pembelajaran fisika dengan ctl melalui media pembelajaran animasi dan ... · perpustakaan.uns.ac.id...

229
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA (Studi Kasus Materi Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Masbagik Tahun Pelajaran 2010/2011) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains Minat Utama: Pendidikan Fisika Oleh: TARPIN JUANDI S831002034 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: lamhanh

Post on 10-Apr-2019

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIAPEMBELAJARAN ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU

DARI GAYA BELAJAR DAN MOTIVASIBERPRESTASI SISWA

(Studi Kasus Materi Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X SMANegeri 1 Masbagik Tahun Pelajaran 2010/2011)

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan MencapaiDerajat Magister

Program Studi Pendidikan SainsMinat Utama: Pendidikan Fisika

Oleh:

TARPIN JUANDIS831002034

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

NAMA : Tarpin Juandi

NIM : S831002034

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis saya berjudul “Pembelajaran

Fisika Dengan CTL Melalui Media pembelajaran animasi dan KIT IPA

Ditinjau Dari Gaya Belajar dan Motivasi Berprestasi Siswa (Studi Kasus

Materi Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Masbagik Tahun

Pelajaran 2010/2011)” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan

karya saya dalam tesis ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar

pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti peryataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang

saya peroleh melalui tesis tersebut.

Surakarta, Mei 2011

Yang membuat pernyataan

Tarpin Juandi

Page 5: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT.

yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga tesis dengan judul

“Pembelajaran Fisika Dengan CTL Melalui Media pembelajaran Animasi dan

KIT IPA Ditinjau dari Gaya Belajar dan Motivasi Berprestasi Siswa” dapat

diselesaikan. Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan

untuk mencapai gelar magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Tesis ini disusun atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,

baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu kami mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D. selaku Direktur Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bantuan berupa fasilitas dan

kelancaran dalam menempuh pendidikan program pascasarjana.

2. Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Sains Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus sebagai

pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, masukan dan

pemikiran yang berharga dalam penyusunan tesis ini.

3. Dra. Suparmi, M.A, Ph.D. sebagai pembimbing II yang telah mencurahkan

segenap perhatian beliau dalam proses bimbingan.

4. Segenap dosen Pascasarjana Program Studi Pendidikan Sains yang telah

memberikan bimbingan selama diperkuliahan.

Page 6: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

5. Temam-teman mahasiswa Pendidikan Sains Program Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret yang selalu memberikan motivasi dan masukan.

6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih terdapat kekurangan. Untuk

itu kritik dan saran dari semua pihak sagat diharapkan guna perbaikan

selanjutnya. Pada akhirnya semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi

siapa saja terutama bagi penulis.

Surakarta, Mei 2011

Penulis

Page 7: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOT TO

Hidup adalah Pengabdian,

Sesungguhnya Allah tidak membebani urusan kepada suatu kaum apabila

mereka tidak mampu melaksanakannya

Page 8: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Tesis ini kupersembahkan kepada:

Kedua orang tua dan mertua tercinta

Ayahanda, H. Seridahim dan ibunda, Mari’un serta mertua, Hj. Siti Fatimah

Istriku tersayang Sinawati

Adik-adiku yang ku banggakan

Khumairi Hamzah dan Ilhamuddin

Semua keluarga dan guru-guruku yang terhormat dimana saja berada

Page 9: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRAK

Tarpin Juandi. S831002034. “Pembelajaran Fisika Dengan CTL MelaluiMedia pembelajaran animasi dan KIT IPA Ditinjau Dari Gaya Belajardan Motivasi Berprestasi Siswa” (Studi Kasus Materi Suhu dan Kalor padaSiswa Kelas X SMA Negeri 1 Masbagik Tahun Pelajaran 2010/2011). Tesis.Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana, Universitas SebelasMaret. Pembimbing: 1) Prof. Dr. H. Whida Sunarno, M.Pd, 2) Dra. Suparmi,M.A, Ph.D. Surakarta. 2011.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Pengaruh penggunaanmedia pembelajaran animasi dan KIT IPA terhadap prestasi belajar siswa.(2) Pengaruh gaya belajar visual dan kinestetik terhadap prestasi belajarsiswa. (3) Pengaruh motivasi berprestasi tinggi dan rendah terhadap prestasibelajar siswa. (4) Interaksi antara media pembelajaran animasi dan KIT IPAdengan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa. (5) Interaksi antaramedia pembelajaran animasi dan KIT IPA dengan motivasi berprestasiterhadap prestasi belajar siswa. (6) Interaksi antara gaya belajar denganmotivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa. (7) Interaksi antaramedia pembelajaran animasi dan KIT IPA, gaya belajar, dan motivasiberprestasi terhadap prestasi belajar siswa.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, populasi penelitianadalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Masbagik tahun pelajaran2010/2011, sejumlah tujuh kelas. Sampel penelitian ditentukan denganteknik cluster random sampling yang terdiri dari dua kelas. Satu kelaseksperimen I dengan media pembelajaran animasi dan satu kelas eksperimenII dengan KIT IPA. Pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk ranahkognitif, observasi untuk ranah afektif dan angket untuk gaya belajar danmotivasi berprestasi. Uji hipotesis penelitian menggunakan anava dengandesain faktorial 2 x 2 x 2.

Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: (1) Tidak terdapatpengaruh penggunaan media pembelajaran animasi dan KIT IPA terhadapprestasi belajar siswa. (2) Tidak terdapat pengaruh gaya belajar visual dankinestetik terhadap prestasi belajar siswa. (3) Tidak terdapat pengaruhmotivasi berprestasi tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa. (4)Tidak terdapat interaksi antara media pembelajaran animasi dan KIT IPAdengan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa. (5) Tidak terdapatinteraksi antara media pembelajaran animasi dan KIT IPA dengan motivasiberprestasi terhadap prestasi belajar siswa. (6) Tidak terdapat interaksi antaragaya belajar dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa. (7)Tidak terdapat interaksi antara media pembelajaran animasi dan KIT IPA,gaya belajar, dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa.

Kata kunci: CTL, Animasi, KIT IPA, Gaya Belajar, Motivasi Berprestasi, PrestasiBelajar, Suhu dan Kalor

Page 10: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

ABSTRACT

Tarpin Juandi. S831002034. “Physics Learning Using CTL ThroughAnimation and Science KIT Media Overviewed From Learning Styeland Students’ Achievement Motivation” (A case study of heat andtemperature for 10th grade students SMA Negeri 1 Masbagik academic yearof 2010/2011). Thesis. Science Education Program, Post Graduate Program,Sebelas Maret University. Advisors: 1) Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd, 2)Dra. Suparmi, M.A, Ph.D., Surakarta, 2011.

The purposes of this research were to know: (1) the effect ofanimation learning and science KIT media toward students’ achievement.(2) The effect of visual and kinesthetic toward students’ achievement. (3)The effect of high achievement motivation and low achievement motivationtoward students’ achievement. (4) The interaction between animationlearning and science KIT media with learning styel toward students’achievement. (5) The interaction between the animation learning and scienceKIT media with the achievement motivation toward students’ achievement.(6) The interaction between learning styel and achievement motivationtoward students’ achievement. (7) The interaction among animation learningand science KIT media, learning styel, and achievement motivation towardstudents’ achievement.

The method of this research used experimental method, thepopulation was all students in 10th grade SMA Negeri 1 Masbagik academicyears 2010/2011, consisted of seven classes. The sample was taken by usingcluster random sampling consisting of two classes. The first class was treatedusing animation media and the second class was treated using science KIT.The data was using test technique for cognitive achievement, observation foraffective, and questionnaires for Learning Styel and achievement motivation.Hypotheses were tested using ANOVA with 2 x 2 x 2 factorial design.

From the data analysis could be concluded that: (1) There was noeffect of the use animation learning and science KIT media toward students’achievement. (2) There was no effect of visual and kinesthetic towardstudents’ achievement. (3) There was no effect of high achievementmotivation and low achievement motivation toward students’ achievement.(4) There was no interaction between animation learning and science KITmedia with learning styel toward students’ achievement. (5) There was nointeraction between animation learning and science KIT media withachievement motivation toward students’ achievement. (6) There was nointeraction between learning styel with achievement motivation towardstudents’ achievement. (7) There was no interaction among animationlearning and science KIT media, learning styel, and achievement motivationtoward students’ achievement.

Key words: CTL, Animation, science KIT, Learning Styel, Achievement Motivation,Student Achievement, Heat and Temperature.

Page 11: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

MOTTO ........................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN......................................................................................... viii

ABSTRAK .................................................................................................... ix

ABSTRACT .................................................................................................... x

DAFTAR ISI................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 7

C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 9

D. Perumusan Masalah............................................................................... 9

E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 10

F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 11

Page 12: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori......................................................................................... 12

1. Hakikat Fisika.................................................................................. 12

2. Belajar dan Pembelajaran ................................................................ 13

3. Teori Belajar .................................................................................... 16

4. Contextual Teaching and Learning (CTL) ...................................... 22

5. Media Pembelajaran ........................................................................ 26

6. Media Pembelajaran Animasi.......................................................... 28

7. KIT IPA ......................................................................................... 30

8. Gaya Belajar .................................................................................... 33

9. Motivasi Berprestasi ....................................................................... 36

10. Prestasi Belajar .............................................................................. 42

11. Materi Pembelajaran...................................................................... 44

B. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 50

C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 53

D. Hipotesis .............................................................................................. 58

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 59

B. Populasi dan Sampel............................................................................ 60

C. Metode Penelitian ................................................................................ 60

D. Variabel dan Rancangan Penelitian..................................................... 61

E. Teknik Pengambilan Data.................................................................... 65

F. Instrumen Penelitian............................................................................. 65

Page 13: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

G. Uji Coba Instrumen Pengambilan Data ............................................... 67

H. Teknik Analisis Data ........................................................................... 74

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ..................................................................................... 78

1. Data Gaya Belajar............................................................................ 78

2. Data Motivasi Berprestasi................................................................ 79

3. Preatasi Belajar Aspek Kognitif ...................................................... 80

B. Uji Prasyarat Analisis .......................................................................... 88

1. Uji Normalitas ................................................................................. 88

2. Uji Homogenitas .............................................................................. 89

C. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 90

D. Pembahasan Hasil Penelitian............................................................... 92

E. Keterbatasan Penelitian........................................................................ 103

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan.......................................................................................... 105

B. Implikasi ............................................................................................. 109

C. Saran-Saran.......................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 113

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Koefisien Muai Panjang Beberapa Zat Pada Suhu Kamar....................... 45

Tabel 2.2 Kalor Jenis Beberapa Jenis Benda ........................................................... 47

Tabel 3.1 Jadwal Rencana Penelitian............................................................ 59

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian.................................................................... 64

Tabel 3.3 Klasifikasi Validitas Item.............................................................. 68

Tabel 3.4 Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen ................................... 68

Tabel 3.5 Interpretasi koefesien Korelasi...................................................... 70

Tabel 3.6 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ............................... 71

Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda Soal .................................................... 72

Tabel 3.8 Item Soal Pengambilan Data Berdasarkan Penghitungan Daya

Pembeda ...................................................................................... 72

Tabel 3.9 Klasifikasi Indeks Kesukaran........................................................ 73

Tabel 3.10 Instrumen Prestasi Kogniti Berdasarkan Penghitungan Indeks

Kesukaran Soal ............................................................................... 73

Tabel 3.11 Tata Letak Data........................................................................... 77

Tabel 4.1 Rangkuman Gaya Belajar Siswa................................................... 79

Tabel 4.2 Rangkuman Data Motivasi Berprestasi Siswa .............................. 79

Tabel 4.3 Rangkuman Data Prestasi Belajar Kognitif Siswa........................ 80

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Aspek Kognitif

Kelompok Eksperimen I............................................................... 81

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Aspek Kognitif

Kelompok Eksperimen II.............................................................. 82

Page 15: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Tabel 4.6 Rangkuman Data Prestasi Kognitif Siswa Berdasarkan Kategori

Gaya Belajar ................................................................................. 83

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Data Prestasi Kognitif Siswa Berdasarkan

Kategori Gaya Belajar Visual....................................................... 83

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Data Prestasi Kognitif Siswa Berdasarkan

Kategori Gaya Belajar Kinestetik................................................. 84

Tabel 4.9 Rangkuman Data Prestasi Kognitif Siswa Berdasarkan

Kategori Motivasi Berprestasi ...................................................... 85

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Data Prestasi Kognitif Siswa Berdasarkan

Kategori Motivasi Berprestasi Tinggi ........................................ 85

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Data Prestasi Kognitif Siswa Berdasarkan

Kategori Motivasi Berprestasi Rendah....................................... 86

Tabel 4.12 Rangkuman Data Prestasi Kognitif Siswa Berdasarkan Kategori

Gaya Belajar pada Kelompok Eksperimen I dan II .................... 86

Tabel 4.13 Rangkuman Data Prestasi Kognitif Siswa Berdasarkan Kategori

Motivasi Berprestasi pada Kelompok Eksperimen I dan II........ 87

Tabel 4.14 Rangkuman Data Prestasi Kognitif Siswa Berdasarkan Kategori

Gaya Belajar dan Motivasi Berprestasi pada Kelompok

Eksperimen I dan II .................................................................... 87

Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas ................................................................... 88

Tabel 4.16 Hasil Uji Homogenitas................................................................ 89

Tabel 4.17 Rangkuman Uji Anava................................................................ 91

Tabel 4.18 Hasil Pengujian Hipotesis ........................................................... 91

Page 16: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Histogram Prestasi Belajar Kognitif Kelompok Eksperimen I 81

Gambar 4.2 Histogram Prestasi Belajar Kognitif Kelompok Eksperimen II 82

Gambar 4.3 Histogram Prestasi Kognitif Berdasarkan Kategori Gaya Belajar

Visual ....................................................................................... 83

Gambar 4.4 Histogram Prestasi Kognitif Berdasarkan Kategori Gaya Belajar

Kinestetik ................................................................................. 84

Gambar 4.5 Histogram Prestasi Belajar Kognitif Berdasarkan Kategori

Motivasi Berprestasi Tinggi..................................................... 95

Gambar 4.6 Histogram Prestasi Belajar Kognitif Berdasarkan Kategori

Motivasi Berprestasi Rendah ................................................... 86

Page 17: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 01 Silabus Mata Pelajaran Fisika.................................................. 116

Lampiran 02 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Eksperimen I....... 122

Lampiran 03 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Eksperimen II ..... 134

Lampiran 04 Lembar Kerja Siswa (KIT IPA ).............................................. 146

Lampiran 05 Lembar Kerja Siswa (Animasi) ............................................... 159

Lampiran 06 Kisi-Kisi Soal Fisika Materi Suhu dan Kalor......................... 171

Lampiran 07 Soal Uji Kognitif Materi Suhu dan Kalor................................ 172

Lampiran 08 Kisi-Kisi Angket Gaya Belajar Fisika ..................................... 179

Lampiran 09 Angket Gaya Belajar Fisika..................................................... 182

Lampiran 10 Kisi-Kisi Angket Motivasi Berprestasi ................................... 188

Lampiran 11 Angket Motivasi Berprestasi ................................................... 189

Lampiran 12 Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Gaya Belajar................ 195

Lampiran 13 Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Motivasi Berprestasi.... 197

Lampiran 14 Uji Instrumen Tes Kognitif ..................................................... 199

Lampiran 15 Data Prestasi Belajar Kelompok Eksperimen I dan II ............. 201

Lampiran 16 Data Prestasi Kognitif Kategori Gaya Belajar......................... 203

Lampiran 17 Data Prestasi Kognitif Kategori Motivasi Berprestasi ............ 205

Lampiran 18 Uji Normalitas ......................................................................... 207

Lampiran 19 Uji Homogenitas dan Anava ................................................... 210

Lampiran 20 Dokumentasi Penelitian........................................................... 211

Lampiran 21 Surat Ijin Penelitian ................................................................. 213

Lampiran 22 Surat Keterangan Pengujian Istrumen ..................................... 214

Lampiran 22 Surat Keterangan Penelitian .................................................... 215

Page 18: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan yang fitrah bagi manusia, dengan

pendidikan manusia dapat mengembangkan dan memanfaatkan potensi yang telah

diberikan oleh sang pencipta kepadaya. Di Indonesia telah di terapkan pendidikan

pada berbagai lini dan tingkatan mulai dari pendidikan anak usia dini sampai tingkat

perguruan tinggi, inilah salah satu wujud komitmen pemerintah untuk

menyelenggarakan pendidikan wajib belajar sembilan tahun sebagaimana yang

tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung

jawab. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas

manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga agar

memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan efisiensi

manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah

dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan

berkesinambungan.

Page 19: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, harus memperhatikan prinsip

penyelenggaraannya. Salah satu prinsip tersebut adalah pendidikan diselenggarakan

sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung

sepanjang hayat. Dalam proses tersebut diperlukan guru yang memberikan

keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan potensi dan kreativitas

peserta didik. Implikasi dari prinsip ini adalah pergeseran paradigma proses pendidikan,

yaitu dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran. Pembelajaran adalah

proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi

agar terlaksana secara efektif dan efisien.

Di lingkungan sekolah, guru adalah orang yang memengang peranan cukup

besar. Guru sebagai tenaga profesional harus memiliki kemandirian dalam seluruh

kegitan pendidikan baik dalam jalur sekolah maupun luar sekolah. Dalam tingkatan

operasional, guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya

pada tingkat institusional, instruksional, dan eksperiensial (Surya, 2005: 142). Guru

merupakan sumberdaya manusia yang mampu membawa pengaruh terhadap peserta

didik. Berdasarkan PP No 74 Tahun 2008 setidaknya ada 5 tugas guru yaitu:

Merencanakan pembelajaran, Melaksanakan pembelajaran, Menilai hasil

pembelajaran, Membimbing dan melatih peserta didik, dan Melaksanakan tugas

tambahan. Tugas berat yang diemban oleh guru menyebabkan ia menjadi tolak ukur

keberhasilan dalam pendidikan.

Namun demikian, bangsa ini masih dilanda dengan berbagai masalah

pendidikan nasional, tidak cukup bicara pada tatanan pembelajaran tetapi jauh lebih

Page 20: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

luas dari itu. Mulai dari kualitas lulusan yang rendah dalam segala asfek sampai

pengelolaan sistem pendidikan yang tidak berorientasi pada pembangunan nasional,

sebagaimana yang diungkapkan oleh Tilaar dalam E. Mulyasa (2008: 6) mengatakan

“tujuh masalah pokok sistem pendidikan nasional yaitu: menurunnya akhlak dan

moral peserta didik, pemerataan kesempatan belajar, masih rendahnya efisiensi

internal sistem pendidikan, status kelembagaan, manajemen pendidikan yang tidak

sejalan dengan pembangunan nasional, dan sumber daya yang belum profesional”.

Realitas pendidikan Indonesia kenyataannya demikian, pendidikan yang

diamanatkan oleh undang-undang seperti yang telah disebutkan di atas masih jauh

dari kesempurnaan. kebanyakan guru masih belum mengimplementasikan tugasnya

sebagai pendidik dengan maksimal, mulai dari merencanakan pembelajaran sampai

melaksanakan tugas tambahan. Salah satu akibat dari kelemahan tersebut adalah

rendahnya kompetensi yang dimiliki siswa baik dalam tataran konsep maupun

aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Fisika adalah salah satu mata pelajaran yang berkaitan dengan produk,

proses, dan sikap. Seorang guru harus memperhatikan ketiga komponen ini sebagai

satu hirarki pembelajaran, menekankan aktivitas pembelajaran pada siswa sebagai

proses pencarian konsep-konsep ilmu pengetahuan, mengembangkan sikap ilmiah

siswa, menjadi fasilitator yang baik, menjadi teladan dalam bersikap sebagai aplikasi

hasil pembelajaran yang telah dilakukan/diketahui. Tetapi faktanya, pembelajaran

tidak lebih dari proses transformasi pengetahuan dari guru kepada peserta didik.

Kelemahan guru dalam melaksanakan pembelajaran diantaranya, kurang

menerapkan pembelajaran yang berbasis pada aktivitas siswa, kurang memanfaatkan

Page 21: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

fungsi media dalam pembelajaran/malas membuat media pembelajaran yang

menarik, kurang mengembangkan sikap ilmiah siswa, pembelajaran selalu dilakukan

di dalam kelas. Untuk melaksanakan komponen fisika (produk, proses, dan sikap)

dituntut kreativitas pendidik yang tinggi sehingga dapat mendesain pembelajaran

mencakup ketiga komponen tersebut. Setidaknya dibutuhkan media baik berbasis

komputer maupun riil untuk menerapkan ketiga komponen tersebut dalam

pembelajaran. Sulitnya membuat media pembelajaran berbasis komputer membuat

guru enggan melakukan pembelajaran dengan media ini, jika mengandalkan alat-alat

praktikum, jumlahnya terbatas, harganya mahal, resiko kecelakaan lebih besar dan

lain sebagainya. Dengan berbagai alasan tersebut dilakukanlah pembelajaran yang

gampang dilaksanakan seperti, ceramah, mencatat diskusi, dan latihan.

Pembelajaran fisika dapat menggunakan berbagai macam model dan media

pembelajaran, seperti: CTL, cooperative learning, problem based instruction, direc

instruction, media pembelajaran animasi, komik, video interaktif, modul, LKS, film,

dan lain sebagainya. Pemilihan dan penggunaan model dan media pembelajaran

harus memiliki relevansi dengan materi pelajaran, agar ketiga komponen fisika

dalam pembelajaran fisika dapat terakumulasi dengan utuh. Ketidaktepatan dalam

menyusun perangkat pembelajaran dapat berdampak negatif terhadap prestasi belajar

siswa baik menyangkut konsep, proses maupun sikap. Prestasi belajar siswa tidak

hanya dipengaruhi oleh faktor ekternal tetapi juga dipengaruhi oleh faktor internal

siswa seperti: penglihatan, pendengaran, motivasi belajar, intelegensi, emosi,

kreatifitas dan lain sebagainya.

Page 22: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Guru sebaiknya menyusun perangkat pembelajaran yang sesuai metode,

model, pendekatan, tujuan serta relevan dengan materi pembelajaran. Dalam

penelitian ini materi yang akan dibahas adalah suhu dan kalor, materi suhu dan kalor

banyak ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun demikian, siswa tidak

belajar langsung dari lapangan tetapi materi suhu dan kalor akan dipelajari dengan

menggunakan media pembelajaran animasi dan KIT IPA. Penggunaan media

pembelajaran animasi bertujuan untuk memberikan gambaran lebih mendetail dan

rill terhadap materi pelajaran, karena disamping memiliki konsep-konsep yang

konkrit, pada materi suhu dan kalor juga terdapat konsep-konsep yang bersifat

absrtak. Sedangkan penggunaan KIT IPA bertujuan untuk mengaplikasikan secara

sederhana konsep-konsep suhu dan kalor yang banyak diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari agar siswa lebih memahami konsep dari aplikasi tersebut.

Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, bahwa prestasi belajar siswa juga

dipengaruhi oleh faktor internal siswa. Salah satu faktor tersebut adalah gaya belajar

dan motivasi. Siswa memiliki perbedaan dalam menyerap dan mengelola informasi

yang disampaikan oleh guru, perbedaan inilah yang disebut gaya belajar. Gaya

belajar adalah cara seseorang untuk lebih mudah menangkap dan mengelola

informasi. Disebutkan dalam artikel ilmiah dari Cisco System (2008) bahwa “rata-

rata kemampuan orang menyerap informasi adalah 10% dari membaca, 20% dari

mendengar, 30% dari melihat, 50% dari melihat dan mendengar, 70% dari yang

diucapkan, dan 90% dari yang diucapkan dan lakukan”. Data di atas menggambarkan

betapa pentingnya menemukan cara belajar yang baik dan memaksimalkan fungsi

indra dalam proses pembelajaran.

Page 23: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Berdasarkan penelitian, gaya belajar siswa terindikasi dalam tiga kategori

yaitu: gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik (Merlot

Journal; vol 3, no. 4, 2007: 449). Pelajar visual baik belajar dengan melihat gambar,

grafik, slides, demonstrasi, film dan lain-lain. Pelajar auditori senang belajar melalui

mendengarkan orang lain berbicara dan mendengarkan rekaman suara. Pelajar

kinestetik, pelajar yang paling baik belajar melalui sentuhan dan gerakan.

Berdasarkan mata pelajaran, bahan ajar yang akan dibahas dan media pembelajaran

yang akan digunakan maka sangat penting untuk memperhatikan gaya belajar siswa.

Begitu juga dengan motivasi, Motivasi sangat dibutuhkan untuk

menimbulkan semangat yang tinggi dalam belajar. A. Kosasih (2007: 34)

mengemukakan bahwa “motivasi adalah suatu proses psikologis yang mencerminkan

interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi dan keputusan yang terjadi pada diri

seseorang”. Sedangkan menurut Hamzah B. Uno (2006: 3) menyatakan bahwa

“motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk

melakukan aktivitas tertentu demi untuk mencapai tujuan tertentu”. McCullag dan

Willson menyatakan bahwa “ motivasi yang tinggi akan membuat belajar semakin

bersemangat, penampilan, pemaknaan, dan ketekunan dalam berolahraga” (Artikel

ilmiah, 2005: 1). Berdasarkan definisi di atas seseorang akan lebih maksimal dalam

belajarnya jika sesuai dengan gaya belajar yang dimilikinya ketika mimiliki motivasi

yang tinggi.

Semangat kompetisi harus selalu ditumbuhkan dalam diri siswa agar timbul

obsesi untuk menjadi yang terbaik. Dengan demikian siswa selalu memanfaatkan

waktunya untuk belajar, karena ia menyadari bahwa dirinya dalam kompetisi. Jika

Page 24: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

semangat kompetisi sudah ada dalam diri siswa maka motivasi berprestasi dengan

sendirinya tumbuh dan menjadi karakter pada siswa, prestasi belajar merupakan hasil

pencapaian kompetensi peserta didik yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan

sikap sebagai hasil proses pembelajaran. Menurut taksonomi Bloom dan kawan-

kawan dalam Winkel (1996) hasil belajar meliputi tiga ranah yaitu ranah kognitif,

psikomotor, dan afektif.

Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran dalam penelitian ini dirancang

dengan menggunakan model CTL melalui media pembelajaran animasi dan KIT IPA

yang dilengkapi LKS, model CTL memiliki tujuh komponen yaitu: konstruktivisme,

inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian sebenarnya

(Trianto, 2007: 105-106). Pemilihan CTL sebagai model dalam penelitian ini

didasarkan atas karakteristik materi suhu dan kalor, materi suhu dan kalor banyak

dijumpai oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari, dengan demikian diharapkan siswa

dapat menghubungkan pengalaman yang telah didapatkan dengan konsep-konsep

yang dipelajari.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa

masalah yang terkait dengan penelitian ini yaitu:

1. Prestasi belajar fisika siswa masih rendah (rerata kelas diwabah KKM) khususnya

di sekolah SMA Negeri 1 Masbagik.

2. Profesionalisme tenaga pendidik belum dipahami secara sungguh-sungguh oleh

guru, padahal merupakan salah satu syarat utama dalam mencapai pembelajaran

yang berkualitas.

Page 25: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

3. Hakikat fisika sebagai produk, proses, dan sikap belum diterapkan pada

pembelajaran fisika di SMA Negeri 1 Masbagik. Pembelajaran masih berorientasi

pada tujuan kognitif.

4. Banyak model dan media pembelajaran yang dapat digunakan dalam

pembelajaran fisika seperti; CTL, cooperative learning, problem based

instruction, direc instruction, media pembelajaran animasi, komik, video

interaktif, modul, film, dan lain sebagainya.

5. Sulitnya membuat/menciptakan media pembelajaran sering menjadi kendala

dalam melakukan pembelajaran yang berbasis pada aktifitas siswa.

6. Beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa seperti: gaya belajar,

kretifitas, sikap ilmiah, motivasi, perhatian orang tua, kondisi sosial budaya

tempat siswa tinggal, namun faktor-faktor tersebut belum diperhatikan secara

serius oleh guru.

7. Guru cenderung memberikan penilaian pada aspek kognitif saja, padahal pada

pelajaran fisika seharusnya penilaian mencakup aspek kognitif, psikomotor dan

afektif

8. Materi pembelajaran fisika pada kelas X diantaranya: gerak melingkar,

dinamikan dan hukum Nowton, gelombang dan optik, suhu dan kalor, listrik

dinamis. Materi-materi tersebut diajarkan masih menggunakan sistem

konvensional.

9. Ada beberapa materi pembelajaran fisika bersifat abstrak sehingga menyebabkan

siswa kesulitan untuk menyelidiki dan memahami bahan ajar tersebut.

Page 26: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

C. Pembatasan Masalah

Untuk mengarahkan penelitian ini supaya lebih fokus pada permasalahan

yang diteliti maka perlu adanya pembatasan masalah. Mengacu pada indentifikasi

masalah di atas penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah CTL dengan media pembelajaran

animasi dan KIT IPA yang dilengkapi LKS.

2. Foktor internal siswa dibatasi pada gaya belajar (visual, kinestetik) dan motivasi

berprestasi (tinggi, rendah).

3. Prestasi belajar fisika siswa yang diukur, dibatasi pada aspek kognitif dan aspek

afektif.

4. Materi pembelajaran dibatasi pada pokok bahasan suhu dan kalor.

D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini secara umum yaitu “apakah terdapat

pengaruh penggunaan media pembelajaran animasi dan KIT IPA terhadap prestasi

belajar siswa jika dilihat dari gaya belajar dan motivasi berprestasi siswa?”. Secara

rinci dijabarkan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran animasi dan KIT IPA

terhadap prestasi belajar siswa?

2. Apakah terdapat pengaruh gaya belajar visual dan kinestetik terhadap prestasi

belajar siswa?

3. Apakah terdapat pengaruh motivasi berprestasi tinggi dan rendah terhadap prestasi

belajar siswa?

Page 27: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

4. Apakah terdapat interaksi antara media pembelajaran animasi dan KIT IPA

dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa?

5. Apakah terdapat interaksi antara media pembelajaran animasi dan KIT IPA

dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa?

6. Apakah terdapat interaksi antara gaya belajar dengan motivasi berprestasi

terhadap prestasi belajar siswa?

7. Apakah terdapat interaksi antara media pembelajaran animasi dan KIT IPA, gaya

belajar, dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah diajukan maka penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui:

1. Pengaruh penggunaan media pembelajaran animasi dan KIT IPA terhadap

prestasi belajar siswa.

2. Pengaruh gaya belajar visual dan kinestetik terhadap prestasi belajar siswa.

3. Pengaruh motivasi berprestasi tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa.

4. Interaksi antara media pembelajaran animasi dan KIT IPA dengan gaya belajar

terhadap prestasi belajar siswa.

5. Interaksi antara media pembelajaran animasi dan KIT IPA dengan motivasi

berprestasi terhadap prestasi belajar siswa.

6. Interaksi antara gaya belajar dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi

belajar siswa.

7. Interaksi antara media pembelajaran animasi dan KIT IPA, gaya belajar, dan

motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa.

Page 28: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat baik secara teoritis maupun

praktis.

1. Manfaat teoritis:

a. Untuk menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam mendukung

teori-teori yang telah ada sehubungan dengan masalah yang diteliti.

b. Dengan memanfaatkan potensi yang ada diharapkan dapat mendorong

fenomena penerimaan sains pada masyarakat dan menumbuhkan kreativitas.

c. Hasil penelitian ini bisa dijadikan referensi bagi peneliti yang ingin melakukan

penelitian yang terkait.

2. Manfaat Praktis

a. Masukan kepada guru maupun tenaga kependidikan lainnya agar lebih

mencermati dalam menentukan metode, model, maupun media pembelajaran

sehingga mencapai tujuan dengan baik.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakuan preoses

pembelajaran.

c. Hasil penelitian ini dapat menjadi inspirasi bagi peneliti lain untuk melakukan

pengembangan penelitian yang sejenis.

Page 29: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR,

DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Hakikat Fisika

Fisika merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam atau

dikenal dengan sains. Pengertian fisika menurut Brockhaus dalam Frietz Siemsen,

dkk (1986: 3) adalah “pelajaran tentang kejadian alam yang memungkinkan

penelitian dengan percobaan, pengukuran apa yang didapat, penyajian secara

matematis dan berdasarkan peraturan-peraturan umum”. Definisi ini memberi

pengertian bahwa fisika merupakan cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan

pengamatan dan klasifikasi data, biasanya disusun dan diverifikasi dalam hukum-

hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penalaran matematis dan

analisis data terhadap gejala-gejala alam. Dengan demikian, pada hakikatnya fisika

merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang terdiri dari fakta, konsep,

prinsip, teori, dan hukum yang teruji kebenarannya melalui suatu rangkaian kegiatan

dengan metode ilmiah.

Bradt dan Dehmen (1977) menyatakan “fisika merupakan suatu uraian

tentang semua kejadian fisikalis yang berdasarkan hukum dasar (Druxes et al. 1980

:3). Uraian tentang peristiwa-peristia diperoleh berdasarkan metode ilmiah yang

dikembangkan dari prinsip, teori, hukum sebelumnya. Proses selanjutnya juga

demikian, sehingga fisika/ilmu pengetahuan mengalami perkembangan. Piaget

Page 30: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

mengelompokkan ilmu fisika sebagai pengetahuan fisis. “Pengetahuan fisis adalah

pengetahuan akan sifat-sifat fisis dari suatu objek atau kejadian dalam bentuk, besar

kekasaran, berat serta bagaimana objek-objek itu berinteraksi satu dengan yang

lainnya” (Paul Suparno, 1997: 12). Ilmu fisika merupakan sesuatu yang berkaitan

dengan objek nyata, sifat-sifat objek tersebut dapat diketahui dari

pengamatan/penyelidikan dan saling berinteraksi satu sama lain berdasarkan hukum

alam yang berlaku.

Fisika terdiri dari proses, produk, dan sikap. Proses fisika merupakan upaya

pengumpulan dan penggunaan bukti untuk menguji dan mengembangkan gagasan

dengan metode ilmiah yang terdiri dari; merumuskan masalah, merumuskan

hipotesis, mengumpulkan data, mengolah data, dan membuat kesimpulan. Produk

merupakan konsep-konsep yang dihasilkan dari proses yang telah dilakukan seperti;

konsep suhu dan kalor, besaran dan satuan, gelombang dan optik, kelistrikan,

mekanika, dan lain sebagainya. Sedangkan sikap merupakan prilaku yang

ditunjukkan oleh seseorang sebagaimana layaknya saintis seperti; berpikir logis,

kritis, rasa ingin tahu yang tinggi, jujur, objektif, tekun, dan lain-lain. Suatu teori

pada mulanya berupa gagasan imajinatif dan gagasan itu akan tetap sebagai gagasan

imajinatif selama belum bisa menyajikan sejumlah bukti yang mendukung gagasan

tersebut.

2. Belajar dan Pembelajaran

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia, sejak keberadaannya

di muka bumi manusia secara kontinue selalu dalam proses pendidikan. Sekolah

sebagai lembaga formal tempat dilaksanakannya pendidikan menjadi keharusan

Page 31: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

untuk diadakan, karena ia adalah simbol adanya pendidikan dalam perspektif

modern. Di sekolah, kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok,

bahkan secara ekstrim bisa dikatakan tidak ada pendidikan tanpa proses

pembelajaran. Beberapa definisi pembelajaran dikemukakan oleh pakar diantaranya

sebagai berikut.

Walter Dick Lou Carey dalam Benny A. Pribadi (2009: 11) mendefinisikan

pembelajaran sebagai ”rangkaian peristiwa atau kegiatan yang disampaikan secara

terstruktur dan terencanan dengan menggunakan sebuah atau beberapa jenis media”.

Selanjutnya, pembelajaran merupakan komunikasi dua arah, mengajar dilakukan

oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik

atau murid (Saiful Sagala, 2008: 61). Berarti dalam pembelajaran terjadi interaksi

antara guru dan siswa yang saling menguntungkan, mengarahkan, membimbing,

memberi masukan, dan mengevaluasi dengan bantuan sebuah atau beberapa jenis

media. Jika diperhatikan ada dua kata kunci dalam pembelajaran yaitu belajar dan

mengajar. Berikut diuraikan pengertian belajar dan mengajar manurut beberapa ahli.

Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu didapatkannya kecakapan

baru yang disebabkan oleh usaha (Sumadi Suryabrata, 2004: 232). Perubahan dalam

tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya, perubahan-perubahan tersebut teraktualisasi dalam seluruh

aspek tingkah laku. Sedangkan menurut Margono dalam Ngalim Purwanto (2006:

84) mendefinisikan “belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam

tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”. Dalam

belajar, pengetahuan yang didapatkan akan terus berpengaruh terhadap pola hidup

Page 32: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

selama tidak ada pengetahuan lain yang bertentangan dengan pengetahuan tersebut.

Sejalan dengan itu C. Witherington dalam Ngalim Purwanto (2006) berpendapat

bahwa “belajar adalah perubahan pada seluruh kepribadian seseorang yang

dinyatakan melalui penguasaan-penguasaan, pola respon, atau tingkah laku yang

baru, yang berupa perubahan ketrampilan, sikap, kebiasaan dan kesanggupan”. Jadi

belajar merupakan usaha untuk mendapatkan suatu kompetensi yang dengannya

seseorang bisa mengalami perubahan tingkah laku dalam berinteraksi dengan

lingkungannya.

Mengajar merupakan istilah yang umum dalam pendidikan, adanya

pembelajaran karena adanya proses belajar mengajar. William H Burton dalam

Syaiful Sagala (2003: 61) berpendapat “mengajar adalah upaya memberikan

stimulus, bimbingan pengetahuan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses

belajar”. Mengajar yang efektif adalah mengajar yang dapat membawa belajar siswa

yang efektif pula, belajar disini adalah suatu aktifitas mencari, menemukan dan

melihat pokok masalah. Rohmannata Wijaya dalam Gino dkk (1997: 23)

memberikan batasan “mengajar sebagai upaya guru untuk membangkitkan, yang

berarti menolong seseorang siswa belajar”. Gagne dalam Gino dkk (1997: 23)

memberikan pernyataan bahwa “mengajar sebagai suatu usaha sadar untuk membuat

siswa belajar yaitu usaha sadar untuk terjadinya perubahan tingkah laku”. Jadi

mengajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang

lain untuk membantunya sehingga terjadi perubahan tingkah laku pada diri seseorang

tersebut.

Page 33: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

3. Teori Belajar

a. Teori Kognitif Jean Piaget

Piaget merupakan salah seorang tokoh yang disebut sebagai pelopor aliran

konstruktivisme. Ia membedakan pengertian belajar menjadi dua yaitu belajar dalam

arti sempit dan belajar dalam arti luas. Ginsburg dan Opper dalam Paul Suparno

(2000) memberikan pengertian “belajar dalam arti sempit adalah belajar yang hanya

menekankan perolehan informasi baru dan pertambahan. Sedangkan belajar dalam

arti luas adalah belajar untuk memperoleh dan menemukan struktur pemikiran yang

lebih umum yang dapat digunakan pada bermacam-macam situasi”. Belajar

merupakan aktifitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Proses

belajar terjadi antara lain mencakup pengaturan stimulus yang diterima dan

menyesuaikannya dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki dan terbentuk di

dalam pikiran seseorang berdasarkan pemahaman dan pengalaman-pengalaman

sebelumnya.

Salah satu sumbangan pemikirannya yang banyak digunakan sebagai

rujukan untuk memahami perkembangan kognitif individu yaitu teori tentang

tahapan perkembangan individu. Menurut Piaget perkembangan kognitif individu

meliputi empat tahap yaitu: Sensorimotor (sensorymotor), Praoperasional

(preoperational), Operasional konkrit (concrete operational), dan Operasional

formal (formal operational).

Tahap sensori motor dimulai dari 0 - 2 tahun dalam kehidupan individu,

pada periode ini individu mengatur alam dengan indera-inderanya (sensory) dan

tindakan-tindakannya (motor). Tahap praoperasional adalah tahap antara 2 – 7 tahun,

Page 34: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

pada umur ini individu belum mampu melaksanakan operasi-operasi mental seperti

menambah ataupun mengurangi. Tahapan ini terdiri dari dua bagian yaitu antara

umur 2 – 4 tahun disebut pralogis dan antara umur 4 – 7 disebut tahap pemikir

intuitif. Tahap operasional konkrit adalah tahap antara 7 – 11 tahun, tahap ini

merupakan permulaan berpikir rasional yaitu memiliki operasi-operasi logis yang

dapat diterapkan pada masalah-masalah konkrit. Tahap perkembangan kongnitif

yang terakhir yaitu tahap operasional formal dimulai dari 11 tahun ke atas. Pada

tahap ini individu sudah dapat menggunakan operasi-operasi konkritnya untuk

membentuk operasi-operasi yang lebih kompleks atau sudah dapat berpikir abstrak.

Pemikiran lain dari Piaget tentang proses rekonstruksi pengetahuan individu

yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang

mengintegrasikan persepsi, konsep, atau pengalaman baru ke dalam skema atau pola

yang sudah ada di dalam pikirannya. Sedangkan akomodasi adalah pembentukan

skema baru atau mengubah skema lama (the difference made to one’s mind or

concepts by the process of assimilation).

Dikemukakannya pula, bahwa belajar akan lebih berhasil apabila

disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik

hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang

ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan

dari guru. Sebagai fasilitator yang baik, guru hendaknya banyak memberikan

rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara

aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan untuk menemukan

konsep-konsep baru kemudian dikonstruk menjadi pengetahuan.

Page 35: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran adalah

bahasa dan cara berpikir anak berbeda dengan orang dewasa, oleh karena itu guru

mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berpikir anak. Anak-

anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik, guru

harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya.

Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.

Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya. Di dalam kelas,

anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan

teman-temanya.

Sesuai dengan subjek penelitian yaitu tinggkat SMA yang pada umumnya

sudah berusia 11 tahun keatas, maka tahapan perkembangan kognitif mereka ada

pada fase operasional formal, artinya siswa sudah dapat berpikir logis, berpikir

dengan pemikiran teoritis formal berdasarkan hipotesis-hipotesis, dan dapat

mengambil kesimpulan dari apa yang diamatinya. Dalam pembelajaran sub bab

pengaruh kalor terhadap suatu benda, siswa sering melihat/melakukan proses

pemanasan air dalam kehidupan sehari-hari. Ketika air diberi kalor lama-kelamaan

air akan panas dan mendidih bahkan sampai tumpah, pengalaman seperti ini

didapatkan dalam proses pembelajaran, dari pembelajaran siswa mengetahui suhu air

akan naik dan air akan mengalami pemuaian dan bahkan habis jika terus diberikan

kalor. Antara pengalaman dan hasil pembelajaran kemudian dipadukan dalam

struktur kognitif siswa. Jika konsep tersebut sesuai dengan pengalaman siswa maka

terjadi proses asimilasi, tetapi jika konsep tersebut tidak sesuai dengan pengalaman

siswa maka terjadi proses akomodasi. Disinilah letak peran model CTL dalam

Page 36: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

pembelajaran fisika yang didukung dengan menggunakan media pembelajaran

animasi dan KIT IPA.

b. Teori Belajar Robert Gagne

Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan

faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil

kumulatif dari pembelajaran. Menurut Gagne dalam pembelajaran terjadi proses

penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran

dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi

antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi

internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil

belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal

adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses

pembelajaran.

Gagne dalam Ratna Wilis Dahar (1989) mengemukakan, ada lima

kemampuan yang didapatkan dari hasil belajar yaitu: keterampilan intelektual,

strategi kognitif, sikap, informasi verbal, dan keterampilan motorik. Kelima hasil

belajar ini akan tercermin pada diri siswa melalui penampilan-penampilan ketika

berinteraksi dengan lingkungannya, penampilan-penampilan yang dapat diamati

sebagai hasil-hasil belajar disebut kemampun-kemampuan (capabilities).

Kemampuan-kemampuan tersebut perlu dibedakan, karena kemampuan-kemampuan

itu memungkinkan berbagai macam penampilan manusia, dan juga karena kondisi

untuk memperoleh berbagai kemampuan tersebut berbeda-beda.

Page 37: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Bertitik tolak dari model belajarnya, yaitu model pemrosesan informasi.

Gagne mengemukakan delapan fase dalam satu tindakan belajar yaitu: motivasi,

pengenalan, pemerolehan, penyimpanan, pengingatan kembali, generalisasi,

penampilan, dan umpan balik. Jadi untuk memperoleh kelima kemampuan-

kemampuan yang telah disebutkan di atas, siswa harus melalui kedelapan tahapan

proses fase tersebut.

Jika diperhatikan dengan seksama, komunikasi yang terjadi dalam interaksi

belajar mengajar merupakan proses penerimaan dan pengolahan informasi oleh

peserta didik. Dalam melakukan interaksi, tidak hanya terjadi dengan sesama

manusia tetapi lebih luas dari itu, pada saat melakukan pembelajaran interaksi terjadi

antara siswa dengan media pembelajaran. Siswa melakukan pengamatan/percobaan

terhadap suatu permasalahan, dari hasil tersebut kemudian siswa diharapkan mampu

mengolah informasi yang didapatkan selanjutnya disampaikan kepada orang lain.

Hal tersebut sesuai dengan prinsip CTL yang memperhatikan penerimaan dan

pengolahan informasi dalam pembelajaran, untuk membantu siswa dalam

mendapatkan informasi diperlukan media pembelajaran yang sesuai dengan model

pembelajaran yang digunakan yaitu media pembelajaran animasi dan KIT IPA.

c. Teori Belajar Ausubel

David Ausubel seorang ahli psikologi pendidikan memberikan penekanan

pada belajar bermakna. Sesuatu yang bermakna secara umum dapat diartikan sebagai

sesuatu yang mempunyai nilai lebih. Ausubel dalam Ratna Wilis Dahar (1989)

menyatakan bahwa, belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua dimensi yaitu

dimensi pertama adalah belajar penemuan/penerimaan, dan dimensi kedua adalah

Page 38: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

belajar bermakna/hafalan. Dimensi pertama berhubungan dengan cara informasi atau

materi pelajaran disajikan pada siswa melalui penerimaan atau penemuan. dimensi

kedua berhubungan dengan cara bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi pada

struktur kognitif yang telah ada. Struktur kognitif meliputi fakta-fakta, konsep-

konsep serta generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa.

Dalam belajar siswa menghubungkan atau mengaitkan informasi baru yang

dipelajari dengan pengetahuan yang telah dimilikinya, dalam hal ini terjadi belajar

bermakna. Dengan kata lain belajar bermakna merupakan suatu proses belajar

dimana informasi baru yang dimasukkan bisa diterima atau sesuai dengan konsep-

konsep yang terdapat dalam struktur kognitifnya. Hal ini dapat berlangsung apabila

melalui belajar konsep dan perubahan konsep baru akan mengakibatkan

perkembangan dan perubahan struktur konsep yang telah ada atau dimiliki siswa.

Dalam belajar siswa juga dapat menghafalkan informasi tersebut tanpa

menghubungkannya dengan konsep-konsep atau pengetahuan yang telah ada dalam

struktur kognitifnya, dalam hal ini terjadi belajar hafalan. Belajar menghafal

diperlukan apabila dalam struktur kognitif siswa belum ada konsep atau informasi

baru yang dipelajari.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar bermakna pada

intinya merupakan proses mengkaitkan informasi baru yang diperoleh siswa pada

konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif siswa tersebut. Belajar

dengan mengasosiasikan konsep atau informasi baru ke dalam skema yang dimiliki

siswa adalah sangat penting. Dalam kegiatan belajar, siswa mengkonstruksi apa yang

dipelajari oleh siswa sendiri, sehingga siswa dapat mengembangkan skema yang ada

Page 39: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

dan bahkan mengubahnya. Belajar tidak hanya sekedar proses menghafal semata

tetapi lebih pada kebermaknaan/memberi manfaat pada siswa.

Teori ini sesuai dengan komponen CTL yang pertama yaitu konstruktivis.

Suatu contoh pembelajaran pada sub bab perpindahan kalor, siswa sering

memengang alat dapur yang dilapisi plastik dengan yang tidak dilapisi plastik ketika

alat tersebut digunakan untuk memasak. Dari pengalaman tersebut diperoleh

pengetahuan bahwa, alat yang tidak dilapisi plastik akan terasa panas dan sebaliknya

alat yang dilapisi plastik akan terasa tidak panas, setalah melakukan pembelajaran

diperoleh konsep bahwa plastik termasuk benda yang jelek menghantarkan kalor

sedangkan logam termasuk benda yang baik menghantarkan kalor. Kemudian kedua

pengalaman tersebut dikonstrukkan/dikaitkan sehingga menjadi pengetahuan yang

kuat, dengan demikian terjadilah belajar bermakna.

4. Contextual Teaching and Learning (CTL)

Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang memungkinkan siswa

TK sampai SMA untuk menguatkan, memperluas, dan menerapkan pengetahuan dan

keterampilan akademik mereka dalam berbagai macam tatanan dalam sekolah dan

luar sekolah agar dapat memecahkan masalah-masalah dunia nyata atau masalah-

masalah yang disimulasikan (university of Washington dalam Trianto, 2007).

Menguatkan pengetahuan dapat terjadi dalam pembelajaran kontekstual karena siswa

menghubungkan teori baru yang didapat dengan pengalaman yang sudah diperoleh

sebelumnya. Memperluas pengetahuan dapat terjadi karena dalam pembelajaran

kontekstual siswa diharapkan dapat belajar dalam kelompok belajar (learning

community) sebagai sarana untuk sharing.

Page 40: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru

mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh

komponen utama pembelajaran kontekstual yakni: pemodelan (modeling), inkuiri

(inquiry), konstruktivisme (contructivism), bertanya (questioning), masyarakat

belajar (learning community), refleksi (reflection), dan penilaian autentik (authentic

assesment).

a. Pemodelan (modeling)

Dalam sebuah pembelajaran keterampilan atau pengetahuan tertentu, ada

model yang bisa ditiru oleh siswanya, misalnya guru memodelkan langkah-langkah

melakukan percobaan pemuaian panjang dengan demonstrasi sebelum siswa

melakukan suatu tugas tertentu. Guru bukan satu-satunya model, pemodelan dapat

dirancang dengan melibatkan siswa, seorang bisa ditunjuk untuk memodelkan

sesuatu berdasarkan pengalaman yang diketahuinya.

b. Inkuiri (inquiry)

Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil

mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri. Guru harus

merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan, misalnya: melakukan

penyelidikan terhadap perubahan wujud zat, dari pemodelan yang dilakukan guru

siswa diharapkan dapat merumuskan masalah, membuat hipotesis, kemudian

melakukan penyelidikan untuk mendapatkan data, analisis data, dan menarik

kesimpulan. Guru mengarahkan siswa untuk mengamati setiap kejadian-kejadia pada

Page 41: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

setiap fase perubahan wujud. Menurut Kinsvatter, Wilen, dan Ishler dalam Paul

Suparno (2007: 65), “langkah-langkah metode inkuiri meliputi, identifikasi

persoalan, membuat hipotesis, mengumpulkan data, menganalisa data, dan membuat

kesimpulan”. Langkah-langkah tersebut hampir sama dengan metode ilmiah, karena

pada dasarnya kegiatan inkuiri merupakan kegiatan ilmiah.

c. Bertanya (questioning)

Belajar dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk

mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Bagi siswa,

kegiatan bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran

yang berbasis inkuiri, yaitu menggali informasi, mengkonfirmasikan sesuatu yang

sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahuinya.

Misalnya dalam proses perubahan wujud zat, pertanyaan yang dapat diajukan adalah

mengapa, bagaimana, perubahan wujud zat dapat terjadi dan lain sebagainya.

d. Konstruktivisme (contructivism)

Pendekatan ini pada dasarnya menekankan pentingnya siswa membangun

sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif proses belajar mengajar. Proses

belajar mengajar lebih diwarnai student centered daripada teacher centred. Sebagian

besar waktu proses belajar mengajar berlangsung dengan berbasis pada aktifitas

siswa. Misalnya siswa melakukan pengamatan/percobaan tentang kesetimbangan

panas, dari aktifitas tersebut siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya

terhadap konsep kesetimbangan panas dibantu oleh guru sebagai fasilitator proses

belajar dengan menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa, memberi

Page 42: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri, dan menyadarkan

siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar.

e. Masyarakat belajar (learning community)

Konsep masyarakat belajar menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh

dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar yang diperoleh dari sharing antar

teman, antar kelompok, dan antara yang tahu ke yang belum tahu. Di ruang ini, di

kelas ini, disekitar sini, juga orang-orang yang ada di luar sana, semuanya adalah

anggota masyarakat belajar. Misalnya setelah melakukan pengamatan/percobaan

mengenai pengaruh kalor terhadap suatu zat, siswa diharapkan melakukan diskusi

dengan teman-temannya tentang hasil pengamatan/percobaan yang diperoleh. Dari

hasil diskusi-diskusi yang dilakukan didapatkan kesimpulan-kesimpulan,

kesimpulan-kesimpulan itulah yang menjadi hasil pembelajaran.

f. Refleksi (reflection)

Refleksi adalah cara berpikir tentang konsep-konsep yang baru dipelajari

atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan dimasa yang lalu.

Siswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan baru,

yang merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya. Refleksi

merupakan respon terhadap kejadian, aktifitas, atau pengetahuan yang baru diterima.

Misalnya siswa melakukan perenungan kembali terhadap proses pembelajaran

perpindahan kalor, pada tahap tersebut apakah siswa mengendapkan pengetahuan

baru dengan tidak membuang pengetahuan lama atau terjadi konflik kognitif pada

diri siswa. Jika pengetahuan yang baru didapatkan sesuai dengan struktur kognitifnya

maka pengetahuan itu semakin kuat, tetapi jika tidak sesuai dengan struktur kognitif

Page 43: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

yang sudah ada maka akan terjadi struktur kognitif baru dengan mengganti struktur

lama. Realisasi refleksi berupa, pertanyaan langsung tentang apa-apa yang

diperolehnya hari itu, catatan atau jurnal di buku siswa, kesan dan saran siswa

mengenai pembelajaran hari itu, diskusi, dan hasil karya.

g. Penilaian autentik (authentic assesment)

Assesment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan

gambaran perkembangan belajar siswa. Karena assesment merupakan proses

pembelajaran, maka data yang dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan nyata yang

dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Penilaian autentik

menilai pengetahuan dan ketempilan yang diperoleh siswa. Penilaian tidak hanya

guru, tetapi bisa juga teman lain atau orang lain. Misalnya pada saat melakukan

percobaan perubahan wujud zat, aspek yang dinilai seperti, cara siswa merangkai

alat, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, melakukan pengukuran suhu,

menyimpulkan hasil pengamatan dan lain-lain. Karakteristik penilain autentik adalah

dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung, bisa digunakan

untuk formatif maupun sumatif, yang diukur keterampilan dan performansi, bukan

mengingat fakta, berkesinambungan, terintegrasi, dan dapat digunakan sebagai feed

back.

5. Media Pembelajaran

Proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru kepada siswa merupakan

interaksi dua arah yaitu antara guru dan siswa. Dalam interaksi tersebut tidak terlepas

dari peran media sebagai alat bantu untuk mempermudah penyampaian informasi

kepada siswa. Menurut Wina Sanjaya (2008) “media adalah segala sesuatu yang

Page 44: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima yang dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat sehingga proses belajar dapat

terjadi”. Media berkembang sebagai alat bantu mengajar yang dapat memberikan

pengalaman konkrit, meningkatkan pemahaman materi dan daya serap yang cukup

tinggi. Setidaknya ada empat fungsi media pembelajaran khususnya media visual

menurut Levied dan Lentz dalam Azhar Arsyad yaitu; fungsi atensi, fungsi afektif,

fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Fungsi atensi mengarahkan perhatian

siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual.

Fungsi afektif yaitu gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap

siswa. Fungsi kognitif yaitu gambar atau lambang visual dapat memperlancar

pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan. Fungsi

kompensatoris yaitu media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa

yang lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau

disajikan secara verbal.

Banyak manfaat yang dapat diambil dari media pembelajaran, seperti:

pembelajaran menjadi lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan

motivasi belajar. Bahan ajar yang disampaikan dalam pembelajaran menjadi lebih

jelas maknanya terutama pada materi-materi yang bersifat abstrak. Penyajian yang

disampaikan guru dalam pembelajran menjadi lebih bervariasi, sehingga tidak

membosankan.

Media memengang peranan penting dalam pembelajaran pada hal-hal tertentu.

Untuk obyek yang terlalu besar dapat diganti dengan media gambar, film atau model.

Untuk obyek yang terlalu kecil dapat dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai,

Page 45: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

film atau gambar. Untuk gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu

dengan rekaman ulang yang dipercepat atau diperlambat. Kejadian atau peristiwa

masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai atau foto.

Obyek yang terlalu kompleks dapat disajikan dengan model atau diagram. Konsep

dengan cakupan yang terlalu luas dapat disajikan dalam bentuk film atau video. Film

atau video juga memiliki keunggulan karena bersifat lebih menghibur.

Berdasarkan karakteristiknya media dibagi menjadi: a) Media grafis termasuk

didalamnya adalah gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun dan KIT IPA,

poster, papan panel dan bulletin; b) Media audio termasuk dalam jenis ini adalah

radio, tape recorder, laboratorium bahasa; c) Media proyeksi termasuk dalam jenis

transparansi, proyektor dan film.

6. Media Pembelajaran Animasi

Kata animasi berasal dari kata animation yang berasal dari kata dasar to

anime di dalam kamus berarti menghidupkan. Secara umum animasi merupakan

suatu kegiatan menghidupkan, menggerakkan benda mati. Suatu benda mati diberi

dorongan, kekuatan, semangat dan emosi untuk menjadi hidup atau hanya berkesan

hidup. Perkembangan dunia animasi komputer yang pesat dewasa ini memerlukan

waktu puluhan tahun dalam proses penciptaannya. Animasi secara harfiah berarti

membawa hidup atau bergerak. Secara umum menganimasi suatu objek merupakan

kegiatan untuk menggerakkan objek tersebut agar menjadi hidup. Animasi mulai

dikenal sejak populernya media televisi yang mampu menyajikan gambar-gambar

bergerak hasil rekaman kegiatan dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun

tumbuhan.

Page 46: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Perkembangan animasi semenjak munculnya pertelevisian, pada awalnya

diciptakan animasi berbasis dua dimensi (2D Animation). Realisasi nyata dari

perkembangan animasi dua dimensi yang cukup revolusioner berupa dibuatnya film-

film kartun. Pembuatan animasi film kartun tersebut pada awalnya dikerjakan dengan

membuat sketsa gambar yang digerakkan satu demi satu, jadi kesimpulannya animasi

merupakan suatu gambar objek yang dapat bergerak. Pendesain animasi di komputer

yang lebih umum disebut dengan animator, hanya perlu menganimasikan objek antar

keyframe tidak perlu lagi membuat animasi frame demi frame seperti dalam

pembuatan animasi gambar demi gambar dalam pembuatan kartun film

konvensional. Sedangkan frame-frame antar keyframe tersebut akan diterjemahkan

sendiri oleh komputer menjadi sebuah gerakan seperti yang diinginkan animator.

Perkembangan dunia animasi komputer sekarang sudah sangat pesat, apalagi

sejak diciptakannya animasi berbasis tiga dimensi (3D Animation) yang mempunyai

ukuran panjang, lebar, dan tinggi (Z-axis) maka objek dan pergerakkannya hampir

mendekati kenyataan aslinya. Hanya saja objek tersebut dibuat dunia maya (Virtual

reality). Perkembangan ini juga dilengkapi dengan berbagai perangkat lunak yang

mendukung seperti misalnya Macromedia flash, GIF animation dan corel Rave

sebagai software-software pendukung animasi dua dimensi, sedangkan 3D MAX

Studio, Alias Wave Front AMA, Light Wave, dan cinema 4D, sebagai software-

software inti popular pendukung animasi 3 dimensi. Keuntungan yang diperoleh bagi

para pekerja atau bisa juga disebut sebagai animator adalah dalam pembuatan sekuel

film, pembuatan sebuah iklan multimedia, pengisi spesial effect dalam pembuatan

video klip musik atau film, dan pembuatan presentasi multimedia

Page 47: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Mendesain sebuah web yang dinamis dan interaktif atau jika dikaji lebih jauh

bahwa seorang animator dapat mengkreasi sebuah objek atau efek yang tidak mampu

dihasilkan camera man misalnya seorang animator mampu membuat visualisasi

angin topan, gunung meletus yang mengeluarkan lava panas, menghidupkan kembali

monster dinosaurus yang sudah punah beberapa abad silam, merobohkan gedung,

membuat pesawat semahal F-16 meledak dan terbakar

Peranan animasi terutama animasi dalam dunia komputer dan peranan

animator sebagai sang arsitek pendesain sebuah animasi cukup memberikan

kemudahan dalam dunia maya. Dengan adanya dukungan software animasi berbasis

3 dimensi ini, maka sutradara tidak perlu lagi mendatangkan seorang aktris atau aktor

yang bayarannya mahal dalam pembuatan film. misalnya cukup dengan mempunyai

foto tampak samping dan tampak depan maka dapat kelihatan mirip dengan aslinya,

dalam bentuk tiga dimensi (3D).

7. KIT IPA

Alat peraga KIT Ilmu Pengetahuan Alam adalah peralatan IPA yang

diproduksi dan dikemas dalam kotak unit pengajaran, yang menyerupai rangkaian

peralatan uji coba keterampilan proses pada bidang studi IPA serta dilengkapi

dengan buku pedoman penggunaannya. Wibawa dan Mukti (1992: 52) mengatakan

bahwa “Media/alat peraga KIT Ilmu Pengetahuan Alam atau loan boxes merupakan

salah satu dari media tiga dimensi”. Media tiga dimensi dapat memberi pengalaman

yang mendalam dan pemahaman yang lengkap akan benda-benda nyata. Loan boxes

adalah kotak yang mempunyai bentuk dan besarnya sesuai dengan keperluan. Kotak

ini diisi dengan item-item yang berhubungan dengan unit pelajaran.

Page 48: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

KIT Ilmu Pengetahuan Alam adalah kotak yang berisi alat-alat IPA.

Seperangkat peralatan Ilmu Pengetahuan Alam tersebut mengarah pada kegiatan

yang berkesinambungan atau berkelanjutan. Peralatan Ilmu Pengetahuan Alam yang

dirancang dan dibuat ini menyerupai rangkaian peralatan uji coba ketrampilan proses

pada bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam. Sebagai alat yang dirancang dan dibuat

secara khusus, maka dapat diartikan bahwa KIT Ilmu Pengetahuan Alam merupakan

suatu sistem yang didesain atau dirancang secara khusus untuk suatu tujuan tertentu.

KIT IPA dibagi menjadi beberapa jenis antara lain: KIT IPA untuk siswa

yang dibutuhkan oleh kelompok-kelompok siswa untuk percobaan, KIT IPA untuk

guru yang dibutuhkan oleh guru untuk percobaan, KIT IPA daftar nama benda-benda

dan bahan-bahan dari lingkungan yang diperlukan untuk percobaan tertentu. KIT

IPA sangat diperlukan dalam pembelajaran IPA karena dengan menggunakan alat

peraga guru dapat terbantu dalam menjelaskan fenomena, fakta mengenai alam.

Menurut winata putra (1999: 272) “Alat peraga dapat membantu siswa untuk berpikir

logis dan sistematis sehingga mereka pada akhirnya mempunyai pola pikiran yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari”. Alat peraga berfungsi membantu guru

dalam memberikan penjelasan konsep, merumuskan dan membentuk konsep, melatih

siswa dalam keterampilan memberi/percobaan, penguatan konsep pada siswa,

melatih siswa dalam pemecahan masalah, dan mendorong siswa berpikir kritis.

Sebagai langkah awal dalam menggunakan Alat peraga KIT IPA, guru harus

meyakinkan diri bahwa siswa mengetahui nama dari bagian-bagian peralatan yang

berbeda dengan benar. Siswa juga harus mengetahui cara merakit peralatan sesuai

dengan petunjuk dari buku/guru serta memperagakan cara merakit peralatan. Selain

Page 49: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

itu, siswa juga diminta untuk mengamati dengan teliti sehingga dapat menunjukkan

bagaimana teknik yang digunakan dalam mengamati hasil percobaan serta fokus

perhatian. Dari hasil pengamatan, siswa menuliskan kedalam buku catatan atau

lembar pengamatan yang telah disediakan. Dengan demikian siswa selalu termotivasi

dalam belajar ketika menggunakan KIT IPA.

KIT Ilmu Pengetahuan Alam mempunyai kedudukan yang sangat penting

dalam pembelajaran IPA, yaitu: membantu pengembangan konsep-konsep Ilmu

Pengetahuan Alam, media dapat memberi dasar yang konkrit untuk berpikir sehingga

dapat mengurangi terjadinya verbalisme, memberikan pengalaman nyata yang dapat

menumbuhkan kegiatan sendiri, dan menimbulkan pemikiran yang teratur dan

berkesinambungan. Menurut Budiningsih dalam Jurnal Teknologi Pendidikan (1996:

51) mengemukakan bahwa “media yang diproduksi dan dikemas dalam bentuk kotak

unit pengajaran (KIT) yang dilengkapi dengan buku petunjuk penggunaannya adalah

untuk menanamkan konsep atau pemahaman siswa terhadap suatu objek atau

peristiwa-peristiwa pembelajaran secara utuh”. Berdasarkan definisi tersebut dapat

dikatakan, KIT IPA merupakan suatu alat praktikum yang komplit tentang suatu

pokok bahasan tertentu yang dikemas dalam kotak disertai pedoman penggunaannya.

Pemakaian atau penggunaan alat peraga Komponen Instrumen Terpadu Ilmu

Pengetahuan Alam tersebut disesuaikan dengan jenis percobaan yang akan diajarkan

guru di sekolah. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih atau

menentukan alat-alat pembelajaran dari KIT IPA yang akan digunakan pada waktu

mengajar, diantaranya adalah materi yang akan diajarkan, tujuan pembelajaran,

Page 50: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

spesifikasi alat yang akan digunakan, proses urutan mendemonstasikan alat, serta

validitas alat.

Ciri-ciri keberhasilan siswa dalam penggunaan KIT IPA adalah siswa

menyadari arah yang dituju dalam proses pembelajaran, siswa merasa mendapat

tanggung jawab pada beban yang diberikan, siswa merasa tidak bosan, mengantuk,

dan berkonsentrasi terhadap materi yang diberikan guru, motivasi siswa banyak

tumbuh dari dalam diri siswa, dan kreatifitas siswa berkembang dengan baik.

8. Gaya Belajar

a. Pengertian gaya belajar

Seseorang memiliki perbedaan dalam menyerap, mengatur dan mengolah

informasi. Seseorang yang menyadari bahwa bagaimana caranya menyerap dan

mengolah informasi, maka akan menjadikan dirinya lebih mudah belajar dan

berkomunikasi dengan gayanya sendiri. Gaya belajar seseorang (siswa) merupakan

kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan di sekolah dan dalam situasi

antar pribadi. Dengan mengetahui gaya belajar yang berbeda akan membantu guru

dalam mendekati siswa-siswanya untuk menyampaikan informasi dengan gaya yang

berbeda pula.

Rita Dum, seorang pelopor bidang gaya belajar menemukan beberapa

variabel yang mempengaruhi cara belajar seseorang. Variabel itu meliputi beberapa

faktor yaitu: fisik, emosional, sosiologis, dan lingkungan. Telah disebutkan di atas

bahwa gaya belajar seseorang berbeda satu dengan yang lain, ada yang belajar

dengan baik bila mendengarkan musik, tetapi ada yang lebih senang belajar bila di

Page 51: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

ruangan yang sepi, ada yang suka belajar bila lingkungan belajarnya teratur dan rapi

tetapi ada pula yang menggelar segala sesuatunya untuk dapat dilihatnya.

Para peneliti telah bersepakat dan menemukan berbagai cara untuk

mengatasi berbagai gaya belajar seseorang, yang secara umum dikategorikan

menjadi dua yaitu pertama bagaimana kita menyerap informasi dengan mudah

(modalitas), kedua bagaimana cara kita mengatur dan mengelola informasi tersebut.

Deporter dan Hernacki (2005: 111-112) menyatakan bahwa “gaya belajar seseorang

adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap dan kemudian mengatur serta

mengolah informasi”. Jadi gaya belajar erat kaitannya dengan media yang membantu

seseorang untuk mendapat informasi dengan lebih mudah dan tahan lama kemudian

ia mampu mengelola informasi tersebut dengan baik sebagai sebuah pengetahuan

serta mampu dikomunikasikan kembali sebagai informasi baru.

b. Teori Gaya Belajar

Pada awal pengalaman belajar, salah satu di antara langkah-langkah pertama

guru adalah mengenali modalitas seseorang/siswa sebagai modalitas visual,

auditorial, atau kinestetik. Kolb (1995) berpendapat bahwa

Gaya belajar dapat diperingkat disepanjang kontinu yang diawali dari:pengalaman konkrit (yang terlihat di dalam sebuah pengalaman baru) yangdilalui, observasi reflektif (mengamati orang lain atau mengembangkanpengalaman sendiri), konseptualisasi abstrak (menciptakan teori untukmenjelaskan observasi) untuk melakukan, eksperimentasi aktif (denganmenggunakan berbagai teori untuk mengatasi masalah dan mengambilkeputusan.

Meier (2005: 97) menyatakan “ketajaman visual, lebih menonjol pada

sebagian orang dan sangat kuat dalam diri seseorang. Alasannya adalah bahwa di

dalam otak terdapat lebih banyak perangkat untuk memproses informasi visual

Page 52: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

daripada semua indera yang lain”. Lebih lanjut Meier (2005: 98) menyatakan bahwa

“setiap orang (terutama pelajar visual) lebih mudah belajar jika dapat melihat apa

yang sedang dibicarakan seseorang penceramah atau sebuah buku atau program

komputer”. Berkaitan dengan hal di atas, Deporter dan Hernacki (2005: 116-117)

menyebutkan ciri-ciri orang visual adalah sebagai berikut: rapi dan teratur, perencana

dan pengatur jangka panjang yang baik, teliti terhadap detail, mengingat apa yang

dilihat daripada yang didengar, mengingat dengan asosiasi visual, mempunyai

masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis.

Masih dalam konteks yang sama Meier (2005: 95) juga memberikan

komentarnya terhadap gaya belajar auditori, ia menyatakan bahwa “pikiran auditori

kita lebih kuat daripada yang kita sadari, telinga kita terus menerus menangkap dan

menyimpan informasi auditori, bahkan tanpa kita sadari kita membuat suara sendiri

dan berbicara, beberapa area penting di otak kita menjadi aktif”. Akan tetapi, semua

pembelajar terutama yang memiliki kecenderungan auditori yang kuat belajar dari

suara, dialog, membaca keras, menceritakan kepada orang lain apa yang baru saja

mereka alami, berbicara dengan diri sendiri, mengingat bunyi dan irama,

mendengarkan kaset, dan mengulang suara dalam hati.

Gaya belajar yang selanjutnya adalah gaya belajar kinestetik, dalam hal ini

Meier (2005: 95) juga mengutarakan pemahamannya sebagai berikut “belajar

somatis berarti belajar dengan indera peraba, kinestetis, praktis melibatkan fisik dan

menggunakan serta menggerakkan tubuh sewaktu belajar”. Kemudia DePorter dan

Hernacki (2005: 119-200) menyebutkan ciri-ciri orang kinestetik: selalu berorientasi

pada fisik dan banyak bergerak, belajar melalui manipulasi dan praktik,

Page 53: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca, banyak menggunakan isyarat

bahasa tubuh, ingin melakukan segala sesuatu, dan menyukai permainan yang

menyibukkan.

Jadi dari uraian di atas dapat disimpulakan bahwa ada tiga kategori gaya

belajar yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik.

Pelajar visual yaitu pelajar belajar baik dengan melihat gambar, grafik, slides,

demonstrasi, film, grafis warna-warni dapat membantu mereka menyimpan

informasi. Pelajar auditori, senang belajar melalui mendengarkan orang lain

berbicara dan mendengarkan rekaman suara, mereka akan mendapat manfaat dari

misalkan menyiapkan rekaman suara untuk ditulis. Pelajar taktil/kinestetis yaitu

pelajar yang belajar paling baik melalui sentuhan dan gerakan, dan oleh karenanya

senang bekerja dengan hans on manipulative. Mereka juga senang bermain peran dan

kegiatan yang menggunakan anggota tubuh sebagai alat pengingat, misalnya isyarat

tangan.

9. Motivasi Berprestasi

a. Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang

terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau

berbuat. Sedangkan motivasi dapat diartikan “sebagai dorongan yang terdapat dalam

diri seseorang untuk melakukan aktifitas tertentu demi mencapai tujuan tertentu”

(Hamzah B. Uno, 2006: 3). Menurut McDonald dalam Hamalik (2001:106) motivasi

adalah suatu perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan

timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Sedangkan menurut David

Page 54: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Mc. Clelland, Abraham Maslow dalam Angkono A. Kosasih (2007: 34)

mengemukakan bahwa “motivasi adalah suatu proses psikologis yang mencerminkan

interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi dan keputusan yang terjadi pada diri

seseorang”. Sedangkan menurut Raymond J Corsini (1987: 76) menyatakan “in

simple term, motivation deals with the of behavior. It revers to internal states of

organism that lead it instigation, persistence, energi and direction of behavior”.

Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa secara sederhana motivasi berkaitan dengan

keadaan internal yang mendorong suatu organisme bertindak, tekun dan

menghasilkan energi yang mengatur perilaku. Sedangkan menurut Mohamad Ali

(1996: 5) menyatakan

Motif dapat diartikan sebagai suatu pola alasan atau penyebab yangmelatarbelakangi perilaku individu. Motif juga diartikan sebagai suatukeinginan dorongan (need) atau getaran-getaran diri seseorang yangmenyebabkan orang tersebut terdorong untuk melakukan sesuatu kegiatanatau dorongan untuk berperilaku.

Sedangkan menurut Toeti Sukamto (1996: 39) menyatakan bahwa

“motivasi dapat disimpulkan dari adanya observasi tingkahlaku. Apabila manusia

mempunyai motivasi positif, maka ia akan: 1) Memperhatikan minat, mempunyai

perhatian, ingin ikut serta; 2) Bekerja keras serta memberikan waktu pada usaha

tersebut; serta 3) Terus bekerja sampai tugas terselesaikan”. Dengan demikian

motivasi dapat diartikan sebagai suatu proses kejiwaan yang berupa keinginan atau

dorongan yang berasal dari individu yang menghasilkan suatu energi dan

menimbulkan rasa senang, penuh perhatian dan rela bekerja keras sehingga individu

tergerak untuk bertindak atau melakukan suatu aktifitas demi mencapai tujuan

tertentu. Tujuan yang dimaksud adalah sesuatu yang berada di luar diri manusia

Page 55: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

sehingga kegiatan manusia lebih terarah karena seseorang akan berusaha lebih

semangat dan giat dalam melakukan suatu aktifitas.

Jika seseorang telah termotivasi maka akan menimbulkan dorongan

manusia untuk melakukan suatu akivitas yang didasarkan atas pemenuhan

kebutuhan. Dalam hal ini motivasi yang dilakukan akan berusaha dan tidak akan

berhenti jika tujuan yang diinginkan belum tercapai, motivasi juga mendorong

seseorang unuk menentukan perbuatan yang harus dilakukan. Hal ini berarti bahwa

dengan adanya motivasi seseorang akan berusaha menentukan langkah apa yang

harus ditempuh agar kebutuhan yang diinginkan dapat tercapai.

Konsep motivasi yang berhubungan dengan tingkah laku seseorang dapat

diklasifikasikan menjadi dua bagian, pertama seseorang senang terhadap sesuatu,

apabila ia dapat mempertahankan rasa senangnya maka akan termotivasi untuk

melakukan kegiatan tersebut. Kedua, Apabila orang merasa yakin mampu

menghadapi tantangan maka orang tersebut terdorong untuk melakukan kegiatan

tersebut (Hamzah B. Uno, 2008: 8). Dari sudut sumber yang menimbulkan motivasi

dibedakan menjadi dua macam, yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik.

Motivasi instrinsik adalah berasal dari dalam individu dan tidak memerlukan

rangsangan dari luar karena telah ada dalam indivudu itu sendiri, yaitu sesuai atau

sejalan dengan kebutuhannya. Motif ekstrinsik adalah motivasi yang timbul biasanya

didorong oleh adanya tujuan yang kadang kala tidaklah esensial, misalnya keinginan

belajar siswa karena hanya ingin mendapatkan hadiah atau mendapatkan pujian dari

seseorang, jadi bukan karena ingin mencari sesuatu yang lebih esensial.

Page 56: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

b. Motivasi Belajar

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar

bentuk perubahan tingkah laku secara relatif tetap dan secara potensial terjadi sebagi

hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practice) yang dilandasi untuk

mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar juga dapat ditimbulkan oleh faktor

instrinsik dan ekstrinsik. Faktor instrinsik adalah dorongan yang berasal dari individu

yang belajar berupa hasrat dengan keinginan untuk dapat berhasil dan dorongan

kebutuhan belajar itu sendiri serta harapan dan cita-cita. Sedangkan motivasi

ekstrinsik adalah dorongan yang berasal dari luar individu yang belajar seperti

berusaha belajar hanya untuk mengharapkan penghargaan, lingkungan belajar yang

kondusif dan kegiatan belajar yang menarik. Oleh para ahli mengemukakan bahwa

motivasi instrinsik lebih kuat dari pada motivasi ekstrinsik, karena motivasi instrinsik

lebih bersifat permanen dan tahan lama. Oleh kerena itu proses pembelajaran harus

berusaha untuk menimbulkan motif instrinsik dengan menumbuhkan dan

mengembangkan minat mereka terhadap bidang studi yang relevan. Ada beberapa

hal yang dapat menimbulkan motivasi instrinsik dalam belajar. Dikemukakan oleh

Hamzah B Uno (2008: 4) yang mengatakan bahwa hal-hal yang dapat menumbuhkan

motivasi belajar antara lain:

Pertama, pendidik perlu memperlakukan anak didiknya sebagai manusiayang berpribadi, menghargai pendapatnya, pikirannya, perasaannyamaupun keyakinannya. Kedua pendidik senantiasa memberikan bimbingandan pengarahan dan membantu apabila mengalami kesulitan baik secarapribadi maupun akademis. Ketiga pendidik harus memiliki rasa cinta dansifat pengabdian kepada profesinya sebagai pendidik.

Peters dan Willey (1981:193) mengemukakan bahwa, “dilihat dari

sumbernya, motivasi dapat dibagi dua yaitu motivasi intrinsik yaitu motivasi yang

Page 57: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

berasal dari dalam diri siswa dan motivasi ektrinsik yaitu motivasi dari luar diri

siswa”. Dari dua motivasi tersebut motivasi instrinsik lebih besar pengaruhnya

terhadap keberhasilan belajar. Lebih lanjut Morgen dalam Soekamto dan Udin S.

Winataputra (1999: 80) menyatakan “dengan mengatur kondisi dan situasi belajar

menjadi kondusif dan diberikan pengetahuan-pengetahuan diharapkan akan dapat

mengubah dari motivasi ekstrinsik menjadi motivasi instrinsik”. Agar dapat

memberikan pengaruh yang tahan lama, sesorang dapat mengubah motivasi

ekstrinsik menjadi motivasi intrinsik dengan pengaturan-pengaturan dan pengetahuan

yang dimilikinya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aktifitas

belajar dapat dipengaruhi oleh faktor motivasi, baik yang berasal dari dalam atau dari

luar individu yang belajar. Faktor yang berasal dari dalam individu lebih kuat

pengaruhnya dari pada faktor yang berasal dari luar individu. Oleh karena itu

bagaimana agar seseorang pendidik dapat memanipulasi agar faktor yang berasal dari

luar dapat diubah menjadi faktor dari dalam individu, sehingga proses pembelajaran

akan dapat berhasil karena anak telah termotivasi untuk melakukan aktifitas

pembelajaran.

Siswa memerlukan motivasi dalam proses pembelajaran yang bertujuan

untuk membangkitkan minat dan semangat, karena mengingat betapa pentingnya

motivasi dalam belajar. Selain itu motivasi juga merupakan pengarah untuk

perbuatan belajar, terlebih bagi siswa yang memiliki masalah pribadi dan sosial,

untuk itu membangkitkan motivasi dalam pembelajaran adalah sangat diperlukan.

Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran. seperti

Page 58: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

diungkapkan oleh Hamzah B. Uno (2008) yaitu: menentukan hal-hal yang dapat

dijadikan penguat belajar, memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai, dan

menentukan ketekunan belajar. Jadi motivasi dapat membangkitkan semangat hidup,

mengarahkan seseorang untuk mencapai kesuksesan.

Motivasi dapat berperan dalam penguat belajar apabila seorang siswa

dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, sehingga masalah

tersebut hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya.

Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan

kebermaknaan dalam belajar. Siswa akan tertarik untuk belajar sesuatu jika yang

dipelajari itu akan memberikan manfaat dan paling tidak dapat dinikmati bagi yang

melakukan belajar. Peran motivasi dalam menentukan ketekunan belajar siswa, jika

siswa telah termotivasi maka mereka akan berusaha mempelajari sesuatu dengan

baik dan tekun, dengan harapan mereka akan dapat memperoleh hasil yang

diharapkan. Akan tetapi sebaliknya jika tidak ada motivasi maka belajar tidak akan

tahan lama dan mudah terpengaruh untuk melakukan kegiatan yang lain. Hal itu

berarti bahwa motivasi dapat menentukan ketekunan dalam belajar. Dari uraian di

atas jelaslah bahwa motivasi memiliki peranan yang sangat penting dalam proses

pembelajaran, karena dengan motivasi akan membangkitkan minat dalam sikap

siswa yang akan terdorong untuk melakukan kegiatan belajar yang lebih giat,

bersemangat, tekun dan belajar juga dapat bertahan lebih lama, terutama bagi siswa

yang memiliki masalah.

Page 59: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

c. Motivasi berprestasi

Menurut Harrocks dalam Parwindo Agus Pertiwi (2004) mengatakan

“prestasi adalah kebutuhan psikoligis untuk memperoleh, mencapai, menerima,

menang dan sebagainya”. Saifudin Azwar (1987: 13) mendefinisikan “prestasi

sebagai hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar”. Apapun hasil yang

diproleh oleh siswa dalam pembelajaran itu merupakan prestasi, prestasi belajar tidak

hanya berupa kemampuan kognitif, tetapi juga afektif, dan psikomotor. Sekolah yang

menerapkan kurikulum berbasis kompetensi harus mempunyai dorongan dan harapan

yang tinggi untuk meningkatkan prestasi peserta didik dan sekolah. Perilaku ingin

berprestasi secara terus menerus harus menjadi kebiasaan hidup warga sekolah dalam

menjalankan tugasnya sehari-hari.

McClelland berpendapat, setiap orang memiliki tiga jenis kebutuhan dasar

yaitu, kebutuhan akan kekuasaan, kebutuhan untuk berafiliasi, dan kebutuhan

berprestasi. Kebutuhan akan kekuasaan terwujud dalam keinginan untuk

mempengaruhi orang lain. Kebutuhan berafiliasi tercermin dalam terwujudnya situasi

bersahabat dengan orang lain. Kebutuhan berprestasi terwujud dalam keberhasilan

melakukan tugas-tugas yang dibebankan. Jadi motivasi berprestasi adalah dorongan

mental yang menggerakkan dan mengarahkan individu untuk mencapai prestasi guna

memenuhi kebutuhan psikologisnya.

10. Prestasi Belajar

Pada umumnya hasil belajar dikelompokkan menjadi tiga ranah yaitu ranah

kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor, yang masing-masing dapat

Page 60: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

diklasifikasikan lagi. Menurut taksonomi Bloom dkk. Sebagaimana yang dikutip

Winkel (1996: 244-250) hasil belajar meliputi:

a. Ranah Kognitif (cognitive domain)

Meliputi enam tingkatan yaitu: Mengingat, berupa pengenalan dan

pengingatan kembali terhadap pengetahuan tentang fakta, istilah dan prinsip-prinsip

dalam bentuk yang dipelajari. Memahami, mencakup kemampuan mengerti tentang

isi pelajaran yang dipelajari tanpa menghubungakan dengan isi pelajaran lainnya.

Menerapkan, mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode

bekerja pada suatu kasus atau problem yang konkret dan baru. Menganalisis,

mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian

sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik.

Menilai, mencakup kemampuann untuk membentuk sesuatu pendapat mengenai

sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan pertanggungjawaban pendapat itu yang

berdasarkan kriteria tertentu. Mencipta, mencakup kemampuan untuk membentuk

suatu kesatuan atau pola baru.

b. Ranah Afektif (affective domain)

Meliputi lima tingkatan yaitu: Penerimaan, mencakup kepekaan akan

adanya suatu perangsang dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu.

Partisipasi, mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan berpartisipasi

dalam suatu kegiatan. Penilaian atau penentuan sikap, mencakup kemampuan untuk

memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian

itu. Organisasi, mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai

pedoman dan pegangan dalam kehidupan. Pembentukan pola hidup, mencakup

Page 61: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sedemikian rupa sehingga,

menjadi milik pribadi (internalisasi) dan menjadi pegangan nyata dan jelas dalam

mengatur kehidupannya sendiri.

11. Materi Pembelajaran

Prinsip-prinsip tentang suhu dan kalor telah ditemukan sekitar tahun 1600-

an. Pada saat itu, para ilmuan memiliki gagasan yang benar kalau kalor bergerak dari

unsur zat mikroskopik. Penelitian yang dilakukan oleh James Joule dan juga peneliti

yang lain pada tahun 1840-an meragukan tentang itu, dan akhirnya pada tahun 1850-

an diterima bahwa kalor adalah bagian dari energi. Hubungan antara kalor dan

energi sangat penting untuk pengembangan mesin uap air, dan pada tahun 1824 Sadi

Carnot telah mendapatkan ide tentang termodinamik dalam diskusinya tentang

efesiensi dari mesin yang ideal. Sekitar 1850 Rudolph Clausius dan William

Thomson (Kelvin) menyatakan hukum kedua dari hukum pertama total energi yang

terdapat dalam hukum kedua termodinamika. Hukum yang kedua secara alami

dirumuskan dalam dunia nyata kalau kalor tidak mengalir secara spontan dari bahan

yang lebih dingin ke bahan yang lebih panas. (http://www.wolframscience.com).

Materi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah suhu dan kalor, secara garis

besar materi suhu dan kalor teridiri dari; pemuaian benda, kalor, dan perpindahan

kalor.

a. Pemuaian Benda

Pemuaian adalah perubahan ukuran benda disebabkan oleh perubahan dari

molekul-molekul atom dalam objek. Rata-rata jarak antar atom 10-10 m. yang

disebabkan oleh naiknya suhu benda tersebut, atom mengalami osilasi dengan

Page 62: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

implitudo terbesar, hasilnya rata-rata bidang antara atom bertambah lebar hal ini

mengakibatkan pemuaian pada benda. Seingga koefesien pemuaian panjang dapat

ditulis

(2.1)

Eksperimen menunjukkan bahwa α memiliki perubahan yang kecil terhadap suhu.

Sehingga dapat disimpulkan persamaan 2.1 dapat ditulis

∆L = αLi∆T (2.2)

Tabel 2.1 Koefisien Muai Panjang Beberapa Zat Pada Suhu Kamar

Zat Koefisien muai panjang (K-1)

Aluminium 24 x 10-6

Kuningan 19 x 10-6

Tembaga 17 x 10-6

Gelas (ordinary) 9 x 10-6

Gelas (pyrex) 3,2 x 10-6

Timah hitam 29 x 10-6

Beton 12 x 10-6

Karena ukuran beruhan terhadap suhu, kemudian diikuti pada permukaan

dan perubahan volume. Perubahan volume sesuai dengan volume awal dan

perubahan suhu menurut hubungan

∆V = βVi∆T (2.3)

Dimana β adalah koefisien muai volume. Untuk benda padat koefesien muai volume

sama dengan 3α dengan asumsi koefisien muai panjang untuk benda padat sama

dalam semua arah. Kemudian untuk pemuaian luas memenuhi persamaan

Page 63: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

∆A = 2αAi∆T (2.4)

b. Kalor

Kalor bukan suatu zat melainkan bentuk energi, hal ini telah dibuktikan

melalui penelitian para ilmuan maupun peristiwa sederhanan di dalam kehidupan

sehari-hari. Tetapi perlu dibedakan antara energi dalam pada sebuah benda dengan

kalor. Energi dalam adalah semua energi dari system yang diasosiasikan dengan

komponen-komponen mikroskopik (atom dan molekul-molekul), yang dilihat dari

kerangka saat berhenti dengan resfec terhadap pusat masa benda. Sedangkan panas

didefinisikan sebagai perpindahan energi yang melewati sistem ketika ada perbedaan

suhu antara system tersebut. Kalor hanyalah salah satu bentuk energi maka satuannya

tidak berbeda dengan energi lainnya. Nilai tara kalor mekanik adalah 1 kalor = 4,184

J

1) Kapasitas Kalor dan Kalor Jenis

Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda bergantung pada tiga

variabel yaitu massa benda, perubahan suhu, dan jenis benda. Semakin besar massa

benda maka kalor yang diterima untuk didistribusikan guna menambah tenaga gerak

molekul atau atom menjadi lebih banyak. Jadi semakin besar massa benda maka

memerlukan lebih banyak kalor untuk menaikkan suhu bila dibandingkan dengan

benda bermassa kecil. Semakin besar perubahan suhu pada suatu benda maka akan

semakin besar kalor yang dilepaskan atau diserap oleh benda tersebut. Kemudian

untuk jenis benda, masing-masing benda memiliki massa jenis tertentu sehingga

jumlah atom atau molekul gramnya juga berbeda. Maka dapat dikatakan setiap benda

memiliki karakteristik yang khas berkaitan dengan kalor yang diserap atau

Page 64: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

dilepaskannya. Data tentang kalor jenis beberapa benda dapat dilihat pada table

berikut.

Tabel 2.2 Kalor Jenis Beberapa Jenis Benda

Jenis benda Kalor jenis benda (J/kg0C)

Air murni 4200

Air laut 3900

Methane 2500

Es 2100

Aluminium 900

Granit 800

Gelas 700

Baja 500

Tembaga 400

Air raksa 150

Tabel tersebut memperlihatkan bahwa air murni memiliki kalor jenis paling

besar dibandingkan dengan bahan lainnya. Sifat demikian menyebabkan air murni

paling lambat naik suhunya bila dipanaskan dan sekaligus paling lambat turun

suhunya bila didinginkan dibandingkan dengan bahan lainnya.

Zat-zat membutuhkan banyak kalor yang berbeda satu sama lain untuk

setiap kenaikan suhunya tertentu. Banyaknya energi/kalor yang dibutuhkan oleh

benda untuk menaikkan suhunya sebesar 1 0C disebut kapasitas kalor C, dari dari

definisi tersebut dapat ditulis hubungan

Q = C∆T (2.5)

Kapasitas kalor persatuan massa sebuah benda disebut sebagai kalor jenis

adalah karakteristik bahan yang tersusun dalam benda tersebut.

Page 65: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

(2.6)

Setiap benda memiliki kalor jenis yang khas. Kalor jenis setiap benda

bersifat konstan. Jika suhu dinaikkan pada massa tertentu maka kalor juga akan naik

hingga nilai tertentu. Hasil bagi antara jumlah kalor terhadap massa dan perubahan

suhu akan menghasilkan sebuah nilai konstan yaitu kalor jenis.

2) Kalor Laten

Bila panas diberikan pada suatu zat pada tekanan konstan maka biasanya

akan menaikkan suhu benda. Namun kadang-kadang zat dapat menyerap panas

dalam jumlah yang besar tanpa mengalami perubahan suhu. Ini terjadi selama

perubahan fase, artinya ketika kondisi fisis zat itu berubah dari satu wujud menjadi

wujud lain. Sejumlah kalor dibutuhkan untuk mengubah fase zat tertentu, kalor yang

dibutuhkan untuk mencairkan zat bermassa m adalah

Q = mL (2.7)

Dengan L adalah kalor laten pelebur zat tersebut atau biasa disebut kalor

lebur. Kalor yang dibutuhkan pada perubahan fase dari padat menjadi cair sebanding

dengan massa benda dan kalor lebur benda tersebut. Sedangkan untuk perubahan

fase dari cair menjadi gas kalor yang dibutuhkan adalah

Q = mU (2.8)

Dengan U adalah kalor laten penguapan atau disebut kalor uap. Persamaan

tersebut menunjukkan bahwa kalor yang dibutuhkan untuk merubah fase cair

menjadi gas berbanding lurus dengan massa dan perubahan suhu.

Page 66: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

3) Perpindahan Kalor

Perpindahan kalor dapat melalui tiga cara. Pertama dengan konduksi,

merupakan peripindahan kalor tanpa diikuti perpindahan partikel penghantarnya.

Pada peristiwa ini tenaga termal, dalam bentuk kalor dipindahkan dari tempat

bersuhu tinggi ke tempat bersuhu rendah. Karena adanya tambahan kalor maka

molekul atau atom penyususn bahan logam di tempat yang lebih dingin gerak

getarannya bertambah cepat.

Berdasarkan kemampuan menghantar kalor, benda dibagi mejadi dua yaitu

konduktor dan isolator. Konduktor adalah bahan yang baik menghantarkan panas,

sedangkan isolator merupakan benda yang sukar menghantarkan panas. Adapun gas

merupakan konduktor yang lebih buruk dibandingkan air atau zat cair lainnya. Zat

padat memiliki konduktivitas terbesar.

Cara perpindahan kedua adalah konveksi, konveksi terjadi pada zat cair dan

gas yang ditandai oleh adanya lacak molekul pembawa kalor. Zat cair ataupun gas

pada massa tetap, bila suhunya naik menyebabkan volume gas itu bertambah, dan hal

ini menyebabkan massa jenisnya berkurang.

Cara ketiga adalah radiasi, merupakan perpindahan kalor tanpa zat

perantara. Laju radiasi ditemukan oleh Josef Stefan pada 1979 dan diturunkan secara

teorites oleh Ludwing Boltzmann sehingga dinamakan hukum Stefan Boltzmann.

P = eσAT4 (2.9)

Laju radiasi berbanding lurus dengan luas benda, emisivitas, konstanta Boltzmann

dan pangkat empat temperatur.

Page 67: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Bila radiasi jatuh pada benda tak tembus cahaya sebagian radiasi

dipancarkan dan sebagian diserap. Benda berwarna terang memantulkan sebagian

besar radiasi tampak, sedangkan benda gelap menyerap sebagian besar daripadanya.

Jika sebuah benda memancarkan radiasi yang lebih banyak daripada yang diserapnya

maka benda menjadi dingin sementara sekitarnya menjadi panas. Jika benda

menyerap lebih banyak daripada yang dipancarkannya maka benda menjadi panas

dan sekitarnya menjadi dingin. Sebuah benda yang menyerap semua radiasi yang

datang padanya mempunyai emisivitas sama dengan 1 dan dinamakan benda hitam.

Sebuah benda hitam juga merupakan radiator idel.

Konsep benda hitam sebagai radiator idel penting, karena ciri radiasi yang

dipancarkan oleh benda semacam itu dapat dihitung secara teoritis. Pendekatan

praktis benda hitam idel yang paling baik adalah lubang kecil yang menuju sebuah

rongga. Radiasi yang jatuh pada lubang mempunyai kemungkinan yang kecil untuk

dipantulkan kembali keluar dari lubang sebelum ia diserap oleh dinding rongga. Jadi

radiasi yang dipancarkan lewat lubang adalah ciri temperature tersebut.

B. Penelitian yang Relevan

Sebagai bahan perbandingan, perlu dikemukakan penelitian-penelitian

terdahulu yang ada hubugannya dan sekaligus sebagai pendukung dari penelitian

yang akan dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh Teguh Ernawan, 2009. Dengan

judul “Pembelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Menggunakan Media

Animasi dan 2 Dimensi Ditinjau Dari Kemampuan Tingkat Berpikir Dan Gaya

Belajar Siswa”. (penelitian pada siswa kelas VIII semester 2 SMPN 1 Ngraho

Kabupaten Bojonegoro, tahun pelajaran 2008/2009). Dari penelitian yang dilakukan

Page 68: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

prestasi belajar siswa menggunakan media animasi lebih baik dari prestasi belajar

siswa menggunakan media 2 dimensi. Penelitian di atas memiliki kesamaan dengan

penelitian yang dilakukan yaitu sama-sama menggunakan media pembelajaran

animasi dan pada salah satu variabel moderatornya yaitu gaya belajar. Sedangkan

perbedaannya pada penelitian ini menggunakan model pembelajaran CTL, media

pembanding KIT IPA, salah satu variabel moderatornya adalah motivasi berprestasi,

dan subjek penelitian tingkat SMA.

Penelitian yang dilakukan oleh Nicolaus Dolly Simon Kusdwiutomo dengan

judul “pengaruh pembelajaran fisika dengan media powerpoint disertai animasi dan

modul dilengkapi alat peraga terhadap prestasi belajar fisika ditinjau dari kreativitas

siswa” (studi kasus konsep gerak melingkar pada siswa kelas X semester I di SMA

Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran 2006/2007). Dari penelitian yang dilakukan

diperoleh prestasi belajar siswa menggunakan media powerpoint disertai animasi

lebih baik dari prestasi belajar siswa menggunakan modul dilengkapi alat peraga.

Penelitian ini memiliki kesamaan dalam hal media pembelajaran, hanya saja

penelitian ini mengikuti pola-pola CTL dengan mengukur gaya belajar dan motivasi

berprestasi siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Kasinem dengan judul “pembelajaran

kuantum dengan motode animasi dan diskusi ditinjau dari gaya belajar siswa” (studi

kasus pembelajaran fisika kelas IX SMP Negeri 6 Ngawi pada materi tata surya

semester 2 tahun pelajran 2008/2009). Dari penelitian yang dilakukan, prestasi

belajar siswa dengan metode animasi lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar

siswa dengan metode diskusi. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang

Page 69: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

dilakukan adalah salah satunya menggunakan media pembelajaran animasi dan

tinjauan variabel moderatornya yaitu gaya belajar. Sedangkan perbedaannya pada

model CTL, media pembanding yaitu KIT IPA, motivasi berprestasi, dan subjek

penelitian tingkat SMA.

Penelitian yang dilakukan oleh Hardiati dengan judul “penggunaan media

animasi simulasi komputer dan modul LKS ditinjau dari motivasi berprestasi dan

kemampuan awal siswa dalam pembelajaran fisika” (studi kasus pada siswa kelas 3

IPA SMA Negeri 4 Surakarta pada materi getaran harmonis semester 1 tahun

pelajaran 2003/2004). Dari penelitian yang dilakukan, prestasi siswa dengan

pembelajaran animasi simulsi komputer lebih baik dari prestasi belajar siswa dengan

pembelajaran menggunakan modul LKS. Persamaan penelitian ini dengan penelitian

yang dilakukan adalah penggunaan media pembelajaran animasi dan pada salah satu

variabel moderatornya yaitu motivasi berprestasi. Sedangkan perbedaannya pada

media pembanding KIT IPA, dan salah satu variabel moderatornya yaitu motivasi

berprestasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Berta Wikara dengan judul “Pembelajaran

bilologi melalui media komik dan animasi ditinjau dari kemampuan verbal dan

kreativitas siswa” (studi kasus materi peredaran darah manusia pada siswa kelas XI

SMA Negeri 1 Mojolaban Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010). Dari

penelitian yang dilakukan, prestasi belajar siswa lebih baik dengan menggunakan

media animasi daripada menggunakan media komik. Penelitian tersebut memiliki

kesamaan dengan penelitian yang dilakukan yaitu pada media pembelajaran animasi,

sedangkan perbedaannya pada media komik dan tinjauan variabel moderatornya.

Page 70: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Penelitian ini menggunakan media pembanding KIT IPA dan variabel moderatornya

adalah gaya belajar dan motivasi berprestasi. Penggunaan media animasi dalam

pembelajaran perlu di terapkan dan dibenahi kekurangannya, agar lebih menambah

pengalaman belajar bagi siswa.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran merupakan interaksi antara guru dengan siswa, yang menuntut

keterlibatan siswa secara aktif dan dominan. Untuk membuat siswa aktif dalam

proses belajar mengajar guru harus mampu membuat perangkat pembelajaran yang

menekankan siswa untuk melakukan pembelajaran sendiri. Dengan belajar mandiri,

siswa berinteraksi secara langsung terhadap lingkungannya. Sehingga diharapkan

siswa dapat menemukan dan mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Realita di

lapangan tidak sepenuhnya demikian, guru masih lebih nyaman menggunakan

metode ceramah dengan alasan materi lebih cepat tersampaikan dan dapat memonitor

siswa secara leluasa. Hal ini sudah membudaya dilingkup pendidikan, terutama di

sekolah tempat dilakukan penelitian. Dalam penelitian ini, dicoba pembelajaran yang

lebih menekankan peran aktif siswa yaitu melalui model CTL menggunakan media

pembelajaran animasi dan KIT IPA dilihat dari gaya belajar dan motivasi berprestasi

siswa. Untuk itu ada beberapa kerangka berpikir dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Peranan pembelajaran fisika dengan CTL melalui media pembelajaran animasi

dan KIT IPA terhadap prestasi belajar.

Pembelajaran berdasarkan kontekstual adalah pembelajaran yang

memungkinkan siswa TK sampai SMA untuk menguatkan, memperluas, dan

menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademik mereka dalam berbagai macam

Page 71: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

tatanan dalam sekolah dan luar sekolah agar dapat memecahkan masalah-masalah

dunia nyata atau masalah-masalah yang disimulasikan. dengan belajar sesuai sintak

yang ada dalam CTL siswa lebih berperan aktif dalam mencari dan menemukan

konsep pembelajaran yang dilakukan, disamping itu siswa diharapkan mampu

mengaitkan pengalaman-pengalaman sehari-hari dengan konsep yang ia temukan

dalam pembelajaran sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.

Materi pembelajaran yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah suhu dan

kalor, penerapan konsep-konsep suhu dan kalor sering dilihat bahkan dilakukan oleh

siswa dalam kehidupan. Untuk lebih mudah memahami secara detail aplikasi-

aplikasi konsep suhu dan kalor digunakan media pembelajaran animasi dan KIT IPA

sebagai alat bantu. Dari uraian di atas dapat diduga prestasi belajar siswa akan lebih

baik jika menggunakan model CTL melalui media pembelajaran animasi dan KIT

IPA.

2. Peranan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.

Siswa memiliki perbedaan dalam menyerap dan mengelola informasi yang

disampaikan oleh guru, perbedaan inilah yang disebut gaya belajar. Gaya belajar

adalah cara seseorang untuk lebih mudah menangkap dan mengelola informasi.

Berdasarkan penelitian, gaya belajar siswa terindikasi dalam tiga kategori yaitu: gaya

belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik. Pelajar visual baik

belajar dengan melihat gambar, grafik, slides, demonstrasi, film dan lain-lain. Pelajar

auditori senang belajar melalui mendengarkan orang lain berbicara dan

mendengarkan rekaman suara. Pelajar kinestetik, pelajar yang paling baik belajar

melalui sentuhan dan gerakan. Media animasi dapat memberikan manfaat yang

Page 72: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

besar terhadap pelajar visual dan KIT IPA dapat memberikan manfaat yang besar

terhadap pelajar kinestetik. Dengan demikian dapat diduga gaya belajar memiliki

pengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

3. Peranan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa.

Motivasi sangat dibutuhkan untuk menimbulkan semangat yang tinggi dalam

belajar. Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang terdapat dalam diri

seseorang untuk melakukan aktifitas tertentu demi mencapai tujuan tertentu.

Motivasi yang tinggi akan membuat belajar semakin bersemangat, penampilan,

pemaknaan, dan ketekunan dalam berolahraga. Berdasarkan definisi di atas

seseorang akan lebih maksimal dalam belajarnya ketika mimiliki motivasi yang

tinggi.

Semangat kompetisi harus selalu ditumbuhkan dalam diri siswa agar timbul

obsesi untuk menjadi yang terbaik. Dengan demikian siswa selalu memanfaatkan

waktunya untuk belajar, karena ia menyadari bahwa dirinya dalam kompetisi. Jika

semangat kompetisi sudah ada dalam diri siswa maka motivasi berprestasi dengan

sendirinya tumbuh dan menjadi karakter pada siswa. Dengan demikian dapat diduga

bahwa, siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan memperoleh prestasi

belajar yang lebih baik dari siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah.

4. Interaksi antara media pembelajaran dengan gaya belajar siswa terhadap prestasi

belajar siswa.

Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah animasi dan

KIT IPA. Media animasi akan menampilkan pembelajaran dalam bentuk gerakan-

gerakan, video, film, grafik dan warna-wanra. Pada media pembelajaran animasi

Page 73: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

siswa ditutut untuk memaksimalkan fungsi idra penglihatan yang dimiliki dalam

memperoleh serta mengolah informasi tentang konsep-konsep materi pembelajaran

yang dilakukan. Sedangkan KIT IPA dapat digunakan oleh siswa untuk merancang

percobaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran, sehingga dituntut

kemampuan siswa untuk merangkai dan mengamati proses-proses dalam percobaan

untuk mendapatkan informasi tentang konsep-konsep materi pembelajaran yang

dilakukan. Dari uraian tersebut, diduga ada interaksi antara media pembelajaran

dengan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa.

5. Interaksi antara media pembelajaran dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi

belajar siswa.

Proses belajar mengajar yang baik adalah pembelajaran yang melibatkan

peran aktif siswa. Salah satu tujuan penggunaan media pembelajaran animasi dan

KIT IPA adalah untuk meningkatkan peran serta siswa dalam proses pembelajaran.

Dalam pembelajaran suhu dan kalor dengan CTL menggunakan media pembelajaran

animasi dan KIT IPA, motivasi berprestasi siswa akan terangsang karena disajikan

dalam bentuk yang menarik dan melibatkan peran aktif siswa. Siswa yang memiliki

motivasi berprestasi tinggi akan berusaha memahami konsep-konsep materi

pembelajaran melalui media yang sudah disediakan, dan sebaliknya siswa yang

memiliki motivasi berprestasi rendah akan menggunakan media hanya sebagai media

pembelajaran biasa. Dari uraian tersebut diduga ada interaksi antara media

pembelajaran dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa.

Page 74: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

6. Interaksi antara gaya belajar siswa dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi

belajar siswa.

Gaya belajar dan motivasi berprestasi merupakan faktor internal siswa. Gaya

belajar merupakan cara seseorang untuk menerima dan mengolah informasi dengan

lebih baik, sedangkan motivasi berprestasi merupakan dorongan dalam diri siswa

untuk menjadi yang terbaik diantara yang lain. Kedua faktor tersebut memiliki arti

yang penting dalam proses pembelajaran. Siswa akan lebih mudah memahami materi

pelajaran jika belajar sesuai gaya belajarnya sendiri ketika memiliki motivasi yang

tinggi. Dan sebalikanya, siswa akan lebih susah memahami materi pelajaran ketika

memiliki motivasi yang rendah serta materi pembelajaran tidak disampaikan sesuai

gaya belajar dimiliki. Dengan demikian diduga ada interaksi antara gaya belajar

dengan motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi belajar siswa.

7. Interaksi antara media pembelajaran animasi dan KIT IPA, gaya belajar dan

motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa.

Berdasarkan karakteristik materi suhu dan kalor yang dipelajari melalui

tahapan sintak dalam CTL dengan menggunakan media pembelajaran animasi dan

KIT IPA diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, apalagi didukung

oleh motivasi berprestasi yang tinggi serta gaya belajar yang sesuai dengan media

pembelajaran.

Dari uraian di atas dapat diduga bahwa siswa-siswa yang memiliki gaya

belajar visual maupun kinestetik dan bermotivasi prestasi tinggi akan memperoleh

prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan yang memiliki gaya belajar

visual maupun kinestetik tetapi bermotivasi prestasi rendah, baik pada pembelajaran

Page 75: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

CTL melalui media pembelajaran animasi maupun CTL melalui KIT IPA. Dengan

demikian dimungkinkan adanya interaksi antara pembelajaran dengan CTL melalui

media pembelajaran animasi dan KIT IPA dengan gaya belajar dan motivasi

berprestasi terhadap prestasi belajar siswa.

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah disampaikan maka

hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran animasi dan KIT IPA

terhadap prestasi belajar siswa.

2. Terdapat pengaruh gaya belajar visual dan kinestetik terhadap prestasi belajar

siswa.

3. Terdapat pengaruh motivasi berprestasi tinggi dan rendah terhadap prestasi

belajar siswa.

4. Terdapat interaksi antara media pembelajaran animasi dan KIT IPA dengan gaya

belajar terhadap prestasi belajar siswa.

5. Terdapat interaksi antara media pembelajaran animasi dan KIT IPA dengan

motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa.

6. Terdapat interaksi antara gaya belajar dengan motivasi berprestasi terhadap

prestasi belajar siswa.

7. Terdapat interaksi antara media pembelajaran animasi dan KIT IPA, gaya belajar

dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa.

Page 76: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Masbagik Kecamatan

Masbagik Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat (NTB).

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011,

dengan jadwal kegitan sebagai berikut;

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Tahun

2010 2011No Kegiatan

Juli Sep Okt Nov Des Jan Feb Mrt Apr

1 Pengajuan judul √

2 Penyusunan usulanpenelitian

3 Seminar usulanpenelitian

4 Pembuatan media √ √

5 Perizinan penelitian √

6 Uji coba instrumen √

6 Pengambilan data √

7 Analisis data √

8 Penyusunan laporan √ √

Page 77: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1

Masbagik Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat

Tahun Pelajaran 2010/2011, yang terdiri dari 7 kelas dengan jumlah siswa 240 orang.

2. Sampel

Berdasarkan informasi dari kepala sekolah SMA Negeri 1 Masbagik,

pendistribusian siswa kelas X pada masing-masing kelas dilakukan secara acak,

artinya tidak berdasarkan peringkat atau nilai UN SLTP. Dengan demikian ketujuh

kelas dari populasi memiliki kesamaan kemampuan dalam pembelajaran, selanjutnya

guru fisika kelas X juga memberikan pernyataan terkait dengan hal tersebut

”kemampuan belajar fisika semua kelas X relatif sama hal ini ditunjukkan dari hasil

evaluasi semester ganjil mata pelajaran fisika”. Berdasarkan keterangan dari kepala

sekolah dan guru fisika SMA Negeri 1 Masbagik, maka teknik pengambilan sampel

yang digunakan adalah cluster random sampling (acak sederhana) yaitu dengan cara

melakukan pengundian dari populasi yang telah ditetapkan dan diambil hanya dua

kelas sebagai sampel penelitian. Dari pengundian yang dilakukan, terpilih kelas X6

dan kelas X7 . kelas X6 selanjutnya disebut kelas eksperimen I diberi pembelajaran

dengan CTL melalui media animasi, dan kelas X7 selanjutnya disebut kelas

eksperimen II diberi pembelajaran dengan CTL melalui media KIT IPA.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

semu (quasi experiment) yang melibatkan satu atau lebih kelompok eksperimen.

Page 78: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Metode ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat

dengan cara menggunakan satu atau lebih perlakuan kepada satu atau lebih kelompok

eksperimen. Penelitian ini menggunakan dua kelompokk eksperimen, yaitu

kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Kedua kelompok tersebut

diasumsikan sama dalam segala segi yang relevan dan hanya berbeda dalam

pemberian perlakuan mengajar tetapi tetap seimbang. Kelompok eksperimen I diberi

perlakuan dengan media animasi sedangkan kelompok eksperimen II diberi

perlakuan dengan KIT IPA. Hasil dari kedua kelompok tersebut dikaji dan

dibandingkan mana yang lebih baik dan tepat dari penggunaan kedua media dalam

pembelajaran fisika pada materi suhu dan kalor.

D. Variabel dan Rancangan Penelitian

1. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) variabel yaitu variabel bebas, variabel

moderator, dan variabel terikat.

a. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah implementasi CTL dalam

pembelajaran fisika menggunakan media, dimana variabel bebas dibedakan menjadi

dua yaitu CTL dalam pembelajaran fisika menggunakan media animasi dan CTL

dalam pembelajaran fisika menggunakan KIT IPA.

1) Definisi Operasional

Pembelajaran fisika dengan CTL melalui media animasi adalah

pembelajaran fisika yang mengikuti pola-pola CTL dengan gerakan-gerakan

menggunakan bantuan komputer. Pembelajaran fisika dengan CTL melalui KIT IPA

Page 79: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

adalah pembelajaran fisika mengikuti pola-pola CTL menggunakan alat-alat

praktikum IPA yang dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.

2) Indikator

Perlakuan pembelajaran pada kelas eksperimen I dengan CTL menggunakan

media animasi. Perlakuan pembelajaran pada kelas eksperimen II dengan CTL

menggunakan KIT IPA.

3) Skala pengukuran: nominal

4) Simbol

Implementasi CTL dalam pembelajaran fisika menggunakan media sebagai

variabel bebas diberi simbol A, untuk CTL menggunakan animasi diberi simbol A1

dan CTL menggunakan KIT IPA diberi simbol A2.

b. Variabel Moderator

Variabel moderator dalam penelitian ini adalah gaya belajar dan motivasi

berprestasi siswa. Dalam penelitian ini gaya belajar hanya dibedakan menjadi dua

kategori saja yaitu gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik, sedangkan

motivasi berprestasi diketegorikan menjadi dua yaitu motivasi berprestasi tinggi dan

motivasi berprestasi rendah.

1) Definisi Operasional

Gaya belajar adalah suatu cara seseorang dalam menyerap dan mengolah

informasi. Dengan mengetahui gaya belajar seseorang maka akan lebih memudahkan

untuk berkomunikasi dengan orang tersebut.

Motivasi berprestasi adalah dorongan mental yang menggerakkan dan

mengarahkan seseorang untuk mencapai prestasi guna memenuhi kebutuhan

Page 80: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

psikologisnya. Keadaan seperti ini harus ditumbuh kembangkan pada diri siswa agar

selalu bersemangat dalam proses belajarnya.

2) Indikator

Untuk mengetahui gaya belajar siswa, diperoleh dari skor angket gaya

belajar dan kategori motivasi berdasarkan skor angket motivasi berprestasi siswa.

3) Skala pengukuran: ordinal

4) Simbol

Variabel moderator untuk gaya belajar diberi simbol B, dengan rincian gaya

belajar visual B1, gaya belajar kinestetik B2. Sedangkan variabel moderator untuk

motivasi berprestasi diberi simbol C1 dan motivasi berprestasi rendah C2.

c. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui

besarnya pengaruh dari variabel lain. Variabel terikat dipengaruhi oleh variabel

bebas dan variabel moderator. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi

belajar fisika.

1) Definisi Operasional

Prestasi belajar fisika adalah hasil belajar yang diperoleh siswa setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh guru.

2) Indikator

Prestasi belajar sebagai hasil yang dicapai oleh siswa dinyatakan dalam

bentuk nilai. Skor diambil dari tes akhir prestasi belajar dan ketika pembelajaran

berlangsung. Hasil belajar atau prestasi belajar yang diukur hanya pada aspek

kognitif dan aspek afektif saja.

Page 81: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

3) Skala pengukuran: Interval

4) Simbol

Prestasi belajar sebagai variabel terika diberi simbol: Ai Bj Ck dalam hal ini

i, j, dan k adalah bilangan bulat atau i = j = k = 1, 2, 3….

2. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu, yang bertujuan untuk

mengetahui perbedaan pengaruh antara pembelajaran CTL menggunakan media

animasi dengan pembelajaran CTL menggunakan KIT IPA terhadap prestasi belajar

fisika dengan memperhatikan gaya belajar dan motivasi berprestasi siswa pada

materi suhu dan kalor.

Sebagaimana yang telah disebutkan di atas bahwa terdapat variabel-variabel

penelitian yang diduga mempengaruhi prestasi belajar fisika, variabel-variabel

tersebut adalah implementasi CTL dalam pembelajaran fisika menggunakan media

animasi dan KIT IPA, gaya belajar siswa, dan motivasi berprestasi. Berdasarkan

variabel-variabel yang telah disebutkan, maka dalam penelitian ini digunakan

rancangan faktorial 2 x 2 x 2, seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian

CTLAnimasi

(A1)KIT IPA

(A2)Visual (B1)Gaya Belajar

(B) Kinestetik (B2)

Tinggi (C1)

MoivasiBerprestasi

(C) Rendah(C2)

Page 82: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

E. Teknik Pengambilan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah

penelitian. Dengan adanya data yang terkumpul peneliti bisa menyimpulkan hasil

penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan dalam

pengumpulan data adalah metode angket, observasi dan tes.

1. Metode Angket

Metode angket digunakan untuk mengetahui gaya belajar dan motivasi

berprestasi siswa. Dengan didapatkannya skor angket yang telah diisi oleh siswa,

maka akan diketahui gaya belajar dan tingkat motivasi berprestasi siswa.

2. Metode Observasi

Metode observasi digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

ranah afektif. Hal ini dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung.

3. Metode Tes

Tes adalah sederetan pernyataan atau latihan yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat, dan

sebagainya. Dalam penelitian ini metode tes digunakan untuk mendapatkan

informasi tentang kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran fisika.

F. Instrumen Penelitian

Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka instrumen penelitian ini

terdiri dari:

1. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran

a. Rencara Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun dengan mengacu pada

silabus dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku yaitu Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP).

Page 83: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

b. Media animasi sebagai media pembelajaran yang dibuat sendiri oleh peneliti.

Media ini berisi materi pembelajaran yang digunakan oleh siswa dalam proses

belajar mengajar.

c. KIT IPA sebagai media pembelajaran yang sudah tersedia dalam boks KIT.

Media ini berisi alat-alat fisika yang digunakan oleh siswa dalam pembelajaran.

d. Lembar kerja siswa yang dibuat oleh peneliti, LKS ini dirancang sesuai dengan

percobaan/pengamatan yang dilakukan siswa.

2. Instrumen Pengambilan Data

a. Instrumen Gaya Belajar

Untuk memperoleh data tentang gaya belajar siswa, maka digunakan angket

gaya belajar. Jumlah pernyataan/soal sebanyak 50 butir item dengan 4 alternatif

jawaban. Angket gaya belajar terdiri dari pernyataan/soal positif dan negatif,

penskoran untuk masing-masing penyataan yaitu; pernyataan positif, Selalu = 4,

Sering = 3, Jarang = 2, dan tidak pernah = 1, sedangkan untuk pernyataan negatif

yaitu; Selalu = 1, Sering = 2, Jarang = 3, dan tidak pernah = 4. Kisi-kisi dan soal

angket gaya belajar dapat dilihat pada lampiran 08 dan 09

b. Instrumen Motivasi Berprestasi

Untuk memperoleh informasi mengenai motivasi berprestasi siswa, maka

digunakan angket motivasi berprestasi yang terdiri dari 40 butir item pernyataan/soal

dengan 4 alternatif jawaban. Angket motivasi berprestasi terdiri dari pernyataan/soal

positif dan negatif, penskoran untuk masing-masing penyataan yaitu; pernyataan

positif, Selalu = 4, Sering = 3, Jarang = 2, dan tidak pernah = 1, sedangkan untuk

Page 84: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

pernyataan negatif yaitu; Selalu = 1, Sering = 2, Jarang = 3, dan tidak pernah = 4.

Kisi-kisi dan soal angket motivasi berprestasi dapat dilihat pada lampiran 10 dan 11

c. Instrumen Tes Prestasi Belajar

Tes prestasi belajar digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tes ini

terdiri dari 35 soal pilihan ganda dengan 5 alternatif jawaban. Kisi-kisi dan soal tes

prestasi belajar dapat dilihat pada lampiran 06 dan 07.

Sebelum instrumen digunakan perlu diuji cobakan terlebih dahulu, hal ini

bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut layak dugunakan atau tidak.

Untuk instrumen gaya belajar dan motivasi berprestasi yang diuji adalah validitas

dan reliabilitas, sedangkan untuk instrumen tes prestasi belajar siswa yang diuji

adalah validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan derajat kesukaran.

G. Uji Coba Isntrumen Pangambilan Data

1. Uji Validitas

a. Validitas Isi

Validitas isi dimaksudkan untuk mengecek atau menverifikasi kelayakan

isi (content) dari instrumen, sehingga tidak menimbulkan kerancuan dalam

pemaknaan dan pelaksanaan. Validitas isi dilakukan oleh dosen yang memiliki

kompetensi dibidangnya, semua instrumen akan dilakukan validitas isi sebelum

dilakukan validitas item soal.

b. Validitas Item

Suatu instrumen dikatakan memenuhi kriteria validitasnya atau dengan

kata lain mempunyai validitas tinggi, apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi

ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan tujuan dilakukannya

Page 85: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

pengukuran. Untuk menguji validitas item instrumen digunakan rumus korelasi

product moment, korelasi yang dimaksud adalah korelasi antara skor item soal

dengan skor total. Rumusnya sebagai berikut

(3.1)

Dengan (Suharsimi Arikunto, 1995 : 69)

X = skor item

Y = skor total

N = cacah subject

rxy = angka validitas item

Tabel 3.3 Klasifikasi Validitas Item

Nilai rxy Kualifikasi

0,91 – 1,00 Sangat tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

Negative – 0,20 Sangat rendah

Pengolahan data dilakukan dengan bantuan Ms excel, setelah dilakukan pengolahan

data hasil uji coba instrumen gaya belajar, motivasi berprestasi dan tes prestasi

belajar diperoleh kesimpulan sebagai berikut

Tabel 3.4 Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen

No Jenis Instrumen Jumlah Item Valid (item) Tidak valid (item)

1 Gaya Belajar 50 47 3

2 Motivasi Berprestasi 40 36 4

Page 86: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

3 Tes Prestasi Belajar 35 20 15Dari tabel 3.4 terlihat bahwa, instrumen gaya belajar dengan jumlah

pertanyaan/soal 50 item yang tidak valid hanya 3 item yaitu nomor: 41,45, dan 48.

Ketiga item tersebut diperbaiki sehingga layak digunakan untuk mengambil data

penelitian. Untuk instrumen motivasi berprestasi dengan jumlah pertanyaan/soal 40

item yang tidak valid hanya 4 item yaitu nomor: 32, 36, 38, dan 40. Keempat item

tersebut diperbaiki sehingga layak digunakan mengambil data peneltian. Untuk

instrumen prestasi belajar dengan jumlah 35 item, yang tidak valid berjumlah 15

item, yaitu nomor: 1, 3, 5, 7, 8, 11, 14, 17, 18, 19, 23, 26, 29, 30, dan 35. Dari

kelimabelas soal tersebut, hanya diambil lima soal untuk memenuhi proporsi

beberapa indikator yang telah ditetapkan. Soal yang diambil yaitu nomor: 3, 8, 11,

18, dan 35, kelima soal tersebut diperbaiki sehingga layak digunakan.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui instrumen tersebut dapat

memberikan hasil pengukuran yang dapat dipercaya atau tetap. Rumus yang

digunakan untuk menguji reliabilitas tes prestasi belajar adalah rumus kuder-

richardson (KR-20).

(3.2)

Dengan

r11 = reliabilitas

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

Page 87: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = banyaknya item, dan s = standar deviasi

Sedangkn rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas angket gaya

belajar dan motivasi berprestasi adalah rumus Alpha Cronbach’s sebagai berikut.

(3.3)

Dengan (Suharsimi Arikunto, 1995 : 106)

r11 = reliabilitas instrumen

n = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

= jumlah varian butir

= varian total

Indek korelasi yang merupakan interpretasi terhadap koefisien korelasi (nilai

r) dapat diklasifikasikan sebagai berikut

Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi

Nilai r Interfretasi

0,91 – 1,00 Sangat tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

Negative – 0,20 Sangat rendah

Page 88: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Pengolahan data dilakukan dengan bantuan Ms excel, setelah dilakukan pengolahan

data hasil uji coba instrumen gaya belajar, motivasi berprestasi dan tes prestasi

belajar diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

Tabel 3.6 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

No Jenis Instrumen Jumlah Item Indek Reliabilitas Kriteria

1 Gaya Belajar 50 0,959 Sangat tinggi

2 Motivasi Berprestasi 40 0,903 Tinggi

3 Tes Prestasi Belajar 35 0,746 Tinggi

Hasil pengolahan pada masing-masing instrumen menunjukkan r11 > rtabel,

dengan demikian instrumen gaya belajar, motivasi berprestasi, dan tes prestasi

belajar dinyatakan reliabel. Tingkat reliabilita masing-masing instrumen ditunjukkan

pada tabel 3.6 di atas.

3. Uji Daya Pembeda

Daya pembeda item adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.

Rumus yang digunakan untuk uji daya pembeda adalah

(3.4)

Dimana:

DP = daya pembeda

JA = Banyaknya peserta kelas atas

Page 89: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

JB = banyaknya peserta kelas bawah

BA = Banyaknya peserta kelas atas yang menjawab soal dengan benar

BB = Banyaknya peserta kelas bawah yang menjawab soal dengan benar

Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda Soal

Nilai Daya Beda Kriteria

0,70 - 1,00 Baik sekali

0,40 - 0,70 Baik

0,20 - 0,40 Cukup

0,00 - 0,20 Jelek

Setelah dilakukan pengolahan data hasil uji coba instrumen untuk tes

prestasi belajar diperoleh kesimpulan seperti ditunjukkan pada tabel 3.8. Klasifikasi

daya pembeda soal dilakukan berdasarkan tabel 3.7, rangkuman hasil uji daya

pembeda disajikan sebagai berikut.

Tabel 3.8 Item Soal Pengambilan Data Berdasarkan Penghitungan Daya Pembeda

No Kriteria Jumlah soal Nomor soal

1 Baik 4 2, 12, 22, 32

2 Cukup 13 4, 6, 8, 9, 10, 21, 24, 25, 27, 28, 31, 33, 34

3 Jelek 8 3, 11, 13, 15, 16, 18, 20, 35

Semua item pada tabel 3.8 digunakan untuk mengambil data, dari 14 soal

kategori cukup hanya 1 soal tidak dipakai karena tidak valid yaitu soal nomor 5, dan

dari 17 soal kategori jelek, 9 soal tidak dipakai karena tidak valid yaitu nomor: 1, 7,

Page 90: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

14, 17, 19, 23, 26, 29, dan 30. Adapun soal nomor 3, 11, 18, dan 35 walaupun tidak

valid tetap dipakai, karena untuk memenuhi proporsi indikator, soal tersebut

diperbaiki menjadi cukup sehingga layak digunakan.

4. Uji Derajat Kesukaran

Tingkat kesukaran soal dapat ditunjukkan dengan indeks kesukaran yaitu

bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Indeks kesukaran

adalah bilangan yang merupakan hasil perbandingan antara jawaban benar yang

diperoleh dengan jawaban benar yang seharusnya diperoleh dari suatu item soal.

Derajat kesukaran dihitung dengan rumus:

(3.5)

dengan

DK = derajat kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab dengan benar

Js = jumlah seluruh peserta tes

Tabel 3.9 Klasifikasi Indeks Kesukaran

Nilai P Klasifikasi

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Setelah dilakukan pengolahan data hasil uji coba untuk tes prestasi belajar diperoleh

kesimpulan sebagai berikut

Page 91: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Tabel 3.10 Instrumen Prestasi Kogniti Berdasarkan Penghitungan Indeks Kesukaran Soal

No Kriteria Jumlah soal Nomor soal

1 Sukar 1 3

2 Sedang 19 2, 4, 6, 8, 9, 11, 12, 13, 18, 21, 22, 24, 25, 27, 31,32, 33, 34, 35

3 Mudah 5 10, 15, 16, 20, 28

Berdasarkan tabel 3.10 terdapat 3 soal kategori sukar dan yang dipakai cuma

nomor 3, karena nomor 1 dan 5 tidak valid. Pada penghitungan daya pembeda soal

nomor 3 termasuk jelek supaya dapat digunakan diperbaikan menjadi cukup. 27 soal

kategori sedang dan hanya 19 soal yang dipakai, karena yang lainnya tidak valid

yaitu nomor: 7, 14, 17, 19, 23, 26, 29, dan 30. Sedangkan pada kategori mudah

semuanya dipakai, walaupun soal nomor 15 tidak valid, tetapi karena untuk

memenuhi pencapaian indikator maka soal 15 diperbaiki sampai pada kategori

sedang.

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat analisis

Analisis data dilakukan untuk mengetahui kebenaran hipotesis yang

diajukan dalam penelitian, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik anava tiga jalan dengan frekuensi isi sel tidak sama. Untuk dapat

menggunakan anava, sebelumnya harus dilakukan uji prasyarat analisis sebagai

berikut.

a. Uji Normalitas

Page 92: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Untuk mengetahui sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

atau tidak maka perlu dilakukan uji normalitas, uji normalitas yang digunakan adalah

dengan metode liliefors dengan hipotesis sebagai berikut:

(1) Hipotesis

H0 = sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

H1 = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

(2) Taraf signifikansi: α = 5 % = 0,05

(3) Keputusan Uji

Sig < 0,05 H0 diterima dan H1 ditolak

Sig > 0,05 H0 ditolak dan H1 diterima

b. Uji Homogenitas

Untuk mengetahui sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak

maka perlu diuji kehomogenannya. Untuk uji homogenitas digunakan uji F.

(1) Hipotesis

H0 = sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi variansi homogen.

H1 = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi variansi homogen.

(2) Taraf singnifikansi: α = 5 % = 0,05

(3) Keputusan uji

Sig < 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

Sig > 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika uji prasyarat analisis terpenuhi maka analisis variansi (anava) dapat

dilakukan.

2. Pengujian Hipotesis

Page 93: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Uji Anava

Dalam pengujian hipotesis, teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis varians (anava) tiga jalan dengan desain faktorial 2 x 2

x 2 dengan sel tidak sama. Model data analisis varian tiga jalan adalah:

Xijk = μ + αi + βj + γk + (αβ)ij + (αγ)ik + (βγ)jk + (αβγ)ijk + ςijk

dengan

Xijk :data ke-i yang dikenai faktor A (media pembelajaran), faktor B (gaya

belajar) kategori-j dan faktor C (motivasi berprestasi) kategori ke-k

μ : rerata dari seluruh data

αi : efek faktor A kategori ke-i terhadap variabel terikat

βj : efek faktor B kategori ke-j terhadap variabel terikat

γk : efek faktor C kategori ke-k terhadap variabel terikat

(αβ)ij : kombinasi pengaruh faktor A dan B

(αγ)ik : kombinasi pengaruh faktor A dan C

(βγ)jk : kombinasi pengaruh faktor B dan C

(αβγ)ijk : kombinasi pengaruh faktor A, B, dan C

ςijk : kesalahan eksperimental yang berdistribusi normal N (0,σ)

i = 1, 2 dimana 1 adalah pembelajaran menggunakan media animasi dan 2

adalah pembelajaran menggunakan KIT IPA

j = 1, 2 dimana 1 adalah gaya belajar visual, 2 adalah gaya belajar kinestetik

k = 1, 2 dimana 1 adalah motivasi berprestasi tinggi dan 2 adalah motivasi

berprestasi rendah

Page 94: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Prosedur dalam pengujian menggunakan analisis varian 3 jalan dengan sel

tak sama yaitu:

1) Hipotesis

H0 = Tidak terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran animasi dan KIT

IPA terhadap prestasi belajar siswa.

H1 = Terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran animasi dan KIT IPA

terhadap prestasi belajar siswa.

Pada analisis varian tiga jalan terdapat tujuh pasang hipotesis yang

perumusannya adalah:

a) H0A : αi = 0 untuk setiap i, i = 1, 2

H1A : paling sedikit ada satu αi yang tidak nol

b) H0B : βj = 0 untuk setiap j, j = 1, 2

H1B : paling sedikit ada satu βj yang tidak nol

c) H0C : γk = 0 untuk setiap k, k = 1, 2

H1C : paling sedikit ada satu γk yang tidak nol

d) H0AB : (αβ)ij = 0 untuk setiap pasang (i, j)

H1AB : paling sedikit ada satu (αβ)ij yang tidak nol

e) H0AC : (αγ)ik = 0 untuk setiap pasang (i, k)

H1AC : paling sedikit ada satu (αγ)ik yang tidak nol

f) H0BC : (βγ)jk = 0 untuk setiap pasang (j, k)

H1BC : paling sedikit ada satu (βγ)jk yang tidak nol

g) H0ABC : (αβγ)ijk = 0 untuk setiap pasang (j, k)

H1ABC : paling sedikit ada satu (αβγ)ijk yang tidak nol

Page 95: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

2) Taraf signifikansi: α = 5% = 0,05

3) Komputasi

Tabel 3.11 Tata Letak Data

B1 B2

C1 C2 C1 C2

A1 A1 B1 C1 A1 B1 C2 A1 B2 C1 A1 B2 C2

A2 A2 B1 C1 A2 B1 C2 A2 B2 C1 A2 B2 C2

Page 96: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data mentah hasil

penelitian berupa skor gaya belajar, skor motivasi berprestasi, dan nilai prestasi

kognitif serta afektif pada materi pokok suhu dan kalor. Berikut deskripsi masing-

masing data.

1. Data Gaya Belajar

Data gaya belajar diperoleh dari angket gaya belajar yang telah diberikan

kepada siswa. Gaya belajar siswa digolongkan menjadi dua kategori yaitu gaya

belajar visual dan gaya belajar kinestetik. Pengelompokan siswa kedalam gaya belajar

visual dan gaya belajar kinestetik berdasarkan jumlah skor yang diperoleh siswa pada

butir-butir angket masing-masing kategori, jika jumlah skor yang diperoleh siswa

pada kategori visual lebih besar atau sama dengan jumlah skor yang diperoleh siswa

pada kategori kinestetik maka gaya belajar siswa tersebut termasuk dalam kategori

gaya belajar visual demikian juga sebaliknya jika jumlah skor yang diperoleh siswa

pada kategori visual lebih kecil dari jumlah skor yang diperoleh siswa pada kategori

kinestetik maka gaya belajar siswa tersebut termasuk dalam kategori gaya belajar

kinestetik. Rangkuman data gaya belajar masing-masing kelompok yaitu kelompok

ekseprimen I yang menggunakan media pembelajaran animasi sebagai media

pembelajaran dan kelompok eksperimen II yang menggunakan KIT IPA sebagai

media pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 97: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Tabel 4.1 Rangkuman Gaya Belajar Siswa

Kelompok Jumlah Data Visual KinenstetisEksperimen I 34 22 12Eksperimen II 35 17 18

Jumlah 69 39 30

Berdasarkan tabel 4.1 jumlah siswa yang memiliki gaya belajar visual lebih

banyak dibandingkan dengan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik. Data

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15

2. Data Motivasi Berprestasi

Data motivasi berprestasi diperoleh dari angket yang diberikan kepada siswa

sebelum diberikan pembelajaran. Motivasi berprestasi digolongkan menjadi dua

kategori yaitu motivasi berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi rendah. Pembagian

kategori tinggi dan rendah berdasarkan pada nilai rerata data motivasi berprestasi

siswa. Siswa dikatakan memiliki motivasi berprestasi tinggi jika skor yang diperoleh

siswa lebih tinggi atau sama dengan rerata dan siswa dikatakan memiliki motivasi

berprestasi rendah jika skor yang diperoleh siswa lebih rendah daripada rerata.

Rangkuman data motivasi berprestasi kedua kelompok disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.2 Rangkuman Data Motivasi Berprestasi Siswa

Kelompok JumlahData

Motivasi BerprestasiTinggi

Motivasi BerprestasiTinggi

Eksperimen I 34 20 14Eksperimen II 35 17 18

Jumlah 69 37 32

Berdasarkan tabel 4.2 jumlah siswa yang memiliki motivasi berprestasi

tinggi lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi berprestasi

rendah. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 16

Page 98: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

3. Prestasi Belajar Aspek Kognitif

Data prestasi belajar merupakan hasil post test setelah diberi perlakuan

pembelajaran menggunakan media pembelajaran animasi dan KIT IPA pada masing-

masing kelompok. Data prestasi belajar yang dideskripsikan dalam tabel maupun

histogram adalah data prestasi belajar ranah kognitif, adapun rangkuman data kedua

kelompok dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Rangkuman Data Prestasi Belajar Kognitif Siswa

Kelompok JumlahData

NilaiMaksimum

NilaiMinimum

Rerata SD

Eksperimen I 34 92 56 75,53 9,38Eksperimen II 35 92 56 73,80 9,94

Tabel 4.3 di atas, menunjukkan data prestasi belajar kognitif masing-masing

kelompok. Nilai maksimum dan minimum kedua kelompok sama yaitu 92 dan 56,

tetapi rerata kedua kelompok berbeda. Kelompok eksperimen I yang menggunakan

animasi sebagai media pembelajaran mempunyai rerata sebesar 75,53 hasil tersebut

lebih besar daripada rerata kelompok eksperimen II yang menggunakan KIT IPA

sebagai media dalam pembelajaran. Berdasarkan data tersebut kelompok eksperimen

I mempunyai prestasi yang lebih baik daripada kelompok eksperimen II, tetapi secara

statistik perbedaan tersebut tidak memiliki arti apa-apa karena selisihnya tidak

signifikan. Untuk lebih rinci berikut disajikan distribusi frekuensi data prestasi belajar

kognitif masing-masing kelompok. Pertama, distribusi frekuensi data prestasi belajar

asfek kognitif kelompok eksperimen I disajikan dalam tabel dan grafik berikut.

Page 99: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Asfek KognitifKelompok Eksperimen I

Interval Nilai Tengah Frekuensi Presentase54 – 60 57 2 5,8861 – 64 64 5 14,7168 – 74 71 8 23,5375 – 81 78 10 29,4182 – 88 85 8 23,5389 – 95 92 1 2,94

Jumlah 34 100

Gambar 4.1 Histogram Prestasi Belajar Kognitif kelompok Eksperimen I

Berdasarkan tabel 4.4 dan gambar histogram 4.1 dapat dilihat distribusi nilai

kognitif kelompok eksperimen I dengan rentang nilai dari 54 sampai 95. Kelas yang

memiliki frekuensi terbanyak yaitu pada interval 75 – 81 yaitu 10 siswa. Dari tabel

4.3 dapat dilihat bahwa rerata prestasi belajar kognitif kelompok eksperimen I adalah

75,53 oleh karena itu dapat diketahui jumlah siswa yang mendapat nilai post test

diatas rerata adalah sebanyak 19 siswa atau sebesar 55,88% dari total sampel

kelompok eksperimen I.

Kedua, distribusi frekuensi prestasi belajar kognitif kelompok eksperimen II

disajikan dalam tabel berikut.

Page 100: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Asfek KognitifKelompok Eksperimen II

Interval Nilai Tengah Frekuensi Presentase54 – 60 57 2 5,7161 – 64 64 9 25,7168 – 74 71 8 22,8675 – 81 78 8 22,8682 – 88 85 6 17,1489 – 95 92 2 5,71

Jumlah 35 100

Gambar 4.2 Histogram Prestasi Belajar Kognitif Kelompok Eksperimen II

Berdasarkan tabel 4.5 dan gambar histogram 4.2 tentang distribusi data

prestasi belajar kognitif kelompok eksperimen II dapat diketahui bahwa siswa

memperoleh nilai terbanyak pada interval 61 – 64 yaitu 9 siswa. Dari tabel 4.3 juga

dapat diketahui rerata prestasi belajar kelompok eksperimen II adalah 73,80 sehingga

diketahui jumlah siswa yang mendapat nilai pots test diatas rerata adalah sebanyak 16

siswa atau sebesar 45,71% dari total sampel kelompok eksperimen II.

Sesuai dengan variabel-variabel yang telah ditetapkan berpengaruh terhadap

variabel terikat, maka akan diuraikan hubungan masing-masing variabel tersebut

terhadap prestasi belajar siswa. Rangkuman dan distribusi frekuensi data prestasi

kognitif siswa berdasarkan kategori-kategori dapat dilihat pada tabel-tabel berikut.

Page 101: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Tabel 4.6 Rangkuman Data Prestasi Kognitif Siswa BerdasarkanKategori Gaya Belajar

G. Belajar N Maksimum Minimum Rerata SDVisual 39 92 56 75,70 9,60

Kinestetik 30 92 60 73,30 9,70

Kedua kategori memiliki nilai maksimum yang sama serta nilai minimum

sedikit berbeda, perbedaan tersebut juga terlihat pada rerata kedua kategori, tetapi

perbedaan tersebut tidak berarti. Untuk memperjelas data pada tabel 4.6, disajikan

distribusi frekuensi data prestasi kognitif siswa berdasarkan gaya belajar visual dan

kinestetik sebagai berikut.

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Data Prestasi Kognitif Siswa BerdasarkanKategori Gaya Belajar Visual

Interval Nila Tengah Frekuensi Prosentase50 – 61 54 2 5,1359 – 67 63 6 15,3868 – 73 72 13 33,3377 – 79 81 11 28,2186 – 96 94 7 17,95

Jumlah 39 100

Gambar 4.3 Histogram Prestasi Belajar Kognitif BerdasarkanKategori Gaya Belajar Visual

Page 102: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Data Prestasi Kognitif Siswa BerdasarkanKategori Gaya Belajar Kinestetik

Interval Nila Tengah Frekuensi Prosentase54 – 60 57 2 6,6761 – 64 64 8 26,6768 – 74 71 7 23,3375 – 81 78 8 26,6782 – 88 85 3 10,0089 – 95 92 2 6,67

Jumlah 30 100

Gambar 4.4 Histogram Prestasi Belajar Kognitif BerdasarkanKategori Gaya Belajar Kinestetik

Pada tabel 4.6 terlihat rerata gaya belajar visual adalah 75,70 dan rerata gaya

belajar kinestetik adalah 73,30. Untuk gaya belajar visual jumlah siswa yang

memperolah nilai diatas rerata sebanyak 21 siswa atau sebesar 53,85%. Sedangkan

untuk gaya belajar kinestetik jumlah siswa yang memperolah nilai diatas rerata

sebanyak 13 siswa atau sebesar 43,33%. Tetapi seperti yang terlihat pada tabel 4.6

rerata kedua kategori hampir sama dan sama-sama baik karena diatas kriteria

ketuntasan minimum.

Page 103: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Tabel 4.9 Rangkuman Data Prestasi Kognitif Siswa BerdasarkanKategori Motivasi Berprestasi

Motivasi N Maksimum Minimum Rerata SDTinggi 37 92 60 75,54 8,72

Rendah 32 92 56 73,63 10,65

Sama halnya seperti pada gaya belajar, nilai maksimun siswa yang memiliki

motivasi berprestasi tinggi dan rendah adalah sama yaitu 92, sedangkan nilai

minimum dan reratanya sedikit berbeda, tetapi perbedaannya tidak berarti. Berikut

disajikan ditribusi frekuensi data prestasi kognitif siswa berdasarkan kategori

motivasi berprestasi.

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Data Prestasi Kognitif Siswa BerdasarkanKategori Motivasi Berprestasi Tinggi

Interval Nila Tengah Frekuensi Prosentase54 – 60 57 1 2,7061 – 64 64 7 18,9268 – 74 71 10 27,0375 – 81 78 9 24,3282 – 88 85 9 24,3289 – 95 92 1 2,70

Jumlah 37 100

Gambar 4.5 Histogram Prestasi Belajar Kognitif BerdasarkanKategori Motivasi Berprestasi Tinggi

Page 104: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Data Prestasi Kognitif Siswa BerdasarkanKategori Motivasi Berprestasi Rendah

Interval Nila Tengah Frekuensi Prosentase50 – 58 54 3 9,3859 – 67 63 7 21,8868 – 76 72 10 31,2577 – 85 81 6 18,7586 – 96 94 6 18,75

Jumlah 32 100

Gambar 4.6 Histogram Prestasi Belajar Kognitif BerdasarkanKategori Motivasi Berprestasi Rendah

Berdasarkan uraian data motivasi berprestasi di atas, pada kategori motivasi

berprestasi tinggi frekuensi terbanyak pada nilai tengah 71 yaitu 10 siswa atau sebesar

27,03%. Sedangkan pada kategori motivasi berprestasi rendah frekuensi terbanyak

pada nilai tengah 72 yaitu sebanyak 10 siswa atau sebesar 31,25%. Ini berarti,

kategori motivasi berprestasi tinggi lebih banyak memiliki nilai pada interval lebih

rendah jika dibandingkan dengan kategori motivasi berprestasi rendah.

Tabel 4.12 Rangkuman Data Prestasi Kognitif Siswa BerdasarkanKategori Gaya Belajar pada Kelompok Eksperimen I dan II

Animasi KIT IPAG. Belajar N Mak Min Rerata SD N Mak Min Rerata SD

Visual 22 92 56 77,45 9,53 17 88 56 73,41 9,48Kinestetik 12 88 60 72,00 8,36 18 92 56 74,17 10,62

Page 105: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Pada tabel 4.12 sekilas terlihat nilai maksimum, minimum, rerata dan standar

deviasi kedua gaya belajar tidak jauh berbeda.

Tabel 4.13 Rangkuman Data Prestasi Kognitif Siswa BerdasarkanKategori Motivasi pada Kelompok Eksperimen I dan II

Animasi KIT IPAMotivasi N Mak Min Rerata SD N Mak Min Rerata SDTinggi 20 92 60 76,00 9,36 17 88 64 75,00 8,15

Rendah 14 88 56 74,86 9,73 18 92 56 72,67 11,50

Berdasarkan tabel 4.13 terlihat tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai

motivasi tinggi dan rendah pada kedua kelompok eksperimen.

Dari tabel-tabel di atas terlihat bahwa, rerata semua kelompok dan masing-

masing kategori memiliki perbedaan tetapi perbedaan tersebut tidak signifikan antara

satu dengan yang lain. Yang perlu diperhatikan semua rerata tersebut diatas KKM. Ini

berarti prestasi belajar kognitif siswa sama-sama baik. Berikut ditunjukkan

rangkuman data prestasi kognitif siswa berdasarkan kategori gaya belajar dan

motivasi berprestasi pada kedua kelompok.

Tabel 4.14 Rangkuman Data Prestasi Kognitif Siswa BerdasarkanKategori Gaya Belajar Dan Motivasi Berprestasi

Animasi KIT IPAN rerata SD N rerata SD

Motivasi tinggi 10 80,00 8,84 7 76,00 8,00VisualMotivasi rendah 12 76,67 9,92 10 71,60 10,41Motivasi tinggi 10 72.00 8,43 10 74,30 8,62kinestetikMotivasi rendah 2 72,00 11,31 8 74,00 13,31

Berdasarkan tabel 4.14 jika rerata yang satu dibandingkan dengan lainnya,

rerata paling tinggi berada pada kategori visual motivasi berprestasi tinggi

menggunakan media pembelajaran animasi. Tetapi secara umum perbedaan rerata

Page 106: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

semua kategori tidak memiliki arti yang terlalu jauh, masih berkisar dibawah satu.

Semua rerata kategori berada diatas nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM).

B. Uji Prasyarat Analisis

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian

prasyarat analisis. Pengujian prasyarat analisis meliputi uji normalitas dan

homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan terhadap data prestasi kognitif dengan variabel-

variabel bebas yang sudah ditetapkan. Uji normalitas dilakukan dengan bantuan

software SPSS 17. Berdasarkan kriteria dalam pengujian, data dinyatakan

terdistribusi normal jika nilai Sig > 0,05 dan sebaliknya data dinyatakan tidak

terdistribusi normal jika nilai Sig < 0,05. Berikut disajikan hasil uji normalitas

masing-masing variabel terhadap prestasi belajar setelah dilakukan pengolahan.

Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas

No Variabel Sig Keputusan Kesimpulan1 Prestasi Animasi 0,236 H0 ditolak Normal2 Prestasi KIT IPA 0,092 H0 ditolak Normal3 Prestasi Visual 0,680 H0 ditolak Normal4 Prestasi Kinestetik 0,127 H0 ditolak Normal5 Prestasi Motivasi Tinggi 0,680 H0 ditolak Normal6 Prestasi Motivasi Rendah 0,104 H0 ditolak Normal

Tabel 4.15 menunjukkan hasil uji normalitas prestasi belajar terhadap

variabel-variabel bebas, dari hasil pengujian terlihat semua variabel memiliki nilai

Sig > 0,05. Hal ini berarti bahwa hipotesis nol (H0) yang menyatakan sampel berasal

Page 107: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

dari populasi yang tidak berdistribusi normal ditolak dan hipotesis alternatif (H1)

yang menyatakan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Prasyarat analisis yang kedua adalah uji homogenitas. Uji homogenitas

dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang bersifat

homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan bantuan sofware SPSS 17.

Sampel dikatakan berasal dari populasi yang berdistribusi variansi homogen apabila

nilai Sig > 0,05 dan sebaliknya, sampel dikatakan tidak berasal dari populasi yang

berdistribusi variansi homogen apabila nilai Sig < 0,05. Hasil uji homogenitas

prestasi kognitif ditunjukkan sebagai berikut.

Tabel 4.16 Hasil Uji Homogenitas

Variabel Sig Keputusan KesimpulanPrestasi 0,720 H0 ditolak Homogen

Berdasarkan tabel 4.16 di atas terlihat bahwa nilai Sig > 0,05 sesuai dengan

kriteria pengujian di atas maka H0 yang menyatakan sampel tidak berasal dari

populasi yang berdistribusi variansi homogen ditolak dan H1 yang menyatakan

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi variansi homogen diterima. Dengan

dimikian dapat disimpulkan sampel bersifat homogen. Berdasarkan ketentuan uji

prasyarat analisis, jika populasi berdistribusi normal dan dan sampel bersifat

homogen maka uji hipotesis menggunakan uji analisis varian (anava) dapat

dilanjutkan, tetapi jika sebaliknya maka menggunakan uji nonparametrik. Seperti

terlihat di atas bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan

Page 108: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

variansi bersifat homogen, maka uji hipotesis menggunakan analisis varian dapat

dilakukan.

C. Pengujian Hipotesis

Anava

Pengujian hipotesis adalah langkah berikutnya setelah dilakukan pengujian

prasyarat analisis. Pengujian hipotesis merupakan langkah yang berisi sekumpulan

atuaran yang menuju kepada suatu keputusan, menerima atau menolak hipotesis yang

telah dirumuskan sebelumnya. Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini ada

dua, yaitu hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative (H1). Hipotesis nol menyatakan

tidak terdapat perbedaan atau tidak terdapat interaksi antara variabel yang satu

dengan yang lainnya, sedang hipotesis alternative menyatakan sebaliknya. Penjujian

hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji anava tiga jalan yang hasilnya dapat

dilihat pada tabel 4.17

Page 109: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Tabel 4.17 Rangkuman Uji Anava

Tests of Between-Subjects EffectsDependent Variabel:Prestasi

SourceType III Sumof Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 486.486a 7 69.498 .727 .649Intercept 283172.489 1 283172.489 2963.292 .000Media 9.421 1 9.421 .099 .755Motivasi 70.121 1 70.121 .734 .395Gaya 90.368 1 90.368 .946 .335Media * Motivasi .001 1 .001 .000 .998Media * Gaya 115.731 1 115.731 1.211 .275Motivasi * Gaya 61.425 1 61.425 .643 .426Media * Motivasi *Gaya

.257 1 .257 .003 .959

Error 5829.167 61 95.560

Total 390849.000 69Corrected Total 6315.652 68a. R Squared = .077 (Adjusted R Squared = -.029)

Setelah dilakukan uji analisis, selanjutnya mengambil keputusan terhadap

hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Terima hipotesis nol jika nilai sig > 0,05 dan

tolak hipotesis nol jika Sing < 0,05. Berikut disajikan keputusan hasil pengujian

hipotesis pada tabel 4.18

Tabel 4.18 Hasil Pengujian Hipotesis

No Hipotesis yang diuji Uji Keputusan1 Terdapat pengaruh penggunaan media

pembelajaran animasi dan KIT IPAterhadap prestasi belajar siswa.

AnavaTidak terdapat

pengaruh

2 Terdapat pengaruh gaya belajar visualdan kinestetik terhadap prestasi belajarsiswa.

AnavaTidak terdapat

pengaruh

3 Terdapat pengaruh motivasi berprestasitinggi dan rendah terhadap prestasibelajar siswa.

AnavaTidak terdapat

pengaruh

Page 110: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

4 Terdapat interaksi antara mediapembelajaran animasi dan KIT IPAdengan gaya belajar terhadap prestasibelajar siswa.

Anava Tidak terdapatinteraksi

5 Terdapat interaksi antara mediapembelajaran animasi dan KIT IPAdengan motivasi berprestasi terhadapprestasi belajar siswa.

Anava Tidak terdapatinteraksi

6 Terdapat interaksi antara gaya belajardengan motivasi berprestasi terhadapprestasi belajar siswa.

AnavaTidak terdapat

interaksi

7 Terdapat interaksi antara mediapembelajaran animasi dan KIT IPA, gayabelajar dan motivasi berprestasi terhadapprestasi belajar siswa.

Anava Tidak terdapatinteraksi

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada tabel 4.18, dari ketujuh hipotesis

yang sudah dirumuskan, semuanya tidak terdapat pengaruh dan interaksi antara satu

variabel dengan variabel yang lainnya dengan kata lain H0 diterima dan H1 ditolak

untuk semua hipotesis. Dengan demikian maka tidak perlu dilakukan uji lanjut pasca

anava.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hipotesis Pertama

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan nilai sig > 0,05 (0,755 >

0,05) ini berarti hipotesis nol yang menyatakan tidak terdapat pengaruh penggunaan

media pembelajaran animasi dan KIT IPA terhadap prestasi belajar siswa diterima,

dan hipotesis alternatif yang menyatakan terdapat pengaruh penggunaan media

pembelajaran animasi dan KIT IPA terhadap prestasi belajar siswa ditolak. Hal ini

bermakna, baik media pembelajaran animasi maupun KIT IPA sama-sama tidak

memberikan efek yang signifikan terhadap perbedaan prestasi belajar siswa. Jika

Page 111: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

diperhatikan kembali tabel 4.3 rerata kelompok eksperimen I dan eksperimen II

masing-masing 75,53 dan 73,80, nilai ini menunjukkan kedua kelompok memiliki

prestasi sama-sama baik dan jumlah perosentase siswa yang memperoleh nilai diatas

KKM lebih dari 50% yaitu 70,59% kelolompok eksperimen I dan 62,89% kelompok

eksperimen II.

Media pembelajaran animasi cukup memberikan kemudahan pada siswa,

karena materi pembelajaran sudah tersedia dalam file-file komputer, siswa tinggal

mengoperasikan komputer sesuai dengan pengelompokan masing-masing. Disamping

itu media pembelajaran animasi memiliki tampilan yang menarik, dilengkapi dengan

warna dan gerakan-gerakan yang seolah-olah menyerupai aslinya. Beberapa fungsi

dari media khususnya media visual yaitu; fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif,

dan fungsi kompensatoris. Fungsi atensi mengarahkan perhatian siswa untuk

berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual. Fungsi

afektif yaitu gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa.

Fungsi kognitif yaitu gambar atau lambang visual dapat memperlancar pencapaian

tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan. Fungsi kompensatoris

yaitu media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lambat

menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan

secara verbal.

KIT IPA merupakan sekumpulan alat-alat IPA yang digunakan untuk

melakukan percobaan, dengan melakukan percobaan sendiri siswa diharapkan

memiliki konsep yang kuat terhadap materi pelajaran yang dilakukan, siswa dengan

bebas melakukan kreasi dan pengamatan terhadap percobaan sehingga konsep yang

Page 112: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

didapatkan siswa langsung diperoleh dari interaksinya dengan lingkungan. Tentu hal

ini lebih baik jika dibandingkan dengan siswa hanya menerima materi pelajaran dari

guru atau sekedar membaca buku. Sebagaimana pernyataan yang mengungkapkan,

alat peraga dapat membantu siswa untuk berpikir logis dan sistematis sehingga

mereka pada akhirnya mempunyai pola pikir yang diperlukan dalam kehidupan

sehari-hari. Alat peraga berfungsi membantu guru dalam memberikan penjelasan

konsep, merumuskan dan membentuk konsep, melatih siswa dalam keterampilan

memberi/percobaan, penguatan konsep pada siswa, melatih siswa dalam pemecahan

masalah, dan mendorong siswa berpikir kritis.

Model pembelajaran CTL dimaksudkan agar setiap langkah pembelajaran

memiliki alur dan mekanisme yang jelas, model CTL menekankan perpaduan antara

pengalaman yang sudah diperoleh siswa dengan materi pembelajaran yang baru

diperoleh sehingga akan terjadi asimilasi maupun akomodasi pada pengetahuan siswa

tersebut. Model pembelajaran CTL dikolaborasikan dengan media pembelajaran

animasi dan KIT IPA dengan tujuan agar siswa lebih mudah menghubungkan

pengalaman yang sudah ada dengan konsep baru yang didapatkan.

Tetapi berdasarkan hasil uji hipotesis tidak demikian, justru berbeda dengan

ulasan di atas bahwa tidak terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran

animasi dan KIT IPA terhadap prestasi belajar fisika siswa. Ini bukan berarti semua

argumen yang menyangkut kelebihan kedua media tersebut tidak benar, justru

sebaliknya teori-teori yang sudah diungkapkan di atas benar, karena prestasi belajar

baik kognitif maupun afektif kedua kelompok yang menggunakan media tersebut

sama-sama baik. Ini kemungkinan juga disebabkan oleh pemberian modul kepada

Page 113: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

kedua kelompok disetiap akhir pembelajaran, kemungkinan lainnya adalah karena

kedua kelompok memiliki rasa persaingan yang tinggi, ini dilihat dari motivasi

berprestasi kedua kelompok sama-sama tinggi. Sehingga selalu antausias dalam

mengikuti pembelajaran.

2. Hipotesis Kedua

Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan nilai sig > 0,05 (0,335 > 0,05)

ini berarti hipoteis nol yang menyatakan tidak terdapat pengaruh gaya belajar visual

dan kinestetik terhadap prestasi belajar siswa diterima dan hipotesis alternatif yang

menyatakan terdapat pengaruh gaya belajar visual dan kinestetik terhadap prestasi

belajar siswa ditolak. Ini berarti baik gaya belajar visual maupun kinestetik tidak

memiliki implikasi yang signifikan terhadap perbedaan prestasi belajar siswa. Jika

ditinjau landasan teori pada bab II, gaya belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar

siswa apalagi didukung oleh media pembelajaran yang digunakan cukup relevan

dengan kedua kategori gaya belajar.

Jumlah siswa kategori gaya belajar visual lebih banyak daripada jumlah

siswa kategori gaya belajar kinestetik, rerata prestasi belajar baik kognitif maupun

afektif kategori gaya belajar visual sama-sama baik yaitu 75,70 untuk kognitif dan

77,82 untuk afektif. Kemudian pada kelompok eksperimen II yang menggunakan KIT

IPA, kemampuan kinestetik siswa tergolong tinggi. Sehingga lebih mudah menerima

dan mengelola informasi yang didapatkan dan hal ini berdampak positif terhadap

hasil belajar baik kognitif maupun afektif siswa kategori gaya belajar kinestetik, hal

ini terlihat dari rerata yang diperoleh cukup baik yaitu 73,30 untuk kognitif dan 75,83

untuk afektif. Tidak memiliki pengaruh tidak selamanya bermakna negatif, ini

Page 114: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

terbukti dari rerata kedua kelompok sama-sama baik dan jumlah prosentase siswa

yang memperoleh nilai diatas KKM lebih dari 50% yaitu 71,79% untuk gaya belajar

visual dan 60,00% untuk gaya belajar kinestetik). Tetapi dinyatakan, gaya belajar

tidak memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar siswa dikarenakan selisih rerata

kedua kategori gaya belajar tidak signifikan. Jika diperhatikan hasil belajar kedua

kategori sama-sama baik, sehingga pengkategorian sepertinya tidak berarti. Hal ini

diduga karena hasil pengelompokan siswa kedalam kategori gaya belajar berdasarkan

skor angket masih belum valid, kemungkinan disebabkan siswa tidak serius dalam

memberikan jawaban/pernyataan dan ketekunan siswa belajar diluar sekolah juga

berpengaruh karena kedua kelompok diberikan materi tambahan berupa modul

pembelajaran.

3. Hipotesis Ketiga

Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan tidak terdapat pengaruh, ini

disebabkan oleh nilai Sig > 0,05 (0,395 > 0,05). Jadi hipotesis nol yang menyatakan

tidak terdapat pengaruh motivasi berprestasi tinggi dan rendah terhadap prestasi

belajar siswa diterima dan hipotesis alternatif yang menyatakan sebaliknya ditolak.

Rerata siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi adalah 75,54 untuk kognitif

dan 77,02 untuk afektif. Sedangkan rerata siswa yang memiliki motivasi berprestasi

rendah 73,63 untuk kognitif dan 76,88 untuk afektif. Rerata tersebut sama-sama baik

dan prosentase siswa yang memperoleh nilai diatas KKM lebih dari 50% yaitu

72,97% untuk motivasi berprestasi tinggi dan 50,38% untuk motivasi berprestasi

rendah. Jadi motivasi berprestasi memiliki pengaruh positif terhadap prestasi belajar

siswa baik kognitif maupun afektif. Berdasarkan kajian teori yang telah dikemukanan

Page 115: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

pada bab II mengenai pengaruh motivasi terhadap aktivitas seseorang sangatlah

menentukan, hal ini sebagaimana ungkapan yang menyatakan: Ada beberapa peranan

penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran. Pertama menentukan hal-hal

yang dapat dijadikan penguat belajar, kedua memperjelas tujuan belajar yang hendak

dicapai, dan ketiga menentukan ketekunan belajar

Motivasi dapat berperan dalam penguat belajar apabila seorang siswa

dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, sehingga masalah

tersebut hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya.

Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan

kebermaknaan dalam belajar. Siswa akan tertarik untuk belajar sesuatu jika yang

dipelajari itu akan memberikan manfaat dan paling tidak dapat dinikmati bagi yang

melakukan belajar. Peran motivasi dalam menentukan ketekunan belajar siswa, jika

siswa telah termotivasi maka mereka akan berusaha mempelajari sesuatu dengan baik

dan tekun, dengan harapan mereka akan dapat memperoleh hasil yang diharapkan.

Akan tetapi sebaliknya jika tidak ada motivasi maka belajar tidak akan tahan lama

dan mudah terpengaruh untuk melakukan kegiatan yang lain. Hal itu berarti bahwa

motivasi dapat menentukan ketekunan dalam belajar.

Pernyataan yang mengatakan tidak terdapat pengaruh motivasi berprestasi

tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa mengandung arti, antara siswa yang

memiliki motivasi berprestasi tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi berprestasi

rendah tidak memiliki perbedaan prestasi belajar yang signifikan. Hal ini

kemungkinan disebabkan oleh motivasi berprestasi tinggi yang dimiliki siswa adalah

motivasi ekstrinsik sehingga tidak dapat bertahan lama, kesungguhan siswa dalam

Page 116: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

menjawab angket, dan ketekunan siswa belajar diluar jam sekolah. Walaupun

demikian prestasi belajar kognitif dan afektif kedua kategori sama-sama baik.

4. Hipotesis Keempat

Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan tidak terdapat interaksi, hal

ini disebabkan nilai sig > 0,05 (0,275 > 0,05) dengan kata lain hipotesis nol yang

menyatakan tidak terdapat interaksi antara media pembelajaran animasi dan KIT IPA

dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa diterima dan hipotesis alternatif

yang menyatakan terdapat interaksi antara media pembelajaran animasi dan KIT IPA

dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa ditolak. Berdasarkan landasan

teori yang telah dikemukakan pada bab II, anata media pembelajaran animasi dengan

gaya belajar visual memiliki hubungan yang konstruktif. Karena ciri khas orang/siswa

yang memiliki gaya belajar visual sesuai dengan media pembelajaran animasi,

sebagaimana yang disebutkan pada landasan teori, setiap orang (terutama pelajar

visual) lebih mudah belajar jika dapat melihat apa yang sedang dibicarakan seseorang

penceramah atau sebuah buku atau program komputer. Berkaitan dengan hal di atas,

disebutkan juga ciri-ciri orang visual adalah: rapi dan teratur, perencana dan pengatur

jangka panjang yang baik, teliti terhadap detail, mengingat apa yang dilihat daripada

yang didengar, mengingat dengan asosiasi visual, mempunyai masalah untuk

mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis.

Demikian juga KIT IPA dengan gaya belajar kinestetik memiliki hubungan

yang saling menguatkan, hal ini sesuai dengan ciri khas orang/siswa yang memiliki

gaya belajar kinestetik adalah: selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak,

belajar melalui manipulasi dan praktik, menggunakan jari sebagai penunjuk ketika

Page 117: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

membaca, banyak menggunakan isyarat bahasa tubuh, ingin melakukan segala

sesuatu, dan menyukai permainan yang menyibukkan.

Oleh karena itu, walaupun tidak terdapat interaksi antara media

pembelajaran animasi dan KIT IPA dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar

fisika siswa. Namun terbukti rerata prestasi belajar kelompok yang menggunakan

media pembelajaran animasi dan KIT IPA sama-sama baiknya demikian juga rerata

kedua gaya belajar memiliki kategori sama baiknya. Dugaan yang paling kuat

penyebab terjadinya hal ini adalah keseriusan siswa dalam menjawab angket

kelihatan tidak maksimal, sehingga belum dapat diidentifikasi gaya belajar siswa

sebenarnya, dugaan lainnya adalah pemberian modul pada siswa disetiap akhir

pembelajaran.

5. Hipotesis Kelima

Hasil keputusan pengujian hipotesis keliman menyebutkan tidak terdapat

interaksi, hal ini disebabkan nilai sig > 0,05 (0,995 > 0,05) sehingga hipotesis nol

yang menyatakan tidak terdapat interaksi antara media pembelajaran animasi dan KIT

IPA dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa diterima dengan

demikian hipotesis alternatif yang menyatakan terdapat interaksi antara media

pembelajaran animasi dan KIT IPA dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi

belajar siswa ditolak.

Bagi siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi diajar dengan media

apapun kemungkinan hasilnya akan tetap baik, berbeda dengan siswa yang memiliki

motivas berprestasi rendah. Namun dalam kasus ini pernyataan tersebut tidak

terbukti, artinya baik siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi maupun rendah

Page 118: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

diajar menggunakan media pembelajaran animasi maupun KIT IPA memiliki prestasi

belajar yang sama. Terjadinya hal seperti ini diduga karena pengkategorian siswa

berdasarkan skor angket tidak sesuai dengan tingkahlaku yang dicerminkan sehari-

hari.

6. Hipotesis Keenam

Hasil keputusan pengujian hipotesis keenam menyatakan tidak terdapat

interaksi, hal ini disebabkan nilai sig > 0,05 (0,426 > 0,05) sehingga hipotesis nol

yang menyatakan tidak terdapat interaksi antara gaya belajar dengan motivasi

berprestasi terhadap prestasi belajar siswa diterima dengan demikian hipotesis

alternatif yang menyatakan terdapat interaksi antara gaya belajar dengan motivasi

berprestasi terhadap prestasi belajar siswa ditolak. Ini berarti gaya belajar dan

motivasi berprestasi yang dimiliki siswa tidak memiliki efek singnifikan dalam

memberi dampak terhadap prestasi belajar siswa.

Baik siswa yang memiliki gaya belajar visual motivasi berprestasi tinggi,

siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik motivasi berprestasi tinggi, siswa yang

memiliki gaya belajar visual motivasi berprestasi rendah, dan siswa yang memiliki

gaya belajar kinestetik motivasi berprestasi rendah, semua kategori tersebut tidak

memiliki efek terhadap prestasi belajar siswa. Jika diperhatikan ulasan sebelunya

kedua kategori gaya belajar siswa sudah cukup relevan dengan media pembelajaran

yang digunakan, tetapi memiliki gaya belajar saja tidak cukup membuat prestasi

belajar lebih baik jika tidak dimanfaatkan dengan maksimal apalagi gaya belajar yang

dimiliki tersebut masih tergolong lemah. Artinya perlu latihan-latihan untuk

mengasah gaya belajar yang dimiliki agar lebih peka terhadap lingkungan/objek yang

Page 119: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

diamati, oleh karena itu dibutuhkanlah motivasi yang kuat supaya tidak mudah

berhenti dalam mencoba.

Motivasi tersebut juga harus datang dari diri siswa sehingga bisa bertahan

lebih lama pada diri siswa, jika memang tidak demikian, dibutuhkan kemampuan

untuk mengubah motivasi ekstrinsik menjadi motivasi intrinsik. Dengan rancangan

demikian yaitu media yang relevan terhadap gaya belajar dan didukung oleh motivasi

berprestasi yang tinggi diharapkan siswa memiliki prestasi yang memuaskan, tetapi

kenyataannya tidak demikian, antara gaya belajar dengan motivasi berprestasi tidak

memiliki efek terhadap prestasi belajar siswa walaupun hasil belajar sisiwa sudah

cukup baik. Kemungkinan ada faktor-faktor lain berpengaruh dan tidak disadari baik

oleh guru maupun siswa, diantaranya: dalam menjawab angket siswa tidak serius. Hal

tersebut bisa saja terjadi sehingga berpengaruh terhadap variabel-variabel penelitian.

7. Hipotesis Ketujuh

Hasil keputusan pengujian hipotesis ketujuh menyatakan tidak terdapat

interaksi, hal ini disebabkan nilai sig > 0,05 (0,959 > 0,05) sehingga hipotesis nol

yang menyatakan tidak terdapat interaksi antara media pembelajaran animasi dan KIT

IPA, gaya belajar dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa diterima

dengan demikian hipotesis alternatif yang menyatakan terdapat interaksi antara media

pembelajaran animasi dan KIT IPA, gaya belajar dan motivasi berprestasi terhadap

prestasi belajar siswa ditolak.

Telah dijelaskan sebelumnya, berdasarkan landasan teori ketiga variabel

bebas tersebut bersifat konstruktif. Dalam artian variabel-variabel tersebut akan saling

mendukung untuk memberikan efek terhadap hasil belajar siswa, sebagaimana

Page 120: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

ungkapan yang menyatakan bahwa, gaya belajar seseorang adalah kombinasi dari

kemampuan menyerap, mengatur, dan mengolah informasi. Jadi gaya belajar erat

kaitannya dengan media yang membantu seseorang untuk mendapat informasi dengan

lebih mudah dan tahan lama. Selanjutnya diungkapkan juga ciri-ciri gaya belajar

visual dan kinestetik, sebagai berikut: ciri-ciri orang visual adalah: rapi dan teratur,

perencana dan pengatur jangka panjang yang baik, teliti terhadap detail, mengingat

apa yang dilihat daripada yang didengar, mengingat dengan asosiasi visual,

mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis. Ciri-ciri

orang kinestetik: selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak, belajar melalui

manipulasi dan praktik, menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca, banyak

menggunakan isyarat bahasa tubuh, ingin melakukan segala sesuatu, dan menyukai

permainan yang menyibukkan.

Kemudian motivasi berprestasi juga mendukung hal tersebut, sebagaimana

ungkapan yang menyatakan bahwa, motivasi dapat disimpulkan dari adanya observasi

tingkahlaku. Ketika seseorang mempunyai motivasi positif, maka ia akan:

memperhatikan minat, mempunyai perhatian, ingin ikut serta, bekerja keras serta

memberikan waktu pada usaha tersebut, dan terus bekerja sampai tugas terselesaikan.

Semua siswa kelihatan antausias dalam belajar karena mereka diberikan

kebebasan untuk melakukan aktifitas sendiri, merasa merdeka, tidak tertekan, dan

mampu menjawab LKS sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan. Kondisi

tersebut berdampak pada prestasi belajar siswa yang bervariatif. Tidak terdapatnya

interaksi pada hipotesis ketujuh diduga karena pada hipotesis-hipotesis sebelumnya

Page 121: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

terlihat, antara satu variabel dengan variabel yang lainnya tidak memiliki efek

terhadap prestasi siswa.

E. Keterbatasan Penelitian

Pelaksanaan penelitian telah dilakukan sebaik mungkin sehingga dapat

memberikan efek terhadap prestasi belajar siswa. Walaupun demikian, ada beberapa

keterbatasan dalam penelitian ini, diantaranya: penelitian ini hanya dilakukan pada

sampel kelas X, sehingga tidak bisa diterapkan pada semua kelas. Observasi afektif

belum maksimal karena dari sekian banyak siswa hanya 2 observer. Penelitian ini

masih belum mampu mengungkap secara faktual kategori gaya belajar dan motivasi

berprestasi siswa. Pengukruan faktor-faktor internal hanya pada gaya belajar dan

motivasi berprestasi. Penelitian ini hanya menilai aspek kognitif dan afektif, belum

menilai aspek psikomotor. Instrumen penelitian hanya diujicobakan satu kali,

sehingga memungkinkan kesalahan dalam mengambil data. Desain alat pemuaian

panjang belum valid sehingga belum bisa menunjukkan terjadinya pemuaian panjang

dalam waktu normal.

Diakhir pembelajaran siswa diberikan modul pembelajaran sesuai dengan

materi pembelajaran yang dibahas pada saat itu, sehingga memungkinkan prestasi

belajar yang diperoleh siswa bukan semata-mata hasil pengamatan/percobaan yang

dilakukan tetapi dari hasil membaca modul. Penelitian yang sempurna sangat sulit

dilakukan, seorang peneliti hanya berusaha agar penelitian yang dilakukannya

mendekati derajat kesempurnaan. Oleh sebab itu tidak menutup kemungkinan ada

penelitian lain yang bertema sama dengan penelitian ini ternyata menghasilkan

Page 122: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

kesimpulan yang berbeda. hal ini disebabkan oleh berbagai faktor keterbatasan dalam

penelitian ini sebagaimana yang telah disebutkan di atas.

Page 123: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis variansi, dan pembahasan hasil penelitian pada bab

sebelumnya, maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut: kesimpulan

pertama, pembelajaran menggunakan media animasi tergolong jarang dilakukan oleh

guru, terutama di SMA Negeri 1 Masbagik. Disamping pembuatannya yang rumit

juga dibutuhkan penguasaan konsep yang baik agar sesuai dengan materi

pembelajaran yang disampaikan. Karena tergolong jarang digunakan sehingga

membuat siswa tertarik untuk belajar menggunakannya, ketertarikan ini berpengarh

terhadap prestasi belajar siswa yang dibuktikan dari rerata kelas kelompok

menggunakan media animasi sebesar 75,53 dengan jumlah siswa yang memperoleh

nilai diatas KKM sebesar 70,59%. Berbeda halnya dengan penggunaan KIT IPA,

siswa sudah terbiasa melakukan percobaan dangan menggunakan KIT IPA dari sejak

SMP bahkan SD, kondisi ini juga memberikan pengaruh positif terhadap prestasi

belajar siswa dengan rerata kelas 73,80 dan jumlah siswa yang memperoleh nilai

diatas KKM sebesar 62,89%. Jika dilihat rerata kedua kelas sama-sama baik dan

memiliki perbedaan yang tidak signifikan, sehingga secara statistik kedua kelompok

tidak memiliki perbedaan prestasi belajar, dengan kata lain tidak terdapat pengaruh

media pembelajaran animasi dan KIT IPA terhadap prestasi belajar siswa.

Kesimpulan kedua, adanya kesesuaian antara gaya belajar dimiliki siswa

dengan media pembelajaran yang digunakan membuat siswa lebih mudah menyerap

Page 124: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

dan mengelola informasi. Hal tersebut memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar

siswa, dari uraian-uraian sebelumnya terlihat bahwa prestasi belajar siswa yang

memiliki gaya belajar visual dan prestasi belajar siswa yang memiliki gaya belajar

kinestetik tidak memiliki perbedaan dan sama-sama baik, ini ditunjukkah dari rerata

kedua kategori gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik masing-masing 75,70

dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas KKM sebesar 71,79% dan 73.30

dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas KKM sebesar 60,00%. Rerata

tersebut memiliki perbedaan yang tidak berarti, sehingga tidak dapat dibedakan

pengaruh gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik terhadap prestasi belajar

siswa.

Kesimpulan ketiga, dikatakan dalam bab sebelumnya, tidak terdapat

pengaruh motivasi berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi rendah terhadap

prestasi belajar siswa. Ini dikarenakan prestasi belajar siswa bermotivasi tinggi dan

prestasi belajar siswa bermotivasi rendah tidak memiliki perbedaan secara statistik,

rerata kedua kelompok adalah 75,54 dan 73,63. Prosentase siswa bermotivasi tinggi

yang memperoleh nilai diatas KKM sebesar 72,97% sedangkan prosentase siswa

bermotivasi rendah yang memperoleh nilai diatas KKM sebesar 59,38%. Sehingga

dikatakan tidak terdapat pengaruh siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi

dan rendah terhadap prestasi belajar siswa. Ini berarti, tidak ada efek motivasi

berprestasi terhadap prestasi belajar, baik siswa yang memiliki motivasi berprestasi

tinggi maupun siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah mendapatkan

prestasi belajar yang sama.

Page 125: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Kesimpulan keempat, pada kesimpulan pertama dan kedua telah

dikemukakan bahwa tidak ada pengaruh media dan gaya belajar terhadap prestasi

belajar siswa. Kesimpulan pertama dan kedua bisa saja memungkinkan terjadinnya

tidak ada interaksi antara media dengan gaya belajar. Jika diperhatikan rerata

kategori gaya belajar visual pada kelompok eksperimen I dan II adalah 77,45 dan

73,41 sedangkan rerata gaya belajar kinestetik pada kelompok eksperimen I dan II

adalah 72,00 dan 74,16. Dari rerata tersebut, secara sepintas kategori gaya belajar

visual menunjukkan rerata yang lebih tinggi dari kategori gaya belajar kinestetik. Ini

berarti, pada gaya belajar visual belajar menggunakan media pembelajaran animasi

maupun KIT IPA efeknya akan sama, demikian juga pada gaya belajar kinestetik

belajar menggunakan media pembelajaran animasi maupun KIT IPA efeknya akan

sama.

Kesimpula kelima, motivasi dibedakan menjadi dua yaitu motivasi intrinsik

dan ekstrinsik, motivasi intrinsik memiliki pengaruh lebih besar terhadap aktifitas

yang dilakukan. Jika dilihat dari aktifitas yang dilakukan oleh siswa pada saat

pembelajaran semua siswa memiliki samangat yang hampir sama. Rerata ketegori

motivasi berprestasi tinggi pada kelompok eksperimen I dan II adalah 76,00 dan

75,00 sedangkan rerata kategori motivasi berprestasi rendah pada kelompok

eksperimen I dan II adalah 74,86 dan 72,67. Dari rerata kedua kategori pada masing-

masing kelompok, rerata kategori motivasi berprestasi tinggi lebih baik dari rerata

motivasi berprestasi rendah, namun perbedaan tersebut tidak signifikan sehingga

dikatakan tidak terdapat interaksi antara media pembelajaran animasi dan KIT IPA

dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar fisika siswa pada materi suhu

Page 126: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

dan kalor. Ini berarti, siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi belajar

menggunakan media animasi pembelajaran maupun KIT IPA efeknya akan sama,

demikian juga siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah belajar

menggunakan media pembelajaran animasi maupun KIT IPA efeknya akan sama.

Kesimpulan keenam, hasil uji hipotesis mengatakan tidak terdapat interaksi

antara gaya belajar dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa. Hal

ini memberikan makna, siswa yang memiliki gaya belajar visual motivasi berprestasi

tinggi prestasi belajarnya sama dengan siswa yang memiliki gaya belajar visual

motivasi berprestasi rendah (rerata gaya belajar visual motivasi berprestasi tinggi dan

rerata gaya belajar kinestetik motivasi berprestasi rendah adalah 78,35 dan 73,64) .

Demikian juga, siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik motivasi berprestasi

tinggi prestasi belajarnya sama dengan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik

motivasi berprestasi rendah (rerata gaya belajar kinestetik motivasi berprestasi tinggi

dan rerata gaya belajar kinestetik motivasi berprestasi rendah adalah 72,80 dan

73,60). Tidak adanya interaksi diduga juga karena hasil uji hipotesis kedua dan

ketiga tidak menunjukkan pengaruh.

Kesimpula ketujuh, kesimpulan ini tidak terlepas dari kesimpulan-

kesimpulan sebelumnya. tidak terdapatnya interaksi antara media pembelajaran

animasi dan KIT IPA, gaya belajar dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar

fisika siswa bukan berarti semata-mata prestasi belajar siswa jelek. Hal tersebut

memberi arti, antara media animasi dan KIT IPA, gaya belajar dan motivasi

berprestasi tidak memberikan efek lebih satu sama lain terhadap prestasi belajar

Page 127: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

siswa dengan kata lain prestasi siswa semua kategori sama-sama baik atau sama-

sama jelak, tetapi dalam hal ini prestasi belajar siswa sama-sama baik.

B. Implikasi

1. Implikasi teoritis

Pada dasarnya model pembelajaran CTL menekankan pada kemampuan

siswa untuk menghubungkan pengalaman sehari-hari dengan konsep yang

didapatkan di kelas, apalagi konsep yang didapatkan tersebut dibantu dengan media

yang relevan dengan gaya belajar siswa maka akan dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa. Ketidak terbuktian dari semua hipotesis dalam penelitia ini bukan

berarti model pembelajaran CTL menggunakan media animasi dan KIT IPA tidak

tepat digunakan dalam pembelajaran tetapi justru sebaliknya prosentase siswa yang

memperoleh nilai diatas KKM pada kelompok eksperimen I dan II lebih dari 50%

yaitu 70,59% kelompok eksperimen I dan 60,89% kelompok eksperimen II. Ini

berarti, model pembelajaran CTL menggunakan media pembelajaran animasi dan

KIT IPA memberikan efek positif terhadap prestasi belajar siswa.

2. Implikasi Praktis

Impikasi praktis yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini berdasarkan

kesimpulan yang telah diungkapkan adalah:

a. Guru dapat menggunakan media pembelajaran animasi atau KIT IPA pada

pembelajaran suhu dan kalor.

b. Kesesuaian antara media pembelajaran dengan gaya belajar siswa perlu

diperhatikan sehingga mempermudah siswa dalam menyerap dan mengelola

informasi yang didapat.

Page 128: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

C. Saran-Saran

Penelitian ini telah menghasilkan sejumlah kesimpulan yang sudah

dikemukakan sebelumnya. Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan tersebut

dikemukakan sejumlah saran yang diharapkan dapat menjadi masukan, dan

pertimbangan dalam melakukan pembelajaran, penelitian, pengambilan kebijakan

dan lain sebagainya yang masih terkait dengan dunia pendidikan. Saran-saran

tersebut adalah:

1. Bagi Guru

Guru merupakan fasilitator dalam pembelajran di sekolah, saran yang dapat

dijadikan masukan bagi guru adalah:

a. Berusaha untuk mempelajari dan menerapkan pembelajaran yang berbasis

media, baik animasi maupun yang lainnya.

b. Sebelum melakukan percobaan guru mengecek alat dan mencobanya terlebih

dahulu.

c. Mengevaluasi pembelajaran setiap pertemuan untuk mengetahui kesesuaian

antara pembelajaran yang dilakukan dengan perencanaan dalam RPP.

d. Mengevaluasi hasil pembelajaran dengan cermat, faktor-faktor apa saja yang

dominan mempegaruhi prestasi belajar siswa.

2. Bagi Sekolah

a. Menyelenggarakan pelatihan-pelatihan bagi guru terkait dengan penggunaan

multimedia dalam pembelajaran.

Page 129: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

b. Melengkapi media pembelajaran yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas

proses pembelajaran yang meliputi media audio, media visual maupun media

audio visual.

c. Melengkapi laboratorium, alat-alat praktikum yang diperlukan serta laboran dari

masing-masing laboratorium.

d. Mengidentifikasi dan mengelompokkan siswa sesuai gaya belajar masing-

masing sejak awal karena hal tersebut dapat membantu siswa untuk lebih mudah

menyerap dan mengelola informasi yang didapat serta dapat membantu guru

untuk menggunakan media pembelajaran yang tepat.

3. Bagi peneliti

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian sejenis baik

dalam aspek media maupun bahan ajarnya.

b. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan menambah atau merubah variabel-

variabel yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran

fisika, khususnya pada materi suhu dan kalor.

c. Hendaknya observer yang bertungas untuk mengamati afektif maupun

psikomotor siswa sesuai dengan jumlah siswa di kelas minimal 1:10 orang

sehingga hasil pengukuran lebih objektif.

d. Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu dipastikan kerjasama yang baik

dengan pihak sekolah dan memperhatikan kelengkapan-kelengkapan di sekolah

tersebut yang mendukung kelancaran penelitian.

Page 130: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

4. Bagi Siswa

a. Siapapaun yang memberikan pembelajaran, siswa hendaknya berprilaku

sebagaimana biasanya dan tetap serius dalam belajar.

b. Selalu melatih kemampuan yang dimiliki, karena itu sebagai modal awal dalam

mencapai kesuksesan.

c. Siswa hendaknya mampu menghubungkan fenomena sehari-hari dengan konsep-

konsep yang didapatkan di sekolah, sehingga pembelajaran lebih bermakna.

d. Melakukan diskusi dengan teman kelas maupun kakak tingkat sangat membantu

dalam bersikap dan melakukan pembelajaran.

Page 131: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

DAFTAR PUSTAKA

Angkowo R., A Kosasih. 2007. Optimalisasi Media PembelajaranMempengaruhi Motivasi, Hasil Pembelajaran dan Kepribadian.Grasindo: Jakarta

Arif Sadiman. 1996. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali.

Artikel Ilmiah, 2005. The effect of External Reward on IntrinsicMotivation.www.abcbodybuilding.com

Artikel Ilmiah. 2008. Multimodal Learning Thourg Media. Cisco System.

Azhar Arsyad. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grapindo Persada.

Benny A Pribadi. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: DianRakyat

Bryan, G., G.W. Chlcoat, T.G. Morrison. 2002. Pow! Zap! Wham! Creatingcomics books from picture book in social studies classroom. Canadiansocial studies. 37 (1)

Deporter, B. dan Hernacki, M. 2005. Quantum Learning (edisi terjemah olehAlwiyah Abdurrahman). Bandung: PT. Mizan Pustaka.

Deporter, B. dkk. 2005. Quantum Learning (edisi terjemah oleh Ary Wilandari).Bandung: PT. Mizan Pustaka.

Gino, dkk, 1997. Belajar dan Pembelajaran I. Surakarta: UNS Press.

Johson, E. B. 2008. Contextual Teaching and Learning Menjadikan KegiatanBelajar-Mengajar Mengasikkan dan Bermakna. Bandung: MizanLearning Center

McClelland, D. 1976. The Achievement Motivation. New York: IrvingtonPublisher

Merlot Journal, Addressing Student’s Learning Styles Through Skeletal PowerPoint Slides A Case Study. vol 3, no. 4, 2007:449

Miere, D. 2005. The Accelerated Lerning (edisi terjemahan oleh RahmaniAstuti). Bandung: PT. Mizan Pustaka.

Muhammad. 2004. Pedoman Penilaian Ranah Afektif. Jakarta: Depdiknas.

Page 132: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana, dan Daeng Arifin. 1988. Cara Belajar Siswa Aktif Dalam ProsesBelajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Ngalim Purwanto. 1990. Psikologi Pendidikan (edisi ke 3). Bandung: RemajaRosdakarya.

Oemar Hamalik. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Paul Suparno. 1997. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta.Kanisius.

Paul Suparno. 2000. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta.Kanisius.

Peters and Willey. 1981. Learning Process. London: MC Graw Hill Series forTeacher

Ratna Wilis. D. 1989. Teori-Teori Belajar. Bandung: Erlangga.

Riduwan. 2004. Metode Dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfa Beta.

Rahayu Kariadinata. 2009. Penerapan Pembelajaran Berbasis TeknologiMultimedia. Educare. Vol 6. No 2

Rakim. 2008. Multimedia Dalam Pembelajara. http://rakim-ypk.blogspot.com/(diakses 10 Oktober 2010)

Saiful Azwar. 2002. Tes Prestasi (fungsi dan pengembangan pengukuranprestasi belajar). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Saiful Sagala. 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfa Beta.

Suharsimi Arikunto. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi).Jakarta. Bumi Aksara.

Sumadi Suryabrata. 2004. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Rajawali Perss.

Toeti Soekamto dan Udin Saripudin Winataputra. 1996. Teori Belajar danModel-Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI Universitas Terbuka

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif BerorientasiKontruktivistik. Surabaya: Prestasi Pustaka.

Page 133: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar ProsesPendidikan. Jakarta: Kencana.

Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran (edisi revisi). Jakarta: Garasindo.

Zakaria Effandi and Mohd Nordin Norazah. 2008. The Effects of MathematicsAnxiety on Matriculation Students as Related to MotivationandAchievement. Eurasia Journal of Mathematics, Science &Technology Education, Vol 4(1), hal 27-30

2008. Peraturan Pemerintah no 74 tahun 2008. Jakarta:Depdiknas.

Page 134: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

116

SILABUSSUHU, KALOR, PERPINDAHAN KALOR DAN ASAS BLACK

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 MASBAGIKMata Pelajaran : FisikaKelas/Semester : XII/2

Standar Kompetensi : 4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi.

PenilaianKompetensi

DasarMateri

PembelajaranKegiatan

PembelajaranIndikator Pencapaian

Kompetensi Teknik BentukInstrumen

ContohInstrumen

Alokasi Waktu

Sumber Belajar/Alat-Bahan

4.1Menganalisispengaruhkalor terhadapsuatu zat

A. Suhu dankalor

- Melakukanpengamatan/percobaan untuk mencariinformasi mengenaipengaruh kalorterhadap perubahansuhu benda.

- Melakukanpengamatan/percobaan untuk mencariinformasi pengaruhperubahan suhubenda terhadap

Produk:

1. Mendiskripsikanpengaruh kalor terhadapsuatu zat

2. Mendiskripsikanpengaruh perubahan suhuterhadap ukuran benda

3. Menginterpretasikangrafik hubungan antarapemanasan 3 jenis logam(ukuran sama) danperubahan ukurannya

4. Menentukan koefisienmuai panjang 3 jenislogam berbeda pada

Tes tulis

Tes tulis

Tes tulis

Tes tulis

Pilihanganda

Pilihanganda

Pilihanganda

Pilihanganda

8x 45’

• Buku FisikaSMA danMA Jl.1B,bukureferensiyangrelevan,lingkungan

• Mediaanimasi

• KIT IPASMA

Lampiran 01

Page 135: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

117

PenilaianKompetensi

DasarMateri

PembelajaranKegiatan

PembelajaranIndikator Pencapaian

Kompetensi Teknik BentukInstrumen

ContohInstrumen

Alokasi Waktu

Sumber Belajar/Alat-Bahan

ukuran benda(pemuaian).

- Melakukan danmemodifikasipercobaan tentangpengaruhperubahan suhubenda terhadapukuran benda(pemuaian).

- Menentukankoefisien muaipanjang suatu zatberdasarkan datapengamatan anda(secara numerisdan grafis).

- Menganalisispengaruh kalorpada ukuran benda,

percobaan pemuaianpanjang

5. Menganalisis adanyaperubahan wujud zat danpenerapannya dalamkehidupan sehari-hari.

6. Menunjukkan terjadinyaperubahan wujud zat.

Proses:

1. Melakukanpercobaan/pengamatanuntuk menyelidikipengaruh perubahan suhuterhadap ukuran benda(logam)

2. Mengkomunikasikan hasilpengamatan melalui diskusi

Sikap:

1.Karakter: Berpikir kritis,dan logis; teliti, danberperilaku santun

2. Keterampilan sosial:

Tes tulis

Teskinerja

Observasi

Pilihanganda

Lembarpenilaian

rating scale

Lembarobservasi

Page 136: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

118

PenilaianKompetensi

DasarMateri

PembelajaranKegiatan

PembelajaranIndikator Pencapaian

Kompetensi Teknik BentukInstrumen

ContohInstrumen

Alokasi Waktu

Sumber Belajar/Alat-Bahan

4.2Menganalisiscaraperpindahankalor

B. Perpindahan kalor

dan wujudnyadalam pemecahanmasalah melaluidiskusi kelas.

- Membaca buku danberdiskusi untukmenemukan konseppemuaian danpenerapannya

- Melakukanpengamatan/percobaan untukmemperolehinformasi tentangperpindahan kalorsecara konduksi,konveksi, danradiasi

- Melakukanpengamatan/percobaan tentang

menyampaikan pendapat,menjadi pendengar yangbaik, dan menanggapipendapat orang lain

Produk:

1. Menjelaskan perpindahankalor secara konduksi,konveksi, dan radiasi

2. Memberikan contohperpindahan kalor secarakonduksi, konveksi, danradiasi

3. Menggunakan prinsip-prinsip perpindahan kalordalam pemecahan

Tes tulis

Tes tulis

Tes tulis

Pilihanganda

Pilihanganda

Pilihanganda

Page 137: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

119

PenilaianKompetensi

DasarMateri

PembelajaranKegiatan

PembelajaranIndikator Pencapaian

Kompetensi Teknik BentukInstrumen

ContohInstrumen

Alokasi Waktu

Sumber Belajar/Alat-Bahan

perpindahan kalorsecara konduksi,konveksi, danradiasi

- Diskusi kelas untukmenyeragamkanpemahamantentang konsepperpindahan kalor.

masalah sehari-hari

4. Menganalisisperpindahan kalor secarakonduksi, konveksi, danradiasi

Proses:

1. Melakukanpercobaan/pengamatanuntuk menyelidikiperpindahan kalor

2. Mengkomunikasikan hasilpengamatan melalui diskusi

Sikap:

1. Karakter: Berpikir kreatif,kritis, dan logis; bekerjateliti, jujur, danberperilaku santun

2. Keterampilan sosial:menyampaikan pendapat,

Tes tulis

Teskinerja

Observasi

Pilihanganda

Lembarpenilaian

rating scale

Lembarobservasi

Page 138: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

120

PenilaianKompetensi

DasarMateri

PembelajaranKegiatan

PembelajaranIndikator Pencapaian

Kompetensi Teknik BentukInstrumen

ContohInstrumen

Alokasi Waktu

Sumber Belajar/Alat-Bahan

4.3Menerapakanasas Blackdalampemecahanmasalah

C. AsasBlack

- Melakukanpengamatan/percobaan untukmemperolehpengetahuantentang prinsip-prinsip asas Black

- Mereviewpengetahuan ketikaberasa dilingkungan rumah

- Diskusi kelas untukmenyeragamkanpengetahuan

menjadi pendengar yangbaik, dan menanggapipendapat orang lain

Produk:

1. Menjelaskan prinsip kalorjenis dan kapasitas kalor.

2. Menganalisis kalor jenisdan kapasitas kalor

3. Menerapkan prinsip asasBlack dalam pemecahanmasalah sehari-hari

Proses:

1. Melakukan percobaan asasBlack

2. Mengkomunikasikan hasil

Tes tulis

Tes tulis

Tes tulis

Teskinerja

Pilihanganda

Pilihanganda

Pilihanganda

Lembarpenilaian

Page 139: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

121

PenilaianKompetensi

DasarMateri

PembelajaranKegiatan

PembelajaranIndikator Pencapaian

Kompetensi Teknik BentukInstrumen

ContohInstrumen

Alokasi Waktu

Sumber Belajar/Alat-Bahan

tentang asas Black pengamatan melaluidiskusi

Sikap

1. Karakter: Berpikir kreatif,kritis, dan logis; bekerjateliti, jujur, danberperilaku santun

2. Keterampilan sosial:menyampaikan pendapat,menjadi pendengar yangbaik, dan menanggapipendapat orang lain

Observasi

rating scale

Lembarobservasi

Page 140: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

122

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) KELOMPOK EKSPERIMEN I

(Pertemuan I)

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 MASBAGIKMata Pelajaran : FisikaKelas/Semester : XII/2Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

STANDAR KOMPETENSI4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai

perubahan energi.

KOMPETENSI DASAR4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat.

A. IndikatorKognitif:a. Produk

1. Menerapkan berbagai macam skala termometer dalam pengukuransuhu benda

2. Mendiskripsikan pengaruh kalor terhadap suatu zat3. Mendiskripsikan pengaruh perubahan suhu terhadap ukuran benda

(logam)4. Menginterpretasikan grafik hubungan antara pemanasan 3 jenis

logam (ukuran sama) dan perubahan ukurannya5. Menentukan koefisien muai panjang 3 jenis logam berbeda pada

pengamatan pemuaian panjang6. Menganalisis adanya perubahan wujud zat dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari7. Menunjukkan terjadinya perubahan wujud zat

b. ProsesMelakukan pengamatan untuk menyelidiki pengaruh perubahan suhuterhadap ukuran benda (logam), meliputi:3. Merumuskan masalah4. Merumuskan hipotesis5. Mengidentifikasi variabel-variabel6. Menyusun data percobaan7. Membuat grafik8. Menganalisis data9. Menyimpulkan

Afektif:1. Karakter: Berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan

bertanggung jawab, peduli, serta berperilaku santun

Lampiran 02

Page 141: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

123

2. Keterampilan sosial: bekerjasama, menyampaikan pendapat, menjadipendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang lain

B. Tujuan Pembelajarana. kognitif

Produk:1. Dengan kalimat sendiri, siswa dapat mendiskripsikan pengaruh kalor

terhadap suatu zat.2. Dengan kalimat sendiri, siswa dapat mendiskripsikan pengaruh

perubahan suhu terhadap ukuran benda (logam)3. Berdasarkan data hasil pengamatan, siswa dapat menjelaskan grafik

hubungan antara pemanasan 3 jenis logam (ukuran sama) danperubahan ukuran benda

4. Berdasarkan hubungan data masing-masing pengamatan, siswa dapatmenentukan koefisien muai panjang 3 jenis logam yang berbeda.

5. Siswa dapat menganalisis perubahan wujud zat dan penerapannyadalam kehidupan sehari-hari.

6. Siswa dapat menunjukkan adanya berubahan wujud zat berdasarkanpengalaman sehari-hari.

ProsesDisediakan media animasi tentang muai panjang, siswa dapat melakukanpengamatan untuk menyelidiki pengaruh perubahan suhu terhadapukuran benda (logam) sesuai dengan rincian tugas yang ditentukan diLKS meliputi: Merumuskan masalah, Merumuskan hipotesis,Mengidentifikasi variabel-variabel, Menyusun data percobaan,Mengkomunikasikan data percobaan, Menganalisis data, danMenyimpulkan

c. Afektif:

1. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter berpikirkreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan berperilaku santun:pengamatan perilaku berkarakter.

2. Bekerjasama dalam kegiatan praktik dan aktif menyampaikan pendapat,menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang laindalam diskusi: Ketrampilan sosial.

C. Materi Pembelajaran1. Termometer dan pengukuran suhu banda2. Pemuaian benda

D. Model, Media dan Metode Pembelajaran:Model Pembelajaran : CTLMedia Pembelajaran : Media animasi

Page 142: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

124

Metode Pembelajaran : Tugas; Kerja kelompok; Diskusi-Tanya Jawab;Pengamatan

E. Sumber Belajar1. Media anmimasi: Pemuaian benda 2. LKS

F. Alat/BahanPerangkat computer

G. Kegiatan Pembelajaran

PenilaianNo Aktivitas Pembelajaran1 2 3 4

A Pendahuluan (5 menit)

1 Motivasi dan Apersepsi:Guru menyampaikan beberapa pertanyaan tentangpengaruh kalor terhadap suatu benda, siswa dimintamenyampaikan pendapat sesuai pengalaman sehari-hari.

2 Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran produk, proses,keterampilan sosial dan perilaku berkarakter.

B Kegiatan Inti (60 menit)

1 Siswa diminta membentuk kelompok dengan anggota 3-4siswa secara heterogen untuk melakukan pembelajaran.Guru melakukan pemodelan cara menggunakan mediapembelajaran, siswa memperhatikan dan mendengarkandengan baik.

2 Siswa menganalisis dan merumuskan permasalahansesuai dengan petunjuk di LKS.

3 Siswa diminta diskusi untuk merumus hipotesis tentangperumusan masalah, dengan cara menunjuk beberapa siswauntuk aktif menyumbang ide.Setiap kelompok mengamati media pembelajaran agardapat mendeskripsikan hubungan antara pengaruh suhu danpertambahan panjang logam, sambil membimbing gurumelakukan penilaian proses.

4 Membimbing siswa secara kelompok untuk bekerja samadalam mengidentifikasi variabel (manipulasi, respon, dancontrol) untuk melakukan pengamatan sesuai LKS

5 Sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikanpada anggota kelompok, mereka bersama-sama secarasantun melakukan pengamatan pemuaian sertamemperhatikan secara teliti tentang pengaruh suhu

Page 143: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

125

terhadap perubahan panjang.6 Siswa secara kelompok bekerjasama sesuai tugas dan

tanggungjawab melanjutkan pengamatan pemuaian untukberbagai jenis logam dan berbagai ukuran.

7 Siswa secara kelompok bekerjasama menyusun data hasilpengamatan dalam tabel yang tersedia dalam LKS.

8 Siswa dalam kelompoknya berdiskusi untuk menyusunhubungan antar kelompok data ke dalam bentuk grafik

9 Siswa secara kelompok berfikir secara kreatif, kritis danlogis untuk dapat menjelaskan grafik hubungan antarvariabel dengan banar.

10 Siswa dalam kelompoknya menganalisis hubungan yanglogis antar kelompok data dari pengamatan untukkesebandingan antara perubahan panjang denganperubahan suhu, perubahan panjang dengan jenis logam,perubahan panjang dengan panjang batang mula-mula.

11 Siswa melakukan diskusi menyampaikan pendapat,sementara siswa lain menanggapi pendapat, dan menjadipendengar yang baik untuk menyimpulkan hubunganyang logis antara perubahan panjang dengan perubahansuhu, jenis logam, dan panjang batang mula-mula untukmenentukan koefisien panjang benda.

C Penutup (10 menit)

1 Siswa melakukan refleksi terhadap pembelajran yang barudilakukan, sebagai sebuah sarana pengkajian prosespembelajaran dalam rangka memperoleh pengetahuan sertasebagai tolak ukur untuk melakukan pembelajaranselanjutnya.

2 Guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya ataumenyampaikan usulan agar kegiatan pembelajaran lebihbaik.

H. PenilaianTeknik : Penilaian Produk

Penilaian KinerjaPenilaian AfektifLembar Observasi

PustakaPeraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun

2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan dasar dan Menengah.Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.

Surabaya: Prestasi PustakaSunardi dan Irawan. 2008. Fisika Bilingual SMA/MA Kelas X. Bandung: YramaWidya

Page 144: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

126

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) KELOMPOK EKSPERIMEN I

(Pertemuan II)

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 MASBAGIKMata Pelajaran : FisikaKelas/Semester : XII/2Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

STANDAR KOMPETENSI4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai

perubahan energi

KOMPETENSI DASAR4.2 Menerapakan asas Black dalam pemecahan masalah

A. IndikatorKognitif:a. Produk

1. Menjelaskan prinsip asas Black2. Mejelaskan kalor jenis dan kapasitas kalor3. Menganalisis kalor jenis dan kapasitas kalor4. Menerapkan prinsip asas Black dalam pemecahan maslah sehari-hari

ProsesMelakukan pengamatan untuk menyelidiki peripindahan kalora. Merumuskan masalahb. Merumuskan hipotesisc. Mengidentifikasi variabel-variabeld. Menyusun data percobaane. Menganalisis dataf. Menyimpulkan

B. Tujuan Pembelajarana. kognitif

Produk:1. Dengan kalimat sendiri, siswa dapat menjelaskan prinsip asas Black2. Siswa mampu menjelaskan dan merumuskan kalor jenis dan kapasitas

kalor3. Berdasarkan pengalaman sehari-hari, siswa mampu memberikan

contoh penerapan asas Black dalam kehidupan4. Siswa dapat mengaplikasikan prinsip asas Black dalam pemecahan

masalah sehari-hariProses

Disediakan materi pembelajaran dalam bentuk media animasi tentangprinsip asas Black, siswa dapat melakukan pengamatan untuk

Page 145: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

127

menyelidiki prinsip asas Black sesuai dengan rincian tugas yangditentukan di LKS meliputi: Merumuskan masalah, Merumuskanhipotesis, Mengidentifikasi variabel-variabel, Menyusun data percobaan,Mengkomunikasikan data percobaan, Menganalisis data, danMenyimpulkan

c. Afektif:

1. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter berpikirkreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan berperilaku santun:pengamatan perilaku berkarakter.

2. Bekerjasama dalam kegiatan praktik dan aktif menyampaikan pendapat,menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang laindalam diskusi: Ketrampilan sosial.

C. Materi PembelajaranAsas Black

D. Model, Media dan Metode Pembelajaran:Model Pembelajaran : CTLMedia Pembelajaran : Media animasiMetode Pembelajaran : Tugas; Kerja kelompok; Diskusi-Tanya Jawab;

Pengamatan

E. Sumber Belajar1. Media animasi: asas Black2. LKS

F. Alat/Bahan1. Perangkat computer

G. Kegiatan Pembelajaran

PenilaianNo Aktivitas Pembelajaran1 2 3 4

A Pendahuluan (5 menit)

1 Motivasi dan Apersepsi:Guru menyampaikan beberapa pertanyaan yang berkaitandengan asas Black, siswa diminta menyampaikanpendapat sesuai pengalaman sehari-hari.

2 Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran produk, proses,keterampilan sosial dan perilaku berkarakter.

Page 146: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

128

B Kegiatan Inti (60 menit)

1 Siswa diminta membentuk kelompok dengan anggota 3-4siswa secara heterogen untuk melakukan pembelajaran.Guru melakukan pemodelan cara menggunakan mediapembelajaran, siswa memperhatikan dan mendengarkandengan baik.

2 Siswa menganalisis dan merumuskan permasalahansesuai dengan petunjuk di LKS.

3 Siswa diminta diskusi untuk merumus hipotesis tentangperumusan masalah, dengan cara menunjuk beberapa siswauntuk aktif menyumbang ide.Setiap kelompok mengamati media pembelajaran agardapat menjelaskan prinsip-prinsip asas Black, sambilmembimbing guru melakukan penilaian proses.

4 Membimbing siswa secara kelompok untuk bekerja samadalam mengidentifikasi variabel (manipulasi, respon, dancontrol) untuk melakukan pengamatan sesuai LKS

5 Sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikanpada anggota kelompok, mereka bersama-sama secarasantun melakukan pengamatan prinsip asas Black sertamemperhatikan secara teliti proses-proses yang terjadi.

6 Siswa secara kelompok bekerjasama sesuai tugas dantanggungjawab melanjutkan pengamatan prinsip asasBlack.

7 Siswa secara kelompok bekerjasama menyusun data hasilpengamatan dalam tabel yang tersedia dalam LKS.

8 Siswa secara kelompok berfikir secara kreatif, kritis danlogis untuk dapat menjelaskan prinsip asas Black.

9 Siswa melakukan diskusi menyampaikan pendapat,sementara siswa lain menanggapi pendapat, dan menjadipendengar yang baik untuk menyimpulkan hasilpengamatan dari kelompok tersebut.

C Penutup (10 menit)

1 Siswa melakukan refleksi terhadap pembelajran yang barudilakukan, sebagai sebuah sarana pengkajian prosespembelajaran dalam rangka memperoleh pengetahuan sertasebagai tolak ukur untuk melakukan pembelajaranselanjutnya.

2 Guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya ataumenyampaikan usulan agar kegiatan pembelajaran lebihbaik.

Page 147: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

129

H. PenilaianTeknik : Penilaian Produk

Penilaian KinerjaPenilaian AfektifLembar Observasi

Pustaka

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan dasar dan Menengah.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.Surabaya: Prestasi Pustaka

Sunardi dan Irawan. 2008. Fisika Bilingual SMA/MA Kelas X. Bandung: YramaWidya

Page 148: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

130

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) KELOMPOK EKSPERIMEN I

(Pertemuan III)

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 MASBAGIKMata Pelajaran : FisikaKelas/Semester : XII/2Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

STANDAR KOMPETENSI4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai

perubahan energi

KOMPETENSI DASAR4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor

A. IndikatorKognitif:a. Produk

1. Menjelaskan perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, danradiasi

2. Mencontohkan cara perpindahan kalor melalui konduksi, konveksi,dan radiasi

3. Menggunakan prinsip-prinsip perpindahan kalor dalam pemecahanmasalah sehari-hari

4. Menganalisis perpindahan kalor secara kondusi, konveksi, danradiasi

b. ProsesMelakukan pengamatan untuk menyelidiki peripindahan kalora. Merumuskan masalahb. Merumuskan hipotesisc. Mengidentifikasi variabel-variabeld. Menyusun data percobaane. Menganalisis dataf. Menyimpulkan

Afektif:1. Karakter: Berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan

bertanggung jawab, peduli, serta berperilaku santun2. Keterampilan sosial: bekerjasama, menyampaikan pendapat, menjadi

pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang lain

Page 149: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

131

B. Tujuan Pembelajarana. Kognitif

Produk:1. Dengan kalimat sendiri, siswa dapat menjelaskan perpindahan kalor

dengan cara konduksi, konveksi, dan radiasi2. Siswa mampu memberikan contoh perpindahan kalor sesuai

pengalaman sehari-hari3. Berdasarkan pembelajaran yang dilakukan, siswa mampu

menggunakan prinsi-prinsip perpindahan kalor dalam pemecahanmasalah sehari-hari

4. Siswa dapat menganalisis dengan baik perpindahan kalor yang terjadipada suatu benda

ProsesDisediakan pembelajaran dalam bentuk media animasi tentangperpindahan kalor, siswa dapat melakukan pengamatan untukmenyelidiki cara perpindahan kalor sesuai dengan rincian tugas yangditentukan di LKS meliputi: Merumuskan masalah, Merumuskanhipotesis, Mengidentifikasi variabel-variabel, Menyusun data percobaan,Mengkomunikasikan data percobaan, Menganalisis data, danMenyimpulkan

b. Afektif:

1. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter berpikirkreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan berperilaku santun:pengamatan perilaku berkarakter.

2. Bekerjasama dalam kegiatan praktik dan aktif menyampaikan pendapat,menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang laindalam diskusi: Ketrampilan sosial.

C. Materi PembelajaranPerpindahan kalor

D. Model, Media dan Metode Pembelajaran:Model Pembelajaran : CTLMedia Pembelajaran : Media animasiMetode Pembelajaran : Tugas; Kerja kelompok; Diskusi-Tanya Jawab;

PengamatanE. Sumber Belajar

1. Media animasi: Perpindahan kalor2. LKS

F. Alat/BahanPerangkat computer

Page 150: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

132

G. Kegiatan Belajar Mengajar

PenilaianNo Aktivitas Pembelajaran1 2 3 4

A Pendahuluan (5 menit)

1 Motivasi dan Apersepsi:Guru menyampaikan beberapa pertanyaan yang berkaitandengan perpindahan kalor, siswa diminta menyampaikanpendapat sesuai pengalaman sehari-hari.

2 Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran produk, proses,keterampilan sosial dan perilaku berkarakter.

B Kegiatan Inti (60 menit)

1 Siswa diminta membentuk kelompok dengan anggota 3-4siswa secara heterogen untuk melakukan pembelajaran.Guru melakukan pemodelan cara menggunakan mediapembelajaran, siswa memperhatikan dan mendengarkandengan baik.

2 Siswa menganalisis dan merumuskan permasalahansesuai dengan petunjuk di LKS.

3 Siswa diminta diskusi untuk merumus hipotesis tentangperumusan masalah, dengan cara menunjuk beberapa siswauntuk aktif menyumbang ide.Setiap kelompok mengamati media pembelajaran agardapat menjelaskan perpindahan kalor secara konduksi,konveksi, dan radiasi, sambil membimbing gurumelakukan penilaian proses.

4 Membimbing siswa secara kelompok untuk bekerja samadalam mengidentifikasi variabel (manipulasi, respon, dancontrol) untuk melakukan pengamatan sesuai LKS

5 Sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikanpada anggota kelompok, mereka bersama-sama secarasantun melakukan pengamatan perpindahan kalor sertamemperhatikan secara teliti proses perpindahan kalor.

6 Siswa secara kelompok bekerjasama sesuai tugas dantanggungjawab melanjutkan pengamatan perpindahankalor.

7 Siswa secara kelompok bekerjasama menyusun data hasilpengamatan dalam tabel yang tersedia dalam LKS.

8 Siswa secara kelompok berfikir secara kreatif, kritis danlogis untuk dapat menjelaskan proses perpindahan kalordengan baik.

Page 151: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

133

9 Siswa melakukan diskusi menyampaikan pendapat,sementara siswa lain menanggapi pendapat, dan menjadipendengar yang baik untuk menyimpulkan hasilpercobaan dari kelompok tersebut.

C Penutup (10 menit)

1 Siswa melakukan refleksi terhadap pembelajran yang barudilakukan, sebagai sebuah sarana pengkajian prosespembelajaran dalam rangka memperoleh pengetahuan sertasebagai tolak ukur untuk melakukan pembelajaranselanjutnya.

2 Guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya ataumenyampaikan usulan agar kegiatan pembelajaran lebihbaik.

H. PenilaianTeknik : Penilaian Produk

Penilaian KinerjaPenilaian AfektifLembar Observasi

Pustaka

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan dasar dan Menengah.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.Surabaya: Prestasi Pustaka

Sunardi dan Irawan. 2008. Fisika Bilingual SMA/MA Kelas X. Bandung: YramaWidya

Page 152: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

134

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) KELOMPOK EKSPERIMEN II

(Pertemuan I)

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 MASBAGIKMata Pelajaran : FisikaKelas/Semester : XII/2Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

STANDAR KOMPETENSI4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan

energi.

KOMPETENSI DASAR4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat.

A. IndikatorKognitif:a. Produk

1. Menerapkan berbagai macam skala termometer dalam pengukuran suhubenda

2. Mendiskripsikan pengaruh kalor terhadap suatu zat3. Mendiskripsikan pengaruh perubahan suhu terhadap ukuran benda (logam)4. Menginterpretasikan grafik hubungan antara pemanasan 3 jenis logam

(ukuran sama) dan perubahan ukurannya5. Menentukan koefisien muai panjang 3 jenis logam berbeda pada

pengamatan pemuaian panjang6. Menganalisis adanya perubahan wujud zat dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari7. Menunjukkan terjadinya perubahan wujud zat

b. ProsesMelakukan pengamatan untuk menyelidiki pengaruh perubahan suhu terhadapukuran benda (logam), meliputi:1. Merumuskan masalah2. Merumuskan hipotesis3. Mengidentifikasi variabel-variabel4. Menyusun data percobaan5. Membuat grafik6. Menganalisis data7. Menyimpulkan

Afektif:1. Karakter: Berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan

bertanggung jawab, peduli, serta berperilaku santun2. Keterampilan sosial: bekerjasama, menyampaikan pendapat, menjadi

pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang lain

Lampiran 03

Page 153: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

135

B. Tujuan Pembelajarana. kognitif

Produk:1. Dengan kalimat sendiri, siswa dapat mendiskripsikan pengaruh kalor

terhadap suatu zat.2. Dengan kalimat sendiri, siswa dapat mendiskripsikan pengaruh perubahan

suhu terhadap ukuran benda (logam)3. Berdasarkan data hasil pengamatan, siswa dapat menjelaskan grafik

hubungan antara pemanasan 3 jenis logam (ukuran sama) dan perubahanukuran benda

4. Berdasarkan hubungan data masing-masing pengamatan, siswa dapatmenentukan koefisien muai panjang 3 jenis logam yang berbeda.

5. Siswa dapat menganalisis perubahan wujud zat dan penerapannya dalamkehidupan sehari-hari.

6. Siswa dapat menunjukkan adanya berubahan wujud zat berdasarkanpengalaman sehari-hari.

ProsesDisediakan KIT IPA tentang muai panjang, siswa dapat melakukan pengamatanuntuk menyelidiki pengaruh perubahan suhu terhadap ukuran benda (logam)sesuai dengan rincian tugas yang ditentukan di LKS meliputi: Merumuskanmasalah, Merumuskan hipotesis, Mengidentifikasi variabel-variabel, Menyusundata percobaan, Mengkomunikasikan data percobaan, Menganalisis data, danMenyimpulkan

c. Afektif:

1. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter berpikirkreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan berperilaku santun:pengamatan perilaku berkarakter.

2. Bekerjasama dalam kegiatan praktik dan aktif menyampaikanpendapat, menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapatorang lain dalam diskusi: Ketrampilan sosial.

C. Materi Pembelajaran1. Termometer dan pengukuran suhu banda2. Pemuaian benda

D. Model, Media dan Metode Pembelajaran:Model Pembelajaran : CTLMedia Pembelajaran : KIT IPAMetode Pembelajaran : Tugas; Kerja kelompok; Diskusi-Tanya Jawab;

PengamatanE. Sumber Belajar

1. Media anmimasi: Termometer dan pengukuran suhu banda dan Pemuaian benda 2. LKS

F. Alat/BahanKIT IPA

Page 154: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

136

G. Kegiatan Belajar Mengajar

PenilaianNo Aktivitas Pembelajaran1 2 3 4

A Pendahuluan (5 menit)

1 Motivasi dan Apersepsi:Guru menyampaikan beberapa pertanyaan tentang pengaruhkalor terhadap suatu benda, siswa diminta menyampaikanpendapat sesuai pengalaman sehari-hari.

2 Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran produk, proses,keterampilan sosial dan perilaku berkarakter.

B Kegiatan Inti (60 menit)

1 Siswa diminta membentuk kelompok dengan anggota 3-4 siswasecara heterogen untuk melakukan pembelajaran.Guru melakukan pemodelan cara melakukan percobaanpemuaian panjang, siswa memperhatikan dan mendengarkandengan baik.

2 Siswa menganalisis dan merumuskan permasalahan sesuaidengan petunjuk di LKS.

3 Siswa diminta diskusi untuk merumus hipotesis tentangperumusan masalah, dengan cara menunjuk beberapa siswauntuk aktif menyumbang ide.Setiap kelompok mengamati percobaan yang dilakukan agardapat mendeskripsikan hubungan antara pengaruh suhu danpertambahan panjang logam, sambil membimbing gurumelakukan penilaian proses.

4 Membimbing siswa secara kelompok untuk bekerja samadalam mengidentifikasi variabel (manipulasi, respon, dancontrol) untuk melakukan pengamatan sesuai LKS

5 Sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan padaanggota kelompok, mereka bersama-sama secara santunmelakukan pengamatan pemuaian serta memperhatikan secarateliti tentang pengaruh suhu terhadap perubahan panjang.

6 Siswa secara kelompok bekerjasama sesuai tugas dantanggungjawab melanjutkan pengamatan pemuaian untukberbagai jenis logam dan berbagai ukuran.

7 Siswa secara kelompok bekerjasama menyusun data hasilpengamatan dalam tabel yang tersedia dalam LKS.

8 Siswa dalam kelompoknya berdiskusi untuk menyusunhubungan antar kelompok data ke dalam bentuk grafik

9 Siswa secara kelompok berfikir secara kreatif, kritis dan logisuntuk dapat menjelaskan grafik hubungan antar variabel denganbanar.

10 Siswa dalam kelompoknya menganalisis hubungan yang logisantar kelompok data dari pengamatan untuk kesebandingan

Page 155: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

137

antara perubahan panjang dengan perubahan suhu, perubahanpanjang dengan jenis logam, perubahan panjang dengan panjangbatang mula-mula.

11 Siswa melakukan diskusi menyampaikan pendapat, sementarasiswa lain menanggapi pendapat, dan menjadi pendengaryang baik untuk menyimpulkan hubungan yang logis antaraperubahan panjang dengan perubahan suhu, jenis logam, danpanjang batang mula-mula untuk menentukan koefisien panjangbenda.

C Penutup (10 menit)

1 Siswa melakukan refleksi terhadap pembelajran yang barudilakukan, sebagai sebuah sarana pengkajian prosespembelajaran dalam rangka memperoleh pengetahuan sertasebagai tolak ukur untuk melakukan pembelajaran selanjutnya.

2 Guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya ataumenyampaikan usulan agar kegiatan pembelajaran lebih baik.

H. PenilaianTeknik : Penilaian Produk

Penilaian KinerjaPenilaian AfektifLembar Observasi

PustakaPeraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006

tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan dasar dan Menengah.Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.

Surabaya: Prestasi PustakaSunardi dan Irawan. 2008. Fisika Bilingual SMA/MA Kelas X. Bandung: Yrama Widya

Page 156: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

138

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) KELOMPOK EKSPERIMEN II

(Pertemuan II)

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 MASBAGIKMata Pelajaran : FisikaKelas/Semester : XII/2Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

STANDAR KOMPETENSI4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan

energi

KOMPETENSI DASAR4.2 Menerapakan asas Black dalam pemecahan masalah

A. IndikatorKognitif:a. Produk

1. Menjelaskan prinsip asas Black2. Mejelaskan kalor jenis dan kapasitas kalor3. Menganalisis kalor jenis dan kapasitas kalor4. Menerapkan prinsip asas Black dalam pemecahan maslah sehari-hari

ProsesMelakukan pengamatan untuk menyelidiki peripindahan kalora. Merumuskan masalahb. Merumuskan hipotesisc. Mengidentifikasi variabel-variabeld. Menyusun data percobaane. Menganalisis dataf. Menyimpulkan

B. Tujuan Pembelajarana. kognitif

Produk:1. Dengan kalimat sendiri, siswa dapat menjelaskan prinsip asas Black2. Siswa mampu menjelaskan dan merumuskan kalor jenis dan kapasitas kalor3. Berdasarkan pengalaman sehari-hari, siswa mampu memberikan contoh

penerapan asas Black dalam kehidupan4. Siswa dapat mengaplikasikan prinsip asas Black dalam pemecahan masalah

sehari-hari

Proses

Disediakan KIT IPA tentang prinsip asas Black, siswa dapat melakukanpengamatan untuk menyelidiki prinsip asas Black sesuai dengan rincian tugasyang ditentukan di LKS meliputi: Merumuskan masalah, Merumuskan

Page 157: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

139

hipotesis, Mengidentifikasi variabel-variabel, Menyusun data percobaan,Mengkomunikasikan data percobaan, Menganalisis data, dan Menyimpulkan

c. Afektif:

1. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter berpikirkreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan berperilaku santun:pengamatan perilaku berkarakter.

2. Bekerjasama dalam kegiatan praktik dan aktif menyampaikan pendapat,menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang laindalam diskusi: Ketrampilan sosial.

C. Materi PembelajaranAsas Black

D. Model, Media dan Metode Pembelajaran:Model Pembelajaran : CTLMedia Pembelajaran : KIT IPAMetode Pembelajaran : Tugas; Kerja kelompok; Diskusi-Tanya Jawab; Pengamatan

E. Sumber Belajar1. Media animasi: asas Black2. LKS

F. Alat/BahanKIT IPA

G. Kegiatan Belajar Mengajar

PenilaianNo Aktivitas Pembelajaran1 2 3 4

A Pendahuluan (5 menit)

1 Motivasi dan Apersepsi:Guru menyampaikan beberapa pertanyaan yang berkaitandengan asas Black, siswa diminta menyampaikan pendapatsesuai pengalaman sehari-hari.

2 Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran produk, proses,keterampilan sosial dan perilaku berkarakter.

B Kegiatan Inti (60 menit)

1 Siswa diminta membentuk kelompok dengan anggota 3-4 siswasecara heterogen untuk melakukan pembelajaran.Guru melakukan pemodelan cara merangkai alat untukmelalukan percobaan tentang asas Black, siswa memperhatikandan mendengarkan dengan baik.

2 Siswa menganalisis dan merumuskan permasalahan sesuaidengan petunjuk di LKS.

Page 158: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

140

3 Siswa diminta diskusi untuk merumus hipotesis tentangperumusan masalah, dengan cara menunjuk beberapa siswauntuk aktif menyumbang ide.Setiap kelompok mengamati percobaan agar dapat menjelaskanprinsip-prinsip asas Black, sambil membimbing guru melakukanpenilaian proses.

4 Membimbing siswa secara kelompok untuk bekerja samadalam mengidentifikasi variabel (manipulasi, respon, dancontrol) untuk melakukan pengamatan sesuai LKS

5 Sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan padaanggota kelompok, mereka bersama-sama secara santunmelakukan pengamatan prinsip asas Black sertamemperhatikan secara teliti proses-proses yang terjadi.

6 Siswa secara kelompok bekerjasama sesuai tugas dantanggungjawab melanjutkan pengamatan prinsip asas Black.

7 Siswa secara kelompok bekerjasama menyusun data hasilpengamatan dalam tabel yang tersedia dalam LKS.

8 Siswa secara kelompok berfikir secara kreatif, kritis dan logisuntuk dapat menjelaskan prinsip asas Black.

9 Siswa melakukan diskusi menyampaikan pendapat, sementarasiswa lain menanggapi pendapat, dan menjadi pendengaryang baik untuk menyimpulkan hasil pengamatan darikelompok tersebut.

C Penutup (10 menit)

1 Siswa melakukan refleksi terhadap pembelajran yang barudilakukan, sebagai sebuah sarana pengkajian prosespembelajaran dalam rangka memperoleh pengetahuan sertasebagai tolak ukur untuk melakukan pembelajaran selanjutnya.

2 Guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya ataumenyampaikan usulan agar kegiatan pembelajaran lebih baik.

H. PenilaianTeknik : Penilaian Produk

Penilaian KinerjaPenilaian AfektifLembar Observasi

Pustaka

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan dasar dan Menengah.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.Surabaya: Prestasi Pustaka

Sunardi dan Irawan. 2008. Fisika Bilingual SMA/MA Kelas X. Bandung: Yrama Widya

Page 159: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

141

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) KELOMPOK EKSPERIMEN II

(Pertemuan III)

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 MASBAGIKMata Pelajaran : FisikaKelas/Semester : XII/2Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

STANDAR KOMPETENSI4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan

energi

KOMPETENSI DASAR4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor

A. IndikatorKognitif:a. Produk

1. Menjelaskan perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi2. Mencontohkan cara perpindahan kalor melalui konduksi, konveksi, dan

radiasi3. Menggunakan prinsip-prinsip perpindahan kalor dalam pemecahan

masalah sehari-hari4. Menganalisis perpindahan kalor secara kondusi, konveksi, dan radiasi

b. ProsesMelakukan pengamatan untuk menyelidiki peripindahan kalora. Merumuskan masalahb. Merumuskan hipotesisc. Mengidentifikasi variabel-variabeld. Menyusun data percobaane. Menganalisis dataf. Menyimpulkan

Afektif:1. Karakter: Berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan

bertanggung jawab, peduli, serta berperilaku santun2. Keterampilan sosial: bekerjasama, menyampaikan pendapat, menjadi

pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang lain

B. Tujuan Pembelajarana. Kognitif

Produk:1. Dengan kalimat sendiri, siswa dapat menjelaskan perpindahan kalor dengan

cara konduksi, konveksi, dan radiasi2. Siswa mampu memberikan contoh perpindahan kalor sesuai pengalaman

sehari-hari3. Berdasarkan pembelajaran yang dilakukan, siswa mampu menggunakan

prinsi-prinsip perpindahan kalor dalam pemecahan masalah sehari-hari

Page 160: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

142

4. Siswa dapat menganalisis dengan baik perpindahan kalor yang terjadi padasuatu benda

ProsesDisediakan KIT IPA tentang perpindahan kalor, siswa dapat melakukanpengamatan untuk menyelidiki cara perpindahan kalor sesuai dengan rinciantugas yang ditentukan di LKS meliputi: Merumuskan masalah, Merumuskanhipotesis, Mengidentifikasi variabel-variabel, Menyusun data percobaan,Mengkomunikasikan data percobaan, Menganalisis data, dan Menyimpulkan

b. Afektif:

1. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter berpikirkreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan berperilaku santun:pengamatan perilaku berkarakter.

2. Bekerjasama dalam kegiatan praktik dan aktif menyampaikanpendapat, menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapatorang lain dalam diskusi: Ketrampilan sosial.

C. Materi PembelajaranPerpindahan kalor

D. Model, Media dan Metode Pembelajaran:Model Pembelajaran : CTLMedia Pembelajaran : KIT IPAMetode Pembelajaran : Tugas; Kerja kelompok; Diskusi-Tanya Jawab;

PengamatanE. Sumber Belajar

1. Media animasi: Perpindahan kalor2. LKS

F. Alat/BahanKIT IPA

G. Kegiatan Belajar Mengajar

PenilaianNo Aktivitas Pembelajaran1 2 3 4

A Pendahuluan (5 menit)

1 Motivasi dan Apersepsi:Guru menyampaikan beberapa pertanyaan yang berkaitandengan perpindahan kalor, siswa diminta menyampaikanpendapat sesuai pengalaman sehari-hari.

2 Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran produk, proses,keterampilan sosial dan perilaku berkarakter.

Page 161: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

143

B Kegiatan Inti (60 menit)

1 Siswa diminta membentuk kelompok dengan anggota 3-4 siswasecara heterogen untuk melakukan pembelajaran.Guru melakukan pemodelan cara melakukan percobaanperpindahan kalor, siswa memperhatikan dan mendengarkandengan baik.

2 Siswa menganalisis dan merumuskan permasalahan sesuaidengan petunjuk di LKS.

3 Siswa diminta diskusi untuk merumus hipotesis tentangperumusan masalah, dengan cara menunjuk beberapa siswauntuk aktif menyumbang ide.Setiap kelompok mengamati percobaan yang dilakukan agardapat menjelaskan perpindahan kalor secara konduksi, konveksi,dan radiasi, sambil membimbing guru melakukan penilaianproses.

4 Membimbing siswa secara kelompok untuk bekerja samadalam mengidentifikasi variabel (manipulasi, respon, dancontrol) untuk melakukan pengamatan sesuai LKS

5 Sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan padaanggota kelompok, mereka bersama-sama secara santunmelakukan pengamatan perpindahan kalor sertamemperhatikan secara teliti proses perpindahan kalor.

6 Siswa secara kelompok bekerjasama sesuai tugas dantanggungjawab melanjutkan pengamatan perpindahan kalor.

7 Siswa secara kelompok bekerjasama menyusun data hasilpengamatan dalam tabel yang tersedia dalam LKS.

8 Siswa secara kelompok berfikir secara kreatif, kritis dan logisuntuk dapat menjelaskan proses perpindahan kalor dengan baik.

9 Siswa melakukan diskusi menyampaikan pendapat, sementarasiswa lain menanggapi pendapat, dan menjadi pendengaryang baik untuk menyimpulkan hasil percobaan dari kelompoktersebut.

CPenutup (10 menit)

1 Siswa melakukan refleksi terhadap pembelajran yang barudilakukan, sebagai sebuah sarana pengkajian prosespembelajaran dalam rangka memperoleh pengetahuan sertasebagai tolak ukur untuk melakukan pembelajaran selanjutnya.

2 Guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya ataumenyampaikan usulan agar kegiatan pembelajaran lebih baik.

H. PenilaianTeknik : Penilaian Produk

Penilaian KinerjaPenilaian AfektifLembar Observasi

Page 162: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

144

Pustaka

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan dasar dan Menengah.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.Surabaya: Prestasi Pustaka

Sunardi dan Irawan. 2008. Fisika Bilingual SMA/MA Kelas X. Bandung: Yrama Widya

Page 163: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

145

Lembar Kerja Siswa (LKS) Pemuaian Zat Padat(KIT IPA)

Kelompok : ..........................................................................................................

Nama siswa : ........................................................................................ ..................

Kelas : ..........................................................................................................

A. Standar Kompetensi

4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai

perubahan energi

B. Kompetensi Dasar

4.1 menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat

C. Indikator

1. Mendeskripsikan pengaruh kalor terhadap suatu benda

2. Mendeskripsikan pengaruh perubahan suhu terhadap suatu benda

3. Menginterpretasikan grafik hubungan antaran pemanasan 3 jenis logam

(ukuran sama) dan perubahan ukurannya

4. Menentukan koefisien muai panjang 3 jenis logam berbeda pada percobaan

pemuaian panjang

D. Alat dan Bahan

1. Musschenbrock

2. Pembakar spritus

3. Stop watch/jam tangan

4. Termometer

5. Korek api

6. 3 buah logam (besi, tembaga, dan aluminium)

E. Pendahuluan

1. Berdasarkan pengalaman sehari-hari dan pemodelan yang dilakukan oleh

guru, Buatlah beberapa rumusan masalah mengenai: pengaruh kalor

terhadap suatu benda, pengaruh perubahan suhu terhadap suatu benda.

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Page 164: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

146

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

2. Buatlah hipotesis berdasarkan rumusan masalah di atas.

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

F. Langkah Kerja

1. Siapkan Musschenbrock lalu pasang ketiga batang logam pada alat!

2. Putar skrup pangatur agar kedudukan ketiga jarum penunjuk sama tinggi!

3. Panaskan logam dengan pembakar spritus sampai batang panas/terjadi

perubahan panjang!

4. Amati apa yang terjadi pada jarum penunjuk!

5. Catat angka yang ditunjukkan jarum untuk setiap batang logam pada tabel

data berikut ini!

NamaLogam

Skalasebelum

dipanaskan

Suhu sebelumdipanaskan

Skalasetelah

dipanaskan

Suhu setelahdipanaskan

Aluminium

Besi

Tembaga

G. Pertanyaan

1. Apakah penunjuk musschenbrock bergerak setelah logam dipanaskan?.

Mengapa?

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

2. Apakah jarum penunjuk musschenbrock menunjukkan angka yang sama

setelah 3 logam dipanaskan?. Mengapa?

Page 165: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

147

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

3. Manakah logam yang mengalami penyimpangan jarum terbesar?.

Mengapa?

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

4. Apa saja hal-hal yang mempengaruhi pemuaian suatu zat?

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

5. Misalkan hasil percabaan anda dibuat dalam bentuk grafik, dan

menghasilkan grafik seperti di bawah ini.

Coba anda tafsirkan maksud dari grafik di atas!

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

∆L (m)

∆T1

23

Ket:

∆L = pertambahan panjang

∆T = perubahan suhu

Page 166: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

148

Lembar Kerja Siswa (LKS) Perubahan wujud Zat(KIT IPA)

Kelompok : ..........................................................................................................

Nama siswa : ..........................................................................................................

Kelas : ..........................................................................................................

A. Standar Kompetensi

4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai

perubahan energi

B. Kompetensi Dasar

4.1 menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat

C. Indikator

1. Mendeskripsikan pengaruh kalor terhadap suatu benda

2. Mendeskripsikan pengaruh perubahan suhu terhadap suatu benda

3. Menganalisis adanya perubahan wujud zat dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari

D. Alat dan Bahan

1. Gelas kimia

2. Termometer

3. Pembakar spritus

4. Stop watch/jam tangan

5. Korek api

E. Pendahuluan

1. Berdasarkan pengalaman sehari-hari dan pemodelan yang dilakukan oleh

guru, Buatlah beberapa rumusan masalah mengenai: pengaruh kalor

terhadap perubahan wujud zat

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

6. Kaki tiga

7. Kasa asbes

8. Statif

9. Es

Page 167: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

149

2. Buatlah hipotesis berdasarkan rumusan masalah di atas.

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

F. Langkah Kerja

1. Susunlah alat seperti pada gambar di samping!

2. Masukkan es ke dalam gelas kimia!

3. Ukur suhu es sebelum dipanaskan!

4. Panaskan, kemudian catat suhu yang

ditunjukkan

termometer setiap menit!

5. Masukkan hasil pengamatan anda ke dalam

tabel!

Menit 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Suhu (0C)

G. Pertanyaan

1. Berdasarkan percobaan yang anda lakukan, apakah yang terjadi ketika es

diberikan kalor?

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

2. Apakah es berubah wujud setelah diberikan kalor?. Mengapa?

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

Page 168: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

150

3. Jika es mengalami perubahan wujud, apakah pada saat perubahan wujud

dari es (padat) menjadi air (cair), es mengalami perubahan suhu?.

Mengapa?

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

4. Ketika es berubah menjadi cair dan terus diberikan kalor sampai air

mendidih, lama-kelamaan air akan habis. Mengapa demikian?

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

5. Air yang mendidih akhirnya akan habis jika terus diberikan kalor. Pada

saat itu apakah terjadi perubahan suhu? Mengapa?

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

6. Hal-hal apasaja yang mempengaruhi perubahan wujud zat?

…………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

7. Jika anda melakukan percobaan dengan teliti dan cermat, maka akan

mendapatkan grafik seperti di bawah ini.

Page 169: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

151

Suhu (0C)

100

0

A

B C

D

Waktu (menit)es

air

Coba anda jelaskan maksud dari grafik di atas!

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

8. Sebutkan minimal 4 contoh perubahan wujud zat yang anda ketahuai dalam

kehidupan sehari-hari!

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

Page 170: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

152

Lembar Kerja Siswa (LKS) Kesetimbangan Panas(KIT IPA)

Kelompok : ..........................................................................................................

Nama siswa : ..........................................................................................................

Kelas : ..........................................................................................................

A. Standar Kompetensi

4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai

perubahan energi

B. Kompetensi Dasar

4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat

C. Indikator

1. Mendeskripsikan pengaruh kalor terhadap suatu benda

2. Mendeskripsikan pengaruh perubahan suhu terhadap suatu benda

3. Menjelaskan prinsip kalor jenis dan kapasistas kalor

4. Menganalisis kalor jenis dan kapasistas kalor

5. Menerapkan prinsip asas Black dalam kehidupan sehari-hari

D. Alat dan Bahan

1. Gelas kimia

2. Termometer

3. Pembakar spritus

4. Stop watch/jam tangan

5. Korek api

E. Pendahuluan

1. Berdasarkan pengalaman sehari-hari dan pemodelan yang dilakukan oleh

guru, Buatlah beberapa rumusan masalah mengenai: suatu benda yang

memiliki suhu tinggi dicampur dengan benda yang memiliki suhu rendah.

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

6. Kaki tiga

7. Kasa asbes

8. Statif

9. Air

Page 171: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

153

2. Buatlah hipotesis berdasarkan rumusan masalah di atas.

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

F. Langkah Kerja

1. Susunlah alat seperti pada gambar di samping!

2. Masukkan air ke dalam dua gelas kimia!

3. Catat suhu air sebelum dan setelah dipanaskan!

4. Panaskan salah satu air dalam gelas kimia!

5. Masukkan air dingin ke dalam air yang dipanaskan,

aduk hingga rata, ukur suhu

akhir/campurannya!

6. Masukkan hasil pengamatan anda ke dalam tabel!

Air Sebelum

dipanaskan

Setelah

dipanaskan

Suhu

akhir/campuran

Suhu (0C)

G. Pertanyaan

1. Berdasarkan percobaan yang anda lakukan, apakah yang terjadi ketika air

diberikan kalor?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

2. Setelah air panas dicampur dengan air dingin, apakah suhu

akhir/campurannya sama, mengapa bisa demikian?, coba anda jelaskan!

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Page 172: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

154

………………………………………………………………………………

3. Mengapa pada waktu malam hari danau terasa lebih hangat dari pada

daratan?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

4. Apasaja yang mempengaruhi pelepasan dan penyerapan kalor pada suatu

benda?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Page 173: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

155

Lembar Kerja Siswa (LKS) Perpindahan Kalor Secara Konduksi(KIT IPA)

Kelompok : ..........................................................................................................

Nama siswa : ......................................................................................................... .

Kelas : ..........................................................................................................

A. Standar Kompetensi

4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai

perubahan energi

B. Kompetensi Dasar

4.1 Menganalisis cara perpindahan kalor

C. Indikator

1. Menjelaskan perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi

2. Memberikan contoh perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan

radiasi

3. Menggunakan prinsip-prinsip perpindahan kalor dalam pemecahan masalah

sehari-hari

4. Menganalisis perpindahan kalor secara kondusi, konveksi, dan radiasi

D. Alat dan Bahan

1. Pembakar spritus

2. Kasa asbes

3. Tembaga, besi, aluinium

4. Korek api

5. Blubend

E. Pendahuluan

1. Berdasarkan pengalaman sehari-hari dan pemodelan yang dilakukan oleh

guru, Buatlah beberapa rumusan masalah mengenai: jika kalor diberikan

pada ujung sebatang besi, kaca, dan aluminium, maka apa yang terjadi pada

ujung lainnya.

Page 174: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

156

……………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

2. Buatlah hipotesis berdasarkan rumusan masalah di atas.

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

F. Langkah Kerja

1. Susunlah alat seperti pada gambar di

samping!

2. Letakkan sedikit blubend pada masing-

masing ujung tembaga, besi dan aluminium

3. Panaskan, ketiga batang tersebut, kemudian

tunggu beberapa saat!

4. Amatilah keadaan masing-masing blubend pada ujung batang!

G. Pertanyaan

1. Mengapa blubend bisa meleleh pada ujung masing-masing bahan?, padahal

yang dikenai api ujung lainnya.

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

2. Apakah ujung bahan yang dikenai api bergerak ke blubend sehingga

blubend bisa meleleh?. jelaskan!

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Page 175: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

157

3. Dari percobaan yang anda lakukan, manakah blubend yang paling cepat

meleleh dan manakah blubend yang terakhir meleleh?. Mengapa?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

4. Dari jawaban anda nomor 3, berikan 4 contoh benda-benda yang dapat lebih

cepat membuat blubend meleleh dan 4 contoh benda-benda yang lambat

membuat blubend meleleh jika benda tersebut dipanaskan.

………………………………………………………………………………\

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

5. Apa saja hal-hal yang mempengaruhi cepat dan lambatnya blubend meleleh

ketika batang dipanaskan?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Page 176: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

158

Lembar Kerja Siswa (LKS) Pemuaian Zat(Media Pembelajaran Animasi)

Kelompok : ..........................................................................................................

Nama siswa : ..........................................................................................................

Kelas : ..........................................................................................................

A. Standar Kompetensi

4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai

perubahan energi

B. Kompetensi Dasar

4.1 menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat

C. Indikator

1. Mendeskripsikan pengaruh kalor terhadap suatu benda

2. Mendeskripsikan pengaruh perubahan suhu terhadap suatu benda

3. Menginterpretasikan grafik hubungan antaran pemanasan 3 jenis logam

(ukuran sama) dan perubahan ukurannya

4. Menentukan koefisien muai panjang 3 jenis logam berbeda pada percobaan

pemuaian panjang

D. Alat dan Bahan

Media pembelajaran pemuaian

E. Pendahuluan

1. Berdasarkan pengalaman sehari-hari dan pemodelan yang dilakukan oleh

guru, Buatlah beberapa rumusan masalah mengenai: pengaruh kalor

terhadap suatu benda, pengaruh perubahan suhu terhadap suatu benda.

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Page 177: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

159

2. Buatlah hipotesis berdasarkan rumusan masalah di atas.

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

F. Langkah Kerja

1. Bukalah folder/file pemuaian berdasarkan instruksi guru

2. Amati apa yang terjadi pada benda sebelum dan setelah dipanaskan!

3. Catat hasil pengamatan anda untuk setiap batang logam pada tabel data

berikut ini!

NamaLogam

Skalasebelum

dipanaskan

Suhu sebelumdipanaskan

Skalasetelah

dipanaskan

Suhu setelahdipanaskan

Aluminium

Besi

Tembaga

G. Diskusi

1. Apa yang terjadi setelah batang logam dipanaskan?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

2. Apakah jarum penunjuk bergerak setelah logam dipanaskan?. Mengapa?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Page 178: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

160

3. Apakah jarum penunjuk menunjukkan angka yang sama setelah 3 logam

dipanaskan?. Mengapa?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

4. Manakah logam yang mengalami penyimpangan jarum terbesar?.

Mengapa?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

5. Manakah logam yang mengalami penyimpangan jarum terkecil?.

Mengapa?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

6. Apa saja hal-hal yang mempengaruhi pemuaian suatu zat?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Page 179: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

161

7. Misalkan hasil percabaan anda dibuat dalam bentuk grafik, dan

menghasilkan grafik seperti di bawah ini.

Coba anda tafsirkan maksud dari grafik di atas!

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

∆L (m)

∆T1

23

Ket:

∆L = pertambahan panjang

∆T = perubahan suhu

Page 180: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

162

Lembar Kerja Siswa (LKS) Perubahan wujud Zat(Media Pembelajaran Animasi)

Kelompok :...........................................................................................................

Nama siswa :...........................................................................................................

Kelas :...........................................................................................................

A. Standar Kompetensi

4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai

perubahan energi

B. Kompetensi Dasar

4.1 menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat

C. Indikator

1. Mendeskripsikan pengaruh kalor terhadap suatu benda

2. Mendeskripsikan pengaruh perubahan suhu terhadap suatu benda

3. Menganalisis adanya perubahan wujud zat dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari

4. Menjelaskan prinsip kalor jenis dan kapasistas kalor

5. Menganalisis kalor jenis dan kapasistas kalor

6. Menerapkan prinsip asas Black dalam kehidupan sehari-hari

D. Alat dan Bahan

1. Komputer

2. Mendia pembelajaran animasi

E. Pendahuluan

1. Berdasarkan pengalaman sehari-hari dan pemodelan yang dilakukan oleh

guru, Buatlah beberapa rumusan masalah mengenai: pengaruh kalor

terhadap perubahan wujud zat

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Page 181: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

163

2. Buatlah hipotesis berdasarkan rumusan masalah di atas.

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

F. Langkah Kerja

1. Bukalah folder/file media pembelajaran animasi berdasarkan instruksi guru

2. Amati dengan seksama setiap folder/file yang anda buka, kemudian

jawablah pertanyaan di bawah ini!

3. Khusus pada folder/file perubahan wujud zat, masukkan hasil pengamatan

anda ke dalam tabel berikut!

Skon

Suhu (0C)

Skon

Suhu (0C)

G. Pertanyaan

1. Berdasarkan pengamatan yang anda lakukan, apakah yang terjadi ketika es

diberikan kalor?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

2. Apakah es berubah wujud setelah diberikan kalor?. Mengapa?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

3. Jika es mengalami perubahan wujud, apakah pada saat perubahan wujud es

(padat) menjadi air (cair)/mencair, es mengalami perubahan suhu?.

Mengapa?

Page 182: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

164

Suhu (0C)

100

0

A

B C

D

Waktu (menit)es

air

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

4. Ketika es berubah menjadi cair dan terus diberikan kalor sampai air

mendidih, lama-kelamaan air akan habis. Mengapa demikian?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

5. Air yang mendidih akhirnya akan habis jika terus diberikan kalor. Pada saat

itu apakah terjadi perubahan suhu? Mengapa?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

6. Hal-hal apa saja yang mempengaruhi perubahan wujud zat?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

7. Jika anda melakukan percobaan dengan teliti dan cermat, maka akan

mendapatkan grafik seperti di bawah ini.

Coba anda jelaskan maksud dari grafik di atas!

Page 183: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

165

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

8. Sebutkan minimal 4 contoh perubahan wujud zat yang anda ketahuai dalam

kehidupan sehari-hari!

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

9. Dari hasil pengamatan yang anda lakukan pada file danau dan daratan, apa

yang dapat anda simpulkan?, coba jelaskan!

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

10. Dari hasil pengamatan yang anda lakukan pada file kesetimbangan panas,

apa yang dapat anda simpulkan?, coba jelaskan!

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

11. Apa saja yang berpengaruh terhadap suatu benda pada saat benda tersebut

melepas atau menyerap kalor.

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Page 184: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

166

Lembar Kerja Siswa (LKS) Kesetimbangan Panas(Media Pembelajaran Animasi)

Kelompok : ..........................................................................................................

Nama siswa : ..........................................................................................................

Kelas : ..........................................................................................................

A. Standar Kompetensi

4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai

perubahan energi

B. Kompetensi Dasar

4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat

C. Indikator

1. Mendeskripsikan pengaruh kalor terhadap suatu benda

2. Mendeskripsikan pengaruh perubahan suhu terhadap suatu benda

3. Menjelaskan prinsip kalor jenis dan kapasistas kalor

4. Menganalisis kalor jenis dan kapasistas kalor

5. Menerapkan prinsip asas Black dalam kehidupan sehari-hari

D. Alat dan Bahan

Media Pembelajaran

E. Pendahuluan

1. Berdasarkan pengalaman sehari-hari dan pemodelan yang dilakukan oleh

guru, Buatlah beberapa rumusan masalah mengenai: suatu benda yang

memiliki suhu tinggi dicampur dengan benda yang memiliki suhu rendah.

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

2. Buatlah hipotesis berdasarkan rumusan masalah di atas.

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Page 185: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

167

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

F. Langkah Kerja

1. Bukalah folder/file pemuaian berdasarkan instruksi guru

2. Amati apa yang terjadi pada benda sebelum dicampur dan setelah

dicampur!

G. Pertanyaan

1. Setelah logam disatukan, apakah suhu akhir/campurannya sama, mengapa

bisa demikian?, coba anda jelaskan!

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

2. Mengapa pada waktu malam hari danau terasa lebih hangat dari pada

daratan?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

3. Apa saja yang mempengaruhi pelepasan dan penyerapan kalor pada suatu

benda?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Page 186: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

168

Lembar Kerja Siswa (LKS) Perpindahan Kalor Secara Konduksi(Media Pembelajaran Animasi)

Kelompok : ..........................................................................................................

Nama siswa : ............................................................................................ ..............

Kelas : ..........................................................................................................

A. Standar Kompetensi

4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai

perubahan energi

B. Kompetensi Dasar

4.1 Menganalisis cara perpindahan kalor

C. Indikator

1. Menjelaskan perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi

2. Memberikan contoh perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan

radiasi

3. Menggunakan prinsip-prinsip perpindahan kalor dalam pemecahan masalah

sehari-hari

4. Menganalisis perpindahan kalor secara kondusi, konveksi, dan radiasi

D. Alat dan Bahan

1. Komputer

2. Mendia pembelajaran animasi

E. Pendahuluan

1. Berdasarkan pengalaman sehari-hari dan pemodelan yang dilakukan oleh

guru, Buatlah beberapa rumusan masalah mengenai: jika kalor diberikan

pada ujung sebatang besi, kaca, dan aluminium, maka apa yang terjadi pada

ujung lainnya.

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Page 187: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

169

2. Buatlah hipotesis berdasarkan rumusan masalah di atas.

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

F. Langkah Kerja

1. Bukalah folder/file pemuaian berdasarkan instruksi guru

2. Amati dengan seksama setiap folder/file yang anda buka, kemudian

jawablah pertanyaan di bawah ini!

G. Pertanyaan

1. Apa yang terjadi pada logam yang dipanaskan salah satu ujunganya?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

2. Apakah ujung logam yang dipanaskan ikut bergerak sehingga ujung lainnya

bisa ikut panas?. jelaskan!

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

3. Dari pangamatan yang anda lakukan, apakah yang dimaksud dengan

konsuksi?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

4. Pada peristiwa air yang dipanaskan, apa yang dapat anda simpulkan dari

peristiwa tersebut?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Page 188: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

170

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

5. Dari pangamatan yang anda lakukan pada peristiwa pemanasan air, coba

anda jelaskan apa yang dimaksud dengan konveksi?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

6. Dari kedua pengamatan yang anda lakukan, apa perbedaan yang paling

nampak pada kedua peristiwa tersebut?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Page 189: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

171

KISI-KISI SOAL FISIKA MATERI SUHU DAN KALOR

KategoriNo Indikator

C1 C2 C3 C4

Jml

2 Mendiskripsikan pengaruhkalor terhadap suatu zat

5, 16, 2

3 Mendiskripsikan pengaruhperubahan suhu terhadap suatubenda

1, 7 2

4 Menginterpretasikan grafikhubungan antara pemanasan 3jenis logam (ukuran sama) danperubahan ukurannya

20, 22 2

5 Menentukan koefisien muaipanjang 3 jenis logam berbedapada percobaan pemuaianpanjang

2, 9 2

6 Menganalisis adanya perubahanwujud zat dan penerapannyadalam kehidupan sehari-hari

12, 23 2

7 Menjelaskan perpindahan kalorsecara konduksi, konveksi, danradiasi

10, 8 2

8 Memberikan contoh perpindahankalor secara konduksi, konveksi,dan radiasi

4, 14 2

9 Menggunakan prinsip-prinsipperpindahan kalor dalampemecahan masalah sehari-hari

11, 24 2

10 Menganalisis perpindahan kalorsecara konduksi, konveksi, danradiasi

18, 19 2

11 Menjelaskan prinsip kalor jenisdan kapasistas kalor

13, 17 2

12 Menganalisis kalor jenis dankapasistas kalor

3, 21,25

3

13 Menerapkan prinsip asas Blackdalam kehidupan sehari-hari

6, 15 2

Jumlah 6 6 6 7 25

Lampiran 06

Page 190: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

172

TES UJI KOGNITIF

Mate pelajaran : FisikaMateri : Suhu dan KalorKelas/semester : X/2

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tandasilang (X)

1. Prinsip pembuatan thermometer berdasarkan…terhadap suhu.a. Kepadatan benda d. Kalor beku bendab. Pemuaian benda e. Kalor lebur bendac. Suhu benda

2. Sebatang baja panjangnya 10 cm pada suhu 300C, setelah dipanaskan panjangbaja menjadi 10,1 cm dengan suhu 1300C. berapakah koefisien muai panjangbaja tersebut?a. 104/0C d. 10-2/0Cb. 102/0C e. 103/0Cc. 10-4/0C

3. Perhatikan grafik berikut!

Garafik di atas menunjukkan hubungan antara perubahan suhu dengan jenisbahan. Pada grafik di atas, jika jumlah kalor diberikan pada keempat bendasama. Maka benda yang memiliki kalor jenis paling kecil adalah….

a. A dan D d. A dan Cb. B e. B dan Dc. C

4. Pada waktu masak air menggunakan bejana dari tembaga, perpindahan kaloryang terjadi pada proses tersebut berturut-turut adalah....a. Konveksi-konduksi d. Radiasi-konveksib. Konduksi-radiasi e. Radiasi konduksic. Konduksi-konveksi

Lampiran 07

∆T

bahanDCBA

Page 191: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

173

1000 Q2

0

100

Q (kal)

T(0C)

5. Jika sejumlah air dipanaskan dari 00C sampai 40C pada tekanan tetap, maka....a. Volumenya bertambah d. Massa jenisnya tetapb. Volumenya berkurang e. Massa jenisnya berkurangc. Volumenya tetap

6.

Garafik di atas menunjukkan hubungan antara suhu dengan kalor yang diserap oleh50 gram es. Jika kalor jenis es 0,5 kal/g0C dan kalor lebur es 80 kal/g0C, maka Q2

pada grafik di atas adalah....a. 8000 kal d. 4000 kalb. 6000 kal e. 3000 kalc. 5000 kal

7. Tujuan pemberian jarak pada sambungan rel kereta api adalah….a. Menyesuaikan dengan roda kereta apib. Mengirit penggunaan besic. Supaya rel tidak bengkok pada saat terjadi pemuaian panjangd. Memberikan lubang angine. Supaya sambungan lebih kuat

8. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan....a. Zat padat d. Hanya dalam zat cairb. Gas e. Hanya dalam gas dan zat padatc. Gas, serta zat padat

9. Sebuah balok aluminium memiliki volume 1.000 cm3 pada suhu 200C, danvolume 1.006 cm3 pada suhu 1000C. Koefisien muai panjang tembagatersebut adalah....a. 2,5 x10-5/ 0C d. 2,25 x10-4/ 0Cb. 6,0 x10-5/ 0C e. 3,00 x10-4/ 0Cc. 7,5 x10-5/ 0C

10. Perpindahan kalor secara konduksi terjadi....a. Hanya dalam zat cairb. Hanya dalam zat padatc. Hanya dalam gasd. Hanya dalam zat cair dan zat padate. Dalam gas, zat cair dan zat padat

Page 192: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

174

11. Sebuah peternakan ayam selalu mengalami kerugian ketika musim dingindatang, hal itu disebabkan oleh matinya 50% ayam karena suhu yang terlaludingin. Langkah apa yang paling efektif dilakukan peternak agar ayam tetapbertahan hidup seperti pada musim panas.a. Memberi vaksin pada semua ayamb. Memasang lampu listrik yang cukupc. Menjemur ayam ketika panasd. Menutup rapat-rapat kandange. Menambah jumlah ayam dalam satu lokasi

12. Perhatikan grafik berikut!

Grafik di atas menunjukkan proses prubahan wujud benda dari es-cair-gas.Dari grafik, maksud dari B-C dan D-E adalah….a. Perubahan suhu nol dan volume bertambahb. Suhu semakin naik dan perubahan wujud bendac. Perubahan suhu nol dan proses perubahan wujudd. Suhu menurun dan proses prubahan wujude. Perubahan suhu nol dan tidak mengalami perubahan wujud

13. Banyaknya kalor yang digunakan oleh benda untuk mengubah suhunyasebesar 10C atau 1 K disebut....a. Kalor jenis d. Kalor latenb. Kapasitas kalor e. Hukum kekekalan kalorc. Perubahan suhu

14. Di dalam sebuah kamar berukuran 4 m x 3 m terdapat lampu pijar yangsedang menyala. Pada saat budi masuk kamar, dia merasakan suhu kamarlebih panas jika dibandingkan pada saat lampu dipadamkan. Hal tersebutdisebabkan oleh….a. Ukuran kamar yang terlalu kecilb. Adanya perpindahan kalor dari lampu ke kamarc. Kurangnya udara yang masuk ke kamard. Pada waktu lampu mati udara lebih banyak masuk kamare. Pada waktu lampu menyala, udara terdesak ke luar

T ≈ Q

A-20

0

100

B C

D E

F

T (0C)

120

Page 193: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

175

15. Jika 75 gram air yang suhunya 00C dicampur dengan 25 gram air yangsuhunya 1000C, maka suhu akhir campurannya adalah....a. 150C d. 300Cb. 200C e. 350Cc. 250C

16. Apabila kalor diberikan kepada suatu benda, maka benda akan....a. Tidak mengalamai perubahan apa-apa d. Bertambah massanyab. Mengalami perubahan suhu e. Berkurang massanyac. Berkurang volumenya

17. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram zat sebesar10C atau 1 K disebut....a. Kalor jenis d. Kalor latenb. Kapasitas kalor e. Kalor leburc. Perubahan suhu

18. Diberikan data sebagai berikut

Benda Emisivitas (e) Suhu (T4)1 0,5 102 0,25 103 0,3 1004 0,25 100

Table di atas menunjukkan emisivitas radiasi dari benda dan suhu bendatersebut. Dari data di atas, benda mana yang memancarkan kalor palingbanyak?a. 1 dan 4 d. 3 dan 4b. 2 dan 3 e. 3c. 4

19. Pada peristiwa air laut dan pada saat memasak air terjadi peristiwaperpindahan kalor secara konveksi. Pada kedua peristiwa tersebut secaraberurutan, apakah yang menyebabkan terjadinya konveksi?a. Perbedaan tekanan antara lautan dan daratan, perbedaan kalor jenisb. Perbedaan tekanan antara lautan dan daratan, perbedaan massa jenisc. Perbedaan tekanan antara lautan dan daratan, perubahan suhud. Perbedaan suhu, perbedaan kalor jenise. Laut lebih luas dari daratan, perbedaan massa jenis

Page 194: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

176

20.

Dari grafik di atas, bahan manakah yang memiliki koefisien muai panjangpaling kecil. (jika panjang mula-mula keempat bahan sama)a. A dan D d. Db. B e. Ac. C

21. Pada malam hari, suhu air danau lebih hangat dibandingkan dengan suhubebatuan di atasnya. Hal ini disebabkan oleh....a. Kalor jenis air lebih besar dari kalor jenis batub. Massa jenis air lebih besar dari massa jenis batuc. Kalor lebur air lebih kecil dar kalor lebur batud. Batu lebih cepat menyerap kalore. Batu berada di atas air

22. Diberikan data sebagai berikut

No Zat Koefisien muai panjang1 Besi 12 x 10-6

2 Tembaga 17 x 10-6

3 Seng 30 x 10-6

4 Aluminium 23 x 10-6

Jika sejumlah kalor yang sama diberikan pada zat di atas, maka zat manakahyang paling cepat bertambah panjangnya!a. 1 dan 2 d. 1 dan 3b. 2 dan 3 e. 2 dan 4c. 3 dan 4

A B C Dbahan

∆L

Page 195: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

177

23. Di dapur kita sering menjumpai mega-mega hitam dan pada lampu semprongdikasih penutup di atanya. Dari dua hal di atas, apa yang menyebabkanterjadinya mega-mega hitam dan mengapa lampu semprong dikasih penutupdi atasnya.a. Perubahan wujud dari gas ke gas, supaya tidak mengotori ruanganb. Perubahan wujud dari gas ke padat, supaya kelihatan lebih bagusc. Perubahan wujud dari gas ke padat, supaya tidak mengotori

ruangand. Perubahan wujud dari api ke gas, supaya lebih kuate. Perubahan wujud dari gas ke air, supaya tidak mengotori ruangan

24. Pada waktu memasak makanan, makanan akan lebih cepat matang bilatungku terbuat dari tembaga dibandingkan dari tanah. Hal ini disebabkanoleh....a. Tanah termasuk konduktor yang baikb. Tembaga termasuk isolatorc. Tanah dan tembaga termasuk konduktord. Tembaga termasuk konduktor yang baike. Tanah tidak termasuk konduktor dan isolator

25. Jika dua buah benda memiliki kalor jenis dan ukuran yang sama, makakapasitas kalor (C) kedua benda akan….a. C Benda pertama lebih besar dari C benda keduab. C Benda pertama lebih kecil dari C benda keduac. C Benda pertama sama dengan C benda keduad. C Benda pertama berkurang, C benda kedua bertambahe. C Benda pertama bertambah, C benda kedua berkurang

Page 196: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

178

KUNCI JAWABAN TES KOGNITIF

1. B 11. B 21. A

2. C 12. C 22. A

3. D 13. B 23. C

4. C 14. B 24. D

5. B 15. C 25. C

6. D 16. B

7. A 17. A

8. A 18. E

9 A 19. A

10. B 20. E

Page 197: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

179

KISI-KISI ANGKET GAYA BELAJAR FISIKA

No SoalDimensiModalitas

Aspek Dasar Indikator(+) (-)

Visual Rapi dan teratur

Perencana danpengatur jangkapanjang yang baik

Teliti terhadap detail

Lebih mengingatdengan asosiasivisual

Lebih mudahmengingat apa yangdilihat dari apa yangdidengarkan

Mementingkanpenampilan

-Membuat catatan fisikadengan rapi dan teratur

-Belajar fisika dalamruangan yang rapi

-Belajar fisika denganteratur

-Bersikap waspadasebelum merasa pastiterhadap suatu masalah

-Tepat dalam menuliskanangka dan symbolbesara fisika

-Meneliti kembali setiaphasil pekerjaannya

-Menuliskan instruksiverbal dalam bentukbagan atau grafik

-Membuat kesimpulandalam bentuk bagan

-Mencatat materi yangtertera di papan tulis saja

- lebih mengingat materifisika yang disajikansecara tertulis dalambentuk table ataudiagram

-Lebih suka membacadaripada dibacakan

-Lebih suka materi fisikayang disajikanmenggunakan layarkomputer atau LCDdengan animasi gambarberwarna

-Lebih suka presentase

2

3

10

15

37

7

16

21

39

1

40

31

30

33

34

35

36

20

38

26

41

25

8

14

9

42

Lampiran 08

Page 198: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

180

Kinestetis Belajar dengan carapraktik

Senang berorientasipada fisik

Banyak gerak

Banyakmenggunakan isyarattubuh

Ingin melakukansegala sesuatu

Menyukai sesuatuyang lengkap danrinci

- Suka berlatihmengerjakan soal-soalfisika

- Senang melakukanpraktikum

- Mendatangi guru ketikamerasa ada kesulitan

-Merespon stimulusdengan gerakan

- Tidak bisa duduk diamdalam waktu lama

- Berdiri dekat ketikaberbicara dengan oranglain

- Menggunakan jari sebagipenunjuk ketikamembaca

- Suka belajar fisikadengan berkomunikasimenggunakan gerakananggota badan

- Banyak bekerja sedikitbicara

- Melakukan lebih darisatu kegiatan dalamwaktu yang sama

- Menyukai buku fisikayang penyajiannya rincidan lengkap

22

43

27

29

4

24

5

32

45

18,11

23

6

47

50

49

13

44

12

46

48

19, 28

17

Page 199: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

181

ANGKET GAYA BELAJAR FISIKA

Petunjuk Mengerjakan Angket1. Tulis indentitas anda pada lembar jawaban yang tersedia.2. Bacalah dengan seksama setiap pertanyaan pada naskah angket berikut.3. Pilih salah satu jawaban yang sesuai dengan kebiasaan yang anda lakukan

dalam belajar fisika, dengan cara memberi tanda (X).4. Semua pilihan jawaban anda adalah benar, dan tidak akan mempengaruhi nilai

(prestasi) pelajaran fisika.5. Isikan jawan anda dengan penuh percaya diri dan jangan terpengaruh jawaban

teman anda. Skore perolehan jawaban anda akan mengungkapkan gaya belajaranda sendiri.

6. Selamat mengerjakan!

Soal/pernyataan

1. Saya mudah menerima materi pelajaran fisika dalam bentuk diagram, grafik,tabel dan sejenisnya.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

2. Untuk lebih memudahkan dalam belajar, saya menulis materi pelajarandengan rapi.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

3. Saya lebih nyaman belajar di kamar/ruang belajar yang teratur dan rapi.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

4. Saya suka mengetuk-ngetuk atau memainkan ballpoint, jari atau kaki saatmengikuti penjelasan guru fisika di kelas.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

5. Untuk lebih memusatkan perhatian dalam belajar fisika, saya menggunakajari atau ballpoint sebagi penunjuk ketika membaca buku.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

6. Saya lebih banyak membaca dari pada berlatih mengerjakan soal-soal fisika.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

Lampiran 09

Page 200: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

182

7. Saya berusaha memeriksa pekerjaan fisika terlebih dahulu sebelum sayakumpulkan, walaupun waktunya hampir habis.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

8. Saya lebih mudah mendengarkan penjelasan guru dari pada memahami materifisika yang tertulis di papan tulis atau di layar LCD.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

9. Saya sulit mengingat pelajaran fisika yang disampaikan menggunakan mediaLCD pronyektor dengan animasi gambar tanpa bunyi-bunyian.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

10. Saya menyediakan waktu yang cukup untuk belajar fisika secara teratur dirumah meskipun tidak ada tugas atau ulangan.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

11. Dalam kondisi apapun, ketika saya membaca buku fisika, saya menuliskankesimpulan atau ringkasan dengan mengucapkan kata demi kata.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

12. Ketika membaca buku, saya tidak menggunakan alat bantu apapun sebagaipenunjuk.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

13. Pada saat pelatikah fisika, saya bisa duduk dengan tenang dalam waktu yanglama.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

14. Saya mudah memahami konsep fisika jika dibacakan teman dari buku ataucatatan.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

15. Saya mengamati terlebih dahulu gambar, grafik atau diagram dengan seksamasebelum mulai mengerjakan soal-soal fisika.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

Page 201: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

183

16. Untuk lebih mudah mengingat intruksi yang diberikan oleh guru, sayamenuliskannya dalam bentuk bagan.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

17. Saya senang dengan buku fisika yang memuat banyak soal-soal dan intisaridari konsep-konsep, karena dengan itu kita diberikan kesempatan untukmelakukan penalaran lebih luas.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

18. Saya menghafal materi-materi fisika yang sulit sambil mengemil makanankecil.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

19. Saya merasa kesulitan membuat ringkasan pada saat membaca jika dilakukansecara bersamaan.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

20. Saya kesulitan menuliskan beberapa symbol besaran fisika dengan benar,walaupun sudah diberikan tanda khusus.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

21. Saya membuat intisari dari apa yang saya baca dengan bagan supaya lebihmudah diingat.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

22. Fisika dianggap sulit oleh teman-teman, tetapi saya berusaha berlatihmenyelesaikan soal-soal yang ada dibuku.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

23. Saya suka belajar fisika dari buku yang menyajikan konsep dan contoh soalsecara rinci.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

24. Saya berdiri di dekat guru ketika bertanya tentang kesulitan saat melakukanpraktikum fisika di laboratorium.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

Page 202: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

184

25. Disamping menulis apa yang ada di papan tulis, saya juga menulis apa yangdiungkapkan guru jika hal itu penting.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

26. Saya lebih senang menghafal intruksi-intruksi dari guru daripadamenuliskannya dalam bentuk bangan.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

27. Saya berusaha mendatangi guru fisika ketika mengalami kesulitan belajarfisika.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

28. Ketika mendengarkan penjelasan guru fisika, saya tidak mencatat dan ketikamencatat saya tidak mendengarkan penjelasannya.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

29. Saya melompat kegirangan ketika mendapat nilai hasil ulangan fisika bagus.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

30. Saya senang ketika mendapatkan giliran awal untuk mempresentasikan tugasfisika di depan kelas.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

31. Saya suka belajar fisika menggunakan computer dengan gambar yangdianimasikan (digerakkan).A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

32. Saya lebih mudah memahami fisika ketika belajar di laborataorium sambilmenyentuh alat, membau, mengukur dan merasakan dengan tangan sendiri.A. Selalu C. Jarang

B. Sering D. Tidak pernah

33. Agar memiliki catatan yang lengkap, saya berusaha menulis apa-apa yangditulis oleh guru di papan tulis walaupun dengan tidak teratur.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

Page 203: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

185

34. Karena saking asiknya belajar, saya membiarkan buku-buku berserakan dikamar agar mudah diambil.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

35. Saya tidak membuat jadwal belajar fisika di rumah, karena takut melanggarjadwal yang dibuat sendiri. Oleh karenanya saya senag belajar tanpa terjadwal.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

36. Fisika adalah ilmu alam, oleh karena itu fisika dekat dengan kehidupan kitadan saya senang menanggapi pertanyaan tentang fisika walaupun tidak begitujelas.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

37. Walaupun melihat symbol atau gambar dalam waktu singkat, saya bisamenuliskannya kembali dengan benarA. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

38. Saya langsung mengumpulkan jawaban ketika selesai mengerjakan soal,waktu yang tersisa saya gunakan untuk membantu teman menjawab.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

39. Setiap kali pelajar fisika, saya hanya menulis catatan yang ada di papan tulis.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

40. Pada saat belajar kelompok, saya membaca sendiri materi yang akan dibahastanpa meminta bantuan teman yang lain untuk membacakannya. Hal ini sayalakukan untuk memahami materi fisika dengan lebih cermat dan mendetail.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

41. Setelah membaca, saya membuat ringkasan dalam bentuk narasi, karena lebihmudah mengingatnya daripada dalam bentuk bagan.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

42. Karena tidak menjadi ketua kelompok, maka saya tidak mau mewakilikelompok untuk presentasi di depan kelas.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

43. Saya orang yang paling senang bila pelajaran fisika dilakukan denganpraktikum.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

Page 204: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

186

44. Saya tidak percaya diri jika bicara dekat dengan guru fisika ketika adamasalah dalam praktikum yang ingin ditanyakan.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

45. Pada waktu melaksanakan praktikum, saya lebih senang bekerja daripadameminta teman untuk mengerjakannya.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

46. Saya tidak biasa belajar dengan memegang atau menggunakan alat/bendasecara langsung.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

47. Paraktikum membuat suasana kelas/ruangan tidak karuan dan rebut, makanyasaya senang belajar jika ada praktiknya.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

48. Saya lebih senang memimpin kelompok dalam praktikum karena dapatmengkoordinir dan meminta teman-teman untuk bekerja.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

49. Walaupun mendapat perestasi belajar fisika bagus, saya bersikap biasa-biasasaja tanpa berteriak atau melompat kegirangan.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

50. Karena hormat terhadap guru, saya malu bertanya jika mendapat kesulitandalam belajar fisika.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

Page 205: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

187

KISI-KISI MOTIVASI BERPRESTASI

No soalKomponen Aspek Dasar Indikator(+) (-)

Ciri khasPribadi

Situasi dankondisi

Semagatuntukberkompetisi

Suka hal-halyang inovatif

Suka bekerjakeras

Berusaha mandiri

Penuh semangat

Mengatasihambatan

Kemauanberkompetisi

- Senang membaca buku untukmendapatkan pengetahuan baru

- Senang bereksperimen untukmendapatkan pengetahuan

- Belajar secara terjadwal

- Tidak mudah putus asa

- Berusaha mendapatkan hal-halyang baru

- Tidak suka benggantung padaorang lain

- Mudah mengantisipasilingkungan

- Berusaha agar tidak gagal

- Keinginan untuk berhasil

- Menyelesaikan tugas dengansebaik-baiknya

- Senang memecahkan masalahyang dihadapi

- Memanfaatkan kesempatanuntuk keberhasilan

- Kejelian menangkap peluangyang ada.

8,10

32,33

5

13

17,27

23

9

28,37

22,38

24,39

1,30

2

4

11,15

35,36

14

16

20,19

3

6

26,34

29,31

12, 18

21,25

7

40

Lampiran 10

Page 206: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

188

ANGKET MOTIVASI BERPRESTASI

PETUNJUK PENGISIAN

1. Tulis identitas anda pada lembar jawaban yang sudah tersedia.2. Bacalah dengan seksama setiap pertanyaan pada naskah angket berikut.3. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf A, B, C, atau D.4. Jawablah setiap pertanyaan sesuai dengan pendapat anda sendiri.5. Jawaban yang diberikan tidak akan mempengaruhi nilai fisika anda di sekolah6. Selamat mengerjakan!

Soal/pernyataan

1. Apabila dalam menerima pelajaran fisika ada hal-hal yang belum jelas, apakahanda membahas bersama atau mendiskusikan dengan teman-teman?A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

2. Apabila dalam kelas anda ada beberapa teman mendapatkan nilai yang tinggi,apakah anda terdorong untuk bersaing dan bahkan ingin melebihi merakadengan belajar lebih giat?A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

3. Dalam pelajaran fisika jika ada tugas atau pekerjaan rumah, apakah andamencontoh dari teman-teman yang lebih pandai karena tidak yakin denganjawaban anda?A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

4. Dalam berbagai kesempatan luang, apakah anda memanfaatkannya untukberdiskusi dengan guru fisika khususnya tentang pelajaran fisika?A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

5. Terhadap konsep-konsep fisika yang baru akan dibahas pada jam pelajaranbesok harinya, dan tidak ada ulangan ataupun tes. Dalam hal ini apakah andajuga tetap belajar fisika pada siang hari atau malam hari sebelumnya?A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

6. Karena banyak kegiatan yang anda ikuti, sehingga tidak sempat mencariketerangan lebih lanjut terhadap konsep fisika yang belum jelas di sekolah.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

Lampiran 11

Page 207: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

189

7. Karena banyak teman-teman yang lebih pintar dari anda, apakah andasetengah hati untuk menjadi yang terbaik?A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

8. Apakah anda senang membaca buku-buku fisika yang baru dan berinovasi?A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

9. Apabila anda tidak puas dengan keterangan atau penjelasan pada waktupelajaran fisika di kelas, apakah anda berusaha mencari keterangan yang lebihkomplit pada waktu di luar jam pelajaran?A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

10. Buku paket fisika digunakan agar penguasaan konsep-konsep fisika menjadilebih mendalam, selain buku paket tersebut apakah anda juga membaca buku-buku yang ada kaitannya dengan mata pelajaran fisika?A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

11. Untuk menambah pengetahuan anda tentang fisika, apakah anda menunggudiberitahu supaya tidak salah konsep?A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

12. Tugas tidak terlalu mempengaruhi nilai raport, oleh karena itu sayamengerjakan dengan seadanya saja.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

13. Pada saat belajar fisika, anda menemukan masalah yang sangat sulit. Sebagaiseorang pelajar yang baik, apakah anda berusaha meminta penjelasan padaguru atau orang lain yang lebih mengetahui?.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

14. Bagi saya pelajaran fisika menyenangkan, karena berkaitan dengan kehidupansehari-hari dan sayat akan belajar jika ada ulangan atau tes.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

Page 208: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

190

15. Kadang-kadang buku yang satu dengan yang lain menyajikan satu materidalam bentuk yang berbeda, untuk menghindari kebingungan saya hanyamembaca satu buku untuk memahami pokok bahasan tertentu.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

16. Anda mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep fisika yangdibahas di kelas, sementara anda tidak punya buku paket sebagai panduan.Dalam hal ini apakah anda melewati bahasan tersebut karena terlalu sulit?.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

17. Dalam setiap pelajaran fisika, apakah anda tertarik untuk mengikutinyadengan baik?.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

18. Jika ada pekerjaan rumah, membuat rangkuman, maupun tugas-tugas lainyang harus diselesaikan, apakah anda lebih suka tinggal mencontoh saja dariteman-teman atau yang dianggap lebih pandai?.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

19. Apabila dalam pelajaran fisika diberik kesempatan untuk bertanya, sementaraanda bingung dengan konsep yang dipelajari. Apakah anda cenderung untukdiam saja dan tidak mengajukan pertanyaan karena malu pada teman-teman?.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

20. Apakah kerena pelajaran fisika terdiri dari rumus-rumus dan hitung-hitungan,sehingga anda tidak tertarik untuk mengikuti pelajaran fisika?.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

21. Apabila anda mengerjakan soal dan ternyata sulit dipecahkan, apakah andasegera menghentikannya dan beralih ke kegiatan lain?.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

22. Keberhasilan membuat rasa senang dan minimbulkan rasa puas, mempertebalpercaya diri serta dapat menentukan keberhasilan berikutnya, apakah andasetuju dengan pernyataan tersebut?.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

Page 209: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

191

23. Dalam mempelajari fisika, apakah anda membuat ringkasan atau catatankhusus seperti kumpulan rumus-rumus, rangkuman konsep-konsep dansebagainya dengan mandiri baik yang pernah, ataupun yang sedangdipelajari?.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

24. Meskipun mengalami kesulitan mengerjakan tugas yang diberikan, sayaberusaha dengan maksimal mengerjakannya dengan sebaik mungkin.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

25. Sekali mengalami kegagalan, maka itu merupakan catatan buruk dan akanterulang selanjutny. Apakah anda setuju dengan pernyataan tersebut?.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

26. Semakin banyak kegagalan dapat menentukan keberhasilan, apakah andasetuju dengan pernyataan tersebut?.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

27. Anda diberi kesempatan untuk bertanya, apakah anda memanfaatkannya untukmemperoleh pengetahuan yang belum anda miliki?.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

28. Jika anda belajar giat, benarkah usaha yang anda lakukan itu untukmenghindari kegagalan agar jangan sampai mendapat nila yang jelek?.A. Sangat benar C. Tidak begitu benarB. Benar D. Sangat tidak benar

29. Jika suatu saat anda mengalami kegagalan, apakah anda berpikir itu adalahkegagalan dalam hidup anda?.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

30. Keberhasilan memecahkan maslah, misalnya dapat mengerjakan soaldengan betul, dapatkah hal itu membangkitkan rasa senang, menimbulkan rasapuas, mempertebal percaya diri bagi anda dan akan menentukan keberhasilanuntuk berikutnya?.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

Page 210: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

192

31. Ada kakak tingkat anda yang mengajak diskusi untuk berbagi pengalamandalam belajar fisika, sementara anda lebih pandai dari dia. Apakah andamenolak ajakan tersebut ?.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

32. Diluar jam sekolah, apakah anda juga mampu melakukan kegiatan denganmenggunakan alat-alat dalam upaya pendalaman konsep-konsep fisika?.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Belum pernah

33. Apakah anda tertarik dan suka melakukan kegiatan dengan alat laboratoriumfisika untuk mendalami materi?.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

34. Apakah anda ragu-ragu dalam menghadapi sesuatu, yang kemungkinannyaberakhir dengan kegagalan?.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

35. Penyajian mata pelajaran fisika dapat dilakukan dengan percobaan ataupundemontrasi. Apakah anda merasa kurang tertarik dan malas melakukanpercobaan, demonstrasi ataupun kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan denganfisika?.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

36. Di rumah saya memiliki banyak waktu luang dan beberapa alat prakti fisika,tetapi saya malas melakukan paraktikum karena tidak ada teman.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

37. Dalam mata pelajaran fisika, apakah anda banyak mengalami keberhasilanatau mendapatkan nilai yang baik?.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidang pernah

38. Di luar jam sekolah, apakah anda melakukan diskusi dengan kakak tingkatanda untuk mendapatkan pengalaman belajar dan saran dari mereka, agar andabisa belajar lebih baik?.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

Page 211: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

193

39. Ada tugas-tugas yang berkaitan dengan mata pelajaran fisika yang harusdikerjakan, misalnya melakukan percobaan, mengumpukan laporan dansebagainya. Terhadap tugas-tugas yang demikian itu apakah andamelakukannya dengan kesungguhan dan menyelesaikannya sesuai denganketentuan yang telah ditetapkan?.A. Tidak pernah C. SeringB. Jarang D. Selalu

40. Dalam banyak kesempatan, anda diperbolehkan berdiskusi dengan guru fisikaberkaitan dengan kefisikaan, sementara anda tidak mengalami kesulitan dalammemahami pelajaran fisika. Dalam hal ini, apakah anda memberikan alasanauntuk menolak berdiskusi?.A. Selalu C. JarangB. Sering D. Tidak pernah

Page 212: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

194

Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Gaya Belajar

A. Hasil Validitas Data (Signifikansi 5%)

Soal rxy rtabel Keputusan

1 0,688 0,361 Valid

2 0,507 0,361 Valid

3 0,374 0,361 Valid

4 0,380 0,361 Valid

5 0,460 0,361 Valid

6 0,424 0,361 Valid

7 0,410 0,361 Valid

8 0,518 0,361 Valid

9 0,385 0,361 Valid

10 0,849 0,361 Valid

11 -0,147 0,361 Inalid

12 0,551 0,361 Valid

13 0,372 0,361 Valid

14 0,501 0,361 Valid

15 0,394 0,361 Valid

16 0,439 0,361 Valid

17 0,541 0,361 Valid

18 0,526 0,361 Valid

19 0,431 0,361 Valid

20 0,545 0,361 Valid

21 0,946 0,361 Valid

22 0,535 0,361 Valid

23 0,618 0,361 Valid

24 0,729 0,361 Valid

25 0,520 0,361 Valid

26 0,571 0,361 Valid

Lampiran 12

Page 213: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

195

27 0,443 0,361 Valid

28 0,611 0,361 Valid

29 0,603 0,361 Valid

30 0,547 0,361 Valid

31 0,642 0,361 Valid

32 0,678 0,361 Valid

33 0,551 0,361 Valid

34 0,602 0,361 Valid

35 0,460 0,361 Valid

36 0,515 0,361 Valid

37 0,580 0,361 Valid

38 0,434 0,361 Valid

39 0,486 0,361 Valid

40 0,540 0,361 Valid

41 0,297 0,361 Valid

42 0,518 0,361 Valid

43 0,425 0,361 Valid

44 0,602 0,361 Valid

45 0,157 0,361 Invalid

46 0,648 0,361 Valid

47 0,502 0,361 Valid

48 0,455 0,361 Valid

49 0,184 0,361 Invalid

50 0,776 0,361 Valid

B. Hasil Reliabilitas Data

r11 Keputusan

0,959 Reliabel

Page 214: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

196

Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Motivasi Berprestasi

A. Hasil Validitas Data (Signifikansi 5%)

Soal rxy rtabel Keputusan

1 0,465 0,361 Valid

2 0,582 0,361 Valid

3 0,383 0,361 Valid

4 0,399 0,361 Valid

5 0,534 0,361 Valid

6 0,492 0,361 Valid

7 0,472 0,361 Valid

8 0,446 0,361 Valid

9 0,427 0,361 Valid

10 0,396 0,361 Valid

11 0,417 0,361 Invalid

12 0,859 0,361 Valid

13 0,424 0,361 Valid

14 0,436 0,361 Valid

15 0,661 0,361 Valid

16 0,736 0,361 Valid

17 0,448 0,361 Valid

18 0,596 0,361 Valid

19 0,541 0,361 Valid

20 0,413 0,361 Valid

21 0,697 0,361 Valid

22 0,372 0,361 Valid

23 0,383 0,361 Valid

24 0,390 0,361 Valid

25 0,598 0,361 Valid

26 0,457 0,361 Valid

Lampiran 13

Page 215: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

197

27 0,470 0,361 Valid

28 0,419 0,361 Valid

29 0,361 0,361 Valid

30 0,437 0,361 Valid

31 0,485 0,361 Valid

32 0,241 0,361 Invalid

33 0,433 0,361 Valid

34 0,540 0,361 Valid

35 0,407 0,361 Valid

36 0,308 0,361 Invalid

37 0,444 0,361 Valid

38 0,182 0,361 Invalid

39 0,518 0,361 Valid

40 0,036 0,361 Invalid

B. Hasil Reliabilitas Data

r11 Keputusan

0,904 Reliabel

Page 216: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

198

Hasil Uji Derajat Kesukaran, Daya Pembeda, Validitas

dan Reliabilitas Instrumen Prestasi Belajar

A. Hasil Validitas Data (Signifikansi 5%)

Item DK Kriteria DP Kriteria rxy rtabel Keputusan

1 0,30 Sukar 0,20 Jelek 0,023 0,361 Invalid

2 0,50 Sedang 0,47 Baik 0,589 0,361 Valid

3 0,30 Sukar 0,20 Jelek 0,239 0,361 Invalid

4 0,53 Sedang 0,40 Cukup 0,405 0,361 Valid

5 0,27 Sukar 0,27 Cukup 0,290 0,361 Invalid

6 0,53 Sedang 0,40 Cukup 0,448 0,361 Valid

7 0,37 Sedang 0,20 Jelek 0,285 0,361 Invalid

8 0,47 Sedang 0,27 Cukup 0,295 0,361 Invalid

9 0,70 Sedang 0,33 Cukup 0,493 0,361 Valid

10 0,73 Mudah 0,40 Cukup 0,402 0,361 Valid

11 0,37 Sedang 0,07 Jelek 0,053 0,361 Inalid

12 0,63 Sedang 0,47 Baik 0,499 0,361 Valid

13 0,57 Sedang 0,20 Jelek 0,378 0,361 Valid

14 0,33 Sedang 0,13 Jelek 0,251 0,361 Invalid

15 0,83 Mudah 0,20 Jelek 0,413 0,361 Valid

16 0,77 Mudah 0,20 Jelek 0,462 0,361 Valid

17 0,40 Sedang 0,00 Jelek -0,018 0,361 Invalid

18 0,53 Sedang 0,13 Jelek 0,117 0,361 Invalid

19 0,37 Sedang 0,06 Jelek 0,119 0,361 Invalid

20 0,90 Mudah 0,20 Jelek 0,423 0,361 Valid

21 0,70 Sedang 0,33 Cukup 0,383 0,361 Valid

22 0,63 Sedang 0,60 Baik 0,604 0,361 Valid

23 0,43 Sedang 0,20 Jelek 0,189 0,361 Invalid

24 0,67 Sedang 0,40 Cukup 0,421 0,361 Valid

Lampiran 14

Page 217: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

199

25 0,60 Sedang 0,27 Cukup 0,396 0,361 Valid

26 0,40 Sedang 0,13 Jelek 0,173 0,361 Invalid

27 0,70 Sedang 0,33 Cukup 0,410 0,361 Valid

28 0,73 Mudah 0,40 Cukup 0,445 0,361 Valid

29 0,53 Sedang 0,13 Jelek 0,113 0,361 Invalid

30 0,60 Sedang 0,00 Jelek -0,005 0,361 Invalid

31 0,67 Sedang 0,40 Cukup 0,421 0,361 Valid

32 0,67 Sedang 0,53 Baik 0,609 0,361 Valid

33 0,67 Sedang 0,40 Cukup 0,461 0,361 Valid

34 0,70 Sedang 0,33 Cukup 0,410 0,361 Valid

35 0,57 Sedang 0,20 Jelek 0,297 0,361 Invalid

B. Hasil Reliabilitas Data

r11 Keputusan

0,745 Reliabel

Page 218: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

200

DATA PRESTASI KOGNITIF KELOMPOK EKSPERIMEN I dan II

NO EKSPERIMEN I NILAI EKSPERIMEN II NILAI

1 Novi Setia Prasisca 80 Nila Sari 80

2 Yuli Septiningsih 80 Shafira Farasiwi 64

3 Nenny Kusuma Wardani 80 ashabul kahfi 84

4 Mirnawati 84 Amir Hamzah 64

5 Novianti Sari 88 Rosita Wati 84

6 Kharisma Apriliana 84 Widianan 92

7 Muslihatun 92 Weni Rosalia 80

8 M. Taufik Akbar 64 Winda Yuniarti 72

9 Kamarudin 72 Tisa Ariyanti 84

10 M. Afgan Romadhoni 72 Wiwin Oktaria Ulfa 72

11 Tahta Ahdyatma 76 Pitriati 88

12 Yulia Ariani 84 Sofyan Sauri Huda 76

13 Septian Hari Putra 72 Rusy Dina 88

14 Rizki Maulina S 76 M. Toriq Albanna 80

15 Ratna Nigsih 88 Primadina Muallifah 76

16 Sofyan Hadi 80 M. Romzi 56

17 Tino Septian 80 Rina Ardina Suprapto 72

18 Jumina 76 Rizki Ari Sapitri 80

19 Indiani 68 Parti Nilam Sari 64

20 Bq. Selly Sukpandiari 72 Chuaelid Afandi 56

21 Akhmad Suhardi 80 Abdul Rahman 68

22 Ari Oktarizal 64 M. Guntur 72

23 Essy Arikahayu 64 Elina Fatmariza 64

24 Akhmad Edi Sucipto 72 Kiki Rizki Amelia 72

25 Bq. Izdatin Pinayung 88 Debi Wulandari 64

26 Ida Royani 64 Dian Anggraini 72

Lampiran 15

Page 219: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

201

27 Azwari 88 Lalu Andrian 76

28 Dwi Amila Ilham 88 Liana Hapsari Murgianti 68

29 Chasfiel Anwar 56 Imam Sam'an Jandrianto 88

30 Bq. Yuning Lanjar Sari 64 Asri Sulastini 92

31 Alun Arinata 76 Idwan Kholid 64

32 Hendriawan 60 Januarti 72

33 Hilda Ulfa 68 Bq. Nurul Laili 64

34 Faisal Ridho 68 Bagus Dwi Cahyo 64

35 Paradita Ikram 64

JUMLAH 2568 2576

RERATA 75,53 73,60

Page 220: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

202

DATA PRESTASI KOGNITIF KATEGORI GAYA BELAJAR

NO VISUAL NILAI KINESTETIK NILAI

1 Mirnawati 84 Novianti Sari 88

2 Muslihatun 92 Kamarudin 72

3 M. Afgan Romadhoni 72 Tahta Ahdyatma 76

4 Yulia Ariani 84 Jumina 76

5 Tino Septian 80 Indiani 68

6 Bq. Selly Sukpandiari 72 Akhmad Suhardi 80

7 Ari Oktarizal 64 Akhmad Edi Sucipto 72

8 Bq. Izdatin Pinayung 88 Ida Royani 64

9 Dwi Amila Ilham 88 Bq. Yuning Lanjar Sari 64

10 Alun Arinata 76 Hendriawan 60

11 Novi Setia Prasisca 80 Sofyan Hadi 80

12 Yuli Septiningsih 80 Essy Arikahayu 64

13 Nenny Kusuma Wardani 80 Amir Hamzah 64

14 Kharisma Apriliana 84 Tisa Ariyanti 84

15 M. Taufik Akbar 64 Sofyan Sauri Huda 76

16 Septian Hari Putra 72 Rina Ardina Suprapto 72

17 Rizki Maulina S 76 Rizki Ari Sapitri 80

18 Ratna Nigsih 88 M. Guntur 72

19 Azwari 88 Elina Fatmariza 64

20 Chasfiel Anwar 56 Kiki Rizki Amelia 79

21 Hilda Ulfa 68 Imam Sam'an Jandrianto 88

22 Faisal Ridho 68 Bq. Nurul Laili 64

23 Nila Sari 80 Widianan 92

24 ashabul kahfi 84 M. Toriq Albanna 80

25 Rosita Wati 84 M. Romzi 56

26 Weni Rosalia 80 Abdul Rahman 68

Lampiran 16

Page 221: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

203

27 Wiwin Oktaria Ulfa 72 Debi Wulandari 64

28 Parti Nilam Sari 64 Lalu Andrian 76

29 Liana Hapsari Murgianti 68 Asri Sulastini 92

30 Shafira Farasiwi 64 Idwan Kholid 64

31 Winda Yuniarti 72

32 Pitriati 88

33 Rusy Dina 88

34 Primadina Muallifah 76

35 Chuaelid Afandi 56

36 Dian Anggraini 72

37 Januarti 72

38 Bagus Dwi Cahyo 64

39 Paradita Ikram 64

JUMLAH 2953 2199

RERATA 75.69 73.3

Page 222: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

204

DATA PRESTASI KOGNITIF KATEGORI MOTIVASI BERPRESTASI

NO MOTIVASI TINGGI NILAI MOTIVASI RENDAH NILAI

1 Mirnawati 84 Novi Setia Prasisca 80

2 Muslihatun 92 Yuli Septiningsih 80

3 M. Afgan Romadhoni 72 Nenny Kusuma Wardani 80

4 Yulia Ariani 84 Kharisma Apriliana 84

5 Tino Septian 80 M. Taufik Akbar 64

6 Bq. Selly Sukpandiari 72 Septian Hari Putra 72

7 Ari Oktarizal 64 Rizki Maulina S 76

8 Bq. Izdatin Pinayung 88 Ratna Nigsih 88

9 Dwi Amila Ilham 88 Azwari 88

10 Alun Arinata 76 Chasfiel Anwar 56

11 Novianti Sari 88 Hilda Ulfa 68

12 Kamarudin 72 Faisal Ridho 68

13 Tahta Ahdyatma 76 Sofyan Hadi 80

14 Jumina 76 Essy Arikahayu 64

15 Indiani 68 Shafira Farasiwi 64

16 Akhmad Suhardi 80 Winda Yuniarti 72

17 Akhmad Edi Sucipto 72 Pitriati 88

18 Ida Royani 64 Rusy Dina 88

19 Bq. Yuning Lanjar Sari 64 Primadina Muallifah 76

20 Hendriawan 60 Chuaelid Afandi 56

21 Nila Sari 80 Dian Anggraini 72

22 ashabul kahfi 84 Januarti 72

23 Rosita Wati 84 Bagus Dwi Cahyo 64

24 Weni Rosalia 80 Paradita Ikram 64

25 Wiwin Oktaria Ulfa 72 Widianan 92

26 Parti Nilam Sari 64 M. Toriq Albanna 80

Lampiran 17

Page 223: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

205

27 Liana Hapsari Murgianti 68 M. Romzi 56

28 Amir Hamzah 64 Abdul Rahman 68

29 Tisa Ariyanti 84 Debi Wulandari 64

30 Sofyan Sauri Huda 76 Lalu Andrian 76

31 Rina Ardina Suprapto 72 Asri Sulastini 92

32 Rizki Ari Sapitri 80 Idwan Kholid 64

33 M. Guntur 72

34 Elina Fatmariza 64

35 Kiki Rizki Amelia 79

36 Imam Sam'an Jandrianto 88

37 Bq. Nurul Laili 64

JUMLAH 2795 2356

RERATA 75.54 73.63

Page 224: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

206

Hasil Uji Normalitas

Lampiran 18

Page 225: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

207

Page 226: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

208

Page 227: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

209

Hasil Uji Homogenitas

Between-Subjects Factors

Value Label N

1 Animasi 34Media

2 2 35

1 Tinggi 37Motivasi

2 2 32

1 Visual 39Gaya

2 2 30

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable:Prestasi

F df1 df2 Sig.

.642 7 61 .720

Hasil Uji Anava

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:Prestasi

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 486.486a 7 69.498 .727 .649

Intercept 283172.489 1 283172.489 2963.292 .000

Media 9.421 1 9.421 .099 .755

Motivasi 70.121 1 70.121 .734 .395

Gaya 90.368 1 90.368 .946 .335

Media * Motivasi .001 1 .001 .000 .998

Media * Gaya 115.731 1 115.731 1.211 .275

Motivasi * Gaya 61.425 1 61.425 .643 .426

Media * Motivasi * Gaya .257 1 .257 .003 .959

Error 5829.167 61 95.560

Total 390849.000 69

Corrected Total 6315.652 68

a. R Squared = .077 (Adjusted R Squared = -.029)

Lampiran 19

Page 228: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

210

DOKUMENTASI PENELITIAN

Lampiran 20

Suasana pembelajaran pada kelompok yang menggunakanmedia pembelajaran animasi

Diskusi setelah melakukan pengamatan pada kelompok yangmenggunakan media pembelajaran animasi

Page 229: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA

211

Suasana pembelajaran pada kelompok yang menggunakanKIT IPA

Suasana ujian pada saat pengambilan data prestasi kognitifpokok bahasan suhu dan kalor