pemanfatan limbah batang tembakau.pdf

34
LAPOMNAKHIR (EGIATAN PENGEIIIBANGAN INOVAsI PERTANTAN MELA'UI INIsIAIIFI.OKAI ' POOi FAAttEtS''nrcOrl,,fr[pnoyf/||E,li'tlJIOUGIill{t\ovAltotv Tdhun Anggo6n 2007, 20OB PEMANFAATAN LIMBAI{ IATANG TEMBAKAU SEBAGAI PESNSIDA NABATI DANKOMPOS DAIAM BUDIDAYA BEBERAPA TAMTI4AN SAYURAN lr. lMan Muthah.nas,l .5i k. H.M. sarja., M.Ag.cP. Ph.D. FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS A,IATAMA{ 2007

Upload: marhelun

Post on 29-Oct-2015

181 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

pemanfatan limbah batang tembaka

TRANSCRIPT

  • LAPOMN AKHIR(EGIATAN PENGEIIIBANGAN INOVAsI PERTANTAN MELA'UI INIsIAIIF I.OKAI

    ' POOi FAAttEtS''nrcOrl,,fr[pnoyf/||E,li'tlJIOUGIill{t\ovAltotvTdhun Anggo6n 2007, 20OB

    PEMANFAATAN LIMBAI{ IATANG TEMBAKAUSEBAGAI PESNSIDA NABATI DAN KOMPOS DAIAM BUDIDAYA

    BEBERAPA TAMTI4AN SAYURAN

    lr. lMan Muthah.nas,l .5ik. H.M. sarja., M.Ag.cP. Ph.D.

    FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS A,IATAMA{

    2007

  • L Judul Kegiatan

    4. Diusulkan melalui DtP

    LEMBAR PENGESAHAN

    Pemanfaatan Limbah Batang Tembakau ScbagarPestisida Nabati dan Kompos Dalam BudidayaBebrapa Tanaman SayuranFakultas Pertanian ITNRAMJl. Majapahit No. 62 MaiaramTlp. (0370) 62143sFaksirnile (0370) 640189Kode Pos. 83125Proyek Peningkatan Pcndapatan Petani Melsluilnovasi (Poor Farmers Income Improvemenltr.rugh lnnovation Prolcl) Pusat TA 2007-2008Swakelola

    Ir. Irwan Muthahanas, M.Si.1320s7804LektorJl. Majapahit No. 62 MataramJl. Asakota No. 34 AmpcnanDesa Suralaga, Kec. Suralaga, Kab. LombokTimur6 bulanRp.20.000.000,-(Dua Puluh Jula Rupiah)

    Penanggung Jawab Kegiatan

    Kepala BPTP NTB,

    2.3.

    5.6.

    Nama l,embagaAlamat Lembaga

    Jenis KegiatanPcnanggung JawabNamaNIPJabatanAlamal KentorAlamat RumahLokasi Kegiatan

    Jangka WaktuBjaya Kcgiatan

    7.

    8.9.

    Mengetahui,Kelompek Tani Punik

    c:/ \-^r!/ \-r'

    QH'D7*Dr. lr. Dwi Praotomo. S.. MSX

  • PENGANTAR

    Dipanjatkan Puji Syukur kepada Allah Tuhan yang Msha Esa dengan selesainyakegiat n sampai penyusunan laporal. LaPoran ini merupakan laporan skhir dslsm

    rangka pelaksanaan Kegiatan Proyek Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inov'si

    (P4MI) tahun anggaran 2007-2008 dengan judul 'Pemrrfert.tr Limb.h Brt trgTcmbekau Sebagai Pestisidr Nrbrti datr Kompos drhm Budidayr Tri.mrtr

    Sryurrn'. Kcgiatan ini dilaksanakan sebagai realisasi konnak kcgiatan antara Badan

    Pcngkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Propinsi Nusa Tenggara Ba.at dengan FakultasPertanian Universitas Mataram.

    Terimakasih diucapkan kepada Menteri Perianian mclalui Kepala BPTP NTB

    yang telah memberikan dukungan dana dalam kegiatan ini. Semoga hasil kegiatsn ini

    akan bermanfaat bagi masyarakat khususnya masyarakat Nusa Tenggara Balat , baik

    peneliti maupun masyarakat lain yang bergerak di bidang usaha tani sa)ruran organik'

    Mataram, November 2007Hormat Kami,

    Ir. Irwan Muthahanas, M.Silr. H.M. Sarjan, M.Ag.CP. Ph.D.

  • 1l

    BAB 2 . TTNJAUAN PUSTAKA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4A, PENGERTIAN PERTANIAN AORGAIK DAN SAYURAN ORGANIK...4B. POTENSI TUMBUHAN TROPIS SEBAGAI INSEKTISIDA BOTANI..,..4

    BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

    24A. KESIMPULANB, SARAN

    .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .23

  • tlt

    DAFTAR TABEL

    Tabel l Jumlah populasi hama tanaman cabc padaberbagai dosis perlakuan kompos danpestisida dari bstang tmbakau

    T&bel 2. lntensitas serangan hama pada lanaman cabe padaberbagai dosis perlakuan kompos danpestisida dari batang tembak4u.................... .................17

    Tabel 3. Populasi hama tanaman tomat pada berbagaidosis perlakuan kompos dan pestisida dari batang1ernbakau. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .18

    Tabel 4. lntensitas serangan hama tanaman tomat padaberbagai dosis perlakuan kompos dan pestisida dsribatang tembakau....... ..... . .......... 19

    Tabel 5. Populasi hama danjumlah telur hama tanamanbawang merah pada berbagai dosis prlakuankompos dan pestisida dari batang tembakau ................ 19

    Tabel 6. Intensitas serangan hama tanaman bawangmerah pada berbagai dosis prlakuankornpos dan pestisida dari batang tembakau

    Tabel 7. Populasi hama tanaman kubis pada berbagaidosis perlakuan kompos dan pestisida dari batangternbakau................... ........20

    Tabel 8. Intensitas serangan hama tanaman kubispada berbagai dosis perlakuan kompos danpstisida dari batang tembakau...................... -....-..-."..21

    Tabel 9. Produksi berbagai tanaman sa''uran lang diperlakukanlimbah batang ternbak4u.............................. .............. .22

    t6

    20

  • DAFTAR LAMPIRAN

  • LAMPIRAN 8. FOTO-FOTO HAMA DI LOKASI KEGIATAN...,..,......................35

    LAMPIRAN 9. FOTO-FOTO HAMA DI LOKASI KEGIATAN ..............,..............36

    LAMPIRAN IO. FOTO-FOTO PREDATOR DI LOKASI KEGIATAN ..................37

    LAMPIRAN I1. FOTO-FOTO PREDATOR DI LOKASI KEGIATAN ...,............,.38

    LAMPIRAN I2. DAFTAR HADIR PESERTA KEGIATAN,,..,..,,.,,.,.,,..,.,.,,.,..-..,..,39

  • PEYAIIFAAIA'J LNg' EATA'IGJ fEfiBAI
  • PE|,ANFAATAI'|.IreA AAIAI{C IEfl9A'(AUSE]BAO4 Pgltt$O/r r{Aarn DAll t
  • PffiAIIFAAT,/l Lf,'BE,fl BATANG TEI'{,Aj{A'ISEBAEA' PES'Xi/)A 'IABAN DAH XOBPOSDALAH BIIODAYA 9EBER,'PA|ANAilA SAyt/nlAN

    B. TUJUAN KEGIATAN

    Kegiatan ini mempunyai tujuan khusus yaitu untuk memanfaatkan limbahbatang tembakau sebagai bahan insektisida nabati dan bahan ofganik dalam usaha tanisawran organik. Se&ngkan tujuan jangka panjang adalah mengembangkan modelsayuran o(ganik melalui pndkatan daur ulang bahan limbah pcrtanian, schinggatcrcapai hasil sayuran (produk pertanian) }?ng beroricntasi pcrtanian berkelanjutandcngan nilai tambah ekonomi dan ekologi.

    F.'LUARAN YANG DIHASTLKAN

    Dari kegiatan ini diharapkan akan menghasilkan luaran berupa penambahanpngetahuan para pelani, khususnya kelompok teni yang terlibat dalam mengendalikenhama tanaman dengan melggunakan bahan-bahan yang tcrsedia disekitanya sepertibatang tembakau. Disamping itu petani diharapkan dapat membust sendiri pestisidadari bahan-bahan yang tersedia disekitamya untuk mcngendalikan hama pada arealpertanian yang diusahakannya. Kelompok tad yang terlibat juga diharapkan dapatmenyebarluaskan pngetahuannya pada petani lain yang tidak ikut terlibat dalamkegiatan.

    ftortP.rtdoaaWlP.d x.bt a f'ov..tlPllil

    B?fPTfB

  • PEXANFAArAN LIfiBAH BAIAIIO fE'BAXAUsa^o{,/ PEstrstoa { g n IraN xouPosqALAN EWDAYA AEaERAPA IANANAN AAYURAN

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. PENGERTIAN PERTANIAN ORGANIK DAN SAYURAN ORGANIKPertanian organik merupakan teknik pranian yang tidak menggunakan bahan

    kimia (non sintetik) tetapi memakai bahan-bahan organik (Pracaya, 2004), berdasa*anprinsip daur ulang yang dilaksanakan sesuai dengan kondisi setempat (Susanto,2002),dengan sistem manajcmen produksi holistik yang meningkatkan dan mengembangkankesehatan agroekosistem, termasuk keragaman hayati, siklus biologi, dan aktivitasbiologi tanah. Pada saat ini lnndangan pengembangan pertanian organik sebagai salahsatu teknologi altematif untuk menanggulangi persoalan lingkungan sangat dipe.lukan.Dengan memperhitungkan generasi mendatang, maka prtanian organik mcnghasilkaninteraksi yang bersifat dinamis antara tanah, tanaman, hewan, manusia, ekosistem danlingkungan. Dengan demikian prtanian organik merupakan 'kembali ke alam'

    Sayuran organik merupakan sayuran yang dihosilkan dari sislem budidayaorgaik, yaitu budidaya pada tanah yang suburdngan tingkat dan aktifitas biologis yang

    tinggi terutama tanpa tambahan input sintetik (Mocoy, 2001 dalan Sar1an,2@4a),dalam era globalisasi pasar sayuran organik terbuka dan saat ini Ausfialia telahmengeksport sayuran organik ke pasar Amerika dan beberapa negara Eropa yanglainnya serta bebrapa negara Asia. Keadaan ini juga dimanfaatkan oleh negara Asiayang sejak tahun 1995 telah mengeluarkan standarisasi dan setrifikasi produksi organik(Act, 2001).

    B. POTENSI TUMBUHAN TROPIS SEBAGAI INSEKTISIDA BOTANI

    Sebagai daerah trofis, Indonesia memiliki flora yang sangat bragam,mengandung cukup banyak jenis tumbuh-tumbuhan yang merupakan sumbr bahaninsektisida yang dapat dimanfaatkan untuk pengendalian hama. Dewasa ini penelitian

    ,'ror* Pr''hgt *1 r\odry''tlPttil U.Hd t|ov.d e{aq

    BP|P NfA

  • PEfrANFMfAN LUAAH AAr'116 IEU'AKAUSEEAO ' PESnSD| Mtln Dut KO$PoSIAAN BUDIDAYA BEBEEAPA IANAI'AN SAVIRAN

    tentang famili tumbuhan yang beryotensi scbagai insektisida botani dari penjruu drmiatlah banyak dilaporkan. Dilaporkan bahwa lebih dari 1500 jenis tumbuhan dapetberpengaruh buruk terhadap serangga (Grainge & Ahme4 1988). Di Filipina tidakkurang dari 100 jenis tumbuhan telah diketahui mengandung bahan aktif inscktisida(Rejesus, 1987). Laporan dari bcrbagai propinsi di Indonesia menyebutkan lcbih 40jenis tumbuhsn bcrpotcnsi sebagai pestisid& nabati (Direktordt BPTP & DitjenburL1994). Hamid & Nuryani (1992) mencatat di Indonesia terdapat 50 famili tumbuhanpenghasil racun. Famili tumbuhan yang dianggap merupakan sumbr potensialinsektisida nabati adalah Meliaceae, Annonaceae, Asteraceae, Piperaccae dsn Rutaceae(Amason et al., 1993; Isman, 1995), namun hal ini tidak menutup kemungkinan utukditcmukannya famili tumbuhan yang baru. Didasari oleh banyaknys jenis tumbuhanyang memiliki khasiat insektisida maka penggalian potensi tanaman sebagai sumberinscktisida botani sebagai alternatif pengendal ian hama tanaman cukup tep6t.

    Anggota Meliaceae yang paling banyak diteliti adalah nimba/mimba(A.adirachla indica A,. Juss) dengan bahan aktif utama azadirachtin (limonoid).Tanaman ini tersebar di daratan India. Di Indonesia tanaman ini banyak ditemukan disekitar provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timu). Ekstrak biji tanaman mimbamengandung senyawa aktif utama azadiraktin. Senyawa aktif dari tanaman ini memilikiaktivitas insektisida, antifeedant dan pnghambat perkembangan (Scmutterer & Singh1995) serta berpengaruh terhadap reproduksi berbagai serangga (Schmutlerer &Rembold 1995). Sediaan insektisida komersial dengan formulasi dasar akstrak nimba(neem) telah dipasarkan di Amerika Serikal dan India (Wood et al. 1995, Parmer 195).Sclain bersifat scbagai insektisida, jenis-jenis tumbuhan tertentu juga memiliki sifatsebagai fungisida, virusida, nematisida, bakterisida, mitisida rnaupun rodeDtisida-

    Selain tanaman di atas, Aglaia sp. (Meliaceae) merupakan salah satu taramanyang akhir-akhir ini banyak diteliti aktivitasnya. Daerah penyebaran tanamal inimeliputi India, Cina bagian selatan, Asia Tnggara, Australia bagian uta.E dankepulauan di Samudra Pasifik. Di Indoncsia tumbuhan dap@t dilemui tumbuh di prlauSumatera, Kalimantan, Jawa, Philipina, Sulawesi, Bali dan Flores. Janpraset ct &1.(1993) berhasil mcngidentifikasi senyawa aktifyang bersifat insektisida dari ranting l.

    aPyt*P.nhvt..iffi.b,lP.dMdffiFl'tl

    ' ,FtPrfB

  • 6PE IA'IFM|ATI LIfiB,.H BAIAIIO fEIIBAKAUsESAOd/|, AESTIISIOA t{,AaAn OAN '
  • PEUANFAAIAII LNS''H EAIA E fEil&AKAUSEBAOI, PES'ISDA flAAAN DAN '
  • PETANFM|AN LNAflI EAfAIl |EIBAKAIJalaaol AEst stoa MaaD D N roxPosI'AI'X BIDIDAYA AEBEFIPA TANAflAN SAYURATI

    Dari 44 jenis tumbuhan yang tumbuh di Kalimantan Barat yang pemah diujiaktivitas insektisidanya, tedapat bcberap@ jenis eks$ak memiliki altivitas insektisidayang baik teftadap kumbang Callosobruchut naculqtus (Wng)jian menggur8kanekstsk aseton dengnn metode kontak) dadatau ulat kubis Crocklolomia birctalis(pengujian menggunakan ekstrak air dengan metode residu pada daury'efek racun Pcrul).Ilasil penclitian menunjukkan bahwa di antara jenis ekstrak memiliki aktivitas ysngbervariasi. Dua jenis ekstrak, yaitu ekstrak kulit batang Calophyllum soulattlri danksaak akar Eurycoma longifolia, aktif terhadap kedua jenis serangga uji. Eksrakempat jenis tumbuhan, ysitu ekstrak aseton kulit batang Goniolhalamos macrophyllus,akstrak ranting dan bri Ctoto tiglium, serta ekstrek kulit batarrg Agelaea lrineflis dznAntiaris toxicaria, aktif terhadap kumbang CL maculolw lelapi eksirak aimyakursng/tidak aktif tcrhadap lz.va C:. binotalis. Di antara delapan jenis tumbuhan yangaktif, hanya C. tigliun yang sifat insektisidanya telah dikenal dengan baik. tlasilpcnelitian ini merupakan laporan pertama mcngnai sifat insektisida A. trinervis, A.,o caria, B. lanceolata, C. soulattri, E. longdolia, dan N. Cuspidalum.

    Saat ini setidaknya terdapat lebih dari 2.000 jenis tanaman yang telah dikenalnemiliki kemampuan sebagai pestisida. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat(Balitro) di Bogor memiliki koleksi puluhan jcnis tanaman yang dapat dipakai sobagaiinsektisida. Penelitian tentang tanaman-tanaman beracun botani di Indonesia dimulaisejak didirikannya Pusat llmu Pengetahuan Botani oleh Belanda pada tahun 1888.Sementara itu, penelitian tentang pemanfaatan tanarnan tuba (Derrls sp.), bunga kisanliar (Pyrethrum), dan bngkuang sebagai pestisida botani dimulai sejak tahun 1950 8n diBogor (Novizan, 2002).

    Famili tumbuhan yang dianggap merupakan sumber polensi inscktisida nabatiadalah Meliaceae, Annonsceae, Asteraceae, dan Rutace (Amoson st al., 1993 ; Isman,1995 dalam Sarjan 2005). Potensi insektisida nabati yang berasal dari famili Meliaceaeterutama ekstrak biji memiliki aldifitas pnghambat makan dan penghambatperkembangan yang kuat terhadap serangga, seperti nimba memiliki senyawaazadirachtin yang bersifat lacun perut. Selain dari famuli Meliaceae, tanaman darifamili Annonaceae yang potensi untuk dimaDfaatkan sebagai sumber insektisida nabati

    Ptoy.X,P..'tttk ut tut@t|tP.bn r,.ts/td lwtlFll|

    an"nfB

  • ,EXANFAAIAN LMAAH BA|A A IEXBAXAUSEgAOT' PES''s/DA '{ABA|I DNI XO$POSOALAT AWDAYA AEBERAPA IA,//'NAN AAYURAN

    adalah srikaya. Senyawa ahif utama yeng terkandung dalam srikaya adalah squamosinyang termasuk senyawa asetogenin, yang memiliki efek kontak cukup baik terfiadapserangga (Djoko, 1994).

    Seperti dilaporkan oleh Sadan (2004) menyakan bahwa penggunaan insktisidanon kimia sintetis dari nimba, dan srikaya mempunyai kemampuan untuk merrckanpoptll,lasi Spodoptera litua F. dan melestarikan populasi musuh alami berupa pcdatorpada tanaman kedclai. Selain mampu menckan populasi S. /itara, inscktisida non kimiasintetis nimba memiliki potensi yang cukup tinggi yaitu mampu mcnckan intcnsitasserangan yang hampir sama dengan insektisida kimia. Sedangkan insektisida non kimiasintetis dari srikaya mcmiliki kemampuan yang paling rendah dalam mengendalikanhama ulat kubis P/r/ella xylostella (Sagan dan Wires'msi, 1997).

    Produksi pestisida nebati secara masal untuk keperluan komersial masihmenghadapi beberapa kendala, diantraranya ketersediafi jumlah bahan baku lang tidakmencukupi. Rendahnya kandungan metobolik sekunder dalam ianarnan, sehinggadiperlukan pasokan bahan baku yang sangat bcsar. Jika untuk keperluan sendiri,kebutuhan bahan baku cukup melimpah dan sangat murah.

    Pny.k-P$t'ltk at Mryt'lP.h.tl tt blul Ltut d e1Y0

    ETP'TIB

  • PEJANFAATAN L'EBAH BATAIIO |EUBATAUSEA Oa' PESLSTOA f,AAln D N KO$POSD'LAfl BUDIOAfA BEAERAPA IAIIANA SAYURAN

    METODOLOGI

    A. METODE PELAKSANAAN

    Kegiatan ini mcrupakan kegiatan action research dengan metode pratlik

    langsung lapangan bcrsama kelompok tani dalam bcntuk demplot di sekitar lahan pctani

    tcmbakau. Dengan mctode ini diharapkan akan memberikan contoh cara pembuatan

    ekstrak batang tembakau virginia dan cara penggunaan batang tersebut sebagai bahan

    organik. Luas areal demplot adalah l0 are dengan komoditi sayuran yang diusahakan

    adalah tanaman sayuan tomat, cabe merah, kubis dan bawang merah' masing-masing

    seluas 2 are termasuk sistem budidaya sayuran secara konvcnsional sebagaipmbanding.

    l. Temu lap{ng dengan anggota kelompok ts[i pesertaDalam kegiatan ini untuk memantapkan renqalE pelaksanaan, maka dilalukanpertemuan secara berkala dengan peserta mulai dari persiapan sampaipelaksanaan demplot. Selama kegiatan ini tim pclaksana berdiskusi denganpemuka masyarakat, LSM dan pserta mengenai tujuan dan harapan yang ingtndicapai dalam kegiatan ini. Di samping itu juga pertemuan ini bertujuan untukberkoordinasi dengan ketua kelompok agar dicapai hasil yang maksimal, jugaagar hasil kegiatan ini dapat disebarluaskan kepada kelompok atau petani

    lainnya, sehingga manfaat dari kegiatan ini akan tertular kepada masyarakat

    lainnya.

    2. DemoostrasiPada kegisten ini dilakukan dua tahap yaitu demonstrasi pembuatan ekstrak

    batang tembakau sebagai pestisida nabati dan pmbuatan kompos berbahsn baku

    batang tembakau sebagai berikut :

    P'lst*Ptf.rttgr.t n Pt''drytulPtu ri,r,kd frptt ae1l4

    . APfPNIB

  • *E,,ANF,*TAN L,,BAH BAfaNc rEuaaxau 1l

    tEa^cl, PEsIsroa,{aaan oa{ xowosOAI'fl BIIOIOAYA BEBERAPA II,IAHAN SAYuRAN

    s. Pembuatstr cl$trak brtug tobrkru 3ebagsi iNektbida nrbrtiBahng rembakau (limbah) dipotong ncnjadi bagian potongan kecil dcngsnukuran lebih kurang panjangnya 2 cm. PotongarFpotongan ini ditimbugsesuai dengen kebutuhan ( 10'20 kg) kemudian dijcmur sampai kedng'Potongan batang tembakau yang sudah kering dihancurkan menggurukanblender sampai mcnjadi tepung, lalu disimpan sampsi menjelsng digunatrn '

    b. Pembuatao lrrutan insktisids batsog tmbrkau virginis'Tepung hasil blender tersebut disiapkan sebanyak l00g kemudian dicampurdengan air sebanyak 0,9 liter sebagai larutan dasar disimpan selama 6 jamsampai 24 jam agar bahan insektisida yang terkandung dalam tepung batangtersebut terlepas. Pada kegiatan dcmplot ini akan dicoba sebanyak 5perlakuan konsentrasi Yaitui

    c. 400 ml larutan / l0 liter 8ir semprotd. 500 ml larutan / l0 liter air semprote. 600 ml larutan / 10 liter air semprotf. 700 ml larutan / l0 liler air semprotg. Konvensional (Pembanding)

    Penyemprotan dengan ekstrak batang tembakau berdasarkan kalender yaitu

    dilakukan setiep 7 hari sejak tanaman berumur 7 hari setelah tanam sampar7 hari menjelang panen terakhir untuk laruman yang dipanen beberapa kali,atau seminggu menjelang panen bagi tanaman yang dipanen sckali. Dosisyang digunakan pada setiap penyemprotan te(ap sesuai dengan perlakuanyang sudah ditetapkan.

    c. Pembuatln bahan organik dari brtsrg tmbakru.Batang tembakau dipotong menjadi potongan dengan ukuran 30 crnkemudian dijemur dan dikering-anginkan Potongan-potongan ini ditumpukdisekitar areal lempat kegiatan sambil menunggu siap untuk digunakal'

    Potongan-potongan kecil batang tmbakau dicampur dengan koioran temak

    (kambing) dengan perbandingan l: 3 ( batang tembakau : kotora-sn tcrnak)dan di siram dengan digester (EM4) sebanyak 500 ml diulangi setiap rningguselarna 3 kali. Tumpukan campuran potongan batang tembaksu dan kotoren

    PDlrr P.'|h!*.rrt ttrQ.r-tutfiduttnq..lWtD

    8FIP,'fB

  • t2PEI.ATIFAAIAN LMBAH AATAIIO |EUaAKAUSETAO" PES'T'TOA T{AIAN DAN XOHPOSDN,IAN BI., DAYA I,EBERAPA i'II'XAN SAYURAN

    ternak ini kcmudian di tutup lapst dengan trpal plastik sampai menjsdikompos ,rng siap untuk digunakan baban kompos dari batang tembaksu ini

    kemudian digunakan sebagai pupuk organik dengan cara mcncompur bohan

    tersebut bdengan tanah di petak percobatn sesuai dengan dosis prerlakukan

    sebagai berikut :a. 25kg/areb. 50 kg/ 8rec . 7 5 k g / e r ed. 100 ke/ aree. Konvcnsional (Pembanding)

    B. PENGAMATANUntuk mengelahui potensi ekstrak batang tembakau sebagai insektisida nabati'

    pcngamatan dilakukan terhadap perkembangan hama yang rnenyerang tanaman sayuran

    yang dibudidayakan sccara organik Teknik penSsmatan yang akan dilakukan adalah

    dengan mengamatai langsung jumlah hama pada setiap tanaman sampel' Sedangkantanaman sampl yang akan diambil pada sctiap blok tanaman adalah sebesar 19% dari

    populasi tanaman dan dilakukan dengan sistematis dimana sampl pertama diientukan

    secara acak, sedangkan tansman berikutnya ditentukan dengan interval tertentu

    Parameter yang diamati adalah :

    l. Populssi h8maPopulasi hama dilakukan dengan mengamati langsung jumlah hama padatanaman samDI.

    2. IntnsitaE geranganPcngamatan intensitas serangan dilakukan seperti teknik pngamatan populasi

    dengan rumus sebagai berikut :

    Intensitas scrangan mutlak dihitung untuk hama yang menyerang dan

    mengakibatkan kerusakan mutlak artinya bagian tanaman Fng diserang nrsak

    tobl tanpo ada kesempatan bagi tsnaman tersbut untuk memperbaiki atau

    tumbuh secana normal. Sedangkan kerusakal relatif ditujukan untuk hama ysng

    Plovrltt'l/,rqt,Lt Pat@l-r'd''lxfldhl|,/.rt'l/F,{,

    8gIP'IfB

  • l 3PEAAXFAArATI LUBAH BATAIIC IESBAMUAEBAOAI PES7]EIDA I''BATI DA,' XO,/IPOI'D IiN EI'OIOAYA BEAERAPA7ATIA$A,.I SAYURAN

    menyerang bagian tanaman dengan kerusakan yang masih memungkinkantanaman tersbut untuk tumbub dan nenghasilkan secara normal.Rumus yang digunakan untuk menghitung sdalah sebagai berikd :

    Kerusaksn mutlak :

    xl0O%

    Dimana :I = Intensitas serangann = Jumlah tanaman Yang terserangN : Jumlah taruman yang shat

    Kerusakrn relatif :

    , = I (-u )r,oo ,

    ZrNDimana :I - Intensitas seranganN = jumlah daun yang diamati secara keseluruhanZ = nilai skor yang ditertinggiN = j umlah daun yang diamativ = nilai skor dari daun yang diamati

    Rumus tersebut di atas digunakan untuk monilai intensitas serang;N Thrips at^u

    hama kelompok kutu-kutuan yang menyer&ng tanaman sayuranNilai skala untuk tiap-tiap kategori scrangan adalah sebagai berikut:

    0 = sample tidak tenerang stau shatI = serangan ringan bila derajat ser8ngan 0 - 25 %2 - serangan sedang bila derajat serangan 25 - 50%3 = serangan berat bila derajat serangan 50 - 75 %4 = puso alau sangat bcnt bila derajat serangan'> 75 Vo.

    3. Populasi Musuh alami :Diamati bersamaan dengan waktu pengamatan populasi hama baik secsra

    langsung maupun dengan bantuan jebatan ( Fit fall) Fitu deng;an menggunakan

    Pttt* P.t*t*.dt Pqn@ttu.,,|l rl'ftlhtl t au..llrul

    , n

    BPIP IIfB

  • l4PEI|IIF'Af,/I LUBAH AATNG IENBAXAUsEaAaA, PESnSTOA x|A n DNI KOffiOSDALAN BUDIOAYA BEBERAPA I'J{ANAN SAY|'RAN

    magkok yang diisi minyak goreng sekitar l0 ml kemudian ditarub podr saluranantar bedengan. Musuh alami baik Fedator maupun parasitoid t,ang ditangkaplangsung maupun yang terjebak kcrnudian dibar,va ke labontorium untukdiidentifikasi. Musuh alami torsebut kemudian dianalisis keragamannya yangakan menunjukkan kekayaanjenis dan dominarci spesies.

    4. Pertumbuhatr t8nrmsn meliputi :Paramter pertumbuhan tanaman yang diameti yaitu tinggi tansman, jumlahdaun,jumlah bunga.

    5. Hasil tanaman:Parameter hasil tanaman yang diukur adalah : jumlah dan berat buah, jumlah danberat umbi.

    C. ANALISIS DATAData hasil pengamatan akan dianalisis menggunakan analisis ragam pada taraf

    nyata 57o, dengan menggunakan program minitab.

    Ptot tPfl/ttgf.tt P.rt4.tu|P.r'',/Lf/ulhprr|,ll?l8l)

    aPfP NfB

  • PEflANFAAIAN UMAAH BATANC TEITBAMU9EA,qCA' PESI'I9IOA lrA8Afl DAN XOUrcSDALAX AUOIOAYA AEBEF'EPA TAT'UUAN SAYINNN

    HASIL DAN PEIABAHASAN

    Berdasarkan hasil identifikasi dan inventarisasi data sclama kegiatan dilapangan serta analisis maka dapat kemukakan beberapa hal penting yang akandibahas sebagai berikut.

    A. UMUM

    Secara umum bahan baku batang tembakau sebagai pestisida nabati dankompos cukup potensial, karena jumlahnya yang melimpah diberbagai tempat sentrapenanaman tembakau di pulau Lombok. OIeh karena itu itu perlu dikembangkan dan

    dikaji lebih mendalam prospeknya untuk menjadi pestisida nabati dan kompos secarakomersial, sehingga limbah tersebut bisa dimanfaatkan oleh berbagai kalanganterutama untuk megembangkan pertanian organik di Pulau Lombok.

    Berdasarkan ketersediaan sumberdaya alam dan prospek pasar terutamakarena pulau Lombok sebagai daerah tujuan wisata serla sudah mulainya masyarakatmempertimbangkan produk organik sebagai altematif, mal Usahatani sayuranorganik mempunyai prospek untuk dikembangkan di pulau lombok karena bahan

    baku untuk sarana produksi (pupuk dan pestisida) cukup tetsedia terutama danlimbah pertanian dan petemakan. Namun pemasaran masih menjadi kendala karenamasyarakat secara utnum belum memahami kelebihan produk organik.

    Sebagian besar petani sayurar di lokasi percobaan megeluhkan adanya

    serangan hama yang disebut lintah (istilah petani) atau spesies Arthropoda (keong)(lihat gambar pada lampiran) yang mampu menyerang berbagai tanaman sayuanseperti cabe dan tomat. Hama ini menyerang bagian bawah tanaman dengan calamemolong, menggigit, dan hama ini hidup di bawah permukaan tanah sekiiarpeBkaran tanamal yang agak lembab. Selama dilakukan percobaan hama tersebuttidak menyerang yang diduga karena pngaruh bahan batang tembakau virginia yang

    digunakan baik sebagai pestisida nabati maupun bahan kompos. Di duga hama iniPrort Pq'f,q!l,a..D Pcdd.Ptulp.tutfn ,,,tuItre,t.l@ltq

    BP|P xfg

  • PEUANFAATAN L!ilAAH BATA,NA 'E"BAKAU 16

    saAeeeee4,! PEsttstolt raaAn DAN KolPqsDALAU SWDAYA AEBERAPA TANAUAN SAYI'RAN

    sangat peka terhadap baha.n nikotin dari tembakau, karena berdasarkan kkranganpetani bahwa hama tersebut tidak menyenng tanaman tembakau atau populasinyaakan berkurang kalau terdapat tanaman tembakau disekitat tsDaman sayuran.

    B. KEUSUS

    Jenis hama yang menyerang tanaman sa)'uran yang dibudidayakan secaraorganic maupun secara konvensional adalah sama yang berarti jenis perlakuan al,ausystem budidaya tidak mempengaruhi jenis hama y&ng menyerang pada lanamansayuran. Tetapi yang sering berpengaruh adalah populasi dan intensitas seranganhama yang menyerang serta keragaman musuh alami yang ada pada masing-masingekosistem pertanian. Pengaruh berbagai dosis ekstnk batang tembakau sebagaipestisida nabati maupun sebagai kompos ditunjukkan pada tabcl-tabel di bawah iniTabel l. Jumlah populasi hama tanaman cabe pada berbagai dosis perlakuan kompos

    dan pestisida dari batang lembakau.

    HamaJumlah populasi hema

    Oosis1

    Dosis Dosis DosisNilaiLSD0,05

    Spodoplera 0 , 1 8 5 e 0,963 a o,o74 a 0.144 g 0,231 a 0,995

    86mi3ia 36,036 e 46,481 a 32,14 a 35,370 e 18,066 e 183

    Tnps 0,036 a 0 s 0 E 0 e 0 a 0,0535,7M e 0,925 a 1,777 a 1 , 1 8 5 . 2 , 1 3 3 . 4,238

    Berdasarkan tabel dan hasil analisis keragaman yang dilakukan menunjukkanbahwa kemampuan insektisida nabati dari bahan baku limbah balang tembakau

    hampir sama dengan insektisida kimia yang sering digutakan oleh petani untuk

    menekan hama penting tanaman cabe, karena semua perlakuan dengan insektisida

    nabati dengan berbagai dosis tidak berbeda dengan insektisida kimia sintetis. Dan

    tabel tersebut juga memperlihatkan temyata dosis tidak menunjukkan perbedaannyata, artinya akan lebih baik menggunakan dosis yang terkecil yaitu 400 ml/10/

    agar lebih efisien. Dengan memanfaatkan insektisida nabati dari limbah batang

    tembakau bcrarti akan membanlu Detani dalam memanfaalkan limbah. Di samping

    F\otN M,st tu1P.,tlt P.ElP.bt t Hd lnw..lla n)

    BP|P NfB

  • EJANFAA1AN LIIIBAH BATANA -.EMBAXAUSESAGE PES'TSDA I{AAAN OAN XOITPOSDdLA,, AUUDAYA EEBEF/,PA rANAMAII SAyURAII

    itu karena kelebihan insektisida nabati antara lain tidak brdampak negative terhadap

    lingkungan, baik biotic maupun abiotik. Dengan demikian bahan nabati tersebut

    dihampkan mampu mengkonsewasi musuh alami aga. berperan sebagai agenpengendali hayati.

    Kemampuan menekan intensitas serangannya juga kelihatannya sama sepertiyang ditunjukkan pada kcmampuan menekan populasi, karena secam teori bahtrBpopulasi akan berbanding lurus dengan intensitas scrangan Seperti yang ditunjukkanpada tabl 2.

    Tabel 2. lntensitas serangan hama tanaman cabe Pada berbagai dosis perlakuankompos dan pestisida dari batang tembakau.

    Inlnsitas 36rangan pede tensman cbg

    Oosis1

    Oosis Oosis3

    Dosissionel

    NilaiLSD0,05

    0,002 a 0.011 a 6,667 e 0,145 a 0,016 E 0 , 1 9 9

    0,124 e 0,054 a 0,076 t 0,035 6 36,036 a 'r,903

    0,046 a 0 . 0 e 0 a 0 e 0,068

    0,148 e 0,021 e 0,077 e 0,013 a 0,066 e o,202

    Catatan . Dosis I (pestisida 400 ml/10 I dan Komfros 25 kg/are)Dosis 2 ( pestisida 500 ml/10 I dan Kompos 50 kEarc)Dosis 3 ( pestisida 600 ml/10 I dan Kompos 75 kg/ate)Dosis 4 ( pestisida 700 ml/10 I dan Kompos 100 kg/are)Konvonsional ( Perlakuan dengan cara petani menggunakan pestisidadan pupuk kimia sintetis)

    Pada tanaman tomat terdapat lima jenis hama yang menyerang baik padafase vegetatif maupun generatif. Kelompok ordo Lepidoptera yang menyemng

    tanaman pada fase vegetatif adalah VodoPlera sp., kelomPok ktttro Aphis, Liriomyza

    dan Thrip, sedangkan pada fase generatif yang menyerang buah tomat adelah

    Heliothis sp dan hama lainnya (lalat buah). Semua hama tersebut pada parameterpopulasi tidak nenunjukkan perbedaan pengaruh baik antara dosis maupun delganpedakuan konvensional seperti terlihat pada tabl 3 Sedangkan pengaruhnya pada

    t'roF* P.o}'gt 6t P.N#.1Pd.,tl fi.LM hratt .t lP/t A

    BT|P tlfB

  • pE ANF A'AN L.MBA, BAfaNe f,u,iBAKAU l8

    tEt G l PESI|STOA T{ AAfl OAN XO POSOALAfi EUUDAYA BE9ERAPA TA|VAI{AII SAYURA

    inicnsitas serangan diperlihatkan pada tabel 4 yang menunjulhan babwa Aphis,Liriornyza dsnThrip, Heliothis sp danhama lainnya (lalat buah) tidak be(be.da nyate.Namun yang menarik adalah bahwa hanya hama Spodoptera sp yang mempunyaipogaruh nyata dalam pnekanan intensitas serangan, dimana inselrisida kimiasintctis lebih mampu menekan intensitas seranganhama Spodoptera sp dibandingkandengan insektisida nabati dari semua tingkatan dosis. Pada tabl tersebutmemperlihatkan bahwa ada kecendrungan semakin tinggi dosis akan semakinmampu menekan intensilas se.angan. Walaupun tidak menunjukkan pengaruh padapenekanan popufasi hama Spo.loplera sp., tapi mampu menekan inlensilas serangankarena diduga racun insektisida kimia tersebut mempengaruhi tingkah laku makanscrangga tersebut, misalnya menyebabkan larva menjadi malas makan. Hal inilahyang menyebabkan terjadinya penurunan intensitas serangan pada perlakuankonvensional (kimia sintetis) Demikian juga halnya dengan dosis yang semakintinggi berarti akan semakin banyak mengandung pstisida yang menyebabkanintensitas akan menurun akibat menurunnya selera makan dari serangga tersebut.

    Tabel 3. Populasi hama tanaman tomat pada berbagai dosis perlakuan kompos danpestisida dari batang tembakau.

    Jurnlah populEsi hama

    Oosis1

    Dosis2 3

    Dosissaonal

    Nil.iLSO0.05

    Thnp3 4.890e 4.583a 4.046a 3.614a 3.757a 't.464

    1.656a 2.O72a 1.93E5 0.786e O.524a 1 . 1 7 0

    O.223a O.192a 0 . 1 1 9 e 0.094a 0-093e 0.105

    0.057a 0.026a 0.083a 1.742a 0.263a 1.421

    0.145a 0.156a 0.333a 0.130a 0.947a 0_882

    Proy* P.,.nhtk.an Pa|ld!P..,rtP.bt{ tt ,.lul htow.l (pauD

    BPTP 'ifB

  • l 9'lAA FAAIAN L/,'BAH BATANE |EUAAXAU

    PES'ISIOA /VAAAfl O/l,, KOI,IPOS!f,LAX EUq"AYA BEBERAPA rANA"AN SAYuFNI,

    Tebel 4. Intensitas serangan hama tanaman tomat pada berbagai dosis perlakuankompos dan pstisida dari batang tembakau.

    Inlnsitas s.r.ngan (%)Do3is

    1Dosis

    2Oosis Nilei LSD

    0.05

    Thdpt 0 . 3 1 1 a O.292a O.292a O.277a 0.263a 0.(x3Api! 0.170s 0.125s O.117e 0.m66 0.1566 0 . 1 1 1 8 6Spodopl/, 3p 0 . 1 8 1 e 0.144eb 0 . 1 2 1 b 0.099b O.U2c 0.033

    0.006e 0.026 0.073e 0.080a 0.070

    0.123a O.O72a 0.03Ea O.02a 0.OEaa o.125

    0 . 3 1 1 e O.292e O.292a 0.504e 0.2636 0.301

    Pada tanaman bawang merah, hama utama yang menyerang adalahSpodoptera etigua seErti terlihat pada tabel 5 dan 6. Tabel 5 menunjukkankeberadaan populasi telur dan larva yang berdasarkan analisis bahwa pada kondisiorganic maupun konvensional tidak bcrbeda secara nyata. Demikian juga antaraperlakuan dosis hasilnya sama dalam penekanan populasi hama ulat bawang merah.l{al ini diduga karena sifat dari hama tersebut dimana telur biasanya lerbungkus olehselaput yang mampu melindunginya dari pengaruh insektisida, kecuali insektisidayang bersifat sistemik. Sedangkan larva dari hama Spodoptera erigua ya\g biasamenyerang daun bawang merah dari dalam, terutama lawa muda instar I dan dua,sehingga masih terlindung dari insektisida terutama yang bersifat kontak. Hal iniyang memungkinkan intensitas serangan yang ditimbulkan juga tidak berbeda anlaraperlakuan.Tabel 5 . Populasi hama tanaman bawang merah pada berbagai dosis perlakuan

    kompos dan pstisida dari batang tembakau.Jumleh populasihama

    Do3i3I

    Do3is2

    Dosis3

    DoBis4

    Nalaa LSD

    0.055a 4.583a 0 . 1 2 1 a 0.0'15a Oa 0.126

    LaNa Spoalopte/ra 1.27a 0.952a 6.355a 0.953e 2.122a 4.,t59

    Prc'}lr P$krgk.6n P.nat 9.A,P.t nt ,{'t.td lndr.4 ean|

    APf? NfB

  • zo'rc,H BArANE TEflBAMU

    {AA n OAfl XOXPOS!8EAAPAIANANA SAfl/iAN

    serangan hana tanarnan bawang merah padakompos dan pestisids dari batang lembakau.

    berbagai dosrs

    kubis pada lokasi penelitian diserang oleh hama utama pemakana rylostella) dan pemakan krop ( Croccidolonia binotalis) dan ulat

    litura\. Hasil analisis pengaruh prlakuan terhadap populasi danserangannya ditunjukkan pada tabel 7 dan 8.

    . Populasi hama pada tanaman kubis pada berbagai dosis perlakuan komposdan pestisida dari batang tembakau.

    Hama

    Pooulasi hama Dada lanaman kubas

    Oosis1

    Dosis2

    Dosis Dosis Konvensional

    NilaiLSD0,05

    Plutellexyloste a 9 .016 a 6 . 1 0 8 E 6.59 6 2.995 b 2.@7

    Ctociddonia binotalis 0 .15 0.05 a 0 a 0 a 0.230

    Spodgptera litua 2.653 a 5.166 E 1 . 1 3 a 0.85 a 0.375 a 3.256

    Pada Tabel 7. di atas menunjukkan bahwa populasi hama pemakan krop dangrayak tidak mampu ditekan secara lyata oleh perlakusn organik maupun

    ional, sedangkan terhadap hama pemakan daun menunjukkan bawakonvensional menggunakan insektisida kimia sintetis sangat nyata

    ya mcnekan hama pemakan daun kubis tersebut. Namun terhadapitas serangan ketiga jcnis hama tersebut seperti ditunjukkan pada tabel 8,perlakuan tidak berpngaruh secan nyata yang berarti pada hama pemakan

    ,,toFt< turt!{Itr.'n t\N.patrP.tu 3.t,lul htq.., e1n)

    aPtP ffa

  • 2 lPilAMjAATAN I.['BAH AAIANO TENAAKAUSEAAOA' PES'IltoA MAAI' DA,, |(OTPOSDALAN BUOIDAYA AEBE&APA rATAUAN SAYI'R,N

    daun kubis antata populasi dan intensitas serangatl tidak berbanding lurus

    sebagaimana dinyatakan secara koritis.

    Tabel 8. Intensitas sraogan ham& peda tsnaman kubis poda berbagai dosis perlakuankompos dan pstisida dari batang tembakau.

    hamaIntensitaa serangan hama pada tanaman kubis (%)

    Dosis1

    Dosi9 Dosis Dosis Konv6nS|onal

    NilaiLSO0,05

    Plute a,yloste a 0.261 a 0.266 I 0.26 a 0.25

    a 0.212 a 0.057

    Crocidoloniabinotalis 0.265 a 0 .216

    a 0.242 E 0.268 a 0,996 a 0.169

    SNdopterclituta 0.074 a 0.06'1 a 0.092

    e 0.078 a 0.029 a 0.084

    Pada variable produksi yang terdiri aras jumlah siung bawang merah' beratsegar bawang merah, jumlah buah tomat dan jumlah burga tanaman cabditunjukkan pada tabel 9 di bawah Berdasarkan tabel tersebutjumlah suing bawangmrah szuna antara tanaman yang dibudidayakan secara organic maupun

    konvensional, demikian juga berat umbi segar bawang merah' Tapi perlakuan dosisinsektisida nabati batang tembakau virgiania ierdapat perbedaan yaitu tertinggi pada

    perlakuan Dosis 3 (pestisida 600 ml/10 I dan Kompos 75 kg/are'| yaitu sebrat439,45 gr, namun tidak berbeda dengan dosis trtinggi yang digunakan (pestisida 700ml/10 I dan Kompos 100 kg/). Hal ini mengungkapkan bahwa terdapat dosis optimaluntuk memproleh hasil yang teninggi, walaupun ada kecendrungan semakin tinggr

    dosis yang digunakan akan semakin baik hasil bawang merah yang diperolch'

    Sedangkan pada tanaman kubis terlihat bahwa bobot krop tertinggi diperoleh pada

    perlakuan dosis tertingi (pstisida 700 ml/101 dan Kompos 100 kg) artinya semakintinggi dosis akan semakin tinggr kop kubis yang diperoleh Terlihat bah\ta pada

    tanaman kubis budidaya organik lebih baik dibandingkan dengan budidaya

    konvensional, walaupun pestisida tidak beryengaruh pada penekanan bedagai hama

    pada kubis. Hal id berarti perlakuan pupuk organic dari limbah batang tcmbdkau

    Ptuvd( Pdt'd,lrltt tut d4.6'P"bntt' g,ldtip/!..19*f2nt

  • PEJANFAA1AN UI'BAI] AATANO 1ENIBAAAUsEsAGd PES?lSloA ,aaaqfl DAN KOTIPOS-oaii

    ewoavl aEBERAPA laNAflaN SaYURAN

    berpengaruh nyata terhadap produksi. Sementata pada tanaman tomat dan cabo

    perlakuan dan perbodaan system budidaya tidak memperlihatkan perbedaan

    pengaruh terhadap variabel produki

    Tabel 9. Produksi berbagar tanaman sayuran yang diperlakukan limbah batangtembakau

    Catatan. Dosis 1 (pestisida 400 mli 101dan Kompos 25 kg/are).-- '-- ' o"tit z i 'pestisida 500 ml/l0l den Kompos 50 kg/are)o"ri.I ii"t,iriA eoo ml/l0l dan Kompos 75 kgare)ootit q i i"si.ia" zoo ml/10 I dan Kompos 100 kg/are)ilii']riri"""i'ii'"tr;iuun o"ngun cara petani mensgunakan pestisidadan Pupuk kimia sintetis)

    Berdasarkan hasil tersebut dosis pestiiida maupun kompos akan berpengaruh

    sampai batas optimal, sehingga perlu dikaji ulang tentang penggunaan dosis optimal

    limbah batang tembakau baik sebagai pestisida nabati maupun sebagai bahan

    kompos.

    "wwrxwffi

    s,07 b324,21 ab

    1. Siung2. Bret (sr)

    133,33 b9 1 1 , 1 a

    14,67 e

  • PEUANFAATAN LNBA'I BAIANG |EI'BAXAUSEAAC4I, PE 'FDA [AA,4fl DAN KOfrPOSOALAU AUDDAYA BEAERAPA IAIIAMAII SAYI'RAN

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Berdasarkan hasil identifikasi dan inventarisssi data selama kegiatan dilapangan sena analisis maka dapat kemukakan beberapa hal penting sebagai berikut:

    A. KESIMPULAN

    Secara umum bahan baku batang tembak&u sebagai pestisida nabati dankompos cukup potensial karena jumlahnya yang mclimpah diberbagai tempatsentra pnanaman tembakau virginia di pulau Lombok, terutama lrmbokTimur

    Usahatani sayuran organik mempunyai prospek untuk dikembangkan di pulauLombok karena bahan baku untuk sarana produksi (pupuk dan pestisida)cukup tersedia terutama dari limbah pertanian dan petemakan. Namunpemasaran masih menjadi kendala karena masyarakat secara umum beltunmemahami kelebihan produk organik

    Pestisida nabati berbahan baku timbah batang tembakau yang digunakanselama percobaan menunjukkan hasil yang hampir sama dengan insetlisidakimia sintetis untuk menekan hama penting tanaman bawang merah, tomatdan cabe, dan diharapkan mampu mengkonscrvasi ;nusuh alami sgarberperan sebagai agen pengendali hayati.

    Kelompok tani yang terlibat dalam kegiatan ini cukup antusias untukmengembangkan pestisida dan kompos bcrbahaa baku batang tembakau danakan menyebarkan informasi hasil yang dicapai poda kegiatan ini kehatayakuntuk memperkenalkan system pertanian organic.

    l .

    2.

    3 .

    4.

    Iiort P.nlrgl..Et P.nd.p.bll&il fi.Wul lnq..l ft4n)

    aPfP tlfB

  • 24PEUANFAATAN UUAN| AAfANO |ENBAXAUsEa G/ PrEsttsroa flaaen DAN Kou?osOALAN AI'OIOAYA SEBERAPA TANAUAII SAyVR,II

    5. Kelompok tani Punik mitra dalam kegiatan ini bahkEn akan mengembatgkanpestisida dan kompos berbahan baku batang tembakau secara komasialmengingat berlimpahnya limbah tcrsbuldi tokasi mereka.

    B. SARAN

    1. Untuk memprmudah pmbuatan bahan pestisida dan kompos dari bahanlimbah batang tembakau akan lebih baik menggunakan alat pencacshmekanis atau listrik.

    2. Perlu dilakukan pembinaan secara berkelanjutan terutama dalam peningkatanpengetahuan dan keterampilan di bidang saytran organic.

    3. Perlu dipe(inbangkan kendala-kendala dalam pngembangan sayuranorganic terutama pcmasaran yang sampai saat ini masih belum memadai.

    l+o,!* Ptttttgl.ba P.ndqttr,,t'''/n i'/ut tno!.tl lPt{0

    BP'Pf,'A

  • PEUAIIFAA|AII LMBAH EAIANO |ENIBAKAUs6aAG! PSSn9,OA t{aaAn OAN KOUPOSD^AU AUdDAYA BEAERAPA fAl,lANAN SAYURAII

    DAFTAR PUSTAIG

    ACT (Agncultue Cenification Thailand ),2001. Organic Agdculture Stardsrds.Organic Agriculture Certific&tion TbailaDd. 27 p.

    Agficulture, Food and Rural Revitalization, 2000. Organic farming(Intemet access).Government of Saskatchewan, 30085 Albert Strect, Saskachewrn, SaskachewanAgriculture End Food.

    Amason, J.T., S. Mackinnon, A. Durst, B.J.R. Philogene, C. Hasbun, P. Sanchez, L.Poveda, L. San Roman, M,B. Isman, C. Satasook, G.H.N. Towen, P.Wiriyachitra, J.L. Mclaughlin. 1993. Inseciicides in Tropical Plants with Non-neurotoxia Modes ofAction. p. 107-151. In K.R. Downum, J.T. Romeo, H.A.P.Stafford (cds.), Ph)'toahemical Potential of Tropical Plants. New York: PlenumPrcss.

    Basana, LR., D. Prijono. 1994. Insecticidal Activity of Aqueous Extracts of FourSpecies of Annona (Arnonzceae) against Cabbage Head Calerpillar,Crocidolomia binotahi Zellcr (Lepidoptera: Pyralidae). Bul. HPT. 7:50-60.

    Bentz, J., J.W. Neal. I995. Effect ofA Natural Insecticide from Nicotiana gossei on TheWhitefly Parasitoid Encarsia formosa (Hymenoptera: Aphilenidae). J. Econ.Entomol. 88: l61l-1615.

    BPS, 2000. hawst Area, Production and Yield of Vegetables in lndonesia.wrvrv.bos.so.id.

    Fraser, D. G., J. W. Doran, W. W. Sahs and c. W. ksoing. 1988. Soil MicrobialPopulations and Activities under Conventional and Oryanic Management.Joumal ofEnvironmental Quality l7: 585-590.

    GILPIN, A. 1996 Dictionery of Environment and Suistainable Development.lntemational Labour Organization. 2000. Sustainable Agriculture in aGlobalised Economy. Geneva

    Ha[ett, R.H., Zilahi-Balogh, R., Engeritti, N.P.D snd Borden, J.H. (1993).Dvelopment of E Post management Systcm for Diamonback Moth, Plutellatylostelld .L (lepidoptera: Yponomeutidae) in a Third -World Counby-Considerations for Sustainability. In Pest Control and Sutainable Agriculture.CSIRO. Entomologt. CanbeftaAustralia

    Kuswanto, 2005. Ke{asama Kemifaan Antara Swasta dan Perguruan Tinggi dalamPenelitian. Penlok Mapen. 29 Sep - I Oktober 2005. PT. Sadana Arifnusa NTB.

    ProycKPott tgk bn P.nthp.etlPabn, ,r.dd ,ne..l lHrA

    9FIP I{TB

  • PEIIANFAAIAN LMEAH BArANG fEUSAKAUsEaAo4, PES'FTDA t{AA n OAN KOnmSD&AN BUO'DAYA SEBEBAPA TANAUAN SAYURAN

    McCoy, Steven, 2001. Organic vegetables. A Guide to Production. Departement ofAgriculture, Wstm Australia. 27 p.

    NOVA Vcrmont, 2001. VOF Standards-Soil managcment. httpi//www.nofavt.o(e/sht02. stdsl. cfin

    Pamata, A.S., 2004. Pupuk Organik Cair Aplikasi dan Manfaatnya. Agromedia Pustrka.Jakarl. 62 h.

    Prijono, D., dan Hasan E., 1993. Pengaruh Ekstrak Nimba Terhadap Perkembangan &nMotlalitas Croccidolohia hinotalis. Proseding Seminar Hasil Penelitian DalamRangkaPemanfaatan Pestisida Nabati. Bogor I - 2 Desember 1993.

    _1994. Pedoman Praktikum Teknik Pemanfaatan lnsektisida Botanis.FakultasPertanian lnstitut Portanian Bogor. Bogor.

    Rochim dan Rizky, 2002. Saylran organic Penuhi Keinginan Konsumen, MajalahHortikultura. Jakarta. H. 24-25.

    Sarjan, M., 2004a. Pengelolaan Hama Terpadu Dalam Perspktif SistemPertanianBerkelanjutan Di Era Galobalisasi. Orasi Ilmiah Dis Natalis UNRAM.Fakultas Pertanian. Universitas Mataram.

    2004b. Potcnsi Insektisida Non Kimia Sintetik Dalam KonsenasiPrcdatorufat Crayak (Spodoptera litutaF.) Pada Tanaman Kedelai. Agoteksos.Majalah llmiah Pertanian (Agonomi, dan Sosial Ekonomi) Volume 13 No 4.Fakultas PertanianUniversitas Mataram.

    dan Astam Wiresyamsi, 1997. Laporan Penelitian Potensi lnsektisida NonKimiawi Sintetis Sebagai Pengendali Ulat Kubis Plutella rylostella. FaktrllasPertanian Univrsitas Mataram.

    Sommerfeldt, T.C. and C. Chang and T. Entz. 1988. Long Term Annual ManureApplications Increase Soil Organic Matter and Nitrogen, and Decrease carbonio Nitrogen Ratio. Soil Science Social American Joumal 52: 1668-1672.

    Sulistyowati, A. 2005. Budidaya Tembakau Virginia Lombok. Kompas Online. Kamis8 September 2005. http://www.kompas.com/. Akses: l0 Pebuari 2007.

    Suryanto, A, T.Himawan dan Sitawati,2003. Budidaya sayuran organic melaluipndekatan ekologi di kebun percobaan Cangar. Pada Pelatihar DoserdosenPN-PTS se- Indonesia. Petaniar Berkenaljutan Untuk meningketkanKesejahteraanh Masyarakat. Malang 12-21 Juti 2003.

    Pto!.k P.h ln *.bn Pc [email protected] u.htut tnct.|t W)

    BPIPTIE

  • 2'tPE$AI{iiAAIAN LMBAH BA[',NA TENBAI(AUsaAoA, PEStttlltoa t{attn oa'{ t