pemanfaatan limbah udang (penaeus sp) sebagai alternatif bahan pengolahan kerupuk untuk mengurangi...

10
PEMANFAATAN LIMBAH UD SP) SEBAGAI ALTERNA PENGOLAHAN KERUP MENGURANGI RESIKO P LINGKUNGAN Oleh : RAJIS 10041143 TEKNOLOGI HASIL DANG (PENAEUS ATIF BAHAN PUK UNTUK PENCEMARAN N 302 PERIKANAN

Upload: rajis-aditya

Post on 24-Dec-2015

59 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Pemanfaatan Limbah Udang (Penaeus Sp) Sebagai Alternatif Bahan Pengolahan Kerupuk Untuk Mengurangi Resiko Pencemaran Lingkungan

TRANSCRIPT

Page 1: Pemanfaatan Limbah Udang (Penaeus Sp) Sebagai Alternatif Bahan Pengolahan Kerupuk Untuk Mengurangi Resiko Pencemaran Lingkungan

PEMANFAATAN LIMBAH UDANG (PENAEUSSP) SEBAGAI ALTERNATIF BAHANPENGOLAHAN KERUPUK UNTUK

MENGURANGI RESIKO PENCEMARANLINGKUNGAN

Oleh :

RAJIS

1004114302

TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

PEMANFAATAN LIMBAH UDANG (PENAEUSSP) SEBAGAI ALTERNATIF BAHANPENGOLAHAN KERUPUK UNTUK

MENGURANGI RESIKO PENCEMARANLINGKUNGAN

Oleh :

RAJIS

1004114302

TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

Page 2: Pemanfaatan Limbah Udang (Penaeus Sp) Sebagai Alternatif Bahan Pengolahan Kerupuk Untuk Mengurangi Resiko Pencemaran Lingkungan

PENDAHULUANLimbah adalah sesuatu yang merupakan sisa dari suatuproses produksi. Limbah tersebut dianggap sebagai sesuatuyang tidak lagi memiliki nilai guna dan nilai ekonomis karenaitu limbah tersebut memerlukan penanganan yang baik danbenar. Bila tidak ditangani dengan benar maka akanmenyebabkan timbulnya pencemaran lingkungan.Pemanfaatan limbah udang yang dilakukan selama ini belumoptimal. Limbah udang sebenarnya dapat diolah menjadibeberapa produk olahan, seperti tepung udang, kerupukudang, silase udang, petis udang, terasi udang, kecap udang,dan pupuk organik (kompos).

Limbah adalah sesuatu yang merupakan sisa dari suatuproses produksi. Limbah tersebut dianggap sebagai sesuatuyang tidak lagi memiliki nilai guna dan nilai ekonomis karenaitu limbah tersebut memerlukan penanganan yang baik danbenar. Bila tidak ditangani dengan benar maka akanmenyebabkan timbulnya pencemaran lingkungan.Pemanfaatan limbah udang yang dilakukan selama ini belumoptimal. Limbah udang sebenarnya dapat diolah menjadibeberapa produk olahan, seperti tepung udang, kerupukudang, silase udang, petis udang, terasi udang, kecap udang,dan pupuk organik (kompos).

Limbah adalah sesuatu yang merupakan sisa dari suatuproses produksi. Limbah tersebut dianggap sebagai sesuatuyang tidak lagi memiliki nilai guna dan nilai ekonomis karenaitu limbah tersebut memerlukan penanganan yang baik danbenar. Bila tidak ditangani dengan benar maka akanmenyebabkan timbulnya pencemaran lingkungan.Pemanfaatan limbah udang yang dilakukan selama ini belumoptimal. Limbah udang sebenarnya dapat diolah menjadibeberapa produk olahan, seperti tepung udang, kerupukudang, silase udang, petis udang, terasi udang, kecap udang,dan pupuk organik (kompos).

Limbah adalah sesuatu yang merupakan sisa dari suatuproses produksi. Limbah tersebut dianggap sebagai sesuatuyang tidak lagi memiliki nilai guna dan nilai ekonomis karenaitu limbah tersebut memerlukan penanganan yang baik danbenar. Bila tidak ditangani dengan benar maka akanmenyebabkan timbulnya pencemaran lingkungan.Pemanfaatan limbah udang yang dilakukan selama ini belumoptimal. Limbah udang sebenarnya dapat diolah menjadibeberapa produk olahan, seperti tepung udang, kerupukudang, silase udang, petis udang, terasi udang, kecap udang,dan pupuk organik (kompos).

Page 3: Pemanfaatan Limbah Udang (Penaeus Sp) Sebagai Alternatif Bahan Pengolahan Kerupuk Untuk Mengurangi Resiko Pencemaran Lingkungan

Tujuan penelitian ini adalah untuk memanfaatkanlimbah udang sebagai bahan pengolahan kerupuk, danmengetahui komposisi gizi dari kerupuk limbah udangserta sejauh mana limbah udang menghasilkan produkyang bermutu memberi nilai ekonomis dari limbahtersebut.

Sedangkan kegunaan dari penelitian ini adalahuntuk diversifikasi jenis olahan kerupuk dan jugasebagai dasar pengembangan pengolahan kerupuklimbah udang sehingga dengan memanfaatkan limbahtersebut diharapkan dapat mencegah pencemaranlingkungan terutama bau (cemaran udara).

Tujuan penelitian ini adalah untuk memanfaatkanlimbah udang sebagai bahan pengolahan kerupuk, danmengetahui komposisi gizi dari kerupuk limbah udangserta sejauh mana limbah udang menghasilkan produkyang bermutu memberi nilai ekonomis dari limbahtersebut.

Sedangkan kegunaan dari penelitian ini adalahuntuk diversifikasi jenis olahan kerupuk dan jugasebagai dasar pengembangan pengolahan kerupuklimbah udang sehingga dengan memanfaatkan limbahtersebut diharapkan dapat mencegah pencemaranlingkungan terutama bau (cemaran udara).

Tujuan penelitian ini adalah untuk memanfaatkanlimbah udang sebagai bahan pengolahan kerupuk, danmengetahui komposisi gizi dari kerupuk limbah udangserta sejauh mana limbah udang menghasilkan produkyang bermutu memberi nilai ekonomis dari limbahtersebut.

Sedangkan kegunaan dari penelitian ini adalahuntuk diversifikasi jenis olahan kerupuk dan jugasebagai dasar pengembangan pengolahan kerupuklimbah udang sehingga dengan memanfaatkan limbahtersebut diharapkan dapat mencegah pencemaranlingkungan terutama bau (cemaran udara).

Tujuan penelitian ini adalah untuk memanfaatkanlimbah udang sebagai bahan pengolahan kerupuk, danmengetahui komposisi gizi dari kerupuk limbah udangserta sejauh mana limbah udang menghasilkan produkyang bermutu memberi nilai ekonomis dari limbahtersebut.

Sedangkan kegunaan dari penelitian ini adalahuntuk diversifikasi jenis olahan kerupuk dan jugasebagai dasar pengembangan pengolahan kerupuklimbah udang sehingga dengan memanfaatkan limbahtersebut diharapkan dapat mencegah pencemaranlingkungan terutama bau (cemaran udara).

Page 4: Pemanfaatan Limbah Udang (Penaeus Sp) Sebagai Alternatif Bahan Pengolahan Kerupuk Untuk Mengurangi Resiko Pencemaran Lingkungan

Bahan dan Alat Bahan dalam penelitian ini menggunakan limbah udang laut yangmasih segar (limbah kepala dan ekor udang).

Alat meliputi keranjang plastik, panci, kompor, timbangan, wajan,alat pemotong kerupuk, alat laboratorium dan peralatan tulis. Alatdalam pengujian sampel :

- Seperangkat alat analisis kadar air

- Seperangkat alat analisis kadar abu

- Seperangkat alat analisis kadar protein

- Seperangkat alat analisis kadar karbohidrat (dalam bentuk seratkasar)

Bahan dalam penelitian ini menggunakan limbah udang laut yangmasih segar (limbah kepala dan ekor udang).

Alat meliputi keranjang plastik, panci, kompor, timbangan, wajan,alat pemotong kerupuk, alat laboratorium dan peralatan tulis. Alatdalam pengujian sampel :

- Seperangkat alat analisis kadar air

- Seperangkat alat analisis kadar abu

- Seperangkat alat analisis kadar protein

- Seperangkat alat analisis kadar karbohidrat (dalam bentuk seratkasar)

Bahan dalam penelitian ini menggunakan limbah udang laut yangmasih segar (limbah kepala dan ekor udang).

Alat meliputi keranjang plastik, panci, kompor, timbangan, wajan,alat pemotong kerupuk, alat laboratorium dan peralatan tulis. Alatdalam pengujian sampel :

- Seperangkat alat analisis kadar air

- Seperangkat alat analisis kadar abu

- Seperangkat alat analisis kadar protein

- Seperangkat alat analisis kadar karbohidrat (dalam bentuk seratkasar)

Bahan dalam penelitian ini menggunakan limbah udang laut yangmasih segar (limbah kepala dan ekor udang).

Alat meliputi keranjang plastik, panci, kompor, timbangan, wajan,alat pemotong kerupuk, alat laboratorium dan peralatan tulis. Alatdalam pengujian sampel :

- Seperangkat alat analisis kadar air

- Seperangkat alat analisis kadar abu

- Seperangkat alat analisis kadar protein

- Seperangkat alat analisis kadar karbohidrat (dalam bentuk seratkasar)

Page 5: Pemanfaatan Limbah Udang (Penaeus Sp) Sebagai Alternatif Bahan Pengolahan Kerupuk Untuk Mengurangi Resiko Pencemaran Lingkungan

Prosedur Penelitian1. Limbah udang (Kepala dan ekor) dicuci dan dibersihkan dibuang bagian yang tidak diperlukan.Kemudian limbah udang dikukus dalam 2 liter air sampai menjadi konsentrat 50 cc limbah udangmasing-masing perlakuan.

2. Bumbu-bumbu yang digunakan seperti bawang putih, garam, gula, dan penyedap rasa dihaluskanmenjadi satu.

3. Konsentrat limbah udang ± 50 cc (dengan limbah udang 1,3,5 kg) bumbu yang telah dihaluskan,tepung tapioka dicampur menjadi satu dan diaduk-aduk sampai menjadi adonan yang homogen.

4. Adonan kerupuk kemudian dicetak dengan cara memasukkan adonan kedalam kantong plastik dandiberikan lobang kecil.

5. Setelah adonan dimasukkan kedalam kantong plastik, lalu direbus dalam air mendidih selama kuranglebih 2 jam,kemudian diangkat dari tempat perebusan kemudian didinginkan selama 24 jam.

6. Setelah cukup keras, adonan yang telah didinginkan dipotong tipis-tipis (kira-kira 2 mm) denganpisau tajam atau sesuai keinginan, dan untuk memudahkan pemotongan, pisau dilumuri dengan minyakgoreng.

7. Irisan adonan kerupuk/adonan yang telah dipotong dimasukkan kedalam “bidai” atau alatpenjemuran, disusun lalu dikeringkan dibawah panas matahari.

8. Setelah kerupuk kering selanjutnya dilakukan pengemasan atau kerupuk ingin dikonsumsi kerupukterlebih dahulu digoreng

1. Limbah udang (Kepala dan ekor) dicuci dan dibersihkan dibuang bagian yang tidak diperlukan.Kemudian limbah udang dikukus dalam 2 liter air sampai menjadi konsentrat 50 cc limbah udangmasing-masing perlakuan.

2. Bumbu-bumbu yang digunakan seperti bawang putih, garam, gula, dan penyedap rasa dihaluskanmenjadi satu.

3. Konsentrat limbah udang ± 50 cc (dengan limbah udang 1,3,5 kg) bumbu yang telah dihaluskan,tepung tapioka dicampur menjadi satu dan diaduk-aduk sampai menjadi adonan yang homogen.

4. Adonan kerupuk kemudian dicetak dengan cara memasukkan adonan kedalam kantong plastik dandiberikan lobang kecil.

5. Setelah adonan dimasukkan kedalam kantong plastik, lalu direbus dalam air mendidih selama kuranglebih 2 jam,kemudian diangkat dari tempat perebusan kemudian didinginkan selama 24 jam.

6. Setelah cukup keras, adonan yang telah didinginkan dipotong tipis-tipis (kira-kira 2 mm) denganpisau tajam atau sesuai keinginan, dan untuk memudahkan pemotongan, pisau dilumuri dengan minyakgoreng.

7. Irisan adonan kerupuk/adonan yang telah dipotong dimasukkan kedalam “bidai” atau alatpenjemuran, disusun lalu dikeringkan dibawah panas matahari.

8. Setelah kerupuk kering selanjutnya dilakukan pengemasan atau kerupuk ingin dikonsumsi kerupukterlebih dahulu digoreng

1. Limbah udang (Kepala dan ekor) dicuci dan dibersihkan dibuang bagian yang tidak diperlukan.Kemudian limbah udang dikukus dalam 2 liter air sampai menjadi konsentrat 50 cc limbah udangmasing-masing perlakuan.

2. Bumbu-bumbu yang digunakan seperti bawang putih, garam, gula, dan penyedap rasa dihaluskanmenjadi satu.

3. Konsentrat limbah udang ± 50 cc (dengan limbah udang 1,3,5 kg) bumbu yang telah dihaluskan,tepung tapioka dicampur menjadi satu dan diaduk-aduk sampai menjadi adonan yang homogen.

4. Adonan kerupuk kemudian dicetak dengan cara memasukkan adonan kedalam kantong plastik dandiberikan lobang kecil.

5. Setelah adonan dimasukkan kedalam kantong plastik, lalu direbus dalam air mendidih selama kuranglebih 2 jam,kemudian diangkat dari tempat perebusan kemudian didinginkan selama 24 jam.

6. Setelah cukup keras, adonan yang telah didinginkan dipotong tipis-tipis (kira-kira 2 mm) denganpisau tajam atau sesuai keinginan, dan untuk memudahkan pemotongan, pisau dilumuri dengan minyakgoreng.

7. Irisan adonan kerupuk/adonan yang telah dipotong dimasukkan kedalam “bidai” atau alatpenjemuran, disusun lalu dikeringkan dibawah panas matahari.

8. Setelah kerupuk kering selanjutnya dilakukan pengemasan atau kerupuk ingin dikonsumsi kerupukterlebih dahulu digoreng

1. Limbah udang (Kepala dan ekor) dicuci dan dibersihkan dibuang bagian yang tidak diperlukan.Kemudian limbah udang dikukus dalam 2 liter air sampai menjadi konsentrat 50 cc limbah udangmasing-masing perlakuan.

2. Bumbu-bumbu yang digunakan seperti bawang putih, garam, gula, dan penyedap rasa dihaluskanmenjadi satu.

3. Konsentrat limbah udang ± 50 cc (dengan limbah udang 1,3,5 kg) bumbu yang telah dihaluskan,tepung tapioka dicampur menjadi satu dan diaduk-aduk sampai menjadi adonan yang homogen.

4. Adonan kerupuk kemudian dicetak dengan cara memasukkan adonan kedalam kantong plastik dandiberikan lobang kecil.

5. Setelah adonan dimasukkan kedalam kantong plastik, lalu direbus dalam air mendidih selama kuranglebih 2 jam,kemudian diangkat dari tempat perebusan kemudian didinginkan selama 24 jam.

6. Setelah cukup keras, adonan yang telah didinginkan dipotong tipis-tipis (kira-kira 2 mm) denganpisau tajam atau sesuai keinginan, dan untuk memudahkan pemotongan, pisau dilumuri dengan minyakgoreng.

7. Irisan adonan kerupuk/adonan yang telah dipotong dimasukkan kedalam “bidai” atau alatpenjemuran, disusun lalu dikeringkan dibawah panas matahari.

8. Setelah kerupuk kering selanjutnya dilakukan pengemasan atau kerupuk ingin dikonsumsi kerupukterlebih dahulu digoreng

Page 6: Pemanfaatan Limbah Udang (Penaeus Sp) Sebagai Alternatif Bahan Pengolahan Kerupuk Untuk Mengurangi Resiko Pencemaran Lingkungan

Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan berdasarkan pola Rancangan Acak Lengkap(RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan masing-masingperlakuan dilakukan tiga kali ulangan yaitu:

Perlakuan A : Mengunakan Tepung : Daging Udang, 1 : 1(kontrol)

Perlakuan B : Penambahan 1 Kg Limbah Udang (Konsentrat 50cc : Tepung Tapioka 250 gr).

Perlakuan C : Penambahan 3 Kg Limbah Udang (Konsentrat 50cc : Tepung Tapioka 250 gr).

Perlakuan D : Penambahan 5 Kg Limbah Udang (Konsentrat 50cc : Tepung Tapioka 250 gr).

Penelitian ini dilakukan berdasarkan pola Rancangan Acak Lengkap(RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan masing-masingperlakuan dilakukan tiga kali ulangan yaitu:

Perlakuan A : Mengunakan Tepung : Daging Udang, 1 : 1(kontrol)

Perlakuan B : Penambahan 1 Kg Limbah Udang (Konsentrat 50cc : Tepung Tapioka 250 gr).

Perlakuan C : Penambahan 3 Kg Limbah Udang (Konsentrat 50cc : Tepung Tapioka 250 gr).

Perlakuan D : Penambahan 5 Kg Limbah Udang (Konsentrat 50cc : Tepung Tapioka 250 gr).

Penelitian ini dilakukan berdasarkan pola Rancangan Acak Lengkap(RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan masing-masingperlakuan dilakukan tiga kali ulangan yaitu:

Perlakuan A : Mengunakan Tepung : Daging Udang, 1 : 1(kontrol)

Perlakuan B : Penambahan 1 Kg Limbah Udang (Konsentrat 50cc : Tepung Tapioka 250 gr).

Perlakuan C : Penambahan 3 Kg Limbah Udang (Konsentrat 50cc : Tepung Tapioka 250 gr).

Perlakuan D : Penambahan 5 Kg Limbah Udang (Konsentrat 50cc : Tepung Tapioka 250 gr).

Penelitian ini dilakukan berdasarkan pola Rancangan Acak Lengkap(RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan masing-masingperlakuan dilakukan tiga kali ulangan yaitu:

Perlakuan A : Mengunakan Tepung : Daging Udang, 1 : 1(kontrol)

Perlakuan B : Penambahan 1 Kg Limbah Udang (Konsentrat 50cc : Tepung Tapioka 250 gr).

Perlakuan C : Penambahan 3 Kg Limbah Udang (Konsentrat 50cc : Tepung Tapioka 250 gr).

Perlakuan D : Penambahan 5 Kg Limbah Udang (Konsentrat 50cc : Tepung Tapioka 250 gr).

Page 7: Pemanfaatan Limbah Udang (Penaeus Sp) Sebagai Alternatif Bahan Pengolahan Kerupuk Untuk Mengurangi Resiko Pencemaran Lingkungan

HASIL DAN PEMBAHASANHasil olahan kerupuk limbah udang didapat dari 10 kg limbah dengantepung tapioka 250 gr didapat 100 gr kerupuk jadi, kalau kita inginmembuat 1000 gr kerupuk limbah udang maka kita memerlukan 100 kglimbah udang yang artinya limbah udang sudah dapat dimanfaatkansecara maksimal sehingga limbah yang tersisa sangat sedikit sekali ±20 kg/hari.

Dalam penelitian ini pengolahan kerupuk limbah udang dilakukandengan jumlah pemanfaatan limbah udang yang berbeda. Hasilpengamatan yang dilakukan terhadap kerupuk limbah udang terhadap ujikimia berupa uji kadar air, kadar protein, kadar abu dan kadar karbohidratserta uji fisik kemekaran dan uji organoleptik.

Hasil olahan kerupuk limbah udang didapat dari 10 kg limbah dengantepung tapioka 250 gr didapat 100 gr kerupuk jadi, kalau kita inginmembuat 1000 gr kerupuk limbah udang maka kita memerlukan 100 kglimbah udang yang artinya limbah udang sudah dapat dimanfaatkansecara maksimal sehingga limbah yang tersisa sangat sedikit sekali ±20 kg/hari.

Dalam penelitian ini pengolahan kerupuk limbah udang dilakukandengan jumlah pemanfaatan limbah udang yang berbeda. Hasilpengamatan yang dilakukan terhadap kerupuk limbah udang terhadap ujikimia berupa uji kadar air, kadar protein, kadar abu dan kadar karbohidratserta uji fisik kemekaran dan uji organoleptik.

HASIL DAN PEMBAHASANHasil olahan kerupuk limbah udang didapat dari 10 kg limbah dengantepung tapioka 250 gr didapat 100 gr kerupuk jadi, kalau kita inginmembuat 1000 gr kerupuk limbah udang maka kita memerlukan 100 kglimbah udang yang artinya limbah udang sudah dapat dimanfaatkansecara maksimal sehingga limbah yang tersisa sangat sedikit sekali ±20 kg/hari.

Dalam penelitian ini pengolahan kerupuk limbah udang dilakukandengan jumlah pemanfaatan limbah udang yang berbeda. Hasilpengamatan yang dilakukan terhadap kerupuk limbah udang terhadap ujikimia berupa uji kadar air, kadar protein, kadar abu dan kadar karbohidratserta uji fisik kemekaran dan uji organoleptik.

Hasil olahan kerupuk limbah udang didapat dari 10 kg limbah dengantepung tapioka 250 gr didapat 100 gr kerupuk jadi, kalau kita inginmembuat 1000 gr kerupuk limbah udang maka kita memerlukan 100 kglimbah udang yang artinya limbah udang sudah dapat dimanfaatkansecara maksimal sehingga limbah yang tersisa sangat sedikit sekali ±20 kg/hari.

Dalam penelitian ini pengolahan kerupuk limbah udang dilakukandengan jumlah pemanfaatan limbah udang yang berbeda. Hasilpengamatan yang dilakukan terhadap kerupuk limbah udang terhadap ujikimia berupa uji kadar air, kadar protein, kadar abu dan kadar karbohidratserta uji fisik kemekaran dan uji organoleptik.

Page 8: Pemanfaatan Limbah Udang (Penaeus Sp) Sebagai Alternatif Bahan Pengolahan Kerupuk Untuk Mengurangi Resiko Pencemaran Lingkungan

Gambar 1. Hasil uji fisk, kimia dan organoloeptik limbah udangGambar 1. Hasil uji fisk, kimia dan organoloeptik limbah udang

Page 9: Pemanfaatan Limbah Udang (Penaeus Sp) Sebagai Alternatif Bahan Pengolahan Kerupuk Untuk Mengurangi Resiko Pencemaran Lingkungan

KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan :

1. Pemanfaatan limbah udang sebagai bahan kerupuk menunjukan pengaruh yang nyataterhadap respon kadar air, kadar abu, kadar karbohidrat . Sedangkan Kadar Proteinmenunjukan bahwa pemanfaatan limbah udang tidak menunjukan pengaruh terhadapkerupuk yang dihasilkan, yang maksudnya bahwa kerupuk yang berasal dari limbah udangmemiliki nilai mutu yang tidak kalah tinggi nya dengan kerupuk yang berasal dari daging udang.

2. Kadar air, Kadar Abu, Kadar Protein dan Kadar Karbohidrat umumnya masih berada dalam SNI(Standard Nasional Indonesia).

3. Dilihat dari kandungan protein bahwa perlakuan D (Pemanfaatan 5 Kg limbah) memberikannilai tertinggi.

4. Secara keseluruhan hasil uji organoleptik menunjukan bahwa Perlakuan A (kontrol)mempunyai nilai tertinggi diikuti perlakuan B, C dan D dan semuanya masih disukaikonsumen.

5. Pemanfaatan limbah udang ini memberikan dampak positif baik bagi lingkungan maupununtuk nilai ekonomi masyarakat, disamping karena mutu yang dimiliki masih cukup baik jugamemberikan nilai positif bagi nilai estetika disekitar perusahaan udang yang tidakmemanfaatkan limbah udangnya.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan :

1. Pemanfaatan limbah udang sebagai bahan kerupuk menunjukan pengaruh yang nyataterhadap respon kadar air, kadar abu, kadar karbohidrat . Sedangkan Kadar Proteinmenunjukan bahwa pemanfaatan limbah udang tidak menunjukan pengaruh terhadapkerupuk yang dihasilkan, yang maksudnya bahwa kerupuk yang berasal dari limbah udangmemiliki nilai mutu yang tidak kalah tinggi nya dengan kerupuk yang berasal dari daging udang.

2. Kadar air, Kadar Abu, Kadar Protein dan Kadar Karbohidrat umumnya masih berada dalam SNI(Standard Nasional Indonesia).

3. Dilihat dari kandungan protein bahwa perlakuan D (Pemanfaatan 5 Kg limbah) memberikannilai tertinggi.

4. Secara keseluruhan hasil uji organoleptik menunjukan bahwa Perlakuan A (kontrol)mempunyai nilai tertinggi diikuti perlakuan B, C dan D dan semuanya masih disukaikonsumen.

5. Pemanfaatan limbah udang ini memberikan dampak positif baik bagi lingkungan maupununtuk nilai ekonomi masyarakat, disamping karena mutu yang dimiliki masih cukup baik jugamemberikan nilai positif bagi nilai estetika disekitar perusahaan udang yang tidakmemanfaatkan limbah udangnya.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan :

1. Pemanfaatan limbah udang sebagai bahan kerupuk menunjukan pengaruh yang nyataterhadap respon kadar air, kadar abu, kadar karbohidrat . Sedangkan Kadar Proteinmenunjukan bahwa pemanfaatan limbah udang tidak menunjukan pengaruh terhadapkerupuk yang dihasilkan, yang maksudnya bahwa kerupuk yang berasal dari limbah udangmemiliki nilai mutu yang tidak kalah tinggi nya dengan kerupuk yang berasal dari daging udang.

2. Kadar air, Kadar Abu, Kadar Protein dan Kadar Karbohidrat umumnya masih berada dalam SNI(Standard Nasional Indonesia).

3. Dilihat dari kandungan protein bahwa perlakuan D (Pemanfaatan 5 Kg limbah) memberikannilai tertinggi.

4. Secara keseluruhan hasil uji organoleptik menunjukan bahwa Perlakuan A (kontrol)mempunyai nilai tertinggi diikuti perlakuan B, C dan D dan semuanya masih disukaikonsumen.

5. Pemanfaatan limbah udang ini memberikan dampak positif baik bagi lingkungan maupununtuk nilai ekonomi masyarakat, disamping karena mutu yang dimiliki masih cukup baik jugamemberikan nilai positif bagi nilai estetika disekitar perusahaan udang yang tidakmemanfaatkan limbah udangnya.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan :

1. Pemanfaatan limbah udang sebagai bahan kerupuk menunjukan pengaruh yang nyataterhadap respon kadar air, kadar abu, kadar karbohidrat . Sedangkan Kadar Proteinmenunjukan bahwa pemanfaatan limbah udang tidak menunjukan pengaruh terhadapkerupuk yang dihasilkan, yang maksudnya bahwa kerupuk yang berasal dari limbah udangmemiliki nilai mutu yang tidak kalah tinggi nya dengan kerupuk yang berasal dari daging udang.

2. Kadar air, Kadar Abu, Kadar Protein dan Kadar Karbohidrat umumnya masih berada dalam SNI(Standard Nasional Indonesia).

3. Dilihat dari kandungan protein bahwa perlakuan D (Pemanfaatan 5 Kg limbah) memberikannilai tertinggi.

4. Secara keseluruhan hasil uji organoleptik menunjukan bahwa Perlakuan A (kontrol)mempunyai nilai tertinggi diikuti perlakuan B, C dan D dan semuanya masih disukaikonsumen.

5. Pemanfaatan limbah udang ini memberikan dampak positif baik bagi lingkungan maupununtuk nilai ekonomi masyarakat, disamping karena mutu yang dimiliki masih cukup baik jugamemberikan nilai positif bagi nilai estetika disekitar perusahaan udang yang tidakmemanfaatkan limbah udangnya.

Page 10: Pemanfaatan Limbah Udang (Penaeus Sp) Sebagai Alternatif Bahan Pengolahan Kerupuk Untuk Mengurangi Resiko Pencemaran Lingkungan

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

SEKIAN DAN TERIMAKASIH