimilaritas terendah yaitu 28%. Selanjutnya, Tridax procumbens dan Zinnia elegans memiliki indeks disimilaritas 32% dan Eclypta alba dan Tagetes erecta dengan indeks disimilaritas 35%. Hubungan kekerabatan yang paling jauh ditunjukkan oleh kombinasi dari Tridax procumbens, Zinnia elegans, Widelia biflora, Ageratum conyzoides, Hellianthus annuus, Cosmos caudatus, Eclypta alba, Tagetes erecta dan kombinasi dari Elephantopos scaber, Vernonia cinerea, Emilia sanchifolia, Pluchea indica dengan Indeks Disimilaritas tertinggi yaitu 53,5%. Kata Kunci: Kekerabatan Fenetik, 12 Spesies, and Asteraceae. KINSHIP FENETIK 12 SPECIES OF ASTERACEAE FAMILY MEMBERS ABSTRACT: The research order to determine of kinship 12 species in the Asteraceae familia, using descriptive methods. Samples are 12 species of Asteraceae from different genera. The parameters used are morphological stems, leaves, flowers and kind of stomata. Analysis of the data is through the calculation of Similarity Index (IS) and Disimilaritas Index (ID). Furthermore, the cluster analysis to group plants with similar characteristics among 12 species. The results showed that the more similarities seem among the 12 species examined so the closer the relationship, and unless the greater the difference, the more far is the relationship that exists. The closest kinship shown on the species and Vernonia cinerea Elephantopus scaber disimilaritas index low of 28%. Furthermore, Tridax procumbens and Zinnia elegans have disimilaritas index of 32% and Tagetes erecta Eclypta alba and disimilaritas index 35%. The most distant kinship shown by a combination of Tridax procumbens, Zinnia elegans, Widelia biflora, Ageratum conyzoides, Hellianthus annuus, Cosmos caudatus, Eclypta alba, Tagetes erecta and the combination of Elephantopos scaber, Vernonia cinerea, Emilia sanchifolia, Pluchea indica with the highest Disimilaritas Index ie 53.5%. Keywords: Kekerabatan Fenetik, 12 Spesies, and Asteraceae. PENDAHULUAN Asteraceae merupakan salah satu familian tumbuhan yang memiliki 1.100 genus dan 20.000 spesies dan tersebar di seluruh dunia (Cronquist, 1981). Sebagian besar spesies dari Asteraceae ini dikenal sebagai tanaman liar, tanaman pagar dan tanaman obat-obatan. Selain itu juga menjadi pe- nyusun vegetasi penutup lantai hutan (Soerjowino- to, 1987). Perawakan Asteraceae herba, semak atau perdu dan jarang sekali berupa pohon, berumur setahun (annual), jarang yang dua tahun (binnual) atau menahun (parennial). Habitat yang baik adalah derah yang tersinari panas, seperti di padang rumput, tepi jalan, pantai yang berpasir dan juga sering pada tebing yang jurang (Soerjowinoto, 1987). Batang kebanyakan bulat, kokoh, keras, ada juga yang dangkal, berusuk dengan empelur putih, bersayap, bersegi dan bergaris, sering keu- nguan dan berambut (Soerjowinoto, 1987). Daun tunggal terkadang berbagi sangat dalam sehingga menyerupai daun majemuk, tersebar atau berhada- Jurnal EduBio Tropika, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2014, hlm. 187-250

Upload: teach-kade-oey

Post on 10-Jul-2016

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendahuluan Kesamaan Genus

202

HasanuddinDosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh

FitrianaMahasiswa Magister Pendidikan Biologi PPs Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh

Korespondensi: [email protected]

HUBUNGAN KEKERABATAN FENETIK 12 SPESIES ANGGOTA FAMILIAASTERACEAE

ABSTRAK: Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui hubungan kekerabatan 12 spesies pada familiaAsteraceae, menggunakan metode deskriptif. Sampel penelitian adalah 12 spesies Asteraceae dari genus yangberbeda. Parameter yang digunakan adalah ciri morfologi batang, daun, bunga dan jenis stomata. Analisis dataadalah melalui perhitungan Indeks Similaritas (IS) dan Indeks Disimilaritas (ID). Selanjutnya, dilakukanAnalisis Cluster untuk mengelompokkan tanaman yang yang memiliki kesamaan karakteristik di antara 12spesies tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak persamaan yang tampak diantara 12spesies yang diteliti maka semakin dekatlah hubungan yang ada dan apabila semakin besar perbedaan makasemakin jauhlah hubungan yang ada. Hubungan kekerabatan terdekat ditunjukkan pada spesies Elephantopusscaber dan Vernonia cinerea dengan indeks disimilaritas terendah yaitu 28%. Selanjutnya, Tridax procumbensdan Zinnia elegans memiliki indeks disimilaritas 32% dan Eclypta alba dan Tagetes erecta dengan indeksdisimilaritas 35%. Hubungan kekerabatan yang paling jauh ditunjukkan oleh kombinasi dari Tridaxprocumbens, Zinnia elegans, Widelia biflora, Ageratum conyzoides, Hellianthus annuus, Cosmos caudatus,Eclypta alba, Tagetes erecta dan kombinasi dari Elephantopos scaber, Vernonia cinerea, Emilia sanchifolia,Pluchea indica dengan Indeks Disimilaritas tertinggi yaitu 53,5%.

Kata Kunci: Kekerabatan Fenetik, 12 Spesies, and Asteraceae.

KINSHIP FENETIK 12 SPECIES OF ASTERACEAE FAMILY MEMBERS

ABSTRACT: The research order to determine of kinship 12 species in the Asteraceae familia, usingdescriptive methods. Samples are 12 species of Asteraceae from different genera. The parameters used aremorphological stems, leaves, flowers and kind of stomata. Analysis of the data is through the calculation ofSimilarity Index (IS) and Disimilaritas Index (ID). Furthermore, the cluster analysis to group plants with similarcharacteristics among 12 species. The results showed that the more similarities seem among the 12 speciesexamined so the closer the relationship, and unless the greater the difference, the more far is the relationshipthat exists. The closest kinship shown on the species and Vernonia cinerea Elephantopus scaber disimilaritasindex low of 28%. Furthermore, Tridax procumbens and Zinnia elegans have disimilaritas index of 32% andTagetes erecta Eclypta alba and disimilaritas index 35%. The most distant kinship shown by a combination ofTridax procumbens, Zinnia elegans, Widelia biflora, Ageratum conyzoides, Hellianthus annuus, Cosmoscaudatus, Eclypta alba, Tagetes erecta and the combination of Elephantopos scaber, Vernonia cinerea, Emiliasanchifolia, Pluchea indica with the highest Disimilaritas Index ie 53.5%.

Keywords: Kekerabatan Fenetik, 12 Spesies, and Asteraceae.

PENDAHULUANAsteraceae merupakan salah satu familian

tumbuhan yang memiliki 1.100 genus dan 20.000spesies dan tersebar di seluruh dunia (Cronquist,1981). Sebagian besar spesies dari Asteraceae inidikenal sebagai tanaman liar, tanaman pagar dantanaman obat-obatan. Selain itu juga menjadi pe-nyusun vegetasi penutup lantai hutan (Soerjowino-to, 1987). Perawakan Asteraceae herba, semakatau perdu dan jarang sekali berupa pohon,berumur setahun (annual), jarang yang dua tahun

(binnual) atau menahun (parennial). Habitat yangbaik adalah derah yang tersinari panas, seperti dipadang rumput, tepi jalan, pantai yang berpasir danjuga sering pada tebing yang jurang (Soerjowinoto,1987). Batang kebanyakan bulat, kokoh, keras,ada juga yang dangkal, berusuk dengan empelurputih, bersayap, bersegi dan bergaris, sering keu-nguan dan berambut (Soerjowinoto, 1987). Dauntunggal terkadang berbagi sangat dalam sehinggamenyerupai daun majemuk, tersebar atau berhada-

Jurnal EduBio Tropika, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2014, hlm. 187-250

Page 2: Pendahuluan Kesamaan Genus

Hubungan Kekerabatan Fenetik 12 Spesies Anggota Familia Asteraceae 203

pan, kebanyakan tanpa daun penumpu (Nikma,2013). Bunga Asteraceae merupakan bunga cawanatau bongkol atau seperti bulir pendek, dengandaun-daun pembalut bersama untuk seluruh rang-kaian bunga (Tjitrosoepomo, 2007b). Bunga dalambongkol kecil dengan daun pembalut, sering dalamsatu bongkol yang sama terdapat dua macam bu-nga, yaitu bunga cakram berbentuk tabung danbunga tepi berbetuk pita. Bunga tepi terdapat da-lam satu lingkaran atau lebih. Semua bunga bisajuga berbetuk tabung, atau bias seluruhnya berben-tuk pita (Nikma, 2013). Banyak penelitian yangtelah dilakukan untuk mengetahui potensi darifamilia ini. Diantaranya adalah Ageratum cony-zoides yang telah diketahui memiliki potensi besarsebagai obat multiguna seperti mengobati demam,malaria, sakit tenggorokan, radang paru-paru danmimisan. Selanjutnya Tegetes erecta juga dikenalsebagai agen biokontrol dalam mengendalikanberbagai macam hama (Utami dan Kumolo, 2011).Elephantopus scaber dikenal memiliki khasiat ob-at yaitu dapat mengobati penyakit malaria, demam,keputihan dan sariawan. Selanjutnya seduhan akarWedelia biflora juga dapat mengobati penyakitkeputihan, dan jika dikunyah dengan pinang dapatmenyembuhkan sesak napas serta pusing akibatmemakan ikan beracun. Kemudian beluntas (Plu-chea indica) juga memiliki kandungan zat antisep-tik pada seluruh bagian tubuhnya (Heyne, 1987).Karena banyaknya potensi yang dimiliki olehjenis-jenis tumbuhan dari familia ini menjadikanAsteraceae menarik untuk dikaji hubungan kekera-batan berdasarkan morfologi dan anatominya. Me-nentukan hubungan kekerabatan tumbuhan meru-pakan aspek yang dipelajari dalam taksonomitumbuhan. Kajian hubungan kekerabatan tumbu-han ini oleh berbagai ahli dikaji melalui berbagaipendekatan. Sejalan dengan perkembangan, pende-katan ini semakin diperbaharui yaitu berdasarkanpada, pendekatan kladistik, pendekatan klasifikasievolusi dan pendekatan fenetik (Rideng, 1989).Penentuan hubungan kekerabatan fenetik secarakualitatif ditentukan dengan cara membandingkanpersamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki olehmasingmasing takson: dengan menggunakan se-jumlah persamaan karakter (morfologi, anatomi,embriologi, palinologi, sitologi, kimia, biologi re-produksi, ekologi dan fisiologi). Istilah fenetik per-tama kali dikemukakan oleh Cain dan Harrisontahun 1960 bertujuan untuk menunjukkan hubu-ngan kekerabatan dengan menggunakan ciri yangsama. Makin besar persamaan di antara makhlukhidup, makin dekat hubungan yang ada, semakinsedikit persamaanya akan semakin jauh hubungan

kekerabatan makhluk hidup (Rideng, 1982). Um-umnya, tumbuhan yang berkerabat dekat mempu-nyai anatomi, morfologi dan proses fisiologi yangmirip (Badaria dalam Maulina, 2011). Karakteri-sasi sifat morfologi merupakan cara determinasiyang paling akurat untuk menilai sifat agronomidan klasifikasi taksonomi tanaman (Sudarsonodkk., 2012). Rideng (1989) menyebutkan, bahwaanatomi juga merupakan sumber data awal lainnyayang dapat digunakan dalam taksonomi tumbuhan.Anatomi vegetatif lebih banyak digunakan sebagaiciri taksonomi dibandingkan dengan anatomi bu-nga/reproduktif. Anatomi vegetatif biasanya ber-sumber pada daun, batang dan akar. Lebih lanjutGotto (1982) menyebutkan bahwa paling sedikitada 50 ciri yang harus dibandingkan. Hubungankekerabatan antar jenis tanaman dapat dianalisisuntuk menentukan sejauh mana ketidakmiripannyadengan cara menghitung koefisien korelasi, indekskemiripan, jarak taksonomi, dan dapat pula denganmenggunakan analisis kelompok. Secara umumsemua cara pengukuran ini bertujuan untuk me-ngetahui kemiripan antar jenis tanaman yang di-bandingkan berdasarkan sejumlah karakter (Ro-mesburg, 1984). Rumusan masalah dalam peneli-tian ini adalah bagaimana hubungan kekerabatan12 spesies Asteraceae? Tujuan penelitian ini ada-lah mengetahui hubungan kekerabatan 12 spesiespada familia Asteraceae.

METODEJenis penelitian yang digunakan adalah kua-

litatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh dianali-sis secara deskriptif, yaitu menggambarkan danmenginterpretasikan kekerabatan 12 spesies Aste-raceae berdasarkan karakter morfologi batang, da-un, bunga dan tipe stomata. Tahapan yang dilaku-kan adalah: 1) Menentukan spesies tumbuhan yangakan diamati; 2) Mengidentifikasi morfologi daun,batang dan bunga; 3) Membuat preparat untuk me-ngidentifikasi tipe stomata; 4) Membuat tabel hasilpengamatan; dan 5) Menentukan hubungan keke-rabatan pada tumbuhan yang diamati.Prosedur Kerja

Pengumpulan spesies sampel dilakukan de-ngan survei eksploratif. Dari setiap STO (SatuanTaksonomi Operasional) dipilih ciri dari setiaptumbuhan sebanyak 50 ciri, yang kemudian dinya-takan dengan angka yang memberikan suatu gam-baran terhadap cirri tersebut.Gambaran tentang ciripada STO dapat dinyatakan secara sederhana, yai-tu dengan angka (0) bila ciri tersebut tidak ada danangka (1) diberikan jika ciri yang diamati terdapatpada jenis tersebut.

Page 3: Pendahuluan Kesamaan Genus

204 Hasanuddin, dkk.

Tabel 1. Objek Digunakan dalam Penelitian

No Simbol Nama Ilmiah Nama lokal

1. A Elephantopus scaber Tapak leman

2. B Ageratum conyzoides Bandotan

3. C Widelia biflora Seruni laut

4. D Trydax procumbens Cagak langit

5. E Eclypta alba Urang aring

6. F Emilia sanchifolia Jombang

7. G Zinnia elegans Kembang kertas

8. H Helianthus annuus B. matahari

9 I Tagetes Erecta Tahi kotok

10 J Cosmos caudatus Kenikir

11 K Vernonia cinerea Sawi Langit

12. L Pluchea indica Beluntas

Parameter yang DiamatiHabitusKarakter yang diamati pada jenis habitus

adalah apakah spesies termasuk ke dalam jenis po-hon, perdu, atau herba.

DaunKarakter yang diamati pada organ daun ter-

diri atas jenis, bentuk, pangkal, tepi, ujung, permu-kaan, pertulangan, dan duduk daun.

BatangKarakter yang diamati pada organ batang ter-

diri atas sifat batang berkayu atau herba, percaba-ngan, warna permukaan, sifat permukaan batang,dan warna getah.

BungaKarakter yang diamati pada organ bunga ter-

diri atas jenis, rangkaian, letak bunga, keberadaan,jumlah, sifat kelopak, warna, sifat mahkota, tendabunga, letak benang sari dan jumlah benang sari.

BuahKarakter yang diamati pada organ buah ter-

diri atas jenis, bentuk, permukaan, dan jumlah ru-ang buah.

BijiKarakter yang diamati pada organ biji terdiri

atas warna, bentuk, dan jumlah biji.StomaPengamatan stoma dilakukan dengan cara

penyayat permukaan bawah setiap daun STO.

Pengukuran KemiripanPenentuan hubungan kekerabatan tanaman

Asteraceae dilakukan dengan pengukuran kemiri-pan atau Indeks Similaritas (IS) dan pengukuranketidakmiripan atau Indeks Disimilaritas (ID) de-ngan menggunakan rumus sebagai berikut:ID − 100 − IS

IS = 2(∑C)(∑A) + (∑B) × 100%Keterangan:ID = Indeks DisimilaritasIS = Indeks SimilaritasΣC = Jumlah ciri yang sama pada dua individu

yang dibandingkanΣA = Jumlah ciri individu AΣB = Jumlah ciri individu B

Hasil perhitungan tersebut lalu ditabulasikandalam bentuk matriks yang dapat dilihat pada Ta-bel 2. Selanjutnya untuk mengetahui tingkat kesa-maan nilai pada 12 jenis tanaman yang diamati,dilakukan “Analisis Cluster” (Mueller-Dombois &Ellenberg, 1974). Hasil analisis akan disajikan da-lam bentuk “Dendogram”Pengolahan Data

Data yang diperoleh dianalisis secara des-kriptif, yaitu menggambarkan dan menginterpreta-sikan hubungan kekerabatan 12 spesies tanamanberdasarkan karakter morfologi batang, daun, bu-nga dan jenis stomata pada Asteraceae.

HASIL DAN PEMBAHASANPersamaan dan Perbedaan Ciri Morfologi danAnatomi STO

Hasil pengamatan terhadap 12 spesies tana-man dari familia Asteraceae yaitu Tridax rocum-bens, Elephantopus scaber, Ageratum conyzoides,Widelia biflora, Eclypta alba, Emilia sanchifolia,Zinnia elegans, Tagetes erecta, Cosmos caudatus,Hellianthus annuus, Vernonia cinerea dan Plucheaindica menunjukkan hasil yang berbeda-bedauntuk setiap organ tanaman yang diamati. Adapunparameter yang diamati untuk setiap spesies meli-puti morfologi batang, daun, bunga dan stomata.Parameter yang diamati untuk organ batang, yaitupercabangan batang, arah tumbuh batang, bentukbatang dan permukaan batang. Pada organ daunyang diamati meliputi susunan daun, tata letak da-un, bentuk tangkai daun, bangun daun, pangkaldaun, ujung daun, tepi daun, daging daun dan per-mukaan daun. Pada organ bunga yang diamati an-tara lain kedudukan bunga, jenis bunga, warna bu-nga, dasar bunga, daun pelindung & daun pemba-lut. Pengamatan terhadap stomata yang akan di-amati adalah jenis stomatanya. Dari ciri-ciri morfo-logi dan anatomi yang diamati ada beberapa kesa-maan di antara 12 jenis tanaman yang diteliti yaitumemiliki stomata jenis anomositik, memiliki bu-nga tabung dan memiliki daun pembalut bersamauntuk seluruh rangkaian bunga. Perbedaan ciri

Page 4: Pendahuluan Kesamaan Genus

Hubungan Kekerabatan Fenetik 12 Spesies Anggota Familia Asteraceae 205

morfologi yang diamati dari 12 jenis tanaman yangditeliti adalah cara percabangan batang, arah tum-buh batang, pangkal batang, permukaan batang,susunan daun, tata letak daun, bentuk tangkai da-un, bangun daun, pangkal daun, ujung daun, tepidaun, daging daun, kedudukan bunga, jenis bunga,warna bunga, dasar bunga, daun pelindung & ben-tuk daun pembalut. Perbedaan ciriciri morfologiyang diamati menunjukkan jauh dekatnya hubu-ngan kekerabatan diantara 12 species. Pendapat inisesuai dengan yang diungkapkan Rideng (1989)bahwa “Semakin banyak persamaan yang dimilikidiantara makhluk hidup maka semakin dekat hubu-ngan yang ada, semakin besar perbedaan makasemakin jauh hubungan yang ada.”Pengukuran Kemiripan

Hubungan kekerabatan antar jenis tanamandapat dianalisis untuk menentukan sejauh manaketidakmiripannya dengan cara menghitung koefi-sien korelasi, indeks kemiripan, jarak taksonomi,dan dapat pula dengan menggunakan analisis ke-lompok. Secara umum semua cara pengukuran inibertujuan untuk mengetahui kemiripan antar jenistanaman yang dibandingkan berdasarkan sejumlahkarakter (Romesburg, 1984). Penelitian ini meng-gunakan perhitungan indeks kemiripan untuk me-nentukan sejauh mana hubungan kekerabatan 12spesies Asteraceae yang diteliti. Romesburg (1984)menjelaskan bahwa perhitungan indeks kemiripanterdiri dari dua yaitu pengukuran kemiripan atauIndeks Similaritas (IS) dan pengukuran ketidak-miripan atau Indeks Disimilaritas (ID). Penentuankemiripan ini bertujuan untuk mengetahui kemi-ripan dua komunitas tumbuhan. Nilai ID diperolehdari pengurangan nilai IS dengan bilangan 100;atau ID = IS – 100. Hasil pengukuran ini menun-jukkan bahwa semakin besar indeks similaritasyang dimiliki maka semakin dekat hubungan keke-rabatan antar jenis tanaman. Hal ini didasari olehsejumlah karakter yang sama pada masing-masing

tanaman sesuai dengan apa yang diungkapkan olehLoveless (1989) bahwa klasifikasi didasarkan ko-relasi sejumlah besar karakter, sehingga dua tum-buhan yang memiliki sejumlah karakter yang sa-ma dianggap lebih dekat kekerabatannya daripadadua tumbuhan yang hanya memiliki beberapa per-samaan karakter saja.

Berdasarkan Tabel 2. kombinasi jenis Ele-phantopus scaber dan Vernonia cinerea merupa-kan tumbuhan yang memiliki hubungan kekera-batan paling dekat. Hal ini dikarenakan kombinasispesies ini memiliki indeks dissimilaritas terkecilyaitu 28 % dengan indeks similaritas terbesar 72%.Selanjutnya, tumbuhan yang paling jauh hubungankekerabatannya adalah Tridax procumbens danPluchea indica. Kombinasi spesies ini memilikiindeks dissimilaritas tertinggi yaitu 79 % denganindeks similaritas terendah 21%. Tingkat hubu-ngan kekerabatan ini bila diurutkan dari a sampai kmenunjukkan hubungan kekerabatan yang sema-kin jauh, terlihat dengan indeks disimilaritas yangsemakin tinggi. Hasil analisis kekerabatan 12 spe-sies Asteraceae berdasarkan morfologi batang,daun, dan tipe stomata menunjukkan sejumlah per-samaan dan perbedaan karakter pada setiap spe-siesnya. Kombinasi spesies yang berkerabat dekatmemiliki banyak persamaan karakter. Sebaliknya,kombinasi spesies yang berkerabat jauh memilikisedikit persamaan karakter. Pendapat ini sesuai de-ngan yang diungkapkan Rideng (1989) bahwa“Semakin banyak persamaan yang dimiliki dian-tara makhluk hidup maka semakin dekat hubunganyang ada, semakin besar perbedaan maka semakinjauh hubungan yang ada.”Pengelompokkan Indeks Disimilaritas Menggu-nakan Analisis Cluster

Analisis cluster adalah analisis untuk menge-lompokkan elemen yang mirip sebagai objek pene-penelitian untuk menjadi kelompok (cluster) yangberbeda. Analisis cluster berguna untuk meringkas

Tabel 2. Matriks Indeks Similaritas (IS) dan Indeks Dissimilaritas (ID)

Page 5: Pendahuluan Kesamaan Genus

206 Hasanuddin, dkk.

data dengan jalan mengelompokkan objek-objekberdasarkan kesamaan karakteristik tertentu dian-tara objek-objek yang akan diteliti. Analisis clusterterbagi atas dua metode, yaitu metode hirarki danme-tode non-hirarki (Sitepu dkk, 2011). Penelitianini menggunakan analisis cluster dengan metodehirarki. Metode ini dimulai dengan mengelompok-kan data yang mempunyai indeks dissimilaritasterkecil, yaitu Elephantopus scaber (B) dan Verno-nia cinera (K). Kedua spesies ini merupakan objekyang paling dekat karena memiliki indeks disimi-laritas yang paling kecil yaitu 28%. Kemudianditeruskan ke objek lain yang mempunyai kedeka-tan kedua. Demikian seterusnya sehingga kelom-pok akan membentuk semacam “pohon”, denganhierarki yang jelas antar objek, dari yang palingmirip sampai yang paling tidak mirip. Metodeyang digunakan adalah single linkage (pautantunggal). Metode ini akan menggelompokkan duaobjek yang mempunyai jarak terdekat lebih da-hulu. Jadi pada setiap tahapan, banyaknya clusterakan berkurang satu. Hasil berupa single linkageclustering dapat disajikan dalam bentuk dendo-gram (Gambar.1.)

Berdasarkan Gambar 1. terdapat sebelas ke-lompok (cluster) kombinasi spesies tanaman de-ngan masing-masing tingkat hubungan kekeraba-tannya. Sebelas kelompok tersebut yaitu: 1) Kom-binasi spesies B dan K sebagai kelompok “a”;2) Kombinasi spesies A dan G sebagai kelompok“b”; 3) Kombinasi spesies E dan H sebagai ke-lompok “c”; 4) Kombinasi spesies B, K dan F se-

bagai kelompok “d”; 5) Kombinasi spesies C dan Jsebagai kelompok “e”; 6) Kombinasi spesies A, G,dan D sebagai kelompok “f”; 7) Kombinasi spesiesC, J, dan I sebagai kelompok “g”; 8) Kombinasispesies B, K, F dan L sebagai kelompok “h”;9) Kombinasi spesies A, G, D, C, J dan I sebagaikelompok “i”; 10) Kombinasi spesies A, G, D, C,J, I, E dan H sebagai kelompok “j”; dan 11)Kombinasi spesies A, G, D, C, J, I, E, H, B, K, Fdan L sebagai kelompok “k”.

Kelompok “a” merupakan kelompok yangpaling berkerabat dekat dengan indeks disimilari-tas terendah yaitu 28%. Dua pasangan yang ter-masuk ke dalam kelompok ini adalah Elephan-topus scaber dan Vernonia cinera. Kedua spesiesini memiliki banyak karakter yang sama, sepertisama-sama memiliki batang bulat yang bersifatherba, arah tumbuh batang tegak, permukaan ba-tang berbulu halus dan batang berwarna hijau. Se-lanjutnya letak daun pada kedua tumbuhan ini ter-sebar, memiliki tangkai daun berbentuk pipih dantepinya melebar (bersayap), pangkal daun merun-cing, tepi daun bertoreh merdeka, cabang tulangdaun mencapai tepi daun, daging daun tipis sepertiselaput dan permukaannya berbulu. Bunga padakedua tumbuhan ini terletak di ujung batang de-ngan daun pelindung yang berbentuk segitiga, ibutangkai bunganya bercabang-cabang, dan hanyaterdiri atas bunga tabung yang berwarna ungu.

Kelompok yang berkerabat dekat lainnyaadalah kelompok “b” dengan indeks disimilaritas32%. Kombinasi spesies dari kelompok ini adalah

Gambar 1: Dendogram Hubungan Kekerabatan 12 Spesies Asteraceae Berdasarkan Karakter Mor-fologi Batang, Daun, Bunga dan Tipe Stomata.

Keterangan:A : Tridax procumbensB : Elephantopus scaberC : Ageratum conyzoidesD : Widelia biflora

E : Eclypta albaF : Emilia sanchifoliaG : Zinnia elegansH : Tagetes erecta

I : Cosmos caudatusJ : Hellianthus annuusK : Vernonia cinereaL : Pluchea indica

Page 6: Pendahuluan Kesamaan Genus

Hubungan Kekerabatan Fenetik 12 Spesies Anggota Familia Asteraceae 207

Tridax procumbens dan Zinnia elegans. Keduaspesies ini memiliki batang berbentuk bulat yangbersifat herba, permukaan batang berbulu halusdan berwarna hijau. Letak daun berseling berhada-pan, helaian daun berbentuk bulat telur, ujung da-un runcing, tepi daun rata, cabang tulang daun ti-dak mencapai tepi daun dan permukaan daun ber-bulu kasar. Karangan bunga dengan bunga pita,bunga tabung berwarna kuning, daun pelindungberbentuk lanset, pangkal daun pelindung tumpuldan dasar bunga berbentuk cawan.

Kelompok “c” adalah kombinasi spesiesEclypta alba dan Tagetes erecta dengan indeksdisimilaritas 35 %. Kelompok ini juga termasukkelompok tumbuhan yang berkerabat dekat. Keduaspesies ini memiliki tipe percabangan simpodial,batang tegak berbentuk bulat dan bersifat herba.Letak daun berhadapan berseling, helaian daunberbentuk lanset, susunan tulang daun menyirip,ujung daun runcing, tepi daun bertoreh merdeka,cabang tuang daun mencapai tepi daun, permukaandaun berbulu kasar. Karangan bunga dengan bu-nga pita dan bunga tabung yang berwarna kuning,daun pelindung berbentuk lanset dan dasar bungaberbentuk cawan.

Kelompok “d” memiliki indeks disimilaritas36%. Kelompok ini terdiri atas tiga spesies yaituElephantopus scaber, Vernonia cinerea dan Emiliasanchifolia. Kesamaan ciri yang dimiliki oleh tigaspesies ini adalah memiliki batang yang tegak, ber-bentuk bulat, bersifat herba dan berwarna hijau.Daun terletak tersebar, memiliki tangkai daun,bentuk tangkai daun pipih dengan tepi yang mele-bar, cabang daun mencapai tepi daun dan dagingdaun tipis sperti selaput. Bunga terletak di ujungbatang dengan ibu tangkai bunga bercabang-cabang. Bunga hanya terdiri dari bunga tabungsaja.

Kelompok “e” merupakan kombinasi spesiesAgeratum conyzoides dan Hellianthus annuus.Kelompok ini memiliki indeks disimilaritas 36%.Kedua spesies ini memiliki percabangan monopo-dial, batang berbentuk bulat, bersifat herba, ber-warna hijau dan permukaan batang berbeulu halusdan rapat. Daun memiliki tangkai daun yang ber-bentuk setengah lingkaran, ujung daun runcing,tepi daun bertoreh merdeka, daging daun tipis se-perti selaput, permukaan daun berbulu kasar. Bu-nga terletak di ujung batang, pangkal daun pelin-dung runcing, daun pembalut berbentuk bulat dandasar bunga berbentuk cawan.

Kelompok “f” terdiri atas tiga spesies yaitu,Tridax procumbens, Zinnia elegans dan wideliabiflora. Indeks disimilaritas kelompok ini adalah

38%. Kelompok ini memiliki batang berbentukbulat dan bersifat herba. Letak daun berhadapan,helaian daun berbentuk bulat telur, ujung daunruncing, daging daun tipis seperti selaput dan per-mukaannya berbulu kasar. Karangan bunga terdiriatas bunga pita dan bunga tabung yang berwarnakuning. Daun pelindung berbentuk lanset dan da-sar bunga berbentuk cawan.

Kelompok “g” juga terdiri atas tiga spesiesyaitu Ageratum conyzoides, Hellianthus annuusdan Cosmos caudatus. Indeks disimilaritas kelom-pok ini adalah 39,5%. Kesamaan ciri pada kelom-pok ini adalah memiliki batang yang bersifat her-ba, permukaan batang berbulu halus dan batangberwarna hijau. Daun memiliki tangkai daun dansusunan tulang daun menyirip. Bunga terletak diujung batang, daun pelindung berbentuk bulat te-lur, pangkal daun runcing, daun pembalut berben-tuk bulat, dan dasar bunga berbentuk cawan.

Kelompok “h” memiliki indeks disimilaritas43%. Kelompok ini terdiri dari empat speies yaituElephantopus scaber, Vernonia cinerea, Emiliasanchifolia dan Pluchea indica. Kesamaan ciriyang dimiliki oleh kelompok ini adalah memilikibatang tegak dan berbentuk bulat. Daun terletaktersebar, memiliki tangkai daun, cabang tulang da-un mencapai tepi daun dan daging daun tipis seper-ti selaput. Bunga terletak di ujung batang denganibu tangkai bunga yang bercabang-cabang. Bungahanya terdiri dari bunga tabung saja. Kelompok inisudah memiliki hubungan kekerabatan yang jauh.

Kelompok “i” memiliki hubungan kekeraba-tan yang jauh dengan indeks disimilaritas 44,5%.Kelompok ini terdiri dari enam spesies yang berbe-da dan merupakan gabungan dari kelompok “g”dan kelompok “f”. Kelompok “g” terdiri dari Tri-dax procumbens, Zinnia elegans dan wideliabiflora. Kelompok “f” terdiri dari Ageratum cony-zoides, Hellianthus annuus dan Cosmos caudatus.Kesamaan ciri yang dimiliki oleh kelompok iniadalah memiliki batang yang bersifat herba. Ujungdaun runcing. Bunga terdiri dari bunga tabung.Dasar bunga berbentuk cawan.

Kelompok yang memiliki hubungan kekera-batan yang jauh lainnya adalah kelompok “j” de-ngan indeks disi-milaritas 47,6%. Kelompok inimerupakan gabungan dari kelompok “i” dan ke-lompok “c”. Jumlah spesies dari kelompok ini ada-lah delapan spesies yang berbeda. Kelompok “i”terdiri atas Tridax procumbens, Zinnia elegans,widelia biflora, Ageratum conyzoides, Hellianthusannuus dan Cosmos caudatus. Kelompok “c” ter-diri atas Eclypta alba dan Zinnia elegans. Kesama-an ciri yang dimiliki oleh kelompok ini adalah me-

Page 7: Pendahuluan Kesamaan Genus

208 Hasanuddin, dkk.

miliki batang yang bersifat herba, ujung daun run-cing, memiliki bunga tabung.

Kelompok “k” terdiri dari 12 spesies yangberbeda. Kelompok ini memiliki indeks disimila-ritas tertinggi yaitu 53,5% dan merupakan kelom-pok yang memiliki hubungan kekerabatan palingjauh. Kelompok ini merupakan gabungan dari ke-lompok “j” dan kelompok “h”. Kelompok “ j” ter-diri dari Tridax procumbens, Zinnia elegans, wide-lia biflora, Ageratum conyzoides, Hellianthus an-nuus, Cosmos caudatus, Eclypta alba dan Zinniaelegans. Kelompok “h” terdiri atas Elephantopusscaber, Vernonia cinerea, Emilia sanchifolia danPluchea indica. Kesamaan ciri yang dimiliki ada-lah memiliki bunga tabung.

Organ tanaman yang memiliki kesamaan cirimorfologi terbanyak pada 12 spesies Asteraceaeyang diamati adalah organ bunga. Ciri khususyang dimiliki bunga Asteraceae adalah memilikibunga tabung dan daun pembalut. Tumbuhan As-teraceae juga sering terdiri atas dua jenis bungayaitu bunga tabung dan bunga pita. Bunga ini adayang berbentuk cawan dan ada juga yang berben-tuk bongkol. Hal ini sesuai dengan yang diungkap-kan Tjitrosoepomo (2007b) yaitu, bunga Asterace-ae merupakan bunga cawan atau bongkol atau se-perti bulir pendek, dengan daun-daun pembalut un-tuk seluruh rangkaian bunga. Selanjutnya Nikma(2013) menyebutkan, Asteraceae memiliki bungadalam bongkol kecil dengan daun pembalut, seringdalam satu bongkol yang sama terdapat dua ma-cam bunga, yaitu bunga cakram berbentuk tabung

dan bunga tepi berbentuk pita. Bunga tepi terdapatdalam satu lingkaran atau lebih. Semua bunga bisajuga berbentuk tabung, atau bisa seluruhnya ber-bentuk pita.

Ciri anatomi yang diamati pada penelitian iniadalah stomata yang terdapat pada organ daun.Stomata merupakan derivat dari sel epidermis ya-itu salah satu susunan sel pada daun. Pengamatantipe stomata pada 12 spesies Asteraceae menun-jukkan bahwa semua spesies tersebut memiliki tipestomata yang sama yaitu tipe anomositik. Hidayat(1995) menjelaskan, bahwa stomata jenis anomosi-tik memiliki sel penutup yang dikelilingi oleh se-jumlah sel yang tidak berbeda ukuran dan bentuk-nya dari sel epidermis lainnya.

SIMPULANHubungan kekerabatan terdekat ditunjukkan

pada spesies jenis Elephantopus scaber dan Verno-nia cinerea dengan indeks disimilaritas terkecilyaitu 28 %, selanjutnya Tridax procumbens danZinnia elegans dengan indeks disimilaritas 32%.Hubungan kekerabatan yang paling jauh ditun-jukkan oleh kombinasi dari Tridax procumbens,Zinnia elegans, Widelia biflora, Ageratum cony-zoides, Hellianthus annuus, Cosmos caudatus,Eclypta alba, Tagetes erecta dan kombinasi dariElephantopos scaber, Vernonia cinerea, Emiliasanchifolia, Pluchea indica dengan Indeks Disimi-laritas tertinggi yaitu 53,5%. Organ bunga meru-pakan organ tanaman yang paling banyak menun-jukkan kesamaan ciri morfologi.

DAFTAR RUJUKANAli, M, S. 2010. Pengelolaan Kerang Mangrove

Geloina erosa (Solander 1786) BerdasarkanAspek Biologi di Kawasan Pesisir BaratKabupaten Aceh Besar. Disertasi. InstitutPertanian Bogor, Bogor.

Cronguist, A. 1981. An Integrated System of Clas-sification of Flowering Plants. New York:Colombian University Press.

Fadhilah, Nadya. 2011. Leaf, (Online), (http://nid-yafadhilah-dewindalafmi.blogspot.Com, di-akses 14 September 2013).

Fahmi, Haryani dan Ismanto.2012. InventarisasiFamilia Asteraceae Di Kebun Raya Bogor.Bogor: FMIPA Universitas Pakuan.

Gotto, H. E. 1982. Animal Taxonomi. The Institu-te of Biology’s Studies in Biology. EdwardArnold (Publishers) Ltd, Vol: 143.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia III.Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya.

Loveless, A. R. 1989. Prinsip-prinsip Biologi Tum-

buhan untuk Daerah Tropik. Edisi Kedua.Jakarta: Gramedia.

Maulina, N. 2011. “Hubungan Kekerabatan Fene-tik Tujuh Spesies Dari Familia Cucurbitace-ae di Kecamatan Syamtalira Aron KabupatenAceh Utara”, Skripsi. Banda Aceh: Universi-tas Syiah Kuala.

Mueller-Dombois, D. & H. H. Ellenberg. 1974.Aims and Methods of Vegetation Ecology.John Wiley & Sons, New York.

Nikma, R. 2013. Asteraceae, (Online), (http://rizkaowner.blogspot.com, diakses 18 Juli2013).

Radford, A. E. 1986. Fundamental of Plants Syste-matics. New York: Harper & Row public-shers.

Rideng, M. I. 1986. Taksonomi Tumbuhan Biji. Ja-karta: Depdikbud Dirjen Dikti Pengemba-ngan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependi-dikan.

Page 8: Pendahuluan Kesamaan Genus

Hubungan Kekerabatan Fenetik 12 Spesies Anggota Familia Asteraceae 209

Romesburg, H. C. 1984. Cluster Analysis for Rese-archers. California: Lifetime Learning Publi-cations Belmant.

Sitepu, R.,Irmeilyana dan Gultom, B. 2011. Anali-sis Cluster terhadap Tingkat PencemaranUdara pada Sektor Industri di Sumatera Sela-tan. Jurnal Penelitian Sains, vol 14 (3): 11-17.

Soerjowinoto, Moesa. 1987. Flora Untuk Sekolahdi Indonesia. Jakarta: Pradja Paramita.

Sudarsono, Soenarsih, Djoefri dan Wahyu. 2012.Keragaman Spesies Pala (Myristica spp.)Maluku Utara Berdasarkan Penanda Morfo-logi dan Agronomi. Jurnal Litri, vol 18 (1):1-9.

Sutrian, Y. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan (Tentang Sel & Jaringan. Jakarta:Rineka Cipta.

Tjitrosoepomo, G. 2007a. Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Tjitrosoepomo, G. 2007b. Taksonomi Tumbuhan.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Utami, S. dan Kumolo, F. B. 2011. Jenis-JenisTumbuhan Anggota Familia Asteraceae diWana Wisata Nglimut Gonoharjo KabupatenKendal Jawa Tengah. Bioma, Vol 13(1): 1-4.