pbl kelompok 1

6
Skenario 1 : Step 1 : Keyword Insiden => kejadian baru yang timbul pada suatu populasi HIV-AIDS => penyakit defisiensi sistem imun Peningkatan angka kejadian HIV AIDS => meningkatnya jumlah penderita HIV-AIDS pada kurun waktu tertentu Usia Produktif => usia dimana organ reproduksi berfungsi dengan sangat baik Target MDGS 2015 => target dalam Milenium Developmental Goals Program intensif => program yang akan dilakukan untuk mengatasi suatu masalah tertentu Komisi Penanggulangan AIDS Nasional => badan yang khusus menanggulangi kasus HIV AIDS di Indonesia Peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak => menurunnya angka kematian dan kecacatan ibu dan anak Dokter PTT => dokter yang bertugas di daerah agak terpencil. Step 2 : Identifikasi Masalah 1. Mengapa angka kejadian HIV AIDS yang tinggi tahun 2014? 2. Mengapa terdapat peningkatan angka kejadian HIV AIDS pada anak2 dan usia produktif? 3. Bagaimana cara menyusun program intensif berdasarkan standardisasi KPA? 4. Bagaimana cara mengatasi cultural-shock pada dokter baru? 5. Bagaimana Transmisi HIV yang mungkin terjadi ? 6. Apa saja target MDGS 2015? Step 3 : Hipotesis

Upload: tiyaktiyak

Post on 04-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pbl

TRANSCRIPT

Skenario 1 :Step 1 : Keyword Insiden => kejadian baru yang timbul pada suatu populasi HIV-AIDS => penyakit defisiensi sistem imun Peningkatan angka kejadian HIV AIDS => meningkatnya jumlah penderita HIV-AIDS pada kurun waktu tertentu Usia Produktif => usia dimana organ reproduksi berfungsi dengan sangat baik Target MDGS 2015 => target dalam Milenium Developmental Goals Program intensif => program yang akan dilakukan untuk mengatasi suatu masalah tertentu Komisi Penanggulangan AIDS Nasional => badan yang khusus menanggulangi kasus HIV AIDS di Indonesia Peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak => menurunnya angka kematian dan kecacatan ibu dan anak Dokter PTT => dokter yang bertugas di daerah agak terpencil.

Step 2 : Identifikasi Masalah1. Mengapa angka kejadian HIV AIDS yang tinggi tahun 2014?2. Mengapa terdapat peningkatan angka kejadian HIV AIDS pada anak2 dan usia produktif?3. Bagaimana cara menyusun program intensif berdasarkan standardisasi KPA?4. Bagaimana cara mengatasi cultural-shock pada dokter baru?5. Bagaimana Transmisi HIV yang mungkin terjadi ?6. Apa saja target MDGS 2015?

Step 3 : Hipotesis 1. Kejadian HIV tinggi karena pendidikan dan akses tentang informasi dan edukasi kurang dan fasilitas kesehatan kurang. 2. Peningkatan angka kejadian terjadi karena kurang berhasilnya program intensif yang sudah ada sebelumnya. 3. dr. Yudha perlu melakukan identifikasi masalah dan menentukan target dan menyusun program. 4. Perlu ada pembekalan untuk dr. PTT5. Peningkatan angka kejadian pada anak2 terjadi karena transmisi dari ibu ke anak dan peningkatan angka kejadian pada usia produktif terjadi karena budaya sosio-kultural di masyarakat. 6. Salah satu targetnya adalah mengurangi angka kejadian HIV dan meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak.

Step 4 : Merumuskan permasalahan dan menyusun kerangka konsep Faktor ekstrinsik program intensif yang belum pernah ada, kurangnya peran dari stakeholder dan tenaga kesehatan, kurangnya akses kesehatan dan informasi, sosiokultural Faktor intrinsic imunitas, kebersihan, self-belief, nutrisi, agama dan kepercayaan

Faktor ekstrinsik + intrinsic peningkatan transmisi meningkatkan kejadian HIV AIDS --> perlu adanya program intensif keberhasilan /kegagalan pencapaian target MDGS.

Step 5 : Menentukan Learning Objektif 1. Mengetahui isi dari MDGS 2015 yang berkaitan dengan kasus pada skenario2. Mengetahui mode transmisi HIV AIDS3. Mencari isi dari program KPA 4. Menentukan indikator keberhasilan program intensif5. Mengetahui dan membuat program intensif berdasarkan standaridasi KPA

Skenario 2Step 1 : Keyword 10 hari terlambat datang bulan => 10 hari tidak mengalami menstruasi dari siklus yang seharusnya Seksual aktif => aktif melakukan hubungan seksual HCG Strip Test => sebuah tes untuk mendeteksi kehamilan Pemeriksaan USG => pemeriksaan ultrasonografi untuk meliat perkembangan janin Klinik VCT => tes untuk screening HIV Antenatal care => perawatan sebelum persalinan Kartu JKN => kartu jaminan kesehatan nasional (suatu asuransi kesehatan) Terapi ARV rutin => penggunaan anti retroviral secara terus menerus Positif HIV => seseorang telah terinfeksi virus HIV

Step 2 : Identifikasi Masalah 1. Bagaimana langkah pencegahan yang dilakukan pasangan tersebut? Apakah cukup?2. Bagaimana tanda dan gejala pada awal pada HIV?3. Apa saja faktor resiko yang mungkin mengakibatkan transmisi HIV4. Mengapa dr. Yudha menyarankan Ny. Carolina melakukan ANC secara rutin ke puskesmas5. Apakah ANC itu?6. Bagaimana cara penanganan HIV selama kehamilan dan pada masa persalinan?7. Apa saja indikasi dan bagaimana pemberian ARV?

Step 3 : Hipotesis1. Pasangan tersebut sudah menggunakan kondom sebagai kontrasepsi.2. Ditemukan diare hilang timbul, 5L (lemah, lemas, letih, lesu, lunglai)3. Kemungkinan karena pekerjaan, budaya dan tidak memakai pengaman saat sexual intercourse.4. Untuk memonitoring kehamilan dan deteksi dini komplikasi yang mungkin terjadi.5. Ante Natal Care => perawatan sebelum masa persalinan6. Perlu profilaksis ARV 7. Berdasarkan kadar CD4, menggunakan 3 kombinasi obat.

Step 4 : Merumuskan masalah

Timbul gejalaFaktor resiko transmisi ibu tertular resiko bayi tertular --> ANC

Diagnosis dan treatment

Step 5 : 1. Mengetahui macam-macam kontrasepsi yang aman untuk meminimalisir transmisi HIV2. Mengetahui tanda-tanda dan gejala HIV3. Mengetahui faktor resiko tranmisi HIV4. Mengetahui apa itu Ante Natal Care dan bagaimana ANC dijalankan5. Mengetahui indikasi memulai terapi ARV pada ibu hamil 6. Mengetahui pemeriksaan penunjang untuk membantu penegakan diagnose HIV pada ibu hamil.

Skenario 3Step 1 : KeywordUsia kehamilan 41-42 minggu => usia janin 41-42 minggu setelah fertilisasiKontraksi sejak semalam => HISPemeriksaan dalam => vaginal tuseKala 1 laten : pembukaan cervix 3 cmPartograf => suatu skala yang digunakan untuk mengukur kemajuan persalinanRSUD dengan fasilitas khusus => RSUD dengan fasilitas yang cukup untuk menangani persalinan dari penderita HIV Apgar Score => Score yang digunakan pada bayi saat lahir Tidak bisa IMD => bayi tidak bisa langsung diberi ASI setelah lahir

Step 2 : Identifikasi Masalah 1. Mengapa Ny. Caroline merasakan perut mulas dan kontraksi sejak semalam?2. Mengapa bidan dalam scenario ini menggunakan partograf?3. Untuk apa dilakukan pemeriksaan dalam?4. Bagaimana memastikan bayi terinfeksi HIV atau tidak?5. Bagaimana perawatan ibu dan bayi pada masa nifas?6. Bagaimana penggunaan KB pada seseorang dengan HIV?

Step 3 : Hipotesis1. Ny. Caroline sudah memasuki kala 1 persalinan2. Partograf digunakan untuk memantau kondisi persalinan3. Pemeriksaan dalam dilakukan untuk menilai keadaan servix4. Diagnosa HIV pada bayi dapat dilakukan dengan PCR5. Perawatan masa nifas bisa dikonsultasikan kepada dokter puskesmas 6. Untuk mencegah transmisi, untuk sementara sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual (abtinensia) atau menggunakan barrier saat berhubungan

Step 4 : Kontraksi uterus Persalinan dimulai penggunaan partograf untuk evaluasi masa nifas pertimbangan untuk KB

Step 5 :1. Mengetahui tahapan-tahapan persalinan normal2. Mengetahui cara menggunakan partograf3. Mengetahui cara melakukan pemeriksaan dalam4. Mengetahui pemeriksaan penunjang untuk membantu penegakan diagnose HIV pada bayi5. Mengetahui perawatan selama masa nifas6. Mengetahui pilihan kontrasepsi pada penderita HIV