patient safety di layanan primer.pdf

Upload: ahmad-sholihin-saad

Post on 23-Feb-2018

241 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    1/47

    ARMAIDI DARMAWAN, dr, M.EpidBagian IKM/IKP

    FKIK Unja

    PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIM

    ard/p.safety

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    2/47

    Pendahuluan

    Penerapanpatient safety amanat dari UU no44 Rumah sakit tahun 2009

    Patient safety selalu dipautkan denganakreditasi RS dan Puskesmas

    Agar dapat terhindar dari malpraktek

    Kemampuan patient safety kompetensi hardicapai dokter (SKDI, 2012).

    ard/p.safety

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    3/47

    Setiap tahun, cukup

    banyak pasien yang

    menderita traumabahkan kematian dalam

    pelayanan kesehatan.

    Banyak diantarapenyebab itu,

    sebenarnya dapat

    dicegah.ard/p.safety

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    4/47

    Wayne meninggal dunia di Queens Medical Center, Nottin

    ham, Inggris, tepat pukul 08.00 setelah diberi Vincristine yseharusnya IV, tapi diberikan ke tulang belakang. Yang

    seharusnya disuntikkan di tulang belakang adalah Cytosine

    Dr. Feda M dikenai hukuman 8 bulan penjara setelah meng

    secara tidak sengaja membunuh pasien leukemia yang us

    sangat muda. ard/p.safety

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    5/47

    OPERASI SALAH SISI

    ard/p.safety

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    6/47

    OPERASI SALAH ORANG

    ard/p.safety

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    7/47

    RS HARUS MEMILIKI SISTEM/CARA MENJAGA

    KEAMANAN DAN KESELAMATAN BAYI YANG DIRAWAT

    ard/p.safety

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    8/47

    IJAZAH STAF HARUS DIVERIFIKASI DARI SUMB

    UTAMANYA

    5 Sept 2012

    ard/p.safety

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    9/47

    15 Sept 2013

    ard/p.safety

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    10/47

    Resep lain, yang diberikan lain

    ard/p.safety

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    11/47

    Berdasarkan keterangan ahli, seharusnya penyuntikan K

    dapat dilakukan dengan cara mencampurkan ke dalam i

    sehingga cairan KCl dapat masuk tubuh penderita denga

    masuk secara pelan-pelan, demikian papar dakwaan ja

    Di Puskemas

    ard/p.safety

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    12/47

    Penyakit yang dapat ditangani oleh Puskesmas/ DokterLayanan Primer/ Dokter Umum/ Dokter Keluarga: 552 Je

    yang terdiri:

    144 - Harus Tuntas;

    260 - Diagnosis dan therapy pendahuluan;

    148 - Diagnosis dan therapy pendahuluan gawat dar

    Sisa: 535 Jenis adalah kompetensi Rumah Sakit/Dokter

    Spesialis/Dokter Subspesialis

    DAFTAR PENYAKIT DI INDONESIA 1.087 JENIS

    SKDI (PERKONSIL NO 11/2012)

    ard/p.safety

    144 enya it t o e iruju waji i ayani i e ayanan

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    13/47

    144 enya it t o e iruju waji i ayani i e ayanan(Sumber : Konsil Kedokteran Indonesia)

    a. Sistem Syaraf1 Kejang demam

    2 Tetanus

    3 HIV AIDS tanpa komplikasi

    4 Tension headache

    5 Migren

    6 Bells palsy

    7 Vertigo (Benign paroxysmal positional vertigo)

    b. Psikiatri

    8 Gangguan somatoform

    9 Insomnia

    c. Mata10 Benda asing di konjungtiva 17 Epi

    11 Konjungtivitis 18 Hip

    12 Perdarahan subkonjungtiva 19 Mio

    13 Mata kering 20 Asti

    14 Blefaritis 21 Pre

    15 Hordeolum 22 But

    16 Trikiasis

    d. Telinga

    Telinga-Pendengaran & Keseimbangan

    23 Otitis eksterna

    24 Otitis media akut

    25 Serumen prop

    26 Mabuk perjalanan

    e. Hidung

    27 Furunkel pada hidung

    28 Rhinitis akut

    29 Rhinitis vasomotor

    30 Rhinitis alergika

    31 Benda asing

    32 Epistaksis

    f. Sistem Respir33 Infl

    34 Per

    35 Far

    36 Ton

    37 Lar

    g. Paru

    38 Asma bronkial

    39 Bronkitis akut

    40 Pneumonia, bronkopneumonia

    41 Tuberkulosis paru tanpa komplikasi

    h. Sistem Kardiovaskuler

    42 Hipertensi esensial

    i. Hepa

    43 He

    j Sistem Endokrin Metabolik & Nutrisi k Sistem Ginjal & Sal Kemih

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    14/47

    j. Sistem Endokrin, Metabolik & Nutrisi

    44 Diabetes melitus tipe 1

    45 Diabetes melitus tipe 2

    46 Hipoglikemia ringan

    k.Sistem Ginjal & Sal Kemih

    47 Infeksi saluran kemih

    48 Gonore

    49 Pielonefritis tanpa k

    50 Fimosis

    51 Parafimosis

    l. Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, Pankreas

    52 Kandidiasis mulut 58 Refluks gastroesofagus 64 Strongiloidiasis

    53 Ulkus mulut (aptosa, herpes) 59 Demam tifoid 65 Askariasis

    54 Parotitis 60 Intoleransi makanan 66 Skistosomiasis

    55 Infeksi pada umbilikus 61 Alergi makanan 67 Taeniasis

    56 Gastritis 62 Keracunan makanan 68 Disentri basiler, dis

    57 Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis) 63 Penyakit cacing tambang 69 Hemoroid grade 1

    m. Sistem Reproduksi

    70Sindrom duh (discharge) genital (gonore

    dan nongonore77 Aborsi spontan komplit

    71 Infeksi saluran kemih bagian bawah 78 Anemia defisiensi besi pada kehamilan

    72 Vaginitis 79 Ruptur perineum tingkat 1-2

    73 Vaginosis bakterialis 80 Abses folikel rambut atau kelenjar sebasea74 Vulvitis 81 Mastitis

    75 Salpingitis 82 Cracked nipple

    76 Kehamilan normal 83 Inverted nipple

    P kit K lit

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    15/47

    90 Akne vulgaris ringan 112 Napkin eczema

    91 Cutaneus larva migran 113 Pedikulosis kapitis

    92 Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant) 114 Pedikulosis pubis

    93 Dermatitis kontak iritan 115 Pitiriasis rosea

    94 Dermatitis numularis 116 Pitiriasis vesikolor

    95 Dermatitis perioral 117 Reaksi gigitan ser

    96 Dermatitis seboroik 118 Sifilis stadium 1 da

    97 Erisipelas 119 Skabies

    98 Eritrasma 120 Skrofuloderma

    99 Exanthematous drug eruption, fixed drug eruption 121 Tinea barbe

    100 Folikulitis superfisialis 122 Tinea fasialis

    101 Furunkel, karbunkel 123 Tinea kapitis

    102 Herpes simpleks tanpa komplikasi 124 Tinea korporis

    103 Herpes zoster tanpa komplikasi 125 Tinea kruris

    104 Hidradenitis supuratif 126 Tinea manus

    105 Impetigo 127 Tinea pedis

    106 Impetigo ulseratif (ektima) 128 Tinea unguium

    107 Kandidosis mukokutan ringan 129 Urtikaria akut

    108 Lepra 130 Varisela tanpa ko

    109 Miliaria 131 Veruka vulgaris

    110 Moluskum kontagiosum 132 Vulnus lasaratum

    111 Morbili tanpa komplikasi 133 Luka bakar deraj

    134 Filariasis

    n. Penyakit Kulit

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    16/47

    o. Gizi & Metabolisme

    84 Malnutrisi energi-protein

    85 Defisiensi vitamin

    86 Defisiensi mineral

    87 Dislipidemia

    88 Hiperurisemia

    89 Obesitas

    p. Sistem Hematologi & Imunol

    135 Anemia defisiensi be

    136 Limfadenitis

    137 Demam dengue, D138 Malaria

    139 Leptospirosis (tanpa

    q. Penyakit Autoimun

    140 Reaksi anafilaktik

    s. Forensik

    143 Kekerasan tum

    144 Kekerasan taja

    141 Ulkus pada tungkai

    142 Lipoma

    r. Sistem Muskuloskeletal

    ff i

    http://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&docid=fzo1WOuW7aRNUM&tbnid=wTeMFBbqjZTXXM:&ved=0CAUQjRw&url=http://al-sani.blogspot.com/2012/04/mengapa-kita-bisa-pingsan.html&ei=-XvqUt-AC8aErgf33YD4BQ&bvm=bv.60444564,d.bmk&psig=AFQjCNE-wfN19Guwrq0omCCGR-6kutEiRw&ust=1391185252986784http://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&docid=fzo1WOuW7aRNUM&tbnid=wTeMFBbqjZTXXM:&ved=0CAUQjRw&url=http://al-sani.blogspot.com/2012/04/mengapa-kita-bisa-pingsan.html&ei=-XvqUt-AC8aErgf33YD4BQ&bvm=bv.60444564,d.bmk&psig=AFQjCNE-wfN19Guwrq0omCCGR-6kutEiRw&ust=1391185252986784http://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&docid=fzo1WOuW7aRNUM&tbnid=wTeMFBbqjZTXXM:&ved=0CAUQjRw&url=http://al-sani.blogspot.com/2012/04/mengapa-kita-bisa-pingsan.html&ei=-XvqUt-AC8aErgf33YD4BQ&bvm=bv.60444564,d.bmk&psig=AFQjCNE-wfN19Guwrq0omCCGR-6kutEiRw&ust=1391185252986784
  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    17/47

    Topik

    What is PatientSafety

    Human Factor

    in PatientSafety

    System andItsComplexity

    Effective TeamPlayer

    Errors

    ClinicalRisk

    QualityImprovement

    Patient andCarer

    Infection

    Control

    SafetyProcedures

    MedicationSafety

    Curriculum Medical Sch

    ard/p.safety

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    18/47

    Topik patient safety (eng)

    Topic 1: What is patient safety?

    Topic 2: What is human factors and why is it important to patient safety?

    Topic 3: Understanding systems and the impact of complexity on patient c

    Topic 4: Being an effective team player

    Topic 5: Understanding and learning from errors

    Topic 6: Understanding and managing clinical risk

    Topic 7: Introduction to quality improvement methodsTopic 8: Engaging with patients and carers

    Topic 9: Minimizing infection through improved infection control

    Topic 10: Patient safety and invasive procedures

    Topic 11: Improving medication safety

    ard/p.safety

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    19/47

    Topik patient safety (ind)

    Topik 1: Apa itu keselamatan pasien ?

    Topik 2: Faktor manusia dan mengapa itu penting untuk pasien keselamat

    Topik 3: Memahami sistem dan dampak kompleksitas pada perawatan pa

    Topik 4: Menjadi pemain tim yang efektif

    Topik 5: Memahami dan belajar dari kesalahan

    Topik 6: Memahami dan mengelola risiko klinis

    Topik 7: Pengantar metode peningkatan kualitasTopik 8: Melibatkan pasien dan pelaku rawat

    Topik 9: Menekan infeksi melalui peningkatan pengendalian infeksi

    Topik 10: Keselamatan pasien dan prosedur invasif

    Topik 11: Peningkatan Pengobatan yang aman

    ard/p.safety

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    20/47

    Topik 1: Apa itu keselamatan pasien

    Keselamatan pasien (patient safety) : reduksdan meminimalkan tindakan yang tidak am

    dalam sistem pelayanan kesehatan sebisa

    mungkin melalui pratik yang terbaik untukmencapai luaran klinis yang optimum. (The

    Canadian Patient Safety Dictionary, October

    2003)

    ard/p.safety

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    21/47

    Sistem dimana rumah sakit membuat asuhan paslebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikdan pengelolaan hal yang berhubungan dengan rispasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampubelajar dari insiden dan tindak lanjutnya se

    implementasi solusi untuk meminimalkan timbulrisiko dan mencegah terjadinya cedera yadisebabkan oleh kesalahan (Permenkes No. 162011)

    Topik 1: Apa itu keselamatan pasien

    ard/p.safety

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    22/47

    Topik 2: Faktor manusia dan mengapa itu

    penting untuk keselamatan pasien?

    Fokus dari prinsip human factors adalah peningkatanefisiensi, kreativitas, produktivitas dan kepuasan kerdengan tujuan meminimalkan kesalahan.

    Kegagalan untuk menerapkan prinsip human factors

    adalah aspek kunci dari sebagian besar kejadian tidadiinginkan (KTD) dalam pelayanan kesehatan

    Dipengaruhi IM SAFE = Illness (I), Medication (M),Stress (S), Alcohol (A), Fatigue (F), Emotion (E).

    ard/p.safety

    T ik 3 M h i i d d

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    23/47

    Topik 3: Memahami sistem dan dampa

    kompleksitas pada perawatan pasien

    Semakin kompleks suatu sistem, semakin tinggikemungkinan terjadinya kesalahan.

    Perlu dilakukan pendekatan sistem dengan memahasecara keseluruhan bagaimana dan mengapa suatukesalahan terjadi.

    Suatu KTD bersifat multifaktor (faktor pasien, penyedpelayanan kesehatan, tugas, teknologi, alat, timpelayanan kesehatan, lingkungan, dan organisasi)

    Swiss cheese model untuk penelusuran akar masalaard/p.safety

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    24/47

    Topik 4: Menjadi pemain tim yang efekt

    Perlu tim efektif dalam pelayanan kesehatan krn: (i)meningkatnya kompleksitas dan spesialisasi perawat(ii) peningkatan komorbiditas, (iii) peningkatanpenyakit kronis, (iv) kurangnya tenaga kerja dan (v)inisiatif jam kerja yang aman.

    Pentingnya kepemimpinan dalam tim yang efektif.

    Komunikasi antar anggota tim sangat diperlukan: SBA(situation-background-assessment-recommendation

    ard/p.safety

    T ik 5 M h i d b l j d i

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    25/47

    Topik 5: Memahami dan belajar dari

    kesalahan

    Penting untuk merumuskan strategi untuk mencegahatau mengintervensi kesalahan sebelummembahayakan pasien.

    Penting kemampuan untuk belajar dari kesalahan disendiri maupun orang lain

    Belajar dari error akan lebih produktif jika dilakukantingkat organisasi.

    Root cause analysis(RCA) merupakan pendekatan

    system yang terstruktur untuk melakukan analisis.ard/p.safety

    T ik 6 M h i d l l i ik

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    26/47

    Topik 6: Memahami dan mengelola risik

    klinis

    Manajemen risiko yang efektif melibatkan setiaptingkat pelayanan kesehatan

    Empat langkah sederhana proses yang umumnyadigunakan untuk mengelola risiko klinis:

    i. mengidentifikasi risiko ii. menilai frekuensi dan tingkat keparahan risiko

    iii. mengurangi atau menghilangkan risiko

    iv. menilai biaya yang dapat dihemat dengan menguranresiko atau biaya yang dikeluarkan jika risiko berlanjut

    ard/p.safety

    T ik 7 P t t d i k t

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    27/47

    Topik 7: Pengantar metode peningkata

    kualitas Memulai memahami metode peningkatan kualitas denga

    bertanya tentang langkah-langkah yang dapat meningkatkankualitas dan keamanan

    mengakui bahwa ide-ide bagus bisa datang dari siapa pun

    menyadari bahwa situasi dalam lingkungan lokal merupakanfaktor kunci dalam mencoba untuk melakukan perbaikan

    Prinsip dasar peningkatan kualitas: penghargaan terhadasistem, menyadari variasi, teori, psikologi.

    Metode peningkatan kualitas: siklus PDSA (Plan-Do-StudAct), Clinical Practice Improvement Methodology (CPI),Root Cause Analysis (RCA).

    ard/p.safety

    Topik 8: Melibatkan pasien dan pelaku

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    28/47

    Topik 8: Melibatkan pasien dan pelaku

    rawat Komunikasi dengan pasien merupakan salah satu

    permasalahan utama dalam pelaksanaanpatient safetydpelayanan kesehatan

    Keterlibatan pasien, keluarga, dan pelaku rawat dalampelayanan kesehatan primer sangatlah penting

    Bentuk komunikasi dengan pasien: Informed consent Open disclosure

    Agar tercapai komunikasi efektif selain teknik komunikasjuga dibutuhkan empati, kejujuran, dan kompetensi bud

    (cultural competence)ard/p.safety

    Topik 9: Menekan infeksi melalui

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    29/47

    Topik 9: Menekan infeksi melalui

    peningkatan pengendalian infeksi Infeksi di pelayanan kesehatan (nosocomial) menimbulkan

    penderitaan bagi pasien dan menjadikan waktu perawatan lebihlama.

    Banyak yang menderita cacat permanen dan bahkan meninggal

    Semua orang, baik tenaga kesehatan maupun pasien, memilikitanggung jawab untuk mengurangi peluang kontaminasi

    Beberapa upaya yg dapat dilakukan: Kewaspadaan universal (universal precaution)

    Mendapatkan imunisasi hepatitis B

    Menggunakan alat pelindung diri (APD)

    Mengetahui apa yang harus dilakukan jika terpajan dengan risikoinfeksi

    ard/p.safety

    Topik 10: Keselamatan pasien dan

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    30/47

    Topik 10: Keselamatan pasien dan

    prosedur invasif Penyebab utama timbulnya efek samping prosedur invasif:

    Kurangnya pengontrolan infeksi

    Manajemen pasien yang buruk

    Buruknya koordinasi atau komunikasi antar petugas mesebelum, selama, maupun setelah prosedur invasif

    Pengendalian Infeksi dalam prosedur invasif: Universal Precaution: berfungsi melindungi pasien dan

    dokter dari resiko infeksi

    Penggolongan operasi bersih dan tidak bersih (perlu atatidak antibiotik profilaksis

    ard/p.safety

    Topik 10: Keselamatan pasien dan

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    31/47

    Topik 10: Keselamatan pasien dan

    prosedur invasif --2

    Beberapa penyebab terjadinya manajemen pasienyang kurang baik:

    Implementasi guideline/ protokol yang kurang baik

    Kerjasama atau kepemimpinan tim yang buruk

    Konflik antar departemen

    Kurangnya jumlah tenaga atau tenaga yang terlatih

    Etos kerja yang kurang baik

    Pekerjaan yang terlalu banyak (overwork)

    ard/p.safety

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    32/47

    Topik 11: Meningkatkan keamanan oba

    Tindakan yang harus dilakukan dalam menjamin medication safety:

    Menggunakan nama generik dalam pemberian obat

    Memberikan resep sesuai dengan individu setiap pasien

    Melatih pengambilan informasi riwayat pengobatan dari pasien

    Memahami obat apa saja yang beresiko tinggi dan memerlukan pengawasan

    Memastikan obat yang diresepkan merupakan obat yang benar-benar dipaham

    Menggunakan alat bantu untuk mengingat langkah-langkah medication safety

    Selalu mengingat 5 R dalam peresepan dan pemberian obat

    Melakukan komunikasi dengan jelas

    Mengembangkan sistem pengecekan dalam pemberian obat

    Ajak pasien untuk ikut aktif dalam prosed pengobatan

    Buat laporan dan pembahasan mengenai medication error sebagai pembelajar

    ard/p.safety

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    33/47

    Topik 11: Meningkatkan keamanan obat..2

    Prinsip 5R dalam pemberian obat:

    right drug right route

    right time

    right dose

    right patient

    Hal-hal yang menyebabkan timbulnya masalah dalam pemantauan efek obat:

    Minimnya monitoring efek samping obat Obat tidak dihentikan ketika masa pengobatan sudah selesai, atau tidak

    memberikan efek yang baik

    Obat dihentikan sebelum selesai masa pengobatan

    Kadar obat dalam tubuh tidak dimonitor

    Kesalahan komunikasi

    ard/p.safety

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    34/47

    Tujuh standar keselamatan pasien

    1. Hak pasien dan keluarga mempunyai hak mendapat

    informasi ttg rencana dan hasil pelayanan termasukkemungkinan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)2. Mendidik pasien dan keluarga:tentang kewajiban dan

    tangung jawab pasien dalam asuhan pasien.3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan.4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja unt

    melakukan evaluasi dan program peningkatankeselamatan pasien.5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamat

    pasien:6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien

    7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapkeselamatan pasienard/p.safety

    Manfaat Penerapan

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    35/47

    Manfaat Penerapan

    Sistem Keselamatan Pasien

    1. Budaya Safety meningkat dan berkembang.

    (Blame-Free culture, Reporting culture, Learning culture)

    2. Komunikasi dengan pasien berkembang.

    3. KTD menurun, peta KTD selalu ada dan terkini.

    4. Risiko Klinis menurun.

    5. Keluhan dan Litigasi berkurang.6. Mutu Pelayanan meningkat.

    7. Citra Puskesmas/RS dan Kepercayaan masyarakatmeningkat, diikuti Kepercayaan Diri yang meningkat.

    ard/p.safety

    T j h l k h j k t i

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    36/47

    Tujuh langkah menuju kesematan pasien

    1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien: Ciptakan kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil

    2. Pimpin dan dukung staf anda: Bangun komitmen dan fokus yang kuat dan jelas tetang keselamatanpasien

    3. Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko: Kembangkan sistem dan proses pengelolaan risiko serta lakukan

    identifikasi dan kajian hal yang potensial bermasalah4. Kembangkan sistem pelaporan:

    Pastikan staf agar dengan mudah dapat melaporkan kejadian/insiden,serta rumahsakit mengatur pelaoran kepada KKPRS

    5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien: Kembangkan cara-cara komunikasi yang terbuka dengan pasien

    6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien: Dorong staf untuk melakukan analisis akar masalah untuk belajar

    bagaimana dan mengapa kejadian itu timbul7. Cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien:

    Gunakan infromasi yang ada tentang kejadian/masalah untuk melakukperubahan sistem pelayanan

    ard/p.safety

    J i i id d l ti t f t

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    37/47

    1. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)

    2. Kejadian Nyaris Cedera (KNC)

    3. Kejadian Tidak Cedera (KTC)

    4. Kondisi Potensi Cedera (KPC)5. Sentinel event

    Insiden keselamatan pasien tersebut di atas harus dilaporkan dalam waktu

    maksimal 2x 24 jam pada atasan langsung menggunakan formulir laporan ins

    Jenis insiden dalam patient safety yang

    harus dilaporkan

    ard/p.safety

    Kejadian Tidak Diharapkan (KTD Harmf

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    38/47

    Insiden yang mengakibatkan cedera pada

    pasien.

    Contoh: Transfusi yang salah mengakibatkanpasien ikterik atau bilirubinuria karena reaks

    hemolisis.

    Kejadian Tidak Diharapkan (KTD, Harmf

    Incident, Adverse Event):

    ard/p.safety

    Kejadian Nyaris Cedera (KNC Near

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    39/47

    Terjadi insiden yang belum sampai terpapa

    ke pasien.

    Contoh: Darah transfusi sudah siap dipasan

    pada pasien yang salah tetapi kesalahan

    diketahui sebelum transfusi dimulai.

    Kejadian Nyaris Cedera (KNC, Near

    Miss):

    ard/p.safety

    K j di Tid k C d (KTC N H

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    40/47

    Suatu insiden sudah terpapar ke pasien teta

    tidak timbul cedera.

    Contoh: Darah transfusi yang salah sudahdialirkan ke pasien tetapi tidak timbul ceder

    Kejadian Tidak Cedera (KTC, No Harm

    Incident):

    ard/p.safety

    Kondisi Potensial Cedera (KPC, Reportab

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    41/47

    Suatu kondisi/ situasi yang sangat berpotens

    untuk menimbulkan cedera tetapi belum ter

    insiden.

    Contoh:

    ICU sangat sibuk tetapi jumlah staf selalu kurang

    (understaff).

    Defibrillator standbydi UGD diketahui rusak.

    Kondisi Potensial Cedera (KPC, Reportab

    Circumstance):

    ard/p.safety

    Sentinel Event

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    42/47

    Sentinel Event

    Suatu kejadian yang tidak diantisipasi yang

    mengakibatkan kematian atau kehilangan fungsipermanen, dimana kejadian tersebut tidak

    berhubungan dengan riwayat penyakit yang

    mendasari atau penyakit penyerta.

    Kejadian sentinel merupakan kejadian yang

    membutuhkan investigasi komprehensif (RCA) dan

    respon segera.

    ard/p.safety

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    43/47

    Yang termasuk kejadian sentinel

    1. Kematian yang tidak diantisipasi yang tidak berhubungan

    dengan kejadian yang natural atau kejadian yg berhubung

    dengan penyakitnya mis : bunuh diri

    2. Kehilangan fungsi organ yg tidak berhubungan dengan

    keadaan penyakitnya atau kondisi yang mendasarinya.

    3. Salah sisi atau salah prosedur atau salah pasien saat

    dilakukan tindakan, dan

    4. Penculikan atau tertukarnya bayi

    ard/p.safety

    R f i

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    44/47

    Referensi

    1. WHO, Patient safety curriculum guide for Medical School,

    2009

    2. Kemenkes, RI. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Ruma

    Sakit, Jakarta 2006

    3. Permenkes no. 1691 tahun 2011,Tentang Keselamatan Pasi

    Rumah Sakit, Jakarta 2011

    4. Canadian Patient Safety Institute, Patient Safety in Primary

    Care, Vancouver, 2010

    ard/p.safety

    T l tih ti t f t

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    45/47

    Tugas latihan patient safety

    Seorang pasien laki-laki berusia 35 tahun datang ke Puskesmas, dengan kel

    demam. Saat mendaftar, dituliskan namanya di secarik kertas. Kemudian kkecil itu dibawa antri ke ruang periksa. Orang di sebelahnya berulangterbatuk-batuk padahal dia tidak menggunakan masker. Di sebelahnya lagseorang Ibu menggendong bayinya. Cukup banyak pasien yang sama-smenunggu saat itu.

    Agak lama, baru namanya dipanggil. Tanpa banyak bertanya dan tidaktangan lebih dahulu, dokter memeriksa dengan stetoskop dan berkata ken

    saja

    kemudian menuliskan resep pada secarik kertas kecil. Setelah itumenumpuk kertas resep ke loket apotik yang diterima tanpa berkata apaPasien kembali menunggu. Beberapa lama kemudian, namanya dipanggildiberikan bungkusan obat. Sampai di rumah, pasiennya minum obat. Tibadia menjadi lemas. Setelah dibawa ke RS, pasien tidak tertolong. Dpenelusuran didapatkan bahwa obat yang diberikan adalah obat untuk plain yang namanya kebetulan sama.

    ard/p.safety

    Pertanyaan

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    46/47

    Pertanyaan

    1. Apakah kasus ini termasuk dalam ruang lingkupkeselamatan pasien (Patient Safety)? Berikanlahpenjelasan!

    2. Lakukan analisis terhadapkasus tersebut masing-masing menurut 11 topik patient safety dan tuliska

    langkah2 penyelesaianya

    Tugas dibuat masing2 di tulis di kerta double folio,dikumpul pada hr yg sama seminggu kemudian

    ard/p.safety

  • 7/24/2019 PATIENT SAFETY DI LAYANAN PRIMER.pdf

    47/47

    Terimakasihard/p.safety