pelesapan struktur kalimat bahasa iklan ...eprints.ums.ac.id/54092/11/naskah publikasi-57.pdf3.2...
TRANSCRIPT
1
PELESAPAN STRUKTUR KALIMAT BAHASA IKLAN SEBAGAI INOVASI
BAHAN AJAR KALIMAT MAJEMUK BAHASA INDONESIA
SMP KELAS VII SEMESTER 1
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada
Progam Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Diajukan Oleh:
Meliana Nur Rohmah
A310130024
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
2017
2
i
3
ii
4
iii
1
PELESAPAN STRUKTUR KALIMAT BAHASA IKLAN SEBAGAI INOVASI
BAHAN AJAR KALIMAT MAJEMUK BAHASA INDONESIA
SMP KELAS VII SEMESTER 1
Abstrak
Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk (1) mendiskripsikan bentuk
kalimat bahasa iklan sebelum dan setelah dilespakan, (2) mendeskripsikan unsur
fungsi kalimat bahasa iklan sebelum dan setelah dilesapkan dan, (3) mendiskripsikan
perancangan bahan ajar kalimat majemuk SMP kelas VII. Untuk mecapai tujuan itu,
penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif kajian
sintaksis. Kehadiran peneliti sebagai instrumen kunci, sedangkan objek penelitian
berupa pelesapan fungsi unsur kalimat bahasa iklan pada surat kabar dan sosial
media. Data berupa kalimat yang terdapat dalam iklan. Data bersumber dari surat
kabar dan sosial media yang dikumpulkan memalui metode simak dengan teknik
catat. Data dianalisis dengan menggunakan metode agih, metode agih digunakan
oleh peneliti untuk meneliti pelesapan yang terjadi pada bahasa iklan dan
menggolongkan dalam pelesapan subjek, predikat, objek dan keterangan. Hasil
penelitian ini adalah (1) surat kabar Solopos terdapat pelesapan, pelesapan itu
terjadi pada beberapa fungsi unsur-unsur kalimat seperti pada subjek, predikat,
objek, dan keterangan, maupun gabungan dari beberapa unsur kalimat, yaitu a)
Pelesapan subjek terdapat 18 data, bentuk kalimat yang ditemukan yaitu 9 kalimat
utuh dan 9 kalimat tidak utuh, b) pelesapan predikat terdapat 9 data, bentuk kalimat
yang ditemukan yaitu 4 kalimat utuh dan 5 kalimat tidak utuh, c) pelesapan objek
terdapat 6 data, bentuk kalimat yang ditemukan 3 kalimat utuh dan 3 kalimat tidak
utuh, d) pelesapan keterangan terdapat 5 data, bentuk kalimat yang ditemukan 4
kalimat utuh dan 1 kalimat tidak utuh. (2) Hasil penelitian ini yang berupa
pelesapan bahasa iklan dengan menggunakan sumber data surat kabar Solopos dan
sosial media yang dijadikan sebagai sebagai alternatif bahan ajar yang inovatif
materi teks eksposisi di SMP kelas VII. (3) Pada bahan ajar menyusun teks eksposisi
yang baru dengan disusun berdasarkan menemukan kata majemuk yang dilesapkan
pada teks eksposisi kemudian menyusun kembali teks eksposisi yang baru berdasar
kata yang dilesapkan tadi, seperti bahan ajar pada meringkas teks eksposisi.
Kata kunci: kalimat majemuk, pelesapan, surat kabar Solopos, sosial media.
Abstract
This descriptive qualitative research aims to (1) describe the form of the
language sentence of advertisement before and after dilespakan, (2) describe the
element of the ad sentence language function before and after dilesapkan and, (3) to
describe the design of teaching materials compound sentence SMP class VII. To
achieve that goal, this research uses descriptive research design qualitative study of
syntax. The presence of researchers as a key instrument, while the object of research
in the form of the function of the elements of the language sentence language in the
newspapers and social media. The data in the form of a sentence contained in the ad.
Data sourced from newspapers and social media collected memalui methods refer to
2
the technique record. The data were analyzed by using the agih method, the agih
method used by researchers to examine the deletion that occurs in the language of
advertising and classify in the delegation of subject, predicate, object and
description. The results of this study are (1) Solopos newspaper there is a
percolation, the occurrence occurs in some functions of sentence elements such as on
the subject, predicate, object, and description, as well as a combination of several
elements of the sentence, namely a) The sentence form found is 9 whole sentences
and 9 sentences are not intact, b) pronunciation predicate there are 9 data, sentence
form found that is 4 sentences intact and 5 sentences not intact, c) impediment object
there are 6 data, sentence form found 3 sentence Intact and 3 incomplete sentences,
d) deletion of information contained 5 data, sentence form found 4 whole sentences
and 1 sentence is not intact. (2) The result of this research is in the form of language
advertisement by using Solo Pos data source and social media which serve as
alternative of innovative teaching material of exposition text material in SMP class
VII. (3) In the teaching materials compose new exposition texts arranged on the
basis of finding a compound word applied to the exposition text and recasting the
new exposition texts based on the expressioned word, such as the teaching material
on summarizing exposition texts.
Keywords: compound sentences, deletions, Solopos newspaper, social media.
1. Pendahuluan
Media periklanan berkembang cukup pesat. Perkembangan ini didasari oleh
kemudahan penggunaan alat komunikasi sebagai salah satu media iklan yang cukup
populer. Salah satunya yaitu pemanfaatan media sosial sebagai sarana mengiklankan
barang maupun jasa. Media sosial yang sering digunakan yaitu instagram, line, dan
facebook. Melihat fenomena periklanan saat ini, tidak hanya media cetak saja,
peneliti pun tertarik untuk meneliti iklan yang ada di media sosial.
Fenomena periklanan saat ini yaitu penyajian iklan yang kurang dimengerti
dengan alasan untuk menghemat kalimat mengakibatkan adanya pelesapan. Chaer
(2003:64) menyebut istilah pelesapan dengan istilah “rapatan”. Sedangkan menurut
Kridalaksana (dalam Tukiran,2008:129) pelesapan dalam bahasa Inggris deletion
berarti proses menghilangkan suatu bagian dari sebuah konstruksi. Penelitian ini
difokuskan pada pelesapan struktur kalimat berdasarkan unsur fungsi kalimat.
Menurut Markhamah (2013:86) unsur fungsi kalimat terdiri dari pertama subjek,
subjek merupakan unsur kalimat atau klausa yang dijelaskan oleh unsur lain dalam
kalimat yang bersangkutan, kedua predikat merupakan bentukan yang
3
menggambarkan proses, perbuatan atau pengalaman, beradanya dalam situasi,
peralihan dari keadaan ke lain keadaan, ketiga Objek adalah nomina atau kelompok
nomina yang melengkapi verba-verba tertentu dalam klausa, dan keterangan.
Adanya pelesapan tertentu dalam bahasa yang berupa kata, frasa, maupun
klausa akan membuat kalimat tersebut lebih efektif. Penelitian ini digunakan sebagai
alternatif maupun inovasi bahan ajar dan diimplementasikan dengan pembelajaran
kalimat majemuk yang terdapat dalam unsur kebahasaan penyusunan teks eksposisi
SMP kelas VII. Kalimat majemuk menurut Sukardi dan Sutarni (2008:18) adalah
kalimat yang mempunyai dua pola atau lebih sebagai hasil penggabungan atau
perluasan.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perbandingan antara penelitian yang
terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian yang relevan dipilih sebagai
acuan karena berkaitan dengan penelitian ini. Berikut perbandingan antara penelitian
yang terdahulu dengan penelitian ini.
Hasil penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian
Azhar (2010). Persamaan temuannya adalah sama-sama menganalisis tentang
pelesapan. Perbedaan temuannya adalah pelesapan yang ada pada bahasa SMS
digunakan karena keterbatasan karakter penulisan SMS.
Hasil penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan hasil penelitian
Nugraheni (2012). Persamaan temuannya adalah sama-sama menganalisis dalam hal
bentuk pelesapan. Perbedaan temuannya adalah penelitian Nugraheni menemukan
dampak penggunaan pelesapan yang terjadi pada teks terjemahan Al-Quran, dampak
dari pelesapan yang terjadi pada teks terjemahan yang mengandung etika berbahasa
ada yang berpengaruh terhadap kejelasan makna dan ada pula yang tidak
berpengaruh terhadapkejelasan makna. Pelesapan yang tidak berdampak terhadap
kejelasan makna sebanyak 77,4 %. Sementara itu, pelesapan yang mempengaruhi
kejelasan makna sebanyak 22,6 %.
Hasil penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan hasil penelitian
Ruswanto (2012). Persamaan temuannya sama-sama menganalisis bentuk pelesapan.
Perbedaannya yaitu hasil temuan Ruswanto hanya ditemukan pelesapan subjek dan
pelesapan predikat masing-masing 27 data.
4
Hasil penelitian Mubarokah (2015) memiliki kesamaan dan perbedaan dengan
penelitian. Persamaan temuannya yaitu sama-sama terdapat pelesapan unsur kalimat
pada surat kabar Solopos, yaitu pelesapan S, P, O, dan K. Perbedaannya penelitian
Mubarokah mengkaji rubrik pada surat kabar
Hasil penelitian Ticio (2016) memiliki kesamaan dan perbedaan dengan
penelitian ini. Persamaannya yaitu sama-sama meneliti pelesapan, sedangkan
perbedaannya yaitu penelitian Ticcio meneliti pelesapan nominal yang
didistribusikan pada pelesapan nominal orang spanyol.
2. Metode Penelitian
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak
catat. Peneliti melakukan penyimakan terhadap penggunaan bahasa pada iklan
melalui bahasa yang dihasilkannya, kemudian data yang diperoleh dicatat
(Sudaryanto, 2015:202). Penelitian ini mencatat data berupa kata, frasa, dan klausa
yang mengalami pelasapan pada bahasa iklan, baik pada surat kabar maupun sosial
media.
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengelompokkan data
berdasarkan pelesapan fungsi unsur kalimat. Data yang terkumpul diidentifikasi
dengan menggunakan metode agih. Metode agih alat penentunya justru bagian dari
bahasa yang bersangkutan itu sendiri (Sudaryanto, 2015:18). Metode agih dalam
penelitian ini digunakan untuk memahami secara struktural kalimat dalam bahasa
iklan, kemudian dicari pola kalimat untuk dianalisis pelesapan struktur kalimat.
Penyajian hasil dan pembahasan penelitian ini berupa deskripsi sesuai data yang
terkumpul. Deskripsi tersebut dengan menggunakan kata-kata yang logis sehingga
mudah untuk dipahami.
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berikut sebagian data hasil penelitian mengenai bentuk kalimat serta fungsi
unsur kalimat sebelum maupun setelah mengalami pelesapan dan kaitannya dengan
pembelajaran.
5
3.1 Pelesapan Fungsi Unsur Kalimat pada Bahasa Iklan
a. Pelesapan Subjek
(1) Super Hemat.
(Line/Jul/2017,1/1)
Pelesapan subjek pada data (1) ditunjukkan tidak hadirnya fungsi subjek
pada iklan tersebut, tidak jelas apa yang dikatakan hemat. Data iklan (1) berisi
tentang adanya promo harga susu Dancow Batita yang dengan harga yang murah.
Unsur kalimat iklan (1) tersebut merupakan unsur kalimat setelah mengalami
pelesapan. Berikut unsur kalimat sebelum mengalami pelesapan.
(1a) Harga Super Hemat
S P
b. Pelesapan Predikat
(2) Bonus akhir lebaran.
(Line/Juli/2017,1/14)
Pelesapan P pada data (2) ditunjukkan ketiadannya fungsi predikat, pelesapan
dilakukan untuk menghemat kalimat. Unsur kalimat data (2) merupakan unsur
kalimat setelah mengalami pelesapan. Berikut unsur kalimat sebelum mengalami
pelesapan.
(2a) Dapatkan bonus akhir lebaran dari S-26 Procal Gold.
P S K
c. Pelesapan Objek
(3) Internet murah.
(Web/Apr/2016,19/25)
Pelesapan objek pada iklan (3) dilakukan untuk menghemat kalimat. Unsur
kalimat data (3) merupakan unsur kalimat setelah mengalami pelesapan. Berikut
unsur kalimat sebelum mengalami pelesapan.
(3a) Harga Internet Murah
O S P
6
3.2 Penyusunan Bahan Ajar Kalimat Majemuk Terkait dengan Pelesapan pada
Pembelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
a. Inovasi Pelesapan pada Bahasa Iklan sebagai Bahan Ajar
Hasil penelitian pada RPP akan digunakan sebagai bahan ajar
pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Kelas VII semester 1. Data dalam
penelitian ini berupa bentuk pelesapan struktur kalimat bahasa iklan. Pelesapan
merupakan menghilangkan bagian atau konstruksi suatu kalimat.
Iklan berisi tentang pemberitahuan kepada khalayak yang bertujuan
untuk mempengaruhi dan membujuk untuk mengikuti apa yang dikehendaki
dalam iklan. Sering dijumpai iklan yang telah mengalami pelesapan. Untuk
memahami adanya pelesapan, tentu kita harus membedah struktur kalimatnya.
Jika dikaitkan dengan pembelajaran, memahami struktur kalimat merupakan
salah satu bagian dari kalimat majemuk.
Kalimat majemuk dalam bahasa iklan tersebut dapat digunakan sebagai
alternatif bahan ajar yang inovatif pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII
semester 1. Hasil temuan ini relevan dengan Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD) pada kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia
untuk SMP kelas VII. Materi kalimat majemuk tidak terlihat secara langsung
pada Komptensi Dasar, namun dalam materi teks eksposisi KD 4.2 menyusun
teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita
pendek sesuai dengan karateristik teks yang akan dibuat baik secara lisan
maupun tulisan, terdapat ulasan mengenai struktur kalimat yang disajikan dalam
unsur kebahasaan kalimat majemuk.
Dalam buku ajar SMP, teks yang tersedia terkait dengan kalimat
majemuk terdapat pada materi mengenal struktur teks eksposisi. Berikut teks
eksposisi yang ada di buku ajar SMP kelas VII kurikulum 2013.
Remaja dan Pendidikan Karakter
Remaja adalah masa transisi dari masa anak-anak ke masa awal
dewasa. Usia remaja berada pada kisaran usia 10 tahun sampai dengan 21
tahun. Pada masa itu remaja sedang mencari identitas dirinya. Oleh
karena itu, remaja harus mendapat pendidikan karakter agar dapat
7
mengarahkan minatnya pada kegiatan-kegiatan positif. Pendidikan
karakter yang dapat diberikan pada remaja, antara lain, berperilaku jujur,
kreatif, percaya diri, santun, dan peduli.
Remaja mengalami gejolak emosi karena perubahan berat dan
tinggi badan yang berpengaruh juga pada perkembangan psikisnya. Pada
masa gejolak itu merupakanmasa sulit sehingga remaja memerlukan
pengendalian diri yang kuat ketika berada di sekolah, di rumah, dan di
lingkungan masyarakat. Dalam keadaan seperti ini, remaja membutuhkan
orang dewasa untuk mengarahkan dirinya. Untuk itu, agar tidak
terjerumus pada hal-hal negatif, remaja harus mempunyai pendidikan
karakter.
Pendidikan karakter ini dapat membentuk remaja menjadi
berprestasi. Di dalam pendidikan karakter mereka diajari nilai religius
yang menguraikan kebaikan agar remaja tumbuh sebagai manusia yang
peka pada lingkungan sosial. Di samping itu, mereka diajari juga nilai
toleransi dan nilai cinta damai atau nilai-nilai kemanusiaan yang
membentuk remaja mempunyai sifat pengasih, berbudi pekerti, dan cinta
damai. Dalam pendidikan karakter itu mereka diajari juga nilai suka
bekerja keras, kreatif, mandiri, dan mempunyai rasa ingin tahu yang
tinggi yang dapat menjadikan remaja sebagai orang yang berprestasi.
Dengan demikian, nilai-nilai positif dalam pendidikan karakter itu
dapat membentuk remaja yang unggul. Mereka akan bisa bersaing baik di
tingkat nasional maupun tingkat internasional. Dengan begitu, remaja
yang memiliki karakter kuat akan tumbuh sebagai remaja yang unggul
dan dibanggakan karena sehat secara fisik, stabil dalam emosi, dan
intelektualnya berkembang baik.
(Sumber : Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan SMP/MTs Kelas VII)
Teks eksposisi tidak hanya mencakup kalimat majemuk, tetapi juga
mencakup kalimat tunggal. Data yang tersedia dalam penelitian ini dapat
dijadikan inovasi bahan ajar mengenai kalimat majemuk dengan
pelesapan.
8
Data (11) : Stop tawuran dan kekerasan.
(IG/Mar/2017,7/11)
Dari data tersebut, dapat dijadikan teks eksposisi sebagai berikut.
Penyebab Tawuran Antar Pelajar
Tawuran merupakan salah satu bentuk kenakalan remaja yang
cukup meresahkan saat ini. Setiap saat selalu muncul pemberitaan yang
tiada hentinya. Terlebih tawuran yang sering terjadi dilakukan oleh
pelajar yang seharusnya mengindahkan kaidah dan norma yang berlaku
sesuai dengan yang diajarkan di sekolah.
Penyebab terjadinya kenakalan remaja khususnya tawuran adalah
karena lingkungan dan pergaulan. Tawuran merupakan kenakalan remaja
yang berbahaya untuk diri sendiri dan orang lain. Tawuran sering terjadi
untuk ajang mengikuti kawan dan ajang adu kuat antar pelajar namun
berakhir tragis. Kurangnya pemahaman tentang akhlak dan agama
menjadi salah satu sebab mereka mudah terjerumus, padahal remaja
adalah generasi bangsa yang akan meneruskan perjuangan bangsa itu
sendiri.
Oleh karena itu, tawuran perlu mendapat perhatian dari berbagai
pihak salah satunya pemerintah karena sudah meresahkan masyarakat.
Dampak tawuran tidak hanya berupa keresahan namun juga kerusakan
moral anak muda sebagai generasi muda Indonesia.
Struktur Teks Eksposisi :
a. Tesis
Tawuran merupakan salah satu bentuk kenakalan remaja yang
cukup meresahkan saat ini. Setiap saat selalu muncul pemberitaan
yang tiada hentinya. Terlebih tawuran yang sering terjadi dilakukan
oleh pelajar yang seharusnya mengindahkan kaidah dan norma yang
berlaku sesuai dengan yang diajarkan di sekolah.
b. Argumentasi
Penyebab terjadinya kenakalan remaja khususnya tawuran
adalah karena lingkungan dan pergaulan. Tawuran merupakan
9
kenakalan remaja yang berbahaya untuk diri sendiri dan orang lain.
Tawuran sering terjadi untuk ajang mengikuti kawan dan ajang adu
kuat antar pelajar namun berakhir tragis. Kurangnya pemahaman
tentang akhlak dan agama menjadi salah satu sebab mereka mudah
terjerumus, padahal remaja adalah generasi bangsa yang akan
meneruskan perjuangan bangsa itu sendiri.
c. Penegasan
Oleh karena itu, tawuran perlu mendapat perhatian dari
berbagai pihak salah satunya pemerintah karena sudah meresahkan
masyarakat. Dampak tawuran tidak hanya berupa keresahan namun
juga kerusakan moral anak muda sebagai generasi muda Indonesia.
d. Identifikasi Pelesapan
Pelesapan merupakan penghilangan fungsi unsur S, P, O,
ataupun Ket yang segaja dilakukan untuk megefektifkan kalimat.
Peggunaan pelesapan dapat ditemukan pada teks eksposisi tersebut.
Pada paragraf dua kalimat kedua, kalimat “Tawuran merupakan
kenakalan remaja yang berbahaya untuk diri sendiri dan orang lain”,
kalimat tersebut termasuk dalam kalimat majemuk karena terdapat
induk kalimat dan anak kalimat yang ditandai dengan adanya
konjungsi. Pelesapan yang terjadi pada kalimat tersebut yaitu
pelesapan subjek pada anak kalimat dengan melesapkan kata
„berbahaya‟. Struktur kalimat sesudah dilesapkan yakni seperti
berikut.
Tawuran merupakan kenakalan remaja yang berbahaya untuk
S P O
diri sendiri dan orang lain
Konj O
Sedangkan struktur kalimat sebelum dilesapkan yakni seperti berikut.
Tawuran merupakan kenakalan remaja yang berbahaya untuk
S P O
10
diri sendiri dan berbahaya untuk orang lain
Konj P O
4. Penutup
Ada tiga simpulan yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini. (1)
Pelesapan fungsi unsur kalimat pada bahasa iklan terdiri dari 4 pelesapan , yaitu; (a)
Pelesapan subjek (b) pelesapan predikat, (c) pelesapan objek, dan (d) pelesapan
keterangan. (2) Hasil penelitian ini dijadikan sebagai sebagai alternatif bahan ajar
yang inovatif materi teks eksposisi di SMP kelas VII. (3) Bahan ajar menyusun teks
eksposisi berdasarkan menemukan kata majemuk yang dilesapkan pada teks
eksposisi, kemudian menyusun kembali teks eksposisi yang baru berdasar kata
yang dilesapkan. Seperti: bahan ajar pada meringkas teks eksposisi dimulai dari
penegenalan KI-KD, dan indikator atau tujuan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Azhar, Iqbal Nurul. 2010. “Style bahasa SMS”. Metalingua volume 8 nomer 2
Desember 2010. Trunojoyo : Universitas Negeri Trunojoyo.
Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Mubarokah, Yulfi Nugraheni. 2015. “Pelesapan Unsur Kalimat Majemuk pada
Rubrik Pendidikan dan Humoniora Surat Kabar Solopos”. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nugraheni, Dwi. 2012. “Transformasi Pelesapan pada Teks Terjemahan Al-Quran
yang Mengandung Etika Berbahasa”. Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Ruswanto, Agus. 2012. Analisis Kalimat pada Poster dan Baliho yang Terdapat di
Wilayah Surakarta: Kajian Pelesapan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar
Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta: Sanata
Dharma University Pers.
Sukardi dan Sri Sutarni. 2008. Bahasa Indonesia 3 SMA Kelas XII. Semarang:
Quadra.
11
Ticio, Emma. 2016. “Ominal Elipsis as a Collaborative Effort”. An International
Journal of Hispanic Linguistics, 2016, 5 / 2. pp. 221-252. Syracuse
University. Diakses tanggal 1 Maret 2017
(http://septentrio.uit.no/index.php/borealis/article/view/3130).
Tukiran, D. 2008. “Pemahaman Unsur Pelesapan dalam Konstruksi Kalimat
Bahasa Indonesia”. VoL 29 No. I, IS Februai 2008: l2t-149. Magelang:
Universitas Tidar Magelang.