pemeriksaan rangsang meningeal

10
Pemeriksaan Rangsang Meningeal Bila selaput otak meradang atau di rongga subarakhnoid terdapat benda asing, maka hal ini dapat merangsang selaput otak dan terjadilah iritasi menigeal. Manifestasi subjektif dari keadaan ini adalah keluhan yang dapat berupa sakit kepala, kuduk terasa kaku, fotofobia dan hiperakusis (peka terhadap suara). Pemeriksaan rangsang meningeal berupa pemeriksaan kaku kuduk, tanda Lassegue, Kernig, Brudzinski I dan Brudzinski II. • Kaku Kuduk (nuchal rigidity) Tangan pemeriksa ditempatkan di baw ah kepala pasien yang

Upload: mochamad-basri

Post on 26-Dec-2015

197 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pemeriksaan Rangsang Meningeal..Blok Neurologi

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan Rangsang Meningeal

Pemeriksaan Rangsang Meningeal

Bila selaput otak meradang atau di rongga subarakhnoid terdapat benda asing, maka hal ini dapat merangsang selaput otak dan terjadilah iritasi menigeal. Manifestasi subjektif dari keadaan ini adalah keluhan yang dapat berupa sakit kepala, kuduk terasa kaku, fotofobia dan hiperakusis (peka terhadap suara). Pemeriksaan rangsang meningeal berupa pemeriksaan kaku kuduk, tanda Lassegue, Kernig, Brudzinski I dan Brudzinski II.

• Kaku Kuduk (nuchal rigidity)

Tangan pemeriksa ditempatkan di bawah kepala pasien yang sedang berbaring. Kemudian kepala ditekukkan (fleksi) dan diusahakan agar dagu mencapai dada. Selama penekukan inidiperhatikan adanya tahanan.Bila terdapat kaku kuduk kita

Page 2: Pemeriksaan Rangsang Meningeal

dapatkan tahanan dan dagu tidak dapat mencapai dada. Kaku kuduk dapat bersifat ringan atau berat. Pada kaku kuduk yang berat, kepala tidak dapat ditekuk, malah sering kepala terkedik kebelakang. Pada keadaan ringan, kaku kuduk dinilai dari tahanan yang dialami waktu menekukkan kepala. Pada pasien yang koma kadang-kadang kaku kuduk menghilang atau berkurang. Untuk mengetahui adanya kaku kuduk pada penderita dengan kesadaran menurun, sebaiknya penekukan kepala dilakukan sewaktu pernafasan pasien dalam keadaan ekspirasi, sebab bila dilakukan dalam keadaan inspirasi, biasanya dapat juga ada tahanan, dan hal ini dapat mengakibatkan salah tafsir. Pada kaku kuduk oleh rangsang meningeal, tahanan didapatkan bila kita menekukkan kepala, sedangkan bila

Page 3: Pemeriksaan Rangsang Meningeal

kepala dirotasi, biasanya dapat dilakukan dengan mudah dan umumnya tahanan tidak bertambah, demikian juga gerak hiperekstensi dapat dilakukan.

•Tanda Lasseque

Pasien yang sedang berbaring diluruskan (ekstensi) kedua tungkainya. Kemudian satu tungkai diangkat lurus, dibengkokkan(fleksi) pada persendian panggulnya. Tungkai yang satu lagi harus selalu berada dalam keadaan ekstensi (lurus). Pada keadaan normal, kita dapat mencapai sudut 70o

sebelum timbul rasa sakit dan tahanan. Bila sudah timbul rasa sakit dan tahanan sebelum mencapai 70o, maka disebut tanda Lasseque positif. Namun demikian, pada pasien yang sudah lanjut usia diambil patokan 60o. Tanda Lasseque positif ditemukan p

Page 4: Pemeriksaan Rangsang Meningeal

ada: rangsang selaput otak, ischialgia dan iritasi pleksus lumbosakral.

•Tanda Kernig

 

Penderita yang sedang berbaring difleksikan pahanya pada persendian panggul sampai membuat sudut 90o. Setelah itu tungkai bawah diekstensikan pada persendian lutut. Biasanya kita dapat melakukan ekstensi ini sampai sudut 135o. Antara tungkai bawah dan tungkai atas. Bila terdapat tahanan dan rasa byeri sebelum tercapai sudut ini, maka dikatakan bahwa tanda Kernig positif. Tanda kernig positif pada: kelainan meningen, iritasi akar lumbosakral atau pleksusnya. Pada meningitis biasanya tanda Kernig positif bilateral, sedangkan iritasi unilateral.

•Tanda Brudzinski I

Page 5: Pemeriksaan Rangsang Meningeal

Dengan tangan yang ditempatkan dibawah kepala pasien yang sedang berbaring kita tekukkan kepala sejauh mungkin sampai dagu mencapai dada. Tangan yang satu lagi sebaiknya ditempatkan di dada pasien untuk mencegah diangkatnya badan. Bila tanda Brudzinski positif, maka tindakan ini mengakibatkan fleksi kedua tungkai. Sebelumnya perlu diperhatikan apakah tungkai tidak lumpuh. Sebab jika lumpuh tungkai tidak akan difleksikan.

•Tanda Brudzinski II

Pada pasien yang sedang berbaring, satu tungkai difleksikan pada persendian panggul, sedang tungkai yang satu lagi berada dalam keadaan eksensi. Bila tungkai yang satu ini ikut terfleksi, maka tanda Brudzinski II positif.

2.Cara pemeriksaan hemiparese

Page 6: Pemeriksaan Rangsang Meningeal

3.Gejala dan tanda infeksi susunan saraf pusat

Meningitis viral

Gejala:

•Ringan sampai berat

•Demam

•Gejala agak berat: nyeri kepala dan kaku kuduk

•Malaise

•Muntah

•Eksantema Tanda:

•Demam

•GRM: (-)/(+)

 

•LP: pleiositosis limfositer

Meningitis bakteri akut

Gejala:

Page 7: Pemeriksaan Rangsang Meningeal

•sakit kepala

•nyeri retroorbital

•nyeri otot

•didahului penyakit lain, seperti: infeksi nasofaring, otitis media

Tanda:

•Demam

•GRM (+)

•LP, CCS: pleiositosis polinuklearis >1000/mm

3, glukosa rendah,protein meningkat, hasil kultur (+) bakteri

Meningitis tuberkulosa

Gejala:

•progresivitas lambat

Page 8: Pemeriksaan Rangsang Meningeal

4.Gejala, tanda dan hasil pemeriksaan penunjang.

•Emboli

•Thrombosis

•Perdarahan

•Perdarahan subarachnoid