pekerjaan persiapan
DESCRIPTION
pekerjaanTRANSCRIPT
METODE PELAKSANAAN
LANJUTAN PEMBANGUNAN
LAPANGAN TENIS INDOOR (TAHAP II)
LOKASI :
KAMPUS FIK SEKARAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Dibuat Oleh :
PT. YEH UMBUL
METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan merupakan prosedur kerja standar yang akan dipakai
sebagai acuan dalam melaksanakan intruksi kerja di lapangan. Metode kerja ini
disusun untuk melaksanakan pekerjaan lanjutan pembangunan lapangan tenis
indoor (tahap II) lokasi kampus UNNES sekaran, semarang dengan tujuan untuk
mendapatkan hasil pekerjaan yang berkualitas dengan penanganan profesional
sehingga didapatkan kondisi pelaksanaan tepat waktu, tepat mutu dan tepat guna.
Pekerjaan pada proyek tersebut terdiri dari pekerjaan.
1. Pekerjaan persiapan
2. Pekerjaan Arsitektur
3. Pekerjaan struktur
PEKERJAAN PERSIAPAN
Cakupan:
Instruksi pekerjaan ini merupakan pedoman untuk pekerjaan persiapan.
yang meliputi pengukuran awal, peembersihan lokasi sampai dengan pemasangan
Bouwplank. Lingkup pekerjaan persiapan meliputi pekerjaan
1. Pekerjaan pembersihan lapangan
2. Uitzet lapangan
3. Pengadaan air dan listrik kerja
4. Bouwplank
5. Papan nama proyek
1. Pekerjaan Pembersihan Lapangan
LingkupPekerjaan:
Lingkup pekeijaan ini meliputi pekerjaan pembersihan lokasi proyek dan segai
sesuatu yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan serta untuk
memudahkan pekerjaan uitzet bangunan, dan pembongkaran beton lunak
pembungkus stek besi kolom
Alat yang digunakan:
- Cangkul
- Bôdem.
- Sapu.
- Alat bantu lainya.
Kébutuhan tenaga kerja:
- Mandor = 1 orang
- Tenaga = 10 orang
Prosedur Pelaksanaan / Cara Kerja:
a. Pelaksanaan dilakukan setelah mendapatkan ijin dari Direksi (Kónsultan).
b. Melakukan pembongkaran beton lunak pembungkus stek besi kolom.
c. Membérsihkan lokasi pekerjaan dari segala sesuatu yang dapat
mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
2. Uitzet Lapangan
Lingkup Pekérjaan:
Lingkup pekerjaan ini meliputi pekerjaan penentuan titik2 bangunan,
dan peil bangunan dan pémasangan titik bouwplank
Bahan yang digunakan:
- Patok kayu.
- Paku.
- Benang.
- Cat.
Alat yang digunakan:
- Alat ukur Theodolit.
- Bak ukür
- Selang timbang.
- Palu.
- Bodem.
Kebutuhn tenaga kerja:
- Juru ukür = 1 orang
- Pembantu tenaga ukur = 2 orang
- Tenaga = 1 orang
Prosedur Pelaksanaañ / Cara Kerja:
a. Teñtukañ letak lokasi pekerjaan sesuai dengan peta, gambar dan kontrak
kerja.
b. Lákukan pengukuran .awJ .untuk mengarnbil data-data yang diperlukan
sebélurn dimulainya pekerjaan.
c. Pengukuran dilakukan bersama-satha dengan Direlcsi lapangan
(Konsultan), dan apabita teijadi tidak sesuai deñgan gambar akan
diinformasikan kepada
Direksi Lapangan maupun Konsultan agar Iangsung di tindak lanjuti. Hasil
pengukuran disahkan secãra bersama.
d. Menentukan titik-titik rencana bangunan sesuai dengan gainbar rencana
denganenggunakan alat ukur TheodoIi Bak ukur.
e. Memasang titik-titik rencana bangunan sesuai dengan gambar rencana
dengan menggunakan’ patok kayu yang diberi keterangan notasi serta
ketinggian dengan menggunakan cat:
f. Membuat I (satu) titik duga dan 5 (lima) titik bantu dengan tiang beton
panjang 1.20 cm berdimensi 10 x 10 cm dan dipasang pada tempat
yang.aman serta dilindungi agar tidak terganggu selama pekeijaan
berlangsung.
g. Setelah sernua titik selesai dikerjakan, diadakan pengecekan ulang untuk
‘dimintakan persetujuan kepada Dfreksi lapangan (Konsultan).
h. Pelaksanaan pekeijaan mi dilakukan setelah pekerjaan pembersihan
Iapàngan dan pembongkaran bangunan lama.
3. Air dan Listrik Kerja
Lingkup Pekerjaan:
Lingkup pekerjaan mi meliputi pengádaan air dan.listrik kerja. Air
keia direncanakan diambil dan lokasi kerja yaltu menggunakan air keija yang
sudah ada atau membuat sumur, sedangkan listrik dianibil dan listrik yang
sudah ada mapun mendatangkan genset.
Alat yang diguñakan:
- Pompa air.’
- Genset.
Kebutuhan tenaga kerja:
- Tenaga = 2 orang.
Prosedur Pelaksanaan / Cara Kerja:
a. Menampung air dari sumber yang sudah ada ke bak penampung
sementara.
b. Listrik menyambung dari aliran listrilc yang sudah ada.
4. Bouwplank. .
Lingkup Pekerjaan:
Lingknp pekerjaan ini meliputi pcmasangan papan bouwplank pada.
1oka pekn yang telah diukur sebelumnya yaltu pada waktu uitzet
Bahan yang digunakan:
- Papan kayu tebal 2 cm
- Kayu usuk 5/7
- Paku
- Benang nilon
- Cat
Alat yang digunakan
- Palu.
- Bodem.
- Cangkul.
- Linggis Alat ukur Theodolit.
- Selang timbang
- Kuas.
Kebutuhan tenaga kerja:
- Mandôr
- Tukang kayu
- Tenaga
- Juru ukur
- Pembantu juru ukur
Prosedur pelaksanaan / Cara Kerja:
a. Pasang patok kayu 5/7 dengan sudut 900 (siku) terhadap kayu uitzet
(sudah terpasàng pada waktu uitzet) disetiap suclut ruangan bangunan
baru.
b. Pasang papan untuk menghubungkan patok-patok tersebut.
c. Cek posisi dan elevasi .bagian atas papan sebagai referensi dengan
menggunakan alat ükur Theodolit atau selang timbang.
d. Penandaan elevasi dengan menggunakan cat warna rnerah.
e. Setelah semua titik selesai dikeijakan, diadakan pengecekan ulang untuic
dirnintakan persetujuan kepada Direksi lapangan (Konsultan).
5. Papan Nama Proyek
Lingkup Pekerjaan:
Lingkup pekerjaan membuat papan nama proyek dan memasang papan
nama proyek tersebut padä tempat yang ditentukan Direksi lapangan.
Bahan yang digunakan:
- Papan kayu tebal 3 cm.
- Kayu usuk 5/7.
- Paku.
- Cat.
- Semen.
- Pasir.
Alat yang digunakan:
- Gergaji kayu.
- Pukul besi.
- Alat semprot cat.
- Cangkul / linggis.
Kebutuhan tenaga kerja:
- Tukang kayu = 1 orang
- Tenaga = 2 orang
- Tukang cat = 1 orang
PROSEDUR PELAKSANAAN:
a. Papan nama dibuat dari papan yang dirangkai menggunakan kerja paku
kemudian diberi tulisan dengan menggunakan cat dengan cara disemprot
b. Papan nama tersebut diberi penyangga dengan menggunakan kayu usuk
5/7
c. Setelah rangkaian tersebut selesai kemudian papan nama tersebut dipasang
pada tempat yang telah ditentukan Direksi Lapangan.
d. Menanam kaki penyangga tersebut dan kemudian pada tempat tersebut
diberi perkuatan dengan adukan semen dan pasir..
PEKERJAAN ARSITEKTUR
Cakupan:
Instruki kerja ini merupakan pedoman untuk pekerjaan arsitektur yang
meliputi pemasangan, sampai dengan pengecatan.
Lingkup pekerjaan arsitektur meliputi pekerjaan:
1. Pekerjaan Pasangan
2. Pekerjaan Penutup atap dan Listplang
3. Pekeajaan Pengecatan
1. Pekerjaan Pasañgan
Lingkup Pekerjaan:
Lingkup pekerjaan ini meliputi pekerjaan pasangan batu bata yang
dibedakan antara lain:
Pasangan batu bata campuran 1 : 3 dan plesteran 1 : 3 untik ‘dinding
trasram yaitu dinding pada tempat-tempat basah dan rollag.
Pasangan batu bata campuran 1: 5 dan plesterañ 1: 5 untuk dinding biasa
(gunungan)
Kolom praktis 15/15
Balok latei/praktis l5/15
Bahan Yaag Digunakan
1. Batu bata
2. Semen
3. Pasir
4. Split
5. Besi Tulangan
6. Kawat bendrat
7. Papan bekistinng
8. Paku
Alat Yang Digunakan
1. Beton möllen (untuk membuat adukan spesi).
2. Cetok
3. Cangkul
4. Sekop
5. Alat perata dari kayu
6. Water pass
7. Benang.
8. Unting
KébutuhanTenaga Kerja.
Sesuai dengan hasil perhitungan analisa durasi
PROSEDUR PELAKSANAAN
- Siapkàn material batu bata, pasir, semen, pada lokasi-lokasi pemasangan
dinding dinding batu.
- Siapkan peralatan untuk adukan yaitu beton mollen pada lokasi-lokasi
pemasangan dinding
- Siapkan material untuk kolom praktis, balok latei dan papan bekisting
pada titik pemasangan.
- Pasang papan dan kayu bouwplänk pada lokasi pemasangan batu bata dan
tarik benang untuk mendapatkan keseluruhan sesuai gambar rencana.
- But adukan spesi dengan campuran sesuai spesifikasi dan tuangkan pada
tempat yang telah disediakan di sekitar pemasangan batu bata.
- Pasang batu bata mulai dari bagian tepi dan kolom struktur dan dilakukan
mulai dari bagian bawah yaitu di atas sloof yang sudah dicór Berjalan ke
arah vertikal dan horizontal sampai dengan kolom praktis
- Tebal spesi antara batu bata satu dan lainnya tidak kurang dan tidak lebih
dari 3 cm. .
- Pámasangan perbidang yang dibatasi antara 2 kolom dilakukan tidak lebih
dari 9 m2.
- Pasang bekisting kolom praktis pada tulangan kolöm praktis pada sisi
muka dari belakang (karena keduä sisi kanan dan kiri ada pasangan batu
bata)
- Pasang beton decking secukupnya diantara tulangan dan papan bekisting.
- Lakukan pengecoran (secara manual) dengan memperhatikan tinggi jatuh
betôn yang disyaratkan, bial tidak ada keteñtuan lain maksimum tinggi
jatuh beton ditentukan 1,5 m
- Penggetaran dilakukan dengan menggunakan vibrator dengan posisi
vibrator tegak lurus permukaan cor, dan dibantu dengan penggetaran
external dengan memükul-mukul sisi luar bekisting dengan palu
- Pengecoran kolom-kolom praktis dihentikan bila elevasi permukaan beton
pada cetakan / bekisting telah mencapai elevasi pasangan batu bata yang
terpasangan, demikian seterusnya pasangan batu bata dilaksanakan
kembali dan diikuti oleh pengecoran kolom praktis sesuai dengan hal
tersebut diatas.
- Hentikan pasangan batu bata pada tempat-tempat dimana ada kusen pintu ,
kusen jendela , bouven light dan lubang-lubang tertentu sesuai déngan
gambar rencana kerja.
- Pasang tulangan dan bekisting balok latei dan kemudian langsung dicor
- Lanjutkan pasangan batu bata pada tempät-tempat dimana lubang-lubang
dinding untuk keperluan kusen telah dipasang kusen dan balok latei
- Apabila. diperlukan akan dipasang steiger untuk pemasangan batu bata
yang tinggi lebih dari 2,00 m.
- Pemasangan steiger akan diperhitungkan letaknya agar tidak mengganggu
jalannya pelaksanaan pekerjaan pemasangan batu bata, plesteran dinding,
maupun pengecoran beton kolom praktis, praktis
Plesteran dan Pemasangan pipa instalasi listrik
- Siapkan material dan perálatan untuk melaksanakan pekerjaan plesteran.
- Pasang kayu reng uk 2/3 pada dinding batu bata untuk digunakan sebagai
acuan ukuran ketebalan plesteran.
- Kayu reng sebagai acuan ketebalan plesteran dipasáng sejajar dengan jarak
12 meter, diantara kedua kayu tersebut ditarik benang untuk mendapatkan
ketebalan yang sama pada setiap bidang. V
- Lakukan penyiraman air pada dinding batu bata selama pekerjaan
plesteran dilakukan.
- Pasang pipa instalasi listrik sebelum plesteran diaci / finishing.
- Pemasangan dilakukan dengan cara membongkar plesteran pada tempat
dimana dilalui instalasi pipa, pembongkaran / pembobokan dilakukan
sepanjang dan selebar pipa instalasi.
- Pasang pipa pada bobokan / bongkaran yang sudah disipakan, tutup
kembali dan ratakan plesteran dengan bahan spesi yang lebih dekat.
Pekerjaan acian dilakukan setelah semua pekerjaan plesteran dan instalasi
pipa dalam dinding telah selesai dikerjakan termasuk plsteran nat dan
sudut-sudut bangunan.
Pekerjaan Penutup Atap
Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan atap pada pekerjaan ini meliputi antara lain:
1. Pekerjaan pemasangan penutup atap
2. Listplánk
1. Pekerjaan pemasañgan penutup atap
Bahan Yang Digunakan
1. Atap Celulose Bitumen
2. Screw drilling
3. Wiremesh 4 mm. l5/15
Alat Yang Digunakan
1. Obeng
2. Mesin bor
3. Benang
Kebutuhañ Tenaga Kerja.
Sesuai dengan hasil perhitungan analisa durasi.
PROSEDUR PELAKSANAAN.
Pelaksanaan pemasangan pékerjaan atap dimulai setelah selesainya
pekerjaan kuda-kuda baja.
- Penutup atap menggunakan bahan Celulose Bitumen sesuai dengan
gambar spesifikasi dan warna yang akan ditentukan oleh Dlreksi
Lapangan..
- Dimensi báhan yang digunakan 2000 mm X 950 mm X 3mm.
- Reng atau penopang menggunakan bahan dan baja Kanal C dengan járak
610 mm, dengan pmasangan tiap lembar dengan screw drilling 12 bh.
- Pada daerah bubungan akan ditambah wiremesh ukuran 4mm dengan jarak
15/15.
- Kerapihan pemasangan atap perlu dicek sekali lagi dimana tiap jalur harus
lurus.
2. Pekerjaan Listplank
Bahan Yang Digunakan
1. Listplank GRC Màlding 8 mm
2. Screw drilling
Alat Yang Digunakan
1. Palu
2. Benang
3. Waterpass
Kebutuhan Tenaga Kerja.
Sesuai dengan hasil perhitungan analisa durasi.
PROSEDUR PELAKSANAAN
Pelaksanaan pemasangan pekerjaan listplank dimulai setelah selesainya
pekerjaan penutup atap.
- Listplank menggunakañ bahan GRC Molding 8 mm sesuai dengan gambar
spesifikasi dan warna yang akan ditentukan oleh Direksi Lapangan.
- Listplank dipasang tegak lurus pada rangka listpank.
- Kérapihan pemasangan listplank perlu dicek sekali lagi dimana harus
lurus.
- Akan dipasang steiger untuk pemasangan listplank
- Pemasangan steiger akan diperhitungkan letaknya. agar tidak mengganggu
jalannya pelaksanaan pekerjaan pemasangan listplank, dan pekerjaan lain
yang berada dibawahnya.
3. Pekerjaan Cat
Bahan Yang Digunakan .
1. Cat besi
2. Menie besi
Alat Yang Digunakan
1. Roll cat
2. Kuas
3. Kayu pengaduk
Kebutuhan Tenaga Kerja.
Sesuai dengan hasil perhitungan analisa durasi.
Pelaksanaan pekerjaan pengecatan dimulai setelah selesainya pekerjaan
plesteran dinding, pemasangan listplank dan pemasangan dengan pekerjaan
kuda - kuda baja.
- Cat besi menggunakan bahan sesüai dengan gambar spesifikasi dan warna
yang akan ditentukan oleh Direksi Lapangan.
- Pada permukaan besi akan dilakukan perataan dengan dempul besi,
sehingga mendapatkan permukaan.yang rata dan halus.
- Pengecatan dilakukan sedemikian rupa hingga akan menghasilkan werna
yang merata.
- Akan dipasang steiger untuk pekerjaan pengecatan listplank dan kuda-kuda
baja.
- Pemasangan steiger akan diperhitungkañ ltaknya agar tidak .mengganggü
jalannya pelaksanaan pekerjaan pengecatan dan pekerjaan lain yang berada
dibawahnya.
PEKERJAAN STRUKTUR
Cakupan : . .
Instruksi kerja ini merupakan pedoman untuk pekerjaan struktur yang
meliputi pekerjaan beton, sampai dengan pekerjaan kuda-kuda baja. Lingkup
pekerjaan struktur meliputi pekerjaan:
1. Pekerjaan Beton
2. Pekerjaan Kuda-kuda baja
1. Pekerjaan Beton
Lingkup Pekerjaan:
Lingkup Pekerjaan beton yang. dimaksud dalam hal ini adalah
pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan struktur beton bangunan, antara
lain menyangkut jenis pekerjáan sebägai berikut:
1) Beton Kolom K1 = 40 x 60/80
2) Beton Kolom K2 = 40 x 40
3) Beton Kolom K2 = 40 x 40
4) Beton Kolom KX = 20 x 20
5) Beton Kolom K5 = 20 x 40
6) Balok Selasar B2 30x50 + 3. 50m.
7) Beton Ring R1=25 x 40 + 7.00m.
8) Beton Ring R2 = 20x40 + 9.75.
Bahan yang digunakan:
1. Papan bekisting (kayu tahun klas III)
2. Kayu perancah (bambu)
3. Paku 2” -4”
4. Multiplek 3 mm
5. Tali ijuk
6. Benang
7. Bési beton
8. Kawat beton.
9. Semen
10. Pasir
11. Split.
12. Air.
Alat yang digunakan:
- Pukul besi
- Gergaji kayu
- Gergaji besi
- Alat pemotong dan pembengkok besi
- Alat ukur theodolit dan waterpass
- Bak ukur
- Alat bantu lainnya.
Kebutuhan tenaga kerja:
- Sesuai dengan perhitungan analisa durasi.
PROSEDUR PELAKSANAAN . .
1. Pekerjaan kolom
Pekerjaan pemasangan. / perakitan tulangan dilaksanakan setelah pekerjaan
pemotongan, pembengkokàn tulangan dan pembuatan begel selesai. Dan
pekerjaan bongkaran beton lunak penutup tulangan selesai. Pembuatan dan
pembengkokan tulangan. sérta pembuatan begel dilakukan di bengkel
pemotongan pada base camp proyek, hal ini juga didukung denggan persiapan
lokasi pemasangan. Perakitan dan pemasangan tulangan dilakukan dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Cek dengan mengunakan alat ukur untuk menentukan As dari masing-
masing kolom.
Siapkan tulangan yang telah dirakit dengan begel sesuai ukurañ gambar
rencana masing2 ditempatkan pada titik-titik lokasi kolom.
Susun batang tulangan dengan ketentuan yang tercantum dalam gambar
rencana.
Sambungan dan hubungan antara tulangan yang satu dengan yang lain
melalui begel harus kuat dan diikat dengan kawat bendrat dengan panjang
sambungan minimal adalah 40 D (diameter tulangan).
Tulangán dipasang sedemikian kuat sehingga sebelum dan sesudah
pengecoran tidak berubah tempatnya.
Jarak tulangan dengan sisi luar beton atau ketebalan selimut beton
digünakan beton decking berbbentuk selinder / kubus dengan tebal sesuai
dengan ketebalan selimut beton pada gambar rencana
Pemasangan beton decking diletakan pada bagian luar ruangan antara
bekisting dan besi tulangan dengan cara mengikatkan kawat yang terdapat
pada beton decking dengan tulangan.
Tulangan kolom didalam bekisting disetel sedemikian rupa sehingga posisi
tulangan betul-betul tegak.
Pekerjaan Bekisting dan Perancah
Cakupan
Instruksi kerja ini beriaku sebagai pedoman pekerjaan pembuatan. Bekisting beton
beserta perancah dan pembonkarannya.
1. Bekisting untuk kolom, dibuat dengan bahan kayu 5/7, ¾ sebagai rangka, dan
multiplek tebal 3 mm, Bekisting dibuat 11 unit.
2. Begisting untuk ring balok dibuat dengan bahan kayu 5/7 34 sebagai rangka,
dan multiplek tebal 3 mm, begisting dibuat keseluruhan.
3. Pelaksanaan pemasangan bekisting dilakukan setelah pemasangan perakitan
pembesian selesai dikerjakan.
4. Pelaksanaan pemotongan kayu dan multiplek untuk bekisting di1akukan di
base camp kerja sedangkan penyetelan dan perakitan dilakukan dilokasi
pekeraan (pada tiap-tiap kolom).
Cara kerja dilapangan dilaksanakan sebagai beriku:
- Perancáh dibuat sampai ketinggian tertentu sesuai dengan rencan. Perancah
dibuat sedemikian rupa sehingga kuat kalau menahan beban bekisting yang
berisi adukan betón maupun beban diatasnya selama pelaksanaan.
- Rakit bekisting beton dengan memperhatikan:
Kualitas kayu penguat papan / multiplek serta jarak pemasangan.
Ketebalan multiplek yang dipakai.
Permukaan cetakan cukup rata dan halus tidak ada lekukan dan lendutan.
Sambungan pada cetakan dibuat lurus baik vertikal maupun horizontal,
terutama untuk beton expose.
Permukaan cetakan dibërsihkan dan diberi minyak untuk mencegah
lekatnya beton pada cetakan.
Pengecoran Kolom Beton
Pelaksañaan pengecoran kolom dilakukan secara serutak. Tahap pengecoran ini
dilakukan setelah pekerjaan pembesian dan bekisting pada masing-masing kolom
telah selesai dikerjakan.
Mutu beton yang digunakan adalah beton K-275, dengan niengunakan beton dari
readymix dan sekaligus peralatannya, yaitu truck mixer dan peralatan pembantu
lainnya. Sebelum pelaksanaan pengecoran diláksanakan terlebih dahulu akan
dilakukan hal-hal sebagai betikut:
Pengajuan Job Mix formula campuran agregat untuk membuat adukán beton
mutu K-275.
Pemeriksaañ tulangan yang dipakai jarak antar tulangan, hubungan dan ikatan
tulangan, serta jarak begel.
Ketetapan posisi, hal ini dilakukañ untuk memastikan posisi dari as / center
kaki foot plat yang sudah ada.
Kebersihan tulangan atau bekisting dan kesiapan pelaksanaan pekerjaan.
Adapun pelaksanaan pengecoran secara singkat akan dilakukan sebagai berikut:
Semua peralatan yang akan digunakan dalam pengecoran disiapkan pada
posisi lokasi pengecoran. Përalatan utamanya adalah truck mixer yang sudah
berisi adukan beton dengan mutu beton yang ditentukan, mesin pompa, talang-
talang beton, alat penggetar beton / viberator dan alat bantu lainnya.
Volume pengadaan adukan beton disesuaikan dengan kebutuhan pengecoran
untukpekerjaan kolom.
Menuangkan adukán beton dan truck mixer ke, ketempat penampungan
sementára yang kemudian dibawa ketempat pengecoran dengan tenaga
manusia menggunakan ember (manual).
Pemadatan adukan beton dilaksanakan dengan menggunakan mesin vibrator
dimana peñggunaannya tidak boleh terlalu lama agar tidak terjadi sarang
kerikil dan menghindari beton keropos. Vibrator yang digunakan adaláh
vibrator tongkat, yaitu vibrator yang dalam pengunaannya langsung
dimasukan dalam adukan beton, pengunaan ini akan diusahakan vertikal.
Papan bekisting bagian luar diketok-ketok sambil melakukan penggetaran
vibrator secara vertikal adukan beton didalam bekisting, sehingga akán
diperoleh kepadatan maximum dan adukan beton tersebut.
Sebagai patokan dalam pelaksanaan bahwa penggetaran pada satu lokasi
sudah batas jenuh apabila permukaan beton yang digetarkan sudah nampak
mulai mengikat.
PERAWATAN BETON
Perawatan beton dimaksudkan untuk mendapatkan mutu beton yang baik.
Perawatan beton dilakukan pada saat selesai pengecoran sehingga beton cukup
keras. Pada hari pertama sesudah pengecoran, proses pengecoran ini tidak boleh
diganggu, misalnya sebagai tempat penimbunan ãtau sebagai jalan kerja untuk
mengangkut bahan bahan yang berat.
Untuk mencegah pengeringan yang terlalu cepat, bidang-bidang beton tersebut
dibasahi dengan air, penyiraman air dilakukan secara rutin sàmpai umur
terlampui. Penyiraman dilakiikan dan permukaan atas.
2. Pekerjaan Ring Balok beton
Pelaksanaán pekenjaan ring balok dilakukan dalam beberapa tahapan antara lain
yaitü:
1. Tahap perakitan bekisting
2. Tahap perakitan tulangan
3. Tahap pengecoran
Perakitan bekisting / Perancah
Instuksi kerja ini berlaku sebagai pedoman pekerjaan pembuatan bekistiñg beton
beserta perancah dan pembongkarannya.
1. Begisting untuk ring balok dibuat dengan bahan kayu 5/7, ¾ % sebagai rangka
dan multiplek tebal 3 mm, begisting dibuat keseluruhan.
2. Pelaksanaan pemasangan bekisting dilakukan setelah pemasangan perakitan
pembesian selesai dikerjakan.
3. Pelaksanaan pemotongan kayu dan multiplêk üntuk bekisting dilakukan di
base camp kerja sedangkan penyetelan dan perakitan dilakukan dilokasi
pekenjaan (pada tiap-tiap kolom)
4. Perancah dibuat sampai pada ketinggian terentu sesuai dengan rencana.
Perancah dibüat sedemikian rupa sehingga kuat kalau menahan beban
bekisting dan beban diatasnya selama pelaksanaan
5. Ketinggian perancah sebagai pendukung papan bekisting pengukurannya
dilakulçan dexigan mengunakan alat ukur theodolit untuk menentukan
posisiriya sedangkan alat ukur waterpass untuk menentukan elevasi rencana
balok.
6. Perakitan bekisting untuk balok dilakukan secara berurutan dengan
memperhatikan hal-hal tersebut dibawah ini:
Buat perancah dengan ketinggian rencana yaitu elevasi rencana balok
bagian sisi bawah yang sudah diperhitungkan terhadap tebal papán
bekisting.
Jarak. masing-masing perancah diperhitungkan sedemikian rupa sehingga
diharapakn papan bekisting ditas tumpuan küat menerima beban adukan
beton dan tidak mengalami lendutan, sehingga akan didapatkan permukaan
balok yang
Tentukan kualitas káyu penguat papan / multyplek yang baik kualitasnya,
bAik keutuhan maupun kelurusannya sehingga memudahkan
pemasangannya.
Buat rangka untuk konstruksi bekisting déngan mengunakan kayu uk.517,
uk. 3/4 setelah selesai pekerjaan pérancah pada beberapa bagian (ántara
kolom satu dengan kolom lainnya). Kónstruksi untuk kerángka papan
bekistiñg diperhitungkan sedemikian rupa sehingga mampu menahan
beban adukan pada bekisting untuk arah vertikal maupun horizontal.
Pilih, ketebalan papan / multiplek yang dipakai sesuai perhitungan beban
yang bekerja pada bidang papan bekisting tersebut.
Pasang papan / muitiplek pada kerangka bekisting balok bagian bawah /
dasar dengan cara dipaku.
Papan bekisting berikutnya yang dipasang adalah bagian samping.
Permukaan cetakan dibuat cukup rata dan halus sehingga tidak ada
lekukan dan lendutan.
Sambuñgan papan cetakan barus lurus baik vertikal maupun horizontal
terutama untuk betón expose.
Permukaan cetakan harus bersih dan diberi minyak untuk mencegah
lekatnya beton pada cetakan.
Perakitan tulangan
Perakitan tulangan dilakukan sebagai berikut:
- Rakit dengan kolom dilüar bekisting, perakitan ini meliputi perakitan tulangan
tank (bagian bawah) dan tulangan tekan (bagian atas) dengan rnenggunakan
begel dengan jarak sesuai dengan gambar rencna.
- Hubungan antara tulangan tank, tulangan tekan dengan begel dilàkukan
dengan ikatan kawat bendrat.
- Masukkan hasil tulangan tersébut pada bekisting ring balok yang sudah
dipersiapkan sebelumnya.
- Bagian ujung tulangan balok dimasukkan pada bagian dalam tulangan kolom
- Pasang beton decking diantara tulangan dan papan bekisting Beton decking
mémlilki ketebalan 25 mm sesuai dengan tebal kulit beton rencana.
- Pasang semua tulangan ring balok yang sudah dirakit pada bekisting yang
telah dipersiapkan, dengan cara yang sama seperti tersebut diatas.
- Pasang stek tulangan plat lantai dirakit langsung di atas bekistmg.
- Pertama kali yang dipasang adalah tulangan tarik. (tulangan bagian bawah)
arah melintang maupun arah memanjang.
- Pertemuan antara tulangan memanjang dan melintang diberi ikatan dengan
ikàtan kawat bendrat.
- Semua sambungan tulangan dilakukan dengan membuat overlap sepanjang 20
x diameter tulangan yang digunakan.
- Päsang beton decking pada bagian bawah tulangan.
- Bersihkan sisa-sisa kotoran pada bekisting sebagai persiapan pengecoran.
Pengecoran
Pelaksanaan pengecoran dilakukan secara menerus Tahap pengecoran ini
dilakukan setelah pekerjaan pembesian dan bekisting pada ring balok selesái.
Diupayakan pengecoran tidak berhenti, kecuali pada keadaan khusus dimana
penghentian pada jarak ¼ bentang terhitung dari tepi ring balok.
Mutu beton yang digunakan adalah beton K-275, dengan menggunakan béton dari
ready mix dan sekaligus peralatannya, yatu truck mixer dan peralatan pembantu
lainnya. Sebelum pelaksanaan pengecoran dilaksanakan terlebih dulu dilakukan
hal-hal sebagai berikut:
- Pengajuan Job Mix Formula campuran agregat untuk membuat adukan beton
mutu K-275.
- Pmeriksaan tulangan yang dipakai, jarak antar tulangan, hubungan dan ikatan
tulangan serta jarak bégel.
- Ketepatan posisi, hal ini dilakukan untuk memastikan posisi dan as / center
dari ring balok terhadap kôlom.
- Cek kebersihan tulangan dan bekisting serta kesiapan pelaksanaan pekerjaan.
Adapun - pelaksanaan pengecoran secara singkat dilakukan sebagai berikut:
Sémua peralatan yang ákan digunakan dalam pengecoran disiapkan pada
posisi lokasi pengecoran. Peralatan utamanya adalah truck mixer yang sudah
berisi adukan beton dengan mutu beton yang ditentukan, alat penggetar beton /
vibrator dan alat bantu lainnya.
Volume pengadaan adukan beton disesuaikan dengan kebutuhan pengecoran
untuk pekerjaan ring balok. Menuangkan adukan beton dan truck mixer
ketempat penampungan sementara menggunakan pompà yang ‘kemudian
dibawa ketempat pengecoran dengan tenga manusia menggunakan ember
(manual).
Pengecoran dilakukan pada tiap-tiap bidang yang dibatasi oleh kolom
Pelaksanaan pengecoran dilakiikan secara menerus kecuali ada hal lain yang
menyebabkan pengecoran secara keseluruhan tidak bisa dilanjutkan maka
dalam hal ini penghentian pengecoran harus dihentikanpada ¼ panjang
bentañg ring balok.
Pemadatan adukan beton dilakukan dengan menggunakan mesin penggetar /
vibrator dimana penggunaannya tidak boleh terlalu lama agar tidak terjadi
sarang kerikil dan menghindari terjadinya betôn keropos. Vibrator yang
digunakan adalah internal vibrator / vibrator tongkat, yaitu vibator yang dalam
penggunaannya langsung dimasukkan ke dalam adukan beton. Penggunaan
alat ini diusahakan vertikal.
Papan bekisting bagian luar di ketok-ketok sambil melakukan penggetaran
vibrator secara vertikal adukan beton di dalam bekisting sehingga akan.
diperoleh kepadatan maksimum dari adukan beton tersebut.
Sebagai patokan dalam pelaksanaan bahwa penggetaran pada satu lokasi
sudah pada batas jenuh apabiIà permukaan beton yang digetarkan südah
nampak mulai mengikat.
3. Pekerjaan Beton Praktis
Pekerjaan beton praktis antara lain yaitu:
1. Kolom praktis
2. Ring balok praktis
Cara-cara pelaksanaân pekerjaan beton praktis hampir sama dengan pekerjaan
beton kolom struktur dan ring balok struktur
Pémbongkaran Bekisting
Bongkar bekisting dengan memperhitungkan umur beton. Pada kolom àkan
dibongkár 2 hari setelah pengecoran, sedangkan pada ring alok akan dibongkar
hanya pada sisi-sisi saja.
Semua bekisting digunakan untuk 2 (dua) kali pemakaian
2. Pekerjaan Kuda-kuda baja
Lingkup Pékerjaan:
Lingkup Pekejaan kuda-kudä baja yang dimaksud dalam hal ini adalah
pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan baja, antar lain menyangkut jenis
pekerjaan sebagai berikut:
1. Kuda-kuda baja pipa
2. Cremona besi siku
3. Gording kanal c
1. Pekerjaan kuda-kuda baja
Bahañ Yang Digunakan
1. Pipa θ 8”, t=5.8 mm
2. Pipa ø 6”, t4.8 mm
3. Pipa ø 3”, t3.2 mm
4. Pipa θ 2”, t2.6 mm
5. Siku L.40.40.4
6. Plat t=l2 mm
7. Plat t=8 mm
8. Plat t=6 mm
9. Angkur
10. Baut
Alat Yang Digunakan .
1. Mesin las .
2. Mesin roll
3. Mesin potong besi
4. Mesin pelubang
5. Pálu
6. Waterpass
7. Kunci Pass
Kebutuhan Tenaga Kerja.
Sesuai dengan hasil perhitungan analisa durasi.
Pelaksanaan pemasangan pekerjaan kuda-kuda dimulai setelah selesainya
pekerjaan ring balok.
- Kuda-kuda ménggunkan bahan pipa 08”, 6”, 3” dan 2”.
- Brecing (regel) menggunakan double besi siku L.40.40.4.
- Sangroot (jarum gording) menggunakan besi beton θ 10 mm.
- Pekerjaan pemotongan, pembengkokan, pengelasan dan pelubangan lubang
baut akan dilakukan dibengkel kerja.
- Pekerjaan pembuatan kuda-kuda maupun regel akan dibuat tiap section
- Kuda-kuda akan dibuat menjadi 8 (delapan) section.
- Brecing (regel) akan dibuat tiap type.
- Rangkaian Kuda-kuda, Brecing (regel) selesai akan dibersihkan dari segala
kotoran dan dimenie, dan kemudian dicat dasar besi dibäwah
- Pekerja Pengecatan finishing Kuda-kuda, Brecing (regel) akan dilaksanakan
diatas seteláh pékerjaan erection selesai dan penutup atap belum dipasang