panitia ujian munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... ·...

212
LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif “The Power Of Two” Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam ujian munaqasah pada tanggal 11 Juni 2010 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Matematika. Jakarta, Juni 2010 Panitia Ujian Munaqasah Ketua Jurusan/Prodi Tanggal Tanda Tangan Maifalinda Fatra, M.Pd NIP. 19700528 199603 2 002 ................................. .................................. Sekertaris Jurusan/Prodi Otong Suhyanto, M.Si NIP. 19681104 199903 1 001 ................................. .................................. Penguji I Maifalinda Fatra, M.Pd NIP. 19700528 199603 2 002 ................................. .................................. Penguji II Gelar Dwirahayu, MPd NIP. 19790601 200604 2 004 ................................. .................................. Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Prof. Dr. H. Dede Rosyada, M.A . NIP. 19571005 198703 1 003

Upload: others

Post on 17-Jan-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif “The

Power Of Two” Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa

diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam ujian munaqasah pada

tanggal 11 Juni 2010 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak

memperoleh gelar sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Matematika.

Jakarta, Juni 2010

Panitia Ujian Munaqasah Ketua Jurusan/Prodi Tanggal Tanda Tangan

Maifalinda Fatra, M.Pd NIP. 19700528 199603 2 002 ................................. ..................................

Sekertaris Jurusan/Prodi

Otong Suhyanto, M.Si NIP. 19681104 199903 1 001 ................................. ..................................

Penguji I

Maifalinda Fatra, M.Pd NIP. 19700528 199603 2 002 ................................. ..................................

Penguji II

Gelar Dwirahayu, MPd NIP. 19790601 200604 2 004 ................................. ..................................

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prof. Dr. H. Dede Rosyada, M.A. NIP. 19571005 198703 1 003

Page 2: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Sri Wahyuningsih

NIM : 105017000442

Jurusan : Pendidikan Matematika

Angkatan Tahun : 2005

Alamat : Jalan Kecapi V Rt. 005 Rw. 05 No. 144 Jagakarsa, Jakarta

Selatan

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul ”Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif The

Power of Two Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa

(Penelitian Tindakan Kelas di MTsN 2 Jakarta)” adalah benar hasil karya sendiri

di bawah bimbingan:

1. Nama : Tita Khalis Maryati, S.Si, M.Kom

NIP : 19690924 199903 2 003

Dosen Jurusan : Pendidikan Matematika

2. Nama : Abdul Muin, S.Si, M.Pd

NIP : 19751201 200604 1 003

Dosen Jurusan : Pendidikan Matematika

Jakarta, Mei 2010

Yang menyatakan

Sri Wahyuningsih

Page 3: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi yang berjudul PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF

”THE POWER OF TWO” UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS

BELAJAR MATEMATIKA SISWA, yang disusun oleh SRI

WAHYUNINGSIH Nomor Induk Mahasiswa: 105017000442, Jurusan

Pendidikan Matematika telah melakukan bimbingan dinyatakan syah sebagai

karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan

yang ditetapkan fakultas.

Jakarta, Juni 2010

Yang Mengesahkan:

Pembimbing I Pembimbing II

Tita Khalis Maryati, S.Si, M.Kom Abdul Muin, S.Si, M.Pd

NIP.19690924 199903 2 003 NIP. 19751201 200604 1 003

Page 4: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

ABSTRAK

Sri Wahyuningsih, Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif “The

Power of Two” Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa

(Penelitian Tindakan Kelas di MTsN 2 Jakarta), Skripsi Jurusan

Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII-5 MTsN 2 Jakarta. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa.

Adapun metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas.

Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Siklus 1 menunjukkan persentase

aktivitas belajar matematika siswa dan rata-rata hasil belajar siswa belum

mencapai indikator keberhasilan, sedangkan untuk siklus 2 persentase aktivitas

belajar matematika siswa dan hasil belajar matematika siswa sudah mencapai

batasan indikator, maka penelitian ini berakhir sampai siklus 2.

Jadi, dengan diterapkannya strategi pembelajaran aktif “The Power of

Two” aktivitas belajar matematika siswa mengalami peningkatan. Dari hasil

penelitian ini disarankan agar guru dapat menerapkan strategi pembelajaran aktif

“The Power of Two” dalam pembelajaran matematika.

Kata kunci: The Power of Two dan aktivitas belajar

i

Page 5: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

ABSTRACT

Sri Wahyuningsih, Implementation of Active Learning with Strategy

The Power of Two to Improve Student’s Activities in Learning of

Mathematics (Classroom Action Research in MTsN 2 Jakarta), Skripsi

Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher

Training UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

This research was held MTsN 2 Jakarta. The purpose of this research is to

improve student’s activity in learning mathematics. As for methodologies used in

this research is classroom action research.

This research is consisted of two cycle. Cycle one showed the percentage

of students learning activity and the average of student’s achievement not reached

the indicator. While for cycle two showed the percentage of student’s learning

activity and the average of student’s achievement reached the indicator. Hence

this research end until two cycle.

It can be concluded that teaching mathematics through the power of two is

success. It can be seen from the student’s learning activity. The result of this

research is that application of active learning with strategies the power of two can

improve activity on mathematics learning. By this research I suggest that teachers

can implement active learning with strategies the power of two in learning

mathematics.

Keyword: The Power of Two and Activity

ii

Page 6: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat,

hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda kita

Nabi Muhammad SAW, kepada para keluarga, sahabat, dan mudah-mudahan

sampai kepada kita selaku umatnya.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan keterbatasan dalam hal wawasan, pengalaman, dan sebagainya.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan, saran, dan kritik yang

bersifat membangun.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Maifalinda Fatra, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika

yang telah memberikan izin atas penyusunan skripsi dan memberikan

pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

3. Ibu Muhlisrarini, M.Pd selaku Penasehat Akademik yang telah memberikan

bimbingan kepada penulis selama perkuliahan.

4. Ibu Tita Khalis Maryati, S.Si, M.Kom Selaku Dosen Pembimbing I yang tulus

ikhlas penuh kesabaran dan perhatian membimbing serta mengarahkan penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Abdul Muin, S.Si, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II atas motivasi

dan saran yang berguna bagi penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Shadiqin, M.Pd selaku Kepala Sekolah MTsN 2 Jakarta beserta

dewan guru dan staf yang telah memberikan izin dan bantuannya ketika

penulis mengadakan penelitian.

7. Bapak Rahmat, BA selaku Guru Bidang Studi Matematika yang telah

memberikan motivasi dan bantuan yang sangat besar kepada penulis.

iii

Page 7: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

8. Kepada Ibunda dan Ayahanda yang selalu memberikan doa, motivasi,

perhatian, dan kasih sayangnya untuk penulis dan adikku yang telah

memotivasi penulis untuk skripsi ini.

9. Seluruh rekan dan sahabat seperjuangan jurusan pendidikan matematika

angkatan 2005 yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Seluruh pihak yang penulis tidak sebutkan satu per satu tetapi tidak

mengurangi rasa terima kasih dan hormat penulis.

Hanya doa dan harapan yang dapat penulis sampaikan, semoga semua

pihak yang telah bekerja sama dan membantu dalam proses penyelesaian skripsi

ini mendapatkan balasan kebaikan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Jakarta, Mei 2010

Penulis

iv

Page 8: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................. i

ABSTRACK .................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. v

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1

B. Identifikasi Area dan Fokus Masalah.......................................... 5

C. Pembatasan Fokus Penelitian...................................................... 6

D. Perumusan Masalah Penelitian ................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7

F. Kegunaan Hasil Penelitian .......................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Kerangka Teori

1. Aktivitas Belajar

a. Pengertian Belajar ........................................................... 8

b. Pengertian Aktivitas Belajar ........................................... 12

c. Macam-macam Aktivitas Belajar.................................... 13

d. Aktivitas Belajar yang Dikembangkan ........................... 16

e. Nilai Aktivitas dalam Pengajaran.................................... 17

2. Pembelajaran Matematika

a. Pengertian Matematika.................................................... 18

b. Belajar Matematika ......................................................... 19

c. Strategi Pembelajaran Matematika ................................. 23

3. Pembelajaran Aktif

v

Page 9: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

a. Pengertian Pembelajaran Aktif ....................................... 26

b. Pembelajaran Aktif ”The Power of Two”....................... 32

B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 33

C. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan............................ 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 35

B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan .................................... 35

C. Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian................................... 38

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ................................. 39

E. Tahapan Intervensi Tindakan...................................................... 39

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan............................... 44

G. Data dan Sumber Data ................................................................ 45

H. Instrumen Penelitian .................................................................. 46

I. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 47

J. Teknik Pemeriksaan dan Keterpercayaan ................................... 48

K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis ............................. 49

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ....................................... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Hasil Intervensi Tindakan........................................... 51

B. Pemeriksaan Keabsahan Data ..................................................... 89

C. Analisis Data ............................................................................... 90

D. Interpretasi Hasil Analisis ........................................................... 94

E. Pembahasan Temuan Penelitian.................................................. 95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 97

B. Saran............................................................................................ 97

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 99

vi

Page 10: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................. 102

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data dan Sumber Data ................................................................. 45

Tabel 4.1 Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa pada

Pembelajaran Siklus I..................................................................... 67

Tabel 4.2 Nilai Tes Akhir Siklus I ............................................................... 70

Tabel 4.3 Refleksi Tindakan Pembelajaran pada Siklus I.............................. 71

Tabel 4.4 Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa pada

Pembelajaran Siklus II ................................................................... 85

Tabel 4.5 Nilai Tes Akhir Siklus II ................................................................ 88

Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ....................................... 90

Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Peningkatan Hasil Belajar Siswa ................... 92

Tabel 4.8 Rekapitulasi Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa dan Hasil Belajar

Siswa .............................................................................................. 93

vii

Page 11: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Rancangan Siklus Penelitian Tindakan Kelas........... 37

Gambar 3.2 Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas.................................. 38

Gambar 4.1 Aktivitas Siswa Memperhatikan Penjelasan Guru pada

Penelitian Pendahuluan ............................................................ 53

Gambar 4.2 Aktivitas Siswa Mengerjakan LKS secara Individu pada

Pertemuan Ke-1........................................................................ 56

Gambar 4.3 Aktivitas Siswa yang Berbicara dengan Temannya Ketika

Mereview Pelajaran.................................................................. 57

Gambar 4.4 Aktivitas Siswa Mengerjakan LKS dengan Pasangannya ....... 59

Gambar 4.5 Aktivitas Siswa pada Pelaksanaan Tes Akhir Siklus I............. 67

Gambar 4.6 Aktivitas Siswa Mengerjakan LKS secara Individu pada

Pertemuan Ke-7........................................................................ 74

Gambar 4.7 Aktivitas Siswa Mengerjakan Hasil Kerja LKS di Depan

Kelas......................................................................................... 76

Gambar 4.8 Aktivitas Siswa dari Pasangan yang Menanggapi Hasil Kerja

Pasangan yang Mengerjakan LKS di Depan Kelas pada

Pertemuan Ke-8........................................................................ 77

Gambar 4.9 Aktivitas Siswa Mengerjakan Hasil Kerja LKS di Depan

Kelas......................................................................................... 79

Gambar 4.10 Aktivitas Siswa dari Pasangan yang Menanggapi Hasil Kerja

Pasangan yang Mengerjakan LKS di Depan Kelas pada

Pertemuan Ke-11...................................................................... 83

Gambar 4.11 Aktivitas Siswa pada Pelaksanaan Tes Akhir Siklus II ........... 84

Gambar 4.12 Diagram Batang Peningkatan Persentase Aktivitas Belajar

Matematika Siswa .................................................................... 91

viii

Page 12: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

Gambar 4.13 Diagram Batang Peningkatan Hasil Belajar Matematika

Siswa ........................................................................................ 92

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................... 102

Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa Siklus I .................................................. 115

Lampiran 3 Kisi-Kisi Tes Siklus I .............................................................. 124

Lampiran 4 Soal Tes Siklus I ..................................................................... 130

Lampiran 5 Jawaban Soal Tes Siklus I ....................................................... 133

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa Siklus II ................................................ 134

Lampiran 7 Kisi-kisi Tes Siklus II .............................................................. 144

Lampiran 8 Soal Tes Siklus II ..................................................................... 146

Lampiran 9 Jawaban Soal Tes Siklus II ..................................................... 147

Lampiran 10 Lembar Observasi Guru pada KBM ....................................... 149

Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Observasi Guru pada KBM ....................... 151

Lampiran 12 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Matematika Siswa ......... 155

Lampiran 13 Lembar Pedoman Wawancara dengan Guru............................ 157

Lampiran 14 Hasil Wawancara dengan Guru................................................ 161

Lampiran 15 Lembar Pedoman Wawancara dengan Siswa .......................... 164

Lampiran 16 Hasil Wawancara dengan Siswa .............................................. 167

Lampiran 17 Catatan Lapangan..................................................................... 173

Lampiran 18 Nilai LKS dan Tes Hasil Belajar Siswa .................................. 186

Lampiran 19 Jadwal Penelitian...................................................................... 194

Lampiran 20 Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa Pada Pra

Penelitian.................................................................................. 195

ix

Page 13: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

x

Page 14: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas pendidikan matematika merupakan hal yang

sangat strategis dalam meningkatkan sumber daya manusia. Tujuannya agar

sumber daya manusia tersebut memiliki pengetahuan, keterampilan, dan

sikap yang berorientasi pada peningkatan penguasaan ilmu dan teknologi.

Sekolah wajib memuat matematika sebagai salah satu bidang studi

yang harus dikuasai oleh siswa. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa

belajar matematika, Cockroft (1982:1-5) mengemukakan bahwa

matematika:

1. Selalu digunakan dalam segi kehidupan;

2. Semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang

sesuai;

3. Merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas;

4. Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara;

5. Meningkatkan berfikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan; dan

6. Memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang

menantang. Berbagai alasan perlunya sekolah mengajarkan matematika

kepada siswa pada hakikatnya dapat diringkaskan karena masalah

kehidupan sehari-hari.1

Dari hasil studi TIMMS tahun 2007 untuk siswa kelas VIII,

menempatkan siswa Indonesia pada ururtan ke 36 dari 49 negara dengan

nilai rata-rata untuk kemampuan matematika secara umum adalah 397. Nilai

tersebut masih jauh dari standar minimal nilai rata-rata kemampuan

matematika yang ditetapkan TIMMS yaitu 500. Prestasi siswa Indonesia ini

berada di bawah siswa Malaysia & Singapura. Siswa Malaysia memperoleh

1 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2003), Cet II, h.253.

1

Page 15: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

2

nilai rata-rata 593.2Skala matematika TIMMS Beenchmark International

menunjukkan bahwa siswa Indonesia berada pada peringkat terbawah,

Malaysia pada peringkat tengah, dan Singapura berada pada peringkat atas.

Padahal jam pelajaran matematika di Indonesia 136 jam untuk kelas VIII,

lebih banyak dibanding Malaysia yang hanya 123 jam dan Singapura 124

jam.3

Salah satu hambatan dalam peningkatan kualitas pendidikan

matematika, diantaranya adalah anggapan yang telah melekat pada sebagian

besar bangsa Indonesia matematika selama ini sering diasumsikan dari

berbagai hal yang berkonotasi negatif, dari mulai matematika sebagai ilmu

yang sangat sulit, ilmu hafalan tentang rumus, berhubungan dengan

kecepatan hitung, sampai pada ilmu yang membosankan.

Terdapat beberapa dugaan yang menyatakan bahwa matematika sulit

dipelajari, diantaranya adalah:

1. pandangan negatif terhadap matematika yang telah tertanam tanpa

sengaja,

2. ide matematika yang bersifat abstrak dan deduktif sehingga tidak mudah

dipelajari,

3. pemanfaatan media dan alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran

matematika kurang sesuai pemilihannya dan belum optimal di dalam

penggunaannya,

4. di dalam pembelajaran matematika, anak ditempatkan bukan sebagai

subjek belajar yang dipentingkan, tetapi lebih diperlakukan sebagai

objek belajar yang bersifat pasif menerima dan sekedar melakukan apa

yang dimintakan,

5. penyajian konsep-konsep matematika yang monoton, kurang menarik

serta tidak tepat caranya.4

2 Ina V.S. Mullis, dkk, ”TIMMS 2007 International Mathematics Report”, dari

http://TIMMS.bc.edu/TIMMS 2007/techreport.html, h. 38. 3 Ina V.S. Mullis, dkk, ”TIMMS 2007,……………………..,h.195. 4Suhendra, dkk, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, (Jakarta:

Universitas Terbuka, 2007), h.8.41.

Page 16: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

3

Hal tersebut di atas juga terlihat dari data yang mendukung opini

tersebut, yaitu :

Sedikitnya ada 3 mata pelajaran yang ditakuti kebanyakan siswa, yakni matematika, bahasa Indonesia dan Sains. Ketiga mata pelajaran itu selama ini masih menjadi momok bagi para siswa. Kondisi seperti itu menimbulkan keprihatinan karena pemahaman murid terhadap ketiga mata pelajaran menjadi rendah.5

Selain anggapan yang telah disebutkan di atas, hal itu dilengkapi

pula dengan guru matematika yang dalam menyampaikan pelajarannya

galak, tidak menariik, bahkan cenderung menciptakan rasa takut, dan tegang

pada siswa. Selain itu guru lebih mendominasi jalannya pembelajaran di

kelas serta mengakibatkan interaksi yang kurang terjalin antara siswa dan

guru. Menjadikan siswa pasif, siswa kurang perhatian untuk belajar kreatif

dan mandiri. Situasi seperti ini semakin menjauhkan rasa ketertarikan siswa

dalam mempelajari matematika. Apalagi jika siswanya memiliki

kemampuan berfikir yang kurang dibandingkan dengan teman-temannya.

Menurut Sobel dan Maletsky dalam bukunya Mengajar Matematika

(2001) banyak sekali guru matematika yang menggunakan waktu pelajaran

dengan kegiatan membahas tugas-tugas, lalu memberi pelajaran baru,

memberi tugas kepada siswa. Pembelajaran seperti di atas rutin dilakukan

setiap hari dapat dikategorikan 3M, yaitu membosankan, membahayakan,

dan merusak. Apabila pembelajaran seperti ini terus dilaksanakan, maka

kompetensi dasar dalam indikator pembelajaran tidak dapat tercapai secara

maksimal.6

Di dalam belajar, aktivitas sangat diperlukan sebab pada prinsipnya

belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan

kegiatan. Tidak ada kegiatan kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya

aktivitas merupakan prinsip atau asas yang penting dalam interaksi belajar

mengajar. Dalam pembelajaran, yang lebih banyak melakukan aktivitas di

dalam pembentukan diri adalah anak itu sendiri, sedang pendidik

Guru Jangan Lakukan Kekerasan; Tiga Mata Pelajaran Ditakuti Siswa, dalam http:pendis.depag.gi.id/lama/cfm/index.cfm?fuseaction...ID...

6 Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual (lampiran 7), (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), Cet. II, h. 221.

Page 17: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

4

memberikan bimbingan dan merencanakan segala kegiatan yang akan

diperbuat oleh anak didik.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar matematika siswa kelas

VII-5 Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 2 Jakarta diperoleh kenyataan

sebagai berikut:

1. metode pembelajaran yang sering dilakukan oleh guru adalah metode

ceramah dan pemberian tugas.

2. siswa masih merasa takut untuk bertanya tentang materi pelajaran yang

tidak dipahami atau belum dipahami.

3. siswa tidak berani mengerjakan soal di depan kelas jika diminta oleh

guru untuk mengerjakan soal di depan kelas, karena dikhawatirkan

jawaban akan salah.

4. guru lebih mendominasi jalannya pembelajaran di kelas, sehingga

mengakibatkan siswa pasif.

5. hasil persentase aktivitas belajar siswa rata-ratanya hanya mencapai

50,51% (data dapat dilihat pada lampiran 20).

Selain informasi yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas belajar

matematika siswa, diperoleh pula rata-rata hasil belajar matematika siswa

kelas VII-5 Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 2 Jakarta masih rendah,

yaitu 62, 5. Berdasarkan hasil wawancara terhadap Wakil Kepala Sekolah

bidang kurikulum, kelas tersebut masuk ke dalam kategori kelas yang

prestasi belajarnya rendah diantara 4 kelas yang lain.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka strategi pembelajaran

aktif perlu diimplementasikan dalam proses pembelajaran, untuk

meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa. Strategi pembelajaran

aktif yaitu suatu strategi belajar dimana siswa belajar dalam kelompok kecil

yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Strategi pembelajaran ini

mempermudah siswa dalam memahami dan menemukan masalah yang sulit

dengan saling berdiskusi. Strategi pembelajaran aktif tersebut diantaranya

adalah Active Debate, Card Sort, Indeks Card Match, dan The Power of

Two. Dalam macam-macam strategi pembelajaran aktif tersebut, dalam

Page 18: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

5

penelitian ini peneliti akan menerapkan strategi pembelajaran aktif ”The

Power of Two”.

”The Power of Two” (kekuatan berdua) merupakan salah satu strategi

pembelajaran aktif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika.

”The Power of Two” (kekuatan berdua) merupakan strategi pembelajaran

aktif yang memperkuat pentingnya hubungan yang sinergi yaitu bahwa

berpikir berdua jauh lebih baik dari pada berpikir sendiri.7 Maka dengan

penggunaan strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two” dalam

pembelajaran matematika diharapkan dapat menghilangkan rasa bosan siswa

dalam belajar. Siswa dapat bertukar pikiran dengan teman. Hal ini akan

membuat kelas lebih hidup dan menyenangkan, sehingga siswa lebih serius

dalam belajar. Selain strategi pembelajaran yang digunakan, keaktifan siswa

akan mendukung pembelajaran matematika.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melaksanakan Penelitian

Tindakan Kelas dengan judul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

”The Power of Two” Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

Matematika Siswa.

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian

Dari latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah-

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara menumbuhkan motivasi siswa terhadap pelajaran

matematika?

2. Apakah strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two” dapat

diterapkan pada pelajaran matematika?

3. Apakah penerapan strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two” dapat

meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa?

4. Apakah penerapan strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two” dapat

meningkatkan hasil belajar matematika siswa?

7 Hisyam Zaini, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,

2008), h.52.

Page 19: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

6

5. Jenis-jenis aktivitas apakah yang dapat ditingkatkan melalui strategi

pembelajaran aktif ”The Power of Two”?

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah

Negeri 2 kelas VII-5. Adapun fokus penelitian ini adalah upaya

meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa melalui strategi

pembelajaran aktif “The Power of Two”.

C. Pembatasan Fokus Penelitian Setelah penulis mengemukakan latar belakang masalah di atas, dapatlah

terlihat luasnya permasalahan yang didapat. Karena adanya keterbatasan waktu

dan pengetahuan yang penulis miliki serta untuk memperjelas dan memberikan

arah yang tepat dalam pembahasan skripsi, maka penulis berusaha memberikan

batasan yang sesuai dengan judul, yaitu sebagai berikut :

1. Strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”: strategi pembelajaran aktif

yang memperkuat pentingnya hubungan yang sinergi yaitu bahwa dua siswa

lebih baik dari pada hanya satu siswa.

2. Aktivitas belajar: aktivitas belajar yang dimaksud merupakan suatu kegiatan

yang dilakukan siswa di dalam kelas/selama proses pembelajaran berlangsung

(seperti : memperhatikan penjelasan guru, bertanya pada guru, menjawab

pertanyaan dan sebagainya).

3. Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 kelas VII-5.

D. Perumusan Masalah Penelitian Berdasarkan pembatasan masalah dan fokus penelitian, maka peneliti

merumuskan masalah penelitian, yaitu: Apakah strategi pembelajaran aktif ”The

Power of Two” dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa?

Dari perumusan masalah di atas, maka dapat dijabarkan beberapa pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana aktivitas belajar matematika siswa setelah diterapkannya strategi

pembelajaran aktif ”The Power of Two”?

Page 20: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

7

2. Bagaimana hasil belajar matematika siswa setelah diterapkannya strategi

pembelajaran aktif ”The Power of Two”?

3. Bagaimana respon siswa dalam belajar matematika setelah diterapkannya

strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”?

4. Bagaimana keterkaitan antara aktivitas belajar matematika siswa dengan hasil

belajar matematika siswa setelah diterapkannya strategi pembelajaran aktif

”The Power of Two”?

E. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan Penelitian Tindakan

Kelas ini yaitu:

1. Untuk mengetahui aktivitas belajar matematika siswa setelah diterapkan

strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”.

2. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan strategi

pembelajaran aktif ”The Power of Two”.

3. Untuk mengetahui respon siswa dalam belajar matematika setelah diterapkan

strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”.

4. Untuk mengetahui keterkaitan antara aktivitas belajar matematika siswa

dengan hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan strategi

pembelajaran aktif ”The Power of Two”.

F. Kegunaan Hasil Penelitian a. Bagi siswa, memberikan manfaat untuk meningkatkan aktivitas belajar

matematika siswa.

b. Bagi guru/calon guru, memberikan manfaat untuk dapat menerapkan strategi

pembelajaran aktif ”The Power of Two”.

c. Bagi sekolah, memberikan manfaat bagi sekolah yaitu untuk memperbaiki

proses pembelajaran di kelas VII-5 dengan menerapkan strategi pembelajaran

aktif ”The Power of Two” sehingga aktivitas belajar matematika siswa

mengalami peningkatan.

Page 21: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

8

Page 22: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

8

BAB II

Kajian Teori dan Pengajuan Konseptual

Intervensi Tindakan

A. Kerangka Teori

Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan

pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti berubah ilmu pengetahuan,

pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan,

serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar.

1. Aktivitas Belajar

a. Pengertian Belajar

Sebelum membahas mengenai pengertian belajar, dan hakikat belajar,

akan diuraikan terlebih dahulu tentang ranah psiko-fisik anak. Proses

perkembangan tersebut meliputi1:

1). Perkembangan Gerak (Motor Development)

Perkembangan gerak (motor development), yakni proses perkembangan

yang progresif dan berhubungan dengan perolehan aneka ragam keterampilan

fisik anak (motor skills). Proses perkembangan fisik anak berlangsung kurang

lebih selama dua dasawarsa selama anak itu lahir. Mula-mula anak yang baru

lahir hanya memiliki sedikit sekali aktivitas alat-alat jasmaninya. Setelah usia

empat bulan, bayi itu mulai duduk walaupun masih dibantu dengan sanggahan

dan dapat menggenggam benda-benda disekitarnya.2 Ketika seorang anak

memasuki sekolah dasar umur enam atau tujuh tahun sampai dua belas atau

tiga belas tahun, perkembangan fisiknya tampak seimbang.3 Misalnya

perkembangan ukuran tangan kanannya sama dengan perkembangan ukuran

1 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru edisi revisi, (Bandung:

PT Remaja Rosda Karya, 2005), h.60. 2 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru…………….., h.61. 3 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru…………….., h.62.

8

Page 23: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

9

tangan kirinya. Gerakan-gerakannya pun lincah dan terarah. Untuk

memperoleh keterampilan jasmani diperlukan pengamatan, latihan, dan

praktik.

2). Perkembangan kognitif (cognitive development)

Perkembangan kognitif (cognitive development), yakni perkembangan

fungsi intelektual atau proses perkembangan kemampuan atau kecerdasan otak

anak.

Hasil riset para ahli psikologi kognitif menyimpulkan bahwa aktivitas

ranah kognitif manusia berlangsung antara 0-2 tahun. Hasil riset kognitif yang

dilakukan dalam kurun waktu 20 tahun menyimpulkan bahwa semua bayi

manusia sudah berkemampuan menyimpan informasi-informasi yang berasal

dari penglihatan, pendengaran, dan informasi-informasi lain yang diserap

melalui indera-indera lainnya.4

3). Perkembangan sosial dan moral (social and moral development)

Perkembangan sosial dan moral (social and moral development), yakni

proses perkembangan mental yang berhubungan dengan perubahan-perubahan

cara anak berkomunikasi dengan objek orang lain baik sebagai individu

maupun sebagai kelompok. Misalnya proses perkembangan anak ketika

sedang beradaptasi dengan gurunya, sebagai contoh ketika gurunya sedang

melakukan kegiatan sosial seperti menerima tamu, berjabatan tangan dengan

orang lain. Diharapkan siswa tersebut mampu meniru sebaik-baiknya

perbuatan sosial yang dilakukan oleh gurunya itu.

Dalam proses pendidikan di sekolah, belajar merupakan kegiatan yang

paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian hasil pendidikan banyak

bergantung pada proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Ada

beberapa definisi belajar, Chaplin dalam Dictionary of Psychology membatasi

belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama

berbunyi:....acquisition of any relatively permanent change in behavior as a

result of practice and experience. Belajar adalah perolehan perubahan tingkah

laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan

4 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru…………….., h.67.

Page 24: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

10

keduanya Process of acquiring responses as a result of special practice,

belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan

khusus5. Menurut Slameto belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri.6Sedangkan

menurut Morgan, dalam buku Introduction to Psychology (1978)

mengemukakan :”Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam

tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”.7

Menurut Abu Ahmadi dalam bukunya Strategi Belajar Mengajar, belajar

adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan pelatihan.8

Belajar pada hakikatnya adalah usaha untuk mewujudkan perubahan

tingkah laku.9 Dalam hal ini Muh Surya (1997) mengemukakan ciri-ciri dari

perubahan perilaku, yaitu:10

1. Perubahan yang disadari dan disengaja

Seseorang yang sedang dalam keadaan belajar, ia akan berusaha untuk

memperoleh suatu perubahan. Ketika perubahan itu terjadi pada diri

individu yang belajar, maka ia sadar ternyata dalam dirinya telah terjadi

perubahan. Kemudian ia pun menyadari bahwa belajar yang dilakukan

dengan sengaja pada dirinya telah memperoleh hasil perubahan sesuai

dengan apa yang ia harapkan.

2. Perubahan yang berkesinambungan

Setiap individu pasti memiliki pengetahuan atau keterampilan yang

diperolehnya. Ketika individu tersebut melakukan proses pembelajaran,

pengetahuan atau keterampilan yang telah diperoleh sebelumnya akan

menjadi acuan bagi proses pembelajaran selanjutnya. Belajar bisa

5 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru……………., h.90. 6 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 13. 7 M.Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000),

h.84. 8Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar Untuk Fakultas Tarbiyah

Komponen MKDK, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), Cet. II, h.17. 9Gurukul: “Hakikat Belajar Mengajar” dalam http://ic-

ypsa.blogspot.com/2009/01/hakikat-belajar.html, 21 Januari 2009, 18.10 10Akhmad Sudrajat. “Hakikat Belajar” dalam

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/hakikat-belajar/ 31 Januari 2008, 10.00

Page 25: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

11

bermakna apabila ada kesinambungan konsep dengan pemahaman

sebelumnya. Misalnya seorang guru tidak akan berhasil menugaskan

siswa-siswanya untuk mengerjakan soal sejenis yang belum pernah

diajarkan sebelumnya.

3. Perubahan yang fungsional

Perubahan yang terjadi diharapkan dapat memberi manfaat bagi diri

individu yang belajar dan bagi proses belajar berikutnya. Misalnya

seorang anak yang sedang belajar menulis, ia akan akan mengalami

perubahan belajar sampai ia terampil menulis. Keterampilan

menulisnya ini akan berkembang menjadi lebih baik sehingga ia

mampu menulis cerita, menulis karangan, dan sebagainya.

4. Perubahan yang bersifat positif

Keberhasilan seseorang yang telah mengikuti proses belajar adalah

adanya perubahan positif dari segi akademik (kognitif), sikap (afektif),

dan perilaku (psikomotor). Perubahan positif itu juga tertuju untuk

memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.

5. Perubahan yang bersifat aktif

Individu yang belajar haruslah ia berusaha giat, tekun dalam mencapai

perubahan sesuai yang diinginkan. Perubahan itu tidak terjadi dengan

sendirinya, tetapi karena usaha dari individu itu sendiri.

6. Perubahan yang bersifat permanen

Dalam proses belajar, ketika individu telah memperoleh perubahan,

perubahan tersebut berlangsung lama, tetap (tidak hanya untuk

sementara saja). Lama kelamaan perubahan tersebut menjadi bagian

dalam individu itu sendiri.

7. Perubahan yang bertujuan dan terarah

Individu yang memiliki proses belajar, pasti mempunyai tujuan.

Tujuan dari belajar itu, yaitu memperoleh pengetahuan, pemahaman,

sikap, keterampilan, atau tujuan lain yang diinginkan sehingga

individu tersebut dapat mengarah yang lebih baik.

Page 26: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

12

8. Perubahan perilaku secara keseluruhan

Seseorang yang melakukan proses belajar, orang tersebut tidak hanya

ingin sekedar memperoleh suatu pengetahuan saja. Tetapi, selain ia

memperoleh pengetahuan, ia juga ingin memperoleh perubahan dalam

bentuk sikap, dan keterampilan serta perubahan lain yang ada pada

individu yang belajar yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari.

Jadi, belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku

seseorang dari yang sebelumnya tidak dapat melakukan sesuatu

menjadi dapat melakukan sesuatu yang disebabkan karena latihan dan

pengalaman dalam jangka waktu tertentu.Hakikat dari belajar adalah

perubahan dalam tingkah laku individu yang belajar, dimana

perubahan itu bersifat aktif, positif, seperti berubah ilmu pengetahuan,

pemahaman, sikap, dan keterampilan atau perubahan lain yang ada

pada diri individu yang belajar.

b. Pengertian Aktivitas Belajar

Sebelum membahas tentang aktivitas belajar, akan diuraikan terlebih

dahulu maksud dari belajar itu sendiri. Belajar memiliki beberapa maksud

antara lain untuk11 :

1. mengetahui suatu kepandaian, kecakapan atau konsep yang sebelumnya

tidak pernah diketahui;

2. dapat mengerjakan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat diperbuat, baik

tingkah laku maupun keterampilan;

3. mampu mengombinasikan dua pengetahuan (atau lebih) ke dalam suatu

pengertian baru, baik keterampilan, pengetahuan, konsep maupun

sikap/tingkah laku;

4. dapat memahami dan/atau menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh.

11 Sardiman AM, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), h.3.

Page 27: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

13

Dengan melihat beberapa maksud belajar seperti disebut di atas, faktor

keaktifan siswa sebagai subjek belajar sangat menentukan. Pada prinsipnya

belajar adalah berbuat, berbuat untuk melakukan tingkah laku, berbuat untuk

mengubah tingkah laku jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak

ada aktivitas.12

Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk

menghasilkan perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai sikap, dan

keterampilan pada siswa sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja.13

Jadi, aktivitas belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang baik

fisik maupun mental dalam proses pembelajaran sebagai latihan yang

dilaksanakan secara sengaja. Aktivitas siswa merupakan salah satu ciri

interaksi belajar mengajar sebagaimana yang dikemukakan oleh Edi Suardi

dalam bukunya Pedagogik (1980), yaitu bahwa siswa merupakan sentral,

maka aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi

belajar mengajar.14

Aktivitas belajar yang dimaksud merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan sehari-hari di dalam kelas pada saat proses belajar mengajar

berlangsung. Aktivitas yang dilakukan di dalam kelas terjadi bila ada kegiatan

yang dilakukan antara guru dan siswa. Aktivitas siswa itu sendiri berupa

aktivitas mendengarkan penjelasan guru, aktivitas bertanya pada guru,

berdiskusi antar teman, dan sebagainya. Aktivitas siswa dalam hal ini baik

secara fisik maupun secara mental aktif. Sebab para siswalah yang belajar,

maka merekalah yang harus melakukannya.

c. Macam-macam Aktivitas Belajar Dalam belajar, seseorang tidak akan dapat menghindarkan diri dari

situasi. Situasi yang dimaksud adalah situasi keadaan fisik (misalnya proses

12 Sardiman AM, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar,....................., h.95 13 Fikri Subi. ”Contoh Proposal Penelitian Pengaruh Kegiatan Ektrakurikuler Pengajian

Alquran terhadap Aktivitas Belajar Siswa kelas I pada Mata Pelajaran PAI di SMA Islamiyah Pontianak”, dalam http://fikrinatuna.blogspot.com/ 23 Juni 2008, 12.30

14 Sardiman AM, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar,....................., h.17

Page 28: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

14

belajar mengajar di kelas). Situasi akan menentukan aktivitas apa yang akan

dilakukan dalam rangka belajar. Bahkan situasi itulah yang mempengaruhi

dan menentukan aktivitas belajar apa yang dilakukan kemudian. Aktivitas

belajar itu berhubungan dengan masalah belajar seperti menulis, mencatat,

mamandang, mengingat, berfikir, latihan atau praktek, dan sebagainya.

Berikut adalah beberapa contoh aktivitas belajar:15

1. Mendengarkan

Mendengarkan adalah salah satu aktivitas belajar. Setiap orang yang

belajar di sekolah pasti ada aktivitas mendengarkan.

2. Memandang

Memandang adalah mengarahkan penglihatan ke suatu objek. Aktivitas

memandang berhubungan erat dengan mata. Karena dalam memandang itu

matalah yang memegang peranan penting.

3. Meraba, membau, dan mencicipi/mengecap

Aktivitas meraba, membau, dan mencicipi/mengecap adalah indera

manusia yang dapat dijadikan sebagai alat untuk kepentingan belajar.

4. Menulis atau mencatat

Menulis atau mencatat merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari

aktivitas belajar.

5. Membaca

Aktivitas membaca adalah aktivitas yang paling banyak dilakukan selama

belajar di sekolah.

6. Membuat ikhtisar atau ringkasan dan menggarisbawahi

Ikhtisar atau ringkasan memang dapat membantu dalam hal mengingat

atau mencari kembali materi dalam buku untuk masa – masa yang akan

datang.

7. Mengamati tabel-tabel, diagram-diagram dan bagan-bagan

Aktivitas mengamati tabel-tabel, diagram-diagram dan batang-batang

jangan diabaikan untuk diamati, karena ada hal-hal tertentu yang tidak

termasuk dalam penjelasan melalui tulisan.

15 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar,............................, h.38

Page 29: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

15

8. Menyusun paper atau kertas kerja

Dalam penyusunan paper tidak bisa sembarangan, tetapi harus

metodologis dan sistematis.

9. Mengingat

Mengingat merupakan gejala psikologis. Untuk mengetahui bahwa

seseorang sedang mengingat sesuatu dapat dilihat dari sikap dan

perbuatannya. Perbuatan mengingat dilakukan bila seseorang sedang

mengingat-ingat kesan yang telah dipunyai.

10. Berfikir

Berfikir termasuk aktivitas belajar. Dengan berfikir orang memperoleh

penemuan baru, setidak-tidaknya orang menjadi tahu tentang hubungan

antara sesuatu.

11. Latihan atau praktek

Latihan merupakan cara yang terbaik untuk memperkuat ingatan.

Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah.

Aktivitas siswa tidak hanya cukup mendengarkan dan mencatat seperti yang

lazim terdapat di sekolah-sekolah tradisional. Paul B. Diedrich membuat

suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa yang antara lain dapat

digolongkan sebagai berikut:16

1. Visual activities, yaitu kemampuan siswa dalam memahami suatu

pelajaran dengan cara siswa tersebut membaaca, memerhatikan gambar

demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.

2. Oral activities, yaitu kemampuan siswa dalam mengembangkan ide-ide

yang dimilikinya dengan cara mengeluarkannya ke dalam pertanyaan,

mengeluarkan pendapat dari apa saja yang tidak diketahui siswa seperti

menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengadakan

wawancara, diskusi, interupsi.

3. Listening activities, yaitu aktivitas siswa dalam mendengarkan suatu hal

sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan diskusi, musik,

pidato.

16 Sardiman AM, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar,..........................h.101

Page 30: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

16

4. Writing activities, yaitu aktivitas siswa dalam menulis sesuatu seperti

misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.

5. Drawing activities, yaitu aktivitas siswa dalam menggambar sesuatu

misalnya: membuat grafik, peta, diagram.

6. Motor activities, yaitu kemampuan siswa dalam melakukan suatu

percobaan lebih mendekatkan kepada kontekstual yang termasuk di

dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model

mereparasi, bermain, berkebun, beternak.

7. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat,

memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil

keputusan.

8. Emotional activities, ekspresi yang dirasakan siswa pada saat

pembelajaran berlangsung seperti misalnya, menaruh minat, merasa

bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa aktivitas di sekolah cukup

kompleks dan bervariasi. Sehingga guru sebaiknya lebih kreatif dalam

menciptakan suasana kelas yang menuntut siswa untuk terlibat aktif dalam

kegiatan pembelajaran.

d. Aktivitas Belajar yang Dikembangkan Dalam penelitian ini, aktivitas yang dikembangkan meliputi:

1. Visual activities, meliputi:

a. Aktivitas siswa dalam memperhatikan penjelasan guru

b. Aktivitas siswa dalam memperhatikan pertanyaan atau tanggapan

teman

2. Oral activities, meliputi:

a. Aktivitas siswa dalam bertanya pada guru

b. Aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan guru

c. Aktivitas siswa dalam melakukan tanggapan terhadap teman atau

guru

d. Aktivitas siswa dalam berdiskusi antar teman

Page 31: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

17

3. Emotional activities, meliputi:aktivitas semangat siswa dalam

mengerjakan tugas di kelas

4. Motor activities, meliputi:aktivitas siswa dalam mengerjakan soal

pada LKS (pada siklus I), dan melukis sudut (pada siklus II)

Aktivitas-aktivitas tesebut menjadi dasar dalam pembuatan lembar

observasi aktivitas belajar matematika siswa.

e. Nilai Aktivitas dalam Pengajaran Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan

kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Dengan

melakukan aktivitas peserta didik dapat memperoleh pengetahuan,

pemahaman dan aspek tingkah laku lainnya, serta mengembangkan

keterampilan yang bermakna untuk hidup bermasyarakat.

Penggunaan asas aktivitas besar nilainya bagi pengajaran para siswa,

karena:17

1. Para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami

sendiri.

2. Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa

secara integral.

3. Memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan siswa.

4. Para siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri.

5. Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi

demokratis.

6. Mempererat hubungan sekolah dan masyarakat, dan hubungan antara

orang tua dengan guru.

7. Pengajaran diselenggarakan secara realistis dan konkret sehingga

mengembangkan pemahaman dan berfikir kritis serta menghindarkan

verbalitas.

17 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet ke-VIII,

h. 175

Page 32: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

18

8. Pengajaran di sekoalah menjadi hidup sebagaimana aktivitas dalam

kehidupan di masyarakat.

2. Pembelajaran Matematika

a. Pengertian Matematika

Terdapat beberapa pengertian matematika, yaitu:

1). Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara

sistematik.

2). Pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.

3). Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan

dengan bilangan.

4). Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan

masalah tentang ruang dan bentuk.

5). Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik.

6). Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.18

Menurut Jhonson & Myklebust (1967:224) matematika adalah bahasa

simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan

kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan

berfikir. Lerner (1988:430) mengemukakan bahwa matematika di samping sebagai

bahasa simbolis juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia

memikirkan, mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan

kuantitas. Kline (1981:172) mengemukakan matematika juga merupakan bahasa

simbolis dan ciri utamanya adalah penggunaan cara bernalar deduktif tetapi juga

tidak melupakan cara bernalar induktif. Menurut Paling, ide manusia tentang

matematika berbeda-beda. Tergantung pada pengalaman dan pengetahuan masing-

masing. Ada yang mengatakan bahwa matematika hanya perhitungan yang

mencakup tambah, kurang, kali, dan bagi. Tetapi adapula yang melibatkan topik-

topik seperti aljabar, geometri, dan trigonometri. 19

18 R. Soedjadi, Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi, 2000, h.11 19 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta:Rineka Cipta,

2003), h.252.

Page 33: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

19

Dari berbagai pendapat tentang hakikat matematika yang telah

dikemukakan dapat disimpulkan bahwa definisi tradisional yang menyatakan

bahwa matematika sebagai ilmu tentang kuantitas (the science of quantity)/ilmu

tentang ukuran diskrit dan kontinu (the science of discrate and continuous) telah

ditinggalkan. Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan menunjukkan

bahwa secara kontemporer pandangan tentang hakikat matematika lebih

ditekankan pada metodenya daripada pokok persoalan matematika itu sendiri.

Jadi, matematika pada hakekatnya lebih ditekankan pada cara-cara

pencapaian suatu konsep daripada konsep itu sendiri. Seseorang berupaya

mencapai suatu konsep dari konsep yang sudah ada.

b. Belajar Matematika

Ada beberapa pendapat tentang belajar matematika seperti yang

dikemukakan oleh Herman Hudoyo (1990:25-27):20

1). Robert Gane mengemukakan bahwa belajar matematika dimulai dari tahap

yang rendah, kemudian baru dilanjutkan ke tahap yang lebih tinggi.

2). Bruner mengemukakan bahwa belajar matematika adalah belajar mengenai

konsep dan struktur matematika serta mencari hubungan antar keduanya.

3). Z. P. Dienes berpendapat bahwa belajar matematika dapat dipahami oleh

peserta didik jika disampaikan dalam bentuk konkrit. Sri Wardani (2003:3-4)

mengemukakan pada beberapa pakar:

a). Kolb (1949) mendefinisikan belajar matematika adalah proses memperoleh

pengetahuan yang dilakukan oleh peserta didik melalui pengalaman peserta

didik sebelumnya.

b). Heuvel-Panhuizen (1998) dan Verchaffel-De-Corte (1977) berpendapat

bahwa belajar matematika dalam memecahkan masalah tergantung dari

pengetahuan yang dimiliki siswa itu sendiri.

20 Hafis Muaddab, “Pembelajaran dan Inovasi”, dalam http://blog-indonesia.com/blog-archive-13203-7.html, 13 Januari 2010. 18.00

Page 34: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

20

c). Goldin (1992) berpendapat bahwa belajar matematika lebih ditekankan

kepada peserta didik daripada oleh guru. Guru membantu peserta didik dalam

menemukan dan memecahkan masalah.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa belajar matematika adalah suatu proses

untuk memperoleh informasi dan pengetahuan yang dilakukan oleh peserta didik.

Pengetahuan tersebut tidak terlepas dari definisi-definisi tertentu, beserta rumus-

rumusnya. Dalam hal ini peserta didik tidak dituntut untuk menghafal setiap

rumus-rumus yang ditemukan melainkan memahami definisi dan rumus-rumus

dasarnya.

Belajar sifat-sifat dasar dan berlatih menemukannya merupakan salah satu

langkah yang tepat dalam belajar matematika, karena sifat-sifat dasar tersebut

dapat menjadi metode dalam menyelesaikan suatu masalah/soal. Sehingga, peserta

didik diharapkan kreatif dalam menyelesaikan soal. Peserta didik yang kreatif

mampu menyelesaikan masalah/soal yang dihadapi dengan berbagai metode. Dari

berbagai metode yang digunakan, maka akan terbentuklah suatu kemampuan

menyelesaikan masalah/soal dalam diri peserta didik itu sendiri. Untuk mengukur

sejauh mana keberhasilan kegiatan pembelajaran matematika di dalam kelas,

diperlukan kompetensi matematika.

Kompetensi matematika yang diharapkan muncul setelah peserta didik

belajar matematika adalah:21

1). Pemahaman konsep (Conceptual Understanding)

Peserta didik dikatakan memahami suatu konsep matematika bila peserta

didik tersebut mampu menemukan suatu konsep dimana konsep tersebut

tidak diketahui sebelumnya, sehingga berdasarkan pengetahuan dan

pengalaman yang telah diketahui sebelumnya maka peserta didik dapat

mencapai suatu konsep tersebut.

2). Penalaran Adaptif (Adaptive Reasoning)

Peserta didik dikatakan mampu menggunakan penalarannya secara adaptif

bila peserta didik tersebut telah mampu berfikir, dan bertindak sesuai kaidah

21Suhendra, dkk, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, (Jakarta:

Universitas Terbuka, 2007), h.7.21.

Page 35: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

21

yang tepat, serta mengungkapkan ide atau gagasan disertai argumentasi yang

logis.

3). Penguasaan Prosedur (Prosedural Fluency)

Peserta didik dikatakan memahami prosedur terjadinya sesuatu bila peserta

didik tersebut mampu menyatakan langkah-langkah dalam suatu hal secara

sistematis.

4). Penguasaan Komunikasi (Communicational Fluency)

Peserta didik dikatakan dapat berkomunikasi bila peserta didik tersebut telah

mampu mengungkapkan suatu hal berdasarkan pengetahuan dan pengalaman

yang diperoleh sebelumnya.

5). Penguasaan Koneksi (Connectional Fluency)

Peserta didik dikatakan mampu menggunakan atau mengaitkan antara hal

yang satu dengan yang lain bila peserta didik tersebut dapat menghubungkan

antara pokok bahasan matematika yang satu dengan pokok bahasan

matematika yang lainnya.

6). Kompetensi Strategis (Strategic Competence)

Peserta didik dikatakan mempunyai kompetensi strategis bila peserta didik

tersebut mampu memilih strategi yang tepat dalam pemecahan suatu masalah.

7). Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Peserta didik mampu memecahkan masalah bila peserta didik tersebut

memahami masalah yang terjadi serta menentukan strategi pemecahan yang

tepat, sehingga masalah dapat diselesaikan.

8). Disposisi Produktif (Productive Disposition)

Peserta didik dikatakan mampu melakukan atau membuat disposisi yang

positif bila peserta didik tersebut telah meyakini bahwa matematika sangat

bermanfaat bagi dirinya sendiri dan bagi perkembangan ilmu dan teknologi.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa dengan belajar matematika diharapkan

peserta didik dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep, lebih

terasah kemampuan bernalarnya, lebih sistematis dalam mengungkapkan ide

atau gagasan, mampu menghubungkan pokok bahasan matematika dengan

Page 36: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

22

pokok bahasan matematika yang lainnya, serta lebih bijaksana dalam

memecahkan masalah.

Seseorang yang belajar matematika tidak hanya memahami dan

menguasai materi matematikanya saja. Tetapi, diperoleh dampak dari belajar

matematika itu sendiri yaitu nilai-nilai positif yang terasa dan tergambar

dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Ruseffendi (1991, hal 97) nilai-nilai

luhur dan positif yang dapat diperoleh sebagai hasil belajar matematika

adalah:22

1. Nilai Praktis

Matematika digunakan dalam berbagai bidang pekerjaan

2. Nilai Disiplin

Matematika dapat menumbuhkan sikap disiplin dengan ciri-ciri:

a. Kesederhanaan

Pembelajar matematika mampu membuat pernyataan dalam kalimat yang

singkat, dan tepat sehingga mudah dipahami.

b. Ketepatan

Matematika melatih pembelajarnya untuk bertindak tepat dan cermat.

c. Kepastian hasil

Matematika memberikan kepastian hasil dalam hasil akhir suatu masalah

atau soal.

d. Keaslian

Pembelajar matematika dilatih untuk membuat suatu hal yang baru,

sehingga terbiasa kreatif dalam diri pembelajarnya.

e. Penalaran

Pembelajar matematika mampu menyelesaikan masalah jika ia

menggunakan penalaran yang kuat dan tepat, sehingga ia tahu bagaimana

menyelesaikan masalah tersebut.

f. Pengujian hasil

Dalam memecahkan masalah matematika diperlukan kehati-hatian. Oleh

karena itu, untuk mendapatkan hasil yang tepat dan akurat, pembelajar

22 Suhendra, dkk, Pengembangan Kurikulum.........................., h. 7.38.

Page 37: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

23

dibiasakan untuk mengoreksi kembali hasil kerjanya ketika menghadapi

permasalahan tersebut.

3. Nilai Budaya

Nilai budaya dari matematika antara lain:

a. Pengembangan daya konsentrasi

Dalam matematika dituntut hasil akhir yang tepat. Oleh karena itu,

konsentrasi sangat diperlukan dalam menyelesaikan masalah/soal

matematika.

b. Sifat ekonomis

Seseorang dilatih untuk bertindak efektif dan efisien dalam belajar

matematika.

c. Kemampuan mengeluarkan pendapat

Seseorang yang belajar matematika, ia mampu mengungkapkan ide atau

gagasan dilandasi dengan argumentasi yang tepat.

d. Hasrat untuk menemukan

Dalam belajar matematika, dibiasakan menemukan hal-hal baru, sehingga

pebelajar tidak mudah mendapat sesuatu tanpa usaha sungguh-sungguh.

e. Keinginan untuk terus belajar

Matematika mendorong pembelajarnya untuk terus belajar, karena

matematika senantiasa berkembang dari zaman ke zaman.

f. Kemampuan bekerja keras

Dalam belajar matematika dituntut ketepatan hasil. Oleh karena itu,

pebelajar hendaknya bekerja keras dalam memperoleh ketepatan hasil.

c. Strategi Pembelajaran Matematika

Sebelum membahas mengenai strategi pembelajaran matematika, terlebih

dahulu dijelaskan definisi mengenai strategi, pembelajaran, dan strategi

pembelajaran. Penjelasan mengenai definisi strategi, pembelajaran, dan strategi

pembelajaran ketiganya mempunyai keterkaitan.

Page 38: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

24

Strategi berasal dari bahasa Latin Strategia, yang diartikan sebagai seni

penggunaan rencana untuk mencapai tujuan.23Pembelajaran menurut konsep

sosiologi adalah rekayasa sosio-psikologis untuk memelihara kegiatan belajar

sehingga tiap individu yang belajar akan belajar secara optimal dalam mencapai

tingkat kedewasaan dan dapat hidup sebagai anggota masyarakat yang baik.24

Strategi Pembelajaran menurut Frelberg dan Driscoll (1992) dapat

digunakan untuk mencapai berbagai tujuan pemberian materi pembelajaran pada

berbagai tingkatan, untuk siswa yang berbeda, dalam konteks yang berbeda pula.

Gerlach dan Ely (1980) mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan

cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan

pembelajaran tertentu, meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat

memberikan pengalaman belajar kepada siswa. Dick & Carey (1996) berpendapat

bahwa strategi pembelajaran tidak hanya terbatas pada prosedur kegiatan,

melainkan juga termasuk di dalamnya materi atau pakaet pembelajaran.25Strategi

pembelajaran matematika adalah suatu siasat yang digunakan oleh guru untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang di dalamnya dapat mencakup pendekatan,

metode, dan teknik pembelajaran matematika.26

Berdasarkan definisi strategi, pembelajaran, strategi pembelajaran, dan

strategi pembelajaran matematika yang telah dikemukakan oleh para ahli dapat

disimpulkan bahwa strategi adalah rencana yang harus dikerjakan oleh guru pada

saat dilaksanakannya pembelajaran. Pembelajaran adalah proses belajar mengajar

dimana di dalamnya terdapat pebelajar yang melakukan proses belajar dan guru

atau pendamping pebelajar yang melakukan proses mengajar sehingga antara

pebelajar dan pendamping pebelajar saling berinteraksi, sedangkan strategi

pembelajaran matematika adalah suatu rencana yang disiapkan oleh seorang guru

dalam proses pembelajaran matematika untuk mencapai tujuan yang telah

23 Sri Anitah, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika, (Jakarta: Universitas Terbuka,

2007), h.1.2. 24Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), h. 8. 25 Sri Anitah, Strategi Pembelajaran………………….., h.1.2. 26 Sri Anitah, Strategi Pembelajaran………………….., h.9.5.

Page 39: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

25

ditetapkan dimana di dalam strategi tersebut memuat pendekatan, metode, dan

teknik pembelajaran matematika.

Strategi pembelajaran matematika harus mempertimbangkan beberapa hal

antara lain:

1. Perubahan paradigma dari pengajaran metematika ke pembelajaran

matematika.

2. Menempatkan anak sebagai subjek belajar.

3. Penanaman kesan bahwa matematika tidak sulit, tetapi mudah dan

menyenangkan.

4. Strategi pembelajaran matematika harus lebih bervariasi, realistik, dan

terintegrasi.

5. Memanfaatkan media, dan atau alat peraga yang relevan dengan topik

matematika yang dibahas.

6. Khusus untuk anak usia dini, pembelajaran matematika diharapkan lebih

bernuansa bermain sambil belajar.

7. Pembelajaran matematika hendaknya lebih mementingkan proses belajar

daripada hasil belajar.

8. Setiap kegiatan belajar harus bermakna sehingga mudah dipahami.27

Seorang guru yang memilih strategi pembelajaran matematika yang akan

digunakan untuk menyampaikan materi ajarnya kepada peserta didik, maka harus

memperhatikan hal-hal berikut ini:28

1. Pemahaman terhadap Substansi Materi Pembelajaran

Pemahaman terhadap substansi materi pembelajaran merupakan hal yang

terpenting yang harus dikuasai oleh seorang guru ketika akan menyampaikan

materi ajarnya, sehingga guru terlihat menguasai konsep apabila konsep-

konsep pada materi yang diajarkan benar-benar ia kuasai.

2. Pemahaman terhadap Karakteristik Mata Pelajaran

Masing-masing materi pembelajaran mempunyai karakteristik yang berbeda.

Seorang guru harus memahami betul karakteristik materi pembelajaran yang

27 Suhendra, dkk, Pengembangan Kurikulum............................., h.8.43.

28 Suhendra, dkk, Pengembangan Kurikulum............................., h.8.34.

Page 40: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

26

akan disampaikan kepada peserta didik sehingga sesuai antara karakteristik

materi pembelajaran yang akan disampaikan dengan strategi pembelajaran

yang akan diterapkan.

3. Pemahaman terhadap Karakteristik Peserta Didik

Guru juga harus memahami karakteristik masing-masing peserta didik.

Dengan memahami karakteristik siapa yang dihadapi dan mengetahui segala

kebutuhan peserta didik, diharapkan guru dapat menciptakan pembelajaran

yang lebih efektif.

Jadi, seorang guru hendaknya menentukan strategi pembelajaran

matematika yang sesuai berdasarkan materi yang akan disampaikan kepada

peserta didik. Sehingga penggunaan strategi pembelajaran matematika diharapkan

melatih peserta didik untuk menemukan sendiri rumus, konsep, dan prinsip-

prinsip matematika yang dipelajarinya, selain itu diharapkan pembelajaran

matematika lebih bermakna, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

3. Pembelajaran Aktif

a. Pengertian Pembelajaran Aktif

Pembelajaran aktif atau active learning adalah segala bentuk

pembelajaran yang memungkinkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi siswa dengan siswa

maupun siswa dengan pengajar dalam proses pembelajaran tersebut.29

Menurut Conny Semiawan, active learning selalu dihadapkan kepada isi

atau pesan yang terarah pada tujuan tertentu. Menurutnya, active learning

yang dipraktikkan adalah cara belajar siswa aktif yang mengembangkan

keterampilan memproseskan perolehan. Keterampilan tersebut meliputi:

mengamati atau mengobservasi, membuat hipotesa, merencanakan

penelitian, mengendalikan variabel, menafsirkan data, menyusun

kesimpulan, membuat prediksi, menerapkan dan mengkomunikasikan.30

29 Ari Samadhi,”Pembelajaran Aktif (Active learning)”, dalam http://eng.unri.ac.id, 1 Mei

2009, 10. 05 30 Kasnun, ”Implementasi Active Learning dalam Pembelajaran PAI”, dalam Cendekia

Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan, Vol. 5. No. 2, Juli-Desember 2007, h. 257-258.

Page 41: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

27

Active learning juga sebuah pembelajaran yang dimaksudkan

untuk mengoptimalkan penggunaan potensi yang dimiliki anak didik,

sehingga anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai

dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki.31 Jadi, pembelajaran aktif

adalah suatu pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam

proses belajar mengajar, tidak hanya mental, tetapi juga melibatkan fisik,

sehingga peserta didik merasa senang, tidak merasa bosan, dan dapat

memperoleh hasil belajar yang maksimum. Active learning juga suatu

pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif.32

Pembelajaran aktif merujuk kepada kaedah dimana pelajar (peserta didik)

terlibat langsung dalam proses pembelajaran seperti menemukan ide

pokok dari suatu materi pelajaran, memecahkan persoalan atau

mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari ke dalam kehidupan

mereka sehari-hari. Dengan menggunakan kaedah pembelajaran aktif,

bukan berarti guru (pendidik) tidak perlu lagi memberikan arahan kepada

peserta didik, walau bagaimanapun pemberian arahan merupakan suatu

yang penting untuk disampaikan.

Cara lain mengaktifkan belajar siswa adalah dengan memberikan

berbagai pengalaman belajar bermakna yang bermanfaat bagi kehidupan

siswa dengan memberikan rangsangan tugas, tantangan, memecahkan

masalah atau mengembangkan pembiasaan agar dalam dirinya tumbuh

kesadaran bahwa belajar menjadi kebutuhan hidupnya dan oleh karena itu

perlu dilakukan sepanjang hayat.33

Menurut Bonwell (dalam Ari Samadhi, 2009), pembelajaran aktif

memiliki karakteristik sebagai berikut :

• Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topk atau permasalahan yang dibahas.

31Hartono, “Strategi Pembelajaran Active Learning”, dalam

sditalqalam.wordpress.com/…/strategi-pembelajaran-active-learning/9 Januari 2008, 10. 05 32 Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Insan Madani, 2003),

h.xiv. 33 Marno dan M. Idris, Strategi & Metode Pengajaran: Menciptakan Keterampilan

Mengajar yang Efektif dan Edukatif, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008), h.150.

Page 42: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

28

• Siswa tidak hanya mendengarkan materi secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi.

• Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi.

• Siswa lebih banyak dituntut untuk berfikir kritis, menganalisa, dan melakukan evaluasi-evaluasi.

• Umpan balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.34

Confusius (dalam Mel Silberman, 2002) memulai konsep belajar

aktif sebagaimana yang ia ungkapkan:“Apa yang saya dengar, saya lupa.

Yang saya lihat, saya ingat, dan yang saya lakukan, saya paham.” Ketiga

pernyataan ini menekankan pada pentingnya belajar aktif agar apa yang

dipelajari di kursi sekolah tidak menjadi suatu hal yang sia-sia. Ungkapan

di atas sekaligus menjawab permasalahan yang sering dihadapi dalam

proses pembelajaran, yaitu tidak tuntasnya penguasaan anak didik terhadap

materi pembelajaran.

Kemudian pernyataan ini dimodifikasi oleh Mel Silberman (2002),

menjadi yang dinamakan dengan paham belajar aktif yaitu :

What I hear, I forget What I hear and see, I remember a little

What I hear and see, and ask a questions about our discuss with someone else, I begin to understand

What I hear, see, discuss, and do, I acquire knowledge and skill What I teach to another, I master35

Active learning pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan

memperlancar stimulus dan respon anak didik dalam pembelajaran, sehingga

proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal

yang membosankan bagi mereka.36 Jadi, konsep active learning adalah

menekankan pada perilaku peserta didik agar terlibat aktif dalam proses

pembelajaran, sehingga apa yang mereka lakukan di dalam kelas, mereka

lebih ingat dan paham, karena merekalah yang lebih mendominasi aktivitas

pembelajaran. Jadi peserta didik akan lebih ingat bila dibandingkan dengan

hanya mendengarkan penjelasan guru saja. Dengan memberikan active

34 Ari Samadhi,”Pembelajaran Aktif (Active learning)”,…………………………., 10. 05 35 Mel Silberman, Active Learning, ( Yogyakarta, Bumi Media, 2002), h.1. 36 Hartono, “Strategi Pembelajaran Active Learning”……………9 Januari 2008.10. 05

Page 43: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

29

learning pada anak didik dapat membantu ingatan mereka, sehingga apa

yang mereka lakukan dalam proses pembelajaran mereka lebih ingat karena

mereka terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran, sehingga tujuan

pembelajaran dapat dicapai sesuai yang diharapkan oleh pendidik.

Menurut Comy Semiawan terdapat 8 prinsip yang harus dihayati

oleh guru agar dapat melaksanakan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif

(CBSA) dengan baik, efektif, dan efisien, yaitu:37

1. Prinsip Motivasi

Motivasi (Abdullah, 1979:37) berarti kondisi psikologis dalam diri

manusia yang mendorongnya untuk melakukan suatu tindakan,

pengaktifan tingkah laku.38 Dalam kegiatan belajar mengajar, apabila

ada siswa, misalnya tidak berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan,

maka perlu diselidiki sebab-sebabnya. Sebab-sebab itu biasanya

bermacam-macam, mungkin karena ia tidak senang dengan

pelajarannya, mungkin sakit, atau ada masalah lain. Hal ini berarti pada

diri siswa tersebut tidak terangsang motoriknya untuk melakukan

sesuatu, karena tidak memiliki tujuan atau kebutuhan belajar. Keadaan

seperti ini perlu diusahakan untuk dicari solusi agar siswa mau

melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan. Dengan kata lain,

siswa harus diberikan dorongan, atau rangsangan agar dalam dirinya

tumbuh motivasi untuk belajar.

2. Prinsip Latar atau Konteks

Guru menyampaikan materi pelajaran sesuai konteks yang akan

dipelajari. Guru terlebih dahulu mengetahui tingkat pengetahuan,

pemahaman, dan keterampilan yang dimilikisi siswa. Sehingga apa yang

disampaikan oleh guru, sesuai dengan tingkat pengetahuan, pemahaman,

dan keterampilan yang dimilikinya.

37 Darwyan Syah, dkk. Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Diadit Media, 2009), h.114. 38 Jamali Sahrodi, “Strategi Pembelajaran: Sebuah Ikhtisar Menuju Perubahan Perilaku

dalam Proses Pendidikan” , dalam Lektur Jurnal Pendidikan Islam, vol 12. No.1. Juni 2008, h. 57.

Page 44: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

30

3. Prinsip pengarahan kepada titik pusat atau fokus tertentu

Agar pembelajaran berjalan sesuai yang diinginkan, sebaiknya

guru harus menentukan titik pusat pembelajaran terhadap materi yang

akan disampaikan. Titik pusat pembelajaran diciptakan dengan

merumuskan masalah yang hendak dipecahkan, sehingga kegiatan

belajar mengajar berjalan sesuai dengan rencana pembelajaran.

4. Prinsip hubungan sosial atau sosialisasi

Dalam kegiatan belajar mengajar, kerjasama antara siswa dengan

siswa sangat diperlukan, khususnya dalam pembelajaran active learning

pembentukan kelompok-kelompok kecil yang melibatkan kerjasama

antara siswa dengan siswa dalam menyelesaikan tugas sangat

diperlukan.

5. Prinsip belajar sambil bekerja

Dalam proses belajar mengajar, selain belajar, guru harus

menciptakan peserta didik untuk melakukan aktivitas atau kegiatan

bekerja yang melibatkan fisik. Sehingga selain siswa memiliki

kemampuan berfikir, siswa juga memiliki kemampuan bekerja sesuai

dengan aktivitas yang dilakukan pada proses pembelajaran.

6. Prinsip perbedaan perorangan atau individualisasi

Setiap siswa memiliki pengetahuan, pemahaman, keterampilan

yang berbeda antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Maka dari

itu, guru harus lebih memperhatikan perbedaan-perbedaan yang ada pada

diri masing-masing siswa. Misalnya, siswa yang memiliki kemampuan

belajar rendah, harus diberikan perhatian yang lebih dibandingkan

dengan siswa yang memiliki kemampuan belajar tinggi. Sehingga siswa

yang memiliki kemampuan belajar rendah tidak merasa tertinggal

dengan siswa yang memiliki kemampuan belajar tinggi. Selain itu siswa

yang memiliki kemampuan rendah dapat mengikuti proses belajar

mengajar yang lebih optimal.

Page 45: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

31

7. Prinsip menemukan

Dalam kegiatan belajar mengajar, tidak semua materi pelajaran

diberikan oleh guru. Guru hanya memberikan konsep-konsep inti,

sedangkan siswa diminta untuk menemukan pencapaian suatu konsep

tersebut. Karena pada dasarnya siswa sudah memiliki pengetahuan

sebelumnya. Pengetahuan sebelumnya menjadi acuan bagi pengetahuan

berikutnya. Sehingga siswa diminta untuk menemukan sendiri cara

mencapai suatu konsep yang telah diberikan oleh guru.

8. Prinsip pemecahan masalah

Agar siswa mampu memecahkan masalahnya sendiri, guru harus

mengarahkan siswa pada pemecahan masalah. Mula-mula siswa

dihadapkan pada masalah, kemudian siswa dilatih untuk mencapai solusi

dalam memecahkan masalahnya dengan baik.

Terdapat beberapa alasan perlunya menerapkan pembelajaran aktif:39

1. Riset kognitif menunjukkan bahwa menggunakan teknik ceramah saja

bukanlah strategi pembelajaran yang efektif. Jika peserta didik memiliki

banyak kesempatan untuk membaca, mendengar, melihat,

mempraktikkan, dan mendiskusikan materi pelajaran, maka mereka akan

lebih banyak mengingatnya.

2. Kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran aktif dapat mencegah terjadinya

sesi yang monoton sehingga peserta didik akan lebih banyak

memberikan perhatian dan lebih menikmati sesi pembelajaran.

3. Pembelajaran aktif dapat mengintegrasikan bahan-bahan ataupun

pengetahuan, baik yang lama ataupun yang baru.

4. Dalam pembelajaran aktif, peserta didik dilibatkan dengan keterampilan

berfikir tingkat tinggi.

5. Kegiatan-kegiatan mandiri memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk melibatkan gaya belajarnya sendiri dalam berbagai kegiatan.

6. Peserta didik akan lebih mampu mengulang langkah-langkah penting

jika kegiatan tersebut dilakukan sendiri.

39 Junaedi, dkk, Strategi Pembelajaran, (Surabaya: LAPIS-PGMI, 2008), h.12-12.

Page 46: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

32

7. Pembelajaran aktif memerlukan tanggung jawab individual dan

sekaligus tingkat kerjasama yang tinggi.

8. Pembelajaran aktif mendorong interaksi peserta didik dengan peserta

didik lain (baik laki-laki maupun perempuan) dan guru.

9. Keterlibatan peserta didik yang tinggi dalam pembelajaran menyebabkan

minat dan motivasi belajar peserta didik meningkat.

Dalam active learning setiap materi pelajaran yang baru harus

dikaitkan dengan materi pelajaran sebelumnya. Agar murid dapat belajar

secara aktif, guru perlu menciptakan strategi yang tepat sedemikian sehingga

peserta didik mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar.

Adapun beberapa jenis strategi pembelajaran aktif adalah :

1. Active debate (Debat Aktif)

2. Silent Demonstration (Demonstrasi Bisu)

3. Practice-rehearsal Pairs (Praktek Berpasangan)

4. Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)

5. Indeks Card Match (Mencari Pasangan)

6. Card Sort (Sortir Kartu)

7. The Power of Two (Kekuatan Berdua)

8. Team Quiz (Kekuatan Kelompok)

9. Snow Balling (Bola Salju)

10. Peer Lessons (Belajar Dari Teman)

Strategi pembelajaran aktif yang dikembangkan dalam penelitian

ini adalah strategi pembelajaran aktif “The Power of Two”. Strategi ini

mempunyai prinsip bahwa berpikir berdua jauh lebih baik daripada berpikir

sendiri.40

b. Pembelajaran Aktif “The Power of Two”

Kekuatan berdua (The Power of Two) termasuk bagian dari belajar

aktif adalah belajar dengan kelompok kecil dengan menumbuhkan

kerjasama secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran oleh teman

40 Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif……………h.52.

Page 47: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

33

sendiri dengan anggota dua orang didalamnya untuk mencapai kompetensi

dasar (Mafatih, 2007).41

Menurut Muqowin (2007) kekuatan berdua (The Power of Two)

adalah kegiatan dilakukan untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan

mendorong munculnya keuntungan dari sinergi itu, sebab dua orang lebih

baik dari pada satu orang.

Prosedur pembelajaran aktif “The Power of Two” yang dilakukan

dalam penelitian ini dikembangkan dari Muqowin (2007) dan Sanaky

(2006), yaitu sebagai berikut :

a. Guru memberi peserta didik beberapa pertanyaan yang membutuhkan

refleksi dan pikiran.

b. Guru meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan sendiri-sendiri.

c. Setelah semua melengkapi jawabannya, guru membentuk siswa kedalam

pasangan dan meminta mereka untuk berbagi (sharing) jawabannya

dengan jawaban yang dibuat teman yang lain.

d. Guru meminta pasangan tersebut untuk membuat jawaban baru untuk

masing-masing pertanyaan dengan memperbaiki respons masing-masing

individu.

e. Ketika semua pasangan selesai menulis jawaban baru, guru

membandingkan jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan

yang lain.

C. Hasil Penelitian yang Relevan 1. Dwi Ayu Cahyaningrum (2007) dalam penelitiannya yang berjudul

”Pembelajaran Matematika dengan Strategi Active Learning pada Materi

Aljabar di Kelas VII-F SMPN 3 Batu”. Kesimpulan dari penelitian ini

adalah pembelajaran matematika dengan strategi active learning dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa.

41 Tarmizi Ramdhan, “Strategi Belajar Kekuatan Berdua (The Power of Two) dalam

Pembelajaran Matematika”, dalam tarmizi.wordpres.com. 9 Februari 2009, 11.25

Page 48: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

34

2. Aan Suyatmi (2009) dalam penelitiannya yang berjudul ”Pengaruh

Penggunaan Strategi Active Learning dengan Metode Index Card Match

terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”. Kesimpulan dari penelitian

ini adalah bahwa melalui strategi pembelajaran Active Learning dengan

metode Index Card Match, hasil belajar matematika siswa mengalami

peningkatan.

D. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan Strategi pembelajaran aktif “The Power of Two” mempunyai prinsip bahwa

berpikir berdua jauh lebih baik daripada berpikir sendiri oleh karena itu siswa

dapat menumbuhkan kerjasama melalui kegiatan pembelajaran dengan teman

sendiri yang beranggotakan dua orang di dalamnya dalam memecahkan masalah

yang sulit dengan saling berdiskusi.

Strategi pembelajaran aktif “The Power of Two” yang akan diterapkan

adalah pada pelajaran matematika. Dalam penerapan strategi pembelajaran aktif

“The Power of Two”, peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses

pembelajaran. Berdasarkan pemikiran yang telah dipaparkan di atas, maka

diharapkan bahwa penerapan strategi pembelajaran aktif “The Power of Two”

dapat meningkatkan aktivitas belajar, dan hasil belajar matematika siswa.

Page 49: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 2, Jl.

Benda Ciganjur, Jakarta Selatan. Alasan memilih sekolah tersebut sebagai

tempat penelitian, karena persentase aktivitas belajar matematika siswa di

kelas VII-5 MTsN 2 Jakarta masih rendah, yaitu 50, 51%. Waktu penelitian

dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2009/2010. Jadwal

penelitian dapat dilihat pada lampiran.

B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

Tujuan utama dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk memecahkan

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran di kelas, sebagai

perbaikan dan peningkatan professionalisme pendidik dalam menangani

proses kegiatan belajar mengajar di kelas, dan juga sebagai perbaikan dan

peningkatan kinerja belajar peserta didik sehingga proses pembelajaran

berkualitas. Dalam pelaksanaan PTK ini, diharapkan professionalisme

pendidik dan proses pembelajaran semakin meningkat dengan baik, dan

sekaligus akan meningkatkan kualitas pendidikan.

Penelitian ini diawali dengan melakukan penelitian pendahuluan (pra

penelitian) dan akan dilanjutkan dengan 2 siklus, dimana setiap siklus terdiri

dari empat tahap, yaitu1:

a. Perencanaan Tindakan (Planning)

Dalam tahap menyusun rancangan tindakan ini, peneliti menentukan titik

atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk

1 Suharsimi Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Bumi Aksara, 2007),

h.16

35

Page 50: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

36

diamati, kemudian peneliti bekerja sama dengan kolaborator (guru

bidang studi matematika) membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas. Peneliti

juga membuat instrumen pengamatan yang terdiri dari lembar observasi

guru pada KBM, lembar observasi aktivittas belajar matematika siswa,

catatan lapangan, lembar wawancara untuk guru dan siswa, serta soal tes

untuk akhir siklus.

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pelaksanaan tindakan ini merupakan implementasi atau penerapan isi

rancangan yang telah dibuat, yaitu melaksanakan tindakan di kelas.

c. Pengamatan (Observing)

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan sekaligus pelaksanaan

tindakan. Pengamatan dan pelaksanaan tindakan berlangsung pada

waktu yang sama. Observasi dimaksudkan sebagai kegiatan mengamati,

dan mencatat semua kejadian yang terjadi selama pelaksanaan tindakan

berlangsung. Dalam tahap ini, peneliti dibantu guru bidang studi sebagai

observer, yaitu mengamati segala aktivitas siswa selama proses

pembelajaran matematika dan memberi penilaian terhadap peneliti

dalam menerapkan strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”.

d. Refleksi (Reflecting)

Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengkaji dan menganalisis

data yang didapat saat dilakukannya pengamatan/observasi tindakan.

Data yang didapat dianalisis bersama guru yang bertindak sebagai

kolaborator. Keterlibatan kolaborator sekedar untuk membantu peneliti

agar lebih tajam melakukan refleksi dan evaluasi.2 Sehingga setelah

dianalisis dapat diketahui apakah kegiatan yang telah dilaksanakan

mencapai tujuan yang diharapkan atau masih perlu adanya perbaikan.

Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, penelitian

akan dilanjutkan dengan siklus II. Apabila dengan hasil dari siklus II

sudah menunjukkan bahwa indikator keberhasilan telah dicapai, maka

2 Iskandar, “Penelitian Tindakan Kelas”, (Ciputat, Gaung Persada, 2009), h.119

Page 51: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

37

penelitian dihentikan. Tetapi apabila indikator keberhasilan belum

dicapai, maka penelitian dilanjutkan ke siklus III, dengan hasil refleksi

siklus II sebagai acuannya.

Berdasarkan desain tersebut, peneliti menentukan indikator

keberhasilan penelitian untuk menentukan apakah suatu siklus akan

dilanjutkan ke siklus berikutnya atau dihentikan. Indikator keberhasilan

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Hasil pengamatan melalui lembar observasi aktivitas belajar

matematika siswa menunjukkan peningkatan aktivitas belajar

matematika siswa. Siklus ini akan berakhir apabila hasil persentase

seluruh indikator aktivitas mencapai 70%.

2. Tes yang diberikan pada akhir siklus menunjukkan bahwa nilai rata-

rata tes siswa mencapai 70 dan tidak ada siswa yang mendapat nilai

dibawah KKM yaitu 65.

Rancangan siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat dilihat pada

gambar 3.1 dan 3.2.

Pra Penelitian

1. Observasi aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran di kelas. 2. Wawancara terhadap guru kelas 3. Wawancara terhadap siswa yang akan

dijadikan subjek penelitian

Gambar 3.1 Diagram Rancangan Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Page 52: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

38

Adapun prosedur atau langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), seperti yang

digambarkan di bawah ini3:

Gambar 3.2

Orientasi Perencanaan

Refleksi Siklus I

Pengamatan

Refleksi Siklus II

Pengamatan

Perbaikan Perncanaan

Dilanjutkan ke Siklus II

Pelaksanaan Tindakan

Orientasi Perencanaan

Siklus I

Pelaksanaan Tindakan

Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

C. Partisipan yang terlibat dalam Penelitian Partisipan yang terlibat dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

seluruh siswa kelas VII-5 Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 2 Jakarta dan

guru bidang studi matematika kelas VII-5 sebagai kolaborator dan observer.

3 Iskandar, “Penelitian Tindakan Kelas”.........................., h. 67

Page 53: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

39

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaku penelitian,

yakni berperan langsung sebagai guru yang melakukan proses pembelajaran

matematika dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif ”The Power of

Two”. Peneliti bekerja sama dengan guru bidang studi matematika sebagai

kolaborator dan observer. Guru bidang studi sebagai kolaborator yaitu

membantu peneliti dalam hal membuat Rencana Pelaksanan Pembelajaran

(RPP), membantu peneliti dalam melakukan refleksi dan menentukan

tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus selanjutnya. Guru

bidang studi sebagai observer yaitu memberi penilaian terhadap peneliti

dalam mengajar dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif ”The Power

of Two” dan mengamati seluruh aktivitas belajar matematika siswa selama

proses pembelajaran matematika berlangsung.

Peneliti dan guru bidang studi masing-masing memiliki kedudukan

yang setara artinya masing-masing mempunyai peran dan tanggung jawab

yang saling membutuhkan satu sama lain dan saling melengkapi untuk

mencapai tujuan.

E. Tahapan Intervensi Tindakan Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilakukan, peneliti melakukan

penelitian pendahuluan (pra penelitian), kemudian akan dilanjutkan dalam

dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap

perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan atau

observasi, dan tahap refleksi terhadap tindakan.

Jika pada saat refleksi dari siklus I terdapat masalah dalam tindakan,

dan indikator keberhasilan belum tercapai, maka dilakukan tindakan ulang

melalui siklus berikutnya (siklus II) yang meliputi tahap perencanaan

tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan atau observasi, dan

tahap refleksi terhadap tindakan dengan hasil dari siklus I sebagai acuannya.

Jika pada saat refleksi dari siklus II masih terdapat masalah dalam

tindakan, dan indikator keberhasilan belum tercapai, maka dilanjutkan

Page 54: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

40

dengan siklus III, dimana hasil refleksi siklus II sebagai acuannya. Tetapi,

jika pada saat refleksi dari siklus II sudah tidak ditemukan masalah, dan

indikator keberhasilan sudah tercapai, maka penelitian diberhentikan.

Adapun uraian dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas ini adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian Pendahuluan (Pra Penelitian)

a. Observasi keadaan kelas

Pada kegiatan ini peneliti melakukan pengamatan terhadap proses

pembelajaran matematika di kelas VII-5 Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Negeri 2 Jakarta. Peneliti mengamati segala aktivitas siswa dalam

pembelajaran matematika di kelas tersebut, peneliti juga mengamati guru

kelas dalam mengajar matematika di kelas tersebut.

b. Wawancara

Pada kegiatan ini peneliti melakukan wawancara terhadap siswa dan

guru bidang studi matematika untuk mengetahui respon siswa terhadap

pelajaran matematika, aktivitas belajar siswa, dan permasalahan yang

terjadi dalam pembelajaran matematika di kelas tersebut.

2. Siklus I

a. Tahap Perencanaan Tindakan

1). Peneliti dan guru bidang studi matematika bekerjasama

mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan

menerapkan strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”.

2). Guru bidang studi matematika menentukan materi yang akan

diajarkan oleh peneliti untuk setiap pertemuan.

3). Peneliti juga membuat instrumen-instrumen penelitian, yaitu lembar

observasi guru pada KBM, lembar observasi aktivitas belajar

matematika siswa, lembar wawancara untuk guru bidang studi

matematika dan siswa, lembar kerja siswa (LKS) serta lembar soal

pada akhir siklus I ini.

Page 55: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

41

b. Tahap Pelaksanaan

1). Peneliti yang berperan sebagai guru yang mengajar di kelas

memberitahukan tujuan-tujuan pembelajaran pada materi yang akan

disampaikan.

2). Peneliti menginformasikan bahwa pembelajaran yang akan

diterapkan dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif ”The

Power of Two”.

3). Peneliti bekerja sebagai guru yang melaksanakan proses

pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif ”The

Power of Two”.

4). Peneliti membagikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan sendiri-

sendiri.

5). Setelah semua siswa selesai mengerjakan LKS sendiri-sendiri, siswa

dibentuk ke dalam pasangan sehingga siswa terbentuk dalam 20

pasangan (pasangan ditentukan peneliti pada setiap pertemuan).

Kemudian meminta siswa menghitung nomor urut pasangan dimulai

dari siswa yang duduk paling depan sebelah kanan dari meja guru,

dilanjutkan ke belakang. Sampai di belakang, nomor urut dilanjutkan

ke depan lagi, dan seterusnya.

6). Setelah semua siswa berpasangan, peneliti meminta siswa untuk

sharing (berbagi) jawaban dengan jawaban yang dibuat oleh

pasangannya dengan memperbaiki respon masing-masing individu.

Sehingga terbentuklah jawaban baru untuk setiap pasangan.

7). Ketika semua pasangan telah selesai membuat jawaban baru dengan

memperbaiki respon masing-masing individu, peneliti meminta satu

siswa dari setiap pasangan yang nomor urut pasangannya tercantum

di LKS untuk mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas.

8). Peneliti meminta pasangan lain untuk membandingkan hasil kerja

pasangan yang mengerjakan di depan kelas, dimulai dari nomor urut

pasangan pertama, dan seterusnya. Jika ada pasangan yang berbeda

Page 56: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

42

jawaban dengan pasangan yang mengerjakan di depan kelas, peneliti

meminta pasangan tersebut untuk mengemukakan alasannya.

9). Peneliti memperbolehkan pasangan lain untuk memberikan masukan

atau tanggapan jika ada perbedaan jawaban antar pasangan.

c. Observasi

1). Guru bidang studi mengisi lembar observasi aktivitas belajar

matematika siswa, lembar observasi guru pada KBM pada format yang

telah tersedia.

2). Guru bidang studi yang bertindak sebagai observer mengamati segala

aktivitas siswa selama proses pembelajaran matematika berlangsung.

Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan.

d. Refleksi

Pada tahap ini peneliti dan guru bidang studi yang bertindak sebagai

kolaborator melakukan refleksi. Keterlibatan kolaborator sekedar

membantu peneliti untuk dapat lebih tajam melakukan refleksi dan

evaluasi. Refleksi dilakukan untuk mengkaji dan memproses data yang

didapat saat dilakukan pengamatan/observasi tindakan, kemudian hasil

refleksi digunakan untuk perbaikan pada tahap perencanaan siklus II.

3. Siklus II

a. Tahap Perencanaan Tindakan

1). Peneliti dan guru guru bidang studi bekerjasama mempersiapkan RPP

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan menerapkan strategi

pembelajaran aktif ”The Power of Two” berdasarkan refleksi siklus I.

2). Peneliti juga membuat instrumen-instrumen penelitian, yaitu lembar

observasi guru pada KBM, lembar observasi aktivitas belajar

matematika siswa, lembar wawancara untuk guru kelas dan siswa,

lembar kerja siswa (LKS) serta lembar soal pada akhir siklus II ini.

Page 57: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

43

b. Tahap Pelaksanaan

1). Peneliti yang berperan sebagai guru yang mengajar di kelas

memberitahukan tujuan-tujuan pembelajaran pada materi yang akan

disampaikan.

2). Peneliti menginformasikan bahwa pembelajaran yang akan diterapkan

dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif ”The Power of

Two”.

3). Peneliti bekerja sebagai guru yang melaksanakan proses pembelajaran

dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”.

4). Peneliti membagikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan sendiri-

sendiri.

5). Setelah semua siswa selesai mengerjakan LKS sendiri-sendiri, siswa

dibentuk ke dalam pasangan sehingga siswa terbentuk dalam 20

pasangan (pasangan ditentukan peneliti pada setiap pertemuan).

Kemudian meminta siswa menghitung nomor urut pasangan dimulai

dari siswa yang duduk paling depan sebelah kanan dari meja guru,

dilanjutkan ke belakang. Sampai di belakang, nomor urut dilanjutkan

ke depan lagi, dan seterusnya.

6). Setelah semua siswa berpasangan, peneliti meminta siswa untuk

sharing (berbagi) jawaban dengan jawaban yang dibuat oleh

pasangannya dengan memperbaiki respon masing-masing individu.

Sehingga terbentuklah jawaban baru untuk setiap pasangan.

7). Ketika semua pasangan telah selesai membuat jawaban baru dengan

memperbaiki respon masing-masing individu, peneliti meminta satu

siswa dari setiap pasangan yang nomor urut pasangannya tercantum di

LKS untuk mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas.

8). Peneliti meminta pasangan lain untuk membandingkan hasil kerja

pasangan yang mengerjakan di depan kelas, dimulai dari nomor urut

pasangan pertama, dan seterusnya. Jika ada pasangan yang berbeda

jawaban dengan pasangan yang mengerjakan di depan kelas, peneliti

meminta pasangan tersebut untuk mengemukakan alasannya.

Page 58: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

44

9). Peneliti memperbolehkan pasangan lain untuk memberikan masukan

atau tanggapan jika ada perbedaan jawaban antar pasangan.

c. Observasi

1). Guru bidang studi mengisi lembar observasi aktivitas belajar matematika

siswa, lembar observasi guru pada KBM pada format yang telah tersedia.

2). Guru bidang studi yang bertindak sebagai observer mengamati segala

aktivitas siswa selama proses pembelajaran matematika berlangsung.

Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

d. Refleksi

Pada tahap ini peneliti dan guru bidang studi yang bertindak sebagai

kolaborator melakukan refleksi. Keterlibatan kolaborator sekedar membantu

peneliti untuk dapat lebih tajam melakukan refleksi dan evaluasi. Refleksi

dilakukan untuk mengkaji dan memproses data yang didapat saat dilakukan

pengamatan/observasi tindakan, kemudian hasil refleksi digunakan untuk

perbaikan pada tahap perencanaan siklus III.

Jika pada saat refleksi dari siklus II masih terdapat masalah dalam

tindakan, dan indikator keberhasilan belum tercapai, maka dilanjutkan dengan

siklus III, dimana hasil refleksi siklus II sebagai acuannya. Tetapi, jika pada

saat refleksi dari siklus II sudah tidak ditemukan masalah, dan indikator

keberhasilan sudah tercapai, maka penelitian diberhentikan.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan Dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas dalam penerapan

strategi pembalajaran aktif ”The Power of Two”, hasil penelitian yang

diharapkan oleh penulis adalah aktivitas belajar matematika siswa semakin

meningkat, sehingga dapat memperoleh hasil belajar sesuai dengan yang

diharapkan.

Page 59: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

45

G. Data dan Sumber Data

Data dan sumber data pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Data dan Sumber Data

No. Data Sumber Data Instrumen yang digunakan

1. Aktivitas belajar matematika siswa

dengan strategi pembelajajaran

aktif “The Power of Two”.

Siswa-siswi kelas

VII-5 MTsN 2

Lembar observasi aktivitas

belajar matematika siswa dan

catatan lapangan.

2. Nilai matematika siswa-siswi kelas

VII-5 MTsN 2 pada materi yang

diajarkan

Siswa-siswi kelas

VII-5 MTsN 2

Soal tes akhir siklus serta

lembar kerja siswa (LKS)

3. Kekurangan-kekurangan yang

dihadapi peneliti dalam

menerapkan strategi pembelajaran

aktif ”The Power of Two”.

Peneliti yang

bertugas sebagai

guru yang

mengajar dengan

menerapkan

strategi

pembelajaran

aktif ”The Power

of Two”.

Lembar observasi guru pada

KBM

4. Pandangan siswa-siswi terhadap

pelajaran matematika setelah

diterapkannya strategi

pembelajaran aktif ”The Power of

Two”.

Guru bidang studi

matematika kelas

VII-5 MTsN 2

Lembar wawancara terhadap

guru

5. Kendala-kendala yang dihadapi

siswa-siswi dalam memahami

materi pelajaran matematika.

Siswa-siswi kelas

VII-5 MTsN 2

Lembar wawancara terhadap

siswa

Page 60: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

46

Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

1. Data Kualitatif : hasil observasi guru pada KBM, hasil observasi aktivitas

belajar matematika siswa, hasil wawancara terhadap

guru dan siswa, catatan lapangan, serta hasil

dokumentasi.

2. Data Kuantitatif : hasil lembar kerja siswa dan nilai tes siswa pada setiap

akhir siklus.

Sumber data pada penelitian ini adalah siswa, guru bidang studi dan peneliti.

H. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Lembar wawancara terhadap guru

Wawancara terhadap guru dilakukan pada saat peneliti melakukan

observasi pendahuluan (pra penelitian) dan pada setiap akhir siklus.

Wawancara terhadap guru yang dilakukan pada saat pra penelitian

dengan maksud untuk mengetahui pandangan siswa terhadap pelajaran

matematika. Sedangkan wawancara terhadap guru yang dilakukan setiap

akhir siklus untuk mengetahui pandangan siswa terhadap pelajaran

matematika setelah diterapkannya strategi pembelajaran aktif ”The

Power o Two”.

2. Lembar wawancara terhadap siswa

Wawancara terhadap siswa dilakukan pada saat observasi

pendahuluan (pra penelitian) dan pada saat akhir siklus. Wawancara

terhadap siswa yang dilakukan pada saat pra penelitian dengan maksud

untuk mengetahui peran siswa terhadap pelajaran matematika dan

permasalahan yang dihadapi siswa terkait dengan pelajaran matematika

sebelumnya. Sedangkan wawancara terhadap siswa yang dilakukan

setiap akhir siklus untuk mengetahui peran siswa terhadap pelajaran

matematika dan permasalahan yang dihadapi siswa setelah

diterapkannya strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”.

Page 61: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

47

3. Lembar observasi aktivitas belajar matematika siswa

Lembar observasi aktivitas belajar matematika siswa digunakan

untuk mengetahui persentase aktivitas belajar matematika siswa dengan

diterapkannya strategi pembelajaran aktif “The Power of Two”. Aktivitas

belajar siswa yang diukur tercantum dalam lembar observasi tersebut.

4. Catatan lapangan

Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang kejadian-kejadian

yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Catatan

lapangan ini berfungsi untuk menganalisis apabila terdapat temuan-

temuan aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsug.

5. Lembar soal tes akhir siklus

Lembar soal diberikan kepada siswa-siswi untuk mengetahui

tingkat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal. Lembar soal pada

akhir siklus I berbentuk pilihan ganda, sedangkan lembar soal pada akhir

siklus II berbentuk essay.

I. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi guru pada KBM; data diperoleh dari lembar observasi guru

pada KBM yang diisi oleh guru bidang studi yang bertindak sebagai

observer dengan cara mengamati peneliti yang bertugas sebagai guru

yang mengajar di kelas dengan mencheklist setiap aspek yang dinilai

pada setiap pertemuan.

2. Observasi aktivitas belajar matematika siswa; data diperoleh dari lembar

observasi aktivitas belajar matematika siswa, yang diisi oleh guru

bidang studi yang bertindak sebagai observer dengan mencheklist skor

untuk setiap aktivitas yang diukur pada setiap pertemuan.

3. Wawancara; data diperoleh dengan mewawancarai guru bidang studi

matematika kelas VII-5 dan beberapa siswa kelas VII-5 pada observasi

pendahuluan, dan pada setiap akhir siklus.

Page 62: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

48

4. Dokumentasi; dokumentasi diperoleh dengan cara mengambil gambar

segala bentuk aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar

berlangsung.

5. Catatan lapangan, diperoleh dengan cara mencatat setiap aktivitas yang

dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran.

Data yang sudah terkumpul, kemudian didiskusikan dan dianalisis

oleh peneliti dan guru bidang studi untuk perencanaan tindakan pada siklus

berikutnya.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Sebelum suatu instrumen digunakan untuk mengumpulkan data,

instrument atau alat untuk mengevaluasinya harus valid agar diperoleh data

yang valid. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa

yang hendak diukur.4 Dalam penelitian ini, sebelum instrumen tes hasil

belajar diberikan kepada siswa maka peneliti terlebih dahulu mengukur

validitasnya yaitu menggunakan validitas tes secara rasional. Validitas

rasional adalah validitas yang diperoleh atas dasar hasil pemikiran, validitas

yang diperoleh dengan berpikir secara logis. Dengan demikian maka suatu

tes hasil belajar dapat dikatakan telah memiliki validitas rasional, apabila

setelah dilakukan penganalisisan secara rasional ternyata bahwa tes hasil

belajar itu memang (secara rasional) dengan tepat telah dapat mengukur apa

yang seharusnya diukur.5

Untuk dapat menentukan apakah tes hasil belajar sudah memiliki

validitas rasional ataukah belum, dapat dilakukan penelusuran dari segi

isinya (content). Validitas isi adalah validitas yang ditilik dari segi tes itu

sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar yaitu: sejauh mana tes hasil

belajar sebagai alat pengukur hasil belajar peserta didik, isinya telah dapat

4 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2006), edisi revisi, Cet, 6, h. 65 5 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

1996), h. 164

Page 63: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

49

mewakili secara representatif terhadap keseluruhan materi atau bahan

pelajaran yang seharusnya diteskan (diujikan).

Dalam penelitian ini untuk data-data kualitatif digunakan teknik

triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain di luar data itu sebagai pembanding. Untuk itu perlu

diadakan pengecekan ulang terhadap sumber data yang berbeda yaitu

pengamatan aktivitas belajar siswa, wawancara, dan catatan lapangan. Dari

data hasil pengamatan aktivitas belajar matematika siswa diperoleh

informasi bahwa aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I

ke siklus II, sedangkan dari hasil wawancara dan catatan lapangan, siswa

sudah menunjukkan aktivitas belajar yang cukup baik. Dengan demikian,

ketiga instrumen tersebut memberikan kesimpulan yaitu memperoleh hasil

yang akurat.

K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis Menurut Miles dan Huberman (1986), analisis data kualitatif

mempergunakan kata-kata yang selalu disusun dalam sebuah teks atau

dideskripsikan. Pada saat memberikan makna pada data yang dikumpulkan,

maka peneliti menganalisis dan menginterpretasikan data.6 Untuk data

kualitatif, analisis dilakukan mulai dari awal penelitian sampai penelitian

berakhir. Semua data yang sudah terkumpul dianalisis dengan menggunakan

analisis deskriptif. Data yang diperoleh berupa kalimat-kalimat dan skala

penilaian aktivitas siswa diubah menjadi kalimat yang bermakna dan ilmiah.

Untuk menganalisis setiap indikator aktivitas belajar digunakan teknik

analisis secara deskriptif dengan rumus sebagai berikut:

6 Iskandar, “Penelitian Tindakan Kelas”....................., h.74

Page 64: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

50

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Peneliti mengawali penelitian ini dengan dilakukannya penelitian

pendahuluan (pra penelitian), dan akan dilanjutkan dalam dua siklus.

Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap perencanaan tindakan,

tahap pelaksanaan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi. Setelah

melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, apabila indikator keberhasilan

belum tercapai, maka penelitian akan dilanjutkan dengan siklus II.

Penelitian ini akan dihentikan jika indikator keberhasilan dalam

proses pembelajaran matematika dengan menerapkan strategi pembelajaran

aktif ”The Power of Two” telah tercapai, yaitu aktivitas belajar matematika

siswa meningkat dan seluruh indikator aktivitas mencapai ≥ 70%, serta nilai

rata-rata tes siswa mencapai ≥ 70. Dalam penelitian ini, perencanaan

tindakannya adalah peneliti mempersiapkan instrumen penelitian sepreti

lembar observasi guru pada KBM, lembar observasi aktivitas belajar

matematika siswa, lembar kerja siswa (LKS), serta soal tes untuk setiap

akhir siklus. Peneliti juga bekerja sama dengan guru bidang studi yang

bertindak sebagai observer dan kolaborator.

Page 65: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Hasil Intervensi Tindakan

1. Penelitian Pendahuluan Penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan melakukan observasi

pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 2 Jakarta di kelas VII-5

serta melakukan wawancara terhadap guru matematika kelas VII-5 dan 7 orang

siswa kelas VII-5. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 4 – 6 November 2009

dan 11-13 November 2009.

Penelitian diawali dengan melakukan kunjungan ke Sekolah MTsN 2

Jakarta untuk konfirmasi tentang penerapan strategi pembelajaran aktif ”The

Power of Two” pada pembelajaran matematika sudah atau pernah diterapkan di

MTsN 2 Jakarta.

Setelah mendapat izin, penentuan kelas yang dapat dijadikan objek

penelitian yaitu kelas VII-5. Berdasarkan hasil wawancara terhadap Wakil Kepala

Sekolah bidang kurikulum bahwa kelas ini termasuk dalam kategori kelas yang

prestasi belajarnya rendah diantara 4 kelas yang lain, selain itu rata-rata hasil

belajarnya pun rendah, yaitu 62, 5 sehingga dianggap tepat untuk diterapkan

strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”.

Pada tanggal 2 November 2009, penelitian masuk pada tahapan

wawancara dengan guru matematika kelas VII-5. Tujuan dari wawancara ini

adalah untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar matematika siswa, tanggapan

guru tersebut mengenai strategi pembelajaran aktif “The Power of Two” dan

permasalahan yang terjadi pada pembelajaran matematika di kelas tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, diperoleh informasi sebagai berikut:

1). Beberapa siswa menyukai pelajaran matematika, tetapi sebagian siswa ada

yang kurang senang dengan matematika disebabkan bekal pengetahuan dasar

yang mereka bawa sejak sekolah dasar masih kurang.

51

Page 66: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

52

2). Umumnya siswa memperhatikan penjelasan guru, tetapi terkadang masih ada

siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, tergantung kondisi guru

tersebut.

3). Beberapa siswa masih merasa takut untuk bertanya. Siswa berani untuk

bertanya jika diberi motivasi oleh guru, jika tidak diberi motivasi tidak ada

siswa yang bertanya.

4). Jika diberi pertanyaan oleh guru, ada siswa yang menjawab pertanyaan secara

spontan, ada yang harus berpikir terlebih dahulu, ada juga yang ceplas ceplos

kalau menjawab sehingga perlu diarahkan.

5). Beberapa siswa masih merasa takut jika diminta oleh guru untuk maju ke

depan kelas, karena khawatir jawabannya akan salah.

6). Hanya sekitar 20% siswa yang bertanya jika mereka belum paham mengenai

materi yang disampaikan oleh guru. Siswa yang bertanya justru mereka yang

sudah paham, sedangkan siswa yang belum paham mereka bingung apa yang

ingin mereka tanyakan.

Pada tanggal 4–6, dan 11–13 November 2009, penelitian memasuki tahap

observasi pembelajaran matematika di kelas VII-5. Kegiatan ini dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui proses pembelajaran matematika di kelas tersebut dan

aktivitas-aktivitas belajar matematika siswa. Adapun hasil observasi pembelajaran

di kelas tersebut adalah sebagai berikut:

1). Metode pembelajaran yang sering dilakukan oleh guru adalah metode

ceramah dan pemberian tugas.

2). Siswa masih merasa takut untuk bertanya tentang materi pelajaran yang tidak

dipahami atau belum dipahami.

3). Siswa tidak berani mengerjakan soal di depan kelas jika diminta oleh guru

untuk mengerjakan soal di depan kelas, karena dikhawatirkan jawaban akan

salah.

4). Guru lebih mendominasi jalannya pembelajaran di kelas, sehingga

mengakibatkan siswa pasif.

5). Hasil persentase aktivitas belajar siswa rata-ratanya hanya mencapai 50,51%

(data dapat dilihat pada lampiran 20).

Page 67: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

53

Dokumentasi aktivitas siswa saat memperhatikan penjelasan guru pada

penelitian pendahuluan ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.1

Aktivitas Siswa Memperhatikan Penjelasan Guru pada Penelitian Pendahuluan

Pada tanggal 13 November 2009, penelitian dilakukan dengan

mewawancarai 8 orang siswa kelas VII-5. Kedelapan siswa ini terdiri dari 2

orang siswa aktif, 3 orang siswa cukup aktif, dan 3 orang siswa pasif. Tujuan dari

wawancara ini adalah untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar matematika

siswa, minat siswa terhadap pelajaran matematika dan permasalahan yang

dihadapi siswa terkait dengan pelajaran matematika sebelumnya. Berdasarkan

hasil wawancara dengan 8 orang siswa, diperoleh informasi sebagai berikut:

1). Dari 8 orang siswa, hanya 3 orang saja yang menjawab senang dengan

matematika, yang lain kurang senang atau biasa saja.

2). Siswa yang senang dengan matematika, mereka beralasan bahwa mereka

senang berhitung, pelajarannya enak, digemari sejak sekolah dasar, guru

menjelaskan cukup enak. Sedangkan siswa yang kurang senang dengan

matematika, mereka beralasan bahwa pelajarannya sulit sehingga

memusingkan siswa untuk berhitung, cara berhitung yang cukup sulit.

3). Sebagian siswa bertanya, sebagian siswa malu bertanya karena takut, bingung

apa yang akan ditanyakan.

Page 68: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

54

4). Sebagian siswa malu untuk mengerjakan soal di depan kelas, sebagian siswa

takut dengan gurunya, sebagian siswa takut salah karena ditertawakan teman

kalau jawabannya salah.

5). Pernah bosan karena cara mengajar guru membuatnya ngantuk.

Hasil observasi pembelajaran matematika di kelas tersebut serta

wawancara terhadap guru dan siswa digunakan sebagai bahan untuk

merencanakan tindakan pada siklus I selanjutnya.

2. Tindakan Pembelajaran Siklus I

a. Tahap perencanaan Berdasarkan seluruh informasi yang telah diperoleh, pada penelitian ini

dilakukan proses perencanaan penelitian. Adapun proses perencanaannya adalah

merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan menggunakan strategi

pembelajaran aktif ”The Power of Two”, membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), membuat instrumen-instrumen penelitian yaitu lembar

observasi guru pada KBM, lembar observasi aktivitas belajar siswa, pedoman

wawancara untuk guru dan siswa, membuat LKS untuk setiap pertemuan serta

soal tes untuk akhir siklus I ini.

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dibuat dan didiskusikan

bersama guru matematika kelas VII-5 yang bertindak sebagai kolaborator

sehingga apa yang disusun dalam RPP sesuai dengan kurikulum yang telah

ditetapkan di sekolah tersebut. Selain itu, peneliti juga menjelaskan cara mengisi

lembar observasi serta cara penilaian baik pada lembar observasi guru pada KBM,

ataupun lembar observasi aktivitas belajar matematika siswa.

b. Tahap pelaksanaan Pembelajaran siklus I ini terdiri dari 6 pertemuan dengan menggunakan

strategi pembelajaran aktif “The Power of Two”. Pembelajaran dengan

menggunakan strategi pembelajaran aktif “The Power of Two” ini terdiri dari 3

bagian, yaitu penjelasan materi, pemberian LKS dengan strategi pembelajaran

Page 69: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

55

aktif “The Power of Two”, serta tes yang diadakan pada akhir siklus. Dalam

penelitian ini, ketiga bagian dibuat dalam 1x pertemuan sehingga dalam 6x

pertemuan terdapat 5x pembahasan materi dan pemberian LKS, dan pada

pertemuan ke-6 diadakan tes akhir siklus. Pembahasan pelaksanaan tindakan pada

siklus I ini adalah sebagai berikut:

1). Pertemuan ke-1/Rabu, 27 Januari 2010

Pertemuan ini berlangsung selama 1x40 menit (1 jam pelajaran).

Penelitian diawali dengan menanyakan kabar siswa dan menanyakan kabar siswa

yang tidak masuk hari ini. Tercatat 1 siswa tidak hadir hari ini yaitu S19

dikarenakan sakit. Sebelum menyampaikan materi, terlebih dahulu siswa

dijelaskan mengenai tujuan pembelajaran pada materi yang akan disampaikan.

Selain itu, siswa juga diberitahu bahwa strategi yang akan diterapkan pada

penelitian ini adalah strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”, kemudian

siswa dijelaskan langkah-langkah strategi pembelajaran aktif ”The Power of

Two”.

Kegiatan selanjutnya adalah tahap penjelasan materi mengenai kedudukan

garis-garis sejajar, berimpit, berpotongan, dan bersilangan. Siswa memperhatikan

penjelasan peneliti. Di tengah penjelasan, siswa diberikan pertanyaan menyebar.

Beberapa siswa menjawab secara bersamaan, sehingga tidak dapat di dengar

dengan jelas oleh peneliti. Siswa diminta untuk terlebih dahulu mengangkat

tangannya ketika akan menjawab pertanyaan. Namun, hanya 3 orang siswa saja

yang berani mengangkat tangannya. Kemudian siswa diminta untuk menjawab

pertanyaan secara bergantian. Tetapi, satu siswa menjawab dengan suara kecil

seperti tidak yakin atas jawabannya. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya

mungkin ada pembahasan yang belum dimengerti. Tercatat hanya satu siswa yang

bertanya. Siswa yang bertanya langsung menyebutkan pertanyaaannya dengan

spontan ”Bu, kalau dua garis berimpit itu, dua garis jadi satu garis ya bu?”

Beberapa siswa lain hanya mendengarkan pertanyaan teman saja, dan langsung

dijawab secara bersamaan dengan beberapa siswa lain.

Siswa diberikan LKS untuk dikerjakan. Setelah LKS selesai dikerjakan,

siswa diminta untuk berpasangan. Pasangan ditentukan berdasarkan teman

Page 70: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

56

sebangku. Tercatat ada satu siswa yang tidak mempunyai pasangan dikarenakan

teman sebangkunya tidak hadir. Siswa yang tidak mempunyai pasangan diminta

untuk berpasangan dengan salah satu siswa dari pasangan yang lain. Sehingga

siswa terbentuk dalam 20 pasangan. Setelah semua siswa berpasangan, siswa

diminta untuk sharing (berbagi) jawaban dengan jawaban yang dibuat

pasangannya. Di tengah-tengah siswa mengerjakan LKS secara berpasangan,

peneliti mengadakan supervisi pemanduan yaitu dengan cara mendekati setiap

pasangan agar mereka siap melakukan diskusi antar pasangan.

Dokumentasi aktivitas siswa mengerjakan LKS secara individu dapat

dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.2

Aktivitas Siswa Mengerjakan LKS Secara Individu pada Pertemuan Ke-I

Setelah masing-masing pasangan selesai mengerjakan LKS, salah satu

siswa dari pasangan yang nomor urut pasangannya tercantum di LKS diminta

untuk mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas. Sementara pasangan yang lain

memperhatikan hasil kerja pasangan yang mengerjakan di depan kelas. Setelah

beberapa pasangan selesai mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas, pasangan

lain diminta untuk membandingkan hasil kerjanya dimulai dari pasangan dengan

nomor urut pertama, dan seterusnya. Ketika ada pasangan yang berbeda jawaban,

pasangan tersebut diminta untuk mengemukakan pendapatnya, dan meminta

pasangan lain untuk menanggapi pendapat pasangan tersebut. Tercatat ada 2

pasangan yang menanggapi pasangan yang berbeda jawaban dengan pasangan

yang mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas.

Page 71: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

57

Sebagai penutup pelajaran, guru mengarahkan siswa untuk membuat

kesimpulan, bertanya, guru juga memberi tugas rumah, dan meminta siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya.

2). Pertemuan ke-2/Kamis, 28 Januari 2010

Pertemuan ini berlangsung selama 2x40 menit (2 jam pelajaran).

Penelitian diawali dengan menanyakan kabar siswa dan menanyakan kabar siswa

yang tidak masuk hari ini. Tercatat seluruh siswa hadir semua. Sebelum

menyampaikan materi, terlebih dahulu siswa dijelaskan mengenai tujuan

pembelajaran yang akan disampaikan.

Tahap selanjutnya yaitu mereview materi pelajaran lalu, mengenai

kedudukan dua garis. Siswa memperhatikan penjelasan peneliti, tetapi masih ada

siswa yang berbicara dengan teman sebelahnya di awal pelajaran. Siswa tersebut

ditegur dan diminta untuk memperhatikan kembali penjelasan peneliti.

Dokumentasi aktivitas siswa yang berbicara dengan temannya ketika

sedang mereview pelajaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.3

Aktivitas Siswa yang Berbicara dengan Temannya Ketika Mereview Pelajaran

Siswa dijelaskan materi baru, yaitu mengenai satuan sudut yang sering

digunakan. Siswa diberikan pertanyaan tentang merubah satuan sudut dari menit

ke detik. Siswa dibimbing untuk berani mengemukakan pendapatnya dengan

Page 72: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

58

lantang. Beberapa dari siswa menjawab pertanyaan secara bersamaan dengan

lantang.

Siswa dijelaskan cara merubah satuan sudut dari derajat ke menit dan

sebaliknya, dari menit ke detik dan sebaliknya, dan dari derajat ke detik dan

sebaliknya. Siswa memperhatikan penjelasan peneliti, siswa diberikan pertanyaan

menyebar. Beberapa siswa menjawab secara bersamaan sehingga tidak dapat

didengar dengan jelas oleh peneliti. Siswa diminta untuk terlebih dahulu

mengangkat tangannya ketika akan menjawab pertanyaan. Siswa menjawab

pertanyaan dengan antusias, tetapi hanya beberapa siswa saja yang aktif, siswa

yang lain hanya terlihat pasif dan mendengarkan saja tanpa berani menjawab. Di

tengah penjelasan ada 3 orang siswa yang mengajukan pertanyaan. Siswa lain

diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan temannya. Tercatat 2 orang

siswa menanggapi pertanyaan temannya.

Siswa dijelaskan cara mengukur sudut dengan menggunakan busur derajat

disertai beberapa contoh. Siswa diberikan contoh lain dan siswa diminta untuk

maju ke depan mengerjakan contoh tersebut. Siswa diminta mengangkat tangan

terlebih dahulu ketika akan maju ke depan kelas. Tidak ada satupun siswa yang

berani mengerjakan ke depan kelas. Peneliti menunjuk beberapa siswa untuk maju

mengerjakan di depan kelas. Siswa yang ditunjukpun mau mengerjakan di depan

kelas. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mungkin ada pembahasan yang

belum dimengerti. Tercatat ada beberapa siswa yang bertanya pada guru mengenai

mengukur sudut dengan menggunakan busur derajat.

Masing-masing siswa diberikan LKS untuk dikerjakan. Setelah LKS

selesai dikerjakan sendiri-sendiri oleh masing-masing siswa, siswa diminta untuk

berpasangan. Siswa diminta menghitung nomor urut pasangan 1-20 dimulai dari

siswa yang duduk paling depan sebelah kanan meja guru, dilanjutkan ke samping

dan seterusnya. Kemudian masing-masing siswa diminta untuk mencari nomor

urut yang sama dengan nomor urut masing-masing siswa. Sehingga mereka dapat

berpasangan dan menempati tempat duduk sesuai dengan nomor urut pasangan

dimulai dari tempat duduk paling depan sebelah kanan meja guru, terus ke

belakang, sampai di belakang, dilanjutkan ke depan lagi, dan seterusnya. Sehingga

Page 73: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

59

siswa terbentuk dalam 20 pasangan. Setelah semua siswa berpasangan, siswa

diminta untuk sharing (berbagi) jawaban dengan jawaban yang dibuat

pasangannya. Di tengah-tengah siswa mengerjakan LKS secara berpasangan,

peneliti mengadakan supervisi pemanduan yaitu dengan cara mendekati setiap

pasangan agar mereka siap melakukan diskusi antar pasangan.

Dokumentasi aktivitas siswa mengerjakan LKS dengan pasangannya

dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.4

Aktivitas Siswa Mengerjakan LKS dengan Pasangannya

Setelah masing-masing pasangan selesai mengerjakan LKS, salah satu

siswa dari pasangan yang nomor urut pasangannya tercantum di LKS diminta

untuk mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas. Sementara pasangan yang lain

memperhatikan hasil kerja pasangan yang mengerjakan di depan kelas. Setelah

beberapa pasangan selesai mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas, pasangan

lain diminta untuk membandingkan hasil kerjanya dimulai dari pasangan dengan

nomor urut pertama, dan seterusnya. Ketika ada pasangan yang berbeda jawaban,

pasangan tersebut diminta untuk mengemukakan pendapatnya, dan pasangan lain

diminta untuk menanggapi pendapat pasangan tersebut. Tercatat ada 8 pasangan

yang menanggapi pasangan yang berbeda jawaban dengan pasangan yang

mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas.

Sebagai penutup pelajaran, guru mengarahkan siswa untuk membuat

kesimpulan, bertanya, guru juga memberi tugas rumah, dan meminta siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya.

Page 74: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

60

3). Pertemuan ke-3/Jum’at 29 Januari 2010

Pertemuan ini berlangsung selama 2x40 menit (2 jam pelajaran).

Penelitian diawali dengan menanyakan kabar siswa dan menanyakan kabar siswa

yang tidak masuk hari ini. Tercatat seluruh siswa hadir semua. Sebelum

menyampaikan materi, terlebih dahulu siswa dijelaskan mengenai tujuan

pembelajaran yang akan disampaikan.

Tahap selanjutnya yaitu mereview materi pelajaran lalu, mengenai

mengukur sudut dengan busur derajat. Beberapa siswa ada yang lupa tentang

materi lalu. Tercatat ada 2 siswa yang bertanya, tetapi mengenai satuan sudut.

Siswa yang bertanya langsung menyebutkan pertanyaaannya dengan spontan ”Bu,

kalau 150 detik berapa menit bu?” ,satu siswa lagi bertanya “Bu, kalau 150 menit

berapa derajat bu?”. Siswa diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan

teman. Beberapa siswa berusaha menghitung-hitung jawaban. Tetapi, ada juga

siswa yang cuek dengan pertanyaan temannya. Siswa yang menghitung-hitung

jawaban langsung menjawab pertanyaan secara spontan diikuti dengan beberapa

siswa lainnya. Pertanyaan dibahas bersama-sama oleh peneliti dan siswa. Siswa

memperhatikan penjelasan peneliti, tetapi masih ada siswa yang asyik memainkan

handphone dengan teman sebangkunya di awal pelajaran. Siswa yang memainkan

handphone ditegur dan diminta kembali untuk memperhatikan penjelasan peneliti.

Siswa dijelaskan materi baru, yaitu mengenai jenis sudut (siku, lancip,

tumpul). Siswa diberikan pertanyaan menyebar tentang perbedaan ketiga jenis

sudut tersebut. Siswa dibimbing untuk berani mengemukakan pendapatnya

dengan lantang. Beberapa dari siswa menjawab pertanyaan secara bersamaan

dengan lantang. Beberapa dari siswa hanya benar menjawab jenis sudut siku saja,

sedangkan sudut yang lain mereka masih keliru menjawabnya.

Siswa dijelaskan tentang perbedaan jenis sudut (siku, lancip, tumpul)

disertai contoh gambar masing-masing. Siswa memperhatikan penjelasan

peneliti, peneliti memberikan pertanyaan menyebar. Beberapa siswa menjawab

secara bersamaan sehingga tidak dapat didengar dengan jelas oleh peneliti. Siswa

diminta untuk terlebih dahulu mengangkat tangannya ketika akan menjawab

pertanyaan. Siswa menjawab pertanyaan dengan antusias, tetapi hanya beberapa

Page 75: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

61

siswa saja yang aktif, siswa yang lain hanya terlihat pasif dan mendengarkan saja

tanpa berani menjawab. Di tengah penjelasan ada 1 orang siswa yang mengajukan

pertanyaan. Siswa lain diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan

temannya. Tercatat 6 orang siswa menjawab pertanyaan temannya secara

bersama-sama.

Siswa dijelaskan mengenai sudut berpelurus dan berpenyiku disertai

contoh. Siswa diberikan contoh lain dan diminta untuk maju ke depan

mengerjakan contoh tersebut. Siswa diminta mengangkat tangan terlebih dahulu

ketika akan maju ke depan kelas. Ada satu siswa yang berani mengerjakan ke

depan kelas. Untuk contoh soal yang belum dijawab, peneliti menunjuk beberapa

siswa untuk maju mengerjakan di depan kelas. Siswa yang ditunjukpun mau

mengerjakan di depan kelas. Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya mungkin ada pembahasan yang belum dimengerti. Tidak ada satu

siswapun yang bertanya.

Masing-masing siswa diberikan LKS untuk dikerjakan. Setelah LKS

selesai dikerjakan, siswa diminta untuk berpasangan. Siswa yang duduk pada

bagian kiri diminta untuk menghitung nomor urut pasangan 1-20 dimulai dari

siswa yang duduk paling depan sebelah kanan meja guru, dilanjutkan ke belakang,

terus ke depan, dan seterusnya. Setelah itu, nomor urut dilanjutkan terhadap siswa

yang duduk pada bagian kanan untuk menghitung nomor pasangan dimulai dari

siswa yang duduk paling depan sebelah kiri dari meja guru, dilanjutkan

kebelakang, terus ke depan lagi, dan seterusnya. Kemudian siswa diminta untuk

mencari nomor urut yang sama dengan nomor urut masing-masing siswa.

Sehingga mereka dapat berpasangan dan menempati tempat duduk sesuai dengan

nomor urut pasangan dimulai dari tempat duduk paling depan sebelah kanan meja

guru, terus ke belakang, sampai di belakang, dilanjutkan ke depan lagi, dan

seterusnya. Sehingga siswa terbentuk dalam 20 pasangan. Setelah semua siswa

berpasangan, siswa diminta untuk sharing (berbagi) jawaban dengan jawaban

yang dibuat pasangannya. Di tengah-tengah siswa mengerjakan LKS secara

berpasangan, peneliti mengadakan supervisi pemanduan yaitu dengan cara

mendekati setiap pasangan agar mereka siap melakukan diskusi antar pasangan.

Page 76: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

62

Setelah masing-masing pasangan selesai mengerjakan LKS, salah satu

siswa dari pasangan yang nomor urut pasangannya tercantum di LKS diminta

untuk mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas. Sementara pasangan yang lain

memperhatikan hasil kerja pasangan yang mengerjakan di depan kelas. Setelah

beberapa pasangan selesai mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas, pasangan

lain diminta untuk membandingkan hasil kerjanya dimulai dari pasangan dengan

nomor urut pertama, dan seterusnya. Ketika ada pasangan yang berbeda jawaban,

pasangan tersebut diminta untuk mengemukakan pendapatnya, dan meminta

pasangan lain untuk menanggapi pendapat pasangan tersebut. Tercatat ada 3 orang

siswa yang menanggapi pasangan yang berbeda jawaban dengan pasangan yang

mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas.

Sebagai penutup pelajaran, guru mengarahkan siswa untuk membuat

kesimpulan, bertanya, guru juga memberi tugas rumah, dan meminta siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya.

4). Pertemuan ke-4/Rabu, 3 Februari 2010

Pertemuan ini berlangsung selama 1x40 menit (1 jam pelajaran).

Penelitian diawali dengan menanyakan kabar siswa dan menanyakan siswa yang

tidak masuk hari ini. Seluruh siswa hadir semua pada hari ini. Sebelum

menyampaikan materi, terlebih dahulu siswa dijelaskan mengenai tujuan

pembelajaran yang akan disampaikan.

Tahap selanjutnya yaitu mereview materi pelajaran lalu, mengenai jenis

sudut siku, lancip, tumpul. Beberapa siswa ada yang lupa tentang materi lalu.

Tercatat ada 3 siswa yang bertanya. Siswa yang bertanya langsung menyebutkan

pertanyaaannya dengan spontan ”Bu, kalau gambar sudut lancip gimana ya bu?”

,satu siswa lagi bertanya “Bu, kalau gambar sudut tumpul bu?”, satu siswa lagi

bertanya ”Bu, kalau sudut siku itu pasti 90o ya bu?”. Siswa lain diberikan

kesempatan untuk menjawab pertanyaan teman. Beberapa siswa berusaha

menggambar-gambar sudut. Tetapi, ada juga siswa yang cuek dengan pertanyaan

temannya. Siswa yang menggambar-gambar sudut diminta untuk menggambar di

depan kelas. Namun, siswa masih terlihat malu jika diminta mengerjakan di depan

Page 77: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

63

kelas. Tetapi, lama kelamaan 2 orang siswa maju ke depan kelas, masing-masing

siswa menggambar sudut tumpul dan lancip. Sedangkan untuk pertanyaan

terakhir, dijawab secara bersamaan dengan siswa. Peneliti bersama siswa

membahas jawaban siswa yang maju ke depan kelas. Ternyata, siswa menjawab

dengan benar. Siswa memperhatikan penjelasan peneliti dengan cukup serius.

Siswa dijelaskan materi baru, yaitu mengenai sudut-sudut yang termasuk

pasangan sudut sehadap, pasangan sudut dalam bersebrangan, luar bersebrangan,

pasangan sudut dalam sepihak dan luar sepihak. Siswa memperhatikan penjelasan

peneliti. Di tengah penjelasan, siswa diberikan contoh lain, siswa diberikan

pertanyaan menyebar. Beberapa siswa menjawab secara bersamaan, sehingga

tidak dapat di dengar dengan jelas oleh peneliti. Siswa diminta untuk terlebih

dahulu mengangkat tangannya ketika akan menjawab pertanyaan. Namun, hanya

5 orang siswa saja yang berani mengangkat tangannya dan langsung mengerjakan

di depan kelas. Siswa lain diminta untuk menanggapi hasil kerja temannya.

Peneliti bersama siswa membahas hasil kerja siswa yang mengerjakan di depan

kelas. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mungkin ada pembahasan yang

belum dimengerti. Hanya beberapa siswa saja yang berani bertanya. Siswa yang

bertanya langsung menyebutkan pertanyaaannya secara bersamaan ”Bu, tolong

jelaskan lagi sudut dalam sepihak dan luar sepihak bu?” Beberapa siswa lain

hanya mendengarkan pertanyaan teman saja. Siswa dijelaskan kembali mengenai

sudut dalam sepihak dan luar sepihak.

Masing-masing siswa diberikan LKS untuk dikerjakan sendiri-sendiri.

Setelah LKS selesai dikerjakan, siswa diminta untuk berpasangan berdasarkan

teman sebangku. Sehingga siswa terbentuk dalam 20 pasangan. Setelah semua

siswa berpasangan, siswa diminta untuk sharing (berbagi) jawaban dengan

jawaban yang dibuat pasangannya. Di tengah-tengah siswa mengerjakan LKS

secara berpasangan, peneliti mengadakan supervisi pemanduan yaitu dengan cara

mendekati setiap pasangan agar mereka siap melakukan diskusi antar pasangan.

Setelah masing-masing pasangan selesai mengerjakan LKS, salah satu

siswa dari pasangan yang nomor urut pasangannya tercantum di LKS diminta

untuk mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas. Sementara pasangan yang lain

Page 78: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

64

memperhatikan hasil kerja pasangan yang mengerjakan di depan kelas. Setelah

beberapa pasangan selesai mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas, pasangan

lain diminta untuk membandingkan hasil kerjanya dimulai dari pasangan dengan

nomor urut pertama, dan seterusnya. Ketika ada pasangan yang berbeda jawaban,

pasangan tersebut diminta untuk mengemukakan pendapatnya, dan meminta

pasangan lain untuk menanggapi pendapat pasangan tersebut. Tercatat ada 10

pasangan yang menanggapi pasangan yang berbeda jawaban dengan pasangan

yang mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas.

Sebagai penutup pelajaran, guru mengarahkan siswa untuk membuat

kesimpulan, bertanya, guru juga memberi tugas rumah, dan meminta siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya.

5). Pertemuan ke-5/Kamis, 4 Februari 2010

Pertemuan ini berlangsung selama 2x40 menit (2 jam pelajaran).

Penelitian diawali dengan menanyakan kabar siswa dan menanyakan kabar siswa

yang tidak masuk hari ini. Tercatat seluruh siswa hadir semua. Sebelum

menyampaikan materi, terlebih dahulu siswa dijelaskan mengenai tujuan

pembelajaran yang akan disampaikan.

Tahap selanjutnya yaitu mereview materi pelajaran lalu, mengenai sifat

sudut jika dipotong garis ketiga. Setelah itu peneliti membahas PR. Siswa

memperhatikan penjelasan peneliti, tetapi masih ada siswa yang mengobrol

dengan teman sebangkunya di awal pelajaran. Siswa yang mengobrol ditegur dan

diminta untuk memperhatikan kembali penjelasan peneliti. Siswa diberikan

kesempatan untuk bertanya sebelum peneliti melanjutkan materi baru. Beberapa

siswa meminta penjelasan ulang mengenai sudut dalam bersebrangan, dan luar

bersebrangan.

Siswa dijelaskan materi baru, yaitu mengenai sifat sudut yang termasuk

pasangan sudut sehadap, pasangan sudut dalam bersebrangan dan luar

bersebrangan, pasangan sudut dalam sepihak dan luar sepihak. Siswa diberikan

kesempatan untuk bertanya mungkin ada pembahasan yang belum dimengerti.

Tidak ada satupun siswa yang bertanya

Page 79: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

65

Siswa diberikan contoh soal dan dibahas bersama-sama. Siswa diberikan

beberapa contoh soal lain untuk dikerjakan di depan kelas. Beberapa siswa

meminta teman yang duduk paling pojok belakang untuk maju ke depan kelas.

Sementara siswa yang diminta maju tidak mau mengerjakan di depan kelas,

sehingga peneliti menunjuk siswa untuk maju ke depan kelas, siswa tersebut maju

ke depan kelas. Di saat beberapa teman mengerjakan ke depan kelas, siswa lain

memperhatikan jawaban temannya, tetapi masih ada siswa yang tidak menanggapi

jawaban temannya. Beberapa siswa yang menanggapi jawaban temannya, ada

yang bertanya terhadap hasil kerjanya di papan tulis, dan langsung dijawab oleh

siswa yang mengerjakan di papan tulis tersebut. Setelah siswa selesai

mengerjakan di depan kelas, peneliti bersama siswa membahasnya. Ditengah

pembahasan, siswa diberikan pertanyaan mengenai perolehan jawaban. Siswa

menjawab pertanyaan peneliti secara bersamaan dan sangat antusias. Di tengah

penjelasan ada 3 orang siswa yang mengajukan pertanyaan. Siswa lain diberikan

kesempatan untuk menjawab pertanyaan temannya. Tercatat beberapa siswa lain

menjawab pertanyaan teman, tetapi jawaban antara siswa yang satu dengan siswa

yang lainnya berbeda-beda. Pertanyaan dibahas bersama-sama oleh peneliti dan

siswa.

Siswa diberikan LKS untuk dikerjakan sendiri-sendiri. Setelah LKS selesai

dikerjakan, siswa diminta untuk berpasangan. Pasangan ditentukan berdasarkan

nomor absen atas-bawah. Siswa dengan nomor absen 1 berpasangan dengan

siswa bernomor absen 40, nomor absen 2 berpasangan dengan nomor absent 39,

dan seterusnya. Sehingga siswa terbentuk dalam 20 pasangan. Setelah semua

siswa berpasangan, siswa diminta untuk sharing (berbagi) jawaban dengan

jawaban yang dibuat pasangannya. Di tengah-tengah siswa mengerjakan LKS

secara berpasangan, peneliti mengadakan supervisi pemanduan yaitu dengan cara

mendekati setiap pasangan agar mereka siap melakukan diskusi antar pasangan.

Setelah masing-masing pasangan selesai mengerjakan LKS, salah satu

siswa dari pasangan yang nomor urut pasangannya tercantum di LKS diminta

untuk mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas. Sementara siswa yang lain

memperhatikan hasil kerja siswa yang mengerjakan di depan kelas. Setelah

Page 80: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

66

beberapa pasangan selesai mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas, pasangan

lain diminta untuk membandingkan hasil kerjanya dimulai dari pasangan dengan

nomor urut pertama, dan seterusnya. Ketika ada pasangan yang berbeda jawaban,

pasangan tersebut diminta untuk mengemukakan pendapatnya, dan pasangan lain

diminta untuk menanggapi pendapat pasangan tersebut. Tercatat ada 7 pasangan

yang menanggapi hasil kerja pasangan yang mengerjakan di depan kelas

dikarenakan jawaban mereka berbeda dengan jawaban yang ada di papan tulis,

sementara pasangan yang mengerjakan di depan kelas langsung menjelaskan cara-

cara mendapatkan jawaban tersebut. Beberapa siswa lain memberikan tanggapan

terhadap pasangan yang berbeda jawaban tersebut. Tiap-tiap soal dibahas

bersama-sama oleh peneliti dan siswa.

Sebagai penutup pelajaran, guru mengarahkan siswa untuk membuat

kesimpulan, bertanya, guru juga memberi tugas rumah, dan meminta siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya.

6). Pertemuan ke-6/Jum’at, 5 Februari 2010

Pada pertemuan ini, siswa diberikan tes hasil belajar pada akhir siklus I

dengan materi kedudukan dua garis, satuan sudut yang sering digunakan, jenis-

jenis sudut, sifat sudut jika dua garis sejajar dipotong garis ketiga, serta

menggunakan sifat sudut dan garis untuk menyelesaikan soal.

Kemudian, tahap selanjutnya yaitu wawancara terhadap 3 orang siswa

yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas belajar matematika siswa, peran siswa

terhadap pelajaran matematika dan permasalahan yang dihadapi siswa terkait

dengan pelajaran matematika sebelumnya.

Adapun aktivitas siswa mengerjakan soal tes siklus I dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

Page 81: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

67

Gambar 4.5

Aktivitas Siswa pada Pelaksanaan Tes Akhir Siklus I c. Tahap observasi dan analisis Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa melalui lembar observasi dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa

Pada Pembelajaran Siklus I No. Komponen

Aktivitas Aspek yang diamati Skor Pert. 1

Skor Pert. 2

Skor Pert. 3

Skor Pert. 4

Skor Pert. 5

Rata-rata

Memperhatikan penjelasan guru 2 3 3 4 4 80%

Visual activities Memperhatikan

pertanyaan/tanggapan teman

1 2 1 3 3 50% 1.

Rata-rata visual activities 37,5% 62,5% 50% 87,5% 87,5% 65% Bertanya pada guru 1 1 1 2 3 40% Menjawab pertanyaan guru 2 3 2 3 4 70%

Memberikan tanggapan terhadap teman atau guru

1 1 1 3 3 45%

Oral activities

Berdiskusi dengan teman 2 2 3 3 3 65%

2.

Rata-rata oral activities 37,5% 43,75% 43,75% 68,75% 81,25% 55% Motor

activities Mengerjakan soal pada LKS

4 4 4 4 4 100% 3. Rata-rata motor activities 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Emotional activities

Semangat siswa dalam mengerjakan tugas di kelas

1 1 1 3 2 40% 4. Rata-rata emotional activities 25% 25% 25% 75% 50% 40%

Rata-rata aktivitas siklus I 50% 57,81% 54,68% 82,81% 79,68% 65%

Page 82: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

68

Keterangan: Persentase aktivitas siswa

1 = kurang (0% - 25%)

2 = cukup (25% – 50%)

3 = baik (50% - 75%)

4 = sangat baik (lebih dari 75%)

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, diperoleh informasi bahwa aktivitas belajar

siswa pada siklus I adalah sebagai berikut:

1) Aktivitas memperhatikan penjelasan guru

Rata-rata persentase aktivitas siswa yang memperhatikan penjelasan guru

sebesar 80%. Aspek memperhatikan penjelasan guru pada setiap pertemuan

mengalami peningkatan skor. Skor terendah yaitu pada pertemuan pertama.

Hal ini dikarenakan siswa masih belum siap untuk mengikuti pelajaran. Pada

saat penjelasan materi, siswa masih terlihat mengobrol dengan temannya.

Tetapi, pada pertemuan selanjutnya aktivitas memperhatikan penjelasan guru

mengalami peningkatan karena siswa mendapat teguran jika tidak

memperhatikan penjelasan guru.

2) Aktivitas memperhatikan pertanyaan/tanggapan teman

Rata-rata aktivitas siswa memperhatikan poertanyaan atau tanggapan

teman sebesar 50%. Aktivitas memperhatikan pertanyaan atau tanggapan

teman pada pertemuan pertama mendapat skor 1. Masing-masing siswa

terlihat kurang memperhatikan dan merasa cuek dengan pertanyaan yang

diajukan oleh temannya, karena pada pertemuan-pertemuan sebelumnya siswa

juga jarang untuk memperhatikan pertanyaan atau tanggapan teman. Tetapi,

pada pertemuan selanjutnya aktivitas memperhatikan pertanyaan atau

tanggapan teman mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan siswa yang

tidak memperhatikan pertanyaan atau tanggapan teman mendapat teguran dari

peneliti dan diminta kembali untuk mengulang pertanyaan yang diajukan

temannya.

3) Aktivitas bertanya pada guru dan aktivitas menjawab pertanyaan guru

Rata-rata persentase aktivitas siswa yang bertanya pada guru sebesar 40%,

sedangkan rata-rata persentase aktivitas siswa yang menjawab pertanyaan

Page 83: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

69

guru sebesar 70%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang bertanya lebih

sedikit dibandingkan dengan siswa yang menjawab pertanyaan guru. Siswa

lebih sering menjawab pertanyaan guru secara berbarengan, tetapi jika siswa

diminta untuk mengangkat tangannya terlebih dahulu sebelum menjawab,

hanya beberapa siswa saja yang berani, dikarenakan beberapa siswa masih

merasa kurang yakin dengan jawabannya jika diminta untuk menjawab

sendiri.

4) Aktivitas memberikan tanggapan terhadap teman atau guru

Rata-rata persentase aktivitas siswa yang memberikan tanggapan terhadap

teman atau guru sebesar 45%. Masih ada siswa yang malu untuk memberikan

tanggapan terhadap hasil kerja pasangan yang mengerjakan di depan kelas,

atau memberikan tanggapan terhadap guru. Kebanyakan siswa hanya

mengandalkan pasangannya saja untuk memberikan tanggapan terhadap hasil

kerja pasangan lain. Hal ini dapat dikatakan belum baik sehingga perlu adanya

perbaikan pada siklus II.

5) Aktivitas berdiskusi dengan teman

Rata-rata persentase aktivitas siswa berdiskusi dengan teman sebesar 65%.

Kebanyakan siswa mengandalkan jawaban dari pasangannya saja. Tetapi pada

pertemuan ke tiga, aktivitas ini mengalami peningkatan. Masing-masing

pasangan dipantau dan jika dijumpai ada pasangan yang tidak sharing, maka

siswa diminta untuk sharing agar mereka siap untuk diskusi antar pasangan.

Hal ini dapat dikatakan belum baik, dan perlu ditingkatkan lagi pada siklus II.

6) Aktivitas mengerjakan tugas di kelas

Rata-rata persentase aktivitas siswa mengerjakan tugas di kelas sudah

sangat baik, yaitu sebesar 100%. Pada setiap pertemuan, siswa selalu

mengerjakan tugas.

7) Aktivitas semangat siswa dalam mengerjakan tugas di kelas

Rata-rata persentase aktivitas semangat siswa dalam mengerjakan tugas di

kelas sebesar 40%. Pada tiga pertemuan berturut-turut, aktivitas siswa dalam

mengerjakan tugas di kelas masih terlihat kurang bersemangat. Siswa masih

terlihat kurang semangat ketika menjawab LKS secara individu, hal ini dapat

Page 84: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

70

dilihat dari siswa yang masih merasa bingung menjawab LKS secara individu,

kebanyakan siswa yang kurang mengerti dalam mengerjakan tugas langsung

bertanya pada peneliti, namun ada juga siswa yang semangat mencari-cari cara

dari berbagai sumber. Tetapi, pada saat berpasangan siswa terlihat lebih

semangat mengerjakan LKS dibandingkan secara individu. Pada pertemuan

keempat, siswa sudah sudah terlihat semangat mengerjakan tugas, sebagian

siswa mencari-cari cara untuk mengerjakan soal dari berbagai sumber

Tahap observasi berlangsung bersamaan dengan tahap pelaksanaan

tindakan. Pada tahap ini, guru matematika kelas VII-5 yang bertindak sebagai

observer mengobservasi aktivitas belajar matematika siswa sekaligus

mengamati proses pembelajaran di kelas dengan diterapkannya strategi

pembelajaran aktif ”The Power of Two”.

Hasil belajar siswa selama siklus I diperoleh dari nilai tes akhir siklus I

pada pertemuan keenam. Hasil tes akhir siklus I tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.2 Nilai Tes Akhir Siklus I

Interval F f relatif f relatif kumulatif

33-40 4 10% 100%

41-48 5 12,5% 90%

49-56 9 22,5% 77,5%

57-64 2 5% 55%

65-72 7 17,5% 50%

73-80 10 25% 32,5%

81-88 3 7,5% 7,5%

Keterangan:

Nilai tertinggi = 86 Jumlah siswa = 40

Nilai terendah = 33 Rata-rata = 61,45

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diperoleh informasi bahwa hasil

belajar siswa pada siklus I ini mencapai rata-rata 61,45. Hal ini menunjukkan

Page 85: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

71

bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I ini masih rendah, dan masih

banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM (nilai 65).

Hasil observasi terhadap guru pada KBM oleh observer sudah cukup

baik, hanya saja peneliti harus lebih memotivasi siswa untuk bertanya dan

menanggapi pertanyaan teman atau guru.

d. Tahap refleksi Tahap ini dilaksanakan oleh peneliti bersama guru kolaborator, setelah

melakukan analisis pada siklus I. Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar

siswa dan hasil wawancara dengan guru matematika kelas VII-5 dan beberapa

siswa kelas VII-5, ditemukan beberapa kekurangan yang ada pada siklus I.

Hasil tersebut dijelaskan dalam tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Refleksi Tindakan Pembelajaran pada Siklus I

No. Kekurangan-kekurangan Perencanaan Perbaikan pada

siklus II

1. Pada awal pembelajaran, masih

ada siswa yang ngobrol dengan

temannya, dan masih ada juga

siswa yang memainkan

handphone.

Memberikan pengurangan skor

pada siswa yang berbuat

kesalahan.

2. Ada beberapa siswa yang masih

malas mencatat di awal

pelajaran.

Buku catatan siswa dikumpulkan

dan diberi nilai pada akhir bab

pelajaran

3. Beberapa siswa masih terlihat

lama dalam mencatat catatan di

papan tulis.

Memberikan batasan waktu

kepada siswa untuk mencatat

catatan di papan tulis.

4. Siswa masih malu untuk

mengangkat tangannya ketika

akan menjawab pertanyaan yang

Memberikan point tambahan

pada siswa yang berani

mengangkat tangnnya untuk

Page 86: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

72

diajukan peneliti. Siswa sering

menjawab pertanyaan secara

bersamaan.

menjawab pertanyaan yang

diajukan peneliti.

5. Beberapa siswa masih malu

untuk bertanya jika ada

pembahasan yang belum

dimengerti.siswa.

Mengarahkan siswa untuk

bertanya pada pembahasan yang

belum dimengerti.

6. Siswa masih merasa takut untuk

mengerjakan hasil kerjanya di

depan kelas, sehingga siswa

hanya mengandalkan

pasangannya saja.

Memilih satu siswa dari

pasangan yang mendapat giliran

mengerjakan hasil kerjanya di

depan kelas.

7. Masih banyak siswa yang

merasa bingung dan kurang

yakin jika mengerjakan tugas

LKS secara individu sehingga

menyebabkan siswa kurang

bersemangat.

Memberikan penjelasan secara

detail tentang soal-soal yang

diberikan.

8. Siswa masih malu untuk

mengungkapkan pendapatnya

jika hasil kerjanya berbeda

dengan hasil kerja pasangan

yang mengerjakan di depan

kelas.

Mengarahkan siswa untuk

mengungkapkan pendapatnya

jika hasil kerjanya berbeda

dengan hasil kerja pasangan

yang mengerjakan di depan

kelas. Selain itu, peneliti

memberi hadiah kepada

pasangan yang berani

mengungkapkan pendapatnya

dengan pasangan lain.

Page 87: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

73

Berdasarkan hasil tes akhir siklus I diperoleh hasil belajar siswa mencapai

nilai rata-rata 61,45 dan masih banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM.

Hal ini menunjukkan bahwa tes hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai

indikator keberhasilan penelitian.

Berdasarkan hasil refleksi tindakan pembelajaran pada siklus I diperoleh

informasi bahwa aktivitas siswa serta nilai tes akhir siklus belum mencapai

indikator keberhasilan penelitian, sehingga perlu dilanjutkan pada siklus

berikutnya dengan hasil refleksi siklus I digunakan sebagai perbaikan.

3. Tindakan Pembelajaran Siklus II

a. Tahap perencanaan Pada tahap ini, penelitian dilakukan dengan membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), membuat instrumen-instrumen penelitian yaitu lembar

observasi guru pada KBM, lembar observasi aktivitas belajar siswa, lembar

pedoman wawancara untuk guru dan siswa, membuat LKS untuk setiap

pertemuan serta soal tes untuk akhir siklus II ini.

b. Tahap pelaksanaan Pembelajaran siklus II ini terdiri dari 6 pertemuan dengan menggunakan

strategi pembelajaran aktif “The Power of Two”. Pembelajaran dengan

menggunakan strategi pembelajaran aktif “The Power of Two” ini terdiri dari 3

bagian, yaitu penjelasan materi, pemberian LKS dengan strategi pembelajaran

aktif “The Power of Two”, serta tes yang diadakan pada akhir siklus. Dalam

penelitian ini, ketiga bagian dibuat dalam 1x pertemuan sehingga dalam 6x

pertemuan terdapat 5x pembahasan materi dan pemberian LKS, dan pada

pertemuan ke-12 diadakan tes akhir siklus. Pembahasan pelaksanaan tindakan

pada siklus I ini adalah sebagai berikut:

Page 88: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

74

1). Pertemuan ke-7/Rabu, 10 Februari 2010

Pertemuan ini berlangsung selama 1x40 menit (1 jam pelajaran).

Penelitian diawali dengan menanyakan kabar siswa dan menanyakan kabar

siswa yang tidak masuk hari ini. Ternyata pada pertemuan ini siswa hadir semua.

Sebelum menyampaikan materi, terlebih dahulu siswa dijelaskan mengenai

tujuan pembelajaran yang akan disampaikan.

Guru menjelaskan materi baru yaitu melukis sudut yang besarnya sama

dengan sudut yang diketahui. Kemudian siswa diberikan contoh lain untuk

dikerjakan di depan kelas. Salah satu siswa diminta untuk mengerjakan soal di

depan kelas. Masing-masing siswa mengerjakannya di buku latihan, dan belum

ada siswa yang berani untuk mengerjakan di depan kelas. Ketika mengerjakan di

buku latihan, ada siswa bertanya mengenai langkah-langkah melukis sudut.

Kemudian, masing-masing siswa diberikan LKS.

Dokumentasi aktivitas siswa mengerjakan LKS secara individu dapat

dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.6

Aktivitas siswa mengerjakan LKS secara individu pada pertemuan ke-7

Setelah semua siswa selesai mengerjakan LKS secara individu, siswa

diminta untuk berpasangan dengan teman sebangku, sehingga siswa terbentuk

dalam 20 pasangan. Setelah semua siswa berpasangan, siswa diminta untuk

sharing (berbagi) jawaban dengan jawaban yang dibuat pasangannya. Di tengah-

tengah siswa mengerjakan LKS secara berpasangan, peneliti mengadakan

Page 89: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

75

supervisi pemanduan yaitu dengan cara mendekati setiap pasangan agar mereka

siap melakukan diskusi antar pasangan.

Setelah masing-masing pasangan selesai mengerjakan LKS, salah satu

siswa dari pasangan yang nomor urut pasangannya tercantum di LKS diminta

untuk mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas. Sementara pasangan yang lain

memperhatikan hasil kerja pasangan yang mengerjakan di depan kelas. Setelah

beberapa pasangan selesai mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas, pasangan

lain diminta untuk membandingkan hasil kerjanya dimulai dari pasangan dengan

nomor urut pertama, dan seterusnya. Ketika ada pasangan yang berbeda jawaban,

pasangan tersebut diminta untuk mengemukakan pendapatnya, dan meminta

pasangan lain untuk menanggapi pendapat pasangan tersebut. Tercatat ada

beberapa pasangan yang menanggapi pasangan yang berbeda jawaban dengan

pasangan yang mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas.

Sebagai penutup pelajaran, guru mengarahkan siswa untuk membuat

kesimpulan, bertanya, guru juga memberi tugas rumah, dan meminta siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya.

2). Pertemuan ke-8/Kamis, 11 Februari 2010

Pertemuan ini berlangsung selama 2x40 menit (2 jam pelajaran).

Penelitian diawali dengan menanyakan kabar siswa dan menanyakan siswa yang

tidak masuk hari ini. Tercatat seluruh siswa hadir semua. Sebelum

menyampaikan materi, terlebih dahulu siswa dijelaskan mengenai tujuan

pembelajaran yang akan disampaikan.

Tahap selanjutnya yaitu mereview materi pelajaran lalu, mengenai

menyalin sudut yang besarnya sama dengan sudut yang diketahui. Siswa

memperhatikan penjelasan peneliti dengan antusias dan menjawab pertanyaan

peneliti disela-sela pembelajaran. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya

sebelum peneliti melanjutkan materi baru. Ada siswa yang bertanya, ”Bu, untuk

membuat busur lingkaran yang melalui pusat P dan melewati titik Q, lebar

jangkanya dirubah gak bu?”. Siswa yang lain menjawab pertanyaan tersebut

secara berbarengan: ”enggaaa...”.

Page 90: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

76

Kegiatan selanjutnya yaitu peneliti menjelaskan materi baru mengenai

melukis sudut 60o dan 90o. Peneliti menjelaskan langkah-langkah melukis sudut

60o dan 90o dengan menggunakan jangka dan penggaris. Kemudian siswa

diberikan contoh lain dengan garis yang berbentuk miring. Siswa tampaknya

sudah memahami materi yang disampaikan peneliti pada hari ini, karena ketika

sedang membahas contoh tersebut, siswa dapat menjawab pertanyaan peneliti.

Masing-masing siswa diberikan LKS untuk dikerjakan. Setelah selesai

dikerjakan, siswa diminta untuk berpasangan. Pasangan dibentuk berdasarkan

nomor absen atas-bawah. Siswa dengan nomor absen 1 berpasangan dengan

siswa bernomor absent 40, nomor absen 2 berpasangan dengan nomor absent 39,

dan seterusnya. Sehingga siswa terbentuk dalam 20 pasangan. Setelah semua

siswa berpasangan, siswa diminta untuk sharing (berbagi) jawaban dengan

jawaban yang dibuat pasangannya. Di tengah-tengah siswa mengerjakan LKS

secara berpasangan, peneliti mengadakan supervisi pemanduan yaitu dengan cara

mendekati setiap pasangan agar mereka siap melakukan diskusi antar pasangan.

Setelah masing-masing pasangan selesai mengerjakan LKS, salah satu

siswa dari pasangan yang nomor urut pasangannya tercantum di LKS diminta

untuk mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas. Sementara pasangan yang lain

memperhatikan hasil kerja pasangan yang mengerjakan di depan kelas.

Dokumentasi aktivitas siswa dari pasangan yang mengerjakan hasil kerja

LKS di depan kelas dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.7

Aktivitas siswa mengerjakan hasil kerja LKS di depan kelas

Page 91: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

77

Setelah beberapa pasangan selesai mengerjakan hasil kerjanya di depan

kelas, pasangan lain diminta untuk membandingkan hasil kerjanya dimulai dari

pasangan dengan nomor urut pertama, dan seterusnya. Ketika ada pasangan yang

berbeda jawaban, pasangan tersebut diminta untuk mengemukakan pendapatnya,

dan meminta pasangan lain untuk menanggapi pendapat pasangan tersebut.

Tercatat ada 3 pasangan yang menanggapi hasil kerja pasangan yang

mengerjakan di depan kelas dikarenakan jawaban mereka berbeda dengan

jawaban yang ada di papan tulis, sementara pasangan yang mengerjakan di depan

kelas langsung menjelaskan langkah-langkah menggambar sudut tersebut.

Beberapa siswa lain memberikan tanggapan terhadap pasangan yang berbeda

jawaban tersebut. Tiap-tiap soal dibahas secara bersama-sama oleh peneliti dan

siswa.

Dokumentasi aktivitas siswa dari pasangan yang menanggapi hasil kerja

pasangan yang mengerjakan LKS di depan kelas dapat dilihat pada gambar di

bawah ini:

Gambar 4.8

Aktivitas siswa dari pasangan yang menanggapi hasil kerja pasangan yang mengerjakan LKS di depan kelas pada pertemuan ke-8

Sebagai penutup pelajaran, guru mengarahkan siswa untuk membuat

kesimpulan, bertanya, guru juga memberi tugas rumah, dan meminta siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya.

Page 92: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

78

3). Pertemuan ke-9/Jum’at, 12 Februari 2010

Pertemuan ini berlangsung selama 2x40 menit (2 jam pelajaran).

Penelitian diawali dengan menanyakan kabar siswa dan menanyakan siswa yang

tidak masuk hari ini. Tercatat seluruh siswa hadir semua. Sebelum

menyampaikan materi, terlebih dahulu siswa dijelaskan mengenai tujuan

pembelajaran yang akan disampaikan.

Siswa ditanya tentang materi sebelumnya, beberapa siswa ada yang sudah

lupa, dan sebagian yang lain masih ingat. Tahap selanjutnya yaitu mereview

materi pelajaran lalu, yaitu mengenai melukis sudut 60o dan 90o dengan

menggunakan jangka. Siswa memperhatikan penjelasan peneliti. Siswa diberikan

kesempatan untuk bertanya sebelum peneliti melanjutkan materi baru.

Siswa dijelaskan materi baru mengenai membagi sudut menjadi dua

bagian sama besar. Siswa dijelaskan langkah-langkah membagi sudut menjadi

dua bagian sama besar. dengan menggunakan jangka dan penggaris. Kemudian

siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mungkin ada pembahasan yang

belum dimengerti. Siswa yang duduk paling belakang meminta untuk

menjelaskan kembali langkah-langkahnya. Siswa diberikan contoh lain dengan

sudut yang lebih besar dari contoh pertama. Setelah semua siswa paham, masing-

masing siswa diberikan LKS.

Masing-masing siswa diminta untuk mengerjakan LKS. Setelah LKS

selesai dikerjakan sendiri-sendiri oleh masing-masing siswa, masing-masing

siswa diminta untuk berpasangan. Pasangan ditentukan berdasarkan teman yang

duduk di belakangnya. Untuk siswa yang duduk paling belakang, pasangan

ditentukan berdasarkan teman yang duduk di sampingnya dengan urutan lompat

satu. Sehingga mereka dapat berpasangan dan menempati tempat duduk sesuai

dengan nomor urut pasangan dimulai dari tempat duduk paling depan sebelah

kanan meja guru, terus ke belakang, sampai di belakang dilanjutkan ke depan

lagi, dan seterusnya. Sehingga siswa terbentuk dalam 20 pasangan. Setelah

semua siswa berpasangan, siswa diminta untuk sharing (berbagi) jawaban

dengan jawaban yang dibuat pasangannya. Di tengah-tengah siswa mengerjakan

LKS secara berpasangan, peneliti mengadakan supervisi pemanduan yaitu

Page 93: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

79

dengan cara mendekati setiap pasangan agar mereka siap melakukan diskusi

antar pasangan. Setelah masing-masing pasangan selesai mengerjakan LKS,

salah satu siswa dari pasangan yang nomor urut pasangannya tercantum di LKS

diminta untuk mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas.

Dokumentasi aktivitas siswa dari pasangan yang mengerjakan hasil kerja

LKS di depan kelas dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.9

Aktivitas siswa mengerjakan hasil kerja LKS di depan kelas

Sementara pasangan yang lain memperhatikan hasil kerja pasangan yang

mengerjakan di depan kelas. Setelah beberapa pasangan selesai mengerjakan

hasil kerjanya di depan kelas, pasangan lain dimintaa untuk membandingkan

hasil kerjanya dimulai dari pasangan dengan nomor urut pertama, dan seterusnya.

Ketika ada pasangan yang berbeda jawaban, pasangan tersebut diminta untuk

mengemukakan pendapatnya, dan meminta pasangan lain untuk menanggapi

pendapat pasangan tersebut. Tercatat ada beberapa siswa yang menanggapi hasil

kerja pasangan yang mengerjakan di depan kelas dikarenakan jawaban mereka

berbeda dengan jawaban yang ada di papan tulis, sementara pasangan yang

mengerjakan di depan kelas langsung menjelaskan langkah-langkah menggambar

sudut tersebut, dan salah satu siswa ada yang maju mengerjakan hasil kerjanya

untuk dibandingkan dengan hasil kerja siswa yang sebelumnya. Beberapa siswa

lain memberikan tanggapan terhadap pasangan yang berbeda jawaban tersebut.

Tiap-tiap soal dibahas secara bersama-sama oleh peneliti dan siswa. Ternyata

gambar hasil kerja pasangan yang mengerjakan pertama kurang tepat.

Page 94: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

80

Sebagai penutup pelajaran, guru mengarahkan siswa untuk membuat

kesimpulan, bertanya, guru juga memberi tugas rumah, dan meminta siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya.

4). Pertemuan ke-10/Rabu, 17 Februari 2010

Pertemuan ini berlangsung selama 1x40 menit (1 jam pelajaran).

Penelitian diawali dengan menanyakan kabar siswa dan menanyakan siswa yang

tidak masuk hari ini. Ternyata pada pertemuan ini ada satu siswa izin pada jam

pelajaran matematika. Sebelum menyampaikan materi, terlebih dahulu siswa

dijelaskan mengenai tujuan pembelajaran yang akan disampaikan.

Tahap selanjutnya, yaitu mereview materi pelajaran lalu mengenai

membagi sudut menjadi dua bagian sama besar. Disaat peneliti sedang

menjelaskan materi lalu, beberapa siswa lupa dan siswa lain masih ingat.

Siswa dijelaskan materi baru, yaitu mengenai melukis sudut 30o dan 45o.

Ketika sedang membahas sudut 90o, beberapa siswa lupa dan siswa langsung

melihat catatannya. Ketika peneliti menjelaskan cara membagi sudut menjadi dua

sama besar, siswa masih ingat. Hal ini terlihat ketika peneliti sedang menjelaskan

melukis sudut 45o, siswa tampak menyimak.

Masing-masing siswa diberikan LKS untuk dikerjakan. Setelah semua

siswa selesai mengerjakan LKS, siswa diminta untuk berpasangan dengan teman

sebangku, sehingga siswa terbentuk dalam 20 pasangan. Setelah siswa

berpasangan, siswa diminta untuk sharing (berbagi) jawaban dengan jawaban

yang dibuat pasangannya. Di tengah-tengah siswa mengerjakan LKS secara

berpasangan, peneliti mengadakan supervisi pemanduan yaitu dengan cara

mendekati setiap pasangan agar mereka siap melakukan diskusi antar pasangan.

Setelah masing-masing pasangan selesai mengerjakan LKS, salah satu

siswa dari pasangan yang nomor urut pasangannya tercantum di LKS diminta

untuk mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas. Sementara siswa lain

memperhatikan hasil kerja pasangan yang mengerjakan di depan kelas. Setelah

beberapa pasangan selesai mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas, siswa

diminta untuk membandingkan hasil kerjanya dimulai dari pasangan dengan

Page 95: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

81

nomor urut pertama, dan seterusnya. Ketika ada pasangan yang berbeda jawaban,

pasangan tersebut diminta untuk mengemukakan pendapatnya, dan meminta

pasangan lain untuk menanggapi pendapat pasangan tersebut. Tercatat ada

beberapa siswa yang menanggapi pasangan yang berbeda jawaban dengan

pasangan yang mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas.

Sebagai penutup pelajaran, guru mengarahkan siswa untuk membuat

kesimpulan, bertanya, guru juga memberi tugas rumah, dan meminta siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya.

5). Pertemuan ke-11/Kamis, 18 Februari 2010

Pertemuan ini berlangsung selama 2x40 menit (2 jam pelajaran).

Penelitian diawali dengan menanyakan kabar siswa dan menanyakan siswa yang

tidak masuk hari ini. Tercatat seluruh siswa hadir semua. Sebelum

menyampaikan materi, terlebih dahulu siswa dijelaskan mengenai tujuan

pembelajaran yang akan disampaikan.

Tahap selanjutnya yaitu mereview pelajaran lalu, mengenai melukis sudut

45o. Kemudian, membahas PR bersama-sama. Siswa diberikan kesempatan untuk

bertanya mungkin ada pembahasan yang belum dimengerti.

Siswa dijelaskan materi baru, yaitu melukis sudut yang besarnya 120o dan

150o. Siswa dijelaskan langkah-langkah melukis sudut 120o dan 150o dengan

menggunakan jangka. Siswa diberikan dua buah soal untuk dikerjakan di depan

kelas. Beberapa siswa menunjuk temannya untuk maju ke depan kelas, dan siswa

tersebut maju. Sementara soal nomor dua dikerjakan oleh siswa dengan terlebih

dahulu mengangkat tangannya ketika ingin maju. Di saat siswa lain mengerjakan

di depan kelas, siswa memperhatikan jawaban temannya, namun ada juga siswa

yang mengerjakan sendiri di buku latihan. Beberapa siswa yang menanggapi

hasil kerja teman yang mengerjakan di depan kelas ada yang meminta untuk

dijelaskan kembali terhadap hasil kerjanya. Setelah siswa selesai mengerjakan di

depan kelas, peneliti bersama siswa membahasnya.

Masing-masing siswa diberikan LKS untuk dikerjakan. Setelah LKS

selesai dikerjakan, siswa diminta untuk berpasangan. Siswa yang duduk pada

Page 96: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

82

bagian kiri diminta untuk menghitung nomor urut pasangan 1-20 dimulai dari

siswa yang duduk paling depan sebelah kanan meja guru, dilanjutkan ke

belakang, terus ke depan, dan seterusnya. Setelah itu, nomor urut dilanjutkan

terhadap siswa yang duduk pada bagian kanan untuk menghitung nomor

pasangan dimulai dari siswa yang duduk paling depan sebelah kiri dari meja

guru, dilanjutkan kebelakang, terus ke depan lagi, dan seterusnya. Kemudian

meminta masing-masing siswa untuk mencari nomor urut yang sama dengan

nomor urut siswa lain. Sehingga mereka dapat berpasangan dan menempati

tempat duduk sesuai dengan nomor urut pasangan. Sehingga siswa terbentuk

dalam 20 pasangan. Setelah semua siswa berpasangan, siswa diminta untuk

sharing (berbagi) jawaban dengan jawaban yang dibuat pasangannya. Di tengah-

tengah siswa mengerjakan LKS secara berpasangan, peneliti mengadakan

supervisi pemanduan yaitu dengan cara mendekati setiap pasangan agar mereka

siap melakukan diskusi antar pasangan.

Setelah masing-masing pasangan selesai mengerjakan LKS, salah satu

siswa dari pasangan yang nomor urut pasangannya tercantum di LKS diminta

untuk mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas. Sementara siswa lain

memperhatikan hasil kerja siswa yang mengerjakan di depan kelas. Setelah

beberapa pasangan selesai mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas, pasangan

lain diminta untuk membandingkan hasil kerjanya dimulai dari pasangan dengan

nomor urut pertama, dan seterusnya. Ketika ada pasangan yang berbeda jawaban,

siswa diminta untuk mengemukakan pendapatnya, dan meminta siswa lain untuk

menanggapi pendapat pasangan tersebut. Tercatat ada 4 orang siswa yang

menanggapi pasangan yang berbeda jawaban dengan pasangan yang

mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas.

Dokumentasi aktivitas siswa dari pasangan yang menanggapi hasil kerja

pasangan yang mengerjakan LKS di depan kelas dapat dilihat pada gambar di

bawah ini:

Page 97: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

83

Gambar 4.10

Aktivitas siswa dari pasangan yang menanggapi hasil kerja pasangan yang mengerjakan LKS di depan pada pertemuan ke-11

Sebagai penutup pelajaran, guru mengarahkan siswa untuk membuat

kesimpulan, bertanya, guru juga memberi tugas rumah, dan meminta siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya.

6). Pertemuan ke-12/Jum’at, 19 Februari 2010

Pada pertemuan ini, siswa diberikan tes hasil belajar pada akhir siklus II

dengan materi kedudukan dua garis, satuan sudut yang sering digunakan, jenis-

jenis sudut, sifat sudut jika dua garis sejajar dipotong garis ketiga, serta

menggunakan sifat sudut dan garis untuk menyelesaikan soal.

Kemudian, tahap selanjutnya yaitu wawancara terhadap 3 orang siswa

yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas belajar matematika siswa, peran siswa

terhadap pelajaran matematika dan permasalahan yang dihadapi siswa terkait

dengan pelajaran matematika sebelumnya.

Adapun aktivitas siswa mengerjakan soal tes siklus II dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

Page 98: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

84

Gambar 4.11

Aktivitas Siswa pada Pelaksanaan Tes Akhir Siklus II

c. Tahap observasi dan analisis Tahap observasi ini berlangsung bersamaan dengan tahap pelaksanaan

tindakan. Pada tahap ini, guru matematika kelas VII-5 yang bertindak sebagai

observer mengobservasi aktivitas belajar matematika siswa sekaligus mengamati

proses pembelajaran di kelas dengan diterapkannya strategi pembelajaran aktif

”The Power of Two”.

Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa melalui lembar observasi dapat

dilihat pada tabel berikut:

Page 99: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

85

Tabel 4.4 Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa

Pada Pembelajaran Siklus II

No. Komponen Aktivitas Aspek yang diamati Pert.

7 Pert.

8 Pert.

9 Pert. 10

Pert. 11

Rata-rata

Memperhatikan penjelasan guru 3 4 4 4 4 95%

Visual activities Memperhatikan

pertanyaan/tanggapan teman

3 3 3 3 3 75% 1.

Rata-rata visual activities 75% 87,5% 87,5% 87,5% 87,5% 85% Bertanya pada guru 2 3 3 3 3 70% Menjawab pertanyaan guru 2 3 4 4 3 80%

Memberikan tanggapan terhadap teman atau guru

2 3 3 3 2 65%

Oral activities

Berdiskusi dengan teman 3 3 4 3 4 85%

2. Rata-rata oral activities 56,25% 75% 87,5% 81,25% 75% 75%

Motor activities

Melukis sudut 4 4 4 4 4 100% 3. Rata-rata motor activities 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Emotional activities

Semangat siswa dalam mengerjakan tugas di kelas

3 2 3 3 4 75% 4.

Rata-rata emotional activities 75% 50% 75% 75% 100% 75% Rata-rata aktivitas siklus II 76,56% 78,12% 87,5% 85,93% 90,62% 84%

Keterangan: Persentase aktivitas siswa

1 = kurang (0% - 25%)

2 = cukup (25% – 50%)

3 = baik (50% - 75%)

4 = sangat baik (lebih dari 75%)

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, diperoleh informasi bahwa aktivitas belajar

siswa pada siklus II adalah sebagai berikut:

1). Aktivitas memperhatikan penjelasan guru

Rata-rata persentase aktivitas siswa dalam memperhatikan penjelasan guru

sebesar 95%. Pada tes siklus I, masih ada siswa yang mendapat nilai di bawah

KKM. Sehingga pada siklus II ini, aktivitas memperhatikan penjelasan guru

mengalami peningkatan sebesar 15%. Pembelajaran pada siklus II ini, selalu

Page 100: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

86

menggunakan jangka untuk melukis sudut. Sehingga menyebabkan siswa lebih

fokus dalam memperhatikan penjelasan peneliti. Karena kalau siswa tidak

memperhatikan, dikhawatirkan siswa tidak dapat melukis sudut dengan

menggunakan jangka.

2). Aktivitas memperhatikan pertanyaan/tanggapan teman

Rata-rata persentase aktivitas siswa memperhatikan pertanyaan atau

tanggapan teman sudah cukup baik, yaitu sebesar 75%. Aktivitas

memperhatikan pertanyaan atau tanggapan teman dalam 5 pertemuan berturut-

turut mendapat skor 3. Siswa terlihat serius dalam memperhatikan pertanyaan

yang diajukan temannya, karena jika tidak memperhatikan pertanyaan teman,

siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang diajukan teman.

3). Aktivitas memberikan tanggapan terhadap teman/guru

Rata-rata persentase aktivitas siswa memberikan tanggapan terhadap

teman/guru sebesar 65%. Pada siklus II ini, siswa masih terlihat malu-malu

dalam memberikan tanggapan terhadap teman, hal ini dapat dilihat dari siswa

yang memberikan tanggpan dengan suara yang sangat kecil, akan tetapi pada

siklus II ini aktivitas memberikan tanggapan terhadap teman mengalami

peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus II ini, siswa yang

mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas masih ada jawaban yang salah,

sehingga menyebabkan siswa lain menanggapi jawaban tersebut langsung

mengerjakan di depan kelas.

4). Aktivitas bertanya pada guru dan aktivitas menjawab pertanyaan guru

Rata-rata persentase aktivitas siswa bertanya pada guru sebesar 70%,

sedangkan rata-rata persentase siswa yang menjawab pertanyaan guru sebesar

80%. Pada siklus I maupun siklus II, aktivitas siswa yang bertanya pada guru

lebih sedikit dibandingkan dengan aktivitas siswa yang menjawab pertanyaan

guru. Namun, pada siklus II aktivitas bertanya pada guru mengalami

peningkatan sebesar 30%, sedangkan aktivitas menjawab pertanyaan guru

mengalami peningkatan sebesar 10%. Pada siklus II ini, pembelajaran selalu

Page 101: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

87

menggunakan jangka. Sehingga siswa yang belum mengerti cara melukis sudut

dengan menggunakan jangka langsung bertanya pada peneliti, dan jika sudut

yang dibentuk dengan siswa berbeda dengan sudut yang ada di papan tulis,

siswa masih merasa penasaran sehingga tidak ada siswa yang terlihat malu

untuk bertanya sampai sudut yang digambarnya benar-benar betul. Untuk aspek

menjawab pertanyaan guru, siswa sudah tidak malu lagi, karena siswa mendapat

poin tambahan jika berani mengangkat tangannya untuk menjawab pertanyaan

yang diajukan guru.

5). Aktivitas berdiskusi dengan teman

Rata-rata persentase aktivitas siswa berdiskusi dengan teman sebesar

85%. Rata-rata aktivitas ini mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 20%.

Karena, jika pasangan tidak mengerti atau belum paham dengan melukis sudut

menggunakan jangka, maka teman pasangannya mau mengajari pasangan yang

belum mengerti.

6). Aktivitas mengerjakan tugas di kelas

Rata-rata persentase aktivitas siswa mengerjakan tugas di kelas sudah

sangat baik, yaitu sebesar 100%. Pada setiap pertemuan, siswa selalu

mengerjakan tugas.

7). Aktivitas semangat siswa dalam mengerjakan tugas di kelas

Rata-rata persentase aktivitas semangat siswa dalam mengerjakan tugas di

kelas sebesar 75%. Siswa terlihat sangat bersemangat ketika belajar dengan

menggunakan jangka.

Adapun hasil belajar selama siklus II diperoleh dari tes akhir siklus II pada

pertemuan kesembilan. Hasil tes akhir siklus II tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut:

Page 102: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

88

Tabel 4.5 Nilai Tes Akhir Siklus II

Interval F f relatif f relatif kumulatif

60-65 4 10% 100%

66-71 6 15% 90%

72-77 5 12,50% 75%

78-83 8 20% 62,50%

84-89 2 5% 42,50%

90-95 7 17,50% 37,50%

95-100 8 20% 20%

Keterangan:

Nilai tertinggi = 100 Jumlah siswa = 40

Nilai terendah = 65 Rata-rata = 82,62

Berdasarkan tabel 4.5 di atas terlihat bahwa hasil belajar siswa pada siklus

2 ini mencapai rata-rata 82,62. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa

pada siklus 2 ini sangat baik, dan sudah tidak ada siswa yang mendapat nilai di

bawah KKM.

d. Tahap refleksi Tahap ini dilaksanakan oleh peneliti bersama guru kolaborator, setelah

melakukan analisis pada siklus II. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II

ini, siswa terlihat bersemangat, siswa sudah tidak malu untuk bertanya jika

ada pembahasan yang belum dimengerti, dan berani untuk mengungkapkan

pendapatnya jika ada jawaban yang berbeda dengan jawaban pasangan lain.

Dengan penggunaan jangka, membuat siswa lebih semangat untuk

mengerjakan tugas. Selain itu, jika ada siswa yang belum mengerti mengenai

pembahasan yang sedang dibahas, siswa sudah berani bertanya karena

adanya rasa keingintahuan mengenai mengukur besar sudut menggunakan

jangka.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa diperoleh rata-rata

persentase aktivitas belajar siswa pada siklus II mencapai 84%. Hal ini

Page 103: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

89

menunjukkan bahwa rata-rata persentase aktivitas belajar siswa pada siklus

II ini mengalami peningkatan dan telah mencapai indikator keberhasilan

penelitian ini, dimana rata-rata persentase aktivitas belajar siswa harus

mencapai 70%.

Berdasarkan tes hasil belajar yaitu tes akhir siklus II ini mencapai rata-

rata 82,62 dengan nilai terendah 65. Hal ini juga menunjukkan bahwa tes

hasil belajar siswa pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan

penelitian ini, dimana rata-rata tes hasil belajar siswa mencapai nilai 70 dan

sudah tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai di bawah KKM.

Adapun hasil wawancara terhadap guru dan siswa memberikan

informasi bahwa siswa sangat antusias terhadap pembelajaran matematika

menggunakan strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two” dan guru

kolaborator mengatakan bahwa penerapan strategi pembelajaran aktif ”The

Power of Two” ini telah dilaksanakan dengan baik, sehingga benar-benar

meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa.

Berdasarkan hasil refleksi siklus II ini, yaitu bahwa kedua indikator

keberhasilan telah tercapai maka penelitian tindakan kelas ini dihentikan

sampai dengan siklus II.

B. Pemeriksaan Keabsahan Data Dalam penelitian ini, instrument yang digunakan untuk

mengumpulkan data yaitu instrument tes, dan non tes. Untuk instrument tes

yang digunakan adalah tes formatif yang diberikan setiap akhir siklus, dan

tes subsumatif yang diberikan setiap akhir pembelajaran berupa soal latihan

pada LKS (Lembar Kerja Siswa). Tes ini bertujuan untuk menganalisis

peningkatan hasil belajar matematika siswa pada tiap pertemuan dan tiap

siklus sebagai implikasi dari PTK. Sedangkan untuk instrumen non tes

berupa lembar observasi dan wawancara yang ditujukan untuk guru dan

siswa. Untuk lembar observasi, data yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh dari hasil aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa di dalam

kelas pada saat proses pembelajaran matematika berlangsung. Kegiatan guru

Page 104: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

90

dan siswa diteliti dalam lembar observasi. Lembar observasi diisi dalam

setiap pertemuan sedangkan wawancara dilakukan pada akhir siklus. Dalam

penelitian ini untuk data-data kualitatif digunakan teknik triangulasi, yaitu

teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di

luar data itu sebagai pembanding. Untuk itu perlu diadakan pengecekan

ulang terhadap sumber data dengan cara membandingkan data pengamatan

aktivitas belajar siswa dengan lembar observasi aktivitas belajar matematika

siswa, lemabar wawancara terhadap siswa, dan catatan lapangan.

C. Analisis Data Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada,

yang diperoleh dari berbagai sumber. Diantaranya sebagai berikut:

1. Aktivitas belajar siswa

Aktivitas belajar siswa dianalisis berdasarkan lembar hasil observasi

aktivitas belajar matematika siswa, yang bertujuan untuk mengetahui

persentase aktivitas belajar matematika siswa. Lembar observasi juga

digunakan untuk menganalisis dan merefleksi setiap tindakan pada akhir

siklus.

Adapun hasil observasi aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.6 Hasil observasi aktivitas belajar siswa

Persentase

No. Komponen Aktivitas Siklus I Siklus II

1 Visual activities 65% 85%

2 Oral activities 55% 75%

3 Motor activities 100% 100%

4 Emotional activities 40% 75%

Rata-rata 65% 84%

Page 105: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

91

Dari hasil skor pada lembar observasi aktivitas belajar siswa, jumlah

rata-rata untuk siklus I terlihat masih rendah yaitu 65%. Akan tetapi, pada

siklus II jumlah rata-rata aktivitas belajar matematika siswa meningkat

menjadi 84%. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan

strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two” dapat meningkatkan

aktivitas belajar matematika siswa. Peningkatan rata-rata aktivitas belajar

matematika siswa sebesar 19%. Perbandingan persentase aktivitas belajar

matematika siswa pada siklus I dan siklus II disajikan dalam diagram sebagai

berikut:

0102030405060708090

100

Per

sent

ase

VisualActivities

OralActivities

MotorActivities

EmotionalActivities

Komponen Aktivitas

siklus Isiklus II

Gambar 4.12

Diagram Batang Peningkatan Persentase Aktivitas Belajar Matematika Siswa

2. Tes hasil belajar

Untuk tes hasil belajar digunakan tes formatif yaitu tes yang

dilaksanakan pada setiap akhir siklus, dan tes subsumatif yang diberikan

pada akhir pembelajaran yaitu berupa soal latihan pada LKS (Lembar

Kerja Siswa). Adapun hasil tes tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 106: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

92

Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Statistik Siklus I Siklus II

Nilai tertinggi 86 100

Nilai terendah 33 65

Rata-rata 61,45 82,62

Standar deviasi 14,46 19,08

Berdasarkan tabel 4.7 tersebut diperoleh informasi bahwa rata-rata

hasil belajar siswa siklus I yaitu 61,45 sedangkan rata-rata hasil belajar

siswa siklus II 82,62. Rata-rata nilai pada siklus II mengalami peningkatan

dari siklus sebelumnya. Pada siklus I masih ada siswa yang mendapat nilai

dibawah KBM yaitu 65, namun pada siklus II nilai terendahnya adalah 65

dan sudah tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai dibawah KKM.

Peningkatan hasil belajar jika disajikan dalam diagram batang adalah

sebagai berikut:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Nila

i rat

a-ra

ta

siklus I siklus II

Tes Hasil Belajar

Gambar 4.13

Diagram Batang Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa

Page 107: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

93

Sedangkan hasil lembar observasi dari aktivitas belajar matematika

siswa dan hasil belajar siswa disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.8 Rekapitulasi rata-rata aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa

No. Aspek yang dinilai Siklus I Siklus II

1. Rata-rata aktivitas belajar siswa 65% 84%

2. Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa 61,45 82,62

Berdasarkan tabel 4.8 di atas diperoleh informasi bahwa rata-rata

aktivitas belajar matematika siswa pada siklus I sebesar 65%, sedangkan

rata-rata nilai hasil belajar siswa pada akhir siklus I sebesar 61,45. Akan

tetapi, rata-rata aktivitas belajar matematika siswa pada siklus II sebesar

84%, sedangkan rata-rata nilai hasil belajar siswa pada akhir siklus II

sebesar 82,62. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar rata-rata

aktivitas belajar matematika siswa, semakin besar pula rata-rata nilai hasil

belajar siswa, dan sebaliknya.

Karena seluruh indikator keberhasilan telah tercapai yaitu untuk

aktivitas belajar matematika, rata-rata persentase aktivitas belajar siswa

mengalami peningkatan dan telah mencapai batasan indikator yaitu 70%

sedangkan untuk hasil belajar rata-rata nilai tes akhir siklus juga telah

mencapai batasan indikator, yaitu 70 dan sudah tidak ada lagi siswa yang

mendapat nilai di bawah KKM maka penelitian ini tidak perlu dilanjutkan

pada siklus berikutnya.

3. Wawancara

Wawancara dilakukan pertama kali saat pra penelitian dan setelah

dilakukannya tindakan pada akhir siklus. Wawancara dilakukan terhadap

guru kolaborator dan siswa.

Dari hasil wawancara saat pra penelitian diperoleh informasi bahwa

sebagian siswa cukup antusias dengan matematika, tetapi sebagian siswa

ada yang kurang senang dengan matematika karena bekal pengetahuan

Page 108: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

94

dasar yang mereka bawa sejak sekolah dasar kurang memadai, siswa

masih takut untuk bertanya jika ada pembahasan yang belum dipahami,

siswa juga pernah merasa bosan pada saat pembelajaran matematika

dikarenakan cara mengajar guru cenderung ceramah.

Dari hasil wawancara saat akhir siklus I diperoleh informasi bahwa

strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two” sangat baik digunakan

sehingga siswa dapat bertukar pikiran dengan teman pasangannya dan

antar pasangan, sebagian siswa sudah tidak malu untuk bertanya,

meskipun masih ada beberapa siswa yang masih malu.

Adapun dari hasil wawancara saat akhir siklus II diperoleh informasi

bahwa siswa cukup antusias dengan pembelajaran matematika khususnya

dengan strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two” dan guru

kolaborator mengatakan bahwa strategi pembelajaran aktif ”The Power of

Two” sudah dilaksanakan cukup baik sehingga dapat meningkatkan

aktivitas belajar matematika siswa.

D. Interpretasi Hasil Analisis Penelitian ini diawali dengan latar belakang masalah yaitu prestasi

belajar matematika siswa kelas VII-5 MTsN 2 Jakarta masih rendah, hasil

belajar matematika siswa masih rendah yaitu 62, 5 serta persentase aktivitas

belajar matematika siswa hanya mencapai 50, 51%. Dari masalah-masalah

tersebut, peneliti menghendaki untuk memperbaiki proses pembelajaran

matematika di kelas tersebut, yaitu dengan menerapkan strategi pembelajaran

aktif ”The Power of Two” sehingga aktivitas belajar matematika siswa

mengalami peningkatan.

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian

tindakan kelas (PTK). Hasil dari penelitian ini yaitu pada siklus I persentase

aktivitas belajar matematika siswa sebesar 65% dan rata-rata hasil belajar

matematika siswa sebesar 61, 45. Sedangkan pada siklus II persentase

aktivitas belajar matematika siswa sebesar 84% dan rata-rata hasil belajar

matematika siswa sebesar 82, 62. Pada siklus II, seluruh indikator telah

Page 109: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

95

tercapai maka penelitian berakhir sampai siklus II. Jadi, dengan

diterapkannya strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two” aktivitas

belajar matematika siswa mengalami peningkatan sebesar 19% dan rata-rata

hasil belajar matematika siswa meningkat.

E. Pembahasan Temuan Penelitian 1. Penerapan strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two” dapat

meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa

Peningkatan aktivitas belajar matematika dapat terlihat dari hasil

observasi aktivitas belajar siswa bahwa rata-rata persentase aktivitas

belajar matematika siswa pada siklus I sebesar 65%, sedangkan rata-rata

persentase aktivitas belajar matematika siswa pada siklus II sebesar 84%.

Hal ini mengalami peningkatan sebesar 19%.

2. Penerapan strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two” dapat

meningkatkan hasil belajar matematika siswa

Peningkatan hasil belajar siswa dapat terlihat dari rata-rata nilai tes

akhir siklus I sebesar 61,45, sedangkan rata-rata nilai tes akhir siklus II

sebesar 82,62. Hal ini mengalami peningkatan.

3. Dengan diterapkannya strategi pembelajaran aktif ”The Power of

Two” terdapat 6 siswa kreatif dalam menjawab soal pada LKS

Dengan diterapkannya strategi pembelajaran aktif ”The Power of

Two” menjadikan siswa lebih kreatif dalam menjawab soal pada LKS,

terdapat pasangan yang menjawab soal dengan cara yang berbeda dari

pasangan lain. Hal ini dapat terlihat dari observasi lapangan yang

dilakukan peneliti terhadap siswa. Pada siklus II, terdapat siswa yang

menjawab LKS berbeda dengan jawaban pasangan lain. Ketika

mengerjakan soal melukis sudut yang besarnya 120o, terdapat pasangan

yang menjawab dengan cara melukis sudut 90o terlebih dahulu, kemudian

dilanjutkan dengan melukis sudut 30o.

Page 110: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

96

4. Pemberian poin dapat meningkatkan aktivitas siswa pada aspek

menjawab pertanyaan guru

Pemberian poin bagi siswa yang berani mengangkat tangannya untuk

menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru dapat meningkatkan

aktivitas siswa pada aspek menjawab pertanyaan guru, siswa menjadi lebih

berani dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti, dan

berusaha untuk mendapatkan poin sebanyak-banyaknya. Jika siswa sudah

mendapat 4 poin, maka nilai akan bertambah satu untuk nilai harian siswa.

5. Pemberian hadiah dapat meningkatkan aktivitas siswa pada aspek

memberikan tanggapan terhadap teman atau guru

Pemberian hadiah berupa alat-alat tulis (seperti pulpen, pensil, dan

penghapus) bagi siswa yang berani mengungkapkan pendapatnya terhadap

pasangan yang berbeda jawaban dengan pasangan yang lain dapat

meningkatkan aktivitas siswa pada aspek memberikan tanggapan terhadap

teman atau guru, siswa menjadi lebih berani mengungkapkan pendapatnya

terhadap pasangan lain dan berusaha untuk mendapatkan hadiah sebanyak-

banyaknya. Pemberian hadiah ini hanya dilakukan kadang-kadang saja.

6. Aktivitas belajar mempunyai hubungan berbanding lurus terhadap

hasil belajar matematika siswa

Berdasarkan hasil analisis data terhadap rata-rata persentase aktivitas

belajar matematika siswa dan rata-rata hasil belajar siswa, keduanya

mempunyai hubungan berbanding lurus yaitu semakin meningkat rata-rata

persentase aktivitas belajar matematika siswa, maka semakin meningkat

pula rata-rata hasil belajar siswa pada tes akhir siklus.

Page 111: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

97

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan sebagaimana telah

diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two” dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa. Hal ini terlihat

dari:

1. Strategi pembelajaran aktif “The Power of Two” dapat meningkatkan

aktivitas belajar matematika siswa. Hal ini dapat terlihat dari aktivitas

belajar matematika siswa yang meningkat sebesar 19%, berdasarkan data

diperoleh rata-rata persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I yaitu

sebesar 65%, dan pada siklus II aktivitas belajar siswa mengalami

peningkatan menjadi 84%, hal ini dilihat dari siswa yang awalnya pasif

menjadi aktif.

2. Strategi pembelajaran aktif “The Power of Two” dapat meningkatkan hasil

belajar matematika siswa. Hal ini dapat terlihat dari rata-rata hasil belajar

siswa pada siklus I sebesar 61,45 sedangkan pada siklus II rata-ratanya

meningkat menjadi 82,62. Jadi, hasil belajar matematika siswa mengalami

peningkatan.

3. Penggunaan strategi pembelajaran aktif “The Power of Two” dalam

pembelajaran matematika dapat diterima dengan baik oleh siswa, dan

menjadikan siswa aktif dalam pembelajaran.

4. Dengan diterapkannya strategi pembelajaran aktif “The Power of Two”,

aktivitas belajar matematika siswa mempunyai hubungan berbanding lurus

dengan hasil belajar matematika siswa.

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka secara umum penggunaan strategi

pembelajaran aktif ”The Power of Two” dianggap berhasil meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar siswa. Karena telah mencapai indikator keberhasilan

97

Page 112: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

98

pencapaian yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, penelitian ini tidak perlu

dilanjutkan pada siklus berikutnya.

B. SARAN

1. Guru bidang studi hendaknya dapat terus menerapkan strategi

pembelajaran aktif ”The Power of Two” ini sebagai salah satu alternatif

dalam pembelajaran matematika, dan tidak menutup kemungkinan untuk

menggunakan strategi-strategi pembelajaran yang lain dalam kegiatan

pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada

peserta didik.

2. Guru bidang studi hendaknya menunjuk satu siswa dari salah satu

pasangan dalam mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas, sehingga lama

kelamaan siswa akan terbiasa mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas

tanpa ditunjuk oleh guru.

3. Guru bidang studi hendaknya lebih kreatif dalam membandingkan

jawaban antar pasangan, sehingga masing-masing pasangan dapat

mengemukakan pendapatnya.

4. Siswa hendaknya lebih aktif lagi ketika sharing dengan pasangannya

dalam memecahkan masalah yang sulit.

Page 113: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

99

DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT

Rineka Cipta, Cet. I, 1999.

Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar Untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK, Bandung: Pustaka Setia, Cet.II, 2008.

AM, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.

Anitah, Sri, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.

Arikunto, Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

____________Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet.

6, 2006. Cahyaningrum, D.A, Pembelajaran Matematika dengan Strategi Active Learning

pada Materi Aljabar di Kelas VII-F SMPN 3 Batu, dalam http://skripsi.umm.ac.id/files/disk1/203

Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta. 2008.

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. 2008.

Hartono, “Strategi Pembelajaran Active Learning”, dalam sditalqalam.wordpress.com/…/strategi-pembelajaran-active-learning/

Ina V.S. Mullis, dkk, ”TIMMS 2007 International Mathematics Report”, dalam http://TIMMS.bc.edu/TIMMS 2007/techreport.html

Iskandar, Penelitian Tindakan Kelas, Ciputat: Gaung Persada, 2009.

Junaedi, dkk. Strategi Pembelajaran. Surabaya: LAPIS-PGMI, 2008.

99

Page 114: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

100

Kasnun, Implementasi Active Learning dalam Pembelajaran PAI dalam Cendekia Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan, vol. 5. No. 2, Juli-Desember 2007.

Marno & M. Idris, Strategi dan Metode Pengajaran: Menciptakan Keterampilan Mengajar yang Efektif dan Edukatif, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008.

Muslich, Masnur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000.

Ramdhan, Tarmizi, “Strategi Belajar Kekuatan Berdua (The Power of Two)

dalam Pembelajaran Matematika”, dalam tarmizi.wordpres.com.

Samadhi, Ari, ”Pembelajaran Aktif (Active learning)”, dalam http://eng.unri.ac.id Silberman, Mel, Active Learning, Yogyakarta: Bumi Media, 2002.

Soedjadi, R, Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2000.

Sudijono, Anas, ”Pengantar Evaluasi Pendidikan”, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996.

Sudrajat, Ahmad, “Hakikat Belajar” dalam

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/hakikat-belajar/

Suhendra, dkk, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.

Suherman, Erman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003.

Suyatmi, Aan, Pengaruh Penggunaan Strategi Active Learning dengan Metode Index Card Match terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa, Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah, 2009.

Syah, Muhibin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru edisi revisi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.

Page 115: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

101

Syah, Darwiyan, dkk, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Diadit Media, 2009.

Zaini, Hisyam, dkk, Startegi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insani Madani, 2008.

Page 116: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

102

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MTsN 2 Jakarta

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Program : VII-5

Semester : Genap

Tahun Ajaran : 2009/2010

Alokasi Waktu : 12 x 40 menit

Strategi : The Power of Two

Pertemuan Ke- : 1-12

I. Standar Kompetensi :

5. Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, sudut

dengan sudut, serta menentukan ukurannya.

II. Kompetensi Dasar :

5. 1 Menentukan hubungan antara dua garis, serta besar dan jenis sudut.

5. 2 Memahami sifat-sifat sudut yang terbentuk jika dua garis berpotongan

atau dua garis sejajar berpotongan dengan garis lain.

5. 3 Melukis sudut

5. 4 Membagi sudut

III. Indikator :

• Menjelaskan kedudukan dua garis (sejajar, berimpit, berpotongan,

bersilangan) melalui benda konkrit.

• Mengenal satuan sudut yang sering digunakan.

• Mengukur besar sudut dengan busur derajat.

• Menjelaskan perbedaan jenis sudut (siku, lancip, tumpul)

Page 117: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

103

• Menemukan sifat sudut jika dua garis sejajar dipotong garis ketiga.

• Menggunakan sifat-sifat sudut dan garis untuk menyelesaikan soal.

• Melukis sudut yang besarnya sama dengan sudut yang diketahui

dengan menggunakan busur dan jangka

• Melukis sudut 600 dan 900

• Membagi sudut menjadi 2 sama besar

• Melukis sudut 300, dan 450

• Melukis sudut 1200, dan 1500

IV. Tujuan Pembelajaran :

Siswa dapat memahami:

• Kedudukan garis sejajar, berimpit, berpotongan, dan bersilangan

• Satuan sudut yang sering digunakan.

• Cara mengukur besar sudut dengan busur derajat.

• Perbedaan jenis sudut (siku, lancip, tumpul).

• Sifat-sifat sudut jika dua garis sejajar dipotong garis ketiga.

• Sifat-sifat sudut dan garis untuk menyelesaikan soal.

• Cara melukis sudut yang besarnya sama dengan sudut yang diketahui

• Cara melukis sudut 600 dan 900

• Cara membagi sudut menjadi 2 sama besar

• Cara melukis sudut 300 dan 450

• Cara melukis sudut 1200 dan 1500

V. Materi Pokok :

Garis dan sudut

Page 118: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

104

VI. Kegiatan Pembelajaran :

Kegiatan No. Guru Siswa

Waktu

1. Pendahuluan

• Mengabsen siswa.

• Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

• Menginformasikan kepada

siswa bahwa strategi yang

digunakan pada pertemuan ini

adalah strategi pembelajaran

aktif ”The Power of Two”.

• Menyampaikan penjelasan

mengenai strategi

pembelajaran aktif ”The

Power of Two”.

Memperhatikan

penjelasan guru.

5 menit

Kegiatan inti

• Menjelaskan konsep

kedudukan garis-garis sejajar,

berimpit, berpotongan, dan

bersilangan.

Memperhatikan

penjelasan guru.

5 menit

2

• Memberikan kesempatan

siswa untuk bertanya mungkin

ada pembahasan yang belum

dimengerti.

Bertanya.

• Menjawab pertanyaan siswa Mendengarkan

jawaban guru

1 menit

• Membagikan LKS kepada

siswa untuk dikerjakan

sendiri-sendiri.

Mengerjakan

LKS sendiri-

sendiri.

5 menit

Page 119: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

105

• Membentuk siswa ke dalam

pasangan (pasangan

ditentukan oleh peneliti)

sehingga siswa terbentuk

dalam 20 pasangan.

Kemudian meminta siswa

menghitung nomor urut

pasangan dimulai dari siswa

yang duduk paling depan

sebelah kanan dari meja guru,

dilanjutkan ke belakang.

Sampai di belakang, nomor

urut dilanjutkan ke depan lagi,

dan seterusnya

Menghitung

nomor urut

pasangan.

1 menit

• Meminta siswa untuk sharing

(berbagi) jawaban dengan

jawaban yang dibuat teman

sebangku, sekaligus

mengadakan supervisi

pemanduan, dengan cara

mendekati setiap pasangan

agar mereka siap untuk

melakukan diskusi antar

pasangan

Mendiskusikan

hasil jawaban

dengan jawaban

teman sebangku

untuk masing-

masing

pertanyaan

dengan

memperbaiki

respon masing-

masing individu

5 menit

• Meminta satu siswa dari

setiap pasangan untuk

mengumpulkan satu LKS saja.

Sementara LKS yang lain

untuk pegangan setiap

Satu siswa

mengumpulkan

LKS di meja

guru.

1 menit

Page 120: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

106

pasangan.

• Meminta satu siswa dari

setiap pasangan yang nomor

urut pasangannya tercantum

di LKS untuk mengerjakan

hasil kerjanya di depan kelas.

Satu siswa dari

setiap pasangan

mengerjakan hasil

kerjanya di depan

kelas.

5 menit

• Meminta pasangan lain untuk

membandingkan hasil kerja

pasangan yang mengerjakan

di depan kelas, dimulai dari

nomor urut pasangan pertama,

dan seterusnya. Jika ada

pasangan yang berbeda

jawaban dengan pasangan

yang mengerjakan di depan

kelas, guru meminta pasangan

tersebut untuk mengemukakan

alasannya.

Mendiskusikan

hasil jawaban

antar pasangan

untuk masing-

masing

pertanyaan

dengan

memperbaiki

respon masing-

masing pasangan.

• Memperbolehkan pasangan

lain untuk memberikan

masukan atau tanggapan jika

ada perbedaan jawaban antar

pasangan.

Siswa

memberikan

masukan atau

tanggapan

terhadap

pasangan lain.

7 menit

Penutup

• Mengarahkan siswa untuk

membuat kesimpulan.

Mendengarkan

arahan guru

3.

• Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya,

mungkin ada pembahasan

Bertanya

6 menit

Page 121: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

107

yang belum dimengerti.

• Memberikan PR.

• Menginformasikan kepada

siswa, agar mempelajari

materi selanjutnya yaitu

tentang satuan sudut yang

sering digunakan.

Mendengarkan

arahan guru

• Menutup pelajaran.

VII. Media & Sumber Belajar :

Media : penggaris, jangka dan sedotan.

Sumber Belajar :

• Asyono. Sains Matematika SLTP kelas I semester 2. 2003. Jakarta:

Bumi Aksara.

VIII. Evaluasi / Penilaian Hasil Belajar :

Teknik :tes

Bentuk :tertulis

Contoh instrumen (Pada LKS):

Pertemuan 1:

Dengan memperhatikan gambar, lengkapi titik-titik berikut ini!

a b c d

(i) (ii) (iii)

Page 122: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

108

g f

g

h (v)

(iv) (vi)

Garis gambar (i) merupakan garis… (2) dan garis gambar (ii) merupakan garis….

(4) Dua garis sejajar adalah garis pada gambar … (6) sedangkan garis pada

gambar (iv) merupakan dua garis … (8) dan gambar … (10) merupakan dua garis

yang berimpit. Garis vertikal dan horizontal membentuk sudut… (12) berarti

kedua garis ini saling …. (14) Kedua garis ini ditunjukkan pada gambar… (16)

Catatan :

(2), (4), (6), (8), (10), (12), (14), (16) adalah nomor urut pasangan

Pertemuan 2:

I. Isilah titik-titik di bawah ini!

a. 120’ = ... 0 (18)

b. 150” = ...menit (20)

c. 186” = 180” + ... ” = ...’...” (1)

d. 3.728” = 3.600” + ... ” + ... ” = ... 0, ...’, ...” (3)

II. Ukurlah besar sudut yang tampak pada gambar di bawah ini dengan

menggunakan busur derajat!

B Q L

A C P R K M

(i) (ii) (iii)

(5) (7) (9)

Catatan : (5), (7), (9) adalah nomor urut pasangan

Page 123: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

109

Pertemuan 3:

1. Tuliskan masing-masing jenis sudut berikut ini! (siku, lancip, atau

tumpul)

a. 1350 d. ½ sudut lurus

b. 700 e. 2/3 sudut lurus

c. 1200 f. 1/3 sudut siku-siku

Keterangan :Soal nomor 1 (a-c), untuk pasangan nomor (16),

sedangakan soal nomor 1 (d-f), untuk pasangan nomor (18)

2. Dengan memperhatikan gambar sudut-sudut berikut ini, sebutkan jenis

sudutnya! (20)

a. b. c.

d. Catatan : (16), (18), (20), adalah nomor urut pasangan Pertemuan 4:

Bila dua garis sejajar a dan b dipotong oleh garis c, seperti tampak pada gambar di

bawah ini, isilah titik-titik pada pernyataan berikut ini sehingga menjadi

pernyataan yang benar!

P c 4 1 a 3 2 Q 4 1 b 3 2 1. Pasangan sudut sehadap:

∠ PI sehadap dengan ... (1)

∠ P2 sehadap dengan ... (1)

Page 124: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

110

∠ P3 sehadap dengan ... (1)

∠ P4 sehadap dengan ... (1)

2. ∠ P2 dengan ∠ Q4 adalah pasangan sudut ... (3)

∠ P3 dengan ∠ Q1 adalah pasangan sudut ... (3)

3. ∠ Q3 dengan ∠ P1 adalah pasangan sudut ... (5)

∠ Q2 dengan ∠ P4 adalah pasangan sudut ... (5)

4. ∠P2 dengan ∠ Q1 adalah pasangan sudut ... (7)

∠ P3 dengan ∠ Q4 adalah pasangan sudut ... (7)

5. ∠ Q2 dengan ∠ P1 adalah pasangan sudut ... (9)

∠ P4 dengan ∠ Q3 adalah pasangan sudut ... (9) Catatan :

(1), (3), (5), (7), (9), adalah nomor urut pasangan

Pertemuan 5:

1).

D C Pada gambar di samping, garis AB //

CD dan Δ ABC siku-siku di C. Jika ∠CBE = 125o

A B 1250 E maka besar ∠BAC = …(11) 2). Perhatikan gambar di samping! Garis AB

sejajar DE. Besar ∠CBA = 1280

C besar ∠CED = 1320. tentukan besar

B 1280 ∠BCE (13)

A 1320 E

Page 125: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

111

3). Pada gambar di samping, garis AB //

DE. Besar ∠ABC = 530, besar ∠CED = 740.

Tentukan besar ∠BCE! (15)

B

53o

A C 74o E

D

Catatan :(11), (13), (15), adalah nomor urut pasangan

Pertemuan 7:

Salin sudut-sudut berikut, kemudian lukislah sudut yang besarnya sama dengan

sudut pada gambar di bawah ini!

(a) (b) (c)

(17) (19) (2)

Catatan : (17), (19), (2) adalah nomor urut pasangan

Pertemuan 8:

Dengan penggaris dan jangka, lukislah sudut yang besarnya 600 dan 900 dengan

kaki sudut di bawah ini!

No. Besar Sudut Gambar

a. ∠ ABC = 600

(6)

A B

b. ∠ PQR = 600

P (8)

Q

Page 126: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

112

c. ∠ STU = 900

S (10)

T

d. ∠ XYZ = 900

(12)

X Y

Catatan : (6), (8), (10), (12) adalah nomor urut pasangan

Pertemuan 9:

Dengan penggaris dan jangka, bagilah sudut pada gambar menjadi 2 sama besar.

No. Gambar sudut

1. (14)

2. (16)

3. (18)

4.

(20)

Catatan : (14), (16), (18), (20) adalah nomor urut pasangan

Page 127: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

113

Pertemuan 10:

Dengan penggaris dan jangka, lukislah sudut yang besarnya 300, 450 dengan kaki

sudut di bawah ini!

No. Besar Sudut Gambar

a. ∠ ABC = 300

(1)

B

A

b. ∠ PQR = 450

(3)

P Q

Catatan : (1), (3) adalah nomor urut pasangan

Pertemuan 11:

Dengan penggaris dan jangka, lukislah sudut yang besarnya 1200, 1500 dengan

kaki sudut di bawah ini!

No. Besar Sudut Gambar

a. ∠ STU = 1200

S (5)

T

b. ∠ XYZ = 1500 (7)

X

Y

Page 128: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

114

c.

∠ PQR = 1200

P (9)

Q

d. ∠ KLM = 1500

K (11)

L

Catatan: (5), (7), (9), (11) adalah nomor urut pasangan

Jakarta, Februari 2010

Guru Mata Pelajaran

( Sri Wahyuningsih)

Page 129: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

115

Lampiran 2

LEMBAR KERJA SISWA I

(SIKLUS I) Garis Memotong Garis, Garis Berimpit, Garis Sejajar, dan Garis

Bersilangan

Untuk memahami ini, perhatikan gambar di bawah ini!

a b c d e f g h

(i) (ii) (iii) (iv)

Dengan memperhatikan gambar di atas tampak bahwa:

Gambar (i) menunjukkan garis a garis b

Gambar (ii) menunjukkan garis c berimpit dengan

garis d

Gambar (iii) menunjukkan garis e dengan garis f

ditulis e // f

Gambar (iv) menunjukkan garis g dengan garis h

Dari gambar di atas ternyata untuk gambar (i), (ii), dan gambar (iii)

terletak pada satu bidang, sedang gambar (iv) menunjukkan bahwa garis g

dan h tidak terletak satu bidang.

Kesimpulan Jadi: -Bila dua garis terletak pada satu bidang, maka kedua garis tersebut mungkin berpotongan, atau berimpit, atau sejajar. - Bila dua garis tidak terletak pada satu bidang, maka kedua garis tersebut pasti bersilangan

Page 130: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

116

Latihan Soal:

Dengan memperhatikan gambar, lengkapi titik-titik berikut ini!

a b c d

(i) (ii) (iii)

g f

g

h (v)

(v) (vi)

Garis gambar (i) merupakan garis… (2) dan garis gambar (ii) merupakan

garis…. (4) Dua garis sejajar adalah garis pada gambar … (6) sedangkan garis

pada gambar (iv) merupakan dua garis … (8) dan gambar … (10) merupakan

dua garis yang berimpit. Garis vertikal dan horizontal membentuk sudut…

(12) berarti kedua garis ini saling …. (14) Kedua garis ini ditunjukkan pada

gambar… (16)

Catatan :

(2), (4), (6), (8), (10), (12), (14), (16) adalah nomor urut pasangan

Page 131: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

117

LEMBAR KERJA SISWA II Satuan Sudut

Kita tahu bahwa untuk mengukur panjang suatu jarak menggunakan satuan

panjang, untuk mengukur berat suatu benda menggunakan satuan berat.

Demikian pula untuk mengukur besar daerah sudut, kita menggunakan

satuan sudut. Ada tiga satuan sudut, salah satu diantaranya adalah ”

” (lambang...o). Sedang satuan sudut yang lebih kecil adalah ”

”(lambang...’), satuan sudut yang lebih kecil lagi adalah ” ”

(lambang...’’). Untuk lebih jelasnya perhatikan berikut ini!

Hubungan antara derajat, menit, dan detik adalah:

Latihan Soal:

2 derajat, ditulis 2o

4 menit, ditulis 4’ 7 detik, ditulis 7”

1 derajat = 60 menit, ditulis 1o = 60’ 1 menit = …detik, ditulis 1’= ... ” 1 derajat = ... detik, ditulis 1o = ... ”

I. Isilah titik-titik di bawah ini!

e. 120’ = ... 0 (18)

f. 150” = ...menit (20)

g. 186” = 180” + ... ” = ...’...” (1)

h. 3.728” = 3.600” + ... ” + ... ” = ... 0, ...’, ...” (3)

II. Ukurlah besar sudut yang tampak pada gambar di bawah ini

dengan menggunakan busur derajat!

B Q L

A C P R K M

(i) (ii) (iii)

(5) (7) (9)

Catatan : (5), (7), (9) adalah nomor urut pasangan

Page 132: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

118

LEMBAR KERJA SISWA III

Jenis Sudut

1. Sudut lancip adalah sudut

yang besarnya antara …o

dan …o

Contoh:

2. Sudut siku-siku adalah

sudut yang besarnya …o

Contoh:

3. Sudut tumpul adalah

sudut yang besarnya

antara ...o dan ...o

Contoh:

4. Sudut lurus adalah sudut

yang besarnya ...o

Contoh:

Latihan Soal:

2. Tuliskan masing-masing jenis

sudut berikut ini! (siku, lancip,

atau tumpul)

d. 1350 d. ½ sudut lurus

e. 700 e. 2/3 sudut lurus

f. 1200 f. 1/3 sudut siku-

siku

Keterangan :Soal nomor 1 (a-

c), untuk pasangan nomor (16),

sedangakan soal nomor 1 (d-f),

untuk pasangan nomor (18)

3. Dengan memperhatikan

gambar sudut-sudut berikut ini,

sebutkan jenis sudutnya! (20)

a. b.

c. d.

Catatan : (16), (18), (20), adalah nomor urut pasangan

Page 133: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

119

LEMBAR KERJA SISWA IV

Sudut-Sudut yang Terjadi Jika Dua Garis Sejajar Dipotong Garis

Ketiga

k m

A 4 1 B 4 1

3 2 3 2 n

Dari gambar,maka yang dimaksud dengan:

a. Pasangan sudut sehadap:

∠A1 dengan ∠B1

∠A2 dengan ∠…

∠A3 dengan ∠B3

∠A4 dengan ∠…

b. Pasangan sudut dalam bersebrangan:

∠A1 dengan ∠B3

∠A2 dengan ∠…

c. Pasangan sudut luar bersebrangan:

∠A3 dengan ∠B1

∠A4 dengan ∠…

d. Pasangan sudut dalam sepihak

∠A1 dengan ∠B4

∠A2 dengan ∠…

e. Pasangan sudut luar sepihak

∠A3 dengan ∠B2

∠A4 dengan ∠…

Page 134: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

120

Latihan Soal:

Bila dua garis sejajar a dan b dipotong oleh garis c, seperti tampak pada gambar di

bawah ini, isilah titik-titik pada pernyataan berikut ini sehingga menjadi

pernyataan yang benar!

P c 4 1 a 3 2 Q 4 1 b 3 2 6. Pasangan sudut sehadap:

∠ PI sehadap dengan ... (1)

∠ P2 sehadap dengan ... (1)

∠ P3 sehadap dengan ... (1)

∠ P4 sehadap dengan ... (1)

7. ∠ P2 dengan ∠ Q4 adalah pasangan sudut ................................. (3)

∠ P3 dengan ∠ Q1 adalah pasangan sudut .................................(3)

8. ∠ Q3 dengan ∠ P1 adalah pasangan sudut .................................(5)

∠ Q2 dengan ∠ P4 adalah pasangan sudut .................................(5)

9. ∠P2 dengan ∠ Q1 adalah pasangan sudut ..................................(7)

∠ P3 dengan ∠ Q4 adalah pasangan sudut .................................(7)

10. ∠ Q2 dengan ∠ P1 adalah pasangan sudut ................................. (9)

∠ P4 dengan ∠ Q3 adalah pasangan sudut .................................(9) Catatan :

(1), (3), (5), (7), (9), adalah nomor urut pasangan

Page 135: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

121

LEMBAR KERJA SISWA V

Menggunakan Sifat-sifat Sudut Untuk Menyelesaikan Soal

4 1 d a

3 2 c b

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, maka dari gambar berlaku ∠1 = ∠a

(sudut sehadap). Demikian pula dengan memperhatikan sifat sudut saling

berpelurus diperoleh:

∠4 = 180o-∠1 jadi, ∠4 = ∠d

∠d = 180o-∠ a = 180o-∠...

∠3 = 180o-∠4 jadi, ∠3 = ∠c

∠c = 180o-∠d = 180o-∠...

∠2 = 180o-∠1 jadi, ∠2 = ∠b

∠b = 180o-∠a = 180o-∠...

Karena

∠1 sehadap dengan ∠a

∠2 sehadap dengan ∠b

∠3 senadap dengan ∠c

∠4 sehadap dengan ∠d

Berarti sudut sehadap besarnya...

Perhatikan lagi gambar di atas:

∠1 = ∠a (sehadap) jadi, ∠1 = ∠c

∠c = ∠a (bertolak belakang)

∠2 = ∠b (sehadap) jadi, ∠2 = ∠d

∠d = ∠b (bertolak belakang)

Karena

Page 136: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

122

∠1 adalah sudut dalam bersebrangan ∠c

∠2 adalah sudut dalam bersebrangan ∠d

Berarti sudut dalam bersebrangan besarnya ...

Dari gambar, diperoleh pula:

∠4 = ∠2 (bertolak belakang) jadi, ∠4 = ∠...

∠b = ∠2 (sehadap)

∠3 = ∠1 (bertolak belakang) jadi, ∠3 = ∠...

∠a = ∠1 (sehadap)

Karena ∠3 adalah sudut luar bersebrangan ∠a

∠4 adalah sudut luar bersebrangan ∠b

Berarti sudut luar bersebrangan besarnya ...

Perhatikan pula dua garis sejajar dipoting garis lain pada gambar di bawah ini!

A 1 2 B 1 2

4 3 4 3

Dari gambar di atas, didapat:

∠A1 = ∠B1 sebab pasangan sudut sehadap

∠B1 + ∠B2 =180o (saling berpelurus)

Jadi, ∠A1 + ∠B2 = 180o

Demikian pula: ∠A4 = ∠B4 sebab pasangan sudut sehadap

∠B4 + ∠B3 = ...o (saling berpelurus)

Jadi, ∠A4 + ∠B3 = ...o

Karena sudut-sudut tersebut merupakan pasangan sudut luar sepihak, maka

jumlah pasangan sudut-sudut luar sepihak sebesar ... o

Perhatikan lagi gambar di atas, maka diperoleh :

Page 137: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

123

∠A2 = ∠B2 sebab pasangan sudut sehadap

∠B2 + ∠B1 = ... o(saling berpelurus)

Jadi, ∠A2 + ∠B1 = 180o

Demikian pula:

∠A3 = ∠B3 (sebab pasangan sudut sehadap)

∠B3 + ∠B4 = ... o(saling berpelurus)

Jadi, ∠A3 + ∠B4 = 180o

Karena sudut-sudut tersebut merupakan pasangan sudut dalam sepihak,

maka jumlah pasangan sudut-sudut dalam sepihak sebersar ... o

Latihan Soal:

1).

D C Pada gambar di samping, garis AB //

CD dan Δ ABC siku-siku di C. Jika ∠CBE = 125o

A B 1250 E maka besar ∠BAC = …(11) 2). Perhatikan gambar di samping! Garis AB

sejajar DE. Besar ∠CBA = 1280

C besar ∠CED = 1320. tentukan besar

B 1280 ∠BCE

A 1320 E (13)

D

3). Pada gambar di samping, garis AB //

DE. Besar ∠ABC = 530, besar ∠CED = 740.

Tentukan besar ∠BCE! (15)

B

53o

A C 74o E

D

Catatan :(11), (13), (15), adalah nomor urut pasangan

Page 138: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

Lampiran 3

Kisi-kisi Tes Siklus I

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Soal Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci

Jawaban

Nomor

Soal

Memahami

hubungan garis

dengan garis,

garis dengan

sudut, sudut

dengan sudut,

serta ,

menentukan

ukurannya

Menentukan

hubungan

antara dua

garis, serta

besar dan

jenis sudut

Menentukan

bangun yang

memiliki

pasangan

garis yang

sejajar

C1 Dengan memperhatikan gambar di bawah ini, bangun yang mempunyai

pasangan garis sejajar adalah bangun...

D G F M L

C H

B

A E N K

(i) (ii) (iii)

a. (i) & (ii)

b. (i) & (iii)

c. (ii) & (iii)

d. (i), (ii), & (iii)

B 1

Merubah

satuan sudut

dari derajat ke

C2 1 ¾ derajat = ... menit

a. 45 c. 105

b. 90 d. 175

C 2

Page 139: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

menit

Merubah

satuan sudut

dari derajat ke

detik

C2 6 derajat = ... detik

a. 60 c. 600

b. 360 d. 21600

D 3

Merubah

satuan dari

menit ke

derajat

C2 90 menit = ... derajat

a. 3/2 c. 40

b. 4 d. 5400

A 4

C1 Besar sudut a = 100o maka sudut a merupakan jenis sudut …

a. Sudut tumpul

b. Sudut lancip

c. Sudut lurus

d. Sudut refleks

A 12

Menentukan

jenis sudut

(siku, lancip,

tumpul)

C1 Besar sudut b = 60o maka sudut b merupakan jenis sudut…

a. Sudut tumpul

b. Sudut lancip

c. Sudut lurus

B 13

Page 140: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

d. Sudut refleks

C1 Sudut apakah yang terbentuk pada sudut terkecil ketika pukul 13.30?

a. Sudut lancip c. Sudut siku

b. Sudut tumpul d. Sudut lurus

B 15

Memahami

sifat-sifat

sudut yang

terbentuk

jika dua

garis

berpotongan

atau dua

garis sejajar

berpotongan

dengan garis

lain

Menemukan

sifat sudut

jika dua garis

sejajar

dipotong garis

ketiga

C2 Untuk soal nomor 5-7

Garis m sejajar garis k

P 4 1

3 2 m

Q 4 1

3 2 k

Jika :

(i) : pasangan sudut P1 dan Q1

(ii) : pasangan sudut Q2 dan P4

(iii): pasangan sudut P3 dan Q4

Pasangan sudut (i) merupakan pasangan sudut...

a. luar sepihak

b. sehadap

c. luar bersebrangan

d. dalam bersebrangan

B 5

Page 141: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

C2

Pasangan sudut (ii) merupakan pasangan sudut...

a. luar sepihak

b. dalam sepihak

c. dalam bersebrangan

d. luar bersebrangan

D

6

C2 Pasangan sudut (iii) merupakan pasangan sudut...

a. dalam sepihak

b. luar sepihak

c. sehadap

d. dalam bersebrangan

A 7

C2 Garis m sejajar garis n

I. A4 sehadap A1 A 4 1

II. A1 bertolak belakang A3 3 2 m

III. A2 dalam sepihak dengan B1 B 4 1

IV. A3 dalam besebrangan dengan B2 3 2 n

Dari pernyataan-pernyataan tersebut yang benar untuk gambar di atas

adalah …

a. I dan II c. III dan IV

b. II dan III d. I dan IV

B 14

Page 142: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

C3 Nilai y pada gambar di samping adalah ...

a 60o a. 24 c.60

3xo b. 40 d.120

5yo

b

A 8

C3 Pada gambar di samping: ∠ c1= 7xo, ∠ d4 = 5xo

besar ∠ c4 adalah …

4 1 4 1 a. 150 c. 750

3 2 3 2 b. 300 d. 1050

c d

C 10

Menggunakan

sifat sudut dan

garis untuk

menyelesai

kan soal

C3 B D Pada gambar di samping, diketahui AB // CD,

∠ BAE = 130o dan ∠ DCE = 135o.

A C Besar ∠ AEC = …

a. 5o c. 95o

E b. 85o d. 102o

C 9

Page 143: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

Menggunakan

sifat sudut dan

garis untuk

menyelesai

kan soal

C3 Nilai x pada gambar di samping

adalah…

(4x + 10)o a. 10 c.30

b. 20 d. 40

(8x + 50)o

A 11

Page 144: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

130

Lampiran 4

Soal Tes Siklus I Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang

(x) pada huruf a, b, c, atau d!

1. Dengan memperhatikan gambar di bawah ini, bangun yang mempunyai

pasangan garis sejajar adalah bangun...

D G F M L

C H

B

A E N K

(i) (ii) (iii)

a. (i) & (ii)

b. (i) & (iii)

c. (ii) & (iii)

d. (i), (ii), & (iii)

2. 1 ¾ derajat = ... menit

a. 45 c. 105

b. 90 d. 175

3. 6 derajat = ... detik

a. 60 c. 600

b. 360 d. 21600

4. 90 menit = ... derajat

a. 3/2 c. 40

b. 4 d. 5400

Untuk soal nomor 5-7

Garis m sejajar garis k

P 4 1

3 2 m

Q 4 1

3 2 k

Jika :

Page 145: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

131

(i) : pasangan sudut P1 dan Q1

(ii) : pasangan sudut Q2 dan P4

(iii): pasangan sudut P3 dan Q4

5. Pasangan sudut (i) merupakan pasangan sudut...

a. Luar sepihak c. Luar bersebrangan

b. Sehadap d. Dalam bersebrangan

6. Pasangan sudut (ii) merupakan pasangan sudut...

a. Luar sepihak c. Dalam bersebrangan

b. Dalam sepihak d. Luar bersebrangan

7. Pasangan sudut (iii) merupakan pasangan sudut...

a. Dalam sepihak c. Sehadap

b. Luar sepihak d. Dalam bersebrangan

8. Nilai y pada gambar di samping adalah ...

a 60o a. 24 c. 60

3xo b. 40 d. 120

5yo

b

9. B D Pada gambar di samping, diketahui AB // CD,

∠ BAE = 130o dan ∠ DCE= 135o.

A C Besar∠ AEC = …

a. 5o c. 95o

E b. 85o d. 102o

10. Pada gambar di samping: ∠ c1= 7xo, ∠ d4 = 5xo

besar ∠ c4 adalah …

1 2 1 2 a. 15o c. 75o

4 3 4 3 b. 30o d. 105o

c d

Page 146: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

132

11. Nilai x pada gambar di samping adalah…

(4x + 10)o a. 10 c. 30

b. 20 d. 40

(8x + 50)o

12. Besar sudut a = 100o maka sudut a merupakan jenis sudut …

a. Sudut tumpul

b. Sudut lancip

c. Sudut lurus

d. Sudut refleks

13. Besar sudut b = 60o maka sudut b merupakan jenis sudut…

a. Sudut tumpul

b. Sudut lancip

c. Sudut lurus

d. Sudut refleks

14. Garis m sejajar garis n

I. A4 sehadap A1 A 4 1 m

II. A1 bertolak belakang A3 3 2

III. A2 dalam sepihak dengan B1 B 4 1

IV. A3 dalam besebrangan dengan B2 3 2 n

Dari pernyataan-pernyataan tersebut yang benar untuk gambar di atas adalah

a. I dan II c. III dan IV

b. II dan III d. I dan IV

15. Sudut apakah yang terbentuk pada sudut terkecil ketika pukul 13.30?

a. Sudut lancip c. Sudut siku

b. Sudut tumpul d. Sudut lurus

Page 147: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

133

Lampiran 5 Jawaban Soal Tes Siklus I

No. Jawaban 1 B 2 C 3 D 4 A 5 B 6 D 7 A 8 A 9 C 10 C 11 A 12 A 13 B 14 B 15 B

Page 148: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

134

Lampiran 6

LEMBAR KERJA SISWA VI

(SIKLUS II)

Melukis Sudut yang Besarnya Sama Dengan Sudut yang Diketahui

Misal melukis ∠BAC seperti pada gambar di bawah ini.

C

A B

• Langkah I

Sebagai salah satu kaki sudut, buat ruas garis KL dengan

menggunakan penggaris.

K L

• Langkah 2

Dengan menggunakan jangka, lukislah busur lingkaran dengan pusat A

yang memotong ruas garis AB di titik P dan memotong ruas garis AC

di titik Q. kemudian, lukislah busur lingkaran dengan pusat K dan

berjari-jari sama dengan panjang ruas garis AP. Namailah titik potong

dengan ruas garis KL, misal titik M

C

Q

A B K L

P M

• Langkah 3

Lukislah busur lingkaran dengan pusat P dan melalui titik Q.

Kemudian, lukislah busur lingkaran dengan pusat M dan berjari-jari

sama dengan PQ. Namailah titik potong busur lingkaran itu dengan

busur lingkaran yang berjari-jari KM tadi, misal titik N.

Page 149: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

135

C

N

Q

A B K L

P M

• Langkah 4

Dengan menggunakan penggaris, buatlah ruas garis KO yang melalui

titik N sehingga diperoleh besar ∠LKO sama dengan besar ∠BAC.

O

N

K L

M

Latihan Soal: Salin sudut-sudut berikut, kemudian lukislah sudut yang besarnya

sama dengan sudut pada gambar di bawah ini!

(a) (b) (c)

(17) (19) (2)

Catatan : (17), (19), (2) adalah nomor urut pasangan

Page 150: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

136

LEMBAR KERJA SISWA VII

Melukis sudut 60o dan 90o

• Melukis sudut 60o

Cara melukis:

1). Lukis sebuah garis l dan titik P pada garis tersebut.

2). Dengan pusat P lukis busur lingkaran yang memotong garis l di

titik Q.

3). Dengan pusat Q dan lebar jangka yang sama, lukiskan busur

lingkaran yang memotong busur lingkaran awal dan tandai dengan

R.

4). Hubungkan titik P dan R maka akan diperoleh ∠QPR = 60o

(3)

R

P Q l

(2) (1)

• Melukis sudut 90o

Cara melukis:

1). Lukis sebuah garis lurus L dan tetapkan sebuah titik pada garis

tersebut, yaitu titik P.

2). Dengan pusat P buat busur lingkaran yang memotong garis l di Q

dan S dengan posisi jangka tertentu.

3). Dengan pusat Q dan S buat busur lingkaran yang memotong busur

lingkaran awal di R dan T.

4). Dengan pusat di R dan T lukis busur lingkaran yang saling

memotong di U. Hubungkan U dan P maka akan diperoleh ∠QPU

= 90o

Page 151: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

137

U (4)

(3) (3)

T R

(2)

90o

S P Q l

(1)

Latihan:

Dengan penggaris dan jangka, lukislah sudut yang besarnya 600 dan 900 dengan

kaki sudut di bawah ini!

No. Besar Sudut Gambar

a. ∠ ABC = 600

(6)

A B

b. ∠ PQR = 600

P (8)

Q

c. ∠ STU = 900

S (10)

T

d. ∠ XYZ = 900

(12)

X Y

Catatan : (6), (8), (10), (12) adalah nomor urut pasangan

Page 152: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

138

LEMBAR KERJA SISWA VIII

Membagi Sudut Menjadi Dua Sama Besar

Misal kita akan membagi ∠BAC menjadi dua bagian sama besar. Caranya

adalah:

1). Lukiskan busur dengan menggunakan jangka yang berpusat di A

sehingga memotong AB dan AC. Titik-titik potongnya kita namakan Q

dan R.

2). Dengan pusat masing-masing di Q dan R, lukiskan busur lingkaran

dengan lebar jangka yang sama. Titik potongnya kita namakan P.

3). Hubungkan A dan P maka akan diperoleh bangun AQPR, AP adalah

garis bagi ∠BAC.

4). ∠BAC = 2 ∠PAC = 2 ∠BAP

5). ∠PAC = ∠BAP

(1) B (2)

Q P

A R C

Latihan Soal:

Dengan penggaris dan jangka, bagilah sudut pada gambar menjadi 2 sama

besar.

No. Gambar sudut

1. (14)

2. (16)

Page 153: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

139

3. (18)

4.

(20)

Catatan : (14), (16), (18), (20) adalah nomor urut pasangan

Page 154: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

140

LEMBAR KERJA SISWA IX

Melukis sudut 30o dan 45o

• Melukis sudut 30o

Cara melukis:

1). Lukis sudut 60o seperti pada LKS VIII

2). Dengan pusat R dan Q serta lebar jangka yang serupa, lukis busur

lingkaran yang saling berpotongan di S.

3). Hubungkan titik S dan P maka diperoleh ∠QPS = 30o

R S (2)

(1)

P Q l

• Melukis sudut 45o

Cara melukis:

1). Lukis sudut 90o seperti pada LKS VIII

2). Dengan pusat B dan T buat busur lingkaran yang saling

berpotongan di R.

3). Hubungkan titik M dan R maka diperoleh ∠BMR = 45o.

T R (3)

(2)

A M B

(1)

Page 155: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

141

Latihan Soal:

Dengan penggaris dan jangka, lukislah sudut yang besarnya 300, 450 dengan

kaki sudut di bawah ini!

No. Besar Sudut Gambar

a. ∠ ABC = 300

(1)

B

A

b. ∠ PQR = 450

(3)

P Q

Catatan : (1), (3) adalah nomor urut pasangan

Page 156: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

142

LEMBAR KERJA SISWA X

Melukis sudut 120o dan 150o

• Melukis sudut 120o

Perhatikan bahwa 120o = 60o + 60o. Oleh karena itu, untuk melukis

sudut 120o, lukis dahulu sudut 60o, kemudian dilanjutkan lagi dengan

melukis sudut 60o.

P

S

60O 60O

Q R

Jadi, besar ∠SQR =120o

• Melukis sudut 150o

Perhatikan bahwa 150o = 90o + 60o. Oleh karena itu, untuk melukis

sudut 150o, lukis dahulu sudut 90o, kemudian dilanjutkan dengan

melukis sudut 60o.

U

K

R T S 60o

90o

P L M Jadi, besar ∠KLM = 150o

Latihan Soal:

Dengan penggaris dan jangka, lukislah sudut yang besarnya 1200, 1500

dengan kaki sudut di bawah ini!

Page 157: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

143

No. Besar Sudut Gambar

a. ∠ STU = 1200

S (5)

T

b. ∠ XYZ = 1500

(7)

X

Y

c.

∠ PQR = 1200

P (9)

Q

d. ∠ KLM = 1500

K (11)

L

Catatan : (5), (7), (9), (11) adalah nomor urut pasangan

Page 158: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

Lampiran 7

Kisi-kisi Tes Siklus II

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator

Soal

Ranah

Kognitif

Butir Soal Nomor Soal

Memahami

hubungan garis

dengan garis,

garis dengan

sudut, sudut

dengan sudut,

serta ,

menentukan

ukurannya

Melukis

sudut

Melukis

sudut yang

besarnya

sama dengan

sudut yang

diketahui

C1 Buatlah sudut yang besarnya sama dengan setiap sudut berikut!

C F K Y

D L

A B E X Z

(i) (ii) M (iii) (iv)

1

Melukissudut

yang

besarnya 60o

dan 90o

C2 Dengan menggunakan jangka, lukislah sudut yang besarnya :

c. 60o

d. 90o

3 (c & d)

Membagi Membagi C3 Bagilah setiap sudut pada soal nomor 1 menjadi dua bagian sama besar dengan 2

Page 159: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

sudut sudut

menjadi 2

bagian sama

besar

jangka dan penggaris!

Melukis

sudut 30o,

45o, 120o,

dan 150o

C2 Dengan menggunakan jangka, lukislah sudut yang besarnya :

a. 30o

b. 45o

e. 120o

f. 150o

3 (a, b, e, f)

Page 160: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

146

Lampiran 8

SOAL TES SIKLUS II

1. Buatlah sudut yang besarnya sama dengan setiap sudut berikut dengan

menggunakan jangka!

C F K Y

D L

A B E X Z

(i) (ii) M (iii) (iv)

2. Bagilah setiap sudut pada soal nomor 1 menjadi dua bagian sama besar

dengan jangka dan penggaris!

3. Dengan menggunakan jangka, lukislah sudut yang besarnya

a. 30o

b. 45o

c. 60o

d. 90o

e. 120o

f. 150o

Page 161: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

147

Lampiran 9 Jawaban Soal Tes Siklus II

1. C F K Y

D L

A B E X Z

(i) (ii) M (iii) (iv)

C F K Y

D X Z

A B E L

(i) (ii) M (iii) (iv)

2. C F K Y

D L

A B E X Z

(i) (ii) M (iii) (iv)

3.

a. E b. c.

A O G 30 F 45o P 60o Q B C

Page 162: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

148

d. e. f. K O 90o 90o 60o 60o R 60o 90o

L M P Q S T

Page 163: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

149

Lampiran 10 Lembar Observasi Guru Pada KBM

Nama Guru : Semester/Kelas :

Mata Pelajaran : Materi :

Pertemuan ke- : Siklus :

Hari/Tanggal :

Tujuan : Sebagai evaluasi terhadap guru dalam proses

pembelajaran matematika dengan menerapkan strategi

pembelajaran aktif ”The Power of Two”.

Petunjuk : Beri tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai menurut

anda!

Penilaian No. Aspek yang dinilai

1 2 3 4 Komentar

1. Merumuskan tujuan

pembelajaran

2. Memilih metode yang tepat

3. Memilih media yang tepat

4. Menyusun alat

evaluasi/penilaian

5. Membuka pelajaran

6. Memotivasi siswa

7. Melakukan apersepsi

8. Menjelaskan materi

9. Penguasaan materi

10. Menuntun siswa dalam

mengerjakan latihan soal

11. Penguasaan kelas

12. Penggunaan strategi

pembelajaran aktif ”The Power

Page 164: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

150

of Two”:

a. Membuat soal pada LKS

b. Menentukan siswa ke

dalam pasangan

c. Mengadakan supervisi

pemanduan, dengan cara

mendekati setiap

pasangan agar mereka

siap untuk melakukan

diskusi antar pasangan

d. Mengarahkan siswa

dalam diskusi antar

pasangan

13. Menutup pelajaran

Jumlah

Skor total

Saran-saran:

…................................................................................................................................

......…………………………………………………………………………………..

..……..........................................................................................................................

Keterangan skala penilaian: Pengamat

1 : kurang

2 : cukup

3 : baik Guru

4 : sangat baik Kolaborator

Page 165: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

Lampiran 11

Rekapitulasi Hasil Observasi Guru pada KBM

Siklus I Siklus II

Pertemuan Pertemuan No. Aspek yang

dinilai 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Jml Rata-

rata

1 Merumuskan

tujuan

pembelajaran

4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 34 3,4

2 Memilih

metode yang

tepat

3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29 2,9

3 Memilih media

yang tepat

3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 37 3,7

4 Menyusun alat

evaluasi/penilai

an

3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 32 3,2

5 Membuka

pelajaran

2 3 2 3 2 3 3 3 2 4 27 2,7

6 Memotivasi 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 23 2,3

Page 166: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

siswa

7 Melakukan

apersepsi

2 3 2 3 2 2 3 3 1 3 24 2,4

8 Menjelaskan

materi

3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 32 3,2

9 Penguasaan

materi

3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 32 3,2

10 Menuntun

siswa dalam

mengerjakan

latihan soal

3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 32 3,2

11 Penguasaan

kelas

3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 28 2,8

12 Penggunaan

strategi

pembelajaran

aktif ”The

Power of Two”:

a. Membuat

soal pada

3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 33 3,3

Page 167: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

LKS

b. Menentukan

siswa ke

dalam

pasangan

3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 34 3,4

c. Mengadakan

supervisi

pemanduan,

dengan cara

mendekati

setiap

pasangan

agar mereka

siap untuk

melakukan

diskusi antar

pasangan

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3,0

d. Mengarahkan

siswa dalam

diskusi antar

3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 31 3,1

Page 168: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

pasangan

13 Menutup

pelajaran

3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 35 3,5

Jumlah 46 44 50 56 46 49 49 50 45 57 493 49,3

Rata-rata 2,87 2,75 3,12 3,5 2,87 3,06 3,06 3,12 2,81 3,56 30,81 3,08

Keterangan skala penilaian:

0 : kurang

1 : cukup

2 : baik

3 : sangat baik

Jadi, rata-rata observasi guru pada KBM sebesar 3,08

Page 169: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

186

Lampiran 12

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR

MATEMATIKA SISWA

Pertemuan Ke- :

Hari/Tanggal :

Tujuan Observasi : Untuk mengukur dan mengetahui tingkat aktivitas belajar

matematika siswa pada Strategi Pembelajaran Aktif “The

Power of Two”

Petunjuk : Berikan tanda checlist (√ ) pada kolom yang sesuai menurut anda!

Skor No.

Komponen

Aktivitas

Aktivitas Siswa 1 2 3 4

Memperhatikan

penjelasan guru

1. Visual activities Memperhatikan

pertanyaan atau

tanggapan teman

Bertanya pada

guru

Menjawab

pertanyaan guru

Memberikan

tanggapan

terhadap teman

atau guru

2.

Oral activities

Berdiskusi dengan

teman

Page 170: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

187

3. Motor activities

Mengerjakan soal

pada LKS (pada

siklus I) dan

melukis sudut

pada siklus II)

4. Emotional

activities

Semangat siswa

dalam

mengerjakan

tugas di kelas

Jumlah keseluruhan

Dalam persentase (%)

Keterangan: Persentase aktivitas siswa

1 = kurang (0% - 25%)

2 = cukup (25% – 50%)

3 = baik (50% - 75%)

4 = sangat baik (lebih dari 75%)

Jakarta,.................. 2010

Guru Bidang Studi

Komentar / Saran :

1. .............................. ( )

2. .............................. NIP.

Page 171: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

188

Lampiran 13

Lembar Pedoman Wawancara dengan Guru

Tahap : Pra Penelitian

Hari/Tanggal : 2 November 2009

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar matematika

siswa, tanggapan guru mengenai Strategi Pembelajaran

Aktif “The Power of Two” dan permasalahan yang terjadi

pada pembelajaran matematika di kelas tersebut.

Daftar Pertanyaan :

1. Bagaimana pandangan siswa terhadap pelajaran matematika menurut yang

Bapak ketahui?

2. Metode apa saja yang sering Bapak gunakan pada pembelajaran matematika ?

3. Apakah siswa memperhatikan penjelasan materi pelajaran yang Bapak

sampaikan?

4. Apakah ada siswa yang bertanya tentang materi yang Bapak sampaikan ?

5. Apakah siswa lain memperhatikan saat ada salah satu siswa bertanya atau

memberi tanggapan ?

6. Apabila Bapak memberikan pertanyaan, bagaimana respons / antusias siswa

terhadap pertanyaan Bapak ?

7. Apakah setiap tugas yang diberikan oleh Bapak selalu dikerjakan dengan baik

oleh siswa?

8. Bagaimana respons siswa ketika Bapak meminta siswa untuk mengerjakan

soal di depan kelas ?

9. Apabila Bapak memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, berapa banyak

rata-rata siswa yang bertanya ?

10. Apakah Bapak mengetahui Strategi Pembelajaran Aktif “The Power of Two”,

jika iya bagaimana pendapat Bapak mengenai Strategi Pembelajaran Aktif

“The Power of Two”?

Page 172: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

189

Lembar Pedoman Wawancara dengan Guru Tahap : Siklus I

Hari/Tanggal : 5 Februari 2010

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui perkembangan tingkat aktivitas belajar

matematika siswa, tanggapan guru mengenai Strategi

Pembelajaran Aktif “The Power of Two” dan permasalahan

yang terjadi pada pembelajaran matematika di kelas

tersebut.

Daftar Pertanyaan :

1. Menurut Bapak apakah penggunaan strategi pembelajaran aktif ”The Power of

Two” ini sangat baik diterapkan dalam pembelajaran matematika?

2. Apakah penggunaan strategi pembelajaran aktif ini sangat membantu guru

dalam meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa?

3. Bagaimana perkembangan aktivitas belajar matematika siswa dengan

diterapkannya strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”?

4. Apa saja perkembangan aktivitas belajar matematika siswa setelah Bapak

melakukan pengamatan sampai pada siklus I ini?

5. Menurut Bapak apakah siswa merasa senang dengan diterapkannya strategi

pembelajaran aktif ”The Power of Two” sampai pada siklus I ini?

6. Ketika guru menjelaskan materi, apakah siswa memperhatikan penjelasan

guru dengan baik?

7. Ketika guru memberikan pertanyaan, bagaimana respon siswa terhadap

pertanyaan yang diberikan oleh guru?

8. Apakah siswa lain memperhatikan saat ada salah satu siswa yang bertanya

atau memberi tanggapan?

9. Berdasarkan perkembangan aktivitas belajar matematika siswa yang terjadi

sampai pada siklus I ini, apakah penerapan strategi pembelajaran aktif ”The

Power of Two” ini sudah dilaksanakan dengan baik?

Page 173: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

190

Lembar Pedoman Wawancara dengan Guru

Tahap : Siklus II

Hari/Tanggal :

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui perkembangan tingkat aktivitas belajar

matematika siswa, tanggapan guru mengenai Strategi

Pembelajaran Aktif “The Power of Two” dan permasalahan

yang terjadi pada pembelajaran matematika di kelas

tersebut.

Daftar Pertanyaan :

1. Menurut Bapak apakah penggunaan strategi pembelajaran aktif ”The Power of

Two” ini sangat baik diterapkan dalam pembelajaran matematika?

2. Apakah penggunaan strategi pembelajaran aktif ini sangat membantu guru

dalam meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa?

3. Bagaimana perkembangan aktivitas belajar matematika siswa dengan

diterapkannya strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”?

4. Apa saja perkembangan aktivitas belajar matematika siswa setelah Bapak

melakukan pengamatan sampai pada siklus II ini?

5. Menurut Bapak apakah siswa merasa senang dengan diterapkannya strategi

pembelajaran aktif ”The Power of Two” sampai pada siklus II ini?

6. Ketika guru menjelaskan materi, apakah siswa memperhatikan penjelasan

guru dengan baik?

7. Ketika guru memberikan pertanyaan, bagaimana respon siswa terhadap

pertanyaan yang diberikan oleh guru?

8. Apakah siswa lain memperhatikan saat ada salah satu siswa yang bertanya

atau memberi tanggapan?

9. Berdasarkan perkembangan aktivitas belajar matematika siswa yang terjadi

sampai pada siklus II ini, apakah penerapan strategi pembelajaran aktif ”The

Power of Two” ini sudah dilaksanakan dengan baik?

Page 174: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

191

10. Berdasarkan perkembangan aktivitas belajar matematika siswa yang terjadi

sampai pada siklus II ini, adakah keinginan Bapak menerapkan strategi

pembelajaran aktif ”The Power of Two” di kelas yang Bapak ajarkan?

Page 175: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

192

Lampiran 14

Hasil Wawancara dengan Guru

Tahap : Pra Penelitian

Hari/Tanggal : 2 November 2009

1. Cukup antusias. Tetapi sebagian siswa ada yang kurang senang

matematika, disebabkan karena bekal pengetahuan dasar yang mereka

bawa sejak sekolah dasar kurang memadai.

2. Ceramah, pemberian tugas, tanya jawab, diskusi kadang-kadang.

3. Umumnya memperhatikan, tergantung kondisi gurunya sendiri.

4. Ada beberapa siswa yang bertanya kalau diberi motivasi. Kalau tidak

diberi motivasi, tidak ada siswa yang berani bertanya, kebanyakan mereka

takut untuk bertanya.

5. Sebagian siswa memperhatikan.

6. Ada yang menjawab secara spontan, ada yang harus berpikir dulu, ada

yang memperhatikan, ada yang ceplas-ceplos kalau menjawab sehingga

perlu diarahkan. Tetapi umumnya merespon.

7. Sebagian siswa mengerjakan dengan baik, tetapi kadang-kadang ada yang

perlu pengarahan.

8. Biasa saja, tidak terlalu antusias. Karena siswa masih merasa takut kalau

diminta maju ke depan kelas, mereka khawatir jawabannya akan salah.

9. Tidak terlalu banyak, sekitar 20% siswa yang bertanya. Tergantung materi

yang sedang dipelajari. Siswa yang bertanya justru mereka yang sudah

paham, siswa yang belum paham, mereka bingung apa yang ingin

ditanyakan.

10. Tidak sepenuhnya paham. Cukup baik, mungkin dengan diterapkannya

strategi ini, aktivitas siswa dapat meningkat.

Page 176: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

193

Hasil Wawancara dengan Guru

Tahap : Siklus I

Hari/Tanggal : 5 Februari 2010

1. Sangat baik digunakan, karena dengan strategi pembelajaran aktif “The Power

of Two” siswa dapat bertukar pikiran dengan teman pasangannya dan antar

pasangan.

2. Membantu sekali khususnya siswa yang cenderung pasif di kelas, ia akan

mengemukakan pendapatnya dengan teman pasangannya. Karena biasanya

siswa yang pasif itu malu mengemukakan pendapatnya di dalam kelas.

Mungkin dengan teman pasangannya ia akan lebih berani mengemukakan

pendapatnya.

3. Perkembangan aktivitas belajar matematika siswa mengalami peningkatan.

4. Sebagian siswa sudah tidak malu untuk bertanya, sebagian siswa menyukai

sharing dengan teman pasangan, sebagian siswa sudah tidak malu

mengerjakan tugas di depan kelas walaupun masih ada beberapa siswa yang

masih malu, catatan siswa sebagian sudah tidak ada yang kosong.

5. Ya, karena siswa lebih senang mengerjakan LKS secara berpasangan

dibandingkan dengan pembelajaran seperti biasa.

6. Sebagian siswa memperhatikan, namun masih ada sebagian siswa yang tidak

memperhatikan dikarenakan mengobrol dengan teman, memainkan HP

terutama di awal pembelajaran.

7. Sebagian besar siswa mendengarkan pertanyaan dari guru, tetapi masih

merasa takut untuk menjawab pertanyaan meskipun masih ada siswa yang

cuek dengan pertanyaan yang diajukan oleh guru.

8. Sebagian besar siswa memperhatikan

9. Cukup baik. Dengan melihat perkembangan aktivitas belajar matematika

siswa sampai pada siklus I ini, tetapi harus lebih ditingkatkan untuk siklus

berikutnya.

Page 177: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

194

Hasil Wawancara dengan Guru

Tahap : Siklus II

Hari/Tanggal :19 Februari 2010

1. Cukup baik, karena membuat siswa lebih semangat dalam belajar dan lebih

aktif.

2. Ya, siswa sudah terbiasa maju ke depan untuk mengerjakan hasil kerjanya di

depan kelas.

3. Perkembangan aktivitas belajar matematika siswa cendeung mengalami

peningkatan tiap pertemuan.

4. Siswa sudah tidak malu untuk mengemukakan pendapatnya dengan pasangan

maupun antar pasangan, tidak malu untuk mengerjakan hasil kerjanya di

depan kelas.

5. Ya

6. Sebagian besar siswa memperhatikan, walaupun masih ada siswa yang tidak

memperhatikan.

7. Sebagian siswa memperhatikan pertanyaan guru, tetapi masih takut untuk

menjawabnya.

8. Ya, tetapi masih ada siswa yang cuek dengan pertanyaan teman atau

tanggapan teman.

9. Cukup baik, karena aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke

siklus II.

10. Ada, supaya siswa lebih aktif lagi dalam belajar matematika.

Page 178: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

195

Lampiran 15

Lembar Pedoman Wawancara dengan Siswa

Tahap : Pra Penelitian

Hari/Tanggal : 13 November 2009

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar matematika

siswa, minat siswa terhadap pelajaran matematika dan

permasalahan yang dihadapi siswa terkait dengan pelajaran

matematika sebelumnya.

Daftar Pertanyaan :

1. Apakah adik-adik menyukai pelajaran matematika ?

A. Iya b. Tidak c. Biasa saja

2. Dari jawaban nomor satu, beri alasan!

3. Apakah kamu bertanya tentang materi pelajaran yang disampaikan guru

jika masih kurang jelas atau belum paham ?

4. Apabila guru memberi pertanyaan, apakah kamu berusaha ingin

menjawabnya?

5. Apakah kamu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru ?

A. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

Jika menjawab b dan c, beri alasan kenapa pada saat itu kamu tidak

mengerjakan tugas!

6. Apabila kamu diminta mengerjakan soal ke depan kelas, apakah kamu

merasa ... ?

A. Senang b. Takut c. Malu d. ..............(isi jika tidak ada

dipilihan)

7. Pernahkah kamu merasa bosan pada saat pelajaran matematika ? Jika iya,

pada saat / kondisi apa ?

Page 179: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

196

Lembar Pedoman Wawancara dengan Siswa

Hari/Tanggal :

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui perkembangan respon siswa dalam

belajar matematika, minat siswa terhadap pelajaran

matematika dan permasalahan yang dihadapi siswa terkait

dengan pelajaran matematika sebelumnya.

Daftar Pertanyaan :

1. Apakah adik-adik menyukai pelajaran matematika setelah diterapkannya

strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”?

2. Dari soal nomor satu, beri alasan!

3. Pembelajaran seperti apa yang adik-adik sukai, pembelajaran seperti biasa

atau pembelajaran dengan strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”?

4. Apakah dengan diterapkannya strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”

dapat membantu adik-adik dalam memahami pelajaran matematika?

5. Apakah adik-adik merasakan ada perkembangan terhadap aktivitas belajar

matematika setelah diterapkannya strategi pembelajaran aktif ”The Power of

Two”?

6. Perkembangan seperti apa yang adik-adik rasakan ketika belajar matematika

dengan strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”?

7. Apakah adik-adik memperhatikan penjelasan guru ketika guru sedang

menyampaikan materi pelajaran?

8. Apakah adik-adik berusaha aktif di dalam kelompok ketika sedang

mengerjakan tugas?

9. Apakah adik-adik yakin dengan jawaban kelompok adik-adik sendiri ketika

sedang mengerjakan tugas?

10. Apakah adik-adik pernah merasa bosan pada pembelajaran matematika ketika

diterapkannya strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”?

11. Apakah dengan diterapkannya strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”

aktivitas adik-adik semakin meningkat?

Page 180: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

197

12. Aktivitas-aktivitas belajar apa saja yang adik-adik rasakan semakin

meningkat?

13. Menurut adik-adik, apakah penerapan strategi pembelajaran aktif ”The Power

of Two” ini sudah dilaksanakan dengan baik?

Page 181: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

198

Lampiran 16

Hasil Wawancara dengan Siswa

Tahap : Pra Penelitian

Hari/Tanggal :13 November 2009

1. S1 : ya S5 : biasa saja

S2 : kurang senang S6 : biasa saja

S3 : ya S7 : kurang senang

S4 :ya S8 : biasa saja

2. S1 : senang berhitung, pelajarannya enak

S2 : pelajarannya susah bikin pusing

S3 : senang berhitung

S4 : dari SD udah senang, gurunya enak

S5 : nilainya tidak bagus, tidak jelek

S6 : kadang suka berhitung, tapi kadang pusing juga

S7 : cara berhitungnya sulit

S8 : kalau gurunya menjelaskannya enak, jadi seneng.

3. S1 : ya S5 : kadang-kadang malu

S2 : tidak S6 : tidak

S3 : ya S7 : tidak

S4 :ya S8 : kadang-kadang takut

4. S1 : kadang-kadang takut menjawab S5 : tidak karena malu

S2 : tidak S6 : tidak

S3 : ya S7 : tidak

S4 :ya S8 : kadang-kadang malu, takut

5. S1 : ya S5 : tidak karena malu

S2 : ya, tapi kadang suka lupa S6 : ya, tapi kalau susah tidak

S3 : ya S7 : kadang-kadang

S4 : ya S8 : ya

Page 182: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

199

6. S1 : senang S5 : biasa saja, kadang malu

S2 : takut S6 : takut

S3 : biasa saja S7 : kadang-kadang malu

S4 : senang S8 : biasa saja

7. S1 : tidak S5 : pernah kalau banyak tugas

S2 : pernah kalau pelajarannya susah S6 : kadang-kadang

S3 : tidak S7 : kadang-kadang

S4 : pernah kalau gurunya tidak enak S8 : tidak

Page 183: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

200

Hasil Wawancara dengan Siswa Tahap : Siklus I

Hari/Tanggal : 5 Februaru 2010

1. S1 : ya

S2 : ya

S3 : biasa saja

2. S1 : karena mengerjakan soalnya berpasangan, setelah itu baru dibandingkan

dengan pasangan yang lain

S2 : karena bisa bertukar pikiran dengan teman

S3 : kalau tidak bisa mengerjakan bisa nanya sama pasangannya

3. S1 : strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”

S2 : strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”

S3 : strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”

4. S1 : ya

S2 : sama saja

S3 : ya

5. S1 : ada

S2 : biasa saja

S3 : ada

6. S1 : jadi lebih senang dan semangat dengan matematika, tidak malu bertanya

S2 : nilainya bagus

S3 : jadi lebih senang dengan matematika, tidak malu lagi jika mau bertanya

7. S1 : ya

S2 : ya

S3 : ya, tapi kadang-kadang suka ngobrol sama teman

8. S1 : biasa saja

S2 : ya

S3 : ya

9. S1 : kadang-kadang yakin, kadang-kadang tidak

S2 : yakin

Page 184: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

201

S3 : kadang-kadang yakin, kadang-kadang tidak

10. S1 : tidak

S2 : pernah

S3 : tidak

11. S1 : ya

S2 : biasa saja

S3 : ya

12. S1 : lebih mudah memahami materi, tidak malu untuk mengangkat tangan

S2 : lebih berani bertanya

S3 : berani bertanya dan menjawab pertanyaan guru

13. S1 : ya

S2 : cukup baik

S3 : ya

Page 185: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

202

Hasil Wawancara dengan Siswa Tahap : Siklus II

Hari/Tanggal : 19 Februari 2010

1. S1 : ya

S2 : ya

S3 : ya

2. S1 : karena sudah terbiasa dengan strategi pembelajaran seperti ini

S2 : karena bisa bertukar pikiran dengan teman

S3 : karena lebih mudah mengerjakan soal, bisa bertanya dengan pasangan

3. S1 : strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”

S2 : strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”

S3 : strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”

4. S1 : ya

S2 : ya

S3 : ya

5. S1 : ada

S2 : ada

S3 : ada

6. S1 : tidak malu lagi jika menjawab pertanyaan guru

S2 : nilainya bagus, dan lebih semangat

S3 : tidak malu untuk bertanya dan menjawab pertanyaan guru

7. S1 : ya

S2 : ya

S3 : ya

8. S1 : ya, tapi kalau soalnya susah tidak

S2 : biasa saja

S3 : ya

9. S1 : yakin, tapi kalau soalnya susah jadi tidak yakin

S2 : kadang yakin, kadang tidak

S3 : yakin

Page 186: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

203

10. S1 : tidak

S2 : tidak

S3 : tidak

11. S1 : ya

S2 : ya

S3 : ya

12. S1 : lebih semangat belajar, tidak malu untuk bertanya

S2 : lebih berani bertanya, dan memperhatikan penjelasan guru

S3 : berani bertanya dan menjawab pertanyaan guru

13. S1 : cukup baik

S2 : cukup baik

S3 : ya

Page 187: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

204

Lampiran 17

Catatan Lapangan

(Siklus I)

Pertemuan Ke- : 1

Hari/Tanggal : Rabu/27 Januari 2010

Waktu : 1 x 40 menit

Sub Pokok Bahasan : Kedudukan dua garis (sejajar, berimpit,

berpotongan, bersilangan)

No. Waktu Kegiatan

1 09. 25 - 09.30 Peneliti membuka proses pembelajaran dengan berdo’a

bersama siswa terlebih dahulu, kemudian menanyakan kabar

siswa yang tidak masuk hari ini. Kemudian, peneliti

menyampaikan tujuan pembelajaran.

2 09.30 – 09.36 Peneliti memberikan penjelasan tentang materi baru yaitu

kedudukan dua garis sejajar, berimpit, berpotongan, dan

bersilangan.

3 09.36 – 10.00 Peneliti membagikan LKS kepada masing-masing siswa dan

meminta masing-masing siswa untuk mengerjakan LKS

secara individu. Peneliti meminta masing-masing siswa

untuk berpasangan dan meminta siswa untuk sharing

(berbagi) jawaban dengan jawaban yang dibuat pasangannya.

Kemudian, peneliti meminta masing-masing pasangan untuk

membandingkan jawaban yang telah dibuatnya.

4 10.00 – 10.05 Peneliti mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan

pelajaran hari ini. Peneliti memberikan tugas rumah kepada

siswa dan meminta siswa untuk mempelajari materi

selanjutnya. Peneliti menutup pelajaran dengan membaca

do’a.

Page 188: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

205

Pertemuan Ke- : 2

Hari/Tanggal : Kamis/28 Januari 2010

Waktu : 2 x 40 menit

Sub Pokok Bahasan : Satuan sudut dan mengukur sudut dengan busur

derajat

No. Waktu Kegiatan

1 06.45 – 06.50 Peneliti membuka proses pembelajaran dengan berdo’a

bersama siswa terlebih dahulu, kemudian menanyakan kabar

siswa yang tidak masuk hari ini. Peneliti mengabsen siswa.

06.50 – 06.55 Peneliti memulai pelajaran dengan mereview materi

pelajaran lalu. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran.

2 06.55 – 07.08 Peneliti memberikan penjelasan tentang materi baru yaitu

satuan sudut yang sering digunakan. Setelah itu, peneliti

menjelaskan cara mengukur sudut dengan busur derajat.

3 07.08 – 07.59 Peneliti membagikan LKS kepada masing-masing siswa dan

meminta masing-masing siswa untuk mengerjakan LKS

secara individu. Peneliti meminta masing-masing siswa

untuk berpasangan dan meminta siswa untuk sharing

(berbagi) jawaban dengan jawaban yang dibuat pasangannya.

Kemudian, peneliti meminta masing-masing pasangan untuk

membandingkan jawaban yang telah dibuatnya.

4 07.59 – 08.05 Peneliti mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan

pelajaran hari ini. Peneliti memberikan tugas rumah kepada

siswa dan meminta siswa untuk mempelajari materi

selanjutnya. Peneliti menutup pelajaran dengan membaca

do’a.

Page 189: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

206

Pertemuan Ke- : 3

Hari/Tanggal : Jum’at/29 Januari 2010

Waktu : 2 x 40 menit

Sub Pokok Bahasan : Jenis sudut (siku, lancip, tumpul)

No. Waktu Kegiatan

1 10.25 – 10.30 Peneliti membuka proses pembelajaran dengan berdo’a

bersama siswa terlebih dahulu, kemudian menanyakan kabar

siswa yang tidak masuk hari ini. Peneliti mengabsen siswa.

10.30 – 10.35 Peneliti memulai pelajaran dengan mereview materi

pelajaran lalu. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran.

2 10.35 – 10.48 Peneliti memberikan penjelasan tentang materi baru yaitu

perbedaan jenis sudut, kemudian peneliti menjelaskan sudut

berpelurus dan berpenyiku.

3 10.48 – 11.39 Peneliti membagikan LKS kepada masing-masing siswa dan

meminta masing-masing siswa untuk mengerjakan LKS

secara individu. Peneliti meminta masing-masing siswa

untuk berpasangan dan meminta siswa untuk sharing

(berbagi) jawaban dengan jawaban yang dibuat pasangannya.

Kemudian, peneliti meminta masing-masing pasangan untuk

membandingkan jawaban yang telah dibuatnya.

4 11.39 – 11.45 Peneliti mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan

pelajaran hari ini. Peneliti memberikan tugas rumah kepada

siswa dan meminta siswa untuk mempelajari materi

selanjutnya. Peneliti menutup pelajaran dengan membaca

do’a.

Page 190: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

207

Pertemuan Ke- : 4

Hari/Tanggal : Rabu/3 Februari2010

Waktu : 1 x 40 menit

Sub Pokok Bahasan : Sifat sudut jika dua garis sejajar dipotong garis

ketiga

No. Waktu Kegiatan

1 09. 25 - 09.30 Peneliti membuka proses pembelajaran dengan berdo’a

bersama siswa terlebih dahulu, kemudian menanyakan kabar

siswa yang tidak masuk hari ini. Kemudian, peneliti

menyampaikan tujuan pembelajaran.

2 09.30 – 09.36 Peneliti memberikan penjelasan tentang materi baru yaitu

sifat sudut jika dua garis sejajar dipotong garis ketiga

3 09.36 – 10.00 Peneliti membagikan LKS kepada masing-masing siswa dan

meminta masing-masing siswa untuk mengerjakan LKS

secara individu. Peneliti meminta masing-masing siswa

untuk berpasangan dan meminta siswa untuk sharing

(berbagi) jawaban dengan jawaban yang dibuat pasangannya.

Kemudian, peneliti meminta masing-masing pasangan untuk

membandingkan jawaban yang telah dibuatnya.

4 10.00 – 10.05 Peneliti mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan

pelajaran hari ini. Peneliti memberikan tugas rumah kepada

siswa dan meminta siswa untuk mempelajari materi

selanjutnya. Peneliti menutup pelajaran dengan membaca

do’a.

Page 191: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

208

Pertemuan Ke- : 5

Hari/Tanggal : Kamis/4 Februari2010

Waktu : 2 x 40 menit

Sub Pokok Bahasan : Sifat-sifat sudut dan garis untuk menyelesaikan

soal.

No. Waktu Kegiatan

1 06.45 – 06.50 Peneliti membuka proses pembelajaran dengan berdo’a

bersama siswa terlebih dahulu, kemudian menanyakan kabar

siswa yang tidak masuk hari ini. Peneliti mengabsen siswa.

06.50 – 06.55 Peneliti memulai pelajaran dengan mereview materi pelajaran

lalu. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran.

2 06.55 – 07.08 Peneliti memberikan penjelasan tentang materi baru yaitu sifat-

sifat sudut dan garis untuk menyelesaikan soal.

3 07.08 – 07.59 Peneliti membagikan LKS kepada masing-masing siswa dan

meminta masing-masing siswa untuk mengerjakan LKS secara

individu. Peneliti meminta masing-masing siswa untuk

berpasangan dan meminta siswa untuk sharing (berbagi)

jawaban dengan jawaban yang dibuat pasangannya. Kemudian,

peneliti meminta masing-masing pasangan untuk

membandingkan jawaban yang telah dibuatnya. Ada pasangan

menjawab soal nomor satu dengan cara yang berbeda yaitu

Soal:

D C Pada gambar di samping, garis AB//

CD dan Δ ABC siku-siku di C. Jika ∠CBE = 125o maka besar ∠BAC = ...

A B 1250 E Jawab:

Δ ABC dengan ∠B = 125o sebagai sudut luar

∠A + ∠C = ∠B

∠A + 90o = 125o

Page 192: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

209

∠A = 35o

4 07.59 – 08.05 Peneliti mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan

pelajaran hari ini. Peneliti memberikan tugas rumah kepada

siswa dan meminta siswa untuk mempelajari materi

selanjutnya. Peneliti menutup pelajaran dengan membaca do’a.

Pertemuan Ke- : 6

Hari/Tanggal : Jum’at/5 Februari 2010

Waktu : 2 x 40 menit

Sub Pokok Bahasan : Tes siklus I

No. Waktu Kegiatan

1 10.25 – 10.35 Peneliti membuka proses pembelajaran dengan berdo’a

bersama siswa terlebih dahulu, kemudian mengabsen siswa,

peneliti mengkondisikan siswa sebelum tes, selanjutnya

membagikan soal tes kepada siswa.

10.35 – 11.35 Siswa dipersilakan untuk mulai mengerjakan soal tes yang

diberikan kepada peneliti. Peneliti bersama observer

mengawasi siswa yang sedang melakukan tes. Kegiatan ini

berjalan lancar. Siswa terlihat serius mengerjakan soal.

2 11.35 – 11.45 Siswa diberikan waktu untuk mengkoreksi pekerjaannya

dengan teliti sebelum dikumpulkan. Kemudian siswa diminta

untuk meninggalkan kelas setelah waktu berakhir dengan

tertib. Selanjutnya peneliti mengambil hasil jawaban siswa di

mejanya masing-masing tanpa membuat gaduh.

Page 193: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

210

Catatan Lapangan

(Siklus II)

Pertemuan Ke- : 7

Hari/Tanggal : Rabu/10 Februari 2010

Waktu : 1 x 40 menit

Sub Pokok Bahasan : Melukis sudut yang besarnya sama dengan sudut

yang diketahui

No. Waktu Kegiatan

1 09. 25 - 09.30 Peneliti membuka proses pembelajaran dengan berdo’a

bersama siswa terlebih dahulu, kemudian menanyakan kabar

siswa yang tidak masuk hari ini. Kemudian, peneliti

menyampaikan tujuan pembelajaran.

2 09.30 – 09.36 Peneliti memberikan penjelasan tentang materi baru yaitu

melukis sudut yang besarnya sama dengan sudut yang

diketahui.

3 09.36 – 10.00 Peneliti membagikan LKS kepada masing-masing siswa dan

meminta masing-masing siswa untuk mengerjakan LKS

secara individu. Peneliti meminta masing-masing siswa

untuk berpasangan dan meminta siswa untuk sharing

(berbagi) jawaban dengan jawaban yang dibuat pasangannya.

Kemudian, peneliti meminta masing-masing pasangan untuk

membandingkan jawaban yang telah dibuatnya.

4 10.00 – 10.05 Peneliti mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan

pelajaran hari ini. Peneliti memberikan tugas rumah kepada

siswa dan meminta siswa untuk mempelajari materi

selanjutnya. Peneliti menutup pelajaran dengan membaca

do’a.

Page 194: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

211

Pertemuan Ke- : 8

Hari/Tanggal : Kamis/11 Februari 2010

Waktu : 2 x 40 menit

Sub Pokok Bahasan : Melukis sudut 60o dan 90o

No. Waktu Kegiatan

1 06.45 – 06.50 Peneliti membuka proses pembelajaran dengan berdo’a

bersama siswa terlebih dahulu, kemudian menanyakan kabar

siswa yang tidak masuk hari ini. Peneliti mengabsen siswa.

06.50 – 06.55 Peneliti memulai pelajaran dengan mereview materi

pelajaran lalu. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran.

2 06.55 – 07.08 Peneliti memberikan penjelasan tentang materi baru yaitu

melukis sudut yang besarnya 60o dan 90o.

3 07.08 – 07.59 Peneliti membagikan LKS kepada masing-masing siswa dan

meminta masing-masing siswa untuk mengerjakan LKS

secara individu. Peneliti meminta masing-masing siswa

untuk berpasangan dan meminta siswa untuk sharing

(berbagi) jawaban dengan jawaban yang dibuat pasangannya.

Kemudian, peneliti meminta masing-masing pasangan untuk

membandingkan jawaban yang telah dibuatnya.

4 07.59 – 08.05 Peneliti mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan

pelajaran hari ini. Peneliti memberikan tugas rumah kepada

siswa dan meminta siswa untuk mempelajari materi

selanjutnya. Peneliti menutup pelajaran dengan membaca

do’a.

Page 195: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

212

Pertemuan Ke- : 9

Hari/Tanggal : Jum’at/12 Februari 2010

Waktu : 2 x 40 menit

Sub Pokok Bahasan : Membagi sudut menjadi dua bagian sama besar

No. Waktu Kegiatan

1 10.25 – 10.30 Peneliti membuka proses pembelajaran dengan berdo’a

bersama siswa terlebih dahulu, kemudian menanyakan kabar

siswa yang tidak masuk hari ini. Peneliti mengabsen siswa.

10.30 – 10.35 Peneliti memulai pelajaran dengan mereview materi

pelajaran lalu. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran.

2 10.35 – 10.48 Peneliti memberikan penjelasan tentang materi baru yaitu

membagi sudut menjadi dua bagian sama besar.

3 10.48 – 11.39 Peneliti membagikan LKS kepada masing-masing siswa dan

meminta masing-masing siswa untuk mengerjakan LKS

secara individu. Peneliti meminta masing-masing siswa

untuk berpasangan dan meminta siswa untuk sharing

(berbagi) jawaban dengan jawaban yang dibuat pasangannya.

Kemudian, peneliti meminta masing-masing pasangan untuk

membandingkan jawaban yang telah dibuatnya.

4 11.39 – 11.45 Peneliti mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan

pelajaran hari ini. Peneliti memberikan tugas rumah kepada

siswa dan meminta siswa untuk mempelajari materi

selanjutnya. Peneliti menutup pelajaran dengan membaca

do’a.

Page 196: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

213

Pertemuan Ke- : 10

Hari/Tanggal : Rabu/17 Februari2010

Waktu : 1 x 40 menit

Sub Pokok Bahasan : Melukis sudut 30o dan 45o

No. Waktu Kegiatan

1 09. 25 - 09.30 Peneliti membuka proses pembelajaran dengan berdo’a

bersama siswa terlebih dahulu, kemudian menanyakan kabar

siswa yang tidak masuk hari ini. Kemudian, peneliti

menyampaikan tujuan pembelajaran.

2 09.30 – 09.36 Peneliti memberikan penjelasan tentang materi baru yaitu

melukis sudut 30o dan 45o.

3 09.36 – 10.00 Peneliti membagikan LKS kepada masing-masing siswa dan

meminta masing-masing siswa untuk mengerjakan LKS

secara individu. Peneliti meminta masing-masing siswa

untuk berpasangan dan meminta siswa untuk sharing

(berbagi) jawaban dengan jawaban yang dibuat pasangannya.

Kemudian, peneliti meminta masing-masing pasangan untuk

membandingkan jawaban yang telah dibuatnya.

4 10.00 – 10.05 Peneliti mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan

pelajaran hari ini. Peneliti memberikan tugas rumah kepada

siswa dan meminta siswa untuk mempelajari materi

selanjutnya. Peneliti menutup pelajaran dengan membaca

do’a.

Page 197: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

214

Pertemuan Ke- : 11

Hari/Tanggal : Kamis/18 Februari2010

Waktu : 2 x 40 menit

Sub Pokok Bahasan : Melukis sudut 120o dan 150o

No. Waktu Kegiatan

1 06.45 – 06.50 Peneliti membuka proses pembelajaran dengan berdo’a

bersama siswa terlebih dahulu, kemudian menanyakan kabar

siswa yang tidak masuk hari ini. Peneliti mengabsen siswa.

06.50 – 06.55 Peneliti memulai pelajaran dengan mereview materi pelajaran

lalu. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran.

2 06.55 – 07.08 Peneliti memberikan penjelasan tentang materi baru yaitu

melukis sudut yang besarnya 120o dan 150o.

3 07.08 – 07.59 Peneliti membagikan LKS kepada masing-masing siswa dan

meminta masing-masing siswa untuk mengerjakan LKS secara

individu. Peneliti meminta masing-masing siswa untuk

berpasangan dan meminta siswa untuk sharing (berbagi)

jawaban dengan jawaban yang dibuat pasangannya. Kemudian,

peneliti meminta masing-masing pasangan untuk

membandingkan jawaban yang telah dibuatnya. Ada pasangan

menjawab soal nomor satu dengan cara yang berbeda yaitu

melukis sudut 90o terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan

dengan melukis sudut 30o.

Soal:

Dengan penggaris dan jangka, lukislah sudut yang besarnya

1200 dengan kaki sudut di bawah ini!

Page 198: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

215

a. ∠ STU = 1200

U S

T

b. ∠PQR = 1200

P

Q

R

4 07.59 – 08.05 Peneliti mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan

pelajaran hari ini. Peneliti memberikan tugas rumah kepada

siswa dan meminta siswa untuk mempelajari materi

selanjutnya. Peneliti menutup pelajaran dengan membaca do’a.

Page 199: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

216

Pertemuan Ke- : 12

Hari/Tanggal : Jum’at/19 Februari 2010

Waktu : 2 x 40 menit

Sub Pokok Bahasan : Tes siklus II

No. Waktu Kegiatan

1 10.25 – 10.35 Peneliti membuka proses pembelajaran dengan berdo’a

bersama siswa terlebih dahulu, kemudian mengabsen siswa,

peneliti mengkondisikan siswa sebelum tes, selanjutnya

membagikan soal tes kepada siswa.

10.35 – 11.35 Siswa dipersilakan untuk mulai mengerjakan soal tes yang

diberikan kepada peneliti. Peneliti bersama observer

mengawasi siswa yang sedang melakukan tes. Kegiatan ini

berjalan lancar. Siswa terlihat serius mengerjakan soal.

2 11.35 – 11.45 Siswa diberikan waktu untuk mengkoreksi pekerjaannya

dengan teliti sebelum dikumpulkan. Kemudian siswa diminta

untuk meninggalkan kelas setelah waktu berakhir dengan

tertib. Selanjutnya peneliti mengambil hasil jawaban siswa di

mejanya masing-masing tanpa membuat gaduh.

Page 200: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

217

Lampiran 18

Nilai Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I

No. Nama Pasangan Nilai

LKS II

1 P & AH 100

2 AD & AE 100

3 N & I 100

4 K & AC 100

5 U & AJ 84

6 E & X 84

7 AI & AM 84

8 G & O 100

9 F & H 100

10 AG & V 100

11 D & T 100

12 AK & AF 100

13 AL & M 56

14 A & AA 100

15 W & C 100

16 R & J 100

17 B &AN 100

18 Q & S 100

19 Y & L 100

20 Z & AB 100

Jumlah nilai 1908

Jumlah siswa yang hadir 40

Nilai rata-rata 95.40

No. Nama Pasangan Nilai

LKS I

1 U & AM 62.50

2 J & D 50.00

3 AB & AL 25.00

4 AG & AN 75.00

5 I & K 50.00

6 N & AC 62.50

7 E & M 62.50

8 AI & AJ 75.00

9 AE & G 50.00

10 B & Z 12.50

11 AD & O 12.50

12 AK & F 62.50

13 W & C 62.50

14 A & AA 50.00

15 P & L 50.00

16 Y & AH 12.50

17 R & T 37.50

18 V & Q 62.50

19 AF & H 12.50

20 X & P 50.00

Jumlah nilai 887.50

Jumlah siswa yang hadir 39

Nilai rata-rata 46.71

Page 201: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

155

No. Nama Pasangan Nilai

LKS III

1 A & X 100

2 N & F 90

3 I & H 100

4 AI & D 100

5 B & Z 100

6 J & AM 100

7 AD & O 100

8 G & AE 100

9 AN & AB 90

10 T & AL 90

11 W & E 90

12 C & M 100

13 L & P 80

14 V & Q 90

15 S & AG 80

16 AC & AK 100

17 K & AF 100

18 AA & AJ 90

19 R & U 100

20 AH & Y 90

Jumlah nilai 1890

Jumlah siswa yang hadir 40

Nilai rata-rata 94.5

No. Nama Pasangan Nilai

LKS IV

1 U & AM 100

2 J & D 100

3 AB & AL 100

4 AG & AN 60

5 I & K 30

6 N & AC 100

7 E & M 60

8 AI & AJ 100

9 AE & G 50

10 B & Z 100

11 AD & O 100

12 AK & F 100

13 W & C 100

14 A & AA 100

15 P & L 100

16 Y & AH 60

17 R & T 20

18 V & Q 90

19 AF & H 100

20 X & P 100

Jumlah nilai 1670

Jumlah siswa yang hadir 40

Nilai rata-rata 83.5

Page 202: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

156

No. Nama Pasangan Nilai

LKS V

1 E & AJ 65

2 J & AE 70

3 K & AD 65

4 H& AG 70

5 AF & I 50

6 V & S 50

7 AC & AL 70

8 B & AM 65

9 X & Q 70

10 R & W 70

11 P & Y 50

12 U & T 50

13 D & AK 65

14 A & AN 65

15 N & AA 65

16 G & AH 50

17 AI & F 50

18 L & AC 65

19 M & AB 70

20 Z & O 65

Jumlah nilai 1240

Jumlah siswa yang hadir 40

Nilai rata-rata 62

Page 203: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

157

Nilai Tes Siklus I

No. Nama Siswa Nilai No. Nama Siswa Nilai

1 A 73 21 U 60

2 B 53 22 V 53

3 C 66 23 W 73

4 D 66 24 X 66

5 E 66 25 Y 73

6 F 86 26 Z 73

7 G 46 27 AA 53

8 H 60 28 AB 80

9 I 73 29 AC 40

10 J 53 30 AD 40

11 K 46 31 AE 53

12 L 53 32 AF 40

13 M 46 33 AG 66

14 N 46 34 AH 66

15 O 53 35 AI 66

16 P 46 36 AJ 33

17 Q 53 37 AK 80

18 R 86 38 AL 53

19 S 73 39 AM 80

20 T 86 40 AN 80

Jumlah nilai 2458

Jumlah siswa yang hadir 40

Nilai rata-rata 61.45

Page 204: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

158

Nilai Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II

No. Nama Pasangan

Nilai

LKS

VII

1 S & T 100

2 O & Y 100

3 F & AA 100

4 I & AC 100

5 N & Z 100

6 L & AH 100

7 AI & H 100

8 M & AG 100

9 AN & K 100

10 V & U 100

11 C & AM 100

12 R & AE 100

13 J & G 100

14 AK & AJ 100

15 D & AL 100

16 E & Q 100

17 B & P 100

18 AB & W 100

19 AD & A 100

20 AF & X 100

Jumlah nilai 4000

Jumlah siswa yang hadir 40

Nilai rata-rata 100

No. Nama Pasangan Nilai

LKS VI

1 U & AM 100

2 J & D 100

3 AB & AL 100

4 AG & AN 100

5 I & K 100

6 N & AC 100

7 E & M 100

8 AI & AJ 100

9 AE & G 100

10 B & Z 50

11 AD & O 100

12 AK & F 100

13 W & C 100

14 A & AA 100

15 P & L 100

16 Y & AH 100

17 R & T 100

18 V & Q 100

19 AF & H 50

20 X & P 100

Jumlah nilai 1900

Jumlah siswa yang hadir 40

Nilai rata-rata 95

Page 205: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

159

No. Nama Pasangan Nilai

LKS IX

1 U & AM 100

2 J & D 100

3 AB & AL 100

4 AG & AN 75

5 I & K 75

6 N & AC 100

7 E & M 100

8 AI & AJ 100

9 AE & G 100

10 B & Z 100

11 AD & O 100

12 AK & F 100

13 W & C 100

14 A & AA 100

15 P & L 50

16 Y & AH 100

17 R & T 100

18 V & Q 100

19 AF & H 50

20 X & P 100

Jumlah nilai 1850

Jumlah siswa yang hadir 40

Nilai rata-rata 92,5

No. Nama Pasangan

Nilai

LKS

VIII

1 \AN & T 100

2 P & AJ 100

3 U & A 100

4 AI & O 100

5 V & B 100

6 AK & Q 100

7 I & AC 100

8 AD & J 100

9 AG & M 100

10 N & AH 100

11 H & AB 100

12 AA & G 100

13 K & AE 100

14 W & C 100

15 D & X 100

16 R & AL 100

17 L & AF 100

18 AM & S 100

19 F & Z 75

20 E & Y 100

Jumlah nilai 3925

Jumlah siswa yang hadir 40

Nilai rata-rata 98.12

Page 206: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

160

No. Nama Pasangan

Nilai

LKS X

1 P & AB 100

2 AI & AE 100

3 Y & W 100

4 AN & L 100

5 D & B 100

6 I & AD 100

7 AA & C 100

8 S & Q 100

9 N & AL 100

10 R & T 100

11 J &Z 100

12 AF & AK 75

13 AG & V 100

14 AH & A 100

15 G & AJ 100

16 F & H 75

17 E & AM 100

18 M & U 50

19 O & K 100

20 AC & X 100

Jumlah nilai 1900

Jumlah siswa yang hadir 40

Nilai rata-rata 95

Page 207: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

161

Nilai Tes Siklus II

No. Nama Siswa Nilai No. Nama Siswa Nilai

1 A 100 21 U 75

2 B 70 22 V 90

3 C 80 23 W 100

4 D 90 24 X 75

5 E 100 25 Y 80

6 F 85 26 Z 95

7 G 100 27 AA 90

8 H 75 28 AB 70

9 I 95 29 AC 70

10 J 75 30 AD 80

11 K 75 31 AE 100

12 L 85 32 AF 70

13 M 70 33 AG 90

14 N 100 34 AH 65

15 O 80 35 AI 100

16 P 70 36 AJ 65

17 Q 90 37 AK 80

18 R 65 38 AL 65

19 S 100 39 AM 80

20 T 80 40 AN 80

Jumlah nilai 3305

Jumlah siswa yang hadir 40

Nilai rata-rata 82.62

Page 208: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

162

Lampiran 19

Jadwal Penelitian Bulan

No. Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar Apr

1. Persiapan & Perencanaan √ √

2. Observasi (studi lapangan) √

3. Kegiatan Penelitian √ √

4. Analisis Data √ √

5. Laporan Penelitian √ √

Page 209: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

163

Lampiran 20 Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa

Pada Pembelajaran Siklus I

No. Komponen Aktivitas Aspek yang diamati Pert. 1 Pert. 2 Pert. 3 Pert. 4 Pert. 5 Rata-

rata Memperhatikan

penjelasan guru 2 3 3 4 4 80%

Visual

activities Memperhatikan

pertanyaan/tanggap

an teman

1 2 1 3 3 50% 1.

Rata-rata visual activities 37,5% 62,5% 50% 87,5% 87,5% 65%

Bertanya pada guru 1 1 1 2 3 40% Oral

activities

Menjawab

pertanyaan guru 2 3 2 3 4 70%

Memberikan

tanggapan terhadap

teman atau guru

1 1 1 3 3 45%

Berdiskusi dengan

teman 2 2 3 3 3 65%

2.

Rata-rata oral activities 37,5% 43,75% 43,75% 68,75% 81,25% 55%

Motor

activities

Mengerjakan tugas

di kelas 4 4 4 4 4 100%

3.

Rata-rata motor activities 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Emotional

activities

Semangat siswa

dalam mengerjakan

tugas di kelas

1 1 1 3 2 40% 4.

Rata-rata emotional activities 25% 25% 25% 75% 50% 40%

Rata-rata aktivitas siklus I 50% 57,81% 54,68% 82,81% 79,68% 65%

Page 210: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

LEMBAR UJI REFERENSI Nama : Sri Wahyuningsih

NIM : 105017000442

Jurusan : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif ”The Power of Two”

Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa

Pembimbing No. Referensi

I II

1 Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet. I, 1999.

2 Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar Untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK. Bandung: Pustaka Setia, Cet.II, 2008.

3 AM, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.

4 Anitah, Sri, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.

5 Arikunto, Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

6 _________________Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. 6, 2006.

7 Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta. 2008.

8 Gurukul, “Hakikat Belajar Mengajar”, dalam http://ic-ypsa.blogspot.com/2009/01/hakikat-belajar.html

9 Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara. 2008.

10 Hartono, “Strategi Pembelajaran Active Learning”, dalam http://sditalqalam.wordpress.com/.../strategi-pembelajaran-active-learning/

11 Ina V.S. Mullis, dkk, ”TIMMS 2007 International Mathematics Report”, dalam http://TIMMS.bc.edu/TIMMS 2007/techreport.html

12 Iskandar, Penelitian Tindakan Kelas, Ciputat: Gaung Persada, 2009.

13 Junaedi, dkk, Strategi Pembelajaran, Surabaya: LAPIS-PGMI, 2008.

14 Kasnun, Implementasi Active Learning dalam Pembelajaran PAI dalam Cendekia Jurnal Kependidikan dan

Page 211: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

Kemasyarakatan, vol. 5. No. 2, Juli-Desember 2007. 15 Marno & M. Idris, Strategi dan Metode Pengajaran:

Menciptakan Keterampilan Mengajar yang Efektif dan Edukatif, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008.

16 Muaddab, Hafis. “Pembelajaran dan Inovasi”, dalam http://blog-indonesia.com/blog-archive-13203-7.html

17 Muslich, Masnur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

18 Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000.

19 Ramdhan, Tarmizi. ”Strategi Belajar Kekuatan Berdua (The Power of Two)” dalam Pembelajaran Matematika, dalam http://tarmizi.wordpress.com

20 Samadhi, Ari, “Pembelajaran Aktif (Active Learning)”, dalam http://izaskia.files.wordpress.com/2010/03/makalah-active-learning.doc.

21 Silberman, Mel, Active Learnin, Yogyakarta: Bumi Media, 2002.

22 Soedjadi, R, Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2000.

23 Subi, Fikri. “Contoh Proposal Penelitian ”Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Alquran terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas I pada Mata Pelajaran PAI di SMA Islamiyah Pontianak”, dalam http://fikrinatuna.blogspot.com/

24 Sudijono, Anas, ”Pengantar Evaluasi Pendidikan”, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996.

25 Sudrajat, Akhmad, ”Hakikat Belajar”, dalam http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/hakikat-belajar/

26 Suhendra, dkk, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.

27 Suherman, Erman, dkk. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003.

28 Syah, Muhibin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru edisi revisi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.

29 Syah, Darwiyan, dkk, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Diadit Media, 2009.

30 Tim Penyusun. ”Guru Jangan Lakukan Kekerasan: Tiga Mata Pelajaran Ditakuti Siswa”, dalam http:pendis.depag.gi.id/lama/cfm/index.cfm?fuseaction

Page 212: Panitia Ujian Munaqasahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2081/1... · 2013-03-08 · LEMBAR PENGESAHAN . Skripsi yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

...ID... 31 Zaini, Hisyam, dkk, Startegi Pembelajaran Aktif,

Yogyakarta: Pustaka Insani Madani, 2008.

Jakarta, 11 Mei 2010

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

Tita Khalis Maryati, S.Si, M.Kom Abdul Muin, S.Si, M Pd

NIP.19690924 199903 2 003 NIP. 19751201 200604 1 003