pekerjaan struktur beton
DESCRIPTION
StrukturTRANSCRIPT
![Page 1: Pekerjaan Struktur Beton](https://reader030.vdocuments.mx/reader030/viewer/2022020311/577c84461a28abe054b83a20/html5/thumbnails/1.jpg)
Tahapan Pekerjaan Struktur Beton
Pekerjaan Struktur beton
Dalam pekerjaan pembuatan struktur beton terdapat item pekerjaan sebagai berikut :
A.Pekerjaan Bekisting
Dalam pekerjaan bekisting terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni :
· Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi seperti yangdisyaratkan pada gambar kerja.
· Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan oleh betonbasah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya.
· Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk yang tetap bagistruktur beton sesuai yang direncanakan.
· Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan, kemudahanpembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien.
· Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusak/bocor pada saat pelaksanaanpengecoran dan juga tidak merusak beton.
· Bahan bekisting harus terbuat dari bahan yang tidak menyerap air semen dan juga tidakmerusak beton.
· Pemasangan bekisting harus benar-benar sesuai dengan gambar rencana baik secara verticalmaupun horizontal
Bahan dan alat yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan bekisting adalah:
· Multipleks
· Kayu kaso 5/7
· Kayu balok
![Page 2: Pekerjaan Struktur Beton](https://reader030.vdocuments.mx/reader030/viewer/2022020311/577c84461a28abe054b83a20/html5/thumbnails/2.jpg)
· Schaffolding set (bila diperlukan
· Jack base dan U head (bila diperlukan)
· Joint pin (bila diperlukan)
· Cross brace (bila ddiperlukan)
· Ladder frame(bila diperlukan)
· Mould oil
· Alat Bantu lain
Sedangkan bahan bekisting yang digunakan pada proyek ini adalah menggunakan bahan yangsesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam RKS, yakni multipleks dengan tebal 18 mm.Bekisting dari multipleks/papan tersebut diperkuat dengan rangka kayu meranti minimal ukuran5/10, atau dari bahan lain yang disetujui oleh konsultan pengawas untuk mendapatkankekuatan dan kekakuan yang sempurna. Sedangkan steiger yang digunakan adalah dari pipa -pipa besi standar pabrik atau kayu /dolken.
Adapun pemasangan bekisting meliputi pemasangan bekisting kolom, balok, slab/plat atap dankanopi.
A.1. Bekisting Kolom
Dalam pengecoran kolom terlebih dahulu harus memperhatikan :
· Vertikalisasi
· Axisnya posisi kolom sesuai gambar yang direncanakan
· Vertikalitas kolom dijamin dengan struktur penopang ( support ) yang diberikan empat arah dandijamin kuat menahan goyangan. Untuk kolom menggunakan form work dari kayu-kayu danmultypleks yang dengan mudah dapat dibongkar dan dipasang kembali yang sebelumnya dilapisi oleh mould oil agar mudah dalam pembongkaran dan tidak lengket yang dapat merusakbeton.
A.2. Bekisting Balok dan Pelat atap/Kanopi
![Page 3: Pekerjaan Struktur Beton](https://reader030.vdocuments.mx/reader030/viewer/2022020311/577c84461a28abe054b83a20/html5/thumbnails/3.jpg)
Pengecoran balok dan pelat atap atau kanopi dilakukan bersamaan sekaligus, menjadi satukesatuan struktur, sehingga form work dan pelat/slab, dibuat sebagai satu kesatuan yangbersifat tetap. Sesudah selesai form work ini baru dibongkar dan sebagian yang kondisinyamasih baik dapat digunakan kembali.
Adapun pada sistem ini digunakan scaffolding. Kontak antara kaki scaffolding dengan tempatberpijaknya harus dijaga sempurna, demikian juga sambungan kaki scaffolding antara yangdibawah dengan yang diatas harus rapat.
A.3. Pekerjaan Pembesian/Penulangan
Fungsi tulangan pada beton adalah untuk menahan gaya tarik, gaya geser dan momen torsiyang timbul akibat beban-beban yang bekerja pada konstruksi beton tersebut. Oleh karena ituperencanaan dan pelaksanaan pembesian harus dilakukan sesuai dengan spesifikasi teknisdan gambar kerja, RKS dan Aanvulling yang telah direncanakan oleh perencana struktur yaitudalam hal:
· Ukuran diameter baja tulangan
· Kualitas baja tulangan
· Kuantitas baja tulangan
· Penempatan/pemasangan baja tulangan
· Proses fabrikasi besi terdiri dari pemotongan dan pembengkokan besi tulangan.
Sebelum mengerjakan proses fabrikasi besi bagian pembesian harus menyusun daftarpembengkokan dan pemotongan besi tulangan berdasarkan gambar pelaksanaan ( shopdrawing ). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun daftar pembengkokan danpemotongan adalah sebagai berikut :
· Baja tulangan beton sebelum dipasang, harus bersih dari serpih-serpih, karat, minyak, gemukdan zat kimia lainnya yang dapat merusak atau mengurangi daya lekat antara baja tulangandengan beton.
· Sambungan antar tulangan harus ditempatkan sedemikian rupa pada daerah yang momennyanol atau dengan menggunakan sambungan lewatan sehingga gaya dari batang yang satu dapatdisalurkan ke batang yang lain. Panjang sambungan lewatan diambil 40D ( D = diameterpenampang baja tulangan ).
![Page 4: Pekerjaan Struktur Beton](https://reader030.vdocuments.mx/reader030/viewer/2022020311/577c84461a28abe054b83a20/html5/thumbnails/4.jpg)
· Panjang dan bentuk baja tulangan harus direncanakan secara ekonomis sehingga bagian-bagian sisa atau yang tidak terpakai didapat seminimal mungkin. Sedemikian rupa sehinggateknik pemasangan tulangan tidak menyulitkan dalam pelaksanaan lapangan.
Penganyaman besi tulangan harus diikat kuat dengan memakai kawat beton agar waktupengecoran posisi tulangan tidak bergeser. Penopang, ganjalan, jepit dan kawat beton harusberkualitas sama dengan bahan besi tulangan.Adapun besi/tulangan yang digunakan pada proyek ini adalah menggunakan tulangan denganmutu baja sebagai berikut :
· < ø 13 mm : BJTP U – 24
· ≥ ø 13 mm : BJTP U – 40 (besi ulir)
B. Pekerjaan Pemasangan Tulangan
Baja tulangan dan sengkang yang telah dipotong dan dibengkokan dibawa ke lapangan untukdipasang pada posisi sesuai dengan gambar pelaksanaan. Kegiatan yang dilakukan padapekerjaan pemasangan tulangan antara lain :
· Pemeriksaan diameter, panjang dan bentuk tulangan sebelum baja tulangan tersebutterpasang.
· Jarak antar tulangan serta jumlah tulangan, baik untuk tulangan lentur maupun tulangan geser.
· Sengkang dipasang secara manual. Pemasangan sengkang dilakukan dengan kawat beton.
· Memastikan daerah-daerah dan ukuran panjang penyaluran, sambungan lewatan dan panjangpenjangkaran sesuai yang direncanakan.
· Pemeriksaan tebal selimut beton dengan memasang tahu beton sebagai acuan sesuai tebaltebal selimut beton yang akan di cor.
· Adapun pekerjaan pembesian/penulangan meliputi pemasangan tulangan kolom, balok,slab/plat, tangga dan kanopi
![Page 5: Pekerjaan Struktur Beton](https://reader030.vdocuments.mx/reader030/viewer/2022020311/577c84461a28abe054b83a20/html5/thumbnails/5.jpg)
C. Pekerjaan Penuangan Beton
Untuk mendapatkan hasil beton yang baik maka cara penuangan harus benar yaitu :
· Pengecoran dituang langsung dan atau dengan menggunakan talang cor.
· Beton harus dituang vertikal dan sedekat mungkin dengan bagian yang dicor.
· Beton tidak boleh dituangkan ke dalam bekisting dengan jarak yang tinggi (maksimum 1,5 m)karena akan mengakibatkan segregasi. Apabila tinggi lebih dari 1,5 m, maka harus memakaitalang/corong/tremi
· Beton tidak boleh dicorkan pada saat hujan lebat tanpa penutup diatasnya, karena air hujanakan menyebabkan turunya mutu beton.
D. Pekerjaan Pemadatan Beton
Disamping cara penuangan yang benar, cara pemadatan yang benar juga merupakan faktorpenting guna mencapai tujuan pembetonan. Cara pemadatan dengan vibrator yg benar yaitu :
· Besarnya kepala vibrator harus disesuaikan dengan jenis struktur beton yang akan dicor danjarak antar tulangan terkecil.
· Vibrator harus dapat dimasukkan ke dalam jaringan/anyaman besi beton dan harus diusahakansedikit mungkin menempelkan vibrator pada besi. Menggetarkan besi beton dapat
![Page 6: Pekerjaan Struktur Beton](https://reader030.vdocuments.mx/reader030/viewer/2022020311/577c84461a28abe054b83a20/html5/thumbnails/6.jpg)
mengakibatkan mutu beton yang jelek, dimana terjadi pengumpulan pasir disekitar besi, bahkanapabila besi digetarkan terus menerus akan berakibat lebih kritis karena getaran ini merambatkebeton disampingnya yang sudah mulai mengeras, sehingga mengakibatkan retak atauterjadinya rongga antar besi dan beton. Rongga ini akan mengakibatkan bahaya korosi padatulangan.
· Tidak boleh meletakkan kepala vibrator terlalu lama dalam beton karena akan meyebabkansegregasidan bleeding terutama untuk beton dengan slump tinggi. Lama penggetaran cukupantara 10 s/d 15 detik.
· Kepala vibrator jangan terlalu dekat dengan bekisting, keren apabila bekisting tergetar akanterbentuk lapisan pasir lepas dan juga dapat merusakkan bekisting. Jarak minimal ke bekistingadalah 10 cm.
· Beton tidak boleh digetarkan berulang-ulang pada tempat yang sama, karena dapatmengakibatkan rongga-rongga udara di dalam betonnya.
· Vibrator harus dimasukkan ke dalam beton yang belum terpadatkan secara tepat dan dicabutpelan-pelan. Kecepatan memasukkan vibrator diperlukan agar tidak sempat terjadi pemadatanawal pada beton lapisan atas sehingga menyulitkan lolosnya udara dan air yang terperangkapdibawahnya. Sedangkan pencabutan harus dilakukan pelan-pelan untuk memberikankesempatan vibrator menyalurkan secara penuh energi pemadatan pada beton. Kecepatanpencabutan berkisar antara 4 s/d 8 cm/detik.
· Lapisan beton harus dicor secara rata sejak permulaan untuk memudahkan pengaturan sistempemadatan dengan vibrator.
· Untuk pengecoran struktur beton yang tinggi dan lebar, tiap lapisan beton yang paling efisienadalah 50 cm. Apabila tiap lapisan dibuat tebal akan menyulitkan udara dan air yang
![Page 7: Pekerjaan Struktur Beton](https://reader030.vdocuments.mx/reader030/viewer/2022020311/577c84461a28abe054b83a20/html5/thumbnails/7.jpg)
terperagkap di lapisan bawahnya melepaskan diri ke atas kerena tekanan beton terlelu berat.Sebaliknya apabila terlalu tipis, tekana beton tidak dapat mengimbangi pekerjaan vibrator.
· Untuk menyambung lapisan bawah dengan lapisan diatasnya, vibrator harus dimasukkansebagian (kira-kira 10 s/d 15 cm) ke dalam lapisan di bawahnya agar tercipta lekatan yangmonolik, padat dan menyatu.
· Pada pengecoran plat beton yang tipis, vibrator boleh dimasukkan ke dalam beton secaramiring. Dalam hal ini vibrator akan menyentuh besi tulangan, tetapi harus diusahakan sedikitdan secepat mungkin.
E. Perawatan (curing) beton
Untuk menjaga agar proses hidrasi beton dapat berlangsung dengan sempurna makadiperlukan curing untuk menjaga kelembabannya. Lamanya curing sekitar 3 hari berturut-turutatau sesuai spesifikasi mulai hari kedua setelah pengecoran. Curing dapat dilakukan denganberbagai macam cara antara lain :
a. Menyemprotkan dengan lapisan khusus (semacam vaseline) pada permukaan beton.
b. Membasahi secara terus menerus permukaan beton dengan air.
c. Menutupi permukaan beton Plat dengan karung goni basah secara terus menerus
![Page 8: Pekerjaan Struktur Beton](https://reader030.vdocuments.mx/reader030/viewer/2022020311/577c84461a28abe054b83a20/html5/thumbnails/8.jpg)
Proses Curing Beton dengan membasahi permukaan beton