pemberdayaan kelompok wanita tani melalui …repository.umrah.ac.id/508/1/jurnal uji.pdf ·...

14
PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI MELALUI PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI OLEH UJIRIATI NIM. 130565201105 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2018

Upload: lyminh

Post on 21-Mar-2019

254 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI MELALUI …repository.umrah.ac.id/508/1/JURNAL UJI.pdf · meningkatkan peran dalam membangun pembangunan pertanian dan ikut ... dan usaha bersama

PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI MELALUI PROGRAM

PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN DINAS

KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2015

NASKAH PUBLIKASI

OLEH

UJIRIATI

NIM. 130565201105

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2018

Page 2: PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI MELALUI …repository.umrah.ac.id/508/1/JURNAL UJI.pdf · meningkatkan peran dalam membangun pembangunan pertanian dan ikut ... dan usaha bersama

PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI MELALUI PROGRAM

PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN DINAS

KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2015

UJIRIATI

Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Maritim Raja Ali Haji

[email protected]

ABSTRAK

ABSTRAK

Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan upaya untuk

memandirikan wanita tani lewat pengwujudan potensi yang mereka miliki dengan

meningkatkan peran dalam membangun pembangunan pertanian dan ikut

berperan dalam program-program yang mengarah pada pemberdayaan perempuan

keberhasilan pembangunan pertanian tercermin dari tersedianya pangan yang

cukup pada setiap rumah tangga tani. Salah satu program pemerintah daerah

dalam mengembangkan sektor pertanian yaitu program pecepatan

penganekaragaman konsumsi pangan dengan sasaran Kelompok Wanita Tani.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberdayaan kelompok wanita

tani melalui program percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Dinas

Ketahanan Pangan Kabupaten Bintan Tahun 2015. Metode yang penelitian

gunakan adalah penelitian kualitatif. Konsep teori yang digunakan teori dari rian

nugroho tentang pemberdayaan perempuan dengan dimensi oprasionalnya antara

lain : akses, partisipasi, kontrol dan mafaat. Hasil penelitian menyimpulkan

bahwa: pelaksanaan Pemberdayaan kelompok wanita tani yang dilakukan dinas

ketahanan pangan melalui program P2KP telah berjalan namun belum optimal.

Hal ini dikarena masih ada kendala dalam pelaksanaan pemberdayaan dilapangan

seperti minim nya tenaga penyuluh dan kurangnya informasi yang sampai kepada

anggota kelompok wanita tani sehingga mengurangi partisipasi anggota dalam

pemanfaatan perkarangan dilapangan.

Kata kunci: Pemberdayaan, Kelompok Wanita Tani, Program P2KP

Page 3: PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI MELALUI …repository.umrah.ac.id/508/1/JURNAL UJI.pdf · meningkatkan peran dalam membangun pembangunan pertanian dan ikut ... dan usaha bersama

Abstract

Empowerment of women farmer group is an effort to establist women

farmers through the realization of their potential by increasing their role in

building agriculture and contributing to programs the lead to women’s

empowerment the success of the agricultural development program is reflected in

the availability of adequate food in every farm household. One of the local

goverment programs in developing the agricultural sector is a program of

diversification of food consumption with the target group of women farmers. The

purpose of this research is to know the empowerment of women farmer grup

through acceleration program of food regency of Bintan regency in 2015. The

method that research uses is qualitative research. The theoretical concepts used

by the theories of rian nugroho and the empowerments of women with their

oprasional dimensions inculde: access, participation, control and benefits. The

results of the study concluded that : implementation of empowerment of women

farmer group conducted by food security department through P2KP program has

been run but not yet optimal. This is in karnakan there are still obstacles in the

implementation of empowerment field suck as the lack of extension staff and lack

of informantion to the members farmer groups, thus reducing the participation of

members in the use of field prohibition.

Keywords: Empowerment, Women Farmer Grup, P2KP Program

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang pangan

menjelaskan bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling

utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin

dalam UUD RI 1945. Berpedoman dari proiritas pembangunan nasional maka

peningkatan ketersediaan pangan bagi seluruh warga negara menjadi salah satu

strategi yang harus diwujudkan bersama agar dapat tercapainya ketahanan

nasional.

Berdasarkan survey pola pangan harapan tahun 2015 tingkat kecukupan

gizi sayur-sayuran penduduk perwilayah Kabupaten Bintan segitar 81,0

(kg/kapital/Tahun) dengan angka kecukupan energi 2.150 (kkak/kapital/hari) dan

Page 4: PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI MELALUI …repository.umrah.ac.id/508/1/JURNAL UJI.pdf · meningkatkan peran dalam membangun pembangunan pertanian dan ikut ... dan usaha bersama

angka kecukupan protein 57 (gram/kapital/hari) dan meningkat 1.60 % pertahun.

Namun rata-rata konsumsi gizi sayuran yang terpenuhi Tahun 2015 segitar 69.9

(kg/kapital/Tahun). Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 68 tahun 2002

tentang ketahanan pangan yang telah dituangkan ke dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bintan Tahun 2015 – 2020. Disesuai

dengan Visi Dinas Ketahanan Pangan kabupaten Bintan “Terwujudnya Ketahanan

Pangan melalui Penganekaragaman dan Diversifikasi Pangan Berbasis Sumber

Daya Lokal Berlandaskan Kedaulatan Pangan dan Kemandirian Pangan”Dalam

melaksanakan tugas Dinas Ketahanan Pangan menyelenggarakan salah fungsinya

yaitu : Peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang ketersediaan pangan,

kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman

konsumsi dan keamanan pangan. Dinas Ketahanan Pangan melakukan

pemberdayaan untuk menopang ketahanan ekonomi dan ketahanan Nasional yang

berkelanjutan.

Menurut Sumodinigrat (1999), pemberdayaan masyrakat merupakan upaya

untuk memandirikan masyrakat lewat perwujudan potensi kemampuan yang

mereka miliki. Adapun pemberdayaan masyrakat senantiasa menyangkut dua

kelompok yang saling terkait, yaitu masyrakat sebagai pihak yang di berdayakan

dan pihak yang menaruh kepedulian sebagai pihak yang memberdayakan. Proses

pemberdayaan hendaknya dapat dituangkan dalam bentuk aksi nyata dan disertai

langkah-langkah pemberdayaan. Kabupaten Bintan memiliki peluang Potensi

pengembangan pertanian yang sangat baik didalamnya terdapat sector Tanaman

Pangan dan Hortikultura. Hal ini terlihat dari Luas lahan Potensial Tanaman

Pagan seluas 1.050 ha yang telah di usahakan 60 ha dan lahan Hotikultura seluas

Page 5: PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI MELALUI …repository.umrah.ac.id/508/1/JURNAL UJI.pdf · meningkatkan peran dalam membangun pembangunan pertanian dan ikut ... dan usaha bersama

21.611 ha dan baru di usahakan 3.664 ha ( BPS Kabupaten bintan tahun 2016).

Berdasarkan potensi lahan pertanian yang cukup menjanjikan namun belum di

manfaatkan secara optimal merupakan tantangan bagi pemerintah daerah

mengembangkan sektor pertanian menjadi salah satu sektor andalan daerah.

Dalam pencapaian ketahanan pangan, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bintan

telah melakukan berbagai cara, salah satunya melalui program Percepatan

Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) merupakan implementasi dari

rencana strategis kementrian pertanian yang keempat yaitu suksesnya pertanian

yaitu salah satunya ialah mengenai peningkatan disversifaksi pangan dengan

tujuan untuk meningkatkan keanekaragaman pangan sesuai dengan krateristik

wilayah lokal.

Sasaran program P2KP adalah Kelompok Wanita Tani yang memiliki

kekuatan kunci dalam perannya bermasyarakat. Diantaranya yang sangat potensial

perannya adalah dalam berorganisasi, karena itu dimasyarakat tani yang kita

mengenal istilah kelompok wanita tani. Kelompok Wanita Tani atau sering

disingkat KWT yang merupakan lembaga yang memiliki kemampuan untuk

memberikan dampak positif pada kehidupan sosial anggotanya, dan manfaat

lanjutan hal ini bagi komunitas desanya.

Melalui program p2kp Anggota Kelompok Wanita Tani diberikan

pemberdayaan, kelompok wanita tani menjadi sasaran program adalah ibu rumah

tangga, sehingga harapan kedepan peran wanita tidak hanya sebagai ibu rumah

tangga, namun juga mampu memproduksi bahan pangan dari pekarangan

rumahnya. Kelompok wanita tani merupakan suatu lembaga sosial yang berfungsi

sebagai wadah bagi anggotanya untuk belajar, bekerja sama, dan usaha bersama.

Page 6: PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI MELALUI …repository.umrah.ac.id/508/1/JURNAL UJI.pdf · meningkatkan peran dalam membangun pembangunan pertanian dan ikut ... dan usaha bersama

Program P2KP baru dimulai di Tahun 2010 dan dilaksanakan oleh

Kelompok Wanita Tani. Melalui kelompok wanita tani inilah program P2KP

diinformasikan kepada sesama anggota. Kelompok wanita tani sebagai lembaga

sosial di samping sebagai wadah berkumpulnya anggota dalam bertukar

informasi. Keberhasilan program P2KP sangat bergantung pada peranan

kelompok wanita tani. Secara peranan, kelompok wanita tani bisa dilihat dari unit

belajar, kerjasama, dan produksi. Sehingga prospek, kemajuan dan keberhasilan

pelaksanaan program P2KP sangat tergantung pada peranan peranan kelompok

wanita tani.

Upaya penganekaragaman konsumsi pangan ini telah dilaksanakan, namun

masih ditemui permasalahan. Adapun permasalahan yang dihadapi adalah: Belum

tercapainya skor keragaman dan keseimbangan konsumsi pangan dan gizi dimana

dari dan belum optimalnya pemberian insentif bagi dunia usaha dan masyarakat

yang mengembangkan aneka produk olahan lokal, lambatnya perkembangan,

penyebaran, dan penyerapan teknologi pengolahan pangan lokal untuk

meningkatkan kepraktisan dalam pengolahan, nilai gizi, nilai ekonomi kurangnya

fasilitas pemberdayaan ekonomi untuk meningkatkan eksebilitas pangan yang

beragam, bergizi, seimbang dan aman.

Permasalahan lain juga terlihat di lapangan masih banyak kelompok

wanita tani di yang masih belum efektif dalam melaksanakan program P2KP serta

peran kelompok yang dirasa belum maksimal. Seperti dalam kegiatan pemafaatan

lahan pekarangan untuk pengembagan pangan (P2KP) melalui kawasan rumah

pangan lestari (KRPL) dari Tahun 2010 S/D 2015 dan 2016 berjumlah 51

kelompok Wanita Tani (KWT) sekabupaten Bintan yang masih berjalan aktif

Page 7: PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI MELALUI …repository.umrah.ac.id/508/1/JURNAL UJI.pdf · meningkatkan peran dalam membangun pembangunan pertanian dan ikut ... dan usaha bersama

hingga saat ini ada 29 kelompok wanita tani. (Badan Pelaksana Penyuluhan dan

Ketahanan Pagan Kabupaten Bintan 2015). Dari uraian diatas, dan fenomena-

fenomena ang terjadi di lapangan maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian lebih jauh dan menyusun suatu usulan penelitian dengan judul:

Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) melalui Program Percepatan

Penganekaragaman Konsumsi Pangan(P2KP) Dinas Ketahanan Kabupetan Bintan

2015.

Perumusan Masalah

Dilihat dari pembahasan-pembahasan yang terdapat pada latar belakang

masalah serta melalui observasi dilapangan, maka rumusan masalah didalam

penelitian ini, yaitu : ” Bagaimana Pemberdayan Kelompok Wanita Tani

Melalui Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Dinas

Ketahanan Kabupetan Bintan Tahun 2015?”

Tujuan Penelitian

Dilaksanakannya penelitian ini, bertujuan untuk :Untuk mengetahui

Pemberdayan Kelompok Wanita Tani Melalui Program Percepatan

Penganekaragaman Konsumsi Pangan Dinas Ketahanan Kabupetan Bintan Tahun

2015.

METODE PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan yang di teliti, maka jenis penelitian yang di

gunakan yaitu deskritif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif

merupakan penelitian yang berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat,

Page 8: PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI MELALUI …repository.umrah.ac.id/508/1/JURNAL UJI.pdf · meningkatkan peran dalam membangun pembangunan pertanian dan ikut ... dan usaha bersama

kepercayaan, orang yang akan di teliti dan bukan berupa angka. Di mana menurut

Meleong (2007:4) bahwa penelitian kualitatif Metodelogi kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mengetahui hasil dari program pemberdayaan dinas ketahanan

pangan Kabupaten Bintan tahun 2015, maka penulis menggunakan teori dari Rian

nugroho (2008) yang mengemukan ada 4 indikator pemberdayaan perempuan,

yaitu:

A. Indikator Akses

Dalam arti kesamaan hak dalam mengakses sumber daya-sumber daya

produktif di dalam lingkungan. Saifullah (2002) menyatakan akses pangan terdiri

dari akses ekonomi dan akses fisik. Akses fisik yang berkaitan dengan

keterjangkauan pangan yang secara fisik mudah dicapai individu dalam rumah

tangga. Menyangkut akses yang maksud peneliti berupa akses informasi yang

memudah Kelompok Wanita Tani mengetahui tetang program P2KP yang

disediakan Dinas Ketahan Pangan untuk menujang keberhasilan Pemberdayaan

Kelompok Wanita Tani (KWT) melalui program Percepatan Penganekaragaman

Konsumsi Pangan (P2KP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bintan. akses

dalam program percepatan penganekargaman konsumsi pangan(P2KP)

sebenarnya sudah ada namun tidak semua wanita tani mengatahui, karena selain

adanya syarat yang harus di penuh untuk mengikuti program ini dan juga

kaberhasilanya dipengaruhi kerja sama yang baik dari penyuluh lapangan dengan

Page 9: PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI MELALUI …repository.umrah.ac.id/508/1/JURNAL UJI.pdf · meningkatkan peran dalam membangun pembangunan pertanian dan ikut ... dan usaha bersama

kelompok sasaran sehingga mengoptimalkan akses informasi yang sama pada

semua anggota Kelompok Wanita Tani.

B. Indikator partisipasi

Yaitu keikutsertaan dalam mendayagunakan aset atau sumber daya yang

terbatas tersebut dimana partisipasi dapat juga berarti bahwa pembuat keputusan

dalam hal ini pihak Dinas Ketahanan Pangan yang menjalankan program

Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) menyarankan

kelompok atau masyarakat ikut terlibat dalam bentuk penyampaian saran,

pendapat dan keterampilan. Partisipasi kelompok wanita tani kurangnya

kesadaran Kelompok Wanita Tani akan pentingnya membudidayakan tanaman

lokal untuk memenuhi kebutuhan keluarga, padahal dari dinas sediri sudah

berupaya memfasilitasi kelompok wanita tani dalam KTNA ataupun dalam

pertemuan-pertemuan gapoktan lainya.

C. Indikator Kontrol/Pengawasan

Yaitu bahwa lelaki dan perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk

melakukan kontrol/pegawasan atas pemanfaatan sumber daya-sumber daya

tersebut. Pengawasan dalam program P2KP sudah dilakukan untuk keberhasilan

program. Namun belum optimal karena adanya kendala-kendala seperti kurangnya

tenaga pedamping dan sering pendamping tidak hadir dalam pelakasanaan

Program P2KP. Terkait mengembangkan potensi pertanian yang ada di Kabupaten

Bintan untuk menunjang tubuh kembang perekonomian keluarga Dinas

Ketahanan Pangan Kabupaten Bintan dalam melakukan pengawasan harus

menjalin hubungan kerja yang efektif.

Page 10: PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI MELALUI …repository.umrah.ac.id/508/1/JURNAL UJI.pdf · meningkatkan peran dalam membangun pembangunan pertanian dan ikut ... dan usaha bersama

D. Indikator Manfaat

Yaitu bahwa lelaki dan perempuan harus sama-sama menikmati hasil-hasil

pemanfaatan sumber daya atau pembangunan secara sama dan setara pada tahap

ini merupakan tahap dimana sudah selesainya hubungan secara formal dengan

kegiatan pemberdayaaan pada kelompok sasaran. Manfaat dari program

Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) terutama dalam

tersedia kebutuhan pangan keluarga. Dapat di analisi bahwa kegiatan P2KP

dengan konsep KRPL sudah berdampak baik Kelompok Wanita Tani.

Berdasarkan latar belakang tentang kebijakan percepatan penganekaragaman

Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal mampu memberikan daya ungkit

yang kuat bagi penyediaan pangan yang berbasis pada potensi sumber daya lokal.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh di lapangan berkaitan

dengan judul penelitian yaitu melihat pemberdayaan Kelompok Wanita Tani

Melalui Program percepatan pengaanekaragaman konsumsi pangan Dinas

Ketahanan Pangan Kabupaten Bintan Tahun 2015, maka dapat disimpulkan

Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan melalui Kawasan

Rumah Pangan Lestari di Kabupaten Bintan telah dilaksanakan pada Tahun 2010

sampai Tahun 2015 dengan jumlah 51 desa sasaran kegiatan 1 kelompok wanita

tani dalam 1 (satu) desa. dari hasil wawancara dengan informan, peneliti

mendapatkan data bahwa pada tahun 2015, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten

Bintan telah melakukan pemberdayaan pada Kelompok Wanita Tani dengan

melaksanakan program P2KP bentuk dukungan pemerintah kepada wanita tani

Page 11: PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI MELALUI …repository.umrah.ac.id/508/1/JURNAL UJI.pdf · meningkatkan peran dalam membangun pembangunan pertanian dan ikut ... dan usaha bersama

dengan mengembangkan sumber daya manusia melalui pengoptimal lahan

perkarangan.

Dalam Pelaksanan Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan

akses informasi sudah di sediakan tapi masih terbatas sehingga akses informasi

yang sampai Kekelompok Wanita Tani (KWT) hanya sosialisasi dari pendamping.

Untuk partisipasi kelompok wanita sudah baik namun dalam program P2KP

dilakukan secara bertahap sehingga Kelompok Wanita Tani yang mengajukan

proposal harus menunggu giliran untuk dapat bantuan KRPL dan setiap tahunnya

ada tim penilai kawasan rumah pangan lestari untuk menentukan siapa yang

selanjutnya medapatkan bantuan KRPL sehingga hanya sebagian kelompok

wanita tani yang partisipasi aktif dalam kegiatan program P2KP. Dalam

pengawasan program pemberdayaan sudah dilakukan, pengawsan perlu dilakukan

untuk menunjang keberhasilan program P2KP. program P2KP dikatakan berhasil

apabila tujuan dari program P2KP sudah tercapai dengan baik apa bila makin

banyak yang memfaatkan perkarangan sebagai sumber pagan keluarga.

pengawasan dalam program P2KP dilapangan terlihat dari data masih kurang

karena masih kurangnya tenaga penyuluh lapangan yang bertugas mendampingi

dan membimbing secara teknis kekegiatan KRPL kelompok dan menjadi ujung

tombang keberhasil Kelompok Wanita Tani (KWT) didesa.

Bebagai hal pada saat evaluasi program P2KP meliputi berbagai hal mengenai

kondisi wanita tani telah dilakukan sehingga memberikan dampak baik bagi

Kelompok Wanita Tani (KWT) berdasarkan latar belakang pemerintah

melaksanakan program percepatan penganekaragaman konsumsi pangan adalah

untuk meningkatkan kebutuhan pangan keluarga wanita tani dan menguragi

Page 12: PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI MELALUI …repository.umrah.ac.id/508/1/JURNAL UJI.pdf · meningkatkan peran dalam membangun pembangunan pertanian dan ikut ... dan usaha bersama

pengeluaran terhadap konsumsi pangan. namun masih ada hambat dalam

pemeberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) Melalui Program Percepatan

Penganekaragaman Konsumsi Pangan yaitu akses yang tebatas dan pengawasan

yang kurang sehingga berdampak pada partisipasi pada KWT dan belum

optimalnya pemanfaatan lahan perkarang meningakatkan kegiatan P2KP yang

secara berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian 2010. Rencana Strategis

Tahun 2010-2014. Badan Penyluhan dan Pengembangan Sumberdaya

Manusia Pertanian. Kementrian Pertanian. Jakarta.

Bungin, Burhan. 2001. Metode Penelitian Sosial: Format-Format Penelitian

Kuantitaif Dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga Universitas Pers

Departemen Pertanian (2009) Peta Ketahanan Pangan Kerentanan Pangan

Indonesia. Dewan Ketahanan Pangan. Resrieved Agust 15, 2013, from

htpp:/bpk.deptan.go.id/files/FSVA_Report.pdf

Kartasasmita, Ginanjar. 1997, Pemberdayaan Masyarakat, Bandung : Penerbit

Alumni.

Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja

Rosda Karya.

Nugroho, Riant.2008. Public Policy: Teori Kebijakan – Analisis Kebijakan –

Proses. Jakarta: Elex Media komputindo

Sulistyani, 2004. Kemitraan dan Model-Model Pemberdayan. Yogyakarta :

Page 13: PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI MELALUI …repository.umrah.ac.id/508/1/JURNAL UJI.pdf · meningkatkan peran dalam membangun pembangunan pertanian dan ikut ... dan usaha bersama

Graha Ilmu.

Suharjo. (2005). Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara

Suharto, Edi. 2006. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat:

Kajian Strategi Pembengunan Kesejahterahan Sosial dan Pekerjaan

Sosial. Bandung: Refika Aditama

B. Jurnal-jurnal

Adzimad Tinur Harque, Budi Setiawati, Nuryati Mustari, Peran Pemerintah

Daerah dalam Pemberdayaan Perempuan di Kelurahan gowa Kecamatan

Somba Opu Kabupaten Gowa Vol. IV No. 1 April 2014

Dewi Purwanti. 2015. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Program Ketahanan

Pangan Di Desa Kayu Ara Kecamatan Jelimpo Kabupatrn Landak.

Jurnal S1- Ilmu Sosiatri Vol. 4 No. 3 Edisi September 2015

Dwi Sadono (2008) tetang Pemberdayaan Petani: Paradigma Baru

Penyuluhan Pertanian Di Indonesia. ISSN: 1858-2664 Maret 2008, Vol. 4

No. 1

C. Peraturan Perundang-undang

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tetang Pengembagan Konsumsi Pangan

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tetang Kebijakan Percepatan

Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal

Page 14: PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI MELALUI …repository.umrah.ac.id/508/1/JURNAL UJI.pdf · meningkatkan peran dalam membangun pembangunan pertanian dan ikut ... dan usaha bersama