pelajaran sekolah sabat ke 6 pengakuan dan pertobatan, syarat-syarat kebangunan

10
PENGAKUAN DAN PERTOBATAN: SYARAT-SYARAT KEBANGUNAN son 6 for August 10, 2013

Upload: david-syahputra

Post on 22-Nov-2014

16.985 views

Category:

Spiritual


3 download

DESCRIPTION

Pelajaran sekolah sabat ke 6 pengakuan dan pertobatan, syarat-syarat kebangunan

TRANSCRIPT

Page 1: Pelajaran sekolah sabat ke 6 pengakuan dan pertobatan, syarat-syarat kebangunan

PENGAKUAN DAN PERTOBATAN:

SYARAT-SYARAT KEBANGUNAN

Lesson 6 for August 10, 2013

Page 2: Pelajaran sekolah sabat ke 6 pengakuan dan pertobatan, syarat-syarat kebangunan

SUMBER PERTOBATAN“Maukah engkau menganggap sepi

kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan

kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu,

bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun

engkau kepada pertobatan?” (Roma 2:4)

Sifat jasmaniah kita menolak pertobatan. Tidaklah dapat menerima bahwa kita melakukan sesuatu yang salah.

Allah adalah Seorang yang “membimbing kita”, Dia mendorong kita untuk bertobat. Oleh karena itu, pertobatan adalah karunia dari Allah.

Roh Kudus menghasilkan keinsafan akan dosa dalam diri kita sehingga kita dapat datang kepada Yesus, sumber pengampunan.

Page 3: Pelajaran sekolah sabat ke 6 pengakuan dan pertobatan, syarat-syarat kebangunan

DUA JENIS PERTOBATAN

Pertobatan adalah perasaan menyesal untuk sesuatu yang kita lakukan, meskipun kita menghendaki untuk tidak melakukannya.Alasan dari pertobatan kita memberikan perbedaan antara pertobatan sejati dan palsu; hal itu dapat berupa “dukacita menurut kehendak Allah” atau “dukacita duniawi”.

“Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.” (2 Korintus 7:10)

Page 4: Pelajaran sekolah sabat ke 6 pengakuan dan pertobatan, syarat-syarat kebangunan

PERTOBATAN SEJATI

Unsur-unsur untuk pertobatan sejati dapat ditemukan dalam pertobatan Paulus:

1. Sebuah keputusan yang teguh untuk meninggalkan dosa dan mengubah perilaku kita.

2. Mengingat dosa-dosa kita yang telah diampuni tidaklah menghasilkan perasaan depresi, tapi keinginan untuk memuji Allah karena kasih-Nya. Kerinduan tersebut mendorong kita untuk bersaksi tentang kuasa pengampunan Yesus bagi orang lain.

“Sebab itu, ya raja Agripa, kepada penglihatan yang dari sorga itu tidak pernah aku tidak taat. Tetapi mula-mula aku memberitakan kepada orang-orang Yahudi di Damsyik, di Yerusalem dan diseluruh tanah Yudea, dan juga kepada bangsa-bangsa lain, bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu.” (Kisah 26:19-20)

Page 5: Pelajaran sekolah sabat ke 6 pengakuan dan pertobatan, syarat-syarat kebangunan

“Pelbagai teladan dari hal pertobatan yang murni dan kerendahan hati di dalam Firman Allah menunjukkan suatu pengakuan dimana tiada dalih untuk dosa atau usaha mencoba membenarkan diri. Paulus tidaklah berusaha melindungi dirinya sendiri; dia melukiskan dosanya dalam corak yang paling gelap, dia tidak berusaha untuk mengecilkan kesalahannya … Dia tidak segan-segan menyatakan bahwa “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa; dan diantara mereka akulah yang paling berdosa.” 1 Timotius 1:15.”

E.G.W. (Steps to Christ, cp. 4, pg. 41)

Page 6: Pelajaran sekolah sabat ke 6 pengakuan dan pertobatan, syarat-syarat kebangunan

Esau(Ibrani 12:17)

Firaun(Keluaran 12:29-32)

Bileam(Bilangan 22:32-35)

Yudas(Matius 27:4-5)

PERTOBATAN YANG PALSU

Apakah cerita-cerita pertobatan

berikut ini memiliki

persamaan?

Tak seorangpun merasa bersalah atas dosa-dosa

mereka tetapi atas akibat dari dosa

mereka.

Page 7: Pelajaran sekolah sabat ke 6 pengakuan dan pertobatan, syarat-syarat kebangunan

Pertobatan SejatiMerasa sedih karena telah

berdosa terhadap Allah.

Dengan sungguh-sungguh mengaku dosa.

Tidak mencari alasan, menerima kesalahan.

Memutuskan untuk menjauh dari dosa.

Page 8: Pelajaran sekolah sabat ke 6 pengakuan dan pertobatan, syarat-syarat kebangunan

APAKAH PENGAKUAN ITU?Pengakuan mengesahkan pertobatan kita.

“Tanpa pertobatan dan pembaharuan yang sejati, pengakuannya tidak akan diteriman Allah. Harus ada perubahan yang pasti (nyata) di dalam hidup; segala sesuatu yang sifatnya menghina Allah haruslah dibuang. Ini akan menjadi hasil yang murni dari penyesalan kita akan dosa.”

E.G.W. (Steps to Christ, cp. 4, pg. 39)

Roh Kudus tidak memberi kita perasaan bersalah yang tidak jelas. Dia meyakinkan kita terhadap kenyataan dari kekurangan kita.Pengakuan haruslah spesifik: "Tuhan, saya telah melakukan kesalahan ini. Saya telah berdosa dan saya ingin Engkau mengampuni dosa ini."Pengakuan yang murni melampaui kata-kata.

Page 9: Pelajaran sekolah sabat ke 6 pengakuan dan pertobatan, syarat-syarat kebangunan

APA MANFAAT DARI PENGAKUAN?

Dalam Mazmur 32, Daud menulis tentang

perasaan sebelum dan setelah mengaku

dosanya – bahkan dia merasakan perubahan

fisik.

SEBELUM MENGAKU SETELAH PENGAKUANNYA“Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari; sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. S e l a” (Mazmur 32:3-4)

“Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya. Engkaulah persembunyian bagiku, terhadap kesesakan Engkau menjaga aku, Engkau mengelilingi aku, sehingga aku luput dan bersorak. S e l a Bersukacitalah dalam TUHAN dan bersorak-soraklah, hai orang-orang benar; bersorak-sorailah, hai orang-orang jujur!” (Mazmur 32:6-7, 11)

“Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. S e l a” (Mazmur 32:5)

Page 10: Pelajaran sekolah sabat ke 6 pengakuan dan pertobatan, syarat-syarat kebangunan

“Kasih Kristus yang disebarkan melalui seluruh makhluk adalah kekuatan yang penting. Setiap bagian penting – otak, jantung, saraf – disentuh serta disembuhkan. Olehnya energi tertinggi dari makhluk tersebut dibangkitkan untuk aktivitas. Membebaskan jiwa dari rasa bersalah dan kesedihan, kecemasan dan perawatan, yang menghancurkan kekuatan hidup. Dengan kasih Kristus datanglah ketenangan dan kesabaran. Ini ditanamkan dalam jiwa, sukacita yang dunia tidak dapat hancurkan, — sukacita dalam Roh Kudus, — menyehatkan, sukacita hidup memberi. ”

E.G.W. (The Ministry of Healing, pg. 115)