pemeriksaan ct scan
TRANSCRIPT
Pemeriksaan CT Scan
CT adalah suatu alat pencitraan digunakan untuk skrining, diagnosis dan pemantauan
kanker paru-paru pada manusia. CT mempunyai kemampuan yang tinggi dalam kecepatan dan
mendeteksi nodul yang berukuran subsentimeter. (Krupnick, et al, 2012)
Computed Tomography (CT) menggunakan pancaran sinar-X terkolimasi pada pasien
untuk mendapatkan citra potongan melintang yang tipis dari kepala dan tubuh pasien. Sebagai
pengganti pancaran pada film sinar-X, digunakan sistem deteksi yang lebih sensitive dengan
tabung fotomultiplier. Tabung sinar-X berputar mengelilingi pasien beberapa kali. Citra
didapatkan melalui pembacaan digital dari tabung fotomultiplier dari proses oleh komputer dan
analisis pola penyerapan pada tiap jaringan. Nilai penyerapan dilakukan pada skala +1000 unit
untuk tulang yaitu penyerapan maksimum pancaran sinar-X, hingga -1000 unit untuk udara yang
merupakan penyerapan terendah. (Patel, 2007)
Citra pada CT mengandung sebuah matriks elemen gambar (pixel), ketebalan potongan
menggambarkan komponen volume (voxel). Setiap voxel menggambarkan nilai penguatan
pancaran sinar-X pada titik tubuh tertentu. (Patel, 2007 )
Tumor paru dapat berbentuk nodul ataupun massa. Dikatakan nodul jika diameternya
kurang dari 3 cm sedang yang lebih dari 3 cm disebut massa. CT scan hampir selalu digunakan
untuk mendiagnosa kerja nodul paru. Nodul yang lebih dari 2 cm biasanya malignan, hanya
sekitar 50 % yang ukurannya kurang dari 2 cm adalah maligna.
Menurut Marks S, tipikal gambaran CT pada lesi yang ganas adalah;
1. ukurannya lebih dari 20 mm
2. speculated
3. adanya kalsifikasi punctute yang eksentrik
4. dinding kavitasnya tebal > 10 mm
5. lesinya cepat tumbuh
6. dengan kontras akan enhancement lebih dari 15 HU
Kavitas sering dijumpai pada nodul yang maligna tapi suatu lesi yang jinak dan fokal
sperti abses dapat juga membentuk kavitas.
Sedang karakteristik lesi jinak meliputi :
1. ukuran lesi yang stabil selama paling sedikit 2 tahun dilihat dari foto thorak
2. ukuran lesi < 20 mm
3. tepinya halus dan rata
4. nodul dengan kalsifikasi di sentral, difus, lakunar atau pop corn
5. tebal dinding kavitas < 10 mm
6. dengan kontras akan enchancement antara10-15 HU (Budiwan, 2005)
CT scan toraks dapat memberikan kesan yang kuat terdapatnya keganasan (malignansi)
pada pasien dengan lesi fokal paru berupa nodul soliter atau massa bila terdapat gambaran
morfologi kanker paru yaitu tepi irregulers peculated, bentuk berlobulasi, air bronchograms,
pleural tail, kavitas, ukuran lesi > 3 cm, nilai atenuasi lebih 20 HU setelah pemberian kontras,
kalsifikasi, ground glass opacity dan Rigler notch sign. (Iksan, et al, 2008)
Gambar Invasive adenocarcinoma.
A. Axial CT image shows a part-solid nodule in the left upper lobe. B, Correspondingsagittal CT images show automated estimation of the volume of B. The solid component (1.188 cm3) C.The entire lesion (8.312 cm3)