pedoman penulisan karya ilmiah biologi

Download Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Biologi

If you can't read please download the document

Upload: randy-syafutra

Post on 01-Oct-2015

113 views

Category:

Documents


32 download

DESCRIPTION

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Biologi

TRANSCRIPT

UBB PRESS PEDOMAN PENULISANKARYA ILMIAHPEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH TIM PENYUSUN Laporan Studi Lapang Laporan Praktek Lapang SkripsiDibiayai oleh APBN-P 2011 PEDOMAN PENULISANKARYA ILMIAHPEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH TIM PENYUSUN Laporan Studi Lapang Laporan Praktek Lapang SkripsiDibiayai oleh APBN-P 2011 Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Eddy Nurtjahya, Idha Susanti, Nur Annis Hidayati, Budi Afriyansyah, Henny Helmi, Ade Lia Putri, Yulian Fakhrurrozi, dan Anggraeni UBB Press 2012 i | PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Penyusun : Eddy Nurtjahya, Idha Susanti, Nur Annis Hidayati, Budi Afriyansyah, Henny Helmi, Ade Lia Putri, Yulian Fakhrurrozi, dan Anggraeni Sampul dan lay out : Idha Susanti Penerbit : UBB Press Jalan Merdeka No. 4, Pangkalpinang 33125 Bangka Belitung ISBN 978-979-1373-41-8 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotokopi, merekam atau menggunakan sistem penyimpanan lainnya tanpa izin tertulis dari Penerbit. ii | PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN BIOLOGI Segala puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan yang Mahaesa atas terbitnya buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ini. Kehadiran Pedoman ini sangat diperlukan untuk memberikan pedoman bagi mahasiswa-mahasiswi Jurusan Biologi Universitas Bangka Belitung (UBB) yang akan menulis skripsi di akhir masa studinya. Buku ini juga diperlukan bagi penulisan karya ilmiah lain seperti Laporan Studi Lapang, Laporan Praktek Lapang, Makalah Seminar Proposal Penelitian, Makalah Seminar Hasil Penelitian dan berbagai laporan ilmiah lainnya. Buku pedoman ini penting diterbitkan untuk mendukung pencapaian kualitas akademik yang lebih tinggi dan mendukung cita-cita UBB untuk menjadi research university berkelas dunia. Penulisan karya ilmiah harus dilakukan mengikuti kaidahkaidah penulisan ilmiah yang berlaku dan baku. Dalam penulisan karya ilmiah oleh mahasiswa, bimbingan dari dosen sangat diperlukan agar tujuan penulisan ilmiah dapat tercapai dan luaran tulisan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan karenanya memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Karenanya buku ini akan menjadi pedoman wajib bagi mahasiswa dan dosen di lingkup Jurusan Biologi, dan memperkaya referensi bagi publikasi ilmiah di Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi, dan Universitas Bangka Belitung pada umumnya. Buku pedoman ini memberikan arahan bagi penulisan karya ilmiah dalam bahasa Indonesia yang benar, namun Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi memperkenankan penulisan karya ilmiah dalam bahasa Inggris manakala dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan publikasi ilmiah yang lebih luas. Akhirnya saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua Tim Penyusun buku pedoman ini. Balunijuk, Mei 2012 Dekan Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi Dr. Eddy Nurtjahya, M.Sc. iii | PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Mahaesa yang telah memberikan kemudahan bagi penyelesaian buku pedoman penulisan karya ilmiah ini. Skripsi, Laporan Praktek Lapang, Laporan Studi Lapang, Makalah Seminar Proposal Penelitian, Makalah Seminar Hasil Penelitian, dan laporan ilmiah lain adalah tulisan ilmiah yang berasal dari hasil percobaan, pengamatan, studi pustaka dan diskusi yang telah mengikuti kaidah metodologi ilmiah. Karya ilmiah yang dihasilkan perlu dipublikasikan secara ilmiah demi perkembangan ilmu dan teknologi demi kesejahteraan manusia. Buku panduan ini akan memberi pedoman bagi mahasiswa dalam menyajikan karya ilmiah secara profesional. Pedoman ini memuat ketentuan penulisan ilmiah yang berlaku di dunia termasuk pedoman penulisan jurnal internasional, dan tim penyusun terutama mengacu pada beberapa pedoman penulisan karya ilmiah dari beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia, khususnya Pedoman Penyajian Karya Ilmiah Edisi Kedua 2008 dari IPB yang dikarang oleh Gunawan dkk., Pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan yang diterbitkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa 1984, dan Kode Internasional Tatanama Tumbuh-tumbuhan yang dikarang oleh Rifai tahun 1973. Buku pedoman ini terdiri atas empat bab. Bab sistematika berisi pokok-pokok pikiran yang harus ada di dalam tulisan ilmiah. Bab tentang bahasa disajikan tata tulis karya ilmiah mengikuti kaidah penulisan bahasa Indonesia yang benar. Bab ini memuat tata tulis angka, lambang, istilah, termasuk tata nama ilmiah di bidang matematika, statistika dan sains. Bab ilustrasi menyajikan pedoman untuk penulisan tabel, gambar, grafik, diagram alir, foto, dan penulisannya. Bab kepustakaan menyajikan cara mengkutip dan menuliskan sumber pustaka yang benar, termasuk kutipan yang diperoleh dari internet. Akhirnya, kami mengharapkan berbagai saran perbaikan dari pembaca demi penyempurnaan buku panduan ini di kemudian hari. Balunijuk, Mei 2012 Penyusun iv | PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL x DAFTAR GAMBAR xi DAFTAR LAMPIRAN ... xii SISTEMATIKA KARYA ILMIAH PEDOMAN UMUM 1 Pengetikan . 1 Pola Umum ...... 1 Bagian Pembuka ... 2 Sampul .. 2 Halaman Pernyataan .. 2 Abstrak .. 3 Halaman Hak Cipta .. 3 Halaman Judul .... 3 Halaman keterangan penguji luar .. 4 Halaman pengesahan .. 4 Prakata .. 4 Riwayat Hidup .... 4 Daftar Isi ..... 4 Daftar Tabel dan Daftar Gambar .................................................. 5 Daftar Lampiran ........................................................................... 5 Tubuh Tulisan ............................................................................... 5 Pendahuluan ................................................................................ 6 Tinjauan Pustaka .......................................................................... 6 Metode atau Bahan dan Metode ................................................. 6 Hasil .............................................................................................. 7 Pembahasan ................................................................................. 7 Kesimpulan ................................................................................... 8 Saran ............................................................................................ 8 Bagian Akhir ................................................................................. 8 Daftar Pustaka .............................................................................. 8 Lampiran ...................................................................................... 8 KEBAHASAAN .. 9 Penulisan Huruf .. 9 Penulisan Kata .... 11 Angka dan Lambang Bilangan .. 13 Penulisan Unsur Serapan .... 14 Pengejaan Kata ... 15 Pemisahan Suku Kata .... 15 Tanda Baca .... 16 Pemilihan Kata . 18 Penataan Kalimat .. 19 v | PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH Paragraf 19 Penulisan dalam Biologi ... 19 Penulisan dalam Genetika .. 22 Penulisan dalam Fisika .. 23 Penulisan dalam Kimia .. 26 Penulisan dalam Meteorologi, Klimatologi dan Statistika ........... 28 ILUSTRASI 30 Tabel .. 30 Gambar . 31 Penulisan keterangan dan lambing gambar 33 Penulisan keterangan grafik .. 33 Penulisan keterangan tabel . 33 Perujukan gambar .. 33 KEPUSTAKAAN . 34 Pengacuan pustaka . 34 Penyusunan daftar pustaka .. 37 Jurnal 38 Buku . 39 Prosiding .. 39 Contoh penulisan 40 Penulisan dalam Biologi ... 19 Penulisan dalam Genetika .. 22 Penulisan dalam Fisika .. 23 Penulisan dalam Kimia .. 26 Penulisan dalam Meteorologi, Klimatologi dan Statistika ........... 28 ILUSTRASI 30 Tabel .. 30 Gambar . 31 Penulisan keterangan dan lambing gambar 33 Penulisan keterangan grafik .. 33 Penulisan keterangan tabel . 33 Perujukan gambar .. 33 KEPUSTAKAAN . 34 Pengacuan pustaka . 34 Penyusunan daftar pustaka .. 37 Jurnal 38 Buku . 39 Prosiding .. 39 Contoh penulisan 40 SISTEMATIKA STUDI LAPANG 43 PEDOMAN UMUM . 43 Latar belakang 43 Tujuan . 43 Waktu pelaksanaan 44 Persyaratan akademik . 44 Komponen 44 MEKANISME PELAKSANAAN STUDI LAPANG .. 44 Laporan studi lapang . 45 Prosedur pelaksanaan studi lapang 45 Prosedur pengesahan laporan studi lapang . 46 Penilaian studi lapang .. SISTEMATIKA PRAKTEK LAPANG PEDOMAN UMUM .... 47 Latar belakang 47 Tujuan . 47 Waktu pelaksanaan 48 Tempat praktek lapang 48 Persyaratan akademik . 49 Komponen 49 MEKANISME PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANG ... 49 Tatacara pengajuan .. 49 Kerangka acuan 50 Laporan praktek lapang .. 51 Prosedur pengesahan laporan praktek lapang .. 53 vi | PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH Penilaian praktek lapang .. 53 SISTEMATIKA MAKALAH KOLOKIUM, MAKALAH SEMINAR DAN SKRIPSI 54 PEDOMAN UMUM .... 54 Latar belakang 54 Tujuan . 55 Waktu pelaksanaan 55 Persyaratan akademik . 55 Komponen 55 MEKANISME PELAKSANAAN SEMINAR KOLOKIUM ... 55 Tatacara pengajuan .. 56 Proposal penelitian 56 Prosedur pengesahan proposal penelitian .. 57 MEKANISME PELAKSANAAN SEMINAR HASIL DAN SKRIPSI . 57 Tatacara pengajuan 57 Skripsi .. 58 Prosedur pengesahan skripsi .. 58 Penilaian kolokium dan seminar .. 58 Penilaian skripsi 59 DAFTAR PUSTAKA .. 60 LAMPIRAN vii | PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH DAFTAR TABEL Halaman 1 Beberapa singkatan, istilah dan arti dalam bidang genetika ....... 22 2 Beberapa besaran, satuan, dan lambang dalam bidang fisika ..... 23 3 Kelipatan sepuluh, awalan, dan lambang .................................... 24 4 Beberapa besaran, satuan non SI, dan konversi dalam satuan SI 25 5 Beberapa istilah yang umum digunakan dan konversi menurut 25 Glosarium Fisika .......................................................................... 6 Bahasa asing, bahasa Indonesia, dan lambang beberapa unsur 26 kimia ............................................................................................. 7 Beberapa nama asam amino dalam bahasa inggris, Indonesia, dan 27 singkatan masing-masing dalam tiga dan satu huruf ................... 8 Beberapa istilah dalam bahasa inggris, Indonesia di bidang 28 meteorologi, klimatologi, dan statistika ....................................... 9 Beberapa besaran, satuan, dan lambang di bidang meteorologi, 29 klimatologi, dan statistika ............................................................ 10 Beberapa keterangan, data populasi, dan data contoh di bidang 29 statistika ....................................................................................... 11 Keadaan iklim Kabupaten Bangka Selatan tahun 2006-2009 ........ 30 12 Contoh penulisan nama pengarang dan pengacuan dalam tubuh 35 tulisan ........................................................................................... 13 Beberapa nama pengarang berdasarkan negara dan penulisannya 37 di Daftar Pustaka .......................................................................... viii | PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH DAFTAR GAMBAR Halaman 1 Lokasi penelitian inventarisasi palem di Kabupaten Bangka Barat 31 2 Persentase marga palem di Kabupaten Bangka Barat 32 3 Bagan alir penelitian kolong pasca tambang timah . 32 ix | PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Contoh daftar isi dengan pola umum .... 62 2 Contoh daftar isi dengan pola umum dengan penomoran bab dan 63 sub bab ........................................................................................ 3 Contoh daftar tabel .... 64 4 Contoh daftar gambar ... 65 Contoh daftar lampiran . 66 6 Bagan alir pelaksanaan studi lapang 67 7 Contoh halaman sampul laporan studi lapang .. 68 8 Contoh abstrak laporan studi lapang 69 9 Contoh halaman pengesahan laporan studi lapang 70 Borang bukti penyerahan laporan studi lapang .. 71 11 Bagan alir pelaksanaan praktek lapang 72 12 Surat permohonan izin survey praktek lapang .. 73 13 Surat permohonan praktek lapang dari mahasiswa .. 74 14 Surat pernyataan memenuhi persyaratan akademik praktek 75 lapang ... Formulir pengajuan praktek lapang pada Jurusan Biologi . 76 16 Kesepakatan kerangka acuan praktek lapang 77 17 Draft log harian praktek lapang . 78 18 Surat keterangan telah menyelesaikan praktek lapang . 79 19 Berkas penilaian dari penyelia praktek lapang . 80 Ucapan terima kasih kepada penyelia praktek lapang . 81 21 Contoh halaman sampul laporan praktek lapang 83 22 Contoh halaman pengesahan laporan praktek lapang . 84 23 Borang bukti penyerahan laporan praktek lapang .. 85 24 Bagan alir pelaksanaan kolokium, seminar hasil dan skripsi 86 Borang pendaftaran skripsi ... 87 26 Borang kartu bimbingan skripsi ... 88 27 Borang bukti kehadiran seminar mahasiswa .... 89 28 Contoh surat pengajuan kolokium/seminar hasil ... 90 29 Contoh surat undangan kolokium/seminar hasil untuk dosen 91 pembimbing dab dosen pembahas Contoh surat undangan kolokium/seminar hasil untuk mahasiswa 92 31 Contoh makalah kolokium 93 32 Contoh makalah seminar hasil .. 95 33 Borang berita acara kolokium/seminar hasil .... 99 34 Borang penilaian kolokium/seminar hasil ... 100 Borang evaluasi materi kolokium/seminar hasil .. 101 36 Borang daftar hadir peserta kolokium/seminar hasil ... 102 37 Contoh halaman sampul skripsi ..... 103 38 Contoh punggung sampul skripsi ... 104 x | PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH 39 Contoh halaman pernyataan . 105 40 Contoh halaman abstrak bahasa Indonesia ... 106 41 Contoh halaman abstrak bahasa Inggris ... 107 42 Contoh halaman hak cipta ..... 108 43 Contoh halaman judul skripsi ... 109 44 Contoh halaman keterangan penguji luar komisi untuk skripsi .... 110 45 Contoh halaman pengesahan dengan tiga pembimbing ............. 111 46 Contoh halaman pengesahan dengan dua pembimbing ............. 112 47 Contoh prakata ... 113 48 Contoh riwayat hidup .... 114 49 Contoh surat pengajuan sidang skripsi . 115 50 Borang berita acara sidang skripsi .... 116 51 Borang penilaian sidang skripsi ... 117 52 Borang evaluasi materi sidang skripsi .. 118 53 Borang bukti penyerahan proposal/skripsi . 119 54 Borang kelengkapan yudisium untuk fakultas 120 55 Borang kelengkapan yudisium untuk jurusan .. 121 56 Borang kelengkapan yudisium oleh mahasiswa ... 122 57 Borang daftar kelengkapan yudisium . 123 xi | PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH SSSSSIIIIISSSSSTTTTTEEEEEMMMMMAAAAATTTTTIIIIIKKKKKA AAAAKKKKKAAAAARRRRRYYYYYA AAAAIIIIILLLLLMMMMMIIIIIAAAAAH HHHHPEDOMAN UMUM Beberapa pokok bahasan yang ada di setiap karya ilmiah dan beberapa contoh disajikan sebagai berikut. PENGETIKAN Karya ilmiah, kecuali naskah artikel untuk jurnal ilmiah, diketik di atas kertas HVS putih 80 g berukuran A4. Naskah diketik dengan pias kanan, kiri, atas dan bawah masing-masing 3 cm, dan diketik dengan spasi 1,5. Huruf yang dipilih adalah Times New Roman.Ukuran font untuk teks adalah 12. Judul bab berukuran font 14, huruf kapital semua, dan dicetak tebal (bold), dan ukuran sub-bab, dan sub sub-bab diketik dengan font 12. Judul sub-bab ditulis tegak dengan huruf terdepan setiap kalimat ditulis dengan huruf kapital, dan dicetak tebal. Judul sub sub-bab dan sub berikutnya ditulis tegak, hanya huruf pertama dari kata pertama yang ditulis dengan huruf capital (title case). Huruf yang dipilih untuk menuliskan keterangan gambar tidak lebih kecil dari font 10. Setiap awal paragraph dimulai dengan ketikan yang menjorok 1 cm. Naskah diketik dalam satu kolom dengan rata kiri dan rata kanan. Nomor halaman diletakkan di sebelah kanan atas dengan batas pias kanan dan berjarak 1,5 cm dari batas pias atas. Nomor halaman tidak ditampilkan pada halaman yang memuat judul bab. POLA UMUM Secara umum sebuah karya ilmiah terdiri atas tiga bagian : bagian pembuka, tubuh tulisan, dan bagian akhir. Bagian pembuka terdiri atas : halaman sampul, halaman pernyataan orisinalitas, abstrak, halaman hak cipta, halaman judul, halaman pengesahan, prakata, riwayat hidup, daftar isi, daftar tabel, daftar 1 | PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH gambar, dan daftar lampiran. Bagian lain yang mungkin ada adalah daftar singkatan atau glosarium. Tubuh tulisan berisikan: pendahuluan, tinjauan pustaka, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, dan saran. Bagian akhir berisi : daftar pustaka, dan lampiran. BAGIAN PEMBUKA Nomor halaman pertama dimulai dari halaman pernyataan dan halaman pertama ditulis dengan nomor angka romawi kecil yakni i. Nomor halaman tidak ditampilkan sampai pada halaman yang memuat Daftar Isi. Nomor halaman diletakkan di bagian kanan bawah dengan batas pias kanan dan berjarak 1,5 cm dari batas pias bawah. Daftar tabel dan daftar gambar dimunculkan manakala jumlah tabel dan jumlah gambar masing-masing lebih dari dua buah. Di antara sampul dan halaman pertama yakni abstrak atau halaman pernyataan diperlukan satu lembar halaman sampul yakni kertas HVS putih yang memuat informasi yang sama dengan sampul. SAMPUL Warna sampul untuk semua karya ilmiah Jurusan Biologi adalah putih (polos) dengan bahan kertas BC (bukan jenis kertas buffalo yang memiliki motif). Pelapisan sampul dengan sejenis plastik tipis atau proses yang kadang kala disebut sebagai laminating dingin merupakan pilihan wajib bagi skripsi dan pilihan bebas (optional) bagi karya ilmiah selain skripsi. Khusus untuk skripsi, sampul diperkuat (hard cover). Warna tulisan pada sampul dan halaman sampul adalah hitam. Informasi yang terdapat pada sampul dan halaman sampul berturut-turut dari atas adalah judul, nama, logo UBB, Jurusan Biologi, Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi, dan Universitas Bangka Belitung, kota, dan tahun. Khusus untuk skripsi, tahun yang dicantumkan adalah tahun lulus (bukan tahun wisuda) (Lampiran 37).Pada punggung skripsi berturut-turut dari atas diberi informasi UBB tahun lulus (bukan tahun wisuda), nama, NIM (nomor induk mahasiswa), dan logo UBB (Lampiran 38). Judul karya ilmiah harus menarik, positif, singkat, spesifik dan menggambarkan pokok penelitian atau kegiatan yang dilakukan. Judul sebaiknya tidak lebih dari 12 kata (tidak termasuk kata sambung dan kata depan). Pada judul dihindari kata-kata klise seperti penelitian pendahuluan, studi, pengaruh dan kata kerja pada awal judul. Nama ilmiah (latin) untuk makhluk yang sudah umum diketahui nama lokalnya, seperti padi, jagung, kacang tanah, kedelai, kucing, anjing, dsb. tidak perlu dicantumkan pada judul. Umumnya judul cenderung bersifat indikatif atau merujuk pada pokok bahasan dan bukan pada kesimpulan. HALAMAN PERNYATAAN (KHUSUS SKRIPSI) Halaman ini berisi pernyataan satu alinea pendek yang menyatakan bahwa karya ilmiah yang disajikan adalah asli dan bukan menjiplak dari karya orang lain 2 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH (plagarisme). Redaksi pernyataan dapat dibuat oleh setiap mahasiswa. Sekedar contoh redaksi pernyataan disajikan pada Lampiran 39. ABSTRAK Abstrak merupakan tulisan satu paragraf yang tidak lebih dari 300 kata yang memuat informasi tentang alasan mengapa penelitian dilakukan, hasil penelitian yang utama, dan kesimpulan utama. Kutipan pustaka, tabel dan gambar tidak dimasukkan di dalam abstrak dan dihindari singkatan kata kecuali kata / frasa sama yang disebut lebih dari satu kali. Pada bagian skripsi, abstrak ditulis dalam 2 (dua) bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia pada 2 (dua) halaman yang terpisah. Pada laporan studi lapang dan praktek lapang, abstrak cukup menggunakan bahasa Indonesia saja. Abstrak diketik dengan spasi 1,0 dan kata abstrak diketik dengan huruf kapital dan diletakkan di tengah. Nama lengkap penulis sesuai dengan nama yang terdaftar di universitas (tanpa gelar) diketik dengan huruf kapital dua spasi di bawah judul dan dimulai dari pias kiri dan diakhiri dengan titik. Setelah titik diketik judul penelitian dengan huruf pertama setiap kata kapital (title case) kecuali kata sambung dan diakhiri dengan titik. Setelah itu diawali dengan kata Dibimbing oleh . dan diakhiri dengan titik. Semua nama lengkap pembimbing (tanpa gelar) diketik dengan huruf kapital dan tidak diakhiri dengan titik. Teks abstrak diketik satu spasi setelah informasi nama penulis, judul, dan nama pembimbing. Halaman yang memuat abstrak diletakkan setelah halaman pernyataan dan tidak dimunculkan nomor halaman, dan kata abstrak tidak dimasukkan dalam Daftar Isi. HALAMAN HAK CIPTA (KHUSUS SKRIPSI) Bagian pembuka ini tidak wajib dicantumkan jika mahasiswa telah mendaftarkan hak cipta atas sebagian atau seluruh karyanya. Contoh halaman hak cipta ditampilkan pada Lampiran 42. HALAMAN JUDUL (KHUSUS SKRIPSI) Seperti pada sampul, halaman sampul, dan abstrak, nama lengkap mahasiswa (seperti terdaftar di universitas) ditulis tanpa singkatan dan gelar. Informasi yang dituliskan pada halaman ini berturut-turut dari atas adalah judul, nama lengkap penulis, teks Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Jurusan Biologi, Jurusan Biologi, Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka Belitung, kota, tahun lulus (bukan tahun wisuda). Semua teks diketik di tengah setiap barisnya. Jarak antar baris satu spasi dan judul diusahakan tidak melebihi tiga baris. Contoh halaman judul disajikan pada Lampiran 43. 3 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH HALAMAN KETERANGAN PENGUJI LUAR KOMISI (KHUSUS SKRIPSI) Halaman ini mencantumkan nama lengkap, gelar dan tanda tangan penguji luar komisi (Lampiran 44). Hanya gelar akademik yang menyertai nama. Halaman ini diletakkan pada sisi kiri halaman pengesahan. HALAMAN PENGESAHAN Halaman ini berturut-turut dari atas memuat judul, nama lengkap mahasiswa (nama yang terdaftar di universitas), NIM, nama Jurusan, nama lengkap dan gelar serta tanda tangan para pembimbing, nama lengkap dan gelar serta tanda tangan Ketua Jurusan, dan Dekan (Lampiran 9, 22, 45 dan 46). Hanya gelar akademik yang menyertai nama. Untuk laporan Studi Lapang hanya ditandatangani sampai Ketua Jurusan. PRAKATA Prakata memuat perihal waktu dan lama penelitian serta sumber dana jika bukan berasal biaya sendiri. Prakata memuat ucapan terima kasih kepada berbagai pihak atas bantuan teknis termasuk di lapang, laboratorium, atau saat diskusi dan saran profesional. Rasa terima kasih tidak diungkapkan secara berlebihan namun wajar dengan tutur kata yang standar. Karenanya jika jumlah orang atau lembaga lebih dari satu, penomoran dalam mengurutkan orang atau lembaga tersebut dihindari dan dapat diungkapkan dalam satu atau beberapa kalimat. Panjang prakata seyogyanya tidak melebihi satu halaman. Contoh prakata disajikan pada Lampiran 47. RIWAYAT HIDUP (KHUSUS SKRIPSI) Riwayat hidup memuat tempat dan tanggal dilahirkan, nama kedua orang tua, dan pendidikan sejak sekolah menengah umum/madrasah aliyah, riwayat singkat pendidikan di universitas, pengalaman kerja atau organisasi secara singkat jika ada, dan informasi perihal penghargaan akademik atau keikutsertaan dalam kegiatan akademik, beasiswa, dan keanggotaan himpunan. Contoh penulisan riwayat hidup disajikan pada Lampiran 48. DAFTAR ISI Daftar isi disusun berdasarkan urutan nomor halaman dan berturut-turut adalah daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, pendahuluan, tinjauan pustaka, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, saran, dan lampiran. Sub bab dari masing-masing bab ditampilkan pada daftar isi, sedangkan sub sub-bab tidak perlu dimunculkan. Bagian pembuka yang mendahului daftar isi tidak perlu disebutkan di dalam daftar isi. Bab dan sub bab dapat diberi nomor arab atau tidak diberi nomor (Lampiran 1 dan 2). Jika memilih penomoran, nomor diurutkan dan menunjukkan masing-masing bab, seperti 1.1, 2.1, dan seterusnya. 4 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH Judul daftar isi diketik dengan huruf kapital dan dicetak tebal pada baris pertama halaman baru. Kata Halaman diletakkan dua spasi di bawah judul daftar isi dan diletakkan di bagian kanan sampai dengan pias kanan. Urutan daftar isi diketik dua spasi di bawah kata Halaman. Judul sub bab diketik dengan huruf kapital pada huruf pertama setiap kata (title case). Jarak antar bab dan antar sub bab adalah dua spasi, dan jarak antar sub subbab adalah satu spasi, kecuali kata depan dan kata sambung. DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR Daftar tabel dan daftar gambar ditampilkan manakala jumlah tabel dan jumlah gambar masing-masing lebih dari dua buah. Daftar tabel dan daftar gambar masing-masing diketik pada halaman baru dengan format sama dengan pengetikan daftar isi. Judul daftar tabel dan daftar gambar diketik dengan huruf kapital dan dicetak tebal pada baris pertama halaman baru. Kata Halaman diletakkan dua spasi di bawah judul daftar isi dan diletakkan di bagian kanan sampai dengan pias kanan. Urutan daftar tabel / daftar gambar diketik dua spasi di bawah kata Halaman. Judul sub bab diketik dengan huruf kapital pada huruf pertama setiap kata (title case). Legenda atau keterangan gambar tidak perlu dimasukkan dalam daftar gambar. Contoh halaman daftar tabel dan daftar gambar masing-masing disajikan pada Lampiran 3 dan 4. Daftar tabel dan daftar gambar diberi nomor urut 1 dan seterusnya dan penomoran tidakmenggunakan penomoran atas dasar penandaan bab, seperti 1.1, 2.1, dan seterusnya. Penomoran diurutkan berdasarkan urutan penyebutan dari awal tubuh tulisan yakni Pendahuluan.Jarak antar judul tabel dan gambar adalah dua spasi, dan jarak antar keterangan dalam satu judul adalah satu spasi. DAFTAR LAMPIRAN Daftar lampiran disajikan manakala jumlah lampiran lebih dari dua buah. Daftar lampiran diketik dengan format yang sama dengan pengetikan daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar (Lampiran 5). Di dalam lampiran tidak dibedakan lampiran berupa tabel dan lampiran berupa gambar. Penomoran lampiran diurutkan dari nomor 1 dan seterusnya dan lampiran diurutkan berdasarkan urutan penyebutannya di dalam tubuh tulisan. Penomoran halaman lampiran melanjutkan dari halaman terakhir daftar pustaka. TUBUH TULISAN Tubuh tulisan terdiri atas : pendahuluan, tinjauan pustaka, bahan dan metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, dan saran. Setiap bab baru diketik di halaman baru. 5 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH PENDAHULUAN Pendahuluan memuat latar belakang yang dengan singkat mengulas mengapa penelitian dilakukan, urgensi dan novelity dari penelitian tersebut, perumusan masalah, tujuan, dan manfaat hasil penelitian bagi ilmu pengetahuan dan teknologi maupun bagi masyarakat luas. Pendahuluan membimbing pembaca secara halus sehingga pembaca mengetahui apa yang diteliti, dan apa manfaat yang dapat dipetik. Pendahuluan terbagi menjadi latar belakang, tujuan, dan manfaat. Di dalam menuliskan tujuan, digunakan kata kerja yang hasilnya dapat diukur seperti menjajaki, menguraikan, menerangkan, menguji, membuktikan, atau menerapkan suatu gejala, konsep, atau dugaan atau bahkan membuat suatu prototipe. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka memuat berbagai kutipan pustaka yang melatarbelakangi gagasan penelitian. Alur tinjauan pustaka disusun tidak jauh berbeda dengan latar belakang penelitian yang dipaparkan pada bab Pendahuluan. Tinjauan pustaka merupakan dasar dalam menyusun kerangka penelitian. Pustaka yang dipilih sebaiknya pustaka terbaru (maksimal 10 tahun sebelum tahun penulisan karya ilmiah). Pustaka harus relevan dengan bidang yang diteliti. Pustaka yang berasal dari jurnal penelitian (pustaka primer) lebih dianjurkan. Diharapkan proporsi pustaka primer jauh lebih besar dibandingkan pustaka sekunder seperti buku ajar, dan informasi tertulis lainnya. Pustaka terbaru akan lebih membantu dalam perumusan masalah, mempertajam permasalahan, pemilihan metode, dan pembahasan hasil penelitian. Hipotesis yang kokoh lahir dari penelaahan pustaka primer yang relevan dan baru. Karenanya pustaka terbaru mendukung kesahihan penelitian yang akan dilakukan. Pustaka yang diacu dicantumkan pada bab Daftar Pustaka. BAHAN DAN METODE Bab ini berisi waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, metode yang digunakan dijabar secara sistematis dan singkat, analisis hasil penelitian, serta piranti lunak analisis data yang digunakan. WAKTU DAN TEMPAT Bab ini diawali dengan sub bab Waktu dan Tempat Penelitian. Rentang waktu penelitian mencakup waktu yang luas diawali dengan pra survey, atau pra penelitian pendahuluan, pelaksanaan penelitian, pengolahan data, analisis data, sampai dengan pelaporan, pengiriman, dan / atau seminar hasil penelitian serta ujian untuk skripsi. Tempat penelitian mencakup semua tempat yang mendukung penelitian mulai dari lokasi survei, lokasi pengambilan contoh, dan lokasi analisis contoh. 6 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH Lokasi penelitian seyogyanya disertai titik koordinatnya sehingga memudahkan pembaca atau peneliti untuk mempelajari hasil penelitian yang dilakukan. Metode penelitian yang digunakan diperinci seperti peubah, model yang digunakan, rancangan penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, serta cara menafsirkan hasil analisisnya. Metode penelitian yang telah dipublikasikan dan umumnya banyak diacu, uraian langkah kerja dijelaskan secara singkat atau pada beberapa metode yang sangat umum digunakan cukup dituliskan sumber pustakanya. Contoh: ..digunakan metode XYZ (nama pengarang, tahun). BAHAN DAN ALAT Sub bab ini menampilkan berbagai bahan percobaan atau penelitian. Beberapa bahan pembantu yang tidak spesifik dan umum digunakan seperti kertas tissue, selotip tidak perlu dicantumkan. Demikian pula dengan peralatan yang ditampilkan adalah peralatan yang mendukung utama penelitian. Lampu Bunsen, corong kaca, adalah sebagian contoh peralatan yang tidak perlu dicantumkan. Bahan dan alat yang digunakan ditulis berurutan sesuai dengan abjad dan tanpa penomoran. HASIL Hasil penelitian disajikan secara sistematis, berurutan dan mengacu pada tujuan penelitian. Setiap bagian hasil penelitian dilengkapi dengan tabel, grafik atau gambar yang mendukung. Peletakan tabel, grafik atau gambar diusahakan tidak jauh dari bagian hasil yang terkait. Deskripsi hasil penelitian dihindari serupa dengan apa yang ditampilkan pada tabel atau grafik. Kecenderungan-kecenderungan (trend) dapat diulas pada bagian hasil. PEMBAHASAN Mengikuti sistematika pada hasil, pada bab ini pembahasan disusun secara sistematis memperhatikan tujuan penelitian, hipotesis (jika ada), dan pokok-pokok hasil. Dianjurkan untuk membagi-bagi pembahasan dalam beberapa pokok-pokok pembahasan. Setiap pokok pembahasan diberi sub heading atau sub bab tersendiri. Pembahasan adalah upaya penulis menjelaskan mengapa hasil yang diperoleh adalah demikian. Untuk mendukung penjelasan dari hasil tersebut di atas, dikutip beberapa kutipan pustaka yang sangat mendukung alasan yang disampaikan, atau kutipan yang mendukung atau agak mendukung jika tidak atau belum ditemukan dukungan yang kuat terhadap alasan penulis. Jika harus menuliskan pendapat pribadi penulis karena tidak atau belum ditemukan kutipan pustaka yang mendukung, harus dicermati benar cara pengungkapannya. Sangat dihindari pendapat pribadi atau opini tersebut mengesankan hasil suatu penelitian yang pernah dilakukan untuk menghindari terjadinya misleading (bias) informasi. Informasi yang bias akan menurunkan kadar keilmiahan tulisan. Karenanya 7 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH pengungkapan pendapat pribadi dapat memakai salah satu kata berikut, seperti: diduga, kemungkinan, dan seterusnya, dengan pemilihan kata yang menunjukkan derajat kualitas seperti kuat, sangat, atau sedikit, dst. Perlu dihindari pengulangan deskripsi hasil pada pembahasan untuk menghindari menurunnya kualitas tulisan. Tidak ada cara lain bagi penulis pemula untuk memperkaya pembahasan kecuali dengan banyak membaca jurnal hasil penelitian yang relevan. KESIMPULAN Bab ini mengacu dari hasil penelitian merupakan jawaban dari tujuan penelitian atau hipotesis (jika ada). Seperti namanya, kesimpulan adalah rangkuman dari berbagai hasil yang ada dan tidak sekedar mengulang beberapa data yang dihasilkan. Perlu dicermati generalisasi yang ditarik dari penelitian itu sehingga sesuai atau tepat porsinya dengan penelitian yang dilakukan. SARAN Bab saran tidak harus ada. Harus dicermati pernyataan .......... penelitian ini perlu dilanjutkan................... yang dapat berarti memang diperlukan bagi kemajuan ilmu pengetahuan atau terjebak pada kepuasan peneliti belaka. Jika diperlukan lagi kelanjutan penelitian perlu dipilih kalimat yang tepat, seperti penelitian ke depan atau Future Works pada beberapa jurnal ilmiah internasional. BAGIAN AKHIR Bagian terakhir karya ilmiah terdiri atas daftar pustaka dan lampiran (jika ada). DAFTAR PUSTAKA Daftar pustaka adalah suatu daftar yang memuat pustaka baik jurnal penelitian, buku, artikel di prosiding, artikel yang termuat di media cetak dan internet yang diacu pada karya ilmiah. Cara pengacuan kutipan di karya ilmiah dan penulisan di daftar pustaka disajikan secara terpisah pada bab Kepustakaan. Pencantuman pengarang pada karya ilmiah dan daftar pustaka merupakan salah satu etika penulisan untuk menghargai karya ilmiah atau informasi yang ditulis oleh orang lain selain penulis atau pengutip. Tindakan mengabaikan atau alpa mengikuti kaidah ini berakibat pada dugaan plagiarisme. Tindakan plagiarisme yang disengaja telah terbukti akhir-akhir ini berakibat buruk bagi si plagiat. LAMPIRAN Lampiran didahului oleh satu halaman khusus yang ditulis kata LAMPIRAN di bagian tengah halaman. Kata lampiran tersebut ditulis capital, bold, dengan ukuran 8 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH 14 pt. Seperti pada Bab, penulisan halaman tidak ditampilkan, namun tetap diperhitungkan. Pada bab ini dapat disajikan olahan data lapangan dalam bentuk tabel atau bukan tabel, analisa data, prosedur percobaan lain yang menjadi acuan, diagram atau foto. KEBAHASAAN Bahasa Indonesia yang ditulis pada karya ilmiah adalah bahasa Indonesia yang baku yakni mengikuti kaidah tata bahasa tulis. Bahasa pada karya ilmiah berbeda dengan bahasa tutur (lisan). Pokok-pokok pikiran dituangkan dalam paragraf-paragraf dan tiap antar paragraf terjalin hubungan yang erat. Kalimat yang digunakan efektif yakni mengenai sasaran dan kalimat yang efisien yakni bagian kalimat tidak disajikan berulang-ulang atau berganda. Pengulangan bagian kalimat selain merupakan pemborosan juga dapat mengaburkan makna kalimat. Pada bab ini akan disajikan beberapa perangkat kebahasaan untuk mengingatkan pedoman penulisan bahasa Indonesia baku yang pernah diperoleh pada jenjang pendidikan sebelumnya. PENULISAN HURUF Huruf kapital 1. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat 2. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci dan nama Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Contohnya: Yang Mahakuasa Yang Maha Pengasih Al-Quran dan Injil Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya. 3. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Contohnya Depati Barin Sultan Hasanuddin 4. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang. Contohnya Wakil Menteri Fasli Jalal Profesor Mien A. Rifai 5. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama orang. Contohnya Charles Darwin Carolus Linnaeus 9 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH Edi Guhardja 6. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Contohnya Bangsa Indonesia Suku Lom Bahasa Inggris Huruf kapital tidak digunakan untuk kata yang digunakan sebagai kata sifat seperti kacang bogor, asam jawa, garam inggris, dst. 7. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Contohnya Tarikh Masehi Januari Senin Perang Candu 8. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi. Contohnya Jebus Parit Tiga Jalan Diponegoro Teluk Limau 9. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan. Contohnya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Undang-Undang Dasar 10. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel, seperti: di, ke, dari, untuk, dan yang, yang tidak terletak pada posisi awal. Contohnya The Origin of Species Bangka Belitung Pos Interactive Effects on Endomycorrhizal Fungus Glomus etunicatum and Phosphorous Fertilization on Growth and Metabolic Activities of Broad Bean Plants under Drought Stress Conditions. 11. Huruf besar atau huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar dan sapaan. Contohnya Dr. Doktor Ir. Insinyur S.Si. Sarjana Sains Prof. Profesor A.P.U. Ahli Peneliti Utama 12. Nama orang yang mengikuti metode, hukum yang dilekatkannya, seperti hukum Avogadro, uji perlakuan Duncan, dst. 13. Singkatan dari suatu metode, analisis, atau rancangan, seperti rancangan acak kelompok (RAK), fungi mikoriza arbuskula (FMA). 14. Singkatan satuan fisika, seperti kilogram (Kg) dan liter (L) 10 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH HURUF TEGAK DAN HURUF MIRING Bahasa Indonesia ditulis dengan huruf latin, tegak, dengan font Times New Roman. Huruf miring (italic) dipakai untuk: 1. menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan. Contohnya jurnal Enviagro, Akuatik, Nature, Science surat kabar The Jakarta Post, Bangka Pos 2. menuliskan kata nama-nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Contohnya Nama ilmiah seruk adalah Schima wallichii. et al., in vitro, in vivo, ex-situ 3. menuliskan kata dari bahasa daerah. Contohnya kolong, ca muy, sakan 4. menuliskan tetapan atau peubah matematika yang tidak diketahui. Contohnya x, y, z PENULISAN KATA Kata Turunan 1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Contohnya dibiayai diperlebar mempermainkan 2. Awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya kalau bentuk dasarnya berupa gabungan kata. Contohnya bertepuk tangan garis bawahi menganak sungai 3. Kalau bentuk dasar berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran, maka kata-kata itu ditulis serangkai. Contohnya memberitahukan mempertanggungjawabkan dilipatgandakan penghancurleburan 4. Kalau salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. Contohnya amoral antarkota caturtunggal dwiwarna ekstrakurikuler 11 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH inkonvensional multilateral swadaya tunanetra ultramodern Kata Ulang Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Contohnya anak-anak biri-biri dibesar-besarkan kuda-kuda kura-kura mata-mata terus-menerus tunggang-langgang undang-undang Gabungan kata Gabungan kata atau kata majemuk termasuk istilah khusus, bagian-bagiannya ditulis terpisah. Contohnya kambing hitam meja tulis persegi panjang simpang empat Gabungan kata termasuk istilah khusus yang mungkin menimbulkan salah baca, dapat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan. Contohnya alat pandang-dengar dua-sendi buku sejarah-baru Gabungan kata termasuk istilah khusus yang mungkin menimbulkan salah baca, dapat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan. Contohnya alat pandang-dengar anak-istri Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis serangkai. Contohnya apabila bagaimana barangkali sekaligus 12 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH Kata ganti Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya: ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contohnya daunnya bulirnya Kata depan Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada. di dalam di luar ke pasar dari kebun di antaranya di samping itu di lapangan ke laboratorium dari dalam tabung pada dasarnya ANGKA DAN LAMBANG BILANGAN 1. Angka yang lazim digunakan dalam tulisan adalah angka Arab (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9), dan angka Romawi: I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X. 2. Angka digunakan untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, dan isi, (b) satuan waktu, dan (c) nilai uang, contohnya pukul 15.00 tahun 2010 2.000 rupiah 3. Angka lazim dipakai untuk menandai nomor jalan, rumah atau kamar, contohnya Jalan Diponegoro No. 1 4. Angka digunakan juga untuk menomori karangan atau bagiannya, contohnya halaman 397 5. Penulisan lambangan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut: a. Bilangan utuh, contohnya 21 dua puluh satu 543 lima ratus empat puluh tiga b. Bilangan pecahan, contohnya setengah tiga perempat c. Bilangan tingkat, contohnya abad xxi abad kedua puluh 13 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH tingkat kesatu tingkat ke-1 bab kedua d. Bilangan yang mendapat akhiran an, contohnya tahun 70-an atau tahun tujuh puluhan uang 2000-an atau uang dua ribuan e. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan seperti dalam pemerincian. Contoh: Mahasiswa Jurusan Biologi melaksanakan praktikum lapang dua kali satu semester Satu tandan kelubi dapat mencapai sekitar dua ratus buah Dari analisa vegetasi di Dusun Pejem diperoleh 30 jenis tumbuhan bawah, 15 jenis perdu, dan 1 jenis pohon. f. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf, contohnya Satu tiang dari suku Myrtaceae ditemukan di padang vegetation di Dusun Pejem Empat puluh orang responden ditetapkan pada wawancara mengenai pengetahuan tumbuhan obat di Dusun Air Abik. g. Angka yang menunjukkan bilangan bulat yang besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca. Contohnya Perusahaan itu baru saja mengambil gaji bulan ini sebesar 100 juta rupiah. PENULISAN UNSUR SERAPAN Berikut adalah beberapa penulisan unsur serapan yang berasal dari bahasa daerah maupun bahasa asing. aerob aerodinamika hemoglobin hematit autotrof kubik klasifikasi selom (dari coelom) aklimatisasi vaksin sakarin kolera kromosom (dari chromosome) teknik sintesis sistem fosil 14 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH varietas estrogen pteridologi sklerosis (dari schlerosis) skema metode trombosit nukleolus dualisme akuarium ekuinoks konduite fluoresein (dari floresens) eksudasi lateks persentase etalase primer kasein deskriptif kualitas fosfat (dari phosphat) sitokrom (dari cytochrome) kloning (dari clonning) sekuen (dari sequence) transformasi (dari transformation) amilase (dari amylase) klorofil (dari chlorophyll) gliseraldehid (glyceraldehyde) PENGEJAAN KATA Mengikuti ejaan yang bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD) 1972, berikut beberapa kata yang benar: pernapasan bukan pernafasan menaati bukan mentaati menerjemahkan bukan menterjemahkan mencolok bukan menyolok mengubah bukan merubah atau merobah mengoreksi bukan mengkoreksi mengolonisasi bukan mengkolonisasi dikelola bukan dilola memproduksi bukan memroduksi negatif bukan negatip aktif bukan aktip 15 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH aktivitas bukan aktifitas provinsi bukan propinsi efektif bukan effektif hipokotil bukan hypokotil analisis bukan analisa, analysis, atau analysa xilem bukan silem atau ksilem taksonomi bukan taxonomi kompleks bukan komplex atau komplek kromatografi bukan khromatographi ritme bukan rhitme metode bukan methode atau metoda morfologi bukan morpologi kualitas bukan kwalitas jadwal bukan jadual sintesis bukan sintesa ameba bukan amuba projektor bukan proyektor atmosfer bukan atmosfir varietas bukan varitas automatis bukan otomatis mikrob bukan mikroba, mikrobia, atau mikrobe standardisasi bukan standarisasi sistematika bukan sistematik atau sistimatik kosmetik bukan kosmetika antibiotik bukan antibiotika tropik bukan tropika atau tropis TANDA BACA Tanda titik (.), selalu dipakai pada pada akhir kalimat pada singkatan Y. Purwanto, S.Si. di belakang angka dan huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar (7.1, 7.1.1.) sebagai pemisah angka jam dan menit dalam menunjukkan waktu. Contoh: pukul 00.25 memisahkan bilangan ribuan dan kelipatannya. Contoh: 2.400, 1.500.000 .Tanda titik terangkat () yang dipakai dalam beberapa bidang ilmu. Contohnya . menuliskan gugus air dalam senyawa kimia CuSO4 5H2O . ikatan kimia RCH3 ... menunjukkan ekspresi genetika (AABBAB) 16 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH Tanda koma (,) yang dipakai untuk memisahkan suatu daftar. Contohnya pelawan air, jambu hutan, kemirai, dsb. memisahkan nama, alamat serta bagian-bagiannya. Contoh: Dekan Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka Belitung, Jalan Diponegoro No. 1, Sungailiat 33215, Bangka Belitung. memisahkan nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri atau keluarga. Contohnya Prof. Dr. Bustami Rahman, MS. atau Bustami Rahman, Prof., Dr., MS. Tanda titik koma (;) yang dipakai untuk memisahkan unsur-unsur dalam deret yang rumit terutama jika unsurunsur tersebut telah mengandung tanda baca. Contohnya: Jenis tumbuhan yang dijumpai pada ekosistem pantai adalah: ambongambong, kelapa, keben, dan beberapa jenis rumputan di daerah ekoton; jambu hutan, ara, dan leban ke arah daratnya; dan ketapang dan seruk di tepi pemukiman. memisahkan nama-nama pengarang pada pengacuan ganda. Contohnya: Puryanto 1983; Awang 1988; Sastrodihardjo 1990; Schroeder 1996; Naning et al. 1999; Bendfeldt et al. 2001; Setiadi 2002a. Tanda titik dua (:) yang dipakai untuk mengawali kutipan yang panjang. Contohnya: Elfis (1998) menyebutkan bahwa pemulihan lahan pasca tambang timah di Pulau Belitung: Waktu yang dibutuhkan oleh lahan pasca tambang timah menjadi hutan kerangas seperti sediakala adalah ............................................................................................. karena ......... menandakan nisbah (rasio). Contoh root/shoot ratio jambu hutan yang ditanam di lahan pasca tambang adalah 2:3 memisahkan judul dan sub judul. Contoh: Inventarisasi dan Evaluasi Keanekaragaman Cendawan Tanah di Dusun Pejem : Penelitian Awal. memisahkan nomor dan halaman pustaka. Contoh: Hayati 2:85-86; atau memisahkan volume, nomor dan halaman pustaka. Contoh: Pakistan Journal of Biological Sciences 5(8):835-841 memisahkan bab dan ayat dalam kitab suci. Tanda tanya (?) yang dipakai pada Akhir kalimat tanya walaupun hal ini tidak lazim dalam karya ilmiah, atau menunjukkan keragu-raguan misalnya dalam hal determinasi suatu specimen. Contoh: Dillenia ? suffructicosa. Tanda seru (!) yang dipakai pada Tanda ini hampir tidak pernah dipakai dalam karya ilmiah. Tanda hubung (-) yang dipakai pada Menyambung bagian-bagian tanggal. Contoh 10-06-2010 17 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH Merangkaikan se-dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital. Contoh se-Indonesia; abad ke-21 Memenggal kata. Tanda kurung (.........) yang dipakai pada Tambahan keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral dari pokok pembicaraan. Contoh: Sementara belum dilaporkan adanya daftar jenis pohon lokal potensial untuk merevegetasi tailing timah, A. mangium (Gambar 1) adalah jenis eksotik yang dominan (mencapai 75 %) yang ditanam di tailing timah oleh dua perusahaan tambang besar di Pulau Bangka sejak 1993. Huruf-huruf yang ditulis untuk memperkenalkan singkatan. Contoh mikrob pelarut fosfat (MPF), kuasa penambangan (KP). Penomoran yang dimasukkan dalam kalimat. Contoh: Tahapan revegetasi adalah (a) perataan tanah, (b) pemberian top soil, (c) penanaman tanaman penutup, (d) penanaman tanaman inti. Tanda petik (.......") yang dipakai untuk mengapit Petikan atau kutipan pembicaraan langsung. Contohnya: Rektor UBB berkata, ................................................................................................. Judul karangan atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Contoh: ........................................... membicarakan bab Pemulihan Lahan. Istilah yang kurang dikenal atau mempunyai arti khusus. Contoh: segi tiga emas Tanda petik tunggal (.......) yang dipakai Makna, terjemahan, atau penjelasan terhadap kata atau ungkapan asing. Contoh gap, assisted regeneration Tanda garis miring (/) yang dipakai untuk mengganti Tanda bagian atau menunjukkan bilangan pecahan. Contoh 1/61 Kata tiap atau per. Contoh 625 batang/ha Tanda ampersan (&) yang dipakai untuk mengganti kata dan dan dipakai di beberapa jurnal ilmiah. Setiadi & Muhadiono 2001 PEMILIHAN KATA Dalam karya ilmiah pemilihan kata sangat penting. Ketepatan kata yang dipilih menghindari timbulnya bias arti dan kesan tidak ilmiah. Beberapa kata atau frase lebih digunakan di karya non ilmiah. Contohnya: gudang plasma nutfah sekumpulan Contoh beberapa frase baku yang benar adalah terdiri atas (bukan terdiri dari) 18 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH bergantung pada (bukan tergantung pada) bertujuan x (bukan bertujuan untuk x) berdasarkan pada (bukan berdasarkan kepada) berbicara tentang atau membicarakan (bukan membicarakan tentang) antara x dan y (bukan antara x dengan y) walau atau meskipun ........................, ...... (bukan walau atau meskipun, tetapi ......................) banyak unsur (bukan banyak unsur-unsur) serangkaian molekul (bukan serangkaian molekul-molekul) disebabkan oleh (bukan disebabkan karena) agar atau supaya (bukan agar supaya) PENATAAN KALIMAT Kalimat bahasa Indonesia umumnya mempunyai ciri pendek, pasif, dan sederhana. Terutama dalam karya ilmiah, kalimat disusun tanpa meninggalkan kelengkapan kalimat, yakni ditemukannya subyek, predikat, obyek dan / atau keterangan. Kalimat ilmiah juga dicirikan dengan kalimat pasif untuk menghindari penulisan subyek dalam kalimat aktif. Hal ini sedikit berbeda dengan kalimat sastra. Contoh: Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei 2004 November 2005. dan bukan ditulis Peneliti melaksanakan penelitian dari bulan Mei 2004 November 2005. PARAGRAF Paragraf adalah satu unit informasi atau pokok pembahasan. Harus dihindari adalah adanya dua pokok pembahasan di dalam satu paragraf atau sebaliknya informasi yang masih terkait pada paragraf sebelumnya diletakkan pada paragraf baru. Umumnya kalimat yang mengandung pokok pembahasan ditulis pada kalimat pertama tiap paragraf. Beberapa kalimat pendukung ditulis setelah kalimat yang mengandung pokok pembahasan. PENULISAN DALAM BIOLOGI Penulisan peringkat takson untuk bakteri, cendawan, tumbuhan, lumut kerak, ganggang, manusia dan hewan berbeda. Khusus untuk tumbuh-tumbuhan, penulisan juga mengacu pada Rifai (1973). Pengarang yang sama juga telah memperkenalkan sinonim famili tumbuhan ke dalam bahasa Indonesia, contohnya: Polypodiaceae sebagai paku-pakuan, Casuarinaceae sebagai cemara-cemaraan, Verbenaceae sebagai jati-jatian, dst. (Rifai 1973). Pengindonesiaan peringkat takson dari bahasa Latin tercatat banyak versi di lima belas buku biologi (Rifai 1973). Contoh perbedaan adalah kata regnum (Latin) sebagian pengarang menerjemahkan sebagai dunia, dan beberapa sebagai alam, dan divisio (Latin) diterjemahkan sebagai bagian besar, pokok, bentuk, tipe, dan divisi.Takson di antara famili dan spesies yang jarang 19 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH digunakan adalah tribus (Latin) atau tribe (Inggris). Takson ini diterjemahkan sebagai puak (Rifai 1973). Kadangkala ditemukan istilah kesatuan takson baru sub yang sebagian buku biologi Indonesia menuliskannya sebagai subjuga, contohnya subspecies, sub famili, dst. Buku pedoman ini akan mengacu pada pedoman yang disusun Gunawan et al. (2008). Penulisan nama dunia (regnum), divisi (divisio untuk tumbuhan) atau phylum (filum untuk hewan), kelas (classis), ordo (ordo), famili (familia), genus (genus), spesies (species) serta peringkat takson di antaranya dan takson di bawah spesies (varietas dan forma) semua dengan huruf romawi. Akhiran takson mencirikan peringkat takson tersebut, yakni divisio untuk cendawan mycota atau untuk tumbuhan lainnya phyta, subdivisio untuk cendawan mycotina atau phytina untuk tumbuhan lainnya. Kelas untuk cendawan mycetes, -phyceae untuk ganggang, dan opsida untuk tumbuh-tumbuhan lainnya. Ordo berakhiran ales, dan subordo berakhiran ineae. Famili berakhiran aceae, dan subfamili berakhiran -oideae. Khusus nama famili dan nama genus virus diakhiri dengan ( viridae) dan (virus). Dunia : Fungi Filum : Zygomycota Kelas : Zygomycetes Ordo : Glomales Famili : Glomaceae Genus : Glomus Spesies : Glomus fasciculatum Nama famili, genus, dan nama spesies ditulis dengan huruf miring (italic). Nama spesies terdiri dari nama genus dan nama penunjuk spesies (epithet). Dari contoh di atas, nama penunjuk jenis adalah fasciculatum. Nama genus ditulis dengan huruf pertama kapital, dan nama spesies ditulis dengan huruf kecil semua. PENULISAN NAMA ILMIAH Nama genus dan spesies berserta author name harus ditulis lengkap jika dicantumkan pada judul dan pertama kali disebut pada masing-masing abstrak, ringkasan, dan pendahuluan. Selanjutnya nama genus disingkat masing-masing pada abtrak dan teks naskah, misalnya Syzygium grande (Wight) Walp. seterusnya ditulis S. grande. Nama famili, genus dan spesies ditulis dengan cetak miring (italic), dan author name ditulis dengang huruf tegak. Begitu juga penulisan sp. untuk satu nama genus yang belum diketahui spesiesnya, ditulis tegak, misalnya Syzygium sp. atau Syzygium spp. untuk beberapa spesies Syzygium. Untuk pertama kali dalam teks, melengkapi penulisan genus dan spesies dan author name, dituliskan pula untuk pertama dan hanya sekali saja, yakni suku atau keluarganya. Suku atau keluarga ditulis dalam kurung dan tegak, misalnya Syzygium grande (Wight) Walp. (Myrtaceae). Nama genus disingkat menurut huruf pertamanya dan hanya satu huruf dan diberi titik (.), misalnya Calophyllum inophyllum menjadi C. inophyllum dan bukan Ca. inophyllum. 20 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH PENULISAN NAMA TAKSON DI BAWAH NAMA SPESIES Nama-nama takson di bawah tingkat spesies merupakan suatu kombinasi antara nama jenis dan penunjuk takson di bawah jenis, dihubungkan dengan istilah-istilah yang menunjukkan tingkatnya (subsp., var., forma, dan lain-lain). Penunjuk takson di bawah spesies ini ditulis dengan cara yang sama seperti penunjuk spesies. Contoh: Rubus rosaefolius subsp. sumatranus; Ipomoea quamoclit var. pectinata; Saxifraga aizoon var. aizoon subvar.brevifolia forma multicaulis subforma surculosa dapat ditulis singkat menjadi Saxifraga aizoon subforma surculosa. PENULISAN HIBRID Hibrid digolongkan dalam takson dengan dua tingkat utama yaitu, hibrid antar spesies dan hibrid antar marga. Hibrid antar spesies berarti suatu hibrid antara dua spesies yang semarga. Suatu rumus terdiri atas nama-nama kedua tetuanya dihubungkan dengan tanda kali ( x ) atau dari nama marga diikuti oleh penunjukpenunjuk spesies kedua tetuanya yang dihubungkan dengan tanda kali. Urutan nama-nama atau penunjuk-penunjuk dalam suatu rumus dapat menurut abjad, atau dengan nama penunjuk tetua induknya mendahului nama atau penunjuk tetua pejantannya, jika hal itu diketahui. Contoh: Hibiscus x archeri Wats. = Hibiscus rosa-sinensis L. x Hibiscus schizopetalus (Mast.) Hook. f. atau Hibiscus rosa-sinensis x schizopetalus. Tanda betina dan jantan dapat ditambahkan ditulis di dalam kurung. Contoh lain Digitalis mertonensis Buxton & Darlington adalah suatu spesies tetrapoid yang diperoleh dari persilangan antara Digitalis grandiflora L. x Digitalis purpurea L., Lilium davidii var. x davimottiae atau Lilium davidii x Lilium davidii var. willmottiaee. x Agropogon adalah Agrostis x Polypogon;x Sericobonia adalah Libonia x Sericographis. PENCANTUMAN NAMA PENGARANG (AUTHOR NAME) Pencantuman nama atau nama-nama pengarang yang menerbitkan nama sah takson untuk pertama kalinya adalah penting untuk melengkapi penunjukkan nama takson dan mempermudah jika akan menelusuri tanggal penerbitan. Penulisan nama atau nama-nama pengarang setelah nama ilmiah tidak terdapat tanda-tanda baca (koma, titik atau lainnya). Contohnya: Ficus superba Miq., Syzygium polyanthum (Wight) Walp. Nama atau nama-nama pengarang dapat disingkat, contohnya: L. untuk Linnaeus DC. untuk de Candolle H.B.K. untuk Humboldt, Bonpland dan Kunth Lam. untuk J.B.P.A. Monet Chevalier de Lamarck Fr. untuk E.M. Fries Juss. untuk A.L. Jussieu R.Br. untuk Robert Brown A.Br. untuk Alexander Brown 21 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH Kosterm. Untuk A.J.G.H. Kostermans Hook. f. untuk Hooker filius (J.D. Hooker, anak W.J. Hooker). Jika sudah pendek, nama pengarang tidak perlu disingkat lagi, contohnya: Jack untuk William Jack, Rifai untuk Mien A. Rifai, dan lain-lain. Kalau suatu nama diterbitkan oleh dua orang pengarang, nama kedua pengarang ditulis dengan et atau dengan simbol &. Jika pengarangnya lebih dari dua nama, cukup nama pengarang pertama dicantumkan lalu diikuti oleh et al.. Contohnya: Shorea javanica Koorders et Valeton atau Shorea javanica Koorders & Valeton. Kalau suatu nama takson diusulkan oleh seorang pengarang tapi penerbitannya tidak berlaku, lalu diterbitkan sampai berlaku atas nama pengarang pertama oleh seorang pengarang lain, nama pengarang pertama diikuti oleh perkataan ex dicantumkan di depan nama pengarang yang menerbitkan nama itu sampai berlaku. Contoh: Pithecellobium fagifolium Blume ex Miquel atau Pithecellobium fagifolium Miquel. PENULISAN NAMA DAERAH Jika nama daerah sudah dikenal luas dibandingkan nama ilmiahnya, nama daerah ditulis pada judul tanpa diikuti nama ilmiah, misalnya jagung, padi, kacang tanah, ayam, kucing, anjing. Penulisan nama ilmiah harus dicantumkan pada abstrak, ringkasan, dan teks naskah. Nama daerah ditulis dengan huruf tegak dan huruf kecil semua, kecuali pada awal kalimat. Jika suatu tumbuhan atau hewan memiliki nama daerah yang berbeda-beda menurut daerah masing-masing, nama daerah diberi singkatan daerah yang menyebutnya, misalnya untuk Calophyllum inophyllum memiliki nama nyamplung Jw, penaga Bel, naga Bgka. Jw adalah masing-masing singkatan bahasa Jawa, Bel singkatan Belitung, Bgka singkatan Bangka. Tidak ada peraturan baku untuk menyingkat nama bahasa daerah yang digunakan. PENULISAN DALAM GENETIKA Singkatan yang umum digunakan dalam taksonomi disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Beberapa singkatan, istilah dan arti dalam bidang genetika Singkatan Istilah Arti bv. biovar varietas biologi comb. nov. combinatio nova kombinasi baru coorig. corrigendum dikoreksi cv. cultivar varietas khusus untuk tanman emend. emendavit dikoreksi dengan penambahan fam. nov. familia nova famili baru f. sp. forma specialis forma baru gen. nov. genus novum genus baru nom. approb. nomen approbatum nama yang dibuktikan nom. cons. nomen conservandum nama yang dipertahankan 22 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH nom. nov. nomen novum nama baru nom. nud. nomen nudum nama yang tidak dipertelakan** nom. rej. nomen rejiciendum nama yang ditolak nom. rev. nomen revictum nama yang dihidupkan kembali pv. pathovar varietas pathogen sp. species (tunggal) species (tunggal) sp. nov. species nova species baru spp. species (jamak) species (jamak) subsp. subspecies subspecies var.* varietas varietas var. nov.* varietas nova varietas baru nom. nud. nomen nudum nama yang tidak dipertelakan** nom. rej. nomen rejiciendum nama yang ditolak nom. rev. nomen revictum nama yang dihidupkan kembali pv. pathovar varietas pathogen sp. species (tunggal) species (tunggal) sp. nov. species nova species baru spp. species (jamak) species (jamak) subsp. subspecies subspecies var.* varietas varietas var. nov.* varietas nova varietas baru Keterangan: * tidak digunakan pada nama bakteri; ** dipertelakan berarti dideskripsikan PENULISAN DALAM FISIKA Singkatan yang umum digunakan dalam fisika sistem internasional (SI) disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Beberapa besaran, satuan, dan lambang dalam bidang fisika Kategori Besaran Satuan Lambang Dasar panjang meter m massa kilogram kg volume liter L waktu detik dtk atau s arus listrik ampere A suhu termodinamik kelvin K jumlah zat mol mol intensitas cahaya kandela cd 2 2Turunan luas meter m kecepatan meter / detik m dtk -1 percepatan meter / detik2 m dtk -2 kerja, energi joule J daya watt W tekanan pascal Pa muatan listrik coulomb C beda potensial listrik volt V hambatan listrik ohm O konduktans listrik siemens S kapasitas listrik farad F fluks magnetik weber Wb fluks cahaya lumen lm iluminans lux lx luminans kandela/ meter2 cd m -2 frekuensi hertz hz 23 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH Penggunaan satuan mengacu pada sistem SI yang berdasarkan sistem metrik (metric unit) dan k, kelipatan 10-nya. Contoh: panjang dalam meter (m), kelipatannya dapat dalam dm, cm, mm, dst. (Tabel 3). Tabel 3. Kelipatan sepuluh, awalan, dan lambang Kelipatan Awalan Lambang 10 -1 desi d 10 -2 senti c 10 -3 mili m 10 -6 mikro 10 -9 nano n 10 -12 piko p 10 -15 femto f 10 -18 ato a 10 -21 zepto z 10 -24 yoktor y 101 deka da 102 hekto h 103 kilo k 106 mega M 109 giga G 1012 tera T 1015 peta P 1018 eksa E 1021 zeta Z 1024 yota Y Penulisan penggunaan awalan satuan SI antara lain sebagai berikut: a. Nilai desimal yang merupakan kelipatan dari kilogram (kg) ditulis dengan menggabungkan awalan SI dengan gramdan bukan dengan kg, contohnya g. b. Awalan satuan SI dapat digabungkan dengan satuan dasar dan satuan turunan, contohnya: cm, A, mol, MHz. c. Penggabungan penggunaan awalan dihindari, contohnya: untuk menyatakan 10-9 m ditulis 1 nm. Penulisan satuan untuk perkalian dan pembagian . a. Lambang momen gaya disarankan ditulis N m atau boleh ditulis Nm b. Lambang daya disarankan ditulis J s-1 atau boleh ditulis J/s -1 -1 c. Lambang tetapan umum gas disarankan ditulis J molKatau boleh ditulis J/ mol K d. Penulisan nilai numerik dan satuan diberi jarak atau spasi tunggal, contohnya: 100 N, 50 Hz, 20 oC kecuali 15% e. Pemberian titik pada kelipatan seribu, contohnya: 14.000; 4.500 dan koma untuk desimal, contohnya: 2,5; 45,8. f. Penulisan lambang ukuran ditulis dengan huruf tegak dan lambang untuk satuan ditulis miring (italic), contohnya beda potensial ditulis V = 20 V. 24 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH KONVERSI SATUAN Jika pustaka yang diacu tidak menganut penulisan sistem SI, kutipan asli diikuti dengan konversinya mengacu pada sistem SI. Contohnya: tekanan udara 1 atm (1,013 x 105 N m-2), dan lain-lain (Tabel 4). Tabel 4 Beberapa besaran, satuan non SI, dan konversi dalam satuan SI Besaran Satuan non SI Satuan SI panjang 1 inci (1 in) = 0.0833 feet (ft) 0,0254 m massa 1 slug 14,59 kg kecepatan 1 mil/jam 0,4770 m/s = 0,6869 knot gaya 1 lb (dibaca pound) 4,448 N tekanan 1 atm = 1.013 bar = 14.7 psi = 1,013 x 105 N m -2 76 cm Hg energi 1 kcal = 1000 cal = 4185 J 3.968 Btu (British thermal unit) daya 1 HP (horse power, daya kuda) 745,7 W = 0,1782 kcal/s intensitas medan 1 maxwell (Mx) 10 -8 weber (Wb) magnetik 1 gauss 10 -4 Wb/m2 Sejumlah istilah bidang fisika yang umum digunakan dan seharusnya ditulis seperti tercantum pada Glosarium Fisika disajikan (Tabel 5). Tabel 5 Beberapa istilah yang umum digunakan dan konversi menurut Glosarium Fisika Bahasa Inggris Bahasa Indonesia umum digunakan Glosarium Fisika absorption absorpsi serapan, absorpsi adsorption adsorpsi jerapan calibration kalibrasi tera centrifugal force gaya sentrifugal kakas empar, forsa empar centripetal sentripetal memusat, sentripetal collision tumbukan benturan convection konveksi ilian, konveksi critical kritis genting, kritis density kerapatan rapat (an) diffusion difusi bauran, difusi distribution distribusi agihan elektrik listrik elektrik filter filter tapis, filter fluid fluida zalir, fluida focus fokus pumpun heat kalor bahang heat capacity kapasitas kalor kapasitas bahang heat of melting kalor lebur bahang lelehan heat of vapourization kalor uap bahang uapan 25 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH image bayang santir impulse impuls impuls, ajakan lens lensa kanta longitudinal mave gelombang longitudinal gelombang bujur momentum momentum pusa, momentum permeability permeabilitas permeabilitas, ketelapan resonance resonans talunan, resonans signal sinyal isyarat, sinyal transient transien fana universal universal semesta vibrator vibrator penggetar zenith zenit rembang (zenit) zone daerah mintakat, daerah PENULISAN DALAM KIMIA Nama unsur ditulis dengan huruf kecil kecuali pada awal kalimat. Lambang unsur perlu dicantumkan untuk pertama kali saja. Beberapa nama unsur kimia dan lambangnya disajikan (Tabel 6). Tabel 6 Bahasa asing, bahasa Indonesia, dan lambang beberapa unsur kimia Bahasa asing Bahasa Indonesia Lambang aluminum aluminium Al antimony antimoni Am argon argon Ar arsenik arsenik As barium barium Ba boron boron B bromine bromin Br cadmium kadmium Cd carbon karbon C chlorine klorin Cl chromium kromium Cr cobalt kobalt Co copper (cuprum) kuprum (tembaga) Cu fluorine fluorin F gold (aurum) aurum (emas) Au helium helium He hydrogen hidrogen H iodine iodin I iron (ferrum) ferum (besi) Fe krypton kripton Kr lead (plumbum) plumbum (timbel) Pb lithium litium Li magnesium magnesium Mg manganese mangan Mn 26 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH mercury merkurium (raksa) Hg molybdenum molibdenum Mo nickel nikel Ni nitrogen nitrogen N oxygen oksigen O phosphorus fosforus P platinum platinum Pt potassium kalium K silicon silikon Si silver (argentum) argentum (perak) Ag sodium natrium Na sulfur (sulphur) sulfur (belerang) S thorium torium Th tin (stannum) stanum (timah) Sn titanium titanium Ti uranium uranium U zink zink Zn zirconium zirkonium Zr Penulisan muatan ion adalah superskrip (superscript), contohnya: Na+, Cl -, Mg2+ , sedangkan jumlah molekul dalam senyawa atau ion ditulis subskrip (subscript), contohnya H2O, NH4OH, KMnO4. Penulisan bilangan oksidasi menurut sistem Stock adalah angka romawi kapital di dalam kurung di belakang nama unsur atau lambang unsur, contohnya: plumbum(II) atau Pb(II), stanum(IV) oksida. Angka romawi penunjuk bilangan oksidasi ditulis superskrip jika dikaitkan dengan lambangnya, contohnya: SnIVO2. Lambang isotop untuk senyawa berisotop dituliskan di dalam kurung siku di depan nama senyawa atau unsur yang berisotop, contohnya: [32P]fosfat, [14C]urea. Asam amino sering ditulis dengan singkatan yang terdiri dari tiga huruf dengan huruf pertama kapital, contohnya: Phe, Val, Ala. Beberapa nama asam amino dan singkatannya disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Beberapa nama asam amino dalam bahasa inggris, Indonesia, dan singkatan masing-masing dalam tiga dan satu huruf Inggris Indonesia Singkatan 3 huruf 1 huruf alanine alanina Ala A arginine arginina Arg R asparagine asparagina Asn N aspartic acid asam aspartat Asp D cysteine sisteina Cys C glutemic acid asam glutamat Glu E glutamine glutamina Gln Q glycine glisina Gly G histidine histidina His H isoleucine isoleusina Ile I 27 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH leucine leusina Leu L lysine lisina Lys K methionine metionina Met M phyenylalanine fenilalanina Phe F proline prolina Pro P serine serina Ser S threonine treonina Thr T tryptophan triptofan Trp W tyrosine tirosina Tyr Y valine valina Val V PENULISAN DALAM METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN STATISTIKA Beberapa istilah di bidang meteorologi, klimatologi, dan statistika disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 Beberapa istilah dalam bahasa inggris, Indonesia di bidang meteorologi, klimatologi, dan statistika Bahasa Inggris Bahasa Indonesia diffuse difus, baur energy balance / budget neraca energi photoperiods/ daylength lama penyinaran summer solstice solstis panas vernal equinox vernal equinox winter solstice solstis dingin buoyance gaya apung dew point titik embun thermodynamics termodinamika absolute humidity kelembapan mutlak evaporation evaporasi, penguapan hygrometer higrometer moisture lengas relative humidity kelembapan relatif transpiration transpirasi saturated vapor pressure tekanan uap jenuh circulation sirkulasi convergence konvergensi high pressure tekanan tinggi low pressure tekanan rendah trough palung wind direction arah angin drought kekeringan Fog kabut precipitation presipitasi, curahan Rain hujan run-off limpasan 28 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH Beberapa satuan yang umum digunakan di bidang meteorologi dan klimatologi disajikan pada Tabel 9. Tabel 9 Beberapa besaran, satuan, dan lambang di bidang meteorologi, klimatologi, dan statistika Besaran Satuan Lambang Suhu kelvin K celsius oC curah hujan milimeter mm intensitas hujan milimeter per jam mm jam -1 kelembapan udara persen % intensitas radiasi surya watt per meter persegi Wm -2 langley per menit Ly menit -1 megajoule per meter persegi per MJm -2 hari -1 hari evaporasi milimeter per hari mm hari -1 evapotranspirasi atau miligram H2O per meter persegi mg (H2O) m -2 s -1 transpirasi per detik fotosintesis miligram CO2 per meter persegi mg (CO2) m -2 s -1 per detik kecepatan angin meter per jam m jam -1 tekanan pascal Pa dyne per sentimeter persegi Dyne cm -2 milibar mb Lambang yang sering digunakan dalam statistika disajikan pada Tabel 10. Tabel 10 Beberapa keterangan, data populasi, dan data contoh di bidang statistika Keterangan Data populasi Data contoh Rata-rata atau rataan atau nilai tengah 22 22Ragam satau Ssatau sKoefisien korelasi . r Ukuran contoh n Koefisien regresi a; a; b 29 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH ILUSTRASI Ilustrasi adalah penyajian informasi termasuk hasil penelitian dalam bentuk tabel, grafik, bagan, diagram alir, foto, peta, dan gambar. Ilustrasi harus mampu menjelaskan tujuan yang akan disampaikan. Deskripsi atas ilustrasi tersebut bukan merupakan pengulangan pengkalimatan setiap data yang ditampilkan pada ilustrasi tersebut. Deskripsi yang ditulis lebih menunjukkan kecenderungan dari ilustrasi yang ditampilkan. Ilustrasi dalam bentuk tabel dinyatakan sebagai Tabel dan bentuk grafik, diagram alir, foto, peta, dan gambar dinyatakan sebagai Gambar. Dengan kemajuan ilmu komputer, ilustrasi dapat disajikan dalam tiga dimensi. TABEL Tidak semua data percobaan ditampilkan dalam satu tabel, namun dapat disajikan dalam beberapa tabel dan tabel-tabel yang kurang mendukung langsung hasil percobaan diletakkan di dalam lampiran. Jika data mentah dimasukkan ke karya ilmiah karena berbagai alasan, besar kemungkinan diletakkan di lampiran. Tabel terdiri atas lima bagian utama, yakni judul tabel, kepala baris, kepala kolom, bagian informasi, dan keterangan tabel. Keterangan tabel adalah keterangan yang dapat menjelaskan berbagai singkatan yang ditulis di kepala kolom, kepala baris, dan bagian informasi. Dihindari pembuatan garis pemisah di dalam bagian informasi kecuali memang diperlukan, dan umumnya lebih ditujukan untuk pemisahan atas bagianbagian informasi dan bukan setiap baris informasi. Garis pemisah vertikal diharapkan tidak ditampilkan kecuali dengan alasan yang kuat dan itupun tidak semua garis vertikal. Jarak antar kolom yang tepat akan mampu menghindari pemakaian garis vertikal. Jika informasi yang disampaikan banyak, diupayakan dapat disajikan dalam satu tabel. Pada kasus lain, tabel dapat disajikan secara melebar-kertas (landscape). Tabel harus memuat satuan data. Jika semua data dalam tabel memiliki satuan yang sama, satuan dapat dituliskan pada judul tabel, dan sebaliknya jika tidak, satuan diletakkan pada kepala kolom, dan kepala baris. Data numerik diketik rata kanan, dan data non numerik diketik rata kiri. Format tabel yang khas adalah sebagai berikut (Tabel 11). Tabel 11 Keadaan Iklim Kabupaten Bangka Selatan tahun 2006 -2009 No. Tahun Curah hujan (mm) Suhu (C) Kelembaban udara (%) Tekanan udara (mb) 1 2 3 4 2006 2007 2008 2009 394.0 267.3 227.1 191.0 28.3 26.6 26.7 27.3 88.0 82.3 81.7 74.8 1011.0 1008.4 1009.1 1009.7 Sumber: (BPS Bangka Selatan 2007; 2008; 2009). 30 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH GAMBAR Penyajian ilustrasi i dalam bentuk grafik, diagram alir, bagan, pe eta, foto atau gambar perlu menghin ndari duplikasi pesan yang disajikan dalam bbentuk tabel. Gambar mampu menjeelaskan konsep yang sulit diungkapkan den ngan kalimat. Keterangan gambar dile etakkan di bawah gambar dengan format rata ki iri. Foto atau gamba ar yang ditampilkan sebaiknya dipilih yang g membantu pembaca memahami ppesan yang hendak disampaikan. Terkait de engan upaya menyampaikan ukuran benda yang difoto, sebaiknya di dekat obyek k yang difoto diletakkan benda atau skala yang memudahkan pembaca untuk me emperkirakan ukuran obyek tersebut t. Benda yang dapat dipergunakan sebagai sk kala misalnya bolpen, pensil, penggariis, atau print-out skala. Keterangan: : Dataran Tinggi : Dataran Rendah : Hutan Mangrove : Hutan Pantai : Hutan Rawa Gambar 1 Lokasi pene elitian inventarisasi palem di Kabupaten Bangka Barat skala 1: 500 0.000 (BPS Bangka Barat 2010) Gambar dalam beentuk grafik bergantung pada data yang ing gin disajikan. Terdapat tiga jenis gr rafik, yakni (a) grafik histogram vertikal ata au histogram horisontal yang diguna akan untuk membandingkan hasil atau nilai, (b) diagram lingkar (pie chart) un ntuk menonjolkan hubungan berbagai kommponen dan 31 |PEDOMAN KARYA A TULIS ILMIAH komposisinya, dan (c) grafik ga aris yang digunakan untuk menunjukkan hubu ungan antara dua peubah. aris yang digunakan untuk menunjukkan hubu ungan antara dua peubah. Eleiodoxa 3% Kortha 18% Licuala 3% Metroxylon 3% Nypa 3% Nenga 3% Oncosperma 3% Pinan 3% Areca 3% Arenga 3% Calamus 18% Caryota 3% Cyrtostachys 3% Daemonorops 24% alsia % Orania 3% nga % Plectocomia 3% Gambar 2 Persentase marga pal lem di Kabupaten Bangka Barat Diagram alir digunakan un ntuk menunjukkan tahapan kegiatan atau rangkkaian aktivitas. Kondisi Kolong (lubang bekas tambang timah) Kolong u 0 usia muda tahun Kolong usia muda 5 tahun Kolong usia 10 tah a muda hun Gambar 3 Bagan alir penelitian Sampe -Mik -Tum Mikroba dan tumbuhan exogenous yang telah teruji Uji dan se laboratorium d perl Isola perba mikro kolong pasca tambang timah el biota: kroba air dan sedimen mbuhan pionir Pengukuran faktor abiot -Logam berat air dan -Fisika air dan sedime -Kimia air dan sedime eleksi skala dengan berbagai lakuan Perbanyakan tanaman pionir asi dan anyakan oba pionir tik: sedimen en en 32 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH PENULISAN KETERANGAN DAN LAMBANG GAMBAR Lambang gambar atau legenda diperlukan untuk menjelaskan bagian-bagian gambar. Keterangan gambar dapat berupa sumber pustaka darimana sebagian data yang diolah diambil. Lambang gambar dapat diletakkan di bagian gambar yang memungkinkan. Keterangan gambar diletakkan setelah judul gambar. Lambang gambar beserta gambar mampu menyampaikan pesan kepada pembaca secara utuh tanpa harus membaca bagian teks yang menjelaskannya, dan begitu sebaliknya. PENULISAN JUDUL TABEL, GAMBAR DAN GRAFIK Judul tabel, gambar dan grafik adalah frase (bukan kalimat) yang ringkas, memberikan informasi singkat yang pokok bagi pembaca tanpa membaca bagian karangan ilmiah yang menuliskan deskripsi tabel atau gambar tersebut atau mampu menerangkan arti tabel atau gambar tersebut. Judul tabel diletakkan di atas tabel dengan diawali oleh huruf kapital untuk kata pertama dan judul tidak diakhiri dengan titik. Sebaliknya, judul gambar dapat berupa satu kalimat atau lebih diletakkan di bawah gambar, diagram alir, peta, foto, dan gambar. Judul gambar diawali dengan huruf kapital untuk kata pertama dan diakhiri dengan titik untuk kalimat dan tanpa diakhiri dengan titik untuk frase. Nomor tabel dan nomor gambar tidak diikuti dengan titik dan diikuti dengan dua ketukan sebelum huruf pertama judul tabel atau judul gambar. Jika judul lebih dari satu baris, baris ke dua dimuai tepat di bawah huruf pertama judul dengan spasi tunggal. Gambar yang terlalu besar dapat diperkecil namun tetap memperhatikan keterbacaannya. PENULISAN KETERANGAN TABEL Keterangan tabel dapat berupa (a) informasi tentang keterbatasan data, (b) data bersifat nyata dari uji statistika, (c) hasil penelitian orang lain, (d) penjelasan lambang-lambang yang digunakan, dan (e) sumber pustaka darimana sebagian data diambil. Keterangan tabel beserta tabel mampu menyampaikan pesan kepada pembaca secara utuh tanpa harus membaca bagian teks yang menjelaskannya, dan begitu sebaliknya. PERUJUKAN TABEL DAN GAMBAR Ilustrasi baik tabel maupun gambar dirujuk sekurang-kurangnya sekali dalam tubuh tulisan. Semua ilustrasi harus diletakkan dekat dengan teks yang menyebut tabel atau gambar tersebut. Akan lebih baik jika ilustrasi diletakkan setelah tabel atau gambar tersebut disebut dalam teks, dihindari diletakkan sebelumnya. Kata tabel dan gambar ditulis dengan huruf kapital jika diikuti dengan nomor tabel dan nomor gambar. Jika tidak diikuti dengan nomor, tabel dan gambar ditulis dengan huruf pertama bukan huruf kapital. Beberapa contoh perujukan adalah: 33 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH ...(pembahasan)...................... seperti ditunjukkan pada Gambar 7. ................................ akar tunggang membelok ke arah horisontal (Gambar 6) ................. ketahanan hidup tertinggi adalah jambu hutan (Tabel 4). Perujukan yang dihindari adalah perujukan tanpa mengaitkan dengan pembahasan atau keterangan. Pembaca hanya diminta untuk melihat, menganalisa sendiri dari tabel atau gambar yang ditunjuk. Contoh: Ketahanan hidup sepuluh jenis pohon lokal disajikan pada Tabel 2. KEPUSTAKAAN Karya ilmiah tidak terlepas dari dukungan pustaka baik pustaka primer maupun pustaka sekunder. Sumber pustaka primer adalah: jurnal ilmiah, monograf, laporan hasil penelitian, laporan akhir seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Sumber pustaka sekunder adalah: buku ajar, buku teks (textbook), diktat kuliah, dan penuntun praktikum. Berbagai jurnal ilmiah mensyaratkan komposisi pustaka primer dan sekunder, dan pada beberapa jurnal ilmiah memperhatikan persentase tahun terbit pustaka yang baru (misalkansepuluh tahun terakhir), dibandingkan dengan penerbitan sebelumnya. Pada beberapa hal, beberapa jurnal penelitian dapat diakses dan beberapa atau seluruh artikel dapat diunduh secara gratis melalui internet (online journal) dan sebagian lagi harus dibeli. Beberapa artikel diunggah (upload) oleh peneliti, kelompok peneliti, atau anggota masyarakat lainnya, diduga belum mendapatkan kritikan dan masukan dari para ahli atau mitra bestari. Jika hal demikian yang terjadi, maka bobot ilmiah artikel tersebut patut dipertanyakan. Dianjurkan penulis mencari sumber pustaka dari jurnal yang sudah terakreditasi. Pengacuan penulisan kepustakaan yang umum adalah sistem Nama-Tahun (sistem Harvard), di samping sistem lain yakni sistem nomor (sistem Vancouver). Panduan karya ilmiah ini akan menganut pada sistem Harvard. PENGACUAN PUSTAKA Pada sistem Nama-Tahun, nama pengarang yang diacu dalam tubuh tulisan adalah nama keluarga atau nama akhir pengarang dan diikuti dengan tahun publikasi. Jika nama pengarang hanya satu kata, nama itulah yang dianggap sebagai nama keluarga atau nama akhir. Contoh: Dalam skala penelitian, berbagai bahan dan bahan organik telah dicoba untuk meningkatkan kualitas fisika dan kimia tanah (Puryanto 1983). Puryanto (1983) mengemukakan bahwa dalam skala penelitian, berbagai bahan dan bahan organik telah dicoba untuk meningkatkan kualitas fisika dan kimia tanah. Jumlah pengarang suatu artikel ilmiah dapat satu, dua atau lebih dari dua. Beberapa contoh penulisan nama pengarang di Daftar Pustaka dan pengacuan pustaka yang ditulis di tubuh tulisan disajikan (Tabel 12). Nama pengarang pada 34 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH Daftar Pustaka telah diurutkan menurut abjad huruf pertama dari nama keluarga atau nama akhir pengarang pertama, jika jumlah pengarang lebih dari satu. Tabel 12 Contoh penulisan nama pengarang dan pengacuan dalam tubuh tulisan Nama pengarang Pengacuan dalam tubuh tulisan Bell LC. 2001 Bell (2001) atau (Bell 2001) Puryanto E. 1983 (Puryanto 1983) atau Puryanto (1983) Rachmawati I, Karyawan KA, Sinaga M. Rachmawati et al. (1996) atau 1996. (Rachmawati et al. 1996) Rodriguez H, Fraga R. 1999. Rodriguez dan Fraga (1999) atau (Rodriguez &Fraga 1999) Setiadi D, Setiadi Y. 2002 Setiadi D dan Setiadi Y (2002) atau (Setiadi D & Setiadi Y 2002) Satu Pengarang 1. Pengarang yang sama menulis pada tahun yang berbeda Jika mengacu lebih dari satu pustaka yang ditulis oleh pengarang yang sama dengan tahun publikasi yang berbeda, tahun terbit yang satu dipisahkan dengan tahun terbit yang lain dengan koma dan spasi. Tahun publikasi lebih awal ditulis terlebih dahulu dan diikuti tahun publikasi terbaru. Contoh: Setiadi (2002, 2005). 2. Pengarang yang sama menulis pada tahun yang sama Jika mengacu lebih dari satu pustaka yang ditulis oleh pengarang yang sama dengan tahun publikasi yang sama, perlu ditambahkan huruf a untuk tahun terbit yang pertama kali diacu, dan b untuk tahun terbit yang diacu kemudian, dan seterusnya. Huruf a, b dst. diletakkan di belakang tahun terbit dan tanpa spasi, dan antara tahun terbit satu dengan yang diacu berikutnya dipisahkan dengan koma dan spasi Contoh: Setiadi (2002a, 2002b, 2002c). 3. Pengarang yang mempunyai nama keluarga sama menulis pada tahun yang sama Jika mengacu lebih dari satu pustaka yang ditulis oleh lebih dari satu pengarang yang memiliki nama keluarga yang sama, inisial nama atau singkatan nama depan atau nama kecil pengarang disertakan untuk membedakan pengarang yang berbeda. Inisial nama tersebut diletakkan di belakang nama keluarga pengarang. Antara pengarang pertama dan pengarang ke dua dipisahkan dengan titik koma dan spasi. Urutan nama pengarang yang ditulis berdasarkan urutan abjad nama inisial. Contoh: (Setiadi D 2002; Setiadi Y 2005). Dua Pengarang atau Lebih Contoh pengacuan pustaka di tubuh tulisan dari pustaka yang ditulis oleh dua pengarang adalah sebagai berikut: Rodriguez dan Fraga (1999) menyatakan bahwa ........ atau 35 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH .............................................. (Rodriguez &Fraga 1999) 1. Dua pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama Contoh pengacuan pustaka di tubuh tulisan dari pustaka yang ditulis oleh dua pengarang dengan nama keluarga yang sama adalah sebagai berikut: Setiadi D dan Setiadi Y (2002) menyatakan bahwa atau .............................................. (Setiadi D & Setiadi Y 2002) 2. Lima pengarang atau lebih Contoh pengacuan pustaka di tubuh tulisan dari pustaka yang ditulis oleh lima pengarang atau lebih adalah sebagai berikut: Rachmawati et al. (1996) atau (Rachmawati et al. 1996) Jika terdapat dua sumber pustaka yang ditulis oleh lebih dari dua pengarang dengan nama pengarang pertama yang sama, pengacuan pustaka di tubuh tulisan perlu dibedakan dengan menambahkan huruf a, b dst. diletakkan di belakang tahun terbit dan tanpa spasi. Contoh pustaka pertama ditulis oleh Rachmawati I, Karyawan KA, Sinaga M. 1996 dan pustaka ke dua ditulis oleh Rachmawati I, Hartono L, Bekti A. 1996 akan diacu sebagai Rachmawati et al. (1996a) atau (Rachmawati et al. 1996a) dan Rachmawati et al. (1996b) atau (Rachmawati et al. 1996b). Penambahan huruf a dan b sesuai dengan urutan yang pertama kali diacu pada tubuh tulisan. Penambahan huruf a dan b tersebut juga ditunjukkan di dalam Daftar Pustaka. 3. Pengacuan Ganda Jika dua artikel atau lebih dengan pengarang yang berbeda diacu sekaligus dalam satu kalimat, penulisan diurutkan berdasarkan tahun publikasi yang lebih awal ke tahun publikasi yang lebih baru. Contoh : (Puryanto 1983; Awang 1988; Sastrodihardjo 1990; Schroeder 1996; Naning et al. 1999; Bendfeldt et al. 2001; Setiadi 2002a) 4. Lembaga sebagai pengarang Nama lembaga yang diacu di tubuh tulisan sebaiknya ditulis dalam bentuk singkatannya. Contohnya CBR untuk Centre for Biotechnology Research; BPS untuk Biro Pusat Statistik. Dalam daftar pustaka, nama singkatan ditulis di dalam kurung siku baru diikuti dengan nama kepanjangannya. Contohnya [CBR] Centre for Biotechnology Research 2002. 5. Tulisan tanpa nama pengarang Jika nama pengarang tidak ada, nama lembaga yang menerbitkan sebagai pengganti untuk diacu di dalam tubuh tulisan dan Daftar Pustaka. Anonim dapat dituliskan jika nama pengarang tidak ada, namun sebaiknya dihindari. 6. Pustaka sekunder Jika mengacu pada artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis, dan kutipan dalam artikel itu sangat penting untuk karya ilmiah yang ditulis, penulisan pustaka sekunder diawali dengan menuliskan nama pengarang dan tahun publikasi dan diberi koma dan spasi dan diacu dalam dan diikuti dengan nama pengarang dan tahun publikasi pustaka sekunder. Contoh : .(Bell 2001, diacu dalam Jandl et al. 2003) atau Menurut Bell (2001, diacu dalam Jandl et al. 2003) 36 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH Dalam Daftar Pustaka, kedua pustaka tersebut harus dicantumkan. Sekalipun dimungkinkan, sebaiknya pengacuan terhadap pustaka yang tidak pernah dibaca sendiri sangat tidak dianjurkan. 7. Artikel siap terbit Pengacuan terhadap artikel yang telah diterima untuk publikasi (accepted) namun masih dalam proses penerbitan, ditambahkan kata in press atau siap terbit ditambahkan setelah tahun publikasi di tubuh tulisan dan di Daftar Pustaka. 8. Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi Artikel yang akan atau telah dikirim ke penerbit atau redaktur jurnal ilmiah, tidak dapat dipergunakan sebagai sumber acuan. 9. Komunikasi pribadi Dalam keadaan sangat khusus, komunikasi pribadi seorang pakar atau pejabat penting yang sangat relevan dengan karya ilmiah yang ditulis dapat diacu di dalam tubuh tulisan dan tidak ditulis dalam Daftar Pustaka. Penulisan diawali dengan nama keluarga pengarang kemudian inisial atau nama depan tanpa mempergunakan gelar akademik dan jabatan dan diikuti dengan tanggal bulan dan tahun dipisahkan dengan koma dan spasi dan dituliskan komunikasi pribadi. Contoh : (Rahman B 1 Juni 2010, komunikasi pribadi). PENYUSUNAN DAFTAR PUSTAKA Penyusunan daftar pustaka sistem Nama-Tahun (sistem Harvard) berdasarkan abjad nama pengarang (nama keluarga pengarang atau nama belakang pengarang). Urutan penulisan dari sumber acuan dari jurnal adalah berturut-turut nama pengarang, inisial, tahun terbit, judul artikel, nama jurnal, volume, nomor, dan halaman. Urutan penulisan dari sumber acuan dari buku adalah berturut-turut nama pengarang, inisial, tahun terbit, judul buku, kota penerbitan, dan penerbitnya. Nama keluarga umumnya terletak di bagian belakang suatu nama, kecuali nama pada bangsa Arab, India, Hungaria, Vietnam, Cina dan Myanmar (Tabel 13) Hanya pustaka yang diacu di dalam tubuh tulisan yang dapat dimuat di Daftar Pustaka. Letak baris ke dua dan seterusnya dari setiap sumber acuan ditulis 0,5 cm ke kanan. Tabel 13 Beberapa nama pengarang berdasarkan negara dan penulisannya di Daftar Pustaka Nama pengarang berdasarkan negara Nama pengarang Penulisan di Daftar Pustaka Nama keluarga pengarang yang mempunyai satu nama keluarga Constantine Alexopoulos J. Alexopoulos CJ Nama Indonesia dengan nama keluarga Andi Hakim Nasoetion Nasoetion AH Nama Indonesia terdiri satu kata Soekarno Soekarno Nama Jepang dan Korea Hiroko Yakamoto Yakamoto H 37 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH Nama pangkat kekeluargaan John Doc Sr. (= senior) Doc JSr Nama Vietnam selalu diawali dengan nama keluarga Nguyen Van Thuan Nguyen VT Nama Perancis dengan kata de, de la, des, du, le, la, les A de Bary V du Bary Bary A de Bary V du Nama Belanda dengan kata de, van, van den, van der, serta nama Jerman dengan von, nama Brazil dengan kata do Kees de Vries Vries K de Nama Arab seperti Abdul, Abdoul, Abdel, Abu, Aboul, dan Ibn dinilai sebagai bagian nama keluarga Hassan Fahmy Khalil Ali Ibn Saud Khalil HF Ibn-Saud A Nama India kata Send dengan nama keluarga an Das digabung BC Sen Gupta Sen Gupta BC Nama Hungaria nama keluarga selalu dimulai dengan Farkas Karoly Farkas K Nama Thailand Anake Serimontrikul Serimontrikul A Nama Cina tradisional diawali dengan nama keluarga, dan akhir-akhir ini penulis Cina menggunakan nama barat sebagai nama kecil diikuti nama keluarga Go Ban Hong Kwik Kian Gie Siu-Ting Chang Go BH Kwik KG Chang ST Nama Myanmar biasanya hanya satu kata, tetapi dapat pula didahului bentuk penghormatan U U Thant Thant U JURNAL Urutan penulisan dari sumber acuan dari jurnal adalah berturut-turut nama pengarang, inisial, tahun terbit, judul artikel, nama jurnal, volume, nomor, dan halaman. Tanda titik diberikan setelah tahun publikasi. Tahun yang dicantumkan dalam daftar pustaka adalah tahun terlaksananya penerbitan. Untuk skripsi, tesis, dan disertasi tahun publikasi adalah tahun yang tertera pada surat keterangan lulus, dan untuk paten adalah tahun diterbitkannya hak paten. Nama pengarang lebih dari lima orang, nama pengarang yang ditulis hanya nama pengarang pertama dan diikuti dengan et al. Pada judul artikel yang disertai dengan subjudul maka penulisan judul utama diakhiri tanda titik dan diikuti anak judul yang merupakan judul baru sehingga penulisan subjudul diawali huruf kapital pada kata pertama. Nama jurnal diketik miring (italic). Nama jurnal yang hanya terdiri atas satu kata tidak disingkat (contoh Nature), namun umumnya nama jurnal ditulis dalam bentuk singkatannya. Singkatan nama jurnal dapat dirujuk dari http://library.cabtech.edu/reference/abbreviations. Contohnya For Sci 51(5):498510. For Sci adalah singkatan dari Forest Science. Volume jurnal ditulis dengan angka arab sehingga jika ditulis dengan volume XXVI diubah menjadi 26. Setelah nomor diikuti dengan titik dua dan nomor 38 |PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH halaman lengkap dari suatu artikel. Contoh: J Biol Chem 26:114-120. Pada beberapa jurnal, selain volume juga disertai dengan nomor penerbitan, sehingga penulisan adalah: For Sci 51(5):498-510 dan tanpa spasi antara volume hingga penulisan halaman. Artikel ini berarti muncul di Forest Science volume 51, nomor 5, halaman 498-510. BUKU Urutan penulisan dari sumber acuan dari buku adalah berturut-turut nama pengarang, inisial, tahun terbit, judul buku, kota penerbitan, dan penerbitnya. Judul buku diketik miring (italic), setiap kata diawali dengan huruf kapital, kecuali kata depan dan kata sambung. Keterangan edisi diletakkan setelah judul, contohnya Ed ke 8 walaupun dalam buku aslinya tercantum sebagai Eighth Edition. Tulisan New revised edition yang sering dijumpai pada suatu buku, disingkat menjadi Ed rev. Bila tempat penerbitan yang tercantum lebih dari satu, nama tempat yang pertama kali ditulis di buku dicantumkan pada Daftar Pustaka. Jika kota tempat buku diterbitkan tidak dicantumkan, tetapi dapat dikenali dari penerbitnya, maka nama kota itu ditulis dalam t