pemeriksaan fisik bedah
DESCRIPTION
pemeriksaan bedahTRANSCRIPT
Pemeriksaan Fisik Bedah
PEMERIKSAAN BEDAH SARAFPEMERIKSAAN BEDAH SARAF
DR. ROBERT SINURAT,SpBSDR. ROBERT SINURAT,SpBS
Pemeriksaan Fisik Diagnostik
1. Kemampuan Bahasa dan Kognitif2. Investigasi Keluhan Utama
• Keluhan Utama : Apa ?• Waktu• Progresif atau Menetap• Frekuensi dan Derajat Beratnya• Lokasi Anatomis/penyebarannya
Pemeriksaan Fisik Diagnostik
2. Investigasi Keluhan Utama• Faktor yang memperberat/meringankan• Gejala lain• Catatan penyakit terdahulu,
pengobatan, hasil• Riwayat Keluarga
Pemeriksaan Fisik Diagnostik
3. Pemeriksaan Kulit Kepala dan Tulang
4. Pemeriksaan Neurovaskuler5. Pemeriksaan Saraf Kranialis6. Tes Koordinasi
Pemeriksaan Fisik Diagnostik
7. Pemeriksaan Motorik8. Pemeriksaan Sensorik9. Pemeriksaan Refleks
Pemeriksaan Fisik Diagnostik
Pemeriksaan Kulit Kepala dan Tulang
Pemeriksaan Saraf Kranialis
Nervus I – XII
Tes Koordinasi :
Tes Telunjuk Hidung Tes Tumit Lutut
Pemeriksaan Motorik
• Kekuatan• Tonus• Gerakan• Spastisitas/flacid• Tropi
Pemeriksaan Sensorik
• Superfisialis• Proprioseptif/sensoris dalam• Stereognosis• Diskriminasi dua titik
Pemeriksaan Sensorik
Pemeriksaan Sensorik
Pemeriksaan Sensorik
Pemeriksaan Refleks
• Refleks Regangan Otot• Refleks Superfisialis• Refleks Patologis
Pemeriksaan Refleks
Pemeriksaan Refleks
Pemeriksaan Rangsang Meningeal
KAKU KUDUK
?
PEMERIKSAAN FISIK TRAUMA KEPALA
Pemeriksaan Fisik Trauma KapitisA. AirwayB. BreathingC. CirculationC. Spine
Pemeriksaan Mini Neurologis
1. Tingkat Kesadaran : Glasgow Coma ScaleEye 4 : Spontan
3 : Buka mata dengan dipanggil2 : Buka mata dengan rangsang nyeri1 : Tidak buka mata
Pemeriksaan Mini Neurologis
Verbal 5 : Komunikatif 4 : Dapat membuat satu kalimat namun tidak communicative3 : Satu kata dengan rangsang nyeri2 : Suara erangan dengan rangsang nyeri1 : Tidak bersuara
Pemeriksaan Mini Neurologis
Motorik 6 : Menurut perintah5 : Melokalisir rangsang nyeri4 : Tidak dapat menggapai lokalisasi rangsang nyeri3 : Dekortikasi/fleksi abnormal2 : Deserebrasi/ekstensi
abnormal1 : Tidak bereaksi
Pemeriksaan Mini Neurologis
2. Pupil : Bentuk, ukuran : isokor/anisokor/dilatasi maksimal, refleks cahaya
Pemeriksaan Mini Neurologis
Pemeriksaan Mini Neurologis
3. Motorik : monoparese/hemiparese/tetraparese
Pemeriksaan Mini Neurologis
Status Lokalis :
Kepala : Regio ?
?
PEMERIKSAAN FISIK THORAKS KARDIOVASKULAR
dr Tommy Tiluata SpBTKV
Anatomi paru•Kanan 3 lobus (atas, tengah, bawah)•Kiri 2 lobus (atas, bawah)
Topografi 7 garis bayangan
FOTO TORAK NORMALFOTO TORAK NORMAL
Tulang-tulang (Untuk Orientasi)
•Sternum dan Angulus Costae
•Clavicula
•Arcus Costae
•Costae
•Scapula
•Vertebra
Inspeksi
•Bentuk umum
- Thorax Inspiratorius atau Emphysematous
- Thorax expiratorius atau Paralyticus
- Simetris / Asimetris , ok Scoliosis
pembentukan jaringan ikat dalam thorax
•Pembesaran vena
• Benjolan local
- Bentuk Thorax :
Bentuk ThoraxThorax Paralyticus/ExpiratoriusThorax PyramidalisThorax Inspiratorius / Emphysematous
Palpasi •Fremitus suara•Kelainan pada dinding dada (mis. Mammae)
Perkusi
•Perkusi banding kanan dan kiri•Normal : Sonor•Batas paru hati (pada linea mid clavicularis)•Batas pergerakan paru•Batas bawah paru belakang kiri dan kanan (sejajar Vertebra thoracalis X dan XI)•Peranjakan paru
Auskultasi•Normal Vesikuler•Inspirasi lebih panjang dan lama dari Expirasi•Inspirasi halus dan expirasi lebih halus•Auskultasi banding kanan dan kiri•Pernafasan Bronchial, Expirasi lebih panjang, tajam dari Inspirasi•Pernafasan Amphoris (seperti meniup tutup botol)•Ronchi kering (desah bronchitis / ronchi terbang)•Ronchi basah (gelembung kecil, sedang dan besar)•Gesek pleura (kasar)
Effusi Pleura•Segitiga Garland•Segitiga Grocco•Garis Domoiseaus Ellis
Schwarte
•Peradangan pleura (disertai atau tidak disertai exudat)•Perkusi beda•Suara pernafasan diperlemah•Inspeksi, Ketinggalan bernafas
PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG
• Anamnesis / keluhan• Inspeksi• Palpasi• Perkusi• Auskultasi
Anamnesa / keluhanAnamnesa / keluhan
Untuk mencurigai adanya kelainan jantung beberapa Untuk mencurigai adanya kelainan jantung beberapa
hal yang penting kita tanyakanhal yang penting kita tanyakan
- Jantung berdebar-debarJantung berdebar-debar
- Sakit didaerah dada terutama bagian kiri Sakit didaerah dada terutama bagian kiri
( Precordial )( Precordial )
- Sesak nafas kalau berjalan (dyspnoe d’effort), kalau Sesak nafas kalau berjalan (dyspnoe d’effort), kalau
istirahat (dyspnoe d’repos) atau harus mengambil istirahat (dyspnoe d’repos) atau harus mengambil
posisi duduk ( Ortopnoe )posisi duduk ( Ortopnoe )
- Batuk-batuk, sesak nafas yang tiba-tibaBatuk-batuk, sesak nafas yang tiba-tiba
ditengah malam (Parcxysmal Noeturnalditengah malam (Parcxysmal Noeturnal
Dyspnoe )Dyspnoe )
-Mudah capekMudah capek
-Terasa denyut jantung makin kuatTerasa denyut jantung makin kuat
-Perubahan posisi suaramakin kuatPerubahan posisi suaramakin kuat
misalnya miring kekiri duduk dan lain-lainmisalnya miring kekiri duduk dan lain-lain
- Apakah sejak kecil sudah diberi tahuApakah sejak kecil sudah diberi tahu
dokter ada kelainan jantung dokter ada kelainan jantung
- Apakah ada riwayat sakit jantung padaApakah ada riwayat sakit jantung pada
keluargakeluarga
- Apakah ada diantara keluarga darahApakah ada diantara keluarga darah
tinggi, mati mendadak, lumpuh badan,tinggi, mati mendadak, lumpuh badan,
perokok, penderita DM, kegemukan.perokok, penderita DM, kegemukan.
InspeksiInspeksiSyarat :Syarat :- Pasien harus buka baju sehingga daerah - Pasien harus buka baju sehingga daerah thorax jelasthorax jelas- Posisi penderita telentang- Posisi penderita telentang- Dokter mengamati dari jarak kaki kemudian - Dokter mengamati dari jarak kaki kemudian dari daerah kanan penderitadari daerah kanan penderita- Cahaya cukup terang- Cahaya cukup terang
Palpasi Palpasi Kesan yang diambilKesan yang diambil
a. Ictus + artinya normala. Ictus + artinya normalb. Ictus – artinya patologis seperti pada pericarditisb. Ictus – artinya patologis seperti pada pericarditisc. Ictus tidak ada artinya : normal pada orang c. Ictus tidak ada artinya : normal pada orang
gemuk dan patologis pada kelainan paru dan gemuk dan patologis pada kelainan paru dan dinding thoraxdinding thorax
d. Ictus kuat angkat : orang kurus, ada kelainan d. Ictus kuat angkat : orang kurus, ada kelainan patologis pada jantung bertambah (Thyrotoxicisis, patologis pada jantung bertambah (Thyrotoxicisis, anemia, pembesaran dll)anemia, pembesaran dll)
e. Ictus melebar : getaran (tendangan) pada daerah e. Ictus melebar : getaran (tendangan) pada daerah ictus meluas kedaerah sekitarnya. Hal ini dapat ictus meluas kedaerah sekitarnya. Hal ini dapat disebabkan kelainan organis pada jantungdisebabkan kelainan organis pada jantung
Kita harus mencari lokalisasi-lokalisasi dari vibrasi pada Kita harus mencari lokalisasi-lokalisasi dari vibrasi pada setiap tempat di thorax terutama yang dapat setiap tempat di thorax terutama yang dapat menggambarkan ( refleksi ) dari kelainan organ terutama menggambarkan ( refleksi ) dari kelainan organ terutama bagian-bagian katub Ao, Mitral, Tricuspidal, Pulmunal yang bagian-bagian katub Ao, Mitral, Tricuspidal, Pulmunal yang dapat dicari sebagai berikut :dapat dicari sebagai berikut :
Mitral Mitral daerah ICR IV kiridaerah ICR IV kiriAortaAorta daerah ICR II – III kanandaerah ICR II – III kananPulmonalPulmonal daerah ICR II – III kiridaerah ICR II – III kiriTricuspidalTricuspidal daerah ICR IV Parasternal kiridaerah ICR IV Parasternal kiri
Vibrasi ini sering teraba dibagian depan thorax jarang Vibrasi ini sering teraba dibagian depan thorax jarang sampai ke daerah thorax belakang.sampai ke daerah thorax belakang.
Perkusi ( Avenburg 1761 )Perkusi ( Avenburg 1761 )
Batas – batas jantung terdiri dari:Batas – batas jantung terdiri dari:- Batas kanan Batas kanan I. Parasternalis kananI. Parasternalis kanan- Batas kiriBatas kiri Satu jari kedalam I. Satu jari kedalam I.
MidolaviculariskiriMidolaviculariskiri- Batas atasBatas atas ICR II – III kiriICR II – III kiri- Batas bawahBatas bawah Tidak ada oleh karena langsung Tidak ada oleh karena langsung
berbatasan dengan berbatasan dengan diafragmadiafragma
Tehnik penentuan batas-batas jantungTehnik penentuan batas-batas jantungKiri Kiri : : Perkusi mulai dari laternal / sekitar l. midaxillaris kiri perlahan-Perkusi mulai dari laternal / sekitar l. midaxillaris kiri perlahan-
lahan beranjak kemedial bagian depan thorax. Ynag kita lahan beranjak kemedial bagian depan thorax. Ynag kita perhatikan adalah perubahan-perubahan suara perkusi dari sonor perhatikan adalah perubahan-perubahan suara perkusi dari sonor ( dari paru-paru ) sampai terjadi suara sonor memendek / ( dari paru-paru ) sampai terjadi suara sonor memendek / beda akibat dari jantung yang sering diambil batas kiri adalah bila beda akibat dari jantung yang sering diambil batas kiri adalah bila suara perkusi sudah jelas bedasuara perkusi sudah jelas beda
Normal : Batas kiri sedikit dimedial I. Midclavicularis kiri dan ini hampir Normal : Batas kiri sedikit dimedial I. Midclavicularis kiri dan ini hampir bersamaan dengan terabanya ictus cordis bersamaan dengan terabanya ictus cordis
Batas kanan : Batas kanan : Kita mulai perkusi dari daerah kanan sekitar .Midclavicularis Kita mulai perkusi dari daerah kanan sekitar .Midclavicularis kanan setinggi batas paru hati kanan setinggi batas paru hati perlahan-lahan kemedial perlahan-lahan kemedial
Batas jantung kanan ditentukan oleh perubahan suara Batas jantung kanan ditentukan oleh perubahan suara sonor beda. Penentuan agak sukar oleh karena sternum sonor beda. Penentuan agak sukar oleh karena sternum
ikut bergetar. ikut bergetar. Normal : Pada pertengahan sternum, I. MidsternalisNormal : Pada pertengahan sternum, I. Midsternalis
Batas atas :Batas atas : perkusi pada thorax kiri mulai dibawah Clavicula perlahan- perkusi pada thorax kiri mulai dibawah Clavicula perlahan- lahan kebawah. Adanya perubahan suara sonorlahan kebawah. Adanya perubahan suara sonor bedabeda
Normal : ICR III ( sela iga III kiri ).Normal : ICR III ( sela iga III kiri ).
AuskultasiAuskultasi
sebelum dipakai harus dicek stetcoscope dengan cara menghembus sebelum dipakai harus dicek stetcoscope dengan cara menghembus
atau mengetuk pada ujung stetcoscope. atau mengetuk pada ujung stetcoscope.
Syarat :Syarat :
- Pendengaran dokter harus baik.- Pendengaran dokter harus baik.
- Tidak ada kerusakan pada selaput genderang telinga.- Tidak ada kerusakan pada selaput genderang telinga.
- Tidak cerumen prop yang dapat menghambat aliran suara ketelinga - Tidak cerumen prop yang dapat menghambat aliran suara ketelinga
bagian tengah. bagian tengah.
- Stetcoscope yang baik tidak ada kebocoran maupun sumbatan- - Stetcoscope yang baik tidak ada kebocoran maupun sumbatan-
sumbatan. sumbatan.
- Tali tidak terlalu pendek dan tidak terlalu panjang - Tali tidak terlalu pendek dan tidak terlalu panjang ++ 50 cm. 50 cm.
Daerah-daerah aukultasi :Daerah-daerah aukultasi :
Bunyi jantung IBunyi jantung I ::-Dulu disebut Systolic sound.Dulu disebut Systolic sound.
- First heart sound.- First heart sound.
Terjadi pada saat :Terjadi pada saat :- Permulaan sistolis Ventrikel (dinding Ventrikel berkontraksi).Permulaan sistolis Ventrikel (dinding Ventrikel berkontraksi).
- Akibat penutupan katub-katub tricospidal 0,02 – 0,03 detik.- Akibat penutupan katub-katub tricospidal 0,02 – 0,03 detik.
Sifat :Sifat :- Low pitchedLow pitched- Dull Longer dari pada BJ . II Dull Longer dari pada BJ . II
Bunyi jantung IIBunyi jantung II :: - Second Heart Sound.- Second Heart Sound.
TerjadinyaTerjadinya :: - Segera setelah BJ I.- Segera setelah BJ I.
- Oleh karena penutupan katup-katup aorta - Oleh karena penutupan katup-katup aorta
dan pulmonal pada akhir Systolis. dan pulmonal pada akhir Systolis.
SifatSifat :: - High Pitched, lebih panjang.- High Pitched, lebih panjang.
- Antara BJ II dengan BJ berikutnya didapati - Antara BJ II dengan BJ berikutnya didapati
pause yang lebih panjang (diastolis). pause yang lebih panjang (diastolis).
Bunyi jantung IIIBunyi jantung III : Suatu bunyi jantung pada fase diastolic segera setelah : Suatu bunyi jantung pada fase diastolic segera setelah BJ II. BJ II.
Terjadinya disebabkan :Terjadinya disebabkan :- Geteran dari dinding ventrikel.Geteran dari dinding ventrikel.- Geteran dari Atrio Ventricular Valva akibat aliran darah dari Atrium ke Geteran dari Atrio Ventricular Valva akibat aliran darah dari Atrium ke
ventrikel selama masa diastolic.ventrikel selama masa diastolic.- Sering dijumpai pada anak-anak dan dewasa sehat.Sering dijumpai pada anak-anak dan dewasa sehat.
Sifat :Sifat :- Low Pitched insentisas lemah.Low Pitched insentisas lemah.- Jarang terdengar pada auskultasi.Jarang terdengar pada auskultasi.- Jelas direcord dengan fono kardiogram.Jelas direcord dengan fono kardiogram.
Bunyi jantung IV : Atrial Sound.Bunyi jantung IV : Atrial Sound.- Low pitched sering pada anak-anak.Low pitched sering pada anak-anak.- Terjadi karena kontraksi Atrium.Terjadi karena kontraksi Atrium.
Dinding AortaDinding Aorta
Dapat memancarkan suara-suara dari katup Aorta (A1, A2) pada Dapat memancarkan suara-suara dari katup Aorta (A1, A2) pada
daerah sela iga 2 kanan dekat sternum.daerah sela iga 2 kanan dekat sternum.
Normal A2 lebih keras A1------A2 > A1. Normal A2 lebih keras A1------A2 > A1.
Daerah TricuspidalDaerah Tricuspidal
Suara-suara didaerah ini memancarkan suara-suara dari katup Suara-suara didaerah ini memancarkan suara-suara dari katup
Tricuspidal pada daerah Presternal kiri pada bagian bawah ( Tricuspidal pada daerah Presternal kiri pada bagian bawah ( ++ sela iga sela iga
V – VI ki).V – VI ki).
?
FISIS DIAGNOSTIKFISIS DIAGNOSTIKABDOMENABDOMEN
Oleh Dr.Gunadi Petrus, SpB
Fisis Diagnosis Abdomen :Fisis Diagnosis Abdomen :
- Anamnesis- Anamnesis- Inspeksi- Inspeksi- Palpasi- Palpasi- Perkusi- Perkusi- Auskultasi- Auskultasi
AnamnesisAnamnesis
Keterangan pertama yang Keterangan pertama yang dikumpulkan dokterdikumpulkan dokter
AutoanamnesisAutoanamnesis
AlloanamnesisAlloanamnesis
INSPEKSI (melihat)INSPEKSI (melihat)
1. Kulit luka parut & lokasinya1. Kulit luka parut & lokasinya - Striae- Striae - Dilatasi Vena- Dilatasi Vena
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN
INSPEKSI (melihat)INSPEKSI (melihat)
2. Umbilikus2. Umbilikus - Bentuk - Radang- Bentuk - Radang - Hernia- Hernia
INSPEKSI (melihat)INSPEKSI (melihat)
3. Besar & bentuk Abdomen3. Besar & bentuk Abdomen - Cembung (membuncit) - Cembung (membuncit) simetrissimetris - Cembung tidak simetris- Cembung tidak simetris - Cekung (scaphoid)- Cekung (scaphoid)
INSPEKSI (melihat)INSPEKSI (melihat)
4. Gerakan dinding perut4. Gerakan dinding perut - Respirasi- Respirasi Bayi pern. AbdominalBayi pern. Abdominal Perut tdk bergerak, pikirkan :Perut tdk bergerak, pikirkan :
* Peritonitis* Peritonitis * Appendicitis* Appendicitis * Ileus paralitik* Ileus paralitik * Paralisis diafraghma* Paralisis diafraghma
INSPEKSI (melihat)INSPEKSI (melihat)
- Peristaltik- Peristaltik Ileus obstruksiIleus obstruksi- Pulsasi- Pulsasi Aneurisma aorta abdominalisAneurisma aorta abdominalis
AUSKULTASIAUSKULTASI
Peristaltik / bising ususPeristaltik / bising usus normal normal 4 - 6 x/mnt4 - 6 x/mnt
AUSKULTASIAUSKULTASIKelainan :Kelainan :- Hiperperistaltik- Hiperperistaltik- Hipoperistaltik / aperistaltik- Hipoperistaltik / aperistaltik- Borborigmi- Borborigmi- Metalic sound- Metalic sound
AUSKULTASIAUSKULTASIBruit : bunyi pemb.drh aorta Bruit : bunyi pemb.drh aorta akibat bunyi jtgakibat bunyi jtg Normal : di epigastriumNormal : di epigastrium Stenosis A. RenalisStenosis A. Renalis Arteri IliacaArteri Iliaca
PALPASIPALPASI- Tahanan otot Tahanan otot - NyeriNyeri- Massa superficialis - Massa superficialis
PALPASIPALPASI
Cara :Cara :- Permukaan palmar jari tangan- Permukaan palmar jari tangan- Cukup hangat - tdk timbul - Cukup hangat - tdk timbul
tahanantahanan- Superficialis - lebih dalam- Superficialis - lebih dalam- Perhatikan ekspresi wajah pasien- Perhatikan ekspresi wajah pasien
PALPASIPALPASI
Palpasi BimanualPalpasi Bimanual Dengan 2 tanganDengan 2 tangan
PALPASIPALPASI
BallotementBallotement - Pemeriksaan ginjal- Pemeriksaan ginjal - Organ-organ peritoneal- Organ-organ peritoneal
PALPASIPALPASIPalpasi HeparPalpasi Hepar - Nilai pembesaran - Konsistensi- Nilai pembesaran - Konsistensi - Permukaan - Tepi- Permukaan - Tepi - Ada/tdk nyeri tekan- Ada/tdk nyeri tekan - Ada fluktuasi/tdk- Ada fluktuasi/tdk
Abses heparAbses hepar
PALPASIPALPASI
Palpasi LienPalpasi Lien - Schuffner (S I - S IV)- Schuffner (S I - S IV)
PALPASIPALPASI
Palpasi GinjalPalpasi Ginjal - Ballotement- Ballotement
PALPASIPALPASI
Refleks otot perutRefleks otot perut - Gores kulit perut- Gores kulit perut
PALPASIPALPASI
Pemeriksaan TurgorPemeriksaan Turgor - ada/tdk dehidrasi- ada/tdk dehidrasi
Lokasi nyeriLokasi nyeri
- Nyeri tekan kuadran kanan atas- Nyeri tekan kuadran kanan atas - Nyeri tekan kuadran kiri atas- Nyeri tekan kuadran kiri atas - Nyeri tekan kuadran kanan bwh- Nyeri tekan kuadran kanan bwh
Perabaan Abdominal MassPerabaan Abdominal Mass tentukan :tentukan : - Lokasi- Lokasi - Besar- Besar - Permukaan- Permukaan - Konsistensi- Konsistensi - Tahanan- Tahanan - Pulsasi- Pulsasi - Pergerakan- Pergerakan
Rebound TendernessRebound Tenderness - Perut ditekan pelan-pelan, - Perut ditekan pelan-pelan, kemudian dilepas cepat-cepatkemudian dilepas cepat-cepat
NyeriNyeri
PERKUSIPERKUSI
- Normal tympani- Normal tympani- Untuk menetapkan :- Untuk menetapkan : * Distensi krn gas, tympani ber +* Distensi krn gas, tympani ber + pekak hati menghilangpekak hati menghilang
PerforasiPerforasi
PERKUSIPERKUSI*Asites*Asites - pekak - Shiffting dullnes- pekak - Shiffting dullnes - undulasi - knee chest - undulasi - knee chest
positionposition
PEMERIKSAAN LAIN
COLOK DUBUR
COLOK DUBURBeberapa posisi :1. Litotomi position2. Knee chest position3. Sim’s position
COLOK DUBUR
Penilaiaannya
Tonus otot (TSA)
Ampula rectum
Cervix ( ) & ♀
Prostat ( )♂
Obturator & Psoas Sign
?
PEMERIKSAAN FISIKUROLOGI
ANAMNESIS1. Keluhan langsung • Frekuensi -->
– Produksi urin 1/2 - 1 cc/kgBB/jam (30-50)
– Kapasitas buli Kapasitas 300 cc
• Nokturia• Disuria• Stranguria
ANAMNESIS
• Mengedan• Pancaran : diameter, jarak• Warna : hematuria, pieuria/nanah air teh• Kencing batu
ANAMNESIS
2. Keluhan yang berhubungan • Kolik : hilang timbul, menjalar• Nyeri pinggang, Hipertensi• Penonjolan di pinggang
LUTS (Lower urinary tract symptoms ):
1. Gejala obstruksi
2. Gejala iritasi
Gejala obstruksi :
1. Mengedan2. Pancaran lemah, menetes3. Tidak lampias4. Hesitasi
Gejala Iritasi :
1. Nokturia2. Disuria3. Inkontinensia : stress/urge4. Frekuen
Pemeriksaan penunjang :
1. Laboratorium•Darah rutin : Hb, Ht, leko, LED
•Urinalisis : sedimen (leko, eri, bakteri, kristal, silinder)
Pemeriksaan penunjang :
• Urin kultur, sitologi, TBC• Jumlah urin/24 jam, pH,BJ urin• Kimia darah : ureum, kreatinini CCT, kolesterol, asam urat, alk.P-ase, PSA (0-4 ng/ml)
Pemeriksaan penunjang :
2. Uroflowmetri3. USG
• Transabdominal• Transrectal (TRUS)
USG GINJAL
Pemeriksaan penunjang :
4. Radiologi• BNO-IVP• RPG, APG• BNO/sistogram• Uretrogram• Bipolar sisto-uretrogram
I V P
Pemeriksaan penunjang :5. Endoskopi
• Uretroskopi• Sistoskopi• Ureteroskopi• Renoskopi• URS
Pemeriksaan penunjang :
6. Renogram7. CT Scan8. MRI
Renogram & Sintigrafi
3 Laporan :
1. Ginjal (Regio CVA)2. Buli-buli (Regio Suprapubik)3. Genitalia (Regio Genitalia
Eksterna)
Costo Vertebrae AngleInspeksi :
Warna : N/sama dengan sekitarnyahematom, trauma, excoriasi
Bentuk : Benjolan/bulgingPalpasi : meraba ginjal +/-
Ballotemen +/-nyeri tekan +/-
Perkusi : nyeri ketok +/-
R. SuprapubikInspeksi : warna, benjolan, massaPalpasi : konsistensi (kistik, kenyal,
padat)½ pusat – symphisis/3 jari bawah pusat
R. Genetalia Eksterna
PENISInspeksi : sirkumsisi +/-
preputiumM.U.E (muara uretra ext.)condilomaradang
Palpasi : uretra ada batu granulasi
striktur
R. Genitalia Eksterna
SKROTUMInspeksi : simetrisPalpasi : batas atas
testis +/-nyeri tekan
Auskultasi : Doppler
Pemeriksaan lain :PROSTATInspeksi : haemorhoid +/-
skin tag +/-Palpasi :
1. Besar : pool atas teraba/- latero lateral sulcus medianus
mendatar/-1. Sakit : nyeri tekan +/-2. Keras : modul +/-
?
Pemeriksaan Pada
OrthopediDr. Andre Sihombing Sp.OTDr. Andre Sihombing Sp.OT
ANAMNESIS- Data pribadi meliputi :
# nama# umur# jenis kelamin# pekerjaan# alamat
- Tanggal pemeriksaan- Keluhan utama- Riwayat penyakit sekarang
- Riwayat penyakit lainnya- Riwayat sebelum sakit :
# riwayat penyakit terdahulu# riwayat trauma# riwayat pengobatan# riwayat operasi
- Riwayat keluarga- Latar belakang sosial dan pekerjaan
Keluhan utama1. Trauma2. Nyeri3. Kekakuan pada sendi4. Pembengkakan5. Deformitas6. Instabilitas sendi7. Kelemahan otot8. Gangguan sensibilitas9. Gangguan atau hilangnya fungsi
Trauma
- Waktu terjadinya- Mekanisme trauma- Lokalisasi trauma
nyeri
- Lokasi dapat ditunjukkan secara tepat oleh pasien
- Karakter ; tajam ? , tumpul ?- Gradasi nyeri - Intensitas - Radiating pain ?- Refered pain ?
Kekakuan pada sendi
Merupakan suatu kekakuan sendi yang terjadi secara tiba-tiba akibat blok secara mekanis pada sendi oleh tulang rawan atau meniskus.
pembengkakan
- Terjadi setelah suatu trauma ?- Perlahan atau progresif pada kurun waktu
tertentu ;# infeksi# tumor jinak / ganas
Deformitas
- Waktu ; sejak kapan?- Perubahan / karakter ; bertambah dengan
adanya inflamasi dan kekakuan sendi ?- Kecacatan ?- Herediter ?- Riwayat pengobatan ?
Kelemahan otot
- Waktu dan sifatnya- Batas bagian tubuh yang terkena- Regresi atau spontan- Disertai gangguan sensoris ?- Kelainan menimbulkan kecacatan ?- Riwayat pengobatan sebelumnya
Gangguan sensibilitas
- Kerusakan pada uper / lower motor neuron?- Lokal atau menyeluruh ?- Bertambah berat atau berkurang ?
Gangguan / hilangnya fungsi
- Riwayat penyakit terdahulu- Riwayat pengobatan sebelumnya- Herediter ?- Perubahan / karakter
Pemeriksaan Fisik
• Look• Feeling• Moving• Listening
LOOKING ( INSPECTION )
• Skin melihat adanya cyanosis, hiperemis, pigmentasi,
• Deformitas• Hypertrofi , atrophy
Ingat : “Selalu bandingkan antara extremitas yang sakit dengan yang sehat !!!“
FEELING ( PALPASI )• Suhu kulit• Pulsasi• Kekenyalan
• Karakteristik dari suatu massa (konsistensi, ukuran, batas, fluktuasi, hubungan dengan suatu organ)
• Dikombinasikan dengan gerak sendi kita dapat merasakan adanya krepitasi pada sendi
MOVING ( GERAK )
• Gerak aktif- Baik ( Menilai ROM = Range Of Movement )- Terbatas : pikirkan adanya suatu “fraktur,
kekakuan otot, kelemahan otot, otot / tendon yang robek, kekakuan sendi, sendi yang mengalami kontraktur”
• Gerak pasif- Baik- Terbatas : pikirkan adanya suatu ; “fraktur,
kekakuan otot, kelemahan otot, otot / tendon yang robek, kekakuan sendi, sendi yang mengalami kontraktur”
Ingat : “Selalu bandingkan antara extremitas yang sakit dengan yang sehat !!!“
Listening (auskultasi)
• Krepitasi pada daerah fraktur• Krepitasi pada sendi• Aksi otot (snaping tendon)
Ingat : “Selalu bandingkan antara extremitas yang sakit dengan yang sehat !!!“
Pemeriksaan Khusus
• Pengukuran - Anatomical length- True length- Appearance length
Pemeriksaan Neurologis
• Menilai motorik (kekuatan otot, tonus otot, koordinasi)
• Menilai sensorik (nyeri, suhu, raba, posisi, getaran)
• Menilai reflex (reflex tendon dan plantar)
Ingat : “Selalu bandingkan antara extremitas yang sakit dengan yang sehat !!!“
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium• Pencitraan - Roentgen : AP – Lateral – Posisi Khusus- CT-Scan- MRI- Arthroscopy
?