pencegahan infeksi
TRANSCRIPT
PENCEGAHAN INFEKSI
Mencegah transmisi silang penyakit berbahaya
dan menjaga kualitas pelayanan
TUJUAN PENCEGAHAN INFEKSI
Bagian dari kualitas pelayanan KB
Mencegah infeksi silang dalam prosedur KB
terutama pada AKDR, suntik, susuk dan
KONTAP.
Menurunkan risiko transmisi penyakit
menular seperti Hepatitis B dan AIDS
Aplikasi Kewaspadaan Standar
Setiap orang dapat merupakan sumber infeksi
Membudayakan cuci tangan
Menggunakan barier protektif (misalnya: sepatu,
masker, kacamata, gaun bedah, sarung tangan)
Penggunaan aseptik dan antiseptik
Memproses instrumen agar aman digunakan
Budaya aman dalam setiap prosedur
Pengelolaan limbah berbahaya secara adekuat
Cucitangan dan
asepsis/antisepsis
Barier
Protektif
Mengelola
benda tajam
Mengelola limbah
Memproses peralatan
Beberapa cara mengurangi risiko
transmisi penyakit
Diantara klien-petugas Cuci tangan
Gunakan Barier Protektif
Sarung tangan
Pelindung mata (kacamata, masker)
Apron/Celemek
Budaya aman di tempat kerja Jangan memasang tutup/membengkokkan jarum suntik
bekas pakai
Selalu berhati-hati dalam memegang/mengelola benda tajam
CUCI TANGAN
Saat datang dan pulang dari tempat kerja
Sebelum dan setelah memeriksa klien
Sebelum dan setelah pakai sarung tangan
Setelah terpapar darah atau sekret tubuh
Setelah tersentuh material berbahaya/toksik
Sebelum dan setelah makan
Setelah menggunakan toilet/buang air
Mencuci tangan
Gunakan sabun, air bersih mengalir 10-15 detik dan pakai handuk pribadi atau tissue
Sebagai alternatif, dapat gunakan bilasan alkohol-gliserin (asalkan tangan tak kotor secara fisik)
Larutan Alkohol/Gliserin
Tambahkan 2 ml gliserin kedalam 100 ml larutan alkohol 60-90%.
Tuangkan sebanyak 3 to 5 ml dan gosokkan pada kedua belah tangan selama 2-5 menit, diperlukan sejumlah 6-10 ml untuk keseluruhan proses.
Formula
Cuci tangan pra-bedah
Gunakan larutan
antiseptik (bila
tersedia) dan bilas
dengan air bersih
mengalir
Gunakan sikat halus
untuk membersihkan
kuku
Gunakan spons untuk
membersihkan kulit
Keringkan tangan dan
lengan dengan handuk
INGAT !
Klien kontrasepsi, umumnya adalah orang
yang sehat dan status tersebut harus tetap
terjaga saat dan setelah pelayanan diberikan
Setiap tindakan dengan risiko infeksi harus
dilaksanakan secara hati-hati dan benar.
Tingginya angka infeksi pascatindakan
menunjukkan rendahnya mutu pelayanan
Barier Protektif
Gunakan kacamata
pelindung, masker,
celemek dan sepatu
tertutup.
Gunakan Sarung Tangan (lihat tabel 3-2 halaman U-15)
Saat melakukan prosedur bedah
Ketika melakukan periksa dalam
Saat mengambil sampel darah
Jika menangani peralatan/linen yang terkontaminasi bahan/sekret menular
Saat mengelola dan membuang limbah
Membersihkan percikan darah/sekret tubuh di peralatan, permukaan meja bedah, lantai
Gunakan sarung tanganSaat melakukan
tindakan bedah
Saat memegang atau menyentuh
peralatan bekas pakai
Ketika membuang limbah
PERLINDUNGAN TRANSMISI PENYAKIT
BAGI PETUGAS KESEHATAN
Kebanyakan infeksi terjadi akibat paparan dengan darah atau cairan tubuh pasien yang secara klinis belum menunjukkan gejala adanya penyakit
Aplikasikan budaya bersih dan aman seperti cuci tangan dan memakai sarung tangan.
Mencegah terjadinya luka tusuk/sayat dan melakukan prosedur antisepsis
Proses peralatan dan sarana kesehatan
Risiko Transmisi Penyakit
Risiko transmisi HIV setelah tertusuk jarum
suntik dari pasien dengan HIV positif adalah
4 : 1000
Risiko penularan HBV setelah tertusuk jarum
suntik dari pasien dengan HBV positif adalah
27 - 37 : 100
Pe
r 1
00
0 H
IV-p
os
itif
0.000
0.002
0.004
0.006
0.008
0.010
0.012
0.014
0.016
1992 –
1993
1993 –
1994
1994 –
1995
1995 –
1996
1996 –
1997
1997 –
1998
1998 –
1999
1999 –
2000
2000 –
2001
Sumber: National AIDS Programme, Indonesia
July 2002
Prevalensi HIV dalam darah donor di
Indonesia pada tahun 1992-2001
Mencegah Luka Tusuk
Gunakan teknik zona aman untuk membawa atau
memindah-tangankan benda/instrumen tajam
Pilih media/penghantar instrumen tajam yang
sesuai (misalnya: wadah logam)
Gunakan pinset atau klem ketika mengambil jarum
atau memasang skalpel/pisau bedah
Beritahukan pada operator bahwa anda akan
memberikan instrumen tajam yang diminta
Mencegah Luka Tusuk
Gunakan pinset saat mengambil jarum dan zona
aman sebagai penghantar instrumen tajam
Mencegah Luka Tusuk
Gunakan klem atau
pemegang jarum
saat memasang
atau melepaskan
pisau bedah atau
instrumen tajam
lain yang harus
disatukan atau
dipisahkan
Eradikasi mikroorganisme di peralatan bekas
pakai melalui berbagai tingkatan proses
Memproses peralatan bekas pakai:
Dekontaminasi
Cuci dan Bilas
Disinfeksi Tingkat Tinggi
Sterilisasi
DTT
Merebus
Mengukus
Kimiawi
Tahapan Proses
peralatan
Sterilisasi
Kimiawi
Uap panas tekanan tinggi
Panas kering
Keringkan,dinginkan,
simpan atau siap
pakai
Dekontaminasi
Cuci dan Bilas
Dekontaminasi Masukkan peralatan bekas pakai yang akan digunakan kembali ke dalam larutan klorin 0,5% segera setelah digunakan.
Rendam selama 10 menit dan segera lakukan pembilasan.
Lakukan pula pembersihan permukaan peralatan (misalnya meja bedah) dengan larutan klorin 0,5%.
Pencucian Cuci dengan air bersih dan sabun atau deterjen
Sikat dengan sikat halus hingga tampak bersih
Lakukan penyikatan dalam air pencuci untuk menghindarkan percikan
Buka engsel atau sambungan peralatan
Bilas merata dengan air bersih.
Desinfeksi Tingkat Tinggi
(Perebusan) Susun peralatan hingga terendam dalam air
Rebus hingga mendidih dalam panci bertutup.
Hitung waktu dari saat air mulai mendidih hingga 20 menit untuk proses DTT
Jangan menambah sesuatu ke dalam panci setelah penghitungan waktu dimulai
Keringkan di udara terbuka sebelum disimpan.
Desinfeksi Tingkat Tinggi (Pengukusan)
Susun peralatan/sarung tangan
agar semua bagian terpapar uap
dan tak terendam air pengukus
Kukus hingga keluar uap air dari
pengukus dan mulai saat itu,
hitung hingga 20 menit
Jangan menambah air atau
peralatan selama
pengukusan berlangsung
Desinfeksi Tingkat Tinggi
secara Kimiawi Masukkan peralatan
kedalam larutan
dekontaminan yang
tersedia
Rendam selama 20
menit.
Bilas dengan air DTT
Biarkan kering
sebelum digunakan
dan disimpan.
Sterilisasi
Autoklaf
106 kPa, 121°C, 20 menit & 30 menit
(tanpa bungkus & terbungkus)
Kimiawi
Rendam dalam Glutaraldehida
selama 10 jam
Panas kering
170°C selama 60 menit atau
160°C selama 120 menit
Menyiapkan kulit atau mukosa
untuk prosedur pembedahan
Jangan menggunakan pisau cukur pada area pembedahan
Pada area berambut, lakukan pengguntingan bila menghalangi lapangan pandang operator
Tanyakan riwayat alergi antiseptik pada klien.
Bersihkan area operasi dengan sabun.
Usapkan larutan antiseptik pada area operasi secara secara melingkar atau atas-bawah
Mengamankan atau membuang
instrumen tajam
Masukkan dalam wadah khusus yang tahan bocor
atau tusukan
Lakukan dekontaminasi sebelum di buang atau
dimasukkan ke dalam wadah tersebut
Jangan menekuk atau mematahkan jarum dengan
tangan
Mengelola Limbah Untuk mencegah infeksi atau cedera berbahaya akibat benda tajam pada petugas pengelola limbah
Menghindarkan penularan penyakit ke masyarakat sekitar
Pisahkan limbah terkontaminasi dan non-kontaminasi
Masukkan bahan-bahan terkontaminasi kedalam pembungkus tahan bocor atau kantong plastik.
Dibuang secara dibakar atau ditanam.
Cara Pengelolaan Limbah
Gunakan sarung tangan rumah tangga
Tempatkan limbah berbahaya dalam wadah
tertutup dan aman
Masukkan instrumen/benda tajam ke dalam
tempat khusus/tahan tusuk
Buang limbah cair pada saluran khusus
Bakar/tanam limbah padat yang
terkontaminasi
Cuci tangan, sarung tangan dan wadah yang
telah digunakan untuk mengelola limbah
Rangkuman
Pencegahan Infeksi merupakan upaya untuk mencegah transmisi silang dan diterapkan dengan mengacu pada kewaspadaan standar
Proses peralatan atau instrumen harus dilakukan secara benar dan taat azaz agar diperoleh hasil maksimal dan memenuhi syarat
Pencegahan Infeksi tidak selalu berarti penambahan biaya, yang paling penting adalah pembudayaan lingkungan bersih dan aman serta menumbuhkan perilaku bekerja secara standar dan selalu menjaga kualitas pelayanan