pembutan telur asin

32
Teknologi Bahan Pangan Politeknik Negeri Ujung Pandang D3 Teknik Kimia PERCOBAAN I PEMBUATAN TELUR ASIN A. Tujuan 1. Mengetahui cara membuat telur asin secara mandiri 2. Mengetahui proses pembuatan telur asin B. Dasar Teori Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain.masa kadaluarsa telur asin bisa mencapai satu bulan. Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki ras lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi. Selain itu mudah diperoleh dan harganya murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat dsb. telur terdiri dari protein 13%, lemak 12%, vitamin serta mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya. Kuning telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serata mineral seperti : besi, fosfor, sedikit kalsium dan vitaminB kompleks. Sebagian protein (50%) dan semua terdapat pada kuning A P R I L I A / 331 11 085 | 1

Upload: heliz-withme

Post on 22-Oct-2015

86 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembutan Telur Asin

Teknologi Bahan Pangan Politeknik Negeri Ujung Pandang

D3 Teknik Kimia

PERCOBAAN I

PEMBUATAN TELUR ASIN

A. Tujuan

1. Mengetahui cara membuat telur asin secara mandiri

2. Mengetahui proses pembuatan telur asin

B. Dasar Teori

Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang

diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk

menonaktifkan enzim perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah

telur itik, meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain.masa

kadaluarsa telur asin bisa mencapai satu bulan.

Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki ras lezat,

mudah dicerna dan bergizi tinggi. Selain itu mudah diperoleh dan harganya

murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur berbagai

makanan, tepung telur, obat dsb. telur terdiri dari protein 13%, lemak 12%,

vitamin serta mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya.

Kuning telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serata mineral

seperti : besi, fosfor, sedikit kalsium dan vitaminB kompleks. Sebagian protein

(50%) dan semua terdapat pada kuning telur. Adapun putih telur yang

jumlahnya sekitar 60% dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis protein

dan sedikit karbohidrat.

Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami,

kimiawi maupun kerusakan akibt serangan mikroorganisme melalui pori-pori

telur. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan

kualitas telur. Telur akan lebih bermanfaat bila direbus setengah matang atau

dimakan mentah. Telur yang digoreng kering juga kurang baik, karena protein

telah mengalami denaturasi/ rusak, berarti mutu protein akan menurun.

Macam-macam telur adalah : telur ayam (kampung dan ras), telur bebek, telur

puyuh dll.

A P R I L I A / 3 3 1 1 1 0 8 5 | 1

Page 2: Pembutan Telur Asin

Teknologi Bahan Pangan

Politeknik Negeri Ujung Pandang

D3 Teknik Kimia

Kualitas telur ditentukan oleh:

1) Kualitas bagian dalam (kekentalan putih telr dan kuning telur).

2) Kualitas bagian luar (bentuk dan warna kulit, permukaan telur, keutuhan

dan kebersihan kulit telur).

Umumnya telur akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih dari 2

minggu diruang terbuka. Kerusakan tersebut meliputi kerusakan yang nampak

dari luar dan kerusakan yang baru dapat diketahui setelah telur pecah.

Kerusakan pertama berupa kerusakan alami ( pecah dan retak). Kerusakan lain

adalah akibat udara dalam isi telur keluar sehingga derajat keasaman naik.

Sebab lain adalah karena keluarnya uap air dari dalam telur yang membuat

berat telur turun serta putih telur encer sehingga kesegaran telur merosot.

Kerusakan telur dapat pula disebabkan oleh masuknya mikroba ke dalam

telur, yang terjadi ketika telur masih berada dalam tubuh induknya. Kerusakan

telur terutama disebabkan oleh kotoran yang menempel pad kulit telur.

Cara mengatasi dengan pencucian telur sebenarnya hanya akan

mempercepat kerusakan. Jadi pada umumnya telur yang kotor akan lebih awet

dari pda yang telah dicuci. Penurunan mutu telur sangat dipengaruhi oleh suhu

penyimpanan dn kelembapan ruang penyimpanan.

C. Alat yang Digunakan

Panci

Timbangan

Kompor

Wadah tempat penyimpanan telur

D. Bahan yang Digunakan

Telur itik 8 buah

Garam

Abu gosok

Air

A P R I L I A / 3 3 1 1 1 0 8 5 | 2

Page 3: Pembutan Telur Asin

Teknologi Bahan Pangan

Politeknik Negeri Ujung Pandang

D3 Teknik Kimia

E. Prosedur Kerja

Pisahkan 4 buah telur untuk dimasak dan 4 buah lagi mentah (tidak

masak).

Bersihkan masing-masing telur dari kotorannya.

Masak 4 buah telur selama 15-30 menit. Angkat dan dinginkan.

Campurkan garam dan abu goosok dengan perbandingan 1 : 2.

Beri air secukupnya. Aduk sampai bercampuur dengan baik dan rata.

Bungkus tiap telur menggunakan campuran tersebut.

Tata bungkusan telur dalam baskom. Pisahkan telur yang masak dan tidak

masak.

Simpan selama 1 minggu. Amati pada hari ke 4 dan hari ke 7.

Pada hari pengamatan telur dibersihkan dari campuran abu gosok dan

rebus telur yang tidak masak

Uji orgaoleptik

F. Data Pengamatan

Berdasarkan uji organoleptik:

a. Harike-2 :

Rasanya enak

Kurang asin

Berbau busuk

b. Hari ke-4 :

Rasanya kurang enak

Asin

Berbau busuk

Berair

c. Hari ke-6 :

Rasanya tidak enak

Asin

Sangat berbau busuk dan berair

A P R I L I A / 3 3 1 1 1 0 8 5 | 3

Page 4: Pembutan Telur Asin

Teknologi Bahan Pangan

Politeknik Negeri Ujung Pandang

D3 Teknik Kimia

G. Pembahasan

Dalam praktikum kali ini, bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan

telur asin dengan menggunakan bahan baku telur bebek. Cara pembuatan telur

asin yaitu dengan cara menggunakan adonan garam. Adonan garam akan

menghasilkan telur asin yang jauh lebih bagus dari mutunya, warna lebih

menarik, serta cita rasa yang lebih enak.

Garam berfungsi sebagai pencipta rasa asin dan sekaligus bahan

pengawetan, karena garam dapat mengurangi kelarutan oksigen, menghambat

kerja enzim proteolitik dan menyerap air dari dalam telur.

Garam (Nacl) akan masuk kedalam telur dengan cara merembes melalui

kulit poro-pori menuju ke bagian putih telur dan akhirnya kekuning telur.

Garam inilah yang berfungsi sebagai bahan pengawet, dengan menghambat

pertumbuhan mikroba pada telur, semakin lama telur itu dibungkus dengan

adonan, maka makin banyak garam merembes masuk kedalamnya, sehingga

telur menjadi semakin awet dan asin.

Tetapi, pada praktikum pembuatan telur asin ini, dikarenakan :

1. Kurang memahami prinsip dasar pembuatan telur asin.

2. Tempat penyimpanan telur asin sangat dipengaruhi oleh suhu penyimpanan

dan kelembaban ruang penyimpanan. Sedangkan dalam praktikum yang kami

lakukan, kami menyimpan telur tersebut kedalam toples kaca dan menutupnya.

3. Kadar air yang terlalu berlebihan sehingga mengakibatkan pembusukkan pada

telur. Telur yang kami masukkan kedalam toples kaca terjadi kelebihan air

sehingga membasahi seluruh bagian telur yang beradapada bagian bawah,

seharusnya kami memasukkan abu gosok yang kering kebagian bawahnya

sehingga abu gosok tersebut menyerap air-air yang berlebihan.

4. Pencucian pada telur. Pencucuian pada telur ini akan membuat telut cepat rusak

karena mikroba-mikroba yang berada diluar akan masuk kedalam pori-pori

telur dan menyebabkan kerusakan/pembusukan.

A P R I L I A / 3 3 1 1 1 0 8 5 | 4

Page 5: Pembutan Telur Asin

Teknologi Bahan Pangan

Politeknik Negeri Ujung Pandang

D3 Teknik Kimia

Pada hasil pembuatan telur asin kami, pada hari ke-2 rasanya baik tetapi

beraroma busuk, dan tidak menghasilkan minyak dibagian pinggirnya. Lalu

pada hari yang ke-4 dan hari ke-6, semua telur asin tersebut rusak total karena

aroma yang sangat busuk dan warnanya pun kurang menarik.

Dari segi bahan mutu yang disarankan, telur asin yang kami buat ini

sangat tidak layak konsumsi lagi.

Mutu telur yang baik itu :

1. Telur asin yang stabil sifatnya, dapat disimpan lama tanpa mengalami

kerusakan adri telur itu sendri.

2. Aroma dan rasanya enak. Telur yang baik akan bebas dari aroma yang amis,

pahit, bau amoniak, bau busuk serta rasa dan bau lainnya yang tidak

diharapkan.

3. Telur asin yang baik hanya mengandung minyak dibagian pinggirnya.

4. Putih telur akan bewarna kebiruan, jika campuran adonan garam yang

digunakan tidak sempurna.

H. Kesimpulan

1. Telur yang diasinkan bersifat stabil, dapat disimpan tanpa mengalami

proses perusakan.

2. Dengan pengasinan rasa amis telur akan berkurang tidak berbau busuk dan

rasanya enak.

3. Rasa asin dan keawetan, sangat tergantung pada kadar garam yang

diberikan. Semakin tinggi kadar garam, akan semakin awet telur yang

diasinkan tetapi rasanya akan asin.

4. Pembuatan telur asin dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

karena pembuatannya sangat mudah dan sederhana.

A P R I L I A / 3 3 1 1 1 0 8 5 | 5

Page 6: Pembutan Telur Asin

Teknologi Bahan Pangan

Politeknik Negeri Ujung Pandang

D3 Teknik Kimia

PERCOBAAN II

PEMBUATAN SELAI TOMAT

A. Tujuan

1. Mempelajari tentang proses pembuatan selai

2. Mempelajari tentang karakteristik bahan mentah dan produk pangan (sifat

kimia, fisika, biologi dan mikrobiologis)

3. Mempelajari tentang aspek teknologi pangan terhadap mutu produk yang

dihasilkan.

B. Dasar Teori

Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi

1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat kentang. Tanaman ini

tumbuh dengan mudah di wilayah beriklim Mediterania. Terdapat ratusan

kultivar tomat yang dibudidayakan dan diperdagangkan. Pengelompokan

hampir selalu didasarkan pada penampilan atau kegunaan buahnya.

Berdasarkan ukuran dan bentuk, tomat dikelompokkan yaitu :

a. Granola yang bentuknya bulat dengan pangkal buah mendatar dan

mencakup yang biasanya dikenal sebagai tomat buah (karena dapat

dimakan langsung).

b. Gondol yang biasa dibuat saus bentuk lonjong oval (biasanya yang

ditanam di Indonesia adalah kultivar “Gondol Hijau” dan “Gondol Putih”

dan keturunan dari kultivar impor Roma) dan termasuk pula tomat buah.

c. Sayur adalah tomat dengan buah biasanya padat dan dipakai untuk diolah

dalam masakan.

d. Ceri (tomat ranti) yang berukuran kecil dan tersusun berangkai pada

tangkai buah yang panjang.

Selai adalah bahan dengan konsentrasi gel atau semi gel yang dibuat dari

bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pembuat roti dan kue. Konsentrasi

gel atau semi gel pada selai diperoleh dari interaksi senyawa pektin yang

berasal dari buah atau pektin yang ditambahkan dari luar, gula sukrosa dan

A P R I L I A / 3 3 1 1 1 0 8 5 | 6

Page 7: Pembutan Telur Asin

Teknologi Bahan Pangan

Politeknik Negeri Ujung Pandang

D3 Teknik Kimia

asam. Interaksi ini terjadi pada suhu tinggi dan bersifat menetap setelah suhu

diturunkan.

Kekerasan gel tergantung kepada konsentrasi gula, pektin dan asam pada

bubur buah. Kondisi optimum untuk kadar pektin adalah ± 1%, pH 3,3 – 3,4

dan gula ± 66%.

C. Alat yang Digunakan

Blender

Pisau

Wajan

Sudek

Piring

Sendok

D. Bahan yang Digunakan

Tomat buah

Gula pasir

E. Prosedur Kerja

Tomat dicuci bersih, bagian tangkai yang agak menghitam di buang.

Tomat dipotong dan dibuang bijinya

Tomat digiling atau diblender sampai halus sehingga diperoleh bubur

tomat.

Bubur tomat dicampur gula pasir sesuai selera, kemudian diaduk sampai

gula larut dan merata.

Setelah itu bubur dipanaskan sampai mendidih.vpengadukan dilakukan

terus-menerus selama bubur mendidih.

Pengadukan tetap dilakukan sampai bubur tomat kental, hasil yang

diperoleh disebut selai tomat.

A P R I L I A / 3 3 1 1 1 0 8 5 | 7

Page 8: Pembutan Telur Asin

Teknologi Bahan Pangan

Politeknik Negeri Ujung Pandang

D3 Teknik Kimia

F. Data Pengamatan

Uji Organoleptik

Parameter Uji

Warna Merah cukup menarik

Rasa Manis, sedikit kecut

Tekstur Kenyal atau kental

Kenampakan Mengkilap

G. Pembahasan

Untuk pengawetan hasil produk pertanian, banyak cara/macam

pengawetan. Pembuatan selai salah satu alternative pengawetan. Pengawetan

dengan cara ini dapat membantu meningkatkan pendapatan dan nilai

ekonominya. Karena produk pertanian ini mudah dan cepat membusuk.

Sehingga pemilihan bahan yang segar sangat berpengaruh terhadap hasil akhir

selai. Buah yang baik yaitu buah yang sudah matang ( tidak menjadi lembek

karena terlalu matang ) dan segar, tidak terjadi pembusukan

sebagian/dibeberapa tempat.

Pembuatan selai adalah salah satu alternative teknologi pengawetan

dengan penggunaan gula. Penambahan gula yang banyak juga menambah

lamanya pengawetan. Prosesnya mudah mulai dari pemotongan buah sampai

pada proses penyimpanannya. Penyimpanan selai akan tahan lama sampai

berbulan-bulan jika waktu pemasakan olahan selai benar-benar masak (tidak

berair). Ciri-cirnya, cairannya sudah kental, kesat, dan sudah membalut

punggung spatula.

Saat pengemasan selai didinginkan dahulu. hal ini dimaksudkan agar

tidak terjadi penguapan.tempat/toples yang digunakan harus steril sebelum

digunakan. yaitu dengan cara dipanaskan. Karena jika ada sisa-sisa makanan di

dalam lipatan tutup/pantat toples in akan mengundang mikroba dan

jamur.Dengan demikian, penyimpanan lebih aman/ baik disimpan di tempat

sejuk atau lemari pendingin.

A P R I L I A / 3 3 1 1 1 0 8 5 | 8

Page 9: Pembutan Telur Asin

Teknologi Bahan Pangan

Politeknik Negeri Ujung Pandang

D3 Teknik Kimia

H. Kesimpulan

Dengan memanfaatkan buah tomat yang ada dan diolah menjadi selai,

buah tersebut dapat menjadi lebih awet. Cara pembuatan dan dana yang

dibutuhkan juga tidak banyak untuk membuatnya. Selain untuk memenuhi

kebutuhan sendiri selai juga bisa bernilai ekonomis.

A P R I L I A / 3 3 1 1 1 0 8 5 | 9

Page 10: Pembutan Telur Asin

Teknologi Bahan Pangan

Politeknik Negeri Ujung Pandang

D3 Teknik Kimia

PERCOBAAN III

PEMBUATAN TAPE UBI KAYU

A. Tujuan

1. Tentang aspek teknologi pangan (fermentasi, penyimpanan,dll.)

2. Mempelajari tentang proses pembuatan tape ubi kayu dengan fermentasi

3. Mempelajari tentang karakteristik bahan mentah dan produk pangan (sifat

fisik, kimia, biologis dan mikrobiologis)

4. Mempelajari terhadap mutu produk yang dihasilkan.

B. Dasar Teori

a.Ubi Kayu

Ubi kayu (Manihotutilissima) atau singkong adalah salah satu umbi-

umbian yang berasal dari Brasil (Amerika Selatan).

Ubi kayu merupakan tanaman multiguna yang dapat digunakan untuk

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, makanan ternak, dan sebagai bahan

baku berbagai macam industri.Tanaman ini mempunyai daya adaptasi yang

cukup luas, baik terhadap kondisi iklim yang kurang baik, maupun lahan

yang tidak subur, sehingga menjadi tanaman yang cukup penting dinegara

tropis (Suprapti, 2005).

Budidaya tanaman ubi kayu di Indonesia sudah cukup maju dan

berkembang. budidaya tanaman ubi kayu secara tradisional dapat

menghasilkan 8-9 ton/ha, dengan system tumpang sari menghasilkan 22-24

ton/ha. Tanaman ubi kayu sebenarnya bukan termasuk tanaman musiman,

sehingga dapat dipanen kapan saja jika umur tanamnya sudah mencukupi,

yaitu+9 bulan (Suprapti, 2005). Umbi ubi kayu mengandung dua jenis unsur,

yaitu unsur gizi yang bermanfaat bagi kesehatan dan unsur pengganggu

(HCN/ asam sianida) yang bersifat racun dan mempengaruhi rasa ubi kayu.

Kadar unsur gizi yang terkandung di dalam ubi kayu sangat

kecil,sehingga kurang memenuhi syarat jika dimanfaatkan sebagai makanan

pokok pengganti (Suprapti, 2005).

A P R I L I A / 3 3 1 1 1 0 8 5 | 10

Page 11: Pembutan Telur Asin

Teknologi Bahan Pangan

Politeknik Negeri Ujung Pandang

D3 Teknik Kimia

Komposisi kimia ubi kayu segar dapat dilihat pada Tabel 1.

No. NamaUnsur Kadar Gizi/ 100 g Bahan1 Energi 146 kal2 Karbohidrat 34,7 g3 Protein 1,2 g4 Lemak 0,3 g5 Mineral 1,3 g6 Zatbesi 0,0007 mg7 Kalsium 0,003 mg8 Fosfor 0,004 mg9 Vitamin C 0,003 mg10 Vitamin B 0,006 mg11 Air 62,5 g

Sumber: Suprapti (2005)

b.Tape

Tape adalah sejenis penganan yang dihasilkan dari proses peragian

(fermentasi). Tape bisa dibuat dari singkong (ubi kayu) dan hasilnya

dinamakan "tape singkong". Tape merupakan makanan hasil fermentasi yang

dilakukan oleh mikroorganisme,terutama kapang dan khamir. Rasa manis tape

sendiri disebabkan oleh kadar gula dari tape itu sendiri.

Dalam proses fermentasi, pasti akan berubah menjadi gula oleh kapang

jenis Chlamydomucor dan oleh mikroorganisme ragi Saccaromyces

cereviceae gula diubah menjadi alkohol. Saccaromyces cereviceae yang

biasanya dijual dipasar dalam bentuk ragi bercampur tepung beras. Ragi tape

yang sering kita jumpai dipasar merupakan adonan khusus yang dibuat dengan

mencampurkan biakan khamir, tepung beras dan berbagai macam bumbu (kayu

manis, bawang putih, laos, dan jahe). Bumbu-bumbu ini dapat bersifat senyawa

anti mikroba yang mampun mengurangi jumlah mikroba non khamir, sebagai

sumber nutrient dan sebagai pembentuk rasa dan aroma pada produk tape.

Kualitas tape sangat tergantung pada kondisi lingkungan yaitu suhu dan

kondisi anaerob, jenis bahan yang digunakan dan lama fermentasi. Bahan dasar

pembuatan tape biasanya digunakan ubi kayu atau beras ketan (Anonymous,

1993)

A P R I L I A / 3 3 1 1 1 0 8 5 | 11

Page 12: Pembutan Telur Asin

Teknologi Bahan Pangan

Politeknik Negeri Ujung Pandang

D3 Teknik Kimia

A. Kelebihan dan kekurangan dari tape :

Kelebihan dari Tape adalah :

Fermentasi tape dapat meningkatkan kandungan Vitamin B1 (tiamina)

hingga tiga kali lipat.Vitamin ini diperlukan oleh sistem saraf, sel otot, dan

sistem pencernaan agar dapat berfungsi secara baik.

Mengandung berbagai macam bakteri “baik” yang aman di konsumsi tape

dapat di golongkan sebagai sumber Probiotik bagi tubuh.

Cairan tape dan tape ketan diketahui mengandung bakteri asam laktat

sebanyak ± satu juta per mililiter atau gramnya. Produk fermentasi

ini diyakini dapat memberikan efek menyehatkan tubuh, terutama sistem

pencernaan, karena meningkatkan jumlah bakteri dalam tubuh dan

mengurangi jumlah bakteri jahat.

Tape mampu mengikat dan mengeluarkan aflatoksin dari tubuh. Aflaktosin

merupakan zat toksik atau racun yang. Dihasilkan oleh kapang, terutama

Aspergillus flavus.

Konsumsi tape dapat mencegah terjadinya anemia karena mikroorganisme

yang berperan dalamfermentasi nyaman menghasilkan vitamin B12.

Kelemahan dari tape :

Konsumsi tape yang berlebihan dapat menimbulkan infeksi pada darah dan

gangguan sistem pencernaan.

Selain itu, beberapa jenis bakteri yang digunakan dalam pembuatan tape

berpotensi menyebabkan penyakit pada orang-orang dengan sistem imun

yang terlalu lemah seperti anak-anak balita, kaum lanjut usia, atau

penderita HIV.

Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, konsumsi tape

perlu dilakukan secara terkendali dan pembuatannya serta

penyimpanannya pun dilakukan dengan higienis.

A P R I L I A / 3 3 1 1 1 0 8 5 | 12

Page 13: Pembutan Telur Asin

Teknologi Bahan Pangan

Politeknik Negeri Ujung Pandang

D3 Teknik Kimia

Adapun komposisi kimia tape ubi kayu dapat dilihat pada Tabel 2

berikut:

Komposisi Kimia Tape Ubi Kayu per 100 gram Bahan

No. Komponen Kandungan1 Air (%) 56 – 692 Etanol (%) 33 PH 4,38 – 4,754 Total asam (%) 0,63 – 0,895 Protein (%) 1,46 Lemak (%) 0,37 Karbohidrat (%) 40,28 Seratkasar (%) 2,09 Kadar abu (%) 0,7

Sumber: Hidayat (2008)         

c. Fermentasi

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan

anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk

respirasi anaerobik, akan tetapi,terdapat definisi yang lebih jelas yang

mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik

dengan tanpa akseptor elektron eksternal.

Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula

yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6)

yang merupakan gula paling sederhana,melalui fermentasi akan menghasilkan

etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan

pada produksi makanan.

Persamaan Reaksi Kimia:

C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ/mol)

Dijabarkan sebagai :

Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) +

Karbon Dioksida + Energi(ATP) Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya

bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat,tetapi umumnya melibatkan jalur

A P R I L I A / 3 3 1 1 1 0 8 5 | 13

Page 14: Pembutan Telur Asin

Teknologi Bahan Pangan

Politeknik Negeri Ujung Pandang

D3 Teknik Kimia

glikolisis,yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada

sebagian besar organisme. jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk

akhir yang dihasilkan.

   Fermentasi yang baik dilakukan pada suhu 28-30˚C dan membutuhkan

waktu 45 jam. Fermentasi dapat diperlambat jika dingin.Fermentasi tape paling

baik dilakukan pada kondisi mikroaerob.Pada kondisi ini, kapang tidak mampu

tumbuh sehingga tidak dapat menghidrolisis pati. Namun demikian, pada

kondisi aerob yang merupakan kondisi paling baik bagi kapang dan kahamir,

aroma tidak berkembang dengan baik karena tergantung dari fermentasi

alkohol dan pada kondisi ini.

Tujuan fermentasi adalah menghasilkan suatu produk (bahan pakan)

yang mempunyai kandungan nutrisi, tekstur, biological availability yang lebih

baik serta menurunkan zat anti nutrisinya.

C. Alat dan Bahan :

A. Alat yang dipergunakan :

Baskom kecil

Pisau

Talenan

Talang

Panci kukusan

Kompor

Sendok

Toples plastic

Ayakan

B. Bahan yang dipergunakan :

Ubikayu

Ragi

Daunpisang

Air secukupnya

A P R I L I A / 3 3 1 1 1 0 8 5 | 14

Page 15: Pembutan Telur Asin

Teknologi Bahan Pangan

Politeknik Negeri Ujung Pandang

D3 Teknik Kimia

D. Prosedur Kerja

Potong-potong ubi kayu lalu kupas

Kemudian cuci dan bersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada ubi

kayu,hingga bersih

Kukus dengan air mendidih hingga masak/lembek

Angkat dan tiriskan lalu dinginkan.

lumurkan ragi pada seluruh permukaan ubi kayu dengan menggunakan

ayakan/kain saring pada bagian atas tumpukan ubi kayu, hingga merata.

Tutup dengan daun pisang atau plasti,simpan atau peram selama ± 3

hari.

E. Data Pengamatan

Tape

Sebelum difermentasi Sesudah difermentasi selama 3

hari

Rasa aroma tekstur Rasa aroma Tekstur

Singkong - - keras

Manis

asam,

bercita

rasa

alkohol

alkoholLembek dan

berair

F. Pembahasan

Pada praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan tape

dengan cara fermentasi. Pada proses fermentasi tape singkong ini harus

dilakukan secara optimal. Selain bahan dasar ubi kayu yang baik, proses

pembuatan tape harus benar. Ragi yang digunakan pun harus bermutu tinggi,

karena ragi merupakan bahan utama dalam proses pembuatan tape.

Pada proses pembuatan tape, kami menggunakan ubi kayu dan ragi. Ragi

yang digunakan adalah ragi merk NKL yang biasa digunakan dipasaran.

Campuran ubi kayu dan ragi dibungkus rapat, lalu disimpan selama 3 hari pada

A P R I L I A / 3 3 1 1 1 0 8 5 | 15

Page 16: Pembutan Telur Asin

Teknologi Bahan Pangan

Politeknik Negeri Ujung Pandang

D3 Teknik Kimia

suhu kamar. Proses pembungkusan dan penyimpanan ini dilakukan karena

proses fermentasi tape menggunakan proses fermentasi anaerob. Tape yang

melalui fermentasi anaerob ini rasanya akan lebih manis dibandingkan dengan

tape hasil fermentasi aerob, mikroba-mikroba yang terkandung di dalam ragi

ini tidak dapat melakukan aktivitasnya. Mula-mula pati dalam singkong akan

diubah oleh enzim amilase yang dikeluarkan oleh mikroba tersebut menjadi

maltosa. Maltosa dapat dirombak menjadi glukosa oleh enzim maltas glukosa

oleh enzim zimase dirombak menjadi alkohol.

G. Kesimpulan

Pada pratikum kali ini,dapat disimpulkan bahwa pada pembuatan tape ubi

kayu ini sangat mudah dan gampang,tetapi pada penyimpanan dalam wadah

yang berlapis daun pisang pada saat itu mengalami ubi menjadi rusak

dimungkinkan karena pada saat penyimpanan terjadi kegoyangan pada

fermentasi ubi kayu ini/tape.

A P R I L I A / 3 3 1 1 1 0 8 5 | 16

Page 17: Pembutan Telur Asin

Teknologi Bahan Pangan

Politeknik Negeri Ujung Pandang

D3 Teknik Kimia

DAFTAR PUSTAKA

http://kisahtentangku.blogspot.com/2013/06/laporan-praktikum-kimia-pembuatan-

telur_174.html

http://fa-husnaa.blogspot.com/2011/03/laporan-pembuatan-telur-

asin.html#.UqkPztJdVIE

http://pramita-desy.blogspot.com/2011/11/laporan-biologi-ku.html

Proses Pembuatan Telur Asin IndoForum

http://www.indoforum.org/t34666/#ixzz1ob74gXpC

Hak Cipta: www.indoforum.org

http://cha2ika.blogspot.com/2011/11/praktikum-tphp-pembuatan-selai-melon.html

http://imgianni.blogspot.com/2012/09/makalah-cara-membuat-selai-nanas-

kata.html

http://adiparmanlaode.blogspot.com/2012/11/laporan-praktikum-biologi-

terapan_2792.html

http://nurfauziafarhani.blogspot.com/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html

http://safiranurmuchlisinarusmanto.blogspot.com/2012/03/laporan-pembuatan-

tape-singkong.html

A P R I L I A / 3 3 1 1 1 0 8 5 | 17

Page 18: Pembutan Telur Asin

Teknologi Bahan Pangan

Politeknik Negeri Ujung Pandang

D3 Teknik Kimia

DAFTAR GAMBAR

PEMBUATAN TELUR ASIN

Proses Pembungkusan Telur Dengan Abu Gosok

Pemeraman Telur

Telur Asin yang Telah Diperam

A P R I L I A / 3 3 1 1 1 0 8 5 | 18

Page 19: Pembutan Telur Asin

Teknologi Bahan Pangan

Politeknik Negeri Ujung Pandang

D3 Teknik Kimia

PEMBUATAN SELAI TOMAT

Proses Pemotongan Buah Tomat

Proses Pemasakan Bubur Tomat Menjadi Selai

A P R I L I A / 3 3 1 1 1 0 8 5 | 19

Page 20: Pembutan Telur Asin

Teknologi Bahan Pangan

Politeknik Negeri Ujung Pandang

D3 Teknik Kimia

PEMBUATAN TAPE UBI KAYU

Proses Pengupasan Kulit Ubi kayu

Pencucian ubi kayu

Pengukusan ubi kayu

A P R I L I A / 3 3 1 1 1 0 8 5 | 20

Page 21: Pembutan Telur Asin

Teknologi Bahan Pangan

Politeknik Negeri Ujung Pandang

D3 Teknik Kimia

Proses Peragian ubi menjadi tape ubi

Penyimpanan atau proses fermentasi pada ubi kayu

A P R I L I A / 3 3 1 1 1 0 8 5 | 21