partisipasi masyarakat dalam musyawara …

22
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org 1 Petika Sari, NIM: E1011151105 Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) DI DESA BENGKAWAN KECAMATAN SELUAS KABUPATEN BENGKAYANG Oleh: Petika Sari¹* NIM. E.1011151105 Dr. H. Martoyo M.Si², H. Joko Triyono, SE. M.Si² *Email: [email protected] 1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tangjungpura Pontianak. 2. Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tangjungpura Pontianak. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan partisipasi masyarakat terhadap proses musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrenbangdes) di Desa Bengkawan Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang yang ditinjau dari aspek pengambilan keputusan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya partisipasi masyarakat dalam musyawarah pengambilan keputusan perencanaan pembangunan di Desa Bengkawan Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan teknik analisis kualitatif yang mendeskripsikan secara mendalam tentang sebuah fenomena. Adapun teori yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah teori yang dikemukan oleh Cohen dan Uphoff. Berdasarkan teori Cohen dan Uphoff tentang partisipasi dalam pengambilan keputusan dapat dilakukan melalui alternatif masyarakat untuk menuju sepakat dari berbagai gagasan yang menyangkut kepentingan bersama dengan kehadiran rapat, diskusi, sumbangan pemikiran, tanggapan dan penolakan terhadap program yang ditawarkan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu tingkat partisipasi masyarakat dalam musyawarah perencanaan pembangun desa (MusrenbangDes) di Desa Bengkawan yang ditinjau dari aspek pengambilan keputusan masih rendah. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dikemudian hari, pemerintah Desa Bengkawan lebih aktif lagi dalam melibatkan masyarakat terutama dalam musyawarah dan proses pengambilan keputusan, melakukan sosialisasi secara keseluruhan, serta mengenyampingkan kepentingan pribadi dan golongan dalam melibatkan masyarakat dalam musyawarah proses pengambilan keputusan. Masyarakat juga harus bersikap lebih aktif dalam menyerap setiap informasi pambangunan, serta harus merubah sikap yang cenderung diam tidak peduli dan pasrah terhadap permasalahan dalam pengambilan keputusan. Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Perencanaan Pembangunan, Pengambilan Keputusan.

Upload: others

Post on 28-Oct-2021

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARA …

PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik

http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org

1 Petika Sari, NIM: E1011151105

Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARA PERENCANAAN

PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) DI DESA BENGKAWAN

KECAMATAN SELUAS KABUPATEN BENGKAYANG

Oleh:

Petika Sari¹*

NIM. E.1011151105

Dr. H. Martoyo M.Si², H. Joko Triyono, SE. M.Si²

*Email: [email protected]

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu

Politik Universitas Tangjungpura Pontianak.

2. Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Tangjungpura Pontianak.

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan partisipasi masyarakat terhadap

proses musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrenbangdes) di Desa

Bengkawan Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang yang ditinjau dari aspek

pengambilan keputusan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya partisipasi

masyarakat dalam musyawarah pengambilan keputusan perencanaan pembangunan di

Desa Bengkawan Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan teknik analisis kualitatif

yang mendeskripsikan secara mendalam tentang sebuah fenomena. Adapun teori yang

peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah teori yang dikemukan oleh Cohen dan

Uphoff. Berdasarkan teori Cohen dan Uphoff tentang partisipasi dalam pengambilan

keputusan dapat dilakukan melalui alternatif masyarakat untuk menuju sepakat dari

berbagai gagasan yang menyangkut kepentingan bersama dengan kehadiran rapat,

diskusi, sumbangan pemikiran, tanggapan dan penolakan terhadap program yang

ditawarkan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu tingkat partisipasi masyarakat

dalam musyawarah perencanaan pembangun desa (MusrenbangDes) di Desa Bengkawan

yang ditinjau dari aspek pengambilan keputusan masih rendah. Untuk meningkatkan

partisipasi masyarakat dikemudian hari, pemerintah Desa Bengkawan lebih aktif lagi

dalam melibatkan masyarakat terutama dalam musyawarah dan proses pengambilan

keputusan, melakukan sosialisasi secara keseluruhan, serta mengenyampingkan

kepentingan pribadi dan golongan dalam melibatkan masyarakat dalam musyawarah

proses pengambilan keputusan. Masyarakat juga harus bersikap lebih aktif dalam

menyerap setiap informasi pambangunan, serta harus merubah sikap yang cenderung

diam tidak peduli dan pasrah terhadap permasalahan dalam pengambilan keputusan.

Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Perencanaan Pembangunan, Pengambilan

Keputusan.

Page 2: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARA …

PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik

http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org

2 Petika Sari, NIM: E1011151105

Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN

COMMUNITY’S PARTICIPATION IN MULTI STAKEHOLDER

CONSULTATION FOR DEVELOPMENT PLANNING

(MUSRENBANG) IN BENGKAWAN VILLAGE

SELUAS SUB DISTRICT BENGKAYANG

By:

Petika Sari¹*

Student Number E1011151105

Dr. H. Martoyo M.Si², H. Joko Triyono, SE. M.Si²

*Email: [email protected]

1. Studen at Public Administrasion study Program, faculty of social and political

sciences, Universitas Tanjungpura.

2. Lecturer of Public Administrasion study Program, faculty of social and political

sciences, Universitas Tanjungpura.

Abstract

This research aim at describing community’s political participation towards the multi

stakeholder consultation for development planning (Musrenbang) in Bengkawan Village

Seluas Sub District Bengkayang Regency which is viewed from a decision-making

aspect. The problem of this researchis the lack of community’s political participation in

Musrenbang of Bengkawan village. The research used a descriptive method with a

qualitativ approach. The theory from Cohen and Uphoff. Their theories conveyed that

participation in decision making could be carried out to achieve an agreement rooted from

different ideas. Results of the research revealet that the level of participation in

Muserenbang in Bengkawan Village was considered low especially from decision making

aspect. In order to increase the participation, the village government was encouraged to

actively involve the community in the discussion and the decision making. They also

needed to do a socialisation and avoid personal and group interests. In addition, the

community should play a role to actively take part in the village development. They

should start to change their silent, helpless an uncaring behaviours.

Keywords: community’s Participation, Development Planning, Decision Making.

Page 3: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARA …

PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik

http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org

3 Petika Sari, NIM: E1011151105

Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN

A. PENDAHULUAN

Pembangunan merupakan

suatu rangkaian usaha pertumbuhan

dan perubahan yang terencana untuk

menuju keadaan yang lebih baik

kepada norma-norma tertentu yang

dilakukan secara sadar oleh suatu

bangsa, negara dan pemerintah

dalam rangka pembinaan bangsa.

Perubahan tersebut dilakukan secara

kontinuitas dengan mendayagunakan

potensi alam, manusia, dan sosial

budaya. Potensi alam harus digali,

dikembangkan dan dimanfaatkan

dengan sebaik-baiknya, sementara itu

potensi manusia berupa penduduk

yang besar jumlahnya harus

ditingkatkan pengetahuan dan

keterampilannya sehingga dapat

memanfaatkan potensi alam dengan

maksimal. Manusia sebagai unsur

penting pembangunan, dikarenakan

manusia akan lebih mampu

membangun dirinya dan bersama

dengan masyarakat untuk

membangun kualitas hidup yang

lebih baik dengan kemampuannya

untuk memanfaatkan sumber-sumber

yang ada. Pada hakikatnya

pembangunan merupakan

pembangunan masyarakat atau

bangsa secara menyeluruh, demi

mencapai kesejahteraan masyarakat.

Musyawarah perencanaan

pembangunan desa

(MusrenbangDes) telah menjadi

istilah yang sangat populer dalam

proses perencanaan pembangunan.

Sebagaimana yang tertuang dalam

Peraturan Menteri Desa

Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi (PDTT) Nomor 2

Tahun 2015 Tentang Pedoman Tata

Tertib dan Mekanisme Pengambilan

Keputusan Musyawarah Desa

sebagaimana terdapat dalam pasal (2)

ayat (2) yaitu musyawarah desa

berguna untuk hal yang strategis

seperti penataan desa, perencanaan

desa, kerja sama desa, rencana

investasi yang masuk ke desa,

pembentukan BUMDes, penambahan

dan pelepasan aset desa, dan kejadian

luar biasa lainnya. dalam permendesa

PDTT nomor 2 tahun 2015 tentang

pedoman tata tertib dan mekanisme

pengambilan keputusan musyawarah

Page 4: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARA …

PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik

http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org

4 Petika Sari, NIM: E1011151105

Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN

desa ini mengatur bagaimana

menyelenggarakan musyawarah

desa, pedoman dan tata caranya.

Pelaksanaan musrenbang

dilakukan secara berjanjang dari

tingkat bawah hingga atas.

Pelaksanaan musrenbang diawali

dengan musyawarah dusun,

musrenbang desa, kemudian

dilanjutkan dengan musrenbang

kecamatan, lalu musrenbang pada

tingkat kabupaten/kota kemudian

musrenbang provinsi, selanjutnya

pelaksanaan musrenbang terakhir

yaitu musrenbang tingkat nasional.

Musrenbang di desa

Bengkawan adalah forum

musyawarah tahunan pemangku

kepentingan (stakeholder) desa untuk

menyepakati Rencana Kerja

Pembangunan Desa (RKPDes) tahun

anggaran yang direncanakan.

Musrenbang dilaksanakan oleh

lembaga publik yaitu pemerintah

desa bekerja sama dengan warga dan

para pemangku kepentingan lainnya.

Musrenbang atau musdes di Desa

Bengkawan pada tahun ini

dilaksanakan bulan september

dengan mengacu pada RPJM desa.

Setiap desa diamanantkan untuk

menyusun dokumen rencana 5

tahunan yaitu RPJM desa dengan

dokumen rencana tahunan yaitu

rencana kerja pembangunan desa

(RKPDes).

Penyusunan dokumen RKPDes

di Desa Bengkawan selalu diikuti

dengan penyusunan dokumen

Anggaran Pendapat dan Belanja

Daerah (APBD), karena suatu

rencana apabila tanpa anggaran

seperti akan menjadi dokumen atau

berkas belaka. Kedua dokumen ini

tidak terpisahkan dan disusun

berdasarkan musyawarah dan

mufakat, RKPDes dan APBD

merupakan dokumen dan informasi

publik. RKPDes ditetapkan dengan

Surat Kerja (SK) Kepala Desa dan

disusun melalui forum musyawarah

perencanaan pembangunan

(musrenbang) tahunan atau biasa

disebut musrenbang desa. Dokumen

RKPDes kemudian menjadi masukan

(input) penyusunan dokumen APBD

dengan sumber anggaran Alokasi

Dana Desa (ADD), Pendapatan Asli

Daerah (PAD), swadaya dan

Page 5: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARA …

PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik

http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org

5 Petika Sari, NIM: E1011151105

Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN

partisipasi masyarakat, serta sumber-

sumber lainnya yang tidak mengikat.

Berdasarkan hasil penelitian,

peneliti mengemukan bahwa

partisipasi masyarakat dalam

musyawarah pengambilan keputusan

perencanaan pembangunan di Desa

Bengkawan belum berjalan optimal.

Peneliti menemukan bahwa

partisipasi masyarakat Desa

Bengkawan masih mengalami

kendala. Hal ini dapat terlihat dari

proses pelaksanaan musyawarah

perencanaan pembangunan desa

(MusrenbangDes) dapat dilihat dari

kerjasama antara pemerintah desa

dan masyarakat masih kurang

sehingga proses partisipasi tidak

berjalan sebagaimana mestinya.

Dalam musyawarah pengambilan

keputusan perencanaan

pembangunan hanya melibatkan

tokoh masyarakat, dusun, rukun

tetangga (RT), dan perwakilan

masyarakat. Namun masyarakat yang

hadir dalam proses pengambilan

keputusan pun lebih banyak diam

tanpa memberikan usulan maupun

kritikan terhadap perencanaan

pembangunan dalam musyawarah

pengambilan keputusan. Sehingga

tidak terjadi penyerapan aspirasi

masyarakat yang kemudian

berdampak pada hasil keputusan

untuk pembangunan yang tidak

sejalan dengan kehendak dan

kebutuhan masyarakat desa secara

luas.

Kurangnya kesadaran

masyarakat untuk ikut menyertakan

diri dalam pengambilan keputusan

musyawarah perencanaan

pembangunan desa

(MusrenbangDes) di desa tersebut

tidak dapat berjalan optimal seperti

yang diharapkan. Peran serta

masyarakat berupa partisipasinya

dalam proses musyawarah

pengambilan keputusan perencanaan

pembangunan desa dapat menjadi

fondasi awal pembangunan, yang

dengan demikian menempatkan

masyarakat sebagai subjek dalam

pembangunan yang akhirnya

masyarakat sepakati bersama

pemerintah desa untuk pembangunan

itu sendiri.

Dalam melakukan penelitian

ini maka penulis memfokuskan pada

masalah “Partisipasi Masyarakat

Page 6: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARA …

PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik

http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org

6 Petika Sari, NIM: E1011151105

Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN

Dalam Musyawarah Perencanaan

Pembangunan di Desa Bengkawan

Kecamatan Seluas Kabupaten

Bengkayang”. Sehingga perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah

“Bagaimana Partisipasi Masyarakat

Dalam Musyawarah Pengambilan

Keputusan Perencanaan

Pembangunan di Desa Bengkawan

Kecamatan Seluas Kabupaten

Bengkayang? ”. Sedangkan tujuan

dalam penelitian ini adalah “untuk

mendeskripsikan partisipasi

masyarakat dalam musyawarah

perencanaan pembangunan desa

(MusrenbangDes) di Desa

Bengkawan, yang ditinjau dari aspek

pengambilan keputusan”. Adapun

manfaat dalam penelitian ini yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan

dapat memberikan sumbangan

pengetahuan dan menjadi pedoman

bagi peneliti lainnya yang berkaitan

dengan partisipasi masyarakat dalam

musyawarah pembangunan desa

khususnya bagi mahasiswa jurusan

Ilmu Administrasi Publik program

studi Administrasi Pembangunan,

yang membahas tentang partisipasi

masyarakat dalam musyawarah

pengambilan keputusan.

2. Manfaat Praktis

Sebagai bahan masukan bagi

pihak pemerintah desa dalam

musyawarah perencanaan

pembangunan desa

(MusrenbangDes) di Desa

Bengkawan Kecamatan Seluas

Kabupaten Bengkayang dalam

meningkatkan partisipasi masyarakat

untuk ikut terlibat dalam proses

pengambilan keputusan perencanaan

pembangunan di Desa Bengkawan.

Dan sebagai masukan bagi

masyarakat di Desa Bengkawan agar

dapat meningkatkan kesadaran untuk

lebih aktif menanggapi musyawarah

pengambilan keputusan perencanaan

pembangunan.

B. KAJIAN PUSTAKA

Secara harfiah, partisipasi

berasal dari bahasa inggris

participation yang berarti peran

serta. Partisipasi masyarakat dalam

pembangunan sangatlah penting dan

diletakkan atas dasar keyakinan

bahwa masyarakatlah yang paling

tahu dan paling mengerti apa yang

mereka butuhkan dan apa

Page 7: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARA …

PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik

http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org

7 Petika Sari, NIM: E1011151105

Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN

permasalahan yang mereka hadapi.

Partisipasi masyarakat dalam

pembangunan dapat diartikan

sebagai keikutsertaan masyarakat

dalam pembangunan dan ikut serta

memanfaatkan dan menikmati hasil-

hasil pembangunan.

Partisipasi menurut Soekanto

(dalam Ngusmanto 2015: 132)

merupakan suatu aktivitas untuk

mengambil bagian atau peran dalam

suatu kegiatan bersama. Pemahaman

makna partisipasi berikutnya

sebagaimana diungkapkan oleh

Davis (dalam Ngusmanto 2015: 132)

menegaskan bahwa partisipasi dapat

didefinisikan sebagai keterlibatan

mental atau pikiran dan emosi atau

perasaan seseorang di dalam situasi

kelompok yang mendorongnya untuk

memberikan sumbangan kepada

kelompok dalam usaha mencapai

tujuan serta turut bertanggung jawab

terhadap usaha yang bersangkutan.

Bentuk partisipasi yang

diberikan masyarakat dalam tahap

pembangunan menurut Cohen dan

Uphoff (dalam Dwiningrum,

2011:61-62) membedakan partisipasi

kedalam empat bentuk, yaitu sebagai

berikut:

1) Partisipasi dalam pengambilan

keputusan, partisipasi pada tahap

ini merupakan penentuan

alternatif masyarakat untuk

menuju sepakat dari berbagai

gagasan yang menyangkut

kepentingan bersama. Masyarakat

berpartisipasi dengan kehadiran

dalam rapat, diskusi, sumbangan

pemikiran, tanggapan atau

penolakan terhadap program yang

ditawarkan.

2) Partisipasi dalam pelaksanaan,

partisipasi pada tahap ini

merupakan partisipasi seseorang

dalam menggerakan sumber dan

dana sebagai penentu keberhasilan

program yang dilaksanakan.

Masyarakat dapat berpartisipasi

dengan memberikan tenaga, uang,

maupun barang.

3) Partisipasi dalam pemanfaatan,

partisipasi pada tahap ini

berkaitan dengan kualitas dan

kuantitas hasil pelaksanaan

program yang bisa dicapai,

seseorang terlibat dalam

pemanfaatan suatu proyek

Page 8: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARA …

PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik

http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org

8 Petika Sari, NIM: E1011151105

Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN

pembangunan setelah proyek

tersebut selesai dikerjakan.

Partisipasi masyarakat pada tahap

ini berupa tenaga dan uang untuk

mengoperasikan dan memelihara

proyek yang telah dibangun.

4) Pertisipasi dalam evaluasi, pada

tahap ini berkaitan dengan

pelaksanaan program secara

menyeluruh yang bertujuan

mengetahui bagaimana

pelaksanaan program berjalan.

Masyarakat berpartisipasi dengan

melakukan pengawasan yang

bertujuan memberikan masukan

terhadap proses proyek atau

program pembangunan.

Berdasarkan bentuk partisipasi

masyarakat oleh Cohen dan Uphoff

(dalam Dwiningrum 2011: 61),

peneliti memfokuskan pada

partisipasi masyarakat dalam

pengambilan keputusan adalah

partisipasi pada tahap ini merupakan

penentuan alternatif masyarakat

untuk menuju sepakat dari berbagai

gagasan yang menyangkut

kepentingan bersama. Masyarakat

berpartisipasi dengan:

1. Kehadiran dalam rapat,

2. Diskusi,

3. Sumbangan pemikiran,

4. Tanggapan atau penolakan

terhadap program yang

ditawarkan.

C. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan

penulis gunakan adalah penelitian

deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam

Moleong, 2005:4) mendefinisikan

metodelogi kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan prilaku yang

diamati. Sementara itu, metode yang

digunakan dalam penelitian ini

adalah metode deskriptif. Menurut

Sanapiah Faisal (2007:20) penelitian

deskriptif dimaksudkan untuk

eksplorasi dan klarifikasi mengenai

suatu fenomena atau kenyataan sosial

dengan jalan mendeskripsikan

sejumlah variabel yang berkenaan

dengan masalah dan unit yang

diteliti.

Page 9: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARA …

PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik

http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org

9 Petika Sari, NIM: E1011151105

Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian merupakan

wilayah atau instansi dimana peneliti

melakukan penelitian. Penelitian ini

dilakukan di Desa Bengkawan

Kecamatan Seluas Kabupaten

Bengkayang baik di kantor desa

maupun lingkungan desa. Beberapa

pertimbangan peneliti memilih lokasi

tersebut dikarenakan masih terdapat

masalah dalam partisipasi

masyarakat terutama dalam

partisipasi masyarakat dalam

musyawarah pengambilan keputusan

perencanaan pembangunan di Desa

Bengkawan. Waktu penelitian ini

dilaksanakan dari mulai bulan

September hingga bulan Oktober

2019.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian merupakan

orang yang memberikan informasi

bagi peneliti. Berikut adalah subjek

penelitian penulis:

1. Kepala Desa Bengkawan

2. Ketua Badan Permusyawaratan

Desa (BPD) Bengkawan

3. Tokoh Masyarakat Desa

Bengkawan (Dusun)

4. Pihak Kecamatan (Camat

Seluas)

5. Masyarakat Desa Bengkawan

(umum)

Adapun yang menjadi objek

penelitian ini adalah Partisipasi

Masyarakat Dalam Musyawarah

Perencanaan Pembangunan

(Musrenbang) di Desa Bengkawan

Kecamatan Seluas Kabupaten

Bengkayang.

4. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2012: 308)

teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari

penelitian adalah mendapatkan data.

Teknik ini juga sebagai cara

mengungkapkan masalah yang akan

diteliti. Untuk memperoleh data yang

Page 10: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARA …

PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik

http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org

10 Petika Sari, NIM: E1011151105

Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN

akurat dan relevan serta dapat

dipertanggung jawabkan, data

penelitian ini menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

1. Teknik Observasi Langsung

Observasi yaitu kegiatan

pengamatan pada masalah di

lapangan oleh peneliti terhadap suatu

objek yang akan diteliti. Pada teknik

ini peneliti terjun langsung

kelapangan yaitu di Desa Bengkawan

untuk melakukan pengamatan

langsung bagaimana partisipasi

masyarakat pada setiap ada kegiatan

Musyawarah Desa maupun

musyawarah dusun untuk dapat

dikumpulkan dengan alat bantu

berupa pedoman observasi.

2. Teknik Wawancara (Interview)

Wawancara yaitu kegiatan

tanya jawab dimana peneliti dengan

menggunakan pedoman wawancara

secara langsung kepada narasumber

agar mendapatkan informasi yang

berkaitan dengan penelitian. Untuk

mengumpulkan data mengunakan

teknik wawancara, penulis

melakukan wawancara dengan

pihak-pihak yang telah ditentukan

sebagai informan dalam subjek

penelitian untuk dimintai keterangan-

keterangan terkait dengan masalah

partisipasi masyarakat dalam

musyawarah pengambilan keputusan

perencana pembangunan desa di

Desa Bengkawan saat melakukan

wawancara penulis menggunakan

alat bantu berupa pedoman

wawancara

3. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi yaitu kegiatan

untuk mempelajari, mengumpulkan

dokumen-dokumen yang berkaitan

dengan masalah seperti dokumen

resmi, surat-surat, laporan, peraturan

dan kebijakan, serta mengambil

gambar obyek-obyek yang penting

untuk mendukung penelitan. Dalam

pengumpulan data menggunakan

teknik dokumentasi penulis

mengumpulkan dokumen yang

berkaitan dengan kegiatan

Musyawarah perencanaan

pembangunan desa

(MusrenbangDes) di Desa

Bengkawan Kecamatan Seluas

Kabupaten Bengkayang.

5. Instrumen dan Alat

Pengumpulan Data

Page 11: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARA …

PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik

http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org

11 Petika Sari, NIM: E1011151105

Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN

Instrument dalam penelitian ini

adalah peneliti itu sendiri, Supaya

pengumpulan data dalam penelitian

ini dapat maksimal, maka penulis

harus memiliki alat bantu atau

pendukung dalam pengumpulan data

dengan tujuan supaya keberhasilan

dalam sebuah penelitian dapat

dicapai. Berikut adalah alat bantu

pengumpulan data dalam penelitian

ini adalah:

1. Alat untuk melakukan observasi

dalam penelitian ini antara lain

panduan observasi yang terdiri

atas chek list (daftar cek), alat

tulis, buku catatan dan kamera.

2. Alat untuk melakukan wawancara

antara lain panduan wawancara,

alat perekam, alat tulis, buku

catatan dan kamera.

3. Alat yang digunakan dalam

melakukan dokumentasi antara

lain mesin fotokopi, alat perekam,

mesin skan (scanner), dan kamera.

6. Keabsahan/Validitas Data

a. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan

untuk menguji kreadibilitas data

yang dilakukan dengan cara

mengecek data yang diperoleh dari

sumber-sumber yang ada yakni

dengan sumber-sumber yang

berbeda. Dalam penelitian ini, untuk

menuju kreadibilitas data maka

pengumpulan data dilakukan pada

objek-objek yang mendukung

terkumpulnya data.

b. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik oleh penulis

dimaksudkan untuk menguji

keabsahan data yang dilakukan

dengan mengecek data kepada

sumber yang sama dengan teknik

yang berbeda.

7. Teknik Analisis Data

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal yang

penting, dicari tema dan polanya.

Demikian data yang telah direduksi

akan memberikan gambaran yang

jelas dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya bila diperlukan.

b. Display Data (Data Display)

Display data atau penyajian

data dilakukan untuk memudahkan

dalam melihat gambaran baik secara

menyeluruh atau bagian-bagian

Page 12: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARA …

PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik

http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org

12 Petika Sari, NIM: E1011151105

Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN

tertentu dalam penelitian ini, maka

penyajian data bisa bentuk gambar

(bagan) ataupun uraian (narasi).

c. Penarikan Kesimpulan dan

Verifikasi (Conclusion Drawing

and Verification)

Peneliti berusaha mencari

makna dari data yang telah diperoleh.

Hal ini dilakukan sejak penelitian

memasuki lapangan dan proses

pengumpulan data, mencari pola,

tema dan hubungan persamaan

kemudian ditafsirkan dan dianalisis,

selanjutnya kegiatan tersebut

dilakukan verifikasi guna

mendapatkan kesimpulan.

D. Hasil Penelitian dan

Pembahasan

1. Musyawarah Perencanaan

Pembangunan Desa

(MusrenbangDes) di Desa

Bengkawan Kecamatan Seluas

Kabupaten Bengkayang.

Musyawarah perencanaan

pembangunan desa

(MusrenbangDes) adalah forum

musyawarah tahunan Stakeholders

desa (pihak yang berkepentingan

untuk mengatasi permasalahan desa

dan pihak yang akan terkena dampak

hasil musyawarah) untuk

menyepakati rencana kegiatan tahun

anggaran berikutnya.

Berikut merupakan daftar

usulan prioritas perencanaan

pembangunan dalam Musyawarah

Perencanaan Pembangunan Desa

(MusrenbangDes) Di Desa

Bengkawan Tahun 2019 dalam tabel

berikut:

Tabel Daftar Usulan Prioritas

Perencanaan Pembangunan dalam

MusrenbangDesa di Desa Bengkawan

Tahun 2019

No

Jenis

Kegiatan

Lokasi

(Nama

Dusun)

Target

(Volum

e)

1 2 3

A Fisik dan Prasarana

1 Pengerasan/Se

rtu Jalan

Preges Tadan

Dusun

Sungai

Biang

12 Km

2 Penggusuran

Jalan Menuju

RT 03 Inon

RT 03

Inon

4 Km

3 Peningkatan

Badan Jalan

Bumbung

(Box Culvert)

Bumbung

-Tadan

6 Km

4 Jembatan Besi

Sungai Biang

Sungai

Biang

Dusun

Sungai

Biang

80

Meter

5 Pos Kamling Desa

Bengkaw

an

12 Unit

6 Papan Data

Pemerintahan

Desa

Kantor

Desa

Bengkaw

an

1 Set

7 Renovasi

Jembatan

Gantung

Dusun

Bumbung

80

Meter

Page 13: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARA …

PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik

http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org

13 Petika Sari, NIM: E1011151105

Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN

Bumbung

8 Penggusuran

Jalan Menuju

RT 01

Kambih

RT 01

Kambih

3 Km

DUSUN BUMBUNG

1 Steher Riam

Bumbung

RT 01

Bumbung

1 Unit

2 Pagar Besi

Untuk Babi

RT 02

Tokot

20 Buah

DUSUN SIMPANG EMPAT

1 SDN 08

Kambih

RT 01

Kambih

6 Lokal

2 Perumahan

Guru

RT 01

Kambih

2 Lokal

3

Rumah

Kumuh

RT 01

Kambih

dan RT

02

Simpang

Empat

50 Buah

4 Rebat Beton RT 01

Kambih

200

Meter

5 Jalan Tani RT 02

Simpang

Empat

3 Km

6 Rumah

Kumuh

RT 03

Umbo

25 Unit

7 Pagar PAUD RT 02

Simpang

Empat

35

Meter

8 Pivanisasi RT 03

Umbo

900

Meter

DUSUN SUNGAI BIANG

1 Mesin

Perontok Padi

Desa

Bengkaw

an

9 Unit

2 Mesin

Perontok

Jagung

Desa

Bengkaw

an

9 Unit

3 Irigasi Desa

Bengkaw

an

4 Unit

4 PLN Desa

Bengkaw

an

14 Km

5 Pivanisasi Dusun

Sungai

Biang

12 Km

ADAT DESA

1 Aula Dusun

Sungai

1 Unit 8

x 12 M

Biang

2 Rumah

Pariwisata

Dusun

Sungai

Biang

6 Unit

3 Renovasi

Rumah Adat

Dusun

Sungai

Biang

1 Unit

4 Renovasi Alat

Musik

Dusun

Sungai

Biang

1 Unit

5 Tower Mini Desa

Bengkaw

an

1 Unit

6 Pemekaran

Dusun+RT

RT 02

Kerumbi

1 Dusun

dan 1

RT

7 WC umum Desa

Bengkaw

an

12 Buah

B Bidang

Pendidikan

1 Pagar Sekolah SDN 02

Bumbung

50

Meter

2 Akses Internet

(Wifi)

SMPN 02

Seluas

1 Unit

C Bidang Pemberdayaan

Kesejahteraan Keluarga (PKK)

1 Data/Instruktu

r

PKK

Desa

Bengkaw

an

1 Buah

2 Data 10

Program PKK

PKK

Desa

Bengkaw

an

1 Buah

3 Laptop dan

Printer

PKK

Desa

Bengkaw

an

1 Unit

D Bdiang Kelompok Wanita Tani

(KWT)

1 Bibit Sayur-

Sayur

Koptan

Desa

Bengkaw

an

50 Bks

2 Sistem Untuk

Buat Tepung

Ubi

Koptan

Desa

Bengkaw

an

3 Unit

Page 14: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARA …

PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik

http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org

14 Petika Sari, NIM: E1011151105

Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN

3 Obat Untuk

Membuat

Jamur

Koptan

Desa

Bengkaw

an

50 Bks

E Bidang Peternakan

1 Sapi Desa

Bengkaw

an

27 Ekor

2 Kambing Desa

Bengkaw

an

90 Ekor

3 Babi Desa

Bengkaw

an

150

Ekor

F Bidang Penanggulangan Bencana

1 Mesin Air

Yamaha 15

PK dan Bodi

Boad

Desa

Bengkaw

an

2 Unit

2 Genset 5000

Watt

Desa

Bengkaw

an

2 Unit

G Bidang Kesehatan

1 Pemberian

Makanan

Tambahan

(PMT)

Desa

Bengkaw

an

12 Bln

2 Kostum Kader Desa

Bengkaw

an

40

Helai

3 PHBS

Bantuan

Penyuluhan

Desa

Bengkaw

an

1 Buah

4 Renovasi

Poskesdes

RT 01

Bumbung

1 Unit

5 Renovasi WC

Rumah Bidan

Dusun

Sungai

Biang

1 Unit

6 Lemari Obat RT 02

Simpang

Empat

1 Buah

7 Order RT 02

Simpang

Empat

6 Buah

8 Triplek RT 02

Simpang

Empat

10

Keping

Sumber: Kantor Desa Bengkawan

Tahun 2019. (Diolah 2019)

Berdasarkan tabel diatas, dapat

kita ketahui bersama bahwa dalam

tabel daftar usulan prioritas

perencanaan pembangunan

MusrenbangDes Desa Bengkawan

tahun 2019 terdapat banyak begiatan

pembangunan dan tersebar di

berbagai wilayah yang ada di Desa

Bengkawan. Berikut adalah gambar

Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) tahun 2019 Desa

Bengkawan.

Dalam mencapai

keberhasilan pembangunan maka ada

aspek atau hal-hal yang harus

diperhatikan, yang terpenting yaitu

keterlibatan masyarakat didalam

proses perencanaan pembangunan

tersebut. Keterlibatan masyarakat

inilah yang disebut dengan istilah

partisipasi. Dalam perencanaan

pembangunan partisipasi masyarakat

berarti keikutsertaan masyarakat

untuk mengikuti alur perencanaan

pembangunan itu sendiri menurut

Cohen dan Uphoff (dalam

Dwiningrum, 2011:61) dibedakan

kedalam empat bentuk yaitu

partisipasi dalam pengambilan

keputusan, partisipasi dalam

Page 15: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARA …

PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik

http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org

15 Petika Sari, NIM: E1011151105

Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN

pelaksanaan, partisipasi dalam

pemanfaatan, dan partisipasi dalam

evaluasi. Sebagaimana teori yang

dikemukan oleh Cohen dan Uphoff

diatas yang membedakan partisipasi

menjadi beberapa bentuk. Salah

satunya adalah partisipasi dalam

pengambilan keputusan dengan

indicator sebagai berikut:

1. Partisipasi Kehadiran Masyarakat

Dalam Musyawarah Pengambilan

Keputusan Perencanaan

Pembangunan di Desa

Bengkawan Kecamatan Seluas

Kabupaten Bengkayang.

Partisipasi kehadiran

masyarakat dalam musyawarah atau

rapat adalah ketersediaan masyarakat

untuk datang menghadiri rapat,

diskusi, atau musyawarah yang

diadakan pemerintah atau pihak

penyelenggara pembangunan.

Kehadiran masyarakat dalam

musyawarah atau rapat yang

diadakan dalam perencanaan

pembangunan menjadi sangat

penting. Dengan kehadirannya,

masyarakat akan dapat menentukan

layak atau tidak layaknya

perencanaan pembangunan yang

ditawarkan, serta masyarakat akan

berbagi pendapat dengan saran

didalam musyawarah perencanaan

pembangunan guna mencapai tujuan

yang diharapkan. Partisipasi berupa

kehadiran rapat ini jika dilihat dalam

musyawarah dusun dan musrenbang

proses pengambilan keputusan

perencanaan pembangunan sebagian

besar hanya diikuti oleh pihak yang

terkait, kurang terlibatnya

masyarakat yang ada di Desa

Bengkawan.

2. Partisipasi Masyarakat Dalam

Diskusi Musyawarah

Pengambilan Keputusan

Perencanaan Pembangunan di

Desa Bengkawan Kecamatan

Seluas Kabupaten Bengkayang.

Partisipasi masyarakat

dalam diskusi musyawarah adalah

suatu pertukaran pemikiran, gagasan

dan pendapat antara masyarakat dan

pemerintah desa yang bertujuan

untuk mencari kesepakatan

perencanaan pembangunan dalam

pengambilan keputusan. Diskusi

didalam musrenbang desa terjadi

antara pemerintah desa dan

Page 16: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARA …

PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik

http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org

16 Petika Sari, NIM: E1011151105

Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN

masyarakat serta tokoh-tokoh

masyarakat seperti dusun, RT dan

tokoh masyarakat lain yang ikut

diundang dalam musrenbang Desa

Bengkawan dalam hal membahas

usulan-usulan perencanaan

pembangunan serta dalam

pengambilan keputusan untuk

pembangunan apa yang akan

diprioritaskan dari berbagai usulan

yang diajukan.

3. Partisipasi Masyarakat Dalam

Sumbangan Pemikiran Di

Musyawarah Pengambilan

Keputusan Perencanaan

Pembangunan di Desa

Bengkawan Kecamatan Seluas

Kabupaten Bengkayang.

Partisipasi masyarakat

dalam sumbangan pemikiran berupa

penyampaian gagasan atau pendapat

serta saran yang disampaikan

masyarakat dalam rapat atau

musyawarah yang diadakan. Dengan

adanya sumbangan pemikiran yang

diberikan masyarakat dalam proses

pengambilan keputusan perencanaan

pembangunan, maka pemerintah

dalam hal ini sebagai pihak

penyelenggara pembangunan dapat

menyerap keinginan dan kebutuhan

masyarakat itu sendiri. Sehingga

hasil dari pengambilan keputusan

perencanaan pembangunan dan

pembangunan tersebut dapat

menyentuh kebutuhan masyarakat

dan sesuai dengan harapan. Dalam

hal proses pengambilan keputusan

terhadapap musyawarah perencanaan

pembangunan di Desa Bengkawan,

sebagian besar masyarakat tidak ikut

serta dalam proses penyampaian

sumbangan pemikiran secara

langsung dalam forum

musrenbangdes.

4. Partisipasi Masyarakat Dalam

Memberi Tanggapan Atau

Penolakan Terhadap Program

Yang Ditawarkan Dalam

Musyawarah Pengambilan

Keputusan Perencanaan

Pembangunan di Desa

Bengkawan Kecamatan Seluas

Kabupaten Bengkayang.

Partisipasi berupa tanggapan

atau penolakan terhadap program

yang ditawarkan dapat berupa

penyampaian pertimbangan serta

Page 17: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARA …

PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik

http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org

17 Petika Sari, NIM: E1011151105

Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN

keberatan, kekurangan dan

kelemahan, maupun kendala dan

hambatan yang dirasakan oleh

masyarakat dalam pembangunan

yang akan direncanakan. Dengan

adanya partisipasi berupa tanggapan

atau penolakan suatu program yang

ditawarkan diharapkan pemerintah

maupun masyarakat memperoleh

hasil yang optimal dari sebuah

perencanaan pembangunan dengan

adanya pertimbangan-pertimbangan

terhadap program yang ditawarkan

berdasarkan kacamata masyarakat

setempat.

E. PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan oleh peneliti dengan

judul skripsi “Partisipasi Masyarakat

Dalam Musyawarah Perencanaan

Pembangunan (MusrenbangDes) di

Desa Bengkawan Kecamatan Seluas

Kabupaten Bengkayang dapat ditarik

kesimpulan melalui hasil penelitian

sebagai berikut:

1. Partisipasi masyarakat dalam

kehadiran rapat dalam

musyawarah pengambilan

keputusan perencanaan

pembangunan dinyatakan sangat

rendah. Rendahnya partisipasi

masyarakat dalam kehadiran rapat

dipengaruhi oleh kurangnya

sosialisasi kepada masyarakat

terhadap kegiatan pengambilan

keputusan, serta sikap masyarakat

yang acuh tak acuh terhadap

kegiatan yang dilaksanakan oleh

pemerintah desa yang berkaitan

dengan musyawarah pengambilan

keputusan perencanaan

pembangunan desa. Dikarena

didalam musrenbangdes

masyarakat yang hadir hanya

perwakilan itupun hanya hadir

satu orang setiap dusun-dusun dan

yang terlibat dalam pengambilan

keputusan hanya tokoh

masyarakat yaitu dusun, RT dan

tokoh masyarakat lainnya.

2. Partisipasi masyarakat dalam

diskusi musyawarah pengambilan

keputusan perencanaan

pembangunan dalam

musrenbangdes tidak ada,

dikarenakan masyarakat tidak

hadir dalam musrenbangdes.

Namun masih ada beberapa

Page 18: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARA …

PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik

http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org

18 Petika Sari, NIM: E1011151105

Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN

masyarakat yang berpartisipasi

dengan diskusi sehari-hari baik

kepada RT nya atau dusun untuk

menyampaikan aspirasi atau saran

mereka untuk perencanaan

pembangunan. Walaupun dalam

diskusi musyawarah pengambilan

keputusan perencanaan

pembangunan masyarakat yang

terlibat hanya beberapa orang dari

yang seharusnya.

3. Partisipasi masyarakat dalam

memberikan sumbangan

pemikiran di musyawarah

pengambilan keputusan

perencanaan pembangunan sangat

rendah. Hal ini dipengaruhi oleh

sedikitnya masyarakat yang hadir

dalam rapat musrenbangdes.

Namun demikian masih ada

beberapa masyarakat yang

menyampaikan pemikiran mereka

meskipun hanya melalui diskusi

sehari-hari bersama RT atau

dusun dikarenakan setiap dusun di

Desa Bengkawan dalam

musyawarah dusun tidak

dilaksanakan hal tersebutlah juga

yang menjadi pengaruh kurangnya

masyarakat untuk memberikan

sumbangan pemikiran mereka

terhadap perencanaan

pembangunan di Desa

Bengkawan.

4. Partisipasi masyarakat berupa

tanggapan dan penolakan terhadap

program yang ditawarkan tidak

ada penolakan, hal ini dipengaruhi

karena masyarakat yang hadir

dalam musrenbangdes

pengambilan keputusan

perencanaan pembangunan sangat

kurang sedangkan usulan-usulan

perencanaan pembangunan yang

dibahas dalam pengambilan

keputusan di musrenbangdes juga

pembangunan yang berdasarkan

dari apa yang dilihat dusun dan

apa yang di sarankan oleh

beberapa masyarakat. Dan

masyarakat biasanya hanya

menerima saja hasil apapun

keputusan pemerintah desa dalam

menentukan pembangunan apa

yang akan dibangun karena

menurut mereka apa yang

diputuskan pemerinta desa

mungkin sudah dipertimbangkan

dan disesuaikan dengan anggaran

dana yang tersedia.

Page 19: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARA …

PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik

http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org

19 Petika Sari, NIM: E1011151105

Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN

2. Saran

Adapun saran yang dapat

peneliti berikan setelah melakukan

penelitian dengan judul skripsi

“Partisipasi Masyarakat Dalam

Musyawarah Perencanaan

Pembangunan (MusrenbangDes) di

Desa Bengkawan Kecamatan Seluas

Kabupaten Bengkayang adalah

sebagai berikut:

1. Dalam meningkatkan partisipasi

masyarakat dalam kehadiran

rapat, pemerintah desa harus

melakukan sosialisasi secara

menyeluruh dan menggunakan

media informasi yang dapat

diakses oleh siapapun. Serta

menegaskan kembali bahwa setiap

musyawarah terutama

musyawarah dusun harus

dilaksanakan untuk

mengumpulkan saran dan

mendengarkan aspirasi-aspirasi

masyarakat demi kemajuan dan

kepentingan bersama untuk Desa

Bengkawan. Terutama dalam

proses pengambilan keputusan

pemerintah desa harus

mengesampingkan kepentingan

pribadi dan kelompok dalam

penglibatan masyarakat untuk

sebuah keputusan yang diambil.

2. Dalam meningkatkan partisipasi

masyarakat untuk terlibat dalam

diskusi pengambilan keputusan

pemerintah desa harus melibatkan

masyarakat untuk hadir dalam

musyawarah agar dapat bertukar

pendapat mengenai pengambilan

keputusan apa yang tepat untuk

perencanaan pembangunan dan

pembangunan apa yang akan

dibangun untuk kepentingan

bersama mengedepankan

kebutuhan masyarakat.

3. Dalam meningkatkan partisipasi

masyarakat dalam memberikan

sumbangan pemikiran pemerintah

harus dapat memberikan

kesempatan kepada masyarakat

untuk menyampaikan apa yang

mereka pikirkan untuk

pembangunan yang mereka

butuhkan dan bagaimana

seharusnya agar dapat disaring

untuk didiskusikan bersama agar

memperoleh hasil keputusan yang

baik.

Page 20: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARA …

PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik

http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org

20 Petika Sari, NIM: E1011151105

Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN

3. Dalam meningakatkan partisipasi

masyarakat dalam memberikan

tanggapan dan penolakan terhadap

program yang ditawarkan,

pemerintah harus selalu

melibatkan masyarakat dalam

setiap musyawarah terutama

musyawarah pengambilan

keputusan perencanaan

pembangunan, dan masyarakat

juga harus merubah sikap mereka

yang cenderung bodo amat acuh

tak acuh terhadap program dan

musyawarah yang diadakan oleh

desa serta masyarakat yang

cenderung diam pasrah dengan

segala keputusan, dan

ketidakaktifan mereka dalam

melibatkan diri dalam

pengambilan keputusan terhadap

perencanaan pembangunan yang

ada di Desa Bengkawan, dengan

lebih aktif melibatkan diri dalam

setiap kegiatan pengambilan

keputusan masyarakat akan lebih

peka terhadap pembangunan.

4. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian

ini, penulis melakukan pendekatan

secara terbuka dengan komunikasi

yang baik, namun terdapat beberapa

hal yang menjadi keterbatasan

penelitian ini yaitu, sulitnya

menemui informan, dan dalam

mengumpulkan data serta teknik

analisis data yang dilakukan untuk

berusaha menjawab berbagai

permasalahan dalam penelitian ini.

Penulis juga menyadari sepenuhnya

bahwa penelitian yang dilakukan

dalam penyusunan skripsi ini belum

sempurna dan masih banyak

kekurangannya karena keterbatasan

dan pengetahuan penulis.

Walaupun demikian, dalam

proses pelaksanaan penelitian ini

peneliti banyak di bantu oleh pihak

yang berkaitan yang tidak bisa

disebutkan satu persatu, oleh karena

itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan banyak terimakasih

kepada semua pihak yang telah

membantu. Penulis juga berharap

agar hasil penelitian berupa skripsi

ini dapat menjadi bahan bacaan

sebagai referensi dalam pembuatan

karya ilmiah lainnya bagi penelitian

berikutnya.

Page 21: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARA …

PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik

http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org

21 Petika Sari, NIM: E1011151105

Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN

F. DAFTAR PUSTAKA

1. Sumber Buku

Adisasmita Rahardjo. 2006.

Pembangunan Pedesaan dan

Perkotaan Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Afiffuddin. 2010. Pengantar

Administrasi Pembangunan.

Bandung: Alfabeta.

Anggara Sahya & Sumatri Li. 2016.

Administrasi Pembangunan

teori dan Praktik. Bandung:

CV Pustaka Setia.

Dwiningrum, Siti Irene Astuti

(2011). Desentralisasi dan

Partisipasi Masyarakat dalam

Pendidikan. Yogyakarta,

Pustaka Pelajar.

Fahmi. Ilham. 2016. Teori dan

Teknik Pengambilan

Keputusan: Kualitatif dan

Kuantitatif. Jakarta: Rajawali

Pers.

Listyaningsih.2014. Administrasi

Pembangunan Pendekatan

Konsep dan

Implementasi.Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Mardikanto. Totok, dan Poerwoko

Soebianto. 2015.

Pemberdayaan Masyarakat

dalam Perspektif Kebijakan

Publik. Bandung: Alfabeta.

Muluk Khairul. 2010. Menggugat

Partisipasi Publik Dalam

Pemerintahan Daerah.Malang.

Bayumedia Publishing.

Ngusmanto. 2015. Pemikiran dan

Praktik Administrasi

Pembangunan. Jakarta:

MitraWacana Media.

Nugroho Iwan. 2012. Pembangunan

Wilayah Perspektif Ekonomi

Sosial dan Lingkungan.

Jakarta: LPJES

Salusa, J. 2008. Pengambilan

Keputusan Strategi: Untuk

Organisasi Publik dan

Organisasi Nonprofit. Jakarta:

Rajawali Pers.

Siagian, Sondang P. 2014.

Administrasi Pembangunan

Konsep Dimensi dan

strateginya. Jakarta: Bumi

Aksara.

Sjafrizal. 2016. Perencanaan

Pembangunan Daerah Dalam

Era Otonomi. Jakarta: Rajawali

Pers.

Soetomo. 2009. Pembangunan

Masyarakat Merangkai Sebuah

Kerangka. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Soetomo. 2013. Strategi-Strategi

Pembangunan Masyarakat.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Solekhan. Moch. 2014.

Penyelenggaraan Pemerintah

Desa Berbasis Partisipasi

Masyarakat. Malang: Setara

Press.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian

kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian

kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Usman Sunyoto. 1998.

Pembangunan dan

Pemberdayaan Masyarakat.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wahidi, Roestanto. 2013. Potret

Pmbangunan Infrastruktur

Jalan dan Jembatan di

Indonia. Bogor: Kekal Press.

Page 22: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARA …

PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik

http://jurmalfis.untan.ac.id : http://jurnal.fisipuntan.org

22 Petika Sari, NIM: E1011151105

Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAN

2. Sumber Internet.

Amanda Sicilia Nur”ana Sudirman.

2019. Partisipasi Masyarakat

Dalam Pembangunan Desa

Sangat Tertinggal. Diakses 03

Juli 2019. Pada:

http://digilib.unila.ac.id..

Jogloabang. 2017. Peraturan

Menteri Desa No 2 Tahun 2015

Tentang Pedoman

Musyawarah Desa. Diakses 02

September 2019. Pada:

https://www.jogloabang.com.

Lukmanul Hakim, S.Ag. M.Si. 2017.

Partisipasi Masyarakat Dalam

Pembangunan Desa Sukamerta

Kecamatan Rawamerta

Kabupaten Kerawang. Diakses

02 juli 2019. Pada:

https://journal.unsika.ac.id.

Rizal Andreeyan. 2014. Studi

Tentang Partisipasi Masyarakat

Dalam Pelaksanaan

Pembangunan Di Kelurahan

Sambutan Kecamatan

Sambutan Kota Samarinda.

Diakses 03 juli 2019. Pada:

http://ejournal.an.fisip-

unmul.ac.id.