pemanfaatan sumber - sumber belajar dalam proses … · 2011. 11. 13. · skripsi ini telah...
TRANSCRIPT
1
PEMANFAATAN SUMBER - SUMBER BELAJAR
DALAM PROSES PEMBELAJARAN
DI SMP NEGERI 2 LEBAKSIU
KABUPATEN TEGAL
SKRIPSI
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Prodi Teknologi Pendidikan
oleh
Juniya Ip Any
1102407009
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
2
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia
ujian skripsi.
Hari : Rabu
Tanggal : 24 Agustus 2011
Semarang, 24 Agustus 2011
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Drs. Wardi, M.Pd. Drs. Daniel Purnomo, M.Si.
NIP. 19600318 198703 1 002 NIP. 19501128 198503 1 001
Mengetahui
Ketua Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Drs. Budiyono, M.S.
NIP. 19631209 198703 1 002
ii
3
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di dalam Sidang Panitia Ujian Skripsi, Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Semarang pada
Hari :
Tanggal :
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Drs. Hardjono, M.Pd. Drs. Budiyono, M.S.
NIP. 195108011979031007 NIP. 196312091987031002
Penguji I
Drs. Sukirman, M.Si.
NIP. 195501011986011001
Penguji II Penguji III
Drs. Wardi, M.Pd. Drs. Daniel Purnomo, M.Si.
NIP. 196003181987031002 NIP. 195011281985031001
iii
4
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil
karya saya sendiri. Bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
keseluruhan. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip
atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 24 Agustus 2011
Juniya Ip Any
NIM. 1102407009
iv
5
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Buah dari kesabaran menghadapi cobaan membawa rasa manis.
Berusahalah meski melihat kenyataan yang tidak mungkin, karena dibalik itu
Allah punya rencana lain.
Sesudah ada kesulitan, pasti ada kemudahan.
Skripsi ini kupersembahan untuk:
Bapak/ Ibu yang telah mendukung serta mendoakanku
Kakak-Kakakku yang telah memberiku motivasi
Adikku, Meli
v
6
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah mencurahkan
segala rahmat, hidayah, karunia dan bimbingan-Nya sehingga penyusunan skripsi
dengan judul “Pemanfaatan Sumber-Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran di
SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal” sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
UNNES dapat terselesaikan.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan
dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis ucapkan
banyak terima kasih kepada yang terhormat :
1. Prof. DR. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si. Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk memperoleh pendidikan
formal di UNNES sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik.
2. Drs. Hardjono M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan ijin dan rekomendasi penelitian sehingga
penelitian ini dapat dilangsungkan di SMP Negeri 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal.
3. Drs. Budiyono, M.S. Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang
telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk melakukan penelitian
tentang Pemanfaatan Sumber-Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran Di
SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal
vi
7
4. Drs. Wardi, M.Pd. Dosen pembimbing I yang dengan sabar selalu membantu
dan mengarahkan serta memberikan masukan terhadap kesempurnaan skripsi
ini.
5. Drs. Daniel Purnomo, M.Si. Dosen pembimbing II yang telah memberikan saran
dan masukan dalam pembuatan skripsi ini.
6. Kepala SMP Negeri 2 Lebaksiu yang telah memberikan ijin kepada peneliti
untuk melakukan penelitian.
7. Keluarga yang selalu mendoakan, mendukung dan memberi saya semangat
dalam penyusunan skripsi ini
8. Semua pihak yang telah membantu dalam menyusun Skripsi ini, khususnya
teman-teman TP’ 07.
Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan menjadi amal
kebaikan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan
guna kelengkapan dan perbaikan skripsi ini
Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri
khususnya dan berguna bagi pembaca pada umumnya.
Semarang, Agustus 2011
Penulis
vii
8
ABSTRAK
Any, Juniya Ip. 2011. Pemanfaatan Sumber-Sumber Belajar dalam Proses
Pembelajaran di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal. Skripsi, Jurusan Kurikulum
dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing I : Drs. Wardi, M.Pd, Pembimbing II : Drs. Daniel Purnomo, M.Si, 127
halaman.
Kata Kunci: Pemanfaatan, Sumber Belajar, Pembelajaran
Pemanfaatan sumber belajar dalam pembelajaran sangat membantu dalam
mencapai tujuan proses pembelajaran. Penggunaan sumber belajar tersebut sangat
berpengaruh untuk menunjang proses belajar mengajar. Kurang beragamnya
pemanfaatan jenis-jenis sumber belajar sebagai sarana pembelajaran membuat
peneliti terinspirasi melakukan penelitian tentang Pemanfaatan Sumber-Sumber
Belajar dalam Proses Pembelajaran di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana jenis sumber belajar
yang dipakai dalam proses pembelajaran, upaya guru memaksimalkan sumber belajar
dalam proses pembelajaran dan keefektifan pemanfaatan sumber belajar dalam
proses pembelajaran di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan pemanfaatan, bagaimana upaya guru memaksimalkan, serta
bagaiamana keefektifan sumber-sumber belajar dalam pembelajaran.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi.
Data penelitian ini akan diuji dengan teknik analisis deskriptif menggunakan metode
kuantitatif. Untuk mengetahui seberapa besar pemanfaatan jenis sumber belajar yang
dipakai dalam proses pembelajaran, upaya guru memaksimalkan sumber belajar
dalam proses pembelajaran serta keefektifan pemanfaatan sumber belajar dalam
proses pembelajaran di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan sumber belajar dalam
proses pembelajaran di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal adalah pemanfaatan
sumber belajar pesan sebanyak 18%, pemanfaatan sumber belajar manusia 17%,
pemanfaatan sumber belajar bahan 14%, pemanfaatan sumber belajar alat 21%,
pemanfaatan sumber belajar berupa metode 16%, dan pemanfaatan sumber belajar
lingkungan sebanyak 14 %. Upaya memaksimalkan sumber belajar dalam proses
pembelajaran sebesar 51% dengan kategori cukup baik serta Keefektifan
pemanfaatan sumber belajar di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal 48 % dengan
kategori kurang baik.
Untuk perbaikan dan penelitian selanjutnya, saran yang dapat diberikan
adalah diperlukan adanya pelatihan terhadap pendidik bagaimana cara
mengembangkan serta memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar dan Guru mampu
memaksimalkan lagi pemanfaatan sumber belajar dengan baik serta lebih
mengefektifkan pemanfaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran.
viii
9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii
PENGESAHAN .............................................................................................. iii
PERNYATAAN .............................................................................................. iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 5
1.4.1 Manfaat Teoritis ........................................................................... 5
1.4.2 Manfaat Praktis ............................................................................. 6
ix
10
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teknologi Pendidikan ................................................................. 7
2.1.1 Definisi Teknologi Pendidikan .................................................... 7
2.1.2 Landasan Filosofis Teknologi Pendidikan ................................... 10
2.1.3 Kawasan Teknologi Pendidikan ................................................... 13
2.1.4 Peranan Teknologi Pendidikan dalam Pembelajaran .................... 18
2.2 Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran .................................. 20
2.2.1 Hakikat Sumber Belajar ............................................................... 20
2.2.2 Pemanfaatan Sumber Belajar ........................................................ 24
2.2.3 Keefektifan Pemanfaatan Sumber Belajar .................................... 26
2.3 Proses Pembelajaran dalam Perkembangan TP ............................ 28
2.3.1 Pengertian Pembelajaran ............................................................. 28
2.3.2 Ciri-Ciri Pembelajaran ................................................................ 35
2.3.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Proses belajar .................... 36
2.3.3.1 Faktor Internal .......................................................................... 36
2.3.3.2 Faktor Eksternal ........................................................................ 37
2.4 Kerangka Berfikir……………………………………………… 38
2.5 Hipotesis …………………………………………………………39
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 40
3.2 Rancangan Penelitian ...................................................................... 40
x
11
3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................ 41
3.3.1 Populasi ......................................................................................... 41
3.3.2 Sampel dan Teknik Sampling ......................................................... 42
3.4 Variabel Penelitian ......................................................................... 43
3.5 Definisi Operasional ....................................................................... 43
3.6 Metode Pengumpulan Data ............................................................. 45
3.6.1 Metode Kuesioner .......................................................................... 45
3.6.2 Metode Dokumentasi ..................................................................... 46
3.7 Validitas dan Reliabilitas Angket .................................................... 46
3.7.1 Validitas ......................................................................................... 46
3.7.2 Reliabilitas ..................................................................................... 47
3.8 Metode Analisis Data ..................................................................... 49
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................. 51
4.1.1 Deskripsi Jenis Sumber Belajar yang dimanfaatkan ....................... 52
4.1.1.1 Sumber Belajar Pesan .................................................................. 53
4.1.1.2 Sumber Belajar Manusia .............................................................. 55
4.1.1.3 Sumber Belajar Bahan ................................................................. 56
4.1.1.4 Sumber Belajar Alat .................................................................... 58
4.1.1.5 Sumber Belajar Metode .............................................................. 59
4.1.1.6 Sumber Belajar Lingkungan ....................................................... 61
xi
12
4.1.2 Deskripsi Upaya Memanfaatkan Sumber Belajar ......................... 62
4.1.3 Deskripsi Keefektifan Pemanfaatan Sumber Belajar .................... 65
4.2 Pembahasan ................................................................................ 66
4.2.1 Jenis Sumber Belajar yang dimanfaatkan .................................... 67
4.2.2 Upaya Memanfaatkan Sumber Belajar ........................................ 69
4.2.3 Keefektifan Pemanfaatan Sumber Belajar .................................... 70
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 72
5.2 Saran ........................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 74
LAMPIRAN .................................................................................................... 76
xii
13
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
3.1 Daftar Populasi Siswa ................................................................................ 42
3.2 Daftar Jumlah Sampel ................................................................................ 43
3.3 Deskripsi Variabel, Sub Variabel & Indikator Penelitian ............................ 44
3.4 Interval Pengolongan Hasil Penelitian ........................................................ 50
4.1 Pemanfaatan Sumber Belajar Pesan ........................................................... 53
4.2 Pemanfaatan Sumber Belajar Manusia ....................................................... 55
4.3 Pemanfaatan Sumber Belajar Bahan ......................................................... 56
4.5 Pemanfaatan Sumber Belajar Alat.............................................................. 58
4.6 Pemanfaatan Sumber Belajar Metode ........................................................ 59
4.7 Pemanfaatan Sumber Belajar Lingkungan ................................................. 61
4.8 Upaya Memanfaatkan Sumber Belajar ...................................................... 62
4.9 Keefektifan Pemanfaatan Sumber Belajar ................................................. 65
xiii
14
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
2.1 Kawasan TP ................................................................................................. 14
2.2 Hubungan Antar Kawasan dalam Bidang ..................................................... 17
2.3 Kerangka Berfikir ....................................................................................... 39
xiv
15
DAFTAR DIAGRAM
Diagram Hal
4.1 Jenis-Jenis Sumber Belajar yang Digunakan ................................................ 52
4.2 Sumber Belajar Pesan .................................................................................. 54
4.3 Sumber Belajar Manusia .............................................................................. 55
4.4 Sumber Belajar Bahan ................................................................................. 57
4.5 Sumber Belajar Alat ..................................................................................... 58
4.6 Sumber Belajar Metode................................................................................ 60
4.7 Sumber Belajar Lingkungan ......................................................................... 61
4.8 Upaya Guru Memaksimalkan Sumber belajar .............................................. 63
4.9 Keefektifan Pemanfaatan Sumber belajar ..................................................... 65
xv
16
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
1. Kisi-Kisi Instrumen ................................................................................ 76
2. Lembar Kuesioner Pemanfaatan Sumber Belajar .................................... 77
3. Rekapitulasi Hasil Pengisian Kuesioner .................................................. 85
4. Perhitungan Validitas Kuesioner ............................................................ 89
5. Perhitungan Varian Butir & Varian Total ............................................... 92
6. Uji Reliabilitas Soal................................................................................ 94
7. Analisis Kuesioner ............................................................................... 95
8. Daftar Nama Guru ................................................................................. 119
9. Daftar Sampel Penelitian ........................................................................ 121
10. Dokumentasi Penelitian .......................................................................... 122
11. Lembar Kartu Bimbingan
12. Surat Ijin Penelitian
13. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian
xvi
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia pendidikan sekarang ini telah menghadapi tantangan dalam era
globalisasi. Dunia pendidikan dituntut agar mampu mendorong dan mengupayakan
peningkatan kemampuan dasar untuk menjadi individu unggul dan memiliki daya
saing yang kuat secara cepat.
Adanya isu sentral rendahnya mutu atau kualitas dan relevansi pendidikan
membuat lembaga pendidikan seperti sekolah dituntut untuk mempersiapkan sumber
daya manusia (SDM) yang kompeten. Apalagi dengan adanya otonomi daerah
membawa perubahan-perubahan serta penyesuaian pendidikan demokratis, yang
sangat memperhatikan keragaman kebutuhan daerah dan pembelajar itu sendiri.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003).
Ada dua proses yang saling berkaitan dalam pembelajaran yang pada hakekatnya
tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yaitu proses belajar dan proses mengajar.
Proses belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja terlepas dari ada yang
mengajar atau tidak. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi individu dengan
lingkungan. Apabila mengajar kita pandang sebagai kegiatan atau proses yang
terarah dan terencana yang mengusahakan agar terjadi proses belajar pada diri
2
seseorang, maka pendapat bahwa seorang belajar karena ada yang mengajar adalah
tidak benar.
Belajar merupakan proses kompleks yang terjadi pada semua orang dan
berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi hingga ke liang lahat (meninggal)
nanti. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan
tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik
perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif). Keterampilan (psikomotorik),
maupun nilai (afektif). Sesorang telah belajar apabila terdapat perubahan tingkah
laku dalam dirinya. Perubahan tersebut hendaknya terjadi sebagai akibat interaksinya
dengan lingkungan, yang tidak lain karena proses pertumbuhan fisik atau
kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan.selain itu,
perubahan itu harus bersifat permanen, tahan lama dan menetap, tidak berlngsung
sesaaat saja. Dalam hal ini guru bukanlah satu-satunya sumber belajar, walaupun
tugas, peranan, fungsingnya dalam proses belajar mengajar sangtlah penting.
Timbulnya berbagai tuntutan membawa perubahan paradigma dalam belajar
mengajar menjadi pembelajaran yang efektif. Strategi dan pendekatan pembelajaran
tidak lagi bertumpu pada guru tetapi berorientasi pada siswa sebagai subyek (student
centered). Guru bukan satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Tanpa guru,
pembelajaran tetap dapat dilaksanakan karena adanya sumber belajar yang lain.
sehubungan hal tersebut di atas para pendidik atau guru di sekolah diharapkan untuk
dapat menggunakan sumber belajar secara tepat
3
Adanya media atau alat-alat (sarana) yang mendukung dalam proses
pembelajaran, maka mau tidak mau guru atau instruktur suatu latihan harus
mengakui bahwa mereka bukanlah satu-satunya sumber belajar. Apabila kita pakai
istilah belajar mengajar atau kegiatan belajar mengajar, hendaklah diartikan bahwa
proses belajar mengajar pada diri siswa terjadi karena ada yang secara langsung
mengajar (guru, instruktur) atau secara tidak langsung. Diharapkan siswa mampu
aktif berinteraksi dengan media atau sumber belajar yang lain.guru atau instruktur
hanya bagian dari begitu banyak sumber belajar yang dapat memungkinkan siswa
belajar.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan pesan/bukan
pesan sehingga tujuan belajar dapat tercapai (Purwanto: 2003), Sumber belajar
menurut AECT dalam Daryanto 2010: 60-62) dibedakan menjadi enam jenis yaitu:
pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan.
Sumber belajar sebagai salah satu komponen sistem pengajaran, harus
bekerjasama. Saling berhubungan dan saling ketergantungan dengan komponen-
komponen pengajaran lainnya, bahkan tidak dapat berjalan secara terpisah/sendiri
tanpa berhubungan dengn komponen lainnya.
Untuk menjamin bahwa sumber belajar tersebut sebagai sumber belajar yang
cocok, maka sumber belajar harus memenuhi persyaratan. Pertama, Sumber belajar
harus mampu memberikan kekuatan dalam proses belajar mengajar sehingga tujuan
instruksional dapat tercapai secara maksimal. Kedua, Sumber belajar harus
4
mempunyai nilai-nilai instruksional edukatif, yaitu dapat mengubah dan membawa
perubahan yang sempurna terhadap tingkah laku sesuai dengan tujuan yang ada.
Ketiga, sumber belajar haruslah dapat tersedia dengan cepat, harus memungkinkan
siswa untuk memacu diri sendiri dan harus bersifat individual yakni memenuhi
berbagai kebutuhan para siswa dalam belajar mandiri.
Berdasarkan pengamatan di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal bahwa (1)
sumber belajar yang dipakai jenisnya kurang beragam, hal tersebut dapat dilihat
dalam proses pembelajaran masih konvensional yakni hanya penggunaan buku,
modul ataupun LKS, (2) Dalam pembelajaran TIK penggunaan komputer untuk
setiap siswa masih minim yakni satu komputer digunakan untuk tiga atau empat
siswa, (3) Belum ada tenaga khusus pengelola sumber-sumber belajar (laboran) yang
tersedia di sekolah. Untuk itu peneliti memunculkan masalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:
1.2.1 Apakah jenis sumber belajar yang dipakai dalam proses pembelajaran di SMP
N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal?
1.2.2 Bagaimana upaya guru memaksimalkan sumber belajar dalam proses
pembelajaran di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal?
1.2.3 Bagaimana keefektifan pemanfaatan sumber belajar dalam proses
pembelajaran di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal?
5
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari dilaksanakannya
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang:
1.3.1 Jenis sumber belajar yang dipakai dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 2
Lebaksiu Kabupaten Tegal
1.3.2 Upaya guru memaksimalkan sumber belajar dalam proses pembelajaran di
SMP Negeri 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal
1.3.3 Keefektifan pemanfaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran di SMP
Negeri 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi kegunaan baik secara
teoretis maupun secara praktis.
1.4.1 Secara teoretis
a. Memberikan pemahaman tentang sumber belajar dalam proses pembelajaran di
Sekolah Menengah Pertama di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal.
b. Dapat menjadi bahan acuan dalam penelitian sejenis atau sebagai bahan
pengembangan apabila akan dilakukan penelitian lanjutan.
6
1.4.2 Secara Praktis
a. Bagi Siswa
Dengan pemanfaatan sumber-sumber belajar memungkinkan siswa menambah
pengetahuan serta membantunya dalam proses belajar
b. Bagi Pendidik
Memberikan masukan kepada guru-guru tentang pentingnya sumber belajar
dalam proses pembelajaran
c. Bagi Sekolah
Mengetahui penerapan proses pembelajaran dengan pemanfaatan sumber belajar.
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teknologi Pendidikan
2.1.1 Definisi Teknologi Pendidikan
Secara historis definisi teknologi pendidikan selalu mengalami perkembangan
dari tahun ke tahun. Definisi terakhir yang dikemukakan oleh AECT (the Association
for Educational Communication and Technology) menyatakan bahwa teknologi
pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan,
pengelolaan serta evaluasi proses dan sumber untuk belajar (AECT, 1994).
Teknologi pendidikan merupakan suatu bidang kajian khusus (spesialisasi)
ilmu pendidikan dengan objek formal “belajar” pada manusia secara pribadi atau
yang tergabung dalam suatu organisasi. Bidang kajian ini pada mulanya digarap
dengan mensintensiskan berbagai teori dan konsep dari berbagai disiplin ilmu ke
dalam suatu usaha terpadu, atau disebut dengan pendekatan isomeristik, yaitu
penggabungan berbagai unsur yang berkaitan dalam satu kesatuan yang lebih
bermakna. Perkembangan bidang kajian ini selanjutnya mensyaratkan pendekatan
tambahan, yaitu sistematik dan sistemik. Sistematik artinya dilakukan secara runtut
(teratur dengan langkah tertentu), sedangkan sistemik artinya menyeluruh atau
disebut pula holistik atau komprehensif (Miarso, 2007: 199).
7
8
Teknologi pendidikan adalah suatu bidang yang berkepentingan dengan
usaha memudahkan proses belajar dengan ciri khas : (1) memberikan perhatian
khusus dan pelayanan pada kebutuhan yang unik dari masing-masing sasaran didik,
(2) menggunakan aneka ragam dan sebanyak mungkin sumber belajar, dan (3)
menerapkan pendekatan sistem (Miarso, 2007: 140).
Teknologi pendidikan adalah suatu cara yang sistematis dalam mendesain,
melaksanakan, dan mengevaluasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran
dalam bentuk tujuan pembelajaran yang spesifik, berdasarkan penelitian dalam teori
belajar dan komunikasi pada manusia dan menggunakan kombinasi sumber-sumber
belajar dari manusia maupun non-manusia untuk membuat pembelajaran lebih
efektif. (Comission on Instructional Technology, 1970)
Beberapa definisi konseptual teknologi pendidikan (Miarso, 2007: 76-77)
adalah sebagai berikut: Pertama, teknologi pendidikan merupakan proses yang
kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, gagasan, peralatan, dan
organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek
belajar manusia. (Association for Educational Communication and
Technology/AECT, 1986).
Kedua, teknologi instruksional (sebagai bagian teknologi pendidikan)
merupakan cara yang sistematik dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi
keseluruhan proses belajar-mengajar untuk mencapai tujuan khusus yang didasarkan
9
pada penelitian terhadap belajar dan komunikasi pada manusia, serta dengan
menggunakan kombinasi sumber belajar insani dan non-insani agar menghasilkan
pembelajaran yang lebih efektif. (Commission on Instructional Technology, 1970).
Ketiga, Teknologi pendidikan adalah suatu bidang yang berkepentingan
dengan usaha memudahkan proses belajar dengan ciri-ciri khas (1) memberikan
perhatian khusus dan pelayanan pada kebutuhan yang unik dari masing-masing
sasaran didik, (2) menggunakan aneka ragam dan sebanyak mungkin sumber belajar,
dan (3) menerapkan pendekatan sistem.
Definisi teknologi pembelajaran tahun 1994 dirumuskan sebagai teori dan
praktik dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian
proses dan sumber untuk belajar (Seels, 1994: 10). Dalam pengertian ini terlihat
bahwa kawasan atau bidang garapan teknolog pembelajaran ada 5 (lima), yaitu:
Desain, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan dan Penilaian. Namun, dalam
perkembangan terakhir, teknologi pendidikan secara konseptual didefinisikan
sebagai teori dan praktik dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan,
penilaian dan penelitian proses, sumber, dan sistem untuk belajar (Miarso, 2007:
168). Dengan masuknya bidang penelitian dalam teknologi pendidikan, maka
kawasan teknologi pendidikan (pembelajaran) menjadi enam bidang, yaitu: Desain,
Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan, Penilaian, dan Penelitian
Dari definisi teknologi pendidikan di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi
pendidikan dapat membantu jalannya pembelajaran, mengingat bahwa teknologi
10
pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan
orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari
jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah
yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
Jadi, menurut konsep ini tujuan utama teknologi pembelajaran adalah
membuat agar suatu pembelajaran lebih efektif yaitu dengan cara mendesain,
melaksanakan dan mengevaluasi secara sistematis berdasarkan teori komunikasi dan
belajar tentunya, serta memanfaatkan segala sumber baik yang bersifat manusia
maupun non-manusia. dengan demikian, sejak tahun 1970an, sudah ada pandangan
bahwa manusia (dalam hal ini guru) bukanlah satu-satunya sumber belajar.
Berbagai definisi teknologi pendidikan yang telah dikemukakan, dapat
disimpulkan bahwa teknologi pendidikan dapat membantu jalannya pembelajaran,
mengingat bahwa teknologi pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan
terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasiuntuk
menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan
mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
2.1.2 Landasan Filosofis Teknologi Pendidikan
Falsafah merupakan rangkaian pernyataan yang di dasarkan pada keyakinan,
konsepsi, dan sikap seseorang yang menunjukan arah atau tujuan yang diambilnya
(Miarso, 2007: 102). Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan (Ely, 1980: 81)
dimana seseorang memberikan arti atas suatu gejala seobjektif mungkin. Usaha
11
memberikan arti tersebut didasarkan oleh pengalaman empirik atas sejumlah data
yang diamati, jadi merupakan generalisasi dari berbagai gagasan yang berkaitan
dengan rujujan tertentu.
Berdasarkan tinjauan dari falsafah ilmu, menurut Suriasumantri dalam
(Miarso, 2007: 103) setiap pengetahuan mempunyai tiga komponen yang merupakan
tiang penyangga tubuh pengetahuan yang di dukungnya. Ketiga komponen tersebut
adalah ontologi (apa), epistemologi (bagaimana), dan aksiologi (untuk apa).
Selanjutnya Suriasumantri mengemukakan bahwa ontologi merupakan asas dalam
menetapkan ruang lingkup ujud yang menjadi objek penelaahan, serta penafsiran
terntang hakikat realitas dari objek tersebut.
Epistemologi merupakan asas mengenai cara bagaimana materi pengetahuan
diperoleh dan disusun menjadi suatu tubuh pengetahuan. Sedangkan aksiologi
merupakan asas dalam menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh dan disusun
dalam tubuh pengetahuan tersebut. (Miarso, 2007: 103)
Landasan falsafah teknologi pendidikan akan memberikan pembenaran
bahwa teknologi pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu pengetahuan terapan yang
berdiri sendiri, sehingga diakui keberadaannya sejajar dengan disiplin ilmu lainnya.
Landasan falsafah suatu ilmu hendaknya ditinjau dari tiga sistem filsafat yaitu
ontologia, epistemologi dan aksiologi.
Tinjauan ontologia, mempelajari dan menjelaskan apa hakekat suatu yang ada
atau yang mungkin ada. Hakekat teknologi pendidikan adalah mempelajari dan
12
menjelaskan bahwa obyek formal belajar, belajar sepanjang hayat, kesempatan
belajar terbatas, sumber yang ada dan potensial belum didayagunakan, perlu usaha
khusus dan perlu pengelolaan yang inovatif dan reformatif.
Teknologi pendidikan ditinjau dari segi filsafat pengetahuan, maka dapat pula
disebut sebagai obyek formal atau landasan ontologi teknologi pendidikan. Obyek
formal tersebut digarap dengan cara khusus yaitu dengan pendekatan isomeristik
yaitu menggabungkan berbagai pemikiran atau bidang keilmuan seperti psikologi,
komunikasi, ekonomi, manajemen, dan sebagainya ke dalam kebulatan tersendiri.
Pendekatan sistemik yaitu dengan cara yang berurutan dan terarah dalam usaha
memecahkan persoalan. Pendekatan sinergistik yaitu yang menjamin adanya nilai
tambah dari keseluruh kegiatan dibandingkan dengan bila kegiatan itu dijalankan
sendiri-sendiri. Sistemik yaitu pengkajian secara menyeluruh. Inovatif yaitu mencari
penyelesaian masalah dengan pendekatan baru. Komponen inovatif Ini merupakan
usaha khusus atau pendekatan ini merupakan asas epistemologis teknologi
pendidikan.
Tinjauan epistemologi menjelaskan bagaimana kebenaran dan teknologi
pendidikan diperoleh. Tinjauan aksiologi menjelaskan apa nilai teori dan prktek dari
teknologi pendidikan. Nilai teknologi pendidikan secara potensial adalah efektivitas
dalam kegiatan, efisiensi dalam penyelenggaraan, memungkinkan kesempatan
meluasnya kesempatan pendidikan, daya penyesuaian terhadap kondisi belajar,
menyelaraskan dengan lingkungan. (Sugandi, 2004: 6).
13
2.1.3 Kawasan Teknologi Pendidikan
Pada tahun 1973, Ely mengemukakan bahwa definisi-definisi teknologi
pendidikan mengandung tiga tema utama, dengan mengetengahkan bahwa teknologi
pendidikan merupakan pendekatan sistematik, pengkajian sarana atau cara, dan suatu
bidang untuk diarahkan untuk tujuan tertentu (Seels, 1994: 22).
Dari definisi ini, mencerminkan teknologi pendidikan adalah suatu bidang
kajian dan profesi, dan bahwa kontribusi bidang kajian ini berupa teori dan praktek.
Definisi tahun 1994 dirumuskan dengan berlandaskan lima bidang garapan
bagi teknologi pendidikan, yaitu: Desain, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan,
Penilaian, Penelitian. Kelima ini merupakan kawasan dari bidang teknologi
pendidikan.
Sebagaimana diusulkan oleh Jacobs dalam Seels (1994: 27) bahwa dalam
teknologi pendidikan adalah suatu kawasan teknologi kinerja manusia yang
mencakup teori dan praktek, mengidentifikasi tugas-tugas para praktisi. Berdasarkan
kawasan yang diajukan oleh Jacobs, terdapat tiga fungsi, yaitu: fungsi pengelolaan,
fungsi pengembangan sistem kinerja, dan komponen system kinerja manusia yang
merupakan dasar konseptual untuk melakukan fungsi yang lain. Setiap fungsi
mempunyai tujuan dan komponen. Sub komponen pengelolaan meliputi administrasi
dan personalia. Subkomponen pengembangan adalah langkah-langkah dalam proses
pengembangan. Sedangkan sub komponen dari sistem perilaku manusia adalah
konsep-konsep mengenai organisasi, motivasi, perilaku, kinerja serta umpan balik.
14
Bagan 2.1 : Kawasan TP (Seels, 1994: 28)
Deskripsi masing-masing domain dalam kawasan teknologi pendidikan diatas
adalah: pertama, desain, merupakan proses menspesifikasikan kondisi belajar.
Domaian desain mencakup studi tentang desain sistem pembelajaram, desain pesan,
strategi pembelajaran dan karakteristik pembelajaran.desain sistem pembelajaran
merupakan prosedur yang terorganisir mencakup langkah-langkah antara lain
menganalisis, mendesain, mengembangkan, melaksanakan dan mengevaluasi. Desain
pesan melibatkan perencanaan untuk mengatur bentuk fisik pesan tersebut. Strategi
pembelajaran merupakan spesifikasi untuk menyeleksi dan mengurutkan peristiwa
kegiatan dalam sebuah pelajaran.
TEORI &
PRAKTEK
PENGEMBANGAN Teknologi cetak
Teknologi audiovisual
Teknologi berbasis komputer
Teknologi terpadu
PEMANFAATAN Pemanfaatan media
Difusi inovasi
Implementasi & institusionalisasi
Kebijakan & regulasi
DESAIN Desain sistem
pembelajaran
Desain pesan
Stategi pembelajaran
Karakteristik pebelajar
PENILAIAN Analisis masalah
Pengukuran acuan
patokan
Evaluasi formatif
Evaluasi sumatif
PENGELOLAAN Manajemen proyek
Manajemen sumber
Manajemen sistem
penyampaian
Manajemen informasi
15
Kawasan teknologi pendidikan yang kedua adalah pengembangan.
Pengembangan merupakan proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk
fisiknya. Domain pengembangan diorganisasikan dalam empat kategori yaitu
teknolohi cetak, teknologi audio visual, teknologi berdasarkan komputer dan
teknologi terpadu.
Ketiga, pemanfaatan, merupakan tindakan untuk menggunakan proses dan
sumber belajar. Domain ini bertanggung jawab untuk mencocokkan pembelajar
dengan materi dan kegiatan spesifik, mempersiapkan pembelajar untuk berinteraksi
dengan materi dan kegiatan yang dipilih, memberikan bimbingan selama keterlibatan
tersebut, memberikan penilaian hasil dan memadukan pemakaina ini ke dalam
keberlanjutan prosedur organisasi. Dalam domain pemakain terdapat empat kategori
yaitu pemakaian media, difusi inovasi, implementasi dan institusionalisasi dan
kebijakan dan aturan.
Keempat, pengelolaan. Domain manajemen melibatkan pengontrolan
teknologi pembelajaran melalui perencanaan, organisasi, kootdinasi dan supervise.
Dalam domain manajemen sendiri terdapat empat kategori domain yaitu manajemen
proyek, manajemen sumber, manajemensistem penyebaran, dan menajemen
informasi.manajemen proyek melibatkan perencanaan, monitoring, pengontrolan
desain pembelajaran dan proyek pengembanagan. Manajemen sumber melibatkan
perencanaan, monitoring, dan pengontrolan sistem dukungan sumber daya dan
layanannya. Manajemen sistem penyebaran memfokuskan pada isi produk, seperti
16
persyaratan perangkat keras atau perangkat lunak dan dukungan teknis kepada
pemakai dan operator seperti petunjuk untuk desainer dan instruktur. Manajemen
informasi melibatkan perencanaan, monitoring, pengontrolan, penyimpanan, transfer
dan proses informasi untuk belajar.
Kelima, evaluasi (panilaian) adalah proses menentukan kesesuaian pebelajar
dan belajar. Evaluasi dimulai dengan analisis masalah. Analisis masalah merupakan
langkah awal yang penting dalam pengembangan dan evaluasi pembelajaran. Dalam
domain evaluasi terdapat empat kategori yaitu analisis masalah, pengukuran
beracuan kriteria, evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
Hubungan antar kawasan tidak linier tetapi saling melengkapi, terbukti
dengan ditunjukannya lingkup penelitian dan teori dalam setiap kawasan. Hubungan
antar kawasan juga bersifat sinergetik. Sebagai contoh seorang praktisi yang bekerja
dalam kawasan pengembangan menggunakan teori dari kawsan desain, seperti teori
desain system pembelajaran dan desain pesan. Seorang praktisi yang bekerja dalam
kawasan desain menggunakan teori mengenai karakteristik media dari kawsan
pengembangan dan kawasan pemanfaatan dan teori mengenai analisis masalah dan
pengukuran dari kawasan penilaian. Sifat saling melengkapi dari hubungan antar
kawasan dalam bidang dapat dilihat dalam gambar berikut:
17
Gambar 2.2 Hubungan antara Kawasan dalam Bidang (Seels, 1994: 29)
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa setiap kawasan memberikan
kontribusi terhadap kawasan yang lain dan kepada penelitian maupun teori yang
digunakan bersama oleh semua kawsasan. Sebagai contoh, teori yang digunakan
bersama ialah teori mengenai umpan balik yang dalam beberpah hal digunakan oleh
setiap kawasan. Umpan balik dapat termasuk dalam strategi pembelajaran maupun
dalam desain pesan.putaran umpan balik digunakan dalam system pengelolaan, dan
penilaian juga memberikan umpan balik (Seels, 1994: 28). Teknologi pendidikan
merupakan suatu proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang,
prosedur, ide, peralatan dan organisasi unyuk menganalisis masalah, mencari jalam
pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang
menyangkut semua aspek belajar manusia.
PENGEMBANGAN
PEMANFAATAN TEORI & PRAKTEK
PENGELOLAAN PENILAIAN
DESAIN
18
Berdasarkan uraian kawasan teknologi pendidikan di muka, maka topik
penelitian ini tentang Pemanfaatan Sumber-sumber Belajar dalam Proses
Pembelajaran di SMP Negeri 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal termasuk dalam kawasan
domain pemanfaatan (pemanfaatan media sumber belajar).
2.1.4 Peranan Teknologi Pendidikan dalam Pembelajaran
Teknologi pendidikan secara konseptional berperan dalam pembelajaran
manusia dengan mengembangkan dan atau menggunakan aneka sumber, meliputi
sumber daya manusia (narasumber) dan sumber daya alam dan lingkungan, sumber
daya kesemapatan atau peluang, serta dengan meningkatakan efektivitas dan
efesiensi sumber daya keuangan (Miarso, 2007: 701)
Dengan demikian, teknologi pendidikan berperan dalam upaya pemecahan
masalah pendidikan dan pembelajaran dengan cara: pertama, memadukan berbagai
macam pendekatan dari bidang ekonomi, manajemen, psikologi, rekayasa dan lain-
lain secara sistem; kedua, memecahakan masalah belajar pada manusia secara
menyelurih dan serempak, dengan memperhatikan dan mengkaji semua kondisi dan
saling kaitan diantaranya; ketiga, menggunakan teknologi sebgai proses dan produk
untuk membantu masalah belajar, dan keempat, timbulnya daya lipat atau unsur-
unsur mempunyai nilai lebih dari sekadar penjualan. Demikian pula pemecahan
secara menyeluruh dan serempak akan mempunyai nilai lebih daripada mamacahkan
masalah secara terpisah (Miarso, 2007: 78).
19
Masalah belajar ada yang bersifat mikro maupun makro. Beberapa masalah
belajar diantaranya adalah: (1) sulit mempelajari konsep yang abstrak, (2) sulit
membayangkan peristiwa yang lalu, (3) sulit mengamati sesuatu objek yang terlalu
kecil/besar, (4) sulit memperoleh pengalaman langsung, (5) sulit memahami
pelajaran yang diceramahkan, (6) sulit memahami konsep yang rumit, (7) terbatasnya
waktu untuk belajar. Masalah tersebut dapat diatasi dengan menggunakan berbagai
kombinasi komponen sistem pembelajaran. Misalnya, masalah pada butir (1) sampai
(4) dapat diatasi dengan penggunaan media pembelajaran. Masalah pada butir (5)
sampai (7) dapat diatasi dengan mengkombinasikan pesan dengan teknik
pembelajaran tertentu. Pemecahan masalah ini tidak mungkin terlaksana begitu saja
tanpa adanya pengetahuan dan keterampilan (Miarso, 2007: 554).
Beberapa masalah pembelajaran dalam skala makro adalah belum cukupnya
kesempatan belajar yang merata pada SLTP, terbatasnya kualitas pendidikan yang
ditandai antara lain dengan rendahnya produktivitas belajar, belum sesuai dan
sepadannya pendidikan sekolah denga dunia kerja, dan belum sesuainya dengan
perkembangan IPTEK. Masalah kurangnya kesempatan belajar , misalnya,
diusahakan dengan menciptakan suatu sistem pembelajaran yang inovatif melalui
pelaksanaan semua fungsi pengembangan dan pengelolaan, antara lain dengan
adanya SMP Terbuka dan Universitas Terbuka.
Menurut Warsita (2008: 58-59), peranan Teknologi Pendidikan dalam
memecahkan masalah pendidikan dan pembelajaran, khusunya dalam perluasan
20
akses mutu pendidikan, melalui: a) penerapan prosedur pengembangan pembelajaran
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), struktur dan muatan
kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan perangkat pembelajaran lain, b)
penerapan prosedur pengembangan pembelajaran dalam penyusunan bahan belajar,
modul, buku teks, atau buku elektronik; c) penerapan metode pembelajaran yang
lenih menekankan kapada penerapan teoti-teori belajar mutakhir, seperti teori belajar
konstruktiviasme dan paradigma baru pendidikan lainnya, d) mengembangkan dan
memanfaatkan berbagai jenis media yang sesuai dengan kebutuhan dan dengan
mengindahkan prinsip-prinsip pemanfaatannya secara efektif dan efisisen, dan e)
mengembangkan strategi pembelajaran untuk membangun dan menemukan jati diri
melalu proses pembelajaranyang aktif, kreatif, afektif, dan menyenangkan
(PAKEM).
2.2 Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran
2.2.1 Hakikat Sumber Belajar
Proses belajar mengajar merupakan sistem yang tidak terlepas dari
komponen-konponen yang saling berkaitan didalamnya. Salah satu komponen
tersebut adalah sumber belajar. Sumber belajar adalah daya yang dimanfaatkan guna
kepentingan proses belajar mengajar. Baik secara langsung maupun tidak langsung,
sebagaian maupun keseluruhan (Sudjana, 2007: 76).
21
Dale dalam Rohani (1997: 102) menyatakan, sumber belajar adalah
pengalaman-pengalaman yang pada dasarnya sangat luas, yakni seluas kehidupan
yang mencakup segala sesuatu yang dapat dialami, yang dapat menimbulkan
peristiwa belajar maksudnya adanya perubahan tingkah laku kearah yang lebih
sempurna sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
Sudono (2000: 7) mendefinisikan sumber belajar sebagai bahan termasuk
juga alat permainan untuk memberikan informasi maupun berbagai keterampilan
kepada murid maupun guru, antara lain buku referensi, buku cerita, gambar-gambar,
narasumber, benda atau hasil budaya. Sedangkan Syukur (2005: 96) mendefinisikan
definisi sumber belajar yang dipakai dalam pendidikan atau latihan sebagai suatu
system yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang dikumpulkan secara
sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar secara individual. Sumber
belajar yang seperti inilah yang disebut sebagai media pendidikan atau media
instruksional.
Sumber belajar adalah bahan yang mencakup media belajar, alat peraga, alat
permainan untuk memberikan informasi maupun berbagai keterampilan kepada anak
maupun orang dewasa yang berperan mendampingi anak dalam belajar (Yunanto,
2005: 20).
Menurut Elly dalam Warsita (2008: 210-211) sumber belajar adalah data
orang dan bahan yang memungkinkan peserta didik melakukan belajar. Pernyataan
senada diungkapkan oleh Kenneth Silber bahwa sumber belajar meliputi semua
22
sumber yang berkenaan dengan data, manusia, barang yang memungkinkan dapat
digunakan secara terpisah atau kombinasi yang oleh peserta didik digunakan secara
optimal untuk memberikan fasilitas dalam kegiatan belajar. Kemudian, Percival dan
Ellington mengemukakan bahwa sumber belajar suatu set bahan atau situasi yang
dengan sengaja diciptakan untuk menunjang peserta didik belajar mandiri. Dengan
demikian sumber belajar adalah suatu system yang terdiri dari sekumpulan bahan
atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan peserta
didik belajar secara individual ( Warsita, 2008: 209)
Berdasarkan tipe atau asal usulnya, sumber belajar dapat dibedakan dua jenis
menurut AECT dalam Komalasari (2010:109) yaitu : pertama, sumber belajar yang
dirancang (learning resources by design), yaitu sumber belajar yang secara khusus
atau sengaja dirancang atau dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu. Contohnya: buku pelajaran, modul, program VCD pembelajaran, dan lain-
lain. Kedua, sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan (learning
resources by utilization), yaitu sumber belajar yang secara tidak langsung dirancang
atau dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, tetapi dapat dipilih dan
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contohnya: surat kabar, siaran televisi,
pasar, terminal, dan lain-lain.
Klasifikasifikasi lain yang biasa dilakukan terhadap sumber belajar (Syukur,
2008: 101) adalah, pertama, sumber belajar tercetak, yaitu: buku , brosur, koran,
majalah, poster, kamus, dan ensiklopedi: kedua, sumber belajar noncetak, yaitu: film,
23
slide, video, dan objek; ketiga sumber belajar yang berbentuk fasilitas.yaitu;
perpustakaan, ruangan belajar, studio dan lapangan olahraga; keempat, sumber
belajar berupa kegiatan yaitu: wawancara, kerja kelompok, observasi, simulasi dan
permainan serta kelima, sumber belajar berupa lingkungan masyarakat, yaitu :
terminal, pasar, taman, museum, dan lain-lain.
Sumber belajar dipandang sebagai suatu sistem karena merupakan satu
kesatuan yang didalamnya terdapat komponen-komponen dan faktor-faktor yang
berhubungan dan berpengaruh satu sama lain. sumber belajar menurut AECT dalam
Daryanto (2010: 60-62) terdiri dari :
a. Pesan (message) adalah informsi yang ditransmisikan atau
diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta, makna,
nilai, dan data. Contoh: bahan pelajaran, cerita rakyat, dongeng
dan sebagainya.
b. Manusia (people) yang berperan sebagai pencari, penyimpan,
pengolah dan penyaji pesan atau informasi. Tidak termasuk
mereka yang menjalankan fungsi pengembangan dan pengelolaan
sumber belajar. Contoh; guru, dosen pembimbing, guru pembina,
tutor, siswa, pemain, pembicara, instruktur, dan penatar.
c. Bahan (materials) adalah sesuatu (program, media, atau software)
yang mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat
dirinya sendiri.Contoh: buku, modul, majalah, bahan majalah
terprogram, trasnparansi, film, video tapel, pita audio (kaset
audio), filmstrip dan sebagainya.
d. Alat (device) adalah sesuatu (hardware atau perangkat keras) yang
digunakan untuk menyampaikan pesan yang ada didalam bahan.
Contoh: proyektor slide,(OHP), monitor televisi, monitor
computer, kaset recorder, kaset radio dan lain-lain.
e. Metode/ teknik (tecnique) adalah prosedur yang runtut atau acuan
yang disiapkan dalam memanfaatkan bahan, perlatan, orang dan
lingkungan dalam menyampaikan pesan. Contoh: simulasi,
24
diskusi, ceramah, pemecahan masalah, Tanya jawab, dan
sebagainya.
f. Lingkungan (setting), yaitu situasi sekitar dimana pesan
disampaikan. Contoh: ruangan kelas, studio, aula dan sebagainya.
Dalam penelitian ini pengertian sumber belajar adalah segala sesuatu yang
sengaja dirancang maupun yang tersedia dilingkungan meliputi: pesan, manusia,
bahan, alat, metode dan lingkungan yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik
dalam membantu proses belajar. Dengan kata lain, peserta didik seharusnya tidak
mengandalkan guru sebagai satu-satunya sumber belajar, tetapi dapat belajar dari
sumber belajar yang tesedia di lingkungannya baik secara individu maupun bersama-
sama untuk membantu proses pembelajaran.
2.2.2 Pemanfaatan Sumber Belajar
Sebelum memanfaatkan sumber belajar secara luas, hendaknya seorang guru
memahami beberapa kualifikasi atau kriteria dalam memilih sumber belajar. kriteria
umum dalam memilih sumber belajar adalah:
a) Ekonomis dalam arti hendaknya dalam memilih sumber belajar
mempertimbangkan segi ekonomis dalam arti murah, yakni secara
nominal uang atau biaya yang dikeluarkan hanya sedikit.
b) Praktis dan Sederhana, Praktis artinya tidak memerlukan pelayanan
dan pengadaan sampingan yang sulit dan langka. Sederhana artinya
tidak memerlukan pelayanan khusus yang mensyaratkan
keterampilan yang rumit dan kompleks.
c) Mudah diperoleh, Dalam arti sumber belajar itu dekat, tersedia di
mana-mana dan tidak perlu diadakan dan dibeli.
d) Bersifat Fleksibel, Artinya dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan
pembelajaran dan tidak dipengaruhi oleh faktor luar, misalnya
kemajuan teknologi, nilai, budaya dan lainnya.
25
e) Komponen-komponen sesuai dengan tujuan, Mungkin satu sumber
belajar sangat ideal, akan tetapi salah satu, bahkan keseluruhan
komponen ternyata justru menghambat pembelajaran.
Beberapa kriteria memilih sumber belajar berdasarkan tujuan (antara lain,
Pertama, Sumber belajar guna memotivasi, Terutama berguna untuk siswa yang
lebih rendah semangat belajarnya. kedua, Sumber belajar untuk pembelajaran, yaitu
mendukung kegiatan belajar mengajar. Ketiga, Sumber belajar untuk penelitian,
Merupakan bentuk yang dapat diobservasi, dianalisis, dicatat secara teliti dan
sebagainya. Keempat, Sumber belajar untuk memecahkan masalah. Kelima, Sumber
belajar untuk presentasi, misalnya penggunaan alat, pendekatan dan metode, serta
strategi pembelajaraan (Rusman, 2008: 136-137).
Sumber belajar sebagai komponen dalam proses belajar mengajar mempunyai
manfaat sangat besar, sehingga dengan memasukkan sumber belajar secara
terencana, maka suatu kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien dalam
usaha pencapaian tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Implementasi
pemanfaatan sumber belajar di dalam proses pembelajaran sudah tercantum dalam
kurikulum saat ini bahwa proses pembelajaran yang efektif adalah proses
pembelajaran yang menggunakan berbagai ragam sumber belajar. Manfaat sumber
belajar diantaranya adalah:
a. Memberi pengalaman belajar secara langsung kepada peserta didik sehingga
pemahaman dapat berjalan cepat.
26
b. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin dikunjungi, atau dilihat secara
langsung. Misal: Candi Borobudur.
c. Dapat menambah dan memperluas pengetahuan sajian yang ada di dalam kelas.
Missal: buku-buku teks, foto-foto, film majalah dan sebagianya.
d. Dapat memberi informasi yang akurat. Misal buku-buku bacaan ensiklopedia,
majalah.
e. Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan baik dalam lingkup mikro
maupun makro. Misal, secara makro: sistem pembelajaran jarak jauh melalui
modul, secara mikro: pengaturan ruang (lingkungan) yang menarik, simulasi,
penggunaan film dan OHP.
f. Dapat memberi motivasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan
pemanfaatannya secara tepat.
g. Dapat memacu untuk berpikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut. Misal buku
teks, buku bacaan, film dan lain-lain, yang mengandung daya penalaran sehingga
dapat memacu peserta didik untuk berpikir, menganalisis dan berkembang lebih
lanjut (Syukur, 2008: 96-97)
Sedangkan guru perlu menggunakan berbagai sumber belajar dalam
pembelajaran dengan alasan (Komalasari, 2010: 113): (1) Tidak semua siswa cara
belajarnya sama, (2) Membaca kemampuan siswa yang berbeda, memerlukan sumber
belajar yang berbeda, (3) Setiap media mempunyai kelebihan dan keterbatasan dalam
27
menyampaikan pesan, (4) Bahan untuk dipelajari bervariasi, (5) Penggunaan
beragam media akan memotivasi siswa (6) sumber belajar berbeda dapat
memberikan pengertian mendalam yang berbeda.
Hal tersebut diatas membawa paradigma baru dalam metode pembelajaran.
Penyediaan sumber belajar yang cukup menunjang terhadap pelaksanaan
pembelajaran, berfungsi sebagai perantara untuk menyampaiakan bahan-bahan
sehingga memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran.
2.2.3 Keefektifan Pemanfaatan Sumber Belajar
Menurut Poerwadarminta (1980: 250), keefektifan berasal dari kata efektif
yang berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya). Secara harfiah keefektifan dapat
diartikan bersifat memepunyai daya guna dan membawa hasil/tepat guna.
Keefektifan biasanya digunakan dalam menejemen dan pendidikan, misalnya
keefektifan suatu program.
Dengan demikian keefektifan dapat diartikan sebagai suatu ukuran yang
menyatakan seberapa jauh tindakan atau usaha yang mendatangkan hasil guna dan
dapat mencapai tujuan. Untuk menentukan keefektifan suatu usaha atau tindakan
perlu diadakan evaluasi. Keefektifan dalam penelitian ini adalah ketercapaian tujuan
pembelajaran terkait pemanfaatan berbagai sumber belajar.
Menurut Ditjend. Dikti (1983: 38-39), dalam Herlinawati (2007: 143) guru harus
mampu:
28
a. Menggunakan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran sehari-
hari
b. Mengenalkan dan menyajikan sumber belajar
c. Menerangkan peranan berbagai sumber belajar dalam
pembelajaran.
d. Mencari sendiri bahan dari berbagai sumber.
e. Memilih bahan sesuai dengan prinsip dan teori belajar.
f. Menilai keefektifan penggunaan sumber belajar sebagai bagian dari
bahan pembelajarannya.
g. Merencanakan kegiatan penggunaan sumber belajar secara efektif.
Di samping kemampuan di muka, guru harus dapat : (1) Mengetahui proses
komunikasi dalam proses belajar, (2) Mengetahui sifat masing-masing sumber
belajar, baik secara fisik maupun sifat-sifat yang ditimbulkan oleh faktor lain yang
mempengaruhi sumber belajar tersebut, (3) Memperolehnya, yaitu guru mengetahui
dimana lokasi suatu sumber dan bagaimana cara memberikan pelayanannya.
Kemampuan tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran bahwa guru
perlu menyadari pentingnya kemampuan-kemampuan khusus yang dikembangkan
bila menginginkan proses belajar mencapai sasaran yang optimal.
2.3 Proses Pembelajaran dalam Perkembangan Teknologi
Pendidikan
2.3.1 Pengertian Pembelajaran
Dalam meninjau pembelajaran sebagai suatu sistem diperlukan adanya
pendalaman terhadap konsep sistem dan konsep pembelajaran. Apakah yang
dimaksud dengan sistem dan pembelajaran itu? Sistem adalah suatu kesatuan
29
berbagai unsur yang mempunyai hubungan fungsional dan berintraksi secara dinamis
untuk mencapai tujuan/ fungsi sistem tersebut. Maka sistem sebagai pendekatan
berarti cara memandang sesuatu secara sistematik dan menyeluruh, tidak terpisah-
pisah. Sedangkan pembelajaran di sini adalah menekankan proses pembelajaran di
sekolah, sehingga secara umum pembelajaran tersebut digambarkan sebagai kesatuan
sub-sub sistem yang membentuk suatu sistem utuh. Dalam prosesnya sistem
pembelajaran itu merupakan intraksi fungsional antara sub sistem seperti sub sistem
kurikulum, kesiswaan, tenaga kependidikan, perpustakaan dan sebagainya.
Kegiatan pendidikan bermaksud menyelenggarakan kegiatan pembelajaran di
sekolah untuk membantu peserta didik menumbuh-kembangkan potensi-potensi
kemanusiaannya. Tugas pendidik akan dapat dilakukan dengan benar, bila pendidik
mampu menganalisis kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran di kelas (Hamalik,
2001: 5).
Menurut Hamalik (2001: 57) pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan
prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Selanjutnya dijelaskan unsur manusia yang terlibat dalam sistem pengajaran terdiri
dari siswa, guru, dan tenaga lainnya seperti petugas laboratorium. Unsur material
meliputi buku-buku, papan tulis, kapur, fotografi, slide, film, audio, dan video tape.
Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruang kelas, perlengkapan audio visual, juga
30
komputer (multimedia). Unsur prosedur meliputi; jadwal, metode penyampaian
informasi, praktik, belajar, ujian, dan sebagainya.
Pembelajaran menurut Sugandi (2004: 9). Pembelajaran terjemahan dari kata
“ instruction” yang berarti self instruction (dari internal) dan external instruction
(dari eksternal). Pembelajaran yang bersifat eksternal antara lain datang dari guru
yang disebut teaching atau pengajaran. Dalam pembelajaran yang bersifat eksternal
prinsip-prinsip belajar dengan sendirinya akan menjadi prinsip-prinsip pembelajaran.
Sesuatu yang dikatakan prinsip biasanya berupa aturan atau ketentuan dasar yang
bila dilakukan secara konsisten, sesuatu yang ditentukan itu akan efektif atau
sebaliknya. Prinsip pembelajaran merupakan aturan/ ketentuan dasar dengan sasaran
utama adalah perilaku guru. Pembelajaran yang berorintasi bagaimana perilaku guru
yang efektif, beberapa teori belajar mendeskripsikan pembelajaran sebagai berikut :
a. Untuk guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan
lingkungan, agar terjadi hubungan stimulus (lingkungan) dengan tingkah laku si
belajar. (Behavioristik)
b. Cara guru memberikan kesempatan kepada si belajar untuk berpikir agar
memahami apa yang dipelajari. (Kognitif)
c. Memberikan kebebasan kepada si belajar untuk memilih bahan pelajaran dan
cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuanya. (Humanistik)
Senada dengan arti pembelajaran tersebut Briggs (1992) dalam Sugandi
menjelaskan bahwa pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi
31
si belajar sedemikian rupa sehingga si belajar itu memperoleh kemudahan dalam
berinteraksi berikutnya dengan lingkungan. Dengan demikian prinsip belajar
menurut teori belajar tertentu, teori tingkah laku dan prinsip-prinsip pengajaran
dalam implementasinya akan berintegrasi menjadi prinsip-prinsip pembelajaran.
Menurut Darsono (2001: 22) belajar adalah proses perubahan yang relatif
tetap, dan sering terjadi dalam keseluruhan tingkah laku. Menurut Reber dalam Syah
(1997: 13) belajar juga dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku karena
pengalaman dan latihan. Dari teori belajar di atas dapat ditegaskan bahwa belajar
adalah proses perubahan untuk memperoleh pengetahuan. Proses pembelajaran ini
mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor siswa.
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik atau peserta
didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka mencapai
kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui
penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta
didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai oleh peserta
didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran meliputi; pertama, kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan
bantuan kepada para pendidik, khususnya guru agar dapat melaksanakan proses
belajar secara profesional. Kedua, kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan
32
yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi
dasar. Ketiga, penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki
konsep materi pembelajaran. Keempat, rumusan pernyataan dalam kegiatan
pembelajaran mengandung dua unsur yang mencerminkan pengelolaan pengalaman
belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.
Belajar merupakan suatu proses (Purwanto, 2003: 106). Sebagai suatu proses
didalamnya harus ada yang diproses (masukan atau input) dan hasil dari pemrosesan
(keluaran atau output).
Faktor-faktor dalam proses belajar mengajar diantaranya:
a. Raw Input
Didalam proses belajar mengajar di sekolah, yang dimaksud raw input adalah
siswa. Sebagai raw input, siswa memiliki karakteristik atau kekhususan sendiri-
sendiri yang banyak mempengaruhi keberhasilan dalam belajar, baik fisiologi
maupun psikologi. Mengenai fisiologis ialah bagaimana kondisi fisiknya,
kesehatannya dan panca inderanya. Sedangkan yang menyangkut psikologinya
meliputi minat, tingkat kecerdasan, bakat, motivasi, kesehatan mental dan
kebiasaan/tipe belajar.
b. Instrumental Input
Yang dimaksud dengan instrumental Input adalah kurikulum atau bahan
pelajaran, guru yang memberikan pengajaran, sarana dan fasilitas serta manajemen
yang berlaku disekolah.
33
c. Environmental Input
Yang dimaksud dengan environmental input adalah lingkungan yang secara
langsung maupun tidak langsung mempengaruhi siswa dalam belajar, meliputi
lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat.
d. Output
Yang dimaksud output adalah siswa lulusan sekolah yang bersangkutan.
Berbagai faktor yang terdiri dari raw input, instrumental input dan
environmental input satu sama lain saling melengkapi dan menunjang dalam
pembelajaran guna meng hasilkan output yang diharapkan.
Dalam proses pembelajaran, guru diharapkan dapat menguasai berbagai
strategi pengajaran, memahami hakekat belajar, hakekat peserta didik, dan mengikuti
perkembangan pendidikan terbaru. Guru hendaknya juga mengkaji dan mengevaluasi
tindakan pembelajaran yang telah dilakukan untuk kemudian merefleksikan dengan
tindakan baru sebagai perbaikan agar dapat melakukan pengelolaan pembelajaran
dengan baik dan bermutu (Dimyati, dan Mudjiono 2002: 28).
Menurut Hasibuan (2002: 3), komponen-komponen yang terlibat dalam
pembelajaran berupa: tujuan instruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan,
guru dan siswa, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan prasarana yang
tersedia. Banyak komponen yang terlibat dalam proses pembelajar. Unsur-unsur
yang terlibat tersebut sangat komplek dan terkait satu dengan lainnya baik berupa
perangkat lunak seperti program, tujuan, dan strategi pembelajaran dengan
34
pendekatan tertentu maupun berupa perangkat keras seperti sarana dan prasarana
gedung sekolah, laboratorium dan media. Oleh sebab itu dalam pengelolaan proses
pembelajaran tentunya juga diperlukan pemahaman yang mendalam tentang unsur-
unsur pembelajaran tersebut.
Menurut Syah (2004: 12) kegiatan pengajaran tidak sekedar mentransfer
pengetahuan pada siswa dengan memandang siswa seperti bejana atau botol kosong
yang harus diisi begitu saja. Akan tetapi lebih dari itu proses pengajaran hendaknya
memungkinkan terjadinya proses interaktif dan adanya pengalaman belajar siswa
secara optimal. Siswa tidak hanya berperan sebagai penerima informasi berupa
pengetahuan tetapi justru harus mencari dan menemukan pengetahuan tersebut. Oleh
sebab itu proses pengajaran harus diciptakan sampai terjadinya proses belajar
tersebut secara interaktif. Hal ini Gulo dalam Syah (2004: 8) menjelaskan bahwa
mengajar adalah usaha untuk menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan
terjadinya proses belajar secara optimal.
Hudoyo (2003: 64) menyatakan bahwa mengajar akan efektif jika
kemampuan berpikir anak diperhatikan dan karena itu perhatian ditujukan kepada
kesiapan struktur kognitif siswa. Adapun struktur kognitif mengacu pada organisasi
pengetahuan atau pengalaman yang telah dikuasai seorang siswa yang
memungkinkan siswa itu dapat menangkap ide-ide atau konsep-konsep baru.
Kesiapan struktur kognitif siswa mencakup perkembangan intelektual siswa.
Sementara itu, Mulyasa (2004: 100) menjelaskan pembelajaran pada hakekatnya
35
adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi
perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa tugas
guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang
terjadinya perubahan perilaku bagi siswa.
Lingkungan pembelajaran yang terkondisikan dengan adanya fasilitas yang
mencukupi dapat memberikan nilai positif dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Adanya prasarana seperti media, alat pembelajaran, sumber bacaan dapat membantu
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah (Retnoningsih, 2005: 42-
54).
Menurut Mulyasa (2004: 101), proses pembelajaran dikatakan efektif apabila
seluruh siswa terlibat secara aktif, baik mental, fisik, maupun sosialnya. Selanjutnya
dapat dijelaskan bahwa kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan dari
segi hasil. Dari segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila
seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat secara
aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran, di samping
menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan
percaya diri. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil
apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri siswa seluruhnya atau
setidak-tidaknya sebagian besar (65%).
Demikian jelas bahwa hakekat pembelajaran dititik-beratkan pada
berlangsungnya proses belajar dari siswa secara interaktif sehingga memperoleh
36
pengalaman belajar secara langsung dan bukan sekedar transfer pengetahuan dari
guru kepada siswa. Proses pembelajaran juga ditekankan pada pengembangan dan
penguasaan kompetensi tertentu oleh siswa. Hal demikian tentunya harus dipahami
semua pihak terutama guru sebagai pelaksanan di garis depan dalam mengelola
proses pembelajaran yang efektif dan berkualitas.
Dalam penelitian ini pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
2.3.2 Ciri-Ciri Pembelajaran
Ada tiga ciri khas yang terkandung dalam pembelajaran, diantaranya adalah:
a. Rencana, ialah penataan ketenagaan, material dan prosedur yang termasuk unsur-
unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana khusus.
b. Kesalingtergantungan (interdependence), anatara unsur-unsur system
pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial
dan masing-masing memberikan sumbangannya kepada sistem pembelajaran.
c. Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai.
Ciri ini menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh manusiaa dan
sistem yang alami (natural). Sistem yang dibuat oleh manusia seperti: sistem
transportasi, sistem komunikasi, sistem pemerintahan, semuanya memiliki
tujuan.sistem alami (natural) seperti; sistem ekologi, sistem kehidupan hewan,
memiliki unsur-unsur yang saling ketergantungan satu sama lain disusun sesuai
dengan rencana tertentu, tetapi tidak mempunyai tujuan tertentu.tujuan sistem
37
menuntun proses merancang sistem. Tujuan utama sistem pembelajaran agar
siswa belajar. Tugas seorang perancang sistem adalah mengorganisasi tenaga,
material dan prosedur agar siswa belajar secara efektif dan efisien.dengan proses
mendesain sistem pembelajaran siperancang membuat rancangan untuk
memberikan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan sistem pembelajaran
tersebut (Hamalik, 2001: 66).
2.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan atas dua
kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut saling
mempengaruhi dan menentukan kualitas belajar.
2.3.3.1 Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam individu, meliputi:
faktor fisiologis, dan faktor psikologis (Baharuddin, dan Wahyuni 2007: 19).
Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
individu, meliputi keadaan tonus jasmani dan keadaan fungsi jasmani. Keadaan tonus
jasmani berpengaruh pada aktivitas belajar seseorang, kondisi fisik yang sehat dan
bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu dan
sebaliknya. Keadaan fungsi jasmani yaitu keadaan pancaindra. Dalam proses belajar
pancaindra merupakan pintu masuk bgai segala informasi yang diperoleh individu.
pancaindra berfungsi dengan baik akan mempermudah proses belajar.
38
Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat
memperngaruhi proses belajar meliputi; kecerdasan siswa, motivasi, sikap minat, dan
bakat. Pertama, kecerdasan/inteligensi siswa merupakan kemampuan psiko-fisik
dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui sara
yang tepat. Kecerdasan menentukan kualitas belajar siswa, semakin tinggi tingkat
inteligensi individu maka semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses
dalam belajar. Kedua, motivasi yaitu proses didalam diri individu yang aktif,
memdorong, memberikan arahan, dan menjaga perilaku setiap saat. Motivasi
dipengaruhi oleh faktor diri sendiri dan faktor luar seperti : pujian, peraturan, tata
tertib, teladan guru, orang tua dan lain sebagainya. Ketiga, minat merupakan
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu. Keempat sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif sehingga
kecenderungan untuk merespons dengan cara yang relativ tetap terhadap objek,
orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Kelima bakat
adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan
pada masa yang akan datang.
2.3.3.2 Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari diri individu dan dapat
mempengaruhi hasil belajar individu, meliputi: (1) lingkungan sosial; lingkungan
sosial sekolah (seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekolah), lingkungan
sosial masyarakat, (keadaan sosial masyarakat tempat tinggal siswa), dan lingkungn
39
sosial keluarga (keadaan hubungan dalam keluarga); (2) lingkungan non-sosial;
lingkungan alamiah (keadaan alam, cuaca), faktor instrumental (perangkat belajar
yang meliputi software dan hardware); dan faktor materi pelajaran yang diajarkan
kepada siswa yang bersangkutan.
2.4 Kerangka Berfikir
Pembelajaran pada hakikatnya mempunyai dua proses yang saling berkaitan
dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yaitu proses belajar dan proses mengajar.
Proses belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja terlepas dari ada yang
mengajar atau tidak. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi individu dengan
lingkungannya.
Adanya media atau alat-alat (sarana) yang mendukung dalam proses
pembelajaran, maka mau tidak mu guru harus mengakui bahwa mereka bukanlah
satu-satunya sumber belajar.
Sumber belajar sebagai salah satu komponen sistem pengajaran, harus
bekerja sama, saling berhubungan dan saling ketergantungan dengan komponen
lainnya. Bahkan ia tidak bisa berjalan secara terpisah/sendiri tanpa berhubungan
dengan komponen lainnya. Sumber belajar sebagai alat atau media dalam pengajaran
seharusnya menjadikan tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.
40
Gambar 2.3 Kerangka Berfikir
2.5 Hipotesis
Berdasarkan kerangka berfikir diatas maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah semakin banyak pemanfaatan jenis sumber belajar di SMP N 2 Lebaksiu
Kabupaten Tegal maka tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan adanya penyediaan berbagai jenis sumber belajar siswa dapat
menggunakannya dalam menyelesaikan tugas di sekolah sehingga tercapai nilai yang
maksimal dalam pembelajaran.
Pemanfaatan
berbagai jenis
sumber belajar
(Pesan, Manusia,
Bahan, Alat, Metode,
Lingkungan)
Upaya
memaksimalkan
sumber belajar
Tujuan
pembelajaran
tercapai
Keefektifan
pemanfaatan
sumber belajar
41
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian tentang pemanfaatan sumber belajar dalam proses
pembelajaran merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Analisis dilakukan secara kuantitatif, yaitu setiap data informasi setiap peristiwa
dianalisis sedemikian rupa sehingga diperoleh maknanya. Hal tersebut didasarkan
pada hasil analisis secara kuantitatif. Pada bab metodologi penelitian ini akan
dibahas tentang rancangan penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian,
validitas dan reliabilitas instrumen, dan analisis data.
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP N 2 Lebaksiu kabupaten Tegal.
Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan, yaitu antara bulan juli
hingga Agustus 2011. Penelitian ini diawali dengan melakukan pra survey untuk
mengetahui jumlah guru dan siswa kelas VIII SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal
dan pengamatan mengenai jenis sumber-sumber belajar yang dipakai dalam proses
pembelajaran serta di akhiri dengan pengumpulan data penelitian.
3.2 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah suatu titik tolak pemikiran yang akan membantu
pelaksanaan kegiatan lebih efektif dan bagaimana cara untuk merancang yang
41
42
berguna untuk penelitian, kemudian untuk dianalisis dan mencari perannya. Sehingga
dapat digunakan sebagai simpulan yang diharapkan.
Rancangan penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan
untuk melukiskan atau mendeskripsikan suatu kondisi atau variabel situasi
sebagaimana adanya. Secara harfiah metode deskriptif adalah metode penelitian
untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian sehingga metode ini
berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka.
Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat pencandraan secara
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi daerah
tertentu. Penggunaan metode penelitian dengan pendekatan metode ini disesuaikan
dengan tujuan pokok yaitu untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang
bagaimana jenis sumber belajar yang dipakai dalam pembelajaran, upaya guru
memaksimalkan sumber belajar, serta bagaimana keefektifan pemanfaatan sumber
belajar dalam pembelajaran.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru di SMP N 2 Lebaksiu
Kabupaten Tegal dengan rincian terdapat pada lampiran 8, dan siswa kelas VIII di
SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 216
siswa. Secara rinci jumlah populasi dalam penelitian ini dapat disajikan pada tabel
berikut:
43
Tabel 3.1 Daftar populasi jumlah Siswa kelas VIII
Kelas Jumlah
VIII A
VIII B
VIII C
VIII D
VIII E
VIII F
VIII G
32 Siswa
32 Siswa
30 Siswa
32 Siswa
30 Siswa
30 Siswa
30 Siswa
Jumlah 216 Siswa
3.3.2 Sampel dan Teknik Sampling
Penelitian dilakukan di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal tahun ajaran
2011/2012. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proporsional random
sampling. Teknik sampling ini mengidentifikasi guru mata pelajaran setelah
menentukan jumlah sampel secara proporsional/seimbang sehingga setiap mata
pelajaran terwakili secara proporsional dalam sampel. Jumlah sampel diambil
sebanyak 13 Guru dengan rincian terdapat pada lampiran 8.
Sedangkan dari jumlah populasi siswa kelas VIII di SMP N 2 Lebaksiu
Kabupaten Tegal tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 216 siswa. Peneliti
mengambil dengan menggunakan teknik proporsional random sampling. Sehingga
44
dengan cara menentukan jumlah siswa tiap kelas sebanyak 10 siswa, sehingga
diperoleh jumlah sampel siswa sebanyak 7 kelas X 10 Siswa = 70 Siswa, ditambah
dengan 13 Guru, Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 83
responden.
Tabel 3.2 Daftar jumlah sampel Siswa kelas VIII
Kelas Jumlah
VIII A
VIII B
VIII C
VIII D
VIII E
VIII F
VIII G
10 Siswa
10 Siswa
10 Siswa
10 Siswa
10 Siswa
10 Siswa
10 Siswa
Jumlah 70 Siswa
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Variabel bebas (X) : Pemanfaatan sumber-sumber belajar
2. Variabel terikat (Y) : Pembelajaran di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal
3.5 Definisi Operasional
a. Jenis sumber belajar merupakan klasifikasi macam sumber belajar yang meliputi:
pesan, manusia, bahan, alat, metode dan lingkungan.
45
b. Upaya guru memanfaatan sumber belajar adalah hal yang dilakukan dalam
mencapai tujuan pemanfaatan sumber belajar.
c. Keefektifan pemanfaatan sumber belajar adalah ketercapaian tujuan pembelajaran
terkait pemanfaatan berbagai sumber belajar
Tabel 3.3 Deskripsi variabel, sub variabel, dan indikator penelitian
Variabel Sub Variabel Indikator Jumlah
Soal
No Soal
Pemanfaatan
sumber
belajar dalam
proses
pembelajaran
1. Jenis sumber
belajar
Pesan
Manusia
Bahan
Alat
Metode
Lingkungan
12 1, 2
3
4, 5
6, 7
8, 9
10, 11
2. Upaya guru
memanfaat-
kan sumber
belajar
Perencanaan
Pelaksanaan
Evaluasi
14 12, 13, 14
15, 16, 17
18, 19, 20, 21,
22, 23
3. Keefektifan
pemanfaatan
sumber
belajar
Ketercapaian
tujuan
pembelajaran
Kepuasan
siswa
terhadap
pembelajaran
4 24, 25
26, 27
46
3.6 Metode Pengumpulan Data
Berkaitan dengan cara yang ditempuh dalam rangka mendapatkan data dan
informasi yang diperlukan maka peneliti menggunakan metode:
3.6.1 Metode Kuesioner
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan angket tertutup atau
kuesioner tentang sejauh mana pemanfaatan sumber belajar dalam proses
pembelajaran.untuk angket tertutup yang digunakan peneliti berbentuk rating scale
(skala bertingkat). Respon individu terhadap stimulus-stimulus (pertanyaan-
pertanyaan) sejauh mana pemanfaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran
terdiri daripada jawaban sering sekali, sering, jarang, sangat jarang. Hasil dari setiap
jawaban yang diberikan pada setiap pernyataan mempunyai skor tersendiri dan akan
dianalisis. Skor setiap butir soal adalah sebagai berikut:
1 : Sering Sekali, jika frekuensi pemanfaatan sumber belajar terjadi lebih dari
75% X jumlah pertemuan.
2 : Sering, jika frekuensi pemanfaatan sumber belajar terjadi antara 50% - 75%
X jumlah pertemuan
3 : Jarang, jika frekuensi pemanfaatan sumber belajar terjadi antara 25% -50%
X jumlah pertemuan.
4 : Sangat jarang, jika frekuensi pemanfaatan sumber belajar terjadi kurang
dari 25% X jumlah pertemuan.
47
3.6.2 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data serta
informasi tertulis yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Dalam
penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang
berkaitan dengan aspek kajian yang telah dirumuskan meliputi jenis sumber belajar
yang dipakai dan pemanfaatan sumber belajar dalam pembelajaran.
3.7 Validitas dan Reliabilitas Angket
3.7.1 Validitas
Untuk keperluan pengujian validitas angket dalam penelitian ini digunakan
rumus Pearson sebagai berikut:
𝑟𝑥𝑦 =N XY − ( X)( Y)
{N X2 − ( 𝑋2)} {N Y2 − ( 𝑌2)}
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi variabel x dan variabel y / Validitas instrumen
∑xy : Jumlah perkalian x dan y
N : Jumlah responden yang diteliti
X² : Kuadrat dari X
Y² : Kuadrat dari Y
48
Hasil pengujian validitas soal
𝑟𝑥𝑦 =83 10233 − 179 (4627)
83 439 − 179 2 83 264685 − 4627 2
𝑟𝑥𝑦 = 0,425
Pada alfa= 5% dengan n = 83, diperoleh r tabel = 0,220
Karena rXY > r tabel, maka item no 1 valid
Perhitungan validitas item dapat dilihat pada lampiran 4.
3.7.2 Reliabilitas
Reliabilitas dapat menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen
untuk bisa dipercaya sebagai alat pengumpul data. Untuk menguji reliabilitas
digunakan rumus alpha sebagai berikut:
𝑟11= 𝑘
𝑘−1 1 −
𝜎𝑏2
𝜎12
Keterangan:
𝑟11 = Reliabilitas Instrumen
𝑘 = Banyaknya pertanyaan atau banyaknya soal
σ ²
ь = Jumlah varians butir
σ ²t
= Varians total (Arikunto, 2002:171)
Hasil perhitungan reliabilitas soal:
𝑟11= 𝑘
𝑘−1 1 −
𝜎𝑏2
𝜎12
𝑟11= 27
27−1 1 −
15,451
82,24
49
= 1,03 0,812
𝑟11= 0,843
Pada alfa = 5% dengan n = 83, diperoleh r tabel = 0,220
Karena rXY > r tabel, Variabel tersebut reliabel
Rumus varian total dan varian item adalah:
Rumus varian total adalah:
σt2 =
Y2− Y ²
N
N
Keterangan:
σt2 : varian total
Y2 : jumlah kuadarat Y
(∑Y)² : jumlah keseluruhan Y yang dikuadratkan
N : jumlah responden yang diteliti (Hamalik, 2004:147).
Hasil perhitungan varian total:
σt2=
264685− 4627²
83
83
σt2= 82,2401
Rumus varian butir adalah:
σb2 =
X2− X ²
N
N
Keterangan:
σb2 : varian butir
X2 : jumlah kuadarat X
50
(∑X)² : jumlah keseluruhan X yang dikuadratkan
N : jumlah responden yang diteliti (Hamalik, 2004:147).
Hasil perhitungan varian butir:
σb2 =
439− 179²
83
83
= 15,45
3.8 Metode Analisis Data
Analisis data atau pengolahan data merupakan satu langkah penting dalam
penelitian. Dalam pelaksanaannya terdapat dua analisis data berdasarkan jenis data,
bahwa jika data telah terkumpul, maka dikualifikasiakan menjadi dua kelompok,
yaitu data kualitatif digunakan pada analisis non statistik dan data kuantitatif
digunakan pada analisis statistik. Metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu analisis deskriptif.
Analisis deskriptif adalah metode untuk mendeskripsikan masing-masing
variable bebas, yaitu variabel pemanfaatan sumber belajar dalam proses
pembelajaran.
Dalam analisis deskriptif ini, perhitungan yang digunakan untuk mengetahui
tingkat presentase skor jawaban dari masing-masing responden digunakan rumus
sebagai berikut:
DP = 𝑛
( 𝑁 ) x 100 %
51
Keterangan :
DP = Deskriptif presentase
n = Skor yang diperoleh
N = Skor maksimal (Mohammad Ali, 1987:193)
Dari hasil perhitungan rumus di atas kemudian dikonsultasikan dengan tabel
deskriptif presentase. Berikut adalah klasifikasi kategori tingkatan dalam bentuk
persentase menurut Ali (1992:147).
Tabel 3.4 Interval penggolongan hasil penelitian
No Rentangan Keterangan
1
2
3
4
76 % - 100%
51 % - 75 %
26 % - 50 %
1 % - 25 %
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
52
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Dalam bab ini akan dilaporkan secara garis besar hasil penelitian dan
pembahasan. Hasil penelitian tersebut berdasarkan tahap-tahap prosedur penelitian.
Hasil penelitian yang diperoleh selama proses pembelajaran sesuai dengan kalender
akademik 2010/2011 pada tanggal 25 Juli 2010 sampai tanggal 5 Agustus 2010.
Data yang diperoleh dari hasil observasi terhadap sampel penelitian ini
diuraikan dalam bentuk diagram, Panduan lembar kuesioner terdiri dari 30
pernyataan, yang dapat menggambarkan pemanfaatan sumber belajar dalam
pembelajaran. Panduan lembar kuesioner ini disusun berdasarkan kisi-kisi lembar
observasi pada bab 3 tabel 3.5, dan item pilihan adalah sering sekali, sering, jarang,
jarang sekali, hanya dapat dijawab sesuai dengan hasil observasi dilapangan.
Lembar kuesioner ditunjukkan kepada 13 orang guru untuk diobservasi secara
langsung oleh peneliti selama 3 hari, dan ditujukan kepada 70 siswa secara
bersamaan dalam 1 hari. Setelah selesai diobservasi kemudian hasilnya diolah
dengan mentabulasikan hasil yang telah diamati oleh peneliti, kemudian
digambarkan dalam bentuk diagram untuk melihat tingkat peanfaatan sumber belajar
dalam proses pembelajaran berdasarkan jumlah responden yang benar.
52
53
Analisis dilakukan secara rinci pada masing-masing indikator untuk
mengetahui bagaimana pemanfaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran.
Untuk lebih jelasnya data hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:
4.1. 1 Deskripsi Jenis Sumber Belajar yang Dimanfaatkan dalam Proses
Pembelajaran
Pemanfaatan sumber belajar meliputi berbagai jenis sumber belajar yang
dipakai meliputi Pesan (message), Manusia (people), Bahan (materials), Alat
(device), Metode/ teknik (tecnique), Lingkungan (setting), untuk lebih jelasnya
mengenai pemanfaatan keenam sumber tersebut dapat dilihat pada diagram dibawah
ini:
Diagram 4.1 Jenis-jenis sumber belajar yang digunakan di SMP N 2 Lebaksiu
Diagram di atas dapat dilihat bahwa dalam pembelajaran di SMP N 2
Lebaksiu penggunaan pemanfaatan sumber belajar pesan sebanyak 18%,
0%
5%
10%
15%
20%
25%
Pesan Manusia Bahan Alat Metode Lingkungan
Indikator 18% 17% 14% 21% 16% 14%
Pro
sen
tase
Diagram Pemanfaatan Sumber Belajar
54
pemanfaatan sumber belajar manusia 17%, pemanfaatan sumber belajar bahan 14%,
pemanfaatan sumber belajar alat 21%, pemanfaatan sumber belajar berupa metode
16%, dan pemanfaatan sumber belajar lingkungan sebanyak 14 %.
Data tersebut juga bermakna bahwa, di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal
keenam sumber belajar tersebut kedudukannya sama-sama penting dan seimbang hal
itu dapat dilihat dalam hasil presentase pemanfaatan sumber belajar.
Berikut ini akan digambarkan kriteria setiap sumber belajar dalam bentuk
tabel dan diagram sebagai berikut:
4.1.1.1 Sumber Belajar Pesan
Tabel 4.1 Pemanfaatan sumber belajar pesan
Persen Rentang
Skor
Frekuensi
Absolut
Frekuensi
Relatif %
Keterangan
76-100 7-8 23 28 Baik
51-75 5-6 44 53 Cukup Baik
26-50 2-4 16 19 Kurang baik
1-25 1-2 0 0 Tidak Baik
Total 83 100
55
Diagram 4.2 Sumber belajar pesan
Variabel sumber belajar pesan terdiri atas 2 item yaitu : (1) Setiap mengajar
saya memanfaatkan sumber belajar berupa pesan atau informasi dan (2) Setiap proses
pembelajaran siswa dituntut memanfaatkan pesan atau informasi secara maksimal.
Dari hasil penyebaran kuesioner variabel sumber belajar pesan diperoleh skor
tertinggi 215 yaitu pada item 2, dan skor terendah 179 pada item 1.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dalam pembelajaran
penggunaan sumber belajar pesan sebanyak 23 responden atau 28% telah
memanfaatkan dengan baik, sebanyak 44 responden atau 53% telah memanfaatkan
cukup baik, serta 16 responden atau 19% pemanfaatannya kurang baik. Presentase
penerapan variabel sumber belajar pesan secara keseluruhan menunjukan hasil
kategori rata-rata cukup baik yaitu sebesar 59%.
0
10
20
30
40
50
Baik Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Kriteria 23 44 16 0
Fre
kue
nsi
56
4.1.1.2 Sumber Belajar Manusia
Tabel 4.2 Pemanfaatan sumber belajar manusia
Persen Rentang
Skor
Frekuensi
Absolut
Frekuensi
Relatif %
Keterangan
76-100 7-8 27 33 Baik
51-75 5-6 39 47 Cukup Baik
26-50 3-4 17 20 Kurang baik
1-25 1-2 0 0 Tidak Baik
Total 83 100
Diagram 4.3 Sumber belajar manusia
Variabel sumber belajar manusia terdiri atas 1 item yaitu: (3) Setiap proses
pembelajaran siswa dituntut memanfaatkan sumber belajar orang atau narasumber.
Dari hasil penyebaran kuesioner variabel sumber belajar manusia diperoleh skor 177.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dalam pembelajaran
penggunaan sumber belajar manusia sebanyak 27 responden atau 33% telah
05
10152025303540
Baik Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Kriteria 27 39 17 0
Fre
kuen
si
Diagram Manusia
57
memanfaatkan dengan baik, 39 responden atau 47% memanfaatkan cukup baik, dan
17 responden atau 20% pemanfaatannya kurang baik. Presentase penerapan variabel
sumber belajar manusia secara keseluruhan menunjukan hasil kategori rata-rata
cukup baik yaitu sebesar 53%.
4.1.1.3 Sumber Belajar Bahan
Tabel 4.3 Pemanfaatan sumber belajar Bahan
Persen Rentang
Skor
Frekuensi
Absolut
Frekuensi
Relatif %
Keterangan
76-100 7-8 9 11 Baik
51-75 5-6 36 43 Cukup Baik
26-50 3-4 38 46 Kurang baik
1-25 1-2 0 0 Tidak Baik
Total 83 100
58
Diagram 4.4 Sumber belajar bahan
Variabel sumber belajar bahan terdiri atas 2 item yaitu: (4) Setiap mengajar
saya memanfaatkan sumber belajar berupa bahan (buku, majalah, modul, film, video,
kaset audio) dan (5) Setiap proses pembelajaran siswa dituntut memanfaatkan
sumber belajar berupa bahan (buku, majalah, modul, film, video, kaset audio). Dari
hasil penyebaran kuesioner variabel sumber belajar bahan diperoleh skor tertinggi
164 yaitu pada item 5, dan skor terendah 145 pada item 4.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dalam pembelajaran
penggunaan sumber belajar bahan, sebanyak 9 responden atau 11% telah
memanfaatkan dengan baik, sebanyak 36 responden atau 43% memanfaatkan cukup
baik, sebanyak 38 responden tau 46% pemanfaatnnya kurang baik. Presentase
penerapan variabel sumber belajar bahan secara keseluruhan menunjukan hasil
kategori rata-rata kurang baik yaitu sebesar 47%..
0
10
20
30
40
Baik Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Kriteria 9 36 38 0
Fre
kue
nsi
59
4.1.1.4 Sumber Belajar Alat
Tabel 4.4 Pemanfaatan sumber belajar alat
Persen Rentang
Skor
Frekuensi
Absolut
Frekuensi
Relatif %
Keterangan
76-100 7-8 40 48 Baik
51-75 5-6 39 47 Cukup Baik
26-50 3-4 4 5 Kurang baik
1-25 1-2 0 0 Tidak Baik
Total 83 100
Diagram 4.5 Sumber belajar alat
Variabel Sumber belajar alat terdiri atas 2 item yaitu: (6) Setiap mengajar
saya memanfaatkan sumber belajar berupa alat (proyektor slide, (OHP), monitor
televisi, monitor computer, kaset recorder, kaset radio dan (7) Setiap proses
pembelajaran siswa dituntut memanfaatkan sumber belajar berupa alat (proyektor
slide,(OHP), monitor televisi, monitor computer, kaset recorder, kaset radio). Dari
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Baik Cukup Baik Kurang Baik
Tidak Baik
Kriteria 40 39 4 0
Fre
kuen
si
60
hasil penyebaran kuesioner variabel sumber belajar alat diperoleh skor tertinggi 236
yaitu pada item 7, dan skor terendah 214 pada item 6.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dalam pembelajaran
penggunaan sumber belajar alat sebanyak 40 responden atau 48% memanfaatkan
dengan baik, sebanyak 39 responden atau 47% memanfaatkan dengan cukup baik, 4
responden atau 5% pemanfaatnnya kurang baik. Presentase penerapan variabel
sumber belajar bahan secara keseluruhan menunjukan hasil kategori rata-rata cukup
baik yaitu sebesar 68%.
4.1.1.5 Sumber Belajar Metode/ Teknik
Tabel 4.5 Pemanfaatan sumber belajar metode/ teknik
Persen Rentang
Skor
Frekuensi
Absolut
Frekuensi
Relatif %
Keterangan
76-100 7-8 11 13 Baik
51-75 5-6 45 54 Cukup Baik
26-50 3-4 27 33 Kurang baik
1-25 1-2 0 0 Tidak Baik
Total 83 100
61
Diagram 4.6 Sumber belajar metode
Variabel sumber belajar metode terdiri atas 2 item yaitu : (8) Setiap mengajar
saya memanfaatkan sumber belajar berupa metode (diskusi, ceramah, pemecahan
masalah, Tanya jawab) dan (9) Setiap proses pembelajaran siswa dituntut
memanfaatkan sumber belajar berupa metode (diskusi, ceramah, pemecahan
masalah, Tanya jawab). Dari hasil penyebaran kuesioner variabel sumber belajar
metode diperoleh skor tertinggi 181 yaitu pada item 9 dan skor terendah 151 pada
item 8.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dalam pembelajaran
penggunaan sumber belajar metode sebanyak 11 responden atau 13% memanfaatkan
dengan baik, sebanyak 45 responden atau 54% memanfaatkan dengan cukup baik,
sebanyak 27 responden atau 33% pemanfaatannya kurang baik. Presentase penerapan
0
10
20
30
40
50
Baik Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Kriteria 11 45 27 0
Fre
kue
nsi
62
variabel sumber belajar metode secara keseluruhan menunjukan hasil kategori rata-
rata cukup baik yaitu sebesar 50%.
4.1.1.6 Sumber Belajar Lingkungan
Tabel 4.6 Pemanfaatan sumber belajar lingkungan
Persen Rentang
Skor
Frekuensi
Absolut
Frekuensi
Relatif %
Keterangan
76-100 7-8 9 11 Baik
51-75 5-6 38 46 Cukup Baik
26-50 3-4 36 43 Kurang baik
1-25 1-2 0 0 Tidak Baik
Total 83 100
Diagram 4.7 Sumber belajar lingkungan
Variabel sumber belajar lingkungan terdiri atas 2 item yaitu: (10) Setiap
mengajar saya memanfaatkan sumber belajar berupa lingkungan (ruangan kelas,
0
10
20
30
40
Baik Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Kriteria 9 38 36 0
Fre
kue
nsi
63
studio, aula) dan (11) Setiap proses pembelajaran siswa dituntut memanfaatkan
sumber belajar berupa lingkungan (ruangan kelas, studio, aula). Dari hasil
penyebaran kuesioner variabel sumber belajar lingkungan diperoleh skor tertinggi
160 yaitu pada item 11dan skor terendah 141 pada item 10.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dalam pembelajaran
penggunaan sumber belajar lingkungan sebanyak 9 responden atau 11%
memanfaatkan dengan baik, sebanyak 38 responden atau 46% memanfaatkan dengan
cukup baik, sebanyak 36 responden atau 43% pemanfaatannya kurang baik.
Presentase penerapan variabel sumber belajar lingkungan secara keseluruhan
menunjukan hasil kategori rata-rata kurang baik yaitu sebesar 45%.
4.1.2 Deskripsi Upaya Memaksimalkan Sumber Belajar dalam Proses
Pembelajaran.
Tabel 4.7 Upaya guru memaksimalkan sumber belajar
Persen Rentang
Skor
Frekuensi
Absolut
Frekuensi
Relatif %
Keterangan
76-100 43-56 0 0 Baik
51-75 29-42 47 57 Cukup Baik
26-50 15-28 36 43 Kurang baik
1-25 1-14 0 0 Tidak Baik
83 100
64
Diagram 4.8 Upaya guru memaksimalkan sumber belajar
Variabel upaya guru memaksimalkan sumber belajar terdiri atas 14 item
yaitu:
12) Setiap Setiap mengajar saya menganalisis kebutuhan untuk mengkaji sumber
belajar yang akan digunakan
13) Setiap mengajar saya merancang sendiri sumber belajar yang digunakan
14) Diawal proses pembelajaran saya memberikan piranti sumber belajar kepada
siswa yang berisi materi pelajaran yang akan disajikan baik dalam bentuk disket,
CD interktif atau memberi tugas untuk kelapangan.
15) Didalam proses pembelajaran siswa melakukan kegiatan belajar melalui sumber
belajar yang digunakan.
16) Diakhir proses pembelajaran, saya memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengkaji dan menelaah mata pelajaran yang baru disajikan melalui sumber
belajar.
0
10
20
30
40
50
Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik
Kriteria 0 47 36 0
Fre
kuen
si
Diagram Upaya Guru Memaksimalkan Sumber Belajar
65
17) Lingkungan sekolah, baik yang ada di dalam maupun diluar sekolah dapat
dijadikan sebagai sumber belajar
18) Sumber belajar yang saya gunakan mampu meningkatkan kemampuan siswa
19) Isi dari sumber belajar sudah memenuhi syarat dalam menjelaskan materi
pelajaran
20) Sumber belajar yang saya gunakan mampu menarik perhatian siswa
21) Sumber belajar yang saya gunakan mampu menjelaskan materi secara detail
kepada siswa
22) Sumber belajar yang saya gunakan telah memuat seluruh informasi yang
disampaikan
23) Saya dapat memanfaatkan sumber belajar secara efektif
Dari hasil penyebaran kuesioner variabel upaya guru memanfaatkan sumber
belajar diperoleh skor tertinggi 222 yaitu pada item 23 dan skor terendah 130 pada
item 18.
Berdasarkan tabel di atas upaya guru memanfaatkan sumber belajar dalam
pembelajaran 47 responden atau 57% memaksimalkan dengan cukup baik,
sedangkan 36 responden atau 43% menyatakan memaksimalkan dengan kurang baik,
hal ini bermakna bahwa sebagian besar pemanfaatan sumber belajar dalam
pembelajaran cukup baik. Presentase variabel upaya guru memaksimalkan sumber
belajar secara keseluruhan menunjukan hasil kategori rata-rata cukup baik yaitu
sebesar 51%.
66
4.1.3 Deskripsi Keefektifan Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Proses
Pembelajaran
Tabel 4.8 Keefektifan pemanfaatan sumber belajar
Persen Rentang
Skor
Frekuensi
Absolut
Frekuensi
Relatif %
Keterangan
76-100 13-16 1 1 Baik
51-75 9-12 37 45 Cukup Baik
26-50 5-8 45 54 Kurang baik
1-25 1-4 0 0 Tidak Baik
Total 83 100
Diagram 4.9 Keefektifan pemanfaatan sumber belajar
Variabel keefektifan sumber belajar terdiri atas 4 item yaitu (24) Ketepatan
pemilihan jenis sumber belajar sudah sesuai dengan tujuan/indikator pembelajaran,
(25) Tujuan/indikator pembelajaran dapat tercapai dengan adanya pemanfaatan
0
10
20
30
40
50
Baik Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Kriteria 1 37 45 0
Fre
kuen
si
67
sumber belajar, (26) Dalam proses pembelajaran Siswa merasa puas dengan sumber
belajar yang digunakan dan (27) Keterlibatan guru dalam pemanfaatan sumber
belajar dalam pembelajaran. Dari hasil penyebaran kuesioner variabel keefektifan
sumber belajar diperoleh skor tertinggi 182 yaitu pada item 24 dan skor terendah 135
pada item 25.
Berdasarkan tabel di atas keefektifan pemanfaatan sumber belajar dalam
pembelajaran sebanyak 1 responden atau 1% mengefektifkan pemanfaatan dengan
baik, sebanyak 37 responden atau 45% mengefektifkan pemanfaatan dengan cukup
baik, sedangkan 45 responden atau 54% mengefektifkan pemanfaatan dengan kurang
baik. Presentase variabel keefektifan pemanfaatan sumber belajar secara keseluruhan
menunjukan hasil kategori rata-rata kurang baik yaitu sebesar 48%.
4.2 Pembahasan
Pembahasan merupakan hasil analisis data secara deskriptif pembahasan
penting untuk menjelaskan data yang bersifat kuantitatif. Berikut adalah pembahasan
tentang pemanfaatan sumber-sumber belajar dalam proses pembelajaran di SMP N 2
Lebaksiu Kabupaten Tegal.
4.2.1 Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran
Berikut ini tabel penggambaran peamanfaatan sumber belajar dalam proses
pembelajaran:
68
Tabel 4.9 Jenis-jenis sumber belajar yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran
di SMP N 2 Lebaksiu
No
Sumber Belajar
Kriteria
Rata-Rata Kriteria
Penggunaan
Dalam
Pembelajaran
1 Pesan 23% Baik
59 % Cukup Baik
18 %
53% Cukup baik
19% Kurang Baik
2 Manusia 33% Baik
53% Cukup Baik
17 %
47% Cukup Baik
20% Kurang Baik
3 Bahan 11% Baik
47% Kurang Baik
14 %
43% Cukup Baik
46% Kurang Baik
4 Alat 48% Baik
68% Cukup Baik
21 %
47% Cukup Baik
5% Kurang Baik
5 Metode/Teknik 13% Baik
50% Cukup Baik
16 %
54% Cukup Baik
33% Kurang Baik
6 Lingkungan 11% Baik
45% Kurang Baik
14 %
46% Cukup Baik
43% Kurang Baik
Hasil tersebut sesuai dalam tinjauan pustaka bahwa pemanfaatan sumber
belajar dapat mendukung dalam proses pembelajaran. Sumber belajar menurut
(Daryanto, 20110; Syukur, 2008; Yunanto, 2005: Rohani, 1997: Rusman, 2008:
69
Komalasari, 2010) terdiri dari : (1) Pesan (message) adalah informasi yang
diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta, makna, nilai, dan data
contoh cerita rakyat, (2) Manusia (people) yang berperan sebagai pencari,
penyimpan, pengolah dan penyaji pesan atau informasi contoh: guru, (3) Bahan
(materials) adalah sesuatu (program, media, atau software) yang mengandung pesan
untuk disajikan melalui penggunaan alat contoh modul , (4) Alat (device) adalah
sesuatu (hardware) yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang ada didalam
bahan contoh OHP, (5) Metode/ teknik (tecnique) adalah prosedur yang runtut atau
acuan yang disiapkan dalam memanfaatkan bahan, perlatan, orang dan lingkungan
dalam menyampaikan pesan contoh ceramah (6) Lingkungan (setting), yaitu situasi
sekitar dimana pesan disampaikan. Contoh: ruangan kelas.
Sumber belajar sebagai salah satu komponen sistem pengajaran, bekerjasama
saling berhubungan dan saling ketergantungan dengan komponen-komponen
pengajaan lainnya, bahkan tidak bisa berjalan secara terpisah/sendiri tanpa
berhubungan dengan komponen lainnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa
beragam jenis sumber belajar telah dimanfaatkan di SMP N 2 Lebaksiu hanya saja
presentase yang berbeda-beda.
70
4.2.2 Upaya Guru Memaksimalkan Sumber Belajar dalam Proses
Pembelajaran.
Dunia pendidikan sekarang ini telah menghadapi tantangan dalam era
globalisasi. Keadaan yang seperti itu menuntut model pembelajaran yang lebih
modern, untuk itu dibutuhkan berbagai jenis sumber belajar agar dalam penyampaian
materi keseluruhan dapat tersampaikan. Pemanfaatan sumber belajar yang baik
diperlukan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal.
Presentase variabel upaya guru memaksimalkan sumber belajar di SMP N 2
Lebaksiu Kabupaten Tegal secara keseluruhan menunjukan hasil kategori cukup baik
yaitu sebesar 51%.
Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Purwanto: 2009 peran guru adalah
menyediakan, menunjukkan, membimbing dan memotivasi siswa agar mereka dapat
berinteraksi dengan berbagai sumber belajar yang ada. Bukan hanya sumber belajar
yang berupa orang, melainkan juga sumber-sumber belajar yang lain. Bukan hanya
sumber belajar yang sengaja dirancang khusus, melainkan juga sumber belajar yang
tinggal dimanfaatkan. Semua sumber belajar itu dapat ditemukan, dimanfaatkan
sebagai sumber belajar bagi siswa. Namun sangat disayangkan, belum semua guru
yang ada di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal memanfaatkan sumber belajar
secara optimal. Masih banyak guru yang mengandalkan cara mengajar dengan
paradigma lama, dimana guru merasa satu-satunya sumber belajar bagi siswa.
71
4.2.3 Keefektifan Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran
Hasil penelitian menunjukan bahwa keefektifan pemanfaatan sumber belajar
di SMP N 2 Lebaksiu adalah 48% dengan kategori kurang baik. Dalam Ketepatan
pemilihan jenis sumber belajar sudah sesuai dengan tujuan/indikator pembelajaran
serta Tujuan/indikator pembelajaran dapat tercapai dengan adanya pemanfaatan
sumber belajar namun di sisi lain keterlibatan guru dalam pemanfaatan sumber
belajar kurang maksimal ini dibuktikan dengan guru belum menguasai TIK dengan
baik sehingga dalam pembelajaran belum memanfaatkan media pembelajaran.
Menurut Poerwadarminta (1980:250), keefektifan berasal dari kata efektif
yang berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya). Secara harfiah keefektifan dapat
diartikan bersifat mempunyai daya guna dan membawa hasil/tepat guna. Keefektifan
biasanya digunakan dalam menejemen dan pendidikan, misalnya keefektifan suatu
program.
Keefektifan sebagai suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh tindakan
atau usaha yang mendatangkan hasil guna dan dapat mencapai tujuan. Untuk
menentukan keefektifan suatu usaha atau tindakan perlu diadakan evaluasi.
Keefektifan pemanfaatan sumber belajar di SMP N 2 Lebaksiu adalah ketercapaian
tujuan pembelajaran terkait pemanfaatan berbagai sumber belajar dalam proses
pembelajaran di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal.
Sebagaimana yang telah dijelaskan (Majid 2011:171) sumber belajar harus
dipergunakan secara efektif sehingga melakukan kontak pada pelajar secara tepat.
72
Untuk memperoleh kegiatan seperti itu, personalia yang terlibat didalamnya harus
melakukan fungsinya. Fungsi tidak sama dengan pekerjaan (job). Tetapi lebih
cenderung mengandung arti pengelompokan tugas-tugas atau kegiatan.
73
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian dan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa:
1. Pemanfaatan sumber belajar di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal yang berupa
pesan termasuk dalam kategori cukup baik, Untuk pemanfaatan sumber belajar
manusia termasuk dalam kategori cukup baik, sumber belajar bahan dalam
kategori kurang baik, sumber belajar alat dalam kategori cukup baik, sumber
belajar metode dalam kategori cukup baik, dan sumber belajar lingkungan dalam
kategori kurang baik.
2. Upaya memaksimalkan sumber belajar dalam proses pembelajaran di SMP N 2
Lebaksiu Kabupaten Tegal dengan kategori cukup baik.
3. Keefektifan pemanfaatan sumber belajar di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal
dengan kategori kurang baik.
5.2 Saran
Untuk perbaikan dan penelitian selanjutnya, saran yang dapat diberikan
adalah:
74
74
a. Diperlukan adanya pelatihan terhadap pendidik bagaimana cara mengembangkan
serta memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar yang terintegrasi dengan
pengembangan sistem pembelajaran.
b. Agar guru mampu memaksimalkan lagi pemanfaatan sumber belajar dengan baik
dalam proses pembelajaran.
c. Sebaiknya guru lebih mengefektifkan pemanfaatan sumber belajar dalam proses
pembelajaran sehingga jenis sumber belajar dan upaya ketersediaan jenis sumber
belajar makin bervariasi.
75
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad. 1993. Penelitian Kependidikan prosedur dan Strategi. Bandung:
Angkasa
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu pendekatan Praktik). Jakarta:
Rineka Cipta.
Darsono, et. al. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Press.
Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Yrama Widya: Bandung
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka: Jakarta
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri, Azwan Zain.2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta
Hamalik, Umar. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran Jakarta: Bumi Aksara.
Hasibuan. 2002. Pengelolaan Pembelajaran. Bandung: Margahayu Permai
Herlinawati. 2007. Kiat-Kiat Mendidik. Jakarta: Raja Grafindo
Hudoyo, H. 2003. Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Matematika. Malang:
IMSTEP JICA
Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual (Konsep daan Aplikasi)
.Bandung: Refika Aditama
Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya
Miarso, Yusufhadi. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana
Mudhofir. 1986. Teknologi Pembelajaran. AECT 1977. Bandung: Remaja Rosda
Karya
Mulyasa. 2004. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya
Poerwadarminta, 1980. Kamus Lengkap Bahasa Inggris-Indonesia. Bandung: Hasta
Purwanto, N. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Asdi Mahasatya
76
76
Rusman. 2008. Manajemen Kurikulum. Bandung: RajaGrafindo Persada
Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Seels, Barbara B, dan Richey, Rita. C. 1994. Instructional Technology Definition and
the domain of The Field. Washington DC : AECT.
Sudjana, Nana, dan Ahmad Rivai.2007. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Sudono, Anggani. 2000. Sumber Belajar dan Alat Permainan untuk Pendidikan Anak
Usia Dini. Jakarta: Grasindo
Sugandi, Ahmad.2004. Teori Pembelajaran UNNES Press: Semarang
Sugiyono, 2005. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Suharso, dan Ana Retnoningsih. 2005. Pembelajaran di Sekolah Widya Karya:
Semarang
Suryabrata, Sumadi. 1998. Metodologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (10th
ed).
Bandung: Remaja Rosdakarya
Syukur, Fatah.2008. Teknologi Pendidikan. Semarang: Rasail
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003. Diakses tanggal 8
April 2011 jam 11.30 WIB
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya.
Jakarta: Rineka Cipta
Yunanto, Sri Joko. 2005. Sumber Belajar Anak Cerdas. Jakarta: Grasindo
77
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Kisi-Kisi Instrumen
Lampiran 2
Variabel Sub Variabel Indikator Jumlah
Soal
No Soal
Pemanfaatan
sumber
belajar
dalam proses
pembelajara
n
4. Jenis
sumber
belajar
Pesan
Manusia
Bahan
Alat
Metode
Lingkungan
12 1,2
3
4, 5
6, 7
8, 9
10, 11
5. Upaya guru
memanfaatk
ankan
sumber
belajar
Perencanaan
Pelaksanaan
Evaluasi
14 12, 13, 14
15, 16, 17,
18, 19, 20, 21,
22, 23
6. Keefektifan
pemanfaatan
sumber
belajar
Ketercapaian
tujuan
pembelajaran
Kepuasan
siswa
terhadap
pembelajaran
4 24, 25
26, 27
LEMBAR KUESIONER
PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Petunjuk pengisian
1. Melalui instrumen ini, Bapak/Ibu guru diminta memberikan tanggapan terhadap
pernyataan tentang pemanfaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran,
dengan cara memberi tanda check list (√) pada alternativ jawaban.
2. Pendapat atau tanggapan yang Bapak/Ibu guru berikan pada setiap butir dalam
lembar kuesioner, akan digunakan sebagai masukan pada penelitian tentang
pemanfaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran
3. Sebelum mengisi atau memberi tanggapan terhadap lembar kuesioner, Bapak/Ibu
guru diminta terlebih dahulu mengisi identitas diri dengan jelas.
4. Keterangan kriteria penilaian:
5 : Sering Sekali, jika frekuensi pemanfaatan sumber belajar terjadi lebih dari
75% X jumlah pertemuan.
6 : Sering, jika frekuensi pemanfaatan sumber belajar terjadi antara 50% - 75%
X jumlah pertemuan
7 : Jarang, jika frekuensi pemanfaatan sumber belajar terjadi antara 25% -50%
X jumlah pertemuan.
8 : Sangat jarang, jika frekuensi pemanfaatan sumber belajar terjadi kurang
dari 25% X jumlah pertemuan.
5. Atas jawaban dan perhatian Bapak/Ibu guru diucapkan terima kasih.
A. Kuesioner Guru
Identitas pengisi
Nama Guru :
Mata Pelajaran :
Umur :
Jenis Kelamin : ( ) Pria ( ) Perempuan
No Instrumen Penilaian
1 2 3 4
1 Setiap mengajar saya memanfaatkan sumber belajar
berupa pesan atau informasi
2 Setiap proses pembelajaran siswa dituntut
memanfaatkan pesan atau informasi secara
maksimal
3 Setiap proses pembelajaran siswa dituntut
memanfaatkan sumber belajar orang atau
narasumber
4 Setiap mengajar saya memanfaatkan sumber belajar
berupa bahan (buku, majalah, modul, film, video,
kaset audio)
5 Setiap proses pembelajaran siswa dituntut
memanfaatkan sumber belajar berupa bahan (buku,
majalah, modul, film, video, kaset audio)
6 Setiap mengajar saya memanfaatkan sumber belajar
berupa alat (proyektor slide,(OHP), monitor
televisi, monitor computer, kaset recorder, kaset
radio)
7 Setiap proses pembelajaran siswa dituntut
memanfaatkan sumber belajar berupa alat
(proyektor slide,(OHP), monitor televisi, monitor
computer, kaset recorder, kaset radio)
8 Setiap mengajar saya memanfaatkan sumber belajar
berupa metode (diskusi, ceramah, pemecahan
masalah, Tanya jawab)
9 Setiap proses pembelajaran siswa dituntut
memanfaatkan sumber belajar berupa metode
(diskusi, ceramah, pemecahan masalah, Tanya
jawab)
10 Setiap mengajar saya memanfaatkan sumber belajar
berupa lingkungan (ruangan kelas, studio, aula)
11 Setiap proses pembelajaran siswa dituntut
memanfaatkan sumber belajar berupa lingkungan
(ruangan kelas, studio, aula)
12 Setiap mengajar saya menganalisis kebutuhan
untuk mengkaji sumber belajar yang akan
digunakan
13 Setiap mengajar saya merancang sendiri sumber
belajar yang digunakan
14 Diawal proses pembelajaran saya memberikan
piranti sumber belajar kepada siswa yang berisi
materi pelajaran yang akan disajikan baik dalam
bentuk disket, CD interktif atau member tugas
untuk kelapangan.
15 Didalam proses pembelajaran siswa melakukan
kegiatan belajar melalui sumber belajar yang
digunakan..)
16 Diakhir proses pembelajaran, saya memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengkaji dan
menelaah mata pelajaran yang baru disajikan
melalui sumber belajar.
17 Lingkungan sekolah, baik yang ada di dalam
maupun diluar sekolah dapat dijadikan sebagai
sumber belajar
18 Sumber belajar yang saya gunakan mampu
meningkatkan kemampuan siswa
19 Isi dari sumber belajar sudah memenuhi syarat
dalam menjelaskan materi pelajaran
20 Sumber belajar yang saya gunakan mampu menarik
perhatian siswa
21 Sumber belajar yang saya gunakan mampu
menjelaskan materi secara detail kepada siswa
22 Sumber belajar yang saya gunakan telah memuat
seluruh informasi yang disampaikan
23 Saya dapat memanfaatkan sumber belajar secara
efektif
24 Ketepatan pemilihan jenis sumber belajar sudah
sesuai dengan tujuan/indikator pembelajaran
25 Tujuan/indikator pembelajaran dapat tercapai
dengan adanya pemanfaatan sumber belajar
26 Dalam proses pembelajaran Siswa merasa puas
dengan sumber belajar yang digunakan
27 Keterlibatan guru dalam pemanfaatan sumber
belajar dalam pembelajaran
B. Kuesioner Siswa
Identitas pengisi
Nama Siswa :
Kelas :
Jenis kelamin : ( ) Laki-Laki ( ) Perempuan
No Instrumen Penilaian
1 2 3 4
1 Setiap belajar saya memanfaatkan sumber belajar
berupa pesan atau informasi
2 Setiap proses pembelajaran saya dituntut
memanfaatkan pesan atau informasi secara
maksimal
3 Setiap proses pembelajaran saya dituntut
memanfaatkan sumber belajar orang atau
narasumber
4 Setiap belajar saya memanfaatkan sumber belajar
berupa bahan (buku, majalah, modul, film, video,
kaset audio)
5 Setiap proses pembelajaran saya dituntut
memanfaatkan sumber belajar berupa bahan (buku,
majalah, modul, film, video, kaset audio)
6 Setiap belajar saya memanfaatkan sumber belajar
berupa alat (proyektor slide,(OHP), monitor
televisi, monitor computer, kaset recorder, kaset
radio)
7 Setiap proses pembelajaran saya dituntut
memanfaatkan sumber belajar berupa alat
(proyektor slide,(OHP), monitor televisi, monitor
computer, kaset recorder, kaset radio)
8 Setiap belajar saya memanfaatkan sumber belajar
berupa metode (diskusi, ceramah, pemecahan
masalah, Tanya jawab)
9 Setiap proses pembelajaran saya dituntut
memanfaatkan sumber belajar berupa metode
(diskusi, ceramah, pemecahan masalah, Tanya
jawab)
10 Setiap belajar saya memanfaatkan sumber belajar
berupa lingkungan (ruangan kelas, studio, aula)
11 Setiap proses pembelajaran saya dituntut
memanfaatkan sumber belajar berupa lingkungan
(ruangan kelas, studio, aula)
12 Setiap mengajar guru menganalisis kebutuhan
untuk mengkaji sumber belajar yang akan
digunakan
13 Setiap mengajar guru merancang sendiri sumber
belajar yang digunakan
14 Diawal proses pembelajaran saya diberi piranti
sumber belajar oleh guru yang berisi materi
pelajaran yang akan disajikan baik dalam bentuk
disket, CD interktif atau member tugas untuk
kelapangan.
15 Didalam proses pembelajaran saya melakukan
kegiatan belajar melalui sumber belajar yang
digunakan..)
16 Diakhir proses pembelajaran, saya diberi
kesempatan oleh guru untuk mengkaji dan
menelaah mata pelajaran yang baru disajikan
melalui sumber belajar.
17 Lingkungan sekolah, baik yang ada di dalam
maupun diluar sekolah dapat saya jadikan sebagai
sumber belajar
18 Sumber belajar yang saya gunakan mampu
meningkatkan kemampuan
19 Isi dari sumber belajar sudah memenuhi syarat
dalam menjelaskan materi pelajaran
20 Sumber belajar yang saya gunakan mampu menarik
perhatian
21 Sumber belajar yang saya gunakan mampu
menjelaskan materi secara detail
22 Sumber belajar yang saya gunakan telah memuat
seluruh informasi yang disampaiakan
23 Saya dapat memanfaatkan sumber belajar secara
efektif
24 Ketepatan pemilihan jenis sumber belajar sudah
sesuai dengan tujuan/indikator pembelajaran
25 Tujuan/indikator pembelajaran dapat tercapai
dengan adanya pemanfaatan sumber belajar
26 Dalam proses pembelajaran Saya merasa puas
dengan sumber belajar yang digunakan
27 Keterlibatan Siswa dalam pemanfaatan sumber
belajar dalam pembelajaran
LAMPIRAN 2
Tabel Hasil Analisis Data Perhitungan Validitas, Varian Butir Soal, Varian Total Soal, dan Reliabilitas Soal Uji coba Instrumen
No.
Kode
Item Soal Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 R-1 1 3 1 1 2 1 3 1 3 1 2 2 1 1 1 2 3 1 1 2 2 1 2 1 2 1 3
45
2 R-2 2 3 1 3 3 2 3 1 2 1 3 2 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 1 3 2
60
3 R-3 3 3 2 1 1 2 2 2 3 3 2 3 4 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 2 2 1 2 57
4 R-4 1 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2
66
5 R-5 2 3 1 1 2 3 3 3 3 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 3
54
6 R-6 2 1 3 2 1 3 2 2 2 1 1 2 2 1 2 3 1 1 2 1 1 2 3 2 1 1 3
48
7 R-7 3 2 1 1 2 3 3 2 1 1 2 4 3 3 4 2 1 2 1 1 2 1 3 3 1 2 1
55
8 R-8 2 3 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 1 1 2 3 1 1 2 1 2 2 3 2 2 2 3 54
9 R-9 2 3 3 1 2 4 4 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 3 2 2 3 2
60
10 R-10
1 3 3 1 2 3 3 2 3 1 1 2 2 3 3 2 2 1 2 2 1 2 3 2 2 3 2
57
11 R-11
2 3 3 2 3 4 4 1 4 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 1 2 2 3 3 2 3 2
67
1
2 R-12
3 4 3 2 2 2 4 1 4 1 1 3 4 1 2 3 3 1 3 1 3 2 3 4 1 1 2
64
1
3 R-13
3 4 3 2 2 4 4 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3
73
14 R-14
3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2
67
15 R-15
1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 3 3 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1
42
1
6 R-16
3 2 2 2 1 2 3 1 3 1 1 1 2 1 3 1 2 1 3 1 1 1 3 2 1 1 1
46
1
7 R-17
3 4 2 1 1 4 4 2 2 4 3 3 3 3 3 2 3 1 1 2 1 2 3 1 1 2 2
63
18 R-18
2 4 2 1 1 3 3 2 2 1 1 1 2 3 3 2 3 1 2 1 1 1 3 1 1 3 2
52
19 R-19
3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 3 3 3 4 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2
64
2
0 R-20
3 4 3 4 4 3 3 2 3 2 2 2 1 1 1 3 3 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2
58
2
1 R-21
3 3 1 1 3 3 1 1 1 1 1 2 3 2 3 3 3 2 1 1 1 1 3 2 2 2 1
51
2 R-22 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 1 3 2 2 3 2 1 2 2
69
2
23 R-23
3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
65
2
4 R-24
3 3 2 3 3 2 2 4 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3
72
25 R-25
3 2 2 1 1 3 3 1 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 3 2 1 3 2
53
26 R-26
2 3 1 2 3 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 3 2 3 1 2 2 1 1 3 1 2 1
52
27 R-27
2 2 1 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 3 3 1 3 2
54
2
8 R-28
3 2 1 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 3 2 1 3 2
55
29 R-29
3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2
63
30 R-30
3 4 3 2 3 4 4 2 2 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2
74
31 R-31
1 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
62
3
2 R-32
1 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2
64
33 R-33
3 3 1 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 2
68
34 R-34
2 3 2 1 1 3 3 2 3 1 2 2 1 3 3 2 3 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2
53
35 R-35
1 3 3 3 3 2 3 2 2 1 3 3 1 2 2 2 4 1 2 2 2 1 3 2 2 2 1
58
3
6 R-36
1 3 3 3 2 2 3 2 2 1 3 3 2 2 3 2 3 1 2 2 2 1 3 2 2 2 1
58
37 R-37
3 2 2 1 1 2 3 2 2 1 2 2 1 3 3 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2
48
38 R-38
2 3 2 1 2 3 3 2 3 1 2 2 1 3 3 2 3 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2
52
3
9 R-39
3 2 3 1 1 3 3 2 2 1 3 3 3 1 2 2 3 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2
55
4
0 R-40
1 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 4 1 2 2 2 1 3 2 2 2 1
62
41 R-41
3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 1 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3
69
42 R-42
2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 3 2
62
4
3 R-43
2 3 2 1 1 2 2 2 2 3 3 1 2 1 3 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2
49
4
4 R-44
2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 1
61
45 R-45
3 3 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 3 3 2 2 2 1
47
46 R-46
3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 3 3 1 3 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2
58
4
7 R-47
3 2 1 2 1 2 3 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 3 1 1 1 3 2 1 1 1
41
48 R-48
2 2 3 1 2 2 3 2 3 3 2 3 1 2 1 1 3 2 1 2 1 2 3 2 2 1 2
54
49 R-49
2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 4 2 2 1 2 3 1 2 3 2 2 3 3 2 3 1
63
50 R-50
1 2 3 1 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 1 3 3 1 2 2
55
5
1 R-51
2 2 2 2 2 3 3 1 1 1 1 2 3 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3
56
52 R-52
3 4 3 2 2 2 4 1 4 1 2 3 4 1 2 3 3 1 2 2 3 2 3 4 1 1 1
64
53 R-53
3 4 3 2 2 2 4 1 4 1 1 3 4 1 2 3 3 2 3 2 2 2 3 4 1 1 2
65
54 R-54
2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3
57
5
5 R-55
2 2 2 1 2 2 3 3 1 1 1 2 2 1 3 3 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2
48
56 R-56
2 3 2 1 2 3 3 1 1 1 1 3 1 2 3 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2
48
57 R-57
1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1
31
58 R-58
2 3 2 1 2 2 3 1 2 3 2 1 1 2 2 1 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2
57
5
9 R-59
2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 2 1 2 1 2 1 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1
52
60 R-60
2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2
61
61 R-61
2 2 2 2 2 3 3 1 1 1 1 2 3 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3
56
62 R-62
2 3 2 1 2 2 2 1 1 2 1 3 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2
47
6
3 R-63
2 3 2 1 1 2 2 1 2 1 1 3 2 1 2 3 2 1 2 3 1 2 2 1 2 1 3
49
64 R-64
3 4 3 2 2 2 4 1 4 1 1 3 4 1 2 3 3 2 2 2 3 2 3 4 1 1 1
64
65 R-65
2 3 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 3 2 2 1 2
51
66 R-66
2 3 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 3 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2
45
6
7 R-67
1 1 2 1 2 1 2 3 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1
37
68 R-68
2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 1 2 2 2 4 2 2 1 2
53
69 R-69
2 1 2 2 2 1 2 3 2 1 2 1 1 1 3 1 1 1 2 1 1 2 3 2 1 1 1
43
7
0 R-70
3 3 1 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 4
72
7 R-71 1 1 2 2 1 3 3 1 1 2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1
45
1
72 R-72
2 1 2 3 3 4 4 1 1 1 2 3 3 3 3 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2
55
7
3 R-73
1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1
38
74 R-74
3 2 4 4 4 4 3 1 1 1 2 3 2 1 2 2 3 2 4 3 2 2 3 2 2 3 1
66
75 R-75
2 1 2 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
38
76 R-76
1 1 3 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
44
7
7 R-77
1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 3 2 2 3 1 1 1 2 3 2 2 1 3 3 3 1
50
78 R-78
2 3 2 3 2 4 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3
71
79 R-79
1 2 2 2 2 4 4 2 2 1 3 3 2 1 2 1 4 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1
51
80 R-80
1 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 1 3 2 1 1 4 1 1 1 1
54
8
1 R-81
1 1 3 1 1 4 3 1 2 2 2 1 1 3 3 2 3 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2
53
82 R-82
2 1 2 2 1 4 4 1 1 3 3 1 2 2 1 1 3 1 1 2 1 1 3 1 1 1 3
49
83 R-83
4 3 3 1 1 4 2 3 3 2 2 2 4 4 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1
58
Va
lid
itas
179 215
177
145
164
220
236
151
181
141
160
181
167
166
190
171
198
130
161
150
146
143
222
182
135
161
155
4627
0,42 0.6 0.3 0.5 0.5 0.2 0.2 0.4 0.5 0.4 0.4 0.3 0.5
0.4
5
0.2
9
0.5
1
0.5
8
0.5
4
0.4
4 0.4
0.6
5 0.5 0.4 0.6 0.4 0.5 0.3
rtabel 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2
0.22
0.22
0.22
0.22
0.22
0.22
0.22 0.2
0.22 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2
Ket.
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Rel
iab
ilit
as
σ2
0.6 0.8 0.6 0.6 0.6 0.7 0.5 0.6 0.8 0.6 0.5 0.5 0.74
0.73
0.57
0.55
0.73
0.49
0.47 0.4 0.5 0.3 0.4 0.6 0.4 0.6 0.5
∑σi
2 15
ni 27
2t 82
r11 0,84
rtabel 0.2 Krite
ria
relia
bel
X
xyr
LAMPIRAN 4
Perhitungan Validitas Soal
NO KODE X Y X2 Y
2 XY
1 R-1 1 45 1 2025 45
2 R-2 2 60 4 3600 120
3 R-3 3 57 9 3249 171
4 R-4 1 66 1 4356 66
5 R-5 2 54 4 2916 108
6 R-6 2 48 4 2304 96
7 R-7 3 55 9 3025 165
8 R-8 2 54 4 2916 108
9 R-9 2 60 4 3600 120
10 R-10 1 57 1 3249 57
11 R-11 2 67 4 4489 134
12 R-12 3 64 9 4096 192
13 R-13 3 73 9 5329 219
14 R-14 3 67 9 4489 201
15 R-15 1 42 1 1764 42
16 R-16 3 46 9 2116 138
17 R-17 3 63 9 3969 189
18 R-18 2 52 4 2704 104
19 R-19 3 64 9 4096 192
20 R-20 3 58 9 3364 174
21 R-21 3 51 9 2601 153
22 R-22 4 69 16 4761 276
23 R-23 3 65 9 4225 195
24 R-24 3 72 9 5184 216
25 R-25 3 53 9 2809 159
26 R-26 2 52 4 2704 104
27 R-27 2 54 4 2916 108
28 R-28 3 55 9 3025 165
29 R-29 3 63 9 3969 189
30 R-30 3 74 9 5476 222
31 R-31 1 62 1 3844 62
32 R-32 1 64 1 4096 64
33 R-33 3 68 9 4624 204
34 R-34 2 53 4 2809 106
35 R-35 1 58 1 3364 58
36 R-36 1 58 1 3364 58
37 R-37 3 48 9 2304 144
38 R-38 2 52 4 2704 104
39 R-39 3 55 9 3025 165
40 R-40 1 62 1 3844 62
41 R-41 3 69 9 4761 207
42 R-42 2 62 4 3844 124
43 R-43 2 49 4 2401 98
44 R-44 2 61 4 3721 122
45 R-45 3 47 9 2209 141
46 R-46 3 58 9 3364 174
47 R-47 3 41 9 1681 123
48 R-48 2 54 4 2916 108
49 R-49 2 63 4 3969 126
50 R-50 1 55 1 3025 55
51 R-51 2 56 4 3136 112
52 R-52 3 64 9 4096 192
53 R-53 3 65 9 4225 195
54 R-54 2 57 4 3249 114
55 R-55 2 48 4 2304 96
56 R-56 2 48 4 2304 96
57 R-57 1 31 1 961 31
58 R-58 2 57 4 3249 114
59 R-59 2 52 4 2704 104
60 R-60 2 61 4 3721 122
61 R-61 2 56 4 3136 112
62 R-62 2 47 4 2209 94
63 R-63 2 49 4 2401 98
64 R-64 3 64 9 4096 192
65 R-65 2 51 4 2601 102
66 R-66 2 45 4 2025 90
67 R-67 1 37 1 1369 37
68 R-68 2 53 4 2809 106
69 R-69 2 43 4 1849 86
70 R-70 3 72 9 5184 216
71 R-71 1 45 1 2025 45
72 R-72 2 55 4 3025 110
73 R-73 1 38 1 1444 38
74 R-74 3 66 9 4356 198
75 R-75 2 38 4 1444 76
76 R-76 1 44 1 1936 44
77 R-77 1 50 1 2500 50
78 R-78 2 71 4 5041 142
79 R-79 1 51 1 2601 51
80 R-80 1 54 1 2916 54
81 R-81 1 53 1 2809 53
82 R-82 2 49 4 2401 98
83 R-83 4 58 16 3364 232
JUMLAH 179 4627 439 264685 10233
𝑟𝑥𝑦 =N XY − ( X)( Y)
{N X2 − ( 𝑋2)} {N Y2 − ( 𝑌2)}
Butir soal valid jika rXY > r tabel
Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain
dihitung dengan cara yang sama.
𝑟𝑥𝑦 =83 10233 − 179 (4627)
83 439 − 179 2 83 264685 − 4627 2
𝑟𝑥𝑦 = 0,425
Pada alfa= 5% dengan n = 83, diperoleh r tabel = 0,220
Karena rXY > r tabel, maka item no 1 valid
LAMPIRAN 5
A. Hasil perhitungan varian butir
σt2 =
Y2− Y ²
N
N
= 264685−
4627 ²
83
83
= 264685−
21409129
83
83
= 264685− 257941,31
83
= 6743,69
83
σt2= 82,2401
B. Hasil perhitungan varian total
σb2 =
X2− X ²
N
N
= 439−
179 ²
83
83
= 439−
32041
83
83
= 15,45
LAMPIRAN 6
Perhitungan Reliabilitas Item
Hasil perhitungan reliabilitas Item:
𝑟11= 𝑘
𝑘−1 1 −
𝜎𝑏2
𝜎12
𝑟11= 27
27−1 1 −
15,451
82,24
= 1,03 0,812
𝑟11= 0,843
Pada alfa = 5% dengan n = 83, diperoleh r tabel = 0,220
Karena rXY > r tabel, Variabel tersebut reliabel
LAMPIRAN 7
A. Analisis Sumber Belajar Pesan
1 2 Skore Kriteria
1 1 3 50 CB
2 2 3 63 CB
3 3 3 75 B
4 1 3 50 CB
5 2 3 63 CB
6 2 1 38 KB
7 3 2 63 CB
8 2 3 63 CB
9 2 3 63 CB
10 1 3 50 CB
11 2 3 63 CB
12 3 4 88 B
13 3 4 88 B
14 3 3 75 B
15 1 1 25 KB
16 3 2 63 CB
17 3 4 88 B
18 2 4 75 B
19 3 3 75 B
20 3 4 88 B
21 3 3 75 B
22 4 3 88 B
23 3 3 75 B
24 3 3 75 B
25 3 2 63 CB
26 2 3 63 CB
27 2 2 50 CB
28 3 2 63 CB
29 3 3 75 B
30 3 4 88 B
31 1 3 50 CB
32 1 3 50 CB
33 3 3 75 B
34 2 3 63 CB
35 1 3 50 CB
36 1 3 50 CB
37 3 2 63 CB
38 2 3 63 CB
39 3 2 63 CB
40 1 3 50 CB
41 3 3 75 B
42 2 3 63 CB
43 2 3 63 CB
44 2 3 63 CB
45 3 3 75 B
46 3 3 75 B
47 3 2 63 CB
48 2 2 50 CB
49 2 3 63 CB
50 1 2 38 KB
51 2 2 50 CB
52 3 4 88 B
53 3 4 88 B
54 2 2 50 CB
55 2 2 50 CB
56 2 3 63 CB
57 1 2 38 KB
58 2 3 63 CB
59 2 2 50 CB
60 2 3 63 CB
61 2 2 50 CB
62 2 3 63 CB
63 2 3 63 CB
64 3 4 88 B
65 2 3 63 CB
66 2 3 63 CB
67 1 1 25 KB
68 2 3 63 CB
69 2 1 38 KB
70 3 3 75 B
71 1 1 25 KB
72 2 1 38 KB
73 1 1 25 KB
74 3 2 63 CB
75 2 1 38 KB
76 1 1 25 KB
77 1 1 25 KB
78 2 3 63 CB
79 1 2 38 KB
80 1 2 38 KB
81 1 1 25 KB
82 2 1 38 KB
83 4 3 88 B
179 215 59 CB
Pemanfaatan sumber belajar pesan cukup baik
B. Analisis Sumber Belajar Manusia
3 Skore Kriteria
1 1 25 KB
2 1 25 KB
3 2 50 CB
4 2 50 CB
5 1 25 KB
6 3 75 B
7 1 25 KB
8 2 50 CB
9 3 75 B
10 3 75 B
11 3 75 B
12 3 75 B
13 3 75 B
14 2 50 CB
15 1 25 KB
16 2 50 CB
17 2 50 CB
18 2 50 CB
19 2 50 CB
20 3 75 B
21 1 25 KB
22 3 75 B
23 1 25 KB
24 2 50 CB
25 2 50 CB
26 1 25 KB
27 1 25 KB
28 1 25 KB
29 2 50 CB
30 3 75 B
31 3 75 B
32 3 75 B
33 1 25 KB
34 2 50 CB
35 3 75 B
36 3 75 B
37 2 50 CB
38 2 50 CB
39 3 75 B
40 3 75 B
41 2 50 CB
42 3 75 B
43 2 50 CB
44 1 25 KB
45 2 50 CB
46 3 75 B
47 1 25 KB
48 3 75 B
49 3 75 B
50 3 75 B
51 2 50 CB
52 3 75 B
53 3 75 B
54 2 50 CB
55 2 50 CB
56 2 50 CB
57 1 25 KB
58 2 50 CB
59 2 50 CB
60 2 50 CB
61 2 50 CB
62 2 50 CB
63 2 50 CB
64 3 75 B
65 2 50 CB
66 2 50 CB
67 2 50 CB
68 2 50 CB
69 2 50 CB
70 1 25 KB
71 2 50 CB
72 2 50 CB
73 1 25 KB
74 4 100 B
75 2 50 CB
76 3 75 B
77 1 25 KB
78 2 50 CB
79 2 50 CB
80 2 50 CB
81 3 75 B
82 2 50 CB
83 3 75 B
177 53 CB
Pemanfaatan sumber belajar manusia Cukup baik
C. Analisis Sumber Belajar Bahan
4 5 Skore Kriteria
1 1 2 38 KB
2 3 3 75 B
3 1 1 25 KB
4 2 2 50 CB
5 1 2 38 KB
6 2 1 38 KB
7 1 2 38 KB
8 1 2 38 KB
9 1 2 38 KB
10 1 2 38 KB
11 2 3 63 CB
12 2 2 50 CB
13 2 2 50 CB
14 3 3 75 B
15 2 2 50 CB
16 2 1 38 KB
17 1 1 25 KB
18 1 1 25 KB
19 2 2 50 CB
20 4 4 100 B
21 1 3 50 CB
22 2 2 50 CB
23 2 2 50 CB
24 3 3 75 B
25 1 1 25 KB
26 2 3 63 CB
27 2 2 50 CB
28 2 2 50 CB
29 2 2 50 CB
30 2 3 63 CB
31 2 2 50 CB
32 2 2 50 CB
33 2 3 63 CB
34 1 1 25 KB
35 3 3 75 B
36 3 2 63 CB
37 1 1 25 KB
38 1 2 38 KB
39 1 1 25 KB
40 2 3 63 CB
41 3 3 75 B
42 2 3 63 CB
43 1 1 25 KB
44 2 2 50 CB
45 1 1 25 KB
46 3 3 75 B
47 2 1 38 KB
48 1 2 38 KB
49 2 3 63 CB
50 1 2 38 KB
51 2 2 50 CB
52 2 2 50 CB
53 2 2 50 CB
54 2 2 50 CB
55 1 2 38 KB
56 1 2 38 KB
57 1 1 25 KB
58 1 2 38 KB
59 2 3 63 CB
60 2 2 50 CB
61 2 2 50 CB
62 1 2 38 KB
63 1 1 25 KB
64 2 2 50 CB
65 1 2 38 KB
66 1 1 25 KB
67 1 2 38 KB
68 2 2 50 CB
69 2 2 50 CB
70 2 3 63 CB
71 2 1 38 KB
72 3 3 75 B
73 1 1 25 KB
74 4 4 100 B
75 1 1 25 KB
76 1 1 25 KB
77 1 1 25 KB
78 3 2 63 CB
79 2 2 50 CB
80 2 2 50 CB
81 1 1 25 KB
82 2 1 38 KB
83 1 1 25 KB
145 164 47 KB
Pemanfaatan sumber belajar bahan kurang baik
D.Analisis Sumber Belajar Alat
6 7 Skore Kriteria
1 1 3 50 CB
2 2 3 63 CB
3 2 2 50 CB
4 3 3 75 B
5 3 3 75 B
6 3 2 63 CB
7 3 3 75 B
8 2 3 63 CB
9 4 4 100 B
10 3 3 75 B
11 4 4 100 B
12 2 4 75 B
13 4 4 100 B
14 3 2 63 CB
15 1 2 38 KB
16 2 3 63 CB
17 4 4 100 B
18 3 3 75 B
19 3 3 75 B
20 3 3 75 B
21 3 1 50 CB
22 3 3 75 B
23 3 3 75 B
24 2 2 50 CB
25 3 3 75 B
26 2 2 50 CB
27 3 3 75 B
28 3 3 75 B
29 3 3 75 B
30 4 4 100 B
31 2 3 63 CB
32 2 3 63 CB
33 2 3 63 CB
34 3 3 75 B
35 2 3 63 CB
36 2 3 63 CB
37 2 3 63 CB
38 3 3 75 B
39 3 3 75 B
40 2 3 63 CB
41 2 2 50 CB
42 3 2 63 CB
43 2 2 50 CB
44 2 2 50 CB
45 2 2 50 CB
46 2 2 50 CB
47 2 3 63 CB
48 2 3 63 CB
49 3 2 63 CB
50 2 3 63 CB
51 3 3 75 B
52 2 4 75 B
53 2 4 75 B
54 3 3 75 B
55 2 3 63 CB
56 3 3 75 B
57 1 1 25 KB
58 2 3 63 CB
59 2 2 50 CB
60 2 2 50 CB
61 3 3 75 B
62 2 2 50 CB
63 2 2 50 CB
64 2 4 75 B
65 2 2 50 CB
66 2 2 50 CB
67 1 2 38 KB
68 2 2 50 CB
69 1 2 38 KB
70 2 3 63 CB
71 3 3 75 B
72 4 4 100 B
73 4 4 100 B
74 4 3 88 B
75 3 3 75 B
76 4 4 100 B
77 4 4 100 B
78 2 2 50 CB
79 4 4 100 B
80 3 3 75 B
81 3 3 75 B
82 4 4 100 B
83 2 2 50 CB
214 236 68 CB
Pemanfaatan sumber belajar alat cukup baik
E.Analisis Sumber Belajar Metode
8 9 Skore Kriteria
1 1 3 50 CB
2 1 2 38 KB
3 2 3 63 CB
4 3 2 63 CB
5 3 3 75 B
6 2 2 50 CB
7 2 1 38 KB
8 2 3 63 CB
9 2 3 63 CB
10 2 3 63 CB
11 1 4 63 CB
12 1 4 63 CB
13 3 2 63 CB
14 2 3 63 CB
15 1 2 38 KB
16 1 3 50 CB
17 2 2 50 CB
18 2 2 50 CB
19 2 2 50 CB
20 2 3 63 CB
21 1 1 25 KB
22 3 3 75 B
23 3 3 75 B
24 4 3 88 B
25 1 3 50 CB
26 2 1 38 KB
27 3 3 75 B
28 3 3 75 B
29 2 2 50 CB
30 2 2 50 CB
31 2 3 63 CB
32 3 3 75 B
33 3 3 75 B
34 2 3 63 CB
35 2 2 50 CB
36 2 2 50 CB
37 2 2 50 CB
38 2 3 63 CB
39 2 2 50 CB
40 3 3 75 B
41 2 3 63 CB
42 2 2 50 CB
43 2 2 50 CB
44 3 2 63 CB
45 1 1 25 KB
46 2 2 50 CB
47 1 1 25 KB
48 2 3 63 CB
49 2 2 50 CB
50 2 2 50 CB
51 1 1 25 KB
52 1 4 63 CB
53 1 4 63 CB
54 2 2 50 CB
55 3 1 50 CB
56 1 1 25 KB
57 1 1 25 KB
58 1 2 38 KB
59 2 3 63 CB
60 1 2 38 KB
61 1 1 25 KB
62 1 1 25 KB
63 1 2 38 KB
64 1 4 63 CB
65 1 1 25 KB
66 1 1 25 KB
67 3 2 63 CB
68 1 2 38 KB
69 3 2 63 CB
70 3 3 75 B
71 1 1 25 KB
72 1 1 25 KB
73 1 1 25 KB
74 1 1 25 KB
75 1 1 25 KB
76 1 1 25 KB
77 1 1 25 KB
78 2 2 50 CB
79 2 2 50 CB
80 2 2 50 CB
81 1 2 38 KB
82 1 1 25 KB
83 3 3 75 B
151 181 50 CB
Pemanfaatan sumber belajar metode cukup baik
F.Analisis Sumber Belajar Lingkungan
10 11 Skore Kriteria
1 1 2 38 KB
2 1 3 50 CB
3 3 2 63 CB
4 2 2 50 CB
5 2 2 50 CB
6 1 1 25 KB
7 1 2 38 KB
8 2 2 50 CB
9 2 2 50 CB
10 1 1 25 KB
11 2 2 50 CB
12 1 1 25 KB
13 2 3 63 CB
14 3 3 75 B
15 1 3 50 CB
16 1 1 25 KB
17 4 3 88 B
18 1 1 25 KB
19 2 2 50 CB
20 2 2 50 CB
21 1 1 25 KB
22 2 3 63 CB
23 3 3 75 B
24 2 2 50 CB
25 2 3 63 CB
26 2 1 38 KB
27 2 2 50 CB
28 2 2 50 CB
29 2 2 50 CB
30 3 3 75 B
31 2 2 50 CB
32 2 2 50 CB
33 2 2 50 CB
34 1 2 38 KB
35 1 3 50 CB
36 1 3 50 CB
37 1 2 38 KB
38 1 2 38 KB
39 1 3 50 CB
40 2 2 50 CB
41 2 1 38 KB
42 2 2 50 CB
43 3 3 75 B
44 2 2 50 CB
45 1 1 25 KB
46 2 2 50 CB
47 1 1 25 KB
48 3 2 63 CB
49 3 2 63 CB
50 3 3 75 B
51 1 1 25 KB
52 1 2 38 KB
53 1 1 25 KB
54 1 1 25 KB
55 1 1 25 KB
56 1 1 25 KB
57 1 1 25 KB
58 3 2 63 CB
59 1 2 38 KB
60 3 3 75 B
61 1 1 25 KB
62 2 1 38 KB
63 1 1 25 KB
64 1 1 25 KB
65 2 2 50 CB
66 1 2 38 KB
67 1 2 38 KB
68 2 2 50 CB
69 1 2 38 KB
70 2 2 50 CB
71 2 2 50 CB
72 1 2 38 KB
73 1 1 25 KB
74 1 2 38 KB
75 1 1 25 KB
76 1 1 25 KB
77 1 1 25 KB
78 3 3 75 B
79 1 3 50 CB
80 2 2 50 CB
81 2 2 50 CB
82 3 3 75 B
83 2 2 50 CB
141 160 45 KB
Pemanfaatan sumber belajar lingkungan kurang baik.
Analisis Secara umum:
1 Pesan 18% 59
2 Manusia 17% 53
3 Bahan 14% 47
4 Alat 21% 68
5 Metode 16% 50
6 Lingkungan 14% 45
100% 322
G. Upaya guru memaksimalkan sumber belajar
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Skore Kriteria
1 2 1 1 1 2 3 1 1 2 2 1 2 40 KB
2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 56 CB
3 3 4 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 54 CB
4 3 2 3 4 3 2 2 2 2 2 3 3 65 CB
5 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 40 KB
6 2 2 1 2 3 1 1 2 1 1 2 3 44 KB
7 4 3 3 4 2 1 2 1 1 2 1 3 56 CB
8 2 1 1 2 3 1 1 2 1 2 2 3 44 KB
9 2 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 3 48 KB
10 2 2 3 3 2 2 1 2 2 1 2 3 52 CB
11 2 2 3 2 3 2 3 2 1 2 2 3 56 CB
12 3 4 1 2 3 3 1 3 1 3 2 3 60 CB
13 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 63 CB
14 2 2 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 60 CB
15 3 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 42 KB
16 1 2 1 3 1 2 1 3 1 1 1 3 42 KB
17 3 3 3 3 2 3 1 1 2 1 2 3 56 CB
18 1 2 3 3 2 3 1 2 1 1 1 3 48 KB
19 1 2 3 3 3 4 2 3 2 2 2 3 63 CB
20 2 1 1 1 3 3 1 1 1 1 2 2 40 KB
21 2 3 2 3 3 3 2 1 1 1 1 3 52 CB
22 3 2 3 3 2 4 3 1 3 2 2 3 65 CB
23 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 58 CB
24 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 67 CB
25 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 3 44 KB
26 3 2 2 2 3 2 3 1 2 2 1 1 50 CB
27 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 3 42 KB
28 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 3 44 KB
29 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 58 CB
30 2 2 3 3 3 4 2 3 2 2 2 3 65 CB
31 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 60 CB
32 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 63 CB
33 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 4 63 CB
34 2 1 3 3 2 3 1 2 2 1 1 2 48 KB
35 3 1 2 2 2 4 1 2 2 2 1 3 52 CB
36 3 2 2 3 2 3 1 2 2 2 1 3 54 CB
37 2 1 3 3 2 2 1 1 1 1 1 2 42 KB
38 2 1 3 3 2 3 1 1 1 1 1 2 44 KB
39 3 3 1 2 2 3 2 2 2 1 2 2 52 CB
40 3 2 3 3 2 4 1 2 2 2 1 3 58 CB
41 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 67 CB
42 2 3 3 1 2 2 1 2 3 2 2 3 54 CB
43 1 2 1 3 1 2 1 2 2 1 1 2 40 KB
44 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 60 CB
45 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 3 3 46 KB
46 1 1 3 3 1 3 1 2 2 2 2 3 50 CB
47 2 1 1 2 1 1 1 3 1 1 1 3 38 KB
48 3 1 2 1 1 3 2 1 2 1 2 3 46 KB
49 4 2 2 1 2 3 1 2 3 2 2 3 56 CB
50 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 1 3 48 KB
51 2 3 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 54 CB
52 3 4 1 2 3 3 1 2 2 3 2 3 60 CB
53 3 4 1 2 3 3 2 3 2 2 2 3 63 CB
54 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 52 CB
55 2 2 1 3 3 2 1 2 2 1 1 2 46 KB
56 3 1 2 3 2 1 1 2 2 1 1 2 44 KB
57 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 29 KB
58 1 1 2 2 1 2 3 2 3 3 2 2 50 CB
59 1 2 1 2 1 3 2 2 2 2 1 3 46 KB
60 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 56 CB
61 2 3 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 54 CB
62 3 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 44 KB
63 3 2 1 2 3 2 1 2 3 1 2 2 50 CB
64 3 4 1 2 3 3 2 2 2 3 2 3 63 CB
65 2 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 3 50 CB
66 2 2 1 1 3 2 1 2 2 1 2 2 44 KB
67 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 29 KB
68 2 2 1 3 2 2 1 1 2 2 2 4 50 CB
69 1 1 1 3 1 1 1 2 1 1 2 3 38 KB
70 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 4 67 CB
71 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 1 1 44 KB
72 3 3 3 3 1 2 2 1 1 1 1 2 48 KB
73 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 33 KB
74 3 2 1 2 2 3 2 4 3 2 2 3 60 CB
75 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 33 KB
76 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 44 KB
77 3 2 2 3 1 1 1 2 3 2 2 1 48 KB
78 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 67 CB
79 3 2 1 2 1 4 1 1 1 1 1 4 46 KB
80 3 2 2 2 2 3 1 3 2 1 1 4 54 CB
81 1 1 3 3 2 3 2 2 1 1 2 3 50 CB
82 1 2 2 1 1 3 1 1 2 1 1 3 40 KB
83 2 4 4 2 2 2 1 2 2 1 2 2 54 CB
181 167 166 190 171 198 130 161 150 146 146 222 51 CB
Upaya memaksimalkan sumber belajar cukup baik
H. Keefektifan pemanfaatan sumber belajar
24 25 26 27 Skore Kriteria
1 1 2 1 3 44 KB
2 3 1 3 2 56 CB
3 2 2 1 2 44 KB
4 3 2 3 2 63 CB
5 3 2 2 3 63 CB
6 2 1 1 3 44 KB
7 3 1 2 1 44 KB
8 2 2 2 3 56 CB
9 2 2 3 2 56 CB
10 2 2 3 2 56 CB
11 3 2 3 2 63 CB
12 4 1 1 2 50 CB
13 3 2 3 3 69 CB
14 2 2 2 2 50 CB
15 1 2 1 1 31 KB
16 2 1 1 1 31 KB
17 1 1 2 2 38 KB
18 1 1 3 2 44 KB
19 2 2 2 2 50 CB
20 2 1 1 2 38 KB
21 2 2 2 1 44 KB
22 2 1 2 2 44 KB
23 2 2 2 2 50 CB
24 3 3 2 3 69 CB
25 2 1 3 2 50 CB
26 3 1 2 1 44 KB
27 3 1 3 2 56 CB
28 2 1 3 2 50 CB
29 2 2 3 2 56 CB
30 3 2 3 2 63 CB
31 2 2 2 2 50 CB
32 2 2 2 2 50 CB
33 3 3 3 2 69 CB
34 2 1 2 2 44 KB
35 2 2 2 1 44 KB
36 2 2 2 1 44 KB
37 2 1 2 2 44 KB
38 2 1 2 2 44 KB
39 1 1 2 2 38 KB
40 2 2 2 1 44 KB
41 3 3 2 3 69 CB
42 3 2 3 2 63 CB
43 2 1 2 2 44 KB
44 3 2 3 1 56 CB
45 2 2 2 1 44 KB
46 2 1 2 2 44 KB
47 2 1 1 1 31 KB
48 2 2 1 2 44 KB
49 3 2 3 1 56 CB
50 3 1 2 2 50 CB
51 3 2 2 3 63 CB
52 4 1 1 1 44 KB
53 4 1 1 2 50 CB
54 3 2 2 3 63 CB
55 2 1 1 2 38 KB
56 1 2 2 2 44 KB
57 2 1 1 1 31 KB
58 3 2 3 2 63 CB
59 2 2 2 1 44 KB
60 3 3 2 2 63 CB
61 3 2 2 3 63 CB
62 2 1 2 2 44 KB
63 1 2 1 3 44 KB
64 4 1 1 1 44 KB
65 2 2 1 2 44 KB
66 1 2 1 2 38 KB
67 2 1 1 1 31 KB
68 2 2 1 2 44 KB
69 2 1 1 1 31 KB
70 3 3 3 4 81 B
71 1 1 2 1 31 KB
72 2 2 2 2 50 CB
73 1 1 2 1 31 KB
74 2 2 3 1 50 CB
75 1 1 1 2 31 KB
76 1 1 1 1 25 KB
77 3 3 3 1 63 CB
78 3 2 3 3 69 CB
79 1 1 1 1 25 KB
80 1 1 1 1 25 KB
81 2 2 2 2 50 CB
82 1 1 1 3 38 KB
83 1 1 1 1 25 KB
182 135 161 155 48 KB
Keefektifan pemanfaatan sumber belajar kurang baik
LAMPIRAN 8
A. Daftar nama Guru di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal
No Nama Mata Pelajaran
1 Suroto S.Pd Matematika
2 Dirman Rehamaji S.Pd Matematika
3 Akhmad Junaidi S.Pd Matematika
4 Sukardi S.Pd Matematika
5 Ratnoto A.Md Bahasa Ingris
6 Dyah Djipaningrum S.Pd Bahasa Inggris
7 Candra Mulyastuti S.Pd Bahasa Inggris
8 Karyono S.Pd Bahasa Indonesia
9 Estetika S.Pd Bahasa Indonesia
10 Drs. Moh. Taufik Hidayat S.Pd Bahasa Indonesia
11 Suhartono A.Md Ilmu Pengetahuan Alam
12 Woro Murtiani A.Md Ilmu Pengetahuan Alam
13 Danuri Gendut S.Pd Ilmu Pengetahuan Alam
14 Dwi Nurhadiyanto S.Pd Ilmu Pengetahuan Sosial
15 Siti Qomariyah S.Pd Ilmu Pengetahuan Sosial
16 Dewi Retnowati S.Sos Ilmu Pengetahuan Sosial
17 Drs. Maskuri Agama
18 Khusnul Khotimah S.Ag Agama
19 Maufur S.Ag Agama
20 Drs. Imam Azizi Kewarganegaraan
21 Eko Saputro S.Pd Kewarganegaraan
22 Pranoto S.Pd Kewarganegaraan
23 Rozaki S.Pd Penjaskes
24 Subhan Malik Prayitno S.Pd Penjaskes
25 Ahmad Zaini S.Pd Penjaskes
26 Bariroh NIngsih S.Pd Tata Busana
27 Awalina Puspitasari S.Pd Tata Busana
28 Meri Setyaningsih S.Pd Tata Busana
29 Nur Wahyu N.W. S.Pd Seni
30 Wahyuni S.Pd Seni
31 Irin Suherdiani S.Pd Bahasa Jawa
32 Dra. Ngatiyah Bahasa Jawa
33 Husni Mubarok S.Kom TIK
34 Yulianti Ekasari S.Pd TIK
35 Mutakhidah S.Pd Bimbingan Konseling
36 Tunilah S.Pd Bimbingan Konseling
B. Daftar sampel Guru di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal
No Nama Guru Mata Pelajaran
1 Akhmad Junaidi S.Pd Matematika
2 Dyah Djipaningrum S.Pd Bahasa Inggris
3 Karyono S.Pd Bahasa Indonesia
4 Hartono S.Pd Ilmu Pengetahuan Alam
5 Dwi Nurhadiyanto S.Pd Ilmu Pengetahuan Sosial
6 Drs. Imam Azizi Kewarganegaraan
7 Rozaki S.Pd Penjaskes
8 Khusnul Khotimah S.Ag Agama
9 Sukri S.Pd Bimbingan Konseling
10 Husni Mubarok S.Kom TIK
11 Bariroh Ningsih S.Pd Tata Busana
12 Nur Wahyu N.W S.Pd Seni
13 Mutakhidah S.Pd Bahasa Jawa
Lampiran 9
Dokumentasi
Saat pengisian angket siswa-siswi kelas VIII
Pengisian angket beberapa Guru
Gedung SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal
Salah satu sumber belajar ( Laboratorium IPA & Lapangan Sekolah)
Sumber belajar laboratorium TIK & Perpustakaan