pemberdayaan ekonomi masyarakat di komunitas...

184
PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS ECO BUSINESS INDONESIA KELURAHAN KEDAUNG KECAMATAN PAMULANG KOTA TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) OLEH: KHAIRUL ANAM 1112054000021 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M/1439 H

Upload: vuongkiet

Post on 02-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS ECO

BUSINESS INDONESIA KELURAHAN KEDAUNG KECAMATAN

PAMULANG KOTA TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial

(S.Sos)

OLEH:

KHAIRUL ANAM

1112054000021

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017 M/1439 H

Page 2: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang
Page 3: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang
Page 4: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

ABSTRAK

Khairul Anam

Page 5: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS ECO

BUSINESS INDONESIA KELURAHAN KEDAUNG KECAMATAN

PAMULANG KOTA TANGERANG SELATAN

Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang terus

membayangi pelaksanaan pembangunan yang ada. Kemiskinan di sini ditandai

dengan adanya pengangguran, keterbelakangan dan ketidakberdayaan. Oleh sebab

itu, apabila kehidupan saat sekarang belum memenuhi kondisi ideal tersebut,

selalu ada dorongan untuk melakukan usaha guna mewujudkan dari pra sejahtera

ke sejahtera.

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pelaksanaan, faktor-

faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui

program pemberdayaan tenaga kreatif (PETAKA) di Komunitas Eco Business

Indonesia (EBI) Kelurahan Kedaung Kecamatan Pamulang Kota Tangerang

Selatan.

Metodologi penelitian karya ilmiah ini menggunakan pendekatan

kualitatif. Dimana pendekatan kualitatif menurut Tylor sebagaimana dikutip Lexi

J.Moleong adalah prosedur sebuah penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata, tertulis atau lisan dari orang dan prilaku yang dapat diamati.1

Hasil temuan lapangan yang penulis dapatkan terkait pelaksanaan

pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program PETAKA di EBI adalah

dengan cara (1) pelatihan usaha, hal ini berupa pemberian life skill dalam

membuat kerajinan kreatif berbahan dasar sampah dengan metode demontrasi dan

contoh dan menjadi professional trainer. (2) pendampingan dengan metode

sharing yang hal tersebut membuat peserta program PETAKA tetap bisa punya

daya saing. (3) permodalan berupa pemberian fasilitas bahan pembuatan

handycraft dan fasilitasi alat menjahit. (4) jaringan bisnis dengan menggunakan

system quadro heliq yang telah menghasilkan kerjasama dengan Hillo Teen, Bank

Indonesia, Dompet Dhuafa, Nutrifood, BNPT, dan DKPP Dinas Kebersihan dan

Pertamanan Kota Tangerang Selatan. Adapun faktor pendukung (1) Networking

(2) Kepercayaan Publik dan (3) Reward. Sedangkan faktor penghambat (1)

Quality control (2) tidak ada panduan atau standar operasional prosedur (SOP).

Dengan demikian, pemberdayaan ekonomi masyarakat di Komunitas Eco

Business Indonesia Kelurahan Kedaung Kecamatan Pamulang Kota Tangerang

Selatan adalah untuk mengupayakan masyarakat agar produktif, kreatif bersumber

dari lingkungan sekitar dalam mengembangkan kehidupannya secara tanggung

jawab terhadap masalah sosial khususnya sampah yang mereka hadapi.

1 Lexi J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2001), Cet.ke-15, h.3.

Page 6: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahiwabarakatuh,

Alhamdulillahirobbil, segala puji hanya pada-MU satu-satu zat yang

kusembah Allah SWT. Atas karunia, ridho dan kekuatan dari-NYA lah penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat Di Komunitas Eco Bussines Indonesia Kedaung Pamulang Kota

Tangerang Selatan” sebagai syarat dalam memperoleh gelar sarjana Strata Satu

(S-1) Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Program Studi Pengembangan

Masyarakat Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sholawat

dan salam teriring abadi dengan doa keselamatan kepada nabi besar kita, nabi

Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta pengikutnya hingga akhir zaman.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak motivasi bimbingan baik

secara moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penulisan skripsi ini, ucapan terimakasih tersebut penulis tunjukkan kepada:

1. Bapak Dr. Arief Subhan, M.Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta beserta

jajarannya.

2. Ibu Wati Nilamsari, M.Si Selaku Ketua Program Studi Pengembangan

Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

3. Bapak Muhtadi, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah luar biasa

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini melalui nasehat,

motivasi, dan doa’a yang selalu beliau berikan kepada penulis.

4. Seluruh dosen Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah ihklas mengamalkan ilmunya kepada

penulis.

5. Kedua orang tua ku tercinta, Abi H. Kamaluddin dan Ummi Hj. Surasmi

dengan untaian doa yang telah tiada lelah memberikan dukungan moril

maupun materil, tanggung jawabnya yang besar serta rela berkorban jiwa

dan raga dalam memberikan fasilitas kehidupan demi keberlangsungan

pendidikan dan kesuksesan puteranya. Atas curahan cinta dan kasih

sayang yang tiada putus, mengajarkan penulis untuk selalu kuat, tabah dan

tegas dalam menjalani hidup sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Kepada Adek-adek ku tercinta Rukmiati dan Muzakki yang lagi menghafal

al-Qur’an semoga cepat terselesaikan hafalannya 30 Juz, kalian adalah

semangat kaka untuk terus berprestasi dan mengekplor diri.

7. Kepada Arianne Sarah “AMUR” sosok perempuan hebat dan

menginspirasi yang selalu memberikan doa dan motivasi dalam penulisan

secara baik demi kelancaran skripsi ini.

8. Kepada Om Jufriadi, Om H. Alimuni Satrah, Om H. Ahmad Fauzi, Kaka

Hanafi, Om Sudar, dan Tante Hasanah yang telah banyak memberikan

dukungan baik hal tersebut berbentuk materi, motivasi agar penulis tetap

semangat dalam melaksanakan kuliah sampai selesai.

Page 8: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

9. Kepada teman-teman Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam

angkatan 2012 Ahmad Firdaus, Nurfikriansyah, Zuyin Arwani, Lilis

Okviyani, Faisal Amin, Nurlaila, Diqu Zarobi Alfadia, Nurdin Arraniri,

Imam Ramadhan, Dwiki Handika, Diwko Maxi, Syachul Hamdi, Idha

Chusaini, Arif Rahman Hadi, Ayu Triana, dan lainnya, terimakasih atas

doa, dukungan motivasi dan kebersamaannya sampai saat ini.

10. Kepada Satgas GAN UIN Jakarta, WikiDPR, Euro Manajement,

Himpunan Mahasiswa Islam, Lentera Huma Berhati, Himpunan

Mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Satria Tim Alfa,

Jaring Mahasiswa Lumbung Informasi Rakyat, dan Forum Komunikasi

Mahasiswa Santri Banyuanyar yang telah memberikan penulis space untuk

mengaktualisasikan diri dan berproses menjadi lebih baik.

11. Kepada sahabat dan orang terdekat dengan penulis, yang tidak bisa

disebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan dan doa yang telah

diberikan.

12. Kepada Abang sekaligus guru saya Edy Fajar Prasetyo selaku Founder

Eco Business Indonesia, seluruh Ceo-Founder dan ibu-ibu yang terlibat

dalam penelitian ini di Kedaung Pamulang Kota Tangerang Selatan yang

telah membantu penulis dalam proses penelitian.

Harapan dan doa senantiasa panjatkan kepada Allah SWT agar semua

kebaikan yang telah diberikan kepada penulis terbalas lebih indah. Amin

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan

masih banyak kekurangan karena keterbatasan yang penulis miliki serta

kesulitan dalam melaksanakan penelitian dan penulisan, oleh karena itu

Page 9: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi

kesempurnaan skripsi ini.

Wassalamua’alaikum warahmatullahi wabarkatuh,

Jakarta, 11 September 2017

Penulis

Khairul Anam

Page 10: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah ......................................... 9

C. Tujuan dan Manfaat .......................................................................... 9

D. Metodologi Penelitian ...................................................................... 10

E. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 19

F. Sistematika Penulisan ....................................................................... 22

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pemberdayaan Masyarakat................................................................ 1

1. Pengertian Pemberdayaan .......................................................... 1

2. Tahapan Kegiatan Pemberdayaan .............................................. 27

3. Strategi Pemberdayaan Masyararakat Berkelanjutan.................. 28

4. Tujuan Pemberdayaan ................................................................ 29

B. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat ................................................ 32

1. Pengertian Pemberdayaan Ekonomi .......................................... 32

2. Ekonomi Masyarakat ................................................................. 37

3. Upaya Pemberdayaan Ekonomi ................................................. 38

Page 11: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

4. Cakupan Pemberdayaan Ekonomi ............................................. 40

5. Prinsip Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat ............................. 41

C. Komunitas ......................................................................................... 44

1. Konsep Komunitas ..................................................................... 44

2. Ciri-Ciri Komunitas ................................................................... 45

3. Pentingnya Komunitas Dalam Pemberdayaan Masyarakat ........ 47

D. Kreativitas ........................................................................................ 49

1. Pengertian Kreativitas ................................................................ 49

2. Ciri-Ciri Kreativitas ................................................................... 51

3. Kreativitas Dalam Pengelolaan Sampah .................................... 51

4. Pegertian Sampah ....................................................................... 53

5. Jenis-Jenis Sampah ..................................................................... 53

6. Sistem Pengelolaan Sampah ...................................................... 54

E. Green Business .................................................................................. 75

1. Green Business dan Dampak Penerapannya ............................... 57

2. Tipe Green Business ................................................................... 58

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Profil Eco Business Indonesia ........................................................... 60

1. Sejarah Eco Business Indonesia ................................................. 60

2. Visi dan Misi .............................................................................. 61

3. Letak Geografis Eco Business Indonesia ................................... 61

4. Program Eco Business Indonesia ............................................... 61

5. Struktur Eco Business Indonesia ................................................ 64

6. Keanggotaan Eco Business Indonesia ........................................ 65

Page 12: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

B. Pengelolaan dan Pengembangan Pendanaan Eco Business

Indonesia .......................................................................................... 65

1. Sumber pendanaan ..................................................................... 65

2. Pengelolaan dan Pengembangan Keuangan ............................... 67

C. Mitra Kerjasama dan Kolaborasi Eco Business Indonesia .............. 68

D. Produk-Produk Eco Business Indonesia .......................................... 69

E. Karya dan Penghargaan .................................................................... 69

BAB IV ANALISIS TEMUAN LAPANGAN

A. Pelaksanaan Pemberdayaan Ekonomi di Eco Business

Indonesia .......................................................................................... 71

1. Proses Perencanaan .................................................................... 72

a. Social Mapping .................................................................... 72

b. Participatory Rural Appraisal ............................................. 74

2. Proses Pelaksanaan ..................................................................... 77

a. Pelatihan Usaha .................................................................... 80

b. Pendampingan ...................................................................... 85

c. Permodalan ........................................................................... 87

d. Jaringan Bisnis ..................................................................... 90

3. Proses Pelembagaan ................................................................. 98

a. Penguatan Sumber Daya Manusia ........................................ 99

b. Pembinaan Kader ................................................................. 100

4. Sistem Pendanaan ....................................................................... 102

a. Penjualan Produk ................................................................. 103

b. Training handycraft .............................................................. 104

Page 13: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

c. Membuat Ide-Ide Kreatif ...................................................... 105

5. Proses evaluasi ........................................................................... 107

B. Faktor Pendukung dan Penghambat .................................................. 108

1. Pendukung .................................................................................. 108

2. Penghambat ................................................................................ 110

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 111

B. Saran ................................................................................................. 112

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 113

LAMPIRAN .................................................................................................. 117

Page 14: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Theoretical Sampling........................................................................ 16

Tabel 2 Tinjauan Pustaka .............................................................................. 20

Tabel 3 Daftar Anggota Komunitas Eco Business Indonesia ......................... 65

Tabel 4 Proses Pemetaan Sosial .................................................................... 74

Tabel 5 Proses Partisipatory Rural Appraisal ............................................... 75

Tabel 6 proses pelaksanaan pemberdayaan ekonomi Komunitas Eco

Business Indonesia ......................................................................................... 95

Tabel 7 hasil pendapatan peserta program pemberdayaan tenaga

kreatif di Komunitas Eco Business Indonesia ............................................... 97

Tabel 8 proses pelembagaan pemberdayaan ekonomi di Komunitas Eco

Business Indonesia ......................................................................................... 106

Page 15: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Dosen Pembimbing Skripsi

Lampiran 2 Surat Keterangan Pengajuan Judul Skripsi

Lampiran 3 Daftar Wawancara

Lampiran 4 Time Scadule Penelitian Skripsi

Page 16: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

terus membayangi pelaksanaan pembangunan yang ada. Kemiskinan di

sini ditandai dengan adanya pengangguran, keterbelakangan dan

ketidakberdayaan. Oleh karena itu, kemiskinan menjadi prioritas utama

dalam pelaksanaan pembangunan nasional serta tidak dapat ditunda

penanggulangannya.2 Hal ini sebagai reaksi terhadap pembangunan

nasional yang memiliki bias-bias kekuasaan yang menempatkan penguasa

dengan kepentingannya pada posisi dominan.

Memberdayakan masyarakat miskin, mengurangi kesenjangan

sosial dan menciptakan tatanan sosial-ekonomi yang benar-benar

berkeadilan harus diakui bukanlah hal yang mudah. Mengingat dalam

pelaksanaan pemberdayaan memungkinkan pelaksanaan pembangunan

yang memanusiakan manusia. Dalam pandangan ini pelibatan masyarakat

dalam pembangunan lebih mengarah kepada bentuk partisipasi bukan

mobilisasi.3

Pemberdayaan masyarakat tidak hanya sebatas teori tentang

bagaimana mengembangkan daerah pedesaan atau masyarakat yang

termarjinalkan tetapi harus mencerminkan pada tindakan masyarakat dan

2 Dwi Pratiwi Kurniawati, dkk., “Pemberdayaan Masyarakat Di Bidang Usaha

Ekonomi:Studi Pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto”, Administrasi

Publik (JAP), no.4 (Februari 2013): h. 9. 3 Soetomo, Pembangunan Masyarakat (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012),

h.37.

Page 17: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

kesadaran diri untuk bisa berperan aktif dalam segala bentuk empowering

yang berkeadilan.

Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat memiliki epistimologis

logis dan sadar dalam kewajiban sosial yang menjadikan sebuah program

pengentasan kemiskinan yang bersifat solutif. Hal ini berbanding lurus

dengan tujuan dari pengembangan masyarakat dalam membangun struktur

dan proses alternatif, didasarkan pada kerjasama bukan konflik4

Kemiskinan atau lebih tepat disebut perangkap kemiskinan

(deprivation trap) menurut Chambers seperti dikutip Bagong Suyanto

dalam bukunya yang berjudul anatomi kemiskinan dan strategi

penanganannya selain berkaitan dengan ketidakmampuan sebuah keluarga

untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, juga kerentanan,

ketidakberdayaan, keterisolasian dan kelemahan jasmani. 5

Dalam perspektif pengembangan masyarakat kemiskinan dianggap

sebagai sebuah kondisi ketidakberdayaan relatif sehubungan dengan

kesempatan setiap rumah tangga sebagai basis kekuatan sosial. Lebih

lanjut diasumsikan, terjadinya keterbelakangan suatu komunitas bukan

disebabkan oleh kebodohan dan ketidak mampuan masyarakat terhadap

tekanan struktural yang disebabkan oleh model pembangunan

pertumbuhan yang mengabaikan hak asasi manusia.6

4 Zubaedi, Pengembangan Masyarakat : Wacana dan Praktek (Jakarta: Prenada

Media Group, 2013), Cet. ke-1, h.51. 5 Bagong Suyanto, Anatomi Kemiskinan dan Strategi Penanganannya (Malang:

In-Trans Publishing, 2015), h. 5. 6 Zubaedi, Wacana Pembangunan Alternatif (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,

2007), h. 175.

Page 18: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Pengalaman selama ini telah banyak mengajarkan bahwa masalah

kemiskinan cenderung makin sulit ditangani karena sering kali diperparah

oleh adanya kesenjangan sosial yang terlampau lebar, dan bahkan

sejumlah kasus diperparah karena adanya perlakuan yang tidak adil, yang

melahirkan marginalisasi.

Kondisi sosial tersebut seperti perubahan dalam jumlah penduduk

dan ideologi yang memperkuat sikap prasangka dan prilaku diskriminasi

terhadap kelompok tertentu. Sikap dan tindakan-tindakan ini pada

umumnya diarahkan pada kelompok yang sudah menderita akibat dampak

negatif dari perubahan sosial yang cepat sehingga bisa menjerumuskan

pada lingkaran kemiskinan.7

Kelemahan dan kekeliruan dari berbagai program penanggulangan

kemiskinan yang dicanangkan adalah bermula dari kebijakan

pembangunan yang hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi makro,

cenderung sentralistik atau terpusat, sehingga tidak peka pada kebutuhan

lokal dan tidak pula peka pada aspirasi sosial masyarakat miskin.

Model pembangunan pro pertumbuhan yang meyakini terjadinya

tricle down effect ternyata tidak mampu mengangkat kesejahteraan

penduduk miskin. Sebaliknya, yang terjadi trickle up effect atau malahan

akan terjadi production squeeze mengingat program pembangunan yang

direncanakan top down, sehingga sering kali tidak sesuai dengan masalah-

masalah ketika dihadapi dan kebutuhan masyarakat bawah yang menjadi

tujuan pembangunan.

7 Abu Huraera, Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat (Bandung:

Humaniora, 2002), Cet. ke-2, h.131-132.

Page 19: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Selain itu, para perencana dan penentu kebijakan yang

menggariskan sasaran pembangunan dan mengalokasikan sumber dana

sering berada di bawah tekanan situasi untuk memproduksi hasil

kuantitatif dalam waktu singkat, sehingga mereka cenderung menekankan

sasaran-sasaran dari atas. Keadaan ini sangat wajar jika program

pembangunan pro pertumbuhan tidak berdampak besar dalam

memperbaiki kondisi sosial ekonomi masyarakat lapis bawah. Akibatnya,

segmen masyarakat yang miskin tetap dalam kondisi miskin, bahkan ada

yang bertambah miskin, sedangkan kelompok masyarakat yang kaya

bertambah kaya.8

Di sisi lain, berbagai program penanggulangan kemiskinan yang

dikucurkan acapkali juga bersifat karitatif dan memposisikan masyarakat

sebagai objek. Dengan memandang kemiskinan hanya dari aspek ekonomi

saja, maka yang terjadi kemudian permasalahan kemiskinan di berbagai

komunikasi seringkali dianggap serba sama (uniform) dan diyakini dapat

dipecahkan semata-mata hanya dengan mengandalkan pemberian bantuan

usaha, padahal dalam realitasnya belum tentu demikian. 9

Belum adanya kerjasama yang benar-benar terpadu, dan ditambah

lagi orientasi program yang belum bersifat kontekstual, maka bisa

dipahami jika pelaksanaan berbagai program penanggulangan kemiskinan

belum memperlihatkan hasil yang signifikan apabila memperlihatkan daya

ungkit yang benar-benar nyata. Bahkan tidak jarang terjadi, pelaksanaan

8 Zubaedi, Wacana Pembangunan Alternatif. (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Group, 2007), h.96. 9 Bagong Suyanto, Anatomi Kemiskinan. (In-Tras Publishing, Malang, 2015),

Cet.ke-3, h.243.

Page 20: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

berbagai program penanggulangan kemiskinan yang semula diharapkan

dapat memberdayakan penduduk miskin, ternyata dalam kenyataannya

justru melahirkan bentuk ketergantungan baru dan berbagai bias, pada

akhirnya menyebabkan program yang dicanangkan menjadi tidak efektif.

Paradigma perencanaan dan pemberdayaan masyarakat yang

sentralistik tersebut harus diubah ke arah peningkatan partisipasi

masyarakat lokal secara optimal, mengingat program yang dirancang dari

atas tanpa melibatkan masyarakat. 10 Pendekatan pemberdayaan

masyarakat merupakan salah satu wujud pembangunan alternatif yang

menghendaki agar masyarakat mampu mandiri dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya.11

Hal ini berdasarkan realitas sosial bahwa pada umumnya

masyarakat mendambakan kondisi ideal yang merupakan tekanan

kehidupan dalam keinginannya. Kondisi tersebut menggambarkan sebuah

kehidupan yang di situ kebutuhan-kebutuhan dapat terpenuhi, suatu

kondisi yang tidak lagi diwarnai kekhawatiran hari esok, kehidupan yang

memberi iklim kondusif guna aktualisasi diri dan untuk terwujudnya

proses relasi sosial berkeadilan.12

Oleh sebab itu, apabila kehidupan saat sekarang belum memenuhi

kondisi ideal tersebut, selalu ada dorongan untuk melakukan usaha guna

mewujudkannya. Demikian juga apabila terdapat realitas yang dianggap

10 Kasi Widjajanti, “Model Pemberdayaan Masyarakat”, Ekonomi Pembangunan

12, no.1 (Juni 2011): h.16. 11 Sukmaniar, “Efektivitas Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan

Program Pengembangan Kecamatan (PKK) Pasca Tsunami di Kecamatan Lhoknga

Kabupaten Aceh Besar” (Tesis Program Pasca Sarjana Magister Teknik Pembangunan

Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro, 2007), h. 2 12 Soetomo, Pembangunan Masyarakat. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012),

Cet.ke-2, h.1

Page 21: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

menghambat tercapainya kondisi ideal tersebut, akan mendorong usaha

untuk mengubah dan memperbaikinya.

Berangkat dari problematika komplek tersebut maka diperlukan

suatu sistem pemberdayaan masyarakat bersifat ekslusif dan usaha sebagai

alternatif dalam pegentasan kemiskinan yang hal tersebut menjadi tugas

bersama. Dengan demikian pemberdayaan ekonomi masyarakat harus

dilaksanakan secara optimal dan terarah agar dapat memperbaiki keadaan

ekonomi sekaligus mampu mengangkat kondisi ekonomi masyarakat pra

sejahtera ke sejahtera.

Salah satunya dengan cara memberikan kewenangan dan kekuatan

kepada masyarakat untuk mengakses sumber daya ekonomi yang tersedia

secara optimal, sehingga mereka diharapkan dapat berdaya dalam

memperbaiki kemampuan ekonomi mereka untuk memenuhi kebutuhan

dasar mereka secara mandiri. Pemberdayaan ekonomi masyarakat di sini

merupakan upaya dalam mendorong perubahan struktural masyarakat

dengan memperkuat kedudukan serta peran ekonomi rakyat dalam

perekonomian.

Menurut Sumodiningrat sebagaimana dikutip oleh Adi Fahrudin,

bahwa pada setiap upaya pemberdayaan masyarakat baik yang dilakukan

pemerintah, dunia usaha, maupun pihak yang peduli kepada masyarakat

harus dipandang sebagai sebuah pemicu untuk menggerakkan kegiatan

ekonomi rakyat. Karena itu, upaya tersebut paling tidak harus memuat

lima hal pokok, yaitu (1) bantuan dana sebagai modal usaha, (2)

pembangunan prasarana sebagai pendukung pengembangan kegiatan

Page 22: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

sosial ekonomi rakyat, (3) penyediaan sarana untuk memperlancar

pemasaran hasil produksi barang dan jasa masyarakat, (4) penguatan

kelembagaan sosial ekonomi masyarakat, (5) dan pengembangan sumber

daya manusia.13

Belakangan ini banyak upaya-upaya pembangunan masyarakat di

tingkat komunitas yang memfokuskan pada pemberdayaan warga

komunitas dengan melakukan power sharing agar masyarakat memiliki

kemampuan dan kesetaraan. Oleh karena itu, semua stakeholder sebagai

pelaku perubahan dalam proses pembangunan berupaya memberdayakan

warga komunitas (dari kurang berdaya menjadi lebih berdaya) baik pada

tingkat individu, keluarga, kelompok sosial, ataupun komunitas guna

mencapai kehidupan yang lebih baik.14

Dalam hal ini, pemberdayaan ekonomi masyarakat telah lama

dilakukan oleh Komunitas Eco Business Indonesia yang dalam aktifitas

dan usahanya mengkolaborasikan 3P. yakni;

1. People merupakan suatu hal yang kental akan nuansa

pemberdayaan, kemanfaatan, dan dirasakan oleh masyarakat.

2. Planet merupakan faktor yang harus disentuh, sebagai bentuk

kepedulian dari Komunitas Eco Business Indonesia melalui

aktivitas usaha berupaya sebisa mungkin terlibat dalam pelestarian

lingkungan.

13 Adi Fahrudin, Pemberdayaan Partisipasi dan Penguatan Kapasitas

Masyaraka (Bandung: Humaniora, 2012), h.89. 14 Fredian Tonny Nasdian, Pengembangan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia, 2015), Cet.ke-2, h.89.

Page 23: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

3. Profit merupakan keuntungan yang didapat selain untuk

memutarkan aktivitas usaha juga berorientasi pada pengembangan

usaha dan upaya penyebaran pemberdayaan.

Kegiatan Komunitas Eco Business Indonesia bernilai ekonomis

dan dipadukan dengan sisi pemberdayaan masyarakat dalam setiap produk

yang dihasilkan sehingga terciptanya kesinambungan antara konsep 3P di

atas. Unsur pemberdayaan tersebut menjadi jalan efektif untuk

mengentaskan masalah sosial khususnya kemiskinan, ketertinggalan

pendidikan, dan perbaikan kondisi lingkungan.

Di samping itu, sebagai komunitas yang terorganisir dengan baik

Eco Business Indonesia mempunyai program-program unggulan seperti

program Sadar Lingkungan (DARLING), Pemberdayaan Tenaga Kreatif

(PETAKA), Cerdas Luar Biasa Kreatif (CLBK), Sedekah Lingkungan

Hidup (SELUNDUP), dan Produk Olahan EBI Menarik (POLEMIK).

Untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan, faktor pendukung

dan penghambat di masyarakat setempat, maka dari kelima program di

atas penulis tertarik mengambil program PETAKA sebagai fokus

penelitian. PETAKA merupakan program pionir pemberdayaan

masyarakat sehingga bisa memiliki keahlian dan dapat menunjang

produktivitas aktivitas keseharian masyarakat yang diberdayakan.

Dari uraian di atas penulis menuangkan bahasan ini dalam sebuah

skripsi dengan judul : Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di

Komunitas Eco Business Indonesia Kelurahan Kedaung Kecamatan

Pamulang Kota Tangerang Selatan.

Page 24: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya pembahasan, peneliti

membatasi konsep-konsep yang tercantum dalam judul agar dapat

menghasilkan pembahasan yang sistematis, terarah, jelas, dan

fokus. Maka dalam skripsi ini peneliti membatasi pada

pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program

pemberdayaan tenaga kreatif (PETAKA).

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di

atas, perlu adanya penysunan suatu perumusan masalah dalam

penelitian ini, rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana pelaksanaan pemberdayaan ekonomi

masyarakat melalui program PETAKA yang dilaksanakan

oleh Komunitas Eco Business Indonesia.

b. Apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat

pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program

PETAKA di Komunitas Eco Business Indonesia Kelurahan

Kedaung Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan.

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

a. Untuk mengetahui pelaksanaan pemberdayaan ekonomi

masyarakat melalui program PETAKA yang dilaksanakan

oleh Komunitas Eco Business Indonesia.

Page 25: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

b. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dan

pendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui

program PETAKA di Komunitas Eco Business Indonesia

Kelurahan Kedaung Kecamatan Pamulang Kota Tangerang

Selatan.

2. Manfaat

a. Menambah khazanah pengetahuan dan pengalaman peneliti

secara langsung di lapangan melalui penelitian ini,

khususnya tentang pemberdayaan ekonomi masyarakat

melalui program PETAKA yang dilakukan oleh Komunitas

Eco Business Indonesia di Kelurahan Kedaung Kecamatan

Pamulang Kota Tangerang Selatan.

b. Menjadi sebuah acuan alternatif dalam pendekatan

pemberdayaan ekonomi masyarakat.

c. Dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi stakeholder

Komunitas Eco Business Indonesia dalam menjalankan

aktivitas pemberdayaan ekonomi masyarakat.

D. Metodologi Penelitian

Metodologi dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif. Pendekatan kualitatif menurut Tylor sebagaimana dikutip oleh

Lexi J. Moleong adalah sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan

Page 26: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang dan prilaku yang

diamati.15

Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penulis akan

menghimpun data, mengolah data, dan menganalisis data secara kualitatif

dengan tujuan memperoleh jawaban dari penelitian tentang pemberdayaan

ekonomi masyarakat melalui program PETAKA yang menjadi penelitian

di Komunitas Eco Business Indonesia Kedaung Pamulang Kota Tangerang

Selatan yang diajukan menjadi penelitian.

1. Bentuk dan Jenis Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah penelitian lapangan, yang

didukung oleh observasi dan wawancara sebagai pelengkap.

Adapun jenis penelitian ini adalah deskriptif, data yang

dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.

Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan

data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data

tersebut dari naskah wawancara, catatan lapangan, catatan atau

memo dan dokumentasi resmi lainnnya.16 Yang semua hal tersebut

ada korelasinya dengan program PETAKA di Komunitas Eco

Business Indonesia.

15 Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 2007), Cet. ke-15, h.3. 16 Burhan Bugin, Analisis Penentian Kualitatif (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2003), Cet. ke-2, h.39.

Page 27: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

2. Jenis Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kualitatif. Sedangkan sumber data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data Primer

Yaitu data yang menjadi primer dalam penelitian ini

adalah hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang

bersumber dari founder, pembina/tutor, staff, dan peserta

program Komunitas Eco Business Indonesia.

b. Data Sekunder

Yaitu data yang bersumber dari buku Young Social

Indonesia, media massa (seperti surat kabar, majalah jurnal)

dan media elektronik, seperti internet di situs resmi

Komunitas Eco Business Indonesia di www.ebibag.com.

c. Teknik Penentuan Responden

Penentuan responden ini didasarkan oleh

pertimbangan tertentu, seperti keterbatasan waktu, tenaga,

dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang

besar dan jauh. Adapun cara dalam penentuan sampel,

penulis menggunakan cara purposive sampling.

Hal ini dilakukan dengan cara mengambil subjek

bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi

didasarkan atas adanya tinjauan tertentu. Dalam buku

metode penelitian oleh Sugiono menjelaskan bahwa

Page 28: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu.17

Dalam hal ini penulis mengambil sampel

berdasarkan pengamatan di lapangan terhadap peserta

program PETAKA yang merupakan subjek paling banyak

mengandung ciri-ciri yang terdapat dalam populasi dan

penentuan karakteristik populasi dengan cermat di dalam

studi yang dilakukan.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Komunitas Eco Business

Indonesia Kelurahan Kedaung Kecamatan Pamulang Kota

Tangerang Selatan. Adapun beberapa pertimbangan peneliti

melakukan penelitian di lokasi tersebut yaitu:

a. Adanya informasi yang peneliti dapatkan dari founder

Komunitas Eco Business Indonesia mengenai program-

program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang kreatif

secara ekslusif di Kedaung Pamulang Kota Tangerang

Selatan.

b. Lokasi Komunitas Eco Business Indonesia yang tidak

begitu jauh dari tempat tinggal peneliti, sehinggga

menghemat waktu dan biaya.

17 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2012),h.126

Page 29: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai 28 Desember 2016 sampai

30 April 2017. Dengan catatan penelitian ini akan berakhir jika

data-data yang diperlukan dalam penelitian telah rampung dan

dirasa cukup. Sedangkan hal-hal yang lainnya dapat disesuaikan

dengan kebutuhan penelitian.

5. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dari penelitian ini, penulis

melakukan penelitian langsung ke Komunitas Eco Business

Indonesia, cara ini dilakukan menggunakan teknik pengumpulan

data, antara lain:

a. Dokumentasi

Berasal dari kata dokumen, yang berarti barang-

barang tertulis. Di dalam penelitian melalui dokumentasi

peneliti berusaha menyelidiki benda-benda yang tertulis

seperti: buku-buku, data-data jurnal, notulen anggaran dan

pendidikan lain-lain. Dengan menggunakan dokumentasi

peneliti dapat mengumpulkan data tertulis mengenai hal-hal

yang berhubungan dengan penelitian. Hal ini dilakukan

untuk mengambil data tentang pemberdayaan ekonomi

masyarakat melalui program PETAKA di Komunitas Eco

Business Indonesia terhadap masalah yang diteliti.

Page 30: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

b. Observasi

Alat pengumpulan data yang digunakan dengan cara

mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala

yang diteliti.18 Selain itu observasi merupakan kegiatan

pengamatan, peninjauan secara cermat tentang kejadian

atau peristiwa yang terjadi disuatu tempat tertentu. Dengan

demikian penulis diharapkan dapat memperoleh data

tentang pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui

program PETAKA yang sesuai dengan penelitian secara

komprehensif.

Penulis melakukan observasi dengan mendatangi

Komunitas Eco Business Indonesia terutama melalui hal-

hal yang menjadi objek penelitian ini, peneliti juga melihat

dan mengikuti kegiatan PETAKA.

c. Wawancara

Adalah metode interview mencakup cara yang

digunakan kalau seseorang, untuk tujuan suatu tugas

tertentu, mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian

secara lisan dan seseorang responden dengan bercakap

berhadapan muka dengan orang itu.19 Wawancara

dilakukan kepada founder, pembina/tutor, staff, dan peserta

program Komunitas Eco Business Indonesia yang menjadi

18 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodelogi Penelitian (Jakarta: Bumi

Aksara, 1999), h.70. 19 Koenjaningrat, Metode-Metode Peneltian Masyarakat (Jakarta: PT. Gramedia,

1980), Cet. Ke-3, h.162.

Page 31: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

objek dari pelaksanaan pemberdayaan ekonomi masyarakat

melalui program PETAKA. Untuk memudahkan

pemahaman akan sistem wawancara yang dilakukan berikut

penulis sajikan dalam bentuk theoretical sampling, yakni;

Tabel 1. Theoretical Sampling Penentuan Informan

No. Informan Informasi yang dicari Jumlah

1 Founder

Gambaran latar belakang sejarah

Komunitas Eco Business Indonesia,

visi, misi, struktur, sumber dana,

pelaksanaan pemberdayaan ekonomi

melalui program PETAKAdan faktor-

faktor pendukung dan penghambat.

1

2 Staf

Pelaksanaan pemberdayaan ekonomi

melalui program PETAKA, faktor-

faktor pendukung dan penghambat dan

dokumentasi.

2

3 Peserta

program

Pemahaman program PETAKA, proses

sosilisasi, proses daur ulang, produk

kerajinan, peran pemerintah setempat,

manfaat ekonomi, dampak perubahan,

dan faktor pendukung dan penghambat.

3

Jumlah 6

Dari wawancara yang dilakukan tersebut bertujuan untuk

memperoleh gambaran-gambaran dan informasi yang memungkinkan

tentang kegiatan Komunitas Eco Business Indonesia dalam pemberdayaan

ekonomi masyarakat khusunya dalam konteks pelaksanaan program

PETAKA.

6. Instrumen dan Alat Bantu Peneliti

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih

dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan

data pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program

PETAKA di Komunitas Eco Business Indonesia agar menjadi

Page 32: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen terpenting dalam

penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Peneliti

menggunakan alat bantu untuk mengumpulkan data seperti

handpone, dan kamera.

Dalam menggunakan data-data penulis membutuhkan alat

bantu. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa alat

yang digunakan:

a. Alat perekam

Alat perekam berguna sebagai alat bantu pada saat

wawancara, agar peneliti dapat berkonsentrasi pada proses

pengambilan data tanpa harus berhenti untuk mencatat

jawaban-jawaban dari subjek. Dalam pengumpulan data,

alat perekam baru dapat dipergunakan setelah mendapat

izin dari subjek untuk menggunakan alat tersebut pada saat

wawancara berlangsung.

b. Kamera

Kamera berguna sebagai alat bantu untuk

mengambil gambar pada saat berjalannya kegiatan yang

dilakukan oleh Komunitas Eco Business Indonesia

khususnya yang berkaitan dengan program PETAKA.

7. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu proses pengumpulan data dan

mengurutkan kedalam pola, pengelompokan data tersebut untuk

kemudian di analisa agar mendapat kesimpulan berdasarkan data

Page 33: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

yang ada. Yaitu dengan menggunakan data bersifat deskriptif untuk

mendapatkan gambaran kongkrit tentang pemberdayaan ekonomi

masyarakat melalui program PETAKA yang dilakukan oleh

Komunitas Eco Business Indonesia. Metode yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif deskriptif. Hal ini

didasarkan atas pertimbangan bahwa subjek ini adalah kegiatan

menganalisis dan meliputi kegiatan reduksi data, reduksi yaitu

mengalisa suatu secara keseluruhan kepada bagian-bagiannya atau

menjelaskan tahap akhir dari proses perkembangan sebelumnya

yang lebih sederhana.20

8. Teknik Keabsahan Data

Teknik keabsahan data dalam penelitian ini memiliki

kriteria:

a. Kreadibilitas (derajat kepercayaan) dengan teknik

triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain, hal ini dapat dicapai

dengan jalan membandingkan data hasil wawancara,

membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang lain, misalnya

dalam hal ini peneliti membandingkan jawaban yang

diberikan oleh founder Komunitas Eco Business Indonesia

dengan staf dan membandingkan dokumen dengan unit

analisis.

20A. Pius Partanto dan M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya:

Arkola, 1994), Cet. ke-1 h.124.

Page 34: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

b. Ketekunan atau pengamatan bermaksud menemukan ciri-

ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan

dengan persoalan atau isu yang sedang dicari kemudian

memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.

Maksudnya peneliti hanya memusatkan dan mencari

jawaban sesuai rumusan masalah saja. Misalnya peneliti

membandingkan jawaban stakeholder dengan jawaban dari

objek atau partisipan program PETAKA di Komunitas Eco

Business Indonesia.

c. Kepastian dengan pemeriksaan auditor dalam hal ini adalah

dosen pembimbing. Disini pemastian bahwa suatu itu

objektif atau tidak tergantung pada persetujuan beberapa

orang terhadap pandangan, pendapat dan penemuan

seseorang. Dapatlah dikatakan bahwa pengalaman

seseorang itu objektif sedangkan jika disepakati oleh

beberapa orang barulah dikatakan obektif.21

E. Tinjaun Pustaka

Untuk mendukung penelaahan yang lebih mendetail, penulis

melakukan kajian terhadap beberapa karya ilmiah yang relevan dengan

topik penulisan. Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis mereview dan

membandingkan isi skripsi ini dengan skripsi milik orang lain yang isinya

hampir menyerupai. Adapun tinjauan pustaka dalam penulisan ini penulis

21 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung, PT Remaja Rosda

Karya, 2011), Cet.Ke-29, h. 330-338.

Page 35: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

menggunakan karya ilmiah yang disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 2. Tinjauan Pustaka

Judul dan Penulis Metode Hasil

Perbedaan

Dengan

Penelitian

Pemberdayaan

ekonomi masyarakat

melalui kerajinan

tempurung kelapa:

studi di Dusun

Santan Guwosari

Panjangan Bantul

disusun oleh Merla

Liana Herawati

Jurusan

Pengembangan

Masyarakat Islam

Fakultas Dakwah

dan Komunikasi

Universitas Islam

Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta

2014

Pendekatan

penelitian yang

peneliti lakukan

adalah jenis

penelitian

kualitatif

Pemberdayaan

ekonomi masyarakat

yang dilakukan oleh

oleh produsen

kerajinan tempurung

kelapa dalam

meningkatkan

perekonomian

masyarakat adalah

pemberdayaan yang

mengacu pada

pendekatan

pengentasan

kemiskinan melalui

produksi kerajinan

yang berfungsi untuk

membangun dan

mengembangkan

potensi dalam

mensejahterakan dari

segi ekonomi ataupun

sosial

Untuk

membedakan

skripsi penulis

dengan skripsi ini

terdapat pada

prinsip dari

pemberdayaan

ekonomi dalam

pelaksanaannya,

sehingga tidak

hanya perubahan

dari pra sejahtera

ke sejahtera, akan

tetapi juga harus

mengedepankan

bagaimana

pemberdayan

ekonomi

mengutamakan

akan pentingnya

pemberdayaan dan

lingkungan

menjadi salah satu

yang utama

Pemberdayaan

ekonomi masyarakat

lokal melalui

kerajinan perak oleh

koperasi produksi

pengusaha perak

Yogyakarta di

Kotagede disusun

oleh Nimayah

Jurusan

Pengembangan

Masyarakat Islam

Fakultas Dakwah

dan Komunikasi

Universitas Islam

Pendekatan

penelitian

mengenai

kerajinan perak

sebagai sarana

pemberdayaan

ekonomi

masyarakat

menggunakan

pendekatan

deskriptif kualitatif

Strategi

pemberdayaan

ekonomi masyarakat

lokal yang dilakukan

oleh KP3Y dalam

meningkatkan

perekonomian

masyarakat terhadap

anggota atau para

pengrajin perak

dengan cara (1)

menciptakan keadaan

yang memungkinkan

potensi masyarakat

berkembang

Untuk

membedakan

skripsi penulis

dengan skripsi ini

terdapat pada

subjek penelitian,

tempat dan sistem

pengelolaan dari

program

pemberdayaan

ekonomi

masyarakat

tersebut

Page 36: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Judul dan Penulis

Metode

Hasil

Perbedaan

Dengan

Penelitian

Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta

2015

Pemberdayaan

masyarakat: studi

kasus kegiatan bank

sampah di

Perumahan Bukit

Pamulang Indah RW

09 dan 13 Tangerang

Selatan disusun oleh

Bunga Nur

Mawaddah

Jurusan

Pengembangan

Masyarakat Islam

Fakultas Dakwah

dan Ilmu

Komunikasi

Universitas Islam

Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

2013

Penelitian ini

menggunakan

metode kualitatif.

Yaitu pengamatan,

wawancara, atau

penelaahan

dokumen

(2) memperkuat

potensi ekonomi

masyarakat yang

dimiliki masyarakat

untuk memanfaatkan

peluang-peluang

ekonomi (3)

mengembangkan

ekonomi masyarakat

juga memiliki arti

melindungi

masyarakat dan

mencegah terjadinya

persaingan yang tidak

seimbang

Bentuk partisipasi

dalam kegiatan Bank

Sampah Melati

Bersih telah

memberikan

pengaruh yang baik

dan positif terhadap

partisipasi warga

sebagai wujud

tanggung jawab

terhadap ligkungan

sendiri, dan telah

membangun

kepercayaan, potensi,

kreativitas serta

partisipasi

masyarakat warga

Bukit Pamulang

Indah dalam kegiatan

Bank Sampah dengan

pengaruh-pengaruh

yang dirasakan oleh

warga

Untuk

membedakan

skripsi penulis

dengan skripsi ini

terdapat pada

variabel dan fokus

penelitian yang

telah dilakukan,

penelitian penulis

memfokuskan

pada pelaksanaan

dan faktor

pendukung dan

penghambat dari

proses

pemberdayaan

ekonomi tersebut,

sedangkan

penelitian yang

dilakukan oleh

saudari Bunga Nur

Mawaddah adalah

peranan dengan

adanya Bank

Sampah terhadap

fakta lingkungan

yang sangat efektif

Page 37: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Judul dan Penulis

Metode

Hasil

Perbedaan

Dengan

Penelitian

Peran BTM dalam

pemberdayaan

ekonomi masyarakat

di Desa Talun

Kecamatan Talun

Kabupaten

Pekalongan disusun

oleh Fadhilah

Jurusan

Pengembangan

Masyarakat Islam

Fakultas Dakwah

dan Komunikasi

Universitas Islam

Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta

2014

Penelitian ini

menggunakan

metode kualitatif

dengan pendekatan

deskripstif analisis.

Dengan metode

kualitatif, peneliti

mengkaji,

membuka,

menggambarkan

atau menguraikan

dengan apa

adanya.

Peran BTM dalam

pemberdayakan

ekonomi masyarakat

mempunyai implikasi

sangat baik dalam

peningkatan ekonomi

masyarakat.

Pemberdayaan yang

dilakukan oleh BTM

adalah sebagai bentuk

penyediaan modal

usaha. Adapun

temuan terakhir

adalah berkaitan

dengan kendala yang

dihadapi (1)

berdirinya BTM

sebagai lembaga

ekonomi

Muhammadiyah di

tengah masyarakat

NU memberikan

pandangan berbeda

dapat menimbulkan

konflik (2) rendahnya

tingkat pendidikan

Untuk

membedakan

skripsi penulis

dengan skripsi ini

terdapat pada

media yang di

gunakan dalam

pelaksanaan

pemberdayaan

ekonomi, tidak

mengangkat isu

agama/firqoh

dalam

pemberdayaan

ekominya

sehingga secara

tidak langsung,

fakta tersebut

menjadi sebuah

kekhasan

tersendiri dalam

proses

pemberdayaan

ekonomi

masyarakat

Sumber : Skripsi Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini berdasarkan buku panduan

pedoman penulisan skripsi, tesis dan disertasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.22 Untuk memudahkan pembahasan dalam skripsi ini penulis

membagi ke dalam lima bab, yakni:

22 Hamid Nasuhi, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, dan

Disertasi (Jakarta: CEQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007), Cet. ke-2, h.11

Page 38: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

BAB I : Pendahuluan

Pada Bab ini dipaparkan mengenai latar belakang masalah,

batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat, metodologi

penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Bab ini berisi tentang beberapa pengertian dan penjelasan yaitu:

Pemberdayaan Masyarakat, (pengertian, tahapan kegiatan

pemberdayaan, pendekatan pemberdayaan masyarakat, strategi

pemberdayaan berkelanjutan, tujuan pemberdayaan, indikator

pemberdayaan, dan pemberdayaan sebagai proses),

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (pengertian, ekonomi

masyarakat, upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat, cakupan

pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan prinsip pemberdayaan

ekonomi masyarakat), Kemiskinan (pengertian, ciri-ciri

kemiskinan, ukuran-ukuran kemiskinan, dan faktor-faktor

kemiskinan), Komunitas (konsep komunitas, ciri-ciri komunitas,

dan pentingnya komunitas dalam pemberdayaan), Kreativitas

(pengertian, dimensi-dimensi kreativitas, ciri-ciri kreativitas,

pentingya kreativitas, dan kreativitas dalam pengelolaan sampah)

dan Lingkungan (kebersihan, sampah, jenis-jenis sampah, sistem

pengelolaan sampah, dan faktor yang mempengaruhi sampah).

BAB III : Gambaran Umum Objek Penelitian

Profil Komunitas Eco Business Indonesia, pengelolaan dan

pengembangan pendanan Komunitas Eco Business Indonesia,

Page 39: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

mitra kerjasama dan kolaborasi Komunitas Eco Business

Indonesia, produk-produk Komunitas Eco Business Indonesia,

dan karya-karya/penghargaan.

BAB IV : Analisis Temuan Lapangan

Pelaksanaan pemberdayaan ekonomi di Komunitas Eco

Business Indonesia dan faktor pendukung dan penghambat

pemberdayaan ekonomi masyarakat oleh Komunitas Eco

Business Indonesia di Kedaung Kecamatan Pamulang Kota

Tangerang Selatan.

BAB V : Penutup

Bab ini berisi tentang kesimpulan secara singkat berdasarkan

hasil dari pelaksanaan penelitian dan saran-saran yang menjadi

penutup dari pembahasan skripsi ini.

Page 40: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pemberdayaan Masyarakat

1. Pengertian Pemberdayaan

Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan

(empowerment), berasal dari kata “power” (kekuasaan atau

keberdayaan). Karenanya, ide utama pemberdayaan bersentuhan

dengan konsep mengenai kekuasaan. Kekuasaan seringkali dikaitkan

dengan kamampuan kita untuk membuat orang lain melakukan apa

saja yang kita inginkan, terlepas dari keinginan dan minat mereka.23

Pemberdayaan diharapkan masyarakat yang kurang berdaya menjadi

masyarakat yang berdaya dan kuat dengan menggali serta

mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Dengan kata lain

pemberdayaan adalah untuk mencapai tujuan akhir yang disebut

dengan masyarakat sejahtera dan mandiri sehingga mempunyai

kekuatan hidup atas potensi dirinya.24

Selain pengertian di atas tersebut penulis kemukakan

pengertian pemberdayaan menurut beberapa ahli yang kredibel

diantaranya sebagai berikut:

Menurut Jim Ife pemberdayaan artinya memberikan sumber

daya, kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan, kepada warga

untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menentukan masa

23 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung: PT

Refika Aditama, 2010), Cet.ke-4, h.57. 24 Owin Jamasy, Keadilan, Pemberdayaan dan Penanggulangan Kemiskinan

(Jakarta: Belantik, 2004), Cet.ket-1, h.108.

Page 41: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

depannya sendiri dan berpartipasi dalam dan memengaruhi kehidupan

dari masyarakatnya.25

Selanjutnya menurut Sumodiningrat pemberdayaan adalah

meningkatkan kemampuan atau kemandirian masyarakat dalam

kerangka pembangunan nasional, upaya pemberdayaan masyarakat

dapat dilihat dari sudut pandang: Pertama, penciptaan suasana iklim

yang memungkinkan masyarakat berkembang; Kedua, peningkatan

kemampuan masyarakat dalam membangun melalui berbagai bantuan

dana, pelatihan, pembangunan prasarana dan sarana baik fisik maupun

sosial, serta pengembangan kelembagaan di daerah; Ketiga,

perlindungan melalui pemihakan kepada yang lemah untuk mencegah

persaingan yang tidak seimbang, dan menciptakan kemitraan yang

saling menguntungkan.26

Chambers mendefnisikan sebagaimana dikutip oleh Zubaedi

pemberdayaan adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang

merangkum nilai-nilai sosial.27

Dari pengertian di atas, terlihat bahwa makna pemberdayaan itu

bukan hanya satu interpretasi saja, tetapi bisa lebih dari satu

interpretasi, dimana interpretasi yang satu dengan yang lainnya belum

tentu sama. Hal ini dapat dibayangkan apabila kita membandingkannya

dengan variasi pembangunan yang ada, dimana masing-masing

25 Zubaedi, Wacana Pembangunan Alternatif (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Group, 2007), Cet.ke-1, h.98. 26 Syamsir Salam dan Amir Fadhilah, Sosiologi Pedesaan (Jakata: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h.235. 27 Zubaedi, Pengembangan Masyarakat Wacana dan Praktek. (Jakarta: Prenada

Media Group, 2013), Cet.ke-1, h.24-25.

Page 42: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

pembangunan dapat memunculkan bentuk dan tujuan pemberdayaan

yang berbeda seperti beberapa perspekif para tokoh terkait yang

membidanginya di atas.

Dari pengertian di atas dapat penulis menyimpulkan

pemberdayaan masyarakat adalah sebuah usaha dan upaya untuk

meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat demi terwujudnnya

masyarakat yang berkeadilan, mandiri, dan berperan aktif dalam hal

mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.

2. Tahapan Kegiatan Pemberdayaan

Dalam perspektif Aziz sebagaimna dikutip Abu Huraerah dalam

bukunya yang berjudul pengorganisasian dan pengembangan

masyarakat merinci tahapan-tahapan yang seharusnya dilalui dalam

melakukan pemberdayaan. Pertama, membantu masyarakat dalam

menemukan masalahnya. Kedua, melakukan analisis terhadap

permasalahan tersebut secara mandiri (partisipatif). Kegiatan ini

biasanya dilakukan dengan cara curah pendapat, membentuk

kelompok-kelompok diskusi, dan mengadakan pertemuan warga secara

priodik. Ketiga, menentukan skala prioritas masalah, dalam arti

memilah dan memilih tiap masalah yang paling mendesak untuk

diselesaikan. Keempat, mencari penyelesaian masalah yang sedang

dihadapi, antara lain dengan pendekatan sosio-kultural yang ada dalam

masyarakat. Kelima, melaksanakan tindakan nyata untuk

menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Keenam, mengevaluasi

Page 43: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

seluruh rangkaian dan proses pemberdayaan itu untuk dinilai sejauh

mana keberhasilan dan kegagalannya.28

3. Strategi Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan

Dalam pekerjaan sosial, pengertian klien yang perlu di

empowerment mencakup individu, keluarga kelompok, organisasi dan

masyarakat. Sudah tentu strategi dan teknik empowerment yang

digunakan berbeda-beda sesuai dengan kliennya. Namun begitu, secara

garis besar, strategi dan teknik empowerment dilihat dari tiga bentuk

intervensi tersebut adalah intervensi mikro, mezzo, dan intervensi

makro.

Intervensi mikro ditujukan kepada individu dan keluarga,

intervensi mezzo ditunjukkan kepada kelompok-kelompok kecil

sedangkan intervensi makro ditujukan kepada organisasi dan

masyarakat. Namun begitu, ada beberapa ahli yang menganggap

bahwa empowerment umumnya dilakukan secara kolektif sehingga

strateginya juga harus bersifat kolektif.29

Zuzanne Kindervatter mengemukakan lima strategi pendekatan

yang perlu ditempuh dalam rangka pelaksanaan proses pemberdaayaa

yaitu:

a. Need oriented yaitu pendekatan yang berorientasi pada kebutuhan.

b. Endegenous yaitu pendekatan yang berorientasi pada kondisi dan

kenyataan yang ada di masyarakat.

28 Abu Huraerah, Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat (Bandung:

Humaniora, 2011), Cet.ke-2, h.102. 29 Adi Fahrudin dkk., Pemberdayaan, Partispasi dan Penguatan Kapasitas

Masyarakat (Bandung: Humaniora, 2011), h.18-19.

Page 44: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

c. Self reliance yaitu pendekatan yang berorientasi pada penciptaan

rasa mampu diri, percaya diri sendiri dan mandiri.

d. Ecologically sound yaitu pendekatan yang tidak megabaikan aspek

lingkungan.

e. Based on structural transformation yaitu pendekatan yang

berorientasi pada perubahan struktur dan sistem.30

4. Tujuan Pemberdayaan

Beragam upaya yang telah dilakukan dan pengalaman dalam hal

pembangunan yang selalu merujuk pada upaya perbaikan, terutama

pada mutu hidup manusia, baik secara fiskal, mental, ekonomi,

maupun sosial budayanya maka tujuan dari pemberdayaan dapat

dirumuskan sebagai berikut;

a. Perbaikan Pendidikan

Dalam arti bahwa pemberdayaan harus dirancang sebagai

suatu bentuk pendidikan untuk lebih baik. Perbaikan pendidikan

yang dilakukan melalui pemberdayaan, tidak terbatas pada

perbaikan materi, perbaikan metode, perbaikan menyangkut tempat

dan waktu, serta hubungan fasilitator dan penerima manfaat, tetapi

yang lebih penting adalah perbaikan pendidikan harus mampu

menumbuhkan semangat belajar seumur hidup.

b. Perbaikan Aksebilitas

Dengan tumbuh dan berkembangnya semangat belajar

seumur hidup, diharapkan akan memperbaiki asksebilitas,

30 Fahrudin dkk., Pemberdayaan, Partispasi dan Penguatan Kapasitas

Masyarakat, h.76.

Page 45: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

utamanya tentang aksebilitas dengan sumber informasi atau

inovasi, sumber pembiayaan, penyedia produk, peralatan, dan

lembaga pemasaran.

c. Perbaikan Tindakan

Dengan berbekal perbaikan dan pendidikan aksebilitas

dengan beragam sumber daya yang lebih baik, diharapkan akan

terjadi tindakan-tindakan semakin lebih baik.

d. Perbaikan Kelembagaan

Dengan perbaikan kegiatan atau tindakan yang dilakukan,

diharapkan akan memperbaiki kelembagaan, termasuk

pengembangan jejaring kemitraan usaha.

e. Perbaikan Usaha

Perbaikan pendidikan (semangat belajar), perbaikan

aksebilitas, kegiatan, dan perbaikan kelembagaan diharapkan akan

memperbaiki bisnis yang dilakukan.

f. Perbaikan Pendapatan

Dengan terjadinya perbaikan bisnis yang dilakukan,

diharapkan akan dapat memperbaiki pendapatan yang

diperolehnya, termasuk pendapatan keluarga dan masyarakatnya.

g. Perbaikan Lingkungan

Perbaikan pendapatan diharapkan dapat memperbaiki

lingkungan (fisik dan sosial).

Page 46: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

h. Perbaikan Kehidupan

Tingkat pendapatan dan keadaan lingkungan yang membaik,

diharapkan dapat memperbaiki keadaan kehidupan setiap keluarga

dan masyarakat.

i. Perbaikan Masyarakat

Keadaan kehidupan yang lebih baik, yang didukung oleh

lingkungan (fisik dan sosial) yang lebih baik, diharapakan akan

terwujud kehidupan masyarakat yang lebih baik pula.31

Selain itu, menurut Ginanjar Kertasasmita seperti yang dikutip

oleh Tantan Hermansyah dan Muhtadi dalam upaya pemberdayaan

dapat dilihat dari tiga sisi yaitu:

a. Pemungkinan (enabling)

Yaitu menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan

potensi kemasyarakatan berkembang secara optimal, harus mampu

membebaskan masyarakat dari sekat-sekat kultural dan struktural

yang menghambat.

b. Penguatan (empowering)

Yaitu memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang

dimiliki masyarakat dalam memecahkan masalah dan memenuhi

kebutuhan-kebutuhannya secara mandiri.

31 Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebianto, Pemberdayaan Masyarakat

Dalam Perspektif Kebijakan Publik (Bandung: Alfabeta,2015), Cet.ke-3, h.111-112.

Page 47: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

c. Perlindungan (protecting)

Yaitu harus melindungi masyarakat lemah agar tidak

tertindas oleh kelompok kuat dan yang lemah, sehingga

menghilangkan segala bentuk diskriminasi dan dominasi.32

B. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

1. Pengertian Pemberdayaan Ekonomi

Adalah penguatan pemilikan faktor-faktor produksi, penguatan

penguasaan distribusi dan pemasaran, penguatan masyarakat untuk

mendapatkan gaji atau upah yang memadai, dan penguatan masyarakat

utuk memperoleh informasi, pengetahuan, dan keterampilan, yang

harus dilakukan secara multi aspek, baik dari aspek masyarakatnya

sendiri, maupun dari aspek kebijakannya.33

Pembedaayaan ekonomi diperuntukkan sebagai upaya

meningkatkan kemampuan yang diperintah sebagai konsumen agar

berfungsi sebagai penanggung dari dampak negatif petumbuhan,

membayar resiko salah urus, pemikul beban pembangunan, kegagalan

program, dan akibat kerusakan lingkungan.34 Oleh sebab itu,

pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi yaitu:

a. Menciptakan keadaan yang memungkinkan potensi masyarakat

berkembang.

32 Tantan Hermansyah dan Muhtadi, Dasar-Dasar Pengembangan Masyarakat

Dalam Islam (Bogor: Titian Nusa Press, 2010), Cet.ke-1, h.5-6. 33 Erni Febrina Harahap, “Pemberdayaan Masyarakat Dalam Bidang Ekonomi

Untuk Mewujudkan Ekonomi Nasional Yang Tangguh dan Mandiri”, Manajemen dan

Kewirausahaan III, no.2 (Mei 2012): h.82-83. 34 Adon Nasrullah dan Jamaludin. Sosiologi Pembangunan (Bandung: CV Pustaka

Setia, 2016), h.148.

Page 48: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

b. Memperkuat potensi ekonomi yang dimiliki masyarakat untuk

memanfaatkan peluang-peluang ekonomi.

c. Mengembangkan ekonomi rakyat juga memiliki arti melindungi

rakyat dan mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang.35

Sejalan dengan pengertian di atas jika dikomparasikan dari

berbagai tulisan Sumodiningrat konsep pemberdayaan ekonomi dapat

dikemukakan sebagai berikut:

a. Perekonomian rakyat adalah perekonomian diselenggarakan oleh

rakyat. perekonomian diselenggarakan oleh rakyat adalah bahwa

perekonomian nasional yang berakar pada potensi dan kekuasaan

masyarakat secara luas untuk menjalankan roda perekonomian

mereka sendiri.

b. Pemberdayaan ekonomi rakyat adalah usaha untuk menjadikan

ekonomi kuat, besar, modern, dan berdaya saing tinggi dalam

mekanisme pasar yang benar. Karena kendala pengembangan

ekonomi rakyat adalah kendala struktural, maka pemberdayaan

ekonomi rakyat harus dilakukan melalui perubahan struktural.

c. Perubahan struktural yang dimaksud adalah perubahan dari

ekonomi tradisional ke ekonomi modern, dari ekonomi lemah ke

ekonomi kuat, dari ekonomi subsistem ke ekonomi pasar, dari

ketergantungan ke kemandirian.

d. Pemberdayaan ekonomi rakyat, tidak cukup hanya dengan

peningkatan produktivitas, memberikan kesempatan berusaha yang

35 Mubyanto, Ekonomi Rakyat dan Program IDT (Yogyakarta: Aditya Media,

1998), h.28-29.

Page 49: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

sama, dan hanya memberikan suntikan modal sebagai stimulan,

tetapi harus dijamin adanya kerjasama dan kemitraan yang erat

antara yang telah maju. dengan yang masih lemah dan belum

berkembang.

e. Kebijakannya dalam pemberdayaan ekonomi rakyat adalah

pemberian peluang atau akses yang lebih besar kepada aset

produksi (khususnya modal), memperkuat posisi transaksi dan

kemitraan usaha ekonomi rakyat, pelayanan pendidikan dan

kesehatan, penguatan industri kecil, mendorong munculnya

wirausaha baru, dan pemerataan spasial.

f. Kegiatan pemberdayaan masyarakat mencakup peningkatan akses

bantuan modal usaha, peningkatan akses pengembangan sumber

daya manusia, dan peningkatan akses ke sarana dan prasarana yang

mendukung langsung sosial ekonomi masyarakat lokal.36

Adapun halnya menurut perspektif Musa Asy’ari dalam

pemberdayaan ekonomi masyarakat bahwa institusi-institusi

keagamaan perlu mendorong, dan mungkin memberikan kesempatan

kepada para pemeluknya, supaya berlatih dan mempersiapkan dirinya

untuk memilih peluang menjadi wirausaha, dengan memberikan

pelatihan-pelatihan sebagai bekal untuk mampu bersaing di dunia

wirausaha. Adapun program binaan berkelanjutan dapat dilakukan

melalui beberapa tahapan yaitu:

36 Erni Febrina Harahap, “Pemberdayaan Masyarakat Dalam Bidang Ekonomi

Untuk Mewujudkan Ekonomi Nasional Yang Tangguh dan Mandiri”, Manajemen dan

Kewirausahaan III, no.2 (Mei 2012): h.86-87.

Page 50: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

a. Pelatihan Usaha

Melalui pelatihan ini, peserta diberikan pemahaman terhadap

konsep-konsep kewirausahaan, dengan segala macam

permasalahan yang ada di dalamnya. Tujuan dari pelatihan usaha

adalah memberikan wawasan yang lebih menyeluruh dan aktual,

sehingga dapat menumbuhkan motivasi terhadap peserta,

disamping diharapkan peserta memiliki pengetahuan teoritis dan

kiat-kiat tertentu dalam mengembangkan wirausaha.

b. Pendampingan

Pada tahap ini, yaitu ketika usaha itu dijalankan maka calon

wiraswasta akan didampingi oleh tenaga pendamping yang

profesional, yang berfungsi sebagai pengarah maupun sekaligus

pembimbing, sehingga kegiatan usaha yang digelutinya, benar-

benar mampu berhasil dikuasai.

c. Pemagangan

Pemagangan yang dilakukan oleh peserta di perusahaan yang

berkaitan dengan rencana usaha yang akan dipilihnya kelak.

Penanganan ini sangat perlu, karena suasana dan realitas usaha

memiliki karakteristik yang berbeda dengan dunia pendidikan atau

kegiatan di luar usaha. Tanpa pengenalan terhadap realitas usaha

secara intens dan empirik, maka akan menyulitkan bagi seseorang

yang akan memulai usahanya.

Page 51: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

d. Permodalan

Merupakan salah satu faktor penting dalam dunia usaha

khususnya berkaitan dengan modal finansial, tetapi bukan yang

terpenting. Untuk mendapatkan dukungan finansial yang cukup

stabil, perlu adanya hubungan kerja sama yang baik dengan

lembaga keuangan, baik perbankan maupun dana bantuan yang

disalurkan melalui kemitraan usaha lain.

e. Jaringan Bisnis

Dengan melalui berbagai tahapan pembinaan yang konsisten,

sistematis dan berkelajutan, maka untuk melahirkan wirausaha

sejati tinggal menunggu waktu. Proses selanjutnya perlu dibentuk

networking bisnis yang saling melengkapi, memperkuat dan

memperluas pasar.37

Sementara berdasarkan perspektif Swarsono dalam Rintuh,

Cornelis dan Miar mengatakan bahwa pemberdayaan ekonomi

kerakyatan mengandung maksud pembangunan ekonomi sebagian

besar masyarakat Indonesia sebagai agenda utama pembangunan

nasional sehingga langkah-langkah yang nyata harus diupayakan agar

pertumbuhan ekonomi rakyat berlangsung dengan cepat. Dengan

adanya pemberdayaan ekonomi masyarakat maka diharapkan dapat

meningkatkan kehidupan masyarakat kearah kehidupan yang lebih

baik.38

37 Musa Asy’ari, Islam, Etos Kerja dan Pemberdayaan Ekonomi (Yogyakrta:

Lesfi, 1997), h.141-144. 38 Rintuh, dkk., Kelembagaan dan Ekonomi Rakyat (Yogyakarta: BPFE, 2005),

h.84.

Page 52: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Oleh karena itu, ahli ekonomi mengemukakan bahwa sasaran

pemberdayaan ekonomi masyarakat yang minimal dan harus

mengutamakan apa yang disebut keperluan mutlak, syarat minimum

untuk memenuhi kebutuhan pokok serta kebutuhan dasar.39

Secara sederhana dapat penulis ambil benang merah dari

pengertian pemberdayaan ekonomi adalah suatu daya kekuatan yang

diharapkan dapat meningkatkan kehidupan masyarakat kearah

kehidupan yang lebih baik dan terciptanya masyaarakat yang ideal.

2. Ekonomi Masyarakat

Konsep ekonomi masyarakat menurut Adi Sasono adalah

kegiatan ekonomi yang dilakukan orang banyak dengan skala kecil-

kecil, dan bukan kegiatan ekonomi yang dikuasai oleh beberapa orang

perusahaan dan skala besar.40

Sehingga konsep ekonomi rakyat mencerminkan dari rakyat oleh

rakyat untuk rakyat. Rakyat selaku pembangunan ini merupakan proses

panjang yang memerlukan kesungguhan hati dan keseriusan.41

Dalam kontek yang sederhana, ekonomi rakyat merupakan strategi

bertahan hidup yang dikembangkan oleh penduduk masyarakat miskin,

baik di kota maupun di desa-desa.42

39 Suryana, Ekonomi Pembangunan: Problematika dan Pendekatan (Jakarta:

Salemba Empat, 2006), h.6. 40 Adi Sasono, Rakyat Bangkit Bangun Martabat (Jakarta: Pustaka Alvabeta,

2008), Cet.ke-1, h.65. 41 Gumawan Sumodiningrat dan Ari Wulandari, Membangun Indonesia Dari

Desa: Pemberdayaan Desa Sebagai Kunci Kesuksesan Pembangunan Ekonomi Untuk

Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat (Yogyakarta: Media Pressindo, 2016), h.179. 42 Mubyarto, Ekonomi Rakyat dan Program IDT. (Yogyakarta: Aditya Media,

1996), h.4.

Page 53: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Adapun Meningkatkan kesejahteraan ekonomi merupakan

kegiatan dalam pemberdayaan di masyarakat. Ekonomi dapat diartikan

sebagai upaya dalam mengelola rumah tangga. Tujuannya adalah

untuk memenuhi kebutuhan hidup melalui tiga kegiatan utama yaitu:

produksi, distribusi, dan konsumsi. Pemenuhan hidup dengan kendala

terbatasnya sumber daya, erat kaitannya dengan upaya meningkatkan

kemakmuran dan kesejahteraan.43

Dengan demikian membangun ekonomi rakyat harus berarti

meningkatkan kemampuan rakyat dengan cara mengembangkan dan

memberdayakannya. Upaya menggerakkan sumber daya untuk

mengembangkan potensi rakyat ini akan meningkatkan produktivitas

rakyat baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang ada

disekitarnya.

3. Upaya Pemberdayaan Ekonomi

Ada beberapa upaya yang harus dilakukan agar pemberdayaan

ekonomi masyarakat dapat terwujud, diantaranya adalah sebagai

berikut:

a. Efektivitas dan Efesiensi Program Pemberdayaan

Untuk efektivitas dan efisiensi, ada beberapa hal yang perlu

mendapat perhatian, mengingat pemberdayaan sebagai paradigma

baru dalam pembangunan. Beberapa hal tersebut antara lain;

Pertama, perlu ada kesamaan paham mengenai konsep

pemberdayaan, sebab pada akhir-akhir ini berbagai program atau

43 Gumawan Sumodingrat, Membangun Perekonomian Rakyat (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 1998), h.24.

Page 54: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

proyek pembangunan diberi lebel pemberdayaan, walaupun

sebenarnya justru mengingkari makna pemberdayaan; Kedua,

perlu ada koordinasi antar lembaga dan bahkan dalam gerakan

pemberdayaan ini, sebab ditengarai ada banyak kegiatan atau

proyek yang saling tumpang tindih dan mirip satu sama lain

dengan nama yang berbeda.44

b. Penguasaan Faktor Produksi

Aspek ini perlu mendapat perhatian dalam kerangka

pemberdayaan ekonomi rakyat. Sebab pada dasarnya penguatan

ekonomi rakyat adalah penguatan pemilikan atas faktor-faktor

produksi. Tanpa memasuki aspek ini, maka pemberdayaan

ekonomi rakyat, hanya akan menyentuh permukaannya saja.

c. Penguatan Sumber Daya Manusia

Pengembangan sumber daya manusia dalam rangka

pemberdayaan ekonomi rakyat harus mendapat penanganan yang

serius. Sebab sumber daya manusia adalah unsur paling

fundamental dan menjadi lokomotif tersendiri dalam penguatan

ekonomi rakyat.

d. Spesifikasi Lokasi dan Permasalahan

Kesalahan yang paling fatal yang selama ini dilakukan adalah

adanya anggapan bahwa permasalahan mendasar masyarakat

tunadaya adalah permasalahan modal, oleh sebab itu setiap

program pemberdayaan selalu ada komponen bantuan modal

44 Erni Febrina Harahap, “Pemberdayaan Masyarakat Dalam Bidang Ekonomi

Untuk Mewujudkan Ekonomi Nasional Yang Tangguh dan Mandiri”, Manajemen dan

Kewirausahaan III, no.2 (Mei 2012): h.93.

Page 55: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

bergulir. Padahal anggapan hal tersebut tidak selalu benar.

Akibatnya, banyak program-program pemberdayaan ekonomi

rakyat yang hasilnya tidak menyentuh permasalahan pokoknya.45

4. Cakupan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Menurut Michael Sherraden sebagaimana dikutip oleh Ismet

Firdaus dan Ahmad Zaky dalam bukunya yang berjudul pengalaman

al-Qur’an tentang pemberdayaan dhuafa; pengembangan ekonomi

setidakya mencakup tiga bidang pengembangan. Yaitu:

a. Aset Manusia

Aset manusia menjadi sangat penting karena ini berkaitan

erat dengan pengembangan kualitas sumber daya manusianya.

b. Pengembangan Aset Modal Keuangan

Cakupan ini menjadi penting karena tidak bisa dipungkiri,

keuangan menjadi hal yang sangat vital, uang bisa diibaratkan

menjadi mobilisasi suatu kegiatan. Karena dengan adannya

pengembangan aset modal keuangan, ini dapat mempermudah

bidang produksi, distribusi, perdagangan, maupun jasa pada

program pemberdayaan ekonomi yang sedang dilakukan.

c. Pengembangan Aset Sosial

Aset sosial menurut Michael Sherraden meliputi keluarga,

teman, koneksi atau jaringan sosial dalam bentuk dukungan

emosional, informasi, dan akses yang lebih mudah dalam

45 Erni Febrina Harahap, “Pemberdayaan Masyarakat Dalam Bidang Ekonomi

Untuk Mewujudkan Ekonomi Nasional Yang Tangguh dan Mandiri”, Manajemen dan

Kewirausahaan III, no.2 (Mei 2012): h.95.

Page 56: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

pekerjaan, kredit dan tipe aset lainnya. sosial aset ini dapat dirubah

manjadi social capital utuk meningkatkan kesejahteraan.46

5. Prinsip Pemberdayan Ekonomi Masyarakat

Pemberdayaan ekonomi masyarakat merupakan bagian dari

pemberdayaan masyarakat, karena itu konsep pemberdayaan ekonomi

masyarakat dengan konsep pengembangan masyarakat secara umum

tidak jauh berbeda serta tidak terlepas dari konsep besar dari

masyarakat.

Menurut Oneng Nurul Bariyah dalam bukunya yang berjudul

total quality management zakat: prinsip dan praktik pemberdayaan

ekonomi itu memiliki enam prinsip yang bersifat adaptif terhadap

masyarakat, yaitu:

a. Potensi Lokal

Masyarakat miskin dengan karakternya memiliki potensi

masing-masing. Begitu pula dengan kondisi wilayah, potensi

ekonomi yang ada, serta kemampuan yang dimiliki. Bagi

masyarakat miskin di wilayah pertanian, misalnya perlu adanya

pengembangan potensi lokal. Artinya, pengembangan ekonomi

lokal sesuai dengan karakter dimana masyarakat tinggal dapat lebih

mudah untuk melakukan pengembangan.

b. Berbasis Masyarakat

Pembangunan berbasis masyarakat adalah pembangunan

yang tertumpu pada pengembangan potensi sumber daya

46 Ismet Firdaus, dkk., Pengalaman Al-Quran Tentang Pemberdayaan Dhuafa

(Jakarta: Dakwah Press, 2008), Cet. ke-1, h.277.

Page 57: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

masyarakat atas dasar keahlian yang dimiliki tanpa unsur

pemaksaan dan birokrasi.47 Dalam istilah lain disebut pula

grassroots development strategy yaitu strategi pembangunan

ekonomi rakyat yang tertumpu pada akar rumput yang terpusat

pada manusia (grassroots based people centered).

Pemberdayaan yang bersifat dari bawah (bottom up)

merupakan suatu bentuk pemberdayaan yang lebih menekankan

pada penggalian potensi masyarakat. Dalam hal ini masyarakat

dicoba untuk mengembangkan potensi dan berusaha memecahkan

masalah secara kooperatif berdasarkan kemauan dan kemampuan

menolong diri sendiri (self help).

c. Berbasis Kelanjutan

Program pemberdayaan yang dilakukan hendaknya

berkesinambungan, bukan sementara. Program yang dilakukan

bersifat jelas, terukur, dan terencana sehingga tidak berhenti dalam

waktu tertentu melainkan berkesinambungan. Program ekonomi

yang berkesinambungan akan membangun kemandirian

masyarakat dan meningkatkan produktivitas.

Sebaliknya, program ekonomi yang terputus atau sementara

menimbulkan kemandekaan, sehingga masyarakat miskin akan

tetap pada kemiskinannya, bahkan mungkin bisa bertambah sulit.

47 Oneng Nurul Bariyah, Total Quality Management Zakat: Prinsip dan Praktik

Pemberdayaan Ekonomi (Ciputat: Wahana Kardofa FAI UMJ, 2012), Cet.ke-1, h.229.

Page 58: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

d. Halal dan Thayyib

Umat islam memerintahkan umatnya agar mencari usaha

dengan cara dan bersumber dari sesuatu yang diperbolehkan

agama. Dari usaha yang dilakukan, manusia akan mendapat

penghasilan dan keuntungan sebagai gambaran dari nilai kerja

manusia. Bentuk pekerjaan yang halal dan thayyib yaitu setiap

usaha yang memegang teguh prinsip syari’at. Prinsip syari’at

dalam berdagang misalnya: jujur, tidak berbohong, barang-barang

yang diperjualbelikan halal, tidak melakukan penipuan dan lainnya.

Semua yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian bagi pihak

lain. Sementara pekerja jujur yaitu pekerja yang memegang teguh

aturan-aturan berlaku seperti disiplin serta komitmen dalam

melaksanakan amanah yang diembannya.

e. Ramah Lingkungan

Sumber daya alam merupakan tempat manusia mencari

penghidupan dan tempat manusia menikmati masa istirahat.

Keramahtamahan manusia terhadap alam akan memberi dampak

positif bagi lingkungan dimana manusia tinggal.

Sebaliknya, eksploitasi besar-besaran yang dilakukan

manusia tanpa mempertimbangkan keseimbangan alam berdampak

bagi kehancuran kehidupan karena akan mendatangkan musibah

baik bagi manusia maupun bagi mahluk lainnya. Usaha yang

Page 59: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

ramah lingkungan antara lain dilakukan dengan upaya

memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui.48

C. Komunitas

1. Konsep Komunitas

Komunitas ialah suatu unit atau kesatuan sosial yang

terorganisasikan dalam kelompok-kelompok dengan kepentingan

bersama (communities of commont interest), baik yang bersifat

fungsional maupun yang mempunyai teritorial. Istilah community

dapat diterjemahkan sebagai “masyarakat setempat”. Akan tetapi

istilah komunitas dalam batas-batas tertentu dapat menunjuk pada

warga sebuah dusun (dukuh atau kampung), desa, kota, suku, atau

bangsa. Apabila anggota-anggota suatu kelompok, baik kelompok

besar maupun kecil, hidup bersama sedemikian rupa sehingga

merasakan bahwa kelompok tersebut dapat memenuhi kepentingan-

kepentingan hidup yang utama, maka kelompok tadi disebut

komunitas.49

Adapun dalam perspektif sosiologis komunitas adalah warga

setempat yang dapat membedakan dari masyarakat lebih luas (society)

melalui kedalaman perhatian bersama (a community of interest) atau

oleh tingkat interaksi yang tinggi. Para anggota komunitas mempunyai

48 Bariyah, Total Quality Management Zakat: Prinsip dan Praktik

Pemberdayaan Ekonomi, h.231. 49 Fredian Tonny Nasdian, Pengembangan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia, 2015), Cet.ke-2, h.1-2.

Page 60: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

kebutuhan bersama (common needs). Jika tidak ada kebutuhan bersama

itu bukan suatu komunitas.50

2. Ciri-Ciri Komunitas

Definisi komunitas sangat problematis, dan dari banyak definisi

yang telah dikemukakan di atas sudah gamblang. Komunitas

dimengerti sebagai suatu bentuk organisasi sosial dengan lima ciri

terkait berikut:

a. Skala Manusia

Sebagai lawan dari struktur-struktur yang besar, tidak

bersifat pribadi dan terpusat, komunitas melibatkan interaksi-

interaksi pada suatu skala yang mudah dikendalikan dan digunakan

oleh indivdu-individu. Jadi, skala terbatas pada orang yang saling

mengenal atau dapat dengan mudah untuk saling berkenalan

apabila diperlukan, dan di mana interaksi-interaksi sedemikian

rupa sehingga mudah diakses oleh semua.

Struktur-struktur berukuran cukup kecil sehingga orang

mampu memiliki dan mengendalikannya, dengan itu membuka

pintu bagi pemberdayaan yang jujur. Tidak ada bilangan sakti yang

dapat digunakan untuk mengidentifikasi ukuran komunitas,

walaupun yang jelas dapat diterapkan kepada pengelompokan-

pengelompokan sampai beberapa ribu. Ciri ini, meskipun

50 Nasdian, Pengembangan Masyarakat, h.2-3

Page 61: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

demikian, menyampingkan pengelompokan-pengelompokan yang

sangat besar.51

b. Identitas dan Kepemilikan

Bagi kebanyakan orang, kata komunitas akan memasukkan

sebentuk perasaan memiliki atau perasaan diterima dan dihargai

dalam lingkup kelompok tersebut. Hal ini menyebabkan

penggunaan istilah anggota komunitas, konsep keanggotaan

memiliki arti memiliki, penerimaan oleh yang lain dan kesetiaan

kepada tujuan-tujuan kelompok. Karena itu, komunitas adalah

lebih dari sekedar suatu kelompok yang dibentuk untuk kemudahan

administratif, tetapi memiliki beberapa ciri dari sebuah

perkumpulan atau perhimpunan ke dalam mana orang termasuk

sebagai anggota dan dimana perasaan memiliki ini penting dan

dengan jelas diakui.

c. Kewajiban-Kewajiban

Keanggotaan dari sebuah organisasi membawa baik hak

maupun tanggung jawab, dan sebuah komunitas juga menuntut

kewajiban tertentu dari para anggotanya. Terdapat harapan bahwa

orang akan berkontribusi kepada kehidupan komunitas dengan

berpartisipasi paling sedikit dari beberapa kegiatan-kegiatannya,

dan bahwa mereka akan berkontibusi kepada pemeliharaan struktur

komunitas.

51 Jim Ife dan Frank Tesoriero, Community Development: Alternatif

Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014),

Cet.ke-2, h.191.

Page 62: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

d. Gemeinscheft

Sebuah komunitas akan memungkinkan orang berinteraksi

dengan sesamanya dalam keragaman peran lebih besar, yang

peran-peran tersebut kurang dibeda-bedakan dan bukan

berdasarkan kontrak untuk mendorong interaksi-interaksi dengan

yang lain sebagai seluruh warga ketimbang sebagai peran atau

kategori yang terbatas dan tetap.

e. Kebudayaan

Suatu komunitas menyediakan sebuah kesempatan bagi suatu

penangkal terhadap fenomena kultur masal. Kebudayaan

masyarakat modern diproduksi dan dikonsumsi pada tingkat

massal, yang terlalu sering mengakibatkan keseragaman.

Suatu komunitas memungkinkan pemberian nilai, produksi

dan ekspresi dari suatu kebudayaan lokal atau berbasis masyarakat,

yang mempunyai ciri-ciri unik berkaitan dengan komunitas

bersangkutan, sehingga memungkinkan orang untuk menjadi

produsen aktif dari kultur tersebut ketimbang konsumen pasif,

dengan hal tersebut akan mendorong kepada keanekaragaman di

antara komunitas maupun partisipasi yang berbasis lebar.52

3. Pentingnya Komunitas Dalam Pemberdayaan Masyarakat

Komunitas merupakan konsep paling penting serta

kepeduliannya bersifat holistik. Keunggulan pendekatan komunitas

adalah adanya partisipasi yang tinggi dari warga dalam pengambilan

52 Ife dan Tesoriero, Community Development: Alternatif Pengembangan

Masyarakat Di Era Globalisasi, h.193-194.

Page 63: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

keputusan dan pelaksanaan tindakan, adanya penelaahan masalah-

masalah secara komprehensif dan menghasilkan perubahan yang

didasari pengertian, dukungan moral pelaksanaan oleh seluruh warga.53

Hal ini dikarenakan komunitas bersifat konsisten dengan

model-model pemberdayaan untuk perubahan, karena ia menyediakan

suatu kerangka bagi masyarakat untuk mengambil keputusan yang

efektif. Ia juga konsisten dengan suatu perspektif HAM, karena hak

dan kewajiban diterapkan dengan orang lain, paling sering dalam

kegiatan keseharian dan pada tingkat komunitas. Komunitas juga

konsisten dengan suatu perspektif berbasis kebutuhan-kebutuhan

karena ia memungkinkan orang menjadi lebih mudah mendefinisikan

dan menyuarakan kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi-aspirasi yang

dirasakan.54

Suatu justifikasi lebih lanjut bagi pemasukan komunitas kedalam

suatu perubahan sosial, mengingat ia berperan sebagai sebuah visi

yang kuat bagi masyarakat untuk bertindak dan membangun kembali

masyarakat yang kuat.

Selain itu, dalam kontek ini keberadaan aktivis pemberdayaan

masyarakat ikut berperan penting dalam pengembangan kemampuan

keanggotaan masyarakat, keorganisasian, dan kelembagaan yang sudah

ada. Mereka secara individual maupun bersama-sama menjalankan

53 Adi Fahrudin dkk., Pemberdayaan, Partispasi dan Penguatan Kapasitas

Masyarakat (Bandung: Humaniora, 2011), h.143. 54 Jim Ife dan Frank Tesoriero, Community Development: Alternatif

Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014),

Cet.ke-2, h.190.

Page 64: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

peran masing-masing dalam mengatasi masalah, merumuskan dan

mewujudkan kegiatan tujuan yang diinginkan.55

Pola kegiatan sosial seperti ini dalam pemahaman lebih luas bisa

dikategorikan sebagai community capacity building (pembangunan

kapasitas) karena di dalamnya menekankan sejumlah indikator sebagai

berikut:

a. Memperkuat kemampuan masyarakat untuk mewujudkan

penghidupan yang berkelanjutan.

b. Adanya pendekatan multi disiplin lintas sektoral dalam merancang

dan melaksanakan program.

c. Menekankan perubahan dan inovasi kelembagaan dan teknologi.

d. Menekankan kepada perlunya pembangunan modal sosial melalui

uji coba dan pembelajaran.

e. Menekankan pengembangan keterampilan dan kinerja dari individu

dan lembaga.56

D. Kreativitas

1. Pengertian Kreativitas

Kreativitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari

kata dasar kreatif, yaitu memiliki kemampuan untuk menciptakan

sesuatu.57

55 Zubaedi, Pengembangan Masyarakat: Wacana dan Praktik (Jakarta: Prenada

Media Group, 2013), Cet.ke-11, h.172. 56 Zubaedi, Pengembangan Masyarakat: Wacana dan Praktik, h.172. 57 Trisno Yuwono, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya: Arkola, 2010)

h.330.

Page 65: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Sementara kreativitas sebagaimana yang dikemukakan Elizabert

Hurlock adalah suatu kemampuan seseorang untuk menghasilkan

komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru dan

sebelumnya tidak dikenal pembuatannya. Ia berupa kegiatan imajinatif

atau sintesis pemikiran yang hasilnya bukan perangkuman. Ia mungkin

mencakup pembentukan pola baru dan gabungan informasi yang

diperoleh dari pengalaman sebelumnya dan pencangkokan hubungan

lama ke situasi baru dan mungkin mencakup pembentukan korelasi

baru. Ia harus mempunyai maksud atau tujuan bukan fantasi semata,

walaupun merupakan hasil yang sempurna lengkap. Ia mungkin dapat

berbentuk produk seni, kesusasteraan, produk ilmiah, atau mungkin

bersifat prosedural atau metodologis.58

Adapun menurut Abraham Maslow sebagaimana dikutip Julias

Chandra kreativitas secara lebih luas. Ia mengatakan: dari seorang

usahawan, saya belajar bahwa mendirikan sebuah perusahaan dengan

suka-duka seorang wiraswasta, adalah tindakan yang kreatif. Dari

seseorang olahragawan, saya belajar bahwa melakukan terobosan yang

jitu dan mungkin juga dengan gerakan akrobatis, adalah juga tindakan

kreatif. Kadang tindakan si usahawan dan olahragawan tersebut bisa

terasa sama kenanya, sama estetisnya, sehingga ibarat sepotong soneta,

jiwa kreatif dari bidang usaha dan bidang olahraga yang terpisah cukup

jauh itu, juga sama.59

58 Hurlock, Elizabeth B, Perkembangan Anak Jilid 2 (Jakarta: Erlangga, 2002),

h. 4. 59 Julius Candra, Kreativitas; Bagaimana Menanam, Membangun, dan

Mengembangkannya (Yogyakarta: Kanisius, 1994), Cet.ke-1, h.13-14

Page 66: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Dari pengertian di atas dapat diambil sebuah benang merah

bahwa kreativitas adalah sebuah tindakan berfikir imajinatif melalui

proses mental dari keinginan yang besar dan disertai komitmen yang

menghasilkan gagasan-gagasan baru, bersifat asli, independen, dan

bernilai.

2. Ciri-ciri Kreativitas

Merupakan ciri kreativitas yang berhubungan dengan

kemampuan berfikir seseorang, dengan kemampuan berfikir kreatif.

Makin kreatif seseorang ciri-ciri tersebut makin dimiliki. Adapun ciri

tersebut meliputi (1) kelancaran, (2) orisinalitas, (3) elaborasi, dan (4)

perincian. 60

3. Kretivitas dalam Pengelolaan Sampah

Tindakan kreatif kita masing-masing bukan hanya dari dan untuk

diri sendiri tetapi merupakan suatu panggilan. Mengingat kreativitas

memicu kebebasan dalam kepribadian kita. Ketika kehidupan tidak

lagi terhimpit oleh beban atau bahaya yang mengancam kelangsungan

hidup, maka mulailah kita berfikir dan bertindak kreatif. Selain itu,

semangat kreatif juga menuntaskan sesuatu atau menghadirkan

keselesaian.61

Adapun korelasi kreativitas dengan pengelolaan sampah kalau

kita tinjau dari dimensi kreativitas khsusunsya pada aspek person,

prosses, press, dan product dapat dijelaskan bahwa person menjadi

60 Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah; Petunjuk

Bagi Para Guru dan Orang Tua, h.51 61 Julius Candra, Kreativitas; Bagaimana Menanam, Membangun, dan

Mengembangkannya (Yogyakarta: Kanisius, 1994), Cet.ke-1, h.174-178.

Page 67: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

agent of change dalam medorong seseorang untuk berpartisipasi aktif

dalam suatu tindakan kreatif. Maksudnya adalah ketika seseorang

menemukan sebuah sampah atau bahkan timbunan sampah yang terus

menumpuk dan kurang diperhatikan atau bahkan tidak dikelola dengan

baik, maka harus ada tindakan kreatif yang bisa mewujudkan sampah

menjadi berkah bukan musibah.

Salah satu upaya dalam mengatasi persampahan ini bisa

dilakukan dengan program 3R (Reduce, Reuse, dan Recyle). Program

tersebut merupakan salah satu alternatif sistem pengelolaan sampah

dalam skala luas dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan

sehari-sehari.

Reduce adalah proses mengurangi sampah dengan pemakaian

atau benda yang tidak terlalu dibutuhkan. Reuse adalah kegiatan

penggunaan dan memanfatkan kembali barang-barang yang sudah

tidak terpakai menjadi sesuatu yang baru secara baik. Sedangkan

Recyle adalah memanfatkan kembali sampah setelah mengalami proses

pengolahan atau daur ulang kembali menjadi barang baru.

Oleh sebab itulah, sampah dengan suatu tindakan kreatif bisa

menjadi suatu yang bernilai ekonomis dan dapat meningkatkan

perekonomian karena produk-produk hasil olahan dari sampah tersebut

menjelma sebuah karya-karya kreatif yang bisa diperjual belikan

karena hasil pegelolaan yang profesional dan baik.

Page 68: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

4. Pengertian Sampah

Adalah buangan berupa bahan padat yang menyerupai polutan

umum yang menyebabkan turunnya nilai estetika lingkungan,

membawa berbagai jenis penyakit, menurunkan nilai sumber daya,

menimbulkan polusi, menyumbat saluran air, dan berbagai akibat

negatif lainnya.62

5. Jenis-Jenis Sampah

Berdasarkan sifarnya sampah dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Sampah Organik

Yaitu sampah yang bisa membusuk karena aktivitas mikro

organisme, dengan demikian pengelolaannya menghendaki

kecepatan, baik dalam pengumpulan maupun dalam

pembuangannya. Pembusukan sampah ini akan menghasilkan

antara lain, gas metan, gas H2S yang bersifat beracun bagi tubuh.

Selain beracun H2S juga berbau busuk, jadi penumpukan sampah

yang membusuk tidak dibernarkan. Di negara yang sedang

berkembang seperti indonesia sampah kebanyakan terdiri dari

sampah ini.63

b. Sampah Anorganik

Yaitu sampah yang tidak atau sulit membusuk, biasanya

terdiri atas kertas-kertas, plastik, logam, gelas, karet, dan lainya

yang tidak dapat membusuk atau sulit membusuk. Sampah ini

62 Yul H Bakar, Teknologi Penanganan dan Pemanfataan Sampah (Jakarta: PT.

Waca Utama Pramesti, 1986), Cet. ke-1, h.7. 63 Juli Soemirat Slamet, Kesehatan Lingkungan (Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 2007), Cet.ke-7, h.53.

Page 69: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

apabila memungkinkan sebaiknya di daur ulang sehingga dapat

bermanfaat kembali, baik melalui suatu proses atau secara

langsung. Apabila tidak dapat didaur ulang, maka diperlukan

proses untuk memusnahkannya, seperti pembakaran, tetapi hasil

dari pembakaran itu masih memerlukan penanganan lebih lanjut.64

6. Sistem Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah adalah suatu bidang yang berhubungan

dengan pengaturan terhadap penimbunan, penyimpanan (sementara,

pengumpulan, pemindahan, pemrosesan, dan pembuangan sampah)

yang sesuai dengan prinsip-prinsip terbaik dari kesehatan masyarakat

seperti teknik (engenering), perlindungan alam (conversation),

keindahan dan pertimbangan-pertimbangan lingkungan lainnya, serta

mempertimbangkan sikap masyarakat. 65

a. Persyaratan Teknis Pengelolaan Sampah

1) Pada tahap penimbunan sampah, persyaratan teknis yang

diperlukan agar tahap ini dapat berhasil adalah pengertian

individu penghasil sampah, letak geografis, kondisi musim,

frekuensi pengumpulan, dan perundang undangan.

2) Penyimpanan sampah, yang perlu diperhatikan adalah nilai-

nilai kesehatan masyarakat dan estetik; penanganan di tempat

pemukiman, penyimpanan setempat, pengumpulan sampah

64 Slamet, Kesehatan Lingkungan, h.53. 65 Wahid Iqbal Mubarak dan Nurul Chayatin, Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori

dan Aplikasi (Jakarta: Salemba Medika, 2009), h.277.

Page 70: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

yang terdiri atas jenis pengumpulan sampah, jenis sistem

pengumpulan sampah, dan peralatan yang digunakan.66

b. Pengelolaan Sampah Menurut Sumbernya

Sampah yang ada di permukaan bumi ini berasal dari

beberapa sumber berikut:

1) Pemukiman Penduduk

Sampah di suatu pemukiman penduduk biasanya

dihasilkan oleh satu atau beberapa keluarga rumah tangga yang

dalam suatu bangunan atau asrama terdapat di desa atau di

kota. Jenis sampah yang dihasilkan biasanya sisa makanan dan

bahan sisa proses pengolahan makanan atau sampah basah,

sampah kering, abu, atau sampah sisa tumbuhan.

2) Tempat Umum dan Perdagangan

Tempat umum adalah tempat yang memungkinkan

banyak orang berkumpul dan melakukan kegiatan, termasuk

juga tempat perdagangan. Jenis sampah yang dihasilkan dari

tempat semacam ini dapat berupa sisa-sisa makanan, sampah

kering, abu, sisa-sisa bahan bangunan, sampah khusus, dan

terkadang sampah berbahaya.

3) Saran Layanan Masyarakat Milik Pemerintah

Sarana layanan masyarakat yang dimaksud di sini, antara

lain tempat hiburan umum, jalan umum, tempat parkir, tempat

layanan kesehatan, kompeleks militer, gedung pertemuan,

66 Mubarak dan Chayatin, Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi,

h.278.

Page 71: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

pantai tempat berlibur, dan sarana pemerintah lain. Tempat ini

biasanya menghasilkan sampah khusus dan sampah kering.

4) Industri Berat dan Ringan

Dalam pengertian ini termasuk industri akan dan

minuman, industri kayu, industri kimia, industri logam, tempat

pengolahan air kotor dan air minum, dan kegiatan industri

lainnya, baik yang sifatnya distributif atau memproses bahan

mentah saja. Sampah yang dihasilkan dari tempat ini biasanya

sampah basah, sampah kering, sisa-sisa bangunan, sampah

khusus, dan sampah berbahaya.

5) Pertanian

Sampah yang dihasilkan dari tanaman atau binatang.

Lokasi pertanian seperti kebun, ladang, ataupun sawah

menghasilkan sampah berupa bahan-bahan makanan yang telah

membusuk, sampah pertanian, pupuk, maupun bahan

pembasmi serangga tanaman.67

E. Green Business

1. Green Business dan Dampak Penerapannya

Greening business adalah pengelolaan lingkungan yang

terpadu yang meliputi pengembangan struktur organisasi, sistem

dan budidaya dalam suatu kompetensi hijau dengan cara

menerapkan dan mentaati seluruh peraturan tentang pengelolaan

67 Arif Sumantri, Kesehatan Lingkungaan (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2010), Cet.ke-1, h.63-64.

Page 72: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

lingkungan, termasuk pengelolaan bahan baku, pengolahan

limbah, penggunaan sumberdaya alam yang efektif, penggunaan

teknologi produksi yang menghasilkan limbah minimal serta

menerapkan komitmen kesadaran lingkungan bagi seluruh

karyawan dalam organisasinya.

Gilbert mendefinisikan bahwa kegiatan green business

sebagai aktivitas yang dilakukan dengan tujuan mengurangi

dampak ekologis negatif dan langsung bermanfaat terhadap

lingkungan alam.

Sedangkan menurut Koester green business seperti bisnis

lain yang bertujuan untuk menciptakan keuntungan dengan terus

beroperasi. Perbedaannya terletak pada nilai Koester green

business yang memperhatikan nilai keberlanjutan dan juga

SDM.68

Dari definisi diatas tersebut menunjukkan bahwa Koester

green business tidak hanya focus terhadap lingkungan alam saja,

namun lebih dari itu konsep Koester green business berkaitan

dengan sustainability secara menyeluruh. Sustainability diartikan

sebagai hidup dan melakukan bisnis dengan cara yang tidak

mengkikis potensi untuk generasi mendatang berdasarkan triple

bottom line (TBL) atau manfaat ekonomi, lingkungan, dan sosial.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa sustainability adalah sebuah konsep bisnis

68 Nuning Kristiani, “Analisis Perbedaan Penerapan Praktik Green Business

Terhadap Fungsi Bisnis Berdasarkan Faktor Demografis Perusahaan : Studi Persepsi Pada

UMKM Yogyakarta”, Eksekutif III, no. 2 (2 Desember 2012): 193-194.

Page 73: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

yang memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan

komunitas sosial sekaligus meningkatkan keuntungan.

2. Tipe Green Business

a. Responsible Waste Management

Sangat perlu adanaya menerapkan recyle dalam kontek

menarik bungkus atau kemasan ke dalam perusahaan dan

mengolahnya sehingga memperpanjang rantai dan

menerapkan ragam utilisasi bahan, mengingat mengelola

limbah dan mengeluarkan atau membuang setelah memenuhi

tingkat keamanan untuk menjaga pencemaran lahan, air, dan

udara adalah sebuah keharusan bagi siapapun.

b. Bisnis Jasa Lingkungan

Sebuah kegiatan wisata alam yang bertanggung jawab

dengan menjaga keaslian, kelestarian lingkungan, dan

meningkatkan kesejahteraan penduduk (eco-tourism), selain

dari itu, terdapat juga pengelolaan sampah secara baik untuk

kemanfaatan yang lebih baik ( waste manajement) bagi

masyarakat dan lingkungan.

c. Membayar Jasa Lingkungan

Ekosistem memberi manfaatan yang dikenal sebagai

jasa, tentang mulai dari air, simpanan karbon dan keragaman

hayati hingga kenikmatan estetis, membayar jasa lingkungan

ini untuk tujuan konservasi, berdasarkan prinsip bahwa siapa

yang menghasilkan jasa tersebut harus dikompensasi. Oleh

Page 74: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

sebab itu, skema yang bisa diterapkan adalah dengan

merestorasi dan ketersediaan barang dan jasa lingkungan

yang berkelannutan.69

6969 Endah Murniningtyas, Green Business : Konsep Arah Kebijakan (Kementerian

BAPPENAS, 2015) h.5-9.

Page 75: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Profil Komunitas Eco Business Indonesia

1. Sejarah Komunitas Eco Business Indonesia

Edy fajar Prasetyo adalah seorang pemuda yang memiliki hobi

berniaga sejak sekolah dasar. Ia tumbuh dan berkembang di

lingkungan yang mestimulus dirinya untuk senantiasa berkompetisi.

Dilahirkan dari pasangan Tupon Amat Iksan dan Ratna Nirmala

Ningsih. Baginya setiap pribadi sudah dikaruniakan Allah SWT

dengan ke kelebihan yang dimilikinya untuk bisa menjadi lebih baik

terlepas dari latar belakang, silsilah keluarga, kemampuan secara

materi ataupun faktor eksternal lainnya.70 Ia yakin enterpenership

adalah salah satu sarana tercepat untuk bisa menebarkan efek

kebermanfaatan secara masif.

Tahun 2013 adalah saat dimana proses pertama kalinya

Komunitas Eco Business Indonesia muncul kepermukaan. Berawal

dari adanya momentum penciptaan wirausaha baru Bank Indonesia

yang bertemakan “Green Enterpeneur” .

Komunitas Eco Business Indonesia adalah konsep usaha yang

mengolaborasikan unsur 3P (People, Planet, dan Profit). Produk yang

dihasilkan adalah aneka kerajinan hasil pemanfaatan waste material

atau bahan yang sudah tidak terpakai.

70 Akbar Rabbani, dkk., Young Social Enterpreneurship: Kami Berani Berbeda.

(Ciputat: Dompet Dhuafa, 2014), Cet.ke-1, h.48-64.

Page 76: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

2. Visi dan Misi

Idealisme Komunitas Eco Business Indonesia untuk bisa

menebar manfaat banyak diwujudkan dengan cara mengaplikasikan

mekanisme green enterpreneurship yang berorietasi pada simbolis 3P

(planet, people, dan profit) sesuai dengan visi dan misi yang telah

dicanangkan, yaitu:

Visi:

Mewujudkan generasi hijau global yang mandiri secara finansial.

Misi:

Enterpreneurship green education (edukasi hijau dan Kewirausahaan)

Community empowerment (pemberdayaan masyarakat) kontribusi dan

empati perwujudan pelestarian lingkungan.

3. Letak Geografis Komunitas Eco Business Indonesia

Berdasarkan sumber dari buku profil Komunitas Eco Business

Indonesia yang penulis kutip dan hasil wawancara secara ekslusif

dengan founder bahwa Komunitas Eco Business Indonesia beralamat

di Gang Swadaya RT. 005 / 001 Kelurahan Kedaung Kecamatan

Pamulang Kota Tangerang Selatan.

4. Program Komunitas Eco Business Indonesia

a. YUK DARLING (YUK saDAR LINGkungan)

YUK DARLING merupakan Program edukasi lingkungan

berupa sosialisasi kepada masyarakat mulai usia dini hingga

dewasa agar memiliki empati terhadap lingkungan di sekitarnya.

Teringat salah satu gurunya, Uwa Uto, begitulah beliau biasa

Page 77: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

dipanggil yang membentuk KANCIL (Komunitas Anak Cinta

Lingkungan) di daerahnya, menginspirasi sang founder untuk bisa

menginisiasi dan menularkan semangat serta kepedulian akan

pentingnya menjaga kelestarian lingkungan kepada generasi kita.

Adapun proses edukasi ini dilakukan melalui aktivitas seminar,

workshop, green campaign, exhibition, maupun gerakan sosial

media.

b. PETAKA (PEmberdayaan TenAga KreAtif)

PETAKA merupakan program pionir pemberdayaan

masyarakat agar memiliki keahliah (soft skill) yang diharapkan

dapat menunjang produktivitas aktivitas keseharian masyarakat

yang diberdayakan. Fokus pemberdayaan adalah dengan

memberikan pelatihan dan coaching pembuatan prakarya

handycraft pemanfaatan limbah yang memiliki nilai ekonomis

tinggi kepada masyarakat.

c. SELUNDUP (SEdekah LingkUngan hiDUP)

Komunitas Eco Business Indonesia berupaya ikut

berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan. Memanfaatkan

kembali dan memperpanjang usia pakai dari berbagai limbah yang

ada, dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Selain esensi

tersebut yang kami kontribusikan, ada bentuk manifestasi lain

berupa SP “Profit Sharing With Planet” dengan menyisihkan

sebagian dari profit kepada bumi kita melalui berbagai kampanye

dan program.

Page 78: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

d. CLBK (Cerdas Luar Biasa Kreatif)

CLBK merupakan program pengintegrasian unsur pendidikan

dan kesehatan melalui media sampah, salah satunya home scholing

teras belajar Komunitas Eco Business Indonesia (EBI) bersama

Isbanban (SERAMBI) dimana setiap anak yang belajar cukup

membayar iuran dengan sampah.

Konsep home schooling iuran sampah merupakan program

pendidikan yang di pelopori memanfaatkan permasalahan sampah,

dimana setiap adik-adik yang belajar setiap pekannya wajib

membawa sampah plastik sebagai tiket masuk belajar, dengan total

murid 80 orang dan didukung oleh 40 orang sebagai relawan

pengajar.

e. POLEMIK (Produk OLahan Ebi MenarIK)

POLEMIK merupakan berbagai karya kerajinan limbah

plastik yang diproduksi melalui pendekatan pemberdayaan

masyarakat. Adapun produk yang dihasilkan berupa lukisan ramah

lingkungan, tas, dompet, aksesoris, dan aneka sofenir.

Semua hal tersebut menjadi acuan bagi Komunitas Eco

Business Indonesia. Perwujudan generasi hijau adalah suatu hal

yang mungkin dapat dicapai melalui SAMPAH yaitu “Selalu Akan

Mudah Apabila Ada Harapan” dan diselaraskan dengan

pengimplementasian prinsip 3M “Mulai dari hal yang terkecil,

Mulai dari diri sendiri, Mulai dari sekarang”.

Page 79: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

5. Struktur Komunitas Eco Business Indonesia

Struktur Komunitas Eco Business Indonesia disusun dengan

pola tertentu dan mempunyai tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI )

masing-masing sesuai dengan garis-garis keorganisasian yang sudah

ditentukan. Adapun struktur dari Komunitas Eco Business Indonesia

adalah sebagai berikut:

Gambar 1.

Struktur Komunitas Eco Business Indonesia

Sumber : Buku profil Komunitas Eco Business Indonesia

Dari struktur di atas dapat penulis simpulkan bahwa Edy Fajar

Prasetyo selaku founder dari Komunitas Eco Business Indonesia

bertanggung atas keberlangsungan program dan langkah-langkah

Founder

Edy Fajar Prasetyo

Ceo-Founder

Alfiatus Syifa

Ceo-Founder

Ida Ayu Calvandis

Ceo-Founder

Nadya Ahsanul

Ceo-Founder

Omi Eli

Ceo-Founder

Hindy Imas

Page 80: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

kedepan yang telah terkonsepkan sebelumnya, ia dibantu oleh

beberapa Ceo Founder yang dibentuk berdasarkan kesepakatan

bersama.

6. Keanggotaan Komunitas Eco Business Indonesia

Berikut beberapa daftar anggota Komunitas Eco Business

Indonesia yang berada di Kelurahan Kedaung Kecamatan Pamulang

Kota Tangerang Selatan yang dapat penulis himpun:

Tabel 3. Daftar Anggota Komunitas Eco Business Indonesia

No. Nama Alamat

1 Oma Eli Gang Swadaya I RT. 05/01 Kelurahan Kedaung

2 Nepi Gang Swadaya I RT. 01/71 Kelurahan Kedaung

3 Iroh Gang Swadaya I RT. 05/05 Kelurahan Kedaung

4 Rusdah Gang Swadaya II RT.05/11 Kelurahan Kedaung

5 Nur Mukti Gang Swadaya I RT. 05/05 Kelurahan Kedaung

6 Yeti Hendartoyo Gang Swadaya VI RT. 03/05 Kelurahan Kedaung

7 Erna Suyudi Gang Swadaya I RT. 01/05 Kelurahan Kedaung

8 Awalinah Gang Swadaya I RT. 05/01 Kelurahan Kedaung

9 Nina Sujiana Gang Swadaya III RT. 01/01 Kelurahan Kedaung

10 Rosanah Gang Swadaya II RT. 05/01 Kelurahan Kedaung

Sumber : Buku profil Komunitas Eco Business Indonesia

B. Pengelolaan dan Pengembangan Pendanaan Eco Business Indonesia

1. Sumber Pendanaan

Pelaksanaan setiap program yang dilakukan oleh Komunitas

Eco Business Indonesia ditopang oleh tiga sumber pendapatan utama

yaitu:

a. Penjualan Produk

Pendapatan Komunitas Eco Business Indonesia diperoleh

dari produk yang terjual dari hasil kreativitas pengurus dan anggota

mengolah sampah plastik menjadi tas, sajadah, lukisan, souvenir,

gantungan, dan tikar adalah bahan produk yang siap jual. Semua

Page 81: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

pengerjaan dilakukan secara manual atau konvensional dan tahap

finishing menggunakan mesin jahit. Founder dari Komunitas Eco

Bussines Indonesia menyatakan:

“Kami mengusung sebuah konsep 3P dari profitnya kita

mendapatkan penjualan dari produk, lukisan dari sampah

dan konsultan. Jadi secara branding kita fokusnya adalah

Eco Business Indonesia ke Green Community and

Empowering Counsultant.”71

b. Training Handycraft

Adalah pendapatan didapatkan dari sisi trainer yang

dilakukan oleh pengurus dan anggota Komunitas Eco Business

Indonesia dengan beberapa instansi, corporate, dan komunitas

yang melakukan kolaborasi atau kerjasama untuk pemberian

pelatihan dan sharing tentang program yang telah sukses

dilaksanakan oleh Komunitas ini. Seperti yang disampaikan oleh

founder itu sendiri sebagai berikut:

“Selain dari sisi produk yang mereka dapatkan dari

penghasilan juga dari sisi trainernya mereka menjadi

professional trainer, mereka mempunyai dua skill yakni

kreatifitas up cycle dan professional trainer dan menjadi tim

kami ketika ada projek dari KLHK atau corporate ketika

turun untuk melakukan duplikasi program mereka adalah

contoh-contoh role model yang telah berhasil kami gunakan

pendekatan lalu ini ditularkan kebanyak pihak dan mereka

mempunyai tingkatan skill tersendiri.”72

c. Membuat Ide-ide kreatif dan Inovasi Baru

Kreatif dan inovatif adalah karakteristik personal yang

terpatri kuat dalam diri seseorang tidak terkecuali oleh pengurus

71 Wawancara Pribadi dengan Edy Fajar Prasetyo (Founder Komunitas Eco Business

Indonesia) Kedaung, Minggu 21 Maret 2017 Pukul 20.19 WIB 72 Wawancara Pribadi dengan Edy Fajar Prasetyo (Founder Komunitas Eco Business

Indonesia) Kedaung, Minggu 21 Maret 2017 Pukul 20.19 WIB

Page 82: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

dan anggota dari Komunitas Eco Business Indonesia karena kalau

hanya stagnan maka komunitas ini tidak berkembang dan tidak

progresif. Oleh sebab itu, segala cara digunakan untuk

mendatangkan pundi-pundi kas termasuk dengan mengandalkan

ide-ide kreatif dan inovasi baru, seperti kegiatan panggung

inspirasi yang dilaksanakan pada 13 Februari 2017 lalu yang

bertempat di Banten House Cafe. Sebagaimana yang disampaikan

oleh founder ketika wawancara dilaksanakan seperti berikut:

“Jadi komunitas ini muncul ingin menggeser merubah dan

paradigma bahwa sebuah yayasan atau kegiatan sosial itu

harus selalu menadahkan tangan minta, ngak kan, kita juga

bisa mandiri kok.”73

2. Pengelolaan dan Pengembangan Keuangan

Salah satu fokus yang menjadi pilot Komunitas Eco Business

Indonesia adalah peningkatan pengelolaan keuangan serta memperkuat

eksistensi dari komunitas ini, mengingat keuangan adalah ruh akan

segala program dan target untuk perwujudan setiap program yang telah

menjadi planning.

Adapun dalam pengembangan dana yang dilakukan oleh

Komunitas Eco Business Indonesia dengan pemekaran program, yang

awalnya adalah PETAKA, dikembangkan ke program lainnya seperti

DARLING dan CLBK untuk melakukan subsidi silang dan siklus

keuangan, sehingga uang yang dimiliki tidak stagnan dan program

lainnya bisa berjalan. Seperti yang disampaikan oleh founder

sebagaimana berikut:

73 Wawancara Pribadi dengan Edy Fajar Prasetyo (Founder Komunitas Eco Business

Indonesia) Kedaung, Minggu 21 Maret 2017 Pukul 20.19 WIB

Page 83: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

“Pastinya, bentuk pengembangannya adalah yang sudah kita buat

di program ke lima program yang kita bangun, jadi PETAKA kan

itu banyak, PETAKA salah satu program kan, tapi pemekaran

program nya itu di DARLING dan CLBK, kita saling subsidi

silang. Ketika CLBK perlu kita masukkan, beli lemari dan lain-

lain. Jadi intinya siklus keuangannya itu bergulir secara parsial

gitu dan simultan. Mana yang memiliki kebutuhan urgen kita

kasih dari hasil yang kita dapat income.” 74

C. Mitra Kerjasama dan Kolaborasi Eco Business Indonesia

Dalam membangun jaringan dan mitra kerjasama bisnis terhadap

ibu-ibu yang dilakukan oleh Komunitas Eco Business Indonesia di

Kelurahan Kedaung Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan adalah

dengan menggunakan system Quadro Heliq (akademisi, bisnis,

pemerintah, komunitas) sebagai yang di sampaikan oleh founder itu

sendiri seperti berikut:

“Beberapa pihak lain secara langsung atau tidak karena masih

terbatasnya pada circle yang ada kami berfokus pada, inti 4

elemen sih, yang dikena dengan quadro heliq namanya

akademisi, bisnis, governace, community keempat elemen

tersebut menjadi mitra elemen kita semua baik secara langsung

maupun tidak langsung. Semua yang masih relevan dengan

kegiatan kita.”75

Sehingga dengan adanya sistem yang diterapkan dalam pelaksaaan

dan penguatan jaringan ini menghasilkan beberapa komunitas, corporate,

pemerintah, dan akademisi. beberapa mitra kerjasama tersebut diantaranya

adalah Hilo Teen, Bank Indonesia, Dompet Dhuafa, Nutrifood, Forum

Indonesia Muda (FIM), Universitas Mercubuana, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Universitas Indonesia, Univesitas Negeri Jakarta, Universitas

74 Wawancara Pribadi dengan Fajar Prasetyo (Founder Komunitas Eco Business

Indonesia) Kedaung, Minggu 21 Maret 2017 Pukul 20.19 WIB 75 Wawancara Pribadi dengan Edy Fajar Prasetyo (Founder Komunitas Eco Business

Indonesia) Kedaung, Minggu 21 Maret 2017 Pukul 20.19 WIB

Page 84: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Galuh, Universitas Brawijaya, Universitas Veteran Jakarta, Universitas

Djuanda, Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), dan DKPP

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang Selatan.

D. Produk-Produk Komunitas Eco Business Indonesia

Ada beberapa produk unggulan yang mejadi hasil prakarya yang

dibuat oleh Komunitas Eco Business Indonesia diantaranya adalah tas,

dompet, lukisaan, baju karnaval, tikar, sajadah, dan semua tersebut

diproduksi berdasarkan kebutuhan. Sehingga setiap yang diproduksi

menyesuaikan dengan pangsa pasar untuk bisa challenge dengan produk

pasaran lainnya.

E. Karya dan Penghargaan

Berikut beberapa hasil capaian dan torehan prestasi yang telah

dilakukan oleh Komunitas Eco Business Indonesia dalam perjalanannya

memberdayakan masyarakat pra sejahtera ke sejahtera melalui beberapa

program, diantara adalah;

1. Wirausaha Mapan 2013.

2. BI Preneur 2013.

3. Participant APEC Unthinkable Expo Bali 2013.

4. Participant Global Entrepreneurship Week 2013 oleh bersama wakil

presiden Republik Indonesia.

5. Social Entrepreneur Dompet Dhuafa 2014.

6. Summer School Delegation “Energy From Waste”.

Page 85: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

7. With Anwerpt University Belgium in Indonesia 2015.

8. Wirausaha Muda KOPINDO 2015.

9. Best of The Best Community Kementrian Perindustrian 2016.

10. Student Achievement Award UIN Jakarta2015.

11. 3rd Winner Social Caterory Asean Leader Preneur Conference

Malaysia 2015.

12. Mahasiswa PTAIN se-Indonesia apresiasi pendidikan islam oleh

Bapak Menteri Agama Republik Indonesia 2015.

13. Wirausaha Muda Mandiri Sosial Jakarta 2016.

14. Guest Speaker Eco Preneur KMILT Bangkok Thailand.

Page 86: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

BAB IV

ANALISIS TEMUAN LAPANGAN

Pemberdayaan menurut Sumodiningrat sebagaimana dikutip

Ambar Teguh tidak bersifat selamanya, melainkan sampai target

masyarakat mampu untuk mandiri, meski jauh dijaga agar tidak jatuh.76

Dilihat dari pendapat tersebut berarti pemberdayaan melalui suatu masa

proses belajar hingga mencapai status mandiri.

Meskipun demikian dalam rangka mencapai kemandirian tersebut

tetap dilakukan pemeliharaan semangat, kondisi dan kemampuan secara

terus menerus supaya tidak mengalami kemunduran lagi.

Hal ini mengingat proses pelaksanaan pemberdayaan ekonomi

merupakan upaya peningkatan dengan cara mengembangkan dan

mendinamisasikan potensinya. Masudnya adalah dalam mengembangkan

masyarakat dapat dilihat dari kemampuan yang dimilikinya. 77

Oleh karena itu, pelaksanaan pemberdayaan ekonomi yang

dilakukan Komunitas Eco Business Indonesia melalui program PETAKA

agar dapat bergerak bersama dengan tujuan mensejajarkan pra sejahtera

memiliki kemampuan lebih tinggi dari sebelumnya.

Sesuai dengan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan

peneliti dengan beberapa responden yang berada di Komunitas Eco

Business Indonesia, maka dapat dianalisa beberapa proses pelaksanaan,

faktor pendukung dan penghambat program PETAKA dalam

76 Ambar Teguh Sulistyani, Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004), h. 82 77 Mubyarto, Ekonomi Rakyat, Program IDT dan Demokrasi Indonesia

(Yogyakarta: Aditya Media, 1996), h.37

Page 87: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

mendampingi masyarakat khususnya ibu-ibu yang menjadi objek dari

program tersebut.

A. Pelaksanaan Pemberdayaan Ekonomi di Komunitas Eco Business

Indonesia

1. Proses Perencanaan

Untuk mengoptimalkan program PETAKA sebagai langkah

konkrit pemberdayaan ekonomi masyarakat harus memiliki beberapa

langkah perencanaan dalam pengimplementasianya secara baik. Hal ini

dikarenakan perencanaan merupakan proses mendefinisikan tujuan dan

mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi dan merupakan

poses terpenting dari semua fungsi-fungsi lain pengorganisasian,

pengarahan, dan pengontrol.78 Adapun perencanaan dari program

PETAKA di Komunitas Eco Business Indonesia adalah sebagaimana

berikut:

a. Social Mapping

Social mapping adalah teknik untuk membuat gambar

kondisi sosial ekonomi masyarakat yang dilaksanakan pada 2013,

sehingga menghasilkan gambaran potensi lokal akan keadaan

masyarakat yang berada di Kelurahan Kedaung Kecamatan

Pamulang Kota Tangerang Selatan. Setelah assessment melalui

social mapping maka dibentuklah program PETAKA oleh

Komunitas Eco Business Indonesia sesuai dengan kondisi

geografis dan peluang di tempat tersebut sebagaimana yang

78 Muhtadi dan Tentan Hermansyah, Manajemen Pengembangan Masyarakat

(Ciputat: UIN Press Jakarta, 2013), Cet.ke-1, h. 41.

Page 88: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

disampaikan oleh Edy Fajar Prasetyo selaku founder ketika

wawancara ini berlangsung seperti berikut:

“Ini adalah langkah awal untuk penentuan ketepatan dari

setiap program. Oleh sebab itu, saya dan pengurus lainnya

melakukan pemetaan awal agar program yang dilaksanakan

tidak sia-sia dan mubadzir”.79

Selaras dengan Edy Fajar Prasetyo berikut hasil wawancara yang

dilakukan dengan Hindy Imas selaku staf di Komunitas Eco Business

Indonesia:

“Dari awal pasti pendekatan ke tokoh-tokoh setempat kan,

biar kita bisa diterima ke masyarakat. Akhirnya melakukan

pendekatan ke RT, RW terus yang kita sasarkan ibu-ibu, kita

pendekatan ke ibu-ibu juga setelah melakukan pendekatan

dan akhirnya semua setuju diadakan pelatihan, jadilah di

Kedaung itu menjadi tempat PETAKA kita. Dalam hal ini

yang pasti kita memahami terlebih dahulu tempat dimana

akan dilaksanakan program PETAKA dengan memahami

kondisi sosio kultur yang ada di Kelurahan Kedaung biasanya

kita dan pada umumnya di sebut dengan social mapping dan

PRA, dengan cara tersebut bisa memahami dan mengenal

kondisi Kelurahan Kedaung secara keseluruhan”.80

Untuk mempermudah pemahaman secara komprehensif

tentang proses social mapping yang dilakukan oleh Komunitas Eco

Business Indonesia penulis sajikan dalam bentuk tabel

sebagaimana berikut:

79 Wawancara Pribadi dengan Edy Fajar Prasetyo (Founder Komunitas Eco

Business Indonesia) Kedaung, Minggu 21 Maret 2017 Pukul 20.19 WIB 80 Wawancara Pribadi dengan Hindy Imas (Staf Komunitas Eco Business

Indonesia) FEB UIN Jakarta, 16 Mei 2017 Pukul 16.20. WIB

Page 89: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Tabel 4. Proses Pemetaan Sosial

No. Kegiataan Waktu Partisipan Metode Output Kendala

1 Penentuan

wilayah

20

Februari

2013

Pengurus

Komunitas

Eco

Business

Indonesia

Observasi

Memahami

Kelurahan

Kedaung

sebagai

tempat

program

secara utuh

Sulitnya

menjalin

komunikasi

awal dengan

pihak

setempat

2

Pendekatan

dan jalin

komunikasi

12

Maret

2013

Edi Fajar

Prasetyo,

Ketua RW

05 dan

Ketua RT

03

Personal

contact

Memahami

secara baik

akan

rencana

EBI

Sulitnya

dalam

memobilisasi

masyarakat

3

Pengumpulan

data sosio,

ekonomi dan

budaya

22

Maret

2013

Ketua RW

05, Ketua

RT 03 dan

Ibu-Ibu di

Kelurahan

Kedaung

Dengan

memanfaa

tkan data

yang

tersedia di

Kelurahan

kedaung

Memahami

akan

kondisi

sosio,

ekonomi

dan budaya

di

Kelurahan

Kedaung

Antusiasme

dari

masyarakat

Kelurahan

Kedaung

masih minim

b. Participatory Rural Appraisal (PRA)

Undang-undang nomer 6 tahun 2014 tentang desa

menjelaskan tentang semangat gotong royong dalam rangka

pemanfaatan sumber daya alam demi tercapainya peningkatan

kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan, maka salah satu

pendekatan yang cukup relevan dalam melakukan pengkajian

kondisi wilayah di Kelurahan Kedaung Kecamatan Pamulang Kota

Tangerang Selatan adalah pendekatan partipatory rural appraisal

(PRA). Pendekatan ini cukup handal untuk mengidentifikasi

potensi, permasalahan serta merumuskan alternatif solusi yang

tepat secara partisipatif.

Page 90: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Terkait dengan pendekatan PRA yang dilakukan Komunitas

Eco Business Indonesia, salah seorang founder menyampaikan

bahwa:

“Untuk dari segi perencanaannya di awal kita melakukan

pemetaan dulu sebetulnya, secara kajian teoritisnya nanti bisa

dicari salah satu tool nya PRA (Participatory Rural

Appraisal), jadi kita melihat nih potensi yang ada di

masyarakat, jadi singkat cerita si masyarakat yang menjadi

terberdayakan oleh program PETAKA ini kita sengaja

rancang gimana caranya permasalahan sampah yang ada di

sekitar mereka menjadi peluang gitu, nah akhirnya kita

jadikan mereka-mereka itu tenaga-tenaga kreatif yang

memunculkan ide, peluang, benefit-benefit dari keadaan

sampah justru dari mereka”.81

Untuk memahami secara utuh proses perencanaan yang dilakukan

oleh Komunitas Eco Business Indonesia melalui pendekatan PRA berikut

penulis sajikan dalam bentuk tabel:

Tabel 5. Proses Participatory Rural Appraisal

No. Kegiataan Waktu Partisipan Metode Output Kendala

1 Pemetaan

Wilayah

29

Maret

2013

Pengurus

Komunitas

Eco

Business

Indonesia,

Ketua RW

05, Ketua

RT 03 dan

Ibu-Ibu di

Kelurahan

Kedaung

Rapid

rural

appraisal

(RRA)

Pembuatan

peta sumber

daya, dan

diagram venn.

Sulitnya

menkordinir

masyarakat

kesuatu

tempat yang

sama

2

Analisis

keadaan

dengan

SWOT

17

April

2013

Pengurus

Komunitas

Eco

Business

Indonesia, Ketua RW

05, Ketua

Focus

Group

Discussion

(FGD)

Pembentukan

strategi bagi

para

stakeholder

dalam penetapan

Program

Kurangnya

responsif

masyrakat

di

Kelurahan

Kedaung

81 Wawancara Pribadi dengan Edy Fajar Prasetyo (Founder Komunitas Eco

Business Indonesia) Kedaung, Minggu 21 Maret 2017 Pukul 20.19 WIB

Page 91: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

RT 03 dan

Ibu-Ibu di

Kelurahan

Kedaung

kedepan

3

Laporan

rekomenda

si program

8 Mei

2013

Ketua RT

03 dan

Pengurus

Komunitas

Eco

Business

Indonesia

Diskusi

kelompok

Pembentukan

Program

Pemberdayaan

PETAKA

Masih

minimnya

kesadaran

bersama

untuk

melaksanak

an program

tersebut

secara baik

Dengan demikian, goal dari PRA adalah program PETAKA adalah

sampah yang berada di sekitar tempat tinggal masyarakat Kelurahan

Kedaung Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan dapat menunjang

produktivitas aktivitas keseharian masyarakat yang diberdayakan. Fokus

kegiatan adalah pemberian pelatihan dan coaching pembuatan prakarya

handycraft pemanfaatan limbah yang memiliki nilai ekonomis tinggi di

masyarakat. Founder Komunitas Eco Business Indonesia menyatakan:

“Musyawarah menjadi media kita setiap dalam mengambil keputusan,

apapun bentuknya kami pasti selalu musyawarahkan dulu biar semua

pengurus mengetahui tindakan yang akan kita lakukan bersama. Tidak

terkecuali dalam hal perencanaan, semua ini adalah hasil berdasarkan

pembicaraan bersama dan menghasilkan langkah-lengkah kedepan

yang kami harapkan bisa mewujudkan dari visi yang kita usung.

Bahkan kami telah menggambarkan secara bersama masyarakat pula

khususnya ibu-ibu disana seperti pembuatan peta sumber daya,

langkah-langkah kedepan yang harus kita ambil secara bersama yang

semua pelaksanaannya dari program PETAKA”.82

82 Wawancara Pribadi dengan Edy Fajar Prasetyo (Founder Komunitas Eco

Business Indonesia) Kedaung, Minggu 21 Maret 2017 Pukul 20.19 WIB

Page 92: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Dua metode yang digunakan dalam pelaksanaan Program PETAKA

oleh Komunitas Eco Business Indonesia berhasil melibatkan warga untuk

berfikir tentang masalah yang mereka hadapi dan bagaimana mereka

mengatasinya.83

2. Proses Pelaksanaan

Proses pelaksanaan adalah salah satu tahap yang paling penting

dalam program pemberdayaan masyarakat. Sesuatu yang sudah

direncanakan dengan baik bisa melenceng dalam pelaksanaanya di

lapangan apabila tidak ada kerjasama antara petugas, warga

masyarakat, maupun kerjasama antara warga.84 Sebagaimana

disampaikan oleh Hindy Imas selaku staf berikut:

“Yang jelas tadi, programnya diawal adalah sosialisasi

mengajak mereka partisipatif, lebih aktif dan cenderung aktif

dari kita. Kita hanya sebagai sumbu apinya tapi yang

menghidupkan dan menjaga api tersebut tetap menyala adalah

mereka sendiri. Setelah sosialisasi kita lihat dan seleksi alam

mana yang atensinya tinggi dan tingkat partisipasinya cukup

besar ke kami itu yang kami jaga terus.” 85

Program PETAKA yang dilaksanakan oleh Komunitas Eco

Business Indonesia sebagai bentuk follow up terhadap rencana yang

telah di buat sebelumnya. Kegiatan tidak lugas pada batasan regulasi

yang ajek, karena lebih mengedepankan fleksibelitas untuk

menghindari benturan dan bertolak belakang dengan kultur masyarakat

yang berada di Kelurahan Kedaung Kecamatan Pamulang Kota

Tangerang Selatan atau bahkan tidak relevan dengan kebiasaan

83 Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-Pemikiran Pembangunan Kesejahteraan

Sosial (Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI, 2002), h.24. 84 Adi, Pemikiran-Pemikiran Pembangunan Kesejahteraan Sosial, h.24. 85 Wawancara Pribadi dengan Hindy Imas (Staf Komunitas Eco Business

Indonesia) FEB UIN Jakarta, 16 Mei 2017 Pukul 16.20. WIB

Page 93: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

masyarakat yang ada. Sebagaimana dikemukakan oleh founder

Komunitas Eco Business Indonesia itu sendiri berikut:

“Dari segi pergerakan memang tidak saklek pada batasan

peraturan yang ajek, yang harus begini dan begitu itu ngak, jadi

kita lebih fleksibel di masyarakat, karena ketika kita di

masyarakat itu kan masih banyak benturan. Dalam artian apa

yang kita rencanakan mungkin bertolak belakang dengan kultur

setempat, tidak relevan dengan kebiasaan masyarakat yang ada,

jadi kita luwes saja”.86

Semenjak berdirinya Komunitas ini melalui program PETAKA

telah mengorganisasi masyarakat khususnya kaum ibu-ibu berjumlah

10 orang sebagai objek program, sebagaimana disampaikan oleh

Hindy Imas selaku staf berikut:

“Untuk sekarang binaan kita melalui program PETAKA ini ada

10 ibu-ibu yang dari setiap kegiatan mereka selalu kita libatkan

baik hal tersebut dari swasta, kampus, atau bahkan dari

pemerintah yang kerap kali menggunakan jasa kita untuk

memberikan pelatihan pembuatan kerajinan dari sampah”.87

Ketika berdahadapan dengan masyarakat Komunitas Eco

Business Indonesia menggunakan dua pendekatan, yaitu; (a)

pendekatan yang manusiawi, maksudnya adalah ketika turun

kemasyarakat bukan seolah-olah mengintervensi dan memberikan

semua solusi atas semua masalah, akan tetapi harus merendahkan hati

dan turunkan ego emosional untuk belajar bersama masyarakat; (b)

pendekatan opinion leader pendekatan yang dilakukan untuk

mendapatkan penerimaan yang baik oleh masyarakat di Kelurahan

Kedaung Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan karena tokoh

86 Wawancara Pribadi dengan Edy Fajar Prasetyo (Founder Komunitas Eco

Business Indonesia) Kedaung, Minggu 21 Maret 2017 Pukul 20.19 WIB 87 Wawancara Pribadi dengan Hindy Imas (Staf Komunitas Eco Business

Indonesia) FEB UIN Jakarta, 16 Mei 2017 Pukul 16.20. WIB

Page 94: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

mempunyai peran dan pengaruh sentral di wilayah tersebut.

sebagaimana dikemukakan oleh founder Komunitas Eco Business

Indonesia seperti berikut:

“Ada banyak disiplin ilmu yang sebenarnya kita bisa

implementasikan ketika di masyarakat dan lagi-lagi kita turun

itu sebisa mungkin jangan kenakan baju kepandaian kita lah,

jadi itu di tinggalkan dulu kita masuk dengan benar-benar botol

kosong. Kita turun ke masyarakat bukan seolah mengintervensi

dan memberikan semua solusi atas masalah mereka. Tetapi kita

rendahkan hati kita, turunkan ego dan emosional kita, kita

belajar sama mereka. Gimana caranya masyarakat itu membaur

dan kita juga berinteraksi dengan baik di masyarakat. Terus kita

dekati tokoh masyarakat setempat, misalnya tokoh yang

mempunyai power entah itu ketua RT, kalau ketua RT tidak

punya power mungkin ada sesepuh, ustad dan lainnya, dari situ

kita akhirnya masuk. Ketika kepalanya sudah ikut itu lebih

memudahkan kita untuk mengajak bawahannya, ekornya. Kalau

kultur di masyarakat itu manut aja sih ketika key person itu

sudah terbuka dan menjaring kerjasama yang baik yang lain

akan ngikut”.88

Sementara itu, beberapa usaha pemberdayaan ekonomi yang

dilakukan oleh Komunitas Eco Business Indonesia sebagaimana teori

pemberdayaan ekonomi Musa Asy’ari bahwa pemberdayaan ekonomi

masyarakat khususnya institusi-institusi keagamaan perlu mendorong

dan memberikan kesempatan kepada para pemeluknya, supaya berlatih

dan mempersiapkan dirinya untuk memilih peluang menjadi

wirausaha, dengan memberikan pelatihan-pelatihan sebagai bekal

untuk mampu bersaing di dunia wirausaha. Selain itu, program binaan

berkelanjutan dapat dilakukan melalui beberapa tahapan seperti;

pelatihan usaha, pendampingan, pemagangan, permodalan, dan

88 Wawancara pribadi dengan Fajar Prasetyo (Founder Komunitas Eco

Business Indonesia) Kedaung, Minggu 21 Maret 2017 Pukul 20.19 WIB

Page 95: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

jaringan bisnis.89 Terkait dengan hal tersebut akan penulis uraikan

secara komprehensif sebagaimana berikut:

a. Pelatihan Usaha

Melalui pelatihan usaha, ibu-ibu yang terlibat dalam

program PETAKA dapat memberikan sebuah pemahaman yang

utuh tentang pembuatan prakarya handycraft yang memiliki nilai

ekonomi tinggi. Keterampilan ini tidak dapat dipelajari dari buku

karena hanya dengan keuletan dan kemauan tinggi bisa

melakukannya. Pelatihan berlansung dua kali dalam seminggu

sampai peserta program dinilai sudah cakap dengan rata-rata

perhari bisa menghasilkan dua dompet cantik. Sebagaimana

disampaikan oleh Ibu Rusdah selaku peserta program PETAKA

Komunitas Eco Business Indonesia menyatakan:

“Pertama susah, karena saya ikut pelatihan seminggu dua kali

jadi abis pelatihan itu saya di rumah mengulang lagi seperti

ini, sekarang sudah lihai, bahkan ketika ada orderan kalau

untuk sekarang berapupun jumlahnya insyaallah bisa”.90

Selaras dengan di atas menurut Ibu Nepi selaku peserta

Program PETAKA di Komunitas Eco Business Indonesia berkata

bahwa:

“Awalnya diberikan pelatihan dua kali seminggu, karena

namanya juga baru ya harus sesering mungkin kata Mas Edy

di rumah pak RT. setelah itu, satu bulan dan dari kami

banyak yang bisa maka cara belajarnya bukan diajari lagi tapi

89 Musa Asy’ari, Islam, Etos Kerja dan Pemberdayaan Ekonomi (Yogyakrta:

Lesfi, 1997), h.141-144. 90 Wawancara Pribadi dengan Ibu Rusdah (Peserta Program PETAKA

Komunitas Eco Business Indonesia), Kedaung, Senin 17 Februari 2017 Pukul 14.16 WIB

Page 96: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

ibu-ibu belajar bersama sesama ibu-ibu dan waktunya juga

sesuai dengan waktu kami kosong”.91

Dalam pelaksanaan pelatihan ada dua fokus yang menjadi

ciri khas dari pelatihan usaha dalam rangka perwujudan

masyarakat yang ideal melalui program PETAKA.

1) Life Skill

Life skill atau kecakapan hidup adalah berbagai

kecakapan atau kemampuan untuk dapat beradaptasi dan

berprilaku positif, yang memungkinkan seseorang mampu

menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam hidupnya

sehari-hari secara efektif.92

Pemberian life skill terhadap ibu-ibu peserta program

di Kelurahan Kedaung Kecamatan Pamulang Kota Tangerang

Selatan mendorong mereka lebih kreatif menghasilkan

beberapa kerajinan tangan (handy craft) seperti; tas, lukisan,

bros, baju karnafal, sejadah, dan lainnya yang semua itu

terbuat dari sampah plastik. Hindy Imas selaku staf di

Komunitas Eco Business Indonesia menjelaskan tujuan

program PETAKA sebagaimana berikut:

“Tujuannya jelas ya, untuk mensejajarkan ibu-ibu

binaan yang dilakukan oleh EBI demi terwujudnya

masyarakat sejahtera terutama dalam peningkatan

91 Wawancara Pribadi dengan Ibu Nepi (Peserta Program PETAKA Komunitas

Eco Business Indonesia), Kedaung, Senin 12 Februari 2017 Pukul 18.08 WIB 92 Departemen Pendidikan Nasional, Pendidikan Kecakapan Hidup Untuk

Mencegah HIV dan AIDS (Jakarta: Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani Departemen

Pendidikan Nasional, 2007), h. 72.

Page 97: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

ekonomi keluarga melalui media sampah yang dikelola

dengan baik untuk sebuah kerajinan tangan”.93

Selain itu, terkait dengan produk yang dihasilkan

melalui program ini sebagaimana disampaikan oleh Ibu Iroh

selaku peserta program PETAKA di Komunitas Eco Business

Indonesia yakni;

“Banyak ya, hasil kerajinan yang dihasilkan oleh saya

atau ibu-ibu yang lain setelah diberikan pelatihan, ada

tas, dompet, gantungan, bahkan ibu pernah membuat

baju karnaval yang pernah dipesan”.94

Informan ini didukung dengan informasi yang

diberikan kepada penulis oleh Ibu Nepi sebagaimana berikut:

“Kalau kerajinan banyak mas, yang berbahan dari

bungkus kopi, minuman sachet, kantong kresek dan

sebagainya membuat tas, dompet, gantungan, intinya

tergantung permintaan kami buatkan sehingga setiap

barang kita ciptakan tidak sia-sia”.95

Upaya ini berfokus pada individu, sehingga

kreativitas tersebut menunjukkan kemampuan dalam diri

seseorang berkaitan dengan bakat. Selain itu, pada dimensi

kreativitas ini adalah berkaitan dengan dimensi produk

maksudnya kreativitas yang berfokus pada produk atau apa

yang dihasilkan oleh individu baik suatu yang original atau

elaborasi yang inovatif.96

93 Wawancara Pribadi dengan Hindy Imas (Staf Komunitas Eco Business

Indonesia) FEB UIN Jakarta, 16 Mei 2017 Pukul 16.20. WIB 94 Wawancara Pribadi dengan Ibu Iroh (Peserta Program PETAKA Komunitas

Eco Business Indonesia), Kedaung, Senin 21 Februari 2017 Pukul 15.18 WIB 95 Wawancara Pribadi dengan Ibu Nepi (Peserta Program PETAKA Komunitas

Eco Business Indonesia), Kedaung, Senin 12 Februari 2017 Pukul 18.08 WIB 96 S.C. Utami munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak di

Sekolah (Jakarta: Grasindo, 1999), h.88-90.

Page 98: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Dengan adanya pengembangan kreatifitas tersebut

melalui pelatihan dalam peningkatan life skill untuk semakin

mengasah kreativitas peserta program tersebut sebagai peran

utama dalam pemberdayaan pada hakikatnya adalah untuk

memperkuat daya (kemampuan dan posisi tawar) agar

masyarakat semakin mandiri. Dalam hal ini merupakan

pemberdayaan ekonomi masyarakat harus mendapat

penanganan yang serius. Sebab sumber daya manusia adalah

unsur paling fundamental dan menjadi lokomotif tersendiri

dalam penguatan ekonomi rakyat. Sebagaimana disampaikan

oleh Hindy Imas selaku staf Komunitas Eco Business

Indonesia berikut:

“Kalau kita lebih ke soft skill dan jaringan ya, walaupun

juga menyediakan bahan pembuatannya hasil

kerjasama dengan beberapa pihak, karena disitu kita

pikir menjadi hal penting dan tidak boleh tidak ada jika

ingin menjalin pemberdayaan yang bersifat

kesimbungan”.97

Oleh karena itu, pemberdayaan dapat diartikan

sebagai proses penguatan kapasitas. Penguataan kapasitas di

sini adalah penguatan kemampuan yang dimiliki oleh setiap

individu, kelembagaan, maupun sistem atau jejaring antar

individu dan kelompok atau organisasi sosial, serta pihak dari

luar sistem masyarakatnya sampai di aras global. 98

97 Wawancara Pribadi dengan Hindy Imas (Staf Komunitas Eco Business

Indonesia) FEB UIN Jakarta, 16 Mei 2017 Pukul 16.20. WIB 98 Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebianto, Pemberdayaan Masyarakat

Dalam Perspektif Kebijakan Publik (Bandung: Alfabeta, 2015), Cet.ke-3, h.70.

Page 99: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

2) Professional Trainer

Pengembangan individu adalah upaya untuk

memperbaiki atau mengembangkan mutu karakteristik

pribadi agar lebih efektif dan efisien, baik dalam entitasnya

maupun dalam lingkup global. Pengembangan kapasitas

pribadi, meliputi pengembangan kapasitas kepribadian,

kapasitas di dunia kerja, dan pengembangan ke

profesionalan.99

Sejalan dengan uraian di atas kegiatan professional

trainer menjadi nilai plus dari kegiatan PETAKA itu sendiri,

karena dengan menjadi professional trainer peserta dari

program ini diedukasi dan dilatih melalui program latihan

yang baik dan efektif untuk membantu mereka mempunyai

dua skill baik dari aspek kreativitas upcycle dan professional

trainer. Hal ini selaras dengan pernyataan dari founder

Komunitas Eco Business Indonesia berikut:

"Salah satu yang disampaikan adalah pengolahan

sampahnya itu, selain dari sisi produk yang mereka

dapatkan dari penghasilan juga dari sisi trainer nya

mereka menjadi professional trainer dan menjadi tim

kami ketika ada projek dari KLHK atau corporate

ketika turun untuk melakukan duplikasi program,

mereka adalah contoh-contoh role model yang telah

berhasil kami gunakan pendekatan lalu ini ditularkan

kebanyak pihak dan mereka mempunyai tingkatan skill

tersendiri”.100

99 Mardikanto dan Soebianto, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif

Kebijakan Publik, h.70 100 Wawancara Pribadi dengan Edy Fajar Prasetyo (Founder Komunitas Eco

Business Indonesia) Kedaung, Minggu 21 Maret 2017 Pukul 20.19 WIB

Page 100: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Dengan hal tersebut mengindikasikan bahwa ibu-ibu binaan

Komunitas ini bisa menjadi role model dan bisa menularkan

kembali pada masyarakat di sekitarnya atau yang membutuhkan

dengan asas kolaborasi antara potensi alam dengan inovasi

sekreatif mungkin yang bisa diciptakan untuk membuka suatu

peluang. Dengan begitu banyaknya sumber daya yang kita miliki,

seharusnya iklim social entrepreneur terutama di negeri ini akan

jauh lebih berkembang.

b. Pendampingan

Dalam hal ini, pendamping berusaha menggali potensi

sumber daya manusia dan alam sekaligus mengembangkan

kesadaran anggota masyarakat tentang kendala maupun

permasalahan yang dihadapi, selanjutya pendamping mau

menerima dan memberi informasi dari berbagai sumber kepada

masyarakat untuk dijadikan rumusan dalam penanganan dan

pelaksanaan berbagai program serta alternatif-alternatif pemecahan

masalah, terakhir pendamping berusaha memberi pengarahan

tentang penggunaan berbagai teknik, strategi, dan pendekatan

dalam pelaksanaan program.101

Adapun yang dilakukan oleh Komunitas Eco Business

Indonesia adalah memperkuat potensi dan kemampuan yang telah

dimiliki peserta program PETAKA untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan dan minat-minat dari mereka yang bersifat tumbuh

101 Zubaedi, Pengembangan Masyarakat: Wacana dan Praktek (Jakarta: Prenada

Media Group, 2013), Cet. ke-1, h.51

Page 101: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

secara swadaya dan berkelanjutan (suitainable) sehingga tahan

terhadap berbagai goncangan dalam hidup khususnya pada aspek

ekonomi.

Oleh karena itu, partisipasi aktif dari masyarakat

merupakan bagian yang penting dari semua proses pendampingan

yang dilakukan oleh komunitas ini dalam bekerjasama untuk

mencapai tujuan bersama. Sebagaimana yang disampaikan Oma

Eli selaku staf di Komunitas Eco Business Indonesia sebagaimana

berikut:

“Setiap pekannya kita berkumpul selain ada kegiatan

pengajaran lain, terus kita berikan informasi tentang

pengembangan produk, kita kenalkan dengan internet dan

mereka dibantu untuk pemasarannya, jadi tidak stop

saja”.102

Adapun menurut Edy Fajar Prasetyo selaku founder dari

Komunitas Eco Business Indonesia terkait dengan pendampingan

pada program PETAKA sebagaimana berikut:

“Gimana prosesnya, gimana caranya, kita ajak mereka terus

setiap pekannya kita kenalkan dengan internet sehingga

mengenali cara pemasaran online, bahkan dalam waktu

dekat kita juga akan upgrade dari kemampuan berkreasi

lebih tinggi dengan diberikan pendampingan pembuatan

gambar kartun dari plastik dan ini memang memakan waktu

lama untuk bisa expert”.103

Dengan adanya peran pendampingan ini dapat membantu

masyarakat khususnya ibu-ibu yang berada di Kelurahan Kedaung

Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan dalam memperbaiki

102 Wawancara Pribadi dengan Oma Eli, (Staf Komunitas Eco Business

Indonesia), Ciputat , Senin 21 Maret 2017 Pukul 14.31 WIB 103 Wawancara Pribadi dengan Edy Fajar Prasetyo (Founder Komunitas Eco

Business Indonesia) Kedaung, Minggu 21 Maret 2017 Pukul 20.19 WIB

Page 102: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

penyelesaian masalah sosial yang sedang dihadapi dan membuat

keputusan-keputusan secara tepat dalam rangka mewujudkan cita-

cita hidup mereka yang lebih bermutu.

c. Permodalan

Aspek ini menjadi salah satu faktor yang sangat penting

dalam dunia enterpreneurship, karena dengan modal finansial yang

stabil maka akan mudah mewujudkan visi dari target sebelumnya.

mengingat dalam hal ini menjadi faktor penting di dunia usaha

khususnya berkaitan dengan modal finansial, tetapi bukan yang

terpenting. Untuk dukungan finansial yang cukup stabil, perlu

adanya hubungan kerjasama yang baik dengan lembaga keuangan,

baik perbankan maupun bantuan yang disalurkan melalui

kemitraan usaha lain.104 Sebagaimana disampaikan oleh Oma Eli

selaku staf Komunitas Eco Business Indonesia berikut:

“Modal menjadi penggerak utama dari kami, sehingga kami

selalu berusaha bagaimana caranya dengan kondisi yang

kami hadapi dan tempuh, seperti kerjasama, berprestasi

untuk menjadi modal dan penggerak EBI, karena diam

tidak bisa menyelesaikan masalah, apalagi hanya

berkomentar dan mencari-cari alasan jauh lebih baik jika

kita mulai berkerja”.105

Selaras dengan hal tersebut, menurut Ibu Nepi bahwa

modal sebagai penggerak dari program PETAKA adalah hal yang

penting, EBI memberikan fasilitasi secara cuma-cuma sebagaimana

di sampaikan seperti berikut:

104 Musa Asy’ari, Islam Etos Kerja dan Pemberdayaan Ekonomi (Yogyakarta:

Lesfi, 1997), h.144. 105 Wawancara Pribadi dengan Oma Eli, (Staf Komunitas Eco Business

Indonesia), Ciputat , Senin 21 Maret 2017 Pukul 14.31 WIB

Page 103: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

“Ibu malah di berikan bungkusan plastik dari teman-teman

EBI, namun jika tidak ada dari sana saya punya inisiatif

sendiri untuk mencari sendiri ke warung kopi yang berada

di sebelah rumah karena memang saya sudah pesan

sebelumnya”.106

Adapun pelaksanaan program PETAKA yang dilakukan

oleh Komunitas Eco Business Indonesia dalam hal permodalan

adalah sebagai berikut:

1) Fasiltasi Bahan Pembuatan Handycraft

Failitasi bahan pembuatan handycraft merupakan

upaya memberikan kemudahan kepada peserta program

PETAKA dalam upcycle untuk pembuatan Produk kreatif

olahan tangan terampil para ibu-ibu hebat berbasis home

industry dengan pengembangan kreativitas dan inovasi yang

semua tersebut berbahan dasar dari sampah plastik yang

sudah disortir dengan baik.

Adapun sumber dari bahan mentah untuk diolah

menjadi barang jadi adalah dari kegiatan Serambi (teras

belajar EBI bersama Isbanban), supporting Hilo, dan

Nutrifood. Sebagaimana disampaikan oleh founder dari

Komunitas Eco Business Indonesia berikut:

“Hilo kami menjadi representasi kemaren, di Hilo ada

istilah green leader kan, EBI itu menjadi salah satu

kontingen Banten diantara beberapa provinsi lain dan

kita rutin menjalani kolaborasi seperti ada namanya

hilo artivity, Jadi mengelola sampah kemasan Hilo

106 Wawancara Pribadi dengan Ibu Nepi (Peserta program PETAKA

Komunitas Eco Business Indonesia) FEB UIN Jakarta, 16 Mei 2017 Pukul 16.20. WIB

Page 104: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

dan produk Nutrifood untuk menjadi barang recycling

itu kami info dan terlibat di situ juga”.107

2) Fasiltasi Alat Menjahit

Fasilitasi alat menjahit merupakan sebuah upaya

untuk mempermudah langkah dari program PETAKA dalam

pelaksanaannya, hal ini mengingat tersedianya fasilitas

memadai pasti akan memudahkan langkah untuk mencapai

target dan harapan yang diinginkan. Sebagaimana dikatakan

oleh Oma Eli selaku staf Komunitas Eco Business Indonesia

sebagaimana berikut:

“Iya, kita beli mesin jahit satu, muncul tuh asumsinya,

kita nanti mau persiapkan mau beli mesin, mesin jahit

untuk masing-masing belajar dan sudah jika

kemudian baik kita akan coba setiap ibu dapat satu

mesin jahit, Jadi untuk menopang dan menunjang

aktivitas produksi dan stimulan mereka biar ide

kreativitas mereka jalan terus”.108

Sedangkan menurut Ibu Iroh yang juga peserta

program PETAKA Komunitas Eco Business Indonesia

sebagaimana berikut:

“Untuk saya sih mas sampai sekarang belum pernah

mengeluarkan modal untuk program ini, kecuali pas

awal ketika menyuruh jahitin hasil kerajinan saya ke

tukang jahit karena untuk di awal tidak punya alat

jahit sendiri, tapi untuk sekarang sudah tidak lagi

karena di EBI sudah mempunyai sendiri mesin

jahitnya”.109

107 Wawancara Pribadi dengan Edy Fajar Prasetyo (Founder Komunitas Eco

Business Indonesia) Kedaung, Minggu 21 Maret 2017 Pukul 20.19 WIB 108 Wawancara Pribadi dengan Oma Eli, (Staf Komunitas Eco Business

Indonesia), Ciputat , Senin 21 Maret 2017 Pukul 14.31 WIB 109 Wawancara Pribadi dengan Ibu Iroh, (Staf Komunitas Eco Business

Indonesia), Ciputat , Senin 21 Februari 2017 Pukul 15.18 WIB

Page 105: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

d. Jaringan bisnis

Dengan melalui berbagai tahapan pembinaan secara

konsisten, sistermatis, dan berkelanjutan, maka akan melahirkan

wirausaha sejati tinggal menunggu waktu. Proses selanjutnya perlu

dibentuk networking yang saling melengkapi, memperkuat dan

memperluas pasar.110

Secara empiris diakui, masalah yang lebih besar dan lebih

sulit akan muncul di masyarakat sebab keberhasilan sebuah

program biasanya akan menimbulkan keinginan dan kebutuhan

baru yang lebih tinggi dari keiginan dan kebutuhan yang lalu.

Untuk memenuhi semakin meningkatknya kebutuhan warga

tentunya memerlukan upaya dan sumber daya yang lebih banyak.

Sementara tidak semua masyarakat memiliki sumber daya yang

mendukung. Oleh karena itu, keterbatasan ataupun kelebihan,

keberhasilan ataupun kegagalan perlu dibagi kepada pihak lain

sehingga dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran.

Dengan pertimbangan seperti itu, maka upaya

mengembangkan jaringan bagi Komunitas Eco Business Indonesia

menjadi alternatif dalam menjawab keterbatasan dan kekurangan

dari peserta program PETAKA dalam memenuhi kebutuhanya. Hal

ini didasari alasan bahwa jaringan sangat bermanfaat untuk:

1) Menambah jumlah dan mutu sumber daya.

2) Meningkatkan kekuatan daya tawar.

110 Musa Asy’ari, Islam, Etos Kerja dan Pemberdayaan Ekonomi (Yogyakrta:

Lesfi, 1997), h.141-144

Page 106: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

3) Mengubah ancaman dan persaingan menjadi saling

membantu dan saling melengkapi.

4) Mengurangi terjadinya tumpang tindih.

5) Meningkatkan efektivitas dan efesiensi.

Adapun cara membangun mitra bisnis ibu-ibu yang

dilakukan pemberdayaan ekonomi oleh Komunitas Eco Business

Indonesia di Kelurahan Kedaung Kecamatan Pamulang Kota

Tangerang Selatan adalah dengan menggunakan system Quadro

Heliq (akademisi, bisnis, pemerintah, dan komunitas) sebagaimana

yang di sampaikan oleh founder itu sendiri seperti berikut:

“Beberapa pihak lain secara langsung atau tidak mitra

karena masih terbatasnya pada cirle yang ada kami

berfokus pada 4 elemen sih, yang dikenal dengan quadro

heliq namanya, akademisi, bisnis, governace, community ke

empat elemen tersebut menjadi mitra elemen kita semua

baik secara langsung maupun tidak langsung. Semua yang

masih relevan dengan kegiatan kita.111

Adapun Sebagaimana disampaikan oleh Hindy Imas selaku

staf Komunitas Eco Business Indonesia terkait dengan sistem

penguatan relasi sebagaimana berikut:

“Satu metode sih buat kami, silaturrahmi. Tapi kalau dalam

konteks bisnisnya ada metode yang tepat. Jadi tim itu di

bagi menjadi dua. Jadi ada yang bertugas menjadi

fundlainer : orang yang di depan yang selalu muncul di

depan yang sengaja di buat dengan di polakan dia yang

selalu maju untuk menjalani kolaborasi, negosiasi, dan

segala macamnya. Ada lagi tim yang tugasnya backman:

jadi di balik layar, ngurusi produksi, mentori ibu-ibu,

membangun komunikasi relasi relawan, dan segala macam.

kadang silaurrahmi caranya itu adalah benar banget”.112

111 Wawancara Pribadi dengan Fajar Prasetyo (Founder Komunitas Eco

Business Indonesia) Kedaung, Minggu 21 Maret 2017 Pukul 20.19 WIB 112 Wawancara Pribadi dengan Hindy Imas (Staf Komunitas Eco Business

Indonesia) FEB UIN Jakarta, 16 Mei 2017 Pukul 16.20. WIB

Page 107: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Sehingga dengan adanya sistem yang diterapkan dalam

pelaksanaan dan penguatan jaringan seperti komunitas, bisnis,

pemerintah, dan akademisi menghasilkan beberapa mitra kerjasama

sebagaimana berikut:

1) Hilo Teen

Adalah mitra kerjasama Komunitas Eco Business

Indonesia menjadi salah satu kontingen Banten diantara

beberapa Provinsi lain dan rutin menjalani kolaborasi dan

kemitraan, seperti pada program hilo artivity sejak 2016.

komunitas ini menjadi pengelola sampah kemasan Hilo Teen

untuk menjadi barang recycling yang semua hal tersebut

disinergiskan dengan program PETAKA dengan peserta

program ibu-ibu di Kelurahan Kedaung Kecamatan

Pamulang Kota Tangerang Selatan.

2) Bank Indonesia

Adalah mitra terdepan dalam hal pembinaan,

mengingat sejak 2013 Komunitas Eco Business Indonesia

banyak mendapatkan supporting dan akses oleh Bank

Indonesia. Walaupun secara simultan tidak begitu Nampak,

namun awal mulanya berdiri Bank Indonesia banyak

berkontribusi yang tentunya semua hal tersebut selalu

mengedepankan skala prioritas adalah dengan program

PETAKA.

Page 108: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

3) Dompet Dhuafa

Adalah mitra pada aspek pendampingan menjadi

wirausaha sosial yang dikonsep dengan social enterpneur

academy Dompet Dhuafa dalam memulai dan mengelola

usaha, social entrepreneur academy adalah sebuah program

yang digulirkan Dompet Dhuafa sejak enam tahun lalu. Ia

muncul untuk mendukung keberadaan wirausaha sosial yang

ingin terus bertumbuh kembang memajukan masyarakat,

utamanya kaum marjinal di Indonesia melalui berbagai

program seperti kelas wirausaha, seminar, training, social

trip, pameran, hingga camp.

4) Nutrifood

Adalah bentuk kerjasama yang dilakukan Komunitas

Eco Business Indonesia dengan Nutrifood pada aspek

pengelolaan sampah kemasan Nutrifood untuk menjadi

barang recycling yang semua tersebut disinergiskan dengan

program PETAKA seperti halnya yang telah dilakukan

dengan Hilo sejak 2015 sampai sekarang.

5) Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT)

Adalah bentuk kerjasama yang dilakukan Komunitas

Eco Business Indonesia dengan pihak BNPT untuk

memberikan pelatihan dan berbagi spirit inspirasi tentang

PETAKA terhadap warga Lembaga Pemasyarakatan

(LAPAS) Kelas II B Sentul. Hal ini sebagai salah satu cara

Page 109: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

BNPT untuk peningkatan life skill dan menyangkut

penguatan kemampuan yang bersifat efektif dan tepat

sasaran. Kegiatan ini dilaksanakan setiap seminggu sekali

selama enam bulan terhitung sejak 6 Maret 2017 lalu.

6) DKPP Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota

Tangerang Selatan

Adalah peran secara langsung Dinas terkait di Kota

Tangerang Selatan pada aspek penguatan infrastruktur. Yakni

alokasi bantuan peralatan kebersihan walaupun pada dasarnya

dari pihak Dinas terkait tidak optimal. Sebagaimana

penjelasan founder dari Komunitas Eco Business Indonesia

pada peneliti seperti berikut:

“Bukan kita tidak boleh menafikan pemerintah tetapi

secara pergerakan sebenarnya kita begerak saja

terlepas ada yang membantu atau tidak selama kita

mempunyai visi dan niatkan yang baik insyaallah

pasti ada jalan. Baik dari pemerintah, non pemerintah,

namun jadikan momentum peluang saja. Gerakan kita

mungkin cukup terdengar gaungnya sehingga

pemerintah inchas disitu kan”.113

Sistem penguatan networking yang dilakukan

Komunitas Eco Business Indonesia dengan program

PETAKA menunjukkan pentingnya jejaring antar pemangku

kepentingan, bahkan jejaring telah berkembang menjadi

113 Wawancara Pribadi dengan Edy Fajar Prasetyo (Founder Komunitas Eco

Business Indonesia) Kedaung, Minggu 21 Maret 2017 Pukul 20.19 WIB

Page 110: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

sumber daya yang harus terus menerus dikembangkan demi

terwujudnya tujuan efektivitas organisasi atau individu.114

Selain itu, Untuk memudahkan pemahaman kita tentang

pelaksanaan pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh Komunitas Eco

Business Indonesia penulis sajikan dalam bentuk tabel sebagaimana

berikut:

Tabel 6. Proses Pelaksanaan Pemberdayaan Ekonomi

Komunitas Eco Business Indonesia

No. Kegiataan Partisipan Metode Output Kendala

1 Pelatihan

usaha

Ibu-ibu di

kelurahan

Kedaung

Demontrasi

dan contoh

Memiliki life

skill dan menjadi

professional

trainer

Komunikasi

tidak

berjalan

lancar

2 Pendampingan

Ibu-ibu di

Kelurahan

Kedaung

Sharing

Aktualisai

potensi peserta

program

PETAKA

Minimnya

partisipasi

dari Ibu-ibu

di

Kelurahan

Kedaung

3 Permodalan

Ibu-ibu di

kelurahan

Kedaung

Fasilitasi

bahan

pembuatan

handycraft

dan fasilitasi

alat menjahit

Terciptanya

peserta program

PETAKA yang

handal dan

punya daya saing

tinggi

Rendahnya

akses

permodalan

dan pasar

4 Jaringan bisnis

Ibu-ibu di

Kelurahan

Kedaung

System

quadro heliq

Menghasilkan

kerjasama

dengan Hillo

Teen, Bank

Indonesia,

Dompet Dhuafa,

Nutrifood,

BNPT, dan

DKPP Dinas

Kebersihan dan

Pertamanan Kota Tangerang

Selatan

Mentalitas

yang kurang

baik dan

terbatasnya

sarana dan

prasana

114 Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebianto, Pemberdayaan Masyarakat

Dalam Perspektif Kebijakan Publik (Bandung: Alfabeta, 2015), Cet.ke-3, h.72.

Page 111: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Dengan demikian, hasil dari proses pelaksanaan

pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan tenaga

kreatif (PETAKA) oleh Komunitas Eco Business Indonesia dapat

memberikan dampak positif yang dirasakan oleh ibu-ibu di Kelurahan

Kedaung Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan meliputi:

meningkatkan pendapatan atau penghasilan dan dapat membantu

perekonomian keluarga. Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan

Ibu Rusdah selaku peserta program PETAKA di Komunitas Eco

Business Indonesia sebagaimana berikut:

“Awalnya sih tidak percaya mas, bahwa sampah bisa diolah

menjadi bentuk lain, namun setelah ikut pelatihan dua minggu

saya baru percaya dan bisa membuat kerajian dari sampah itu,

bahkan banyak tetangga-tetangga pada mesen, bulan ramadhan

kemaren saya dapat pesanan hampir kurang lebih dua juta

rupiah. Bahkan didukung suami, dia pulang kerja bukannya

bawa makanan malah bawa sampah ini.” 115

Menurut Ibu Nepi selaku peserta program PETAKA di

Komunitas Eco Business Indonesia terkait dengan dampaknya

sebagaimana berikut:

“Kalo perubahan alhamdulillah sudah bisa membantu

perekonomian keluarga, sehingga sekarang bukan hanya suami

yang berpenghasilan ibu juga berpenghasilan dengan menjual

kerjinan dan alhamdulillah juga jika ada undangan untuk

memberikan materi berbagi ilmulah dengan yang lain”.116

115 Wawancara pribadi dengan Ibu Rusdah (Peserta Program PETAKA

Komunitas Eco Business Indonesia), Kedaung, Senin 17 Februari 2017 Pukul 14.16 WIB 116 Wawancara Pribadi dengan Ibu Nepi (Peserta program PETAKA Komunitas

Eco Business Indonesia) FEB UIN Jakarta, 16 Mei 2017 Pukul 16.20 WIB

Page 112: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Adapun menurut Ibu Iroh selaku peserta program PETAKA

di Komunitas Eco Business Indonesia terkait dengan dampaknya

sebagaimana berikut:

“Perubahan sih kalau secara besar tidak begitu, Cuma adanya

program ini bisa menutupi pengeluaran keluarga dan nambah

tabungan dikit untuk biaya pendidikan anak selebihnya

perubahan yang lain sepertinya belum ada”. 117

Pencapaian di atas merupakan dampak riil dari adanya

program PETAKA dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat

yang dilakukan oleh Komunitas Eco Business Indonesia di Kelurahan

Kedaung Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan.

Selain dari itu, berikut penulis sajikan tabel hasil pendapatan

peserta program PETAKA sebelum dan sesudah mengikuti program

tersebut, yakni;

Table 7. Hasil Pendapatan Peserta Program Pemberdayaan

Tenaga Kreatif di Komunitas Eco Business Indonesia

No. Nama Sebelum Sesudah

1 Oma Eli 700.000 2.170.000

2 Nepi 1.850.000 3.500.000

3 Iroh Tidak Ada 700.000

4 Rusdah 670.000 2.700.000

5 Nur Mukti Tidak Ada 2.900.000

6 Yeti Hendartono 1.000.000 3.000.000

7 Erna Suyudi 2.750.000 4.100.000

8 Awalinah 900.000 2.800.000

9 Nina Sujiana 1.700.000 2.700.000

10 Rosanah 2.750.000 3.500.000

Sumber : Wawancara pribadi dengan peserta program

Dari tabel di atas dapat penulis simpulkan bahwa dampak secara

ekonomi dapat diukur dengan pendapatn secara finansial terhadap

117 Wawancara Pribadi dengan Ibu Iroh (Peserta program PETAKA Komunitas

Eco Business Indonesia) FEB UIN Jakarta, 21 Februari 2017 Pukul 15.18 WIB

Page 113: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

peserta program, adapun untuk pendapatan tetinggi adalah Ibu Erna

Suyudi 4.100.000 sedangkan pedangkan pendapat terendah adalah ibu

Iroh sebesar 700.000 adapun rata-rata dari pendapatan dari peserta

program PETAKA di Komunitas Eco Business Indonesia Kelurahan

Kedaung Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan setelah

adanya program adalah 2.807.000.

3. Proses Pelembagaan

Proses pelembagaan merupakan pelaksanaan program yang

berorientasi pemberdayaan sehingga berdampak pada proses

berkelanjutan tersebut bukan hal yang mudah. Banyak di temukan

bahwa suatu program atas bantuan atau asistensi dari pemerintah

maupun non pemerintah memang dapat berhenti setelah program dari

luar tersebut dihentikan.

Tahapan pelembagaan inilah adalah tahapan khusus yang

dilakukan dalam rangka membangun aspek kemandirian atau

keberlanjutan. Dimana tahapan ini seringkali terabaikan oleh sejumlah

perencana dalam program pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Padahal agar program tersebut dapat berjalan berkesinambungan

dan memberikan manfaat kepada masyarakat secara jangka panjang,

serta menjamin bahwa progam itu tetap berjalan walaupun asistensi

dari pemerintah, LSM maupun dari badan usaha sudah selesai harus

dengan baik dan benar. secara eksplisit ada tahapan secara khsusus

Page 114: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

untuk membangun dimensi keberlanjutan dari program atau aktivitas

lokal yang ada disana.118

Adapun program PETAKA yang dilakukan oleh Komunitas Eco

Business Indonesia merupakan program yang jelas, terukur, dan

terencana sehingga tidak berhenti dalam waktu tertentu melainkan

berkesinambungan. Program pemberdayaan ekonomi yang

berkesinambungan akan membangun kemandirian masyarakat dan

meningakatkan produktivitas.

Sedangkan tindakan yang dilakukan oleh Komunitas Eco Business

Indonesia dalam proses pelembagaan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM)

Dalam program harus di bangun kelembagaan lokal yang

kuat sebagai mata rantai yang akan melanjutkan kegiatan

pemberdayaan yang sudah dilakukan melalui stimulan dari pihak

luar.

Hal ini karena kelembagaan yang kuat akan memelihara

kesinambungan dan manfaat program. Penguatan kelembagaan

lokal dapat dilaksanakan melalui penguatan sumber daya manusia

sebagai pengelolaan program tersebut.119

Sejalan dengan perspektif di atas, bahwa penguatan

kelembagaan yang bersifat suitainable oleh Komunitas Eco

Business Indonesia telah terlaksana dan sudah menjadi hukum

118 Muhtadi dan Tantan Hermansyah, Manajemen Pengembangan Masyarakat

Islam. (Ciputat: UIN Jakarta Press, 2013), Cet.ke-1, h. 50. 119 Muhtadi dan Hermansyah, Manajemen Pengembangan Masyarakat Islam,

h.51.

Page 115: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

mutlak untuk peserta dari program PETAKA seperti halnya (1)

pendampingan pemahaman digitalisasi (2) pendampingan pada

aspek quality control (3) penguatan soft skill. Sebagaimana

disampaikan oleh Hindy Imas selaku staf Komunitas Eco Business

Indonesia sebagaimana berikut:

“Dua hal yang selalu menjadi prioritas kita agar program ini

bisa berjalan untuk kedepannya, SDM dan pelibatan banyak

orang karena ini karena dua itu mau tidak mau ya harus

dilakukan karena jika tidak maka ya kita tidak akan

bertahan lama. SDM adalah bagaimana cara kita

menciptakan produk yang bagus sesuai dengan permintaan,

sedangkan untuk pelibatan banyak orang atau kita sebutnya

kader untuk melanjutka program-program ini kedepan”.120

Sedangkan menurut fouder Komunitas Eco Business Indonesia

dalam kontek pelembagaan program PETAKA sebagaimana berikut:

“Setiap pekannya kita berkumpul selain ada kegiatan

pengajaran lain terus kita berikan informasi tentang

pengembangan produk, kita kenalkan dengan internet dan

mereka bantu untuk pemasarannya, jadi tidak stop saja, dan

salah satu yang disampaikan adalah pengolahan sampahnya

itu selain dari sisi produk yang mereka dapatkan dari

penghasilan juga dari sisi trainer nya mereka menjadi

professional trainer”.121

b. Pembinaan Kader

Kader ini menjadi ujung tombak yang akan meneruskan

program PETAKA setelah masa penghapusan jejak pihak luar yang

membantunya. Pembinaan yang profesional dan cakap adalah

bentuk tanggung jawab dari pemberi program untuk mewujudkan

120 Wawancara Pribadi dengan Hindy Imas (Staf Komunitas Eco Business

Indonesia) FEB UIN Jakarta, 16 Mei 2017 Pukul 16.20. WIB 121 Wawancara Pribadi dengan Edy Fajar Prasetyo (Founder Komunitas Eco

Business Indonesia) Kedaung, Minggu 21 Maret 2017 Pukul 20.19 WIB

Page 116: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

kemanfaatan yang berjangka panjang.122 Dalam pembinaan kader

yang dilakukan oleh Komunitas Eco Business Indonesia ada dua

cara yakni;

1) Bacth

Bacth merupakan sistem pengkaderan yang bersifat

angkatan karena eksistensinya sangat penting dan sebagai inti

pergerakan organisasi. Oleh karenanya regenerasi

kepemimpinan akan sehat apabila ditopang keberadaan

kader-kader yang berkualitas, selain akan menjadikan

organisasi bergerak dinamis, juga formasi kepemimpinannya

akan segar dan energik. Sebagaimana penjelasan founder dari

Komunitas Eco Business Indonesia seperti berikut:

“Kita buat batch per batch dan kita akan menggeser

orientasinya kalau tadinya business social

entrepreneurship, tapi untuk mengajak orang untuk

terlibat yang kita usung adalah nuansa kebersamaan

dan nuansa primordial”.123

Selain itu, menurut Hindy Imas selaku staf di Komunitas

Eco Business Indonesia tentang proses pelembagaan pada aspek

kaderisasi sebagaimana berikut:

“Dalam pelembagaan, kita menggunkan metode pada

penguatan sumber daya manusia, pembinaan kader

masyarakat, dan sumber pendanaan. Karena dari

ketiga tersebut menurut kita adalah satu kesatuan

yang tidak boleh terpisahkan, jadi ya kami laksanakan

122 Muhtadi dan Tantan Hermansyah, Manajemen Pengembangan Masyarakat

Islam (Ciputa: UIN Jakarta Press, 2013), Cet.ke-1, h.51-52 123 Wawancara Pribadi dengandi Edy Fajar Prasetyo (Founder Komunitas Eco

Business Indonesia) Kedaung, Minggu 21 Maret 2017 Pukul 20.19 WIB

Page 117: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

saja dan Alhamdulillah nya ibu-ibu binaan kami

masih terus jalan sampai sekarang”.124

2) Membuka Cabang di Berbagai Daerah Indonesia

Dengan mengelola potensi kerelawanan dan

kedermawanan, kekuatan bangsa akan lahir dari semangat

juang para pemuda yang aktif dan masif membangun

daerahnya. Berdasarkan hal tersebut Creative Village

(CREAVILL) dan Komunitas Eco Business Indonesia

berkolaborasi sejak 25 April 2017 untuk bersama-sama

menyebarkan semangat kerelawanan, pemberdayaan, dan

social entrepreneurship ke seluruh Nusantara dan

memfasilitasi teman-teman yang ingin membangun

daerahnya dan menjadi penggerak inspiratif yang berdedikasi

tinggi.

Sehingga dalam hal ini para kader yang dibentuk

menjadi ujung tombak untuk meneruskan program tersebut

setelah masa penghapusan jejak dari pihak luar yang

membantunya.125

c. Sistem Pendanaan

Sumber pendanaan program PETAKA tidak hanya

bergantung pada pemberian dari pihak luar yang bersifat sementara

dan tidak permanen. Tetapi mekanisme pendanaan ini harus di buat

124 Wawancara Pribadi dengan Hindy Imas (Staf Komunitas Eco Business

Indonesia) FEB UIN Jakarta, 16 Mei 2017 Pukul 16.20. WIB 125 Tantan Hermansyah dan Muhtadi, Dasa-Dasar Dalam Pengembagan

Masyarakat Islam (Bogor: Titian Nusa Press, 2010), Cet.ke-1, h.63

Page 118: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

secara permanen. Oleh karena itu, model-model pendanaan

alternatif harus di buat selama program tersebut dilaksanakan.126

Adapun dalam konteks Komunitas Eco Business Indonesia

sistem pendanan adalah sebagai berikut:

1) Penjualan Produk

Penujalan produk adalah pendapatan dari produk yang

terjual dari hasil kreativitas pengurus dan anggota Komunitas

Eco Business Indonesia yang berbentuk seperti tas, sejadah,

lukisan dari sampah plastik, souvenir, gantungan, dan tikar

yang semua hal tersebut di buat secara konvensional dengan

tahap finishing melalui mesin jahit, sebagaimana disampaikan

oleh founder dari Komunitas Eco Business Indonesia seperti

berikut:

“Kami mengusung sebuah konsep 3P dari profitnya

kita mendapatkan penjualan dari produk, lukisan dari

sampah, dan konsultan. Jadi secara branding kita

fokusnya adalah Eco Business Indonesia ke Green

Community and Empowering Counsultant”.127

Sedangkan menurut Hindy Imas selaku staf di

Komunitas Eco Business Indonesia sebagai berikut:

“Kalau pemasukan dari EBI sendirikan dari penjualan

hasil barang produk kita, sama hasil kayak pelatihan-

pelatihan kek gitu, jadi biasanya sih yang paling sih

pelatihan karena pelatihan kan kita tidak modal

bahan-bahan yang terlalu banyak, nah kalau untuk

126 Muhtadi dan Tantan Hermansyah, Manajemen Pengembangan Masyarakat

Islam. (Ciputat: UIN Jakarta Press, 2013), Cet.ke-1, h.52 127 Wawancara Pribadi dengan Edy Fajar Prasetyo (Founder Komunitas Eco

Business Indonesia) Kedaung, Minggu 21 Maret 2017 Pukul 20.19 WIB

Page 119: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

gimana agar sustainable Selama produksi bantu

mereka pemasaran”.128

2) Training Handycraft

Training handycraft adalah pendapatan yang diperoleh

dari sisi trainer oleh pengurus dan anggota Komunitas Eco

Business Indonesia dengan beberapa instansi, corporate, dan

komunitas yang melakukan kolaborasi untuk pemberian

pelatihan dan sharing duplikasi program yang telah sukses

dilaksanakan oleh komunitas ini. Seperti yang disampaikan

oleh founder itu sendiri sebagai berikut:

“Selain dari sisi produk yang mereka dapatkan dari

penghasilan juga dari sisi trainer nya mereka menjadi

profesional trainer dan menjadi tim kami ketika ada

projek dari KLHK atau corporate untuk melakukan

duplikasi program, mereka adalah contoh-contoh role

model yang telah berhasil kami gunakan pendekatan

lalu ini ditularkan kebanyak pihak dan mereka

mempunyai tingkatan skill tersendiri”.129

Apadapun Menurut Ibu Nepi selaku Peserta program

PETAKA Komunitas Eco Business Indonesia sebagaimana

berikut:

“Yang ibu dapatkan dua mas, uang sama keterampilan.

Uang hasil dari penjualan kerajinan Ibu dan

keterampilan mebuat kerajinan seperti sekarang, kalau

ibu sendiri juga pernah diundang berangkat dari EBI

juga untuk memberi materi dan dari situ ibu juga dapat

uang, apalagi kalau lagi KKN UIN setiap minggu kami

pasti diudang untuk memberi materi juga”.130

128 Wawancara Pribadi dengan Hindy Imas (Staf Komunitas Eco Business

Indonesia) FEB UIN Jakarta, 16 Mei 2017 Pukul 16.20. WIB 129 Wawancara Pribadi dengan Edy Fajar Prasetyo (Founder Komunitas Eco

Business Indonesia) Kedaung, Minggu 21 Maret 2017 Pukul 20.19 WIB 130 Wawancara Pribadi dengan Ibu Nepi (Peserta program PETAKA Komunitas

Eco Business Indonesia) Kedaung, 12 Februari 2017 Pukul 18.08 WIB

Page 120: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

3) Membuat Ide-ide Kreatif dan Inovasi Baru

Kreatif dan inovatif adalah karakteristik personal yang

terpatri kuat dalam diri seseorang tidak terkecuali oleh

pengurus dan anggota dari Komunitas Eco Business

Indonesia karena kalau hanya stagnan maka komunitas ini

tidak berkembang dan tidak progresif. Oleh sebab itu, segala

cara digunakan untuk mendatangkan pundi-pundi kas

termasuk dengan mengandalkan ide-ide kreatif dan inovasi

baru, seperti yang telah terlaksana kegiatan panggung

inspirasi pada 13 Februari 2017 lalu bertempat di Banten

House Café. Sebagaimana yang disampaikan oleh founder

ketika wawancara dilaksanakan seperti berikut:

“Komunitas ini muncul ingin menggeser merubah

paradigma bahwa sebuah Yayasan atau kegiatan sosial

itu harus selalu menadahkan tangan minta, ngak kan,

kita juga bisa mandiri kok”.131

Adapun dalam pengembangan dana yang dilakukan oleh

Komunitas Eco Business Indonesia adalah dengan pemekaran

program, yang awalnya adalah PETAKA dikembangkan ke

program lainnya seperti DARLING dan CLBK untuk melakukan

subsidi silang dan siklus keuangan, sehingga uang yang dimiliki

tidak stagnan dan program yang lain bisa berajalan. Seperti halnya

yang disampaikan oleh founder sebagaimana berikut:

“Pastinya, bentuk pengembangannya adalah yang sudah kita

buat di program ke lima program yang kita bangun, jadi

131 Wawancara Pribadi dengan Edy Fajar Prasetyo (Founder Komunitas Eco

Business Indonesia) Kedaung, Minggu 21 Maret 2017 Pukul 20.19 WIB

Page 121: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

PETAKA kan itu banyak, PETAKA salah satu program kan,

tapi pemekaran program nya itu di DARLING dan CLBK,

kita saling subsidi silang. Ketika CLBK perlu kita masukkan,

beli lemari dan lain-lain. Jadi intinya siklus keuangannya itu

bergulir secara parsial gitu dan simultan. Mana yang

memiliki kebutuhan yang urgen kita kasih dari hasil yang kita

dapat income”.132

Untuk memudahkan pemahaman kita tentang pelembagaan

pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh Komunitas Eco

Business Indonesia penulis sajikan dalam bentuk tabel

sebagaimana berikut:

Tabel 8. Proses Pelembagaan Pemberdayaan Ekonomi di Komunitas Eco

Business Indonesia

No. Kegiataan Partisipan Metode Output Kendala

1

Penguatan

sumber Daya

Manusia

(SDM)

Peserta

program dan

pengurus EBI

Melalui

Pendidikan/p

elatihan non

formal dan

metode

proaktif

Terciptanya

peserta

program

PETAKAyang

ahli di bidang

Handycraft

dan menjadi

professional

trainer

Karakter,

perserta

program

PETAKA,

dan

kurangnya

konsepsi

tentang SDM

2 Pembinaan

kader

Peserta

program,

pengurus EBI,

dan tokoh

masyarakat

(opinion

leader)

Bacth dan

pembukaan

cabang di

berbagai

daerah di

Indonesia

Adanya

anggota baru

dan fresh

sebagai

penerus dari

program

PETAKA, dan

pengembanga

n anggota

program

PETAKA

keseluruh

indonesia

Belum

adanya

panduan yang

ajek dalam

proses

kaderisasi dan

kurangnya

kesiapan

pengurus EBI

dalam

kemampuan

pelaksanaan

dan

kontinuitas

3 Sistem

pendanaan

Peserta

program,

pengurus EBI,

Penjualan

produk,

training

Income atau

pendapatan

bagi peserta

Etos peserta

program

PETAKA dan

132 Wawancara Pribadi dengan Edy Fajar Prasetyo (Founder Komunitas Eco

Business Indonesia) Kedaung, Minggu 21 Maret 2017 Pukul 20.19 WIB

Page 122: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

mitra, dan

tokoh

masyarakat

(opinion

leader)

handycraft,

dan membuat

ide-ide

kreatif

program

PETAKA dan

Komunitas

Eco Business

Indonesia

Belum

maksimalnya

penjualan

produk

upcycle

4. Proses Evaluasi

Evaluasi dapat pula dilakukan terhadap proses dan hasil

implementasi program PETAKA oleh Komunitas Eco Business

Indonesia, artinya bisa dilakukan pada waktu-waktu tertentu dan akhir

kegiatan. Tujuan evaluasi program adalah untuk mengetahui sejauh

mana pencapaian tujuan, apa faktor penghambat, pendukung, dan

langkah apa yang diambil guna perbaikan lebih lanjut.133

Adapun dalam konteks progam PETAKA di Komunitas Eco

Business Indonesia proses dan pelaksanaan evaluasinya adalah dengan

diskusi, jajak pendapat, dan sharing antara pengurus dan peserta

program PETAKA. Seperti halnya yang disampaikan oleh founder

sebagaimana berikut:

“Untuk arah PETAKA, biasanya kita lebih kearah diskusi,

lebih kearah jajak pendapatlah, dan sharing, bagaimna ibu-

ibu progresnya, ada kekurangannya, kebutuhannya apa, kita

jaring aspirasinya langsung”.134

Sedangkan menurut Hindy Imas selaku staf di Komunitas Eco

Business Indonesia sebagai berikut:

“Sederhana sih metode yang kita gunakan dan kita sesuaikan

dengan kondisi masyarakat, jadi tergatung dengan kebutuhan

pas di lapangan saja, untuk yang kita telah laksanakan saat ini

133 Muhtadi danTantan Hermansyah, Manajemen Pengembangan Masyarakat

Islam (Ciputat: UIN Jakarta Press, 2013), Cet.ke_1, h.52-53. 134 Wawancara Pribadi dengan Fajar Prasetyo (Founder Komunitas Eco

Business Indonesia) Kedaung, Minggu 21 Maret 2017 Pukul 20.19 WIB

Page 123: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

jajal pendapat dan diskusi kecil dari ibu-ibu kita masukan apa

yang kurang dan lainnya, seperti itu sih saat ini”.135

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pemberdayaan Ekonomi Di

Komunitas Eco Business Indonesia

Sudah barang tentu, pelaksanaan pemberdaayaan ekonomi yang

ingin meningkatkan taraf hidup juga memperhitungkan berbagai faktor

pendukung dan penghambat yang kemungkinan akan dihadapi. Perihal

tersebut dapat berasal dari masyarakat sendiri maupun dari ruang lingkup

yang lebih makro, permasalahan yang berkaitan dengan ruang lingkup

kepentingan lokal dengan kepentingan yang lebih luas, termasuk

kepentingan nasional.136 Oleh karena itu, berkaitan dengan faktor

pendukung dan penghambat yang terjadi di Komunitas Eco Business

Indonesia khususnya perihal program PETAKA akan penulis uraikan

sebagaimana berikut:

1. Pendukung

Aktivitas yang terjadi dalam Komunitas Eco Business

Indonesia dalam program PETAKA telah banyak mendapat reward

baik dari organisasi filantropi, pemerintah bahkan dipercaya untuk

berbagi ilmu dengan kiat-kiat nya mengorganisir Komunitas Eco

Business Indonesia kepada para peserta didik di sekolah maupun di

universitas. Semua itu tidak lepas dari sinergisitas antara pengurus dan

anggota program yang saling bergantung satu sama lain, saling

mengisi, dan saling melengkapi bagi perkembangan dan eksistensi

135 Wawancara Pribadi dengan Hindy Imas (Staf Komunitas Eco Business

Indonesia) FEB UIN Jakarta, 16 Mei 2017 Pukul 16.20. WIB 136 Soetomo, Pembangunan Masyarakat Merngkai Sebuah Kerangka.

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), Cet. ke-2, h. 350-352

Page 124: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Komunitas ini. Dengan hal tersebut penulis bisa konklusikan bahwa

faktor pendukungnya adalah adanya networking yang kuat, reward,

dan kepercayaan publik (trust) yang sudah tumbuh terhadap

Komunitas Eco Business Indonesia.

2. Penghambat

Dalam pelaksanaan program PETAKA yang menjadi Kendala

atau penghambat adalah Pertama: Quality Control, merupakan sistem

controlling terhadap produk yang dihasilkan oleh peserta program

PETAKA karena ketidaksamaan dalam kualitas dan bentuknya, namun

semua itu bisa terurai dengan cara ketidaksamaan tersebut dijadikan

ciri khas tersendiri dan fokus keahlian dari masing-masing peserta

program. Seperti halnya yang disampaikan oleh founder sebagaimana

berikut:

“Kalau untuk di PETAKA sementara itu sih, dari segi kasus

nya quality control nya, kadang ada suatu produk yg dibuat

dengan satu ibu yang lain tidak sama, karena memang kan

bukan skala pabrik, kalau pabrik kan sudah di setup semuanya

sama, karena ini adalah tangan-tangan manusia, ya akhirnya

kita jadikan ciri khas saja, misalnya ibu A jago produk A, ibu B

jagonya bikin produk B dia terus bangun kedalaman yang dia

C”.137

Sedangkan menurut Hindy Imas selaku staf di Komunitas Eco

Business Indonesia sebagai berikut:

“Kendalanya sekarang paling menyamakan hasil kerajinan dari

ibu yang kesatu ke yang lain, karena disini cara pembuatannya

secara konvensional, jadi itu yang menjadi kendala sekarang,

yang lain juga ada pemasaran yang belum begitu maksimal”.138

137 Wawancara Pribadi dengan Edy Fajar Prasetyo (Founder Komunitas Eco

Business Indonesia) Kedaung, Minggu 21 Maret 2017 Pukul 20.19 WIB 138 Wawancara Pribadi dengan Hindy Imas (Staf Komunitas Eco Business

Indonesia) FEB UIN Jakarta, 16 Mei 2017 Pukul 16.20. WIB

Page 125: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Kedua: tidak ada panduan atau standar operasional prosedur

(SOP), hal ini menjadi penghambat ketika Komunitas Eco Business

Indonesia bergerak di lapangan mengingat tidak ada panduan yang

tetap, sehingga lebih mengandalkan intuisi dalam melakukan

pergerakannya. Seperti halnya yang disampaikan oleh founder

sebagaimana berikut:

“Kadang ketika bergerak di lapangan tidak mengikuti panduan

yang saklek, juklak jukliknya kita pake intuisi saja, gini-gini, itu

adalah menjadi PR buat kita, Alangkah lebih baiknya kita

menggunakan SOP nya nanti, Mungkin melalui skripsi ini juga

menjadi bahan masukan dan bahan pembuatan redaksional yang

baik”.139

139 Wawancara Pribadi dengan Edy Fajar Prasetyo (Founder Komunitas Eco

Business Indonesia) Kedaung, Minggu 21 Maret 2017 Pukul 20.19 WIB

Page 126: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian ini menyimpulkan :

1. Pelaksanaan program pemberdayaan tenaga kreatif (PETAKA) di

Komunitas Eco Business Indonesia telah memberikan pengaruh

positif terhadap peningkatan perekonomian peserta program yang

berada di Kelurahan Kedaung Kecamatan Pamulang Kota

Tangerang Selatan.

2. Komunitas Eco Business Indonesia telah berhasil merubah

mindshet dari peserta program PETAKA dengan cara pandang

terhadap sampah bisa menjadi berkah apabila kita memodifikasi

untuk kerajinan yang mempunyai nilai kreatifitas tinggi.

3. Komunitas Eco Business Indonesia berhasil membangun

kepercayaan, potensi, kreativitas serta partisipasi ibu-ibu yang

tergabung dalam program PETAKA dengan pengaruh-pengaruh

yang dirasakan oleh warga setempat secara riil.

B. Saran

1. Perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah setempat untuk

mengembangkan lebih lanjut program PETAKA kesegala penjuru

sebagai langkah solutif dalam pengentasan kemiskinan yang berada

di Kota Tangerang Selatan pada umumnya.

Page 127: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

2. Perlu adanya sistem dan pola kerja secara profesional dan tertulis

oleh Komunitas Eco Business Indonesia untuk menunjukkan

profesionalitas dari komunitas untuk khalayak publik.

3. Perlu adanya pengkaderan yang lebih sistematis dan berkelanjutan

dalam menjaga eksistensi dari Komunitas Eco Business Indonesia

ke daerah-daerah lain di Indonesia.

Page 128: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

DAFTAR PUSTAKA

Abu, Achmadi dan Narbuko, Cholid, Metodelogi Penelitian (Jakarta:

Bumi Aksara, 1999.

Adi, Rukminto, Isbandi, Pemikiran-Pemikiran Pembangunan

Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI, 2002.

Asep Usman Ismail, Al-Qur’an dan Kesejahteraan Sosial. Tangerang

Selatan: Lenteta Hati, 2012.

Asy’ari, Musa, Islam, Etos Kerja dan Pemberdayaan Ekonomi

(Yogyakrta: Lesfi, 1997.

Bakar, Yul H Teknologi Penanganan dan Pemanfataan Sampah .

Jakarta: PT. Waca Utama Pramesti, 1986.

Bariyah, Nurul, Oneng, Total Quality Management Zakat: Prinsip dan

Praktik Pemberdayaan Ekonomi. Ciputat: Wahana Kardofa FAI UMJ, 2012.

Bugin, Burhan, Analisis Penentian Kualitatif . Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2003.

Candra, Julius, Kreativitas; Bagaimana Menanam, Membangun, dan

Mengembangkannya. Yogyakarta: Kanisius, 1994.

Chayatin, Nurul dan Mubarak, Iqbal Wahid, Ilmu Kesehatan

Masyrakat: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika, 2009.

Depertemen Agama, Tafsir al-Quran Tematik: Pelestarian Lingkungan

Hidup (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, 2009).

Dwi Pratiwi Kurniawati, Bambang Supriyono, Imam Hanafi, (jurnal)

Pemberdayaan Masyarakat Di Bidang Usaha Ekonomi:Studi Pada Badan

Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto. Jurusan Administrasi Publik,

Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang.

Elizabeth B, Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga,

2002.

Fadhilah, Amir dan Syamsir, Sosiologi Pedesaan. Jakata: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

Fahrudin, Adi dkk., Pemberdayaan, Partisipasi, dan Penguatan

Masyarakat. Bandung: Humaniora, 2011.

Hermansyah, Tantan dan Muhtadi, Manajemen Pengembangan

Masyarakat Islam. Ciputat: UIN Jakarta Press, 2013.

Page 129: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Huraerah, Abu, Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

Bandung: Humaniora, 2011.

Ismail, Usman, Asep, Zaky, Ahmad dan Firdaus, Ismet dkk,

Pengalaman Al-Quran Tentang Pemberdayaan Dhuafa. Jakarta: Dakwah Press,

2008.

Jamasy, Owin, Keadilan, Pemberdayaan dan Penanggulangan

Kemiskinan. Jakarta: Belantik, 2004.

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Volume 12, Nomer 1, Juni 2011,

Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Program

Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang Mei 2012.

KBBI Of Line diakses tanggal 8 November 2016 Pukul 08.28 WIB

Koenjaningrat, Metode-Metode Peneltian Masyarakat. Jakarta: PT.

Gramedia, 1980.

Moleong, Lexi J. , Metode Penelitian Kualitatif . Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2007.

Mubyanto, Ekonomi Rakyat dan Program IDT. Yogyakarta: Aditya

Media, 1998.

Muhtadi, dan Hermansyah, Tantan, Dasar-Dasar Pengembangan

Masyarakat Dalam Islam. Bogor: Titian Nusa Press, 2010.

Munandar, Utami, S.C, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak

Sekolah. Jakarta: Grasindo, 1999.

Nasdian, Tonny, Fredian, Pengembangan Masyarakat (Jakarta: Yayasan

Obor Indonesia, 2015), Cet.ke-2.

Nasrullah, Adon dan Jamaludin. Sosiologi Pembangunan. Bandung: CV

Pustaka Setia, 2016.

Nasrullah, Akbar, dkk., Young Social Enterpreneurship: Kami Berani

Berbeda. Ciputat: Dompet Dhuafa, 2014.

Nasuhi, Hamid dkk, Pedoman Penulisna Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis,

dan Disertasi. Jakarta: CEQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

Partanto Pius A dan Al-Barry, M. Dahlan Kamus Ilmiah Populer.

Surabaya: Arkola, 1994.

Qardhawi, Yusuf, Sunnah, Ilmu Pengetahuan dan Peradaban .

Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 2001.

Page 130: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Rintuh, Cornelis, Miar, Kelembagaan dan Ekonomi Rakyat. Yogyakarta:

BPFE, 2005.

Sasono, Adi, Rakyat Bangkit Bangun Martabat. Jakarta: Pustaka

Alvabeta, 2008.

Slamet, Soemirat, Juli, Kesehatan Lingkungan (Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press, 2007), Cet.ke-7.

Soebianto, Poerwoko dan Mardikanto, Totok, Pemberdayaan

Masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta, 2015.

Soetomo, Pembangunan Masyarakat (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2012).

Suharto, Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat.

Bandung: PT Refika Aditama, 2010.

Sukmaniar, (tesis) Efektivitas Pemberdayaan Masyarakat Dala

Pengelolaan Program Pengembangan Kecamatan (PKK) Pasca Tsunami di

Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar. Program Pasca Sarjana Magister

Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro, Semarang,

2007.

Sumantri, Arif Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2010.

Sumodingrat, Gumawan, Membangun Perekonomian Rakyat.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.

Suryana, Ekonomi Pembangunan: Problematika dan Pendekatan .

Jakarta: Salemba Empat, 2006.

Suyanto, Bagong, Anatomi Kemiskinan. Malang : In-Tras Publishing,

2015.

Tesoriero, Frank dan Ife, Jim, Community Development: Alternatif

Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2014.

Wulandari, Ari dan Sumodinigrat, Gumawan, Membangun Indonesia

Dari Desa: Pemberdayaan Desa Sebagai Kunci Kesuksesan Pembangunan

Ekonomi Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat . Yogyakarta: Media

Pressindo, 2016.

Yuwono, Trisno, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Surabaya: Arkola,

2010.

Zubaedi, Wacana Pembangunan Alternatif . Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media Group, 2007.

Page 131: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

Nama : Edy Fajar Prasetyo

Jabatan : Founder

Tempat Wawancara : Kedaung

Tanggal : 21 Maret 2017

Waktu Wawancara : 20.19 WIB

Umur : 25 tahun

A. PROSES PERENCAANAAN

1. Bagaimana Latar Belakang Dibuatnya Program PETAKA ?

Jadi, pertama kali program itu dibentuk PETAKA yang memiliki

Pemberdayaan tenaga kreatif, disini kita melihat ada

permasalahan di masyarakat sampah yang menjadi rekor utama

tapi ada disparitas ekonomi di lingkungan masyarakat dengan

adanya kemajemukan masyarakat sangat terlihat memang banyak

yang lahir dan berada di ekonomi menengah ke bawah, tapi

disitu ketingannya tinggi banget yang kaya semakin kaya dan

yang miskin semakin miskin.

Singkat cerita kita tinggal di lingkungan sekitar kampus civitas

akademika, idealnya masyarakat yang kurang mampu menengah

ke bawah itu terkena dampak baik terpapar akan keberadaan kita,

jadi dalam konsep ekonominya tricle down effect yang atas tuh

meneteskan ke bawah, bagaimana caranya tuh penyemarataan

yang baik, porsinya di bagi gitu.

Page 132: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

2. Bagaimana Perencaaan Program PETAKA, Mungkin Bisa Di

Gambarkan ?

Untuk dari segi perencanaannya diawal kita melakukan pemetaan

dulu sebetulnya, secara kajian teoritisnya nanti bisa dicari salah

satu tool nya PRA (Participatory Rural Appraisal), jadi kita

melihat nih potensi yang ada di masyarakat, jadi singkat cerita si

masyarakat yang menjadi terberdayakan oleh program PETAKA

ini kita sengaja dirancang gimana caranya permasalahan sampah

yang ada disikitar mereka menjadi sebuah manfaat gitu, nah

akhirnya kita jadikan mereka-mereka itu tenaga-tenaga kreatif

memunculkan ide, peluang, benefit-benefit dari keadaan sampah

justru dari mereka.

3. Apa tujuan dari program PETAKA ?

Program PETAKA berusaha menjadi mediator untuk merangkul

yang di bawah dengan cara mengajak dan melibatkan masyarakat

dalam cycle ekonomi yang di bangun, dengan prinsip

memberikan kail bukan ikannya agar masyarakat terdidik. Yang

diberikan adalah skill nya untuk bergerak bersama. Yang

tujuannya adalah untuk mensejajarkan yang pra sejahtera

memiliki kemampuan yang lebih tinggi dari sebelumnya.

4. Siapa yang terlibat dalam proses perencanaan program PETAKA

Yang terlibat para penguru EBI, warga khsusnya ibu di

Kelurahan Kedaung, dan beberapa tokoh masyarakat seperti Pak

RT 05 dan ustad setempat.

Page 133: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

5. Apa metode yang digunakan dalam proses perencanaan program

PETAKA?

Ketika di masyarakat dan lagi-lagi kita turun itu sebisa mungkin

jangan kenakan baju kepandaian kita lah, jadi itu di tinggalkan

dulu kita masuk dengan benar-benar botol kosong. Kita turun ke

masyarakat bukan seolah mengintervensi dan memberikan semua

solusi atas masalah mereka. Tetapi kita rendahkan hati kita, turun

ego dan emosional kita, kita belajar bersama mereka. Gimana

caranya masyarakat itu membaur dan kita juga berinteraksi

dengan baik di masyarakat, awalnya kita memang di tolak

bahkan ini adalah lokasi yang kedua sebelumnya kita di Jombang

hanya dua orang yang terlibat, akhirnya kita evaluasi, apasih

yang salah, bentuk pendekatan kita. Dalam dunia antrolpologi

ada istilah epik dan emik, yang kita ambil adalah bukan kita

serba tau dengan masalah mereka tapi kita pancing nih mereka

mempunyai kegelisahan dan kegundahan, kekurangan di daerah

mereka, lalu kita stimulasi agar mereka yang memunculkan

keresahannya dan memberikan gagasan solusinya sendiri kita

hanya sebagai fasilitator.

Jadi yang kita lakukan untuk mendapatkan penerimaan yang

bagus kita dekati tokoh masyarakat setempat, misalnya tokoh

yang mempunyai power entah itu ketua RT, kalau ketua RT tidak

punya power mungkin ada sesepuh, ustad dari situ kita akhirnya

masuk. Ketika kepalanya sudah ikut, itu lebih memudahkan kita

Page 134: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

untuk mengajak bawahannya, ekornya. Kalau kultur

dimasyarakat kita itu manut aja sih ketika key person itu sudah

terbuka dan menjaring kerjasama yang baik yang lain akan

ngikut.

6. Apa hasil dari proses tersebut ?

Musyawarah menjadi media kita setiap dalam mengambil

keputusan, apapun bentuk nya kami pasti selalu musyarawahkan

dulu biar semua pengurus mengetahui tindakan yang akan kita

lakukan bersama. Tidak terkecuali dalam hal perencanaan, semua

ini adalah hasil berdasarkan pembicaraan bersama dan

menghasilkan langkah-lengkah kedepan yang kami harapkan bisa

mewujudkan dari visi yang kita usung bersama.

Bahkan kami telah menggambarkan secara bersama masyarakat

pula khususnya ibu-ibu di sana seperti pembuatan peta sumber

daya langkah-langkah kedepan yang harus kita ambil secara

bersama yang semua itu pelaksanaan dari progrom PETAKA.

7. Berapa kali pertemuan yang dilaksanakan dalam proses perencanaan

program PETAKA ?

Kami bagi ke beberapa tahap yang semua itu kami lakukan dalam

perencanaan ini, dengan hal tersebut mempermudah gerak kami

dalam segala upaya kedepan, awalnya abang lakukan dua kali

seminggu karena intensitasnya sangat dibutuhkan namun setelah

semua dikira sudah tidak harus sll demikian maka untuk waktu

Page 135: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

fleksibel tergantung kebutuhan dan apa yang sekiranya bisa kita

laksanakan bersama-sama.

B. PROSES PELAKSANAAN

1. Bagaimana tahapan/mekanisme pelaksanaan program PETAKA ?

Bentuk follow up nya itu dari segi pergerakan memang tidak

saklek pada batasan peraturan yang ajek yang harus begini dan

begitu itu ngak, jadi kita lebih fleksibel di masyarakat karena

ketika kita di masyarakat itu kan masih banyak benturan. Dalam

artinya apa yang kita rencanakan mungkin bertolak belakang

dengan kultur setempat, tidak relevan dengan kebiasaan

masyarakat yang ada, jadi kita luwes saja.

2. Bagaimana cara sosialisasi/mengenalkan program PETAKA pada

masyarakat?

Yang jelas tadi, programnya di awal adalah sosialisasi mengajak

mereka partisipatif, lebih aktif dan cenderung aktif dari kita. Kita

hanya sebagai sumbu apinya tapi yang menghidupkan dan

menjaga api tersebut tetap menyala adalah mereka sendiri.

Setelah sosialisasi kita liat dan seleksi alam mana yang atensinya

tinggi dan tingkat partisipasinya cukup besar ke kami itu yang

kami jaga terus.

3. Bagaimana respon masyarakat terhadap program PETAKA ?

Untuk pertama sih, seperti biasa kurang mendapat respon, namun

seiring berjalannya waktu pelan-pelan warga bisa menerima

Page 136: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

dengan baik karena telah mengetahui manfaat dari program

PETAKA secara keseluruhan.

4. Seperti apa pendampingan EBI terhadap masyarakat melalui program

PETAKA ?

Gimana prosesnya, gimana caranya, kita ajak mereka terus

setiap pekannya, misalkan setiap pekannya kita berkumpul selain

ada kegiatan pengajaran lain terus kita berikan informasi tentang

pengembangan produk, kita kenalkan dengan internet dan mereka

bantu untuk pemasarannya, jadi tidak stop saja. Salah satu yang

disampaikan adalah pengolahan sampahnya itu selain dari sisi

produk yang mereka dapatkan dari penghasilan juga dari sisi

trainer nya mereka menjadi professional trainer, mereka

mempunyai dua skill yakni kreatifitas up cycle dan professional

trainer dan mereka menjadi tim kami ketika ada projek dari

KLHK atau corporate ketika turun untuk melakukan duplikasi

program mereka adalah contoh-contoh rule model yang telah

berhasil kami gunakan pendekatan lalu ini ditularkan kebanyak

pihak dan mereka mempunyai tingkatan skill tersendiri.

5. Adakah produk yang dihasilkan oleh masyarakat dengan adanya

program PETAKA ?

Tas dompet, lukisan, tikar, sajadah, lukisan, Cuma kita bikinnya

berdasarkan kebutuhan kita membuat variasinya banyak, Cuma

kan apakah itu yang di cari dari konsumen, apakah itu yang

menghasilkan keuntungan, jadi kita balik lagi, yang dicari itu

Page 137: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

apa? Yang banyak itu souvenir, dompet kecil, itu yang kita

fokuskan, tapi kalau di challage dengan yang lain. Kita sempat

dapat order baju untuk anak-anak, kita bikin untuk karnaval, jadi

banyak variannya dari sampah.

6. Bagaimana cara pemasaran hasil kerajinan dan kreativitas dari

program PETAKA ?

Impian yang kami bangun adalah dengan mempunyai seller

center yang secara khusus menjual kerajinan ataupun olahan dari

sampah, namun itu membutuhkan budget yang besar, ini adalah

harapan kita kedepan semoga saja bisa terealisasi. Sehingga untuk

saat ini cara penjualannya lebih banyak melalui website kami dan

berdasarkan pesanan.

7. Seperti apa pendampingan yang dilakukan oleh Komunitas Eco

Business Indonesia melalui program PETAKA ?

Yang kita rencanakan mungkin bertolak belakang dengan kultur

setempat, tidak relevan dengan kebiasaan masyarakat yang ada,

jadi kita luwes saja. Yang jelas tadi, programnya di awal adalah

sosialisasi mengajak mereka mengajak partisipatif dan lebih aktif

dari kita. Kita hanya sebagai sumbu apinya tapi yang

menghidupkan dan menjaga api tersebut tetap menyala adalah

mereka sendiri.

8. Pihak mana saja yang terlibat dalam program PETAKA ?

Kalo Secara langsung mitra belum ada namun secara tidak

langsung itu banyak karena di EBI juga sempat tergabung dalam

Page 138: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

beberapa forum misalkan Forum Indonesia Muda, Forum

Wirausaha Muda Mandiri, Forum Dispora Kota Tangsel, Dinas

Pemuda dan Olahraga Banten, beberapa pihak yang mengetahui

pergerakan latar belakang EBI dan mereka biasanya akan sangat

senang men support kita. Secara tidak langsung terkadang sangat

berpengaruh pada kita ketika memerlukan resource kita kontak

dan bangun media yang baik gitu.

Kalau secara langsungnya lebih ke arah pada lembaga-lembaga

tedekat sih. Contoh misalkan kampus UIN, lalu pihak kelurahan

setempat, dan beberapa pihak lain secara tidak langsung.

9. Bagaimana peran Dinas terkait di Kota Tanggerang Selatan ?

Yang relevan mungkin DKPP Dinas Kebersihan dan Pertamanan

karena lingkungan, kalau secara langsung kemaren sempat

terlibat juga ketika ada program penguatan infrastruktur, jadi

kami mendapat alokasi bantuan peralatan kebersihan kemaren,

jadi sebenarnya bagaimana ya, Bukan kita tidak boleh

menafikkan pemerintah tetapi secara pergerakan sebenarnya kita

begerak saja terlepas ada yang membantu atau tidak selama kita

mempunyai visi dan niatan yang baik insyaallah pasti ada jalan.

Baik dari pemerintah, non pemerintah, namun jadikan

momentum peluang saja. Gerakan kita mungkin cukup terdengar

gaungnya sehingga pemerintah inchas disitu kan, adapun secara

langsung secara forum kita sering dilibatkan forum kepemudaan,

Page 139: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

forum kepeloporan, forum yang ada kaitannya dengan

lingkungan dan sampah.

10. Apa hasil yang telah dicapai dari program PETAKA ?

Mereka dapatkan dari penghasilan juga dari sisi trainer nya,

mereka menjadi professional trainer dan kerajinan-kerajinan

yang telah dibuat dan dipasarkan.

11. Bagaima cara untuk menjaga kebersinambungan dari pelaksanaan

program PETAKA ?

Membuat PETAKA itu gampang, namun PR nya adalah

mempertahankan, oleh karena itu kita melihat potensi yang lain,

jujur untuk menggerakkan ini kita perlu effort perlu upaya

apalagi kita perlu ruang dan market nya sedikit spesifik, salah

satu jalan keluarnya adalah nanti kita bisa petakan, nanti

PETAKA ini secara program berjalan namun secara komunitas

bisa sangat heterogen, okelah di Tangsel sudah mengetahui

PETAKA nya sampah plastik, di DKI komunitas yang dijadikan

media PETAKA nya adalah herti kultur, tanaman hias, oh di Bali

salah satu handycraft dari sabut kelapa misalkan, itu yang paling

relevan yang kita juga dibentuk untuk lebih idealnya

Banyak aspek kedepannya seperti itu, termasuk kemaren salah

satu forum mengembangkan bentuk digitalnya, jadi kalo tau

gojek kita sudah tau titik dimana TPS, dimana Bank Sampah,

pemulung, mungkin akan kita bawa juga nih. Kita akan petakan

PETAKA yang ada dengan basis data, ini kedepan sih tapi

Page 140: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

sementara yang kita bangun adalah seperti itu harapan kita ingin

menjadi yang lebih baik dari hari ini kan, manfaatnya lebih luas.

C. PROSES PELEMBAGAAN

1. Bagaimana penguatan program PETAKA sehingga bisa bersifat

berkelanjutan ?

Satu metode sih buat kami, silaturrahmi. Tapi kalau dalam

kontek bisnisnya ada metode yang tepat. Jadi tim itu di bagi

menjadi dua. Jadi ada yang bertugas menjadi fundlainer : orang

yang di depan yang selalu muncul di depan yang senagaja di buat

dengan dipolakan dia yang selalu maju untuk menjalani

kolaborasi, negosiasi, dan segala macamnya itu adalah abang.

Ada lagi tim yang tugasnya backman: jadi di balik layar, ngurusi

produksi, mentori ibu-ibu, membangun komunikasi relasi

relawan, dan segala macam. Kadang silaurrahmi caranya itu

adalah benar banget. Jadi kita open karena kita tidak akan dikenal

jika tidak memperkenalkan diri sendiri dalam setiap kesempatan

apapun dengan niat yang baik bukan berarti untuk sombong atau

sebagainya, karena yang di bangun bukan individu akan tetapi

sudah dikerjakan, kami mempresent kami ini siapa? Kami EBI

Bag dalam setiap macam dalam forum yang kami ikut sertakan,

dan ini menjadi sebuah kekuatan luar biasa (the power of mooth)

jadi kekuatan dari mulut ke mulut itu informasi luar biasa,

terlepas alhamdulillahnya kita juga sering dapat publisitas media

Page 141: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

secara gratis di liput atau apa? Itu yang dapat sering

mengenalkan kita dengan orang-orang, oh EBI itu ada dan EBI

itu fokus di bidang lingkungan.

2. Adakah sistem pembinaan kader masyarakat dan bagaimana

tahapannya ?

Bulan lalu evaluasi kita belum konsen di regenerasi, nah ini kita

mulai memikirkan karena timnya juga terbatas, kita buat bacth

per bacth dan kita akan menggeser orientasinya kalau tadinya

business social entrepreneurship, tapi untuk mengajak orang

untuk terlibat yang kita usung adalah nuansa kebersamaan dan

nuansa primordial, jadi abang berkaca pada temen yang di Garut,

mereka mempunyai komunitas berdaya kreatif mengajak

pemuda-pemuda di Garut membangun desanya, jadi tanpa perlu

banyak alasan, tanpa perlu mencari kesamaan lo pemuda Garut,

lo mau bangun desa lo, lo gabung dengan komunitas kita. Itu

salah satu yang akan kita ramu dengan tim.

3. Bagaimana cara menjalin jejaring atau mitra kerjasama ?

karena masih terbatasnya pada circle yang ada kami berfokus

pada empat elemen sih, yang dikenal dengan quadro heliq

namanya akademisi, bisnis, governace, community. Keempat

elemen tersebut menjadi mitra elemen kita semua baik secara

langsung maupun tidak langsung. Semua yang masih relevan

dengan kegiatan kita.

Page 142: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

4. Bagaimana sistem pendanaan/permodalan program PETAKA sehingga

bisa eksis sampai sekarang ?

Kami mengusung sebuah konsep 3P dari profitnya kita

mendapatkan penjualan dari produk, yang paling baru kita

dapatkan lukisan dari sampah dan konsultan. Jadi secara

branding kita fokusnya adalah Eco Bussines Indonesia ke green

community and empowering counsultand. Jadi itu yang kita

sudah usung, jadi untuk beberapa CSR perusahaan kita buat ini

program profesional, lo mau membangun projek sosial untuk

program CSR perusahaan lo hiring kita, kita jadi pihak ke tiga

nanti kita eksekusi di lapangan. Kita venue dari situ selain dari

penjualan produk. Adapun yang lain kita membuat ide-ide dan

inovasi yang baru. Jadi ini komunitas ini muncul ingin

menggeser merubah paradigma bahwa sebuah yayasan atau

kegiatan sosial itu harus selalu menadahkan tangan minta, ngak

kan, kita juga bisa mandiri kok

5. Siapa saja yang terlibat dalam proses pelembagaan dari program

PETAKA ?

Peserta program dan pengurus menjadi kunci utama dalam

pelaksanaan pelembagaan untuk kami, karena sesuai dengan pola

pembuatan mitra kerjasama, jadi kan tidak bisa terlepas dari dua

itu seperti yang kami telah lakukan kerjasama degan creative

village yang berada di Garut, ini bertujuan ke arah jangka

Page 143: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

panjang dan diharapkan umur dari EBI sendiri bisa panjang pula

dan lebih banyak orang mengetahuinya akan keberadaan kami.

6. Model apa yang digunakan dalam proses pelembagaan program

PETAKA ?

Kalo berbicara model sih, kita menggunakan pendekatan Melalui

Pendidikan atau pelatihan non formal dan metode proaktif, selain

itu kita juga mengenai sistem pendanan harus benar-benar bagus.

7. Apa hasil dari proses pelembagaan program PETAKA ?

Untuk hasil sih, adanya peserta program PETAKA yang ahli

dibidang handycraft, kalo pada kaderisasi adanya anggota baru

yang mungkin bisa lebih baik atau sebaiknya dan tentunya juga

pendapatan.

D. PROSES EVALUASI

1. Apa metode yang digunakan dalam proses evaluasi program PETAKA

?

Tentunya adakan, monitoring dan evaluasi walaupun terkadang

secara informal, ketika ada event, eksibisi, bazar ataupun yang

sebagainya. Kita liat nih seberapa pengaruh feedback pada kita

bazar atau beberapa tempat, keterlibatan kita dari effort yang

dikeluarkan dari hasil yang didapatkan sepadan atau tidak? Kalau

tidak kita akan mencari spesifikasi bazar atau eksibisi dari pada

kita ikut capek-capek tidak dapat apa-apa, informalnya sih,

apasih kekurangan ketika kita workshop edukasi itu sendiri.

Page 144: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Untuk arah PETAKA, biasanya kita lebih kearah diskusi, lebih

kearah jajak pendapatlah, sharing, bagaimana ibu-ibu

progresnya, ada kekurangannya, kebutuhannya apa? Kita jaring

aspirasinya langsung. Ibu-ibu kesulitan harus menunggu barang

yang di produksi finishing nya ke tukang jahit, karena finishing

produk ke tukang jahit kan, gimna solusinya ? ya kita beli mesin

jahit mesin jahit satu, muncul tuh asumsinya, kita nanti mau

persiapakn mau beli mesin, mesin jahit untuk masing-masing

belajar dan sudah jika kemudian baik kita akan coba setiap ibu

dapat satu mesin jahit, Jadi untuk menopang dan menunjang

aktivitas produksi dan stimulan mereka biar ide kreativitas

mereka jalan terus. Jadi hal-hal kecil sepeti itulah yang saya

evaluasi. Kadang ketika bergerak dilapangan tidak mengikuti

pandauan yang saklek, juklak jukliknya kita pake intuisi saja,

gini gini, Itu adalah menjadi PR buat kita, Alangkah lebih

baikknya kita menggunakan SOP nya nanti, Mungkin melalui

skripsi ini juga menjadi bahan masukan dan bahan pembuatan

redaksional yang baik.

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat program PETAKA ?

Untuk kendalan saat ini di program PETAKA quality control

(barang yang di buat oleh satu ibu tidak sama dengan yang lain)

karena bukan skala pabrik kan, kalau di pabrik setup semuanya

sama.

Page 145: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

3. Bagaimana problem solvingnya ?

karena ini tangan manusia jadi kami jadikan ciri khas saja,

Misalkan ibu A jagonya bikin produk itu yaudah ibu itu konsen

di situ, ibu B jagonya di situ yaudah mereka konsen di situ.

Page 146: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

Nama : Nepi

Jabatan : Peserta Program

Tempata Wawancara : Kedaung

Tanggal : 12 Februari 2017

Waktu Wawancara : 18.08 WIB

Umur : 38 tahun

1. Apa yang Ibu ketahui tentang program PETAKA yang dilaksanakan oleh

EBI ?

Kalau sepengetahuan ibu program PETAKA itu, pemberian

keterampilan kepada para ibu-ibu yang berada di sini untuk mengisi

waktu luang untuk memanfaatkan sampah di lingkungan sekitar

menjadi sebuah yang bernilai, intinya bisa mendapatkan uang lah

mas dari kegiatan itu. Awalnya sih kami kurang pecaya kalau

sampah di sekitar bisa dimanfaatkan kembali, namun setelah

diberikan pelatihan baru kami yakin kalo sampah juga bisa

menghasilkan.

2. Bagaimana proses sosialisasi ke warga, sehingga mereka bisa menerima

kehadiran EBI?

Berinteraksi langsung kepada warga dan melakukan perkenalan

dengan contoh yang telah mereka buat dari sampah menjadi dompet

kalau yang dicontohkan ketika melakukan sosialisasi.

Page 147: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

3. Kapan saja Ibu mengikuti kegiatan tersebut ?

Awalnya diberikan pelatihan dua kali seminggu, karena namanya

juga baru ya harus sesering mungkin kata Mas Edy di rumah pak RT

setelah itu, satu bulan dan dari kami banyak yang bisa, maka cara

belajarnya bukan diajari lagi tapi ibu-ibu belajar bersama-sama dan

waktunya juga sesuai dengan waktu kami kosong.

4. Berapa besar modal yang dikeluarkan ibu untuk melaksanakan program

PETAKA di dalam kehidupan sehari-hari ?

Tidak ada mas, ibu malah di berikan bungkusan plastik dari teman-

teman EBI, namun jika tidak ada dari sana saya punya inisiatif

sendiri untuk mencari sendiri ke warung kopi yang berada di sebelah

rumah karena memang saya sudah pesan sebelumnya.

5. Bagaimana proses daur ulang atau pemanfaatan sampah menjadi

handycraft/kerajinan tangan?

Hmm… kalau daur ulang sampah ke barang kerajinan yang ibu tahu

cara pembuatannya semua memang dilibatkan, sehingga menjadi

kesempatan untuk menambah pengetahuan dan penghasilan juga loh

karena harga dari kerajinan tas sampah plastik ini lumayan paling

murah 180.000 ribu juga bisa lebih tergantung dari besaran dan

kesulitan.

6. Kerajinan apa yang sudah dibuat oleh EBI dalam melakukan daur ulang ?

Kalau kerajinan banyak mas, yang berbahan dari bungkus kopi,

minuman saset, kantong kresek dan sebagainya membuat tas,

Page 148: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

dompet, gantungan, intinya tergantung permintaan kami buatkan

sehingga setiap barang kita ciptakan tidak sia-sia.

7. Adakah bantuan atau sumbangan yang diberikan oleh pemerintah setempat

?

Ada, kemaren ketika EBI menang lomba wirausaha muda dari

Pemerintah Tangsel dapat uang pembinaan, uang dari situ katanya

mau diberikan mesin jahit, karena selama ini kami harus ke tukang

jahit jika ingin menyelesaikan dompet, tas dan lainnya yang kami

buat.

8. Apa manfaat ekonomi yang Ibu dapatkan dari program tersebut ?

Yang ibu dapatkan dua mas, uang sama keterampilan. Uang hasil

dari penjulan kerajinan seperti sekarang, kalau ibu sendiri juga

pernah diundang berangkat dari EBI juga untuk memberi materi dan

dari situ ibu juga dapat uang, apalagi kalau lagi KKN UIN setiap

minggu kami pasti diudang untuk memberi materi juga.

9. Perubahan apakah yang dirasakan oleh Ibu setelah mengikuti program

PETAKA ?

kalo perubahan alhamdulillah sudah bisa membantu perekonomian

keluarga, sehingga sekarang bukan hanya suami yang berpenghasilan

Ibu juga berpenghasilan dengan menjual kerajian dan Alhamdulillah

juga jika ada undangan untuk memberikan materi berbagi ilmu lah

dengan yang lain.

10. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanan program

PETAKA yang dilaksanakan oleh EBI menurut Ibu ?

Page 149: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Faktor pendukungnya seperti adanya fasilitas pembuatan kerajinan

dan faktor penghambantnya karena mungkin lebih kearah kualitas

bagus tidak nya hasil kerajinan sampah seperti tas dan lain-lain,

karena yang membuat beda-beda.

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

Nama : Ibu Iroh

Jabatan : Peserta Program

Tempat Wawancara : Kedaung

Page 150: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Tanggal : 21 Februari 2017

Waktu Wawancara : 15.18 WIB

Umur : 41 tahun

1. Apa yang Ibu ketahui tentang program PETAKA yang dilaksanakan oleh

EBI ?

Untuk pertama kali ada pergenalan dari program, memang sudah

dijelaskan tentang program ini, jadi yang saya pahami sih PETAKA

itu, kegiatan pemberdayaan para ibu-ibu dengan cara diberikan

pelatihan dari sampah plastik yang tujuannya itu untuk memberikan

penghasilan tambahan.

2. Bagaimana proses sosialisasi ke warga, sehingga mereka bisa menerima

kehadiran EBI?

Pertamanya kita diberitahukan Pak RT 05 bahwa ada anak muda

yang katanya dari EBI yang masih kuliah di UIN ingin melakukan

pengabdian, disitu tuh kita disuruh kumpul, nah minggu berikutnya

ada beberapa dari mereka ketempat pak RT dan kami saling

perkenalan satu sama lain dengan mereka.

3. Kapan saja Ibu mengikuti kegiatan tersebut ?

Kalau saya ikut kegiatan sejak dari awal pelatihan diberikan, dulunya

kami mengikuti pada hari sabtu dan minggu atau seminggu dua kali

dari teman-teman EBI, namun kegiatan pengrajinan dilaksanakan di

rumah masing-masing, hasilnya dikumpulkan di EBI untuk dijualin

walaupun saya sendiri jualin juga.

Page 151: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

4. Berapa besar modal yang dikeluarkan ibu untuk melaksanakan program

PETAKA di dalam kehidupan sehari-hari ?

Untuk saya sih mas sampai sekarang belum pernah mengeluarkan

modal untuk program ini, kecuali pas awal ketika menyuruh jahitin

hasil kerajinan saya ke tukang jahit karena untuk di awal tidak punya

alat jahit sendiri, tapi untuk sekarang sudah tidak lagi karena di EBI

sudah mempunyai sendiri mesin jahitnya.

5. Bagaimana proses daur ulang atau pemanfaatan sampah menjadi

handycraft/kerajinan tangan?

Kalo dari awal saya dan ibu-ibu yang lain memang dilatih sambil

praktek langsung cara memanfaatkan sampah itu dek dirumah Pak

RT, setelah pelatihan tersebut saya bisa menghasilkan dua dompet

perhari jika tidak ada kesibukan atau tanggungan yang lain.

6. Kerajinan apa yang sudah dibuat oleh EBI dalam melakukan daur ulang ?

Banyak ya, hasil kerajinan yang dihasilkan oleh saya dan ibu-ibu

yang lain setelah diberikan pelatihan, ada tas, dompet, gantungan,

bahkan ibu pernah membuat baju karnaval yang pernah dipesan.

7. Adakah bantuan atau sumbangan yang diberikan oleh pemerintah setempat

?

Ada, dari Pemkot Tangsel berbentuk barang, ada juga yang uang

karena dari EBI itu pernah memenangkan lomba yang diadakan dari

sana pada tahun kemaren.

8. Apa manfaat ekonomi yang Ibu dapatkan dari program tersebut ?

Page 152: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Saya senang sekali dengan adanya PETAKA karena bisa

menghasilkan kerajina, dari kerajinan tersebut saya juga bisa

berpenghasilan sehingga saya tidak selalu bergantung pada

penghasilan suami yang hanya menjadi karyawan swasta.

9. Perubahan apakah yang dirasakan oleh Ibu setelah mengikuti program

PETAKA ?

Perubahan sih kalau secara besar tidak begitu, Cuma adanya program

ini bisa menutupi pengeluaran keluarga dan nambah tabungan dikit

untuk biaya pendidikan anak selebihnya perubahan yang lain

sepertinya belum ada.

10. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program

PETAKA yang dilaksanakan oleh EBI menurut Ibu ?

Faktor pendukung ada prasana yang diberikan oleh teman-teman

EBI, sedangkan faktor penghambatnya kalau saya pribadi sih ngerasa

tidak ada hambatan.

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

Nama : Ibu Rusdah

Jabatan : Peserta Program

Tempat Wawancara : Kedaung

Tanggal : 21 Februari 2017

Waktu Wawancara : 13.45 WIB

Page 153: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Umur : 49 tahun

1. Apa yang Ibu ketahui tentang program PETAKA yang dilaksanakan oleh

EBI ?

Menurut saya PETAKA itu kegiatan yang berupaya untuk

peningkatan keterampilan warga dengan diberikan pelatihan

memaksimalkan sampah dalam bentuk karya-karya untuk

mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dari sebelumnya, kalau

kata si Edy itu biar sama-sama berdaya gitu.

2. Bagaimana proses sosialisasi ke warga, sehingga mereka bisa menerima

kehadiran EBI ?

Dengan cara memperkenalkan diri ketika kami pas dikumpulin oleh

Pak RT dengan membawa contoh hasil dari kerajinan darinya untuk

di beritahukan kepada ibu-ibu yang hadir baik manfaat dalam hal

mendapatkan keuntungan dari hasil pelatihan yang itu semua ketika

proses sosialisasi bertujuan dalam bentuk pengabdian dan

pemberdayaan warga.

3. Kapan saja Ibu mengikuti kegiatan tersebut ?

Kegiatan itu sendiri untuk diawal ditaruh pada sabtu mingu ketika

ibu-ibu tidak ada kegiatan, kegiatannya juga dua kali seminggu,

awalnya sih ibu permulaannya sih susah, saya ikut pelatihan

seminggu dua kali, jadi abis pelatihan itu di rumah ulang lagi, nah

seperti ini sekarang sudah lihai. Semua itu dilaksanakan selama dua

minggu.

Page 154: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

4. Berapa besar modal yang dikeluarkan ibu untuk melaksanakan program

PETAKA dalam kehidupan sehari-hari ?

Modal sih paling pas masih di awal ketika di bawa ketukang jahit

karena di EBI dan saya sendiri belum punya, tapi sekarang tidak lagi,

selain itu ada juga tapi kecil modalnya seperti beli resleting intinya

yang berkaitan dengan tas lah dan dompet, karena kalau yang lain

tidak begitu butuh modal cukup plastik kita rajut sudah jadi.

5. Bagaimana proses daur ulang atau pemanfaatan sampah menjadi

handycraft/kerajinan tangan?

Sampah nya kita pilah berdasarkan jenis bungkus yang ingin kita

bentuk apakah tas, dompet atau yang lainnya. Dari situ kita baru

akan membuat anyaman dari plastik sampah yang sudah kita pilah.

Kalau belum biasa sih susah dalam proses ini, tapi setelah itu kalo

udah biasa tidak akan lagi, pokoknya butuh keuletan lah ya namanya

juga kerajinan.

6. Kerajinan apa yang sudah dibuat oleh EBI dalam melakukan daur ulang ?

Ada dompet seperti ini, tas, gantungan, juga bisa berupa tempat tisu,

keset dan lainnya.

7. Apakah ada bantuan atau sumbangan yang diberikan oleh pemerintah

setempat ?

Untuk itu ada pastinya, tapi sepengetahuan saya itu didapat setelah

kita ikut lomba yang diwakili oleh mas Edy namun membawa nama

EBI, kalau ngak salah pada lomba kewirausahaan muda dari

Pemerintah Tangsel.

Page 155: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

8. Apa manfaat ekonomi yang Ibu dapatkan dari program tersebut ?

Adanya PETAKA berpengaruhnya positif bagi ekonomi, karena saya

awalnya seorang pengintal ijuk maklum lah namanya juga buruh

pengintal ijuk tidak seberapa penghasilannya bahkan tidak cukup

untuk kebutuhan sehari-hari, Karena setiap memintal hanya di beri

uang 50.000 rupiah itupun tidak menentu, makanya saya sangat

bersyukur.

9. Perubahan apakah yang dirasakan oleh Ibu setelah mengikuti program

PETAKA ?

Awalnya sih tidak percaya mas, bahwa sampah bisa diolah menjadi

bentuk lain, namun setelah ikut pelatihan dua minggu saya baru

percaya dan bisa membuat kerajian dari sampah itu, bahkan banyak

tetangga-tetangga pada mesen, bulan ramadhan kemaren saya dapat

pesanan hampir kurang lebih dua juta rupiah. Bahkan didukung

suami, dia pulang kerja bukan bawa makanan malah bawa sampah

ini.

10. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program

PETAKA yang dilaksanakan oleh EBI menurut Ibu ?

Yang mendukung karena kami ibu-ibu diberi bahan untuk

pembuatan tas, dompet dan lainnya sehingga tidak usah mencari

sendiri walaupun juga terkadang mencari sendiri, untuk yang

menjadi penghambat sampai saat ini kurangnya memaksimalkan

penjualan sehingga pendapatan kami naik turun tergantung

permintaan pasar.

Page 156: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

Nama : Hindy Imas

Jabatan : Staf

Tempat Wawancara : Gedung FEB UIN Jakarta

Tanggal : 16 Mei 2017

Waktu Wawancara : 16.20 WIB

Page 157: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Umur : 23 tahun

E. PROSES PERENCAANAAN

8. Bagaimana Latar Belakang Dibuatnya Program PETAKA ?

Sebetulnya mind program dari EBI itu kan PETAKA, awal kita

berdiri membuat PETAKA, kita kan pemberdayaan masyarakat

kan, otomatis dari ibu-ibu yang belum mempunyai skill kita latih

agar mempunyai skill untuk menjahit dan macam-macamnya

akhirnya sekarang bisa membuat tas, di situ kan baik, mind intinya

itu EBI.

9. Bagaimana Perencaaan Program PETAKA, Mungkin Bisa Di

Gambarkan ?

Dalam hal ini yang pasti kita memahami terlebih dahulu tempat

dimana akan dilaksanakan program PETAKA dengan memahami

kondisi sosio kultur yang ada di Kelurahan Kedaung biasanya kita

dan pada umumnya di sebut dengan social mapping dan PRA,

dengan cara tersebut bisa memahami dan mengenal kondisi

Kelurahan Kedaung secara keseluruhan.

10. Apa tujuan dari program PETAKA ?

Tujannya jelas ya, untuk mensejajarkan ibu-ibu binaan yang

dilakukan oleh EBI demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera

terutama dalam peningkatan ekonomi keluarga melalui media

sampah yang dikelola dengan baik untuk sebuah kerajinan tangan.

11. Siapa yang terlibat dalam proses perencanaan program PETAKA

Page 158: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Untuk sekarang, binaan kita melalui program PETAKA ini ada 10

ibu-ibu yang dari setiap kegiatan mereka selalu kita libatkan baik

hal tersebut dari swasta, kampus, atau bahkan dari pemerintah yang

kerap kali menggunakan jasa kita untuk memberikan pelatihan

pembuatan kerajinan dari sampah.

12. Apa metode yang digunakan dalam proses perencanaan program

PETAKA?

Dari awal pasti pendekatan ke tokoh-tokoh setempat kan, biar kita

bisa diterima ke masyarakat. Akhirnya melakukan pendekatan ke

RT, RW terus yang kita sasarkan ibu-ibu, kita pendekatan ke ibu-

ibu juga setelah melakukan pendekatan dan akirnya semua setuju

diadakan pelatihan, jadilah di Kedaung itu menjadi tempat

PETAKA kita.

13. Apa hasil dari proses tersebut ?

Kita bisa memahami Kelurahan Kedaung sebagai tempat program

secara utuh, baik hal itu yang namanya kondisi sosi ekonomi dan

budaya di tempat itu.

14. Berapa kali pertemuan yang dilaksanakan dalam proses perencanaan

program PETAKA ?

Sebetulnya tidak lama waktu yang digunakan dalam proses

perencanan ini, kurang lebih satu bulan setelah minta ketemu Pak

RT 05, minta izin dan lain sebagainya baru setelah itu PETAKA

dilaksanakan di situ karena sudah di dukung dan mendapat izin.

Page 159: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

F. PROSES PELAKSANAAN

12. Bagaimana tahapan/mekanisme pelaksanaan program PETAKA ?

Kalau dari PETAKA itu sendiri memang tahapan awalnya kita latih

para ibu-ibunya karena memang tidak tau tentang pembuatan

kerajinan dari sampah plastik dari tim EBI, selain itu kita juga

menyuruh memperaktekkan di rumah agar semakin menguasai dan

terlatih.

13. Bagaimana cara sosialisasi/mengenalkan program PETAKA pada

masyarakat?

Yang jelas tadi, programnya di awal adalah sosialisasi mengajak

mereka mengajak partisipatif, lebih aktif dan cendrung aktif dari

kita. Kita hanya sebagai sumbu apinya, tapi yang menghidupkan

dan menjaga api tersebut tetap menyala adalah mereka sendiri.

Setelah sosialisasi kita liat dan seleksi alam mana yang atensinya

tinggi dan tingkat partisipasinya cukup besar ke kami itu yang kami

jaga terus.

Ada banyak disiplin ilmu yang sebernarnya kita bisa

implementasikan ketika di masyarakat dan lagi-lagi kita turun itu

sebisa mungkin jangan kenakan baju kepandaian kita lah, jadi itu di

tinggalkan dulu kita masuk dengan benar-benar botol kosong. Kita

turun ke masyrakat bukan seolah mengintervensi dan memberikan

semua solusi atas masalah mereka. Tetapi kita rendahkan hati kita,

turunkan ego dan emosional kita, kita belajar sama mereka.

Page 160: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Gimana caranya masyarakat itu membaur dan kita juga berinteraksi

dengan baik di masyarakat.

14. Bagaimana respon masyarakat terhadap program PETAKA ?

Untuk awal memang kurang bisa meyakinkan masyarakat, bahkan

ada yang bilang tidak waktu untuk kegiatan-kegiatan seperti itu,

namun setelah bisa melebur secara baik dengan masyarakat

khususnya ibu-ibu melalui pak RT seperti kita sampaikan respon

baik dan mereka antusias akan setiap kegiatan yang kita berikan

buat mereka.

15. Seperti apa pendampingan EBI terhadap masyarakat melalui program

PETAKA ?

Kalau pendampingan kita lebih ke soft skill dan jaringan ya

walaupun juga dari kami menyedikan bahan pembuatannya hasil

kerjasama dengan beberapa pihak, karena disitu kami fikir menjadi

hal penting dan tidak boleh tidak ada jika ingin menjalin

pemberdayaan yang bersifat kesimbungan.

16. Adakah produk yang dihasilkan oleh masyarakat dengan adanya

program PETAKA ?

Hasil kita sih, dompet, gantungan, kalau PETAKA lebih ke arah

seperti itu, kemaren penginnya bisa membuat lukisan dari sampah

plastik namun karena belum terealiasi pelatihan tersebut, jadi ibu-

ibu hanya bisa menghasilkan seperti itu.

17. Bagaimana cara pemasaran hasil kerajinan dan kreativitas dari program

PETAKA ?

Page 161: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Dalam kegiatan pemasaran saat ini hanya mengandalakan dua cara

pemasaran, yakni dengan cara online dengan cara pemesanan di web

kami dan dengan melakukan pemasaran manual seperti pesanan mulut

ke mulut, dan bazar, namun kalau itung-itung lebih banyak penjualan

off online sekitar 60 %.

18. Pihak mana saja yang terlibat dalam program PETAKA ?

Banyak sih ya yang telibat dalam program PETAKA karena

memang mengedepankan kolaborasi baik dengan antar komunitas,

pemerintah, swasta ataupun juga dunia pendidikan. Untuk saat ini

kalau dari komunitas ada dari wirausaha muda, Forum Indonesia

Muda, kalo kampus ada dari teman-teman mahasiswa UIN Jakata,

Universitas Indonesia, dan masih banyak lainnya, kalau dari

pemrintah dari Kelurahan Kedaung, sedangkan untuk swasta dari

Nutrifood, Bank Indonesia dan Hilo Teen.

19. Bagaimana peran Dinas terkait di Kota Tanggerang Selatan ?

Jika diawal tidak begitu dilihat ya, karena memang hasil dan

dampak dari yang dilakukan belum begitu maksimal, namun

belakangan ini karena sudah sangat terlihat baik prestasi, ibu-ibu

binaan yang semakin produktif dan berpenghasilan, sudah

mendapat respon baik malah kita selalu dilibatkan dalam beberapa

kegiatan, baik dari Kelurahan Kedaung ataupun dari Pemkot.

20. Apa hasil yang telah dicapai dari program PETAKA ?

Nah, disinikan kadang masyarakat merasa minder kan, namun di

satu sisi ketika mereka diberikan soft skill tadi mereka ada

Page 162: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

pride/kebanggaan. Contoh sewaktu-waktu ada workshop tentang

pengolahan limbah, kami memiliki expert di bidang itu

audiensinyakan sangat beragam ada yang mungkin dosen, praktisi,

entah pejabat si pejabat ini dengan rela hati dan merendahkan hati

mereka, mereka menerima pengajaran dari ibu-ibu rumah tangga

tadi yang notabene dari segi intelektual pendidikannya jauh di

bawah audien mereka, tetapi mereka dengan terbuka menerima

pengajaran tersebut dan disisi lain si ibu-ibu merasa bangga “oh

saya yang lulus SD kok bisa ngajar tim dosen, ngajarain pejabat,

ngajarin orang-orang swasta, oang-orang PNS dan segala macam”

jadi, itu dua hal yang kami bangun dan itu menjadi salah satu betuk

penjagaan juga selain dari segi finansial juga dari segi moralitas

tadi.

21. Bagaima cara untuk menjaga kebersinambungan dari pelaksanaan

program PETAKA ?

Banyak aspek kedepannya, termasuk kemaren salah satu forum

mengembangkan bentuk digitalnya, jadi kalo tau gojek kita sudah

tau titik dimana TPS, dimana bank sampah, pemulung, mungkin

akan kita bawa juga nih. Kita akan petakan PETAKA yang ada

dengan basis data, ini kedepan sih tapi sementara yang kita bangun

adalah jejaring dan penguatan sumber daya seperti itu, harapan kita

ingin menjadi yang lebih baik dari hari ini kan, manfaatnya lebih

luas.

G. PROSES PELEMBAGAAN

Page 163: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

8. Bagaimana penguatan program PETAKA sehingga bisa bersifat

berkelanjutan ?

Dua hal yang selalu menjadi prioritas kita agar program ini bisa

berjalan untuk kedepannya, SDM dan pelibatan banyak orang

karena kedua sisi ini mau tidak mau ya harus dilakukan, karena jika

tidak maka ya kita tidak akan bertahan lama. SDM adalah

bagaimana cara kita menciptakan produk yang bagus sesuai dengan

permintaa, sedangkan untuk pelibatan banyak orang atau kita

sebutnya kader untuk melanjutka program-program ini kedepan.

9. Adakah sistem pembinaan kader masyarakat dan bagaimana

tahapannya ?

Di EBI untuk sistem pengkaderan dilakukan dengan cara batch

atau seperti angkatan gitu, hal ini untuk mengektifkan peran dan

pemaksimalan yang ada, dari situ telah ada teman-teman yang

mengabdikan diri bersama kami dalam pemberdayaan masyarakat

dan juga menjadi tenaga pengajar juga sesuai dengan yang mereka

minati dan ahli dimananya.

10. Bagaimana cara menjalin jejaring atau mitra kerjasama ?

Satu metode sih buat kami, silaturrahmi. Tapi kalau dalam kontek

bisnisnya ada metode yang tepat. Jadi tim itu di bagi menjadi dua.

Jadi ada yang bertugas menjadi fundlainer, orang yang di depan

yang selalu muncul di depan yang sengaja dibuat dengan dipolakan

dia yang selalu maju untuk menjalani kolaborasi, negosiasi, dan

segala macamnya. Ada lagi tim yang tugasnya backman, jadi di

Page 164: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

balik layar ngurusi produksi, mentori ibu-ibu, membangun

komunikasi relasi relawan, dan segala macam. Kadang silaurrahmi

caranya itu adalah benar banget.

11. Bagaimana sistem pendanaan/permodalan program PETAKA

sehingga bisa eksis sampai sekarang ?

Kalau pemasukan dari EBI sendiri kan dari penjualan hasil barang

produk kita, sama hasil kayak pelatihan-pelatihan kek gtu, jadi

biasanya sih yang paling lumayan pelatihan, karena pelatihan kan

kita tidak modal bahan-bahan yang terlalu banyak, nah kalau untuk

gimana agar sustainable Selama produksi bantu mereka pemasaran.

12. Siapa saja yang terlibat dalam proses pelembagaan dari program

PETAKA ?

Yang terlibat ada sih, seperti Ibu-Ibu binaan, pengurus EBI dan

lainnya yang semua itu terlibat secara aktif dengan PETAKA, jika

yang lainnya seperti tokoh masyarakat biasanya kearah

mempermudah dalam kordinasi saja.

13. Model apa yang digunakan dalam proses pelembagaan program

PETAKA ?

Dalam proses pelembagaan , kita menggunkan metode pada

penguatan sumber daya manusia, pembinaan kader masyarakat, dan

sumber pendanaan. Karena dari ketiga tersebut menurut kita adalah

satu kesatuan yang tidak boleh terpisahkan, jadi ya kami

laksanakan saja dan Alhamdulillah nya ibu-ibu binaan kami masih

terus jalan sampai sekarang.

Page 165: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

14. Apa hasil dari proses pelembagaan program PETAKA ?

Untuk saat ini sih hasil dari pelembagaan tersebut adalah PETAKA

yang masih berjalan dengan baik dan ini menjadi andalan kita di

EBI, sehingga dengan itu ibu-ibu binaan yang kita lakukan tetap

bisa berjalan.

H. PROSES EVALUASI

4. Apa metode yang digunakan dalam proses evaluasi program PETAKA

?

Sederhana sih metode yang kita gunakan dan kita sesuaikan dengan

kondisi masyarakat, jadi tergantung dengan kebutuhan pas di

lapangan saja, untuk yang kita telah laksanakan saat ini jajal

pendapat dan diskusi kecil dari ibu-ibu, kita masukan apa yang

kurang dan lainnya, seperti itu sih saat ini.

5. Apa saja faktor pendukung dan penghambat program PETAKA ?

Kendalanya sekarang paling menyamakan hasil kerajinan dari ibu

yang satu ke yang lain, karena disini cara pembuatannya secara

konvensional, jadi itu yang menjadi kendala sekarang, yang lain

juga ada pemasaran yang belum begitu maksimal.

Page 166: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

Nama : Oma Eli

Jabatan : Staf

Tempat Wawancara : Ciputat

Tanggal : 21 Maret 2017

Waktu Wawancara : 14.31 WIB

Umur : 51 tahun

I. PROSES PERENCAANAAN

15. Bagaimana Latar Belakang Dibuatnya Program PETAKA ?

Banyak alasan sih, yang menjadi pemicu sehingga sampai terbentuk

komunitas ini, salah satunya ya karena sampah yang tidak dikelola

dengan baik yang berada di lingkungan sekitar kami, sehingga

dengan menjadi masalah bersama tempat kami.

16. Bagaimana Perencaaan Program PETAKA, Mungkin Bisa Di

Gambarkan ?

Tentunya ya kita pahami dulu dunk daerah tersebut baru kita bisa

melakukan tindakan selanjutnya, dalam hal ini yang kami lakukan

adalah pemetaan dengan Tanya-tanya ke yang tau daerah tersebut

secara menyeluruh. Untuk kami menanyakan ke pak RT dan tokoh

masyarakat saja.

17. Apa tujuan dari program PETAKA ?

Yang pasti dengan adanya program PETAKA kami sangat berharap

bisa mengurangi sampah dengan pemanfaatan untuk hal yang positif

Page 167: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

dan juga bisa mengangkat kehidupan perekonomian dari para ibu-ibu

yang terlibat dalam program ini.

18. Siapa yang terlibat dalam proses perencanaan program PETAKA ?

Untuk yang terlibat dalam program ini banyak ya, tapi yang paling

utama ibu-ibu yang berada di Kelurahan Kedaung yang seringkali

ikut serta dalam beberapa program lain di luar, seperti bazar,

training, dan lainnya. Yang terntunya masih ada sangkut pautnya

dengan program PETAKA.

19. Apa metode yang digunakan dalam proses perencanaan program

PETAKA?

Untuk pertama ya, kami dulu melakukan pendekatan ke beberapa

tokoh yang di berpengaruh, bahkan kami juga pernah melakukan

pendekatan dalam proses ini dari pintu ke pintu ke ibu-ibu untuk

memperkenalkan produk yang kami hasilkan namun namun kurang

respon bahkan kami juga sempat ditolak.

20. Apa hasil dari proses tersebut ?

Hasil yang kami dapat tentunya berkaitan langsung dengan tempat

program PETAKA dilangsungka, contohnya kami bisa memahami

secara geografis Kelurahan Kedaung, sosio kultur, dan cara-cara

tertentu untuk melakukan pendekatan sehingga kami bisa diterima

dengan baik.

21. Berapa kali pertemuan yang dilaksanakan dalam proses perencanaan

program PETAKA ?

Page 168: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Tidak tau ya, saya lupa untuk berapa kalinya, mungkin adek bisa

tanyakan ke Mas Edy karena dia yang tau, mungkin dia masih ingat

berapa kali pertemuan dari awal sampai program tersebut terlaksana.

J. PROSES PELAKSANAAN

22. Bagaimana tahapan/mekanisme pelaksanaan program PETAKA ?

Setelah melakukan perencanaa sesuai dengan kondisi lapangan, kami

melakukan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dari ibu-ibu

yang berada di Kelurahan Kedaung untuk bisa mengolah sampah

yang tidak ada manfaat disulap menjadi hal yang mempunyai daya

jual.

23. Bagaimana cara sosialisasi/mengenalkan program PETAKA pada

masyarakat?

Dulu, dalam proses pengenalan program PETAKA juga dari pintu ke

pintu, namun selain itu juga ada cara yang kami lakukan dengan

mengumpulkan ibu-ibu di daerah setempat untuk kami perkenalkan

dengan karya yang kami telah lakukan di rumah Pak RT, namun dari

dua cara itu yang paling langsung kena dampaknya adalah cara

nomer dua.

24. Bagaimana respon masyarakat terhadap program PETAKA ?

Macam-macam ya, ada juga yang memandang sebelah mata terhadap

kami, karena namanya juga mengelola sampah untuk kita bentuk

kerajinan dan menghasilkan uang seolah menjadi hal yang kurang

meyakinkan, tapi ada juga yang merespon positif ketika kami ajak

Page 169: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

sekali langsung dan antusia. Untuk ini tergantung dari ibu-ibu yang

disana ya.

25. Seperti apa pendampingan EBI terhadap masyarakat melalui program

PETAKA ?

Setiap pekannya kita berkumpul selain ada kegiatan pengajaran lain,

terus kita berikan informasi tentang pengembangan produk, kita

kenalkan dengan internet dan mereka dibantu untuk pemasarannya,

jadi tidak stop saja.

26. Adakah produk yang dihasilkan oleh masyarakat dengan adanya

program PETAKA ?

Produk dari program ini tas, dompet, souvenir, ada juga lukisan dari

sampah, dan masih banyak yang lainnya, biasa kami produksi lebih

banyak sesuai dengan permintaan para pembeli.

27. Bagaimana cara pemasaran hasil kerajinan dan kreativitas dari program

PETAKA ?

Untuk pemasaran yang kami lakukan melalui online dan tidak online

juga, kalau di online kami manaruh di website EBI sedangkan untuk

tidak onlinenya biasa melalui pesenan ke tempat EBI atau ke ibu peserta

program PETAKA, tapi juga melaui bazar atau pameran ketika kami

diminta terlibat.

28. Pihak mana saja yang terlibat dalam program PETAKA ?

Kami banyak melibatkan komunitas lain seperti, Creavil, kalau mas

Edy juga gabung ke FIM, terus pemerintah Tangsel pastinya terlibat

bahkan memberikan apresiasi pada EBI, dan juga kampus-kampus

Page 170: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

yang sengaja menngundang kami untuk tukar pikiran tentang yang

kami telah dan sedang dilakukan.

29. Bagaimana peran Dinas terkait di Kota Tanggerang Selatan ?

Kalau boleh jujur untuk pertama sih tidak ada peran sama sekali,

namun setelah kami ikut beberap lomba nasional seperti yang

dilakukan oleh Bank Indonesia dan kami banyak diberitakan baik di

TV, Koran, majalah dan lainnya baru dari situ ada peran sedikit dari

pemerintah Tangsel dengan pemberian bantuan barang kebutuhan

EBI, sampai sekarang peran it uterus berjalan dan semakin baik.

30. Apa hasil yang telah dicapai dari program PETAKA ?

Pencapaian sampai saat in sih, pada peningkatan keahlihan peserta

program dari yang sebelumnya tidak atau apa-apa cara

memanfaatkan dengan baik dengan adanya program PETAKA

Alhamdulillah sangat berubah, terus pastinyapenghargaan ya yang

mengakui bahwa yang dilakukan EBI itu sangat baik dan juga bisa

jadi contoh untuk yang lain.

31. Bagaimana cara untuk menjaga kebersinambungan dari pelaksanaan

program PETAKA ?

Kalau dalam hal ini, terus memperkuat SDM dari peserta program

PETAKA dengan hal itu mereka itu menjadi inisinator lah untuk

terus melanjutkan program ini, terus kami melakukan banyak

perekrutam untuk relawaan yang punya jiwa sosial untuk terlibat dan

aktif di EBI khususnya mengelola program PETAKA ini.

Page 171: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

K. PROSES PELEMBAGAAN

15. Bagaimana penguatan program PETAKA sehingga bisa bersifat

berkelanjutan ?

Ada beberapa cara untuk terus menjaga keberalangsungan dari

program PETAKA, diantara nya yang telah kami lakukan kita buat

kerjasa dengan beberapa lembaga ya agar ini tidak selalu bergantung

dan cepat mandiri, terus kami juga melakukan penguatan

kemampuan dari anggota program ini agar bisa mengtasi masalah

sendiri.

16. Adakah sistem pembinaan kader masyarakat dan bagaimana

tahapannya ?

Untuk sampai saat ini pengkaderan masih kurang baik, karena

sampai saat ini yang terlibat aktif di program PETAKA hanya ibu-

ibu peserta program itu, kalaupun ada seperti relawan itu hanya

bersifat waktu tertentu yang dilakukan EBI sesuai dengan kebutuhan

atau kegiatan yang akan dilakukan.

17. Bagaimana cara menjalin jejaring atau mitra kerjasama ?

Kerjasama sangat penting ya untuk menjaga keberlangsungan dari

EBI dan program PETAKA kedepan, makanya kami lebih cara

kerjasama dengan antar komunitas, perusahaan, pemerintah dan

dunia pendidikan juga yang satu visi dengan kami tentunya.

18. Bagaimana sistem pendanaan/permodalan program PETAKA

sehingga bisa eksis sampai sekarang ?

Page 172: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Modal menjadi penggerak utama dari kami, sehingga kami selalu

berusaha bagaimana caranya dengan kondisi yang kami hadapi dan

tempuh, seperti kejasama, berprestasi, untuk menjadi modal dan

penggerak EBI, karena diam tidak bisa menyelesaikan masalah,

apalagi hanya berkomentar dan mencari-cari alasan jauh lebih baik

jika kita mulai bekerja.

19. Siapa saja yang terlibat dalam proses pelembagaan dari program

PETAKA ?

Pastinya ibu-ibu peserta program PETAKA, pak RT setempat, dan

tentunya pengurus dari EBI ya, yang pasti semua tersebut yang

terlibat secara aktif dalam program ini.

20. Model apa yang digunakan dalam proses pelembagaan program

PETAKA ?

Untuk model sendiri, kami lebih fokuskan pada pelembagaan ini

lebih fokus pada sumberdaya manusia itu pasti, aja juga pada ranah

pendanaan, dan pembinaan yang tidak boleh di tinggalkan.

21. Apa hasil dari proses pelembagaan program PETAKA ?

Alhamdulillah ya, dengan adanya proses pelembagaa ini ibu-ibu

peserta program PETAKA sampai saat ini masih berlangsung bahkan

kami sangat berharap ini bisa terus menerus seperti ini, biar

ekonomi mereka semakin baik dan tidak selalu begantung pada

suaminya.

Page 173: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

L. PROSES EVALUASI

6. Apa metode yang digunakan dalam proses evaluasi program PETAKA

?

Yang biasa dilakukan dalam evaluasi ya kita bentuk tukar pikiran

aja, saling jajal pendapat satu sama lain, dan ini biasanya kami

laukan setelah akhir kegiatan sehingga tidak ada jangka tertentu.

7. Apa saja faktor pendukung dan penghambat program PETAKA ?

Yang paling penting dan menjadi kendala sampai saat ini, masih

ketergantungan peserta program PETAKA dalam memasarkan

hasilnya berdasarkan permintaa atau pesananan, sehingga untuk

pendapatan sendiri tidak menentu untuk setiap bulannya jika jumlah

tiap bulan.

Page 174: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

TIME SCHEDULE PENELITIAN SKRIPSI

“PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI ECO BUSSINES

INDONESIA KELURAHAN KEDAUNG KECAMATAN PAMULANG

TANGERANG SELATAN”

TAHUN AKADEMIK 2017 M/1437 H

Note:

1. Penelitian lapangan akan dilakukan setiap minggu 2 kali di hari wekend

selama 1 bulan dengan catatan jika data yang dibutuhkan sudah terpenuhi.

2. Semua jadwal penelitian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan

Stakeholder Eco Bussines Indonesia (EBI).

3. Waktu bisa bersifat tentatif dan menyesuaikan dengan kondisi lapanagan.

N

O

.

Uraian Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

Keterangan Februari Maret

Minggu Ke

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Observasi Lapangan Peneliti

2 Perancangan sistem

pengumpulan data

Peneliti

3 Pelaksanaan pengumpulan

data tahap I

Founder

4 Pelaksanaan pengumpulan

data tahap II

Staf EBI

5 Pelaksanaan pengumpulan

data tahap III

Staf EBI

6 Pelaksanaan pengumpulan

data tahap IV

Peserta program

7 Analisa hasil temuan

lapangan

Peneliti

8 dokumentasi PR EBI

9 Penyusunan laporan tugas

akhir

Peneliti

Page 175: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

LAMPIRAN GAMBAR KEGIATAN KOMUNITAS ECO BUSINESS

INDONESIA

Sharing tentang berbagai konten program Kreatif kami dan beragam upcyle

product di Wirausaha Mandiri Expo stand 26 Kategori Sosial di Square Bogor

Eco Business Indonesia as A Green & Community Empowering Consultant on

Final Presentation Wirausaha Muda Mandiri kategori Sosial Spirit People, Planet,

Profit

Panggung Inspirasi muda mudi Banten-ekspresi Cintamu untuk Banten,

Bersamaan dengan launching "Banten House". Panggung inspirasi untuk anak

muda mudi Banten.

Page 176: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Tergabung bersama para pakar lainnya meliputi aspek Keagamaan, Wawasan

Kebangsaan, Psikologi dan Kewirausahaan bersama BNPT RI

Eco Business Indonesia Menjadi salah satu representasi praktisi Green Preneur

bersama entitas lainnya di Tangerang Selatan

Eco Business Indonesia bersama rekanan Karang Taruna Pekat mendapat support

kelengkapan alat kebersihan dari dinas pemuda dan olahraga Tangerang Selatan

Page 177: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Eco Business Indonesia menjadi salah satu gerakan positif kategori lingkungan

yang mendapat apresiasi Provinsi Banten

Persiapan Implementasi program BPJS iuran sampah bersama Klinik kesehatan

Reni Jaya Pamulang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pada Momentum sumpah pemuda 1928-2016, Eco Business menjadi salah satu

penerima apresiasi Pemuda Berprestasi Tingkat Nasional kategori Pemuda

Pelopor Nasional Bidang SDA oleh Kemenpora Republik Indonesia delegasi

Provinsi Banten

Page 178: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Sharing and peduli bersama HGC Tangerang dan Eco Business Indonesia melalui

program CSR Hilo Green

di Home Schooling iuran sampah (Serambi) dengan Isbanban

Kolaborasi dengan KKN MELODI di desa Sodong Kecamatan Tigaraksa

Kabupaten Tangerang

Page 179: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Kolaborasi dengan kelompok KKN SEMARAK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

.

Acara BAKCANG yang akan diadakan antara lain pengenalan sejarah bakcang,

babak bincang berkolaborasi dengan Hilo Green Community Jakarta di Kelurahan

Pejagalan

Antusiasme peserta workshop dalam membuat barang-barang

Page 180: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Expo Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Be a part of Creative

Industry Dalam rangka kegiatan Kementerian Perindustrian Book Fair 2016

Eco Business Indonesia mengisi Seminar nasional ekonomi kreatif, yang

diselenggarakan oleh HIMA Manajemen Unigal tahun 2016

Workshop perilaku ramah lingkungan yang diselenggaran oleh Kementerian

Ligkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)

Page 181: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Tim Eco Business Indonesia mendapat kesempatan sharing dan berbagi

Keterampilan Pemanfaatan Limbah Bersama para peserta Pelatihan

Pengembangan Usaha Mikro dan Lingkungan hidup

Silaturahmi Tim EBI, Tim Isbanban dan rekan rekan Karang taruna Pekat untuk

persiapan sekaligus sosialisasi Grand Launching Taman Baca Skema Sampah

"Serambi with Isbanban

Antusiasme peserta dalam kegiatan green booster dengan induk program

PETAKA di Taman Prestasi

Page 182: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

EBI berkolaborasi dengan About Tangerang yang mewadahi kegiatan Gerakan

Pungut Sampah

Kolaborasi rekan rekan HMJ S1 Akuntansi UPN Veteran Jakarta yang

memberikan kesempatan kepada eco business indonesia menjadi salah satu dewan

juri pada agenda LOMBA ECOPRENEUR 2015 "Kontes Daur Ulang Produk"

Anggota EBI melakukan pengayaman plastik untuk pembuatan tas dan dompet

yang didampingi oleh Edy Fahar Prasetyo selaku founder EBI

Page 183: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Tim EBI tampak teliti memberikan pengarahan kepada para mahasiswa UPN

Veteran Jakarta melalui kegiatan Creative Preneurship

Anggota EBI melakukan pengayaman plastik untuk pembuatan tas dan dompet

sebagai salah satu keahlian dan keterampilannya

Delegasi dari Dosen dan Mahasiswa dari Universitas Antwerp Belgia, Universitas

Islam Negeri Syarif Kasim Riau, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati

Bandung, Universitas Islam Negeri Maulana Ibrahim Malang, dan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta studi banding ke Eco Business Indonesia

Page 184: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KOMUNITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36811/1/KHAIRUL... · Angka kemiskinan di Indonesia merupakan permasalahan yang

Momentum Eco Business Indonesia MOU Social Entrepreneur Academy Dompet

Dhuafa

Kesempatan dan kepercayaan yang di berikan green edutainment Eco Business

Indonesia featuring Hilo Teen

Foto bersama anggota program PETAKA dan Edy Fajar Prasetyo selaku founder

dari EBI setelah pelatihan perdana pembuatan kerajinan dari sampah