pemberdayaan usaha kecil rumput laut

10
PEMBERDAYAAN USAHA KECIL RUMPUT LAUT A. Nama Kegiatan Budidaya Rumput Laut 1. Latar Belakang Tingkat pengangguran yang tinggi dan kemiskinan absolut yang menimpa rakyat Indonesia khususnya masyarakat pesisir ditenggarai telah menyebabkan maraknya praktis prostisusi, konsumsi minuman keras dan narkoba, pencurian, perampokan, perkelahian antar kelompok masyarakat, dan tindak kriminal lainnya. Untuk mengatasi sejumlah permasalahan di atas dan secara simultan menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju dan sejahtera, kita harus mendayagunakan seluruh potensi pembangunan (SDA, SDM, SDB, dan social capital) secara efisien, berdaya saing, berkeadilan, dan berkelanjutan. Indonesia sebagai negara kepulauan yang hampir 75% wilayahnya berupa laut dengan kekayaan sumber daya kelautan (SDK) yang besar dan hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal, SDK sangat berpeluang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru dan keunggulan kompetitif yang dapat berkontribusi signifikan bagi kemajuan dan kemakmuran.

Upload: yadi-mps

Post on 20-Oct-2015

11 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PEMBERDAYAAN USAHA KECIL RUMPUT LAUT

A. Nama KegiatanBudidaya Rumput Laut1. Latar BelakangTingkat pengangguran yang tinggi dan kemiskinan absolut yang menimpa rakyat Indonesia khususnya masyarakat pesisir ditenggarai telah menyebabkan maraknya praktis prostisusi, konsumsi minuman keras dan narkoba, pencurian, perampokan, perkelahian antar kelompok masyarakat, dan tindak kriminal lainnya. Untuk mengatasi sejumlah permasalahan di atas dan secara simultan menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju dan sejahtera, kita harus mendayagunakan seluruh potensi pembangunan (SDA, SDM, SDB, dan social capital) secara efisien, berdaya saing, berkeadilan, dan berkelanjutan. Indonesia sebagai negara kepulauan yang hampir 75% wilayahnya berupa laut dengan kekayaan sumber daya kelautan (SDK) yang besar dan hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal, SDK sangat berpeluang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru dan keunggulan kompetitif yang dapat berkontribusi signifikan bagi kemajuan dan kemakmuran.Usaha (bisnis) budidaya rumput laut jenis Gracilaria sp (penghasil agar-agar) diyakini dapat mengatasi problema pengangguran dan kemisikinan yang tengah dihadapi masyarakat pesisir karena beberapa. Pertama, teknik produksi budidaya rumput laut jenis ini di tambak relatif mudah dan murah, resiko gagal panen sangat rendah, produktivitas tinggi, dan panen bisa dilakukan setiap 45 hari sekali atau sekitar 6 kali panen dalam setahun. Usaha budidaya rumput laut ini dapat dengan mudah dan relatif murah dilakukan di lahan bekas yang tidak digunakan (idle). Kedua, harga jual Gracilaria sp cukup tinggi dan menguntungkan produsen (pembudidaya). Ketiga, pasar untuk Gracilaria sp sangat besar dan terus meningkat seiring dengan terus bertambahnya penduduk dunia dan Indonesia (captive market). Keempat, usaha budidaya rumput laut di tambak dapat menyerap banyak tenaga kerja dan menciptakan multipliereffects ekonomi yang besar dan luas2. PartisipasiPartisipasi pemberdayaan rumput laut banyak diminati oleh masyarakat sekitar pantai. Dimana usaha ini sistem pengolahannya mudah dan panen dalam jangka waktu pendek. B. Program Kegiatan1. Program KegiatanPelaksanaan program ini adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia dalam mengelola sumberdaya potensial (pesisir dan laut) b. Muncul dan berkembangnya kelompok swadaya masyarakat yang mendukung pengelolaan sumberdaya laut dan pesisir 2. PartisipasiPenentuan kelompok-kelompok dampingan didasarkan pada tingkat keseriusan pengurus dan anggota kelompok dalam mengembangkan kelompoknya, selanjutnya kegiatannya difokuskan di laut atau pantai. Dalam kontek ini di bentuj kelompok-kelompok baru akan tetapi mendampingi dan membina kelompok-kelompok yang ada baik bentukan dari dinas instansi terkait ataupun bentukan perusahaan. Sehingga fokus kegiatan adalah melakukan pendampingan dan pembinaan secara intensif dalam upaya mengaktifkan kembali kelompok-kelompok yang ada supaya tidak tumpang tindih. Inilah sepintas gambaran rancangan program yang melatarbelakangi kegiatan kerjasama pemberdayaan rumput lautC. Evaluasi1. InputSecara garis besar, ada 3 kegiatan utama yang dilaksanakan dalam pemberdayaan rumput laut. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi masyarakat, potensi sumberdaya alam yang dimiliki dan kebutuhan masyarakat, (2) kegiatan pendampingan dalam bentuk bimbingan dan konsultansi yang dilakukan secara rutin dan intensif terhadap kelompok dampingan, dan (3) Kegiatan pelatihan baik pelatihan manajemen kelompok maupun pelatihan teknis. 2. ProsesBudidaya rumput laut dapat dilakukan di areal pantai lepas maupun di tambak. Dalam pembahasan sekarang ini kita akan menekankan pada budidaya di tambak. Hal ini mengingat peran TON yang tidak efektif jika diperairan lepas (pantai). Untuk budidaya perairan lepas dibedakan dalam beberapa metode, yaitu :a. Metode Lepas DasarDimana cara ini dikerjakan dengan mengikatkan bibit rumput laut pada tali - tali yang dipatok secara berjajar - jajar di daerah perairan laut dengan kedalaman antara 30 - 60 cm. Rumput laut ditanam di dasar perairan.b. Metode Rakit Cara ini dikerjakan di perairan yang kedalamannya lebih dari 60 cm. Dikerjakan dengan mengikat bibit rumput di tali - tali yang diikatkan di patok - patok dalam posisi seperti melayang di tengah - tengah kedalaman perairan.c. Metode Tali GantungJika dua metode di atas posisi bibit - bibit rumput laut dalam posisi horizontal (mendatar), maka metode tali gantung ini dilakukan dengan mengikatkan bibit - bibit rumput laut dalam posisi vertikal (tegak lurus) pada tali - tali yang disusun berjajar.d. Pemeliharaan dan aplikasi TON (Tambak Organik Nusantara) susulan. Selama budidaya, harus dilakukan pengawasan secara kontinyu. Khusus untuk budidaya di tambak harus dilakukaan minimal 1 - 2 minggu setelah penebaran bibit, hal ini untuk mengontrol posisi rumput laut yang ditebar. Biasanya karena pengaruh angin, bibit akan mengumpul di areal tertentu, jika demikian harus dipisahkan dan ditebar merata lagi di areal tambak.Kotoran dalam bentuk debu air (lumpur terlarut/ suspended solid) sering melekat pada tanaman, apalagi pada perairan yang tenang seperti tambak. Pada saat itu, maka tanaman harus digoyang - goyangkan di dalam air agar tanaman selalu bersih dari kotoran yang melekat. Kotoran ini akan mengganggu metabolisme rumput laut. Beberapa tumbuhan laut seperti Ulva, Hypea, Chaetomorpha, dan Enteromorpha sering membelit tanaman. Tumbuhan - tumbuhan tersebut harus segera disingkirkan dan dipisahkan dari rumput laut agar tidak menurunkan kualitas hasil. Caranya dengan mengumpulkannya di darat. Bulu babi, ikan dan penyu merupakan hewan herbivora yang harus dicegah agar tidak memangsa rumput laut. Untuk menghindari itu biasanya dipasang jaring disekeliling daerah budidaya. Untuk budidaya di tambak di lakukan dengan memasang jaring di saluran pemasukan dan pengeluaran.3. OutputHasil dari pemberdayaan rumput laut ini adalah menghasilkan berbagai pakan pokok bagi masyarakat indoneia dan penghasilan bagi masyarakat setempat. Salah satu manfaat dari budidaya laut adalah dihasilkan berbagai prodaj makanan antara lain :a. Agar agarMasyarakat pada umumnya mengenal agar - agar dalam bentuk tepung yang biasa digunakan untuk pembuatan puding. Akan tetapi orang tidak tahu secara pasti apa agar - agar itu. Agar - agar merupakan asam sulfanik yang meruapakan ester dari galakto linier dan diperoleh dengan mengekstraksi ganggang jenis Agarophytae. Agar - agar ini sifatnya larut dalam air panas dan tidak larut dalam air dingin.Sekarang ini penggunaan agar - agar semakin berkembang, yang dulunya hanya untuk makanan saja sekarang ini telah digunakan dalam industri tekstil, kosmetik, dan lain - lain. Fungsi utamanya adalah sebagai bahan pemantap, dan pembuat emulsi, bahan pengental, bahan pengisi, dan bahan pembuat gel. Dalam industri, agar - agar banyak digunakan dalam industri makanan seperti untuk pembuatan roti, sup, saus, es krim, jelly, permen, serbat, keju, puding, selai, bir, anggur, kopi, dan cokelat. Dalam industri farmasi bermanfaat sebagai obat pencahar atau peluntur, pembungkus kapsul, dan bahan campuran pencetak contoh gigi. Dalam industri tekstil dapat digunakan untuk melindungi kemilau sutera. Dalam industri kosmetik, agar - agar bermanfaat dalam pembuatan salep, krem, lotion, lipstik, dan sabun. Selain itu masih banyak manfaat lain dari agar - agar, seperti untuk pembuatan pelat film, pasta gigi, semir sepatu, kertas, dan pengalengan ikan dan daging.b. KeraginanKeraginan merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari unit D-galaktosa dan L-galaktosa 3,6 anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1 - 4 glikosilik. Ciri kas dari keraginan adalah setiap unit galaktosanya mengikat gugusan sulfat, jumlah sulfatnya lebih kurang 35,1%.Kegunaan keraginan hampir sama dengan agar - agar, antara lain sebagai pengatur keseimbangan, pengental, pembentuk gel, dan pengemulsi. Keraginan banyak digunakan dalam industri makanan untuk pembuatan kue, roti, makroni, jam, jelly, sari buah, bir, es krim, dan gel pelapis produk daging. Dalam industri farmasi banyak dimanfaatkan untuk pasta gigi dan obat - obatan. Selain itu juga dapat dimanfaatkan dalam industri tekstil, kosmetik dan cat.c. Algin (Alginat)Algin ini didapatkan dari rumput laut jenis algae coklat. Algin ini merupakan polimer dari asam uronat yang tersusun dalam bentuk rantai linier panjang. Bentuk algin di pasaran banyak dijumpai dalam bentuk tepung natrium, kalium atau amonium alginat yang larut dalam air.Kegunaan algin dalam industri ialah sebagai bahan pengental, pengatur keseimbangan, pengemulsi, dan pembentuk lapisan tipis yang tahan terhadap minyak. Algin dalam industri banyak digunakan dalam industri makanan untuk pembuatan es krim, serbat, susu es, roti, kue, permen, mentega, saus, pengalengan daging, selai, sirup, dan puding. Dalam industri farmasi banyak dimanfaatkan untuk tablet, salep, kapsul, plester, dan filter. Industri kosmetik untuk cream, lotion, sampo, cat rambut,. Dan dalam industri lain seperti tekstil, kertas, fotografi, insektisida, pestisida, dan bahan pengawet kayu.