pembinaan dan pengawasan pemerintah...
TRANSCRIPT
Oleh:
TIM INSPEKTORAT KABUPATEN PACITAN
PADA ACARA KLINIK KEUANGAN DESA TAHUN 2019
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PEMERINTAH DESA
“Membangun Indonesia dari
pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan”
–Presiden Joko Widodo
TUJUAN MEWUJUDKAN DESA YANG MAJU, MANDIRI, DEMOKRATIS.
PERENCANAAN DIBAHAS DAN DIPUTUSKAN DALAM MUSYAWARAH DESA
PRIORITAS PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASY. al PRUDES/PRUKADES; BUMDES; EMBUNG DAN SORGA.
PELAKSANAAN
KEGIATAN
SWAKELOLA DAN PADAT KARYA TUNAI
PENGADAAN
BARANG DAN
JASA
SWAKELOLA ATAU MELALUI PENYEDIA BARANG DAN JASA
ASAS
PENGELOLAAN
TRANSPARAN; AKUNTABEL; PARTISIPATIF; TERTIB DAN DISIPLIN
PENGAWASAN OLEH MASYARAKAT DAN LEMBAGA YG BERWENANG
LAPORAN/LPJ BENAR SESUAI DG KENYATAAN, DAN TEPAT WAKTU
DANA
DESA
Asas-Asas
Pengelolaan
Keuangan
Desa
Transparan
Akuntabel
Partisipatif
Tertib dan
disiplin anggaran
ASAS – ASAS
PENGELOLAAN
DANA DESA
ASAS PENUNJUK PERWUJUDAN MENGAPA PENTING
TRANSPARAN • MEMUDAHKAN AKSES PUBLIK TERHADAP
INFORMASI;
• PENYEBARTAHUAN INFORMASI TERKAIT
PENGELOLAAN DANA DESA;
• MEMENUHI HAK MASYARAKAT;
• MENGHINDARI TERJADINYA
KONFLIK
AKUNTABEL • KESESUAIAN DG KETENTUAN;
• LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN;
• INFORMASI KEPADA PUBLIK.
• MEMPEROLEH LEGITIMASI
MASYARAKAT;
• MENDAPAT KEPERCAYAAN
MASYARAKAT.
PERTISPATIF • KETERLIBATAN EFEKTIF MASYARAKAT;
• MEMBUKA RUANG BAGI ERANSERTA
MASYARAKAT.
• MEMENUHI HAK MASYARAKAT;
• MENUMBUHKAN RASA MEMILIKI;
• MENINGKATKAN KESWADAYAAN
MASY.
TERTIB &
DISIPLIN
• TAAT HUKUM;
• TEPAT WAKTU, TEPAT JUMLAH;
• SESUAI PERATURAN.
• MENGHINDARI PENYIMPANGAN;
• MENINGKATKAN
PROFESIONALITAS.
ASAS PENGELOLAAN DANA DESA
DANA DESA: BENTUK POTENSI
PENYIMPANGAN DAN PENYALAHGUNAAN
KECENDERUNGAN KEJADIAN
PENYIMPANGAN PENGELOLAAN DANA DESA
• KESALAHAN BISA TERJADI KARENA
KELEMAHAN DALAM ADMINISTRASI
KEUANGAN
• TERJADI KESALAHAN PERENCANAAN
• TERJADI KESALAHAN DALAM PENYUSUNAN
LAPORAN
• PENYUSUNAN SPESIFIKASI PEKERJAAN
• KESALAHAN ESTIMASI BIAYA
• DUPLIKASI ANGGARAN (DOUBLE ANGGARAN)
• PENGGUNAAN DANA TIDAK SESUAI
PERUNTUKAN
• MEMINJAM SEMENTARA DANA DESA UNTUK
KEPENTINGAN PRIBADI NAMUN TIDAK
DIKEMBALIKAN.
• MEMBUAT PERJALANAN DINAS FIKTIF
• PENGELEMBUNGAN (MARK UP) PEMBAYARAN
HONORARIUM
• PENGELEMBUNGAN (MARK UP) PEMBAYARAN
BELANJA BARANG JASA
• MEMBUAT KEGIATAN ATAU PROYEK FIKTIF
YANG DANANYA DIBEBANKAN DARI DANA DESA.
TIDAK MURNI KESALAHAN KEPALA DESA
UNSUR KE ALPA-AN/KEKHILAFAN
MURNI KESALAHAN KEPALA DESA
UNSUR DISENGAJA
PERENCANAN PENYALURAN PENCAIRAN PENGGUNAAN
PEMBUKUAN/
PELAPORAN
• Proses Musdes yang
menyimpang ;
• Penyusunan RPJM
• APBDes yg tidak
melibatkan
masyarakat atau
diborongkan;
• Dan lain lain.
• Menunda
penyaluran Dana
Desa;
• Menetapkan syarat
tertentu tanpa dasar
hukum;
• Dan lain lain.
• Pungli pada saat
pencairan;
• Penyimpanan uang
pada rekening/kas
pribadi;
• Buku tabungan
“diijonkan”;
• Dan lain lain.
• Tidak sesuai APBDes;
• Mark-up harga;
• Kegiatan fiktif dan
pembebanan biaya
ganda;
• Suap/pungli;
• Konflik kepentingan;
• Gratifikasi;
• Dan lain lain.
• Tidak sesuai
dengan
realisasinya;
• Pembukuan tidak
tertib (tidak ada
bukti
pengeluaran);
• Diborongkan kpd
konsultan;
• Dan lain lain.
BENTUK POTENSI PENYALAHGUNAAN DANA DESA
PETA
PERMASALAHAN
YANG MEMBERI
PELUANG
TERJADINYA
PENYALAHGUNAAN
DANA DESA
KETIDAKTAHUAN
• SISTEM
• INTERVENSI
• KEBUTUHAN
TERPAKSA/
DIPAKSA
• KESERAKAHANMEMAKSA
PENYALAHGUNAAN
DANA DESA
UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
MASALAH PENYIMPANGAN DANA DESA
KOMPETEN
• Bekerja sesuai dg keilmuannya;
• Akuntabel (SOP);
• Auditable.
INTEGRITAS
• Bekerja dg jujur walau di kesepian;
• Satunya pikiran, kata, dan perbuatan ke arah kebenaran
PENGELOLA DANA
DESA
PRINSIP PENGELOLA DANA DESA
BUPATI
KEPOLISIAN RI
KEJAKSAAN RI
INSPEKTORAT
KERJASAMA
DALAM
PENGAWASAN
DANA DESA
SATGAS DANA DESA
RESUME
PERMASALAHAN
PEMERIKSAAN
DESA
A. ASPEK ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
DESA
1. Kebijakan Desa
2. Kelembagaan Desa
3. Keuangan Desa
4. Kekayaan Desa
B. ASPEK URUSAN PEMERINTAHAN DESA
a. ASPEK ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA
1. Kebijakan Desa
a. Keputusan kepala desa tentang kepengurusanLembaga Kemasyarakatan Desa sudah tidakberlaku.
b. Keputusan kepala desa tentang masa baktipengurus lembaga kemasyarakatan tidak sesuaiketentuan.
Contoh : Pada perdes ditetapkan masa baktipengurus lembaga kemasyarakatan desaadalah 3 atau 7 tahun, seharusnyasesuai peraturan masa bakti penguruslembaga kemasyarakatan di desa selama5 (lima) tahun terhitung sejakpengangkatan dan dapat dipilih kembaliuntuk periode berikutnya.
lanjutan
2. Kelembagaan Desa
Terdapat jabatan Perangkat Desa yang
kosong belum ditunjuk pelaksana
tugas/pelaksana harian
lanjutan
3. Keuangan Desa
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun2019 terlambat ditetapkan.
b. Keputusan Kepala Desa tentang PelaksanaPengelola Keuangan Desa (PPKD) belum sesuaidengan ketentuan yang berlaku.
c. Bendahara Desa dijabat bukan oleh KepalaUrusan Keuangan.
d. Susunan kenggotaan Tim Pelaksana Kegiatan(TPK) tidak sesuai ketentuan yang berlaku.
e. Pelaksana kegiatan belum membuat Buku KasPembantu Kegiatan.
lanjutan
f. Pajak sudah dipungut, namun belum disetor (melebihibatas waktu penyetoran / melewati tahun anggaran).
g. Pencatatan transaksi pajak belum tertib.
h. Laporan Pertanggungjawaban Realisasi PelaksanaanAPBDesa belum dibuat.
i. Laporan Pertanggungjawaban Realisasi PelaksanaanAPBDesa belum ditetapkan dengan peraturan desa.
j. Pemungutan Pendapatan Asli Desa belum ditetapkandalam peraturan desa.
k. Penerimaan atas Pendapatan Asli Desa belum dicatatdengan tertib.
l. Pencatatan Pendapatan Asli Desa belum sesuai kondisisebenarnya.
lanjutan
m. Penggunaan kode rekening belanja yang kurang tepat.
n. Prosedur pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) tidak
sesuai ketentuan yang berlaku.
Contoh : pengajuan SPP tidak dilengkapi bukti transaksi,
pengajuan SPP dilakukan sebelum barang diterima
(untuk pengadaan langsung), dll.
o. Realisasi belanja APBDesa tidak didukung dengan bukti
transaksi (Surat Pertanggungjawaban/SPJ).
p. Penyerahan barang ke masyarakat belum didukung dengan
bukti serah terima.
q. Penerimaan uang transport perjalanan dinas tidak dilengkapi
dengan bukti tanda terima.
r. Terdapat belanja perjalanan dinas ganda.
LANJUTAN
s. Pembayaran ganda atas biaya penyusunan dokumenperencanaan kegiatan fisik konstruksi
(apabila disusun tim tidak perlu biaya perencanaan, cukup
dengan honor TPK)
t. Pengeluaran belanja modal fiktif.
u. Pengeluaran belanja prasasti atas pekerjaan fisik konstruksitidak ada bukti fisiknya.
v. Kelebihan pembayaran atas realisasi belanja (misal : mark upharga pekerjaan fisik dan belanja modal lainnya)
w. Kekurangan volume atas item pekerjaan fisik konstruksi danbelanja modal lainnya
x. BUMDesa belum menyusun laporan keuangan secara berkala.
y. Dana bagi hasil BUMDesa belum disetor ke Kas Desa.
z. Standar satuan harga desa belum dibuat.
lanjutan
4. Kekayaan Desa
a. Pengelolaan Pasar / kios Desa belum sesuai ketentuan.
b. Pendokumentasian sewa tanah dan sewa bangunan tidak
tertib (perjanjian kersama, daftar piutang)
c. Terdapat aset milik desa yang digunakan instansi lain belum
dilengkapi dokumen yang semestinya (misal : digunakan
fasilitas pendidikan / kesehatan)
d. Terdapat kekurangan / kelebihan bayar atas pemanfaatan
sewa Kios Desa dari peraturan desa yang telah ditentukan
sebelumnya.
lanjutan
e. Pencatatan Aset Desa dan Inventaris Desa dalam buku
inventaris belum dilaksanakan dengan tertib.
f. Aset desa belum diberi kodefikasi.
g. Terdapat tanah milik desa yang belum dicatat dalam buku
tanah kas milik desa.
b. Aspek urusan pemerintah desa
1. Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Desa) Tahun
2018 belum mengacu pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) 2014 – 2019.
2. Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP-Desa)
ditetapkan tidak tepat waktu/terlambat.
3. LPPD dan LKPPD belum tertib.
4. Penetapan jumlah anggota Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) belum sesuai ketentuan yang berlaku.
A P I K
AKUNTABEL – PROFESIONAL – INTEGRITAS - KEBERSAMAAN
Salam
Sekian dan Terima Kasih