pedoman guru_pelatihan teknik role playing
TRANSCRIPT
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 1
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 2
PENDAHULUAN
A. Pengantar untuk Guru BK / Konselor Sekolah
Secara psikologis siswa SMK jurusan akomodasi perhotelan
tengah memasuki tahapan perkembangan masa remaja, yakni
masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa. Masa peralihan
ini memberikan kesempatan untuk tumbuh, tidak hanya dalam
dimensi fisik, tetapi juga dalam kompetensi kognitif, social,
kemandirian serta kedekatan. Siswa SMK sendiri berada pada
masa remaja akhir yang memiliki karakteristik, kebutuhan, dan
tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhinya, salah satu
tugas perkembangan remaja sebagai siswa SMK adalah
mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual
serta apresiasi seni
Ketika melakukan interaksi social, remaja belajar untuk
berkomunikasi membangun hubungan baik dengan keluarga,
teman, dan orang lain, tetapi pada kenyataannya, siswa kurang
dapat berkomunikasi dengan baik dilingkungannya, hal itu
ditunjukan dengan perilaku sangat cepat tersinggung, sering tidak
menghargai pendapat teman, tidak bisa menerima sebuah
kritikan dari teman, dan perilaku lainnya yang dapat
mengakibatkan memburuknya hubungan interpersonal diantara
siswa. Padahal seperti yang kita ketahui bersama bahwa salah
satu tugas perkembangan remaja adalah mampu mengembangkan
kemampuan berkomunikasi. Siswa harus memahami bahwa
dalam melakukan komunikasi bukan hanya menyampaikan dan
menerima pesan saja, tetapi juga perlu diperhatikan keterampilan
berkomunikasi agar pesan yang disampaikan mudah diterima dan
dipahami oleh lawan bicara serta saling memahami satu sama
lainnya.
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 3
Apabila melihat penjabaran dari standar kompetensi dan
kompetensi dasar SMK jurusan akomodasi perhotelan dalam
permendiknas tentang SI dan SKL, sangat jelas terlihat bahwa
salah satu standar kompetensinya yaitu dapat berkomunikasi
dengan kolega ditempat kerja, hal ini penting menjadi kompetensi
yang harus dimiliki siswa karena keterampilan komunikasi
interpersonal sangat dibutuhan dalam dunia pariwisata
khususunya industri perhotelan.
Siswa harus memahami, bahwa keterampilan komunikasi
interpersonal tidak hanya terbatas pada bagaimana cara menerima
dan mengirim pesan yang baik tetapi lebih daripada itu bagaimana
individu mampu untuk mewujudkan komunikasi yang harmonis
diantara komunikator dan komunikan sehingga antara keduanya
terlibat dalam komunikasi interpersonal yang efektif, dan untuk
mewujudkan hal itu dapat dilakukan melalui lima komponen
berikut ini yaitu:
1. Openness (keterbukaan)
Keterbukaan yang dimaksud disini adalah kemampuan
untuk mengungkapkan diri pada orang lain, serta terbuka
terhadap pendapat dan gagasan yang dimiliki ketika
berkomunikasi dengan orang lain
2. Empathy (empati)
Empati yang dimaksud dalam pelatihan keterampilan
komunikasi interpersonal ini adalah, kemampuan seseorang
untuk menempatkan diri pada posisi orang lain saat berkomunikasi
dimana hal tersebut ditunjukan dengan dapat memahami maksud
pembicaraan teman dan mau mendengarkan serta ikut merasakan
pengalaman yang diceritakan orang lain
3. Supportiveness (dukungan)
Dukungan yang dimaksud adalah dapat memberikan
tanggapan secara tepat sesuai dengan isi pembicaraan dan dapat
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 4
menerima dan memberi pujian secara tulus saat berkomunikasi
dengan orang lain
4. Positiveness (sikap positif)
Sikap positif yang dimaksud dalam pelatihan komunikasi
interpersonal ini adalah kemampuan seseorang untuk berikap
positif dengan orang lain saat berkomunikasi, hal ini ditunjukan
dengan dapat melihat kelebihan dan kelemahan diri sendiri dan
orang lain saat berkomunikasi, serta dapat menerima lawan bicara
tanpa melakukan penilain (stereotipe) saat berkomunikasi
5. Equality (kesetaraan)
Kesetaraan yang dimaksud dalam pelatihan keterampilan
komunikasi interpersonal ini adalah mampu melihat setara orang
lain dengan diri sendiri dalam berbagai situasi komunikasi yang
ditunjukan dengan tidak merasa malu, gugup, atau gelisah
menghadapi orang lain saat berkomunikasi dan tidak
mendominasi pembicaraan saat berkomunikasi dengan orang lain
Meihat hal tersebut, maka siswa SMK jurusan akomodasi
perhotelan perlu diberikan pelatihan keterampilan komunikasi
interpersonal agar siswa dapat meningkatkan hubungan social
dengan orang lain serta secara tidak langsung dapat
meningkatkan prestasi akademik dan non akademiknya, selain itu
siswa akan mengikuti program prakerin dihotel sehingga
memungkinkan untuk melakukan pengalaman secara langsung
dikehidupan nyata.
Berdasarkan kajian literature di dalam bimbingan konseling
terdapat banyak metode dan teknik yang dapat digunakan untuk
membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan komunikasi
interpersonal, salah satunya adalah teknik role playing. Tujuan
dari teknik role playing adalah untuk mengeksplorasi berbagai
masalah melalui pelatihan keterampilan tertentu dengan
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 5
memerankan situasi-situasi yang pararel dengan yang terjadi
dalam kehidupan sebenarnya. Sebagai sebuah teknik, secara
umum, role play terbukti sangat baik dipergunakan. Role play
sangat memotivasi dan memungkinkan siswa untuk menempatkan
dirinya sendiri di dalam situasi-situasi yang belum pernah mereka
alami sebelumnya; secara khusus, role play membuka cara
bagaimana menempatkan diri menjadi orang lain. Banyak perilaku
kita di dalam interaksi interpersonal diatur berdasarkan asumsi-
asumsi tentang peran diri kita sendiri, peran orang lain, dan cara-
cara kita merasakan peran-peran tersebut. Oleh karena itu,
merupakan hal yang biasa jika kita ingin mengajarkan suatu
keterampilan yang melibatkan perilaku interpersonal.
Teknik role playing memiliki keunggulan, yaitu dapat
memulihkan perilaku yang tidak pantas (agresif), dapat
mengembangkan keterampilan yang membutuhkan perilaku
interpersonal, mengembangkan kepercayaan diri siswa,
mengembangkan kreativitas siswa, memupuk kerjasama antara
siswa, memberikan umpan balik yang cepat untuk siswa, dan
dapat menutup kesenjangan antara pelatihan dan situasi
kehidupan nyata. Oleh karena itu teknik role playing dirasakan
tepat digunakan dalam pelatihan keterampilan komunikasi
interpersonal. Terdapat Sembilan tahap role playing yang dapat
dijadikan pedoman dalam pelatihan ini yaitu: 1. Menghangatkan
suasana dan memotivasi siswa, 2. Memilih partisipasi/peran, 3.
Menyusun tahap-tahap peran, 4. Menyiapkan pengamat, 5.
Pemeranan, 6. Diskusi dan evaluasi, 7. Pemeran ulang, 8. Diskusi
dan evaluasi ulang, 9. Membagi pengalaman dan mengambil
kesimpulan. Pelatihan ini selain berfungsi sebagai pengembangan
kepribadian (development) juga berfungsi pencegahan (preventif)
yaitu untuk mencegah siswa merasa tak mampu berinteraksi
dengan orang lain diberbagai sisi kehidupan
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 6
B. Prosedur Umum Pelatihan Keterampilan Komunikasi
Interpersonal Menggunakan Teknik Role Playing
1. Konselor membuka kegiatan dengan membina raport terlebih
dahulu dengan peserta pelatihan
2. Konselor menjelaskan tujuan dan gambaran umum mengenai
kegiatan pelatihan, serta memperkenalkan peserta tentang
keterampilan komunikasi interpersonal yang akan dilatihkan
3. Konselor membagikan lembar cerita pada siswa dan meminta
siswa untuk merefleksikan perasaan dan pikiran siswa
terhadap cerita tersebut
4. Konselor meminta kesediaan/menunjuk peserta pelatihan
yang bersedia untuk bermain peran/role playing berdsarkan
cerita tersebut
5. Konselor menujuk peserta pelatihan yang tidak terlibat sebagai
pemeran menjadi pengamat/observer
6. Konselor membagikan lembar observasi pada siswa yang
menjadi observer/pengamat
7. Konselor meminta siswa yang sudah mendapatkan tugas
sebagai pemeran, memainkan perannya sedangkan siswa yang
mendapatkan tugas sebagai pengamat/observer mulai
melakukan pengamatan berdasarkan rambu-rambu yang
tertera pada lembar observasi yang telah diberikan
8. Konselor meminta observer untuk mengemukakan hasil
pengamatannya
9. Konselor memberikan kesempatan kepada pemeran untuk
mereflesi hasil temuan observer dan juga untuk
mengemukakan kesulitannya dalam memerankan tokoh cerita
10. Berdasarkan hasil pengamatan oleh observer dan hasil refleksi
pemeran, konselor dan juga peserta pelatihan mengidentifikasi
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 7
kekurangan dari pemeranan tadi dan setelah itu mencari
solusi untuk menutupi kekurangan tersebut
11. Pemeranan ulang dilakukan berdasarkan diskusi dan evaluasi
sebelumnya, artinya diharapkan kekurangan dari pemeranan
pada tahap pertama akan tertutupi dan menjadi lebih baik lagi
12. Siswa yang menjadi pemeran pada tahap 1 akan menjadi
observer pada tahap ini, dan pemeran yang baru akan dipilih
lagi dari observer (pemeran bisa dipilih langsung oleh guru
atau bisa juga berdasarkan atas inisiatif siswa itu sendiri)
13. Dari hasil observasi dan hasil refleksi, konselor dan peserta
pelatihan kembali mengidentifikasi kekurangan dari
pemeranan tadi dan membandingkannya dengan pemeranan
pada tahap 1
14. Konselor meminta peserta untuk mengemukakan pengalaman
dan pendapat mereka mengenai manfaat pelatihan
keterampilan komunikasi interpersonal untuk membina
hubungan dengan teman dalam kehidupan sehari-hari
15. Konselor mengingatkan peserta akan hal-hal penting berkaitan
dengan keterampilan komunikasi interpersonal yang
dilatihkan sehingga nantinya siswa dapat menerapkannya
ketika mereka melakukan prakerin atau ketika nantinya
mereka terjun ke dunia kerja.
16. Konselor menutup kegiatan dengan menyampaikan
kesimpulan jalannya kegiatan pelatihan
17. Konselor mengucapkan terimakasih pada peserta karena telah
bersedia mengikuti kegiatan pelatihan dengan baik
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 8
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 9
PETUNJUK UMUM PELATIHAN
KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
MENGGUNAKAN TEKNIK ROLE PLAYING
A. Tujuan
Pelatihan teknik Role playing ini secara umum bertujuan untuk
membantu siswa meningkatkan keterampilan komunikasi
interpersonalnya, sedangkan secara khusus tujuan dari pelatihan
ini meliputi:
1. Siswa mampu untuk mengungkapkan diri pada orang lain
serta terbuka terhadap pendapat dan gagasan yang dimiliki
saat berkomunikasi
2. Siswa mampu menempatkan diri pada posisi orang lain saat
berkomunikasi
3. Siswa menunjukan sikap mendukung dalam berkomunikasi
dengan orang lain
4. Siswa mampu bersikap positif saat berkomunikasi dengan
orang lain
5. Siswa mampu melihat setara orang lain dengan diri sendiri
dalam berbagai situasi komunikasi
B. Sasaran Pengguna
Pengguna panduan pelatihan ini adalah guru BK/konselor
sekolah dengan kriteria: 1. Berpendidikan S1 Bimbingan
Konseling, 2. Merupakan guru BK/konselor sekolah tetap di SMK,
3. Memiliki pengalaman sebagai guru BK/konselor sekolah
minimal 5 tahun
C. Peserta
Peserta pelatihan ini adalah siswa kelas X SMK jurusan
akomodasi perhotelan yang teridentifikasi memiliki keterampilan
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 10
komunikasi interpersonal rendah berdasarkan pengukuran
dengan skala keterampilan komunikasi interpersonal yang
diberikan guru BK/konselor sekolah sebelum pelaksanaan
pelatihan
D. Tabel Waktu Pelaksanaan Intervensi Teknik Role Playing
Untuk Konselor
Waktu Pelaksanaan intervensi teknik role playing secara
umum dapat dijabarkan dalam tabel berikut ini:
No Materi Kegiatan Waktu
1 Pembukaan Pertemuan 1
Tahap Awal Kegiatan
Minggu ke-3 Sep
Tgl 16-09-2013
(45 menit)
1. Mengucapkan salam , berdoa bersama ,dan membina raport
dengan siswa melalui permainan
Siapakah aku?benarkah aku adalah
15 menit
2. Konselor bersama siswa menyepakati beberapa aturan yang
harus diikuti siswa selama
pelatihan
5 menit
3. Meminta siswa untuk menulis lembar kesediaan mengikuti
kegiatan pelatihan
7 menit
4. Konselor membagikan buku panduan untuk peserta pelatihan
dan meminta mereka untuk
membacanya sejenak
5 menit
5. Konselor menjelaskan tujuan dan gambaran umum jalannya
peatihan pada siswa
10 menit
6. Konselor membuat kesepakatan dengan peserta pelatihan untuk
mengikuti pertemuan selanjutnya
3 menit
2 Kegiatan
Intervensi
Pertemuan 2
Intervensi 1(Opennes/Keterbukaan)
Minggu ke 3 Sep
Tgl 19-09-2013
(90 menit) a. Menghangatkan suasana 10 menit 1) Mengucapkan salam dan meminta
siswa berdoa menurut keyakinan
masing-masing
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 11
No Materi Kegiatan Waktu
2) Meminta siswa untuk membuka buku pedoman
3) Memperkenalkan siswa tentang keterampilan
openness/keterbukaan dalam
berkomunikasi
4) Membagikan lembar cerita pada siswa dan meminta siswa untuk
membaca cerita tersebut serta
merefleksikan perasaan dan
pikirannya terhadap cerita tersebut
b. Memilih Peran 5 menit 1) Konselor dan siswa
mendeskripsikan berbagai watak
dan karakter dalam cerita
2) Meminta kesediaan/menunjuk peserta pelatihan yang bersedia
untuk bermain peran/role playing
c. Menyusun tahap-tahap adegan 5 menit Meminta siswa menyusun garis
besar adegan yang akan dimainkan
dan mendiskusikan setting tempat
yang akan digunakan
d. Menyiapkan pengamat 5 menit 1) Peserta yang tidak terlibat
sebagai pemeran, secara otomatis
akan menjadi pengamat/observer
2) Konselor membagikan lembar observasi pada pengamat
e. Pemeranan 25 menit 1) Siswa yang sudah mendapatkan
tugas sebagai pemeran,
memainkan perannya secara
spontan
2) Siswa yang mendapatkan tugas sebagai pengamat mulai
melakukan pengamatan
f. Diskusi dan evaluasi tahap 1 10 menit 1) observer mengemukakan hasil
pengamatannya terhadap pemeran
2) pemeran merefleksi hasil temuan observer, selain itu pemeran
diminta untuk mengemukakan
kesulitan dalam memerankan
tokoh cerita
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 12
No Materi Kegiatan Waktu
3) konselor dan peserta pelatihan mengidentifikasi kekurangan dari
pemeranan tadi dan setelah itu
mencari solusi untuk menutupi
kekurangan tersebut
g. Pemeranan Ulang 15 menit 1) Pemeranan ulang dilakukan
berdasarkan diskusi dan evaluasi
sebelumnya
2) Siswa yang menjadi pemeran pada tahap 1 akan menjadi observer
pada tahap ini, dan pemeran yang
baru akan dipilih lagi dari
observer
h. Diskusi dan evaluasi tahap 2 10 menit 1) observer mengemukakan hasil
pengamatannya terhadap pemeran
2) pemeran merefleksi hasil temuan observer dan mengemukakan
kesulitannya dalam memerankan
tokoh cerita serta membandingkan
dengan pemeranan tahap 1
3) konselor dan peserta pelatihan kembali mengidentifikasi
kekurangan dari pemeranan tadi
dan membandingkannya dengan
pemeranan pada tahap 1
i. Membagi Pengalaman dan mengambil kesimpulan
5 menit
1) Konselor meminta peserta untuk mengemukakan pengalaman dan
pendapat mereka mengenai
manfaat pelatihan
2) Konselor mengingatkan peserta akan hal-hal penting berkaitan
dengan pelatihan keterampilan
komunikasi interpersonal
j. Menutup kegiatan pelatihan 5 menit 1) Konselor menyampaikan
kesimpulan jalannya kegiatan
pelatihan
2) Konselor mengucapkan terimakasih pada peserta karena
telah bersedia mengikuti kegiatan
pelatihan dengan baik
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 13
No Materi Kegiatan Waktu
3 Kegiatan
Intervensi
Pertemuan 3
Intervensi 2 (Empathy / Empati)
Minggu ke 4 Sep
Tgl 23-09-2013
(90 menit) a. Menghangatkan suasana 10 menit 1) Mengucapkan salam kepada
siswa, dan berdoa sebelum
kegiatan dimulai
2) Meminta siswa untuk membuka buku pedoman
3) Memperkenalkan siswa tentang keterampilan empathy/empati
dalam berkomunikasi
4) Membagikan lembar cerita pada siswa dan meminta siswa untuk
membacanya serta merefleksikan
perasaan terhadap cerita
b. Memilih Peran 5 menit 1) Konselor dan siswa
mendeskripsikan berbagai watak
dan karakter dalam cerita
2) Meminta kesediaan/menunjuk peserta pelatihan yang bersedia
untuk bermain peran/role playing
c. Menyusun tahap-tahap adegan 5 menit Meminta siswa menyusun garis-
garis besar adegan yang akan
dimainkan
d. Menyiapkan pengamat 5 menit 1) Peserta yang tidak terlibat sebagai
pemeran, secara otomatis akan
menjadi pengamat/observer
2) Konselor membagikan lembar observasi pada pengamat
e. Pemeranan 25 menit 1) Siswa yang sudah mendapatkan
tugas sebagai pemeran,
memainkan perannya secara
spontan
2) Siswa yang mendapatkan tugas sebagai pengamat mulai
melakukan pengamatan
f. Diskusi dan evaluasi tahap 1 10 menit 1) observer mengemukakan hasil
pengamatan yang ditemukan
terhadap pemeran
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 14
No Materi Kegiatan Waktu
2) pemeran merefleksi hasil temuan observer dan juga mengemukakan
kesulitannya dalam memerankan
tokoh cerita
3) konselor dan peserta pelatihan mengidentifikasi kekurangan dari
pemeranan tadi dan setelah itu
mencari solusinya
g. Pemeranan Ulang 15 menit 1) Pemeranan ulang dilakukan
berdasarkan diskusi dan evaluasi
sebelumnya
2) Siswa yang menjadi pemeran pada tahap 1 akan menjadi observer
pada tahap ini, dan pemeran yang
baru akan dipilih lagi dari
observer
h. Diskusi dan evaluasi tahap 2 10 enit 1) observer mengemukakan hasil
pengamatannya terhadap pemeran
2) pemeran merefleksi hasil temuan observer dan juga untuk
mengemukakan kesulitannya
dalam memerankan tokoh cerita
dan membandingkannya dengan
pemeranan tahap 1
3) konselor dan peserta pelatihan kembali mengidentifikasi
kekurangan dari pemeranan tadi
dan membandingkannya dengan
pemeranan pada tahap 1
i. Membagi Pengalaman dan mengambil kesimpulan
5 menit
1) Konselor meminta peserta untuk mengemukakan pengalaman dan
pendapat mereka mengenai
manfaat pelatihan
2) Konselor mengingatkan peserta akan hal-hal penting berkaitan
dengan pelatihan keterampilan
komunikasi interpersonal
j. Menutup kegiatan pelatihan 5 menit 1) Konselor menyimpulan jalannya
kegiatan pelatihan dan
mengucapkan terimakasih
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 15
No Materi Kegiatan Waktu
4 Kegiatan
Intervensi
Pertemuan 4
Intervensi 3 (Supportiveness /
Dukungan)
Minggu ke-4 Sep
Tgl 26-09-2013
(90 menit) a. Menghangatkan suasana 10 menit 1) Mengucapkan salam kepada
siswa, dan berdoa sebelum
kegiatan dimulai
2) Meminta siswa untuk membuka buku pedoman
3) Memperkenalkan siswa tentang keterampilan empathy/empati
dalam berkomunikasi
4) Membagikan lembar cerita pada siswa dan meminta siswa untuk
membaca cerita tersebut serta
merefleksikan perasaan dan
pikirannya terhadap cerita tersebut
b. Memilih Peran 5 menit 1) Konselor dan siswa
mendeskripsikan berbagai watak
dan karakter dalam cerita
2) Meminta kesediaan/menunjuk peserta pelatihan yang bersedia
untuk bermain peran/role playing
c. Menyusun tahap-tahap adegan 5 menit Meminta siswa menyusun garis-
garis besar adegan yang akan
dimainkan dan mendiskusikan
setting tempat yang akan
digunakan
d. Menyiapkan pengamat 5 menit 1) Peserta yang tidak terlibat sebagai
pemeran, secara otomatis akan
menjadi pengamat/observer
2) Konselor membagikan lembar observasi pada pengamat
e. Pemeranan 25 menit 1) Siswa yang sudah mendapatkan
tugas sebagai pemeran,
memainkan perannya secara
spontan dan sesuai dengan garis
besar adegan yang telah disepakati
2) Siswa yang mendapatkan tugas sebagai observer mulai melakukan
pengamatan terhadap pemeranan
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 16
No Materi Kegiatan Waktu
f. Diskusi dan evaluasi tahap 1 10 menit 1) observer mengemukakan hasil
pengamatannya dan direfleksikan
oleh pemeran setelah itu pemeran
mengemukakan kesulitan ketika
memerankan tokoh dalam cerita
2) konselor dan peserta pelatihan mengidentifikasi kekurangan dari
pemeranan dan mencari solusinya
g. Pemeranan Ulang 10 menit 1) Pemeranan ulang dilakukan
berdasarkan diskusi dan evaluasi
sebelumnya
2) Siswa yang menjadi pemeran pada tahap 1 akan menjadi observer
pada tahap ini, dan pemeran yang
baru akan dipilih lagi dari
observer
h. Diskusi dan evaluasi tahap 2 10 menit 1) observer mengemukakan hasil
pengamatannya terhadap pemeran
2) pemeran merefleksi hasil temuan observer dan juga untuk
mengemukakan kesulitannya
dalam memerankan tokoh cerita
dan membandingkan dengan
pemeranan tahap 1
3) konselor dan peserta pelatihan kembali mengidentifikasi
kekurangan dari pemeranan tadi
dan membandingkannya dengan
pemeranan pada tahap 1
i. Membagi Pengalaman dan mengambil kesimpulan
5 menit
1) Konselor meminta peserta untuk mengemukakan pengalaman dan
pendapat mereka mengenai
manfaat pelatihan
2) Konselor mengingatkan peserta akan hal-hal penting berkaitan
dengan pelatihan
j. Menutup kegiatan pelatihan 5 menit 1) Konselor menyimpulkan jalannya
kegiatan pelatihan an
mengucapkan terimakasih
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 17
No Materi Kegiatan Waktu
5 Kegiatan
Intervensi
Pertemuan 5
Intervensi 4 (Positiveness/ Sikap
Positif))
Minggu ke-1 Okt
Tgl 30-10-2013
(90 menit) a. Menghangatkan suasana 10 menit 1) Mengucapkan salam kepada
siswa, dan berdoa sebelum
kegiatan dimulai
2) Meminta siswa untuk membuka buku pedoman
3) Memperkenalkan siswa tentang keterampilan positiveness/sikap
positif dalam berkomunikasi
4) Membagikan lembar cerita pada siswa dan meminta siswa untuk
membaca cerita tersebut serta
merefleksikan perasaan dan
pikirannya terhadap cerita tersebut
b. Memilih Peran 5 menit 1) Konselor dan siswa
mendeskripsikan berbagai watak
dan karakter dalam cerita
2) Meminta kesediaan/menunjuk peserta pelatihan yang bersedia
untuk bermain peran/role playing
c. Menyusun tahap-tahap adegan 5 menit Meminta siswa menyusun garis-
garis besar adegan yang akan
dimainkan dan mendiskusikan
setting tempat yang akan
digunakan
d. Menyiapkan pengamat 5 menit 1) Peserta yang tidak terlibat sebagai
pemeran, secara otomatis akan
menjadi pengamat/observer
2) Konselor membagikan lembar observasi pada pengamat
e. Pemeranan 25 menit 1) Siswa yang sudah mendapatkan
tugas sebagai pemeran,
memainkan perannya secara
spontan sesuai dengan garis besar
adegan yang telah disepakati
2) Siswa yang mendapatkan tugas sebagai observer mulai melakukan
pengamatan
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 18
No Materi Kegiatan Waktu
f. Diskusi dan evaluasi tahap 1 10 menit 1) observer mengemukakan hasil
pengamatannya dan direfleksikan
oleh pemeran
2) konselor dan peserta pelatihan mengidentifikasi kekurangan dari
pemeranan dan mencari solusinya
g. Pemeranan Ulang 10 menit 1) Pemeranan ulang dilakukan
berdasarkan diskusi dan evaluasi
sebelumnya
2) Siswa yang menjadi pemeran pada tahap 1 akan menjadi observer
pada tahap ini, dan pemeran yang
baru akan dipilih lagi dari
observer
h. Diskusi dan evaluasi tahap 2 10 menit 1) observer mengemukakan hasil
pengamatannya terhadap pemeran
2) pemeran merefleksi hasil temuan observer dan juga untuk
mengemukakan kesulitannya
dalam memerankan tokoh cerita
serta membandingkan antara peran
yang dimainkan oleh teman pada
pemeranan tahap 1
3) konselor dan peserta pelatihan kembali mengidentifikasi
kekurangan dari pemeranan tadi
dan membandingkannya dengan
pemeranan pada tahap 1
i. Membagi Pengalaman dan mengambil kesimpulan
5 menit
1) Konselor meminta peserta untuk mengemukakan pengalaman dan
pendapat mereka mengenai
manfaat pelatihan
2) Konselor mengingatkan peserta akan hal-hal penting berkaitan
dengan pelatihan keterampilan
komunikasi interpersonal
j. Menutup kegiatan pelatihan 5 menit 1) Konselor menyimpulkan jalannya
kegiatan pelatihan dan
mengucapkan terimakasih
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 19
No Materi Kegiatan Waktu
6 Kegiatan
Intervensi
Pertemuan 6
Intervensi 5 (Equality/ kesetaraan)
Minggu ke-1 Okt
Tgl 04-10-2013
(90 menit) a. Menghangatkan suasana 10 menit 1) Mengucapkan salam kepada
siswa, dan berdoa sebelum
kegiatan dimulai
2) Meminta siswa untuk membuka buku pedoman
3) Memperkenalkan siswa tentang keterampilan equality/kesetaraan
dalam berkomunikasi
4) Membagikan lembar cerita pada siswa dan meminta siswa untuk
membaca cerita tersebut serta
merefleksikan perasaan dan
pikirannya terhadap cerita tersebut
b. Memilih Peran 5 menit 1) Konselor dan siswa
mendeskripsikan berbagai watak
dan karakter dalam cerita
2) Meminta kesediaan/menunjuk peserta pelatihan yang bersedia
untuk bermain peran/role playing
c. Menyusun tahap-tahap adegan 5 menit Meminta siswa menyusun garis-
garis besar adegan yang akan
dimainkan dan mendiskusikan
setting tempat yang akan
digunakan
d. Menyiapkan pengamat 5 menit 1) Peserta yang tidak terlibat sebagai
pemeran, secara otomatis akan
menjadi pengamat/observer
2) Konselor membagikan lembar observasi pada pengamat
e. Pemeranan 25 menit 1) Siswa yang sudah mendapatkan
tugas sebagai pemeran,
memainkan perannya secara
spontan sesuai dengan garis besar
adegan yang telah disepakati
2) Siswa yang mendapatkan tugas sebagai observer mulai melakukan
pengamatan
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 20
No Materi Kegiatan Waktu
f. Diskusi dan evaluasi tahap 1 10 menit 1) observer mengemukakan hasil
pengamatannya dan direfleksikan
oleh pemeran setelah itu pemeran
mengemukakan kesulitan ketika
memerankan tokoh dalam cerita
2) konselor dan peserta pelatihan mengidentifikasi kekurangan dari
pemeranan dan mencari solusinya
g. Pemeranan Ulang 10 menit 1) Pemeranan ulang dilakukan
berdasarkan diskusi dan evaluasi
sebelumnya
2) Siswa yang menjadi pemeran pada tahap 1 akan menjadi observer
pada tahap ini, dan pemeran yang
baru akan dipilih lagi dari
observer
h. Diskusi dan evaluasi tahap 2 10 menit 1) observer mengemukakan hasil
pengamatannya terhadap pemeran
2) pemeran merefleksi hasil temuan observer dan juga untuk
mengemukakan kesulitannya
dalam memerankan tokoh cerita
3) konselor dan peserta pelatihan kembali mengidentifikasi
kekurangan dari pemeranan tadi
dan membandingkannya dengan
pemeranan pada tahap 1
i. Membagi Pengalaman dan mengambil kesimpulan
5 menit
1) Konselor meminta peserta untuk mengemukakan pengalaman dan
pendapat mereka mengenai
manfaat pelatihan
2) Konselor mengingatkan peserta akan hal-hal penting berkaitan
dengan pelatihan
j. Menutup kegiatan pelatihan 5 menit 1) Konselor menyampaikan
kesimpulan jalannya kegiatan
pelatihan
2) Konselor mengucapkan terimakasih pada peserta pelatihan
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 21
No Materi Kegiatan Waktu
7 Penutup Pertemuan 7
Tahap Akhir Kegiatan
Minggu ke-2 Okt
Tgl 07-09-2013
(45 menit)
1) Konselor mengucapkan salam dan memimpin peserta untuk berdoa
sebelum kegiatan dimulai
5 menit
2) Konselor menjelaskan kepada peserta pelatihan bahwa kegiatan
pelatihan akan diakhiri
5 menit
3) Konselor mengajak peserta pelatihan untuk mendiskusikan
dan melakukan evaluasi
pelaksanaan pelatihan secara
keseluruhan dan mengajak peserta
pelatihan untuk menilai kemajuan
secara keseluruhan yang telah
dicapai selama mengikuti
pelatihan keterampilan
komunikasi interpersonal ini
5 menit
4) Konselor memberikan reinforcement terhadap kemajuan
yang didapatkan oleh peserta
pelatihan lalu konselor
menyarankan agar apa yang
didapat peserta selama pelatihan
agara diterapkan pada kehidupan
yang sebenarnya dan secara
khusus nantinya dapat diterapkan
oleh peserta saat mereka terjun
kelapangan untuk melaksanakan
PRAKERIN yang sudah menjadi
program sekolah
5 menit
5) Konselor memberi kesempatan kepada tiap peserta untuk
mengungkapkan pengalaman dan
kesan mereka selama mereka
mengikuti kegiatan pelatihan dari
awal sampai akhir
5 menit
6) Konselor melaksanakan posttest dengan memberikan instrument
skala keterampilan komunikasi
interpersonal, yang tujuannya
adalah untuk mengetahui
perubahan skor sebelum dan
sesudah pelatihan
5 menit
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 22
No Materi Kegiatan Waktu
7) Konselor menutup pertemuan dengan mengucapkan terimakasih
atas kesediaan, ketekunan dan
kedisiplinan peserta selama
mengikuti pelatihan
5 menit
8) Konselor mengucapkan salam dan memimpin peserta untuk berdoa
sebelum kegiatan dimulai
5 menit
9) Konselor menjelaskan kepada peserta pelatihan bahwa kegiatan
pelatihan akan diakhiri
5 menit
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 23
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 24
PETUNJUK KHUSUS PELATIHAN
KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
MENGGUNAKAN TEKNIK ROLE PLAYING
A. Tahap Awal Kegiatan (Pra-Intervensi)
1. Konselor mengucapkan salam sekaligus mengucapkan
terimakasih pada siswa karena telah bersedia hadir dalam
kegiatan pelatihan
2. Konselor membina raport dengan siswa melalui permainan
Siapakah aku?benarkah aku adalahcara bermainnya
adalah sebagai berikut:
PEMBUKAAN
Pertemuan I Waktu 1 x 60
menit
Konselor memberikan sebuah cermin kepada seorang
dari peserta pelatihan, kemudian peserta tersebut
berdiri dan menerima cermin tersebut, lalu berkaca
pada cermin itu sambil berkata: SIAPAKAH AKU?
BENARKAH AKU ADALAH (SEBUT NAMA
LENGKAP). Kemudian cermin itu diberikan kepada
teman disamping kirinya untuk selanjutnya teman
tersebut melakukan hal yang sama sampai cermin itu
diberikan kembali kepada konselor
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 25
3. Konselor bersama siswa menyepakati beberapa aturan yang
harus disepakati siswa sebagai peserta pelatihan. Aturan yang
harus diikuti peserta pelatihan adalah sebaga berikut:
4. Konselor meminta siswa untuk menulis lembar kesediaan
mengikuti kegiatan pelatihan
PERATURAN KEGIATAN PELATIHAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI DENGAN TEKNIK
ROLE PLAYING
a. Selalu mengikuti kegiatan pelatihan sampai
selesai
b. Hadir tepat waktu pada setiap pertemuan
pelatihan sesuai dengan jadwal pelatihan
c. Berpartisipasi aktif pada setiap kegiatan yang
dilakukan selama pelatihan
d. Menampilkan sikap yang sopan santun
selama kegiatan berlangsung
e. Menghargai setiap pendapat yang diampaikan
oleh peserta lain dan terbuka dalam
mengemukakan pendapat selama kegiatan
pelatihan
f. Selalu membawa buku pedoman selama
kegiatan berlangsung
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 26
5. Konselor membagikan buku panduan untuk peserta pelatihan
dan meminta mereka untuk membacanya sejenak
6. Konselor menjelaskan tujuan dan gambaran umum jalannya
peatihan pada siswa
7. Konselor menjelaskan materi pelatihan secara umum terkait
dengan keterampilan komunikasi interpersonal yang akan
dilatihkan, selain itu juga konselor menjelakan mengenai role
playing yang digunakan sebagai suatu teknik dalam pelatihan
KESEDIAAN MENGIKUTI PELATIHAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : .........................................
Kelas : .........................................
NIS : .........................................
Sekolah : .........................................
Dengan ini, saya bersedia mengikuti seluruh rangkaian
kegiatan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan
Keterampilan Komunikasi Interpersonal sampai selesai.
Seririt,.. 2013
(----------------------------------)
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 27
8. Konselor membuat kesepakatan dengan peserta pelatihan
untuk mengikuti pertemuan selanjutnya
9. Konselor mengakhiri pertemuan dengan doa dan salam
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 28
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 29
Tahap Awal Kegiatan (Pra-Intervensi)
Konselor : Selamat pagi anak-anak Bagaimana kabar kalian hari ini? Ibu lihat kalian sangat bersemangat, nah untuk lebih menambah semangat kalian, ibu minta kalian bertepuk tangan sekeras-kerasnya sambil mengucapkan kata semangat, bagaimana mudah kan? Bisa kan anak-anak? baik ibu hitung dari satu sampai tiga lalu mulailah untuk tepuk tangan sambil mengatakan semangat ya. 1.2..3.mulai (tepuk tangan sambil mengatakan semangat) (setelah lima kali mengucapkan kata semangat, konselor meminta anak-anak untuk mengakhiri tepuk tangan) Cukup anak-anak, terimakasih ya kalian sudah mau mengikuti Ibu dan mudah-mudahan kalian tetap bersemangat sampai kegiatan ini berakhir Nah anak-anak sebelum kita memulai kegiatan ini, ada baiknyta apabila kita melakukan doa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, agar kegiatan yang kita lakukan dapat berjalan lancar, Ibu yang akan memimpin doanya..berdoa mulai (konselor dan peserta pelatihan berdoa bersama)berdoa selesai
Konselor : Nah anak-anak untuk lebih mengakarabkan suasana dianta kita, sebaiknya ibu memperkenalkan diri terlebih dahulu, nama ibu Putu ari dharmayanti, kalian boleh memanggil dengan panggilan Ibu Ari saja, Ibu sekarang tinggal didesa Anturan Singaraja dan saat ini sedang mengikuti kuliah S2 di Universitas Negeri Malang
Konselor : Tadi Ibu sudah memperkenalkan diri, sekarang Ibu ingin
PEMBUKAAN
Pertemuan I Waktu 1 x 60
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 30
mengajak kalian untuk bermain,permainan ini bertujuan untuk meningkatkan kualiatas hubungan diantara ibu sebagai pelatih dengan kalian sebagai peserta pelatihan dan juga antara kalian sesame peserta pelatihan. Nama permainan ini adalah Siapakah ak?benarkah ak adalah Cara bermainnya akan Ibu jelaskan, pertama-tama kalian duduk pada kursi masing-masing (disusun membentuk lingkaran). Lalu Ibu akan memberikan sebuah cermin kepada seorang dari kalian, kemudian orang tersebut berdiri dan menerima cermin tersebut, lalu ia berkaca pada cermin itu sambil berkata: siapakah aku?benarkah ak adalah(sebut nama lengkap). Kemudian cermin itu diberikan kepada teman disamping kirinya untuk selanjutnya teman tersebut melakukan hal yang sama sampai cermin itu diberikan kembali kepada saya. Sudah paham permainannya? Baik sekarang kita lakukan permainnya, anak-anak ayo atur dulu tempat duduknya membentuk lingkaran, setelah itu duduklah dimasing-masing kursi tersebut, kita akan segera memulai permaian (peserta mengatur tempat duduk, konselor mengambil cermin) Baik karena sudah semuanya siap mari kita mula permainannya (konselor memberikan cermin pada siswa diseblah kirinya, lalu permainan dimulai sesuai dengan cara bermain yang dijelaskna oleh konselor)
Konselor : Bagaimana anak-anak apakah permainannya menyenangkan? Untuk kegiatan selanjutnya, Ibu meminta kalian untuk mengisi lembar kesediaan peserta untuk mengikuti kegiatan pelatihan ini sampai selesai, namun sebelum kalian mengisi lembar kesediaan, kita harus menyepakati beberapa aturan yang harus kalian ikuti dalam kegiatan pelatihan ini. Beberapa aturan itu adalah: 1. Hadir tepat waktu pada setiap pertemuan pelatihan
sesuai dengan jadwal pelatihan
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 31
2. Berpartisipasi aktif pada setiap kegiatan yang dilakukan selama pelatihan
3. Menghargai setiap pendapat yang diampaikan oleh peserta lain dan terbuka dalam mengemukakan pendapat selama kegiatan pelatihan
4. Menjaga kerahasiaan informasi yang bersifat pribadi yang disampaikan oleh peserta pelatihan
5. Selalu membawa buku pedoman setiap pertemuan Apakah kalian setuju dengan aturan tersebut? Apakah kalian bersedia melaksanakan aturan itu selama kegiatan berlangsung? baik kalau begitu sekarang ibu akan membagikan lembar kesediaan pada kalian, kalian isi lalu tanda tangi ditempat yang sudah disediakan (membagikan lembar kesediaan) Anak-anak apakah semua sudah mendapatkan lembar kesediaan? kalau sudah silahkan diisi lembar tersebut
Konselor : Sudah anak-anak, waktunya mengisi lembar kesediaan sudah habis, sekarang silahkan kumpulkan pada Ibu (mengumpulkan lembar kesediaan yang telah diisi oleh siswa) Ibu ucapkan terima kasih karena kalian sudah bersedia untuk mengisi formulirnya dan untuk kegiatan selanjutnya ibu akan menjelaskan tujuan dan gambaran umum mengenai pelatihan ini, sehingga nantinya kalian mampu memahami kegiatan ini, selain itu Ibu juga akan membagikan buku panduan untuk kalian, buku ini akan membantu kalian agar lebih mengetahui kegiatan yang akan kita lakukan dalam pelatihan ini (membagikan buku panduan untuk siswa) sudah semua mendapatkan buku panduan? Kalau sudah, kalian bisa lihat isi bukunya, periksa apabila ada yang rusak, boleh ditukarkan pada Ibu
Konselor : Kalau tidak ada yang rusak bukunya, sekarang silahkan kalian lihat pada halaman 1, disna ada gambaran umum mengenai kegiatan pelatihan ini dan juga tujuan dari pelatihan ini, kalian simak penjelasan dari Ibu sambil
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 32
melihatnya dibuku panduan yang telah Ibu bagikan
Konselor : Siswa harus memahami, bahwa keterampilan komunikasi interpersonal tidak hanya terbatas pada bagaimana cara menerima dan mengirim pesan yang baik tetapi lebih daripada itu bagaimana individu mampu untuk mewujudkan komunikasi yang harmonis diantara komunikator dan komunikan sehingga antara keduanya terlibat dalam komunikasi interpersonal yang efektif, dan untuk mewujudkan hal itu dapat dilakukan melalui lima komponen berikut ini yaitu: 1. Openness (keterbukaan)
Keterbukaan yang dimaksud disini adalah kemampuan untuk mengungkapkan diri pada orang lain, serta terbuka terhadap pendapat dan gagasan yang dimiliki ketika berkomunikasi dengan orang lain
2. Empathy (empati) Empati adalah kemampuan seseorang untuk menempatkan dirinya pada peranan atau posisi orang lain, dalam arti bahwa seseorang secara emosional dan intelektual mampu memahami apa yang dirasakan dan dialami orang lain. Jika seseorang mampu berempati dengan orang lain, maka antara kedua belah pihak akan mampu saling memahami
3. Supportiveness (dukungan) Dukungan yang dimaksud adalah dapat memberikan tanggapan secara tepat sesuai dengan isi pembicaraan dan dapat menerima dan memberi pujian secara tulus saat berkomunikasi dengan orang lain
4. Positiveness (sikap positif) Komunikasi secara positif dengan orang lain dalam komunikasi interpersonal sekurang-kurangnya melalui dua jalan, yaitu berdasarkan sikap positif dan saling menghargai
5. Equality (kesetaraan) Komunikasi interpersonal akan menjadi lebih efektif dalam suasana kesetaraan diantara para pelakunya
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 33
baik dalam nilai, sikap dan pengalaman yang sama Melihat hal tersebut, maka siswa SMK jurusan
akomodasi perhotelan perlu diberikan pelatihan keterampilan komunikasi interpersonal agar siswa dapat meningkatkan hubungan social dengan orang lain serta secara tidak langsung dapat meningkatkan prestasi akademik dan non akademiknya, selain itu siswa akan mengikuti program prakerin dihotel sehingga memungkinkan untuk melakukan pengalaman secara langsung dikehidupan nyata.
Berdasarkan kajian literature di dalam bimbingan konseling terdapat banyak metode dan teknik yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal, salah satunya adalah teknik role playing. Tujuan dari teknik role playing adalah untuk mengeksplorasi berbagai masalah melalui pelatihan keterampilan tertentu dengan memerankan situasi-situasi yang pararel dengan yang terjadi dalam kehidupan sebenarnya. Teknik role playing memiliki keunggulan, yaitu dapat memulihkan perilaku yang tidak pantas (agresif), dapat mengembangkan keterampilan yang membutuhkan perilaku interpersonal, mengembangkan kepercayaan diri siswa, mengembangkan kreativitas siswa, memupuk kerjasama antara siswa, memberikan umpan balik yang cepat untuk siswa, dan dapat menutup kesenjangan antara pelatihan dan situasi kehidupan nyata. Oleh karena itu teknik role playing dirasakan tepat digunakan dalam pelatihan keterampilan komunikasi interpersonal.
Terdapat Sembilan tahap role playing yang dapat dijadikan pedoman dalam pelatihan ini yaitu: 1. Menghangatkan suasana dan memotivasi siswa, 2. Memilih partisipasi/peran, 3. Menyusun tahap-tahap peran, 4. Menyiapkan pengamat, 5. Pemeranan, 6. Diskusi dan evaluasi, 7. Pemeran ulang, 8. Diskusi dan evaluasi ulang, 9. Membagi pengalaman dan mengambil
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 34
kesimpulan. Pelatihan ini selain berfungsi sebagai pengembangan kepribadian (development) juga berfungsi pencegahan (preventif) yaitu untuk mencegah siswa merasa tak mampu berinteraksi dengan orang lain diberbagai sisi kehidupan
Konselor : Nah itu tadi sedikit mengenai gambaran umum mengenai pelatihan keterampilan komunukasi interpersonal menggunakan teknik role playing sedangkan tujuan dari pelatihan ini bertujuan untuk membantu siswa agar memiliki keterampilan komunikasi interpersonal yang meliputi: 1. Siswa mampu untuk mengungkapkan diri pada
orang lain serta terbuka terhadap pendapat dan gagasan yang dimiliki saat berkomunikasi
2. Siswa mampu menempatkan diri pada posisi orang lain saat berkomunikasi
3. Siswa menunjukan sikap mendukung dalam berkomunikasi dengan orang lain
4. Siswa mampu bersikap positif saat berkomunikasi dengan orang lain
5. Siswa mampu melihat setara orang lain dengan diri sendiri dalam berbagai situasi komunikasi
Konselor : Nah anak-anak demikian penjelasan ibu mengenai gambaran umum dari pelatihan ini dan juga tujuan dari pelatihan ini, apakah ada yang bertanya? Nanti setalah sampai dirumah kalian lihat lagi buku pedomana, kalian baca dan pahami buku pedoman itu,sehingga pada saat pelatihan dimulai, kalian dapat mengikutinya, dalam buku pedoman itu sudah jelas, langkah-langkah pelatihannya dan bahasa ng digunakan juga mudah untuk dimengerti, bagamana anak-anak, apakah sudah paham?
Konselor : Kalau kalian sudah paham, ibu akan akhiri pertemuan pada hari ini, Ibu sangat berterima kasih karena kalian sudah mengikuti kegiatan ini dengan sangat baik, dan kita akan bertemu 2 hari lagi, ibu ingatkan kalian untuk membawa buku pedoman, itu jangan sampai dilupakan,
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 35
lalu Ibu harap kalian datang tepat waktu ya Baik untuk mengakhiri pertemuan ini, kita berdoa, kita bersyukur karna kegiatan hari ini diberikan kelancaran oleh Tuhan Yang Maha Esa, berdoa mulai.(mulai berdoa bersama) berdoa selesai baik anak-anak sekali lagi Ibu ucapkan terimakasih, sampai bertemu lagi 2 hari, dijam yang sama seperti hari ini,dan selamat siang
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 36
B. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
1. Tujuan : Siswa mampu mengungkapkan diri pada orang
lain serta terbuka terhadap pendapat atau
gagasan yang dimiliki saat berkomunikasi
2. Alat : Buku Panduan, lembar cerita, lembar
observasi , dan lembar refleksi
3. Kegiatan :
a. Menghangatkan suasana
1) Konselor mengucapkan salam kepada siswa, dan mengajak
siswa untuk berdoa sebelum kegiatan dimulai
2) Konselor mengajak siswa untuk mengingat materi pada
pertemuan sebelumnya
3) Konselor meminta siswa untuk membuka buku pedoman
yang telah dibagikan pada pertemuan sebelumnya
4) Konselor memperkenalkan siswa tentang keterampilan
komunikasi interpersonal yang akan dilatihkan yaitu
openness/keterbukaan
5) Konselor membagikan lembar cerita yang berjudul Teman
Baru pada siswa dan meminta siswa untuk membaca cerita
tersebut
6) Konselor meminta siswa untuk merefleksikan perasaan dan
pikirannya terhadap cerita tersebut
Komponen I
OPENNES (KETERBUKAAN)
Pertemuan II Waktu 1 x 90 menit
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 37
b. Memilih Peran
1) Konselor dan siswa mendeskripsikan berbagai watak dan
karakter dalam cerita
2) Konselor meminta kesediaan/menunjuk peserta pelatihan
yang bersedia untuk bermain peran/role playing
c. Menyusun tahap-tahap adegan
1) Siswa yang ditunjuk sebagai pemain menyusun garis-garis
besar adegan yang akan dimainkan
2) Pemain (pemeran) mendiskusikan setting tempat yang akan
digunakan agar tercipta suasana nyata dan menyenangkan
d. Menyiapkan pengamat
1) Peserta yang tidak terlibat sebagai pemeran, secara otomatis
akan menjadi pengamat/observer
2) Konselor membagikan lembar observasi pada siswa yang
menjadi observer/pengamat
e. Pemeranan
1) Siswa yang sudah mendapatkan tugas sebagai pemeran,
memainkan perannya secara spontan sesuai dengan
tahapan peran yang sudah disusun secara garis besarnya
2) Siswa yang mendapatkan tugas sebagai pengamat/observer
mulai melakukan pengamatan berdasarkan rambu-rambu
yang tertera pada lembar observasi yang telah diberikan
f. Diskusi dan evaluasi tahap 1
1) Konselor meminta observer untuk mengemukakan hasil
pengamatannya setelah itu konselor juga mengemukakan
hasil pengamatannya terhadap pemeran
2) Konselor memberikan kesempatan kepada pemeran untuk
mereflesi hasil temuan observer dan juga untuk
mengemukakan kesulitannya dalam memerankan tokoh
cerita
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 38
3) Dari hasil pengamatan oleh observer dan hasil refleksi
pemeran, konselor dan juga peserta pelatihan
mengidentifikasi kekurangan dari pemeranan tadi dan
setelah itu mencari solusi untuk menutupi kekurangan
tersebut
g. Pemeranan Ulang
1) Pemeranan ulang dilakukan berdasarkan diskusi dan
evaluasi sebelumnya, artinya diharapkan kekurangan dari
pemeranan pada tahap pertama akan tertutupi dan menjadi
lebih baik lagi
2) Siswa yang menjadi pemeran pada tahap 1 akan menjadi
observer pada tahap ini, dan pemeran yang baru akan
dipilih lagi dari observer (pemeran bias dipilih langsung oleh
guru atau bias juga berdasarkan atas inisiatif siswa itu
sendiri)
h. Diskusi dan evaluasi tahap 2
1) Konselor meminta observer untuk mengemukakan hasil
pengamatannya setelah itu konselor juga mengemukakan
hasil pengamatannya terhadap pemeran
2) Konselor memberikan kesempatan kepada pemeran untuk
mereflesi hasil temuan observer dan juga untuk
mengemukakan kesulitannya dalam memerankan tokoh
cerita serta membandingkan antara peran yang dimainkan
oleh teman pada pemeranan tahap 1
3) Dari hasil observasi dan hasil refleksi, konselor dan peserta
pelatihan kembali mengidentifikasi kekurangan dari
pemeranan tadi dan membandingkannya dengan pemeranan
pada tahap 1
i. Membagi Pengalaman dan mengambil kesimpulan
1) Konselor meminta peserta untuk mengemukakan
pengalaman dan pendapat mereka mengenai manfaat
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 39
pelatihan keterampilan komunikasi interpersonal untuk
membina hubungan dengan teman dalam kehidupan sehari-
hari
2) Konselor mengingatkan peserta akan hal-hal penting
berkaitan dengan keterampilan komunikasi interpersonal
yang dilatihkan sehingga nantinya siswa dapat
menerapkannya ketika mereka melakukan prakerin atau
ketika nantinya mereka terjun ke dunia kerja.
j. Menutup kegiatan pelatihan
1) Konselor menyampaikan kesimpulan jalannya kegiatan
pelatihan
2) Konselor mengucapkan terimakasih pada peserta karena
telah bersedia mengikuti kegiatan pelatihan dengan baik
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 40
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 41
TEMAN BARU
Hotel Lovina merupakan
salah satu hotel yang terlaris di
kawasann Lovina Singaraja.
Hotel ini menyediakan berbagai
fasilitas yang lengkap dan juga
pelayanan yang sangat bagus.
Bulan Agustus merupakan
musim libur sehingga kesibukan
hotel pasti akan semakin
bertambah karena tamu yang datang akan lebih banyak dari biasanya, untuk
mengatasi hal ini pihak hotel menerima tenaga trening dari sekolah,
Hendra merupakan salah satu siswa trening yang ditempatkan di hotel
Lovina oleh pihak sekolah, Hendra ditunjuk untuk membantu di room area,
disana dia mengenal Krisna yang merupakan room boy dihotel Lovina.
selama seminggu Krisna diminta mendampingi Hendra bekerja untuk
memberikan orientasi kerja. Krisna memahami kalau Hendra masih canggung
untuk berinteraksi dengannya karena baru pertama kali bertemu, Krisna
membuka pembicaraan terlebih dahulu dengan menanyakan hal-hal umum,
seperti nama lengkap, siapa nama panggilan, sekolah dimana, berapa
memiliki saudara, dimana ayah dan ibu bekerja, dimana tinggal selama
trening dihotel, selain itu Krisna juga menanyakan apa saja yang didapat
disekolah mengenai perhotelan, pengalaman Hendra mengikuti praktek
disekolah seperti apa, lalu Hendra secara terbuka dan senang hati menjawab
pertanyaan-pertanyaan Krisna, karena Hendra sudah merasa tidak canggung
lagi, dia pun berani untuk giliran bertanya mengenai hal-hal umum seperti
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 42
yang ditanyakan Krisna pada dirinya, selain itu Hendra juga memanfaatkan
kesempatan mengobrol ini untuk menanyakan pengalaman yang didapat
Krisna selama bekerja dihotel ini, dia juga menanyakan tentang pekerjaan
Krisna sebagai room boy itu seperti apa dan bagaimana agar menjadi
karyawan yang baik, Krisna pun menjawab semua pertanyaan dengan senang
hati. Setelah mengobrol banyak, Krisna lalu mengajak Hendra menuju kamar
yang akan dibersihkan. Sampai dikamar hotel Krisna memberikan penjelasan
mengenai tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh Hendra, karena Krisna ingin
mengetahui sejauh mana Hendra menguasai teori dan praktek yang telah
didapatkan disekolah, Krisna membiarkan dulu Hendra bekerja sendiri
membersihkan kamar. Krisna memperhatikan cara kerja Hendra dan melihat
lamanya waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan kamar tersebut, hal ini
penting karena disamping tingkat kerapian kamarnya, kecepatan waktu
membersihkan kamar menjadi prioritas juga.
Setelah Hendra selesai membersihkan kamar, Krisna langsung
memberikan komentar dari hasil kerja Hendra. Drahasil kerja kamu sudah
bagus dan sudah rapi, tetapi waktu yang kamu butuhkan untuk membersikan
satu kamar ini 45 menit, ini seperti membersihkan kamar VIP, kalau kamar
biasa itu hanya membutuhkan waktu maksimal 30 menit. artinya kamu masih
lambat dalam bekerja, bayangkan jika kamu harus membersihkan 10 kamar
dihotel ini, berapa waktu yang akan kamu perlukan? sedangkan kita sebagai
karyawan hotel harus bekerja dengan waktu yang singkat dan hasil maksimal
agar tidak menerima teguran dari tamu ataupun manager. Hendra hanya
menanggapi dengan anggukan tanda memahami apa yang dijelasakan oleh
Krisna
Krisna kembali bertanya pada Hendra, apakah dia memiliki gagasan
atau pendapat agar pekerjaan yang dilakukannya lebih cepat lagi, Hendra
dengan malu-malu menjelaskan pendapatnya, dia memberanikan diri untuk
mengemukakan pendapatnya, Pak, bagaimana kalau saya mulai
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 43
membersihkan kamar mandi dulu, baru temapt tidur, dan sekitarnya, karena
menurut saya yang lebih banyak menghabiskan waktu adalah membersihkan
kamar mandinya pak. Sambil tersenyum lalu Krisna menjelaskan pada
Hendra, apabila melihat hasil kerjanya tadi, hendra lama saat membersihkan
tempat tidur bukan saat membersihkan kamar mandi, tetapi dengan segera
hal itu dibantah oleh Hendra, Karena dia merasa bahwa sudah cepat dalam
membersihkan tempat tidur, lalu Krisna memperlihatkan catatan waktu yang
dicatat saat Hendra membersihkan kamar tadi, dan benar Hendra lama saat
membersihkan tempat tidur, setelah Ia menyadarinya, barulah Krisna
memberikan contoh pada Hendra bagaimana membersihkan tempat tidur
agar cepat dan rapi. Hendra sangat senang, dia mendapatkan ilmu baru yang
tidak dia dapatkan disekolah, dia sangat berterimakasih pada Krisna karna
sudah memberikan ilmu baru untuk dia. Setalah itu mereka menuju kamar lain
yang sudah menanti untuk dibersihkan oleh mereka.
SELESAI
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 44
FORMAT
A.1
LEMBAR OBSERVASI SISWA
KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
TOPIK I: OPENNESS (KETERBUKAAN)
Nama Siswa :
Peran :
PETUNJUK:
Di bawah ini adalah perilaku-perilaku yang merupakan indicator
keterampilan komunikasi interpersonal topic 1 yaitu Openness
(keterbukaan). berilah tanda cek () bila anda melihat pemeran
menunjukan perilaku tersebut!
No Perilaku Kemunculan
Kurang Cukup Baik
1 Peran yang dimainkan sudah
menggambarkan situasi kehidupan nyata
2 Peran yang dimainakan sudah sesuai dengan tujuan dari pelatihan
3 Pemeran/pemain dapat menghayati peran yang dimainkan
4 Menggunakan bahasa yang dipahami kedua belah pihak
5 Menggunakan bahasa yang sopan
santun
6 Sudah dapat mengkomunikasikan
ketika hendak berbagi informasi diri sendiri kepada orang lain
7 Sudah dapat mengkomunikasikan bagaimana cara terbuka pada
pendapat dan gagasan yang dimiliki pada orang lain
Catatan observasi:
Seririt, ...2013 Observer
()
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 45
FORMAT
A2
LEMBAR REFLEKSI
KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
TOPIK I: OPENNESS (KETERBUKAAN)
Nama Siswa :
Peran :
Tgl Kegiatan :
PETUNJUK:
Jawablah pertanyaanpertanyaan berikut ini setelah anda
memainkan peran pada kegiatan tadi! jawablah sesuai dengan
pengalaman yang anda rasakan saat memainkan peran tersebut!
1. Jelaskan menurut anda apakah anda sudah mampu untuk
mengungkapkan diri pada orang lain
2. Jelaskan menurut anda apakah anda sudah mampu untuk
terbuka terhadap pendapat dan gagasan yang dimiliki!
3. Jelaskan apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan anda
saat memainkan peran tersebut?
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 46
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 47
Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Tahap
Kegiatan
Percakapan
enghangatkan
suasana
Konselor : Selamat pagi anak-anak Bagaimana kabar kalian hari ini? Ibu lihat kalian sangat bersemangat, nah seperti pada pertemuan
sebelumnya ibu ingin mengajak kalian lagi untuk bertepuk tangan
sambil mengatakan kata semangat, bagaimana mau kan anak-anak? Kegiatan ini akan kita lakukan untuk
mengawali kegiatan pada pertemuan-pertemuan selanjutnya ya baik ibu hitung dari satu sampai tiga lalu mulailah untuk tepuk tangan sambil mengatakan semangat
ya. 1.2..3.mulai (tepuk tangan sambil mengatakan semangat)
(setelah lima kali mengucapkan kata semangat, konselor meminta anak-
anak untuk mengakhiri tepuk tangan) Cukup anak-anak, terimakasih ya kalian sudah mau mengikuti Ibu dan mudah-mudahan kalian tetap bersemangat sampai kegiatan ini
berakhir Nah anak-anak sebelum kita
memulai kegiatan ini, ada baiknyta apabila kita melakukan doa bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing, agar kegiatan yang kita lakukan dapat
Komponen I
OPENNES (KETERBUKAAN)
Pertemuan II Waktu 1 x 90 menit
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 48
berjalan lancar, Ibu yang akan
memimpin doanya..berdoa mulai (konselor dan peserta pelatihan
berdoa bersama)berdoa selesai
Konselor : Nah anak-anak apakah kalian masih ingat mengenai gambaran umum dan tujuan dari pelatihan ini? Ayo siapa yang bisa, angkat tangannya? (menunjuk 1 orang peserta pelatihan, lalu mempersilahkannya untuk menjawab)
Bagus sekali, terimakasih ya.Ibu harap yang lain juga bias
menjelaskan seperti tadi Sekarang anak-anak buka buku pedomannya, apakah ada yang tidak
bawa buku pedoman? Bagus ya, semua ingat membawa, terimakasih
anak-anak sekarang buka pada halaman 4 cari pertemuan kedua dengan topic 1
yaitu Oppeness atau keterbukaan sudah ketemu anak-anak?kalau sudah silahkan kalian baca buku pedomannya sambil menyimak apa yang Ibu jelaskan
Konselor : Nah pada pertemuan yang kedua ini, kita akan melatihkan keterampilan
komunikasi interpersonal yang pertama yaitu Oppeness atau keterbukaan, tadi teman kalian sudh
menjelaskan kembali bahwa keterampilan komunikasi
interpersonal bukan hanya sekedar mengirim pesan dari orang yang satu keorang yang lain, tapi lebih dari
pada itu, bagaimana kita dalam menyampaikan pesan itu bias terbuka, terbuka disini bukan dalam
artian buka semuanya tapi terbuka pada hal-hal umum, nah untuk
pelatihan dengan topic keterbukaan ini diharapkan nantinya kalian mampu untuk mengungkapkan diri
pada orang lain serta terbuka
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 49
terhadap pendapat dan gagasan yang
dimiliki Kenapa keterbukaan dalam
berkomunikasi ini perlu dilatihkan? Karena seperti yang kita ketahui bersama, apabila kita tidak terbuka
terhadap hal-hal umum tentang diri kita, orang lain yang kita ajak
berkomunikasi tidak akan tahu, siapa dan bagaimana kita, sehingga terkadang mereka akan menjadi
enggan untuk berbicara banyak tentang kita, apalagi kalau misalnya kita berada dalam situasi yang baru,
hal ini menyebabkan orang lain tidak sepenuhnya menerima kita menjadi
bagian baru dilingkungannya, selain mengenai terbuka pada hal-hal yang bersifat umum, keterbukaan dalam
menyampaikan pendapat atau gagasan yang dimiliki juga sangat
penting, sering kita jumpai, seseorang tifdak pernah menyampaikan gagasannya atau
idenya, kita berfikiran dia bodoh, padahal sebenarnya itu keliru, mereka sebenarnya memiliki ide atau
pendapat itu, tetapi mereka tidak bisbiasgaimana cara untuk
mengungkapkannya, nah ini yang perlu kita latihkan, sehingga dengan cara seperti itu komunikasi akan
efektif dan bermakna, sudah paham anak-anak maksud dari pelatihan pada Topik 1 ini
Konselor : Baik anak-anak kalau kalian sudah mengerti, untuk selanjutnya,Ibu
akan membagikan lembar cerita (membagikan lembar cerita)
Sudah semua mendapatkan lembar ceritanya,?kalau sudah silahkan kalian baca cerita itu, lalu kalian
pahami ya! (siswa mulai membaca)
Konselor : Nah anak-anak sudah cukup waktu untuk membaca, sekarang Ibu ingin
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 50
kalian merefleksikan perasaan dan
pikiran kalian terhadap cerita tersebut, maksudnya apa yang kalian
pikirkan dan bagaimana pertasaan kalian ketika menjadi tokoh itu (konselor menunjuk 2 orang siswa
untuk diminta mengemukakannya)
Memilih
peran
Konselor : Bagus sekali anak-anak, nah untuk selanjutnya Ibu minta kalian menjabarkan watak dan karakter dalam cerita yang sudah kalian baca,
jadi disana kana da dua tokoh yaitu Krisna dan Hendra, Krisna adalah
karyawan tetap pada hotel itu, sementara Hendra adalah siswa yang trening dihotel itu, sekarang kalian
jabarkan, kalau Krisna itu seperti apa orangnya dan kalau Hendra
seperti apa orangnya, bias dipahami? Nah kalau sudah mengerti silahkan kalian berdiskusi ya!
Menyiapkan
tahap-tahap adegan
Konselor : Anak-anak waktu diskusina sudah
habis, bisa Ibu meminta satu dari kalian untuk mengemukakan hasil diskusi kalian tadi,
silahkan.(menunjuk satu orang siswa)
Bagus sekali, terimakasih.nah kalian hayati baik-baik karakter tadi, sekarang siapa yang mau untuk
memerankan kedua tokoh tersebut?ayo angkat tangannya (ada beberapa siswa yang mau, dan segera
maju kedepan), baik sudah ada dua orang yang akan memerankan tokoh
dalam cerita
Konselor : sekarang yang menjadi pemeran tugas kalian adalah menyusun garis besar adegan yang akan kalian mainkan, jadi semacam scenario
ringan lalu selain itu kalian juga harus mendiskusikan setting tempat yang akan kalian gunakan, agar
terkesan seperti suasana nyata dan
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 51
terlihat menyenangkan, bagamana
kalian paham?
Menyiapkan
pengamat
Konselor : Nah untuk yang tidak terlibat sebagai pemeran maka akan secara otomatis menjadi observer atau
pengamat, sekarang ibu akan membagikan lembar observasi, kalian amati apakah pemeran sudah
menampilkan perilaku seperti yang diharapkan , nanti pada lembar itu kalian tinggal mencentangnya saja,
apabila kalian ingin memberikan saran, atau melihat hal lain yang
muncul silahkan mengisi pada kolom dibawahnya (membagikan lembar observasi), sudah semua mendapatkannya?
Pemeranan Konselor : Nah untuk tahap selanjutnya kita maksuk pada tahap pemeranan, jadi kalian yang sudah mendapatkan tugas sebagai pemeran, silahkan
memainkan perannya secara spontan sesuai dengan tahapan peran yang
sudah kalian susun secara garis besarnya, sedangkan yang mendapatkan tugas sebagai
pengamat/observer mulai melakukan pengamatan berdasarkan rambu-
rambu yang tertera pada lembar observasi yang telah diberikan
Diskusi dan
Evaluasi Tahap 1
Konselor : Baik anak-anak teman kalian sudah selsai memerankan tokoh dalam cerita, sekarang ibu minta untuk
yang bertugas sebagai observer mengemukakan hasil pengamatannya (menunjuk 2 orang untuk mengemukakan hasil pengamatannya, lalu menanyakan
apakah ada yang menemukan hal lain selain dari hasil pengamatan dua orang tadi)
Nah kita sudah dengarkan bersama hasil pengamatan yang ditemukan oleh observer, sekarang Ibu ingin
memberikan kesempatan kepada
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 52
pemeran untuk mereflesi hasil
temuan observer dan juga untuk mengemukakan kesulitannya dalam
memerankan tokoh cerita (konselor mempersilahkan kedua pemeran untuk mengungkapkan kesulitan dan
juga merefleksi diri atas pemeranan yang dilakukan tadi)
Anak-anak, kita sudah dengarkan bersama tadi hasil observasi dan juga refleksi dari pemeranan yang
dilakukan teman kalian, sekarang kita catat dulu, apa saja yang belum muncul dari pemeranan tadi (siswa menyebutkan satu-satu lalu konselor menuliskannya dipapan), lalu apa yang seharusnya dilakukan pemeran untuk menutupi hal itu, ayo kita identifikasi bersama (konselor menunjuk satu-satu siswa untuk mengemukakan pendapatnya, dan
setiap pendapat siswa ditulis juga dipapan) Baiklah, kita sudah menemukan kekurangan dan juga solusinya, sekarang kita lakukan pemeranan ulang ya, agar kita menemukan hal
benar dilakukan ketika menghadapi situasi seperti itu
Pemeranan Ulang
Konselor : Anak-anak untuk selanjutnya kita akan mengadakan Pemeranan ulang
yang dilakukan berdasarkan diskusi dan evaluasi sebelumnya, artinya diharapkan kekurangan dari
pemeranan pada tahap pertama akan tertutupi dan menjadi lebih baik lagi, untuk pemerannya, siswa yang
menjadi pemeran pada tahap 1 akan menjadi observer pada tahap ini, dan
pemeran yang baru akan dipilih lagi dari observer, ayo siapa yang mau untuk pemeranan berikutnya (siswa kemudian angkat tangan dan dia mereka siap menjadi pemeran berikutnya)
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 53
Diskusi dan
Evaluasi tahap 2
Konselor : Baik anak-anak teman kalian sudah selsai memerankan tokoh dalam cerita, sekarang ibu kembali minta
untuk yang bertugas sebagai observer mengemukakan hasil pengamatannya (menunjuk 2 orang untuk mengemukakan hasil pengamatannya, lalu menanyakan
apakah ada yang menemukan hal lain selain dari hasil pengamatan dua orang tadi)
Nah kita sudah dengarkan bersama hasil pengamatan yang ditemukan oleh observer, sekarang Ibu ingin
memberikan kesempatan kepada pemeran untuk mereflesi hasil
temuan observer dan juga untuk mengemukakan kesulitannya dalam memerankan tokoh cerita (konselor mempersilahkan kedua pemeran untuk mengungkapkan kesulitan dan
juga merefleksi diri atas pemeranan yang dilakukan tadi) Anak-anak, kita sudah dengarkan bersama tadi hasil observasi dan juga refleksi dari pemeranan yang dilakukan teman kalian, sekarang
kita catat dulu, apakah pemeranan yang kedua sudah menutupi
kekurangan dari pemeranan pertama? Lalu apakah keterampilan keterbukaannya sudah muncul? nah
kita catat dulu ya, ayo kita identifikasi bersama (konselor menunjuk satu-satu siswa untuk
mengemukakan pendapatnya, dan setiap pendapat siswa ditulis juga
dipapan) Baiklah, kita sudah menemukan perbedaan dari pemeranan satu dan
dua serta solusinya, mudah-mudahan pemeranan tadi
memberikan gambaran kepada kalian mengenai keterbukaan dalam komunikasi dengan orang lain
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 54
Membagi
Pengalaman
dan
mengambil
kesimpulan
Konselor : Nah anak-anak kita sudah melaksanakan diskusi dan evaluasi, sekarang Ibu minta pada kalian
untuk mengemukakan pengalaman dan pendapat kalian mengenai manfaat pelatihan keterampilan
komunikasi interpersonal untuk membina hubungan dengan teman
dalam kehidupan sehari-hari (konselor mempersilahkan siswa untuk mengemukakan
pengalamannya), bagus anak-anak, kalian sudah mampu menyadari manfaat dari pelatihan ini, Ibu harap
kalian dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, hal ini
penting karena sebentar lagi kalian akan mengikuti prakerin, dimana kalian akan terjun kedunia kerja
yang sebenarnya, disana kalian akan bertemu banyak orang dengan
berbagai karakter, apabila kalian sudah memiliki keterampilan komunikasi interpersonal ini, Ibu
yakin kalian akan mampu untuk menjalin hubungan baik dengan siapapun, apa kalian paham?
Menutup Kegiatan
Pelatihan
Konselor : Kalau kalian sudah paham, ibu akan akhiri pertemuan pada hari ini,
Ibu sangat berterima kasih karena kalian sudah mengikuti kegiatan ini
dengan sangat baik, dan kita akan bertemu 2 hari lagi, ibu ingatkan kalian untuk membawa buku
pedoman, itu jangan sampai dilupakan, lalu Ibu harap kalian datang tepat waktu ya Baik untuk mengakhiri pertemuan ini, kita berdoa, kita bersyukur karna
kegiatan hari ini diberikan kelancaran oleh Tuhan Yang Maha Esa, berdoa mulai.(mulai berdoa bersama) berdoa selesai baik anak-anak sekali lagi Ibu ucapkan terimakasih, sampai
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 55
bertemu lagi 2 hari, dijam yang sama
seperti hari ini,dan selamat siang
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 56
1. Tujuan : Siswa mampu menempatkan diri pada posisi orang
lain saat berkomunikasi
2. Alat : Buku Panduan, lembar cerita, lembar observasi , dan
lembar refleksi
3. Kegiatan :
a. Menghangatkan suasana
1) Konselor mengucapkan salam kepada siswa, dan
mengajak siswa untuk berdoa sebelum kegiatan dimulai
2) Konselor mengajak siswa untuk mengingat materi pada
pertemuan sebelumnya
3) Konselor meminta siswa untuk membuka buku pedoman
yang telah dibagikan pada pertemuan sebelumnya
4) Konselor memperkenalkan siswa tentang keterampilan
komunikasi interpersonal yang akan dilatihkan yaitu
empathy/empati
5) Konselor membagikan lembar cerita yang berjudul
Perhatian Teman pada siswa dan meminta siswa untuk
membaca cerita tersebut
6) Konselor meminta siswa untuk merefleksikan perasaan
dan pikirannya terhadap cerita tersebut
b. Memilih Peran
1) Konselor dan siswa mendeskripsikan berbagai watak dan
karakter dalam cerita
Komponen II
EMPATHY (EMPATI)
Pertemuan III Waktu 1 x 90 menit
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 57
2) Konselor meminta kesediaan/menunjuk peserta
pelatihan yang bersedia untuk bermain peran/role
playing
c. Menyusun tahap-tahap adegan
1) Siswa yang ditunjuk sebagai pemain menyusun garis-
garis besar adegan yang akan dimainkan
2) Pemain (pemeran) mendiskusikan setting tempat yang
akan digunakan agar tercipta suasana nyata dan
menyenangkan
d. Menyiapkan pengamat
1) Peserta yang tidak terlibat sebagai pemeran, secara
otomatis akan menjadi pengamat/observer
2) Konselor membagikan lembar observasi pada siswa yang
menjadi observer/pengamat
e. Pemeranan
1) Siswa yang sudah mendapatkan tugas sebagai pemeran,
memainkan perannya secara spontan sesuai dengan
tahapan peran yang sudah disusun secara garis besarnya
2) Siswa yang mendapatkan tugas sebagai
pengamat/observer mulai melakukan pengamatan
berdasarkan rambu-rambu yang tertera pada lembar
observasi yang telah diberikan
f. Diskusi dan evaluasi tahap 1
1) Konselor meminta observer untuk mengemukakan hasil
pengamatannya setelah itu konselor juga mengemukakan
hasil pengamatannya terhadap pemeran
2) Konselor memberikan kesempatan kepada pemeran
untuk mereflesi hasil temuan observer dan juga untuk
mengemukakan kesulitannya dalam memerankan tokoh
cerita
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 58
3) Dari hasil pengamatan oleh observer dan hasil refleksi
pemeran, konselor dan juga peserta pelatihan
mengidentifikasi kekurangan dari pemeranan tadi dan
setelah itu mencari solusi untuk menutupi kekurangan
tersebut
g. Pemeranan Ulang
1) Pemeranan ulang dilakukan berdasarkan diskusi dan
evaluasi sebelumnya, artinya diharapkan kekurangan
dari pemeranan pada tahap pertama akan tertutupi dan
menjadi lebih baik lagi
2) Siswa yang menjadi pemeran pada tahap 1 akan menjadi
observer pada tahap ini, dan pemeran yang baru akan
dipilih lagi dari observer (pemeran bias dipilih langsung
oleh guru atau bias juga berdasarkan atas inisiatif siswa
itu sendiri)
h. Diskusi dan evaluasi tahap 2
1) Konselor meminta observer untuk mengemukakan hasil
pengamatannya setelah itu konselor juga mengemukakan
hasil pengamatannya terhadap pemeran
2) Konselor memberikan kesempatan kepada pemeran
untuk mereflesi hasil temuan observer dan juga untuk
mengemukakan kesulitannya dalam memerankan tokoh
cerita serta membandingkan antara peran yang
dimainkan oleh teman pada pemeranan tahap 1
3) Dari hasil observasi dan hasil refleksi, konselor dan
peserta pelatihan kembali mengidentifikasi kekurangan
dari pemeranan tadi dan membandingkannya dengan
pemeranan pada tahap 1
i. Membagi Pengalaman dan mengambil kesimpulan
1) Konselor meminta peserta untuk mengemukakan
pengalaman dan pendapat mereka mengenai manfaat
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 59
pelatihan keterampilan komunikasi interpersonal untuk
membina hubungan dengan teman dalam kehidupan
sehari-hari
2) Konselor mengingatkan peserta akan hal-hal penting
berkaitan dengan keterampilan komunikasi interpersonal
yang dilatihkan sehingga nantinya siswa dapat
menerapkannya ketika mereka melakukan prakerin atau
ketika nantinya mereka terjun ke dunia kerja.
j. Menutup kegiatan pelatihan
1) Konselor menyampaikan kesimpulan jalannya kegiatan
pelatihan
2) Konselor mengucapkan terimakasih pada peserta karena
telah bersedia mengikuti kegiatan pelatihan dengan baik
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 60
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 61
PERHATIAN TEMAN
Siska merupakan salah satu karyawan dihotel Beach Lovina Singaraja, Saat ini dia sedang mengalami dilema karena ayahnya sedang dirumah sakit dan tidak ada yang menjaga, selama ini Siska hanya hidup berdua dengan Ayahnya, Orang tuanya telah lama bercerai, dan adiknya tinggal bersama Ibunya. Selama ini Siska sudah sangat sering izin tidak bekerja dengan alasan yang sama yaitu menjaga ayahnya yang sakit, tapi selama ini manager hotel selalu memberikan izin pada Siska, tetapi dengan catatan dia mengganti liburnya dengan kerja lembur pada keesokan harinya.
Hari ini, tamu sedang ramai, sementara ayahnya tidak ada yang menjaga, Siska malu untuk meminta izin pada saat tamu sedang ramai seperti sekarang, dia bingung harus bagaimana, selama ini managernya sudah sangat baik kepada drinya, dan memahami kesulitannya, namun ada beberapa teman yang tidak suka dengan kebiasaan izin Siska, walaupun siska sudah mengganti jam kerjanya yang hilang pada hari lain, mereka mengganggap Siska tidak dsiplin bekerja. Siska terus berpikir, bagaimana caranya untuk berbicara kemanagernya, sementara Siska disibukan dengan pikirannya, Luna sebagai teman baik siska melihat tingkah laku siska yang gelisah, dihampirinya Siska.
Sis, kamu kenapa? Aku perhatikan dari tadi kamu sangat gelisah, seperti sedang memikirkan sesuatu, siska lalu menjawab benar lun, aku bingung harus bagaimana, sekarang ayahku sendiri dirumah sakit, dia tidak ada yang menemani, aku maunya minta izi,
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 62
tapi aku malu, tamu sedang ramai, dan aku juga malu dengan teman-teman yang lain, aku sering sekali minta izin lun,,,luna mendengarkan cerita Siska dengan penuh perhatian, luna juga mengungkapkan rasa prihatinnya pada masalah yang sedang dialami oleh siska Sis ak mengerti apa yang sedang kamu rasakan sekarang, kamu harus kuat ya, dan kamu harus selau tegar, ini adalah cobaan untuk kamu sis,,oh iya adikmu dimana? Apa dia tidak bisa menemani ayahmu dulu, sementara kamu masih bekerja? Kata luna, siska menjawab terimakasih lun, adikku masih ujian sampai sore dikampusnya, jadi dia tidak bsa menjaga ayahku, mendengar jawaban itu luna pun terdiam, dari jauh terlihat teman mereka sedang memandang tidak senang pada Luna dan Siska, mereka tidak senang dengan kebiasaan Siska akhir-akhir ini yang menurut mereka terlalu sering minta izin, tapi Luna dan Siska tidak memperdulikan hal itu, mereka lalu sama-sama berpikir bagaimana caranya agar mendapatkan izin dari managernya, lalu Luna memberikan saran agar siska berbicara jujur dengan managernya, Luna memberikan semangat pada Siska agar memberanikan diri berbicara dengan managernya, akhirnya Siska memberanikan diri untuk menghadap managernya, Luna menunggu dengan penasaran diluar ruangan. Selang beberapa lama akhirnya Siska keluar dia pun tersenyum, managernya kembali berbaik hati untuk memberi izi namun tentu saja besok Siska harus lembur untuk mengganti jam kerjanya yang sekarang, Luna senang karna Siska bias menjaga ayahnya dirumah sakit, Luna berjanji, sepulang dari kerja dia akan menemani Siska untuk menjaga ayahnya, mereka pun berpelukan bahagia,
SELASAI
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 63
FORMAT
B.1
LEMBAR OBSERVASI SISWA
KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
TOPIK II: EMPATHY (EMPATI)
Nama Siswa :
Peran :
PETUNJUK:
Di bawah ini adalah perilaku-perilaku yang merupakan indicator
keterampilan komunikasi interpersonal topic 2 yaitu Empathy
(empati). berilah tanda cek () bila anda melihat pemeran
menunjukan perilaku tersebut!
No Perilaku Kemunculan
Kurang Cukup Baik
1 Peran yang dimainkan sudah
menggambarkan situasi kehidupan nyata
2 Peran yang dimainakan sudah sesuai dengan tujuan dari
pelatihan
3 Pemeran/pemain dapat menghayati peran yang dimainkan
4 Menggunakan bahasa yang dipahami kedua belah pihak
5 Menggunakan bahasa yang sopan santun
6 Sudah dapat memahami maksud pembicaraan teman saat
berkomunikasi
7 Sudah mau mendengarkan dan
ikut merasakan yang diceritakan dan dialami teman saat berkomunikasi
Catatan observasi:
Seririt,...2013 Observer
()
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 64
FORMAT
B.2
LEMBAR REFLEKSI
KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
TOPIK II: EMPATHY (EMPATI)
Nama Siswa :
Peran :
Tgl Kegiatan :
PETUNJUK:
Jawablah pertanyaanpertanyaan berikut ini setelah anda
memainkan peran pada kegiatan tadi! Jawablah sesuai dengan
pengalaman yang anda rasakan saat memainkan peran tersebut!
1. Jelaskan menurut anda apakah anda sudah mampu untuk
memahami maksud pembicaraan teman saat
berkomunikasi!
2. Jelaskan menurut anda apakah anda sudah mampu untuk
mendengarkan dan ikut merasakan yang diceritakan dan
dialami teman saat berkomunikasi!
3. Jelaskan apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan anda
saat memainkan peran tersebut?
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 65
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 66
Tahap
Kegiatan
Percakapan
Menghangatkan
suasana
Konselor : Selamat pagi anak-anak Bagaimana kabar kalian hari ini? Ibu lihat kalian sangat bersemangat, nah seperti pada
pertemuan sebelumnya ibu ingin mengajak kalian lagi untuk bertepuk tangan sambil
mengatakan kata semangat, bagaimana mau kan anak-anak?
Kegiatan ini akan kita lakukan untuk mengawali kegiatan pada pertemuan-pertemuan selanjutnya
ya baik ibu hitung dari satu sampai tiga lalu mulailah untuk tepuk
tangan sambil mengatakan semangat ya. 1.2..3.mulai (tepuk tangan sambil mengatakan semangat) (setelah lima kali mengucapkan
kata semangat, konselor meminta anak-anak untuk mengakhiri tepuk tangan)
Cukup anak-anak, terimakasih ya kalian sudah mau mengikuti Ibu
dan mudah-mudahan kalian tetap bersemangat sampai kegiatan ini berakhir Nah anak-anak sebelum kita memulai kegiatan ini, ada baiknyta
apabila kita melakukan doa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, agar
kegiatan yang kita lakukan dapat
Komponen II
EMPATHY (EMPATI)
Pertemuan III Waktu 1 x 90 menit
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 67
berjalan lancar, Ibu yang akan
memimpin doanya..berdoa mulai (konselor dan peserta pelatihan
berdoa bersama)berdoa selesai
Konselor : Nah anak-anak apakah kalian masih ingat mengenai gambaran umum dan tujuan dari pelatihan ini? Ayo siapa yang bisa, angkat
tangannya? (menunjuk 1 orang peserta pelatihan, lalu mempersilahkannya untuk
menjawab) Bagus sekali, terimakasih ya.Ibu harap yang lain juga bias menjelaskan seperti tadi Sekarang anak-anak buka buku
pedomannya, apakah ada yang tidak bawa buku pedoman? Bagus
ya, semua ingat membawa, terimakasih anak-anak sekarang buka pada halaman 4 cari pertemuan kedua dengan topic 1 yaitu Oppeness atau keterbukaan sudah ketemu anak-anak?kalau sudah silahkan kalian baca buku
pedomannya sambil menyimak apa yang Ibu jelaskan
Konselor : Nah pada pertemuan yang ketiga ini, kita akan melatihkan keterampilan komunikasi
interpersonal yang kedua yaitu Empathy atau empati, kalian pasti sudah sering mendengar kata empati, ada yang tau anak-anak apa arti empati? (konselor
menunjuk salah satu siswa dan memintanya menjelaskan arti
empati) benar sekali, empati slama ini diartikan sebagai ikut merasakan apa yang dirasakan
orang lain, jadi ketika teman kita bercerita tentang kesedihannya, kita bisa merasakan kesedihan
teman kita, tetapi ada juga yagng
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 68
tidak bisa berempati atas orang
lain, mereka tidak bisa mengungkapkan keprihatinannya
pada orang lain, nah hal seperti inilah yang perlu untuk dilatihkan, karena kietika kita bisa berempati
dengan orang lain dengan cara mengungkapkan keprihatinan kita
maka kita akan dihargai oleh orang lain, tujuan dari pelatihan keterampilan empati ini adalah
agar kalian mampu menmpatkan diri pada posisi orang lain saat berkomunikasi artinya kalian
mampu memahami maksud pembicaraan teman dan kalian juga
mau mendengarkan serta ikut merasakan yang diceritakan dan dialami teman, sudah paham anak-
anak maksud dari pelatihan pada Topik 2 ini
Konselor : Baik anak-anak kalau kalian sudah mengerti, untuk selanjutnya,Ibu akan membagikan
lembar cerita (membagikan lembar cerita)
Sudah semua mendapatkan lembar ceritanya,?kalau sudah silahkan kalian baca cerita itu, lalu kalian
pahami ya! (siswa mulai membaca)
Konselor : Nah anak-anak sudah cukup waktu untuk membaca, sekarang Ibu ingin kalian merefleksikan perasaan dan pikiran kalian
terhadap cerita tersebut, maksudnya apa yang kalian
pikirkan dan bagaimana pertasaan kalian ketika menjadi tokoh itu (konselor menunjuk 2 orang siswa
untuk diminta mengemukakannya)
Memilih peran Konselor : Bagus sekali anak-anak, nah untuk selanjutnya Ibu minta kalian menjabarkan watak dan karakter dalam cerita yang sudah kalian
baca, jadi disana kana da dua
-
B u k u P a n d u a n K o n s e l o r
Page 69
tokoh yaitu Krisna dan Hendra,
Krisna adalah karyawan tetap pada hotel itu, sementara Hendra adalah
siswa yang trening dihotel itu, sekarang kalian jabarkan, kalau Krisna itu seperti apa orangnya dan
kalau Hendra seperti apa orangnya, bias dipahami? Nah kalau sudah mengerti silahkan kalian berdiskusi ya!
Menyiapkan
tahap-tahap adegan
Konselor : Anak-anak waktu diskusina sudah
habis, bisa Ibu meminta satu dari kalian untuk mengemukakan hasil
diskusi kalian tadi, silahkan.(menunjuk satu orang siswa)
Bagus sekali, terimakasih.nah kalian hayati baik-baik karakter
tadi, sekarang siapa yang mau untuk memerankan kedua tokoh tersebut?ayo angkat tangannya
(ada beberapa siswa yang mau, dan segera maju kedepan), baik sudah ada dua orang yang akan
memerankan tokoh dalam cerita
Konselor : sekarang yang menjadi pemeran tugas kalian adalah menyusun garis besar adegan yang akan
kalian mainkan, jadi semacam scenario ringan lalu selain itu kalian juga harus mendiskusikan
setting tempat yang akan kalian gunakan, agar terkesan seperti suasana nyata dan terlihat
menyenangkan, bagamana kalian paham?
Menyiapkan pengamat
Konselor : Nah untuk yang tidak terlibat sebagai pemeran maka akan secara
otomatis menjadi observer atau pengamat, sekarang ibu akan membagikan lembar observasi,
kalian