pembuatan animasi film kartun 2d tigor …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_08.11.2326.pdf ·...
TRANSCRIPT
PEMBUATAN ANIMASI FILM KARTUN 2D “TIGOR AND FRIENDS: MYSTERY BOX”
DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING
NASKAH PUBLIKASI
disusun oleh :
Tri Maryanto
08.11.2326
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA 2013
Making Animated Cartoons 2D “Tigor And Friends: Mystery Box” With Digital Painting Techniques
Pembuatan Animasi Film Kartun 2D “Tigor And Friends: Mystery Box”
Dengan Teknik Digital Painting
Tri Maryanto Tonny Hidayat
Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The purpose of making 2D animation is to entertain the audience who watched the
animated movie, but in addition entertaining story in the animated film Tigor And Friends: Mystery Box can convey the message "Think Before Acting". With the development of today's computers, I convey the message to make a 2D animated film using digital painting techniques.
2D animation filmmaking is almost the same as the other cartoons that are different but the story line and how the delivery of the film, the filmmaking is my 2D animation using facial expressions and sound FX to convey the story in this film. So that the audience can think when the characters 1 and 2 characters are in dialogue without using words but only use facial expressions and sound FX.
In making this 2D animated film I use Adobe Flash software that is useful for drawing, coloring and dragging the character. So as to save time when creating 2D animated film.
Keywords: Animasi 2D, Adobe Flash, Digital PaintingTechniques.
1
1. Pendahuluan
Imajinasi atau daya khayal manusia adalah sesuatu yang berwujud abstrak dan
biasanya selalu ingin disampaikan dan diwujudkan. Animasi kartun merupakan salah satu
media yang mampu mewujudkan imajinasi manusia kedalam bentuk visual yang unik, lucu
dan tentunya mampu mewakili manusia sebagai pemeran utama.
Seiring perkembangan televisi, film-film animasi kartun mulai banyak dibuat, dan
telah menciptakan warna baru dalam dunia perfilman. Teknik pengerjaan pembuatan animasi
pun telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, sejalan dengan perkembangan dan
maraknya penggunaan komputer.
Dalam pembuatan animasi, komputer dilengkapi dengan peralatan multimedia dan
software pengolah film kartun. Dari sekian banyak software pengolah film kartun khususnya
2 Dimensi, Adobe Flash sebagai software animasi produk Adobe System Incorporated kini
hadir dengan inovasi baru. Seperti produk Adobe lainnya yang terus berkembang, yakni
Adobe Photoshop CS6, Adobe Flash CS6 juga merupakan pengembangan dan
penyempurnaan dari versi sebelumnya.
Maka dari itu diiringi dengan ide cerita yang berasal dari imajinasi saya sendiri,
sekaligus ingin mempraktekkan dengan menggunakan teknik digital painting maka skripsi ini
mengambil judul “Pembuatan Film Animasi 2D "Tigor And Friends: Kotak Misteri"
Dengan Teknik Digital Painting”.
2. Landasan Teori
2.1. Pengertian Animasi
Kata animasi diambil dari kata ANIMATION; TO ANIMATE, dan apabila kita lihat
dalam kamus bahasa inggris – indonesia artinya kurang lebih adalah hidup atau
menghidupkan, apa yang hidup atau dihidupkan itu? hampir segala macam benda atau
obyek mati yang ada dibumi1. Jadi kurang lebih difinisinya adalah menghidupkan segala
macam benda atau onyek mati sehingga seolah-olah terlihat hidup bila dinikmati. Arti
menghidupkan disini bukan berarti memberi nyawa yang merupakan hak Tuhan, kenapa?
Karena animasi itu adalah ilusi sebuah kehidupan walaupun sekarang ini pengertian animasi
1 MSV Animation, Modul Animasi Kartun, STIMIK AMIKOM, Yogyakarta, 2006
2
telah melebar hingga memiliki pengertian segala sesuatu yang mempunyai elemen
gerak.namun sekali lagi elemen gerak animasi adalah ilusi.
2.2. Sejarah Animasi
Pada abad 19 kata orang adalah abad ilmu pengetahuan2. Banyak penemuan antara
lain dalam ilmu fisika dan optik. Pada tahun 1824 Peter Mark Reget meneliti tentang
kemampuan mata kita menangkap gerak atau disebut dengan Persistence of vision.
Persistence of vision ini menjadi dasar kemampuan mata manusia menangkap gambar.
Disebutkan oleh Peter Mark Reget bahwa mata sehat mampu melihat 9 kedipan yang
beruntun secara berurutan. Kalau kita berada dalam ruangan yang diterangi oleh lampu neon
itu sebenarnya berkedip. Kalau nggak percaya coba deh tangan kita bergerak didepan lampu
neon, yang akan terjadi pasti tangan kita seolah begetar ini efek yang ditimbulkan oleh
kedipan lampu neon padahal kalau diperhatikan lampu neon itu melotot terus karena mata
kita tidak mampu untuk melihat kedipannya.
Pada tahun 1825 John A. Paris seorang fisikawan inggris terkemuka menciptakan mainan
yang diberi nama Thaumatrop. Thaumatrop terbuat dari disk yang bergambar berbeda dari
masing-masing permukaan sisinya. Bila permukaan disk itu berputar kedua gambar itu akan
menyatu.
Kemudian pada tahun 1832 seorang ahli sain Belgia Joseph Plateu menciptakan
Penakistiscope. Yakni sebuah cakram yang di seputarnya dibuat gambar-gambar yang
menggambarkan gerak, serta lobang-lobang yang dibuat secara teratur untuk mengintip.
Dengan memutar cakram didepan cermin sambil kita mengintipnya dari lobang-lobang
tersebut, kita akan melihat gambar yang bergerak. Dan mulai dari Penakistiscope inilah
awalnya para calon animator mengawali belajar membuat animasi hingga saat ini.
2.3. Prinsip Animasi
Proses drawing merupakan salah satu proses yang menentukan apakah hasil
animasi menjadi bagus atau tidak3. Sebelum proses drawing dilaksanakan, perlu dibuat
Character Model Sheet dan Behaviours dengan jelas seperti yang telah diterangkan diatas.
Selain itu, Drawing Artis, atau lebih dikenal dengan Animator, juga perlu mengenal 12 Prinsip
Animasi, yaitu:
2 ibid
3 M. Suyanto, Aryanto Yuniawan, Merancang Film Kartun Kelas Dunia, Penerbit ANDI, Yogyakarta,
2006, hal.67
3
2.3.1. Squash dan Stretch
Gerakan dari sebuah karakter tentunya masih dibagi-bagi berdasarkan fisik
bendanya4. Contohnya pada benda hidup yang berkulit lunak/berdaging yang dibuat lentur
sehingga terlihat nyata.
2.3.2. Anticipation
Persiapan gerakan sebelum gerakan dilakukan5. Hal itu berguna agar tampak real
bahwa sebelum melakukan gerakan, terlebih dulu terdapat gambar antisipasi/ancang-
ancang.
2.3.3. Staging
Keseluruhan gerakan dalam sebuah adegan dengan jelas dan detail direncanakan
terlebih dahulu yang akan digambarkan sebagaimana sebuah “shot”, yaitu mencakup
tentang angles, framing, dan scene length (durasi)6.
2.3.4. Straight Ahead Action and Pose to Pose
Perencanaan gambar untuk gerakan yang berulang-ulang dibuat dengan sirkulasi
runtut agar dapat terus dilanjutkan mulai saat awal gerakan hingga akhir gerakan7.
2.3.5. Follow Through and Overlapping Action
Antisipasi sebuah gerakan yang kompleks pada karakter mengikuti hokum alam8.
Gerakan dengan banyak anggota badan tentu tidak bergerak secara bersamaan tetapi
bergantian. Seperti halnya pada orang yang beralan, ketika kaki kanan melangkah dan
tangan kanan juga yang kedepan, maka animasi menjadi terlihat lucu.
2.3.6. Slow In and Slow Out
Sebuah gerakan tentu akan mengalami proses dari lambat ke cepat, dan sebaliknya
gerakan dari cepat ke lambat tentu tidak secara tiba-tiba berhenti9. Biasanya di awal dan di
akhir gerakan, gambar dibuat lebih banyak dari pada ditengah. Pada bagian tengah
diperlihatkan gerakan utuh dengan lebih sedikit gambar.
2.3.7. Arcs
Arcs diartikan sebagai sebuah gerakan natural10
. Gerakan disesuaikan dengan
circular (melingkar) dari melingkarnya sendi-sendi yang bekerja pada makhluk hidup.
4 Ibid
5 Ibid
6 Ibid,.hal.68
7 Ibid
8 Ibid,.hal.69
9 Ibid
10 Ibid
4
2.3.8. Secondary Action
Gerakan-gerakan pendukung gerakan utama11
. Misalnya, pada gerakan berjalan
seorang karakter, kepalanya sambil bergerak geleng-geleng hanya berfungsi sebagai
pelengkap gerakan (secondary action).
2.3.9. Timing
Pernakah anda melihat gerakan animasi yang terasa sangat kaku atau bahkan
sangat lambat? Hal tersebut terjadi ketika seorang animator tidak menguasai teknik timing12
.
Keahlian timing harus diasah melalui proses latihan terus menerus. Ketika seseorang telah
ahli dalam menerapkan timing, maka animasi yang dibuatnya akan terlihat sangat hidup,
seperti kapan dia terasa berat, merasa gembira, sedih, marah, dan sebagainya.
2.3.10. Exaggeration
Membuat gerakan pengembangan dari gerakan normal13
. Namun, gerakan itu
sebaiknya tetap berpaduan pada gerakan natural yang dilebih-lebihkan. Biasanya, gerakan-
gerakan itu digunakan untuk memberikan kesan menyangatkan atau mendukung sebuah
kelucuan.
2.3.11. Solid Drawing
Merupakan sense (rasa) tentang cara pandang tiga dimensi terhadap penokohan
seorang karakter berkaitan dengan goresan garis, shading, dan warna14
.
2.3.12. Appeal
Membuat nilai perssonaliti pada karakter yang dibuat15
. Seorang animator yang baik
harus bisa memperlihatkan bahwa tokoh/karakter memiliki jiwa/nilai kepribadian tertentu
tanpa harus didukung oleh sound effect. Jika hal tersebut berhasil, maka penambahan sound
effect akan semakin menampakan dan memperjelas kepribadian tersebut.
2.4. Pengertian Teknik Digital Painting
Digital Painting merupakan teknik untuk mewarnai image. Pemberian warna pada
image dapat memberikan nilai tambah pada image, lebih dari sekedar gambar biasa. Melalui
program Adobe Photoshop dapat menerapkan teknik Digital Painting untuk menggambar
atau melukis objek.16
11
Ibid,.hal.70 12
Ibid,.hal.71 13
Ibid 14
Ibid,.hal.72 15
Ibid,.hal.73 16
Awaluddin , Adjie. 2004. Digital Painting dengan Adobe Photoshop CS.
5
2.4.1. Teknik Painting
Teknik Painting merupakan teknik mewarnai gambar. Pewarnaan dengan Adobe
Photoshop dapat di lakukan dengan membuat sket gambar terlebih dahulu, kemudian
hasilnya di scan. Cara lain, menyiapkan file image yang sebelumnya sudah terisi warna,
untuk selanjutnya di ganti atau di tambahkan warnanya. Teknik pewarnaan lebih mengacu
pada pengubahan warna piksel dengan menggunakan tool Painting.
2.4.2. Matte Painting
Matte Painting adalah suatu karya yang berasal dari konsep painting (melukis)
namun tentu saja ada bedanya. Hasil karya matte painting tampak sangat nyata, yang
bahkan sangat sulit untuk dibedakan dengan lukisan atau foto asli. Dengan Matte Painting,
bisa menciptakan lingkungan khalayan apa saja sesuai dengan kreatifitas yang dimiliki
masing-masing orang, karena itu tidak heran Matte painting banyak digunakan untuk
gambar, poster, iklan, film, pembuatan game, program TV dan lain sebagainya.
2.5. Proses Pembuatan Animasi
Setelah perkembangan teknologi komputer di era 80-an, proses pembuatan animasi
2 dimensi menjadi lebih mudah. Yang sangat nyata dirasakan adalah kemudahan dalam
proses pembuatan animasi. Untuk penggarapan animasi sederhana, mulai dari perancangan
model hingga pengisian suara/dubbing dapat dilakukan dengan mempergunakan satu
personal komputer. Setiap kesalahan dapat dikoreksi dengan cepat dan dapat dengan cepat
pula diadakan perubahan. Sementara dengan teknik konvensional, setiap detail kesalahan
kadang-kadang harus diulang kembali dari awal. Proses pembuatan animasi 2Dimensi digital
terdiri dari:
1. Pra Produksi
a. Konsep.
b. Skenario.
c. Pembentukan karakter.
d. Storyboard.
2. Produksi
a. Lay out .
b. Key motion.
c. In Between.
d. Background.
Yogyakarta : Elexmedia Komputindo
6
e. Coloring.
3. Pasca Produksi
a. Composite.
b. Dubbing, Musik dan sound FX.
c. Editing.
d. Rendering.
e. Pemindahan film kedalam berbagai media berupa VCD, DVD, VHS dan
lainnya.
3. Analisis
3.1. Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan sistem ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan apa saja yang
dibutuhkan dalam perancangan film animasi. Kebutuhan sistem meliputi kebutuhan
hardware, software, dan brainware.
3.1.1. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)
Hardware adalah alat yang digunakan untuk mengolah data dan penyajian laporan.
3.1.2. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)
Software merupakan komponen-komponen dalam processing sistem, berupa
program-program untuk mengontrol program kerja sistem komputer. Software dibagi dua
yaitu software sistem operasi dan software aplikasi. Perbedaan diantara keduanya ialah
suatu software aplikasi akan berjalan apabila ada sistem operasi yang menopangnya. Jadi
software aplikasi sangat bergantung dari sistem operasi.
3.1.3. Kebutuhan Sumber Daya Manusia (Brainware)
Dalam sebuah perancangan film kartun, minimal dibutuhkan beberapa sumber daya
manusia untuk memenuhi tenaga produksi film kartun.
3.2. Perancangan Film Kartun
3.2.1 Ide Cerita
Untuk membuat sebuah ide animasi diperlukan sebuah ide dan sebuah cerita. Ide
merupakan hal yang mendasar untuk mengembangkan sebuah karya film animasi.
3.2.2 Tema
Setelah semua ide terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menentukan tema
sebuah cerita.
7
3.2.3 Logline
Sebelum menyusun cerita , diperlukan inti cerita. Sebuah logline merupakan plot
yang dituangkan dalam sedikit mungkin kata-kata yang digunakan.
3.2.4 Sinopsis
Setelah logline ditentukan, ditulis sinopsisnya. Sinopsis merupakan gambaran
keseluruhan cerita kasar dari cerita film. Untuk menggambarkan cerita, ada 7 pertanyaan
dasar yang harus dijawab, yaitu :
1. Siapakah tokoh utamanya?
Tigor.
2. Apa yang diinginkan/didambakan tokoh utama?
Dapat membuka kotak misterius.
3. Apa yang menghalangi tokoh utama untuk mendapatkan yang diinginkan?
Kesulitan dalam membuka kotak misterius itu.
4. Bagaimana pada akhirnya tokoh utama berhasil mencapai apa yang dicita-citakan
dengan cara yang luar biasa,menarik,dan unik?
Sahabat tigor menemukan sebuah kejanggalan pada kotak misterius tersebut yaitu
terdapat sebuah soal matematika untuk dapat membuka kotak itu, sahabat tigor
mulai berfikir dan menjawab semua soal matematika itu dan pada ahirnya kotak
tersebut dapat terbuka.
5. Apa yang ingin disampaikan dengan mengakhiri cerita?
Berfikir sebelum bertindak
6. Bagaimana mengisahkan cerita?
Dengan sudut pandang orang pertama, menggunakan sound FX dan ekspresi wajah
untuk menceritakan sekaligus menekankan tiap adegan.
7. Bagaimana tokoh utama dan tokoh pendukung lain mengalami perubahan dalam
cerita ini?
Tigor ahirnya menyadari bahwa untuk menghadapi sebuah persoalan haruslah
bersabar dan berfikir sebelum melakukan tindakan tersebut. Sahabat tigor sangat
senang dapat membantu memecahkan persoalan tigor.
8
Tigor And Friends: Kotak Misteri
Pada suatu hari dimusim panas, tigor sedang berjalan-jalan disebuah taman untuk
mencari kesegaran dan refresing. Namun sewaktu dia menyusuri taman, tigor merasa
kelelahan dan haus karena pada musim itu suhu derajat sangat panas. Tigor pun
meneruskan perjalanannya walaupun terik matahari terasa sangat menyengat, akan tetapi
ditengah perjalanan tigor melihat sebuah pohon yang rindang dan beralaskan rumput yang
tebal. Tigor pun merasa sangat gembira dan dia berfikir ingin berteduh sebentar di bawah
pohon tersebut. Tigor menghampiri pohon itu lalu dia duduk bersenderan dengan pohon,
suasana yang sangat sejuk membuat tigor nyaman dan dia membayangkan berada disebuah
tempat yang sangat nyaman dan bersiul-siul.
Namun pada saat tigor duduk bersantai dibawah pohon, sebuah kotak misterius
melejit sangat cepat dari langit dan jatuh tepat di atas kepala tigor. Dia sangat kaget saat
benda tersebut mengenai kepalanya, lalu tigor bangun dari khayalannya dan melihat sebuah
kotak. Dia memikirkan isi didalam kotak tersebut, pertama tigor berfikir isi dalam kotak
tersebut adalah sebuah permen lolipop namun disisi lain dia juga berfikir isi dalam kotak
tersebut adalah uang. Setelah tigor penasaran dengan kotak itu, dia mengambil kotak
tersebut dan membawanya pulang untuk dibuka.
Saat ditengah perjalanannya pulang, tigor melihat temannya (Elco) yang sedang
memperbaiki rumahnya. Dia pun berfikiran untuk meminjam sebuah palu guna membuka
kotak misterius tersebut. Tigor menghampiri temannya, lalu dia memberi tahu bahwa dia
menemukan sebuah kotak misterius saat bersantai ditaman. Tigor meletakan kotak itu
kemudian dia meminjam sebuah palu untuk membuka kotak tersebut, lalu Elco memberikan
palu yang ada ditangannya kepada tigor. tigor pun bersiap-siap dan mengumpulkan seluruh
tenaganya untuk memukul kotak tersebut, tigor mulai memukul kotak tersebut dengan sangat
keras. Ternyata sebuah palu tidak mempan untuk membuka kotak itu, lalu tigor meminjam
peralatan lainnya kepada Elco yaitu gergaji dan kapak.
Tigor berusaha sangat keras saat mencoba membuka kotak itu, sudah berbagai alat
dicobanya namun sama saja tidak ada satu alat yang dapat membuka kotak tersebut.
Kemudian tigor mulai kelelahan karena sudah mengeluarkan seluruh energinya untuk
membuka kotak tersebut, dia pun mulai putus asa tidak dapat membuka kotak itu. Kemudian
Elco mulai melihat sebuah kejanggalan pada kotak tersebut, lalu dia meminta izin kepada
tigor untuk mencoba membukanya. Elco mengambil kotak itu lalu dia melihat ada sebuah
9
kode pada kotak itu, dia pun mencoba memecahkan kode tersebut. Dan ahirnya Elco dapat
memecahkan semua kode yang ada pada kotak tersebut, kotak misterius itu dapat terbuka
dengan hasil jawaban Elco. Kotak misterius itu terbuka kemudian sebuah kertas keluar dari
kotak tersebut. Tigor yang merasa lelah dan putus asa tiba-tiba dia kaget dan merasa
senang saat kotak tersebut dapat terbuka, Elco juga merasa sangat senang dapat
memecahkan semua kode dan membuka kotak itu. Kemudian Elco mengambil kertas
tersebut dan memberikannya kepada tigor, tigor menerimanya dengan perasaan yang
senang namun juga penasaran. Setelah kertas itu sudah ditangan ditangan tigor , dia
bergegas membuka isi dalam kertas tersebut. Dan......TARRAAAA isi dalam kertas tersebut
adalah..... THE END!!!
3.2.5 Diagram Scene
Merupakan deskripsi berupa grafik dan informasi terstruktur mengenai tema cerita,
latar belakang, pembagian babak, titik balik dalam cerita animasi ini. Hal ini bertujuan
menuntun cerita agar sesuai dengan scenario yang telah disusun dan sebagi struktur cerita
yang mudah dipahami.
3.2.6 Perancangan Karakter
Sebuah cerita dipandu dan dimainkan oleh karakter/tokoh. Bentuk tidaklah menjadi
masalah, yang paling penting karakter harus baku karena tanpa karakter, kita tidak akan bisa
menceritakan sebuah kisah.
Pembuatan bentuk karakter harus sesuai dengan sifat dan peran tokoh dari sebuah
film. Tokoh-tokoh dalam film animasi dibuat dalam Character Sheet ketika proses pembuatan
storyboard telah selesai dikerjakan.
3.2.7 Naskah (Script/Screenplay)
Bahan dasar dari pembuatan naskah adalah dari synopsis dan character
development. Sebuah naskah memiliki standar dalam industri animasi. Ide-ide yang dimiliki
dituangkan dalam sebuah cerita.
3.2.8 Storyboard
Script merupakan kata-kata (cerita) dan storyboard merupakan rancangan visualnya.
Storyboad memberikan kehidupan (nyawa) bagi script mengenai bagaimana sebuah cerita
akan berjalan dan mudah dipahami. Storyboard akan memperlihatkan setiap adegan/scene
dalam beberapa angel kamera kepada semua orang (pekerja film).
4. Pembahasan
4.1. Produksi
10
4.1.1. Pembuatan Key Animation
Langkah-langkah proses Key Animation sebagai berikut:
1. Buat file baru dan buatlah potongan – potongan karakter atau model sheet dengan
menggunakan Rectangle Tool, Oval Tool, Line Tool dan untuk merubah bentuk
menggunakan Selection Tool.
2. Setelah membuat model sheet karakter, kemudian gabungkan bagian tubuh karakter
mulai dari kepala, badan, kaki dan tangan.
4.1.2. Inbetween Animation
Langkah-langkah proses Inbetween Animation sebagai berikut:
1. Langkah pertama adalah membuat layer gambar background, foreground dan
objek yang akan dianimasikan.
2. Kemudian klick kanan pada objek yang akan dianimasikan dan pilih Convert to
Symbol → pilih type Graphic → klick OK
3. Lalu klick kanan pada timeline objek yang akan dianimasikan pilih Creat Motion
Tween → tentukan frame tujuan objek → gerakan objek.
4.1.3. Pembuatan Background
Langkah-langkah proses pembuatan Background sebagai berikut:
1. Buat file baru pada Adobe Photoshop dan buat ukuran background 1280 x 720
pixel.
2. Kemudian buat background dengan warna dasar menggunakan Pen Tool dan
Rectangle Tool untuk objek background kota = layer 1, objek pagar dan tanah =
layer 2, object rumah = layer 3, objek trotoar dan jalan raya = layer 4.
3. Setelah semua objek dibuat maka pilih satu objek kemudian beri teksture pada
objek background dengan menggunakan Brush Tool.
4. Gosokan berulang kali brush dengan warna lebih tua dan muda pada objek
dengan arah sesuai pada objek dan jangan lupa untuk mengatur Opacity 20%
dan Flow 30% agar warna tidak terlalu mencolok.
4.1.4. Coloring
Langkah-langkah proses coloring sebagai berikut:
11
1. Pertama mengimport image atau memasukan gambar yang telah digambar secara
digital ke dalam Adobe Flash.
2. Untuk menampilkan warna, klik Tools Fill Color pada Toolbox atau bisa juga lewat
menu Windows Color.
4.1.5. TimeShetting
Langkah-langkah proses coloring sebagai berikut:
1. Langkah pertama adalah membuka file gambar – gambar yang sudah dibuat dan
disusun sesuai dengan storybroard.
2. Pada gambar karakter frame 1 buatlah mulut dengan posisi terbuka dan pada
frame 4 buat mulut dengan posisi diam.
3. Kemudian copy frame 1 lalu paste menuju frame 8 dan copy frame 4 lalu paste
menuju frame 12 dan dilanjutkan pada frame selanjutnya sehingga akan
membentuk sebuah dialog pada karakter.
4.1.6. Penyusunan Animasi Menggunakan Adobe Flash CS4
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Tentukan ukuran layer (stage) pada Document Propeties menggunakan
ukuran monitor widescreen HD 720 (1280x720 pixel, 24 fps) . Dengan cara
klik kanan pada stage kosong atau lewat menu Modify → Document
Properties (Ctrl+J)
2. Buka projek yang telah diwarnai sambil melihat waktu untuk menentukan
berapa lama projek itu akan dianimasikan sesuai dengan yang tertulis dalam
Storyboard maupun naskah. Contoh klik menu File → Open (Ctrl+O) → Cut
2.fla.
3. Langkah selanjutnya menentukan letak animasi, mana yang harus
ditempatkan di depan (background) dan mana yang harus di tempatkan di
belakang (foreground). Layar paling atas sebagai foreground dan layar
paling bawah sebagai background.
4. Setelah animasi tersusun rapi sesuai pewaktuan pada Storyboard, kemudian
Animasi tersebut di Export ke Movie dengan cara klik menu File → Export
→ Export Movie (Ctrl+Shift+Alt+S) (Beri Nama Filenya dan Tipe Filenya)
12
kemudian Save. Untuk hasil animasi tanpa Background bisa diexport
menjadi gambar PNG, karena PNG mendukung Transparasi.
4.2. Pasca Produksi
4.2.1. Merekam Suara
Untuk merekam suara dapat dilakukan dengan menggunakan software Audio
Audacity. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Pastikan kabel headseat telah terpasang pada soundcard dengan benar dan
telah diaktifkan.
2. Kemudian buat file baru dengan cara klik Transport → Record (R).
4.2.2. Memberikan Efek Suara
Langkah – langkah proses memberikan efek suara sebagai berikut:
1. Buka program Audacity.
2. Kemudian klick menu File → Open → pilih suara yang akan diberikan efek → Open.
3. Setelah file suara dibuka pilih menu Effect → Change Pitch dan ganti Frequency
menjadi 1125 → pilih OK.
4. Kemudian setelah suara diberikan efek pilih menu File → Export → Option →
setting Bit Rate Mode: Constant, Quality: 320 kbps, Channel Mode: Stereo lalu klick
OK → beri nama file dan pilih Type File: MP3 lalu Save.
4.2.3. Menambah Visual Effect
Untuk menambah Efek Visual pada Film dapat menggunakan Software Adobe After
Effects. Langkah-langkah dalam menambahkan Effect pada Adobe After Effect adalah
sebagai berikut :
1. Buka Adobe After Effects CS3.
2. Buat composition baru dengan cara Composition → New Composition (Ctrl+N).
3. Atur Settingannya sesuai gambar diatas, kemudian tekan tombol Ok.
4. Import file Animasi PNG atau AVI yang telah dibuat di Adobe Flash CS4 dengan cara
klik File → Import → File (Ctrl+I).
5. Setelah mengimpor file sesuaikan frame per second (fps) yang sebelumnya dibuat di
adobe flash, yaitu dengan cara klick kanan pada file yang diimport lalu pilih Interpret
footage → Main
6. Drag File yang sudah diimportkan ke bagian Timeline.
7. Klik Window → Effects and Presets, plilih Efek Video yang diinginkan.
13
8. Langkah selanjutnya adalah Drag salah satu Effect yang telah diplih ke arah video
yang akan diberi efek.
9. Atur Efek pada bagian Effect Controls.
10. Langkah terakhir adalah Render File yang telah diberi efek dengan cara Klik menu
Composition → Make Movie → Tentukan lokasi menyimpan file → Klik Render.
4.2.4. Editing Dengan Adobe Premiere Pro
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Buka program Adobe Premiere Pro kemudian pilih New Project.
2. Kemudian buatlah project baru dengan ukuran DV PAL Widescreen 48KHz. Berilah
nama filenya dan tentukan letak penyimpanannya, lalu klik OK.
3. Langkah selanjutnya adalah mengimport file, Pilih menu File Import (pilih file
apa saja yang akan diimport) Open.
4. Untuk Integrasi ke Timeline, Klik file yang akan diintegrasikan kemudian drag ke
dalam Timeline, tempatkan file pada channel Video untuk file Video, dan file Audio
untuk File Audio.
5. Proses selanjutnya adalah pemberian effect transisi, Drag file kedalam Timeline,
kemudian klik menu Window Effect, pada jendela project akan muncul berbagai
pilihan effect yang tersedia. Pilih video Transition untuk memberikan effect transisi
pada klip, contoh pilih Cross Dissolve, kemudian drag effect tersebut pada klip, lalu
atur berapa lama transisi akan dilakukan.
4.2.5. Finishing
4.2.5.1 Compositing
Penggabungan seluruh elemen dalam pembuatan film kartun tersebut adalah
compositing.
Adobe Premiere mempunyai peranan yang sangat besar pada tahap ini, mulai dari
proses import, pengaturan cut, hingga sinkronisasi antar elemen.
File diimport kejendela project. Tiap jenis file akan memiliki warna yang berlainan untuk
membedakan fungsinya masing-masing.
Pada tahap ini juga sinkronisasi antar layer dilakukan. Misalnya pada saat layer
squence berjalan dengan adegan karakter berbicara, suara dubbing harus menyesuaikan
dengan gerakan pada animasi, begitu juga layer suara untuk musik dan sound effect.
Sinkronisasi antar gerakan layer harus memperhitungkan timing yang tepat.
14
4.2.5.2 Rendering
Rendering dilakukan untuk mengubah file mentah menjadi file jadi. Konversi dari
Adobe Premiere (.prproj) dapat menghasilkan format video AVI.
Langkah-langkah dalam merender adalah sebagai berikut :
1. Siapkan file-file yang akan dirender.
2. Sebelum merender pastikan panjang Work Area Bar telah sesuai dengan panjang
durasi video yang ingin dirender.
3. Buka menu File → Export → Adobe Media Encoder, akan muncul jendela Export
Setting yang berguna untuk menentukan format file yang akan diexport MPEG1
untuk VCD dan MPEG2 untuk DVD. Jika ingin diupload pada sebuah media
website maka diexport dalam format MOV.
4. Kemudian klik Save untuk memulai proses rendering, tunggu sampai selesai.
5. Kesimpulan
Pada pembuatan film kartun Tigor And Friends: Mystery Box dapat diambil beberapa
kesimpulan antara lain :
1. Pengembangan teknik seni lukis untuk memberi warna background didalam film ini
adalah dengan cara menggunakan penggabungan beberapa tool - tool painting yang
sudah disediakan di software Adobe Photoshop CS3. Penggabungan tool – tool
painting ini dilakukan untuk sebuah objek yang akan diberi warna.
2. Menggunakan Teknik painting memberikan kesan berbeda dalam perancangan
animasi 2 dimensi. Didalam film animasi 2 dimensi ini pengembangan teknik seni
lukis dilakukan untuk objek yang bergerak dan penggabungan satu objek dengan
objek yang lainnya yang sudah diberi warna dengan teknik painting.
3. Pengembangan teknik painting menggunakan tool – tool painting didalam Adobe
Photoshop CS3 harus sedikit lebih sabar dan teliti supaya mendapatkan hasil yang
maksimal.
15
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006. Modul Animasi Kartun. Yogyakarta: STIMIK AMIKOM Yogyakarta.
Anonim. 2009. Kupas Tuntas Flash CS4. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Awaluddin, Adjie. 2004. Digital Painting dengan Adobe Photoshop CS. Yogyakarta:
Elexmedia Komputindo.
Hidayatullah A, Taufiq. 2006. Kolaborasi Aplikasi Desain Grafis CorelDraw 12 dan Photoshop CS. Surabaya: INDAH.
Purwantoro, Edi. dkk. 2007. 3D Animation Movie using 3DstudioMax. Bandung: Informatika.
Sofyan, Amir Fatah dan Agus Purwanto. 2008. Digital Multimedia. Yogyakarta: Andi Offset.
Suyanto, M.. 2005. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta:
Andi Offset.
Suyanto, M. dan Aryanto Yuniawan. 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia. Yogyakarta:
Andi Offset.