pbl 3 sasbel no 6

Upload: lina-budiarti

Post on 04-Nov-2015

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pbl

TRANSCRIPT

6.Kelainan pada jumlah sperma dan pengeluaran sperma sebagai penyebab infertilitas priaFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS SPERMAGangguan Pretestikuler: Hormon reproduksi

Gangguan testikuler : Aretasi sel spermatogenik Kriptorkhidisme Varikokel Radiasi Sindroma klinefelter

KUALITAS SPERMA

Gangguan post testikuler : Infeksi Tumor Hipospadia Aktifitas sexual Malnutrisi Usia

Sumber : Brugh (2004) medical Clinics of North America Volume 88. Issue 2

Berbagai Faktor yang dapt mempengaruhi kualitas sperma dan penyebab infertilitas pada pria. Menurut Victor M brugh (2004), pada dasarny masalah infertilitas pria disebabkan oleh gangguan potensi seksual dan ganggun kesuburan. Gangguan potensi seksual pada pria terbagi menjadi 4 kelompok yaitu ganggun gairah seksual, gangguan ejakulasi, dan gangguan orgasme. Biasnya dipengaruhi oleh faktor psikis,fisik dan sosiokulturl. Adapun gangguan kesuburan pada pri dapat digolongkan menjadi 3 golongan :1. Gngguan pretestikular : merupakan gangguan yang terdapat diluar testis fan berpengaruh terhdap proses spermtogenesis. Biasny berkaitan dengan gangguan hormonal yang mempengaruhi proses spermatogenesis.2. Ganggun tetikular : merupakn gangguan yang terjadi pada testis,sehingga proses spermatogenesis akan terganggu. Terjadi dalm tubulus seminiferus akibt berbagai hal seperti aretasi sel spermatogenik,kriptorkhidisme,vrikokel,radiasi,sindroma klinefelter3. Gangguan posttestikular : merupkn gnggun yang terjadi diluar testis setelah spermatozoa keluar dari tubulus seminiferus. Gangguan ini terdapat pd epididimis,vas deferens,kelenjar seminalis dan prostat seperti gangguan viabilitas dn motilitas spermatozoa. Gangguan ini disebabkan oleh : infeksi,tumor,hipospadia,penggunaan obat,alkohol,merokok.

Beberapa hal dapat menyebabkan penurunan jumlah sperma, mobilitas atau kemampuan sperma untuk terjadinya fertilisasi menurun. Penyebab tersering infertilitas pada pria adalah produksi sperma yang abnormal, ganggun transportsi sperm,faktor kesehatn,gaya hidup dan paparn terhadap zat-zat tertentu yang berlebihan (Arjatmo,2005)A. Gangguan produksi a) Hormon reproduksiTestis merupakan suatu organ reproduksi pria yang amat penting, karena merupkn tempt pembutn spermtozoa. Proses spermatogenesis didalam testis terjadi muli dari sel-sel spermtogonium dalam tubulus seminiferus hingg proses pematangan spermatozoa di dalam epididimis, merupkan tahapan yang dipengaruhi oelh beberapa faktor terutama faktor hormonal. Hormon yang mempengaruhi antar lain : testoteron yang dihasilkan oleh sel leydig di dalam testis,FSH (Folicle Stimulating Hormone) dan LH (luteinizing hormone) masing-masing kelenjar hipofisis anterior dibawah otak dan gonadotropin hormone yang dihasilkan oleh hipotalamus. Hormon-hormon ini ternyat bekerjanya menurut suatu proses dengan umpn blik, poros hipotalamus-Hipofisis-Testis (sel leydig) yaitu poros yang mengatur pembentukan spermtozoa, dn poros linny poros hipotalamus-hipofisis-Testis (Sel leydig), yaitu yang mengatur pembentukan testoteron, hormon yang sngat berguna tidak sj untuk pembentukn spermtozoa, tetapi juga menentukan pembentukan sifat dan ciri kelaki-lakian manusia (Arjatmo,2005)b) kelainan genetik Pada kelainan genetik sindrom klinefelter/47,XXY menyebabkan perkembangan abnormal dari testis sehingga mengahasilkan produksi sperma dan testoteron yang rendah. Lki-laki dengan sindrom ini dilporknpertama kali pda tahun 1942, dalam J cinical endocrinology, oleh Dr.klincfclter bersma 2 orang dokter lin. Sejumlah laporan lain kemudian mengemukakan pula hal yng sm, sehingga laki-laki dengan khasseperti dilaporkan pertama kali oleh klincfelter dkk. Kemudian disebut sebagai menderita sindrom klincfelter. Pada tahun 1959 kemudian dibuktikan dengan secara sitogenetika, sebagi berasi(kelainan) kromosom, yaitu 47,XXY yang merupakan aberasi jumlah kromosom,trisomi kromosom seks. Beberapa tahun kemudian ditambahkan sejumlah aberasi lain yang secara klinik memberikan gambaran meski tak lengkap seperti sindrom klinefelter (Ramelan,1991)Laki-laki yang menderita sindrom Klinefelter pada umumnya memiliki postur tubuh yang agak lebih tinggi daripada rerata laki-laki normal, tetapi dengan bentuk yang eunuchoid,sampai 60% diantara mereka menunjukan ginekomastia. Mereka yang berkromosom 47,XXY pasti infertil, dengan azoospermi,testis agak kecil dengan hilinisasi tubuli seminiferi, sel leydig berkurang banyak,penis agak kecil,serta tanda seks sekunder tidak/kurang berkembang (klinefelter,1942 dikutip oleh ramelan,2005). Suami pad pasangan usia subur infertil dengan gambaran klinik sepenuhnya atau hampir sepenuhnya sepertinsindromklinefelter, dapat dilkukan tes genetik. Karena ada 2 kromosom X dan 1 kromosom Y,pemeriksaan kromatin seks yang sederhana,murah dan cepat dapat memastikan keberadan XXY, di lain pihak,laki-laki dengan azoozspermia,tetapi dengan gambaran klinik tak sepenuhnya sama seperti yang ditampilkn ileh klinictcltcr dkk,mungkin sekali memiliki kromosom yang mozaik (Ramelan,1991)Penelitin di indonesia di tahun 1990, dari 3kasus laki-laki azoospermia yang bukan penderit sindrom klinnefelter, di dapatkan 6 orang dengn kelainan kromosom. Dua dari enam aberasi kromoosom tsb, memiliki kromosom yang mozaik untuk sindrom klinefelter, yaitu 47,XXY/46XY dana 47,XXY/46,XX. Kedua orang tersebut tetap menunjukn gejala/tand sindrom klinefelter meskipun tidak lengkap dan bukan laki-laki normal (46,XX). Pada dasarnya kejadian penambahan kromosom X pada sindrom ini merupakan akibat gagl pish (non-disjunction) pda gmetogenesis,yang berakibat lebih lanjut kepada gamet dengan kelebihan kromosom (24). Gamet berkromosom 34 bertemu dengn gamet berkromosom 23 akan menjadi zigot kromosom 47. Perubahan jumlah kromosom di garnet yang akan meentukan jumlah akhir kromosom (45, 46, 47, 48 atau 49) pada zigot dan selanjutnya pada manusia hasil tumbuh kembang ingot tsb. Angka kejadian sindrom ini dilaporkan bervariasi, dad I:1000 sampai 1:3000 laki-laki (Ramelan, 2005).c) VarikokelVarikokel adalah pelebaran atau pembesaran dari pembuluh darah balik/vcna di sekitar testis. Ini adalah kondisi yang mirip dengan varises di kaki. lni adalah kondisi yang sangat umum ditemui dalam 15% dari penduduk laki-laki umum dan 40% pria dievaluasi untuk infertilitas. Varikokel merupakan pembuluh vena di dalam scrotum yang mencegah pendinginan normal testis, suhu testis meningkat karena aliran darah pada pembuluh darah testis abnormal dan pengeringan pada arteri yang memasuki skrotum sehingga mengakibatkan gangguan jumlah dan mofilitas sperma. Aliran darah vena dari skrotum meningkatkan produk sisa metabolisme dan mengurangi ketersediaan oksigen dan nutrisi yang diperlukan untuk perkembangan sperma. Aliran darah yang abnormal juga dapat mengganggu konsentmsi testosteron, yang pada gilirannya dapat mengganggu produksi sperma. Vena aliran darah abnormal dari skrotum meningkatkan produk sisa metabolisme dan mengurangi ketersediaan oksigen dan nutrisi yang diperlukan untuk perkembangan sperma. Aliran darah yang abnormal juga dapat mengganggu konsentrasi testosteron, yang pada gilirannya danat mengganggu produksi sperma. Efek jangka panjang dari sirkulasi terganggu dapat mengganggu produksi androgen normal, laki-laki (Foresta et al, 2001).d) Undescensus TestisUndescensus testis berada di skrotum pada saat lahir. Sebagmn kecil yang tidak berada di skrotum akan turun dalam tahun pertama, khttsusnya pertama pasca lahir. Jika testis tidak turun ke skrotum, terdapat beberapa risiko seperti gangguan kesuburan, penurunan produksi hormon testosteron dan peningkatan risiko keganasan testis.Penurunan testis dengan tempi hormonal sebaiknya dilakukan dalam 3 bulan pertama. Operasi untuk menurunkan testis dianjurkan bila testis belum turun setelah usia 6 bulan. Jika testis tidak berada dan terletak di dalam perut, diperlukan tindakan laparoskopi untuk mengetahui letak testis dan kondisinya. Undesccnsus testis bisa tcrjadi kctika satu atau kedua testicle mengalami kegagalan untuk tumn dari abdomen ke dalam scrotum selama pcrkembangan fetus. Karena testicle tcrpapar pada subu tubuh internal yang lebih tinggi daripada suhu didalam scrotum sehingga mempengaruhi produksi sperma (Erold, Dundar, 1997).e) InfeksiInfeksi pada saluran genetalia pria umumnya disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae. Clamydia trachomatis, Trichomonas vaginalis, Ureapplasma urealiticum, basil enterik negatif-gram (terutama E.coli) serta beberapa virus herpes simplex virus tipe 2 (HSV2), human papilloma virus (HPV), Eipstein-Barr Virus (EBV), cytomegalovirus (CMV), virus hepalitis B dan human immunodeficiensy virus (HIV) (Cates, 1999).Neisseria gonorrhoeae merupakan penyebab umum infeksi uretra di AS. Umumnya simptomatik, oamun dapat juga asimptomatik pada sekitar 10% pria. Pada keadaan tersebut N.gonorrhoeae dapat berperan pada infertilitas dengan menimbulkan epididimistisatau orkitis yang dapat mengakibatkan kerusakan testis atau obstruksi duktus(Dohle et al, 2004).U.urealyticum merupakan bakteri yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual yang seringkali mengkolonisasi uretra pria aktif seksual dan bersifat asimptomatik. U. Urealyticum dapat ditemukan pada 30% sampai 50% pria normal sehingga ditemukannya bakteri ini belum dapat membuktikan hubungan sebab akibat pada proses infeksi ataupun infertilitas (Dohle et al, 2004).Chlamydia trachomatis merupakan penyebab IMS tersering di negara-negara industri (Keck, 1998) dan merupakan penyebab penting uretritis non gonokokus dan epididimistis akut pada pria usia reproduktif. 10% sampai 25%, bahkan 50% pria terinfeksi dapat asimptomatik (Gonzales,2004). Organisme Chlamydia merupakan bakteri intraseluleyang dapat menyebabkan epididimistis, orkitis, atropi testis dan obstruksi duktus. Data pada pria menunjukan bahwa infeksi dimasa lampau, lebih berhubungan dengan infertilitas pria (Gonzales et al, 2004).Infeksi genital pria dapat menyebablan oklusi system kanlikular saluran genital, dapat merusak sel epitel yang terlibat dalam spermatogenesis dan dapat merangsang reaksi imun dengan menghasilkan antibody antisperma. Penyakit gondok, innfeksi virus yang dapat menyerang remaja dan terjadi setelah pubertas dapat menyebabkan inflamasi pada testicle sehingga dapat menyebabkan gangguan pada produksi sperma. Selain itu prostatitis, urethritis, atau epididymitis juga dapat menghambat motilitas sperma. (Pavoonen, 1999, dikutip Ammarudi : 2012)B. Gangguan Transportasi spermaa) Aktivitas sexual Masalah disfungsi ereksi, ejakulasi premature, dyspareunia atau psikologis dapat mengakibatkan terjadinya infertilitas. Penggunaan lubrikan memiliki efek toksik pada sperma dan mengakibatkan infertilitas. Pada umumnya masalah disfungsi sexual pria terjadi secara perlahan apabila penyebabnya karena factor hormonal yaitu penurunan kadar hormone androgen dikenal dengan istilah andropause ( (Nasution, 2002).Disfungsi sexual pria pada umumnya dapat dikatagorikan sebagai berikut :1. Gangguan rangsangan sexual : Hipoaktif dan hiperaktif2. Gangguan ereksi atau disfungsi ereksi 3. Gangguan orgasme4. Ganguan ejakulasi : ejakulasi prematur, ejakulasi retrarta, ancjakulasi dan ejakulasi retrograt.b) Ejakulasi retrogradeHal ini terjadi ketika semen masuk kedalam vesica urinaria selama orgasme dibandingkan keluar melalui penis. Berbagai kondisi dapat menyebabkan ejakulasi retrograde, antara lain DM, operasi pada vesica urinaria, prostat, uretra, dan pemakaian obat-obatan tertentu. (japardi 2002).c) Hypospadia Kelainan congenital yang menyebabkan yretra terbuka abnormal pada bagian bawah penis. Jika tidak dikoreksi secara pembedahan kondisi ini dapat mencegah sperma mencapai servick ( Erold dan Dundar, 1997 ).d) Anti body-anti sperma Sperma yang merupakan target dari anti body akan melumpuhkan atau memperlemah sperma. Hal ini biasanya terjadi setelah vasektomi ( Mansur, 2004 ) C. Faktor kesehatan a) Stess emosional Stess yang belebihan atau berkepanjangan dapat menghambat pengeluaran hormone-hormon yang diperlukan untuk memproduksi sperma. Infertilitas dapat mempengaruhi hubungan sosial dan fungsi seseorang sehingga menimbulkan stress yang berkepanjangan. Masalah psikologis sering kali terjadi setelah pemeriksaan infertilirtas yang panjang dan mungkin mengakibatkan disfungsi sexual atau ejakulasi. Faktor kejiwaan stress sakit hati, cemas, sedih , takut, lelah dan letih, kesal ataupun tersinggunag oleh perlakuan orang lain bias menggangu system reproduksi karena adanya hubungan antara psikoneuroimunoendokrinologi ( Arjatmo, 2005 ).

b) Defesiensi giziDefisiensi zat gizi seperti vitamin C, selenium, seng dan folat, dapat menimbulkan infertilitas. Sebuah studi di iran telah menemukan bahwa kerusakan DNA sperma oksidatif memiliki peran penting dalam penyebab kualitas sperma kualitas semen yang buruk dan infertilitas pria. Selenium ( Se ) merupakan elemen penting untuk perkembangan testis normal, spermatogenesis, dan motilitas spermatozoa dan fungsi. Tindakan biokimia dominan se pada manusia dan hewan sebagai antioksidan melalui glutation peroksidase Se tergantung enzim dan dengan demikian melindungi organ sel dan organel dari kerusakan peroxidative. Kombinasi Se dengan vitamin E dapat meningkatkan parameter air mani dan kehamilan pada pria infertile.Hasil didapatkan 52,6% (362 kasus ) perbaikan total pada motilitas sperma, morfologi, atau keduanya dan 10,8% (75kasus ) kehamilan spontan dibandingkan tanpa perlakuan ( 95% confidence interval : 3,08-5,52). Tidak ada respon terhadap pengobatan terjadi pada 253 kasus (36,6%) setelah 14 minggu terapi kombinasi. Berarti perbedaan antara analisis air mani sebelum dan setelah perawatan adalah 4,3% dengan deviasi standar 4,29. Berdasarkan paired t-test, kombinasi terapi dengan Se oral dan vitamin E sangat efektif untuk pengobatan asthenospermia atau asthenoteratospermia atau induksi kehamilan spontan ( P 0,0001 ).Jadi tambahan Fe dan vitamin E dapat meningkatkan kualitas air mani dan memiliki efek menguntungkan dan protektif , terutama pada motilitas sperma. Kami menganjurkan pengobatan infertilitas pria idiofik didiagnosis dengan astenoteratospermia atau asthenospermia dalam analisis air mani (Moslemi, 2011).c) Usia Pada pria dengan bertambahnnya usia menyebabkan penurunan kesuburan. Meskipun pria terus menerus memproduksi sperma sepanjang hidupnya, tetapi morfologi sperma mereka mulai menurun. Penelitian menggungkapkan hanya sepertiga pria yang berusia diatas 40 tahun mampu menghamili istrinya dalam waktu 6 bulan disbanding pria yang berusia dibawah 25 tahun. Selain itu usia yang semakin tua juga mempengaruhi kualitas sperma ( Mansur I, 2001 ).1. Pandangan Sosial dan budaya ketika terjadi kasus ketidaksuburan pada pasangan suami istri dan tanggapan dalam ruang lingkup kedokteran (klinis)Adapun padangan infertilitas menurut Budaya, Sosial dan Agama, serta menurut ilmu kedokteran dan bagaimana cara kita sebagai tenaga medis menganggapi kasus ini, adalah sebagai berikut :a) Infertilitas menurut social dan budayaInfertilitas merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut pasangan yang gagal untuk hamil dan mempunyai anak setelah berusaha selama setahun. Perempuan yang berhasil hamil namun selalu mengalami keguguran juga bisa disebut mandul. Apabila banyaknya pasangan infertil di Indonesia dapat diperhitungkan dari banyaknya wanita yang pernah kawin dan tidak mempunyai anak yang masih hidup, maka menurut Sensus Penduduk terdapat 12% baik di desa maupun di kota, atau kira kira 3 juta pasangan infertil di Indonesia (Bobak dkk, 2005).Kemandulan biasanya menyebabkan kekecewaan terhadap pasangan dan kerap kali menimbulkan perselisihan antarpasangan yang kadang berakhir pada perceraian, keinginan mendapatkan anak yang lahir dari rahim sendiri dan merupakan darah daging orang tua adalah harapan setiap pasangan suami istri, jika pasangan yang sudah membina rumah tangga cukup lama dan tidak juga dikaruniai buah hati datang memeriksakan ksehatannya dan divonis mandul akan merasakan kekecewaan yang mendalam sehingga bingung akan berbuat apa selanjutnya untuk mendapatkan anak kandung dan cara yang baik secara islami dan efektif secara kesehatan (Bobak dkk, 2005). Berbagai budaya di belahan dunia masih menggunakan simbol dan upacara adat untuk merayakan fertilitas ataupun keberhasilan pasangan dalam memperoleh keturunan. Salah satu upacara yang masih bertahan sampai saat ini ialah adat istiadat melempar beras ke arah pengantin pria dan wanita. Ada juga yang memberikan rokok, permen ataupun pensil sebagai ucapan selamat kepada pria yang baru menjadi ayah sebagai antisipasi kelahiran anak. Banyak budaya yang masih menjamur terutama ditengah-tengah masyarakat kita yang menyatakan bahwa suatu ketidaksuburan itu merupakan tanggung jawab wanita. Ketidakmampuan wanita untuk mengandung dihubungkan dengan dosa-dosanya, roh setan atau fakta yang menyatakan bahwa wanita itu tidak adekuat ataupun sempurna ( Bobak dkk, 2005 : 997 ). b) Infertilitas menurut agamaKemandulan atau infertilitas merupakan salah satu bentuk ujian dari Allah SWT. Seringkali hal ini tidak dimengerti dan tidak jarang setan membisikkan godaan sehingga kita berburuk sangka terhadap-Nya. Rahasia Allah swt. dalam bentuk ujian yang diberikan-Nya (yang sering kali sukar untuk kita mengerti) dan di lain pihak orang yang dikatakan mandul bisa hamil dengan izin-Nya.Masalah infertilitas telah dibahas dalam Quran, Surah Asyuura : 49-50: Artinya : (49) Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki, (50) atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang dikehendaki-Nya), dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.

Ayat diatas menerangkan kekuasaaan Allah di ruang angkasa dan di bumi. Allah yang menentukan seseorang akan mendapatkan anak pria atau wanita, begitupula apakan ia kan mandul atau subur (berketurunan banyak.) ketentuan Allah ini juga berlaku menurut sunahnya, jika hendak memopunyai anak tentu harus kawin dan menjaga kesehatan. Soala mandul atau tidak manusia juga dapat ,mengusahakan obatnya. Jika usahanya tidak berhasil, barulah ia bertawaqal kepada Tuhan. Adapun Pandangan Islam Terhadap Kemandulan, yakni :Setiap bulan pasangan pada dasarnya 1 dari 4 kemungkinan hamil di mana tidak ada faktor infertilitas ada. Dalam seumur hidup wanita biasanya akan menghasilkan 4-5000 telur. Delapan dari telur ini direkrut setiap bulan, dan hanya satu dibawa hingga jatuh tempo dan relased ke tuba fallopi, telur tujuh lainnya rusak dan mati. Telur hanya hidup dari 24-36 jam setelah dilepaskan dan jika tidak dibuahi oleh sperma (yang dapat hidup sampai 72 jam di dalam wanita) telur maka akan memburuk dan mati. Dalam waktu dua minggu lapisan rahim akan tertumpah dan seorang wanita akan memiliki siklus menstruasi. Secara alamiah jika tanpa ada hambatan maka seorang wanita yang telah kawin (bercampur) akan mangalami masa kehamilan dan mempunyai anak, namun jika terjadi beberapa faktor yang akan menyebabkan seorang wanita menjadi mandul / infertile maka pupuslah segala harapannya untuk memiliki anak, namun manusia diciptaka dengan akal dan segala kemapuan dan keterbatannnya untuk menciptakan barbagai cara dan teknologi untuk menyelesaikan masalah ini, mulai dari pengobatan, terapi melakukan program bayi tabung ,bahkan mengadakan bank sperma (Bobak dkk, 2005).

Aleida, G, Huppelshcoten dkk. 2013. Do Infertile Woman and their Partners have Equal experiences with fertility care. Fertile sterile.ASRM. 2013. Definition of in Infertility and recurrent pregnancy lose: a commite opinion. Fertile sterile. Guyton, Arthur C dan Hall John. 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC.