pemantapan mutu lab mikr tb workshop lqas.pptxdr harini
DESCRIPTION
Pemantapan Mutu Lab Mikroskopis TBTRANSCRIPT
Pemantapan MutuLaboratorium MikroskopisTuberculosis
Untuk Petugas Mikroskopis Laboratorium Tuberculosis
Pada Workshop LQAS
1
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mempelajari materi ini peserta
mampu memahami dan melaksanakan pemantapan mutu lab.mikr.TB
Khusus : Setelah mempelajari materi ini peserta mampu melakukan pemantapan mutu
lab mikroskopis TB - Tujuan Pemantapan Mutu - Prinsip Pemantapan Mutu - Pemantapan Mutu internal - Pemantapan Mutu Eksternal - Peningkatan Mutu
2
Latar Belakang
• International Standard for TB Care (ISTC ) 2009 menyatakan bahwa diagnosis tuberculosis ditegakkan melalui
pemeriksaan laboratorium , dilakukan di laboratorium yang dipantau mutunya dengan pemantapan mutu .
• Indonesia BPN : pemantapan mutu melalui jejaring
lab.TB yang berjenjang sesuai kompetensi - nasional - provinsi - intermediate(kab/kota) - fasyankes (rs,puskesmas,bkpm,dll)
Dasar HukumUU no 29 th 2004 ttg Praktik Kedokteran Pelayanan Kesehatan yang evidence
based (berdasarkan bukti)
UU no 8 th 1999 ttg Perlindungan Konsumen
Konsumen berhak atas pelayanan yang bermutu
• UU no 36 th 20019 ttg Kesehatan ps5ayat 2: Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman,bermutu dan terjangkau
Peran Laboratorium klinik
5
Penentu Diagnosis pasien sehat atau sakit
Pemantauan hasil terapi berhasil atau gagal
Penentu prognosis baik atau buruk
Pemantapan Mutu Internal (PMI)penjaminan mutu & penilaian kinerja lab. oleh laboratorium itu sendiri
6
Tujuan:
Menjamin proses pemeriksaan laboratorium dilaksanakan sesuai prosedur tetap agar hasil pemeriksaan berkualitas
7
Unsur PMI
Prosedur Tetap (PROTAP)
Pengumpulan dahak
Pembuatan sediaan : hapusan dahak pewarnaan ZN
Pembacaan mikroskopis
Pencatatan dan Pelaporan
Pengelolaan Limbah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Penggunaan dan perawatan mikroskop
8
Unsur PMI
Penilaian sediaan dahak (diagram sarang laba-laba):
Ukuran KetebalanKualitas spesimen KerataanPewarnaanKebersihan
Uji Kualitas Reagen:Sediaan kontrol negatif dan positif (1+)
kontras warna BTA dan warna latarKejelasan inti leukosit
Enam Unsur Penilaian Sediaan Dahak
0
20
40
60
80
100Ukuran
Ketebalan
Kerataan
Pewarnaan
Kualitas Spesimen
Kebersihan
Initial Practice
9
10
Spesimen dahak berkualitas baik jika ditemukan : PMN > 25 per LP 10 x 10 →
Makrofag pada LP 10 x 100 →
Kualitas Dahak (Mikroskopis)
11
Baik
Dekolorisasi kurang
Pewarnaan
Latar belakang gelap
12
Ukuran Sediaan
Tersebar rata dalam bentuk spiral atau lingkaran kecil-kecilBerukuran 2x3 cm
Ukuran terlalu kecil Tidak rata
Ukuran terlalu besar Tidak rata
13
Kerataan, dinilai secara mikroskopis
Baik Sediaan harus rata tidak boleh ada daerah kosong
Tidak rata Tidak diratakan dengan membuat spiral-spiral kecil
Terlalu tebal sehingga terkelupasDifiksasi sebelum keringPencucian langsung pada apusan
14
Baik Jelek/terlalu tebal Jelek/terlalu tipis Setelah pewarnaan, dinilai secara mikroskopis
- Baik : leukosit tersebat rata- Tebal : leukosit bertumpuk
Ketebalan,Sebelum Pewarnaan dinilai secara makroskopis
15
Baik
Endapan kristal atauSisa zat warna
Kebersihan,secara mikroskopis
counter staining dengan methylen blue
terlalu lama, warna latar gelap
pencucian dengan asam alkohol
tidak bersih,dekolorisasi tak sempurna
Baik,
warna kontras
latar bersih
Pewarnaan
Pemantapan Mutu Eksternal
17
Pemantauan dan penilaian kinerja labotarium oleh pihak luar
Uji silang: metode konvensionalLot Quality Assurance System (LQAS)
Supervisi (On Site Evaluation/ On The Job Training)
Tes Panel (Proficiency Test)
Prinsip uji silang
18
Membaca ulang sediaan dari lab diagnostik oleh lab rujukan uji silang secara "buta” ,
dilakukan secara berkala dan kerkesinambungan
Analisis: Hasil baca lab fasyankes dibandingkan terhadap hasil baca lab RUS
Asumsi : hasil pembacaan lab RUS sebagai acuan
Umpan balik uji silang sebagai dasar peningkatan kinerja lab fasyankes
Dilaksanakan dalam jejaring laboratorium yang berfungsi baik dengan komunikasi yang aktif
Bukan konfirmasi hasil pembacaan
19
Dinkes Kab/ Kota
(Wasor)
Dinkes Prov
UPK
Lab Uji Silang
Alur Uji Silang Sediaan BTA(untuk lab UPK)
(3)
(1)
(2),(4)
(4)
(4)
(1) Pengambilan sampel oleh wasor(2) Pengiriman sampel oleh wasor (blinded)(3) Hasil pembacaan oleh lab uji silang(4) Umpan balik hasil uji silang
20
Dinkes Kab/ Kota
(Wasor)
Dinkes Prov
UPK
Lab Uji Silang (II)
Lab Uji Silang (I)
Alur Uji Silang Sediaan BTA(untuk lab UPK)
(6)
(3)
(2)
(1)
(5)
(4)
(4)
(4)
(1) Pengambilan sampel oleh wasor(2) Pengiriman sampel oleh wasor (blinded)(3) Hasil pembacaan oleh lab uji silang(4) Umpan balik hasil uji silang(5) Sediaan yang “discrepancy” ke pembaca II(6) Hasil pembacaan ulang oleh lab II
21
Dinkes Kab/ Kota
(Wasor)
Dinkes Prov
UPK
Lab Uji Silang (II)
Lab Uji Silang (I)
Alur Uji Silang Sediaan BTA (untuk lab intermediate)
(c)
(a)
(b)
(d)
(d)
(d)
(a) Pengambilan sampel oleh wasor(b) Pengiriman sampel oleh wasor (blinded)(c) Hasil pembacaan sediaan oleh kontroler(d) Umpan balik hasil uji silang
Komponen Pelaksana Uji Silang
1. Laboratorium Fasyankes
2. Laboratorium Rujukan Uji Silang
3. Penanggung Jawab P2TB di Kab/Kota/Provinsi
Pelaksanaan Uji silang
22
Proses Uji Silang- Penyimpanan sediaan (Lab fasyankes)- Pemilihan dan pengambilan sediaan (wasor kab/kota)- Pemeriksaan uji silang (lab RUS I /dan II)- Analisis dan umpan balik uji silang ( wasor kab/kota)- Perencanaan tindak lanjut :
supervisi/magang/pelatihan penyegaran
(wasor prov/kab/kota, lab RUS)
- Tindakan perbaikan ( lab fasyankes)
Pelaksanaan uji Silang
23
Metode Konvensional saat ini masih dilaksanakan di beberapa provinsi di
Indonesia - Satu sediaan mewakili satu pasien - Penyimpanan sediaan terpisah : kotak sediaan positif kotak sediaan
negatif - Pemilihan sediaan uji silang: Semua sediaan BTA positif yang diperiksa dalam satu triwulan 10% sediaan BTA negatif yang diperiksa dalam satu triwulan - Penilaian kinerja: baik: error rate ≤ 5% jelek : error rate > 5%
24
Metode uji silang
Kategori penilaian
> Kemampuan membaca:
- Betul : tidak ada perbedaan hasil baca
- Negatif Palsu: sediaan BTA positif atau scanty
dinyatakan sebagai BTA negatif
- Positif Palsu: sediaan BTA negatif dinyatakan
sebagai Scanty atau
BTA positif (1+,2+,3+)
Kualitas sediaan dinilai dengan bagan sarang laba-laba
- Ukuran, Kerataan, Pewarnaan
Metode Konvensional
25
• Metode Lot Quality Assurance Sampling secara bertahap metode ini akan dipergunakan di Indonesia
Semua sediaan memiliki kesempatan untuk diuji silang
Penyimpanan sediaan sesuai urutan Register TB04 (tidak di pisahkan antara hasil positif dan negatif)
Pemilihan sediaan uji silang dilakukan secara acak
berdasarkan Lot/undi, dengan perhitungan statistik dan mengacu kepada Register TB 04
Metode uji silang
• 26
Menilai kinerja laboratorium
- kemampuan membaca
- kualitas sediaan : 6 indikator penilaian
Kualitas dahak, pewarnaan, ukuran, kerataan, ketebalan dan kebersihan
Kemungkinan penyebab kesalahan lebih mudah diketahui untuk corrective action
27
Metode LQAS
Kategori Penilaian
Betul: tidak ada perbedaan hasil baca
Kesalahan Kecil(KK),minor error:
- Kesalahan Hitung(KH):
kesalahan hitung jumlah BTA;
scanty terhadap BTA 2+ atau 3+
BTA 1+ terhadap BTA 3+
Metode LQAS
28
Kategori Penilaian : Kesalahan Kecil (KB),minor error
- Negatif Palsu Rendah (NPR)
Sediaan Scanty dinyatakan sebagai Negatif
- Positif Palsu Rendah
Sediaan Negatif dinyatakan sebagai scanty
Kesalahan Besar(KB),major error :
-Negatif Palsu Tinggi (NPT):
sediaan BTA 1+, 2+ atau 3+ dinyatakan sebagai
BTA negatif
-Positif Palsu Tinggi (PPT):
sediaan BTA negatif dinyatakan sebagai BTA 1+. 2+,
atau 3+
Metode LQAS
29
30
PENILAIAN Uji Silang
Tabel Korelasi
HASIL PEMERIKSAAN
Laboratorium RUS
LAB Fasyankes Negatif Scanty 1+ 2+ 3+
Negatif Benar NPR NPT NPT NPT
Scanty PPR Benar Benar KH KH
1+ PPT Benar Benar Benar KH
2+ PPT KH Benar Benar Benar
3+ PPT KH KH Benar Benar
KONVENSIONAL LQAS
Jumlah Sediaan uji silang: 100% sediaan BTA positif & 10% jumlah sediaan BTA negatif
Jumlah Sediaan uji silang: - jumlah sediaan uji silang dihitung berdasarkan data 1 tahun yang lalu - Jumlah dan pemilihan sediaan berdasarkan perhitungan statistik
Keterwakilan:Sediaan uji silang mewakili satu pasien
Keterwakilan:Seluruh sediaan mempunyai kesempatan yang sama
Formulir :TB04 & TB12
Formulir :TB 04 dan TB 12 (disempurnakan)
Penyimpanan sediaan: dipisahkan : kotak BTA positif dan negatif
Penyimpanan sediaan: disusun sesuai urutan Register TB-04
31
Perbedaan metode Konvensional & LQAS
KONVENSIONAL LQAS
Kategori Penilaian:
Hasil Baca:- Benar- palsu positif,- palsu negatif
- kualitas sediaan (ukuran, ketebalan, kerataan) - Baik- Jelek
Kategori Penilaian:Hasil Baca- Benar- NPR, PPR, KH (Kesalahan Kecil)-- NPT, PPT (Kesalahan Besar)
kualitas sediaan (kualitas dahak, pewarnaan, kebersihan, ketebalan, ukuran, dan kerataan)- diagram sarang laba-laba
Toleransi Kesalahan/KinerjaHasil BacaError rate >5% : jelek
Kualitas sediaan : ?
Toleransi Kesalahan/KinerjaHasil BacaJelek: 1(satu) Kesalahan Besar(NPT/PPT) atau 3 (tiga) Kesalahan Kecil (NPR,PPR,KH)
Kualitas sediaan : 80%
32
Pelaksanaan Uji Silang Tugas Komponen Laboratorium fasyankes
33
Pencatatan dalam form TB 04 - identitas sediaan = form TB 05,06 - kode sediaan=status pasien - penulisan hasil :skala IUATLD - penulisan hasil BTA positif dengan tinta merah Penyimpanan sediaan urutan sesuai register (TB 04)
Menerima umpan balik
Menindak-lanjuti dengan upaya peningkatan mutu
Peningkatan Mutu
34
Hasil PMI & PME ditindak-lanjuti dengan peningkatan mutu:
Mengidentifikasi masalah Menyusun RTL untuk perbaikanMenetapkan prosedur baru Menjadwalkan evaluasi berkala
Supervisi/Bimbingan Teknis/on the job training
35
Tindak lanjut evaluasi PME
Wasor berkoordinasi dengan Lab RUS - menetapkan sasaran
- menetapkan jadwal,biaya,supervisor
- menetapkan tindakan: supervisi/pelatihan/ magang menghentikan
kegiatan
Program Penanggulangan TB Nasional36
Dinkes Kab/ Kota
(Wasor)
Dinkes Prov
UPK
Lab Uji Silang(II)
Lab Uji Silang (I)
Alur Supervisi
Dilaksanakan jika uji silang tidak berjalanLab rujukan : sebagai penyelenggara - menyiapkan sediaan kontrol: siap baca,belum diwarnai - mendistribusikan kepada lab fasyankes - menilai kinerja lab fasyankes - memberi umpan balik kepada fasyankes
Beban kerja lab rujukan besar Penilaian sesaat: proses pewarnaan/membaca
Tes Panel/uji profisiensi
37
Laboratorium fasyankes - Menerima sediaan kontrol: membaca mewarnai+membaca - Melaporkan hasil pemeriksaan - Menerima umpan balik - Melakukan tindakan peningkatan mutu
Tes Panel : harus diikuti tindak lanjut oleh laboratorium rujukan :supervis/pelatihan/magang
Tes Panel/uji profisiensi
38
Alur Uji Panel/Profisiensi
39
( 1 ) ( 2 ) ( 3 )
(1). Pengiriman sediaan panel
Lab Rujukan
Lab UPK
(2). Pelaporan hasil pemeriksaan (3). Umpan balik hasil pemeriksaan
Program Penanggulangan TB Nasional40
SELAMAT BEKERJA