pemujaan arca bag-2

6
Sanatana dharma Sanatana dharma KURSUS KILAT BHAGAVAD-GITA Bukan hanya sebagai kota pelajar, Yogyakarta juga menyandang predikat sebagai “kota Majemuk.” Resikonya, kita sering gelagapan dan kewalahan menjawab pertanyaan dari umat beragama lain mengenai ajaran dan praktek agama Hindu. Celakanya, kalau mereka mendesak agar kita menjawabnya dengan back up ayat- ayat Weda. Tak cukup dengan jawaban “anak mulo keto”, Anda harus mampu memberikan jawaban rasional dan berlandaskan bhakti, sesuai ajaran kitab suci, dan bukan hasil spekulasi pikiran Anda sendiri! Siapkah Anda??? Mempelajari Catur Weda, banyak kendala teknis yang kita hadapi! Bagaimana Solusinya??? Bhagavad-gita jawabnya!!! Ikuti, Kursus Kilat Bhagavad-gita. Gratiss!!! Do You Have Time for Your Spiritual Life?? Pelajaran Meliputi : - Cara membaca ayat Sanskerta - Cara melagukan ayat-ayat Bhagavad-gita - Menemukan ayat-ayat penting yang menjadi dasar kebenaran Panca Sraddha - Mendiskusikan fenomena- fenomena aktual dalam masyarakat dari sudut pandang Hindu. - Makan siang Tempat : Narayana Smrti Ashram Setiap Hari Minggu Yogyakarta Pukul 11.30 - 13.30 Tutor : Budi Raharjo, M.A. Suryanto, M.Pd. 1 sanatana dharma Newsletter Narayana Smrti Ashram Yogyakarta Bahwa kita harus berbicara kepada orang lain dengan mempertimbangkan daya tangkap seseorang, dibenarkan oleh Nabi Muhammad sendiri. Beliau mengatakan : “Berbicaralah kepada orang sesuai dengan tingkat kecerdasan mereka. Karena jika Anda membicarakan segala sesuatunya kepada semua orang, beberapa di antara mereka tidak dapat memahamimu, dengan begitu akan terjadi kesalahan.” (al-Suhrawardhy, 1905). Karena bangsa Arab kuno pada masa itu memuja berhala dan dalam banyak hal begitu merosotnya, maka beliau tidak menyinggung apapun berkenaan dengan anggota keluarga sendiri itu telah terjadi pada bangsa Arab masa itu. Dapatkah Anda bayangkan, bagaimana mentalitas masyarakat yang harus dihadapi oleh Nabi Muhammad? Kemerosotan moral itu sudah sedemikian hebatnya, sehingga masyarakat saat itu menjadikan berhala-berhala sebagai Tuhan pujaan mereka. . . Umat Hindu : Pemuja Arca, ataukah Penyembah Berhala? (Bagian 2) Ringkasan bagian 1 : Muhammad (Al-Qur’an 4.23) : “Di haramkan atas kamu (mengawini) ibumu, anak -anakmu yang perempuan, dan saudara perempuanmu...” Mengapa ada ayat yang berbunyi demikian? Dapat dipastikan, semua kebiasaan zinah dengan Pelarangan sembahyang kepada Tuhan dengan menggunakan perantaraan patung, arca atau simbol tertentu dalam agama Islam, ternyata tidak terlepas dari sejarah pemujaan berhala yang dilakukan oleh bangsa Arab pada masa lalu. Padahal, sampai saat inipun umat Islam menjadikan Ka’bah yang terbuat dari batu sebagai kiblat dalam setiap sembahyangnya. Sejarah pendirian Ka’bah telah diuraikan pula secara singkat. Lalu, apa yang dimaud dengan berhala? Lagipula, kalau mau jujur, adakah orang yang bisa sembahyang tanpa membayangkan atau memikirkan “figur” atau “sosok” yang dipujanya? pemujaan kepada bentuk Tuhan. Contoh lain, keluarnya ayat Al-Qur’an yang sesuai dengan konteks keadaan bangsa Arab kuno pada waktu itu adalah perintah Nabi Nabi Muhammad melarang pemujaan terhadap berhala, namun pada saat yang sama beliau juga tidak memberikan penjelasan atau gambaran bagaimana 12 Edisi 4/September 2004 Weda Tertua & Terlengkap, Banggalah Menjadi Hindu Edisi 4/September 2004 Edisi 4/September 2004 Referensi : 1. A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada . Srimad Bhagavatam. 1978. Bhaktivedanta Book Trust, USA. 2. Steven Rosen. The Hidden Glory of India. 2002. Bhaktivedanta Book Trust. Hongkong 3. Stephen Knapp. Vedic Prophecies. 2004 4. al-Suhrawardhy. The Life of Prophet Muhammad .1905. Lahore 5. Rev. V.P. Hart & Rosen : Krishna Consciousness and Christianity :East West Dialogue .1989 6. Geo Widengren. Muhammad, the Apostle of God, and His ascension. 1955. Uppsala. 7. Dr. Akif Manaf Djabir. The Hidden Treasure of Al-Qur’an. 1997. India. The Dabir Khas Book Trust

Upload: gung-ngara

Post on 26-Jun-2015

125 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemujaan Arca Bag-2

Sanatana dharmaSanatana dharma

KURSUS KILAT BHAGAVAD-GITABukan hanya sebagai kota pelajar, Yogyakarta juga menyandang predikat sebagai

“kota Majemuk.” Resikonya, kita sering gelagapan dan kewalahan menjawabpertanyaan dari umat beragama lain mengenai ajaran dan praktek agama Hindu.

Celakanya, kalau mereka mendesak agar kita menjawabnya dengan back up ayat-ayat Weda. Tak cukup dengan jawaban “anak mulo keto”, Anda harus mampu

memberikan jawaban rasional dan berlandaskan bhakti, sesuai ajaran kitab suci, danbukan hasil spekulasi pikiran Anda sendiri!

Siapkah Anda???Mempelajari Catur Weda, banyak kendala teknis yang kita hadapi!

Bagaimana Solusinya??? Bhagavad-gita jawabnya!!!Ikuti, Kursus Kilat Bhagavad-gita.Gratiss!!! Do You Have Time

for Your Spiritual Life??

Pelajaran Meliputi : - Cara membaca ayat Sanskerta - Cara melagukan ayat-ayat Bhagavad-gita - Menemukan ayat-ayat penting yang menjadi dasar kebenaran Panca Sraddha - Mendiskusikan fenomena- fenomena aktual dalam masyarakat dari sudut pandang Hindu. - Makan siang Tempat : Narayana Smrti Ashram Setiap Hari Minggu Yogyakarta Pukul 11.30 - 13.30 Tutor : Budi Raharjo, M.A.

Suryanto, M.Pd.

1

sanatana dharmaNewsletter Narayana Smrti Ashram Yogyakarta

Bahwa kita harus berbicara kepadaorang lain dengan mempertimbangkan dayatangkap seseorang, dibenarkan oleh NabiMuhammad sendiri. Beliau mengatakan :“Berbicaralah kepada orang sesuai dengantingkat kecerdasan mereka. Karena jika Andamembicarakan segala sesuatunya kepadasemua orang, beberapa di antara merekatidak dapat memahamimu, dengan begituakan terjadi kesalahan.” (al-Suhrawardhy,1905). Karena bangsa Arab kuno pada masaitu memuja berhala dan dalam banyak halbegitu merosotnya, maka beliau tidakmenyinggung apapun berkenaan dengan

anggota keluarga sendiri itu telah terjadipada bangsa Arab masa itu. Dapatkah Andabayangkan, bagaimana mentalitasmasyarakat yang harus dihadapi oleh NabiMuhammad? Kemerosotan moral itu sudahsedemikian hebatnya, sehingga masyarakatsaat itu menjadikan berhala-berhala sebagaiTuhan pujaan mereka.

..

Umat Hindu : Pemuja Arca, ataukahPenyembah Berhala?

(Bagian 2)Ringkasan bagian 1 :

Muhammad (Al-Qur’an 4.23) :“Di haramkan atas kamu (mengawini)ibumu, anak -anakmu yang perempuan, dansaudara perempuanmu...” Mengapaada ayat yang berbunyi demikian? Dapatdipastikan, semua kebiasaan zinah dengan

Pelarangan sembahyang kepadaTuhan dengan menggunakanperantaraan patung, arca atau simboltertentu dalam agama Islam, ternyatatidak terlepas dari sejarah pemujaanberhala yang dilakukan oleh bangsaArab pada masa lalu. Padahal, sampaisaat inipun umat Islam menjadikanKa’bah yang terbuat dari batu sebagaikiblat dalam setiap sembahyangnya.Sejarah pendirian Ka’bah telahdiuraikan pula secara singkat.

Lalu, apa yang dimaud denganberhala? Lagipula, kalau mau jujur,adakah orang yang bisa sembahyangtanpa membayangkan atau memikirkan“figur” atau “sosok” yang dipujanya?

pemujaan kepada bentuk Tuhan. Contohlain, keluarnya ayat Al-Qur’an yang sesuaidengan konteks keadaan bangsa Arab kunopada waktu itu adalah perintah Nabi

Nabi Muhammad melarang pemujaanterhadap berhala, namun pada saat yangsama beliau juga tidak memberikanpenjelasan atau gambaran bagaimana

12

Edisi 4/September 2004 Weda Tertua & Terlengkap, Banggalah Menjadi Hindu

Edisi 4/September 2004 Edisi 4/September 2004

Referensi :1. A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada . Srimad Bhagavatam. 1978. Bhaktivedanta Book Trust, USA.2. Steven Rosen. The Hidden Glory of India. 2002. Bhaktivedanta Book Trust. Hongkong3. Stephen Knapp. Vedic Prophecies. 20044. al-Suhrawardhy. The Life of Prophet Muhammad .1905. Lahore5. Rev. V.P. Hart & Rosen : Krishna Consciousness and Christianity :East West Dialogue .1989

6. Geo Widengren. Muhammad, the Apostle of God, and His ascension. 1955. Uppsala. 7. Dr. Akif Manaf Djabir. The Hidden Treasure of Al-Qur’an. 1997. India. The Dabir Khas Book Trust

Page 2: Pemujaan Arca Bag-2

Sanatana dharmaSanatana dharma 2

Larangan Pemujaan Berhaladalam Kristen

Selain dalam Al-Qur’an, pelaranganpemujaan terhadap berhala juga dapat kitatemukan dalam kitab Injil, khususnyaPerjanjian Lama (Old Testament) yangmerupakan kitab suci bagi umat Yahudi,

Anda butuhBuku-buku agama Hindu?

Poster dewa-dewi?,kaset & CD lagu-lagu,atau aksesoris cantik

khas Hindu? Hubungi :

WiraTelp : (0274) 885794

atau datang langsung keNarayana Smrti Ashram

Jl. Sudarsan Chakra No 03Maguwoharjo, Yogyakarta

’wujud’ Tuhan yang sesungguhnya. Secaraterbuka beliau tidak pernah berbicara tentangbentuk Tuhan, namun dalam beberapa ayatAl-Quran beliau memberikan secara tersiratatau tersembunyi tentang wujud Tuhan.Mengapa? Bangsa Arab saat itu membuatdan memuja berhala dengan bentuk-bentuksemau mereka sendiri. Kalau NabiMuhammad menyebut dan menjelaskanbentuk Tuhan, pastilah mereka akanmembuat berhala-berhala baru. Padahal,pelarangan pemujaan berhala itulah yangmenjadi misi utama kehadiran NabiMuhammad.

Hal ini seperti yang dilakukan olehSang Buddha, yang muncul di India saatorang-orang secara keliru memahami ajaranWeda dan secara salah melakukan korban sucihewan dengan mengatasnamakan Weda,hanya demi kepuasan indria-indria merekasendiri. Guna menghentikan semua itu, SangBuddha mengajarkan filsafat ahimsa, yangberarti tidak melakukan kekerasan terhadapsemua makhluk hidup. Buddha memintakepada semua pengikutnya untuk menolakajaran Weda. Seperti juga Nabi Muhammad,beliau mengajarkan sesuai tempat, waktu, dankecerdasan spiritual masyarakat pada saat itu.

Jadi dapat dimengerti bahwa karenakemerosotan prinsip-prinsip keagamaan or-ang-orang Arab pada masa itu, NabiMuhammad telah diutus oleh Allah, TuhanYang Maha Esa, guna membangun agamayang benar dan menghentikan semua bentukpemujaan atas patung-patung yang diciptakan

atas dasar angan-angan manusia yangkeberadaannya sangat menonjol padawaktu itu. Tetapi hal ini tidaklah berartibahwa Nabi Muhammad menolakpemujaan kepada arca yang dibenarkanmenurut aturan kitab suci, dan hal itu dapatkita temukan apabila kita secara dekatmengkaji kehidupan Nabi Muhammad.

Menurut Geo Wedengren (1995),menurut tradisi Muslim, suatu waktu, saatNabi Muhammad mengalami Isra Miraj(naik ke planet-planet sorga), dan setelahmemasuki lapis ke tujuh dari planet sorga,beliau menghadap singgasana Allah. Halini terjadi saat Nabi Muhammad menerimailmu pengetahuan rohani dari Allah.

Pengetahuan rohani yang diterimaoleh Nabi Muhammad ini ada 3 jenis : 1)pengetahuan yang Allah perintahkankepada Nabi Muhammad untukdisembunyikan; 2) pengetahuan yang Al-lah persilahkan kepada Nabi Muhammadapakah hendak diungkapkan ataudisembunyikan; 3) pengetahuan yang Al-lah perintahkan kepada Nabi Muhammaduntuk diajarkan kepada semua masyarakatArab pada masa itu.

Pada saat Nabi Muhammad naik kesorga dan berjumpa dengan Allah, Allahsedang duduk di atas singgasana-Nya.Setelah peristiwa itu, ketika kemudianorang-orang bertanya kepada NabiMuhammad : “Apakah Anda telah melihatAllah?” Sang Rasul menjawab : “Sayahanya melihat cahaya, cahaya yang begitukemilau, di mana Allah berada di balik20.000 tirai korden. Jika korden itu dibukadan seseorang melihat wajah Allah makadia akan segera terbakar menjadi debu”(Jabir, 1997). Hal ini menunjukkan bahwasesungguhnya Tuhan memiliki wujud, yangmerupakan dasar bagi umat Hindu dalammelakukan pemujaan kepada Tuhan dalambentuk arca atau murti.

11

Jadi, yang dihormati bukanlah secarikkain merah putih itu semata, melainkansesuatu yang disimbolkannya. Benderamerah putih adalah simbol sebuah negara,sebuah bangsa, sebuah harga diri, sebuahkehormatan, yaitu Indonesia. Kain merahyang dijahit di atas kain putih, identik denganIndonesia. Kalau itu dibakar, orang Indone-sia akan rela mengorbankan nyawanya.Padahal, kalau ada orang menginjak ataumembakar seragam anak-anak sekolah dasar,yang jelas-jelas juga merah putih, apakahorang juga akan tersinggung dan marahbesar?

Seperti halnya bendera tadi, begitupula masalahnya dengan Tuhan yang“berada” dalam arca, dengan Tuhan yangberada dalam lantai. Orang marah kalauarca dirusak, karena yang dirusak adalah

Sekarang kejayaan Inggeris sebagainegara penjajah telah berakhir, Inggeris tidaklagi memiliki taring. Sebaliknya, gantianarca-arca India yang sekarang “menjajah”penduduk Inggeris dan negara-negaralainnya. Sejak tahun 1971, acara RathaYatra yang dulu ditertawakan oleh paramisionaris itu, kini justru menjadi acara yangdinanti-nantikan oleh orang-orang Baratyang telah beralih menganut agama Hindu.

Kuil-kuil Hindu lengkap dengan arcaKrishna, Caitanya, Wishnu, Siwa, Ganeshdan lain-lainnya kini dapat kita jumpaihampir diseluruh kota besar di dunia.Orang-orang Barat yang mengutamakanrasionalitas dan materialis, kini berangsur-angsur mengerti, bahwa cara sembahyangkepada arca vigraha Tuhan bukanlahidolatry atau pemujaan berhala.

Mereka sadar, bahwa orang Islam punmasih wajib sembahyang menghadapKa’bah di kota Mekah. Orang Katholikmasih menempatkan patung Yesus padagereja-gereja mereka. Toh, orang yang tidakpakai arca yang terbuat dari bahan-bahankasar, juga masih memuja “arca” yangterbuat dari bahan “halus”, yang merekagambarkan dalam pikiran mereka masing-masing. Bukankah demikian?

Jadi, umat Hindu pemuja arca, bukanpenyembah berhala. Banggalah menjadiHindu!

simbol kehadiran Tuhan yang dipujanya.Kesimpulannya, umat Hindu bukanlah

pemuja berhala. Umat Hindu tidakmenyekutukan Tuhan, ketika merekabersembahyang kepada Tuhan denganperantaraan arca vigraha. Justru umat Hindusangat jujur, mengakui ketidakmampuanpanca inderanya yang bersifat material untukmelihat dan merasakan kehadiran Tuhanyang bersifat spiritual. Manusia hanyamampu melihat dan mengapresiasi hal-halmaterial yang kasat mata. Diakui atau tidak,toh setiap orang butuh bayangan ataugambaran sebuah obyek yang dalampikirannya dianggap sebagai Tuhan.Tuhan adalah pemilik segala sesuatu, sumbersegala sesuatu, baik yang bersifat materialmaupun spiritual. Karena manusia hanya

bendera? Tidakkah itu berarti jugadiskriminatif, pilih kasih???

bisa melihat yang material, karena rasakasih-Nya, Tuhan berkenan hadir dalambentuk-bentuk yang terbuat dari bahan-bahan material guna menerima pelayananbhakti dari para penyembah-Nya.

Ada sebuah kenyataan menarik dalamcara sembahyang kepada arca ini. Dulu,saat Inggeris masih menjajah India, paramisionaris dan pendeta Kristen mengejek danmengolok-olok habis-habisan arcaJagannath (Krishna), Baladeva danSubhadra, yang sedang diarak diatas keretadijalan-jalan besar oleh ribuan orang Hindudi kota Jagannath Puri. Mereka menulisartikel-artikel di surat kabar dan media lainyang terbit saat itu, menyebut arca-arcatersebut sebagai bukti keprimitifanpenduduk India yang masih memuja batu-batu yang dipoles.

Edisi 4/September 2004 Edisi 4/September 2004

Page 3: Pemujaan Arca Bag-2

Sanatana dharmaSanatana dharma 3

“Kamu tidak akan membuatatasmu patung berhala, atau keserupaandengan apapun, yang ada disurga di atas,atau yang ada di atas bumi, atau yangada dalam air; kamu tidak akan tundukpada mereka, tidak pula melayanimereka, karena aku Tuan Tuhanmuadalah seorang Tuhan pencemburu”.

Menurut Rev. V. P. Hart & Satyaraja(1989), dalam hubungannya dengan kitabPerjanjian Lama, larangan terhadappemujaan berhala muncul dalam konteksuntuk mempertahankan pemuja Yahweh,Tuhan Yang Maha Esa, agar tidak tundukdan menyembah Baals, Ishtars,dan lain-lain,yang merupakan nama-nama dewa-dewapujaan umat pada masa itu. Dengan katalain, terjadi pemujaan kepada berbagai dewapada waktu itu, dan dalam upayamenghindari hal itu, diberikan larangan kerasuntuk memuja “lesser gods” atau tuhan-tuhan yang lebih rendah, termasuk pemujaankepada arca atau patung.

Ayat tersebut merupakan salahsatu dari sepuluh perintah Allah yangtermashyur. Dengan dasar ayat-ayat itu,umat Judeo-Kristen mengembangkan sikapkebencian yang kuat terhadap kegiatanpemujaan arca. Selanjutnya, larangan itupundimaknai sebagai larangan untuk memujawujud Tuhan yang dibenarkan menuruturaian kitab-kitab suci sekalipun. Larangan-larangan itulah yang mengilhamipenghancuran tempat-tempat sembahyangumat Hindu khususnya di India, pada masapasukan Islam dan Kristen menguasai India.

*-*

Miliki Koleksi Lengkap Newsletter Sanatana Dharma!!!!Seri Ramalan-Ramalan Dalam Weda

- Ramalan & Misi Nabi Muhammad dalam Bhavisya Purana- “Missing Years”, Ramalan Yesus dalam Bhavisya Purana & Perjalanan-Nya keIndia- Umat Hindu : Pemuja Arca, ataukah Penyembah Berhala?? (Bagian 1 & 2)- Buddha Gautama : Avatara Wishnu, Mengapa Mengajarkan Agama Buddha???- Sankara : Avatara Dewa Siwa, Penerus Misi Kemunculan Sang Buddha.- Sri Caitanya Mahaprabhu : Avatara Krishna di Jaman Kali Yuga & Ramalan Misinya dalam Kitab-kitab Weda. - Ramalan Kalki Avatara & Ramalan KembalinyaYesus : Membicarakan Tokoh yang Sama??? ..... dan banyak artikel menarik lainnya.Hubungi : Surya (081328340931)

Kristen, dan agama-agama serumpun.Terdapat larangan tegas untuk menciptakanarca atau berhala dan menyembah bentuk-bentuk itu. Dalam Exodus 20.3 terdapatperintah :”Thou shalt have no other godsbefore Me (Kamu tidak boleh mempunyaiTuhan lain di hadapan-Ku)”. Larangan itudipertegas lagi dalam ayat-ayat selanjutnya(Exodus 20.4-5): “Thou shall not make untothee any graven (carved) image of anylikeliness of anything that is in the sky above,or that is on the earth beneath, or that is inthe water under earth…Thou shall not bowdown to them, nor serve them ; for I theLord thy God am a jealous God.”

Ajaran Pemujaan Arca dalamKitab-kitab Weda.

Dari uraian terdahulu, telah dapatkita simpulkan bahwa ajaran pelaranganterhadap arca Tuhan (atau sarana apapunyang dianggap sebagai perwujudan Tuhan)dalam agama Islam, Kristen, dan Katholikdidasarkan pada larangan yang memangtercantum dalam Injil dan Al-Qur’an. Lalu,bagaimana dengan kitab Weda? Apakahdalam Weda terdapat larangan yang serupa?Apakah dalam kitab-kitab Weda,sembahyang kepada Tuhan dalam bentukarca atau simbol-simbol lainnya jugadianggap sebagai bentuk kesesatan danpenghinaan kepada Tuhan?

10

Anda ingin artikel-artikel Sanatana Dharma dapat dibaca oleh lebihbanyak umat Hindu di seluruh Indonesia? Kami membutuhkan para

dermawan yang rela berdana punia seikhlasnya, tanpa mengharuskankami mencantumkan nama ataupun jenis usaha dan layanan jasa

mereka dalam Newsletter ini. Dengan membantu kami memperbanyakoplah Newsletter ini, Anda telah berpartisipasi mencerdaskan umatHindu, dan membangun kebanggaan mereka sebagai orang Hindu.Bhagavad-gita menyatakan, diantara berbagai bentuk Yajna, Yajna

dalam bentuk ilmu pengetahuan adalah yang paling mulia.Kirimkan punia Anda ke : Suryanto, BNI Cab. UGM Yogyakarta,No : 0038915787 Harap konfirmasi ke : 081328340931

Lho, kok Pilih Kasih???

Penjelasan konsep pemujaan arcaseperti yang telah disajikan di atas,seringkali masih menyisakan pertanyaanlain yang tidak kalah memojokkan. Kalaubenar Tuhan ada di mana-mana, termasukdi dalam arca ditempat sembahyang,bukankah berarti Tuhan juga ada di lantaiyang kita injak-injak setiap hari? Kenapakita pilih kasih, hanya hormat kepadaTuhan yang di dalam arca, sementaradengan seenaknya “menghina Tuhan” didalam lantai? Juga, kenapa orang marahkalau ada arca atau murti yang dirusakatau dihancurkan? Tidakkah itu namanyadiskriminatif?

Jawabnya, akan sama denganjawaban terhadap pertanyaan : Kenapaorang menghormat kepada benderanegaranya, padahal bendera itu tidak lebihdari secarik kain? Kenapa orang maumengangkat tangan dengan sikap hormatpada saat upacara penaikan benderamerah putih? Mengapa orang Indonesiamarah besar kalau misalnya ada orangAustralia yang demo dan membakar kainmerah putih, bendera Indonesia? Mengapakita tidak marah, kalau ada orangmenginjak-injak kain warna merah dan kainwarna putih yang tidak dijahit sebagai

Oleh karena itulah Sri Krishnamemberikan penjelasan tata cara pembuatandan pemujaan arca vigraha secara lengkapkepada Uddhava. Jadi, dalam hal ini, TuhanSendirilah yang memberikan petunjuk danmengijinkan pemujaan arca yang dilakukanoleh umat Hindu. Sudah barang tentu,“Tuhan umat Hindu” tidak pernah cemburu,kalau ada umat-Nya yang menyembahperwujudan atau simbol tertentu sebagaiperantara.

Satu hal yang harus diingat,orang tidak boleh membentuk arca sesukahatinya, lalu menjadikan itu sebagai Tuhanpujaannya. Arca harus dibuat menurut aturandan ketentuan yang telah ditetapkan dalamkitab-kitab Weda. Ada mantra-mantra khususyang ditetapkan untuk “mengundang” Tuhanagar berkenan bersemayam dalam arca yangkita buat dan menerima pemujaan kita.Kalau kita ingin agar surat kita sampai kepadatujuan, maka kita harus memasukkan suratkita ke dalam kotak surat yang resmi, yangdibuat oleh pihak pemerintah atau swastayang berwenang untuk hal itu. Kita tidak bisamembuat kotak surat sendiri, memasukkansurat kita ke dalamnya, lalu berharap suratitu akan sampai tujuannya. Begitu pula denganarca, kita tidak boleh membuatnya menurutselera kita sendiri.

Misalnya, seorang pemuja Siwa yangmemuja linggam Siwa. Bentuk linggam yangada seperti sekarang, bukanlah hasil imajinasiliar manusia semata. Juga, penggambaranSiwa yang berkalung ular kobra, atau Ganeshayang berbadan manusia berkepala gajah.

Brahma digambarkan berkepala empat,Wishnu berlengan empat, atau Krishna yangmemegang seruling, adalah berdasarkanpada informasi yang ada dalam Weda.

Edisi 4/September 2004 Edisi 4/September 2004

Page 4: Pemujaan Arca Bag-2

Sanatana dharmaSanatana dharma 4

Apakah Tuhan orang Hindu (kalaumemang benar Tuhan itu lebih dari satu) jugamenjadi cemburu kalau umat Hindusembahyang kepada arca? Apakah umat Bud-dha yang bersembahyang kepada patungBuddha juga memiliki Tuhan yang sukacemburu?

Untuk menjawab pertanyaan sepertiitu, dapat kita awali dengan terlebih dahulumenjelaskan arti kata “arca”. Bukankah kata“arca” asalnya dari bahasa Sanskerta yangsudah diserap ke dalam bahasaIndonesia?Dalam perkembangannya, kata‘arca’ kemudian identik dengan kata patungatau berhala, dan sering dimaknai secaranegatif. Sembahyang umat Hindu kepadaTuhan dengan penggunaansarana arca, dicap sebagaikegiatan pemujaanterhadap berhala, danpenghinaan kepada Tuhan.

Padahal, dalamkitab-kitab Weda, carasembahyang kepada Tuhanmelalui perantaraan arca-vigraha adalah sebuahanjuran bagi mereka yangingin maju dalam jalanmendekatkan diri kepadaTuhan. Benarkah? Mari kitakaji bersama uraianbeberapa kitab Wedaberikut. Sumber referensiutama dalam pembahasanini adalah kitab SrimadBhagavatam atau kitab Bhagavata Purana,yang telah diterjemahkan ke dalam bahasaInggeris oleh His Divine Grace A.C.Bhaktivedanta Swami Prabhupada.

vadanti tat tattva-vidastattvaà yaj jïänam advayam

brahmeti paramätmetibhagavän iti çabdyate

“Learned transcendentalists who

Pada umumnya masyarakat telahmengenal dan mempelajari Bhagavad-gitayang berisi ajaran rohani Sri Krishna kepadaArjuna, sebelum mulainya perang Bharata-yuda. Namun, tidak banyak umat Hindu yangmengenal dan mempelajari kitab Uddhava-gita, yaitu ajaran rohani Sri Krishna kepadasekretaris pribadinya, Uddhava, pada saat SriKrishna hmengakhiri kegiatan rohani-Nya dibumi ini. Bhagavad-gita sering dipelajarisebagai kitab tersendiri, meskipun sebenarnyaia merupakan bagian dari kitab Mahabharata,

know the Absolute Truth call this nondualsubstance Brahman, Paramätmä orBhagavän” (Bhagavata Purana 1.2.11)

Terjemahan : “Para rohaniwanterpelajar yang mengenal KebenaranMutlak, menjuluki zat yang tidak nisbitersebut Brahman, Paramatma, atauBhagavan”.

yaitu Bab 25 sampai dengan Bab 42Bhisma Parva (Bhagavad-gita terdiri dari18 bab). Begitu pula, kitab Uddhava-gitamerupakan bagian dari kitab BhagavataPurana atau dikenal pula sebagai SrimadBhagavatam, khususnya Sloka 11.14.1sampai dengan 11.29.49. Para sarjanaWeda, khususnya para Waishnawamenjuluki kitab Bhagavata Purana sebagaiensiklopedi ilmu tentang Tuhan. Dalamkitab inilah, diuraikan secara panjang lebar,bahwa dalam Weda, Tuhan diinsyafi ataudisadari dalam tiga aspek, yaitu sebagaiBrahman, Paramatman, dan Bhagavan.

Uddhava bersujud dikaki Sri Krshna sambilmeneteskan air mata.Pada saat inilahUddhava menerimapelajaran tatacarasembahyang kepadaarca-vigraha Tuhan.

9

Kita semua pastisepakat, bahwa Tuhanmampu berada di dalamsegala sesuatu! Asal,Beliau Mau! Kalau tidak,apa hebatnya Tuhan?Karena itulah, salah satunama Tuhan dalambahasa Sanskerta adalah“Wishnu”, yang artinya“Dia yang merasuk dan

bersemayam dalam segala sesuatu.Bukankah ternyata justru manusia yangmembatasi Tuhan? Tuhan tidak mungkinbegini, Tuhan tidak boleh begitu. Tuhanbukan ini dan bukan itu! Karena itu, kalaukita menyembah Tuhan dalam wujud arcaatau pratima, kita dianggap membatasiTuhan. Masak sih Tuhan seperti batu?Pertanyaannya, benarkah Tuhan memangakan terbatasi oleh batasan-batasanmanusia? Mampukah batasan-batasan kitaitu benar-benar membatasi Tuhan yangTanpa Batas itu?

Sekali lagi, indera manusia hanya bisamenangkap dan memahami hal-hal yangbersifat material, sedangkan Tuhan bersifatrohani atau spiritual. Oleh karena itu, Tuhanberkenan hadir dalam wujud arca atau murtiyang terbuat dari bahan-bahan material,yang dapat dilihat dan diraba oleh inderamanusia. Arca atau murti boleh dibuat daribahan kayu, batu, logam, tanah liat, cat,dan sebagainya.

Satu lagi contohtipuan optis, buktik e t e r b a t a s a nkemampuan indriamata kita! Cobalahterka : Gambar sebuahgelas atau gambar duawajah?

Tuhan Maha Hebat,Beliau mampumengubah sesuatu yangbersifat material menjadibersifat spiritual, begitupula sebaliknya, sesuaidengankehendak-Nya.

Apa sulitnya bagi Tuhan untuk “masuk”ke dalam arca atau murti itu, untuk menerimabhakti dan persembahan dari pemuja-Nyayang berbhakti dengan hati dan keinginan yangtulus? Bukankah batu, kayu, logam, ataubahan-bahan lainnya, toh semuanya adalahciptaan Tuhan Sendiri? Apakah kita akandisebut menghina dan menyekutukan Tuhan,kalau kita manfaatkan benda-benda ciptaanTuhan untuk mengagungkan dan mendekatkandiri kepada-Nya.

Sering kita mendengar pernyataanbahwa Tuhan berada di mana-mana. Kalaukemudian saya bertanya : “ Tuhan ada dimana-mana. Apakah itu berarti Tuhan jugaada di dalam arca? Mampukah Tuhan masuk,berada dan bersemayam dalam arca yangdipuja oleh umat Hindu itu?”

Mendengar itu, banyak orang yang sertamerta menjawab: “Ah...tidak mungkindong...Tuhan tidak mungkin ada di arca. Arcakhan buatan manusia?Tidak mungkin Tuhanada dalam benda-benda ciptaan manusia!”

mengenai hal itu. Jangan mengatakan tidaksebelum Anda membuktikannya.

Alasan itulah yang melandasi konseppemujaan arca atau murti yang dijelaskandalam kitab-kitab Weda. Tuhan sadar betulakan kemampuan manusia, sehingga Beliaumemberikan fasilitas kepada kita untukmelakukan pemujaan kepada-Nya, melaluiwujud-Nya yang dapat kita lihat, kita raba,dan kita layani dengan indera-indera kita.

Lalu, kita bisa mengejar jawaban itudengan menyimpulkan begini: “Oh, jadiTuhan kalah dengan manusia? Manusialebih hebat dari Tuhan, karena mampumenciptakan sesuatu yang membuat Tuhantidak mampu memasukinya? Tuhan yangtadinya ada dimana-mana, Maha Ada,menjadi tidak berdaya menghadapi benda-benda ciptaan manusia! Bukankah ituberarti Tuhan juga tidak mampu beradadalam masjid, gereja, pura, atau wihara,

karena semua tempat-tempat itu adalah ciptaanmanusia?” Lalu, apagunanya kita sembahyangdi pura, masjid ataugereja?

Edisi 4/September 2004 Edisi 4/September 2004

Page 5: Pemujaan Arca Bag-2

Sanatana dharmaSanatana dharma 5

Selanjutnya, dalam sloka 1.3.28,dinyatakan bahwa kåñëas tu bhagavänsvayam, artinya Sri Krishna adalahKepribadian Tuhan Yang Maha Esa(Bhagavan). Dari kata Bhagavan ini, lahirlahnama Bhagavad-gita (Song of God, atauNyanyian Tuhan), serta nama kitab“Bhagavata Purana”, yang berarti “sejarahkegiatan rohani dan pengetahuan tentangKepribadian Tuhan Yang Mahaesa”.

Itulah sebabnya, kalau kita cermati,mengapa dalam sloka-sloka Bhagavad-gita,setiap Kali Sri Krishna bersabda, ayatSanskertanya berbunyi : “sri bhagavan

diterbitkan olehNarayana Smrti Ashram

Yogyakarta

Tim RedaksiSuryanto, M.PdWawan Yulianto

I Made Purna AnandaGede Suwardana

Jl. Sudarsan Chakra No 03200 m Sebelah Utara SMKN I DepokRing Road Utara, Maguwoharjo, SlemanYogyakarta, 55282 . Telp. (0274) 885794.

Hp. 081328340931E-mail: [email protected]

çré-uddhava uväcakriyä-yogaà samäcakñvabhavad-ärädhanaà prabhoyasmät tväà ye yathärcantisätvatäù sätvatarñabha

Sri Uddhava bertanya: Wahai SriKrishna, tuan bagi para penyembah, mohonmenjelaskan cara yang telah ditetapkandalam menyembah Anda dalam wujudAnda sebagai arca. Bagaimana kualifikasipara bhakta yang memuja arca, atas dasarapa pemujaan seperti itu dilakukan, danbagaimanakah cara pemujaannya secararinci? (Bhagavatam11.27.1)

etad vadanti munayomuhur niùçreyasaà nåëäm

närado bhagavän vyäsaäcäryo ‘ìgirasaù sutaù

“Resi-resi yang mulia menyatakanbahwa pemujaan arca seperti itumemberikan manfaat terbesar bagikehidupan manusia. Itulah pendapatNaradaMuni, rsi agung Vyasadeva, danpendapat guru saya sendiri, Båhaspati(aìgirasaù sutaù) (Bhagavatam 11.27.2)Muni, rsi agung Vyasadeva, dan pendapatguru saya sendiri, Båhaspati (aìgirasaùsutaù) (Bhagavatam 11.27.2)

uvaca”. Begitupun dalam kitab BhagavataPurana dan lain-lainnya.

Baiklah, setelah kita ketahui secararingkas tentang Uddhava-gita, marilah kitabahas kembali ayat-ayat yang mengajarkanpemujaan kepada arca-vigraha,sebagaimana yang diajarkan oleh Sri Krishnakepada Uddhava. Uddhava bertanya kepadaSri Krishna sebagai berikut :

niùsåtaà te mukhämbhojädyad äha bhagavän ajaùputrebhyo bhågu-mukhyebhyodevyai ca bhagavän bhavaùetad vai sarva-varëänämäçramäëäà ca sammatamçreyasäm uttamaà manyestré-çüdräëäà ca mäna-da

“Wahai Sri Krishna yang palingmurah hati, ajaran mengenai prosespemujaan Arca tersebut, pertama kaliterpancar dari bibir padma Anda sendiri.Selanjutnya, pengetahuan tersebutdiajarkan oleh Brahma kepada putra-putranya yang dipimpin oleh Resi Bhrgu,

8

Lalu, bagaimana solusinya? Padahal,kalau mau jujur, kita tidak pernah bisabersembahyang pada kekosongan. Saatberdoa, sembahyang, ataupun melakukanpemujaan, pastilah pikiran kitamembayangkan suatu figur, sosok, bentuk,wujud, konsep, atau gambaran tertentu, yangkita jadikan sebagai obyek untuk pemusatanpikiran. Bukankah demikian? Entah itu berupa“cahaya menyilaukan”, “orang tua yangagung dan bijak”,“omkara”, “gambarJesus”, “KaligrafiAllah” tanda salib,dan sebagainya danseterusnya. Selaluada sesuatu yangkita wujudkan – baiksecara sadarataupun tidak sadar– dalam pikirankita, sebuah obyekyang dapat kitajadikan sebagait e m p a tm e n c u r a h k a nkesedihan, dukacita, ataupunp e r m o h o n a n -permohonan kita.Bukankah umat Is-lam juga diwajibkan untuk menghadap ke arah“kiblah” yaitu berupa Ka’bah yang berada dikota Mekah, Arab Saudi? Arahmenghadapnya bisa ke barat, timur, utara,selatan, tenggara, dan sebagainya, tergantungpada arah mana kota Mekah kalau dilihatdari negara di mana umat Islam berada.Bukankah, Islam yang mengajarkan agar or-ang tidak menggambarkan wujud Allah pun,masih menganjurkan agar umatnyasembahyang dengan menghadap ke arahKa’bah sebagai pusat konsentrasi? BukankahKa’bah juga terbuat dari batu?

Demikianlah, pada dasarnya, orangtidak bisa sembahyang pada kekosongan.Kalau kita pelajari secara mendalam danmenyeluruh ayat-ayat Weda, maka akan kitatemukan uraian-uraian bahwa Tuhan memilikiwujud rohani, Tuhan memiliki badan rohani.Kebenaran Tertinggi menurut Weda adalahdalam bentuk Kepribadian Tuhan Yang MahaEsa (Bhagavan). Sebagaimana sebuah negara

Salah satu keunikan dankelengkapan kitab Weda adalah, iamenguraikan secara sangat lengkap sifat-sifat, wujud dan kegiatan Tuhan, yangtidak dapat ditemukan dalam kitab sucilainnya. Mungkin ada yang bertanya,tidakkah wujud Tuhan itu hanyalah hasil

penggambaran dan imajinasimanusia semata? Jawabannyatidak. Menurut Weda, Tuhantahu pasti bahwa manusia tidakakan pernah mampu memikirkan

Tentu saja, semua itu bisa teratasi,bila Tuhan yang berinisiatif, Tuhan yangharus “mengalah”, dengan menampakkandiri kepada manusia. Tuhan memiliki hakprerogatif untuk melakukan itu kepadayang dikehendaki-Nya. Pihak Tuhan lahyang harus berinisiatif untuk memberitahumanusia tentang sifat-sifat, wujud dankegiatan-Nya, tentu sejauh dan sebatasyang dapat dimengerti dan dipahami olehotak manusia yang serba terbatas ini.

Itulah yang terjadi dalam kitab Weda,yang tidak dapat dijumpai dalam kitab-kitab lainnya di dunia. Kalau kita mausecara obyektif mempelajari danmembandingkan kelengkapan informasiatau pengetahuan tentang Tuhan, alamrohani, dan kegiatan-kegiatan Tuhan yangtersajikan dalam berbagai kitab suci didunia, maka kitab Weda lahyangmenyediakan informasi paling lengkap

Contoh tipuan pandangan mata.Cobalah terka : Gambar seoranggadis muda berbulu mata lentik,ataukah seorang nenek berhidungbesar?

memiliki pemerintahan, maka akan adaseseorang yang bersifat individu yangmenjadi kepala pemerintahan.

atau membayangkan wujud-Nya. Itu semua berada diluarbatas kemampuan manusia.Lalu, bagaimana jalankeluarnya? Bukankah manusiatidak akan bisa mencintaiTuhan, kalau manusia tidakmemiliki gambaran apapuntentang Tuhan?

Edisi 4/September 2004

Page 6: Pemujaan Arca Bag-2

Sanatana dharmaSanatana dharma 6

Sri Krishna menjawab pertanyaanUddhava dengan menyatakan sebagaiberikut :

vaidikas täntriko miçravaidikas täntriko miçravaidikas täntriko miçravaidikas täntriko miçravaidikas täntriko miçraiti me tri-vidho makhaùiti me tri-vidho makhaùiti me tri-vidho makhaùiti me tri-vidho makhaùiti me tri-vidho makhaùtrayäëäm épsitenaivatrayäëäm épsitenaivatrayäëäm épsitenaivatrayäëäm épsitenaivatrayäëäm épsitenaivavidhinä mäà samarcaretvidhinä mäà samarcaretvidhinä mäà samarcaretvidhinä mäà samarcaretvidhinä mäà samarcaret

“Hendaknya seseorang memuja-Kudengan penuh kehati-hatian dengan memilihsalah satu cara pemujaan yang telahditetapkan untuk memuja-Ku, yaitu : Vaidika,tantra, atau gabungan keduanya.

“Seorang dvija (orang yang sudahdilahirkan dua kali, atau orang yang sudahpunya guru spiritual) harus menyembah-Ku,sepenuh hati (tanpa sikap mendua),mempersembahkanberbagai perlengkapandengan cinta Bhakti kepada wujud-Ku sebagaiarca, atau kepada wujud-Ku yang munculdalam tanah, dalam api, dalam matahari,dalam air, atau dalam hati penyembah itusendiri”.(Bhagavatam 11.27.9)

sandhyopästyädi-karmäëivedenäcoditäni me

püjäà taiù kalpayet samyak-saìkalpaù karma-pävaném

“Dengan memusatkan pikirannyakepada-Ku, seseorang hendaknya memuja-Kudengan melakukan tugas kewajiban yang

Mengapa Kita Perlu PerantaraArca?

Apa sesungguhnya tujuan kitabersembahyang dan memuja Tuhan? Kalaukita mau jujur, kebanyakan orangsembahyang hanya karena inginmenjadikan Tuhan sekedar sebagai “ordersupplier” atau “tempat pesan & penyedia”barang-barang kebutuhan kita. Kitasembahyang dan mendekatkan diri kepadaTuhan karena butuh sesuatu, dankarenanya dengan enteng kita main perintahkepada Tuhan :”Tuhan, berikan kami rejekipada hari ini….beri kami perlindungan,jauhkan kami dari segala bahaya, janganberi kami cobaan, dst….dst…..”

arcäyäà sthaëòile ‘gnau väsürye väpsu hådi dvijaùdravyeëa bhakti-yukto ‘rcetsva-guruà mäm amäyayä

Dewa Siwa mengajarkannya kepadaParvati (devyai ca bhagavän bhavaù). Prosesseperti itu diterima dan cocok bagi semuagolongan masyarakat dan tingkatan hidupmanapun (sarva-varëänäm äçramäëäà).Karena itulah, saya menganggap bahwaproses pemujaan arca ini bermanfaat bagisemua praktek spiritual, bahkan bagi parawanita dan sudra”. (Bhagavatam 11.27.5-6)

telah ditetapkan baginya. Misalnya denganmengucapkan gayatri mantra tiga kalisehari (pagi, siang, dan senja hari). Kegiatanseperti itu diperintahkan dalam Weda, danakan menyucikan hati orang yangmelakukannya dari keinginan untukmendapatkan hasil dari perbuatannya.”

Mengenai bahan-bahan yang dapatdigunakan untuk membuat arca Krsihnamenyebutkan sebagai berikut :

çailé däru-mayé lauhélepyä lekhyä ca saikatémano-mayé maëi-mayépratimäñöa-vidhä småtä

Dinyatakan bahwa Arca Tuhandapat muncul dalam delapan jenis bahan: dari batu, kayu, , logam, tanah, cat, pasir,pikiran, dan permata. (Bhagavatam11.27.12).

Jelaslah dalam hal ini, bahwa padasaat umat Hindu membuat arca Tuhan daribatu atau logam, tidak berarti bahwamereka sedang menghina Tuhan karenamempersamakan Tuhan dengan batu. Toh,batu dan bahan-bahan lainnya, semuanyaadalah ciptaan Tuhan. Dan Tuhan sendiriyang mengijinkan Diri Beliau dipuja dalambentuk yang dapat dilihat oleh matamanusia yang terbatas ini.

7

“Dari planet tertinggi di dunia materialsampai dengan planet yang lebih rendah,semuanya tempat-tempat kesengsaraan,tempat kelahiran dan kematian dialamiberulangkali. Tetapi orang yang mencapaitempat tinggal-Ku tidak akan pernah dilahirkanlagi, wahai Arjuna “(8.16)

“Tempat tinggal-Ku yang paling utamaitu tidak diterangi oleh matahari, bulan, api,maupun listrik. Orang yang mencapai tempattinggal itu tidak pernah kembali lagi ke duniamaterial ini” (15.6)

“Sesudah mencapai kepada-Ku, roh-rohyang mulia, yogi-yogi dalam bhakti, tidakpernah kembali lagi kedunia fana yang penuhkesengsaraan, sebab mereka sudah mencapaikesempurnaan tertinggi” (8.15)

Yaitu terlepasnya atman dariperputaran kelahiran dan kematian yangdialami berulangkali ke dunia material ini,atau terbebas dari samsara. Pembebasan ituhanya dapat dicapai, bila seseorang telahberhasil kembali pulang ke dunia rohani, ataumemasuki kerajaan Tuhan. Mengenai sifatalam rohani tersebut, diuraikan dalamBhagavad-gita sebagai berikut :

Atau, orang bersembahyang kepadaTuhan hanya karena ingin mendapat pahala,takut pada ancaman dijebloskan ke dalamapi neraka kalau tidak melakukannya. Yangpaling banyak, orang ingat pada Tuhanhanya saat dia dalam duka dan kesedihan.

Padahal, tujuan tertinggi pemujaankepada Tuhan menurut Weda adalah agarkita pada akhirnya dapat mencapaipembebasan atau moksa.

Disebutkan pula, bahwa syarat untukdapat mencapai kepada Tuhan adalah, kitaharus mencintai Tuhan. Tapi ingat, pepatah“Tak Kenal Maka Tak Sayang” ataupun “ToKnow is To Love” juga berlaku dalamhubungan kita dengan Tuhan. Bagaimanakita bisa jatuh cinta kepada Tuhan, kalaukita tidak pernah kenal Beliau? Bukankah“cinta” adalah “take and give” – memberidan menerima?

Lalu pertanyaannya, bagaimana kitabisa mencintai Tuhan, kalau ternyata Tuhantidak berwujud, tidak memiliki sifat, tidakterkatakan, tidak terdeskripsikan dan

tidak…tidak….tidak….lainnya? Inilahpersoalannya. Bagaimana kita bisa“memberi” sesuatu kepada Tuhan, kalaumata kita tidak bisa melihat-Nya? Kita seringmendengar ada orang yang langsung “fallin love on the first sight”, jatuh cinta padapandangan pertama. Itu karena ada obyekyang dapat dilihat dan dapat dipandang.Dari mata turun ke hati…..

Bagaimana proses “dari mataturun ke hati” ini bisa kita terapkan padaTuhan? Mustahil, karena berbagai alas an.Pertama, keterbatasan panca indera kita.Tuhan mungkin sudah hadir di depan matakita, tapi mata kita memang tidak mampumelihatnya. Telinga kita tak mampumendengar bisikan lembut Tuhan, yangmungkin sudah sangat dekat ke telinga kita.Mengapa? Karena frekuensinya berbeda,panjang gelombangnya berbeda!Maksudnya? Ingat, dalam ilmu fisika dikenalistilah cahaya tampak dan cahaya taktampak. Mata hanya bisa melihat cahayadengan panjang gelombang antara 4000Amstrong sampai 7000 Amstrong. Telingakita hanya bisa mendengar suara yangpanjang gelombangnya antara 20 Hzsampai dengan 20 kHz. Kalau mau jujur,kemampuan telinga kita kalah dengantelinga kelelawar dan telinga anjing. Dimata kita, matahari hanya sebesar bulatanbola kaki, padahal ukuran mataharisebenarnya 14 kali ukuran bumi. Bintang-bintang seolah hanya muncul pada malamhari, menghilang pada siang hari. Padahalkenyataannya bintang-bintang tidak pernahmenghilang. Di udara sekitar kitasebenarnya berseliweran film, siaran televisi,siaran radio, orang lagi asyik mojok pakaitelpon, dan lain-;ain. Tapi, toh mata dantelinga kita tidak mampu melihat dan

Edisi 4/September 2004 Edisi 4/September 2004

mendengarnya. Setelah kita memanfaatkantelevisi, menyetel radio atau menggunakanalat bantu lainnya, Itulah sebabnya,selama ini secara umum manusiamenyimpulkan bahwa Tuhan tidakberwujud, tidak terpikirkan, tidakterbayangkan, dan diluar segala sifat yangdapat diterapkan pada diri manusia. Tuhandisebut Acintya, tak terpikirkan.