pendahulua1

36
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampai saat ini mortalitas dan mordibitas neonatus pada bayi preterm/premature masih sangat tinggi. Hal ini berkaitan dengan maturitas organ pada bayi lahir seperti paru, otak dan gastrointestinal. Di Negara barat sampai 80% dari kematian neonatus adalah akibat prematuritas, dan pada bayi yang selamat 10% mengalami permasalahan dalam jangka panjang. Penyebab persalinan preterm sering dapat dikenali dengan jelas. Namun, pada banyak kasus penyebab pasti tidak dapat diketahui. Beberapa faktor mempunyai andil dalam terjadinya persalinan preterm seperti faktor pada ibu, faktor janin dan plasenta, ataupun faktor lain seperti sosioekonomik. Berdasarkan uraian diatas, maka saya tertarik untuk membahas tentang “Prematur”. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Memahami patofisiologi, permasalahan, pencegahan, dan pengelolaan persalinan prematur, sehingga membantu tenaga medik dalam pengelolaan persalinan prematur dan memberi pengertian kepada ibu hamil dan keluarga untuk ikut serta dalam meningkatkan upaya pencegahan persalinan prematur bagi kehamilannya. 2. Tujuan khusus a. Menjelaskan persalinan prematur

Upload: nazula-mufarihah

Post on 29-Jan-2016

221 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pend

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah

        Sampai saat ini mortalitas dan mordibitas neonatus pada bayi preterm/premature masih

sangat tinggi. Hal ini berkaitan dengan maturitas organ pada bayi lahir seperti paru, otak dan

gastrointestinal. Di Negara barat sampai 80% dari kematian neonatus adalah akibat

prematuritas, dan pada bayi yang selamat 10% mengalami permasalahan dalam jangka

panjang. Penyebab persalinan preterm sering dapat dikenali dengan jelas. Namun, pada

banyak kasus penyebab pasti tidak dapat diketahui. Beberapa faktor mempunyai andil dalam

terjadinya persalinan preterm seperti faktor pada ibu, faktor janin dan plasenta, ataupun faktor

lain seperti sosioekonomik. Berdasarkan uraian diatas, maka saya tertarik untuk membahas

tentang “Prematur”.

B.       Tujuan

1.      Tujuan Umum

Memahami patofisiologi, permasalahan, pencegahan, dan pengelolaan persalinan

prematur, sehingga membantu tenaga medik dalam pengelolaan persalinan prematur dan

memberi pengertian kepada ibu hamil dan keluarga untuk ikut serta dalam meningkatkan

upaya pencegahan persalinan prematur bagi kehamilannya.

2.      Tujuan khusus

a.      Menjelaskan persalinan prematur

b.     Mengidentifikasi masalah yang dapat terjadi akibat persalinan premaur

c.      Menjelaskan faktor prediposisi dan penyebab persalinan prematur, serta penapisan terhadap

pasien beresiko terjadinyan persalinan prematur

d.     Mendiskusikan cara menegakkan diagnosis

e.     

Menjelaskan pengelolaan yang benar terhadap persalinan prematur dan kemungkinan komplikasi

yang terjadi terutama terhadap janinnya

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.    Pengertian Prematur

Persalinan prematur adalah persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-37

minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Badan kesehatan dunia (WHO) mengatakan

bahwa bayi prematur adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37 minggu atau kurang.

Himpunan kedokteran Fetomaternal POGI di Semarang tahun 2005 menetapkan bahwa

pesalinan prematur adalah persalinan yang terjadi pada usia kehamilan 22-37 minggu.

B.     Etiologi

Etiologi persalinan prematur sering kali tidak diketahui. Ada beberapa kondisi medik

yang mendorong untuk dilakukannya tindakan sehingga terjadi persalinan prematur. Kondisi

yang menimbulkan partus premature, antara lain:

1.      Hipertensi

Tekanan darah tinggi menyebabkan penolong cenderung untuk mengakhiri kehamilan, hal ini

menimbulkan persalinan prematur meningkat.

2.      Perkembangan Janin Terhambat.

Merupakan kondisi dimana salah satu sebabnya ialah pemasokan oksigen dan makanan

mungkin kurang adekuat dan hal ini mendorong untuk terminasi kehamilan lebih dini.

3.      Solusio Plasenta.

Terlepasnya plasenta akan merangsang untuk terjadi persalinan prematur. Meskipun sebagian

besar terjadi pada matur. Pada pasien dengan riwayat solusio plasenta maka kemungkinan

terulang menjadi lebih besar.

 

4.      Plasenta Previa.

Sering kali berhubungan dengan persalinan prematur akibat harus dilakukan tindakan pada

perdarahan yang banyak. Bila terjadi perdarahan banyak maka kemungkinan kondisi janin

kurang baik karena hipoksia.

5.      Kelainan Rhesus.

Sebelum ditemukan anti D imunoglabulin maka kejadian induksi menjadi berkurang,

meskipun demikian hal ini masih sering terjadi.

6.      Diabetes.

Pada kehamilan dengan diabetes yang tidak terkendali maka dapat dipertimbangkan untuk

mengakhiri kehamilan. Tapi saat ini dengan pemberian insulin dan diet yang terprogram,

umunya gula darah dapat dikendalikan.

Kondisi yang menimbulkan kontraksi :

Ada beberapa kondisi ibu yang merangsang terjadinya kontraksi spontan, kemungkinan telah

terjadi produksi prostaglandin.

1.      Kelainan Bawaan Uterus

Meskipun jarang terjadi tetapi dapat dipertimbangkan hubungan kejadian partus preterm

dengan kelainan  uterus yang ada.

2.      Ketuban Pecah Dini.

Mungkin mengawali terjadinya kontraksi atau sebaliknya. Ada beberapa kondisi yang

mungkin menyertai seperti serviks inkompeten, hidramnion, kehamilan ganda, infeksi vagina

dan serviks dan lain-lain. Infeksi asenden merupakan teori yang cukup kuat dalam

mendukung terjadinya amnionitis dan kemungkinan ketuban pecah.

3.      Serviks Inkompeten.

Hal ini mungkin menjadi penyebab abortus selain partus preterm. Riwayat tindakan serviks

dapat dihubungkan dengan terjadinya inkompeten. Chamberlain dan Gibbings menemukan

60% dari pasien serviks inkompeten pernah mengalami abortus spontan dan 49% mengalami

pengakhiran kehamilan pervaginam.

4.      Kehamilan Ganda

Sebanyak 10% pasien dengan partus preterm ialah kehamilan ganda dan secara umum

kehamilan ganda mempunyai masa gestasi yang lebih pendek.

C.    Tanda Dan Gejala / Manifestasi Klinik

Tanda-tanda klinis dari persalinan preterm adalah didahului dengan adanya kontraksi

uterus dan rasa menekan pada panggul ( menstrual like cramp , low back pain ) kemudian

diikuti dengan keluarnya cairan vagina yang mengandung darah diikuti penipisan atau

pemendekan servik. Selanjutnya Iams, dkk ( 1994 ), mengemukakan bahwa gejala klinis

tersebut merupakan tanda-tanda terakhir dari proses persalinan preterm oleh karena hal

tersebut terjadi pada 24 jam sebelum terjadinya persalinan.

D.    Diagnosis

Beberapa Kriteria dapat dipakai sebagai diagnosis ancaman persalinan prematur, yaitu :

1.        Kontraksi yang berulang sedikitnya setiap 7-8 menit sekali, atau 2-3 kali dalam waktu 10

menit

2.        Adanya nyeri pada punggung bawah (low back pain)

3.        Perdarahan bercak

4.        Perasaan menekan daerah serviks

5.        Pemeriksaan serviks menunjukan telah terjadi pembukaan sedikitnya 2 cm, dan penipisan 50-

80%

6.        Presentasi janin rendah, sampai mencapai spina isiadika

7.        Selaput ketuban pecah dapat merupakan tanda awal terjadinya persalinan prematur

8.        Terjadi pada usia kehamilan 22-37 minggu

E.     Prognosis

Enzim sitokinin dan prostaglandin, ruptur membran, ketuban pecah, aliran darah ke

plasenta yang berkurang mengakibatkan nyeri dan intoleransi aktifitas yang menimbulkan

kontraksi uterus, sehingga menyebabkan persalinan prematur.

Akibat dari persalinan premature berdampak pada janin dan pada ibu.

1.        Pada janin, menyebabkan kelahiran yang belum pada waktunya sehingga terjadilah

imaturitas jaringan pada janin. Salah satu dampaknya terjadilah imaturitas paru yang

menyebabkan resiko cidera pada janin.

2.        Sedangkan pada ibu, resiko tinggi pada kesehatan yang menyebabkan ansietas dan

kurangnya informasi tentang kehamilan mengakibatkan kurangnya pengetahuan untuk

merawat dan menjaga kesehatan saat kehamilan.

F.     Penatalaksanaan

Mengingat belum sempurnanya alat-alat tubuh yang perlu untuk pertumbuhan dan

perkembangan serta penyesuaian diri dengan lingkungan hidup di luar uterus maka perlu

diperhatikan :

1.        Pengaturan suhu

Bayi prematur mudah dan cepat sekali menderita hipotermi bila berada di lingkungan yang

dingin. Kehilangan panas disebabkan oleh permukaan tubuh bayi yang relatif lebih luas bila

dibandingkan dengan berat badan. Cara lain untuk mempertahankan suhu tubuh bayi sekitar

36ºC – 37ºC adalah dengan memakai alat persprekheat shield yang diselimuti pada bayi

didalam inkubator.

2.        Makanan bayi

Makanan bayi prematur, reflek isap, telan dan batuk belum sempurna, kapasitas lambung

masih sedikit, daya enzim pencernaan terutama lipase masih kurang. Disamping itu

kebutuhan protein 3-5 gr/hari dan tinggi kalor (110 kg/kal/hari). Agar berat badan bertambah

bertambah sebanyak-banyaknya. Oleh karena mudahnya terjadi regurgitasi dan peneumonia

aspirasi pada BBLR, maka hal-hal dibawah ini harus diperhatikan pada pemberian minum

bayi tersebut.

a.         Bayi diletakkan pada posisi kanan dan membantu mengosongkan lambung atau dalam posisi

setengah duduk dipangkuan perawat atau tidur tengkurap

b.        Sebelum susu diberikan untuk mencegah perut kembung, bayi diberi minum sedikit-sedikit

dengan perlahan dan hati-hati. Penambahan susu tiap kali minum tidak boleh lebih dari 5 ml

tiap kali.

c.         Sesudah minum bayi didudukan atau diletakkan di atas pundak selama 10-15 menit untuk

mengeluarkan udara di lambung dan kemudian di tidurkan pada sisi kanan atau tidur dalam

posisi tengkurap.

d.        Bila bayi biru atau mengalami kesukaran bernafas pada waktu minum, kepala bayi harus

segera direndahkan 300, cairan di mulut dan faring dihisap.

Bagi ibu :

a.       Memenuhi kebutuhan nutrisi ibu seperti makan-makanan yang bergizi

b.      Menjaga kebersihan payudara dan personal hygiene

c.       Istirahat yang cukup

d.      Memberikan dukungan psikososial terhadap ibu

BAB III

CONTOH KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S 25 TAHUN

G1POAO HAMIL 34 MINGGU, JANIN TUNGGAL HIDUP INTRAUTERIN

Tanggal pengkajian       : 03 April 2011

Pukul                             : 09.00 wib

Tempat                          : BPS

Pengkaji                        : Endah Mustikasari

I.       Data Subjektif

a.       Identitas

           Istri                                                                        Suami

Nama         : Ny S                                          Nama         : Tn H

Umur          : 25 tahun                                    Umur         : 30 tahun

Suku bangsa: Sunda                                      Suku bangsa: Sunda

Agama       : Islam                                         Agama       : Islam

Pendidikan : SMA                                         Pendidikan            : SMA

Pekerjaan   : IRT                                            Pekerjaan   : Wiraswasta

Alamat       : Kawalu                                      Alamat       : Kawalu

b.      Keluhan Utama

Ibu mengeluh mules-mules sejak pukul 02.00 WIB dan keluar lendir bercampur darah

sejak pukul 04.00 WIB dan ibu juga mengeluh keluar air-air 04.30 WIB. Ibu mengatakan

mulesnya sering sekitar 3-4x tiap 10 menit, dan jam 09.00 keluarganya memanggil bidan

untuk memeriksa keadaannya

c.       Riwayat  Menstruasi

Ibu mengatakan pertama kali menstruasi pada usia 13 tahu dengan konsistensi cair,

banyaknya  ± 2 kali ganti pembalut/hari, siklus  ± 28 hari, lamanya 7 hari, kadang-kadang

disertai dengan nyeri pada awal menstruasi. Hari pertama haid terakhir  01 Agustus 2010.

d.      Riwayat perkawinan

Ibu mengatakan ini merupakan pernikahan yang pertama bagi ibu maupun suaminya,

usia ibu pada waktu menikah 24 tahun, dan suami berusia 29 tahun, sehingga lamanya

menikah sudah satu tahun.

e.       Riwayat kehamilan sekarang

Ibu mengatakan ini anak pertama dan belum pernah keguguran. Usia kehamilannya 8

bulan. Ibu mengatakan pertama kali merasakan gerakan janin pada usia kehamilan bulan, dan

sekarang ibu masih merasakan gerakannya lebih kuat. Ibu mengatakan setiap bulan selalu

memeriksakan kehamilannya ke bidan dan kadang-kadang ke dokter, dan sudah mendapat

imunisasi TT 2x yaitu pada usia kehamilan 4 bulan dan 5 bulan di puskesmas. Ibu tidak

pernah mengkonsumsi obat-obatan warung dan jamu-jamuan selama kehamilan ini kecuali

yang diberikan oleh bidan dan dokter.

        Selama kehamilan ibu belum pernah merasakan tanda-tanda bahaya dalam kehamilan,

namun saat ini sering merasakan keluhan badan sering terasa pegal-pegal. Ibu merasa

khawatir dan cemas dengan usia kehamilannya yang semakin membesar.

f.       Riwayat kesehatan / penyakit yang diderita sekarang dan dulu atau operasi.

Ibu mengatakan tidak pernah dan tidak sedang mengalami penyakit berat, seperti

jantung, hipertensi, dan lain-lain. Ibu juga mengatakan tidak sedang dan tidak pernah

menderita penyakit keturunan, semua keluarganya juga tidak ada yang mempunyai penyakit,

baik penyakit berat ataupun penyakit keturunan. Dalam keluarga juga tidak ada riwayat

keturunan kembar.

g.      Riwayat Penyakit keluarga

Ibu juga mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit keturunan,

semua keluarganya juga tidak ada yang mempunyai penyakit, baik penyakit berat ataupun

penyakit keturunan. Dalam keluarga juga tidak ada riwayat keturunan kembar.

h.      Riwayat ginekology

Ibu mengatakan tidak pernah dan tidak sedang mempunyai penyakit yang berhubungan

dengan alat kandungan, serta tidak pernah mengalami perkosaan.

i.        Riwayat KB

Ibu mengatakan sebelum kehamilan ini, ibu tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi

apapun karena ingin punya anak. Setelah kehamilan ini, ibu berencana akan menggunakan

alat kontrasepsi tapi belum tahu KB apa yang akan digunakan.

j.        Riwayat Sosial Ekonomi

Ibu mengatakan, suami dan keluarga besarnya merasa senang dan mendukung  kehamilan

ini. Ibu mengatakan dalam keluarganya yang dominan mengambil keputusan adalah suami.

Ibu juga tidak pernah merokok, minum alkohol maupun obat-obatan terlarang, namun ada

anggota keluarga yang merokok yaitu suaminya. Ibu berencana akan melahirkan di rumah

oleh bidan.

k.      Pola kebiasaan sehari-hari

1)        Pola Makan/Minum

Ibu mengatakan makan kurang lebih 3 kali sehari dengan menu bervariasi seperti sayur-

sayuran, tahu, tempe dan daging. Minum kurang lebih 8 gelas sehari, tidak ada pantangan

makan ataupun minum.

2)        Pola Eliminasi

Ibu mengatakan BAB kurang lebih 1xsehari dengan konsistensi lembek dan BAK 6-8 kali

sehari dengan warna jernih kekuningan, tidak ada penyulit dalam BAB ataupun BAK.

3)        Pola Istirahat

Ibu mengatakan tidur malam kurang lebih 8 jam dan tidur siang kurang lebih 2 jam.

4)        Personal hygiene

Ibu biasa mandi dan gosok gigi 2 kali sehari, keramas 2 hari sekali. Ibu biasa menggunakan

pakaian dari bahan yang menyarap keringat, ganti pakaian 2 kali sehari, ganti celana dalam 2

kali sehari.

5)        Pola Aktivitas

Aktivitas yang biasa dilakukan pekerjaan ibu rumah tangga seperti menyapu, mengepel,

mencuci pakaian, mencuci piring, memasak, dan lain-lain.

6)        Pola Hubungan Seksual

Dalam pola hubungan seksual kurang lebih 2 kali dalam seminggu dan tidak ada keluhan

dalam melakukan hubungan seksual.

    II.            DATA OBJEKTIF

a.       Keadaan umum                 : Baik

Kesadaran                         : Compos mentis

Keadaan Emosional          : Stabil

b.      Antropometri

Tinggi Badan                    : 150 cm

BB Sebelum Hamil           : 48 kg

BB Sekarang                     : 55 kg

Kenaikan BB                    : 7 kg

LILA                                 : sebelum hamil 23 cm, setelah hamil jadi 25 cm

c.       Tanda-tanda Vital (TTV)

1)      Tekanan Darah            : 120/80 mmHg

2)      Nadi                            : 84 kali/menit

3)      Respirasi                      : 24 kali/menit

4)      Suhu                            : 370C

d.      Pemeriksaan Fisik

                       :    Bersih, rambut tidak rontok dan tidak berketombe

                       :    Normal, oedema tidak ada, cloasma gravidarum tidak ada.

                      :    Konjungtiva tidak anemis, sclera putih, kelopak dan palpebr tidak oedema.

                       :    Bersih, tidak ada stomatitis, caries, maupun tonsilitas. Bibir dan lidah berwarna kemerahan.

                       :    Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran thyroid, tidak ada

pelebaran vena jugularis.

                       :    Bentuk simetris, bunyi jantung murni regular, suara paru-paru bersih tidak ada wheezing.

Putting menonjol, pembengkakan tidak ada, dimpling tidak ada, pengeluaran cairan

colostrums ada sedikit.

Abdomen                   :

                      :    tidak ada luka bekas operasi

TFU Mc. Donald        :    29 cm

                      :    2430-2790 gram

Leopold I            :    Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah px, teraba bulat, kurang melenting dan lunak (bokong).

Leopold II           :    Bagian yang teraba pada samping kanan perut ibu.

                           Adalah bagian besar janin dan teraba memanjang ( punggug ) dan bagian yang teraba pada

samping kiri ibu adalah bagian kecil ( punggung kanan ).

Leopold III         :    Bagian terbawah janin teraba keras, bulat dan melenting (kepala), sudah masuk PAP.

Leopold IV         :    divergen

Auskultasi           :    DJJ 142x/menit reguler

                      :    Positif 3x10’ 45-50” kuat

Ektremitas atas dan bawah : Simetris, oedema tidak ada, varises tidak ada, reflek patella +/+, tidak ada kekakuan

sendi, kuku tidak pucat, pergerakan normal.

9)      Anogenital :

a)      Inspeksi :

Tidak ada oedema, tidak ada varises, tampak lender bercampur darah, perineum tidak ada

luka bekas parut

b)      Pemeriksaan dalam

Vulva vagina tidak ada kelainan, portio tipis lunak, pembukaan 7 cm, ketuban sudah pecah

sejak pukul 04.30 WIB, sisa cairan jernih, kepala hodge III, UUK kanan depan ibu, tidak ada

moulase, blood show ada.

   III.          ANALISA

G1P0A0 hamil 34 minggu inpartu kala I fase aktif, janin tunggal hidup intra uterin presentasi

belakang kepala.

   IV.          PENATALAKSANAAN

a.       Memberitahukan hasil pemeriksaan pemeriksaan pada ibu dan keluarga → ibu mengetahui

hasil pemeriksaan.

b.      Memberikan support pada ibu agar ibu lebih tenang dalam menghadapi persalinannya dan

menganjurkan keluarga untuk mendukung ibu supaya ibu tidak khawatir akan persalinannya.

Menganjurkan ibu untuk terus bersabar dan berdo’a agar persalinannya berjalan normal→ ibu

menjadi lebih tenang dan terus berdo’a

c.       Menganjurkan kepada ibu untuk makan dan minum saat tidak ada HIS→ Ibu mau mengikuti

anjuran bidan

d.      Menganjurkan ibu miring kiri sesekali miring kanan jika pegal untuk mempercepat kemajuan

persalinan supaya ibu merasa nyaman dan peredaran darah ke bayi tidak terganggu→Ibu mau

mengikuti anjuran bidan

e.       Mengajarkan ibu tekhnik relaksasi, yaitu dengan cara menarik nafas dari hidung dan

mengeluarkannya dari mulut secara perlahan-lahan. Menganjurkan ibu untuk jangan dulu

mengedan, apabila rasa mulesnya sangat mengganggu, keluarga ibu bisa membantu

mengurangi rasa sakitnya dengan memassage bagian pinggang ibu

f.       Menganjurkan ibu untuk tidak menahan kencing, karena kandung kencing yang penuh akan

menghambat penurunan kepala dan meningkatkan resiko perdarahan setelah persalinan→ Ibu

mau mengikuti anjuran bidan

g.      Mengobservasi keadaan ibu, his, DJJ, tanda-tanda vital dan kemajuan persalinan→ Terlampir

dalam partograf

h.      Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan persalinan.

CATATAN PERKEMBANGAN PERSALINAN

ASUHAN KALA II

Tanggal pengkajian : 03 April 2011, pukul 11.00 WIB

1.      SUBJEKTIF

Ibu mengatakan mulesnya semakin kuat, dan ingin BAB

2.      OBJEKTIF

a.       Keadaan umum    : Sakit sedang

Kesadaran                        : Compos mentis

Keadaan emosional : Baik

b.      Tanda-tanda Vital

Denyut nadi         : 90x/menit

Respirasi               : 22x/menit

c.       Terlihat tanda-tanda kala II, yaitu adanya dorongan untuk meneran, tekanan pada anus,

perineum menonjol, vulva dan anus membuka

d.      Pemeriksaan Fisik

HIS                      : 5x10’ 45-50” kuat

Auskultasi            : DJJ 145x/menit, regular

Pemeriksaan dalam : Vulva vagina tidak ada kelainan, portio tidak teraba, pembukaan lengkap, ketuban sudah pecah,

kepla hodge III+, UUK kanan depan ibu, tidak ada moulase, blood show ada

3.      ASSESMENT

G1P0A0 hamil 34 minggu inpartu kala II, janin tunggal hidup intra uterin presentase belakang

kepala.

4.      PENATALAKSANAAN

a.       Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga, bahwa saat ini pembukaannya

sudah lengkap dan ibu boleh mulai mengedan apabila merasa mules seperti yang sudah

diajarkan→ ibu bersiap-siap untuk mengedan.

b.      Mengajarkan ibu cara mengedan yang benar, yaitu apabila ibu merasa mules, kedua tangan

menarik kaki ke arah perut dan kepala sedikit diangkat, mata dibuka sambil melihat perut,

menarik nafas dari hidung kemudian mulai mengedan seperti BAB keras→ibu mengerti

c.       Mengatur posisi sesuai dengan keinginan ibu dan menganjurkan suami ibu untuk membantu

ibu mengatur posisi yang senyaman mungkin → ibu mau posisi setengah duduk

d.      Memberi support dan menganjurkan keluarga ubtuk terus mendukung ibu supaya ibu dapat

melalui masa persalinan ini dengan tenang → Keluarga terus mendampingi

e.       Meminta ibu meneran saat ada his dan berisitirahat saat tidak ada his. Mengecek DJJ apabila

ibu tidak merasa mules. Meminta suami ibu untuk memberi ibu minum apabila ibu tidak

mules → Keluarga tampak kooperatif

f.       Melakukan pertolongan pada kelahiran janin :

1)        Saat kepala janin terlihat di vulva pada diameter 5-6 cm, pasang handuk bersih untuk

mengeringkan janin pada perut ibu, dan meletakan kain yang bersih, dilipat 1/3 bagiannya

dibawah bokong ibu.

2)        Pada saat sub occiput tampak dibawah simfisis, tangan kanan melindungi perineum dengan

di alas lipatan kain dibawah pantat ibu, sementara tangan kiri menahan puncak kepala agar

tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat saat kepala lahir

3)        Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher bayi, ternyata tidak ada lilitan tali pusat

4)        Menunggu hingga kepala bayi selesai melakukan paksi luar secara spontan

5)        Setelah kepala bayi melakukan putaran paksi luar, menempatkan kedua telapak tangan secara

biparietal pada kepala janin, menarik secara hati-hati ke arah bawah sampai bahu anterior

lahir.

6)        Kemudian melakukan sanggah susur dengan cara : setelah bahu lahir, tangan kanan

menyangga kepala, leher dan bahu janin bagian posterior, sementara tangan kiri memegang

lengan dan bahu janin bagian anterior saat badan dan lengan lahir.

7)        Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri tetap berada diatas daerah klitoris untuk

melindungi klotoris dan alat genetalia eksterna bagian atas juga menyusuri punggung ke arah

bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah.

8)        Setelah seluruh badan bayi lahir, pegang bayi bertumpu pada lengan kanan sedemikian rupa

hingga menghadap ke arah penolong kemudian menilai bayi. Pukul 12.01 WIB bayi lahir

spontan letak belakang kepala, menangis kuat, tonus otot baik. Warna kulit kemerahan. Jenis

kelamin perempuan.

9)        Kemudian meletakan bayi diatas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah dari badan,

segera mengeringkan bayi,

KALA III PERSALINAN

Tanggal : 03 April 2011, pukul 12.07 WIB

1.      SUBJEKTIF

Ibu mengatakan merasa senang dengan kelahiran bayinya, dan ibu merasa lelah dan pegal-

pegal serta sedikit mules di perut bawah.

2.      OBJEKTIF

a.       K/U : Tampak lelah                             Kesadaran : CM          Emosi : Stabil

b.      Uterus : Tidak ada janin kedua, kontraksi baik, TFU : Sepusat

c.       Kandung kemih : Kosong

d.      Tampak tali pusat di vulva

e.       Belum ada tanda-tanda pelepasan plasenta

3.      ASESSMENT

P1Ao, inpartu kala III

4.      PENATALAKSANAAN

a.       Memberitahukan bahwa ibu akan disuntik → ibu bersedia

b.      Memberikan suntik oksitosin 10 unit secara IM di paha kanan ibu

c.       Menjepit tali pusat dengan klem pertama dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama

lalu pegang tali pusat diantara kedua klem menggunakan tangan kiri dengan perlindungan

jari-jari tangan kiri memotong tali pusat diantara dua klem

d.      Memberikan bayi pada ibu untuk segera dilakukan inisiasi menyusui dini, lalu menyelimuti

ibu dan bayi → Ibu terlihat senang setelah bayinya lahir

e.       Meletakan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis untuk mengecek

kontraksi uterus

f.       Saat teraba uterus kontraksi, segera melakukan PTT yaitu melakukan tekanan kea rah

dorsocranial pada uterus ibu secara serentak, yaitu dengan cara berdiri di samping kanan ibu,

memindahkan klem pada tali pusat sekitar 5-10 cm di depan vulva. Meletakan tangan kiri

pada abdomen ibu yang beralaskan kain tepat diatas tulang pubis menggunakan tangan ini

untuk meraba kontraksi uterus dan menahan uterus pada saat melakukan penegangan pada

tali pusat secara terkendali

g.      Setelah terlihat ada tanda-tanda pelepasan plasenta berupa : perubahan bentuk uterus menjadi

globuler, tali pusan memanjang, dan adanya perubahan tiba-tiba, meminta ibu untuk sedikit

meneran sambil tangan kiri melakukan penekanan kea rah dorsocranial pada perut dan tangan

kanan menegangkan tali pusat kearah atas dan bawah mengikuti jalan lahir.

h.      Hingga plasenta terlihat di depan vulva lalu plasenta di pegang dengan kedua tangan dengan

lembut putar plasenta searah jarum jam → pukul 12.15 WIB plasenta lahir spontan

i.        Setelah plasenta lahir, segera melakukan massase pada fundus uterus sebanyak 15 detik,

yaitu dengan cara meletakan telapak tangan pada fundus uteri, dengan lembut tapi mantap

gerakan tangan dengan arah memutar searah jarum jam hingga uterus berkontraksi.

j.        Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaput ketuban. Plasenta lahir spontan, lengkap,

ukuran sedang, panjang tali pusat ± 50 cm, berat plasenta ± 500 gram, inseri tali pusat

centralis, jumlah kotiledon ± 18.

k.      Mengevaluasi adanya perdarahan dan laserasi pada vagina dan perineum → terdapat laserasi

derajat II. Segera dilakukan penjahitan dengan teknik jelujur

l.        Mengevaluasi kembali perdarahan → jumlah perdarahan ± 300 cc

PERSALINAN KALA IV

Tanggal 03 April 2011 pukul : 12.30 WIB

1.      SUBJEKTIF

Ibu masih merasa mules dan pegal-pegal. Ibu senang karena persalinan telah berjalan dengan

lancar, dan kondisi bayinya sehat.

2.      OBJEKTIF

a.       K/U : Tampak kelelahan, Kesadaran : CM, Emosi : Stabil

b.      TAnda vital           : TD                 : 110/70 mmHg

  Nadi              : 90 x per menit

  Respirasi        : 20 x permenit

  Suhu              : 37,1º C

c.       TFU : Sepusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong, perdarahan normal.

3.      ASESSMENT

P1Ao inpartu kala IV

4.      PENATALAKSANAAN

a.       Memberitahu ibu bahwa persalinan sudah selesai dan ibu dalam keadaan baik → Ibu

mengetahui hasil pemeriksaan

b.      Membersihkan seluruh tubuh ibu dari kotoran darah dan cairan lainnya

c.       Mengajari ibu untuk mengenali kontraksi uterus dan melakukan massase uterus apabila

kontraksi uterus tidak baik atau lembek → Ibu tau cara memassase uterus

d.      Menganjurkan ibu untuk makan dan minum, istirahat, serta memeluk bayinya → Ibu mau

mengikuti anjuran bidan

e.       Membereskan peralatan bekas pakai dengan melakukan dekontaminasi, cuci bilas dan

sterilisasi peralatan bekas pakai

f.       Memeriksa kontraksi setiap 15 menit sekali pada jam pertama dan 30 menit pada jam kedua

→ Lembar observasi terlampir pada partograf

g.      Memeriksa tekanan darah, nadi, kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit pada jam

pertama dan 30 menit pada jam kedua → lembar observasi terlampir pada partograf

h.      Memberitahukan tentang tanda bahaya nifas dan ibu harus segera mamanggil bidan jika

terdapat salah satu tanda bahaya tersebut → Ibu mengerti

i.        Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAK → Ibu mengerti

j.        Melengkapi partograf

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

BAYI Ny. S UMUR 1 JAM, FISIOLOGIS

No Register / Rekam Medik               : 20110200425

Tanggal pengkajian                             : 03 April 2011

Tempat Pengkajian                              : BPS

Pengkaji                                              : Endah Mustikasari

NIM                                                    : MA 0409011

I.       SUBJEKTIF

A.    IDENTITAS / BIODATA

1.      IDENTITAS BAYI

Nama bayi                   : Bayi Ny S

Tanggal lahir/hari/jam  : 03 April 2011/Minggu/12.01 WIB

Jenis kelamin               : Laki-laki

BB                               : 2200 gram

PB                               : 50 cm

2.      IDENTITAS ORANG TUA

              Istri                                                    Suami

Nama            : Ny S                                   Nama         : Tn H

Umur            : 25 tahun                             Umur         : 30 tahun

Suku bangsa: Sunda                                 Suku bangsa: Sunda

Agama          : Islam                                  Agama       : Islam

Pendidikan   : SMA                                  Pendidikan            : SMA

Pekerjaan      : IRT                                    Pekerjaan   : Wiraswasta

Alamat          : Kawalu                              Alamat       : Kawalu

B.     ANAMNESA

1.      Riwayat Penyakit Kehamilan

Ibu mengatakan bahwa di dalam kehamilannya tidak mempunyai riwayat penyakit yang berat

dan membahayakan kehamilannya

2.      Kebiasaan Waktu Hamil

Ibu mengatakan bahwa makan 3x sehari dengan menu bervariasi. Ibu tidak pernah

mengkonsumsi obat-obatan lain kecuali obat yang diberikan oleh bidan atau dokter dan ibu

juga tidak pernah merokok atau meminum minuman keras.

3.      Riwayat Persalinan Sekarang

Ibu mengatakan persalinannya ditolong oleh bidan di BPS. Jenis persalinannya normal,

lamanya persalinan ± 12 jam, ketuban pecah spontan, tidak ada komplikasi baik pada ibu

maupun bayi. Bayi lahir spontan dengan Apgar skor 7-8

4.      Resusitasi

Tidak dilakukan karena keadaan bayi baik dan hanya dilakukan sedot lender saja.

II.                DATA OBJEKTIF

1.      Keadaan Umum          : Baik

2.      Suhu                            : 37ºC

3.      Pernafasan                   : 50x/menit

4.      Pemeriksaan fisik secara sistematis

Kepala                    : Benjolan (-), kelainan (-)

Ubun-ubun             : Teraba datar, Sutura ada

Muka                      : Simetris, Oedema (-), Luka (-)

Mata                       : Simetris, Sklera putih, konjungtiva merah muda, reflek pupil (+), Oedema (-)

Telinga                   : Simetris, Pendengaran (+)

Hidung                   : Simetris, bersih, pernafasan cuping hidung (-), Lubang hidung ada

Mulut                     : Bibir simetris, warna bibir dan lidah kemerahan, kelainan (-), reflek rooting +/+, reflek

menghisap kuat

Leher                      : Pembengkakan kelenjar thyroid (-), Pembengkakan KGB (-), Pelebaran vena jugularis (-).

Dada                      : Simetris, putting susu ada dan menonjol

Abdomen               : Perut datar, pembengkakan (-)

Tali pusat               : Insfeksi (-), perdarahan (-), pembengkakan (-), bersih

Punggung               : Tulang punggung bayi tidak ada kelainan, spina bifida (-)

Ekstremitas atas dan bawah : Bentuk simetris, jumlah jari lengkap, tidak ada kelainan

Genetalia                : Scrotum sudah ada, Lubang uretra sudah ada, testis sudah turun ke scrotum

Anus                      : Lubang anus ada, mekonium (+)

5.      Reflek

a.       Reflek Moro          : Ada

b.      Reflek Rooting     : Ada

c.       Reflek Sucking     : Ada dan kuat

d.      Reflek Graps/plantar : Ada

6.      Antropometri

a.       Lingkar kepala      : 32 cm

b.      Lingkar dada         : 31 cm

c.       LLA                      : 10 cm

7.      Eliminasi

a.       Miksi         : Bayi sudah miksi dengan warna jernih

b.      Mekonium : Sudah ada dengan warna hijau kehitaman

III.             ANALISA

Bayi Ny S dengan umur 1 jam fisiologis

IV.             PENATALAKSANAAN

1.      Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada keluarga→ibu mengerti

2.      Mengobservasi K/U, TTV

3.      Melakukan inform konsen mengenai tindakan yang akan dilakukan

4.      Memberitahu ibu agar selalu menjaga kehangatan bayinya

5.      Menjelaskan cara menyusui yang benar, memberikan ASI→ibu mengerti dan mau

melakukannya

6.      Menganjurkan ibu untuk menyusui bayi minimal 6 bulan→ ibu mengerti dan mau

melakukannya

7.      Menganjurkan ibu untuk mengimunisasikan bayinya sesuai dengan jadwal→ibu mau

menjalankan apa yang dianjurkan bidan

8.      Memberitahukan ibu cara merawat bayi yang baik dan benar  dan cara merawat tali pusat

bayi

9.      Apabila terjadi tanda-tanda bahaya, segera membawa ke fasilitas yang lebih lengkap.

BAB IV

PENUTUP

A.      Kesimpulan

           Bayi bisa terlahir prematur karena ada sebabnya, dan sebab itu sangat beragam. Sebab-

sebab tersebut ada yang datang dari sang ibu ada juga yang datang dari sang bayi. Kelahiran

prematur juga mempunyai akibat tersendiri terhadap si bayi. Salah satu akibatnya adalah sang

bayi akan mengalami masalah kesehatan pada minggu-minggu awal kehidupannya.

Bayi yang terlahir prematur juga membutuhkan perawatan inkubator saat setelah lahir

hingga si bayi bisa di bawa pulang. Gunanya untuk menyamakan suhu udara saat bayi masih

di dalam kandungan dengan setelah ia lahir.

B.       Saran

Disini kami akan menerima kritik dan saran dari pembaca. Baik secara langsung

maupun tidak langsung guna untuk mencapai hasil yang maksimal. Semoga makalah ini

dapat bermanfaat. Umumnya bagi kami dan khususnya bagi pembaca.

 

25 

DAFTAR PUSTAKA

Markum AH, Asril Aminullah, dkk. 1981. Kegawatan Pada Anak. FKUI: Jakarta.

R. Stright, Barbara. Keperawatan Ibu.-BBL. EGC: Jakarta.

Mansjoer, Arif, Kuspuji Triyanti, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius: Jakarta.

Prawirohardjo, Sarwono, 2005. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pusatka: Jakarta

KELAINAN LAMANYA KEHAMILAN

PREMATUR

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Asuhan kebidanan IV (Patologi Kebidanan)

Disusun Oleh :ENDAH MUSTIKASARI

MA0409011

PRORAM STUDI DIII KEBIDANANSEKOLAH TINGGI ILMU  KESEHATAN MITRA KENCANA

TASIKMALAYA2011

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur seraya dilimpahkan kehadirat-Nya yakni Allah SWT. Sehingga

penulis dapat menyelesaikan asuhan kebidanan IV (Patologi kebidanan) yang berjudul

“Prematur”. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada nabi Muhammad SAW.

Adapun tugas ini disusun untuk memenuhi tugas asuhan kebidanan IV. Dalam

pembuatan makalah ini penulis banyak  mengalami hambatan yang dihadapi. Namun

akhirnya kesulitan tersebut dapat diatasi. Mengingat hal itu penulis menyadari bahwa dalam

menyelesaikan makalah ini penulis tidak lepas dari kesulitan dan kekurangan yang dihadapi.

Untuk itu semua saran dan kritik yang sifatnya mambangun, penulis terima dengan

tangan terbuka. Besar harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi

penulis pada umumnya bagi semua untuk menambah ilmu pengetahuan.

Tasikmalaya, April 2011

Penyusun

 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. i

DAFTAR ISI........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar  Belakang...................................................................................... 1

B.     Tujuan.................................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.    Pengertian Prematur............................................................................... 2

B.     Etiologi Prematur................................................................................... 2

C.     Tanda dan gejala / manifestasi klinik..................................................... 4

D.    Diagnosis................................................................................................ 4

E.     Prognosis................................................................................................ 5

F.      Penatalaksanaan..................................................................................... 5

BAB III CONTOH KASUS

1.      Subjektif................................................................................................ 7

2.      Objektif............................................................................................... 10

3.      Analisa................................................................................................. 12

4.      Penatalaksanaan.................................................................................. 12

BAB IV PENUTUP

A.    Kesimpulan.......................................................................................... 25

B.     Saran.................................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA