pemicu1 radang
DESCRIPTION
radang/inflamasiTRANSCRIPT
Benjolan ini menyiksaku…Benjolan ini menyiksaku…
Pemicu 1
Biomedik 3
Kent Vilandka
405140001
Pemicu 1
Biomedik 3
Kent Vilandka
405140001
Learning ObjectiveLearning Objective
1. Definisi Radang
2. Etiologi Radang
3. Patfis Radang
4. Jenis-Jenis Radang (akut dan kronis)
5. Tanda dan Gejala Radang
6. Proses Penyembuhan Radang
7. Transudat dan Eksudat dari Radang
8. Komplikasi Peradangan
Learning ObjectiveLearning Objective
9. Penggolongan Obat Anti Inflamasi
10.Cara Pengambilan, Penyimpanan, dan Pengiriman
11.Flora Normal
Definisi RadangDefinisi Radang
• Rx local jar. tbh thdp jejas• # penyakit, manifestasi ad pnykt• Upaya pertahanan tbh menghilangkan
penyebab jejas maupun akibat jejas sel atau jaringan nekrotik
• #, kuman menyebar ke seluruh tbh atau suatu luka tdk akan sembuh.
Etiologi RadangEtiologi Radang
Penyebab jejas :• Mikroorganisme : virus, bakteri, parasite,
jamur• Zat kimia : asam, basa, toksin bakteri• Pengaruh fisik : trauma, radiasi, panas,
dingin, listrik• Reaksi imunologi : hipersensitivitas,
kompleks imun, reaksi auto imun
Patofisiologi RadangPatofisiologi Radang
• Rubor = merah pelebaran pemb. drh• Kalor = panas brtmbhny pemb. drh• Tumor = bengkak/tonjolan terkumpulnya
cairan ekstravaskular & sel” radang• Dolor = sakit penekanan jaringan krn
edema n adnya mediator kimia ( bradykinin, prostaglandin)
Jenis - Jenis RadangJenis - Jenis Radang
• Radang akut eksudasi cairan n protein plasma serta emigrasi sel leukosit terutama neutrofil
• Radang kronik sel limfosit n makrofag serta proliferasi pemb. darah n jar. ikat
Perubahan Vaskuler padaRadang Akut
Perubahan Vaskuler padaRadang Akut
1. Vasokonstriksi
2. Vasodilatasi aliran darah >, tek. Hidrostatik >, keluarnya cairan plasma dr pemb. drh
3. Aliran darah jd lambat permeabilitas kapiler >, cairan darah dan protein keluar, drh jd kental
4. Marginasi leukosit
Mengukur Peninggian Permeabilitas Pembuluh Darah
Mengukur Peninggian Permeabilitas Pembuluh Darah
1. Eksudat/transudat?
2. Zat warna tmpt yg dilalui prot.?
3. Protein albumin radioaktif
4. Partikel karbon 20-30 nm (N antara membrane basalin n endotel)
3 Jenis Reaksi trgntg intensitas jejas3 Jenis Reaksi trgntg intensitas jejas
1. Segera n sebentar jejas ringan n mengenai pemb. kapiler
2. Segera n menetap jejas keras n E pemb. Drh
3. Lambat dan menetap jejas ringan tapi terus menerus
Co: radiasi/sinar matahari
Rx seluler pd radang akutRx seluler pd radang akut
• Emigrasi sel radang dr darah• Fase awal neutrophil / leukosit
polimorfonukleus• >48 jam, makrofag n sel kekebalan tubuh
(limfosit n sel plasma)
Urutan kejadian pada leukositUrutan kejadian pada leukosit
1. Margination
2. Sticking
3. Diapedesis/emigration
4. Fagositosis
Sel yang TerlibatSel yang Terlibat
1. Netrofil 1st, fag bakteri n destruksi sel dgn enzim lisosomal
2. Basofil granula histamine n heparin
3. Eosinofil antihistamin
4. Mast cell fx ~ basophil, histamine, heparin
5. Macrofag endositosis, pencernaan partikel sekeliling, opsonisasi
Mediator Kimia RadangMediator Kimia Radang
• Mediator asal sel• Mediator asal plasma
Mediator asal selMediator asal sel
1. Amin vasoaktif
2. Metabolit yang berasal dari asam arakidonat
3. Limfokin
4. NO
5. Radikal bebas yang berasal dari oksigen
Mediator asal plasmaMediator asal plasma
• Sistem kinin hasilkan bradykinin dan proc. Fibrinolisis / koagulasi
• Sistem Komplemen bntk C3a dan C5a serta C5b ef. Kemotatik pd netrofil, > permeabilitas pemb. Drh, opsonisasi
Bentuk radang akutBentuk radang akut
• Radang kataral• Radang supuratifa• Radang fibrinosa• Radang pseudomembranosa• Radang serosa
Radang KronikRadang Kronik
• Healing # perfect• Penyebab jejas menetap• Penyebab ringan n berulang”• Reaksi imunologik
Radang KronikRadang Kronik
• Infiltrasi sel mononuclear (makrofag monosit, limfosit dan sel plasma)
• Kerusakan jaringan• Terbentuknya jaringan granulasi dengan
proliferasi fibroblast dan pengendapan kolagen
Tanda dan GejalaTanda dan Gejala
• Rubor = merah pelebaran pemb. drh• Kalor = panas brtmbhny pemb. drh• Tumor = bengkak/tonjolan terkumpulnya
cairan ekstravaskular & sel” radang• Dolor = sakit penekanan jaringan krn
edema n adnya mediator kimia ( bradykinin, prostaglandin)
Penyembuhan RadangPenyembuhan Radang
• Penyembuhan per primam• Penyembuhan per sekundam
Penyembuhan per primamPenyembuhan per primam
• Timbulnya pendarahan dan pembekuan darah pada daerah luka
• Radang• Pembentukan jaringan granulasi• Pembentukan jaringan parut• Perbaikan jaringan parut• Regenerasi epitel permukaan
Penyembuhan per sekundamPenyembuhan per sekundam
• Trjd luka luas, tepi luka berjauhan, shg trbntk rongga yg diisi o beku darah dan jar. Nekrotik
• Proses memakan wkt lbh lama n pembentukan jar granulasi > mencolok
Faktor yang menghambat pemulihan jaringan
Faktor yang menghambat pemulihan jaringan
• Usia lanjut• Gizi• < imunitas• Penyakit tertentu• Tumor ganas• Obat• Infeksi• Kerusakan akibat reaksi radang
Akibat radang yang tidak diinginkanAkibat radang yang tidak diinginkan
• Perforasi• Pembentukan fistula• Fibrosis luas• Abses luas pada otak, hati yang dibatasi oleh
jaringan ikat akan sulit sembuh• Jar. Parut pada otak akan mengakibatkan
epilepsy fokal• Perlekatan pleura, paru dan dinding toraks
Efek sistemik radangEfek sistemik radang
• Pireksia• Keadaan umum malaise, anoreksia dan
enek-enek• Berat badan menurun• Hiperplasia reaktif system retikuloendotel• Terjadi pembesaran kelenjar getah bening
local atau sistemik serta pembesaran limpa pada radang tertentu
Perubahan hematologikPerubahan hematologik
• Laju endap darah >>>• Lekositosis• Anemia• amiloidosis
Transudat dan eksudatTransudat dan eksudat
EksudatEksudat
• Eksudat serosa jernih, sedikit protein akibat radang ringan
Co: luka bakar, efusi pleura• Eksudat supuratifa / purulenta
mengandung nanah/pus, campuran lekosit yg rusak, jar. Nekrotik, mikroorganisme yg musnah
EksudatEksudat
• Eksudat fibrinosa bnyk fibrin shg mudah membeku
• Eksudat hemoragika mengandung darah
Komplikasi RadangKomplikasi Radang
• Perforasi/ruptur karena kerusakan dinding• Fistula→saluran abnormal yang
menghubungkan organ/lumen/permukaan tubuh karena abses yang meluas
• Keloid→kelebihan pembentukan jaringan kolagen, sehingga jaringan parut meluas
• Kontraktur→otot lurik diganti jaringan ikat→cacat, kontraksi daerah yang terkena, keterbatasan gerak sendi
Komplikasi RadangKomplikasi Radang
• Abses luas pada otak dan hati• Jaringan parut pada otak→epilepsi fokal• Adhesi→perlekatan antara permukaan
serosa dan eksudat yang tidak beresolusi dengan jaringan granulasi/jaringan parut pada pleura, peritonium, dinding thoraks, perikardium
• “Proud flesh”→penonjolan kecil jaringan granulasi di atas luka
• Obat AnalgetikMeringankan atau menghilangkan rasa nyeri tanpa mempengaruhi susunan saraf pusat atau menurunkan kesadaran, juga tidak menimbulkan ketagihan (intensitas nyeri ringan sampai sedang)
• Obat anti radang atau anti inflamasiAnalgetik juga memiliki daya anti radang, khususnya kelompok NSAID’S (Non-Steroid Anti Inflamasi Drugs) termasuk asetosalZat-zat ini digunakan untuk rasa nyeri yang disertai peradangan
AnalgetikAnalgetik• Analgetika atau obat penghilang rasa nyeri adalah
zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran (perbedaan dengan anastetika umum)
• Atas dasar kerja farmakologisnya, analgetik dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu:
1. Analgetik perifer (non-narkotik), yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral.
2. Analgetik narkotik, khusus digunakan untuk menghalau nyeri hebat seperti pada kanker.
Analgetik PeriferAnalgetik Perifer
• Parasetamol• Salisilat : Asetosal, salisilamid, dan
benorilat• Penghambat prostaglandin (NSAID’S) ;
ibupropen• Derivat-derivat Pirazolinon : aminofenazon• Derivat-derivat antranilat : mefenaminat• Lainnya : benzidamin
Efek SampingEfek Samping• Umum gangguan lambung-usus (salisilat,
penghambat prostaglandin=NSAID’S, derivat-derivat pirazolinon), kerusakan darah (parasetamol, salisilat, derivat antranilat, derivat pirazolinon), kerusakan hati dan ginjal (parasetamol, penghambat prostaglandin), dan juga reaksi alergi pada kulit.
• Efek samping ini terutama terjadi pada penggunaan lama atau dalam dosis tinggi.
Analgetik Anti Radang (NSAID’S)Analgetik Anti Radang (NSAID’S)• NSAID’S (Non Steroid Anti InflamasiDrugs)
berkhasiat analgetik, antipiretik dan anti radang dan sering digunakan untuk menghalau gejala penyakit rema, seperti arthritis rheumatica, artrosis.
• Obat ini juga efektif untuk peradangan lain akkibat trauma (pukulan, benturan, kecelakaan). Juga pada setelah pembedahan atau memar akibat olah raga. Intinya obat ini mencegah pembengkakan bila diminum sedini mungkin dalam dosis yang cukup tinggi.
Penggunaan ObatPenggunaan Obat
• Antiinflamasi• Antimikroba• Analgetik• Kortikosteroid
AntiinflamasiAntiinflamasi
• NSAIDs digunakan untuk mengrurangi rasa sakit pada inflamasi dengan cara melawan cyclooxygenase enxym yang disintesis oleh prostaglandin. Dengan memblok sintesis prostaglandin rasa sakit dapat dikurangi/ dieleminasi
• Tidak boleh digunakan dalam jangka waktu panjang tanpa ijin dokter
Pengambilan dan PemeriksaanPengambilan dan PemeriksaanPengambilan, Pengiriman, Penyimpanan
Spesimen, dan Hasil• Pengambilan spesimen dilakukan dengan
menggunakan prosedur BAJAH– gunakan jarum halus untuk mengambil sebanyak
mungkin nanah yang ada di abses– letakkan di tempat yang steril – Jika tidak tersedia tempat yang steril, cukup
ujung jarum suntik tsb diberi penutup
PengirimanPengiriman• Pengiriman harus dilakukan secepatnya di dalam
wadah steril (tabung reaksi steril) tanpa bahan tambahan agar tidak terkontaminasi oleh bakteri dan jamur-jamur saprofit yang dapat meningkatkan pertumbuhan jamur patogen pada bahan klinik.
• Apabila bahan tidak dapat segera dikirimkan, maka bahan harus dimasukkan ke dalam anaerobic jar dilengkapi dengan H2 dan CO2 generatornya. Bahan disimpan pada inkubator atau pada ruangan
Pemeriksaan PA
1. MakroskopikMelihat dgn mata telanjang dan meraba. Dilihat ukuran, konsistensi, dan warna.
2. MikroskopikMenggunakan mikroskop sinar biasa.
3. SitologiMencari dan menilai perubahan struktur dari sel.
4. Mikroskop ElektronMelihat perubahan organel ultrastruktural di dalam sel.
Flora NormalFlora Normal• Mikroorganisme yang hidup di kulit/selaput mukosa
pada manusia sehat• 2 kelompok :
– Flora tetap (resident flora) = mikroorganisme tertentu pada bagian tubuh dan usia tertentu. Dapat kembali normal bila berubah.
– Flora tidak tetap (transient flora) = berupa mikroorganisme non-patogen atau patogen. Beberapa jam, hari/minggu. Asal dari lingkungan.
Fungsi Flora TetapFungsi Flora Tetap
• Pertahankan kesehatan + hidup normal• Di pencernaan = sintesis vit K + menyerap
nutrisi• Kulit dan mukosa = mencegah kolonisasi
bakteri patogen
• Flora normal dapat menimbulkan penyakit pada kondisi tertentu, misalkan Streptococcus viridans yang merupakan flora normal saluran pernapasan atas dapat masuk melalui gigi yang dicabut, kemudian masuk aliran darah dan menimbulkan penyakit pada katup jantung.
DAFPUSDAFPUS
• Buku Ajar PATOLOGI I (Umum) edisi ke-1, sudarto, sutisna, achmad
LO SEHARUSNYALO SEHARUSNYA
• Menjelaskan definisi, penyebab, macam” radang
• Menjelaskan patofisiologi radang sesuai penyebabnya bkn umum, tadi umum parasite, virus, jamur*
• Membedakan tanda” radang akut dan radang kronis secara makroskopis, mikroskopis, dan secara klinik
• Menjelaskan macam” transudate, eksudat, dan macam”nya
• Menjelaskan proses penyembuhan radang• Menjelaskan komplikasi yang bisa terjadi
akibat radang (abses, flegmon, selulitis) *• Menjelaskan macam” flora normal• Menjelaskan macam” penyebab abses*• Menjelaskan cara” pengambilan Jamur,
penyimpanan , pengiriman sesmen pus dengan benar. Baik dari bakteri, parasite jamur serta hasil interpretasinya*
• Menjelaskan penggolongan dan mekanisme kerja antiinflamasi
• Flegmon : radang jaringan yang disertai banyak leukosit tapi jaringannya luas dan batas”nya tidak tegas disebabkan oleh Streptokok (kuman yang lebih virulen dan yg lbh mudah menyebar daripada stafilokok)
• Cellulitis : radang yang menjalar ke jaringan sekitarnya tanpa batas jelas akibat streptokok
Cara pengambilan jamurCara pengambilan jamur
• Bersihkan kulit yang akan dikerok dengan kapas alcohol 70% untuk menghilangkan lemak, debu dan kotoran lainnya.
• Keroklah bagian yang aktif dengan scalpel dengan rah dari atas ke bawah (cara memegang scalpel harus miring membentuk sudut 45 derajat ke atas)
• Letakkan hasil kerokan kulit pada kertas atau wadah
Cara pembuatan sediaanCara pembuatan sediaan
• Teteskan 1-2 tetes larutan KOH 10% pada kaca objek
• Letakkan bahan yang akan diperiksa pada tetesan tersebut dengan menggunakan pnset yang sebelumnya dibasahi dahulu dengan larutan KOH tersebut kemudian tutup dengan kaca penutup
• Biarkan krg lbh 15 mnt atau dihangatkan di atas nyala api selama beberapa detik untuk mempercepat proses lisis
• Jamur (+) bila ditemukan adanya hypha dan atau spora
• Jamur (-) bila tidak ditemukan adanya hypha dan atau spora
• Parasit (+) ditemukannya telur pada tinja, ditemukannya mikrofilaria pada darah tepi dalam periodic tertentu
• Parasit (-) tidak ditemukan
• Virus dengan pemeriksaan serologi (pemeriksaan yang menggunakan serum seperti pemeriksaan pada dugaan demam dengue)
• Bakteri dengan serologi dan juga pewarnaan gram (+/-)