pedoman penulisan skripsi fakultas dakwah

Upload: ajo-yayan

Post on 06-Jul-2018

233 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    1/63

     

    PANDUAN PENULISAN SKRIPSI

    Tim Penyusun:

    Drs. Arifin Zain, M.Ag

    Drs. Jailani, M.Ag

    Drs. Syukri Syamaun, M.Ag

    T. Lembong Misbah, M.A

    Maimun Fuadi, M.Ag

    FAKULTAS DAKWAH IAIN AR-RANIRY

    DARUSSALAM – BANDA ACEH

    2009

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    2/63

     

    iii

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    3/63

    KATA SAMBUTAN

    DEKAN FAKULTAS DAKWAH IAIN AR-RANIRY

    Puji dan rasa syukur marilah kita sampaikan kepada Allah SWT. yang telah

    menganugerahkan petunjuk dan lindungan-Nya sehingga penyusunan buku Panduan

    Penulisan Skripsi  ini dapat selesai dengan berbagai usaha dan dukungan yang ada.

    Selawat dan salam senantiasa terlimpah kepada Rasulullah Muhammad SAW. yang

    menjadi figur teladan bagi semua musafir ilmu dan kebenaran universal.

    Upaya penyusunan buku panduan penulisan skripsi bagi mahasiswa FakultasDakwah IAIN Ar-Raniry merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas

     penulisan skripsi, baik dari aspek teknik penulisan yang mencakup di dalamnya

    langkah-langkah teknis yang baku maupun prosedur penulisan laporan yang

    sistematis.

    Keberadaan buku Panduan Penulisan Skripsi ini diharapkan dapat menjadi

     pedoman para mahasiswa dan dosen pembimbing dalam penyelenggaraan akademik

    Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry.

    Seluruh civitas akademika Fakultas Dakwah menghendaki adanya buku

    acuan penulisan skripsi yang spesifik, sederhana dan operasional. Karena buku

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah yang diterbitkan oleh IAIN Ar-Raniry tahun 2004

    dirasakan kurang memberikan petunjuk komprehensif dan uniform untuk penulisan

    skripsi mahasiswa program S1.

    Hal inilah yang mendorong pimpinan Fakultas Dakwah merasa perlu

    menerbitkan buku panduan spesifik untuk penulisan skripsi S1 dengan maksud

    menyeragamkan struktur dan format penulisan yang bisa dipedomani mahasiswa dan

    dosen pembimbing. Kami mengucapkan terima kasih kepada tim penulis atas

    usahanya menyusun buku Panduan Penulisan Skripsi ini, serta penyandang dana bagi penulisan buku ini. Terima kasih, kepada saudara-saudara Ketua Jurusan dan

    dosen-dosen senior yang telah membahas dan merevisinya.

    Darussalam, 06 November 2009

    Dekan,

    Drs. Maimun Yusuf, M.Ag

     NIP. 195812311986031053

    iv

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    4/63

    KATA PENGANTAR

    Syukur Alhamdulillah ke Hadhirat Allah SWT., shalawat dan salam bagi

    Rasulullah SAW. Buku Panduan Penulisan Skripsi  ini telah berhasil diterbitkan

    untuk menjadi acuan menulis skripsi mahasiswa program S1 Fakultas Dakwah

    IAIN Ar-Raniry. Penerbitan buku panduan ini boleh dikatakan adalah modifikasi

    dari buku pedoman penulisan karya ilmiah yang sudah terbit sebelumnya. Modifikasi

    ini berdasarkan keinginan akan perlunya buku acuan yang sederhana dan spesifikuntuk penulisan skripsi mahasiswa S1.

    Buku panduan ini memuat berbagai petunjuk operasional penulisan skripsi,

    sejak dari perencanaan topik hingga teknis penulisan naskah. Diharapkan buku

     panduan ini menjadi pedoman bagi mahasiswa dan dosen pembimbing dalam proses

     penulisan skripsi program S1 pada Fakultas Dakwah dan LPTK lainnya.

    Kami mengucapkan terima kasih kepada Dekan Fakultas Dakwah IAIN Ar-

    Raniry atas kepercayaan yang diberikan kepada kami menyusun buku panduan ini.

    Kepada segenap anggota tim penulis kami sampaikan terima kasih atas keseriusan

    menyusun buku panduan ini.

    Semoga penerbitan buku panduan ini dapat memacu peningkatan kualitas

     penulisan karya ilmiah mahasiswa.

    Darussalam, 05 November 2009

    Ketua Tim Penyusun,

    v

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    5/63

    DAFTAR ISI

    Halaman

    SAMBUTAN DEKAN ...................................................................................... iv

    KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

    DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi

    BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. 1

    A.  Latar Belakang dan Permasalahan ................................................ 1

    B.  Tujuan .......................................................................................... 2

    C.  Model Penulisan Karya Ilmiah ..................................................... 2

    D.  Kode Etik Penulisan Skripsi ........................................................ 3

    BAB II : PROPOSAL SKRIPSI ....................................................................... 5A.  Pemilihan Topik dan Penentuan Judul ......................................... 5

    B.  Kerangka Proposal dan Kelengkapannya...................................... 7

    C.  Tata Cara Pengajuan Proposal ..................................................... 9

    D.  Bimbingan dan Munaqasyah ........................................................ 9

    BAB III : FORMAT SKRIPSI ........................................................................... 11

    A.  Struktur Isi .................................................................................... 11

    B.  Kelengkapan Skripsi .................................................................... 12

    C.  Skripsi Berbasis Lapangan dan Pustaka ....................................... 14

    D.  Outline (Kerangka Karangan) ...................................................... 15

    BAB IV : TAHAPAN PENULISAN ................................................................. 19

    A.  Studi Kepustakaan ........................................................................ 19

    B.  Penjajakan Lapangan ................................................................... 20

    C.  Rancangan Instrumen ................................................................... 21

    D.  Penjadwalan Kerja ........................................................................ 24

    BAB V : KUTIPAN CATATAN KAKI DAN DAFTAR PUSTAKA ............. 26

    A.  Pengertian ..................................................................................... 26 

    B.  Jenis Kutipan ................................................................................ 26 

    C.  Cara Mengutip .............................................................................. 27 

    D. 

    Catatan Kaki ................................................................................. 27 E.  Beberapa Ketentuan Menulis Footnotes (Arab: menyesuaikan) .. 29 

    F.  Daftar Pustaka .............................................................................. 30 

    BAB VI : TATA PENOMORAN ...................................................................... 32

    A.  Sistem Penomoran ........................................................................ 32 

    B.  Penggunaan Jenis Nomor dan Tata Letaknya .............................. 33 

    BAB VII: PENYAJIAN GRAFIS ...................................................................... 36

    A.  Pengertian dan Tujuan .................................................................. 36 

    B.  Macam-Macam Model Grafis ...................................................... 36 

    vi

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    6/63

    vii

    BAB VIII : TATA KETIK DAN PENJILIDAN ............................................... 41

    A.  Format Pengetikan .................................................................. 41 

    B. 

    Penjilidan ................................................................................ 43 

    BAB IX : BEBERAPA PETUNJUK MENULIS ........................................... 44

    A.  Penggunaan Bahasa ................................................................. 44 

    B.  Istilah dan Singkatan ............................................................... 45 

    C.  Memilih Referensi ................................................................... 47 

    BAB X : SIMBUL UNTUK KOREKSI NASKAH ........................................ 49

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 51

    LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................. 52

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    7/63

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang dan Permasalahan 

    Karya ilmiah dalam bentuk skripsi merupakan tugas akhir yang harus

    diselesaikan mahasiswa sebagai syarat penyelesaian program studi strata satu (S1)

    dan akhir dari suatu proses belajar. Skripsi yang berkualitas sebagai bukti

    keberhasilan dalam mempelajari, meneliti, menulis dan mempertahankan karya

    ilmiah dalam sidang munaqasyah, menjadi cerminan kompetensi mahasiswa dan

    indikasi bagi mahasiswa layak dan berhak menyandang gelar akademik sesuai

    disiplin ilmunya masing-masing.

    Kondisi real di lapangan menunjukkan bahwa para mahasiswa, para

     pembimbing, pengelola program studi dan pelaksana teknis di Fakultas Dakwah

    masih terus dihadapkan pada masalah-masalah teknis dalam penulisan skripsi yang

    sebenarnya tidak perlu terjadi. Selama ini dalam proses bimbingan waktu lebih

     banyak dihabiskan untuk mengarahkan teknis penulisan dan pengetikan, bukan

    membimbing substantif skripsi. Bimbingan pada prinsipnya terfokus pada substansidan masalah-masalah non teknis sebagai tugas pokok dosen pembimbing.

    Buku panduan penulisan skripsi yang selama ini dipakai mahasiswa Fakultas

    Dakwah sangat bervariasi, sedangkan buku panduan skripsi yang beredar dianggap

    kurang memberikan petunjuk yang seragam dan konsisten, seperti buku "Pedoman

    Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi)" yang diterbitkan IAIN Ar-

    Raniry tahun 2004. Sejak panduan kedua diterbitkan, mulai timbul kontroversi dan

    kebingungan para dosen dan mahasiswa di lingkungan Fakultas Dakwah. Karena

    kedua buku tersebut boleh digunakan oleh mahasiswa untuk Pedoman menulis

    skripsinya dan tidak ada keputusan dari pihak pimpinan fakultas tentang buku

     panduan mana yang harus digunakan. Padahal masing-masing buku panduan

    mengandung perbedaan-perbedaan yang prinsipil yang indikasinya dapat dilihat pada

    cetak skripsi yang struktur isi dan formatnya tidak seragam.

    Kelemahan lain dari kedua buku panduan itu, bukan saja memuat petunjuk

    menulis skripsi melainkan juga untuk menulis karya ilmiah lain seperti makalah,

    1

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    8/63

    artikel, tesis dan disertasi yang format penulisannya tentu berbeda satu sama lain,

    akibatnya para mahasiswa merasa kebingungan menggunakan kedua buku panduan

    tersebut sebagai pedoman menulis skripsi yang spesifik dan konsisten.

    Berdasarkan hal itulah pimpinan Fakultas Dakwah merasa perlu menerbitkan

     buku panduan khusus untuk penulisan skripsi dengan maksud menyeragamkan

    struktur dan format penulisan yang dapat dipakai mahasiswa dan dosen pembimbing.

    Lebih pokok lagi, akan diperoleh petunjuk yang lebih mengarah kepada bimbingan,

    yang menyangkut perencanaan penulisan, metodologi dan substansi isi secara

    sistematik dan prosedural.

    B.  Tujuan 

    Berdasarkan berbagai permasalahan tersebut di atas, maka diterbitkanlah

     buku Panduan Penulisan Skripsi khusus bagi mahasiswa Fakultas Dakwah ini dengan

    tujuan sebagai berikut:

    1.  Menjadi acuan penulisan skripsi dan proses bimbingannya, baik oleh

    mahasiswa, dosen pembimbing maupun jajaran akademik di lingkungan

    Fakultas Dakwah.2.  Memberikan pedoman yang standar serta keseragaman, khususnya bagi

    mahasiswa Fakultas Dakwah. Diharapkan juga dapat dijadikan rujukan bagi

    lembaga lain apabila timbul perbedaan dalam teknik penulisan dan format

    skripsi.

    3.  Meningkatkan kualitas penulisan karya ilmiah yang diajukan mahasiswa

    dalam rangka penyelesaian program studi Strata Satu (S1) di Fakultas

    Dakwah.

    C.  Model Penulisan Karya Ilmiah 

    Skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah mahasiswa S1, yang disusun

     berdasarkan hasil suatu kajian teori, penelitian lapangan atau pengamatan yang

    mengutarakan konsep dan dalil tertentu untuk diuji atau dipertahankan

    kebenarannya. Karya tulis untuk mahasiswa yang akan menyelesaikan program studi

    S1 disebut skripsi, S2 disebut tesis sedangkan untuk program S3 disebut disertasi.

    2

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    9/63

    Penulisan skripsi dapat dilakukan berdasarkan pengkajian dan penelitian

    intensif, yang bahannya bisa didapatkan melalui studi dokumenter, studi

    kepustakaan, penelitian lapangan, studi eksperimen, kegiatan praktikum dan kegiatan

    lain. Kegiatan tersebut harus dilakukan secara sistematis dan terkontrol sehingga

    menghasilkan pemecahan masalah atau menemukan kebenaran yang dapat

    dipertanggung-jawabkan secara ilmiah.

    D.  Kode Etik Penulisan Skripsi 

    Mahasiswa yang menulis karya ilmiah seperti skripsi, tidak hanya dibekali

    dengan kemampuan menulis tapi hendaknya menjiwai kode etiknya. Kode etik

    ilmiah yang juga disebut sebagai kesantunan ilmiah adalah sifat yang tercermin pada

    diri seseorang yang menulis karya ilmiah, yaitu karakterisasi nilai-nilai. Ada dua

    macam karakter yang harus dihayati dan dimantapkan, yaitu kejujuran ilmiah

    (academic honesty) dan integritas ilmiah (academic integrity).

    Kejujuran ilmiah, adalah suatu sifat lurus hati yang melekat pada diri seorang

    mahasiswa. Ia tidak melakukan kecurangan, tidak menganggap dirinya paling tahu

    dan senantiasa menghargai karya dan prestasi keilmuan orang lain. Orang yangmemiliki kesantunan ilmiah selalu ikhlas dan mengakui keterbatasan dirinya.

    Menghormati pikiran dan karya orang lain meskipun tidak sejalan dengan

     pikirannya. Orang yang beretika sangat menjauhi perbuatan mengutip, menjiplak,

    menyontek, plagiat dan semacamnya tanpa menjelaskan sumbernya. Jika ia harus

    mengutip pendapat orang lain, ia senantiasa menyebutkan sumbernya secara jelas

    dan dapat dipertanggung jawabkan. Tindakan orang yang menyontek, menjiplak,

    menyadur, mengutip, atau mengalihbahasakan tanpa mengakui dan menyebutkan

    sumbernya adalah tindak pelanggaran kode etik. Orang ini tidak memiliki academic

    honesty dan perbuatan ini sangat tercela dikalangan akademisi.

    Integritas ilmiah adalah sikap keilmuan yang profesional. Menulis bukan

    sekedar selingan atau pekerjaan sambilan, tetapi harus didasarkan atas tanggung

     jawab bidang ilmu yang disandangnya dan profesi yang digelutinya harus

    dapat memantapkan integritasnya sebagai ilmuwan agar ia diterima sebagai anggota

    komunitas akademika.

    3

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    10/63

    Di samping itu ada etika yang harus dipatuhi menyangkut dengan teknis

     penelitian lapangan. Bila pelaksanaan penelitian akan mengambil bahan dari

    lembaga, penulis harus mendapatkan izin dari lembaga terkait sebelum

    melaksanakan pengumpulan data. Peneliti hendaknya memberikan informasi secara

     jujur kepada subjek (pemasok bahan) mengenai maksud dan tujuan penulisan

    skripsinya. Penulis skripsi harus jujur memaparkan desain prosedur yang ditempuh

    sehingga tulisannya dapat dipertanggung-jawabkan secara ilmiah.

    4

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    11/63

    BAB II

    PROPOSAL SKRIPSI

    Proposal adalah rencana yang didesain sedemikian rupa dan diajukan untuk

    mendapat persetujuan. Proposal skripsi berarti rencana skripsi yang disusun dan

    didesain menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk kemudian diajukan ke

     pihak pimpinan fakultas untuk dipertimbangkan, disetujui dan disahkan.

    Proposal skripsi mestilah menggambarkan topik masalah yang akan diteliti,

    memaparkan secara jelas prosedur dan langkah-langkah penelitian sebagai

     pedoman kerjanya. Proposal hendaknya sederhana, singkat, jelas dalam

    mengomunikasikan ide-ide yang terdapat di dalamnya. Semuanya dimaksudkan

    untuk meyakinkan pihak penerima proposal agar proposal itu dapat dipertimbangkan: 

    dan disetujui.

    A.  Pemilihan Topik dan Penentuan Judul 

    Mahasiswa yang akan menulis skripsi hendaknya menemukan topik

    masalah yang akan dijadikan judul skripsi. Ada beberapa langkah yang dapat diikutidalam menentukan suatu topik masalah secara tepat.

    1.  Tentukan satu topik

    Masalah yang dipilih berhubungan dengan bidang jurusan atau program

    studi, misalnya: Komunikasi dan Penyiaran Islam, Bimbingan dan Penyuluhan

    Islam, Dakwah Manajemen Dakwah, dan Pengembangan Masyarakat Islam.

    Mahasiswa yang memilih konsentrasi jurnalistik atau kesejahteraan sosial tidak

    diperkenankan mengambil masalah di luar bidang program studi dan konsentrasinya.

    Selanjutnya tentukan satu topik yang akan menjadi judul skripsi, untuk

    mempermudah pemahaman, coba cermati contoh berikut:

    -  Masalah sehari-hari, misalnya  Miskomunikasi Antar Lembaga Mahasiswa.

    Masalah ini masih bersifat umum, untuk itu uraikan masalah tersebut menjadi 

     beberapa topik, misalnya:

    a.  Ciri-ciri terjadinya miskomunikasi.

    5

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    12/63

     b.  Sebab-sebab terjadinya miskomunikasi.

    c.  Gejala-gejala terjadinya miskomunikasi.

    d.  Dampak terjadinya miskomunikasi dan hubungannya dengan kinerja

    lembaga mahasiswa.

    -  Masalah Pengembangan Masyarakat Islam:  Etos Kerja Masyarakat Islam

     Menurun Pasca Pembubaran BRR NAD-Nias. Masalah ini masih bersifat

    umum, untuk itu mari kita uraikan masalah tersebut menjadi beberapa topik,

    misalnya:

    a.  Berbagai faktor penyebab menurunya etos kerja masyarakat korban

    tsunami.

     b.  Efek etos kerja terhadap kesejahteraan ekonomi.

    c.  Strategi peningkatan etos kerja masyarakat Pasca Rehab-Rekon BRR-

     NAD-Nias.

    d.  Peluang kerja dan hubungannya dengan etos kerja masyarakat.

    e.  Kelangkaan peluang kerja dan etos kerja masyarakat.

    2.  Pilih satu dari daftar topik tersebut.

    Dari sejumlah topik yang sudah didaftarkan di atas anda dianjurkan untuk

    memilih salah satu yang dianggap paling menarik untuk dijadikan judul skripsi.

    Misalnya: Strategi Peningkatan Etos Kerja Masyarakat Islam Pasca Rehab-

     Rekon BRR-NAD-Nias

    3.  Evaluasi

    Pilihan yang sudah ditentukan perlu dievaluasi kembali, apakah pilihan

    tersebut sudah tepat atau belum tepat. Topik yang tepat dan bernilai ilmiah sekurang-kurangnya memiliki lima ciri, yaitu:

    a.  Menarik, yaitu mengundang ketertarikan baik bagi peneliti sendiri maupun

    orang lain. Jika topik menarik tentu peneliti itu akan termotivasi melakukan

     penelitian dan pembahasan, dan akan menghasilkan skripsi yang mutunya

     baik.

     b.  Bermanfaat, yaitu memberikan arti untuk pengembangan ilmu pengetahuan

    ataupun kegunaan praktis bagi perbaikan kesejahteraan umat. Suatu topik

    6

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    13/63

    dinilai tidak bermanfaat untuk pengembangan ilmu dan kegunaan praktis,

    disebut tidak layak bahas dan lebih baik diabaikan.

    c.  Sesuai dengan perkembangan zaman dan atau hal baru (up to date), yaitu

     belum pernah dibahas atau diteliti orang sebelumnya. Hal yang baru

    termasuk juga topik yang dapat memperbaiki apa yang sudah ada.

    d.  Dapat diteliti dan dikaji, maksudnya calon peneliti harus bisa memastikan

    topik itu benar-benar dapat digarap sampai tuntas tanpa hambatan yang

     berarti. Untuk itu coba evaluasi pertanyaan-pertanyaan berikut:

    -  Apakah saya memiliki kemampuan akademik dan keahlian untuk

    membahas topik tersebut?

    -  Apakah datanya tersedia dan mudah diperoleh?

    -  Apakah dana dan tenaga tersedia untuk melaksanakannya sampai

    tuntas?

    -  Apakah tersedia buku referensi untuk membahas teori tentang

    topik masalah tersebut?

    -  Apakah cukup waktu untuk melaksanakannya sampai tuntas? .

    e. 

    Tidak melanggar etika dan tidak mengundang dampak negatif secara sosialdan politis, yang dapat mengganggu kelancaran penelitian dan penulisan

    skripsi.

    B.  Kerangka Proposal dan Kelengkapannya 

    Sistematika susunan sebuah proposal sebagai berikut:

    Judul

    Latar Belakang

    Rumusan Masalah

    Studi Kepustakaan

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Postulat dan Hipotesis (jika perlu)

    Metode Penelitian

    Daftar Pustaka

    Judul Cadangan

    7

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    14/63

    1.   Latar Belakang: merupakan bagian yang memaparkan argumen-argumen

     penting dipilihnya topik masalah sebagai judul skripsi. Di sini dijelaskan isu-

    isu yang terjadi, didukung bukti-bukti sekundernya, supaya lebih menarik dan

    mengundang rasa ingin tahu. Perlu diingat bahwa latar belakang

     permasalahan ini menjelaskan keadaan yang telah dan sedang terjadi, bukan

    memaparkan apa yang seharusnya terjadi.

    2.   Rumusan Masalah: merupakan bagian yang paling penting dalam proposal

    karena rumusan masalah memberi petunjuk apa saja sebenarnya yang akan

    ditemukan oleh peneliti. Rumusan masalah ditulis dalam bentuk statemen

    yang kemudian di susun dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan pokok agar

    lebih tajam dan terarah.

    3.  Studi Kepustakaan: setiap masalah yang diajukan perlu dijelaskan

    keterkaitannya dengan teori-teori menurut bidang ilmunya, serta penelitian

    yang pernah dilakukan terutama tentang metodologi yang dipakai. Usahakan

    mengambil kutipan dari buku dan jurnal terbaru. Uraian dalam bagian ini

     berfungsi untuk menjelaskan konsep, definisi operasional dan pengajuan

    suatu hipotesis (jika ada).4.  Tujuan dan Manfaat Penelitian: menjelaskan apa target yang akan dicapai

    melalui penelitian itu. Misalnya, tulisan yang bertujuan untuk

    mengidentifikasi, menemukan, mengetahui, mengungkap dan sebagainya.

    Untuk itu, seorang penulis atau peneliti harus mempedomani pertanyaan-

     pertanyaan pokok yang telah dirumuskan pada bagian rumusan masalah.

    Kemudian dilanjutkan dengan pernyataan manfaat (kontribusi) penelitian

    demi pengembangan ilmu yang ditekuni atau pemecahan masalah

     pembangunan dan pengembangan pendidikan.

    5.   Metode Penelitian: diuraikan corak penelitian yang dipilih serta alasannya.

    Tentukan pendekatan yang dipakai, apakah pendekatan kualitatif atau

    kuantitatif. Selanjutnya tentukan populasi dan teknik samplingnya, sumber-

    sumber data lainnya berdasarkan variabelnya, teknik pengumpulan data serta

    analisisnya.

    8

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    15/63

    6.   Jadwal Pelaksanaan: berisi waktu penyelesaian skripsi, mulai dari persiapan,

     pelaksanaan sampai penggandaan naskah jadwal kerja hendaknya rinci, unit

    dan jelas.

    7.   Daftar Pustaka: yaitu pencantuman daftar buku atau kitab yang dipakai

    sebagai rujukan. Dalam hal ini, buku-buku yang diajukan hendaknya relevan

    dengan bidang ilmu yang diaplikasikan dalam penelitian tersebut, termasuk

     buku-buku yang dirujuk dalam bagian tinjauan kepustakaan.

    8.   Judul Cadangan, yaitu halaman yang berisi tiga sampai empat judul

    cadangan. Judul-judul cadangan ini perlu disiapkan untuk mengantisipasi

    kemungkinan ditolaknya judul utama. Judul-judul tersebut hendaknya sudahdisetujui oleh Penasehat Akademik.

    C.  Tata Cara Pengajuan Proposal 

    Setiap mahasiswa Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Ar-Raniry

    yang sudah menyelesaikan (lulus) mata kuliah sebanyak 90% dari total SKS yang

    harus diselesaikan, dapat mengajukan judul skripsi ke jurusan masing-masing.

     Naskah proposal yang susunannya seperti di atas selanjutnya dibawa ke

    Penasehat Akademik (PA) untuk diperiksa dan diperbaiki jika perlu. Lebih jauh,

    Penasehat Akademik (PA) juga dapat memberikan rekomendasi kepada mahasiswa

    untuk mengkonsultasikan proposalnya kepada sekretaris jurusan atau ketua jurusan

    atau kepada dosen yang direkomendasikan guna perbaikan proposal.

    Setelah ditandatangani PA, naskah proposal kemudian digandakan menurut

    ketentuan dari jurusan dan dijilid rapi, untuk kemudian diajukan dengan sebuah surat

     permohonan ke pimpinan fakultas melalui ketua jurusan.

    Ketua jurusan akan menetapkan waktu seminar proposal dan mahasiswa yang

     bersangkutan akan diundang untuk mempresentasikan proposalnya di hadapan Tim

    Seminar. Judul-judul yang disetujui Tim Seminar selanjutnya disahkan dengan

    ditetapkannya pembimbing I dan II melalui Surat Keputusan (SK) Dekan.

    D.  Bimbingan dan Munaqasyah 

    Surat Keputusan (SK) pengesahan judul dan pembimbing skripsi

    disampaikan sendiri oleh mahasiswa yang bersangkutan kepada kedua pembimbing

    9

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    16/63

    guna menentukan penjadwalan konsultasi. Sistem pembagian tugas bimbingan dan

     penjadwalan konsultasinya dapat diatur bersama agar mahasiswa dapat

    menyelesaikan naskah skripsinya dengan lancar dan tepat waktu. Naskah skripsi

    yang selesai dibimbing dan disetujui pembimbing, wajib didaftarkan oleh mahasiswa

    yang bersangkutan untuk diuji dalam sidang munaqasyah.

    10

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    17/63

    BAB III

    FORMAT SKRIPSI

    A.  Struktur Isi 

    Isi sebuah skripsi disebut batang tubuh, yang memaparkan masalah pokok

     pembahasan, terhitung mulai dari halaman 1 pada bab pendahuluan hingga halaman

    terakhir pada bab penutup. Batang tubuh skripsi masih dilengkapi halaman-halaman

    lain, baik sebelum maupun sesudahnya.

    Batang tubuh skripsi minimal 50 halaman, dibagi dalam beberapa bab,

    adakalanya empat bab jika skripsi berbasis pustaka dan lima sampai enam bab bagi

    skripsi yang berbasis lapangan. Meskipun dipisah menurut bab, tetapi satu bab

    dengan lainnya merupakan rangkaian yang erat hubungannya dengan tema pokok

    yang dibahas.

    Struktur batang tubuh skripsi adalah sebagai berikut:

    BAB I: PENDAHULUAN 

    Bagian pendahuluan menjelaskan kepada pembaca mengapa dan bagaimana

     penulisan skripsi itu dikerjakan. Bab pendahuluan ini berfungsi sebagai petunjuk

    kerja, yang isinya terdiri dari poin-poin seperti dijelaskan pada contoh outline di

     bawah.

    BAB II: KAJIAN TEORITIS/KERANGKA TEORI 

    Bab kajian teoritis menuntun peneliti menemukan teori yang sesuai dengan

    topik yang sedang dibahas. Kajian teori mengarahkan peneliti menemukan kaedah

    apa saja yang telah ditulis oleh para pakar sebelumnya. Teori tersebut dipakai

    menjadi dasar analisis (pisau bedah) terhadap kajian yang sedang ditulis.

    Dengan demikian peneliti mendapatkan inspirasi tentang metode

    merumuskan hasil penelitiannya.

    BAB III: PAPARAN DATA PENELITIAN

    Bab ini memuat data yang dideskripsikan sedemikian rupa agar mudah

    dicerna para pembaca. Adakalanya dalam bentuk deskripsi kualitatif atau kuantitatif,

    11

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    18/63

    misalnya bentuk label, diagram, gambar, foto dan sebagainya. Bagian ini dibagi ke

    dalam bab-bab dan sub-sub bab sesuai dengan jenis dan keluasan datanya.

    BAB IV: PEMBAHASAN

    Bab ini memuat hasil analisis data yang dipaparkan pada bab sebelumnya.

    Intinya. adalah pemecahan masalah sebagai olah pikir atau ide si peneliti. Tentu saja

    analisis dan pemecahan masalah itu merupakan cermin ketajaman berfikir dan

    wawasan yang luas dari peneliti

    BAB V: PENUTUP

    Bab ini memuat kesimpulan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya

    terutama temuan hasil penelitian untuk kemudian diajukan saran-saran. Di sini mesti

    diberikan implikasi lebih jauh dari temuan tersebut, misalnya perlu

    direkomendasikan penelitian baru.

    B.  Kelengkapan Skripsi

    Seperti disebut di atas bahwa batang tubuh skripsi masih dilengkapi dengan

    halaman-halaman lain. Kelengkapan skripsi secara berurutan adalah:

    •  HALAMAN JUDUL

    •  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

    •  HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI

    •  KATA PENGANTAR

    •  DAFTAR ISI

    •  DAFTAR TABEL, DIAGRAM, GAMBAR, FOTO DLL (jika ada)

    • 

    ABSTRAK  

    •  BATANG TUBUH SKRIPSI

    •  DAFTAR PUSTAKA

    •  LAMPIRAN-LAMPIRAN

    •  BIODATA PENULIS

    12

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    19/63

    1.  Halaman Judul (Cover)

    Halaman judul adalah terdiri dari sampul judul luar dan sampul judul dalam.

    Pada sampul tertera judul skripsi, identitas peneliti, logo lembaga, identitas lembaga

    dan tahun diajukan skripsi. Warna sampul luar mengacu kepada warna panji-panji

    Dakwah, yaitu Biru. Sedangkan warna sampul dalam berwarna putih dengan teks

    hitam (lihat lampiran).

    2.  Halaman Persetujuan Pembimbing

    Hal-hal yang. dicantumkan di halaman persetujuan pembimbing yaitu:

    SKRIPSI diikuti dengan statement:  Diajukan Kepada Fakultas Dakwah IAIN Ar-

     Raniry Darussalam Banda Aceh Sebagai Salah Satu Beban Studi Program Sarjana

    S1 dalam Ilmu Dakwah. Kemudian nama dan identitas peneliti, disusul kalimat:

    Disetujui oleh Pembimbing I dan Pembimbing II, masing-masing dengan nama

    lengkapnya (lihat lampiran).

    3.  Halaman Pengesahan Dewan Penguji 

    Halaman pengesahan dewan penguji memuat pengesahan skripsi oleh Tim

    Munaqasyah, yang akan ditandatangani oleh Dewan Penguji dan Dekan, setelahmahasiswa yang bersangkutan dinyatakan lulus dan telah merevisi naskah skripsinya.

    Hal-hal yang dicantumkan pada halaman ini adalah: Telah Dinilai Oleh Panitia

    Sidang Munaqasyah Skripsi Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry dan Dinyatakan Lulus

    dan Disahkan Sebagai Tugas Akhir Penyelesaian Program Sarjana S1 dalam

    llmu Dakwah. Berikutnya dicantumkan: Pada Hari/Tanggal : .............. di

    Darussalam Banda Aceh. Akhirnya dituliskan nama-nama: Ketua, Sekretaris,

    Penguji I dan Penguji II. Pada bagian bawah, dicantumkan persetujuan oleh Dekan

    (lihat lampiran).

    4.  Kata Pengantar 

    Kata pengantar, biasanya pendek hanya sekitar satu atau dua halaman. Di

    dalamnya tercantum maksud penulisan skripsi, kendala yang dihadapi dan

     pendukung berhasilnya penulisan. Selanjutnya ucapan terima kasih kepada pihak-

     pihak yang secara langsung memberi dukungan bagi peneliti, yaitu kepada

    13

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    20/63

     pembimbing, bagian perpustakaan, mereka yang memberi data lapangan, Penasehat

    Akademik, Ketua Jurusan dan lain-lain. Tidak diperkenankan mencantumkan nama

    atau pihak yang tidak mendukung secara langsung penulisan skripsi.

    5.  Daftar Isi

    Daftar isi menunjukkan bagian-bagian isi, dilengkapi dengan nomor halaman.

    Untuk daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran, daftar peta, daftar diagram, daftar foto

    dan lain-lain, masing-masing dibuat pada lembar tersendiri (lihat lampiran).

    6.  Abstrak 

    Abstrak merupakan narasi ringkas tentang hasil pembahasan. Di dalam

    abstrak yang panjangnya lebih kurang 120 kata, diringkaskan: latar belakang

     permasalahan, tujuan penelitian, metodologi, temuan hasil dan implikasi serta

    rekomendasi.

    7.  Batang Tubuh Skripsi (isinya seperti dijelaskan di atas).

    8.  Daftar Pustaka 

    Sebuah daftar referensi yang dipakai termasuk dokumen yang mungkin

     belum diterbitkan, harus disebut satu persatu, lengkap dengan identitasnya. Untuk

     penyusunan daftar pustaka ini, diharuskan mempelajari ketentuan-ketentuannya agar

     penulisannya tepat dan benar (lihat lampiran).

    9.  Lampiran-lampiran

    Hal-hal yang dilampirkan meliputi: surat izin riset, label data jika tidak

    dimasukkan dalam tubuh skripsi, peta, gambar, bagan, struktur, salinan SK

     penetapan judul dan pembimbing, peraturan perundang-undangan yang memperkuat

    data penulisan dan lain-lain. Termasuk juga biodata (curriculum vitae) peneliti.

    C.  Skripsi Berbasis Lapangan dan Pustaka 

    Skripsi berbasis lapangan adalah skripsi yang bahan baku utama penulisan

     berupa data lapangan. Data lapangan didapatkan melalui kegiatan penelitian

    lapangan, yaitu arena kegiatan manusia yang realistis. Jadi bahan skripsi berbasis

    lapangan pada dasarnya merupakan data realistis apa yang terjadi di tengah-tengah

    14

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    21/63

    masyarakat. Secara spesifik untuk mahasiswa Fakultas Dakwah, segala aktivitas

    yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran di sekolah, madrasah, keluarga,

    masyarakat, organisasi dan lembaga-lembaga sosial lainnya merupakan setting

     penelitian yang menjadi sumber data penulisan skripsinya. Namun bukan berarti teori

     pustaka tidak diperlukan, ia tetap dijadikan sebagai fundamen dan pisau bedah  bagi

    analisis hasil penelitian lapangan.

    Bagi mahasiswa yang ingin menulis skripsi berbasis pustaka, maka seluruh

     bahan baku penulisan didapatkan melalui panitia kepustakaan ( Library Research).

    Sumber data yaitu buku, kitab, jurnal, skripsi, laporan penelitian, majalah,

    ensiklopedi, cd-rom, internet, dan sebagainya yang bersifat tulisan-tulisan ilmiah.

    Jadi penelitian kepustakaan adalah pengumpulan data teoritis mengenai masalah

    yang dibahas dalam skripsi. Bahasan skripsi merupakan argumentasi penalaran

    keilmuan dan hasil olah pikir penulis yang didukung data dari sumber pustaka.

    D.  Outline (Kerangka Karangan)

    1.  Pengertian dan Manfaat 

    Sebelum mulai menulis, terlebih dahulu harus dibuat kerangka naskah atau prototype  skripsi yang populer disebut outline. Kerangka skripsi ini adalah sebuah

    rancangan yang berbentuk susunan bagian-bagian karangan. Ia berfungsi sebagai

    rambu-rambu tentang bagaimana susunan dan bentuk naskah karangan. Outline 

    tersebut akan dipakai sebagai pegangan untuk menuangkan konsep, teori, data,

    analisis dan gagasan secara mantap, tuntas dan teratur, sehingga kejanggalan dan

     penyimpangan isi skripsi dapat dicegah.

    Dalam hal ini, topik skripsi dibagi menjadi beberapa bahagian pokok dan

    diberi judul masing-masing, sesuai dengan pembagian variabel masalah dan jenis

    datanya. Tiap bagian di jadikan bab yang terpisah, akan tetapi antara satu bab dengan

     bab lain berkaitan erat dengan judul skripsi.

    Dengan tersedianya outline  akan sangat membantu penulis dalam hal-hal

    sebagai berikut:

    15

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    22/63

    a.  Menulis naskah secara teratur. Dalam hal ini outline  membantu menyajikan

    gagasan dan data secara harmonis dan berimbang, serta setia pada alur

     paparan.

     b.  Mencegah penyimpangan dari target tujuan pembahasan yang telah

    dirumuskan sebelumnya.

    c.  Menghindari pembahasan suatu masalah yang tumpang tindih. Hal itu

    sebenarnya tidak perlu terjadi jika konsisten mempedomani outline, sebab

     bisa saja terjadi masalah yang sama dibahas dibagian lain tapi isinya berbeda

    atau kontradiktif (bertentangan).

    d. 

    Memudahkan untuk mencari dan mengumpulkan bahan karangan atau data.

    Dengan mempedomani pokok-pokok rincian skripsi, penulis dengan mudah

    dapat mengumpulkan data atau bahan-bahan skripsi.

    e.  Memberi tuntunan yang mana bagian-bagian pokok karangan serta memberi

    kemungkinan bagi pengembangan bahagian-bahagian tersebut.

    2.  Langkah Menyusun Outline

    Sebuah outline  yang baik, dibuat berkali-kali dan bukan sekali jadi. Penulis

    akan selalu berusaha menyempurnakan dari bentuk yang pertama sehingga akhirnya

    diperoleh  prototype  yang sempurna. Bagi mahasiswa yang tergolong pemula, perlu

    mengikuti petunjuk-petunjuk praktis berikut dalam menyusun suatu outline. Yang

     pertama kali dilakukan adalah melihat kembali rumusan masalah atau pertanyaan-

     pertanyaan pokok, kemudian tiap pertanyaan pokok tersebut dirubah menjadi

     pernyataan yang menjadi judul bab. Buat catatan topik yang berkaitan dengan judul

     bab di atas sebanyak-banyaknya sebagaimana yang terlintas di pikiran kita, tidak

     perlu dievaluasi apakah topik itu relevan atau tidak dengan judul bab tersebut.

    Langkah selanjutnya berusaha mengevaluasi dan memilih butir topik yang relevan

    dengan judul bab. Bila ternyata tidak punya kaitan dengan judul bab, maka butir

    tersebut di coret dari daftar.

    Semua butir yang tinggal, kemudian diperiksa lebih lanjut. Apabila ternyata

    masih terdapat butir-butir yang sama, atau merupakan rincian dari butir yang lain

    tetapi dirumuskan dengan cara yang berbeda, maka diadakan perumusan baru.

    16

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    23/63

    Setelah semua selesai, selanjutnya tentukan pola susunan outline yang sesuai.

    Misalnya pola susunan kausal, didahulukan faktor sebab disusul faktor akibat. Atau

     pola jurnal kronologis (urutan waktu), dan sebagainya. Yang paling umum dalam

    tulisan karya ilmiah, adalah pola urutan  problem solving  (pemecahan masalah).

    Dalam hal ini dimulai penyajian deskripsi masalah, disusul pembahasan. Atau

    analisis mengenai sebab akibat dan diakhiri dengan alternatif-alternatif solusi (jalan

    keluar).

    3.  Struktur Outline

    Dalam membuat kerangka skripsi, digunakan simbol-simbol penomoran yang

    konsisten. Judul-judul bab skripsi ditandai dengan angka Romawi (I, II, III, IV dst).

    Selanjutnya tiap-tiap sub bab (anak bab) diberi tanda dengan huruf besar (huruf

    capital = A, B, C, D, dst.) dan anak-anak sub bab tersebut ditandai dengan angka (1,

    2, 3, 4, dst.).

    Contoh Outline Skripsi Berbasis Lapangan:

    BAB I : PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang

    B. 

    Rumusan Masalah

    C.  Penjelasan Istilah

    D.  Tujuan dan Manfaat Penelitian

    E.  Postulat dan Hipotesis

    F.  Metode Penelitian

    BAB II : KAJIAN TEORITIS/KERANGKA TEORI

    A.  (Ulasan buku dan skripsi sejenis)

    B.  (Ulasan teoritis)

    C.  (Ulasan teoritis)

    D.  (Ulasan teoritis

    BAB III : (SAJIAN DATA LAPANGAN)

    A. ................................................................................

    B. ................................................................................

    C. ................................................................................

    D. ................................................................................

    BAB IV : ANALISIS HASIL PENELITIAN

    A. ...............................................................................

    B. ...............................................................................

    C. ...............................................................................

    17

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    24/63

    BAB VI : PENUTUP

    A.  Kesimpulan

    B. 

    Saran-Saran

    Contoh Outline Skripsi Berbasis Pustaka:

    BAB I : PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang

    B.  Rumusan Masalah

    C.  Penjelasan Istilah

    D.  Tujuan dan Manfaat Penulisan

    E.  Metode Penelitian

    BAB II : (KAJIAN TEORITIS/KERANGKA TEORI)

    A. ...............................................................................

    B. ...............................................................................

    C. ...............................................................................

    D. ...............................................................................

    BAB III : (Aplikasi Teori)

    A. ...............................................................................

    B. ...............................................................................

    C. ...............................................................................

    D. ...............................................................................

    BAB IV : PENUTUPA.  Kesimpulan

    B.  Saran-Saran

    Dengan adanya kerangka ini, memungkinkan penulis dapat memulai dari

     bagian mana saja, berdasarkan bahan yang tersedia. Mungkin dimulai dari bagian

    tengah, kemudian kembali ke permulaan dan seterusnya sesuai menurut kesiapan dan

    tersedianya bahan.

    18

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    25/63

    BAB IV

    TAHAPAN PENULISAN

    Tahap-tahap penulisan skripsi dimulai dari pengumpulan bahan (studi

    kepustakaan), penjajakan lapangan, pengajuan proposal, tulisan bab pendahuluan

    sebagai petunjuk kerja, penulisan naskah teoritis, merancang instrumen lapangan,

     pengumpulan data, pengolahan dan analisis data dan akhirnya menyajikannya di

    dalam skripsi. Semua tahapan ini hendaknya dijadwalkan baik pada saat menulis

    naskah maupun proses bimbingannya. Berikut dijelaskan tahap-tahap yang dianggap

     penting.

    A.  Studi Kepustakaan 

    Menulis sebuah proposal skripsi, diawali pengumpulan bahan melalui studi

    kepustakaan. Studi kepustakaan ini lakukan untuk mengumpulkan data dan informasi

    ilmiah, berupa teori-teori, metode atau pendekatan yang pernah berkembang dan

    didokumentasikan dalam bentuk buku jurnal, naskah, catatan, rekaman sejarah, dan

    lain-lain yang terdapat di perpustakaan. Tujuannya adalah untuk memeriksa apakahada orang lain yang memikirkan hal yang bertalian dengan masalah yang menjadi

     perhatian kita sehingga dapat dicegah implikasi (pengulangan) atas topik masalah

    tersebut. Di samping untuk bahan penulisan proposal, data yang diperoleh dengan

    studi kepustakaan tersebut akan dijadikan fundamen dasar dan "pisau bedah" bagi

     praktek penelitian di lapangan.

    Penelitian kepustakaan sering disebut dengan rasional penelitian, karena

    memberikan argumentasi rasional mengapa penelitian tersebut perlu dilakukan dalam

    kaitannya dengan kerangka pengetahuan. Tidak tertutup kemungkinan, bahwa

    melalui penelitian kepustakaan ini ditemukan suatu teori atau pendekatan baru yang

    lebih akurat dan komprehensif. Temuan dan bahan-bahan lain mendukung latar

     belakang yang mendasari dilakukannya penelitian. Dengan kata lain, peneliti

     berangkat dari realita lapangan menggunakan teori sebagai penjelas, dan berakhir

     pada sebuah konstruksi yang kokoh dan dapat dipertanggung jawabkan.

    19

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    26/63

    Dalam rangka studi awal kepustakaan ini, perlu juga memeriksa skripsi orang

    lain atau laporan penelitian. Jika ditemukan skripsi atau laporan penelitian yang

    relevan, langkah pertama yang dilakukan adalah membaca abstrak supaya dapat

    diputuskan apakah perlu membaca seluruh isinya atau tidak. Buatlah catatan tentang

     prosedur penelitiannya, termasuk penjelasan mengenai karakteristik sampel

     penelitian, alat ukur dan analisisnya. Dalam hal ini perlu dibuat catatan sesingkat

    mungkin tanpa melewatkan hal-hal yang mungkin akan dipakai dalam membuat

    rancangan skripsi.

    B. 

    Penjajakan Lapangan

    Yang dimaksudkan adalah melaksanakan penelitian pendahuluan atau lazim

    disebut penciuman lapangan ( preliminary research), yang perlu dilakukan untuk

    mendapatkan data-data sekunder sebagai bahan melengkapi argumentasi-

    argumentasi dan mempertajam rumusan permasalahan yang akan diteliti, terutama

    untuk dijadikan starting point  (titik beranjak). Ini mutlak dilaksanakan untuk skripsi

     berbasis lapangan. Sedangkan tujuan khusus melakukan studi pendahuluan ini adalah

    untuk mencari bahan menyusun proposal yang lebih realistis. Karena proposalharuslah diawali dengan research background (latar belakang penelitian) yang

    intinya merupakan isu-isu terkini, bukan teori-teori.

    Penciuman lapangan dilakukan pada lokasi penelitian yang sebenarnya, turun

    ke tempat yang dijadikan lokasi penelitian. Misalnya skripsi akan membahas

    kehidupan para pengemudi becak, studi awal bertemu dan berdialog dengan tukang

     becak untuk mencatat tingkat penghasilan rata-rata setiap hari atau menghitung

     jumlah penarik becak ditiap lokasi. Penelitian ke suatu sekolah, dihimpun keterangan

    tentang deskripsi sekolah, jumlah siswa, guru bidang studi, kurikulum, proses

    kegiatan dan hal-hal yang terkait dengan topik yang akan ditulis. Jadi penelitian

     pendahuluan ini pada hakikatnya merupakan metode untuk menemukan hal-hal

    khusus di lokasi penelitian melalui: pendekatan tertentu

    Pada prinsipnya, data-data awal yang dikumpul melalui studi pendahuluan ini

    terhimpun dalam tiga dimensi, yaitu: tempat, pelaku dan kegiatan. Ketiga dimensi ini

    dapat dijabarkan sebagai berikut:

    20

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    27/63

    1.  Ruang atau tempat dilihat dari penampilan fisiknya.

    2.  Pelaku, yaitu semua orang yang terlibat dalam situasi.

    3.  Kegiatan, yaitu apa saja yang dilakukan dalam situasi itu.

    4.  Objek, yaitu benda-benda yang terdapat di situ.

    5.  Kejadian atau peristiwa, yaitu rangkaian dari kegiatan.

    6.  Waktu, yaitu jadwal yang dipakai untuk kegiatan itu.

    7.  Tujuan, yaitu sesuatu yang ingin dicapai berdasarkan makna perbuatan.

    Teknik-teknik yang dipakai untuk studi awal ini biasanya adalah teknik

    wawancara, observasi dan telaah dokumenter.

    C.  Rancangan Instrumen

    Bagi mahasiswa yang skripsinya berbasis lapangan akan tiba pada tahapan

    merancang instrumen pengumpulan data, rancangan penelitian itu harus mampu

    memperkirakan hal yang dilakukan dan diikuti selama melaksanakan penelitian.

    Oleh karena itu perumusan rancangan itu haruslah memperhatikan kriteria berikut

    ini:

    1. 

    Rancangan mencakup semua kegiatan yang meliputi:a.  Jenis data yang akan diambil.

     b.  Sumber-sumber datanya (subjek = penyelia data), apakah perorangan,

    kejadian, gejala, kelompok manusia dan lain-lain. Jika kelompok

    mungkin perlu mengambil sampel dengan teknik tertentu.

    c.  Teknik mengumpul data.

    d.  Instrumen yang akan dibawa ke lapangan, misalnya angket, pedoman

    wawancara, observasi, kamera alat perekam dan lain-lain).

    2.  Memperkirakan durasi (waktu yang akan ditempuh setiap tahap) sejak awal

    hingga berakhirnya penelitian lapangan.

    3.  Menentukan siapa saja yang akan mendukung pelaksanaan tugas lapangan

    (enumerator ) dan bagaimana pembekalannya.

    4.  Memperkirakan hal apa saja yang mendukung dan menghambat pelaksanaan

    tugas lapangan.

    21

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    28/63

     

    a.  Menentukan Jenis Data dan Sumbernya 

    Dari mana saja data dapat diperoleh merupakan pertimbangan utama dalam

     penelitian. Karena penelitian itu tidak dilakukan di sembarang tempat melainkan di

    lokasi-lokasi yang telah ditentukan sebelumnya agar pilihan sumber data tersebut

    semakin tepat.

    Bahan-bahan atau data untuk menyusun skripsi dalam bidang tertentu datanya

     bisa didapatkan dari berbagai sumber, yaitu:

    1. 

    Pribadi atau perorangan, meliputi semua orang yang dianggap memiliki

    informasi sehubungan dengan masalah yang diteliti.

    2.  Lembaga-lembaga formal dan non formal seperti sekolah, madrasah,

     pesantren, pengajian, organisasi pemuda, organisasi wanita dan

    sebagainya dan dianggap memiliki informasi sehubungan dengan masalah

    yang diteliti.

    3.  Proses komunikasi, pola komunikasi yang sedang berlangsung, misalnya

    kegiatan sosialisasi dengan media informasi.4.  Bahan-bahan dokumen, daftar majalah, koran, dokumen, laporan, arsip,

    surat-surat keputusan, undang-undang, peraturan dan lain-lain.

    5.  Kepustakaan yaitu buku, kitab, majalah, artikel pada jurnal, koran dan

     bahan tertulis lainnya.

    6.  Populasi atau sampel, misalnya sekelompok masyarakat yang dibutuhkan

     pendapat, sikap-sikap atau pola komunikasi mereka.

     Narasumber, subjek atau lokasi mana yang dipilih sebagai sumber data,

    sangat ditentukan oleh tujuan penelitian dan corak permasalahannya. Sebagai

     pedoman, perhatikan tabel berikut ini:

    Data yang

    DibutuhkanSumber Data

    Teknik

    Pengumpulan Data

    Riwayat sejarah

     perkembangan

    Pribadi seseorang Wawancara, Telaah

    Pustaka

    22

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    29/63

    Pandangan, pendapat

    tentang sesuatu

    Pribadi, perorangan Wawancara (interview)

    Proses kejadian atau

     peristiwa

    Kejadian/peristiwa yang

    sedang berlangsung

    Observasi

    Dalil, teori Kepustakaan Telaah pustaka

    Undang-undang, peraturan Dokumen Telaah dokumen

    Sikap, pendapat,

    kemampuan

    Populasi  sampel Wawancara, Angket, Test

    Prestasi, tingkat

    kemampuan

    Populasi  sampel Test

    Frekuensi gejala Gejala, kejadian Cheklist

    Melihat efektivitas suatu

    metode

    Proses percobaan Eksperimen, test

    b. Membuat Kisi-Kisi Butir Instrumen 

    Untuk mempermudah perumusan pertanyaan agar sesuai dengan jenis data

    yang akan dikumpulkan, terlebih dahulu perlu dibuat bagan rincian (lay out ) dengan

    contoh format sebagai berikut:

    Tujuan Penelitian Indikator Butir-butir Pertanyaan

    1.  untuk mengetahui

    faktor-faktor yang

    menyebabkan

    menurunnya etos

    kerja masyarakat

    Pesisir Ulee LheuPasca Pembubaran

    BRR-NAD Nias

    1.  Ciri-ciri menurunnya

    etos kerja

    2.  Kondisi etos kerja pra-

     pasca BRR NAD-Nias

    3.  Penyebab menurunnya

    etos kerja

    a.  Apa saja tanda-tanda

    etos kerja

    masyarakat

    menurun?

     b.  Apakah masyarakat

     bekerja dengan baiksebelum adanya

    BRR-NAD-Nias?

    c.  Apa penyebab

    mendasar

    menurunnya etos

    kerja masyarakat?

    23

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    30/63

     Lay out   ini berlaku juga untuk merancang butir pertanyaan angket. Apabila

    lay out   sudah siap, mahasiswa memilih pertanyaan yang relevan, yaitu memilih di

    antara butir-butir pertanyaan mana yang kita perlukan sehingga tidak terjadi tumpang

    tindih atau mengutip butir pertanyaan yang sebenarnya tak diperlukan.

    D.  Penjadwalan Kerja

    Jangka waktu penulisan skripsi, sesuai dengan surat keputusan penunjukan

     pembimbing, ditetapkan paling lama dua semester. Lewat jangka waktu tersebut,

    mahasiswa diharuskan memperbaiki dan memperpanjang SK bimbingannya. Dalam

     prakteknya, penulisan skripsi dapat diselesaikan lebih cepat, misalnya dalam satu

    semester. Tentunya tingkat kecepatan itu dapat diatur apabila peneliti mengacu

    kepada manajemen waktu.

    Penulisan skripsi dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan,

    karena itu hendaknya disusun jadwal (skedul) kegiatan yang secara jelas dan terinci

    menguraikan jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan dan berapa lama waktu yang

    diperlukan untuk setiap butir kegiatan. Skedul  tersebut dapat didesain dalam bentuk

    matriks atau dalam bentuk lain. Contoh matriks dapat dilihat pada halaman berikut.

    SKEDUL PENYELESAIAN SKRIPSI

    Maret April Mei Juni JuliNo Kegiatan

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1 Bimbingan

    Outline

    2 Pengumpulan

     bahan3 Penulisan

     Naskah Bab I

    4 Bimbingan

    Bab I dan

    Perbaikan

    5 Penulisan

    naskah Bab

    II

    6 Bimbingan

    Bab II dan

    24

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    31/63

    Perbaikan

    7 Perencanaan

    instrumenPenelitian

    8 Bimbingan

    dan

    Instrumen

    9 Penelitian

    lapangan

    10 Pengolahan

    Data

    11 Penulisan

     Naskah Bab

    III12 Bimbingan

    Bab III dan

    Perbaikan

    13 Penulisan

     Naskah Bab

    IV

    14 Bimbingan

    Bab IV dan

    Perbaikan

    15 Ketik Final

    danPenggandaan

    16 Pendaftaran

    Sidang

    Darussalam, …………………….20..

    Peneliti

    (…………………………)

    25

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    32/63

    BAB V

    KUTIPAN CATATAN KAKI DAN

    DAFTAR PUSTAKA

    A.  Pengertian

    Kutipan maksudnya meminjam kalimat atau pendapat dari seorang

     pengarang, ucapan seseorang terkenal, baik yang tercantum pada buku maupun

    artikel. Kata, kalimat atau ucapan yang dikutip, disisipkan ke dalam naskah untuk

    mengukuhkan suatu gagasan yang sedang ditulis pendapat yang dikutip harus

    disebutkan sumbernya. Sumber dari mana kutipan diambil, dituliskan di kaki naskah,

    sehingga ia disebut dengan catatan kaki atau  footnote. Walaupun kutipan atas

     pendapat orang lain diperkenankan, bukan berarti skripsi yang kita buat penuh

    dengan kutipan-kutipan. Sedapat mungkin penggunaan kutipan dibatasi pada hal-hal

    yang penting saja, karena kutipan semata-mata sebagai bukti pendukung bagi skripsi.

    B.  Jenis Kutipan

    Kutipan dapat dibedakan atas kutipan langsung dan tidak langsung. Kutipanlangsung adalah mengutip teks secara lengkap tanpa mengadakan perubahan apapun.

    Sedangkan kutipan tidak langsung, merupakan ikhtisar dari pendapat tersebut jika

    teksnya terlalu panjang, misalnya sampai satu halaman.

    Kutipan langsung dilakukan jika teks yang dikutip berupa:

    1.  Rumus-rumus ilmu pasti, statistik dan lain-lain yang sejenis.

    2.  Undang- undang, peraturan dan dalil.

    3.  Ucapan-ucapan seseorang tokoh yang dianggap penting.

    4.  Teks-teks dari naskah kuno atau yang menjadi rujukan primernya.

    Perbedaan antara dua jenis kutipan di atas hendaknya benar-benar

    dipertimbangkan karena akan membawa konsekuensi jika dimasukkan pada saat

    menghimpun bahan pustaka.

    26

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    33/63

    C.  Cara Mengutip

    1.  Kutipan yang panjangnya tidak lebih dari empat baris, langsung dimasukkan

    ke dalam teks naskah tetapi harus diapit tanda petik (“………..”). Di ujung

    teks kutipan, diberi nomor yang menunjuk kepada catatan kaki. Namun

    catatan kaki berurutan dan berlaku untuk tiap bab skripsi.

    Contoh:

    “Bagi masyarakat Aceh, musyawarah untuk mufakat bukanlah sesuatu yang

    asing, melainkan sesuatu yang sesuai dengan watak dan kepribadian mereka.”1

    2.  Kutipan yang panjangnya lima baris atau lebih, jarak ketikan satu spasi tanpa

    tanda petik, dengan margin (spasi) kiri 4 karakter (satu cm) ke dalam.

    Contoh:

    Isi dakwah harus singkron dan sesuai dengan kebutuhan atau keadaanmasyarakat Islam, baik dakwah yang ditujukan terhadap anak-anak, remaja,

     pedagang, petani, biokrat, cendikiawan, dan lain-lain, sehingga tercapainya

    tujuan dan sasaran dakwah yang diinginkan. Ketidaksesuaian dalam

    menentukan materi (isi) dakwah dengan kebutuhan atau keadaan masyarakat bisa menimbulkan dampak negative yang disebut dengan “split personality”

    atau “double morality” pribadi muslim.2 

    3. 

    Kutipan langsung yang bersumber dari Al-Quran, pada ujung ayat dituliskan

    nama surah dan nomor ayat di antara dua kurung yang dipisahkan oleh tanda

     baca titik dua.

    Contoh: (Ali Imran: 17).

    4.  Untuk kutipan tidak langsung, hanya menuliskan substansi dari teks. Menulis

    kutipan tidak langsung dapat digabung dengan teks naskah dan tidak terikat

    dengan bahasa dan bentuk teks yang dikutip. Peneliti diberi kebebasan

    merubah bentuk ungkapan tapi tidak dibenarkan merubah maksud yang

    dikandungnya. Kutipan tidak langsung tidak menggunakan tanda petik

    namun tetap diberi nomor di ujung teks sebagai penunjuk catatan kaki.

    D.  Catatan Kaki

    Catatan kaki adalah catatan tentang sumber kutipan yang ditempatkan di kaki

    halaman atau bagian bawah dari naskah. Pembuatan catatan kaki merupakan salah

    27

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    34/63

    satu indikasi kode etik yang bersifat mutlak bagi penulisan karya ilmiah termasuk

    skripsi. Karena sesungguhnya nilai sebuah karya ilmiah ditunjukkan oleh kejujuran

     peneliti menyebutkan sumber kutipan dan bagaimana sumber-sumber itu di tulis

    secara benar.

    Terdapat tiga macam cara penulisan catatan kaki dalam penulisan skripsi/karya

    ilmiah, yaitu:

    1.  Footnotes, yaitu menempatkan catatan kaki di bawah teks uraian. Model

    footnotes inilah yang berlaku untuk skripsi mahasiswa Fakultas Dalwah

    IAIN Ar-Raniry.

    2. 

    Endnotes, sumber kutipan di tempatkan di bagian, akhir sebuah karya ilmiah.

    3.  Innotes, sumber kutipan dituliskan di dalam teks naskah itu sendiri.

    Contoh Footnotes:

    1A. Zaki Badawi,  Mu’jam Musthalahat ‘Ulum al-Ijtimaiyyat, (Bairut: Maktabah Lubnah,

    1982), hal. 127.

    2Sudirman Siahaan, Siaran Televisi Untuk Pendidikan dan Pengajaran, (Online), diakses

    melalui situs: http://www.directessays.com/viewpaper.php?request=31830, 8 September 2007.3Lihat: M. Quraish Shihab,  Membmbumikan Al-Quran, (Bandung: Mizan, 1997), hal. 172-

    173).

    Footnote nomor 1 dan 2 untuk kutipan langsung, footnote nomor 3 untuk

    kutipan tidak langsung.

    Pada tulisan ilmiah sering juga kutipan ditempatkan sebagai catatan kaki.

    Tetapi kutipan itu berbentuk kutipan tak langsung dengan ketikan spasi rapat.

    Penempatan kutipan di kaki naskah dimaksudkan untuk memperjelas atau penekanankonteks yang dipaparkan, selain itu alur paparan pada naskah tidak terganggu,

    namun penting dikutip dengan pertimbangan tertentu dan pembaca mudah

    mengeceknya.

    28

    http://www.directessays.com/viewpaper.php?request=31830http://www.directessays.com/viewpaper.php?request=31830

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    35/63

    Contoh kutipan footnotes di kaki naskah:

    4Dalam kedudukan mereka sebagai sahabat-sahabat nabi, posisi dan prestasi sahabat memang

    tidak sama terutama dilihat dari kemampuan bernalar dan berijtihad. Namun beberapa di antaranya

    memiliki pemikiran yang cemerlang seperti Umar bin Khattab sebagaimana yang dijelaskan oleh

    Sosiolog Muslim Ibnu Khaldun. Lihat Ibnu Khaldun,  Muqaddamah Ibnu Khaldun, (ttp. Dar Al-

    Bayan, tt.), hal. 446. Bandingkan juga dengan: Munawir Sadzali,  Ijtihad Kemanusiaan,  (Jakarta:

    Paramadina, 1997), hal. 33.

    Teks yang ditempatkan sebagai footnote seperti di atas, bukan hanya kutipan,

    melainkan juga dapat berupa komentar peneliti atau ulasan tentang sesuatu yang

    dikemukakan di dalam naskah.

    E.  Beberapa Ketentuan Menulis Footnotes

    1.  Untuk footnote yang menyebutkan referensi pertama kali, elemen-elemennya

    harus dituliskan secara berurut dan lengkap seperti berikut:

     Nama peneliti, Judul Buku, nama editor (juga penerjemah, penyunting) bila

    ada, nomor edisi, jilid, (juga seri, volume) jika ada, tempat penerbitan, nama

     penerbit, tahun terbit, serta nomor halaman kutipan.

    2. 

    Bila pengarang atau penulis lebih dari tiga orang, yang disebut hanya nama

     pengarang atau penulis urutan pertama yang diikuti dengan et. al. (et ahli =

    dan kawan-kawan).

    3.  Gelar pengarang tidak disebutkan kecuali dalam hal yang sangat spesifik.

    4.  Judul buku diketik miring (italic), sedangkan sub judul atau judul artikel

    ditempatkan di antara dua tanda petik

    5.  Bila tidak ditemukan data tahun penerbitan, maka ia diganti dengan tt (tanpa

    tahun).

    6.  Untuk buku yang memuat sejumlah tulisan, seperti jurnal, kumpulan-

    kumpulan artikel, maka cara penulisan footnotenya seperti contoh berikut:

    13SM Amin, "Sejenak Meninjau Aceh Serambi Mekkah", dalam  Bunga Rampai

    Tentang Aceh, Ismail Suni, ed., (Jakarta: Bharatara Karya Aksara,1980), hal. 54.

    7.  Kutipan dari buku yang penulisnya mengutip pendapat orang lain, cara

     penulisan footnotenya seperti contoh berikut:

    29

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    36/63

    14Karen Armstrong,  A History of God, dalam: Nurcholish Majid,  Islam Agama

    Kemanusiaan: Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam Indonesia (Jakarta: Paramadina,

    1995), hal. 102.

    8.  Kutipan yang berasal dari internet, cara pengetikannya adalah seperti contoh

     berikut:

    15Andi Faisal Bakti, "Daarut Tauhid: New Approach to Dakwah for Peace", Jurnal

     Dakwah (Online), Vol. III, No. 1, Juni 2006, http\\[email protected]. Diakses

    12 Juni 2007.

    9.  Apabila sebuah sumber referensi sudah disebut dalam footnote, maka untuk

    selanjutnya ia tidak lagi ditulis lengkap footnotenya cukup dituliskan dengan:

    -   Ibid., apabila sumber yang sama dan "berurutan" tidak diselingi sumber

    lain, ditambahkan nomor halaman jika halaman yang dikutip berbeda.

    -  Apabila sumber:tersebut dikutip kembali tapi sudah diselingi sumber lain,

    cara penulisan footnotenya seperti contoh berikut:

    Siahaan , Siaran Televisi untuk ..., hal. 81 

     Nurcholish, Islam Agama..., hal. 111

    F. 

    Daftar Pustaka 

    Daftar pustaka atau pustaka adalah daftar buku rujukan yang digunakan

    sebagai sumber, kutipan yang ditempatkan pada bagian akhir batang tubuh skripsi.

    Cara penulisan daftar pustaka sedikit berbeda dari penulisan footnotes yang

    ketentuannya sebagai berikut:

    1.  Disusun secara alfabetis, jika huruf awal sama maka huruf kedua nama

     penulis menjadi dasar urutan dan demikian seterusnya.

    2.  Penulis asing atau Indonesia yang menganut tradisi nama keluarga atau

    marga, nama belakang dituliskan lebih dahulu kemudian nama depan.

    3.  Penulisan nama belakang lebih dahulu, juga berlaku bagi penulis yang nama

    depannya menggunakan singkatan.

    4.  Judul buku dicetak miring (italic).

    5.  Baris pertama "diketik pada margin kiri, baris kedua dan seterusnya diketik

    tujuh karakter dari margin kiri. Jarak antara baris satu spasi sedangkan jarak

    antar buku dua spasi.

    30

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    37/63

    6.  Jika sumbernya berupa jurnal, surat kabar atau majalah, cukup menuliskan

    nama jurnal, surat kabar atau majalah (italic), nomor volume, penerbit,

    tempat penerbitan, dan tahun terbit.

    Contoh :

    DAFTAR PUSTAKA

    Doris A. Graber, Public Opinion, The Presiden and Foreign Policy,  New

    York: Rinehart and Winston, 1968.

    Jalaluddin Rahmat,  Metodologi Penelitian Komunikasi,  Bandung: Remaja

    Rosdakarya, 1997.

    Moleong, Lexi, J.,  Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja

    Rosdakarya, 1990.

    Pareira, Jos Daroel, Menulis Tertib dan Sistematik Edisi II, Jakarta: Erlangga,

    2001.

    Suriasumantri, JS., Pedoman Penulisan Karya Ilmiyah, Jakarta: Pascasarjana

    IKIP, 1986.

    Zubaidah Johar, Kesetaraan Jender: Jembatan Perbedaan BerbagaiPerspektif, (Online), http://www.serambinews.com,

    31

    http://www.serambinews.com/http://www.serambinews.com/

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    38/63

    BAB VI

    TATA PENOMORAN

    Penulisan skripsi tidak bebas dan penggunaan angka atau nomor. Hal itu

    disebabkan karena adanya pembagian naskah menjadi bab dan sub-sub bab yang

    mesti ditandai dengan nomor menurut tingkatannya.

    A.  Sistem Penomoran

    Penggunaan angka dalam naskah skripsi harus mengikuti cara dan ketentuan

    sebagai berarti:

    1.  Halaman-halaman yang tidak diberi nomor yaitu :

    •  Halaman Judul

    •  Halaman persetujuan pembimbing

    •  Halaman pengesahan dewan penguji

    •  Halaman persembahan (jika ada)

    •  Halaman-halaman sesudah daftar pustaka (lampiran-lampiran)

    2. 

    Halaman-halaman  preliminaris: dinomori dengan angka Rumawi Kecil (i,

    ii, iii, iv, v dst):

    •  Halaman Kata Pengantar

    •  Halaman Daftar Isi

    •  Halaman Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran (jika ada)

    •  Halaman Abstrak

    3.  Pengetikan angka Romawi kecil atau abjad  Baghdadiyah, dimulai pada

    halaman Kata Pengantar dengan angka iv, ditempatkan di kaki naskah bagiantengah.

    4.  Halaman-halaman yang dinomori dengan angka Latin (1, 2. 3, dst.) adalah

    semua halaman batang tubuh skripsi, yang dimulai pada halaman 1 Bab I dan

     berakhir pada halaman terakhir Daftar pustaka.

    5.  Halaman yang dimulai dengan bab, nomor halamannya diketik di bawah

    naskah bagian tengah. Nomor halaman berikutnya ditempatkan di pojok

    kanan atas, dengan jarak 2,5 spasi dari teks baris pertama.

    32

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    39/63

    6.  Angka Latin juga digunakan untuk penomoran:

    •  Judul tabel.

    •  Catatan kaki atau footnote

    7.  Jika angka disebut dalam teks naskah, cara mengetik angka diatur sebagai

     berikut:

    a.  Ditulis dengan kata (ucapan) apabila angka tersebut kurang dari 10.

    Contoh :

    Dalam tiga minggu ini ia bekerja keras untuk menyelesaikan skripsinya.

     b.  Ditulis dengan kata-kata apabila angka terdapat di awal kalimat.

    Penulisan kata tersebut berlaku untuk semua nilai angka. Contoh :

     Dua puluh lima orang dari 100 peserta ujian seleksi calon Mahasiswa

    IAIN dinyatakan lulus.

    c.  Ditulis dengan angka Latin, apabila angka tersebut 10 atau lebih. Contoh:

     Dari 4 calon untuk jabatan rektor, dua orang dinyatakan berhak

    mengikuti pemilihan putaran final. 

    d.  Jika judul tabel ditempatkan dibagian atas tabel, maka judul bagan,

    diagram, gambar, foto, ditempatkan di bagian bawah, dinomori denganangka Latin.

    B.  Penggunaan Jenis Nomor dan Tata Letaknya

    1.  Penulisan judul bab menggunakan huruf kapital (huruf besar) dengan angka

    Romawi.

    2.  Penomoran sub bab dengan angka Latin, yang ditempatkan pada margin

    (pias) kiri.

    3.  Penomoran anak-anak subjudul bab dan tata letaknya bergeser tiga karakter

    ke dalam, (contoh di bawah), tetapi teks uraian yang mengikutinya tetap

    dimulai dari pias kiri.

    33

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    40/63

    Contoh:

    A. .................................................................................................................

    1. ............................................................................................................

    Teks uraian ..................................................................................................

    ......................................................................................................................

    ......................................................................................................................

    2. ............................................................................................................

    Teks uraian ..................................................................................................

    ......................................................................................................................

    a. .......................................................................................................

    Teks uraian ..................................................................................................

    ......................................................................................................................

    1). ...............................................................................................

    Teks uraian ..................................................................................................

    ......................................................................................................................

    2). ...............................................................................................

    ......................................................................................................................

    ......................................................................................................................

     b. ........................................................................................................

    ......................................................................................................................

    ......................................................................................................................

    1). ................................................................................................

    Teks uraian ..................................................................................................

    ......................................................................................................................

    2). ................................................................................................

    ......................................................................................................................

    ......................................................................................................................

    3). ..................................................................................................

    c. ..........................................................................................................

    1). ..................................................................................................

    2). ..................................................................................................

    34

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    41/63

      a). ............................................................................................

    ......................................................................................................................

    ......................................................................................................................

     b). ...........................................................................................

    (1). ...................................................................................

    Teks uraian ..................................................................................................

    ......................................................................................................................

    (2). ...................................................................................

    ......................................................................................................................

    ......................................................................................................................

    (a) ..........................................................................

    Teks uraian ..................................................................................................

    ......................................................................................................................

    (b). ..........................................................................

    Teks uraian ..................................................................................................

    ......................................................................................................................

    B. ................................................................................................................Dan seterusnya.

    Catatan: Penggunaan nomor unit sebagaimana contoh di atas, sebaiknya

    dibatasi jangan sampai berlebihan. Karena pada prinsipnya karya

    ilmiah harus lebih merupakan uraian, bukan pointer .

    35

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    42/63

    BAB VII

    PENYAJIAN GRAFIS 

    A.  Pengertian dan Tujuan 

    Tabel, grafik, gambar atau diagram yang ditayangkan dalam skripsi disebut

     penyajian grafis. Tujuan penyajian grafis adalah:

    1.  Menyajikan data secara lebih komprehensif, visual, padat dan singkat daripada

     penyajian dengan uraian bahasa.

    2.  Menonjolkan sifat-sifat khas dari data secara lebih jelas dan terinci dari pada

    sajian kata dan kalimat.

    3.  Memberikan landasan bagi penguraian data yang melampaui batas kemampuan

    uraian dengan bahasa,

    Memang diakui bahwa untuk menyajikan data secara grafis ini memerlukan

    keterampilan khusus, namun sangat mudah dipelajari.

    B.  Macam-macam Model Grafis

    1. 

    TabelTabel adalah gambar berupa kotak, garis dan kolom, yang dipakai sebagai

    wadah untuk memuat data kuantitatif jumlah, frekuensi, prosentase dan lain-lain).

    Tabel melukiskan data secara sistematis, global dan ringkas, sehingga mudah

    dipahami.

    Penetapan tabel sebagai wadah data hendaklah mengikuti ketentuan sebagai

     berikut:

    a.  Penempatan tabel pada satu halaman haruslah secara utuh, tidak boleh

    terpotong atau dipisah-pisah.

     b.  Tabel yang kurang dari setengah halaman disatukan dengan teks.

    c.  Tabel yang lebih dari setengah halaman harus ditempatkan pada halaman

    tersendiri.

    d.  Tabel harus diberikan identitas (berupa nomor dan nama tabel) dan di

    tempatkan di atas tabel. Jika lebih dari satu halaman, maka pada bagian

    kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang pada halaman berikutnya.

    36

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    43/63

    Contoh penyajian tabel:

    Tabel 3.12: Penilaian Dosen terhadap Etika Komunikasi Mahasiswa

     No Penilaian f %

    1 Sangat baik 164 10,25

    2 Baik 324 20,25

    3 Tidak Baik 1.052 65,25

    4 Tidak tahu 39 2,44

    5 Tidak bersedia menjawab 21 1,31

    Jumlah 1.600 100% 

     Nomor tabel 3.12 ini, menunjukkan bahwa tabel yang berjudul Penilaian

     Dosen terhadap Etika Komunikasi Mahasiswa termuat pada BAB III nomor unit

    tabel yang keduabelas. Istilah-istilah seperti: nomor, persen, frekuensi dituliskan

    dalam bentuk singkatan/lambang (No., f dan %). Data yang terdapat dalam tabel

    ditulis dengan menggunakan spasi tunggal. Garis horizontal perlu dibuat, tetapi garis

    vertikal di bagian kiri, tengah dan kanan tabel tidak diperlukan.

    Setiap tabel hendaknya diiringi dengan ulasan dan penafsiran indikator yang

    terdapat pada kolom dua (misalnya penilaian responden seperti contoh di atas) harus,

    kita jelaskan maksudnya. Kemudian barulah melihat angka % tertinggi dan beri

     penafsiran mengapa hal itu terjadi. Tidak perlu menyebutkan angka-angkanya,

    karena pembaca cukup melihat pada tabel.

    2.  Grafik dan Bagan

    Grafik merupakan satu bentuk penyajian data secara visual yang dipakai

    untuk membandingkan perbedaan jumlah data pada kondisi yang berbeda-beda.

    Misalnya perkembangan jumlah lulusan madrasah dari tahun ke tahun. Di sini

    sebenarnya tidak diperlukan angka-angka dalam bentuk jumlah atau data kuantitas,

    karena bentuk grafik telah mencerminkan perbaikan tersebut. Angka-angka tersebut

    dicantumkan di bidang kiri dan bawah grafik untuk menolong pembaca memahami

    angka perbandingan secara rinci.

    37

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    44/63

    Bagan adalah juga bentuk grafik tapi formatnya berupa bagan balok atau

     bulatan ( pie diagram). Ada juga bagan bentuk lain, berupa kotak-kotak yang di

    hubungkan garis atau tanda panah. Bagan semacam ini berfungsi sebagai petunjuk

    menghubungkan satu pokok pikiran dengan faktor tertentu, atau membentuk satu

    struktur, misalnya struktur organisasi.

    Contoh penyajian grafik kurva.

    900

    800

    700

    600

    500

    400

    300

    200

    100

    1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

    Bagan 3.7: Perkembangan Mahasiswa Prodi BPI Fakultas Dakwah, 1998 s/d 2007

    Contoh penyajian Bagan (Balok).

    38

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    45/63

    Contoh penyajian bagan kue (pie Diagram)

    Bagan 3.7: Perbandingan jumlah Mahasiswa Fakultas Dakwah Tahun 2009 Menurut

    Jenis kelamin.

    Contoh Penyajian gambar Arus

    Masalah/Pertanyaan

     penelitian

    Telaah Teoritis Hipotesis

    Pengujian Fakta Hasil

    Hasil

    3. Gambar

    Gambar dapat menyajikan data dalam bentuk-bentuk visual yang dapat

    dengan mudah dipahami. Pemuatan gambar dimaksudkan untuk memperjelas

    hubungan tertentu yang signifikan antara uraian dan bukti. Beberapa pedoman

     penggunaan gambar dapat di kemukakan seperti berikut:

    1.  Judul gambar ditempatkan di bawah gambar, bukan di atasnya. Cara

     penulisan judul gambar sama dengan penulisan judul tabel.

    39

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    46/63

    2.  Gambar harus sederhana untuk dapat menyampaikan ide dengan jelas dan

    dapat dipahami tanpa harus disertai penjelasan tekstual.

    3.  Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman harus

    ditempatkan di halaman sendiri.

    4.  Sebelum gambar ditampilkan, hendaknya didahulukan penyebutan adanya

    gambar pada uraian naskah.

    5.  Gambar diacu dengan menggunakan angka, bukan dengan menggunakan

    kata gambar di atas atau gambar di bawah. Contoh: ..... pada gambar 39..... 

    6.  Gambar dinomori dengan menggunakan angka Arab seperti pada

     penomoran tabel.

    Contoh : penyajian gambar.

    Gambar 4.39: Suasana Kuliah

    Gambar yang dimuat dalam skripsi hendaknya visualisasinya. Dan

    merangkum gagasan-gagasan tertentu, sekaligus menjadi alat komunikasi antara

     peneliti dengan pembacanya. Misalnya gambar lokasi penelitian dalam bentuk peta,

    foto seorang tokoh yang dibahas dalam laporan, foto suasana kegiatan dilaboratorium dan sebagainya. Namun yang amat perlu diperhatikan dalam pemilihan

    sajian data dengan gambar, adalah pesan yang  disampaikan, di samping ingin

    menunjukkan orisinalitas suatu peristiwa.

    40

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    47/63

    BAB VIII

    TATA KETIK DAN PENJILIDAN

    A. Format Pengetikan 

    1.  Skripsi diketik pada kertas HVS putih A4s (kuarto) 70 gram.

    2.  Pengetikan menggunakan komputer dengan font Times New Roman nomor

    12.

    3.  Batas ketikan naskah adalah 4 cm dari pias atas, 3 cm dari pias bawah, 4 cm

    dari pias kiri dan 3 cm dari pias kanan.

    4. 

    Setiap paragraf baru, masuk ke dalam tujuh karakter.

    5.  Setiap kutipan yang panjangnya lima baris atau lebih, masuk ke dalam empat

    karakter.

    6.  Panjang garis pembatas (separator) footnote dengan teks naskah adalah 14

    karakter.

    7.  Jarak ketikan antar baris, di atur sebagai berikut:

    a.  Jarak satu spasi:

    1) 

    Abstrak2)  Catatan Kaki (footnotes), dengan font nomor 10.

    3)  Kutipan yang panjangnya lima baris atau lebih.

    4)  Sub judul, daftar tabel, daftar lampiran, daftar gambar dan yang

    sejenisnya.

    5)  Daftar pustaka.

    6)  Statemen pengajuan skripsi pada halaman atas persetujuan

     pembimbing dan lembar pengesahan dewan penguji.

     b.  Jarak dua spasi .

    1)  Seluruh isi naskah pada batang tubuh skripsi.

    2)  Jarak antara teks baris terakhir dengan separator dan antara separator

    dengan footnote.

    3)  Jarak antara footnote dengan footnote berikutnya.

    4)  Jarak antara judul tabel (gambar, grafik, diagram, dan sejenisnya)

    dengan tubuh tabel (gambar, grafik, diagram, dan sejenisnya).

    41

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    48/63

    5)  Kutipan yang panjangnya kurang dari lima baris.

    6)  Jarak antara satu buku sumber dengan buku sumber berikutnya pada

    daftar pustaka.

    c. Jarak tiga spasi

    1)  Jarak antara judul sub bab dengan paragraf pertama.

    2)  Jarak antara baris terakhir dengan judul sub bab berikutnya.

    3)  Jarak antara baris terakhir dengan judul tabel, gambar, grafik dan

    sejenisnya.

    d. Jarak empat-spasi : jarak antara judul bab dengan judul sub bab

    8. 

    Kosa kata yang diketik dengan huruf kapital dibold, adalah:

    a.  Pada sampul: Judul skripsi, kosa kata SKRIPSI, nama penulis, nama

    fakultas, institut dan nama tempat.

     b.  Kosa kata KATA PENGANTAR 

    c.  Kosa kata DAFTAR ISI.

    d.  Kosa kata DAFTAR TABEL, GRAFIK, GAMBAR ( jika ada) 

    e.  Kosa kata ABSTRAK 

    f. 

    Kosa kata DAFTAR PUSTAKA.g.   Nomor bab, contoh : BAB I, BAB II, BAB III dan seterusnya.

    h.  Judul bab, contoh: PENDAHULUAN.

    9.  Kosa kata yang huruf pertama diketik kapital:

    a.  Judul-judul sub bab. Contoh: A. Latar Belakang Masalah

     b.  Buku sumber pada footnote dan pada daftar Pustaka.

    c.  Setiap kosa kata pada statemen pengajuan skripsi di lembar persetujuan

     pembimbing dan lembar pengesahan dewan penguji, kecuali kata

    sambung dan kata depan.

    10. Kosa kata yang diketik miring (italic):

    a.  Ungkapan bahasa asing.

     b.  Judul buku pada footnote dan pada daftar pustaka.

    42

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    49/63

    B.  Penjilidan 

    1.  Skripsi yang diajukan untuk ujian munaqasyah, digandakan menjadi 5

    rangkap dan diberi sampul muka dengan plastik transparan dan sampul

     belakang dengan karton manilla warna hijau tua,

    2.  Mahasiswa yang telah menempuh ujian munaqasyah dan dinyatakan lulus,

    skripsinya boleh dijilid setelah direvisi dan disetujui panitia ujian.

    3.  Skripsi digandakan dan dicetak atau dijilid sebanyak 8 (delapan) rangkap.

    4.  Pencetakan dan penjilidan harus mengikuti aturan sebagai

     berikut :

    a. 

    Sampul luar (cover) dari bahan karton manilla warna hijau tua sedangkan

    sampul dalam kertas HVS warna putih.

     b.  Cetakan sampul luar dan dalam, secara berurutan adalah

    -  Judul lengkap, dicetak dengan huruf kapital dan tidak boleh

    menggunakan singkatan.

    -  Kosa kata: SKRIPSI, kemudian tulisan: Diajukan Oleh:

    -   Nama penulis (kapital), diikuti Fakultas/Jurusan/Nomor Induk

    Mahasiswa (huruf awal kapital)-  Logo LAIN

    -  Identitas Fakultas FAKULTAS DAKWAH 

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERIAR-RANIRY 

    -  Tulisan: DARUSSALAM-BANDA ACEH 

    -  Tahun lulus: 2009 

    c.  Komposisi huruf dan tata letak masing-masing bagian diatur secara

    simetris, rapi dan serasi. Contoh format halaman sampul dapat dilihat

     pada lampiran

    43

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    50/63

    BAB IX

    BEBERAPA PETUNJUK MENULIS

    A.  Penggunaan Bahasa 

    Skripsi hendaklah menggambarkan cara berfikir yang jelas, pengembangan

    ide-ide yang logis dan kehalusan bahasa. Skripsi harus melukiskan sesuatu dengan

    objektif, jelas, singkat dan tidak bermakna ganda. Untuk itu sebaiknya diikuti

     beberapa petunjuk berikut.

    1.  Gunakan kata-kata yang tepat sehingga tidak mengandung makna ganda dan

    dapat melukiskan arti yang selalu sama, sesuai dengan apa yang diinginkan.

    Gunakan bahasa baku dan hindari penggunaan bahasa gaul yang hanya

     berlaku di kalangan anak-anak remaja,

    2.  Hindari kekaburan kalimat dalam mengkomunikasikan pikiran. Isi skripsi

    akan disajikan kepada pembaca, karena itu selalu usahakan menggunakan

    kalimat yang jelas dan tidak mengundang salah tafsir, mudah ditangkap

    maksudnya oleh pembaca. Sebuah kalimat sekurang-kurangnya mengandung

    dua unsur, pokok kalimat dan sebutan.3.  Sajikan ide-ide dengan runtut sehingga pokok-pokok pikiran dan konsep

    tersusun secara koheren. Pengembangan pikiran antara satu paragraf dan

     paragraf lainnya terasa logis. Perlu diperhatikan penggunaan kata-kata

    transisi yang dapat memberikan petunjuk kepada pembaca tentang

     perpindahan pokok pikiran secara mantap.

    4.  Gunakan ungkapan yang ekonomis sehingga tidak terjadi pengulangan ide

    atau penggunaan kata-kata secara berlebihan. Satu kalimat tidak boleh lebih

    dari 20 kata. Jika memerlukan kalimat untuk memperjelas sesuatu, lebih baik

    dibentuk kalimat baru.

    5.  Gunakan ungkapan halus (smooth) agar pembaca dapat mengikuti alur

     pembahasan dengan mudah. Ada beberapa cara agar bahasa terasa halus. Di

    antaranya adalah dengan menggunakan kata ganti untuk penulis secara

    konsisten (tidak berganti-ganti). Bila menggunakan kata saya atau kita

    44

  • 8/17/2019 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah

    51/63

    sebagai kata ganti, maka kata ganti ini harus dipakai terus sampai ke akhir

     pembahasan.

    6.  Gaya kalimat jangan terlalu puitis. Pembaca harus merasa nyaman membaca

    skripsi dan tetap dalam keadaan terkonsentrasi.

    7.  Perhatikan penulisan kata secara benar. Kalimat yang baik dan efektif harus

    didukung pilihan kata yang tepat. Penulisan kata yang benar mengacu pada

     buku Pembentukan Istilah yang diterbitkan Pusat Pembinaan dan

    Pengembangan Bahasa atau Balai Penelitian Bahasa Terlebih lagi penulisan

    istilah asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia harus mengikuti

    kaedah-kaedah baku.

    B.  Istilah dan Singkatan

    1.  Tentang Pemakaian Istilah

    Pada umumnya di dalam ilmu sosial terdapat istilah-istilah yang berlainan

    untuk menunjukkan isi atau maksud yang sama. Objeknya sama tetapi istilah atau

    nama untuk objek itu berbeda. Sebaliknya terdapat istilah-istilah yang sama tetapi

    untuk maksud yang berbeda. Hal ini sering terjadi, misalnya istilah anarki digunakandengan bebas oleh ahli-ahli yang bidangnya berbeda, Tetapi ada istilah-istilah yang

    tidak boleh digunakan secara sembarangan. Misalnya motivasi dalam bidang

     psikologi, komunikan dalam bidang ilmu komunikasi, atau  patologi dalam bidang

    sosial.

    Dengan demikian setiap penulis skripsi sebaiknya menetapkan lebih dahulu

    istilah-istilah yang akan dipakai dalam tulisannya. Yang lebih penting lagi, istilah

    yang digunakan oleh peneliti tersebut hendaknya dipa