pembangunan dan pengelolaan tppas regional jawa barat

Upload: happy-tiara-asvita

Post on 01-Mar-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN TPPAS REGIONAL JAWA BARAT

    1/4

    PL 4010 Kapita Selekta

    RINGKASAN MATERI

    PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN TPPAS REGIONAL JAWA BARAT

    Disampaika Ole!

    I"# U$s Usta"i M#S%#Kepala Balai Pe&el'laa Sampa! Re&i'al Ja(a Ba"at

    )app* Tia"a As+ita

    1,40-001

    Penduduk yang suatu wilayah akan semakin bertambah setiap tahunnya.

    Penduduk tersebut memiliki berbagai macam aktivitas yang dapat menghasilkan

    sampah. Semakin banyak jumlah penduduk akan mengakibatkan volume

    sampah yang dihasilkan juga semakin banyak, sehingga bila tidak ditangani

    dengan serius akan menimbulkan banyak masalah. Oleh karena itu diperlukansuatu pengelolaan persampahan

    K'.isi Um$m Pe&el'laa Pe"sampa!a

    Pada saat ini permasalahan mengenai kondisi TPA di kota kota adalah

    mengenai ketersediaan lahan dan operasionalnya. TPA sebagai suatu tempat

    pembuangan akhir di suatu kota atau daerah membutuhkan lahan yang luas

    untuk menampung sampah sampah dari penduduk yang ada. Tetapi lokasi

    untuk tempat TPA itu sulit didapat, karena selain dibutuhkan lahan yang luas,

    lokasinya juga harus dari permukiman penduduk dimana saat ini lahan kosong

    yang tidak terbangun sudah semakin sedikit. alam pencarian lokasi TPA yang

    baru juga terdapat ancaman sampah terhadap keselamatan, kesheatan dan

    tidak aman bagi lingkungan jika lokasi tersebut tidak jauh dari permukiman dan

    pengelolaannya yang tidak benar. Selain itu dalam hal operasioanal yang

    menjadi masalah adalah TPA yang ada sudah hampir penuh dan tidak aman bagi

    lingkungan, karena sebagian besar teknik operasinya adalah menggunakan

    teknik open dumping.

    Selain itu masalah lainnya adalah alokasi anggaran yang masih kalah dengan

    in!rastruktur lain yang lebih strategis seperti jalan dan air bersih, karena

    persampahan dianggap sebagai in!rastruktur yang kurang strategis. Padahalpersampahan tidak kalah penting dengan in!rastruktur lainnya, jika tidak ada

    suatu pengelolaan persampahan maka suatu kota atau daerah akan menjadi

    lautan sampah dan penumpukan sampah tersebut dapat ditemui di dekat

    dekat permukiman karena tidak ada yang mengelola dan mengatur. Salah satu

    contoh dari pengelolaan sampah adalah longsor sampah di "euwigajah yang

    disebabkan karena kesalahan pengelolaan sampah. Oleh karena itu dalam

    pengelolaan TPA harus disediakan in!rastruktur pendukungnya. #asalah lainnya

    adalah belum adanya peran pemerintah provinsi dalam pengelolaan

    persampahan $pada kewenangan lintas kab.%kota&, sehingga diperlukan peran

    pemerintah provinsi tersebut yaitu dengan adanya #o' Pengolahan danPemrosesan Akhir Sampah (egional.

    )

  • 7/25/2019 PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN TPPAS REGIONAL JAWA BARAT

    2/4

    *ondisi pengelolaan sampah dilihat dari lima pilar, yaitu peraturan, institusi,

    partisipasi publik, operasi teknik dan +nansial. Pada peraturan, terdapat

    peraturan dalam pengelolaan samapah, yaitu '' o.)- Tahun //- mengenai

    Pengelolaan Sampah. *ondisi instusi yaitu terdapat banyak institusi pengelolaan

    sampah di daerah, terlebih dengan adanya otonomi daerah yang membuat

    institusi itu lebih bervariasi. Partisipasi publik pada pengelolaan sampah adalah

    melihat bagaimana peran publik dalam pengelolaan sampah. *ondisi partisipasi

    publik dalam pengelolaan persampahan adalah kurangnya perhatian terhadap

    sampah, masih banyak masyarakat yang mengganggap sampah hal sepele dan

    membuang sampah sembarangan. Selain itu terdapat mekanisme yang

    menyulitkan untuk adanya partisipasi sektor privat sehingga akan menyulitkan

    dalam mendapatkan investor dalam pengelolaan sampah terebut. Pilar yang

    keempat adalah operasi teknis, kondisinya adalah masih terbatasnya jumlah

    kendaraan dan alat untuk mengangkut sampah serta operasi pengelolaan

    sampah yang masih menggunakan teknik open dumping, yaitu pembuangan

    sampah di tanah lapang tanpa ada pengolahan lebih lanjut. 'ntuk kondisi+nansialnya adalah masih minimnya biaya yang dialokasikan untuk pengelolaan

    sampah dan penanganan limbah padat.

    Tempat pengelolaan sampah regional dibutuhkan karena setiap kabupaten% kota

    sulit untuk menemukan lokasi TPA pada kenyataannya, karena sudah banyaknya

    lahan yang terbangun dan banyaknya permukiman yang ada, sedangkan

    timbulan sampah semakin bertambah setiap harinya, sebagian besar sampah

    tersebut datang dari area perkotaan. Sehingga dilakukan grouping pada wilayah

    wilayah metropolitan agar didapatkan lokasi TPA yang sesuai dengan kriteria.

    Sampah yang ada di tempat pengelolaan sampah regional ini berasal darisampah lokal yaitu TPS TPS yang ada.

    'ntuk di 0awa 1arat sendiri terdapat tiga lokasi rencana Tempat Pemrosesan dan

    Penampungan Akhir Sampah $TPPAS& regional, yaitu di ambo, "euwigajah dan

    "egok angka. Selain itu terdapat satu usulan lokasi, yaitu di wilayah

    2iayumajakuning dan satu unit yang sudah beroperasi, yaitu Sarimukti yang

    merupakan TPPAS pengganti dari "euwigajah yang pernah mengalami bencana

    sampah, yaitu longsor sampah.

    Sa"im$kti Re&i'al La./ll Site

    Sarimukti berada pada cekungan Padalarang dengan lahan seluas 3, 4a dan

    diprediksikan akan penuh /)3. Oleh karena itu akan dibanguan TPPAS di "egok

    angka, jadi sampah yang biasanya dibuang di Sarimukti akan dipindahkan ke

    "egok angka. Sarimukti ini melayani sampah dari 5 wilayah, yaitu *ota

    1andung, *ota 2imahi dan *abupaten 1andung 1arat. Proses pengolahan

    sampah dengan teknik landflldi Sarimukti adalah truk sampah yang datang

    ditimbang berat sampahnya. *emudian setelah ditimbang samapah tersebut

    terbagi dalam dua bagian, yaitu sampah yang diolah dengan teknik land+ll dan

    sampah yang diolah untuk dijadikan kompos. Pada sampah yang diolah dengan

    land+ll, pertama tama tanah digali samapai kedalaman tertentu, kemudian

    sampah dibuang pada area galian tersebut, lalu area tersebut ditutup lagi tanah.

  • 7/25/2019 PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN TPPAS REGIONAL JAWA BARAT

    3/4

    Pada sampah yang diolang dengan proses composting adalah sampah organik

    yang ada diolah untuk dijadikan pupuk kompos.

    Pengolahan sampah dengan menggunakan teknik land+ll sebenarnya masih

    dapat mencemari lingkungan, karena air yang meresap ke tanah dapat tercemar

    oleh sampah yang ditimbun di dalam tanah tersebut. Oleh karena itu dibutuhkansuatu teknik pengolahan yang lebih memperhatikan aspek lingkungan, yaitu

    sanitary land+ll. Sanitary "and+ll adalah #etode pengurugan sampah ke dalam

    tanah, dengan menyebarkan sampah secara lapisper6lapis pada sebuah site

    $lahan& yang telah disiapkan, kemudian dilakukan pemadatan dengan alat berat.

    Setelah selesai dipadatkan maka timbunan sampah tersebut kemudian ditutup

    dengan lapisan tanah. Pada metode ini ada beberapa kelebihannya yaitu sampah

    tidak merembes ketanah karena sudah diberi alas palstik dan lapisan tanah yang

    diberikan tiap hari itu dapat mencegah menyebarkanya gas metan ke udara.

    Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa terdapat rencana

    pembangunan TPPAS regional pada tiga lokasi, dimana terdapat dua lokasi

    prioritas, yaitu TPPAS "egok angka dan TPPAS ambo. alam melakukan

    pembangunan TPPAS regional tersebut, terdapat tahapan perencanaannya.

    Pertama dilakukan kajian kelayakan regional dengan aspek teknis dan aspek

    sosial. *emudian dilakukan kajian pemilihan lokasi TPPAS (egional dengan

    menggunakan S7 dan metode "e8rand. Tahap selanjutnya adalah penyusunan

    A#A" dan pengajuan ijin lingkungan. Tahap ke empat adalah penyusunan studi

    kelayakan investasi pengelolaan sampah. Penyusunan studi kelayakan ini adalah

    untuk menilai apakah peran swasta bisa masuk dalam pembangunan TPPAS ini.

    Studi kelayakan ini dilihat dari aspek teknis, aspek hukum, aspek pembiayaan

    dan aspek biaya man!aat sosial. Tahap terakhir adalah penyusunan etail

    9ngineering esign $9&.

    TPPAS Le&'k Na&ka

    TPPAS dengan luas sebesar :; ha ini berlokasi di esa 2iherang dan esa

    agreg, *ecamatan agreg, *abupaten 1andung. TPPAS ini memiliki kapasitas

    operasi )/// ton%hari dengan wilayah pelayanan *abupaten 1andung,

    *abupaten Sumedang, *abupaten 8arut, *abupaten 1andung 1arat, *ota

    1andung dan *ota 2imahi atau disebut juga wilayah #etro 1andung. TPPAS ini

    rencananya akan dioperasikan pada tahun /)3. Terdapat masalah dalampengadaan tanah untuk TPPAS ini, yaitu serti+kasi lahan TPPAS yang terhambat

    oleh permasalah pembayaran pajak tanah pengganti tanah carik desa.

    TPPAS Nam'

    TPPAS ini akan dibangun diatas lahan Perhutani dengan luas sebesar )// ha,

    berlokasi di esa "ulut dan esa ambo, *ecamatan *lapanunggal, *abupaten

    1ogor. TPPAS ini memiliki kapasitas operasi )/// ton % hari dengan wilayah

    pelayanan *abupaten 1ogor, *ota 1ogor dan *ota epok $1o1oep&. TPPAS ini

    rencananya akan dioperasikan pada tahun /)3. Pengadaan tanah untuk TPPAS

    ini akan ditempuh melalui mekanisme kerjasama peman!aatan kawasan hutan.

    5

  • 7/25/2019 PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN TPPAS REGIONAL JAWA BARAT

    4/4

    Saat ini pembangunan TPPAS "egok angka dan ambo masih dalam kegiatan

    penetapan teknologi dan pembiayaan, penyiapan dokumen Pra