pemberian nafkah anak oleh ayah kandung setelah...

95
i PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH PERCERAIAN (Studi Kasus Keluarga Broken Home Pada Siswa di MAN Salatiga) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam Oleh Muhamad Latif NIM 211 11 015 FAKULTAS SYARI’AH JURUSAN AHWAL AL- SYAKHSHIYYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015

Upload: others

Post on 09-Jan-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

i

PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH PERCERAIAN

(Studi Kasus Keluarga Broken Home Pada Siswa

di MAN Salatiga)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

guna memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh

Muhamad Latif

NIM 211 11 015

FAKULTAS SYARI’AH

JURUSAN AHWAL AL- SYAKHSHIYYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

Page 2: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

ii

Page 3: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

iii

Page 4: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

iv

Page 5: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

v

Page 6: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

vi

MOTTO

“Hidup Boleh Berakhir TAPI Pahala Tetap Mengalir”

(Jadilah Pembelajar Seumur Hidup)

Page 7: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada Sang Maha Pencipta, Allah Swt, Nabi

Muhammad Saw, Ibunda Sri Yatimah, Ayahanda Ahmad Mahfud, Guru Pembuka

semangatku ibu Fathonah, ibu Sofyana, ibu fikri, Kakak Umi’, Kakak Virda, Adik

Zulfi, Sahabat sekaligus motivatorku Nur Khabib; Semua teman-temanku di

organisasi JQH Al-Furqon IAIN Salatiga, kakak-kakak TPQ Al-Barokah Kr. Alit

Salatiga, guru-guru MAN Salatiga yang senantiasa memotivasiku; Semua dosen,

karyawan dan teman-teman baik di kampus satu maupun kampus dua, khususnya

Nur Salim, Lukman Hakim yang senantiasa menyemangatiku, tetanggaku yang

menyayangiku, warga desaku yang ramah tamah. Terimakasih atas dukungan

kalian semua, sehingga aku mampu menyelesaikan perjuanganku menuju gelar

sarjana Hukum Islam dan menjadi orang yang besar seperti sekarang ini, Semoga

amal-amal kalian dicatat sebagai amal yang memenuhi timbangan kelak di akhirat

dan mendapatkan ridha-Nya, Amiin.

Page 8: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan Asma Allah Yang Maha Penyayang. Segala puji

hanya milik Allah swt atas segala kenikmatan yang bersifat lahir maupun batin

yang senantiasa diberikan kepada kita. Shalawat salam semoga senantiasa Allah

swt limpahkan kepada suri teladan kita, Nabi Muhammad saw beserta keluarga,

dan para sahabat beliau. Semoga Allah memberikan ampunan-Nya kepada para

pemimpin yang adil, serta kaum mukminin dan mukminat yang setia kepada

ajaran Allah dan Rasul-Nya.

Kita perlu mengerti akan pentingnya pemberian nafkah anak oleh ayah

setelah perceraian. Maka dari itu pemberian nafkah yang berdasarkan hukum

positif maupun hukum Islam sangatlah diperlukan untuk terus diperhatikan baik

hal yang disebut sebagai kewajiban maupun tanggung jawabnya. Sehingga

kemaslahatan hidup untuk anak setelah perceraian dapat tercapai.

Dalam hal ini peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Dr. Rachmat Hariyadi, M. Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Dra. Siti Zumrotun, M. Ag selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga.

3. Bapak Syukron Makmun, M. Si selaku Ketua jurusan Ahwal Al-

Syakhshiyyah IAIN Salatiga.

4. Ibu Evi Ariyani, S.H.,M.H selaku Dosen Pembimbing Akademik.

5. Bapak Farkhani, S.H., S.HI.,M.H selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

6. Seluruh dosen IAIN Salatiga dan karyawan akademik.

7. Bapak Moh. Khusen, M. Ag. M. A beserta staf jajarannya selaku Wakil

Rektor di Bidang Kemahasiswaan.

8. Seluruh pegawai perpustakaan kampus IAIN Salatiga.

9. Teman-teman baik itu di organisasi, kampus IAIN Salatiga,

10. Warga Dusun Karang Nongko, Desa Gedangan, Kecamatan Tuntang,

Kabupaten Semarang, dan

Page 9: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

ix

11. Keluarga tercinta di rumah.

Yang sudah bersedia memberikan motivasi, bimbingan dan do’a sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan. Peneliti menyadari karya tulis ini masih banyak

kekurangan di dalamnya. Maka peneliti mengharapkan kritik dan saran para

pembaca untuk perbaikan karya tulis ini.

Salatiga, 14 September 2015

Peneliti

Page 10: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

x

ABSTRAK

Latif, Muhamad. 2015. Pemberian Nafkah Anak Oleh Ayah Kandung Setelah Perceraian (Studi Kasus Keluarga Broken Home Pada Siswa di MAN Salatiga). Skripsi. Fakultas Syari’ah. Jurusan Ahwal Al-Syakhshiyyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Farkhani, S.H., M.H.

Kata Kunci: Nafkah, Anak broken home, Perceraian .

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengembangkan pemberian nafkah oleh ayah kandung setelah terjadi perceraian (studi kasus terhadap siswa-siswi broken home di MAN Salatiga) . Penelitian ini yang pertama untuk mengetahui pemberian nafkah oleh orang tua laki-laki (ayah) kepada anak setelah perceraian pada siswa-siswi broken home di MAN Salatiga. Kemudian yang kedua untuk mengetahui upaya ibu yang dapat ditempuh agar orang tua laki-laki (ayah) melaksanakan kewajibannya menafkahi anaknya setelah perceraian pada siswa-siswi broken home di MAN Salatiga.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field Research) yaitu penelitian yang mempelajari secara intensif dengan cara terjun kelapangan langsung untuk memperoleh data sebanyak dan seakurat mungkin. Metode pengumpulan data yang dipakai peneliti adalah metode wawancara (interview) dan observasi. Sedangkan teknik analisis data peneliti menggunakan metode kualitatif.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran ayah dalam hal memberikan nafkah kepada anaknya setelah perceraian yang terjadi di MAN Salatiga sangat bervariasi. Dalam prakteknya, pemberian nafkah oleh ayah dilakukannya secara suka rela, berbelit-belit, bahkan tidak dilaksanakan. Hal ini dilatar belakangi oleh beberapa hal diantaranya: tingkat pendidikan, tingkat ilmu keagamaan, serta ketaatannya dalam beribadah. Sedangkan upaya ibu untuk mengingatkan mantan suami (ayah) agar menjalankan kewajibannya menafkahi tergantung pada kesadaran suami dan kebutuhan anak. Mengacu pada temuan tersebut, maka penelitian ini diharapkan mampu mengarahkan pihak sekolah untuk mengatur kebijakan khusus terhadap siswa-siswi broken home yang ada di MAN Salatiga.

Page 11: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

xi

DAFTAR ISI

SAMPUL…………………………………………………………...... ... i

LEMBAR BERLOGO…………………………………………………. i

JUDUL………………………………………………………………… i

NOTA PEMBIMBING……………………………………………….... ii

PENGESAHAN………………………………………………………... iii

PERNYATAAN KEASLIAN …………..……………………………. . iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………... v

KATA PENGANTAR…………………………………………………. vi

ABSTRAK……………………………………………………………... vii

DAFTAR ISI…………………………………………………………… viii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………... 4

C. Tujuan Penelitian…………………………………………… 5

D. Manfaat Penelitian...………………………………………... 5

E. Metodologi Penelitian………………………………………. 6

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian.................................... 7

2. Lokasi penelitian........................................................... 7

3. Sumber Data.................................................................. 7

4. Teknik Pengumpulan Data............................................ 8

5. Observasi....................................................................... 9

6. Analisis Data................................................................. 9

F. Penegasan Istilah…………………………………………… 9

G. Tinjauan Pustaka…………………………………………… 10

H. Sistematika Penulisan………………………………………. 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA……………………………………… 13

Page 12: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

xii

A. Pengertian Nafkah Anak……………………………………. 13

1. Pengertian nafkah Anak................................................ 13

2. Dasar Hukum Nafkah Anak.......................................... 14

3. Kadar Pemberian Nafkah Anak..................................... 25

4. Batas Usia Pemberian Nafkah Anak............................. 27

5. Hak dan Kewajiban Memberi Nafkah Anak.................. 29

B. Urgensi Nafkah Ayah Terhadap Kehidupan Anak…………. 32

1. Kebutuhan Hidup…………………………...…............ 33

2. Kebutuhan Tempat Tinggal........................................... 35

BAB III HASIL PENELITIAN......................................................... 36

A. Identitas Siswa-Siswi Broken Home di MAN Salatiga.......... 36

1. Identitas Siswa-Siswi Broken Home di MAN Salatiga. 36

B. Profil Orang Tua Siswa-Siswi di MAN Salatiga................... 40

C. Sebab-sebab Perceraian Orang tua di MAN Salatiga............. 43

1. Tidak Ada Keharmonisan.............................................. 44

2. Terus-menerus berselisih............................................... 45

3. Gangguan pihak ketiga.................................................. 46

D. Pola Pemberian Nafkah oleh ayah kepada Siswa-Siswi Broken

Home di MAN Salatiga........................................................... 47

1. Pemberian Nafkah oleh ayah secara suka rela............... 48

2. Pemberian Nafkah oleh ayah secara berbelit-belit......... 52

3. Pemberian Nafkah oleh ayah tidak pernah diberikan.... 57

4. Pemberian Nafkah oleh ayah maupun pemeliharaan oleh

Ibu tidak pernah dilaksanakan....................................... 60

E. Upaya Hukum Ibu Terhadap Pelaksanaan Nafkah Anak

Setelah Perceraian .................................................................. 64

BAB IV. ANALISIS………………………………………………. 70

A. Analisis Hukum Islam dan Undang-undang Mengenai

Kewajiban Ayah terhadap Nafkah Anak setelah Perceraian....... 70

Page 13: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

xiii

BAB V KESIMPULAN DAN PENUTUP………………………… 78

A. Kesimpulan………………………………………………… . 83

B. Saran………………………………………………………... 84

1. Untuk Undang-undang.......……................................... 84

2. Untuk Lembaga Sekolah…………………………….... 85

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………... 85

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak adalah mutiara kehidupan yang diamanahkan oleh Allah

kepada orang tua. Kehadirannya memberi arti untuk menggores kanvas

kehidupan mendatang. Namun realitas keadaan anak di muka peta dunia

belum menggembirakan. Nasib anak belum seindah ungkapan verbal yang

kerap kali memposisikan anak bernilai penting, penerus masa depan bangsa

dan sejumlah simbol lainnya.

Salah satu keadaan yang perlu mendapat perhatian khusus nyata kita

temukan di dalam masyarakat kita dewasa ini terkait dengan masalah anak

adalah “perceraian”. Fakta menunjukkan bahwa runtuhnya bangunan rumah

tangga karena kemelut yang menghantam keluarga berakibat anak ikut

menanggung resiko. Dalam hal ini, anak adalah “korban” termasuk korban

ketidaktahuan mereka sebab usia perkembangannya.

Konflik keluarga berkepanjangan dan berakhir dengan perceraian

ternyata berakibat fatal bagi kehidupan anak. Banyak anak nakal dan hancur

masa depannya karena pertengkaran dan perceraian orang tua. Sekarang dapat

dibayangkan bagaimana anak mendapatkan haknya secara sempurna jika

orang tua bercerai. Tidak dapat dipungkiri jika orang tua anak bercerai, maka

salah satu pihak tidak memenuhi kewajiban sehingga anak terabaikan.

Page 15: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

2

Pernyatan di atas merupakan mafsadat (kerusakan) yang ditimbulkan

oleh perceraian, sehingga Allah sendiri menghalalkan namun sangat

membencinya. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

أبغض الحالل إلى اهللا تعالى الطالق (رواه ابو داو د)

Artinya: Perbuatan yang halal namun sangat dibenci Allah adalah thalaq.(HR. Abu Dawud)

Kelahiran anak sebagai peristiwa hukum yang terjadi karena

hubungan perkawinan membawa konsekuensi hukum berupa hak dan

kewajiban timbal balik antara orng tua dan anak. Anak mempunyai hak yang

harus dipenuhi oleh orang tua, seperti pemenuhan kebutuhan materiil untuk

biaya kehidupan anak, pendidikan anak serta kasih sayang dari orang tua.

Dalam hal kebutuhan materiil sesuai dengan firman Allah Surat Al-Baqarah

ayat 233:

وعلى ◌ لمن أراد أن يتم الرضاعة ◌ والوالدات يـرضعن أوالدهن حولين كاملين

....... ◌ ◌ وكسوتـهن بالمعروف المولود له رزقـهن

Artinya: “Para ibu hendaknya menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf....

Kemudian dalam hal pendidikan sesuai dengan sabda Rasulullah

SAW.

، فأبـواه يـهودانه أو يمجسانه أو يـنصرانه كل مولود يـولد على الفطرة

(رو اه امام البيهقى)

Page 16: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

3

Artinya “Setiap bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci) hingga bergerak lisannya, maka bapak ibunya akan menjadikan Yahudi, Nasrani atau Majusi”. (HR. Al-Baihaqi)

Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan berpisah,

ada beberapa hal yang menjadi penyebab orang tua bercerai, diantaranya

adalah faktor ekonomi maupun adanya pihak ketiga dalam rumah tangga.

Seperti manusia secara keseluruhan yang memiliki hak asasi manusia,

seorang anak juga memiliki hak tersendiri yakni hak mendapatkan nafkah

dengan tujuan anak dapat tumbuh dan berkembang secara sempurna didalam

lingkungan keluarga yang utuh.

Dalam hal ini, baik Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang

Hukum Perkawinan maupun Instruksi Presiden No.1 Tahun 1991 Tentang

Kompilasi Hukum Islam dengan tegas mengatur tentang kewajiban orang tua

terhadap biaya nafkah anak setelah terjadinya perceraian yang pada

hakikatnya membebankan kewajiban itu kepada orang tua laki-laki (ayah).

Diantaranya terdapat di dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1974,

pasal 45 (1, 2) menjelaskan bahwa: “Kedua orang tua wajib memelihara dan

mendidik anak-anak mereka sebaik-baiknya”. Dan Kewajiban orang tua yang

dimaksud pada pasal (1) pasal ini berlaku sampai anak itu kawin atau berdiri

sendiri, kewajiban mana berlaku terus meskipun perkawinan antara kedua

orang tuanya putus. Di dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 149 (d)

menjelaskan bahwa bilamana perkawinan putus, maka bekas suami wajib

memberikan biaya hadhanan untuk anak-anaknya yang belum mencapai

umur 21 tahun.

Page 17: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

4

Akan tetapi masih banyak orang tua laki-laki (ayah) setelah

perceraian tidak melaksanakan kewajibannya menafkahi anaknya. Hal ini

menjadi salah satu faktor ketidakberuntungan anak dalam proses kehidupan

dan perkembangannya baik dilihat dari sisi rohani maupun jasmani berupa

pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari dan pendidikan yang layak. Maka

dalam hal ini saya mencoba mengangkatkanya dalam sebuah penelitian

skripsi dengan judul: Pemberian Nafkah Anak Oleh Ayah Kandung Setelah

Perceraian (Studi Kasus Keluarga Broken Home Pada Siswa Di MAN

Salatiga).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pemberian nafkah oleh orang tua laki-laki (ayah) kepada

anak setelah terjadinya perceraian pada siswa-siswa broken home di

MAN Salatiga?

2. Upaya apa yang harus ditempuh oleh ibu agar (ayah) melaksanakan

kewajibannya dalam memberi nafkah kepada anaknya setelah terjadinya

perceraian pada siswa-siswa broken home di MAN Salatiga?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pemberian nafkah oleh orang tua laki-laki (ayah)

kepada anak setelah perceraian pada siswa-siswa broken home di

MAN Salatiga.

Page 18: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

5

2. Untuk mengetahui upaya ibu yang dapat ditempuh agar orang tua

laki-laki (ayah) melaksanakan kewajibannya menafkahi anaknya

setelah perceraian pada siswa-siswa broken home di MAN Salatiga.

D. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis:

a. Memperluas wawasan dalam ranah keilmuan Hukum Perkawinan.

b. Sebagai bahan refrensi pembelajaran ilmu mata kuliah hukum

perkawinan khusunya tentang kewajiban ayah atas nafkah anak

setelah perceraian.

c. Sebagai bahan refrensi pembelajaran ilmu tentang kewajiban ayah

atas nafkah anak setelah perceraian bagi masyarakat.

2. Manfaat Praktis:

a. Bagi pembaca

Dapat menambah wawasan tentang kewajiban ayah atas nafkah anak

setelah perceraian.

b. Bagi peneliti

1) Menerapkan ilmu yang didapatkan dari Mata Kuliah Hukum

Perkawinan dalam menjawab persoalan atas nafkah ayah kepada

anak setelah perceraian di masyarakat maupun lembaga

pendidikan khususnya pada siswa di MAN Salatiga.

Page 19: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

6

2) Menambah pengalaman berharga dari kegiatan penelitian yang

terkait dengan kewajiban nafkah ayah terhadap anak setelah

perceraian yang dialami siswi-siswi di MAN Salatiga.

3) Untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana strata

satu (S.1) dalam bidang Hukum Perdata Islam (Syari’ah).

E. Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

sebagai berikut:

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

a. Metode dan Pendekatan

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada makna,

penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu),

lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan

sehari-hari. (Munawaroh, 2012:17)

Penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field

Research) yaitu mempelajari secara intensif dengan cara terjun

kelapangan langsung untuk memperoleh data sebanyak dan seakurat

mungkin. Disamping terjun kelapangan tentunya tetap didukung

dengan berbagai refrensi yang berkaitan dengan tema tersebut.

b. Lokasi Penelitian

Page 20: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

7

Penelitian ini berlokasikan di MAN Salatiga, rumah masing-

masing siswa Broken Home di lingkup Salatiga.

Penelitian ini menggunakan dua sumber data sebagai berikut:

1) Data Primer

Merupakan keterangan atau fakta yang terjadi dilapangan. Data

primer ini dapat diperoleh langsung dari keterangan ibu atau wali

serta siswa-siswa Broken Home di MAN Salatiga, mengenai

pemberian nafkah oleh ayah setelah terjadi perceraian.

2) Data Sekunder

Merupakan data yang mencangkup dokumen-dokumen resmi baik

berupa buku, majalah, artikel, hasil penelitian sebelumnya, atau

media lain yang menunjang sebagai landasan teori.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara (interview)

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang,

melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang

lainnya dengan mengajukan pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu

(Mulyana, 2004:180). Wawancara yang akan dilakukan peneliti di

awali dari menghubungi salah satu guru BK di MAN Salatiga, yaitu

beliau Bu Sofyana. Kemudian dari beliau peneliti mendapatkan

informasi mengenai identitas siswa-siswa broken home di MAN

Salatiga.

Page 21: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

8

Langkah selanjutnya, peneliti menghubungi para siswa broken

home yang sebelumnya dihubungi lewat masengger (sms). Kemudian

peneliti dengan para siswa broken home menentukan tempat untuk

acara wawancara, baik disekolah, rumah, maupun di taman rekreasi.

b. Observasi (Pengamatan)

Observasi adalah pengamatan yang mendalam, biasanya dilakukan

untuk mendapatkan data tentang pengembangan kegiatan berbasis

masyarakat, pengembangan dan pengelolaan menggunakan observasi

terbuka (Maslihah, 2013:322). Dalam pengumpulan data peneliti

melakukan observasi langsung di sekolah dan rumah masing-masing

siswa broken home lingkup Salatiga.

3. Analisi Data

Penelitian ini menggunakan penganalisis data, peneliti menggunakan

metode kualitatif yakni analisis yaitu untuk meneliti dan mengkaji

kasus. Setelah tersaji data dan diuraikan serta dibandingkan dengan

teori yang ada selama ini.

F. Penegasan Istilah

Penegasan istilah dalam hal ini berguna untuk mengurangi

kesalahan, ambiguitas dan ketidakpahaman pembaca dalam menelaah dan

mengkaji penelitian. Maka dari itu, peneliti akan memberikan beberapa

gambaran pengertian mengenai ruang lingkup dalam penelitian sebagai

berikut ini:

Page 22: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

9

1. Nafkah adalah pengeluaran yang biasanya dipergunakan oleh seseorang

untuk sesuatu yang baik atau dibelanjakan untuk orang-orang yang

menjadi tanggung jawabnya (Dahlan, 1996: 1281)

2. Anak broken home adalah anak yang hidup di keluarga yang tidak

harmonis dan tidak berjalan layaknya keluarga yang rukun, damai, dan

sejahtera karena sering terjadi keributan serta perselisihan yang

menyebabkan pertengkaran dan berakhir pada perceraian. (Yusuf, 2000:

38)

3. Perceraian adalah secara bahasa talak (perceraian) bermakna melepas,

mengurai, atau meninggalkan; melepas atau mengurai tali pengikat

perkawinan (Supriatna, 2009:19)

Menurut Abdur Rahman al-Jazairi “Menghilangkan ikatan perkawinan

atau mengurangi ikatan pelepasannya dengan menggunakan lafadz

khusus” (Supriatna, 2009: 20)

G. Tinjauan Pustaka

Setelah melaksanakan penelusuran literatur yang membahas

mengenai pemberian nafkah ayah terhadap anak setelah perceraian, peneliti

telah menemukan beberapa refrensi khususnya dari skripsi dan buku.

Diantaranya yang dapat dijadikan sumber telaah pustaka adalah sebagai

berikut:

Pertama adalah Skripsi Dedy Sulistyanto yang berjudul “Kewajiban

Suami Narapidana Terhadap Nafkah Keluarga”. Dalam skripsi ini

Page 23: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

10

menjelaskan mengenai kewajiban menafkahi oleh ayah kepada anaknya.

Penelitian ini terfokus pada pemberian nafkah oleh ayah selama di dalam

penjara dan hasil penelitiannya apa sang ayah dapat memberikan nafkah dari

hasil yang diperoleh selama bekerja dalam pembinaan kemandirian dilapas

dikumpulkan, diberikan saat keluarga menjenguknya. Memberikan

wewenang penuh kepada keluarga untuk mengelola barang yang

ditinggalkan.

Kemudian yang kedua adalah skripsi M.Fathur Rois yang berjudul

Pemberian Hak Nafkah Anak Setelah Putusnya Perceraian” (Studi Analisis Di

Pengadilan Agama Salatiga Tahun 2001). Dalam penelitian ini terfokus pada

minimnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang perlindungan hak

nafkah anak setelah perceraian secara hukum di Penghadilan maupun dalam

Undang-Undang. Hal tersebut tergambar dengan tidak adanya gugatan nafkah

yang berdiri sendiri yang diajukan ke pengadilan. Permohonan nafkah hanya

diungkapkan secara lisan dimuka hakim pada saat replik dan duplik.

H. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran umum yang lebih jelas mengenai

penelitian ini, peneliti akan menyajikannya dalam sistematika penulisan

penelitian sebagai berikut:

Bab pertama adalah Pendahuluan, yang meliputi tentang latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

penegasan istilah, tinjauan pustaka, metodologi penelitian yang berisi tentang

Page 24: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

11

pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber data, tekhnik

pengumpulan data, dan sistematika penulisan.

Bab kedua adalah kajian pustaka, yang meliputi tentang hakikat

nafkah, dasar hukum kewajiban ayah atas nafkah anak, kadar pemberian

nafkah kepada anak, batas pemberian nafkah anak, hak dan kewajiban

memberi nafkah kepada anak, dan urgensi nafkah ayah terhadap kehidupan

anak.

Bab ketiga adalah hasil penelitian, yang meliputi tentang kondisi

kehidupan siswa-siswi broken home, upaya-upaya yang dilakukan ibu.

Bab keempat adalah analisis, berisi tentang analisis hukum islam

dan undang-undang mengenai kewajiban ayah terhadap nafkah anak setelah

perceraian.

Bab kelima adalah penutup, yang meliputi tentang kesimpulan,

saran-saran,dan penutup.

Page 25: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Nafkah Anak (Hadhanah)

1. Pengertian Nafkah Anak (Hadhanah)

Kata nafkah berasal dari kata an-nafaqah yang artinya pengeluaran,

yaitu pengeluaran yang biasanya dipergunakan oleh seseorang untuk sesuatu

yang baik atau dibelanjakan untuk orang-orang yang menjadi tanggung

jawabnya (DEPAG,2008:112). Disebutkan juga oleh Ahmad Warson

Munawir, (1997:1449) dalam Al-Munawir Kamus Arab Indonesia bahwa

nafkah mempunyai arti yaitu biaya, belanja, dan pengeluaran uang, di

belanjakan. Dan disebutkan pula dalam Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata bahwa nafkah mempunyai arti yaitu kewajiban bertimbal balik untuk

saling memberi. Dalam Ensiklopedi Islam Al-Kamil dijelaskan nafkah adalah

menanggung kehidupan orang yang ada dalam tanggungannya yang meliputi

makan, pakaian, tempat tinggal dan hal-hal lain yang terkait (Zaerodin,

2012:28).

Sedangkan hadhanah sendiri berasal dari kata Al-Hidhn yang

artinya rusuk. Kemudian kata hadhanah dipakai sebagai istilah “pengasuhan

anak karena seorang ibu yang sedang mengasuh anak sering meletakkannya

di sebelah rusuk. Dan menurut Syekh Manshur Ali Nashif dalam bukunya

Mahkota Pokok-Pokok Hadis Rasulullah SAW, hadhanah ialah mengasuh

Page 26: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

13

anak hingga menjadi besar dapat memahami kata-kata dan menjawabnya

(Nashif, 1993:1087).

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa nafkah hadhanah adalah

pemberian yang wajib dilaksanakan oleh ayah terhadap anak untuk

pemeliharaan dan pengasuhan baik pemberian itu berupa sandang, pangan,

papan maupun pendidikan berdasarkan kemampuannya.

2. Dasar Hukum Nafkah Anak (Hadhanah)

a. Dasar Hukum Nafkah Anak (Hadhanah) dari Al-Qur’an

Q.S. Al-Baqarah ayat 233

Artinya: “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma`ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita

Page 27: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

14

kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (Q.S, Al-Baqarah: 233).

Menurut pendapat setengah ahli tafsir, ibu-ibu yang dimaksud ialah

perempuan yang di ceraikan oleh suaminya dalam keadaan mengandung.

Sebab ayat ini masih ada hubungannya dengan ayat yang sebelumnya, yaitu

mengenai cerai (Zaerodin, 2012: 30).

Abu Ali Al-Fadli berpendapat bahwa kewajiban suami memberi

nafkah itu bukan disebabkan karena istri itu menyusui anaknya, melainkan

karena isteri itu sendiri yang diceraikan oleh suaminya dan suami wajib

memberi nafkah atas istri sesuai dengan keadaan pada waktu itu. Dapat

diartikan bahwa kewajiban nafkah kepada mantan istri yang telah mempunyai

anak, adalah satu kesatuan yaitu nafkah istri dan pemeliharaan anak

(hadhanah). Begitu juga M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah

berpendapat atas ayat yang artinya merupakan kewajiban ayah, yaitu atas apa

yang dilahirkan untuknya (anak), yakni memberi makan dan pakaian kepada

para ibu kalau ibu anak-anak yang disusukan itu telah diceraikan secara bain

bukan raj’i. Adapun jika masih berstatus istri walau ditalak raj’i, maka

kewajiban memberi makan dan pakaian adalah kewajiban atas dasar

hubungan suami istri (Shihab, 2006: 300). Keharusan nafkah dari seorang

suami tak hanya sewaktu dia masih menjadi istri sahnya dan terhadap anak-

Page 28: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

15

anak dari istri itu, tetapi suami wajib memberi mereka nafkah bahkan saat

perceraian. Apalagi terhadap perawatan anak dan kesejahteraan ibu

merupakan tanggung jawab seorang ayah, meskipun terjadi perceraian jangan

sampai mengurangi nafkah yang wajar bagi ibu dan anaknya sesuai

keadaanya (Zaerodin, 2012: 31). Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an

Surat Al-Baqarah ayat 233:

...........

........... Artinya: “… dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian

pada ibu dan anak dengan cara yang makruf…“ (Q.S, Al-Baqarah: 233).

Islam sebagai agama yang praktis, tidak memaksakan beban yang

berlebihan kepada salah satu pihak. Tetapi mereka harus melakukan yang

terbaik untuk kepentingan anak sesuai dengan kemampuan mereka. Apabila

mereka bertindak dengan tulus, maka Allah akan memberi solusi untuk

mengatasi masalah pemeliharaan anak, seperti yang dijelaskan dalam Al-

Qur’an Surat At-Talaq ayat 6, yang berbunyi:

Artinya: “Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan

Page 29: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

16

mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalak) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka Nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak -anak) mu untukmu, maka berikanlah kepada mereka upahnya; dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu), dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya” (Q.S, At-Talaq: 6).

Ayat di atas mempertegas hak-hak wanita itu memperoleh tempat

tinggal yang layak. Ini perlu dalam rangka mewujudkan yang ma’ruf,

sekaligus memelihara hubungan agar tidak semakin keruh dengan perceraian

itu. Ayat di atas menyatakan: tempatkanlah mereka para isteri yang di cerai

itu dimana kamu wahai yang menceraikannya bertempat tinggal. Kalau

dahulu kamu mampu tinggal di tempat yang mewah sedangkan sekarang

penghasilan menurun atau sebaliknya maka tempatkanlah mereka di tempat

menurut atau sesuai dengan kemampuan kamu sekarang, dan janganlah

sekali-kali kamu menyusahkan mereka dalam hal tempat tinggal atau

selainnya dengan tujuan untuk menyempitkan hati dan keadaan mereka

sehingga mereka terpaksa keluar atau minta keluar (Shihab, 2006:300). Dan

juga dijelaskan dalam surat At Talaq ayat 7 yang berbunyi:

Artinya: Hendaklah orang yang mampu memberi Nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi Nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya.

Page 30: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

17

Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan (Q.S, At-Talaq:7).

M. Quraish Shihab berpendapat bahwa ayat di atas menjelaskan

prinsip umum mencakup penyusuan dan sebagainya sekaligus menengahi

kedua pihak dengan menyatakan bahwa: Hendaklah yang lapang yakni

mampu dan memiliki banyak rezeki memberi nafkah untuk isteri dan anak-

anaknya sebatas kemampuan suami dan dengan demikian hendaknya ia

memberi sehingga anak dan isterinya itu memiliki pula kelapangan dan

keluasan berbelanja dan siapa yang disempitkan rezekinya yakni terbatas

penghasilannya, maka hendaklah ia memberi nafkah dari harta yang diberikan

oleh Allah kepadanya. Dalam jumlah nafkah, M. Quraish Shihab mengatakan

tidak ada ketentuan yang pasti melainkan melihat kondisi masing-masing dan

adat kebiasaan yang berlaku pada satu masyarakat atau apa yang diistilahkan

oleh Al-Qur’an dan Sunnah dengan urf yang tentu saja dapat berbeda antara

satu masyarakat dengan masyarakat yang lain serta waktu dan waktu yang

lain. Pendapat ini juga dikemukakan oleh Imam Malik dan Abu Hanifah

(Zaerodin, 2012: 35).

Berbeda dengan pendapat Imam Syafi’i bahwa nafkah itu ditentukan

besarnya. Bagi orang-orang yang kaya dikenakan dua mud. (1 mud yaitu 1,5

kg), orang-orang yang sedang dikenakan satu setengah mud, sedangkan

orang-orang yang miskin dikenakan satu mud (Zaerodin, 2012: 35).

b. Dasar Hukum Nafkah Anak (Hadhanah) dari Al-Hadist

Page 31: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

18

ان هند ابنت عتبة قا لت : يا ر سو ل اهللا ان ابا سفيا ن ر جل شحيح و ليس

يـعطيني ما يكفيني و و لد ي ا ال ما ا خذ ت منه و هو ال يـعلم, قل : خذ ي ما

و ف. (رو اه الشيحا ن) يـعفيك و و ل د اك با لمعر

Artinya: Bahwa Hindun binti Utbah pernah bertanya,: “Wahai

Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan itu adalah orang kikir, ia tidak suka memberi belanja yang cukup buat aku dan anak-anakku, melainkan dengan hartanya yang aku ambil tanpa setahu dia, apakah itu dosa bagiku”. Nabi saw. menjawab, “Ambillah hartanya yang cukup buatmu dan anak-anakmu dengan cara yang ma’ruf” (Riwayat Syaikhani) (Nashif, 1993: 1115).

كفي با لمر ء ا شما ان يحبس عمن يملك قو ته. رواه مسلم والنسا ءي و ابو

كفي با لمر ء اشما ان يضتح من يقو ت. : داود.ولفظه

Artinya: Cukup besar dosa seseorang bila ia menahan nafkah terhadap

orang yang ia miliki. (Riwayat Muslim, Nasa’i dan Abu Daud). Menurut lafaz yang diketengahkan oleh Abu Daud menyebutkan, “cukup besar dosa seseorang bila ia menelantarkan orang yang wajib dinafkahi” (Nashif, 1993: 107).

حق الولد على ولد ان يعلمه الكتا بة والسبا حة والر ما ية وان ال ير ز قه اال

طيبا (رواه البيهقي)

Artinya: Seorang Anak terhadap anaknya adalah mendapat pendidikan menulis, renang, memanah, dan mendapat rezeki yang halal (Riwayat Baihaqi) (Ali, 2006: 65).

c. Dasar Hukum Nafkah Anak (Hadhanah) dari Hukum Positif

1) Undang-undang no 1 tahun 1974 pasal 41

a) Baik ibu atau bapak tetap berkewajiban memelihara dan

mendidik anak-anaknya, semata-mata berdasarkan

Page 32: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

19

kepentingan anak bilamana ada perselisihan mengenai

penguasaan anak-anak pengadilan memberi keputusan.

b) Bapak yang bertanggung jawab atas semua biaya

pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak itu

bilamana bapak dalam kenyataannya tidak dapat memenuhi

kewajiban tersebut. Pengadilan dapat menentukan bahwa ibu

ikut memikul biaya tersebut.

c) Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk

memberikan biaya penghidupan dan/atau menentukan sesuatu

kewajiban bagi bekas istri.

2) Kompilasi Hukum Islam

Pasal 80

a) Suami adalah pembimbing terhadap istri dan rumah

tangganya, akan tetapi mengenai hal-hal urusan rumah tangga

yang penting-penting diputuskan oleh suami istri bersama

b) Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala

sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan

kemampuannya.

c) Suami wajib memberi pendidikan agama kepada istrinya dan

memberi kesempatan belajar pengetahuan yang berguna dan

bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa.

d) Sesuai dengan penghasilannya suami menanggung :

Page 33: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

20

(1) Nafkah, kiswah dan tempat kediaman bagi isteri.

(2) Biaya rumah tangga, biaya perawatan dan biaya

pengobatan bagi isteri dan anak.

(3) Biaya pendidikan bagi anak.

e) Kewajiban suami terhadap istrinya seperti tersebut pada ayat

(4) huruf “a” dan “b” di atas mulai berlaku sesudah ada

tamkin sempurna dari isterinya.

f) Istri dapat membebaskan suaminya dari kewajiban terhadap

dirinya sebagaimana tersebut pada ayat (4) huruf “a” dan

“b”.

g) Kewajiban suami sebagaimana dimaksud ayat (5) gugur

apabila istri nusyuz (Ali, 2006: 52).

Pasal 81

a) Suami wajib menyediakan tempat kediaman bagi isteri dan

anak-anaknya, atau bekas istri yang masih dalam iddah.

b) Tempat kediaman adalah tempat tinggal yang layak untuk

isteri selama dalam ikatan perkawinan, atau dalan iddah talaq

atau iddah wafat.

c) Tempat kediaman disediakan untuk melindungi isteri dan

anak-anaknya dari gangguan pihak lain, sehingga mereka

merasa aman dan tentram. Tempat kediaman juga berfungsi

sebagai tempat penyimpan harta kekayaan, sebagai tempat

menata dan mengatur alat-alat rumah tangga.

Page 34: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

21

d) Suami wajib melengkapi tempat kediaman sesuai dengan

kemampuannya serta disesuaikan dengan keadaan lingkungan

tempat tinggalnya, baik berupa alat perlengkapan rumah

tangga maupun sarana penunjang yang lainnya.

Pasal 149

Bilamana perkawinan putus karena talak, maka bekas suami wajib:

a) Memberikan mut’ah yang layak kepada bekas isterinya, baik

berupa uang atau benda, kecuali bekas isteri tersebut qobla al

dukhul.

b) Memberi Nafkah, maskan dan kiswah kepada bekas isteri

selama dalam iddah, kecuali bekas isteri telah dijatuhi talaq

ba’in atau nusyuz dan dalam keadaan tidak hamil.

c) Melunasi mahar yang masih terhutang seluruhnya, dan

separoh apabila qobla ad dukhul.

d) Memberikan biaya hadhanah untuk anak-anaknya yang belum

mencapai umur 21 Tahun (Ali, 2006: 77).

3. Kadar Pemberian Nafkah Anak (Hadhanah)

Tentang penentuan ukuran nafkah yang harus di berikan suami

kepada istri dan anak-anaknya baik pada waktu perkawinan atau setelah

perceraian tidak diatur batas-batasnya hanya diatur secara umum yaitu

menurut kemampuan suami. Namun ketika suami menentukan pemberian

Page 35: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

22

nafkah pada istri atau anaknya, maka hendaklah diperhatikan beberapa hal,

yaitu;

a. Hendaklah jumlah nafkah itu mencukupi keperluan istri dalam

memelihara dan mengasuh anak dan disesuaikan keadaan dan

kemampuan mantan suami, baik yang berhubungan dengan sandang,

pangan, maupun pendidikan anak.

b. Hendaklah nafkah itu ada pada waktu yang tepat, yaitu ketika mantan istri

itu membutuhkan atau dengan cara ditentukan waktunya.

c. Sebaiknya ukuran nafkah tersebut didasarkan pada kebutuhan pokok dan

pendidikan anak, dan hal ini disesuaikan dengan keadaan perekonomian

di masyarakat (Muchtar, 1974: 134).

Dengan demikian, kadar nafkah keluarga bagi istri atau anak pada

waktu perkawinan atau setelah perceraian yang menjadi tangung jawab suami

harus disesuaikan dengan:

1) Kemampuan Suami

Dalam nafkah keluarga begitu juga nafkah anak baik pada waktu

perkawinan atau setelah perceraian, bahwa istri dituntut untuk tidak

membebani suami diluar kemampuannya. Suami hanya berkewajiban

memberikan nafkah sesuai dengan kemampuannya. Seperti dijelaskan dalam

Al-Qur’an surat At-Talaq ayat 7

Page 36: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

23

Artinya: Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan (Q.S, At Thalaq: 7).

2) Tidak kikir dan tidak berlebihan

Jika suami bakhil, tidak memberi nafkah secukupnya kepada istri

tanpa alasan yang benar, maka istri berhak menuntut jumlah nafkah tertentu

baginya dan anak-anaknya. Dan hakim boleh memutuskan beberapa jumlah

nafkah yang harus diterima oleh istri, serta mengharuskan suami untuk

membayarnya jika tuduhan-tuduhan yang dilontarkan oleh istri ternyata

benar. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al – Isra’ ayat 29

yaitu:

Artinya: “Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya, karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal” (Q.S, Al Isra’: 29).

Maksud dari ayat tersebut adalah jangan terlalu kikir dan jangan pula

terlalu pemurah karena berlaku kikir dalam memberi nafkah keluarga sangat

Page 37: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

24

dikecam oleh Rasulullah SAW, sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang

artinya: Cukup besar dosa seseorang bila ia menahan nafkah terhadap orang

yang ia miliki. (Riwayat Muslim, Nasa’i, dan Abu Daud). Menurut lafaz yang

diketengahkan oleh abu daud menyebutkan, “cukup besar dosa seseorang bila

ia menelantarkan orang yang wajib ia nafkahi” (Zaerodin, 2012: 40).

4. Batas Usia Pemberian Nafkah Anak (Hadhanah)

Dalam Al-Qur’an dan hadits juga tidak diterangkan dengan tegas

masa memberikan nafkah hadhanah, hanya ada isyarat-isyarat ayat yang

menjelaskan hal itu. Oleh karena itu para ulama’ berijtihad sendiri dengan

pedoman isyarat- isyarat tersebut.

Seperti Madhab Hanafi yang berpendapat bahwa masa nafkah

hadhanah untuk anak laki-laki berakhir pada saat anak tersebut tidak lagi

memerlukan penjagaan dan telah dapat mengurus keperluanya sendiri.

Sedangkan masa untuk anak perempuan apabila ia telah baligh atau telah

dapat masa haid pertamanya. Yaitu untuk laki- laki jika telah berumur 7 tahun

dan perempuan jika berumur 9 tahun (Zaerodin, 2012: 41).

Yang dijadikan ukuran ialah tamyiz dan kemampuan untuk berdiri

sendiri. Jika si anak kecil telah dapat membedakan mana yang benar dan

salah, tidak membutuhkan pelayanan perempuan dan dapat memenuhi

kebutuhannya sendiri , maka hadhanah telah habis.

Page 38: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

25

Dalam hal ini terdapat beberapa perbedaan diantara imam madzhab,

dan untuk lebih jelasnya dibawah ini dikemukakan beberapa pendapat tentang

batasan seorang anak berhak mendapatkan hadhanah:

a. Golongan Hanafiyah mengatakan bahwa masa asuh anak adalah sampai

dengan 7 tahun, dan menurut sebagian lainnya adalah 9 tahun.

b. Golongan Malikiyah berpendapat bahwa masa hadhanah berlangsung

sejak dia lahir sampai dewasa. Jika ia punya ibu, maka ibulah yang

mengasuhnya sampai dewasa lalu gugurlah hak hadhanah tersebut. Dan

mengenai biaya nafkahnya tetap kewajiban atas ayah.

c. Golongan Syafi’iyah mengatakan tidak ada batasan waktu bagian

pengasuhan. Sesungguhnya anak kecil berhak memilih antar ayah dan

ibunya, dan siapa yang dipilih olehnya, maka dialah yang berhak atasnya.

d. Golongan Hanbaliah mengatakan bahwa masa hadhanah baik laki-laki

maupun perempuan adalah 7 tahun. Tetapi jika anak telah berumur 7

tahun dan kedua orang tuanya sepakat agar salah satu dari mereka yang

mengasuhnya, maka dibolehkan. Dan jika keduanya berselisih maka anak

disuruh memilih.

Didalam KHI pasal 98 ayat 1 di jelaskan bahwa batas usia anak

untuk mendapatkan pemeliharaan adalah sampai ia mampu berdiri sendiri

atau dewasa (21 tahun), sepanjang anak tersebut tidak bercacat fisik maupun

mental atau belum pernah melangsungkan perkawinan (Zaerodin, 2012: 41).

5. Hak dan Kewajiban Memberi Nafkah Anak (Hadhanah)

Page 39: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

26

Dalam pemeliharaan anak setelah terjadinya perceraian antara suami

istri, maka ibulah yang paling berhak mengasuhnya. Hal ini sudah ditentukan

dalam pasal 156 (a) KHI yaitu akibat putusnya perkawinan karena perceraian

ialah anak yang belum mumayyiz berhak mendapatkan hak hadhanah dari

ibunya (Zaerodin, 2012: 42).

Dalam Undang-Undang no.1 tahun 74 pasal 41 (a) disebutkan bahwa

“baik ibu atau bapak tetap berkewajiban memelihara dan mendidik anak-

anaknya, semata mata berdasarkan kepentingan anak, bilamana ada

perselisihan mengenai pengasuhan anak pengadilan memberi keputusannya”.

Para Imam madzhab sepakat bahwa hak memelihara ada pada ibu

selama ibu belum bersuami lagi, tetapi bila ia telah bersuami lagi dan sudah

disetubuhi, maka gugurlah hak untuk memelihara anaknya. Jika terjadi

perbedaan pendapat tentang pemeliharaan anak maka Undang-Undang

menyerahkan kebijaksanaan dan keputusan pada hakim dengan pedoman

bahwa kemaslahatan anak harus diutamakan (Zaerodin, 2012: 42).

Meskipun yang berhak memelihara anak adalah ibu, namun dalam

hal biaya pemeliharaan anak (nafkah hadhanah) tetap menjadi kewajiban ayah

menurut kemampuannya, sebagaimana dalam Al–Qur’an disebutkan dalam

surat Al-Baqarah ayat 233 yang artinya: “ … dan kewajiban ayah memberi

makan dan pakaian pada ibu dan anak dengan cara yang makruf … “.

Maksud dari ayat tersebut telah berlaku dan diterapkan dalam KHI

pasal 156 huruf d dan f yaitu akibat dari putusnya perkawinan karena

perceraian ialah d. semua biaya hadhanah dan nafkah anak menjadi tanggung

Page 40: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

27

jawab ayah sesuai dengan kemampuannya, sekurang-kurangnya sampai anak

tersebut dewasa dan dapat mengurus diri sendiri;

f. pengadilan dapat pula dengan mengingat kemampuan ayahnya menetapkan

jumlah biaya pemeliharaan dan pendidikan anak yang tidak turut padanya.

Dalam UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan Pasal 45

a. Kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anak

mereka sebaik-baiknya

b. Kewajiban orang tua yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini

berlaku sampai anak itu kawin atau dapat berdiri sendiri.

Kewajiban mana berlaku terus meskipun perkawinan antara kedua

orang tua putus.

Dan dalam KHI Pasal 80 (d)

Sesuai dengan penghasilan suami menanggung:

a. Nafkah, kiswah dan tempat kediaman bagi istri

b. Biaya rumah tangga, biaya perawatan dan biaya pengobatan bagi

istri dan anak

c. Biaya pendidikan bagi anak

Dalam membangun keluarga tidak akan tercapai keluarga yang

bahagia tanpa tercukupnya nafkah. Dan hal ini merupakan kewajiban suami

sebagai kepala keluarga, meskipun telah terputus perkawinannya.

Sebagaimana firman allah dalam surat An-Nisa’ ayat 34 :

Page 41: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

28

Artinya: “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah Telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan Karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka” (Q.S, An-Nisa’:34).

Karena itu suami harus menyadari kewajiban dan tanggung

jawabnya dalam memenuhi nafkah untuk istri dan anak-anaknya. Maka suami

hendaknya berusaha sekuat tenaga, agar dapat mencukupi nafkah bagi istri

dan nak-anaknya dengan nafkah yang halal dan diperoleh dengan jalan yang

diridhai Allah SWT. Suami tidak pantas jika berpangku tangan dan tidak

selayaknya berlaku kikir terhadap orang yang menjadi tanggung jawabnya

(Zaerodin, 2012: 44).

B. Urgensi Nafkah Ayah Terhadap Kehidupan Anak

Biaya mengasuh anak dibebankan kepada ayah anak. Segala sesuatu

yang diperlukan anak diwajibkan kepada ayah untuk mencukupkannya.

Apabila ibu yang mengasuh tidak mempunyai tempat tingggal, maka ayah

harus menyediakannya, agar ibu dapat mengasuh anak dengan sebaik-

Page 42: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

29

baiknya. Apabila untuk keperluan asuhan yang baik diperlukan pembantu

rumah tangga, maka ayah memang mampu diwajibkan menyediakan

pembantu rumah tangga itu. Apabila anak sudah waktunya masuk sekolah,

maka biaya pendidikan itu menjadi tanggungan ayah juga (Basyir, 1996:94).

Tegasnya, biaya mengasuh anak, apapun bentuknya apabila memang

benar-benar diperlukan adalah menjadi tanggungan ayah sesuai

kemampuannya yang ada. Kecuali biaya mengasuh, nafkah hidup anak pun

yang berupa makan, minum, pakaian, tempat tinggal, kesehatan, dan biaya

pendidikan dibebankan kepada ayahnya (Basyir,1996:94). Berikut ini urgensi

atau pentingnya nafkah ayah terhadap kehidupan anak:

1. Kebutuhan Hidup

Yang dimaksud dengan kebutuhan hidup adalah semua kebutuhan

hidup anak secara layak dan pantas. Adapun yang tergolong dalam kebutuhan

hidup ini meliputi kebutuhan pangan , kebutuhan sandang (pakaian) dan

kebutuhan pengobatan.

Yang pertama kebutuhan pangan yaitu kebutuhan akan makanan dan

minuman dengan segala rangkaiaan yang berlaku lazim di setiap keluarga,

sesuai dengan makanan pokok masing-masing daerahnya. (Zuhri,1991:465)

Dalam hal ini penulis berpendapat bahwa nafkah ayah sangatlah penting

untuk memenuhi kebutuhan pangan setiap hari bagi kelangsungan hidup

anaknya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia membutuhkan asupan

makanan yang berguna untuk menunjang kegiatan aktivitasnya.

Page 43: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

30

Ketika melakukan aktivitas, manusia pastinya membutuhkan energi.

Manusia dapat memperoleh sumber energi dari asupan makanan dan

minuman yang dikonsumsinya setiap hari. Sumber energi itu bisa berupa nasi,

lauk, sayuran, dan minuman. Disisi lain, pangan juga mempunyai fungsi bagi

tubuh manusia yaitu untuk memenuhi zat-zat gizi tubuh, sesuai dengan jenis

kelamin, usia, aktivitas fisik dan bobot tubuh.

Kemudian yang kedua kebutuhan sandang (pakaian) yaitu segala

sesuatu yang diperlukan oleh anak untuk melindungi tubuh dari panas dan

dingin, menutupi auratnya menurut cara-cara yamg pantas sesuai etika yang

berlaku dalam kehidupan masyarakat.(Zuhaily,1984:802) Pakaian menjadi

barang kebutuhan yang utama bagi setiap orang. Dengan berpakaian, orang

dapat terlindung dari berbagai hal yang menimpa badan, misalnya cahaya

matahari, terlindung dari debu dan kotoran, terlindung dari udara yang dingin.

Pakaian menurut agama juga dapat melindungi tubuh dari aurat sehingga

orang itu jauh dari dosa. (http://pojokmode.blogspot.com/2011/11/manfaat-

berpakaian.html diakses 4 juni 2015)

Dengan berbagai mode busana, pria maupun wanita akan tampak

lebih indah dan menarik berkat berpakaian. Pada setiap zaman, pakaian selalu

memiliki tren yang berubah-ubah dan berbeda. Gaya dan model pakaian

ditampilkan sesuai dengan zamannya. Tak khayal setiap zaman para desainer

selalu berkarya dengan hasil terbarunya. Oleh karena itu, peranan nafkah

ayah dalam pemenuhan kebutuhan pakaian kepada anak-anaknya sangatlah

penting.

Page 44: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

31

Yang ketiga adalah kebutuhan pengobatan, Menurut Asrori

(1987:38) kebutuhan pengobatan yaitu “kebutuhan akan pemeliharaan

kesehatan bagi anak, termasuk didalamnya adalah biaya pengobatan,

pemeriksaan kedokter dan lain-lainnya”. Penulis berpendapat bahwa nafkah

ayah sangat berguna untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan anak sewaktu

sakit. Berobat kedokter atau tenaga kesehatan lainnya membutuhkan biaya

yang tidak sedikit. Hal ini karena disesuaikan dengan biaya perawatan

(apabila diperlukan) dan pengobatan penyakit yang diderita anaknya.

2. Kebutuhan Tempat Tinggal

Menurut Asrori (1987:38), kebutuhan papan yaitu “rumah yang

merupakan tempat berlindung dari panas dan hujan serta mara bahaya, dan

menyimpan harta kekayaan juga tempat tinggal bagi suami istri dan anak-

anaknya”. Penulis berpendapat bahwa nafkah ayah sangat penting untuk

pemenuhan kebutuhan papan anak-anaknya sebagai tempat tinggal. Tempat

tinggal atau sering disebut juga dengan rumah, dapat digunakan sebagai

tempat perlindungan, untuk menikmati kehidupan, beristirahat dan bersuka

ria bersama keluarga. Karena itulah rumah menjadi kebutuhan pokok bagi

anak-anaknya setelah perceraiaan kedua orangtuanya.

Adapun kebutuhan penunjang rumah lainya yang harus terpenuhi

yaitu kebutuhan perabotan rumah tangga. Yang dimaksud dengan kebutuhan

perabotan rumah tangga yaitu semua sarana dan prasarana yang menunjang

terpenuhinya kebutuhan rumah tangga seperti memasak, alat-alat kebersihan,

Page 45: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

32

sarana mandi, sarana tidur, istirahat, sarana transportasi, sarana komunikasi

dan lain sebagainya. (Rusyid,2002:41)

Dalam hal ini penulis berpendapat bahwa nafkah ayah sangat penting

peranannya dalam hal pemenuhan kebutuhan perabotan rumah tangga anak-

anaknya. Dalam kehidupan kesehariannya, anak-anak sangat membutuhkan

sarana dan prasarana penunjang kehidupan. Misalkan sarana untuk

berkomunikasi seperti HP(Hand Phone). Kemudian untuk sarana tidur seperti

springbade(SB), bantal, guling, dan selimut. Selanjutnya sarana transportasi

seperti sepeda, sepeda motor, dan lain sebagainya. Sarana transportasi ini bisa

digunakan anak untuk berangkat sekolah atau berpergian ketempat tujuan

lainnya.

Kemudian pemenuhan kebutuhan yang berikutnya ialah kebutuhan

akan pelayanan. Yang dimaksud dengan kebutuhan akan pelayanan yaitu

merupakan sarana untuk memperingan beban anak istri, hal ini meliputi

penyediaan tenaga tambahan baik dari suami maupun pembantu rumah

tangga (jika diperlukan). (Bakar:90)

Dalam hal ini penulis berpendapat bahwa pemenuhan kebutuhan

akan pelayanan bisa menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan baru

anak-anaknya. Hal ini dikarenakan anak-anak yang tinggal bersama ibunya,

tentunya tidak bisa terlepas dari berbagai macam pekerjaan rumah tangga.

Mulai dari memasak, , mencuci piring, mencuci pakaian, menyetrika,

menyapu, dan lain sebagainya. Pekerjaan rumah tangga tersebut bisa jadi

terbengkalai jika saja si ibu sibuk diluar untuk bekerja. Oleh karena itu tugas

Page 46: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

33

ayah untuk menyediakan pembantu atau asisten rumah tangga sangat

bermanfaat bagi kehidupan anak-anaknya.

Page 47: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

34

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Identitas Siswa-Siswi Broken Home di MAN Salatiga

Dibawah ini adalah identitas siswa-siswi Broken Home yang ada di

MAN Salatiga.

a. Nama : Wiwik Setyaningsih

Tempat /Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 27 Mei 1999

Kelas : XI.IPS.3

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat Tinggal : Sanggrahan, Tingkir Lor, RT

02/RW 01.

Ayah : Suprapto Bejo

Pekerjaan : Buruh

Ibu : Sri Suparmi Yatiningsih

Pekerjaan : Buruh

b. Nama : Fifi Fitriyatul A

Tempat /Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 28 Maret 1999

Kelas : XI.IPA.3

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat Tinggal : Candirejo, Kali Panggang

Page 48: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

35

Ayah : M Zainal Kiram

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Ibu : Puji Rahayu

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

c. Nama : Sulaiman Nur Rokhim

Tempat /Tanggal Lahir : Ambarawa, 23 Februari 1999

Kelas : XI.IPA.4

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat Tinggal : Perum Bawen, RT 06/ RW 01.

Ayah : Agus Nur Ali

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Ibu : Agus Sri

Pekerjaan : Karyawan

d. Nama : Aprila Gusti Wisana

Tempat /Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 1 April 1998

Kelas : XII.IPS.2

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat Tinggal : Gading, Tuntang RT 01/RW 02

Ayah : Setyo Agus Winarso

Pekerjaan : Buruh

Ibu : Zulfiati

Page 49: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

36

Pekerjaan : Karyawan

e. Nama : Desy Setyaningrum

Tempat /Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 17 Desember 1997

Kelas : XII.IPS.2

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat Tinggal : Gedangan, RT 02/ RW 05, Kec.

Tuntang

Ayah : Priyatno

Pekerjaan : Karyawan

Ibu : Istiqomah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

f. Nama : Ratna Puspitasari

Tempat /Tanggal Lahir : Salatiga, 8 Juni 1998

Kelas : XII.IPA.4

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat Tinggal : Blambangan, Kauman Kidul RT

02/RW 05

Ayah : Munasir

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Ibu : Astuti

Pekerjaan : Karyawan

Page 50: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

37

g. Nama : Dwi Aryanto

Tempat /Tanggal Lahir : Kab. Semarang 8 Juli 1999

Kelas : XI.IPS.4

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat Tinggal : Karanglo RT 02/RW 03, Kec.

Tuntang

Ayah : Supardi

Pekerjaan : Buruh

Ibu : Sri Ningsih

Pekerjaan : Buruh

h. Nama : Muhammad Yanuar

Tempat /Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 21 Januari 1998

Kelas : XII.IPS.2

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat Tinggal : Gading, Tuntang RT 03/RW 02

Ayah : Jumri

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Ibu : Sumarni

Pekerjaan : Buruh

Page 51: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

38

B. Profil Orang Tua Siswa-Siswi di MAN Salatiga

Dibawah ini adalah profil orang tua siswa-siswi broken home yang ada di

MAN Salatiga:

1. Suprapto Bejo (orang tua dari Wiwik Setyaningsih) dilahirkan di Kec.

Tuntang tepatnya di dusun sanggrahan, Tingkir lor, Kab. Semarang,

pada 24 juli 1970. Beliau menempuh jenjang pendidikan sampai tamat

SMP. Untuk menambah wawasan dan pengalaman beliau juga pernah

belajar di pondok pesantren dikawasan Suruh. Beliau bekerja sebagai

kuli bangunan di mulai sejak tahun 1980an hingga sekarang. Beliau

juga turut aktif dalam kegiatan kemasjidan serta taat beribadah dengan

mengerjakan sholat 5 kali sehari.

2. M. Zaenal Kiram (orang tua dari Fifi Fitriatul A) dilahirkan di Kec.

Tuntang tepatnya di dusun Kalipanggang, Candirejo, Kab. Semarang,

pada 13 mei 1973. Beliau menempuh jenjang pendidikan sampai

tamat SMP. Beliau bekerja sebagai buruh pabrik sejak tahun 1980an

hingga sekarang. Semasa kecilnya, beliau tidak aktif mengikuti

pembelajaran baca tulis al-Qur’an. Sehingga sampai berumah

tanggapun beliau juga tidak aktif dalam kegiatan kemasjidan serta

tidak taat beribadah dengan meninggalkan kewajiban sholatnya.

3. Agus Nur Ali (orang tua dari Sulaiman Nur Rokhim) dilahirkan di

Kupang, Ambarawa pada 10 juni 1975. Beliau menempuh jenjang

Page 52: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

39

pendidikan sampai tamat Sarjana. Beliau bekerja sebagai Karyawan

di sebuah perusahaan pertambangan sejak tahun 1995 hingga

sekarang. Semasa kecilnya, beliau tidak aktif mengikuti pembelajaran

baca tulis al-Qur’an. Sehingga sampai berumah tanggapun beliau juga

tidak aktif dalam kegiatan kemasjidan serta tidak taat beribadah

dengan meninggalkan kewajiban sholatnya.

4. Setyo Agus Winarso (orang tua dari Aprila Gusti Wisana) dilahirkan

di Kab. Semarang tepatnya didesa Gading, Kec. Tuntang pada 20

agustus 1973. Beliau menempuh jenjang pendidikan sampai tamat

SMA. Beliau bekerja sebagai buruh pabrik di sebuah perusahaan

tekstil sejak tahun 1990 hingga sekarang. Diwaktu kecilnya, beliau

tidak aktif mengikuti pembelajaran baca tulis al-Qur’an. Sehingga

sampai berumah tanggapun beliau juga tidak aktif dalam kegiatan

kemasjidan serta tidak taat beribadah dengan meninggalkan kewajiban

sholatnya.

5. Priyatno (orang tua dari Desy Setyaningrum) dilahirkan di Kab.

Semarang tepatnya didesa Gedangan, kec. Tuntang pada 16 april

1972. Beliau menempuh jenjang pendidikan sampai tamat SMA.

Beliau bekerja sebagai Karyawan di sebuah instansi pemerintah sejak

tahun 1995 hingga sekarang. Semasa kecilnya, beliau tidak aktif

mengikuti pembelajaran baca tulis al-Qur’an. Sehingga sampai

berumah tanggapun beliau juga tidak aktif dalam kegiatan kemasjidan

serta tidak taat beribadah dengan meninggalkan kewajiban sholatnya.

Page 53: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

40

6. Munasir (orang tua dari Ratna Puspitasari) dilahirkan di Sleman,

Yogyakarta pada 23 mei 1975. Beliau menempuh jenjang pendidikan

sampai tamat Sarjana. Beliau bekerja sebagai Karyawan di sebuah

perusahaan motor sejak tahun 1996 hingga sekarang. Semasa

kecilnya, beliau aktif mengikuti pembelajaran baca tulis al-Qur’an.

Sehingga sampai berumah tanggapun beliau juga aktif dalam kegiatan

kemasjidan serta taat beribadah dengan melaksanakan kewajiban

sholatnya.

7. Supardi (orang tua dari Dwi Aryanto) dilahirkan di Kab. Semarang

tepatnya di Karanglo, Kec. Tuntang pada 25 september 1972. Beliau

menempuh jenjang pendidikan sampai tamat SMP. Beliau bekerja

sebagai buruh bangunan sejak tahun 1995 hingga sekarang. Semasa

kecilnya, beliau tidak aktif mengikuti pembelajaran baca tulis al-

Qur’an. Sehingga sampai berumah tanggapun beliau juga tidak aktif

dalam kegiatan kemasjidan serta tidak taat beribadah dengan

meninggalkan kewajiban sholatnya.

8. Jumri (orang tua dari Muhamad Yanuar) dilahirkan di Kab. Semarang

tepatnya didesa Gading, Kec. Tuntang pada 10 juni 1973. Beliau

menempuh jenjang pendidikan sampai tamat SMP. Beliau bekerja

sebagai Karyawan pabrik sejak tahun 1993 hingga sekarang. Semasa

kecilnya, beliau tidak aktif mengikuti pembelajaran baca tulis al-

Qur’an. Sehingga sampai berumah tanggapun beliau juga tidak aktif

Page 54: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

41

dalam kegiatan kemasjidan serta tidak taat beribadah dengan

meninggalkan kewajiban sholatnya.

C. Sebab-sebab Perceraian Orang Tua di MAN Salatiga

Dari banyak kasus perceraian orang tua siswa-siswi yang terjadi di

MAN Salatiga di sebabkan oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut

diantara lain sebagai berikut:

1. Tidak ada keharmonisan

Di dalam kehidupan berkeluarga sikap saling pengertian satu

dengan yang lainnya akan menunjukkan hubungan keharmonisan. Dengan

keharmonisan akan terciptanya keluarga atau rumah tangga yang rukun

dan bahagia. Pada hubungan keharmonisan tersebut suami atau istri akan

menuju pada keluarga atau rumah tangga yang sakinah, mawadah, dan

warrohmah.

Akan tetapi untuk menjaga keharmonisan seringkali menjadi satu

masalah yang cukup sulit. Bahkan menjadi hal yang sangat rawan terjadi

di dalam rumah tangga yaitu tidak ada sikap saling pengertian. Yang ada

hanya sikap saling acuh tak acuh dan hilangnya rasa saling memahami.

Bahkan sering terjadi bantah membantah antara suami dan istri pada

waktu-waktu tertentu.

Kurangnya komunikasi antar anggota keluarga juga dapat memiliki

dampak yang besar pada munculnya keluarga tidak harmonis, baik itu

antara suami dan istri atau anak-anaknya. Komunikasi merupakan hal

Page 55: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

42

terpenting yang harus ada dalam membina sebuah keluarga yang

harmonis. Pasalnya, masalah sekecil apapun tidak akan bisa terselesaikan

dengan cepat dan baik tanpa adanya komunikasi antar individu-individu

yang memiliki masalah.

Banyak Masalah komunikasi yang sering muncul dalam membina

sebuah rumah tangga. Seperti pertengkaran atau percek-cokan antara

suami istri yang sering terdengar. Pertengkaran (cek-cok) yang

perkepanjangan dan tidak berujung terselesaikan dapat menimbulkan

ketidakharmonisan dalam keluarga. Ketidakharmonisan tersebut dapat

menimbulkan Kerenggangan dalam membina rumah tangga yang berujung

pada realita perceraian.

Menurut informan yang pertama, penyebab perceraian kedua orang

tuanya ialah, ”ayah dan ibu itu sebelum berpisah sering terdengar cek-cok

atau bertengkar. Saya juga belum tahu kenapa sebab mula pertengkaran

itu. Tiba-tiba saja terdengar suara bapak dan ibu bantah-bantahan seperti

orang berdebat”.

2. Terus –menerus berselisih

Berselisih yang terus menerus mempunyai arti bahwa di dalam

kehidupan rumah tangga sering terjadi perbedaan pendapat. Perbedaan

pendapat antara suami istri belum bisa ditolerensi bersama berujung pada

perselisihan. Hal ini disebabkan karena ego masing-masing yang ingin

Page 56: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

43

mempertahankan pendapatnya. Karena mereka (suami istri) berpandangan

bahwa pendapatnya masing-masing dianggapnya yang paling benar.

Dari perselisihan tersebut, dibutuhkan solusi untuk mendapatkan

kesepakatan bersama. Apabila tidak didapatkan kesepakatan bersama,

maka yang akan terjadi ialah perselisihan yang terus menerus dan

berkepanjangan. Maka dari sinilah akan muncul kerenggangan dalam

rumah tangga yang berujung pada realita perceraian.

Menurut informan yang lain, penyebab perceraian antara kedua

orang tuanya ialah, “bahwa ayah dan ibu sering berselisih pendapat

mengenai tempat tinggal kami sekeluarga. Yang mana ayah menginginkan

agar kami sekeluarga tinggal bersama di asrama tempatnya bekerja.

Sedangkan ibu tidak kerasan untuk tinggal di asrama ayah, dan

menginginkan agar kami sekeluarga bertempat tinggal di perumahan

miliknya. Akibat dari perselisihan berkepanjangan yang terjadi, akhirnya

ayah memutuskan untuk berpisah dengan ibu”.

3. Gangguan pihak ketiga

Kerusakan hubungan rumah tangga antara suami dan istri

dikarenakan faktor dari luar. Yaitu terjadi penghianatan janji kesetiaan

diantara suami istri dalam pergaulannya. Hal ini terjadi karena salah satu

pasangan merasa kecewa atau tidak puas dengan apa yang diharapkan

salah satu pasangan. Saat harapan tidak sesuai dengan kenyataan, maka

Page 57: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

44

sebagian suami atau istri akan memilih jalan pintas untuk mencari

pasangan baru yang lebih bisa mewujudkan harapannya.

Akibat Campur tangan pihak ke tiga menimbulkan perasaan benci

dan juga marah terhadap suami istri yang dikhianati. Di lain pihak anak-

anak yang telah lahir dari perkawinan itu juga menunjukkan

kecenderungan yang sama, yaitu perasaan marah dan sedih. Perasaan

marah ditunjukkan pada orang tua mereka yang melakukan penghianatan,

sedangkan perasaan sedih ditunjukkan kepada orang tua yang menjadi

korban penghianatan. Sehingga kehidupan keluarga yang dibinanya tidak

harmonis lagi. Akhirnya suami istri memutuskan lebih baik untuk bercerai

daripada melanjutkan kehidupan berkeluarga.

Menurut informan yang lain, penyebab perceraian kedua orang

tuanya ialah, “ Sebelum ayah dan ibu itu berpisah sering terdengar

pertengkaran. karena ayah itu jarang pulang kerumah tanpa memberi

kabar. Jadi kalau ayah pulang, ibu itu sering marah-marah. Ternyata

setelah diketahui bahwa ayah itu sering jalan bersama dengan perempuan

lain”.

D. Pola Pemberian Nafkah Oleh Ayah Kepada Siswa-Siswi Broken

Home di MAN Salatiga

Anak-anak secara langsung dipengaruhi oleh kondisi orang tua

atau walinya. Jika kondisi sumber kehidupan orang tua atau wali

terganggu, maka kondisi perekonomian merekapun juga demikian.

Dalam memenuhi kebutuhannya, anak-anak masih tergantung pada

Page 58: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

45

pemberian orangtuanya. Oleh karena itu, kondisi ekonomi yang terjadi

pada anak tergantung pada pemberian orang tua.

Namun setelah terjadi perceraian, tanggung jawab ayah untuk

menafkahi anaknya berangsur-angsur terabaikan. Hal ini secara

langsung berakibat pada kondisi perekonomian anaknya. Dalam

beberapa kasus perceraian orangtua siswa yang terjadi di MAN

Salatiga, terdapat berbagai varian dalam pemberian nafkah oleh ayah

kandung terhadap anaknya. Diantaranya sebagai berikut:

1. Pemberian nafkah oleh ayah secara suka rela

Setelah terjadi perceraian diantara kedua orang tuanya, sebut

saja nana, sekarang tinggal bersama ibunya. Sekarang nana bersama

ibunya tinggal dirumah neneknya. Bersama ibu dan neneknya ia

menjalani hidup bersama tanpa didampingi sang ayah. Sedangkan

ayahnya berada di rumah yang dulu ia bersama ibunya tinggal.

Sekarang nana hidup dilingkungan yang baru di tempat

neneknya. Di lingkungan yang baru ini, ia mulai belajar untuk

bersosial dengan tetangga sekitar. Nana mulai berkenalan dengan

tetangga satu dengan tetangga yang lainnya. Perkenalan itu dimulai

dari sapa menyapa di jalan, beli kopi di warung, ataupun ikut

kumpulan remaja dikampung.

Di lingkungannya yang baru nana belajar untuk beradaptasi

dengan temen-teman sebayanya di lingkungan sekitar. Bersama teman-

teman barunya nana mulai akrab bergaul. Dengan teman-teman

Page 59: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

46

barunyalah ia mulai menjalin tali persaudaraan. Di tempat yang baru

ini nana mulai merasakan kenyamanan hidup bersama ibu dan

neneknya.

Di dalam pergaulannya dengan teman-teman barunya,

terkadang nana merasa minder, malu atau kurang percaya diri.

Perasaan ini muncul karena akibat dari perceraian orangtuanya yang

mengakibatkan gangguan dalam beraktivitas menjalani kehidupan

sehari-hari. Walaupun teman-teman sebayanya tidak mengetahui

konflik yang terjadi pada keluarganya namun perasaan minder itu

kerap muncul saat berinteraksi dengannya. Namun dengan rasa optimis

mimin yakin bahwa lambat laut perasaan minder tersebut bisa hilang

dengan sendirinya.

Setelah ayah dan ibunya berpisah, kini nana harus belajar hidup

mandiri. Segala aktivitas harian dirumah nana lakukan bersama dengan

ibun dan nenekya. Mulai dari berkebun, memasak, mencuci,

membersihkan halaman dan lain sebagainya. Segala aktivitas rumah

tangga yang banyak nana kerjakan di sela-sela waktu luang belajarnya.

Pada kondisi demikianlah, yang melatih dirinya untuk tidak tergantung

pada orang lain.

Ibunya menyadari bahwa ia dan anaknya sekarang sudah tidak

lagi tinggal bersama suami (ayah). Beliau menyadari bahwa

sebelumnya ada suami (ayah) yang bekerja mencari nafkah untuk

keluarga, namun sekarang sudah berubah. Untuk memenuhi kebutuhan

Page 60: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

47

sehari-hari, tentunya tidak mungkin menggantungkan biaya hidup dari

hasil kebun ibunya (nenek). Pada kondisi demikian, ibu yang

sebelumnya tidak bekerja, ia harus bekerja untuk menggantikan posisi

suami (ayah) sebagai pencari nafkah atau tulang punggung keluarga.

Akhirnya ibu ini memutuskan untuk mencari lapangan

pekerjaan baru yang tersedia. Dalam kurun waktu kurang lebih 2

bulan, akhirnya ibu ini mendapatkan pekerjaan. Ibu ini bekerja pada

sebuah rumah makan di area salatiga. Ibu berangkat bekerja mulai

pukul 08.00 pagi hingga 9.00 malam. Pendapatan ibunya dari

tempatnya bekerja cukup membantu untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari.

Pada kondisi yang demikian, mengubah seluruh kegiatan

aktivitas nana dalam kesehariannya. Yang semula dilakukan bersama

dengan ibu, sekarang sebagian dilakukannya sendirian. Mulai dari

mencuci baju, menyetrika, membersihkan halaman rumah, dan lain

sebagainya. Hal ini di sadari nana akan tuntutan pekerjaan yang harus

dikerjakan ibunya. Hal ini memacu anak hidup aktif dalam segala hal

kegiatan dirumah.

Dalam hal pemberian nafkah oleh ayah terhadap anaknya

setelah perceraian dilaksanakan secara suka rela. Hal ini dibuktikan

dengan kesadaran ayah dalam pemberian nafkah kepada nana setiap

bulannya. Pemberian itu diterimanya setiap kali ayah datang untuk

Page 61: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

48

menjenguk anaknya. Pemberian dari ayahnya itu berupa sejumlah

nominal uang tiap beberapa minggu terakhir.

Dalam sesi wawancara nana menjelaskan bahwa dalam

pemberian nafkah oleh ayah sebagai berikut, “Ayah dengan

kesadarannya itu selalu memberi uang setiap bulannya sebesar Rp.

600.000,- sampai Rp.700.000,- setiap bulannya . Uang itu biasa saya

gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pemenuhan biaya

sekolah mas”.

Pemberian uang dari ayahnya, biasanya ia gunakan untuk

memenuhi kebutuhan sekolahnya. Baik digunakan untuk uang saku,

pembayaran uang SPP, maupun kebutuhan akomodasi sekolahnya.

Untuk itu biasanya nana langsung menggunakan uang pemberian

ayahnya untuk melunasi pembayaran sekolah. Oleh karena itu dalam

hal pembayaran sekolah terhitung lancar. Hal ini bisa di lihat dari

tertibnya pembayaran SPP yang tercatat.

Untuk memenuhi kebutuhan nana sehari-hari tentunya uang

pemberian dari ayahnya belumlah mencukupi. Hitung saja standar

biaya hidup anak usia 15-20 tahun di kota salatiga berkisar Rp.

800.000,- perbulan. Tentunya uang pemberian dari ayahnya itu belum

mencapai standar yang telah ditentukan. Hal ini tentu juga akan

berpengaruh pada kondisi kehidupan ekonomi anaknya.

Mengenai hal tersebut, ibu menyadari bahwa uang pemberian

mantan suaminya belum memenuhi kebutuhan hidup anaknya. Oleh

Page 62: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

49

karena itu, tindakan ibu yang harus dilakukan untuk memenuhi

kebutuhannya ialah dengan bekerja. Dengan bekerja, ibu akan mampu

menambah penghasilan keluarga. Dengan bekerja pula ibu mampu

membantu memenuhi sederet kekurangan kebutuhan anaknya.

Dengan demikian, pemberian dari kedua orang tuanya tersebut

sangat membantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga kebutuhan

hidup yang awalnya kurang dapat terpenuhi. Oleh karena itu

perpisahannya nana dengan ayahnya tidak berpengaruhi pada kondisi

ekonominya.

2. Pemberian nafkah oleh ayah secara berbelit-belit

Setelah terjadi perceraian diantara kedua orang tuanya, sebut

saja nining, sekarang tinggal bersama ibu dan kakaknya. Di sebuah

rumah kontrakanlah nining ini tinggal bersama ibu dan kakaknya.

Rumah yang dulu dipakai bersama ayah dan ibunya telah dijual

setelah terjadi perceraian. Bersama ibu dan kakaknya, nining

menjalani hidup bersama tanpa kehadiran ayah. Sedangkan ayahnya

berada dirumah kakek dan nenek (orangtua kandung ayah).

Sekarang nining hidup dilingkungan yang baru dirumah

kontrakannya tersebut. Dilingkungan yang baru ini, nining mulai

belajar untuk bersosial dengan tetangga sekitar. Ia mulai berkenalan

dengan tetangga satu dengan tetangga yang lainnya. Perkenalan itu

dimulai dari sapa menyapa dijalan, ketemu diwarung, ataupun ketemu

dipasar.

Page 63: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

50

Dilingkungannya yang baru nining belajar untuk beradaptasi

dengan temen-teman sebayanya dilingkungan sekitar. Bersama teman-

teman barunya ia mulai mengakrabkan diri. Dengan teman-teman

barunyalah ia mulai menjalin pertemanan. Ditempat yang baru ia mulai

merasakan kenyamanan hidup bersama ibu dan kakaknya.

Didalam pergaulannya dengan teman-teman barunya, nining

terkadang merasa minder, malu atau kurang percaya diri. Perasaan ini

muncul karena akibat dari perceraian orangtuanya yang mengakibatkan

gangguan dalam beraktivitas menjalani kehidupan sehari-hari.

Walaupun teman-teman sekitarnya tidak mengetahui konflik yang

terjadi pada keluarganya namun perasaan minder itu kerap muncul saat

berinteraksi dengan mereka. Namun dengan rasa optimis ia yakin

bahwa lambat laut perasaan minder tersebut juga akan hilang dengan

sendirinya.

Setelah ayah dan ibunya berpisah, kini nining harus belajar

hidup lebih mandiri. Segala aktivitas harian dirumah kontrakannya ia

lakukan bersama dengan ibu dan kakaknya. Segala tugas-tugas

dirumah ia lakukan bersama ibu dan kakaknya mengingat

perpisahannya dengan ayahnya. Mulai dari memasak, mencuci baju,

membersihkan halaman, dan lain sebagainya.

Setelah perceraian antara kedua orangtuanya, ia menyadari

bahwa keuangan keluarga menjadi semakin ketat. Hal ini berarti ia

harus mengurangi hal-hal yang mewah, seperti jalan-jalan ke mall,

Page 64: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

51

makan diluar ataupun membeli pakaian yang tidak betul-betul

diperlukannya. Untuk membeli suatu barangpun ia harus banyak

pertimbangan dalam pengeluarannya. Ia mulai meninggalkan

kebiasaan-kebiasaan yang berujung pada pemborosan, seperti jajan

dikantin.

Ibunya menyadari bahwa ia dan kedua anaknya sekarang sudah

tidak lagi tinggal bersama suami (ayah). Ibu menyadari bahwa

sebelumnya ada suami (ayah) yang bekerja mencari nafkah untuk

keluarga, namun sekarang sudah berubah. Untuk biaya sewa,

membayar listrik, air sehari-hari, tentunya tidak mungkin

menggantungkan biaya hidup dari tabungan hasil penjualan rumahnya.

Pada kondisi demikian, ibu yang sebelumnya tidak bekerja, ia harus

bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Akhirnya ibu ini memutuskan untuk mencari lapangan

pekerjaan baru yang tersedia. Dalam beberapa bulan berjalan, akhirnya

ibu ini mendapatkan penawaran dari sebuah agen penyalur tenaga kerja

ke luar negeri. Setelah beberapa bulan mengikuti training, akhirnya ibu

ini disalurkan untuk bekerja di Malaysia. Ibu ini bekerja pada sebuah

restoran di Malaysia. Ibu berangkat bekerja ke malaysia sejak ia duduk

di bangku SMA.

Pada kondisi yang demikian, mengubah kegiatan aktivitas

keseharian ia dan kakaknya. Yang semula dikerjakannya bersama

dengan ibu, sekarang dilakukannya bersama kakak saja. Mulai dari

Page 65: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

52

memasak, mencuci baju, menyetrika, membersihkan halaman rumah,

dan lain sebagainya. Hal ini merubah keseharian anak hidup lebih aktif

dalam segala hal kegiatan dirumah.

Dalam hal pemberian nafkah oleh ayah terhadap anaknya

setelah perceraian dilaksanakan secara berbelit-belit. Hal ini

dibuktikan dengan pemberian nafkah ayah yang berangsur-angsur.

Pemberian itu pun tidak akan diterimanya terkecuali ia meminta

terlebih dahulu. Dalam hal meminta nafkah kepada ayah harus

didahului dengan permintaan yang sedikit memaksa. Bahkan untuk

mendapatkan nafkah dari ayahnya, tak jarang ia harus menangis

terlebih dahulu.

Dalam hal permintaan, belum tentu saat itu juga nining

meminta akan langsung diberikan. Sering kali ayah akan menunda-

nunda pemberiannya hingga bulan-bulan berikutnya. Dalam hal ini

ayah beralasan bahwa ada kebutuhan yang mendesak sehingga pada

saat permintaan tidak dapat diberikan. Dengan janji bahwa ayah akan

memberikan uang pada bulan berikutnya.

Menurut nining dalam sesi wawancara menjelaskan mengenai

pemberian nafkah oleh ayah setelah setelah perceraian sebagai berikut,

“ bapak itu hanya akan memberikan uang kalau saya memintanya

terlebih dahulu. Biasanya saya disuruh ibu untuk memintanya secara

langsung. Saya paling minta uang sama bapak kalau ada keperluan

mendesak saja. Setiap kali meminta kepada bapak belum tentu saya

Page 66: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

53

akan diberi. Kalupun diberi seringnya hanya berkisar antara 10 sampai

300 ribu saja. Padahal kebutuhan saya yang harus dipenuhi lebih dari

itu. Masih syukur mas kalau dikasih, sering kali minta sama bapak

pulang dengan tangan hampa. Terakhir saya minta uang sama bapak

itu 3 bulan yang lalu dan hanya dikasih 10 ribu saja”.

Untuk memenuhi kebutuhan nining sehari-hari tentunya uang

pemberian dari ayahnya itu jauh dari kata cukup. Kembali pada standar

biaya hidup anak usia 15-20 tahun di kota salatiga berkisar Rp.

800.000,- perbulan. Tentunya uang pemberian dari ayahnya masih jauh

dari jumlah standar yang telah ditentukan. Hal ini tentu sangat

berpengaruh pada kondisi kehidupan ekonomi anaknya.

Mengenai hal tersebut, ibu menyadari bahwa uang pemberian

mantan suaminya masih jauh untuk memenuhi kebutuhan hidup

anaknya. Oleh karena itu, tindakan ibu yang harus dilakukan untuk

memenuhi kebutuhannya ialah dengan bekerja. Dengan bekerja itulah

ibu akan mampu mengurangi beban ekonomi keluarganya. Walaupun

ibu harus bekerja siang malam di restoran Malaysia.

Biasanya ibunya akan mengirimkan sejumlah uang kepada

nining pada setiap bulannya. Kemudian nining akan menggunakan

uang itu untuk kebutuhan hidup sehari-hari termasuk biaya sekolah.

Yang termasuk pembiayaan sekolah meliputi, uang saku, pembayaran

uang SPP, maupun kebutuhan akomodasi sekolahnya. Untuk itu

biasanya nining langsung menggunakan uang pemberian ibunya untuk

Page 67: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

54

melunasi pembayaran sekolah. Oleh karena itu dalam hal pembayaran

sekolah terhitung lancar. Hal ini bisa di lihat dari tertibnya pembayaran

SPP yang tercatat.

Dengan demikian, pemberian dari ibunya lah yang sangat

membantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga kebutuhan hidup

yang awalnya tidak dapat tercukupi dapat terpenuhi. Oleh karena itu

perpisahannya nana dengan ayahnya tidak berpengaruhi pada kondisi

ekonominya.

3. Pemberian nafkah oleh ayah tidak pernah dilaksanakannya

Setelah terjadi perceraian diantara kedua orang tuanya, sebut

saja maman, sekarang tinggal bersama ibu dan adiknya. Sekarang

maman ini tinggal bersama ibunya dirumahnya sendiri. Bersama ibu

dan adiknya ia menjalani hidup bersama tanpa kehadiran ayah.

Sedangkan ayahnya berada diluar pulau jawa (tempat kerja) tanpa di

ketahui keberadaannya.

Sekarang maman bertempat tinggal diperumahan milik ibunya.

Dilingkungan yang baru ini, ia mulai menyesuaikan dengan kondisi

sekitar. Di lingkungan perumahan yang dihuninya tersebut antara

tetangga satu dengan yang lain memang tidak saling mengenal.

Sehingga dalam berinteraksi dengan tetangga sekitar jarang dilakukan.

Di lingkungan perumahannya itu ia sudah terbiasa beradaptasi

tanpa kehadiran ayahnya. Profesi ayah sebagai seorang peneliti

dibidang sains, menuntutnya bekerja berpindah-pindah daerah

Page 68: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

55

diseluruh nusantara. Dengan demikian kondisi rumah tanpa kehadiran

ayah sudah biasa ia jalani. Ditempat yang baru ia mulai merasakan

kenyamanan hidup bersama ibu dan adiknya.

Namun dalam pergaulannya dengan teman-teman baru

disekolahnya, terkadang maman merasa minder, malu atau kurang

percaya diri. Perasaan ini muncul karena akibat dari perceraian

orangtuanya yang mengakibatkan gangguan dalam beraktivitas

menjalani kehidupan sehari-hari. Walaupun teman-teman disekolahnya

tidak mengetahui konflik yang terjadi pada keluarganya, namun

perasaan minder itu kerap muncul saat berinteraksi dengan mereka.

Hal ini bisa terlihat dari sikapnya yang pendiam dan mimik muka yang

tidak memiliki keceriaan seperti siswa-siswa lainnya.

Setelah perceraian antara kedua orangtuanya, maman

menyadari bahwa keuangan keluarga bersumber pada pendapatan ibu.

Hal ini menjadikan keuangan keluarga semakin ketat. Hal ini berarti ia

harus mengurangi hal-hal yang mewah, seperti jalan-jalan ke distro,

makan diluar ataupun membeli pakaian yang tidak betul-betul

diperlukannya. Hal ini membuat dirinya semakin selektif dalam

mengatur keuangannya.

Dalam melakukan tugas rumah sehari-hari, ia dan adiknya

sudah terbiasa melakukannya bersama. Hal ini karena kedua

orangtuanya sama-sama sibuk bekerja. Mereka terbiasa melakukan

tugas rumah seperti memasak, mencuci piring, menyetrika, menyapu

Page 69: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

56

dan lain sebagainya. Kesibukan bekerja dari kedua orangtualah yang

mendidik mereka menjadi anak mandiri.

Dalam hal pemberian nafkah oleh ayah terhadap anaknya

setelah perceraian tidak pernah dilaksanakan. Hal ini dibuktikan

dengan tidak ada kesadaran ayah dalam pemberian nafkah kepada

anaknya. Pemberian itu tidak pernah diterimanya semenjak

perpisahannya dengan ayah. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

ia dan adiknya memdapatkan dari ibu.

Menurut maman dalam sesi wawancara mengenai pemberian

nafkah oleh ayah setelah perceraiaan yaitu “bapak itu tidak pernah

memberikan uang kepada saya dan adik mas setelah perpisahannya

dengan ibu. Menjenguk pun tidak pernah, apalagi mengirimi uang

kepada saya. Sampai sekarang pun saya tidak mengetahui dimana

keberadaan bapak sekarang. Setelah perpisahannya dengan ibu, tidak

pernah terjalin komunikasi lagi”.

Melihat kondisi tersebut, ibu menyadari posisinya sebagai

tulang punggung keluarga. Ibu harus bertanggung jawab atas semua

biaya serta pemeliharaan hidup anaknya. Baik mulai dari makan,

sandang, maupun tempat tinggal seluruhnya di tanggung oleh ibu,

termasuk biaya sekolah Maman dan adiknya juga masuk dalam

tanggungan ibu. Mulai dari uang saku, uang SPP, dan biaya akomodasi

lainnya.

Page 70: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

57

Untuk pelunasan administrasi sekolahpun maman termasuk

yang tertib dalam pembayarannya. Hal ini bisa ditunjukkan dengan

buku catatan pembayaran.

Dengan demikian, pemberian dari ibulah yang sangat

membantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga kebutuhan hidup

yang awalnya kurang dapat sedikit terpenuhi. Oleh karena itu

perpisahan antara maman dengan ayahnya berpengaruh pada kondisi

ekonominya. Sehingga terjadi pembatasan-pembatasan dalam

pengeluaran biaya untuk kehidupannya.

4. Pemberian nafkah oleh ayah maupun pemeliharaan oleh ibu

pernah dilaksanakannya

Setelah terjadi perceraian diantara kedua orang tuanya, anak

ini (sebut saja Vivi), sekarang tinggal bersama ibunya. Sekarang Vivi

ini tinggal bersama ibunya dirumah bibinya. Bersama ibu, nenek, dan

keluarga bibinya ia menjalani hidup bersama tanpa kehadiran ayah.

Sedangkan ayahnya tinggal di luar provinsi bersama dengan pasangan

barunya.

Sekarang Vivi hidup dilingkungan yang baru ditempat bibinya.

Dilingkungan yang baru ini, ia mulai belajar untuk bersosial dengan

tetangga sekitar. Ia mulai berkenalan dengan tetangga satu dengan

tetangga yang lainnya. Perkenalan itu dimulai dari berpapasan dijalan,

ataupun ikut kegiatan gotong royong dikampung.

Page 71: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

58

Di lingkungannya yang baru ia belajar untuk beradaptasi

dengan temen-teman sebayanya dilingkungan sekitar. Bersama teman-

teman barunya ia mulai mengakrabkan diri dengan mereka. Dengan

teman-teman barunyalah ia mulai menjalin tali persaudaraan. Ditempat

yang baru ia mulai merasakan kenyamanan hidup bersama ibu, nenek

dan keluarga bibinya.

Di dalam pergaulannya dengan teman-teman barunya,

terkadang ia merasa minder atau kurang percaya diri. Perasaan ini

muncul karena akibat dari perceraian orangtuanya yang mengakibatkan

gangguan dalam beraktivitas menjalani kehidupan sehari-hari.

Walaupun teman-teman sebayanya tidak mengetahui konflik yang

terjadi pada keluarganya namun perasaan minder itu terkadang muncul

saat berinteraksi dengannya. Namun sikap teman-temannya yang

bersahaja, mampu menghilangkan rasa minder tersebut.

Setelah ayah dan ibunya berpisah, kini Vivi harus belajar hidup

mandiri. Segala tugas-tugas rumah tangga, ia lakukan bersama dengan

ibu, nenek, dan bibinya. Mulai dari memasak, mencuci piring, maupun

membersihkan rumah. Setiap hari ia meluangkan waktu pula untuk

mengasuh ponakannya (anak bibinya) yang harus ditinggal oleh ibunya

bekerja. Kondisi yang demikian membuat ia hidup dalam kemandirian.

Namun setelah 2 tahun berjalan, gantian ibunya yang menikah

lagi dengan seorang ayah baru. Setelah pernikahan ibunya, Vivi tidak

lagi tinggal bersamanya. Ibunya sekarang tinggal bersama suami

Page 72: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

59

barunya diluar provinsi. Namun ironisnya, ibu tidak mengajak Vivi

untuk tinggal bersamanya. Akan tetapi malah menitipkan Vivi kepada

keluarga bibinya.

Setelah perceraian antara kedua orangtuanya, ia menyadari

bahwa keuangan keluarga menjadi semakin ketat. Hal ini berarti ia

harus mengurangi hal-hal yang mewah, seperti shopping, makan diluar

ataupun membeli pakaian yang tidak betul-betul diperlukannya.

Apalagi setelah pernikahan ibunya yang baru, segala pemenuhan

kebutuhan sehari-hari ditanggung sepenuhnya oleh bibinya.

Dalam hal pemberian nafkah oleh ayah terhadap anaknya

setelah perceraian tidak pernah dilaksanakan. Hal ini dibuktikan

dengan tidak ada kesadaran ayah dalam pemberian nafkah kepada

anaknya. Pemberian itu tidak pernah diterimanya semenjak

perpisahannya dengan ibu. Ditambah lagi kebutuhan ayah yang

tentunya akan semakin bertambah paska pernikahannya yang baru.

Dalam hal pengasuhan oleh ibu terhadap anaknya, setelah

pernikahannya yang baru juga tidak dilaksanakannya. Hal ini

dibuktikan dengan tidak pernah memberi kabar ataupun sekedar

menjenguk kepadanya. Ibu hanya sekedar berpamitan untuk tinggal

bersama suaminya dan menitipkan anaknya kepada adiknya (bibi).

Dalam sesi wawancara Vivi menjelaskan mengenai pemberian

nafkah oleh ayah setelah perceraian sebagai berikut, “ayah itu tidak

pernah memberikan uang kepada saya setelah perceraiannya dengan

Page 73: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

60

ibu. Apalagi setelah menikah lagi dengan istri barunya ayah sama

sekali tidak memberikan kabar ataupun sekedar menjenguk saya.

Ditambah lagi setelah ibu menikah lagi dengan suaminya yang baru.

Saya tidak diurusi lagi dan hanya dititipkan kepada keluarga bibi”.

Melihat kondisi tersebut, bibinya menyadari posisinya sebagai

pengasuh sekaligus keluarga. Yang mana tanggung jawab keluarga

kakak perempuan terhadap kehidupan keponakanya (Vivi) terabaikan.

Sehingga bibi harus bertanggung jawab atas semua biaya serta

pemeliharaan hidup keponakannya. Baik mulai dari makan, sandang,

maupun tempat tinggal seluruhnya di tanggung oleh bibi.

Termasuk juga dalam pembiayaan sekolahnya ikut menjadi

tanggung jawab bibinya. Mulai dari uang saku, uang SPP, dan biaya

akomodasi lainnya. Untuk pelunasan administrasi sekolahpun Vivi

termasuk yang paling lambat dalam pembayarannya. Bahkan pernah

juga terlambat dalam pembayaran SPP sebanyak 6 bulan. Hal ini

disebabkan karena suami (bibi) tidak bekerja, sehingga bibinya

menjadi satu-satunya punggung keluarga. Sampai pihak sekolahan

memberikan surat panggilan kepada orang tua atau wali Vivi.

Dengan demikian, pemberian dari bibilah yang sangat

membantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga kebutuhan hidup

yang awalnya kurang dapat sedikit terpenuhi. Oleh karena itu

perpisahan antara Vivi dengan ayahnya berpengaruh pada kondisi

ekonominya.

Page 74: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

61

Melihat kondisi tersebut ia sangat prihatin dengan kondisi

kedua orangtuanya. Sikap dari kedua orangtuanya yang secara sengaja

mengabaikan tanggung jawab kepadanya. Kedua orangtuanya tidak

bertanggung jawab atas biaya maupun pengasuhannya. Ia sangat

berterima kasih kepada bibinya yang selama ini telah merawat dan

membiayai kehidupannya hingga sekarang.

E. Upaya Hukum Ibu Terhadap Pelaksanaan Nafkah Anak Setelah

Perceraian

Akibat perceraian adalah memberikan kewajiban kepada suami

untuk menafkahi mantan istri dan anak-anaknya. Dalam

pelaksanaannya, sering kali kewajiban ayah tersebut tersebut

terabaikan. Sehingga mantan istri melakukan tindakan pengingatan

kepada mantan suami agar kebutuhan hidup sehari-hari dapat

terpenuhi.Dalam beberapa kasus perceraian orangtua siswa yang

terjadi di MAN Salatiga, terdapat berbagai varian tindakan ibu dalam

mengupayakan pemberian nafkah oleh ayah kandung terhadap

anaknya. Diantaranya sebagai berikut:

1. Ibu mengingatkan Secara langsung

Setelah terjadi perceraian diantara kedua pihak, mereka

memutuskan untuk tidak bertempat tinggal bersama. Salah satu pihak

memilih untuk berpindah tempat tinggal. Kemudian mereka memilih

untuk mengurusi urusannya masing-masing. Namun tanggung jawab

terhadap anak-anaknya masih melekat pada kedua belah pihak.

Page 75: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

62

Seperti yang telah disepakati bersama bahwa kewajiban nafkah

tetap menjadi tanggung jawab ayah sedangkan pengasuhannya pada

tangan ibu. Kewajiban menafkahi dilakukan oleh ayah dengan

memberikan sejumlah nominal uang setiap bulan sekali. Uang itu akan

diberikan kepada anaknya setiap kali ayah menjenguknya. Kemudian ibu

akan mengelola uang yang diterimanya dari mantan suami (ayah) untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari anaknya.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ibu menyadari bahwa ia

dan anaknya sekarang sudah tidak lagi tinggal bersama suami (ayah). Ibu

menyadari bahwa sebelumnya ada suami (ayah) yang bekerja mencari

nafkah untuk keluarga, namun sekarang berbeda. Untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari, tentunya tidak mungkin menggantungkan biaya

hidup pada pemberian ibunya (nenek). Pada kondisi demikian, ibu yang

sebelumnya tidak bekerja, ia harus bekerja untuk menggantikan posisi

suami (ayah) sebagai pencari nafkah atau tulang punggung keluarga.

Dalam pemenuhan kebutuhan kehidupan anak sehari-hari,

terkadang uang yang dimiliki ibu tidaklah mencukupi. Pendapatan ibu

dari bekerja hanyalah cukup untuk keperluan hidup sehari-hari.

Pendapatan ibu biasanay sudah habis untuk membayar sewa rumah,

makan, membayar listrik, air dan lain sebagainya. Tak khayal kalau

seandainya ibu harus berhutang terlebih dahulu untuk pemenuhan

kebutuhan sehari-hari.

Page 76: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

63

Untuk pemenuhan kebutuhan sekolah sehari-hari anaknya

biasanya ibu mengandalkan pada pemberian mantan suaminya.

Pemberian dari mantan suami (ayah) yang diterimanya setiap bulan,

biasa ia gunakan untuk keperluan sekolah anaknya. Seperti pembelian

alat tulis, buku, uang saku, SPP, dan lain sebagainya.

Namun pada keadaan yang lain, pemberian nafkah dari mantan

suami itu tidak dapat mencukupi kebutuhan anaknya. Upaya ibu untuk

mengingatkan ayah untuk memberikan nafkah kepada anaknya

dilakukannya secara langsung dengan menelpon mantan suaminya untuk

memberikan sejumlah uang yang diperlukannya. Hal ini dilakukannya

agar mantan suami (ayah) mengetahui kebutuhan apa saja yang hendak

diperlukan anaknya.

Menurut informan yang pertama, tindakan yang dilakukan ibu

untuk mengupayakan pelaksanaan nafkah oleh ayah terhadap anaknya

adalah “dengan menelpon ayah secara langsung untuk meminta sejumlah

uang yang diperlukannya. Biasanya ayah akan menjenguk kerumah pada

akhir pekan sekaligus memberikan uangnya”.

2. Ibu Menyuruh Anak Untuk Memintanya Secara Langsung

Ibu menyadari bahwa pendapatannya sebulan bekerja tidak

mampu memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Pendapatan ibu hanya

mampu memenuhi sebagian kebutuhan pokoknya. Pendapatan ibu hanya

mampu untuk membayar uang sewa, makan, listrik, dan air. Sedangkan

Page 77: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

64

untuk memenuhi kebutuhan sekolah anaknya, ia mengandalkan uang

pemberian mantan suaminya.

Namun seiring berjalannya waktu, pemberian itu tidak

dilaksanakannya dengan berkesinambungan (istiqomah). Hal ini terjadi

karena kebutuhan ayah yang sangat beragam dan mendesak. Sehingga

pemberian nafkah itu tidak dapat dilaksanakannya. Akan tetapi ayah

akan memberikannya nafkah tersebut pada bulan-bulan berikutnya.

Namun pada keadaan yang lain, pemberian nafkah dari mantan

suami itu tidak kunjung diberikan. Sehingga upaya ibu untuk

mengingatkan ayah untuk memberikan nafkah kepada anaknya yaitu

dengan menyuruh anaknya untuk memintanya secara langsung. Biasanya

anak itu akan datang secara langsung ketempat tinggal ayah. Kemudian

ia akan meminta uang kepada ayah secara langsung sesuai dengan

kebutuhan yang diperlukannya.

Menurut informan yang lain, tindakan yang dilakukan ibu untuk

mengupayakan pelaksanaan nafkah oleh ayah terhadap anaknya adalah

“dengan menyuruh anaknya untuk memintanya secara langsung kepada

ayah. Dengan datang ketempat tinggal ayah dan memintanya langsung

sejumlah uang yang diperlukannya. Hal ini dilakukan karena kebutuhan

nya yang semakin mendesak, sedangkan pemberian nafkah tidak kunjung

diberikan”.

Page 78: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

65

Tabel kondisi ekonomi siswa-siswi Broken Home di MAN Salatiga

No Nama Sebab perceraian

Kondisi Ekonomi

Pemberian Nafkah

Tempat tinggal

Biaya Sekolah

1 Wiwik Setyaningsih

Tidak harmonis

Mampu Berbelit-belit

Ibu Lancar

2 Fifi Fitriatul A

Ada Pihak Tidak Mampu

Tidak diberikan

Bibi Tidak lancar

ke-3 3 Sulaiman Nur

Rokhim Berselisih

terus-menerus

Mampu Tidak diberikan

Ibu Lancar

4 Aprila Gusti Wirana

Tidak Harmonis

Mampu Berbelit-belit

Ibu Lancar

5 Desy Setya N Ada Pihak ke-3

Mampu Berbelit-belit

Ibu Lancar

6 Ratna Puspita Sari

Berselisih terus-

menerus

Mampu Diberikan Ibu Lancar

7 Dwi Aryanto Tidak Harmonis

Tidak mampu

Tidak diberikan

Ibu Tidak lancar

8 Muhammad Yanuar

Berselisih terus-

menerus

Mampu Berbelit-belit

Ibu Lancar

Page 79: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

66

BAB IV

ANALISIS

A. Analisis Hukum Islam dan Undang-Undang Mengenai Kewajiban Ayah

Terhadap Nafkah Anak Setelah Perceraian.

1. Kewajiban Ayah terhadap Nafkah Anak setelah perceraian dalam

Hukum Islam

Dalam pemberian nafkah terhadap anak oleh ayah kandung setelah

perceraian yang terjadi di MAN Salatiga dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:

1. Pemberian nafkah ayah secara suka rela.

Dalam kasus yang terjadi pada Nana, ayah ini masih

bertanggung jawab dalam memberikan nafkah setelah perceraian.

Tanggung jawab ayah dalam menafkahi anaknya setelah perceraian

seperti dijelaskan di atas bersesuaian dengan surat Al-Baqarah ayat

233. Pada ayat ini menjelaskan bahwa tanggung jawab ayah untuk

menafkahi diberikan kepada anaknya baik dalam bentuk makanan

maupun pakaian. Pemberian ini juga bersesuaian dengan Undang-

Undang Perkawinan pasal 41 (a) dan (b). Pada butir (a)

Menjelaskan bahwa, “ Baik ibu atau bapak tetap berkewajiban

memelihara dan mendidik anak-anaknya, semata-mata berdasarkan

kepentingan anak bilamana ada perselisihan mengenai penguasaan

Page 80: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

67

anak-anak pengadilan memberi keputusan”. Pada butir (b)

menjelaskan bahwa, “Bapak bertanggung jawab atas semua biaya

pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak itu, bilamana

bapak dalam kenyataannya tidak dapat memenuhi kewajiban

tersebut, pengadilan dapat menentukan bahwa ibu ikut memikul

biaya tersebut”.

Berdasarkan temuan di atas, ayah ini bertanggung jawab

dalam memberikan nafkah kepada anak setelah perceraian yang

terjadi di MAN Salatiga di latar belakangi oleh beberapa hal

sebagai berikut:

(a) Berpendidikan tinggi.

Ayah yang mempunyai pendidikan tinggi cenderung

mempunyai integritas tinggi. Sehingga kesadaran akan

tanggung jawab terhadap keluarganya juga tinggi. Hal ini tentu

berpengaruh pada pemberian nafkah keluarga yang menjadi

tugas tanggung jawabnya.

(b) Berwawasan agama yang luas

Ayah yang mempunyai wawasan ilmu agama yang luas

cenderung lebih berorientasi pada kehidupan akhirat. Sehingga

kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya senantiasa

dikerjakannya.

(c) Taat dalam beribadah

Page 81: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

68

Ayah yang taat dalam beribadah menunjukkan pada

kepatuhannya kepada Allah SWT. Sehingga dalam hal ini

segala kewajiban yang diperintah oleh Allah akan di taatinya.

Termasuk dalam perintah memberi nafkah kepada keluarga

yang menjadi tanggung jawabnya.

(d) Sebab perceraian

Sebab perceraian yang terjadi pada kedua orang tua ini ialah

berselisih terus-menerus. Perceraian menjadi satu-satunya jalan

terbaik untuk menyelesaikan perselisihan yang terjadi.

Dapat disimpulkan bahwa ayah yang berpendidikan tinggi,

berwawasan agama luas serta taat beribadah memiliki rasa

tanggung jawab. Hal ini terbukti dengan penuh kesadaran terhadap

pelaksanaan kewajibannya. Namun perjalanan kehidupan rumah

tangga, sering kali mengahadapi berbagai perbedaan pandangan

maupun prinsip hidup. Sehingga menimbulkan keretakan dalam

rumah tangga yang berakibat pada perceraian.

Setelah perceraian, suami (ayah) masih bertanggung jawab

terhadap kewajibannya. Sehingga tanggung jawab untuk menafkahi

anaknya setelah perceraian masih dilaksanakan. Dengan demikian

upaya ibu untuk mengingatkan suami menafkahi anaknya tidak

perlu dilakukan.

2. Pemberian nafkah oleh ayah secara berbelit-belit

Page 82: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

69

Dalam kasus yang terjadi pada Nining, tanggung jawab

ayah dalam memberikan nafkah setelah perceraian diberikan secara

berbelit-belit. Tanggung jawab ayah dalam menafkahi anak setelah

perceraian seperti dijelaskan diatas tidak bersesuaian dengan surat

Athalaq ayat 7. Dalam memberikan nafkah kepada anak hendaknya

dengan hati yang ikhlas dan tidak berbelit-belit (tidak kikir). Dalam

hal ini juga telah diatur didalam Undang-Undang No 1 Tahun 1974

pasal 41 (b). Pada butir (b) ini menjelaskan bahwa, “Bapak

bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan

yang diperlukan anak itu, bilamana bapak dalam kenyataannya

tidak dapat memenuhi kewajiban tersebut, pengadilan dapat

menentukan bahwa ibu ikut memikul biaya tersebut”.

Di dalam hadist yang diriwayatkan Al-bukhari dan muslim

dari Aisyah r.a bahwa hindun binti utbah bertanya : “Wahai

Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan itu adalah orang kikir, ia

tidak suka memberi belanja yang cukup buat aku dan anak-anakku,

melainkan dengan hartanya yang aku ambil tanpa setahu dia,

apakah itu dosa bagiku”. Nabi saw. menjawab, “Ambillah hartanya

yang cukup buatmu dan anak-anakmu dengan cara yang ma’ruf.

Berdasarkan temuan diatas, ayah ini kurang bertanggung

jawab dalam memberikan nafkah kepada anak setelah perceraian

yang terjadi di MAN Salatiga di latar belakangi oleh beberapa hal

sebagai berikut:

Page 83: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

70

(a) Berpendidikan rendah.

Ayah yang mempunyai pendidikan rendah cenderung

mempunyai integritas rendah. Sehingga kesadaran akan

tanggung jawab terhadap keluarganya juga rendah. Hal ini tentu

sangat berpengaruh pada pemberian nafkah kepada keluarga

yang menjadi tugas tanggung jawabnya.

(b) Berwawasan agama yang luas

Ayah yang mempunyai wawasan ilmu agama yang luas

cenderung lebih berorientasi pada kehidupan akhirat. Sehingga

kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya senantiasa

dikerjakannya.

(c) Taat dalam beribadah

Ayah yang taat dalam beribadah menunjukkan pada

kepatuhannya kepada Allah SWT. Sehingga dalam hal ini

segala kewajiban yang diperintah oleh Allah akan di taatinya.

Termasuk dalam perintah memberi nafkah kepada keluarga

yang menjadi tanggung jawabnya.

(d) Sebab perceraian

Sebab perceraian yang terjadi pada kedua orang tua ini ialah

tidak adanya keharmonisan. Masalah Komunikasi yang sering

terjadi diantara keduanya menimbulkan ketidak harmonisan

keluarga.

Page 84: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

71

Dapat disimpulkan bahwa ayah yang berpendidikan

rendah, berwawasan agama luas serta taat beribadah kurang

memiliki rasa tanggung jawab. Hal ini dikarenakan penghasilan

suami (ayah) sebagai seorang buruh atau kuli batu tidak banyak.

Sehingga untuk memberikan nafkah kepada anaknya tidak bisa

diberikan setiap waktu. Namun perjalanan kehidupan rumah

tangga, sering kali mengahadapi berbagai sikap tidak saling

pengertian. Sehingga menimbulkan kerenggangan hubungan dalam

rumah tangga yang berakibat pada perceraian.

Setelah perceraian, suami (ayah) masih bertanggung jawab

terhadap kewajibannya. Namun tanggung jawab yang dijalankan

tidak sepenuhnya diberikan. Sehingga tanggung jawab untuk

menafkahi anaknya setelah perceraian belum sepenuhnya

dilaksanakan. Dengan demikian upaya ibu untuk mengingatkan

suami menafkahi anaknya dengan memintanya secara langsung.

Tindakan lain yang dilakukan untuk mengingatkan ialah menyuruh

anaknya meminta secara langsung kepada ayahnya.

3. Tidak pernah diberi nafkah

Dalam kasus yang terjadi pada Maman, ayah ini tidak

bertanggung jawab dalam memberikan nafkah setelah perceraian.

Tanggung jawab ayah dalam menafkahi anak setelah perceraian

seperti dijelaskan diatas bertentangan dengan surat Al-Baqarah ayat

233. Yang mana ayah tidak bertanggung jawab atas kewajibannya

Page 85: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

72

memberikan nafkah kepada anaknya. Dalam hal ini juga

bertentangan dengan Kompilasi Hukum Islam pasal 149 (d). Pada

butir (d) menjelaskan bahwa, “ Memberikan biaya hadhanah untuk

anak-anaknya yang belum mencapai umur 21 tahun”

Rosulullah saw. juga mengingatkan kepada para suami

muslim agar jangan sampai mengabaikan nafkah keluarganya

sebagaimana di sabdakan.

ع من يقو تن يضيأثما إ كفى با لمر ء

Artinya: berdosalah orang (suami) yang mengabaikan nafkah keluarga yang menjadi tanggungannya. (H.R Muslim dan Abu Dawud)

Kehalusan kalimat dalam hadist ini tentu di tujukan kepada umat

yang memang berkehalusan budi. Rosulullah saw seakan-akan

hanya ingin mengetuk sanubari para suami muslim dengan kalimat

kafaa bil mar-i istman (cukuplah seseorang berdosa). Tetapi

esensinya justru teramat besar dosanya, yakni bagi para suami yang

mengabaikan nafkahnya.

Berdasarkan temuan diatas, ayah ini tidak bertanggung

jawab dalam memberikan nafkah kepada anak setelah perceraian

yang di latar belakangi oleh beberapa hal sebagai berikut:

(a) Berpendidikan tinggi.

Ayah yang mempunyai pendidikan tinggi cenderung

mempunyai integritas tinggi. Sehingga kesadaran akan

Page 86: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

73

tanggung jawab terhadap keluarganya juga tinggi. Hal ini tentu

berpengaruh pada pemberian nafkah keluarga yang menjadi

tugas tanggung jawabnya.

(b) Tidak berwawasan agama yang luas

Ayah yang tidak mempunyai wawasan ilmu agama yang luas

cenderung lebih berorientasi pada kehidupan dunia.

Kebahagiaanya mengacu pada kesenangan dunia. Sehingga

sering kali kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya sering

terabaikan.

(c) Tidak taat dalam beribadah

Ayah yang tidak taat dalam beribadah menunjukkan pada

ketidak patuhannya kepada perintah Allah SWT. Sehingga

dalam hal ini segala kewajiban yang diperintah oleh Allah tidak

di taatinya. Termasuk ketidak taatan terhadap perintah allah

dalam memberi nafkah kepada keluarga yang menjadi tanggung

jawabnya.

(d) Sebab perceraian

Sebab perceraian yang terjadi pada kedua orang tua ini ialah

berselisih terus-menerus. Perceraian menjadi satu-satunya jalan

terbaik untuk menyelesaikan perselisihan yang terjadi.

Dapat disimpulkan bahwa tidak selamanya ayah yang

berpendidikan tinggi memiliki rasa tanggung jawab tanpa disertai

Page 87: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

74

wawasan agama dan ketaatan beribadah. Hal ini terbukti dengan

tidak adanya kesadaran terhadap pelaksanaan kewajiban. Dalam

kehidupan rumah tangga, sering kali mengahadapi berbagai

perselisihan pendapat maupun pandangan hidup. Sehingga

menimbulkan kerenggangan hubungan dalam rumah tangga yang

berakibat pada perceraian.

Setelah perceraian, suami (ayah) tidak lagi bertanggung

jawab terhadap kewajibannya. Sehingga tanggung jawab untuk

menafkahi anaknya setelah perceraian tidak pernah dilaksanakan.

Bahkan setelah terjadi perceraian, tidak ada lagi komunikasi yang

terhubung antara suami dan istri. Dengan demikian upaya ibu untuk

mengingatkan suami menafkahi anaknya tidak pernah dilakukan.

4. Pemberian nafkah oleh ayah maupun pemeliharaan oleh ibu tidak

pernah dilaksanakan.

Dalam kasus yang terjadi pada Vivi, baik ayah maupun ibu

tidak bertanggung jawab dalam melaksanakan kewajiban setelah

perceraian. Tanggung jawab ayah dalam menafkahi anak setelah

perceraian seperti dijelaskan diatas bertentangan dengan surat Al-

Baqarah ayat 233. Ayat ini menjelaskan bahwa ayah bertanggung

jawab atas kewajibannya memberikan nafkah kepada anaknya baik

berupa makanan maupun pakaian. Dalam hal ini jelas bertentangan

dengan dengan Undang-Undang Perkawinan pasal 41 (a) dan (b).

Page 88: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

75

Pada butir (a) Menjelaskan bahwa, “ Baik ibu atau bapak

tetap berkewajiban memelihara dan mendidik anak-anaknya,

semata-mata berdasarkan kepentingan anak bilamana ada

perselisihan mengenai penguasaan anak-anak pengadilan memberi

keputusan”. Pada butir (b) menjelaskan bahwa, “Bapak

bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan

yang diperlukan anak itu, bilamana bapak dalam kenyataannya

tidak dapat memenuhi kewajiban tersebut, pengadilan dapat

menentukan bahwa ibu ikut memikul biaya tersebut”.

Hal ini terungkap dalam hadist nabi dengan sabdanya.

يق على أ هلهشر النا س المض

Artinya: seburuk-buruk manusia adalah suami yang mengabaikan nafkah keluarganya. (H.R Ath-Thabarani)

Dalam hadist ini terungkap sedemikian jelasnya bahwa suami yang

mengabaikan atau berbuat kikir dalam memberikan nafkah

keluarganya adalah seburuk-buruk manusia. Ini berarti bahwa

suami yang mengabaikan nafkah keluarganya itu sama sekali tidak

memiliki kebaikan. Ia menjadi paling hina di antara manusia yang

hina, sehingga dikatakan sebagai seburuk-buruk manusia atau

manusia terburuk didunia.

Berdasarkan temuan di atas, baik ayah maupun ibu ini

tidak bertanggung jawab dalam memberikan nafkah dan

Page 89: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

76

pemeliharaan kepada anaknya setelah perceraian yang di latar

belakangi oleh beberapa hal sebagai berikut:

(a) Berpendidikan rendah

Ayah yang mempunyai pendidikan rendah cenderung

mempunyai integritas rendah. Sehingga kesadaran akan

tanggung jawab terhadap keluarganya juga rendah. Hal ini

tentu sangat berpengaruh pada pemberian nafkah kepada

keluarga yang menjadi tugas tanggung jawabnya.

(b) Tidak berwawasan agama yang luas

Ayah yang tidak mempunyai wawasan ilmu agama yang luas

cenderung lebih berorientasi pada kehidupan dunia.

Kebahagiaanya mengacu pada kesenangan dunia. Sehingga

sering kali kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya sering

terabaikan.

(c) Tidak taat dalam beribadah

Ayah yang tidak taat dalam beribadah menunjukkan pada

ketidak patuhannya kepada perintah Allah SWT. Sehingga

dalam hal ini segala kewajiban yang diperintah oleh Allah tidak

di taatinya. Termasuk ketidak taatan terhadap perintah allah

dalam memberi nafkah kepada keluarga yang menjadi tanggung

jawabnya.

Page 90: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

77

(d) Sebab perceraian

Sebab perceraian yang terjadi pada kedua orang tua ini ialah

adanya pihak ketiga. Akibat Campur tangan pihak ke tiga

menimbulkan perasaan benci dan juga marah terhadap suami

istri yang dikhianati.

Dapat disimpulkan bahwa baik ayah maupun ibu yang

berpendidikan rendah, tidak berwawasan agama luas, serta tidak

taat beribadah tidak memiliki tanggung jawab. Hal ini terbukti

dengan tidak adanya kesadaran terhadap pelaksanaan kewajiban.

Dalam kehidupan rumah tangga, sering kali kerusakan hubungan

ditimbulkan dari campur tangan pihak ketiga. Sehingga

menimbulkan kemarahan dalam hubungan rumah tangga yang

berakibat pada perceraian.

Setelah perceraian, suami (ayah) tidak lagi bertanggung

jawab terhadap kewajibannya. Sehingga tanggung jawab untuk

menafkahi anaknya setelah perceraian tidak pernah dilaksanakan.

Bahkan setelah terjadi perceraian, tanggung jawab ibu terhadap

pemeliharaan anaknya juga diabaikan. Dengan demikian upaya ibu

untuk mengingatkan suami menafkahi anaknya tidak pernah

dilakukan.

Page 91: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

78

BAB V

KESIMPULAN

Dalam mengakhiri tulisan tentang Pemberian Nafkah Anak Oleh Ayah

Kandung Setelah Perceraian (Studi Kasus Keluarga Broken Home Pada Siswa Di

MAN Salatiga) ini maka penulis akan membaginya dalam tiga sub judul yaitu

kesimpulan, saran, dan penutup.

A. Kesimpulan

Dari uraian pada bab sebelumnya penulis dapat mengambil beberapa hal

pokok yang menjadi kesimpulan dari keseluruhan pembahasan ini sebagai berikut:

1. Pemberian nafkah anak oleh ayah kandung setelah perceraian yang terjadi

di MAN Salatiga sangat bervariasi. Pertama, pemberian nafkah oleh ayah

dilakukan secara suka rela. Hal ini dilatar belakangi oleh ayah yang

berpendidikan tinggi, berwawasan agama luas serta taat dalam beribadah.

Kedua, pemberian nafkah oleh ayah dilakukan secara berbelit-belit. Hal ini

dilatar belakangi oleh ayah yang berpendidikan rendah, berwawasan

agama luas serta taat dalam beribadah. Ketiga, pemberian nafkah oleh

ayah tidak pernah dilakukan. Hal ini di latar belakangi oleh ayah yang

berpendidikan tinggi, tidak berwawasan agama luas serta tidak taat dalam

beribadah. Keempat, pemberian nafkah oleh ayah maupun pemeliharaan

oleh ibu tidak pernah dilakukan. Hal ini dilatar belakangi oleh ayah atau

Page 92: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

79

ibu yang berpendidikan rendah, tidak berwawasan agama luas serta tidak

taat dalam beribadah.

2. Upaya ibu untuk mengingatkan mantan suami memberikan nafkah anak

setelah perceraian yang terjadi di MAN Salatiga, sangat bervariasi dalam

tindakannya. Pertama, tindakan ibu untuk mengingatkan mantan suami

tidak perlu dilakukan pada mantan suami (ayah) yang mempunyai

kesadaran untuk memberikan nafkah kepada anaknya. Kedua, tindakan ibu

untuk mengingatkan mantan suami dengan memintanya secara langsung

atau menyuruh anaknya meminta langsung kepada ayahnya. Hal ini

dilakukan pada mantan suami (ayah) yang kurang bertanggung jawab atau

berbelit-belit dalam pemberian nafkahnya. Ketiga, tindakan ibu untuk

mengingatkan mantan suami tidak pernah dilakukan. Hal ini dilakukan

pada mantan suami (ayah) yang memutus tali silaturahim setelah

perceraian, serta tidak bertanggung jawab dalam pemberian nafkahnya.

B. Saran-Saran

1. Untuk perundang-undangan

Undang-Undang perkawinan pasal 41 dan di dalam Kompilasi Hukum

Islam pasal 80, 81, dan 149 seharusnya di revisi dengan jelas dan

terperinci memberikan sanksi tegas maupun pemidanaan kepada orang

tua, baik ayah maupun ibu yang secara sengaja melalaikan tanggung

jawab terhadap anaknya.

Page 93: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

80

2. Untuk lembaga sekolah

Pihak sekolahan seharusnya membebaskan segala biaya operasional serta

memberikan beasiswa kepada siswa broken home yang tidak mampu.

Kemudian mengikutsertakan mereka (siswa broken home) dalam

kepanitian kegiatan sosial maupun kerohanian islam yang

diselenggarakan setiap tahunnya.

C. Penutup

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari atas segala kekurangan

dalam pembahasan skripsi ini. Sehingga untuk kesempurnaan skripsi ini, penulis

dengan sangat senang hati terbuka menerima saran, koreksi maupun pendapat dari

semua pihak.

Dengan penuh rasa syukur serta berserah diri kepada Allah SWT, akhirnya

penulisan skripsi ini dapat di selesaikan. Semoga dengan penulisan skripsi ini, di

harapan akan ada manfaat bagi kawan-kawan mahasiswa dapat lebih

mengembangkannya pada kebenaran dan perbaikan skripsi ini. Amin

Page 94: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

81

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zainuddin. Hukum Perdata Islam Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.

2006.

Asrori. Kewajiban pengadaan biaya hidup keluarga dalam hukum islam.

Penerbit IAIN Sunan Kali Jaga.yogyakarta:1987

Dahlan, Abdul Aziz. Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve. 1996.

Kompilasi Hukum Islam

Muchtar, Kamal. Asas-asas Hukum Islam tentang Perkawinan: Jakarta: Bulan Bintang. 1974.

Mulyana, Deddy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja

Rosdakarya

Munawaroh.Metodologi Penelitian. Jombang: Intimedia. 2012.

Munawir, Ahmad Warson. Al-Munawir Kamus Arab Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Progressif. Cetakan Keempat Belas. 1997.

Nashif, Syekh Manshur Ali. Mahkota Pokok-Pokok Hadis Rasulullah saw. Bandung: Sinar Baru Algesindo. 1993.

Rusyd, Al-Faqih Abu Walid Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Ibnu.

Terjemah Bidayatul Mijtahid wa Nihayatul Muqtashid (Analisa

Fiqih Para Mujtahid). Terjemahan oleh Imam Ghazali Said dkk.

Jakarta: Pustaka Amani, Cetakan Pertama. 2002.

Shihab, M. Quraish. Tafsir al-Mishbah, Pesan, Kesan dan Keseharian Al-Qur’an. Juz Empat Belas. Jakarta: Lentera Hati. Cetakan Kelima. 2006.

Page 95: PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/307/1/Muhammad.Latif_211 11 015.pdf · Selain orang tua merasa tidak cocok lagi dan memutuskan

82

Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974. Surabaya: Pustaka Tinta

Mas.1997

Zaerodin. 2012. Nafkah Hadhanah Dalam Putusan Verstek (Studi Kasus

Putusan No. 0413/Pdt.G/2008/PA.SAL). Skripsi, Jurusan Syari’ah.

Program Studi Al Ahwal Al Syakhsiyah. Sekolah Tinggi Agama

Islam Negeri Salatiga.