pedoman - cdn.stikesmucis.ac.idcdn.stikesmucis.ac.id/1.pedoman penelitian 2015-2020.pdfmuhammadiyah...
TRANSCRIPT
PEDOMAN
PENELITIAN
Diterbitkan oleh
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
STIKES MUHAMMADIYAH CIAMIS
2015
i
LEMBAR PENGESAHAN
PEDOMAN PENELITIAN
TAHUN 2015
TELAH DITELAAH DAN DISETUJUI
Mengetahui,
Ketua STIKes Muhammadiyah Ciamis,
H. Dedi Supriadi., S.Sos., S.Kep., Ners., M.MKes.
NIK. 0432777295008
Ciamis, Agustus 2015
Ketua LPPM,
H. Rudi Kurniawan., S.Kep., Ners., M.Kep.
NIP. 197410232005011002
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….. ii
Bab I Pendahuluan ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………….. 1
B. Permasalahan ………………………………………………………………… 2
C. Tujuan Penyusunan Buku Pedoman ……………………………………….. 2
D. Struktur dan Tata Kerja Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat ........................................................................................... 2
Bab II Arah, Strategi Pengembangan, dan Program Penelitian ................................. 5
A. Arah Pengembangan ………………………………………………………… 5
B. Strategi Pengembangan ………………………………………………………. 5
C. Program Penelitian …………………………………………………………… 7
Bab III. Kode Etik Peneliti ............................................................................... …. 8
A. Moralitas dan Etika ………………………………………………………. 8
B. Prinsip‐prinsip Etis Penelitian ……………………………………………. . 8 C. Etika Peneliti ……………………………………………………………… 10
D. Etika Berkaitan dengan Objek, Sampel, Probandus …………………….. 10
E. Etika Publikasi …………………………………………………………….. 11
F. Etika Penelitian Rekayasa ……………………………………………… 12
G. Etika Berkaitan dengan Subjek Penelitian ……………………………… 12
H. Pencegahan Plagiarisme …………………………………………………… 13
Bab IV. Ketentuan dan Aturan Pelaksanaan Penelitian ................................... 14
A. Ketentuan Penelitian ………………………………………………………. 14
1. Hak dan Kewajiban .............................................................................. … 14
2. Pembiayaan Penelitian ........................................................................... 14
3. Sumber Dana dan Institutional Fee .................................................... … 15
B. Aturan Pelaksanaan …………………………………………………….... 16
1. Tata Cara Pengajuan Usul Penelitian ................................................. 16
2. Periode Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 16
C. Evaluasi Usul Penelitian ……………………………………………… 17
D. Luaran Penelitian………………………………………………………… 18
E. Diagram Tata Cara Pengajuan Usul Penelitian ……………………... 19
Bab V. Format dan Sistematika Usul Penelitian .............................................. 20
A. Bagian Awal …………………………………………………………….20
B. Bagian Tubuh ……………………………………………………………20
C. Bagian Akhir …………………………………………………………….22
Bab VI. Seminar dan Laporan Hasil Penelitian ................................................... 23
Bab VII Tema-Tema Utama .................................................................................. 25
Bab VIII Penutup …………………………………………………………………. 26
Lampiran‐lampiran ................................................................................................. 27
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perguruan tinggi memiliki ‘Tridharma’ dalam melayani publik dan bangsa, yang
meliputi dharma pendidikan, penelitian dan pengabdian. Namun, di hampir semua PT di
Indonesia, dharma pendidikan masih mendominasi dibandingkan dharma penelitian dan
pengabdian. Padahal tekanan global dan persaingan antar perguruan tinggi baik di dalam
maupun luar negeri, menuntut adanya keseimbangan dalam pelaksanaan tridharma
perguruan tinggi tersebut. Pelaksanaan tridharma yang seimbang diharapkan dapat
meningkatkan dan mempermudah capaian sebagai World Class Riset University (WCRU)
atau setidaknya menjadi International Recognized University melalui pendidikan berbasis
riset, serta mendukung penguatan Nation competitiveness melalui pengabdian berbasis
riset.
Peningkatan mutu perguruan tinggi, menyangkut kualitas dan daya saing akademik
(SDM, kurikulum, fasilitas dan sistem), transparansi dan akuntabilitas administrasi
(akademik, keuangan dan kepegawaian), serta penataan kelembagaan (sesuai visi-misi
PT, efisiensi dan efektivitas). Dalam kaitan ini Sekolah Tinggi Kesehatan
Muhammadiyah Ciamis diharapkan dapat berperan serta menciptakan inovasi pengetahuan
dan teknologi bagi pengembangan daya saing bangsa yang mandiri, unggul, kreatif
dan inovatif, sekaligus memberi manfaat bagi masyarakat luas sebagaimana diamanahkan
dalam Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi.
Permen Nomor 42 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Dosen dan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2009 tentang Penyaluran
Tunjangan Kehormatan Profesor/guru besar, para dosen dituntut untuk berkinerja sebaik
mungkin sesuai tridharma yang diembannya. Bahkan setiap periode tertentu masing-
masing dosen yang telah bersertifikasi diharuskan melaporkan kinerjanya. Jika dalam
waktu 2-3 tahun, dosen yang bersertifikasi tidak menunjukkan kinerja yang ‘memadai’
maka sertifikat pendidiknya bisa dicabut kembali, dengan segala konsekuensinya.
Dosen merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan usaha ini.
Sebagaimana dinyatakan dalam UU Nomor 14 tahun 2005 Pasal 60 ayat 1 dinyatakan
dosen berkewajiban melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat. Dengan demikian, peningkatan kemampuan dosen dalam penelitian, baik
teoritis, metodologis, maupun academic writing, merupakan sesuatu yang tidak bisa
ditawar lagi. Peningkatan kemampuan ini tidak hanya bermanfaat bagi peningkatan
produktivitas dan kualitas kegiatan penelitian, melainkan juga bagi publikasi hasil
penelitian dalam bentuk artikel publikasi ilmiah di berbagai jurnal bereputasi nasional
terakreditasi maupun internasional, yang nantinya dapat menjadi sumbangan berharga bagi
pengembangan disiplin dan kompetensi keilmuannya.
Dengan demikian, kegiatan penelitian menjadi kinerja utama untuk melejitkan
pemeringkatan perguruan tinggi. Kegiatan penelitian merupakan ujung tombak dalam
usaha mengggali dan menyebarkan informasi baru. Kegiatan penelitian bagi perguruan
tinggi akan menjadi semakin menentukan di masa depan, pada waktu perguruan tinggi
lebih berorientasi pada industri informasi. Menyadari peran penting kegiatan penelitian
bagi perguruan tinggi, STIKes Muhammadiyah Ciamis bermaksud meningkatkan kegiatan
penelitian yang dikoordinasikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat (LPPM), baik dalam kuantitas maupun kualitasnya.
2
B. Permasalahan Rekaman kegiatan penelitian yang ada di LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis
hingga awal tahun 2015 menunjukkan bahwa terdapat lima permasalahan yang perlu
segera diatasi. Kelima permasalahan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Belum adanya kegiatan penelitian yang terintegrasi, baik antara penelitian yang dahulu
dengan penelitian berikutnya, maupun dengan kegiatan pengabdian masyarakat.
2. Belum maksimalnya dan meratanya angka partisipasi dosen dalam melakukan
penelitian.
3. Belum ditindaklanjutinya laporan akhir penelitian dimanfaatkan sebagai bahan
berharga, baik bagi kegiatan pembelajaran (sebagai bahan ajar).
4. Belum ada tindak lanjut hasil penelitian yang berpotensi HaKI.
5. Belum terbentuknya kompetensi dosen dalam melakukan penelitian sebagai peta jalan
dan keunggulan penelitian
Untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut kegiatan penelitian dosen di lingkungan
STIKes Muhammadiyah Ciamis perlu dibenahi, baik yang terkait dengan arah dan strategi
pengembangan, kebijakan pendanaan, kelembagaan, maupun tata kelola dministrasinya.
C. Tujuan Penyusunan Buku Pedoman
Buku pedoman pelaksanaan penelitian dosen ini disusun dengan tujuan:
1. Untuk memberikan gambaran yang lebih luas tentang program dan arah
pengembangan penelitian.
2. Untuk memberikan gambaran tentang jenis-jenis penelitian yang dilakukan, tata
cara pengusulan, mekanisme pelaporan kegiatan penelitian dan
pertanggungjawaban penggunaan dana.
3. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang pencapaian luaran kegiatan
penelitian yang dilaksanakan sesuai dengan indikator kinerja utama di bidang
penelitian.
4. Untuk memperjelas struktur, fungsi, dan mekanisme kerja Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat.
D. Struktur dan Tata Kerja Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat
Sebagaimana dituangkan oleh Pemerintah RI ke dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2005 tentang Alih Teknologi Kekayaan Intelektual serta Hasil
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi dinyatakan bahwa (1)
penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau
hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah
bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (ayat 2); (2) pengembangan
adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan
teori ilmu pengetahuan yang telah
terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan
dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru (ayat 3); dan (3) lembaga
penelitian dan pengembangan yang selanjutnya disebut lembaga litbang adalah
lembaga yang melaksanakan kegiatan penelitian dan/atau pengembangan (ayat 4).
Merujuk pada ketentuan di atas, maka unsur pelaksana akademik di lingkungan
STIKes Muhammadiyah Ciamis yang bertugas untuk mengkoordinasi, memantau, dan
menilai pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan yang diselenggarakan oleh
3
dosen melalui prodi dan pusat-pusat penelitian, dikoordinasikan oleh lembaga penelitian
dan pengembangan. Lembaga ini merupakan unsur pelaksana untuk mengintegrasikan
kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di STIKes Muhammadiyah
Ciamis diberi nama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM).
Bidang kegiatan yang dikoordinasikan di bawah LPPM secara garis besar ada empat,
yakni terkait dengan: (1) penelitian, (2) pengabdian masyarakat, (3) penulisan bahan ajar,
dan (4) publikasi terbitan berkala ilmiah.
Berdasarkan SK Ketua STIKes Nomor 312/KEP/III.3.AU/D/2014 tertanggal 31
Desember 2014 LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis dipimpin oleh seorang ketua, dan
dibantu oleh seorang sekretaris. Untuk memperlancar jalannya kegiatan terkait dengan
penelitian dan pengabdian tersebut dilengkapi dengan 5 orang koordinator PPM prodi (1
orang coordinator per prodi). Pimpinan LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis diangkat
dan bertanggungjawab kepada Ketua dan dalam operasionalisasi kegiataan, LPPM
melakukan koordinasi dengan Wakil Ketua (WK) I STIKes Muhammadiyah Ciamis.
LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis berfungsi sebagai lembaga koordinatif yang
bertugas mengkoordinasi, memantau, dan menilai pelaksanaan kegiatan penelitian satu
bidang yang diselenggarakan oleh dosen, baik secara mandiri maupun kelompok serta ikut
mengusahakan dan mengendalikan administrasi sumber daya yang diperlukan. Adapun
tata kerja LPPM adalah :
1. Ketua LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis dan WK I secara periodik
melakukan pertemuan, baik untuk menyusun program, melaksanakan program,
memantau pelaksanaan program maupun untuk mengevaluasi pelaksanaan dan
hasil pelaksanaan program yang direncanakan.
2. Kegiatan pengkajian dan penelitian yang bersifat satu bidang dikelola secara
langsung oleh LPPM. Kegiatan pengkajian dan penelitian yang bersifat antar,
multi, dan lintas bidang dikelola oleh LPPM dan WK I, dengan tata administrasi
dan pengendalian sumber daya dibawah koordinasi Ketua STIKes Muhammadiyah
Ciamis.
3. Semua bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh LPPM, baik ke dalam maupun ke
luar dibawah koordinasi WK I.
4
Struktur organisasi dan Bagan Kerja LPPM diilustrasikan ke dalam gambar 1 berikut :
Gambar 1.1. Bagan Struktur dan Tata Kerja LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis
5
BAB II
ARAH, STRATEGI PENGEMBANGAN DAN PROGRAM PENELITIAN
A. Arah Pengembangan
Kegiatan penelitian yang dikoordinasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat diarahkan pada: (1) terbentuknya komunitas peneliti yang secara
intensif dan konsisten menggeluti bidangnya, (2) terintegrasikannya antara penelitian
terdahulu dengan penelitian sekarang dan antara kegiatan penelitian dan pengabdian pada
masyarakat, (3) terpublikasikannya temuan ipteks yang dihasilkan oleh peneliti STIKes
Muhammadiyah Ciamis sehingga menjadi rujukan pengembangan ilmu, baik nasional
maupun internasional, pengembangan pembelajaran, dan penyelesaian berbagai
permasalahan, (4) peningkatan perolehan HaKI.
Pengembangan penelitian LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis berdasarkan
dokumen Rencana Induk Penelitian STIKes Muhammadiyah Ciamis tahun 2015-2020
didesain dan diarahkan dalam rangka menjadikan STIKes Muhammadiyah sebagai “pusat
riset kesehatan di Kabupaten Ciamis”.
Sasaran yang akan dalam rangka mewujudkan perguruan tinggi riset adalah: (1)
terlaksananya program penelitian, (2) tercapainya luaran penelitian dalam bentuk publikasi
ilmiah, pemakalah atau pembicara utama (Keynote Speaker) dalam pertemuan ilmiah,
Visiting Lecturer, pemerolehan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI), Teknologi Tepat
Guna, Model/Prototipe/Desain/Karya seni/Rekayasa Sosial, Buku Ajar (ISBN), dan
Laporan penelitian, (3) peningkatan jumlah dana kerjasama penelitian dan angka
partisipasi dosen dalam penelitian.
B. Strategi Pengembangan
Adapun strategi yang diterapkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat meliputi:
1. Memfasilitasi dan mendorong kegiatan-kegiatan yang mendukung terbentuknya
komunitas peneliti.
2. Meningkatkan kualitas penelitian dosen dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan
pelatihan, pencangkokan, dan pendampingan penelitian secara terprogram.
3. Mengkoordinasi pengintegrasian kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat melalui perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
4. Meningkatkan kemampuan menulis artikel ilmiah.
5. Menyelenggarakan pelatihan penulisan artikel publikasi hasil penelitian.
6. Menyelenggarakan pelatihan penulisan bahan ajar
7. Memfasilitasi pengurusan HaKI
8. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga lain, baik untuk meningkatkan kompetensi
peneliti, dukungan fasilitas, pembiayaan, maupun untuk peningkatan kinerja lembaga.
Strategi pengembangan penelitian diarahkan pada tiga model pendekatan, yaitu:
1. Transformasi kultur,
2. Sistem bottom up, dan
3. Sistem top down.
Transformasi kultur adalah model perubahan riset secara kultural dari kondisi sekolah
tinggi berbasis pembelajaran dan riset individu menuju kondisi sekolah tinggi berbasis
riset. Perubahan yang dimaksud bersifat evolusi yang mengandung makna bahwa
perubahan yang terjadi bersifat tanpa pemaksaan, natural, terbuka, dan mengikuti arus
kesadaran para penggiat penelitian. Transformasi kultur ini diharapkan berujung pada
terbentuknya wujud sekolah tinggi riset. Wujud final transformasi kultur ini dimaksudkan
6
sebagai kondisi saat kegiatan penelitian menjadi kegiatan utama yang hasilnya diajarkan
kepada mahasiswa dalam proses pembelajaran, dan disemaikan ke masyarakat dalam
kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Sistem bottom up penelitian dimaksudkan sebagai basis pengembangan penelitian yang
mengandalkan kreativitas dari bawah, yaitu program studi (prodi) sebagai rumah induk para
penggiat penelitian sesuai dengan disiplin ilmunya. Strategi ini diarahkan untuk meningkatkan
angka partisipasi dosen dalam penelitian, dan memperkuat pencapaian visi misi prodi sebagai pusat
rujukan penelitian sesuai bidang studinya masing-masing.
Sistem top down penelitian dimaksudkan sebagai penyediaan fasilitas penelitian oleh
sekolah tinggi melalui berbagai kebijakan, baik terkait pendanaan, penyediaan utilitas sarana dan
prasarana penelitian, ataupun berbagai bentuk kerjasama.
Strategi pengembangan penelitian yang dikelola LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis
diformulasikan dalam 6 (enam) line map seperti terlihat pada Gambar 2, merupakan tahapan
pelaksanaan strategi, sebagai berikut.
1. Peningkatan angka partisipasi dosen dalam riset.
2. Transformasi kultur riset individu menuju kelo mpok kajian.
3. Transformasi kultural dari kegiatan berbasis pembelajaran kegiatan berbasis riset.
4. Pengembangan keunggulan riset Prodi.
5. Pengembangan jaringan riset internasional.
6. Akselerasi riset unggulan menuju pasar.
Gambar 2.1. Formulasi Strategi Pengembangan Penelitian STIKes Muhammadiyah Ciamis
7
C. Program Penelitian
Kegiatan penelitian yang dikoordinasi oleh LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis
diarahkan kepada terbentuknya komunitas peneliti (research environment) yang secara
intensif dan konsisten menggeluti bidang masing-masing dan terkristalisasinya fokus
bidang garap dalam rangka merealisasikan pola ilmiah. Pembentukan komunitas penelitian
dan kristalisasi fokus bidang garap ini dilaksanakan terutama melalui kegiatan kajian dan
penelitian yang dikoordinasi oleh berbagai Program Studi (Prodi) di lingkungan LPPM
STIKes Muhammadiyah Ciamis. Untuk itu, kegiatan penelitian dibedakan ke dalam 4
(empat) kategori :
1. Penelitian Akademik / Kemitraan Penelitian akademik merupakan upaya untuk menghasilkan pengetahuan
empirik, teori, konsep, metodologi, atau informasi baru, yang memperkaya ilmu
pengetahuan, dan teknologi. Penelitian akademik dapat merupakan penelitian satu
bidang, antar bidang, multi bidang, atau lintas bidang. Kegiatan penelitian jenis ini
diharapkan memuat unsur-unsur kebaruan, sehingga lebih berdayaguna.
Penelitian akademik dapat dilaksanakan baik secara individual maupun
secara kelompok. Penelitian ini dapat dilaksanakan secara kelompok dengan
melibatkan mahasiswa. Penelitian akademik sedapat mungkin mengacu pada tema-
tema unggulan yang sudah ditetapkan dalam rangka implementasi visi, misi, dan
pola ilmiah pokok, serta berkesinambungan baik dengan kegiatan PBA
(Pengembangan Bahan Ajar), publikasi (dalam bentuk artikel publikasi ilmiah dan
diterbitkan di jurnal terakreditasi), maupun dengan kegiatan pengabdian pada
masyarakat.
2. Penelitian Kelembagaan dan Organisasi Penelitian kelembagaan dan organisasi merupakan upaya menghasilkan
pengetahuan empirik, teori, konsep, model, atau informasi baru, yang dapat
digunakan untuk mengembangkan fungsi kelembagaan perguran tinggi, baik dalam
hubungannya dengan kurikulum, metode dan strategi pengajaran, bentuk-bentuk
sinergi, link and match, maupun bentuk-bentuk pemusatan dan pelatihan. Hasil-hasil
kegiatan penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi,
terutama Perguruan Tinggi Muhammadiyah, dan secara lebih khusus STIKes
Muhammadiyah Ciamis.
3. Penelitian Inovatif Penelitian Inovatif merupakan upaya untuk menghasilkan produk konkret
yang bersifat inovatif baik berupa model, modul (bahan ajar), maupun prototipe.
Penelitian inovatif lebih bersifat terapan dan berorientasi pada produk. Produk
penelitian ini diharapkan dapat diserap oleh sektor industri dan dapat diajukan untuk
memperoleh HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual). Penelitian inovatif, baik secara
individual maupun kelompok, sedapat mungkin mengacu pada tema-tema utama
yang telah ditetapkan oleh LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis atau mengacu
pada tema-tema penelitian Hibah Bersaing yang telah ditetapkan oleh Dewan Riset
Nasional dan Diknas.
4. Penelitian Unggulan Penelitian unggulan merupakan upaya menghasilkan pengetahuan empirik,
teori, konsep, metodologi, model, atau informasi baru yang hasilnya digunakan
untuk akselerasi terwujudnya pola ilmiah pokok dengan fokus kajian masing-masing
sesuai dengan tahapan perencanaan. Peneliti yang hendak melaksanakan penelitian
unggulan diharapkan melakukan koordinasi dengan Ketua LPPM dan WK I agar
tidak tumpang-tindih dengan agenda dan prioritas program.
8
BAB III
KODE ETIK PENELITI
A. Moralitas dan Etika
Moralitas dan etika secara etimologis mempunyai arti yang sama. Keduanya berarti
kebiasaan dan peraturan perilaku yang berlaku dalam masyarakat. Namun, dalam filsafat
keduanya sering dibedakan. Moralitas diartikan norma dan perilaku faktual dalam
masyarakat. Moralitas adalah anggapan mengenai perilaku yang baik dan buruk.
Sementara etika adalah refleksi filsafati atas moralitas. Oleh karenanya, etika sering
disebut filsafat moral. Etika membantu masyarakat melihat moralitas yang dihayati oleh
asyarakat dan membantu merumuskan pedoman etis yang lebih kuat dan norma-norma
baru yang dibutuhkan, karena adanya perubahan kondisi budaya dan masyarakat.
Landasan moral diartikan norma moral yang umum, yang menyangkut perilaku baik
dan buruk. Etika lebih menunjuk pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam bidang
yang lebih spesifik, yaitu bidang penelitian. Ada empat teori sebagai landasan moral, yaitu
teori utilitarian, teori hak dan kewajiban, teori keadilan, dan etika kepedulian. Teori
utilitarian menyatakan bahwa tindakan yang baik adalah tindakan yang menghasilkan
keuntungan bagi sebanyak mungkin orang dalam jangka panjang. Standar yang digunakan
ialah apabila tidak mungkin menetapkan tujuan setiap individu, terpaksa kita harus
mempertimbangkan “keuntungan sosial” dibanding dengan biaya sosial sebagai
konsekuensi dari tindakan (kebijakan atau institusi). Jika teori ini yang dipakai, berarti
orang harus memasukkan dalam pertimbangannya ukuran-ukuran, perkiraan, dan
perbandingan mengenai keuntungan dan kerugian (Sastra-prateja, 2004).
I Kant menyatakan bahwa prinsip moral adalah memperlakukan
manusia sebagai pemilik intrinsik, pemilik tujuan, bukan sebagai alat atau objek dengan
nilai ekstrinsik. Standar moral harus dapat diuniversalisasikan. Prinsip moral adalah aturan
yang akan diikuti oleh semua makhluk rasional yang memiliki kehendak yang baik, yang
memiliki kewajiban untuk kewajiban itu sendiri. Implikasinya individu tidak dapat
dikorbankan untuk kepentingan umum. Pertimbangan yang harus dilakukan apakah
tindakan yang dilakukan menghormati hak-hak dasar individu yang bersangkutan: hak-hak
azasi individu, kebebasan, informasi yang harus diberikan, terutama dalam kasus medik,
penelitian sosial, dan rekayasa sosial.
Teori keadilan menyatakan keuntungan dan beban harus didistribusikan di antara
anggota kelompok masyarakat. Sejauhmana kebijakan yang diambil untuk membagikan
keuntungan dan beban secara merata, atau menurut kebutuhan, kemampuan, kontribusi,
dan pilihan bebas masyarakat.
Teori kepedulian menyatakan bahwa tugas utama dalam kehidupan adalah mencintai
dan peduli terhadap orang lain yang kongkret dan berhubungan dengan diri kita. Dimensi
moralitas menurut teori ini adalah compassion, concern, love, frienship, kindness.
B. Prinsip-prinsip Etis Penelitian
Teori-teori itulah yang menjadi landasan moral bagi penelitian. Landasan penelitian
itu bersifat umum dan menyangkut prinsip utilitas, hormat akan martabat manusia, dan
keadilan. Landasan moral tersebut dipakai untuk menentukan pilihan-pilihan dalam
penelitian. Landasan moral yang bersifat umum itu tidak boleh dilanggar dalam
penelitian.
Selain landasan moral yang bersifat umum itu, terdapat prinsip-prinsip etis yang
mengatur perilaku peneliti dalam melakukan penelitian. David B. Resnik menyatakan
9
adanya beberapa prinsip etis penelitian. Beberapa prinsip tersebut adalah: (1)
kejujuran, (2) ketelitian, (3) keterbukaan, (4) penghargaan, (5) tanggung jawab sosial, (6)
saling menghormati, dan (7) hormat terhadap manusia yang menjadi objek penelitian
(Sastrapratedja, 2004).
1. Kejujuran
Peneliti harus jujur, tidak boleh mengarang (fabricate), memalsukan (falsify), atau
mengelabuhi (misrepresent) data atau hasil penelitian. Peneliti haruslah objektf, tanpa
bias dan berpegang teguh pada semua aspek proses penelitian. Prinsip ini merupakan
prinsip yang sangat penting. Prinsip ini menjadi jaminan tercapainya tujuan penelitian,
prinsip ini juga dapat meningkatkan kerjsama dan kepercayaan yang dibutuhkan dalam
penelitian ilmiah. Ketidakjujuran akan menghancurkan kepercayaan antarpeneliti atau
antara peneliti dengan instansi lain
2. Ketelitian
Peneliti harus menghindari terjadinya kesalahan dalam penelitian, baik penyajian data,
maupun penyajian hasil penelitian. Harus diupayakan jangan sampai terjadi kesalahan,
baik kesalahan eksperimental, metodologis, maupun kesalahan manusia (human error).
Kesalahan dapat menyebabkan terjadinya hambatan perkembangan ilmu
pengetahuan. Ketelitian peneliti akan membangun kerjasama dan kepercayaan
antarpeneliti dan penggunaan sumberdaya secara efisien. Kesalahan eksperimental
merupakan kesalahan penggunaan instrumen penelitian untuk pengumpulan data.
Kesalahan metodologis mencakup kesalahan dalam menganalisis dan menginterpretasi
data, penggunaan asumsi teoretik, dan bias dalam pengambilan kesimpulan. Kesalahan
manusia adalah kesalahan yang dilakukan peneliti dalam menggunakan instrumen,
melakukan kalkulasi, merekam data, menarik kesimpulan, menulis laporan, dan
lain-lain. Untuk memimimalisasi kesalahan diadakan review hasil penelitian.
3. Keterbukaan
Setiap peneliti hendaknya membiarkan peneliti lain mereview penelitiannya dan
terbuka terhadap kritik, saran, dan gagasan baru. Dengan kritik dan pandangan baru itu
kemajuan ilmu pengetahuan dapat dicapai.
4. Penghargaan
Pemberian penghargaan hendaknya sesuai dengan yang seharusnya menerima. Jika
prinsip ini tidak dilaksanakan, peneliti bisa kehilangan motivasi untuk meneliti dan
enggan membagi informasi, karena takut gagasannya akan dicuri. Plagiarisme
merupakan salah satu tindakan yang tidak etis dalam alokasi penghargaan dan
bertentangan dengan prinsip kejujuran.
5. Tanggung jawab sosial
Peneliti harus menghindari perbuatan yang merugikan masyarakat dan berusaha
menghasilkan keuntungan sosial bagi masyarakat. Peneliti juga harus bertanggung
jawab atas akibat-akibat yang ditimbulkan dari penelitiannya. Tanggung jawab di
sini dimaksudkan bahwa peneliti mempunyai kewajiban untuk menjalankan penelitian
yang berharga. Tanggung jawab sosial juga berarti tidak semua hasil penelitian dapat
dipublikasikan kepada masyarakat.
6. Saling menghormati
Sesama peneliti hendaknya saling menghormati. Hal ini disebabkan penelitian dapat
terbangun karena kerjasama dan kepercayaan. Kepercayaan itu dibangun berdasarkan
prinsip saling menghormati. Jika di antara para peneliti tidak saling menghormati, akan
hancurlah kepercayaan dan jalinan komunitas peneliti.
7. Hormat terhadap manusia yang menjadi objek penelitian
10
Peneliti tidak boleh melanggar hak dan martabat manusia yang menjadi objek
penelitian atau percobaan. Manusia yang digunakan sebagai percobaan memiliki hak
dan martabat. Oleh karenanya, hak dan martabat itu harus dihormati.
C. Etika Peneliti
Jika peneliti itu tunggal penanggung jawabnya tunggal. Dalam hal yang demikian
seorang peneliti cukup memperhatikan prinsip-prinsip penelitian yang bersifat umum.
Namun, peneliti dapat juga terdiri atas:
1. Satu regu peneliti dari satu lembaga.
2. Satu regu peneliti dari dua lembaga atau lebih.
3. Satu regu peneliti dari dua lembaga dan dua negara (binasional).
4. Satu regu peneliti dari lebih dari dua lembaga dan dari lebih dua negara
(multiinstitusional dan multinasional.
Penelitian yang penelitinya beregu seperti itu harus ada naskah kesepakatan (letter of
undertanding) antara regu tentang:
1. tanggung jawab penelitian, keuangan dan publikasi,
2. waktu penelitian: serentak, berurutan atau bertindih sebagian (overlap), jadwal
penelitian dan publikasi,
3. autor (bukan autor) pertama: senioritas, alfabetis, proporsi sumbangan terhadap
penelitian atau karangan,
4. media publikasi,
5. disposisi peralatan yang dibeli,
6. disposisi temuan atau hasil temuan,
7. pematenan,
8. tanggung jawab kalau ada tuntutan,
9. penggunaan untuk tesis, disertasi, atau buku.
Peneliti harus memiliki buku harian (logbook) penelitian yang mencatat kegiatan
penelitiannya, sehingga dapat diusut jika ada keluhan atau tuduhan terhadapnya (Yacob,
2004).
D. Etika Berkaitan dengan Objek, Sampel, Probandus
Dalam hubungan dengan objek penelitian yang dapat berupa hewan percobaan,
manusia (baik sebagai individu maupun sebagai populasi), embrio, janin, mayat, sel, dan
organ harus selalu diingat halhal berikut (Yacob, 2004).
1. Hak-hak hewan.
2. Hak-hak manusia.
3. Prinsip: premum non nocere dan primum non tacere.
4. Kanun dalam hukum, moralitas, adat, agama, baik yang universal maupun yang lokal.
Viviseksi sebaiknya dilakukan jika benar-benar diperlukan dan ada kepentingan
umum yang jelas. Hewan percobaan harus dipelihara dengan sebaik-baiknya sebelum,
sewaktu, dan setelah percobaan. Hewan tersebut juga harus diperlakukan secara baik
ketika penangkapan, pengangkutan, dan pengembangbiakannya. Hewan langka yang tidak
dikembangbiakkan sebaiknya tidak dipakai untuk percobaan. Juga harus diperhatikan
hewan yang dapat dibawa ex situ untuk diteliti dan ada yang harus diteliti in situ.
Manusia sebagai probandus berhak mendapatkan informasi yang cukup dan diberi
tahu efek samping dan akibat yang akan terjadi dari percobaan itu. Selain itu, juga
dipastikan bahwa dia akan dapat ditolong. Perlakuan pada manusia harus mendapat
11
perizinan. Walaupun narapidana atau manusia yang sedang mengalami gangguan jiwa, ia
tetap harus mendapatkan perlakuan yang baik.
Studi manusia sebagai komunitas sebaiknya mendapat izin dari kepala desa atau
kecamatan. Walaupun peneliti sudah mendapat izin, tiap-tiap individu berhak untuk
menolak ikut dalam percobaan. Individu berhak mendapat jaminan kerahasiaan
identitasnya, terutama terhadap hal-hal yang tidak menyenangkan bagi pihak-pihak
tertentu. Dengan cara itu, individu yang bersangkutan aman dari akibat yang
ditimbulkannya.
Ada baiknya individu yang telah meluangkan waktunya untuk kebutuhan peneliti
diberi kompensasi. Kompensasi itu tidak boleh dalam bentuk barang-barang terlarang
seperti alkohol, makanan kaleng, dan lain-lain.
Suatu situs yang sedang diteliti oleh sekelompok/seorang peneliti tidak boleh diteliti
orang/kelompok peneliti lain, sampai peneliti pertama selesai. Jika sudah diteliti oleh
seorang/sekelompok peneliti, peneliti berikutnya sebaiknya menghubungi peneliti
sebelumnya (Yacob, 2004).
Peneliti tidak boleh melakukan kegiatan penelitian yang menyebabkan terjadinya
konflik dalam masyarakat atau menambah semakin meluasnya konflik yang sedang terjadi
di dalam masyarakat. Kegiatan menginisiasi konflik antaretnis atau antarkelompok hanya
untuk melihat proses dan penyelesaiannya adalah suatu kegiatan yang tidak etis. Kerugian
atau sewa berkaitan dengan pelaksanaan penelitian harus
dibicarakan antara peneliti dengan pihak yang berwenang. Kuburan tidak boleh dibongkar
untuk penelitian dan spesimen temuan tidak boleh diselundupkan.
E. Etika Publikasi
Penelitian tidak boleh melupakan penelitian dan peneliti terdahulu. Peneliti tidak
boleh melecehkan peneliti lain atau kolega lain, baik dalam pelaksanaan maupun dalam
publikasi. Penelitian pesanan tidak boleh dipublikasikan tanpa izin dari pemesan.
Kutipan dan komunikasi pribadi yang menjadi rujukan dalam penelitian harus jujur.
Kutipan texta yang panjang harus seizin pemegang hak dan cipta. Foto dan tabel yang
dikutip harus dicantumkan sumbernya. Bantahan terhadap pendapat peneliti lain atau
kolega harus dilakukan secara wajar.
Foto perseorangan atau probandus yang dipublikasikan harus seizin yang
bersangkutan, dan bila diinginkan harus ditutup sebagian mukanya, atau bagian-bagian
yang menjadi petunjuk identitas atau ciri seseorang. Orang yang tidak layak
dipublikasikan, seperti berdarah, luka berat, sikap yang tidak wajar, posisi yang
memalukan, tidak boleh dipublikasikan.
Dihindari penggunaan kata-kata yang ambivalen (menimbulkan berbagai
tafsir/makna), kalimat yang meragukan, tidak jelas maknanya, atau memiliki makna yang
berbeda di kalangan komunitas peneliti. Teori, rumus, procede, atau temuan tidak boleh
dibubuhi nama peneliti sendiri sebagai eponim, kecuali sebagai deskriptor spesies atau
genus baru dalam neontologi atau paleontologi. Pemberian nama sebagai penghargaan
dilakukan oleh orang lain.
Nama pengarang meliputi semua kontributor karangan. Pernyataan pemberian jasa
bagi pihak-pihak yang telah membantu penelitian harus dicantumkan kecuali yang
bersangkutan keberatan. Ucapan terima kasih atau jasa juga diberikan kepada pemberi:
gagasan, izin, fasilitas, dan bantuan lain. Dampak penelitian, baik jangka pendek maupun
jangka panjang, harus diperhitungkan (Yacob, 2004).
12
F. Etika Penelitian Rekayasa
Pada abad XX dihasilkan karya-karya rekayasa yang spektakuler. Rekayasa ini diikuti
dengan gejala pergeseran dari tujuan untuk memperoleh keuntungan ke pencapaian
perbaikan nilai kehidupan. Muncul pula kultur rekayasa yang spesifik yang berbeda
dengan kultur penelitian pada umumnya.
Etika penelitian rekayasa merupakan hal yang khusus yang diawali
dari kepentingan utama bidang rekayasa untuk mendesain dan mengkonstruksi alat/barang
yang berguna dan menggunakannya secara benar untuk hal-hal yang bersifat produktif.
Dalam etika penelitian rekayasa dikembangkan pendekatan kegiatan rekayasa yang
menggunakan azas-azas ilmiah dan pemakaian hasil penemuan rekayasa sebelumnya.
Menurut FT Markku Refors Institute of Communication Engineering
TUT 2002) terdapat 15 unsur EPR (Etika Penelitian Rekayasa), yakni:
1. Etika tentang substansi penelitian
2. Etika dalam mencantumkan nama acuan dan kontribusi pengarang dalam publikasi.
3. Etika menemukan hasil-hasil temuan penting terdahulu tentang pengetahuan yang
terkait (essential prior knowledge).
4. Etika dalam mengutip dan plagiat
5. Etika dalam mempublikasikan hasil-hasil penting
6. Etika untuk mendaku temuan yang independen
7. Etika publikasi berulang dari hasil yang sama
8. Pencurian terhadap hasil-hasil penelitian
9. Etika untuk anggota masyarakat peneliti internasional dalam bidang yang sama
10. Etika untuk membeli dan memperoleh hasil penelitian rekayasa
11. Etika untuk menjadi anggota dalam kelompok peneliti (Puspo-sutardjo, 2004).
G. Etika Berkaitan dengan Subjek Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian, terutama penelitian sosial kualitatif, peneliti perlu
memperhatikan etika penelitian yang meliputi persetujuan subjek penelitian (informed
consent), dan perlindungan subjek melalui pengungkapan anonim (anonymity), dan
jaminan kerahasiaan (confidentiality).
1. Persetujuan
Yang dimaksud persetujuan adalah pernyataan kesediaan subjek penelitian untuk
berpartisipasi secara sukarela di dalam penelitian. Persetujuan ini meliputi
penerimaan subjek terhadap tujuan penelitian, penyandang dana penelitian, tim
peneliti, pemanfaatan data penelitian, peran subjek, curahan waktu subjek, kompensasi
yang diterima oleh subjek, dan penyebutan identitas subjek di dalam penelitian. Jika
subjek penelitian masih anak-anak, peneliti perlu memperoleh pernyataan
persetujuan dari orangtua, sekolah, atau organisasi yang bertindak sebagai pihak
yang bertanggung jawab atas subjek.
2. Perlindungan
Perlindungan subjek merupakan usaha untuk menjauhkan subjek dari kemungkinan
ekses publikasi hasil penelitian, terutama jika penelitian itu terkait dengan atau
mengandung persoalan-persoalan yang sensitif dan dapat membahayakan keamanan
serta keselamatan subjek penelitian.
Perlindungan terhadap subjek penelitian dapat dilakukan melalui pengungkapan
anonim dan penjaminan kerahasiaan
a. Pengungkapan Anonim
Pengungkapan anonim merupakan cara membatasi agar identitas subjek hanya
diketahui oleh tim peneliti. Pengungkapan anonim merupakan jaminan peneliti
13
pada subjek penelitian bahwa identitasnya tidak akan diungkapkan baik di
dalam laporan penelitian, presentasi hasil penelitian, penyimpanan data (gambar,
rekaman, transkripsi), maupun pengarsipan dokumen.
b. Penjaminan Kerahasiaan
Penjaminan kerahasian berarti menghindari pengaitan pernyataan tertentu pada
subjek yang teridentifikasi. Peneliti harus menghindari baik pengaitan langsung,
seperti pengaitan pernyataan tertentu pada nama atau peran subjek penelitian,
maupun pengaitan tak langsung seperti pengungkapan karakteristik-karakteristik
tertentu yang dapat mengarah pada identifikasi individu atau kelompok kecil
tertentu. Penjaminan kerahasiaan subjek dapat dilakukan antara
lain dengan mengubah rincian informasi tentang subjek untuk menyamarkan
identitasnya.
H. Pencegahan Plagiarisme
1. Laporan penelitian dan artikel publikasinya yang terbukti merupakan duplikasi dari
penelitian orang lain akan dibatalkan, dan peneliti tersebut diharuskan melakukan
penelitian ulang tanpa memperoleh dana tambahan dari LPPM.
2. Peneliti yang tidak melakukan penelitian ulang karena terbukti melakukan
kegiatan plagiarism penelitian, diberi sanksi tidak diperkenankan mengajukan
usulan ke LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis dalam kurun waktu 3 tahun
berturut-turut, atau bentuk sanksi lain yang akan diserahkan keputusannya oleh
Komisi Etik.
3. Ketentuan dan lingkup kegiatan yang dikategorikan sebagai plagiarisme
didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 tahun 2010,
tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.
14
BAB IV
KETENTUAN DAN ATURAN
PELAKSANAAN PENELITIAN
Untuk memperlancar perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan
pelaporan kegiatan penelitian, Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
(LPPM) mengatur ketentuan penelitian dan aturan pelaksanaannya. Ketentuan penelitian
meliputi: (1) hak dan kewajiban dosen dalam penelitian, (2) pembiayaan penelitian, (3)
sumber dana dan institutional fee. Aturan pelaksanaan meliputi: (1) tata cara pengajuan
usul penelitian, (2) periode pengajuan usul, (3) monitoring, (4) evaluasi usul penelitian, (5)
kriteria penilaian, (6) luaran penelitian.
A. Ketentuan Penelitian 1. Hak dan Kewajiban
a. Seorang dosen berhak untuk mengajukan satu usul penelitian setiap semester, yang
bisa dilakukan secara mandiri atau secara kelompok (seorang ketua dan maksimal 2
orang anggota).
b. Seorang dosen hanya diperbolehkan satu sebagai ketua dan satu sebagai anggota di
penelitian lain atau dua-duanya sebagai anggota dalam satu periode penelitian.
c. Seorang dosen kehilangan haknya untuk mengajukan usulan penelitian dalam suatu
semester apabila dosen tersebut.
1) tidak mengajukan usul penelitian;
2) telah menjadi anggota penelitian di dalam maksimal dua usul penelitian
kelompok yang diajukan oleh peneliti lain;
3) masih mempunyai tanggungan penelitian (sebagai ketua) yang belum
diselesaikan, atau belum menyerahkan laporan penelitian yang dilaksanakan
sebelumnya.
d. Seorang dosen berkewajiban melakukan penelitian sebagai ketua sekurang-
kurangnya sekali dalam dua tahun.
e. Setiap penerima dana penelitian dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat STIKes Muhammadiyah Ciamis berkewajiban menyerahkan laporan
penelitian tiga eksemplar, artikel publikasi hasil penelitian satu eksemplar
beserta soft file-nya.
f. Penerima dana penelitian yang terlambat melaporkan hasil penelitiannya
terlebih dahulu akan diperingatkan dengan surat tagihan.
2. Pembiayaan Penelitian
a. Besar dana bagi usulan penelitian yang disetujui tidak selalu sesuai dengan anggaran yang diajukan.
b. Besar dana yang dikeluarkan untuk suatu usulan penelitian tertentu dapat lebih
besar, sama dengan, atau lebih kecil dari usulan penelitian lainnya.
c. Penentuan besar dana untuk masing-masing usulan penelitian didasarkan atas 5 faktor, yaitu: jenis penelitian (akademik, inovatif, unggulan), bobot dan rentang
usulan penelitian (berdasarkan evaluasi), jenjang pendidikan ketua penelitian (S1,
S2,S3), dan track record (pantauan dan catatan LPPM STIKes Muhammadiyah
Ciamis tentang masing-masing pengaju proposal dalam hubungannya dengan
penelitian sebelumnya, baik dalam pengertian keberhasilan dan kelancaran
penelitian maupun ketertiban administrasi penelitian).
d. Dana yang disetujui diberikan dalam tiga tahap, yaitu:
15
1) 50% pada waktu pelaksanaan (setelah penandatanganan SK dan Surat
Perjanjian),
2) 25% setelah seminar hasil penelitian
3) 25% pada waktu penyerahan laporan penelitian.
e. Besaran anggaran penelitian untuk masing-masing usulan penelitian diatur sebagaimana tabel di bawah ini :
Tabel 4.1
Alokasi Dana Penelitian
Jenis Penelitian Jenjang Pendidikan Alokasi Dana
Mandiri Team
Akademik/
Kemitraan
S 1 1.000.000 1.500.000
S 2 1.500.000 2.000.000
S 3 2.000.000 2.500.000
Kelembagaan S 1, S 2, S 3 1.000.000 1.500.000
Inovatif S 1, S 2, S 3 - 2.000.000
Unggulan S 1, S 2, S 3 - 2.500.000
f. Besar anggaran untuk penelitian unggulan dan kelembagaan (organisasi) diatur tersendiri sesuai dengan rentang cakupan dan jangka penelitian serta ketersediaan
dana, sumber dana dan Institutional Fee.
3. Sumber Dana dan Institusional Fee a. Besaran anggaran penelitian sebagaimana tercantum pada tabel di atas adalah
untuk penelitian yang dibiayai oleh STIKes Muhammadiyah Ciamis melalui
LPPM.
b. Besar dana yang berasal dari sumber dana lain disesuaikan dengan ketentuan
yang dikeluarkan oleh penyandang dana bersangkutan.
c. Usulan penelitian yang diajukan ke lembaga penyandang dana lain harus
memperoleh rekomendasi dari LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis.
d. Usulan penelitian yang mendapatkan dana dari sumber-sumber tersebut
dikenai institutional fee, yang besarnya diatur sebagaimana dalam tabel berikut
:
Tabel 4.2
Institutional Fee
Besar Dana Institusional
Fee
a. ≤ Rp 10.000.000.00 2.5 %
b. > Rp 10.000.000.00 s.d Rp. 40.000.000.00 5 %
c. > Rp 40.000.000.00 s.d Rp 70.000.000.00 7.5 %
d. > Rp 70.000.000.00 s.d Rp. 100.000.000.00 10 %
e. > Rp 100.000.000.00 12.5 %
16
e. Dana yang terkumpul dari Institional Fee akan digunakan untuk usaha-usaha
pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengembangan
program khususnya LPPM, pengadaan sarana-prasarana, serta pengembangan
kelembagaan.
f. Hal-hal yang terkait dengan dana institusional yang belum diatur dalam buku
ini akan diatur kemudian
B. Aturan Pelaksanaan
1. Tata Cara Pengajuan Usul Penelitian
a. Berkas usul penelitian diajukan kepada Ketua STIKes Muhammadiyah Ciamis c.q.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STIKes
Muhammadiyah Ciamis sebanyak dua eksemplar.
b. Berkas usul penelitian disusun berdasarkan sistematika yang sudah ditetapkan oleh
LPPM dan disahkan oleh Ketua STIKes.
c. Setiap usul penelitian akan dievaluasi oleh tim yang ditetapkan oleh Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STIKes Muhammadiyah Ciamis
untuk memperoleh masukan-masukan dalam rangka penyempurnaan.
d. Usul penelitian yang sudah dievaluasi tetapi dianggap belum memenuhi kualifikasi
akan dikembalikan disertai dengan catatan perbaikan.
e. Usul penelitian yang dikembalikan dapat diajukan setelah direvisi berdasarkan
masukan-masukan tim evaluasi.
f. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat selanjutnya
akan mengeluarkan Surat Keputusan dan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian
bagi Usul penelitian yang disetujui oleh tim evaluasi.
C. Periode Pengajuan Usulan Penelitian a. Pengajuan usulan penelitian diatur sesuai dengan sistem triwulan pendanaan
STIKes Muhammadiyah Ciamis. Pengajuan usulan penelitian tiap tahun dibagi
menjadi empat periode, yaitu: dua periode pada semester ganjil (triwulan I dan
II) dan dua periode pada semester genap (triwulan III dan IV), sebagaimana
terlihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3
Periode Pegajuan Usulan Penelitian
Semester Periode/Semester Bulan
Ganjil I/I September s.d November
Genap
I/II
Maret s.d Mei
b. Penerimaan usulan penelitian dilakukan pada bulan pertama setiap
periode/Semester (September dan Maret).
17
c. Seminar usulan penelitian dilakukan setiap minggu ke III dan IV bulan
November dan Mei.
d. Usulan penelitian yang terlambat dalam suatu periode tertentu atau diluar
target yang direncanakan akan dimasukkan ke dalam periode berikutnya.
D. Evaluasi Usul penelitian
Setiap usulan penelitian yang diajukan ke LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis
akan dievaluasi dalam forum seminar yang diselenggarakan oleh LPPM. Evaluasi
tersebut bertujuan memberi berbagai masukan guna menyempurnakan usulan
penelitian dalam rangka peningkatan kualitas penelitian. Adapun ketentuan evaluasi
adalah sebagai berikut :
1. Evaluasi dilakukan oleh Tim Evaluasi Usulan Penelitian yang terdiri dari para
dosen yang termasuk di dalam peninjau sejawat (peer reviewer), dosen senior
(dalam jenjang pendidikan, kepangkatan akademik, atau pengalaman penelitian)
atau dari ahli tamu sesuai dengan permasalahan masing-masing penelitian.
2. Tim Evaluasi Usulan Penelitian ditentukan oleh LPPM STIKes Muhammadiyah
Ciamis dengan mempertimbangkan kesesuaian antara spesifikasi bidang ilmu
peninjau dan bidang ilmu yang menjadi kajian utama dalam usulan kegiatan
penelitian yang diajukan.
3. Waktu dan tempat seminar ditentukan oleh LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis.
4. Hasil evaluasi dilaporkan kepada LPPM Muhammadiyah Ciamis disertai dengan
rekomendasi dari Tim Evaluasi. Apakah usulan tersebut dapat disetujui, perlu
direvisi, atau terpaksa ditolak.
5. Hasil evaluasi tersebut selanjutnya dikirim oleh LPPM kepada para pengaju usulan
penelitian sebagai bahan untuk melakukan revisi atau penyempurnaan.
6. Usulan penelitian yang telah direvisi diajukan kembali ke LPPM untuk diproses
lebih lanjut, berupa pengeluaran SK penelitian dan penandatanganan kontrak
penelitian.
Evaluasi dilakukan secara objektif, sportif, dan terlepas dari unsur-unsur hubungan
atau kepentingan pribadi, kepentingan kelompok, atau ikatan-ikatan primordial
lainnya. Evaluasi didasarkan atas kajian terhadap komponen-komponen usulan
penelitian. Komponen-komponen yang digunakan sebagai kriteria dalam penilaian
dikategorikan menjadi 4, yaitu :
1. Komponen pendahuluan,
2. Tinjauan pustaka,
3. Metode penelitian,
4. Komponen umum.
Adapun bobot dan skor masing-masing komponen diatur sebagai berikut :
1. Komponen pendahuluan berbobot 30, dengan perincian :
a. Perumusan masalah berbobot 10,
b. Keaslian penelitian berbobot 10,
c. Tujuan penelitian berbobot 5,
d. Manfaat penelitian berbobot 5.
2. Komponen tinjauan pustaka berbobot 30, dengan perincian :
18
a. Relevansi berbobot 10,
b. Kemutakhiran berbobot 10,
c. Teknik pengacuan berbobot 10.
3. Komponen metode penelitian berbobot 30, dengan perincian
a. Kesesuaian dengan masalah berbobot 10,
b. Ketepatan rancangan berbobot 10,
c. Ketepatan instrumen berbobot 10.
4. Komponen umum berbobot 10, dengan perincian :
a. Bahasa berbobot 5,
b. Format berbobot 5.
5. Skor berskala 0-4, dan nilai diperoleh dari perkalian bobot dengan skor.
6. Usulan dengan nilai 321-400 dikategorikan baik sekali; 241-320 baik; 161-240
sedang; 81-160 kurang; dan 0-80 kurang sekali.
7. Usulan penelitian dapat disetujui jika usulan tersebut sekurang-kurangnya
memperoleh skor 241, yaitu skor minimal untuk kategori baik.
E. Luaran Penelitian
Kualitas penelitian dapat dilihat dari luaran penelitian dan capaian indikator
utama penelitian yang didasarkan pada rumusan IKUP oleh Direktorat Litabmas
Dirjen Dikti. Luaran dan capaian indikator utama penelitian akan menjadi bahan
pertimbangan penting atau prioritas dalam memberikan dana tahap
selanjutnya.
Tabel 4.4 . Luaran Penelitian Menurut Program, IKUP, dan Skor
No Program Indikator kinerja utama penelitian (IKUP) SKOR 1 Penelitian Akademik
/ Kemitraan
Laporan Akhir Makalah Pertemuan Ilmiah/ Prosiding
seminar nasional/Publikasi Jurnal Nasional Makalah Pertemuan Ilmiah/ Prosiding
seminar internasional/Publikasi Jurnal internasional
Publikasi Jurnal Nasional Terakreditasi/internasional/bahan ajar/ paten/TTG
Bahan atau Buku Ajar
5 20 35 35 30
2 Penelitian Kelembagaan dan organisasi
3 Penelitian inovatif
4 Penelitian Unggulan
Semakin tinggi skor capaian luaran penelitian yang diraih oleh tim peneliti, maka
semakin besar peluangnya untuk mendapatkan dana tahap selanjutnya. Skor luaran
penelitian ini akan digabungkan dengan hasil penilaian presentasi hasil penelitian
oleh tim reviewer.
19
F. Diagram Tata Cara Pengajuan Usul penelitian
Gambar 4.1. Diagram Tata Cara Pengajuan Usul peneliti
DIAJUKAN KEPADA :
KETUA STIKES
c.q KETUA LPPM Usul Penelitian disahkan
Pimpinan Prodi (hardcopy
dan softcopy)
20
BAB V
FORMAT DAN SISTEMATIKA USULAN PENELITIAN
Format dan sistematika usul penelitian yang diajukan ke Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat secara umum menggunakan format dan sistematika
sebagai berikut.
A. Bagian Awal Bagian awal terdiri dari :
1. Halaman judul
2. Halaman pengesahan
B. Bagian Tubuh Bagian tubuh terdiri dari :
1. Judul penelitian
2. Bidang ilmu
3. Latar belakang
4. Perumusan masalah
5. Tinjauan pustaka
6. Tujuan penelitian
7. Manfaat penelitian
8. Landasan teori
9. Metode penelitian
10. Jadwal penelitian
11. Personalia penelitian
12. Perkiraan anggaran penelitian.
Adapun penjelasan tentang masing-masing unsur adalah sebagai berikut :
1. Judul Penelitian Judul penelitian hendaklah singkat dan spesifik, tetapi cukup jelas untuk memberi
gambaran mengenai penelitian yang diusulkan.
2. Bidang Ilmu Tuliskan bidang konsorsium yang menjadi latar belakang penelitian sesuai dengan
pembagian berikut :
a. Keperawatan
b. Kebidanan
c. Farmasi
d. Analis Kesehatan
3. Latar Belakang Penelitian dilakukan untuk menjawab keingintahuan peneliti dalam
mengungkapkan gejala/konsep/dugaan atau menerapkannya pada suatu tujuan.
Kemukakan hal-hal tersebut yang mendorong atau argumentasi pentingnya
penelitian tersebut dilakukan. Uraikan pula proses dalam mengidentifikasi masalah
penelitian. Latar belakang juga minimal mencakup Besarnya Masalah (M);
Dampak masalah tersebut (D); Area Spesifik lingkup penelitian tersebut (A); Hasil
penelitian sebelumnya yang mendukung (Elaborasi [E]) dan Novelti atau
Kebaruan penelitian (K).
21
4. Perumusan Masalah Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti. Uraikan pendekatan dan
konsep untuk menjawab masalah yang diteliti, hipotesis yang akan diuji (kalau
ada) atau dugaan yang akan dibuktikan. Dalam perumusan masalah dapat pula
dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Uraian
masalah tidak harus dalam bentuk pertanyaan.
5. Tinjauan Pustaka Usahakan pustaka terbaru, relevan dan asli semacam Jurnal Ilmiah. Uraikan
dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian
yang akan dilakukan. Tinjauan pustaka menguraikan tentang teori, temuan, dan
bahan penelitian lain yang diperoleh dari berbagai hasil penelitian lain baik yang
dilakukan oleh peneliti lain maupun oleh pengaju usulan penelitian itu sendiri
sebagai landasan bagi penelitian yang diusulkan. Uraian dalam tinjauan pustaka
dimaksudkan untuk menunjukkan segi kebaruan dan keaslian penelitian,
menunjukkan hubungan antara penelitian tersebut dengan penelitian lain yang
sudah ada, dan untuk menyusun kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam
penelitian yang akan dilakukan.
6. Tujuan Penelitian Berikan pernyataan singkat mengenai tujuan penelitian. Penelitian dapat bertujuan
untuk menjajagi, menguraikan, menerangkan, membuktikan atau menerapkan
suatu gejala, konsep atau dugaan, atau untuk menyusun suatu prototip.
7. Manfaat Penelitian Uraikan manfaat penelitian bagi pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni; pemecahan masalah pembangunan; pengembangan kelembagaan; atau untuk
keperluan penerbitan.
8. Landasan Teori Uraikan dengan singkat dan jelas kerangka/landasan teoritik yang digunakan
sebagai dasar/acuan untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan penelitian.
9. Metode Penelitian Uraikan metode yang digunakan dalam penelitian secara rinci. Uraian dapat
meliputi variabel penelitian, model yang digunakan, rancangan penelitian, teknik
pengumpulan dan analisis data, cara penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian.
Penelitian yang menggunakan metode kualitatif dapat menjelaskan pendekatan
yang digunakan, proses pengumpulan dan analisis data, proses penafsiran dan
penyimpulan hasil penelitian.
10. Jadwal Penelitian Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan,
dan penyusunan laporan dalam bentuk bar-chart.
11. Personalia Penelitian a. Ketua Peneliti :
1) Nama lengkap dan gelar :
22
2) Golongan pangkat dan NIP/NIK :
3) Jabatan fungsional :
4) Program Studi :
(untuk usulan penelitian yang diajukan ke lembaga lain selain STIKes
Muhammadiyah Ciamis perlu pula dicantumkan butir)
5) nama perguruan tinggi.
b. Anggota peneliti maksimum 2 orang.
c. Tenaga laboran/teknisi (kalau ada) maksimum 2 orang.
d. Pekerja lapangan/pencacah (kalau ada).
e. Tenaga administrasi (kalau ada) maksimal 1 orang.
12. Perkiraan Biaya Penelitian Berikan rincian biaya penelitian. Rumus dan biaya mengacu pada kegiatan
penelitian sebagaimana diuraikan dalam metode penelitian. Rincian tersebut
diutamakan pada biaya-biaya:
a. Pengurusan ijin penelitian,
b. Bahan habis pakai,
c. Transportasi pengumpulan data, atau honorarium tenaga
laboran/teknisi/pencacah,
d. Analisis data,
e. Seminar hasil penelitian,
f. Penyusunan dan penggandaan laporan hasil penelitian.
13. Daftar Pustaka Cantumkan semua pustaka yang digunakan dalam penyusunan usulan penelitian,
baik berupa buku, jurnal/ majalah, laporan hasil penelitian yang terdahulu, tesis,
disertasi, atau bentuk-bentuk sumber lainnya. Daftar pustaka disusun secara
alfabetik (berdasarkan urutan abjad). Ketentuan mengenai tatatulis dapat dilihat
pada Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah yang dikeluarkan oleh LPPM
STIKes Muhammadiyah Ciamis.
C. Bagian Akhir Bagian akhir terdiri atas :
1. Daftar pustaka
2. Curriculum vitae ketua dan anggota penelitian,
3. Rancangan penelitian (desain penelitian) dalam bentuk Flow-chart rancangan
instrumen. (Usulan yang diajukan kepada penyandang dana lain (funding)
menggunakan ketentuan dari penyandang dana bersangkutan).
4. Ditanda tangan oleh ketua peneliti dan ketua prodi.
23
BAB VI
SEMINAR DAN LAPORAN
HASIL PENELITIAN
Laporan hasil penelitian pada dasarnya merupakan informasi yang sangat berharga.
Sebelum didokumentasikan dan disebarluaskan, informasi tersebut perlu dilengkapi
dengan berbagai masukan dari berbagai pihak yang berkompeten tentang permasalahan
didalam penelitian tersebut. Oleh karena itu, untuk menyempurnakan dan meningkatkan
kualitas hasil penelitian, semua draft hasil penelitian harus diseminarkan terlebih dahulu
sebelum disusun menjadi laporan penelitian.
A. Seminar Hasil Penelitian Suatu hasil penelitian dianggap sah jika hasil penelitian tersebut sudah diseminarkan.
Seminar hasil penelitian merupakan suatu forum yang bertujuan untuk
menyempurnakan hasil penelitian. Adapun pelaksanaan seminar diatur sebagai berikut
:
1. Seminar hasil penelitian diselenggarakan oleh LPPM STIKes Muhammadiyah
Ciamis.
2. Peneliti yang telah selesai melaksanakan penelitiannya terlebih dahulu
mendaftarkan diri ke LPPM untuk melaksanakan seminar.
3. Pendaftaran seminar dilengkapi dengan draft laporan penelitian sebanyak 3
eksemplar.
4. Pelaksanaan seminar (waktu, tempat, pembahas, peserta) dikoordinasi oleh LPPM.
B. Laporan Hasil Penelitian Hasil penelitian yang telah diseminarkan disusun menjadi laporan penelitian.
Ketentuan tentang laporan hasil penelitian diatur sebagai berikut :
1. Laporan hasil penelitian terdiri dari tiga bagian, yaitu: (a) Bagian awal, (b) Bagian
tubuh, dan (c) Bagian akhir.
a. Bagian awal terdiri atas :
1) Halaman sampul depan (kulit muka),
2) Halaman sampul dalam,
3) SK penelitian
4) Halaman pengesahan
5) Surat keterangan seminar
6) Ringkasan hasil penelitian (berbahasa Indonesia),
7) Summary (bahasa Inggris)
8) Daftar isi
9) Daftar tabel (kalau ada),
10) Kata pengantar
11) Judul disertai terjemahannya dalam bahasa Inggris.
b. Bagian tubuh terdiri bab-bab yang berisi uraian tentang pendahuluan, hasil
penelitian, metode, analisis dan pembahasan, dan kesimpulan. Jumlah bab
dan judul bab disesuaikan dengan ruang lingkup penelitian, kompleksitas
penelitian, dan jenis penelitian.
c. Bagian akhir terdiri atas:
1) Daftar pustaka
2) Lampiran-lampiran (instrumen penelitian, data dan pengolahan statistik,
surat ijin penelitian, dan lain-lain).
24
d. Laporan hasil penelitian juga dilengkapi dengan artikel/publikasi ilmiah
maksimal 15 halaman dilengkapi dengan abstrak berbahasa Indonesia dan
Inggris yang dilampirkan secara lepas (tidak dijilid bersama laporan
penelitian).
e. Artikel publikasi ilmiah diserahkan kepada LPPM STIKes Muhammadiyah
Ciamis dalam bentuk hard copy (print-out) dan soft copy (file dalam disket)
yang ditulis dengan MS Word, atau Word Perfect. Artikel publikasi ilmiah
tersebut selanjutnya menjadi milik LPPM tanpa mengurangi akta notoritas
akademik penulisnya.
f. Artikel publikasi ilmiah akan diseleksi berdasarkan bidang ilmu masing-
masing dan selanjutnya akan diterbitkan dalam jurnal penelitian, yaitu
penerbitan berkala (dengan ISSN) yang diterbitkan oleh LPPM. Suatu
kegiatan penelitian dapat ditulis menjadi beberapa artikel publikasi ilmiah.
Untuk menghindari duplikasi muatan, peneliti yang ingin menerbitkan artikel
publikasinya di jurnal lain (selain yang diterbitkan oleh LPPM STIKes
Muhammadiyah Ciamis), artikel tersebut harus berbeda dari artikel publikasi
ilmiah yang diserahkan ke LPPM. Apabila artikel publikasi tersebut sama
dengan yang diserahkan ke lembaga lain, maka peneliti terlebih dahulu harus
meminta izin ke LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis.
2. Laporan penelitian dijilid punggung secara rapi dengan sampul tebal (hard cover),
dan pada bagian punggung dicantumkan nama peneliti, NIK/NIP, judul
penelitian, dan tahun penelitian. Warna kulit muka (sampul depan) laporan
penelitian diatur berwarna hijau.
C. Penerbitan Laporan Penelitian Laporan penelitian yang dianggap layak akan diterbitkan dalam bentuk monografi,
yaitu penerbitan tak berkala yang terdiri dari suatu laporan penelitian yang dianggap
memenuhi kualifikasi untuk diterbitkan secara utuh dalam bentuk buku. Untuk dapat
diterbitkan sebagai monografi, suatu laporan terlebih dahulu akan diseleksi dan dikaji
kelayakannya oleh dewan redaksi.
Monografi diterbitkan oleh LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis dalam kerjasama
dengan lembaga penerbitan atau penerbit dalam dan di luar STIKes Muhammadiyah
Ciamis. Laporan penelitian yang diterbitkan dalam bentuk monografi akan dilengkapi
dengan KDT (Katalog Dalam Terbitan) dan ISBN (International Standard Book
Number).
25
BAB VII
TEMA-TEMA UTAMA
Dalam melaksanakan kegiatan penelitian, baik akademik, kelembagaan dan organisasi,
inovatif maupun unggulan, para peneliti diharapkan mengacu pada tema-tema utama yang
telah ditetapkan oleh LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis. Pengacuan pada tema-tema
utama ini dimaksudkan sebagai salah satu bentuk implementasi visi, misi, dan pola ilmiah
pokok. Selain itu, pengacuan pada tema-tema utama ini juga dimaksudkan sebagai arahan
bagi kegiatan penelitian yang diproyeksikan untuk diajukan kepada penyandang dana lain.
Oleh karena itu, tema-tema utama tersebut dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tema-
tema utama internal dan eksternal.
Tema-tema utama internal untuk akselerasi fokus kajian dan implementasi visi/misi, serta
pola ilmiah pokok selama lima tahun mendatang antara lain adalah sebagai berikut :
A. Persoalan yang berhubungan dengan keperawatan mencakup kajian terhadap
pengelolaan asuhan keperawatan (Askep) yang terdiri dari : Keperawatan Medikal
Bedah (KMB), keperawatan anak, maternitas, psikiatri (jiwa), komunitas, gerontik,
keluarga, dll.
B. Persoalan yang berhubungan dengan kebidanan mencakup kajian terhadap
pengelolaan asuhan kebidanan (Askeb), yang meliputi : askeb kehamilan, persalinan,
nifas, komunitas, patologis, Keluarga Berencana (KB), anak, dll.
C. Persoalan yang berhubungan dengan kefarmasian mencakup kajian terhadap analisis
obat dan makanan, analisis kandungan zat pada tumbuhan.
D. Persoalan yang berhubungan dengan analis kesehatan mencakup kajian terhadap
parasit, bakteri, kimia klinik, hematologi, kimia makanan, minuman dan air.
E. Persoalan yang berhubungan dengan kelembagaan dan organisasi meliputi
pengelolaan yang berhubungan dengan manajemen : SDM, budget (pembiayaan),
sarana dan prasarana (fasilitas), dll. yang berhubungan dengan
kesehatan/keperawatan.
26
BAB VIII
P E N U T U P
Para dosen yang akan melaksanakan kegiatan penelitian di harapkan mengacu pada
berbagai ketentuan yang telah di rumuskan dalam Pedoman dan Tata Krama Penelitian
ini, sehingga setiap kegiatan penelitian pada hakikatnya menjadi bagian integral dari
program Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dan STIKes
Muhammadiyah Ciamis.
Adapun penelitian yang didanai oleh lembaga lain di luar STIKes Muhammadiyah
Ciamis, pedomannya mengikuti aturan yang ditentukan oleh lembaga tersebut. Pedoman
dimaksud dapat dilihat pada lampiran. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan
diatur kemudian.
27
Lampiran-lampiran:
PROPOSAL PENELITIAN
Judul Penelitian
LOGO STIKes
Diajukan Kepada
Ketua STIKes Muhammadiyah Ciamis
c.q. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Oleh :
.....................................................*)
PRODI................................................
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
MUHAMMADIYAH CIAMIS
TAHUN ..........
*) Tuliskan semua nama pengusul lengkap dengan gelar akademik
28
PENILAIAN USULAN PENILAIAN
NO KOMPONEN BOBOT SCORE
(1-4)
NILAI
1. Latar belakang
a. Perumusan masalah 10
b. Tujuan penelitian 10
c. Manfaat penelitian 10
d. Keaslian/kebaruan penelitian 10
2. Tinjauan pustaka
a. Relevansi 10
b. Kemutakhiran dan keaslian sumber 5
c. Teknik pengacuan pustaka 5
3. Metode penelitian
a. Kesesuaian dengan masalah 10
b. Ketepatan rancangan 10
c. Ketepatan instrumen 10
4. Umum
a. Bahasa 5
b. Format 5
c. Jumlah nilai
d. Rata-rata Nilai (Jumlah Nilai/4)
Lolos Jika Nilai > 80
Hasil Penilaian : Diterima/Ditolak/Revisi*)
Alasan Penolakan/Revisi :
1. Judul penelitian kurang jelas, kurang menggambarkan permasalahan yang diteliti, dan dapat
menimbulkan kesalahpahaman. Perumusan masalah lemah, kurang mengarah, dan kurang memiliki
nilai kebaruan/keaslian.
2. Bahan pustaka kurang relevan, kurang mutakhir, dan sebagian besar bahan pustaka bukan berupa hasil
penelitian.
3. Tujuan penelitian tidak jelas.
4. Manfaat penelitian pada pengembangan ilmu, pembangunan, dan pengembangan kelembagaan tidak
jelas.
5. Usulan tidak mengikuti format yang telah ditetapkan, perkiraan biaya kurang rinci atau terlalu tinggi.
6. Lain-lain (sebutkan): ...................................................................
......................................................................................................
Saran/Rekomendasi :
............................................................................................................................. ..................................................
............................................................................................................................. ..................................................
..........................................................................................................................
Ciamis, ………………………
Penilai,
______________________________________
Nama Terang Tanda Tangan
*) Coret yg tidak perlu.
29
HALAMAN PENGESAHAN
Proposal Penelitian
1. Diajukan Kepada : Ketua STIKes Muhammadiyah Ciamis
c.q. LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis
2. a. Judul Penelitian : ..................................................................................
b. Bidang Ilmu : .................................................................................
c. Kategori Penelitian : .................................................................................
3. Ketua Peneliti:
a. Nama Lengkap dan Gelar : ........................................................................
b. Jenis Kelamin : ........................................................................
c. Pangkat/Golongan : ..........................................................................
d. NIP/NIK : .........................................................................
e. Jabatan Fungsional : ......................................................................
f. Prodi : .........................................................................
4. Susunan Tim Peneliti:
Anggota : .......................................................................................
Anggota : .......................................................................................
5. Lokasi Penelitian : ........................................................................
6. Lama Penelitian : ..........................................................................
7. Biaya Penelitian : ...........................................................................
Menyetujui,
Ketua LPPM,
.......................
NIP/NIK
Ciamis, ...............
Ketua Peneliti,
.........................
NIP/NIK
Mengetahui,
Wakil Ketua I,
......................
NIP/NIK
30
FORMAT LAPORAN PENELITIAN
HALAMAN COVER
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
INTISARI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1.Tujuan umum
2.Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
E. Keaslian Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar
B. Kerangka Konsep
C. Hipotesis ( Jika Ada)
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Tempat Penelitian
C. Definisi Operasional
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Anggaran Biaya
2. SK Peneliti
3. Surat Perjanjian Kerjasama
4. Berita Acara Penyerahan dana hibah penelitian
5. Kwitansi Penerimaan
6. Laporan Penggunaan Keuangan
7. Identitas Peneliti
a. Peneliti 1
b. Peneliti 2
c. Peneliti 3
8. KTM (Jika penelitian kemitraan dengan mahasiswa)
31
ANGGARAN BIAYA
NO JENIS PENGELUARAN BIAYA
1 Honorarium pelaksana, petugas lab, pengumpulan
data, pengolahan data, penganalisis data, honor
operator,honor pembuatan sistem ( max 30 %)
2 Pembelian BHP untuk ATK,FOTO COPY, Surat
menyurat, penyusunan laporan,cetak, penjilidan
publikasi, pulsa, internet, bahan lab, langganan jurnal (
max 60 %)
3 Perjalanan untuk ( survey/ sampling data, akomodasi
konsumsi, transport ( max 40 %)
4 Sewa untuk peralatan / mesin ruang lab kendaraan dan
peralatan penunjang lain nya (max 40 %)
Catatan :
1. Dilengkapi dengan kwitansi dan nota/ bon
32
INDENTITAS PENELITI
1. JUDUL PENELITIAN
2. TIM PENELITIAN
NO NAMA NIK JABATAN BIDANG
KEAHLIAN
PRODI
KETUA
ANGGOTA
1
ANGGOTA
2
3. MASA PELAKSANAAN
MULAI : BULAN ....... TAHUN
BERAKHIR : BULAN ...... TAHUN
4. LOKASI PENELITIAN
CIAMIS
KETUA PENELITI
( ...............................................)