paragraf-bindo.docx

21
1 PARAGRAF Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang Diampu oleh Yolanda Ariani Septian, M.Pd., dan Siti Chodijah, M.Pd. Oleh Dhesty Andhianisa (P17320313037) Eva Ferani Putri (P17320313062) Febriati Eka Lestari (P17320313035) Siti Fatimah Arifiah Anggraeni (P17320313029)

Upload: febby-ebhy-sadegha-nugraha

Post on 05-Dec-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PARAGRAF-BINDO

TRANSCRIPT

Page 1: PARAGRAF-BINDO.docx

1

PARAGRAF

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang

Diampu oleh Yolanda Ariani Septian, M.Pd., dan Siti Chodijah, M.Pd.

Oleh

Dhesty Andhianisa (P17320313037)

Eva Ferani Putri (P17320313062)

Febriati Eka Lestari (P17320313035)

Siti Fatimah Arifiah Anggraeni (P17320313029)

Tingkat 1-B

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BOGOR

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI BANDUNG

2013

Page 2: PARAGRAF-BINDO.docx

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan

rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah bahasa Indonesia dengan materi: PARAGRAF yang di

susun untuk memenuhi salah satu tugas bahasa Indonesia. Penulis sangat

berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta

pengetahuan penulis mengenai pengertian, jenis-jenis serta contoh dari sebuah

paragraf.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan makalah ini masih jauh

dari kata kesempurnaan, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam

makalah ini.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis

sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf

apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon

kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Penulis

i

Page 3: PARAGRAF-BINDO.docx

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................1

C. Tujuan.............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................2

A. Pengertian Paragraf........................................................................2

B. Jenis-jenis Paragraf.........................................................................2

1. Paragraf berdasarkan kaliamat utama.........................................2

a) Paragraf Deduktif...............................................................2

b) Paragraf Induktif.................................................................2

c) Paragraf Dedukti Induktif/Campuran..................................3

d) Paragraf Tanpa Kalimat Utama..........................................3

2. Paragraf menurut pemaparannya................................................3

a) Deskriptif............................................................................3

b) Ekspositoris........................................................................4

c) Argumentatif.......................................................................4

d) Naratif.................................................................................5

C. Ciri-ciri paragraf.............................................................................5

1. Paragraf Deduktif........................................................................5

2. Paragraf Induktif.........................................................................5

ii

Page 4: PARAGRAF-BINDO.docx

3. Paragraf Deduktif Induktif/Campuran........................................5

4. Paragraf Tanpa Kalimat Utama..................................................5

5. Paragraf Naratif..........................................................................5

6. Paragraf Deskripsi......................................................................6

7. Paragraf Eksposisi......................................................................6

8. Paragraf Argumentasi.................................................................6

D. Pengembangan Paragraf.................................................................6

1. Generalisasi.................................................................................6

2. Analogi.......................................................................................7

E. Hubungan Kausalitas:.....................................................................7

1. Hubungan Sebab Akibat.............................................................7

2. Hubungan Akibat Sebab.............................................................8

3. Hubungan Sebab Akibat 1 Akibat 2...........................................8

BAB III PENUTUP.....................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

iii

Page 5: PARAGRAF-BINDO.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penggunaan paragraf sering ditemukan dalam wacana-wacana. Dari paragraf

itu sendiri, dapat dipahami makna yang tersirat maupun tersurat dalam wacana

tersebut. Dengan demikian, pengertian dan pemahaman tentang paragraf sangatlah

dibutuhkan.

Ada beberapa macam jenis paragraf yang sering kita temui di berbagai

wacana. Baik fiksi maupun non fiksi. Dari jenis paragraf itulah kita bisa lebih

mendalami apa makna yang terkandung dalam isi teks maupun wacana tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian paragraf?

2. Apakah saja jenis paragraf?

3. Bagaimanakah contoh paragraf?

4. Apa sajakah syarat sebuah paragraf?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian paragraf dan seluk beluknya, bahwa

paragraf tersebut banyak jenisnya dari apa yang kita ketahui sebelumnya.

2. Dapat mengetahui tentang paragraf, kita juga dapat menambahkan ilmu

dan wawasan yang bermanfaat.

3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

1

Page 6: PARAGRAF-BINDO.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf

Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau

topik. Sebuah paragraf terdiri atas sebuah kalimat atau beberapa kalimat, dan

sering ditemukan bahwa suatu paragraf lebih dari lima kalimat. Di dalam paragraf

hanya membahas suatu masalah yang berkaitan.

Topik paragraf adalah pikiran utama di dalam sebuah paragraf. Semua

pembicaraan dalam paragraf itu terpusat pada pikiran utama ini. Pikiran utama

itulah yang menjadi topik persoalan atau pokok pembicaraan. Oleh sebab itu,

kadang-kadang disebut juga gagasan pokok di dalam sebuah paragraf.

Sebuah paragraf dapat ditandai dengan memulai kalimat pertama agak

menjorok ke dalam, kira-kira lima ketukan mesin ketik atau kira-kira dua

sentimeter atau memberikan jarak agak renggang dari paragraf sebelumnya.

Struktur sebuah paragraf terdiri atas sebuah kalimat topik dan beberapa kalimat

penjelas. Kalimat-kalimat di dalam paragraf itu harus saling mendukung, saling

menunjang, kait-berkait satu dengan yang lainnya. Kalimat topik adalah kalimat

yang berisi topik yang dibicarakan pengarang, sedangkan kalimat penjelas adalah

kalimat yang menjelaskan gagasan utama yang terletak pada kalimat pertama.

B. Jenis-jenis Paragraf

1. Paragraf berdasarkan kaliamat utama

Berdasarkan posisi kalimat utama, paragraf dibedakan menjadi empat:

a) Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang menyajikan kalimat topik dibagian

awal, lalu disusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan

paragraf (umum-khusus).

b) Paragraf Induktif

Paragraf induktif adalah paragraf yang menyajikan kalimat penjelasan

terlebih dahulu, kemudian diakhiri dengan kalimat topik.

2

Page 7: PARAGRAF-BINDO.docx

3

c) Paragraf Deduktif Induktif/Campuran

Paragraf deduktif induktif/campuran adalah paragraf yang kalimat

utamanya berada di awal dan sekaligus di akhir paragraf. Kalimat utama yang

berada di akhir paragraf itu merupakan pengulangan atau penegasan kalimat

utama pada kalimat awal paragraf.

d) Paragraf Tanpa Kalimat Utama

Pada paragraf ini penulis menempatkan pokok pikiran dalam seluruh

kalimat. Untuk menemukan gagasan utamanya, pembaca harus mengambil

kesimpulan dari seluruh kalimat yang ada. Paragraf tanpa kalimat utama ini

dapat ditemukan pada paragraf deskripsi/narasi.

2. Paragraf menurut pemaparannya

a) Deskriptif

Deskriptif disebut juga paragraf melukiskan (lukisan). Paragraf ini

melukiskan apa yang terlihat di depan mata. Dengan kata lain paragraf deskriptif

berurusan dengan hal-hal kecil yang tertangkap oleh pancaindera.

Contoh 1:

Pasar Tanah Abang adalah sebuah pasar yang sempurna. Semua barang

ada disana. Di toko paling depan berderet toko sepatu dalam dan luar negeri. Di

lantai dasar terdapat toko kain yang lengkap dan berderet-deret. Di samping kanan

pasar terdapat warung-warung kecil penjual sayur dan bahan dapur. Di samping

kiri ada pula berjenis-jenis buah-buahan. Pada bagian belakang kita dapat

menemukan berpuluh-puluh padagang daging. Belum lagi kita melihat lantai satu,

dua, tiga.

Contoh 2:

Bagian luar tajam, sedangkan bagian dalam lembut. Hanya ada di musim

tertentu. Sangat disukai banyak orang karena rasanya yang enak. Bijinya dapat

dibuat menjadi keripik. Banyak juga makanan yang terbuat dari bahan tersebut.

Apakah ini?

Page 8: PARAGRAF-BINDO.docx

4

b) Ekspositoris

Ekspositoris disebut juga paragraf paparan. Paragraf ini menampilkan

suatau objek. Penyampaiannya dapat menggunakan perkembangan analisis

kronologi atau keruangan.

Contoh:

Pasar Tanah Abang adalah pasar yang kompleks. Di lantai dasar terdapat

sembilan puluh kios penjual kain dasar. Setiap hari rata-rata terjual tiga ratus

meter untuk setiap kios. Dari data ini dapat diperkirakan berapa besarnya

yang masuk ke kas DKI dari Pasar Tanah Abang.

c) Argumentatif

Argumentatif disebut juga persuasi. Paragraf ini lebih bersifat membujuk

atau meyakinkan pembaca terhadap suatau hal atau objek. Biasanya, paragraf ini

menggunakan perkembangan analisis.

Contoh:

Dua tahun terakhir, terhitung sejak Boeing B-737 milik maskapai

penerbangan Aloha Airline celaka, isu pesawat tua mencuat ke permukaan. Ini

bisa dimaklumi sebab pesawat yang badannya koyak sepanjang 4 meter itu sudah

dioprasikan lebih dari 19 tahun. Oleh karena itu, cukup beralasan jika orang

menjadi cemas terbang dengan pesawat berusia tua. Di Indonesia, yang

mengagetkan, lebih dari 60% pesawat yang beroprasi adalah pesawat tua.

Amankah? Kalau memang aman, lalu bgaiamana cara merawatnya dan berapa

biayanya sehingga ia tetap nyaman dinaiki?

d) Naratif

Karangan narasi biasanya dihubung-hubungkan dengan cerita. Oleh sebab

itu, sebuah karangan narasi atau paragraf hanya kita temukan dalam novel,

cerpen atau hikayat.

Contoh:

Malam itu ayah kelihatan benar-benar marah. Aku sama sekali dilarang

berteman dengan Syairul. Bahkan ayah mengatakan bahwa aku akan diantar

dan dijemput ke sekolah. Itu semua gara-gara Slamet yang telah

memperkenalkan aku dengan Siti.

Page 9: PARAGRAF-BINDO.docx

5

C. Ciri-ciri paragraf

1. Paragraf Deduktif

Ciri-ciri:

1. Kalimat topik dibagian awal

2. Uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf (umum-

khusus)

2. Paragraf Induktif

Ciri-ciri:

1. Kalimat penjelasan terkebih dahulu

2. Diakhiri dengan kalimat topik.

3. Paragraf Deduktif Induktif/Campuran

Ciri-ciri:

1. Kalimat utamanya berada di awal dan sekaligus di akhir paragraf

2. Kalimat utama yang berada di akhir paragraf itu merupakan pengulangan

atau penegasan kalimat utama pada kalimat awal paragraf.

4. Paragraf Tanpa Kalimat Utama

Ciri-ciri:

1. Pokok pikiran dalam seluruh kalimat. Untuk menemukan gagasan

utamanya, pembaca harus mengambil kesimpulan dari seluruh kalimat

yang ada.

2. Paragraf tanpa kalimat utama ini dapat ditemukan pada paragraf deskripsi/

narasi.

5. Paragraf Naratif

Ciri-ciri:

1. Adanya unsur perbuatan atau tindakan

2. Adanya unsur rangkaian cerita

3. Adanya sudut pandang pengarang

4. Adanya keterangan nama tokoh dalam cerita

5. Adanya keterangan yang menjelaskan latar kejadian peristiwa

6. Unsur pikiran lebih tajam dibandingkan unsur perasaan

Page 10: PARAGRAF-BINDO.docx

6

7. Menggunakan bahasa sehari-hari

6. Paragraf Deskripsi

Ciri-ciri:

1. Menggambarkan atau melukiskan sesuatu

2. Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan

kesan indera

3. Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami

sendiri

4. Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan

suatu objek secara terperinci

7. Paragraf Eksposisi

Ciri-ciri:

1. Isi berupa informasi/penjelas

2. Disertai dengan contoh fakta angka dan sebagainya

3. Memberikan informasi sejelas-jelasnya

4. Di akhir karangan ada penegasan

8. Paragraf Argumentasi

Ciri-ciri:

1. Bersifat non fiksi/ilmiah

2. Bertujuan meyakinkan orang lain bahwa apa yang dikemukakan

merupakan kebenaran

3. Dilengkapi bukti-bukti berupa data, tabel, gambar, dan lain-lain

4. Ditutup dengan kesimpulan

D. Pengembangan Paragraf

1. Generalisasi

Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah kata atau

gejala khusus yang diamati lalu ditarik kesimpulan umum tentang sebagian atau

seluruh gejala yang diamati itu. Jadi, generalisasi merupakan pernyataan yang

berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati. Di dalam

pengembangan karangan, generalisasi perlu ditunjang atau dibuktikan dengan

Page 11: PARAGRAF-BINDO.docx

7

fakta-fakta, contoh-contoh, data statistik, dan sebagainya yang merupakan

spesifikasi atau ciri sebagai penjelasan lebih lanjut.

Contoh:

Pemerintah mendirikan sekolah sampai ke pelosok. Puskesmas didirikan

dimana-mana. Lapangan kerja baru diciptakan. Pembangunan rumah ibadah

diperbanyak atau dibantu pemerintah. Memang menjadi tugas pemerintah untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Contoh 2:

Adi adalah anak yang malas ia selalu menyontek pada saat ulangan

Matematika. Alasan ia mencontek ialah karena semalaman belum belajar. Padahal

hari ini ada ujian Matematika yang susah. Maka bisa diperkirakan bahwa Adi hari

ini akan mencontek lagi.

2. Analogi

Cara bernalar dengan membandingkan dua hal yang memiliki sifat sama.

Cara ini berdasarkan pada sebuah asumsi bahwa jika sudah ada persamaan dalam

berbagai segi, maka aka nada persamaan pula dalam bidang yang lain.

Contoh:

Sebuah pabrik kue mencoba memproduksi jenis kue yang agak lain dari

biasanya, yakni kue yang rasanya sangat enak, aromanya wangi, bentuknya

artistik, dan dibungkus dalam kemasan yang memikat. Kue ini dijual dengan

harga mahal, tetapi anehnya sangat laku dijual di Kota Bandung, Semarang,

Surabaya sehingga perusahaan mempunyai untung besar. Berdasarkan

pengalaman ini, pemilik pabrik kue bersimpulan bahwa untuk konsumsi orang-

orang yang tinggal di kota-kota besar lainnya pun seperti Jakarta, Medan dan

sebagainya, perlu diproduksi kue sejenis karena mereka tidak akan beda jauh.

E. Hubungan Kausalitas:

1. Hubungan Sebab Akibat

Proses penalaran yang dimulai dengan mengemukakan fakta yang berupa

sebab dan sampai pada kesimpulan yang merupakan akibat.

Contoh:

Page 12: PARAGRAF-BINDO.docx

8

Bapak Rohmad adalah pekerja keras, sampai-sampai ia melupakan waktu dan

pola makan yang teratur. Akhir-akhir ini Bapak Rohmad tidak masuk kerja. Ia

divonis menderita penyakit tipus akut. Oleh karena itu, ia harus segera

mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

2. Hubungan Akibat Sebab

Proses penalaran yang dimulai dengan mengemukakan peristiwa-peristiwa

yang menjadi akibat. Kemudian setelah itu, dicari penyebabnya.

Contoh:

Beberapa pohon tanaman hias di halaman rumah tidak berbungan seperti

tanaman jenisnya. Tanaman tersebut setiap hari disiram dan tak pernah terlewat

untuk diberikan pupuk. Apa sebabnya? Ternyata tanaman tersebut tidak

mendapatkan sinar matahari karena terhalang oleh pohon kayu besar yang di

tanam di pinggir jalan raya.

3. Hubungan Sebab Akibat 1 Akibat 2

Dalam paragraf hubungan sebab akibat 1 akibat 2, suatu penyebab dapat

menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang

menimbulkan akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul beberapa akibat.

Contoh:

Sekutu melalui rapat di London, menentukan jumlah pampasan perang yang

sangat memberatkan bagi negara Jerman sehingga Jerman mengalami kesulitan

dalam membayarnya. Pemerintah yang menghadapi hal ini langsung mencetak

uang mark sebanyak-banyaknya sehingga terjadi hyper inflasi. Akhirnya, nilai

mata uang mark turun, dan uang mark dianggap sama saja dengan kertas.

Page 13: PARAGRAF-BINDO.docx

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Paragraf merupakan kumpulan dari kata-kata yang embentuk seuah kalimat

lalu menjadi beberapa kalimat yang didalamnya terdapat satu topik pembahasan.

Topik pembahasan biasanyaberda di awal kalimat yang disebut kalimat utama,

selanjutnya akan dijelaskan oleh kalimat penjelas. Sebuah paragraf ditandai

dengan memiliki kalimat pertama yang menjorok kedalam dengan menggunakan

struktur sebuah paragraf yang terdiri dari kalimat topik dan kalimat penjelas yang

di dalamnya harus saling mendukung, menunjang dan memiliki keterkaitan.

Paragraf memiliki dua jenis yaitu paragraf berdasarkan letak kalimat utama dan

paragraf menurut pemaparannya. Jadi, dengan mempelajari paragraf kita dapat

menambah wawasan tentang jenis paragraf, fungsi, mengetahui contoh-contoh

dari paragraf dan manfaat paragraf dalam penggunaan paragraf aplikasi

penggunaan kalimat yang mengandung paragraf dalam kehidupan sehari-hari,

formal maupun non formal.

9

Page 14: PARAGRAF-BINDO.docx

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal dan Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan

Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.

Rohmadi, Muhammad dan Kusumawati. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia 3.

Jawa Barat: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sastromiharjo, Andoyo. 2011. Bahasa dan Sastra Indonesia 2. Jakarta:

Yudhistira.

[Online]. Tersedia: http://carapedia.com. [10 September 2013].