pemeriksaan kadar ph fe dan khlorida air sumur gali …repository.utu.ac.id/467/1/bab i_v.pdf ·...

55
PEMERIKSAAN KADAR pH, Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI SEBAGAI SUMBER AIR BERSIH DI DESA GAMPONG LADANG KECAMATAN SAMATIGA KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH : REDHA RAHMI 08C10104015 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR 2013

Upload: others

Post on 01-Jul-2020

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

PEMERIKSAAN KADAR pH, Fe DAN KHLORIDA AIR

SUMUR GALI SEBAGAI SUMBER AIR BERSIH DI DESA GAMPONG LADANG KECAMATAN SAMATIGA

KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

OLEH :

REDHA RAHMI 08C10104015

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR

2013

Page 2: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara.

Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorang pun

dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain itu air juga

dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi dan membersihkan kotoran yang

ada di sekitar rumah. Air juga diguanakan untuk keperluan industri, pertanian,

pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan lain- lain. Penyakit-

penyakit yang menyerang manusia dapat juga ditularkan dan disebarkan melalui

air. Kondisi tersebut dapat menimbulkan wabah penyakit dimana-mana (Chandra,

2007).

Air merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda pemenuhannya. Manusia

membutuhkan air, terutama untuk minum. Ketersediaan air di dunia ini begitu

melimpah ruah, namun yang dapat di konsumsi oleh manusia untuk keperluan air

minum sangatlah sedikit. Dari total jumlah yang ada, hanya lima persen saja yang

tersedia sebagai air minum sedangkan sisanya adalah air laut. Namun di dunia

kecendrungan yang terjadi sekarang ini adalah berkurangnya ketersediaan air

bersih itu dari hari ke hari. Semakin meningkatnya populasi, semakin besar pula

kebutuhan akan air minum. Sehingga ketersediaan air bersih pun semakin

berkurang (Kumalasari dan Satoto, 2011).

Saat ini masalah penyedian air bersih menjadi perhatian khusus baik bagi

negara-negara maju maupun negara yang sedang berkembang. Indonesia sebagai

Page 3: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

2

halnya pula negara berkembang lainnya, tidak luput dari permasalahan penyedian

air bersih bagi masyarakatnya. Salah satu masalah pokok yang dihadapi adalah

kurang tersedianya sumber air yang bersih, belum meratanya pelayanan

penyediaan air bersih terutama pada daerah pedesaan dan sumber air bersih yang

ada belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Bahkan pada beberapa tempat di

kota-kota besar sumber air bersih yang telah dimanfaatkan oleh PDAM telah

tercemari oleh limbah industri dan limbah domestik. Sehingga beban dalam segi

pengelolaan air bersihnya semakin meningkat.

Masalah yang muncul adalah semakin berkurangnya sumber daya air di

indonesia karena tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.

Di sisi lain, kualitas air semakin menurun akibat perkembangan industri yang

dapat merusak sumber daya air. Kondisi ini tentu saja dapat berpengaruh pada

kehidupan makhluk hidup yang tergantung pada sumber daya air (Fakhrurroja,

2010).

Air merupakan elemen yang sangat penting bagi kehidupan manusia, hewan

dan tumbuhan. Bandingkan saja jika manusia tidak minum air hanya selama satu

hari saja, tentunya akan sangat berbeda dengan ketika k ita tidak selama beberapa

hari. Ketahanan tubuh kita akan lebih menurun apabila tidak minum. Hal itu

dikarenakan manusia membutukan air sebagai pelarut dan proses biokimia di

dalam tubuhnya. Pada tubuh manusia, air merupakan bagian terbesar, dimana

hampir semua reaksi pada tubuh manusia memerlukan cairan. Agar metabolisme

tubuh berjalan dengan baik, dibutuhkan masukan cairan setiap harianya untuk

menggantikan cairan yang hilang. Untuk itu, kita harus meminum minimal 8 gelas

setiap harinya (Kumalasari dan Satoto, 2011).

Page 4: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

3

Air yang dibutuhkan adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat

kesehatan yaitu air yang jernih, tidak berwarna, tawar dan tidak berbau.

Konsekuensi dari penggunaan air yang tidak bersih dan hygiene akan menggangu

kesehatan bagi yang mengkonsumsinya. Air yang berkualitas meliputi kualitas

fisik, kimia, dan bebas dari mikroorganisme (Soemirat, 2001).

Berdasarkan laporan Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 di

Indonesia jumlah penduduk yang tidak memiliki akses air bersih sebesar 44,2%,

dan hanya 5,5% penduduk di desa yang mempunyai akses air bersih. Selanjutnya

pada tempat-tempat umum cakupan penduduk yang mempunyai akses air bersih

hanya 32,9% .

Target pemenuhan Air Minum Indonesia pada tahun 2015 adalah 70% dan

sanitasi sebesar 63,5%, sesuai dengan komitmen para Pemimpin Dunia di

Johannesburg. Komitmen yang menghasilkan “Millenium Development

Goals”(MDGs) menyatakan bahwa pada tahun 2015 separuh penduduk dunia

yang saat ini belum mendapatkan akses terhadap air minum (Save Drinking

Water) harus telah mendapatkannya, sedangkan pada tahun 2015 seluruh

penduduk dunia harus telah mendapatkan akses terhadap air minum. Hal tersebut

dapat dicapai dengan adanya perubahan paradigma dari air bersih menjadi air

minum yang lebih memenuhi syarat kualitas air minum, sehingga layak untuk

dijadikan sebagai sumber air minum. Air tersebut tentunya harus melalui proses,

perlakuan, dan pengolahan yang layak, sehingga aman di konsumsi manusia

(Waluyo, 2005).

Penggunaan air bersih yang merata pada seluruh penduduk di Indonesia

merupakan bagian integral dari program penyehatan air. Program penyehatan air

Page 5: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

4

tersebut meliputi perencanaan kebutuhan air bersih, cakupan pemenuhan air

bersih bagi masyarakat baik di desa maupun kebutuhan air bersih pada daerah

perkotaan (Depkes RI, 2008).

Sumur gali merupakan salah satu sarana penyediaan air bersih yang perlu

mendapat perhatian, karena mudah sekali mendapatkan pencemaran dan

pengotoran yang berasal dari luar terutama jika Kontruksi sumur gali tersebut

tidak memenuhi syarat. hal ini akan mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas

air secara fisik, kimia dan mikrobiologi, sehingga memerlukan perbaikan

kontruksi maupun lokasi.

Sistem penyediaan air minum di Kabupaten Aceh Barat melalui dua sistem

yaitu sistem non perpipaan baik berupa sumur dangkal, sumur pompa tangan, bak

penampung air hujan dan bangunan perlindungan mata air. Dan sistem perpipaan

yang terdapat di Kota Meulaboh. Persentase sistem penyediaan air di kota

meulaboh yaitu: 63 % sumur, 8% mata air, 8% perpipaan, 4% sungai dan 18%

lain- lain. Sumber air untuk penduduk di Kecamatan Samatiga dibedakan untuk

pemenuhan kebutuhan bagi air minum dan kebutuhan MCK (mandi, cuci dan

kakus). Kondisi eksisting sumber air untuk memenuhi kebutuhan tersebut

diperoleh dari beberapa cara umumnya, untuk air minum : umumnya penduduk

mempunyai sumur dan sebagian melalui PDAM perpipaan. Untuk MCK sebagian

besar penduduk mendapatkan sumber air dari sumur. Persentase sistem

penyediaan air di Kecamatan Samatiga yaitu: 94 % sumur, 6% perpipaaan, 0%

sungai, 0% mata air dan 0% lain- lain (Outline Plan & DED Kab.Aceh Barat,

2006).

Page 6: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

5

Kecamatan Samatiga pada tahun 2010-2012 memiliki keseluruhan jumlah

penduduk sebanyak 15.338 jiwa. Merupakan daerah yang sebagian/rata-rata

mengunakan sumur gali untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Dan yang

menggunakan sumur gali berjumlah 2.631sumur.

Desa Gampong Ladang terletak di daerah dataran rendah daerah pesisir

pantai barat Provinsi Aceh dengan luas wilayah adalah 150 ha, yang terdiri dari 15

ha daerah pemukiman, 35 ha ladang campuran, 30 ha lahan pertanian, 15 ha rawa

rumbia, dan 55 ha untuk lahan lahan lain. Dan pada dasarnya keseluruhan

penduduk menggunakan air sumur gali. Dari hasil survei langsung oleh penulis

telah diketahui warna air sumur gali tersebut berwarna kuning dan di sekitar

sumur menempel sisa kotoran kuning baik dinding sumur maupun pada perpipan,

dan terjadi korosif pada benda benda tertentu. Kondisi sumur gali berbau dan

berasa asin, sehingga sangat besar kemungkinan kandungan Fe dan Khlorida

tinggi. Desa Gampong Ladang juga belum memiliki alternatif sumber penyediaan

air bersih yang lain, Sehingga penulis tertarik untuk meneliti Pemeriksaan pH, Fe

dan Khlorida air sumur gali di desa Gampong Ladang Kecamatan Samatiga

Kabupaten Aceh Barat.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini di rumuskan sebagai

berikut: Bagaimanakah kadar pH, Fe dan Khlorida air sumur gali di Desa

Gampong Ladang Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat?

Page 7: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

6

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui kandungan pH, Fe dan Khlorida air sumur gali di Desa

Gampong Ladang Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui kadar asam dan basa air sumur gali di Desa Gampong

Ladang Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat.

2. Untuk mengetahui kadar Fe air sumur gali di Desa Gampong Ladang

Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat.

3. Untuk mengetahui kadar khlorida air sumur gali di Desa Gampong Ladang

Kecamatan Samatiga.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Sebagai salah satu literatur ilmiah yang dapat digunakan dalam penelitian-

penelitian yang akan dikembangkan kedepan terkait dengan air sumur gali.

2. Memberikan masukan bagi pengguna air sumur di Desa Gampong Ladang

Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat untuk mengantisipasi dan

mencegah terjadinya dampak negatif dari penggunaan air sumur yang belum

terjamin kualitas kimianya.

3. Sebagai referensi penelitian berikutnya.

Page 8: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

7

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Sebagai masukan dan usulan bagi Pemerintah Kota Meulaboh dalam

pengelolaan kualitas air sumur gali, sehingga menjamin masyarakat dapat

hidup dengan sejahtera.

2. Sebagai masukan dan usulan bagi warga Kecamatan Samatiga dalam

pengelolaan kualitas air sumur gali.

3. Sebagai masukan bagi masyarakat desa Gampong Ladang Kecamatan

Samatiga Kabupaten Aceh Barat.

Page 9: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air Bersih

Air dirumuskan secara kimia dengan H2O, yang artinya bahwa senyawa air

tersusun dari unsur hidrogen dan oksigen dengan perbandingan komposisinya.

Dimana menurut perumusan proust dalam hukum perbandingan tetapnya, dalam

kandungan air terdapat 1 hidrogen dan 8 untuk oksigen. Air merupakan senyawa

yang sangat istimewa karena dapat bersifat sebagai asam dan dapat pula bersifat

sebagai basa, tentunya jika bertemu dengan senyawa tertentu, yang dikenal

dengan sifat amfripotik. Air juga merupakan senyawa yang banyak dijadikan

sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak

sedikit juga senyawa-senyawa yang tidak dapat larut dalam air (Kumalasari dan

Satoto, 2011).

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang akan

menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air

bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum,

dimana persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang

meliputi kualitas fisik, kimia, biologi, dan radiologi, sehingga apabila dikonsumsi

tidak menimbulkan efek samping (Permenkes no.416/ Menkes/ Per/1X/1990).

Air memiliki manfaat: (Kumalasari dan Satoto, 2011) Mengatur suhu tubuh,

Melancarkan peredaran darah, Membuang racun dan sisa makanan,

Melembabkan, melembutkan dan elastisitas kulit, Melancarkan pencernaan,

Page 10: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

9

Untuk pernapasan, Melindungi dan melumasi gerakan pada sendi dan otot,

Pemulihan penyakit.

2.2 Sumber Air Bersih

a. Air hujan

Air hujan berasal dari air permukaan bumi yang diuapkan oleh sinar

matahari. Air permukaan tersebut berupa air sungai , air danau dan air laut. Sinar

matahari menguapkan air permukaaan tanpa membawa kotoran yang terdapat

dalam air. Setelah proses penguapan, air mengalami proses kondensasi, dimana air

yang menguap tersebut berubah menjadi air. Sehingga terbentuklah awan. Lama

kelamaan, awan tersebut menjadi jenuh dan turunlah titik air hujan.

b. Air permukaan

Air permukaan adalah air hujan yang turun di permukaan bumi dan

berkumpul di suatu tempat yang relatif rendah seperi sungai, danau, dan laut. Air

permukaan yang biasa dimanfaatkan adalah air sungai dimana lebih dari 40.000

kilometer kubik air segar diperoleh dari sungai-sungai di dunia. Untuk itu,

kebersihan air sungai sangat penting dijaga. Jumlah air permukaan dipengaruhi

oleh kondisi geografis, musim dan aktivitas manusia.

c. Air tanah

Air tanah adalah air yang berada di dalam tanah. Air tanah dibagi menjadi

dua, air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal merupakan air yang

berasal dari air hujan yang di ikat oleh akar pohon. Air ini terletak tidak jauh dari

permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air. Sedangkan air tanah dalam

adalah air hujan yang meresap kedalam tanah lebih dalam lagi melalui proses

Page 11: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

10

adsorpsi serta filtrasi oleh batuan dan mineral di dalam tanah. Sehingga

berdasarkan prosesnya air tanah dalam lebih jernih dari air tanah dangkal. Air

tanah ini bisa di dapatkan dengan cara membuat sumur.

d. Air mata air

Air mata air adalah air hujan yang meresap ke dalam tanah yang melalui

proses filtrasi dan adsorpsi oleh batuan dan mineral di dalam tanah. Air mata air

yang berasal dari pegunungan vulkanik karena miniral-mineral yang tergantung di

dalamnya dapat mengadsorpsi kandungan logam dalam air dan bakteri. Selain itu,

kandungan mineralnya baik untuk kesehatan tubuh, dan mengandung kadar O2

tinggi. Oleh karena itu, air dari mata air terasa lebih segar dikonsumsi dari pada

air yang berasal dari sumber lainnya (Kumalasari dan Satoto, 2011).

2.3 Persyaratan Kualitas Air

Parameter Kualitas Air yang digunakan untuk kebutuhan manusia haruslah

air yang tidak tercemar atau memenuhi persyaratan fisika, kimia, dan biologis.

2.3.1 Persyaratan Fisik Air

Peraturan menteri kesehatan RI Nomor: Permenkes No 416/ Menkes/

Per/1X/1990, menyatakan bahwa air yang layak dikonsumsi dan digunakan dalam

kehidupan sehari hari adalah air yang mempunyai kualitas yang baik sebagai

sumber air minum maupun air baku (Air bersih), antara lain harus memenuhi

persyaratan secara fisik, tidak berbau, tidak berasa, tidak keruh, serta tidak

berwarna. Pada umunya syarat fisik ini diperhatikan untuk estetika air. Air yang

berkualitas harus memenuhi persyaratan fisik sebagai berikut:

Page 12: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

11

1. Jernih atau Tidak Keruh

Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari tanah

liat. Semakin banyak kandungan koloid maka air semakin keruh. Tingkat

kekeruhan air dapat diketahui melalui pemeriksaan laboratorium dengan metode

Turbidimeter. Untuk standar air minum ditetapkan oleh Permenkes no 492/

Menkes/ Per/IV/2010, yaitu kekeruhan yang dianjurkan maksimum 25 NTU

(Depkes RI, 2010).

2. Tidak Berwarna

Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti

mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan.

3. Rasanya Tawar

Secara fisik, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, pahit

atau asin menunjukan air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-

garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya

asam organik maupun asam anorganik.

4. Tidak Berbau

Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari

dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan organik yang sedang mengalami

dekomposisi (penguraian) oleh mikroorganisme air.

5. Temperaturnya Normal

Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi

pelarutan zat kimia yang ada pada saluran/pipa, yang dapat membahayakan

kesehatan dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme.

Page 13: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

12

6. Tidak mengandung zat padatan

Air minum mengandung zat padatan yang terapung di dalam air. Zat padat

selalu terdapat dalam air dan kalau jumlahnya terlalu banyak tidak baik sebagai

air minum, banyaknya zat padat yang diisyaratkan untuk air minum adalah kurang

dari 500 mg/l. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada

penyimpangan kualias air minum dalam hal total solids ini yaitu bahwa air akan

memberikan rasa tidak enak pada lidah dan rasa mual.

2.3.2 Persyaratan Kimia

Kandungan zat atau mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung zat

beracun.

1. pH (derajat Keasaman)

Penting dalam proses penjernihan air karena keasaman a ir pada umumnya

disebabkan gas oksida yang larut dalam air terutama karbondioksida. Pengaruh

yang menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan standar kualitas air

minum dalam hal pH yang lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi

dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang sangat

mengganggu kesehatan. pH menunjukkan derajat keasaman suatu larutan. Air

yang baik adalah air yang bersifat netral (pH=7). Khusus untuk air hujan, pH

minimumnya adalah 5,5.

2. Kesadahan

Kesadahan adalah sifat air yang disebabkan adanya ion- ion (kation) logam

valensi misalna ca2+, mg2+, fe+ dan mn+. Kesadahan total adalah kesadahan yang

disebabkan oleh adanya ion ion ca2+ dan mg2+ secara bersama sama. Air sadah

Page 14: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

13

menyebabkan pemborosan pemakaian sabun pencuci dan memiliki titik didih

yang lebih tinggi daripada air biasa. Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahan

sementara dan kesadahan nonkarbonat (permanen). Kesadahan sementara akibat

keberadaan Kalsium dan Magnesium bikarbonat yang dihilangkan dengan

memanaskan air hingga mendidih atau menambahkan kapur dalam air. Kesadahan

nonkarbonat (permanen) disebabkan oleh sulfat dan karbonat, khlorida dan Nitrat

dari Magnesium dan Kalsium disamping Besi dan Alumunium. Konsentrasi

kalsium dalam air minum yang lebih rendah dari 75 mg/l dapat menyebabkan

penyakit tulang rapuh, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mg/l

dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air. Dalam jumlah yang lebih kecil

magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang, akan tetapi dalam

jumlah yang lebih besar 150 mg/l dapat menyebabkan rasa mual.

3. Fe (Besi)

Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan menyebabkan

rasa logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi pada bahan yang terbuat dari

metal.

4. Aluminium

Batas maksimal yang terkandung didalam air menurut Peraturan Menteri

Kesehatan No 82/2001 yaitu 0,2 mg/l. Air yang mengandung banyak aluminium

menyebabkan rasa yang tidak enak apabila dikonsumsi.

5. Zat organik

Larutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur ha ra

makanan maupun sumber energi lainnya bagi flora dan fauna yang hidup di

perairan .

Page 15: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

14

6. Sulfat

Kandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat mengakibatkan kerak air

yang keras pada alat merebus air (panci/ketel) selain mengakibatkan bau dan

korosi pada pipa. Sering dihubungkan dengan penanganan dan pengolahan air

bekas.

7. Nitrat dan Nitrit

Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman.

Nitrat dapat terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun dari pupuk-pupuk yang

digunakan dan dari oksidasi NO2 oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter. Jumlah

Nitrat yang lebih besar dalam usus cenderung untuk berubah menjadi Nitrit yang

dapat bereaksi langsung dengan hemoglobine dalam daerah membentuk

methaemoglobine yang dapat menghalang perjalanan oksigen didalam tubuh.

8. Khlorida

Dalam konsentrasi yang layak, tidak berbahaya bagi manusia. Khlorida

dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk desinfektan namun apabila berlebihan dan

berinteraksi dengan ion Na+ dapat menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa

air. Kadar khlor yang melebihi 250 mg/l dapat menyebabkan rasa asin dan korosif

pada logam.

9. Zink atau Zn

Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l.

penyimpangan terhadap standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit, sepet, dan

rasa mual. Dalam jumlah kecil, Zink merupakan unsur yang penting untuk

metabolisme, karena kekurangan Zink dapat menyebabkan hambatan pada

pertumbuhan anak.

Page 16: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

15

10. COD (Chemical Oxygen Demand)

COD yaitu suatu uji yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh

bahan oksidan misalnya kalium dikromat untuk mengoksidasi bahan-bahan

organik yang terdapat dalam air (Nurdijanto, 2000: 15). Kandungan COD dalam

air bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001 mengenai

baku mutu air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 12 mg/l.

Apabila nilai COD melebihi batas dianjurkan, maka kualitas air tersebut buruk.

11. BOD (Biochemical Oxygen Demand)

Adalah jumlah zat terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk

memecah bahan-bahan buangan didalam air (Nurdijanto, 2000: 15). Nilai BOD

tidak menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya tetepi hanya mengukur

secara relatif jumlah oksigen yang dibutuhkan. Penggunaan oksigen yang rendah

menunjukkan kemungkinan air jernih, mikroorganisme tidak tertarik

menggunakan bahan organik makin rendah BOD maka kualitas air minum

tersebut semakin baik. Kandungan BOD dalam air bersih menurut Peraturan

Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001 mengenai baku mutu air dan air minum

golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 6 mg/l Adanya penyebab penyakit

didalam air dapat menyebabkan efek langsung dalam kesehatan. Penyakit-

penyakit ini hanya dapat menyebar apabila mikro penyebabnya dapat masuk ke

dalam air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Page 17: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

16

2.3.3 Persyaratan Mikrobiologi

Persyaratan mikrobiologis yang harus dipenuhi oleh air adalah sebagai

berikut:

1. Tidak mengandung bakteri patogen, misalnya: bakteri golongan coli;

Salmonella typhi, Vibrio cholera dan lain- lain. Kuman-kuman ini mudah

tersebar melalui air.

2. Tidak mengandung bakteri non patogen seperti: Actinomycetes, Phytoplankton

coliform, Cladocera dan lain- lain.

2.3.4. Persyaratan Radiologis

Air minum mungkin mengandung substansi radioaktif (radionuklida) yang

dapat membahayakan kesehatan manusia. Resiko ini lebih kecil jika dibandingkan

dengan resiko yang timbul dari mikroorganisme atau bahan kimia yang mungkin

terdapat dalam air minum kecuali dalam keadaan ekstrim (WHO, 2004).

Radionuklida yang umum ditemukan di air minum adalah Radon-222 dan

Radium, keduanya banyak ditemukan di air tanah. Uranium dan radionuklida

lainnya yang berpotensi menjadi kontaminan di air tanah maupun air permukaan.

Penentuan standar baku air minum aspek radiologi yaitu dengan

menentukan besaran radiasi sinar alfa dan beta. Berdasarkan Permenkes RI tahun

1990 batas maksimum aktivitas sinar alfa yang diperbolehkan yaitu sebesar 0.1

Bq/liter sedangkan batas maksimum aktivitas sinar beta yang diperbolehkan yaitu

sebesar 1 Bq/liter.

Page 18: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

17

2.4. Pencemaran Air

Definisi Pencemaran Air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang

ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No. 23/1997. Dalam PP

RI No.82 tahun 2001 menyebutkan : “Pencemaran air adalah masuknya atau

dimasukkannya makhkluk hidup, zat, energi dan atau kompoen lain kedalam air

oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang

menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya”.

Sumber Pencemaran Air yaitu: (Kumalasari dan Satoto, 2011)

1. Limbah Pertanian

Dalam bidang pertaniaan, banyak digunakan zat kimia untuk memelihara

dan menyuburkan pertaniaan. Misalnya, penggunaan senyawa organoklor yang

yang difungsikan sebagai insesektisida (pembasmi serangga hama), penggunaan

fungisida (pembasmi cendawan), dan penggunaan herbisida (pembasmi rumput-

rumputan). Contoh organoklor untuk insektisida adalah DDT (C14H9CL5) dan

endrin (C13H5OCL6). Penggunaan insektisida yang berlebihan apabila terlarut

dalam air kolam, parit irigasi, dan air sungai akan mengakibatkan ikan, katak, dan

bakteri yang hidup di air akan mati. Hal itu berdampak dengan terputusnya siklus

rantai kehidupan ekosistem di daerah tersebut.

2. Limbah Industri

Limbah industri jika tidak diolah terlebih dahulu dapat merusak lingkungan.

Berikut beberapa limbah industri yang cukup berbahaya bagi manusia.

Pencemaran merkuri dan senyawa nya digunkan di dalam industri, pembuatan gas

CL2 dan soda api dan larutan NaCL. Gas klor banyak digunakan untuk zat

pemutih pada industri kertas, kain pencuci hama, dan sebagainya. Senyawa

Page 19: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

18

HgCL2 digunakan sebagai katalis di dalam proses industri polimer poli vinnil

clorida (PVC). Limbah industri tersebut dibuang kelaut dan aliran sungai, tanpa

melalui pengolahan secara aman terlebih dahulu, sehingga Hg serta senyawa Hg

terbawa aliran sungai dan tenggelam didasar laut atau sungai, dimana berat jenis

Hg dan senyawanya lebih besar daripada berat jenis air laut dan air sungai.

Minyak sebagai pencemar air, Sebagian minyak pencemar berasal dari cara

kerja kapal. Kapal atau tanker yang minyaknya sudah dipompa keluar saat

berlabuh menjadikan dalam keadaan tidak stabil dan tidak seimbang. Untuk

mencapai kestabilan kembali mengangkut minyak yang berada di dalam tanker

langsung di pompa ke lepas pantai. Akibat peristiwa tersebut, minyak yang berat

jenisnya kecil daripada berat jenis air laut akan mengapung dan menutupi

permukaan air laut. Keadaan demikian tidak menguntungkan bagi kehidupan di

dalam laut, karena lapisan tipis minyak akan mengurangi daya serap gas oksigen

serta karbon dioksida dari udara, bahkan menghalangi sinar matahari yang akan

masuk kedalam air laut. Hal tersebut sangat mengganggu proses fotosisntesis

tumbuhan laut. Berkurangya oksigen yang terlarut akan mengganggu kehidupan

ikan dan binatang laut lainnya.

3. Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga yang banyak mencemari lingkungan adalah sampah

jenis plastik dan detergen. Limbah sampah plastik tidak dapat diuraikan oleh

mikroorganisme seperti halnya sampah organik. Apabila berkumpul di selokan

dapat menyumbat saluran air, dimana ketika musim hujan datang, sampah pada

selokan akan menjadi penyumbat aliran air, sehinggga mengakibatkan genangan

Page 20: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

19

air dan menjadi banjir. Air yang menggenang akan menjadi tempat

berkembangbiaknya nyamuk dan kuman-kuman penyebab penyakit.

2.5 Sumber Air Bersih dan Aman

Air yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia harus berasal dar i sumber

yang bersih dan aman. Batasan-batasan sumber air bersih dan aman tersebut

antara lain (Chandra, 2007) :

1. Bebas dari kontaminasi kuman atau bibit penyakit

2. Bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun

3. Tidak berasa dan tidak berbau

4. Dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan domestik dan rumah tangga

5. Memenuhi standar minimal yang ditentukan oleh WHO atau Departement

Kesehatan RI.

Air dinyatakan tercemar bila mengandung bibit penyakit, parasit, bahan-

bahan kimia yang berbahaya, dan sampah atau limbah industri.

2.6 Sumur Gali

Sumur merupakan sumber utama penyediaan air bersih bagi penduduk, baik

di perkotaan maupun di pedesaan. Namun, sebelum memilih jenis pengeboran

sumur di rumah ada baiknya di ketahui dahulu jenis sumur air. Hal ini dapat

menjadi pertimbangan dalam memilih proses pembuatan sumur.

Secara teknis, sumur dapat dibagi dua jenis, yaitu sumur dangkal dan sumur

dalam. Sumur dangkal mempunyai pasokan air yang berasal dari resapan air

Page 21: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

20

hujan, terutama pada daerah dataran rendah. Sumur dangkal ini dimiliki oleh

sebagian besar masyarakat Indonesia. Kelemahan utamanya adalah mudah

terkontaminasi oleh air limbah yang berasal dari kegiatan mandi, cuci dan kakus.

Tingkat kedalaman sumur dangkal biasanya berkisar 5- 15 meter dari permukaan

tanah.

Sumber air sumur dalam berasal dari proses purifikasi alami air hujan oleh

lapisan kulit bumi menjadi air tanah. Kondisi ini menyebabkan sumber airnya

tidak terkontaminasi serta secara umum telah memenuhi persyaratan sanitasi.

Menurut Notoatmodjo (2003), air dari sumur dalam ini berasal dari lapisan air

kedua di dalam tanah, dengan kedalaman di atas 15 meter dari permukaan tanah

(Fakhrurroja, 2010).

Sumur merupakan sumber utama persediaan air bersih bagi penduduk yang

tinggal di daerah pedesaan maupun di perkotaan indonesia. Secara teknis sumur

dapat dibagi manjadi 2 jenis:

a. Sumur dangkal (shallow well)

Sumur semacam ini memiliki sumber air yang berasal dari resapan air hujan

di atas permukaan bumi terutama di daerah dataran rendah. Jenis sumur ini

banyak terdapat di indonesia dan mudah sekali terkontaminasi air kotor yang

berasal dari kegiatan mandi-cuci-kakus (MCK) sehingga persyaratan sanitasi yang

ada perlu sekali di perhatikan.

b. Sumur dalam (deep well)

Sumur ini memiliki sumber air yang berasal dari proses purifikasi alami air

hujan oleh lapisan kulit bumi manjadi air tanah. Sumber airnya tidak

terkontaminasi dan memenuhi persyaratan sanitasi.

Page 22: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

21

Tabel 2.1 Perbedaan Sumur Dangkal dan Sumur Dalam.

NO Pembeda Sumur Dangkal Sumur Dalam

1 Sumber Air Air Permukaan Air Tanah

2 Kualitas Air Kurang Baik Baik

3 Kualitas Bakteriologi

Terkontaminasi Tidak Terkontaminasi

4 Persedian Kering di Musim Kemarau

Tetap ada Sepanjang Tahun

2.7 Sumur Sanitasi

Sumur sanitsi adalah jenis sumur yang telah memenuhi persyaratan sanitasi

dan terlindung dari kontaminasi air kotor (Chandra, 2007).

Untuk membuat sumur sanitasi persyaratan berikut ini harus dipenuhi:

1. Lokasi

Langkah pertama adalah menentukan tempat yang tepat untuk membangun

sumur. Sumur harus berjarak minimal 15 meter dan terletak lebih tinggi dari

sumber pencemar seperti kakus, kandang ternak, tempat sampah dan sebagainya.

2. Dinding sumur.

Dinding sumur harus dilapisi dengan batu yang di semen. Pelapisan dinding

tersebut paling tidak sedalam 6 meter dari permukaan tanah.

3. Dinding parapet

Dinding parapet merupakan dinding yang membatasi mulut sumur dan harus

dibuat setinggi 70-75 cm dari permukaan tanah. Dinding ini merupakan satu

kesatuan dengan dinding sumur.

Page 23: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

22

4. Lantai kaki lima

Lantai kaki lima terbuat dari semen dan lebarnya lebih kurang 1 meter ke

seluruh jurusan melingkari sumur dengan kemiringan sekitar 10 derajat ke arah

tempat pembuangan air (drainase).

5. Drainase

Drainase atau saluran pembuangan air harus dibuat menyambung dengan

parit agar tidak terjadi genangan air di sekitar sumur.

6. Tutup sumur

Sumur sebaiknya ditutup terbuat dari batu terutama pada sumur umum.

Tutup semacam itu dapat mencegah kontaminasi langsung pada sumur.

10.Pompa tangan/listrik

Sumur harus dilengkapi dengan pompa tangan/listrik. Pemakaian timba

dapat memperbesar kemungkinan terjadinya kontaminasi.

11.Tanggung jawab pemakai

Sumur umum harus dijaga kebersihannya bersama-sama oleh masyarakat

karena kontaminasi dapat terjadi setiap saat.

12.Kualitas

Kualitas air perlu dijaga terus melalui pelaksanaan pemeriksaan fisik, kimia,

maupun pemeriksaan bakteriologis secara teratur terutama pada saat terjadinya

wabah muntaber atau penyakit saluran pencernaan lainnya.

2.8 pH (Derajat Keasaman)

Derajat keasaman lebih dikenal dengan istilah pH. pH (singkatan dari

puissance negative de H), yaitu logaritma dari kepekaan ion- ion H (hidrogen)

Page 24: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

23

yang terlepas dalam suatu cairan. Derajat keasaman atau pH air menujukkan

aktivitas ion hidrogen dalam larutan tersebut dan dinyatakan sebagai konsentrasi

ion hidrogen (dalam mol per liter) pada suhu tertentu atau dapat ditulis :

pH = - log [H] +

Air murni (H2O) berasosiasi sempurna sehingga memiliki ion H+ dan ion H-

dalam konsentrasi yang sama, dan dalam keadaan demikian pH air murni = 7.

Semakin tinggi konsentrasi ion H+, akan semakin rendah konsentrasi ion H- dan

pH< 7, air semacam ini bersifat asam. Hal sebaliknya terjadi jika konsentrasi ion

OH- yang tinggi dan pH > 7, maka air bersifat alkalis (basa).

Pengukuran pH umumnya dilakukan dengan kertas pH atau pH water

tester. Alat lain yang dapat digunakan adalah aquamate test atau pH meter

(Ghufran dan Andi, 2007).

pH merupakan suatu parameter penting untuk menentukan kadar

asam/basa dalam air. Penentuan pH merupakan tes yang paling penting dan paling

sering digunakan pada kimia air. pH digunakan pada penentuan alkalinitas, CO2,

serta dalam kesetimbangan asam basa. Pada temperatur yang diberikan, intensitas

asam atau karakter dasar suatu larutan diindikasikan oleh pH dan aktivitas ion

hidrogen. Perubahan pH air dapat menyebabkan berubahnya bau, rasa, dan warna.

Pada proses pengolahan air seperti koagulasi, desinfeksi, dan pelunakan air, nilai

pH harus dijaga sampai rentang dimana organisme partikulat terlibat.

Asam dan basa pada dasarnya dibedakan dari rasanya kemudian dari efek

yang ditimbulkan pada indikator. Reaksi netralisasi dari asam dan basa selalu

menghasilkan air. Ion H+ dan OH- selalu berada pada keseimbangan kimiawi yang

dinamis dengan H2O berdasarkan reaksi:

Page 25: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

24

H2O H++ OH-

Ion hidrogen bersifat asam. Keberadaan ion hidrogen menggambarkan

nilai pH derajat keasaman yang dinyatakan dengan persamaan:

pH = - log [H+]

Konsentrasi ion hidrogen dalam air murni yang netral adalah 10-7 g/l. Nilai

disosiasi (Kw) pada suhu 25oC sebesar 10-14 seperti yang ditunjukkan pada

persamaan:

[H+] + [OH-] = Kw

Skala pH berkisar antara 0 – 14. Klasifikasi nilai pH adalah sebagai berikut :

pH = 7 menunjukkan keadaan netral

pH < 7 menunjukkan keadaan asam

pH >7 menunjukkan keadaan basa (Alkalis)

Air minum sebaiknya netral, tidak asam/basa, untuk mencegah terjadinya

pelarutan logam berat dan korosi jaringan distribusi air minum. pH standar untuk

air minum sebesar 6,5 – 8,5. Air adalah bahan pelarut yang baik sekali, maka

dibantu dengan pH yang tidak netral, dapat melarutkan berbagai elemen kimia

yang dilaluinya.

Pengukuran pH diatas 10 dan pada temperatur tinggi sebaiknya

menggunakan elektroda gelas spesial. Alat-alat yang digunakan pada umumnya

distandarisasi dengan larutan buffer, dimana nilai pH nya diketahui dan lebih baik

digunakan larutan buffer dengan pH 1 – 2 unit yang mendekati nilai pH contoh

air.

Mackereth et al. (1989) dalam Effendi, 2003 berpendapat bahwa pH juga

berkaitan erat dengan karbondioksida dan alkalinitas. Semakin tinggi nilai pH,

Page 26: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

25

semakin tinggi pula nilai alkalinitas dan semakin rendah kadar karbondioksida

bebas. Larutan yang bersifat asam (pH rendah) bersifat korosif. pH juga

mempengaruhi toksisitas suatu senyawa kimia. Toksisitas logam memperlihatkan

peningkatan pada pH rendah (Novotny dan Olem, 1994 dalam Effendi 2003).

2.9 Fe (Besi)

Besi (Fe) adalah unsur dalam susunan berkala yang mempunyai simbol Fe

dan nomor atom 26 dengan berat atom 55,845, terletak pada periode 4 dan

termasuk golongan logam. Memiliki konfigurasi elektron (Ar) 3d6 4s2. Besi

hampir ditemukan hampir di semua tempat di bumi hampir semua lapisan

geologis dan semua badan air. Besi atau Ferrum (Fe) merupakan metal berwarna

putih keperakan, liat, dan dapat dibentuk. Pada umumnya besi yang terdapat di

dalam air bersifat:

a. Terlarut sebagai fe2+ (ferro) atau fe3+ (ferri).

b. Tersuspensi sebagai butir koloidal (diameter < 1 µm) atau lebih besar seperti

fe2O3, feO, (feOH)2, fe(OH)3, dan sebagainya.

c. Tergabung dengan zat organik atau zat padat inorganik seperti tanah liat.

Pada air permukaan jarang ditemui kadar besi lebih besar dari 1 mg/l tetapi

dalam air tanah dapat jauh lebih tinggi. Konsentrasi besi yang tinggi dapat

menodai kain dan perkakas dapur (Alaert dan Santika, 1984: 118).

Besi di alam dapat ditemui dalam bentuk pyrite (FeS2), hematite (Fe2O3),

magnetite (Fe3O4), limonite [FeO(OH)], goethite (HFeO2), dan ochre [Fe(OH)3]

(Cole, 1988 dan Moore, 1991). Senyawa besi pada umumnya sukar larut dan

cukup banyak terdapat di dalam tanah. Kadang-kadang besi juga terdapat sebagai

Page 27: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

26

senyawa siderite (FeCO3) yang bersifat mudah larut dalam air (Cole, 1988 dalam

Effendi, 2003).

Pada perairan alami dengan pH sekitar 7 dan kadar oksigen terlarut yang

cukup, ion ferro yang bersifat mudah larut, dioksidasi menjadi ion ferri. Pada

oksidasi ini terjadi pelepasan elektron. Sebaliknya, pada reduksi ferri menjadi

ferro, terjadi penangkapan elektron. Proses oksidasi dan reduksi besi tidak

melibatkan oksigen dan hidrogen (Eckenfelder, 1989; Mackereth et al., 1989

dalam Effendi, 2003). Reaksi oksidasi ion ferro menjadi ion ferri ditunjukkan

dalam persamaan :

Fe2+ Fe3+ + e-

Pada air permukaan jarang ditemui kadar Fe yang lebih besar dari 1 mg/l,

tetapi dalam air tanah, kadar Fe dapat jauh lebih tinggi. Pada air yang tidak

mengandung oksigen, seperti air tanah, besi berada sebagai Fe2+ yang cukup padat

terlarut, sedangkan pada air sungai yang mengalir dan terjadi aerasi, Fe2+

teroksidasi menjadi Fe3+ yang sulit larut pada pH 6 sampai 8 (kelarutan hanya di

bawah beberapa µg/l), bahkan dapat menjadi ferihidroksida Fe(OH)3 atau salah

satu jenis oksida yang merupakan zat padat dan bisa mengendap. Dalam air

sungai, besi berada sebagai Fe2+, Fe3+ terlarut, dan Fe3+ dalam bentuk senyawa

organis berupa koloidal. Besi merupakan sumber makanan utama bagi bakteri besi

(crentothrix, leptothrix, dan gallionella) yang dapat menimbulkan bau, bentuknya

kotor, dan memiliki rasa yang aneh.

Besi termasuk unsur yang penting bagi makhluk hidup. Pada tumbuhan, besi

berperan sebagai penyusun sitokrom dan klorofil. Kadar besi yang berlebihan

dapat menimbulkan warna merah, menimbulkan karat pada peralatan logam, serta

Page 28: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

27

dapat memudarkan bahan celupan (dyes) dan tekstil. Pada tumbuhan, besi

berperan dalam sistem enzim dan transfer elektron pada proses fotosintesis. Besi

banyak digunakan dalam kegiatan pertambangan, industri kimia, bahan celupan,

tekstil, penyulingan, minyak, dan sebagainya (Eckenfelder, 1989 dalam Effendi,

2003).

Pada air minum, Fe dapat menimbulkan rasa, warna (kuning), pengendapan pada

dinding pipa, pertumbuhan bakteri besi, dan kekeruhan.

Besi dibutuhkan oleh tubuh dalam pembentukan haemoglobin. Banyaknya

Fe di dalam tubuh dikendalikan pada fase absorbsi. Tubuh manusia tidak dapat

mengekskresikan Fe. Oleh karena itu, manusia yang sering mendapat transfusi

darah, warna kulitnya menjadi hitam karena akumulasi Fe. Sekalipun Fe

diperlukan oleh tubuh, dalam dosis besar dapat merusak dinding usus dan dapat

menyebabkan kematian. Debu Fe juga dapat diakumulasi di dalam alveoli dan

menyebabkan berkurangnya fungsi paru-paru.

Metode fenantroline dapat digunakan untuk mengukur kandungan besi di

dalam air, kecuali terdapat fosfat atau logam berat yang mengganggu. Metode ini

dilakukan berdasarkan kemampuan 1,10-phenantroline untuk membentuk ion

kompleks setelah berikatan dengan Fe2+. Warna yang dihasilkan sesuai dengan

hukum Beer dan dapat diukur secara visual menggunakan spektrofotometer.

2.10 Khlorida

Sekitar 3/4 dari klorin (Cl2) yang terdapat di bumi berada dalam bentuk

larutan. Unsur klor dalam air terdapat dalam bentuk ion klorida (Cl-). Ion klorida

adalah salah satu anion anorganik utama yang ditemukan pada perairan alami

Page 29: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

28

dalam jumlah yang lebih banyak daripada anion halogen lainnya. Klorida

biasanya terdapat dalam bentuk senyawa natrium klorida (NaCl), kalium klorida

(KCl), dan kalsium klorida (CaCl2). Selain dalam bentuk larutan, klorida dalam

bentuk padatan ditemukan pada batuan mineral sodalite [Na8(AlSiO4)6].

Pelapukan batuan dan tanah melepaskan klorida ke perairan. Sebagian besar

klorida bersifat mudah larut.

Khlorida terdapat di alam dengan konsentrasi yang beragam. Kadar klorida

umumnya meningkat seiring dengan meningkatnya kadar mineral. Kadar klorida

yang tinggi, yang diikuti oleh kadar kalsium dan magnesium yang juga tinggi,

dapat meningkatkan sifat korosivitas air. Hal ini mengakibatkan terjadinya

perkaratan peralatan logam. Kadar klorida > 250 mg/l dapat memberikan rasa asin

pada air karena nilai tersebut merupakan batas klorida untuk suplai air, yaitu

sebesar 250 mg/l (Rump dan Krist, 1992 dalam Effendi, 2003). Perairan yang

diperuntukkan bagi keperulan domestik, termasuk air minum, pertanian, dan

industri, sebaiknya memiliki kadar klorida lebih kecil dari 100 mg/liter (Sawyer

dan McCarty, 1978). Keberadaan klorida di dalam air menunjukkan bahwa air

tersebut telah mengalami pencemaran atau mendapatkan rembesan dari air laut.

Khlorida tidak bersifat toksik bagi makhluk hidup, bahkan berperan dalam

pengaturan tekanan osmotik sel. Klorida tidak memiliki efek fisiologis yang

merugikan, tetapi seperti amonia dan nitrat, kenaikan akan terjadi secara tiba-tiba

di atas baku mutu sehingga dapat menyebabkan polusi. Toleransi klorida untuk

manusia bervariasi berdasarkan iklim, penggunaannya, dan klorida yang hilang

melalui respirasi. Klorida dapat menimbulkan gangguan pada jantung/ginjal.

Page 30: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

29

Di Indonesia, khlor digunakan sebagai desinfektan dalam penyediaan air

minum untuk menghilangkan mikroorganisme yang tidak dibutuhkan. Beberapa

alasan yang menyebabkan klorin sering digunakan sebagai desinfektan adalah

sebagai berikut (Tebbut, 1992 dalam Effendi, 2003) : Dapat dikemas dalam

bentuk gas, larutan, dan bubuk (powder), Harga relatif murah, Memiliki daya

larut yang tinggi serta dapat larut pada kadar yang tinggi, Residu klorin dalam

bentuk larutan tidak berbahaya bagi manusia, jika terdapat dalam kadar yang tidak

berlebihan, Bersifat sangat toksik bagi mikroorganisme, dengan cara menghambat

aktivitas metabolisme mikroorganisme tersebut.

Proses penambahan klor dikenal dengan klorinasi. Klorin yang digunakan

sebagai desinfektan adalah gas klor yang berupa molekul klor (Cl2) atau kalsium

hipoklorit [Ca(OCl)2]. Penambahan klor secara kurang tepat akan menimbulkan

bau dan rasa pada air. Pada kadar klor kurang dari 1.000 mg/liter, semua k hlor

berada dalam bentuk ion klorida (Cl-) dan hipoklorit (HOCl), atau terdisosiasi

menjadi H+ dan OCl-.

Selain bereaksi dengan air, klorin juga bereaksi dengan senyawa nitrogen

membentuk mono-amines, di-amines, tri-amines, N-kloramines, N-kloramides,

dan senyawa nitrogen berklor lainnya. Monokloramines (NH2Cl) adalah bentuk

senyawa klor dan nitrogen yang utama di perairan. Senyawa ini bersifat stabil dan

biasanya ditemukan beberapa hari setelah penambahan klorin. Klor yang

berikatan dengan senyawa kimia lain dikenal sebagai klorin terikat, sedangkan

klorin bebas adalah ion klorida dan ion hipoklorit yang tidak berikatan dengan

senyawa lainnya.

Page 31: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

30

Penentuan jumlah khlorin di perairan diperlukan dalam proses pengolahan

air baku untuk keperluan domestik dan pengolahan limbah cair yang

menggunakan klorin sebagai desinfektan, untuk mengetahui kadar klorin yang

tersisa di perairan.

Metode Mohr (Argentometric) dapat digunakan untuk pemeriksaan klorida

menggunakan larutan perak nitrat (0,0141 N) untuk mentitrasi sehingga dapat

bereaksi dengan larutan N/71 dimana setiap mm ekivalen dengan 0,5 mg ion

klorida. Pada titrasi, ion klorida dipresipitasi sebagai klorida putih perak

berdasarkan persamaan reaksi :

Ag+ + Cl- AgCl (Ksp = 3 x 10-10)

Titik akhir dengan indikator potassium chromate dapat menunjukkan kehadiran

Ag+. Ketika ion klorida mencapai 0, konsentrasi ion perak akan meningkat dimana

kelarutan produk kromat perak meningkat dan terbentuk warna merah coklat

sesuai dengan persamaan reaksi:

2Ag+ + CrO42- Ag2CrO4 ( Ksp = 5 x 10-12 )

Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang

akurat antara lain :

a. Digunakan contoh air yang seragam, dianjurkan 100 ml, sehingga konsentrasi

ion pada titik akhir titrasi konstan.

b. pH berada dalam rentang 7 atau 8 karena Ag+ dipresipitasi sebagai AgOH pada

pH tinggi dan CrO42- akan berubah menjadi Cr2O72- pada pH rendah.

c. Jumlah indikator harus diperhatikan untuk mengukur konsentrasi Cr2O42- atau

Ag2CrO4 yang terbentuk sangat cepat atau sangat lama.

Page 32: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

31

2.11 Kerangka Teori

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, maka kerangka teori pada penelitian

ini adalah :

Gambar 2.1 Kerangka Teori (Sumber : Permenkes NO.416/Menkes /Per

/1X/1990).

2.12 Hipotesis penelitian

a. Mengandung pH asam dan basa.

b. Ada kandungan Fe ( besi ) lebih dari 1,0 mg/l

c. Ada kandungan khlorida lebih dari 600 mg/l

Pemeriksaan

Laboratorium

Memenuhi

Syarat

pH

Fe Khlorida

Air Sumur

Gali

Tidak

Memenuhi

Syarat

Page 33: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

32

2.13 Skema Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dengan mengikuti langkah- langkah sebagai

berikut:

Gambar 2.2 Skema Penelitian

Persiapan

Tidak Memenuhi

Syarat

Pemeriksaan air

Pengambilan sampel

Memenuhi

Syarat Hasil

Page 34: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yaitu untuk menegetahui

kadar pH, Fe dan Khlorida air sumur gali masyarakat Desa Gampong Ladang

Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Gampong Ladang Kecamatan Samatiga

Kabupaten Aceh Barat. Dipilihnya Desa Gampong Ladang sebagai tempat

penelitian disebabkan karena keseluruhan masyarakat menggunakan sumur gali

sebagai sumber air bersih untuk keperluan rumah tangga. Dan penelitian

dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2013.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari unit di dalam penelitian atau

pengamatan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua sumur gali yang ada di

Desa Gampong Ladang Kecamatan Samatiga berjumlah 30 buah Sumur gali.

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi dijadikan sampel yaitu

berjumlah 30 sumur gali.

Page 35: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

34

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Pengumpulan data dilakukan secara langsung mengumpulkan sampel air

sumur gali. Untuk pemeriksaan pH dilakukan langsung di tempat lokasi

pengambilan sampel sedangkan untuk pemeriksaan kandungan Fe dan khlorida

diperiksa pada UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Banda Aceh.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder berupa data laporan yang diperoleh dari Dinas Kesehatan

Kabupaten Aceh Barat, Puskesmas Samatiga, Kantor Kepala Desa dan referensi

buku-buku perpustakaan dan internet yang berhubungan dengan penelitian ini.

Page 36: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

35

3.5 Definisi Operasional

Tabel 3.1. Variabel Penelitian

No

1. Variabel pH

Defenisi

Cara ukur Alat ukur Hasil ukur

Skala

Parameter untuk menentukan kadar asam atau basa dalam air

Pemeriksaan Laboratorium pH meter Asam < 6,5

Basa > 9 Ratio

2. Variabel Fe

Defenisi

Cara ukur Alat ukur Hasil ukur

Skala

Unsur bersifat logam yang dapat

menimbulkan korosi pada bahan yang terbuat dari metal

Pemeriksaan laboratorium Tabung reaksi, Gelas ukur, Pipet tetes

Positif > 1,0 mg/l Negatif < 1,0 mg/l Ratio

3. Variabel Khlorida

Defenisi

Cara ukur Alat ukur

Hasil ukur

Skala

Anion pembentuk Natrium Klorida yang menyebabkan rasa asin dalam air bersih (air sumur)

Pemeriksaan laboratorim Labu takar, beaker glass, pipet

ukur, corong gelas, pemanas listrik, gelas ukur, Positif > 600 mg/l

Negatif < 600 mg/l Ratio

Page 37: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

36

3.6 Teknik Pengambilan Sampel

3.6.1 Persiapan

a. Siapkan wadah (tempat sampel uji) dengan jumlah yang sesuai dengan

kebutuhan.

b. Membilas alat yang akan diambil sebanyak tiga kali.

c. Bilas wadah yang sudah bersih dengan aquadest.

d. Cegah adanya kontaminasi dari logam/peralatan sampling, dari minyak

pelumas/oli/bensin.

3.6.2 Cara Pengambilan Sampel

Untuk mengambil sampel air dari sumur gali dilakukan dengan

menggunakan timba, Timba terlebih dahulu di cuci dengan larutan aqua bidest.

Sebelum timba dinaikkan terlebih dahulu dilakukan pengadukan air sumur supaya

terjadi percampuran secara merata. Sampel air yang telah terambil masing-masing

dimasukkan dalam botol/ wadah (untuk analisis sifat kimia). Sampel yang telah

dimasukkan ke dalam wadah, kemudian diberi label berupa keterangan mengenai

identitas sampel, seperti lokasi pengambilan, nomor tanggal, jam, tempat, jenis

pengawet yang ditambahkan. Penulisan keterangan tersebut harus tahan air, tidak

mudah pudar.

Page 38: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

37

3.7 Pelaksanaan Penelitian

3.7.1 Pemeriksaan pH

Prosedur Kerja:

Cara kerja alat ini adalah dengan cara mencelupkan alat pH meter kedalam

air yang akan diukur (kira-kira kedalaman 5 cm) dan secara otomatis alat bekerja

mengukur.Pada saat pertama dicelupkan angka yang ditunjukkan oleh display

masih berubah-ubah, tunggulah kira-kira 2 sampai 3 menit sampai angka digital

stabil, kemudian lihat hasil dari alat pH meter.

3.7.2 Pemeriksaan Fe

Alat:

1. SSA/ compressor/ gelas piala

2. Pipet ukur/labu takar/ labu semprot

3. Lampu hollow katoda Fe

4. Corong geles pemanas listrik

5. Kertas saring whatman 40 dengan ukuran pori 0,42 µm

Bahan :

Air sumur gali

Reagen :

1. Gas asitilen

2. Aquades bebas besi

3. Larutan Asam Nitrat

4. Larutan larutan standar logam besi

Page 39: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

38

Cara pelaksanaan:

a. Persiapan contoh uji

1. Masukkan 100 ml contoh uji yang sudah di kocok sampai homogen kedalam

gelas piala

2. Tambahkan 5 ml asam nitrat.

3. Panaskan di pemanas listrik sampai larutan uji hampir kering.

4. Ditambahkan 50 ml air suling masukkan ke dalam labu ukur 100 ml melalui

kertas saring dan di tetapkan 100 ml dgn air suling

b. Pembuatan larutan baku logam Fe 100 ml/l

1. Pipet 10 ml larutan induk logam besi 1000 ml/l ke dalam labu ukur 100 ml

2. Tepatkan dengan larutan pengencer sampai tanda tera.

c. Pembuatan larutan baku logam besi 10 ml/l

1. Pipet 50 ml larutan induk logam besi 100 mg/l kedalm labu ukur 500 ml

2. Tetapkan larutan pengencer sampai tanda tera.

d. Pembuatan larutan kerja logam besi

1. Pipet 0 ml , 5 ml, 20 ml, 40 ml, dan 60 ml larutan baku besi (fe) 10 mg/l

masing masing kedalam labu ukur 100 ml

2. Tambahkan larutan pengencer sampai tepan tanda tera sehingga di peroleh

konsentrasi logam besi.

Prosedur dan pembuatan kurva kalibrasi :

a. Optimalkan alat SSA sesuai petunjuk penggunaan alat

b. Ukur masing masing larutan kerja yang telah di buat pada panjang gelombang

248,3 nm.

Page 40: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

39

c. Buatlah kurva kalibrasi untuk mendapatkan persamaan garis regresi

d. Lanjutkan dgn pengukuran contoh uji yang sudah di siapkan

Perhitungan :

Konsentrasi logam besi

Fe (mg/l) = C x FP

Dengan Pengertian :

C : adanya konsentrasi yang di dapat hasil pengukuran mg/l

FP : Factor Pengencer

3.7.3 Pemeriksaan khlorida

Pemeriksaan khlorida ini menggunakan Metoda Argentometri secara titrasi

Persiapan Sampel:

Alat:

3. Pipet Tetes

4. Labu Erlenmeyer

5. Gelas Ukur

6. Penjepit

7. Kertas Saring

8. Corong

Bahan:

1. Aquades

2. Larutan Indikator K2CrO4 5 %

3. AgNO3

Page 41: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

40

Prosedur Kerja

1. Masukkan 50 ml contoh uji air dalam labu Erlenmeyer 250 ml buat larutan

blanko.

2. Tambahkan 1 ml larutan Indikator K2CrO4 5 % 1 ml, campur

3. Titrasi dengan larutan baku AgNO3 sampai titik akhir titrasi yang ditandai

dengan terbentuknya endapan bewarna merah kecoklatan dari K2CrO4. Catat

volume AgNO3 yang digunakan.

Perhitungan :

Mg/l Cl- =HT x N AgNO3 x 35,5 x 1000

V Sampel

Keterangan : Cl- : Khlorida

HT = Hasil Titrasi AgNO3

N AgNO3 = 0,01 N

V Sampel = 50 ml

1000 ml = 1 liter

Page 42: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Geografis

Desa Gampong Ladang terletak di daerah daratan rendah daerah persisir

pantai barat Provinsi Aceh dengan luas wilayah adalah 150 ha, yang terdiri dari 15

ha daerah pemukiman, 35 ha ladang campuran, 30 ha lahan pertanian,15 ha rawa

rumbia, dan 55 ha untuk lahan-lahan yang lain. Desa gampong ladang memiliki

batas wilayah administrasi yang terbagi atas :

1. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Cot Lampiseh

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cot Seulamat

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Ujong Nga

4. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pinem

4.2 Keadaan Demografis

Jumlah penduduk Desa Gampong Ladang sampai pada tahun 2010

mencapai 117 jiwa. Sebagian besar masyarakat Desa Gampong Ladang yang mata

pencahariannya sebagai petani atau lebih kurang 70 % dari total penduduk, dan

pada dasarnya petani (Profil Desa Gampong Ladang, 2012).

Page 43: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

42

4.3 Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di desa Gampong Ladang

Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat dan di UPTD Laboratorium

Kesehatan Banda Aceh yaitu tentang Pemeriksaan Kadar pH, Fe dan Khlorida Air

Sumur Gali sebagai Sumber Air Bersih di Desa Gampong Ladang Kecamatan

Samatiga Kabupaten Aceh Barat, Maka hasil penelitian yang didapat adalah

sebagai berikut :

Page 44: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

43

4.3.1 pH Air

Tabel 4.1. Hasil pemeriksaan kadar pH Air Sumur Gali desa Gampong Ladang

Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat.

NO KODE SAMPEL

BAKU MUTU HASIL TMS/ MS

1 A1 6,5-9,0 6,7 MS

2 A2 6,5-9,0 7,3 MS

3 A3 6,5-9,0 7,1 MS

4 A4 6,5-9,0 6,8 MS

5 A5 6,5-9,0 7,2 MS

6 A6 6,5-9,0 6,8 MS

7 A7 6,5-9,0 6,8 MS

8 A8 6,5-9,0 6,6 MS

9 A9 6,5-9,0 6,8 MS

10 A10 6,5-9,0 6,7 MS

11 A11 6,5-9,0 7,1 MS

12 A12 6,5-9,0 6,7 MS

13 A13 6,5-9,0 6,5 MS

14 A14 6,5-9,0 7,0 MS

15 A15 6,5-9,0 7,0 MS

16 A16 6,5-9,0 6,8 MS

17 A17 6,5-9,0 6,9 MS

18 A18 6,5-9,0 6,7 MS

19 A19 6,5-9,0 7,5 MS

20 A20 6,5-9,0 7,0 MS

21 A21 6,5-9,0 6,7 MS

22 A22 6,5-9,0 6,3 TMS

23 A23 6,5-9,0 6,7 MS

24 A24 6,5-9,0 7,2 MS

25 A25 6,5-9,0 7,8 MS

26 A26 6,5-9,0 6,7 MS

27 A27 6,5-9,0 7,4 MS

28 A28 6,5-9,0 7,1 MS

29 A29 6,5-9,0 6,8 MS

30 A30 6,5-9,0 6,8 MS

KET : TMS = Tidak Memenuhi Syarat

MS = Memenuhi Syarat

Berdasarkan Tabel 4.1 dari 30 sampel uji, yang memenuhi syarat sebanyak

29 sampel. Sedangkan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 1 sampel.

Page 45: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

44

Tabel 4.2 Distribusi Air Sumur Gali berdasarkan Kadar pH di Desa Gampong

Ladang Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat.

No Kadar pH Jumlah (n) Persen %

1 Tidak memenuhi syarat 1 3,4

2 Memenuhi syarat 29 96,6

Total 30 100

Berdasarkan Tabel 4.2 Dari 30 sampel air sumur gali yang dikatagorikan

sebagai air yang tidak memenuhi syarat berjumlah 1 sampel air sumur gali (3,4%)

dan sampel air sumur gali yang di katagorikan sebagai memenuhi syarat

berjumlah 29 sampel air sumur gali (96,6 %).

Page 46: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

45

4.3.2 Kadar Besi (Fe)

Tabel 4.3 Hasil Pemeriksaan Kadar Fe (Besi) Air Sumur Gali Desa Gampong

Ladang Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat.

NO KODE SAMPEL

SATUAN BAKU MUTU HASIL TMS/ MS

1 A1 Mg/l 1.0 0,7532 MS

2 A2 Mg/l 1.0 0,0054 MS

3 A3 Mg/l 1.0 0,2226 MS

4 A4 Mg/l 1.0 0,0068 MS

5 A5 Mg/l 1.0 0,0071 MS

6 A6 Mg/l 1.0 0,0043 MS

7 A7 Mg/l 1.0 0,0227 MS

8 A8 Mg/l 1.0 0,0252 MS

9 A9 Mg/l 1.0 0,0761 MS

10 10 Mg/l 1.0 0,0410 MS

11 A11 Mg/l 1.0 0,0077 MS

12 A12 Mg/l 1.0 0,0090 MS

13 A13 Mg/l 1.0 0,0053 MS

14 A14 Mg/l 1.0 0,0079 MS

15 A15 Mg/l 1.0 0,0030 MS

16 A16 Mg/l 1.0 0,0095 MS

17 A17 Mg/l 1.0 0,0226 MS

18 A18 Mg/l 1.0 0,0015 MS

19 A19 Mg/l 1.0 0,0054 MS

20 A20 Mg/l 1.0 0,0084 MS

21 A21 Mg/l 1.0 0,0101 MS

22 A22 Mg/l 1.0 0,0227 MS

23 A23 Mg/l 1.0 0,0091 MS

24 A24 Mg/l 1.0 1,3636 TMS

25 A25 Mg/l 1.0 0,0045 MS

26 A26 Mg/l 1.0 0,0179 MS

27 A27 Mg/l 1.0 0,0073 MS

28 A28 Mg/l 1.0 0,0121 MS

29 A29 Mg/l 1.0 0,1954 MS

30 A30 Mg/l 1.0 0,0126 MS

KET : TMS = Tidak Memenuhi Syarat

MS = Memenuhi Syarat

Berdasarkan Tabel 4.3 dari 30 sampel uji, yang memenuhi syarat sebanyak

29 sampel. Sedangkan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 1 sampel.

Page 47: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

46

Tabel 4.4 Distribusi Air Sumur Gali berdasarkan Kadar Fe (besi) di Desa

Gampong Ladang Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat.

No Kadar Besi Jumlah (n) Persen %

1 Tidak memenuhi syarat 1 3,4

2 Memenuhi syarat 29 96,6

Total 100 100

Berdasarkan tabel 4.4 Dari 30 sampel air sumur gali yang dikatagorikan

sebagai air yang memenuhi syarat dengan jumlah 29 sampel air sumur gali

(96,6%) dan sampel air sumur gali yang di katagorikan sebagai tidak memenuhi

syarat berjumlah 1 sampel air sumur gali (3,4 %).

Page 48: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

47

4.3.3 Khlorida

Tabel 4.5 Hasil Pemeriksaan Kadar Khlorida Air Sumur Gali Desa Gampong

Ladang Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat.

NO KODE SAMPEL

SATUAN BAKU MUTU HASIL TMS/ MS

1 A1 Mg/l 600 26,27 MS

2 A2 Mg/l 600 47,57 MS

3 A3 Mg/l 600 9,94 MS

4 A4 Mg/l 600 25,56 MS

5 A5 Mg/l 600 11,36 MS

6 A6 Mg/l 600 16,33 MS

7 A7 Mg/l 600 24,14 MS

8 A8 Mg/l 600 17,75 MS

9 A9 Mg/l 600 12,78 MS

10 A10 Mg/l 600 14,20 MS

11 A11 Mg/l 600 7,81 MS

12 A12 Mg/l 600 9,23 MS

13 A13 Mg/l 600 26,98 MS

14 A14 Mg/l 600 26,27 MS

15 A15 Mg/l 600 12,07 MS

16 A16 Mg/l 600 13,49 MS

17 A17 Mg/l 600 12,78 MS

18 A18 Mg/l 600 9,23 MS

19 A19 Mg/l 600 9,23 MS

20 A20 Mg/l 600 16,33 MS

21 A21 Mg/l 600 22,01 MS

22 A22 Mg/l 600 17,04 MS

23 A23 Mg/l 600 16,33 MS

24 A24 Mg/l 600 19,17 MS

25 A25 Mg/l 600 9,94 MS

26 A26 Mg/l 600 16,33 MS

27 A27 Mg/l 600 17,04 MS

28 A28 Mg/l 600 12,78 MS

29 A29 Mg/l 600 14,20 MS

30 A30 Mg/l 600 11,36 MS

KET : TMS = Tidak Memenuhi Syarat

MS = Memenuhi Syarat

Berdasarkan tabel 4.5 dari 30 sampel uji, yang memenuhi syarat sebanyak

30 sampel. Sedangkan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 0 sampel.

Page 49: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

48

Tabel 4.6 Distribusi Air Sumur Gali berdasarkan Kadar Khlorida di Desa

Gampong Ladang Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat.

No Kadar khlorida Jumlah (n) Persen %

1 Tidak memenuhi syarat 0 0

2 Memenuhi syarat 30 100

Total 100 100

Berdasarkan tabel 4.6 Dari 30 sampel air sumur gali yang dikatagorikan

sebagai air yang memenuhi syarat lebih banyak dengan jumlah 30 sampel air

sumur gali (100 %) dari sampel air sumur gali yang di katagorikan sebagai tidak

memenuhi syarat berjumlah 0 sampel air sumur gali (0 %).

4.4 Pembahasan

4.4.1 Pemeriksaan pH

Pemeriksaan kadar pH air sumur gali di Desa Gampong Ladang

Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat dapat di lihat pada tabel 4.1, bahwa

pada sampel dengan kode A22 bersifat asam yaitu dengan kadar pH 6,3.

Jika pH bersifat asam, Ini sangat berbahaya karena tubuh tidak bisa

menolerir ketidakseimbangan asam dalam waktu lama. Jika pH terlalu rendah itu

artinya terjadi penumpukan karbondioksida dalam darah. Karbondioksida yang

tinggi akan membuat pernafasan jadi sulit.Kondisi tubuh yang asam menyebabkan

kelelahan, nyeri, kulit melepuh, sakit kepala, mengantuk, alergi, pilek dan flu,

masalah sinus. Kadar oksigen menurun akibat penumpukan karbondioksida dalam

darah. Jika oksigen turun sel-sel tubuh akan mati.

Tingginya konsentrasi ion hidrogen dalam suatu cairan menunjukkan

bahwa cairan tersebut bersifat asam sedangkan jika rendah mengakibatkan

Page 50: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

49

meningkatnya konsentrasi ion hidroksil (OH-) yang menunjukkan pada suasana

basa.

Kadar pH dalam air akan memberi pengaruh terhadap terjadinya berbagai

proses dalam air terutama terhadap pembentukan berbagai senyawa yang

membahayakan kesehatan manusia.

Kadar pH yang dianjurkan pada sumber air bersih yang dimanfaatkan

masyarakat termasuk sumur gali berdasarkan ketentuan dari Permenkes No.

416/Menkes/ Per/IX/1990 adalah 6,5 – 9,0 sehingga air tersebut dikatakan sebagai

air bersih.

Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium sampel air dari 30 sampel air

sumur gali Pemeriksaan pH pada air sumur gali masyarakat di Desa Gampong

Ladang Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat diperoleh hasil penelitian

bahwa pada katagori tidak memenuhi syarat sebanyak 1 (3,4 %).dan katagori yang

memenuhi syarat sebanyak 29 (96,6%).

Konsentrasi ion hidrogen (pH) pada air sumur gali yang tidak memenuhi

syarat dapat disebabkan karena air telah mengalami kontaminasi dengan berbagai

bahan terutama senyawa-senyawa toksik yang dapat membahayakan kesehatan

manusia.

4.4.2 Pemeriksaan Fe

Pemeriksaan kadar besi di Desa Gampong Ladang Kecamatan Samatiga

Kabupaten Aceh Barat dapat dilihat pada tabel 4.3 bahwa pada sampel dengan

kode A24 mengandung kadar besi 1,3636 mg/l, menunjukkan sampel dengan

Page 51: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

50

kode A24 melebihi baku mutu air bersih yang di anjurkan oleh permenkes no

416/menkes/per/IX/1990.

Syarat konsentrasi Besi (Fe) yang dianjurkan berdasarkan standar baku air

bersih Permenkes RI No. 416 /Menkes/ Per/IV/1990 adalah 1.0 mg/l. Apabila

kosentrasi besi terlarut dalam air melebihi batas tersebut akan menyebabkan

berbagai masalah ,diantaranya : Gangguan teknis Endapan Fe (OH) bersifat

korosif terhadap pipa dan akan mengendap pada saluran pipa, sehingga

mengakibatkan pembuntuan dan efek-efek yang dapat merugikan seperti

Mengotori bak yang terbuat dari seng. Mengotori wastafel dan kloset.

Gangguan fisik yang ditimbulkan oleh adanya besi terlarut dalam air

adalah timbulnya warna, bau, rasa. Air akan terasa tidak enak bila konsentrasi besi

terlarutnya lebih besar 1,0 mg/l. Zat Fe yang melebihi dosis yang diperlukan oleh

tubuh dapat menimbulkan masalah kesehatan.

Air minum yang mengandung besi cenderung menimbulkan rasa mual

apabila dikonsumsi. Selain itu dalam dosis besar dapat merusak dinding usus.

Kematian sering kali disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini. Kadar Fe yang

lebih dari 1 mg/l akan menyebabkan terjadinya iritasi pada mata dan kulit.

Apabila kelarutan besi dalam air melebihi 10 mg/l akan menyebabkan air berbau

seperti telur busuk.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 sumur gali yang diperiksa di

Desa Gampong Ladang Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat diperoleh

hasil penelitian bahwa pada katagori tidak memenuhi syarat sebanyak 1 (3,4%).

Dan katagori yang memenuhi syarat sebanyak 29 (96,6 %).

Page 52: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

51

4.4.3 Pemeriksaan khlorida

Khlorida (Cl-) adalah salah satu senyawa umum yang terdpat pada

perairan alam. Senyawa-senyawa khlorida tersebut mengalami proses diasosiasi

dalam air membentuk ion. Ion khlorida pada dasarnya mempunyai pemgaruh kecil

terhadap sifat-sifat kimia dan biologi perairan. Kation dari garam-garam khlorida

dalam air terdapat dalam keadaan mudah larut. Ion khlorida secara umum tidak

membentuk senyawa kompleks yang kuat dengan ion-ion logam. Ion ini juga

tidak dapat dioksidasi dalam keadaan normal dan tidak bersifat toksik. Namun,

kelebihan garam khlorida dapat menyebabkab penurunan kualitas air. Oleh karena

itu sangat penting dilakukan analisa terhadap khlorida, karena kelebihan garam

khlorida dalam air menyebabkan noda berwarna putih di pinggiran badan air.

Kadar klorida yang tinggi, misalnya air laut, yang diikuti oleh kadar

kalsium dan magnesium yang juga tinggi dapat meningkatkan korosifitas air.

Perairan yang demikian mudah mengakibatkan terjadinya pengkaratan peralatan

yang terbuat dari logam (Effendi, 2003).

Syarat konsentrasi khlrorida (Cl-) yang dianjurkan berdasarkan standar

baku air bersih Permenkes RI No. 416/Menkes/ Per/IX/1990 adalah 600 mg/l.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 sumur gali yang diperiksa di

desa gampong ladang kecamatan samatiga kabupaten aceh barat diperoleh hasil

penelitian bahwa pada katagori tidak memenuhi syarat sebanyak 0 (0%).dan

katagori yang memenuhi syarat sebanyak 30 (100%).

Page 53: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

52

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

1. Dari hasil pemeriksaan kadar pH air sumur gali Desa Gampong Ladang

Kecamatan Samatiga ternyata ada 1 (3,4%) sampel air sumur gali yang

tidak memenuhi syarat dan memenuhi syarat sebanyak 29 (96,6%).

2. Dari hasil pemeriksaan kadar Fe air sumur gali Desa Gampong Ladang

Kecamatan Samatiga ternyata ada 1 (3,4%) sampel air sumur gali yang

tidak memenuhi syarat dan memenuhi syarat sebanyak 29 (96,6%)

3. Dari hasil pemeriksaan kadar khlorida air sumur gali Desa Gampong

Ladang Kecamatan Samatiga ternyata bahwa pada katagori tidak

memenuhi syarat sebanyak 0 (0%).dan katagori yang memenuhi syarat

sebanyak 30 (100%).

5.2 Saran

1. Kepada masyarakat setempat agar mengadakan Pemurnian air

dilaksanakan melalui proses filtrasi, sehingga dapat menghasilkan air yang

lebih berkualitas dan tidak memberi dampak kesehatan kepada masyarakat

pengguna air sumur gali.

2. Dalam meningkatkan kualitas air sumur gali agar diadakan penelitian

lanjutan berkaitan dengan pemeriksaan kualitas kimia.

Page 54: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

DAFTAR PUSTAKA

Alabert, G. dan SS. Santika. 1984. Metode penelitian air. Usaha nasional. Surabaya.

Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. EGG. Jakarta.

Depkes RI. 2008. Sistem Kesehatan Nasional.

Depkes RI. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 492/Menkes/Per/IV/2010. Jakarta.

Depkes RI. 1990. Penmenkes No. 416 tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih.

Jakarta.

Depkes RI. 1997. Pengelolaan Lingkungan Hidup. UU no. 23/1997.

Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan

Lingkungan Perairan. Kanisius, Yogyakarta.

Fakhrurroja, Hanif, 2010. Membuat Sumur Air di Berbagai Lahan. Griya Kreasi.

Jakarta. Kordi k, M gufran H dan Andi Baso Tancung. Pengelolaan kualitas air. Rineka

Cipta. 2007.

Kumalasari, Fety dan Yogi Satoto. 2011. Teknik Praktis Mengolah Air Kotor Menjadi Air Bersih. Laskar Askara. Bekasi.

Notoadmodjo, Soekidjo. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka Cipta. Jakarta.

. 2010. Metode penelitian kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

. 2007. Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta.

2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta.

Nurdijanto. 2000. Kimia lingkungan. Pati. Yayasan peduli lingkingan.

PT. Infratama Yakti dan PT. multiguna rekayasa & CV. Triple-C. 2006. Final

Report Penyusunan Otline Plan & Ded Kabupaten Aceh Barat.

Page 55: PEMERIKSAAN KADAR pH Fe DAN KHLORIDA AIR SUMUR GALI …repository.utu.ac.id/467/1/BAB I_V.pdf · sebagai pelarut pada kehidupan sehari-hari maupun industri kimia, meskipun tidak sedikit

Slamet, Juli Soemirat.2001. Kesehatan Lingkungan. UGM. Yogjakarta.

Waluyo, Lud. 2005. Mikrobiologi Lingkungan. Universitas Muhammadiyah. UMM Press. Malang.