pelarut dan kesehatan di lingkungan ? · 4 dengan efek terhadap ginjal, hati, ssp, ... dan...
Post on 03-Feb-2018
213 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
Pelarut dan Kesehatan di
Lingkungan Kerja
http://images.google.com/imgres?imgurl=http://www.ctm.net/images/company_info/job/ctm5.jpg&imgrefurl=http://www.ctm.net/cgi-bin/ctm/jsp/company_info/job/working_en.jsp&h=384&w=512&sz=25&tbnid=Br9adZEHsGEJ:&tbnh=96&tbnw=128&start=29&prev=/images%3Fq%3Dworking%2Benvironment%26start%3D20%26hl%3Den%26lr%3D%26sa%3DN
SOLVENTSOLVENT
Definisi
Klasifikasi
Efek
Potensi Bahaya
PROSEDUR Aman
PENDAHULUAN
Pelarut, terutama organik mempunyai potensi bahaya terhadap kesehatan, produktivitas, dan efisiensi di lingkungan kerja dan industri
Jumlah dan macam pelarut sangat banyak efek berbeda-beda sesuai konsentrasi, usia, dan individu
efek kombinasi akan lebih besar lagi
Pelarut berbahaya karena:
- toksikologinya
- bahaya kebakaran dan ledakan
Gejala keracunan pelarut sulit dibedakan dari gejala penyakit biasa, seperti: lelah, rasa tidak nyaman, sakit kepala, dan depresi.
Pelarut dalam Lingkungan
Kerja
Pelarut: suatu zat yang mengandung beberapa bahan (material) yang digunakan untuk melarutkan bahan (material) lainnya.
Contoh: rumah sakit: larutan pembersih pertanian: pestisida pabrik: thinner, pereaksi kimia laboratorium: larutan pengering, pelarut, pengekstraksi
http://images.google.com/imgres?imgurl=http://www.changemakers.net/viewpoint/images/oct00ravi3.jpg&imgrefurl=http://www.changemakers.net/journal/03february/agarwal.cfm&h=228&w=375&sz=22&tbnid=RWIowqLliSQJ:&tbnh=71&tbnw=117&start=33&prev=/images%3Fq%3Dworking%2Benvironment%26start%3D20%26hl%3Den%26lr%3D%26sa%3DN
KLASIFIKASI PELARUT
Ada 2 sistem pelarut:
1. Pelarut aqueous: berdasar air; berisikan asam, basa, deterjen, dll.
2. Pelarut non aqueous: pelarut organik
Contoh: nafta, spiritus, bensin, terpentin, benzene, alkohol, dan trikloroetilen
Klasifikasi pelarut organik:
- hidrokarbon alifatik, alisiklik, aromatik
- hidrokarnon terhalogenasi
- keton, alkohol, eter
Penilaian thd pelarut diketahui melalui rumus molekul dan toksisitasnya
Pelarut dapat berupa campuran berbagai zat organik
Aturan: diberi label ttg nama dan komposisi
SOLVENTCLASSIFICATION
Berbasis Air (Aqueous)
Berbasis Bukan Air (Non-Aqueous)
Organik
HC Aliphatic
HC Cyclic
HC Aromatic
HC Halogenated Alcohol
Ketone
Ether
SOLVENT
HC Aliphatic
HC Cyclic
HC Aromatic
HC Halogenated
Alcohol
Ketone
Ether
Hexane, Benzine, Mineral spirits
Major Classes of Common
Organic Solvents
Cyclohexane, Turpentine
Benzene, Toluene, Xylene
Tetrachloromethane (CCl4), 1,1,1, trichloroethane
Methanol, Ethanol, Propanol
Methyl ethyl ketone, Acetone
Ethyl ether, Isopropyl ether, Ethylene glycol monoethyl ether
Efek
1. Fisiologis: sangat variatif
2. Bahaya potensial
3. Kebakaran dan eksplosi
4. Pencemaran udara
Pengaruh terhadap
kesehatan pekerja
Larutan encer: pedih dengan waktu pemaparan yang lama, infeksi kulit bila kontak langsung.
Pelarut organik (melalui uapnya): pada umumnya mudah menguap, menimbulkan gangguan pada pernafasan, keracunan yang mempengaruhi sistem syaraf, tergantung dari derajat penguapan.
SOLVENT
HC Aliphatic
HC Cyclic
HC Aromatic
HC Halogenated
Alcohol
Ketone
Ether
Hexane, Benzine, Mineral spirits
HEALTH EFFECT
Depresi susunan saraf pusat,
dermatitis,
Umumnya inert, paling tidak
reaktif
SOLVENT
HC Aliphatic
HC Cyclic
HC Aromatic
HC Halogenated
Alcohol
Ketone
Ether
HEALTH EFFECT
Efek hampir sama dengan
aliphatic, hanya tidak terlalu
inert.
Efek utama adalah dermatitis
Berbagai HC cyclic yang
terinhalasi dapat dimetabolisme
oleh tubuh menjadi zat yang
kurang toksik.
Cyclohexane, Turpentine
SOLVENT
HC Aliphatic
HC Cyclic
HC Aromatic
HC Halogenated
Alcohol
Ketone
Ether
HEALTH EFFECT
Benzene sangat toksik terhadap
jaringan pembuat sel darah,
Toluena dan xylena yang
tercampur metil-etil-keton dapat
menyebabkan mual dan pusing.
Pada hewan percobaan,
kerusakan dapat terjadi pada
eksposur pertama,
Benzene dapat diabsorpsi lewat
kulit dan inhalasi. Oleh karena
itu, seringkali dilarang dipakai
bila pencucian menyebabkan
terjadinya kontak kulit dan
inhalasi.
HC Aromatic cair menyebabkan
iritasi lokal dan vasodilatasi
(pelebaran saluran darah). Bila
terinhalasi dalam jumlah banyak
akan terjadi kelainan paru-paru
yang parah.
Efek lain: dermatitis & SSP
Benzene, Toluene, Xylene
SOLVENT
HC Aliphatic
HC Cyclic
HC Aromatic
HC Halogenated
Alcohol
Ketone
Ether
HEALTH EFFECT
Efek bergantung pada Halogen
yang terikatnya. Yang paling
toksik: CCl4 dengan efek
terhadap ginjal, hati, SSP, dan
pencernaan. TLV: 10 ppm,
Eksposur kronis CCl4menyebabkan kerusakan hati
dan ginjal.
Trifluorotrikloro-etan di lain
pihak, toksisitasnya rendah
(TLV: 1000 ppm). Karena
sifatnya yang tidak mudah
terbakar dan toksisitas rendah,
maka digunakan secara umum
sebagai substitute material yang
lebih berbahaya.
HC terklorinasi umumnya lebih
toksik daripada HC terfluorinasi.
Taraf toksisitas HC terklorinasi:
menengah. Trikloro-etilen->
SSP, dermatitis, kerusakan hati,
perubahan kepribadian pernah
dideteksi.
Tetrachloromethane (CCl4),
1,1,1, trichloroethane
SOLVENT
HC Aliphatic
HC Cyclic
HC Aromatic
HC Halogenated
Alcohol
Ketone
Ether
HEALTH EFFECT
Sangat berpengaruh thd SSP dan
hati.
Methanol menyebabkan
gangguan ketajaman penglihatan,
dimetabolisme secara lambat,
dan menghasilkan metabolity
yang juga toksik. Oleh karenanya,
methanol >>toksik ethanol
Ethanol: cepat diuraikan dan
diubah menjadi CO2, mrp alcohol
yang paling tidak toksik.
Propanol lebih toksik, mudah
termetabolisme menjadi metabolit
yang >> toksik.
Homolog yang lebih tinggi akan
lebih iritatif dan toksik dibanding
dengan homolog yang lebih
rendah.
Methanol, Ethanol, Propanol
SOLVENT
HC Aliphatic
HC Cyclic
HC Aromatic
HC Halogenated
Alcohol
Ketone
Ether
HEALTH EFFECT
Iritatif terhadap mata, hidung,
tenggorokan. Karenanya tidak
diperkenankan dalam
penggunaan konsentrasi tinggi.
Metil-etil-ketone bersama dengan
toluena & xylena vertigo & mual
Konsentrasi rendah: gangguan
pada kemampuan penilaian
(judgement).
Keton aliphatic yang jenuh:
mudah diekskresikan dan jarang
menimbulkan efek sistemik.
Methyl ethyl ketone, Acetone
SOLVENT
HC Aliphatic
HC Cyclic
HC Aromatic
HC Halogenated
Alcohol
Ketone
Ether
HEALTH EFFECT
Bersifat anestetik.
Bahayanya disebabkan adanya
kecenderungan berubah menjadi
peroxide yang explosif.
Ether terhalogenasi juga lebih
toksik.
Ether glycol efeknya terhadap
otak, darah, jantung, mudah
diserap lewat kulit dan
menimbulkan efek saraf termasuk
perubahan kepribadian.
Etilen glikol mono-etil-eter jarang
menimbulkan efek buruk.
Ethyl ether, Ether glycol,
SOLVENT
TOKSISITAS
POTENSI HAZARD
TEKANAN UAP
KEADAAN VENTILASI
KONSENTRASI DI UDARA
LOWER EXPLOSIVE LIMIT
AUTO IGNITION TEMPERATURE
FLASH POINT
Potensi bahaya
Efek racun sendiri tidak cukup memadai untuk menentukan potensi bahaya, tetapi dipengaruhi pula oleh tekanan uap dari zat tersebut.
Digunakan Vapor Hazard Ratio untuk menentukan potensi bahan dari suatu zat (Rasio keseimbangan uap pada temp. 25 C terhadap TLV-Treshold Limit Value-).
http://images.google.com/imgres?imgurl=http://www.registech.com/images/solvent.jpg&imgrefurl=http://www.registech.com/gmp/gmpvirtual-03.html&h=232&w=288&sz=14&tbnid=Sfzk1BhPC_MJ:&tbnh=88&tbnw=109&start=16&prev=/images%3Fq%3Dsolvent%26hl%3Den%26lr%3D%26sa%3DG
Organic liquids
Substance Vapor hazard (a) TLVGasoline 176 500
Carbon tetrachloride 14,170 10
Turpentine 66 100
Phenol 132 5
Benzene 5,000 25
(a) Ratio (ppm/ppm) of equilibrium vapor concentration at
25oC to the TLV
in order of vapor hazard ?
Organic liquids arranged in
order of vapor hazard
Substance Vapor hazard (a) TLV
Carbon tetrachloride 14,170 10
Benzene 5,000 25
Gasoline 176 500
Phenol 132 5
Turpentine 66 100
(a): Ratio (ppm/ppm) of equilibrium vapor concentration at
25oC to the TLV
SOLVENTTOKSISITAS ?
TLV: 500 ppm vs 350 ppm ?
TEKANAN UAP
VHR: 1080 vs 300 ?
KEADAAN VENTILASI
?
KONSENTRASI DI UDARA
Tinggi vs rendah ?
SOLVENTLOWER EXPLOSIVE LIMIT ?
LEL / LFL ?
AUTO IGNITION TEMPERATURE
800OF VS 1100OF ?
Recommended