paradigma penelitian - communication.uii.ac.id€¦ · kuantitatif dikotomi paradigma penelitian...
TRANSCRIPT
4/23/2013
1
Paradigma Penelitian
Pertemuan 2 & 3Pertemuan 2 & 3
Paradigma Penelitian
Metodologi penelitian bukan hanya sekedar
kumpulan metode atau teknik penelitian,
melainkan keseluruhan landasan nilai-nilai
(khususnya yang menyangkut landasan
keilmuan), asumsi-asumsi, etika dan noma-
norma yang menjadi aturan-aturan standar yang
dipergunakan untuk menafsirkan serta
menampilkan data penelitian di dalamnya
termasuk juga kriteria untuk menilai kualitas
hasil penelitian.
4/23/2013
2
Paradigma/Perspektif/
Cara Pandang/World view
Mempengaruhi persepsi
Mempengaruhitindakan
ParadigmaPenelitian
Mempengaruhi Metode Penelitian
MempengaruhiHasil Penelitian
4/23/2013
3
Kuantitatif
Dikotomi Paradigma Penelitian
Kualitatif
PARADIGMA PENELITIAN
SOSIAL
POSITIVIS KONSTRUKTIVIS KRITIS
4/23/2013
4
PARADIGMA KLASIK
Menempatkan ilmu komunikasi sebagaimetode yang terorganisir untukmengkombinasikan deductive logic dengan pengamatan empiris, gunasecara probabilistik menemukan ataumemperoleh konfirmasi tentang hukumsebab-akibat yang bisa digunakan untukmemprediksi pola-pola umum gejalasosial.
PARADIGMA KONSTRUKTIVISME :
Memandang ilmu komunikasi sebagaianalisis sistematis terhadap socially meaningful action melalui pengamatanlangsung dan rinci terhadap perilakusosial dalam setting keseharian yang alamiah, agar mampu memahami danmenafsirkan bagaimana para pelakusosial memelihara dunia sosial mereka.
4/23/2013
5
PARADIGMA TEORI KRITIS
�Mendefinisikan ilmu komunikasi sebagaisuatu proses yang secara kritis berusahamengungkap the real structure dibalikilusi, yang dinampakkan dunia materi, dengan tujuan membantu membentuksuatu kesadaran sosial agar memperbaikidan merubah kondisi kehidupan manusia.
DIMENSI-DIMENSI PARADIGMA
Ontologi Epistemologi Metodologi Aksiologi
Asumsitentang“realitas”
Asumsi tentanghubungan antarapeneliti denganyang diteliti
Asumsitentangbagaimanapenelitimemperolehpengetahuan
Asumsi tentangposisi nilai, etika, pilihanmoral penelitidalam suatupenelitian
4/23/2013
6
PERBEDAAN ONTOLOGIS
KLASIK KONSTRUKTIVIS KRITIS
Critical realism:
Realitas “nyata” diatur oleh kaidahyang berlakuuniversal, walaupunkebenaran diperolehsecara probabilistik
Relativism:
Realitas merupakankonstruksi sosial. Kebenaran realitasbersifat relatif, berlaku konteksspesifik yang dinilairelevan oleh pelakusosial
Historical realism:
Realitas “semu” (virtual reality) yang telah terbentuk olehproses sejarah dankekuatan sosial, budaya, politik, ekonomi, dsb.
PERBEDAAN EPISTEMOLOGIS
KLASIK KONSTRUKTIVIS KRITIS
Dualist/objectivist:
Realitas objektif, eksternal (di luar diripeneliti); penelitimembuat jarakdengan objekpenelitian
Transactionalist/ subjectivist:
Pemahaman realitasatau temuan suatupenelitian merupakanproduk interaksipeneliti dengan yang diteliti
Transactionalist/ subjectivist:
Hubungan penelitidengan yang ditelitiselalu dijembataninilai tertentu. Pemahaman suaturealitas merupakanvalue mediated findings
4/23/2013
7
PERBEDAAN METODOLOGIS
KLASIK KONSTRUKTIVIS KRITIS
Interventionist:
Pengujian hipotesisdalam strukturhypotetico deductive method; melalui lab; eksperimen atausurvei eksplanatifdengan analisiskuantitatif
Reflective/Dialectical
Menekankan empatidan interaksi dialektisantara peneliti-responden/informanuntuk mereduksirealitas yang ditelitimelalui metodekualitatif
Participative:
Mengutamakananalisis komprehensif, konstekstual danmultilevel-analysisyang bisa dilakukanmelalui penempatandiri sebagaiaktivis/partisipandalam prosestransformasi sosial
PERBEDAAN METODOLOGIS
lanjutan
KLASIK KONSTRUKTIVIS KRITIS
Kriteria kualitaspenelitian:
Objectivity, Reliability and validity (internal and external validity)
Kriteria kualitaspenelitian:
Autenticity danreflectivity; sejauhmana temuanmerupakan refleksiotentik dari realitasyang dihayati parapelaku sosial
Kriteria kualitaspenelitian:
Historical situatedness; sejauhmanapenelitianmemperhatikankonteks historis, sosial budaya, ekonomi dan politik
4/23/2013
8
PERBEDAAN AKSIOLOGIS
KLASIK KONSTRUKTIVIS KRITIS
Observer�Nilai, etika, moral harusdi luar proses penelitian�Peneliti sebagaidisinterest scientist�Tujuan penelitian: eksplanasi, prediksi dankontrol realitas sosial
Facilitator:�Nilai, etika, moral bagian yang tidakterpisahkan daripenelitian�Peneliti sebagaipassionate participant, fasilitator yang menjembatanikeragaman subjektivitaspelaku sosial�Tujuan penelitian: rekonstruksi realitassosial secara dialektisantara peneliti denganyang diteliti
Activist:�Nilai, etika, moral bagian yang tidakterpisahkan daripenelitian�Peneliti menempatkandiri sebagaitransformative intelectual, advokat danaktivis�Tujuan penelitian: kritiksosial, transformasi, emansipasi dan social empowerment
ILUSTRASI 3 PARADIGMA
TENTANG GELAS DAN AIR
KLASIK
ILUSTRASI 3 PARADIGMA
TENTANG GELAS DAN AIR
KLASIK
• Bagaimana Hubungan atau Pengaruhantara ukuran gelas dengan volume air?
• Bagaimana Hubungan atau Pengaruhantara ukuran gelas dengan volume air?
4/23/2013
9
KONSTRUKTIVISKONSTRUKTIVIS
• Bagaimana gelas dan air itu dikonstruksi: gelas setengah kosong? atau gelas setengah isi?
• Bagaimana gelas dan air itu dikonstruksi: gelas setengah kosong? atau gelas setengah isi?
KRITISKRITIS
• Mengapa isi gelas setengah penuh? Ke mana sebagian lagi? Untuk siapa?
• Mengapa isi gelas setengah penuh? Ke mana sebagian lagi? Untuk siapa?
4/23/2013
10
PARADIGMA DAN OBJEK PENELITIAN
DALAM TRADISI ILMU KOMUNIKASI
POSITIVISME KONSTRUKTIVISME KRITIS
Fenomena
sosial
(individu atau
masyarakat)
Penelitian
kuantitatif
lapangan
Contoh: survey,
studi
korelasional atau
eksperimen
Penelitian kualitatif
lapangan
Contoh: deskriptif,
evaluatif, studi
kasus, etnografi
Penelitian kritis
lapangan
Teks – produk
budaya
Analisis isi
kuantitatif
1. Analisis framing
2. Semiotika
1. Analisis wacana
2. Semiotika