panduan software plc

Upload: michaelforra

Post on 14-Oct-2015

162 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • PanduanSoftwarePLCControl SystemsService Center - ITS

    www.cssc.its.ac.id

  • Bab 1 CX ? ProgrammerBab 2 RSLogixBab 3 Step7 LiteBab 4 RSViewBab 5 Intellutiom

  • 1BAB 1CX PROGRAMMER V 2.0

    A. PengenalanSoftware ini digunakan untuk pemrograman seluruh produk PLC Omron. Fitur fitur

    telah ditambahkan pada software ini menjadikannya semakin mudah untukmemprogram. Dengan adanya drag and drop programming, memudahkan pengguna utkmenambahkan fungsi kompleks pada software dengan waktu yg singkat. Beberapafungsi yang sudah dikembangkan antara lain monitoring koneksi jaringan, monitoringstatus sensor pada remote I/O, penyetelan dan pengoperasian sensor sensor cerdasOmron, kontroler pengaman dan kontroller temperatur.Fitur fitur seperti blok blok fungsi dan kemampuan untuk menggunakan bahasapemrograman yang lain menjadikan CX-Programmer salah satu software pemrogramanPLC yang handal. Pengguna dengan sedikit pengalaman pada pemrograman PLC pundapat menciptakan project yang besar dan aplikasi yang diinginkan.

    B. Pengoperasian CX-Programmer V 2.0B.1. Pengalamatan pada CX-Programmer V 2.0

    Tipe konfigurasi dari PLC Omron bermacam-macam yakni jenis CPM1, CQM1atau C200H lainnya. Berikut adalah pengalamatan pada PLC Omron tipe CQM1 :

    Alamat Input Alamat input pada tipe ini adalah dari 00000 s/d nomor terbesar sesuai dengan

    jumlah input dan output (I/O) yang ada pada PLC tersebut. Pada praktikum inimenggunakan PLC OMRON type CQM1 dengan I/O (I : 16 buah terminal dan O :12 buah terminal). Berarti nomor alamat input adalah dari 00000 s/d 00015.

    Alamat Output Alamat output pada tipe PLC ini adalah dari 10000 s/d 10015 Alamat Internal Relay Alamat internal relay dimulai dengan 20000 sampai nilai terbesar bergantung

    pada PLC yang digunakan.

    B.2. Langkah ? langkah pengoperasian CX-Programmer V 2.01. Pastikan pada sistem operasi telah ter-install program CX-Programmmer 2.0

    yang dilengkapi CX-Server 1.5. Pada start menu, all programs lalu pilih Omron -> CX-Programmer. Atau bisa memanfaatkan shortcut CX-Programmer padadesktop. Kemudian akan muncul jendela utama CX-Programmer :

  • 22. Apabila ingin membuat project baru maka pada menu file (Alt+F) pilih New.Kemudian kita diminta mengkonfigurasi PLC yang digunakan.

  • 3Device Type merupakan daftar jenis - jenis PLC Omron yang dapat digunakandengan software ini. Jika kita menggunakan PLC CQM1 dengan jenis CPU21maka pilihlah device type dengan tipe CQM1. Untuk mengkonfigurasi jenisCPU dan file memory, klik pada Settings.

  • 4Network type berisi jenis jaringan jaringan yang bisa dipakai untukkomunikasi antara PLC dengan software. Pada default-nya, jenis jaringan yangdipakai adalah sysmac way yang mengunakan komunikasi RS232 (serial port).Apabila ingin mengubah beberapa properties Sysmac Way network, pilihsettings. Pada settings ini memungkinkan pengguna mengubah baud rate,nomor port serial, data bits dan lain lainnya.

    3. Jika sudah benar, maka jendela utama CX akan tampak seperti berikut :

  • 54. Pemrograman dapat dilakukan secara drag and drop blok blok fungsi padatoolbar ataupun dengan kode mnemonic. Untuk mengubah carapemrograman bisa disetting pada menu view lalu pilih cara pemrogramanyang akan digunakan (diagrams atau mnemonic).

    5. Apabila ingin meng-online-kan software dengan PLC, pada menu PLC pilihWork Online (Ctrl + W). Setelah itu pada menu yang sama pilih Transferkemudian To PLC (Ctrl + T). Untuk mengubah mode ke mode Run, pada menuPLC pilih Operating Mode lalu pilih Run (Ctrl + 4). Apabila benar, maka lampuindikator mode pada PLC akan berubah pada mode Run.

    6. Untuk kembali pada mode offline, terlebih dahulu harus mengubah mode Runpada mode Program. Untuk itu pada menu PLC pilih Operating Modekemudian klik Program (Ctrl + 1). Setelah itu pada menu yang sama pula, klikWork Online, sehingga memungkinkan pemrogram mengedit kembali programyang telah dibuat.

    B.3. Intruksi ? intruksi pemrogramanInstruksi Input-Output

    LOAD

    Fungsi : Memasukkan input yang dikehendaki sebagai awal dari ladder. AND

    Fungsi : Memasukkan input yang diseri dengan input yang sebelumnya OR

    Fungsi : Memasukkan input yang diparalel dengan input yang sebelumnya

    NOT

    Fungsi : Bersama LD, AND, atau OR untuk menandakan kontak NC (Normally Closed),pada OUT untuk menandakan output invers.

    OUT

    Fungsi : Untuk output dari rangkaian

  • 6Instruksi Pewaktu (Timer) dan Pencacah (Counter) Pewaktu atau TIMer

    Diagram Pewaktu :

    Fungsi : Instruksi TIM (Timer) dapat digunakan sebagai pewaktu delay-ON jugasebagai rangkaian delay.

    Pencacah atau CouNTer

    Fungsi : Instruksi CNT (Counter) dapat digunakan sebagai pencacahpenurunan yang diset awal.

    Cara Kerja : Penurunan satu hitungan setiap kali sebuah sinyal input berubah dariOFF ke ON.

  • 7BAB 2RS Logix 500

    A. PengenalanRS Logix 500 merupakan software untuk melakukan pemrograman pada PLC Allen Bradley.

    B. Pengoperasian SoftwareB.1. Cara Pembuatan Program Ladder Diagram dengan RS Logix 500

    Adapun cara-cara yang harus dilakukan untuk membuat suatu program ladderdiagram dengan menggunakan software ini adalah sebagai berikut :1. Dari Start Menu Program pilih Program Files Rockwell Software RS Logix 500

    English RS Logix 500 English.2. Pada layar monitor akan muncul logo RS Logix 500 English untuk beberapa saat saja.

    Logo dari software ini dapat diperlihatkan secara jelas pada gambar 1.1.3. Apabila kita ingin membuat suatu program ladder diagram yang baru maka pilihlah

    icon New sedangkan apabila kita ingin membuka sebuah file program ladderdiagram yang telah kita buat sebelumnya maka pilihlah icon Open a File dan pilihnama filenya

    Gambar 1.1 : Logo software RS Logix 500 English4. Setelah itu akan muncul sebuah layar gambar yang digunakan untuk menggambar

    ataupun mengedit program ladder diagram yang telah kita buat sebelumnya.5. Untuk meng-on-line-kan program ladder yang telah kita buat kedalam PLC Allen

    Bradley maka pilih icon disamping kata OFFLINE yang terletak di pojok sebelahkiri atas bidang gambar dan pilihlah Download. Apabila seluruh penulisan programladder diagram yang telah kita buat adalah benar maka tidak akan muncul pesankesalahan apapun pada layar monitor dan proses download akan selesai 100%.Kemudian apabila muncul perintah Do you want to go Online ? pada layar monitormaka pilihlah OK untuk meng-on-line-kan program ladder diagram tersebutkedalam PLC Allen Bradley dan apabila kita tidak ingin meng-on-line-kan programtersebut maka klik Cancel.

    B.2. Communication Settings antara Software RS Logix 500 dengan PLC Allen BradleyAgar Software RS Logix 500 English ini dapat melakukan download terhadap program

    ladder diagram yang telah kita buat dengan sempurna, maka kita harus melakukan suatucommunication settings yang tepat antara PC (Personal Computer) kita dengan PLC itusendiri. Langkah-langkah dalam melakukan communication settings ini dapat dijelaskansebagai berikut :

  • 81. Dari Start Menu Program pilih Program Files Rockwell Software RS Linx RSLinx hingga muncul tampilan seperti pada gambar 1.2.

    Gambar 1.2 : Tampilan window RS-Linx Gateway2. Setelah itu click icon who active.

    Gambar 1.3 : Icon Who active3. Setelah kita meng-click icon who active maka pada layar monitor akan muncul

    tampilan window RS-who seperti yang terlihat pada gambar 1.4. Communicationbrowsing yang terjadi pada RS Who ini dapat dilakukan secara autodetect dengancara mengaktifkan autobrowse.

    Gambar 1.4 : Tampilan window RS-Who4. Setelah komunikasi dengan external device di-acknowledge oleh PC (Personal

    Computer) kita melalui RS Who, maka lakukan close pada window RS Who ini dansetelah itu lakukan click pada icon link.

    Gambar 1.5 : Icon Link

  • 95. Setelah icon Link kita tekan maka akan muncul window Configure Drivers sepertiterlihat pada gambar 1.6. Pilih tipe driver yang tepat dengan cara meng-click panahbawah ( ) pada Available Drivers Type (dalam hal ini driver yang kita pilih adalah1747-PIC / AIC + device).

    Gambar 1.6 : Gambar window Configure Drivers6. Setelah kita memilih nama driver yang tepat lalu tekanlah Add New untuk

    memasang driver tersebut pada komunikasi antara komputer kita dengan PLC dansegera setelah itu kita akan diminta untuk memberikan nama pada driver baru kita.

    Gambar 1.7: Tampilan window Add New RSLinx Driver7. Sorot nama driver yang baru saja kita pasang tadi dan tekan icon Configure untuk

    mengkonfigurasikan driver baru tersebut.

    Gambar 1.8 : Gambar konfigurasi driver 1747-PIC / AIC + device8. Setelah selesai melakukan langkah ke 7 maka kembalilah lagi ke window RS Linx

    Gateway, click DDE/OPC dan pilih Topic Configuration.

  • 10

    Gambar 1.9 : Gambar tampilan window RS Linx Gateway9. Setelah masuk kedalam window DDE/OPC Topic Configuration pilih Advanced

    Communication. Pada blok Communication Driver, pilih tipe driver yang telah kitaconfigure pada driver configuration sebelumnya, yang akan kita gunakan untukkomunikasi antara PC (Personal Computer) dengan PLC kita saat ini.

    10. Restart komputer kita untuk mengaktifkan seluruh konfigurasi driver yang telah kitaset sebelumnya.

    B.3. Pengubahan Driver.Driver di RS LOGIX 500 ENGLISH dapat diubah dengan cara berikut :

    1. Dari Start Menu Program pilih Program Files Rockwell Software RS Linx RSLinx hingga muncul tampilan seperti pada gambar 1.23

    Gambar 1.10 Tampilan window RS-Linx Gateway2. Setelah itu click icon who active.

    Gambar 1.11 Icon Who active3. Setelah kita meng-click icon who active maka pada layar monitor akan muncul

    tampilan window RS-who seperti yang terlihat pada gambar 1.16. Communicationbrowsing yang terjadi pada RS Who ini dapat dilakukan secara autodetect dengancara mengaktifkan autobrowse.

  • 11

    Gambar 1.12 Tampilan window RS-Who4. Setelah komunikasi dengan external device di-acknowledge oleh PC (Personal

    Computer) kita melalui RS Who, maka lakukan close pada window RS Who ini dansetelah itu lakukan click pada icon link.

    Gambar 1.13 Icon Link5. Setelah icon Link kita tekan maka akan muncul window Configure Drivers seperti

    terlihat pada gambar 1.18. Pilih tipe driver yang tepat dengan cara meng-clickpanah bawah ( ) pada Available Drivers Type (dalam hal ini driver yang kita pilihadalah 1747-PIC / AIC + device).

    Gambar 1.14 Gambar window Configure Drivers

    6. Setelah kita memilih nama driver yang tepat lalu tekanlah Add New untukmemasang driver tersebut pada komunikasi antara komputer kita dengan PLC dansegera setelah itu kita akan diminta untuk memberikan nama pada driver baru kita.

    7. Sorot nama driver yang baru saja kita pasang tadi dan tekan icon Configure untukmengkonfigurasikan driver baru tersebut.

  • 12

    Gambar 1.19 Gambar konfigurasi driver 1747-PIC / AIC + device8. Hasilnya, nama driver baru kita akan tampak sebagai berikut

    Gambar 1.20 Nama driver yang baru9. Setelah selesai melakukan langkah ke 7 maka kembalilah lagi ke window RS Linx

    Gateway, click Tools dan pilih Option.

    Gambar 1.21. Window Gateway RSLOGIX10. Setelah itu akan muncul dialog box System Option, pilih System communication

  • 13

    Gambar 1.22 System Option11. Rubah nama driver di Driver dan Last Configured dengan nama driver yang baru

    Gambar 1.23 Mengubah driver12. Setelah kembali ke Gateway, akan terlihat bahwa nama driver telah berubah sesuai

    yang kita set.

    B.4. Pengoperasian RS LogixSetelah RSLogix dibuka, maka terlebih dahulu dilakukan konfigurasi terhadap jenis

    input output dari PLC yang akan digunakan. Konfigurasi terdiri dari banyaknya rack PLC,kode dari tiap-tiap rack, dan jenis PLC. Setelah Konfigurasi selesai dilakukan, maka RSLogixsiap dipakai, untuk memprogram dalam bentuk ladder.

    B.5. Prosedur On-LineSetelah program jadi, maka program diuji (compile) terlebih dahulu. Setelah

    dipastikan tidak ada error, maka pilih menu Comms, kemudian Download untukmendownload program ke PLC. Setelah itu pilih lagi menu Comms, kemudian RUN untukberalih ke RUN mode. Sementara untuk kembali ke Offline, posisi RUN harus terlebihdahulu dialihkan ke posisi PROGRAM (dengan catatan bahwa semua input PLC sudahdalam keadaan OFF) kemudian baru dapat offline.

  • 14

    B.6. Instruksi ? instruksi Pemrograman.1. Instruksi Bit

    1. Examine if Close (XIC)Instruksi kondisional bernilai TRUE padasaat bit bernilai ON (1)

    2. Examine If Open (XOC)Instruksi kondisional bernilai TRUE padasaat bit bernilai OFF(0)

    3. Output Energize (OTE)Instruksi output, bernilai TRUE saat kondisirung bernilai TRUE

    4. Output Latch (OTL)Instruksi output, bernilai TRUE saat kondisirung bernilai TRUE, saat rung bernilai salahOTL tetap bernilai TRUE asmpai ada rungyang mengandung perintah unlatch denganalamat yang sama bernilai benar.

    5. Output Unlatch (OUT) Instruksi output, bernilai FALSE saat kondisirung bernilai TRUE, saat rung bernilai salahOTU tetap bernilai FALSE asmpai ada rungyang mengandung perintah OTL denganalamat yang sama bernilai benar.

    6. One Shot Rising (OSR)Membuat kondisi rung TRUE untuk satukali scan saat transisi false-true dari rungtersebut

    2. Instruksi Timer dan Counter

    1. Timer ON Delay (TON)Menghitung waktu interval saat kondisirung bernilai benar, akan menghasilkanoutpun bernilai true saat akumulatormencapai nilai yang sama dengan presetBit DN bernilai TRUE saat nilai akum samaatau lebih besar dari preset dan dirresetsaat rung bernilai salahBit EN TRUE saat rung bernilai benar, dansalah jika rung brnilai salahBit TT TRUE selama rung bernilai TRUE danakum kurang dari preset.

  • 15

    2. Counter Up (CTU)Menghitung tiap transisi salah ke benar darikondisi rung, menghasikan output TRUEsaat nilai akum sama atau lebih besar daripreset.Bit DN aktif jika akum bernilai sama ataulebih dari preset sampai ada rung yangberisi instruksi reset dengan alamt yangsama.Bit CU bernilai TRUE saat kondisi rung TRUE

    3. Reset (RES)Mereset nilai akum Counter.

  • 16

    BAB 3STEP7 LITE

    A. PengenalanSTEP 7 Lite merupakan salah satu versi software pemrograman untuk otomasi sistemSIMATIC S7-300. Software ini memiliki fungsi fungsi yang banyak sehingga mampumenangani segala permasalahan otomasi yang sulit.

    B. Pengoperasian SoftwareB.1. Pengalamatan pada Step 7 Lite

    Berikut ini pengalamatan pada PLC Siemens S7-300 Programmable Controller Tipe S7-312C :

    1. Alamat Input Input pada tipe PLC ada 10 buah Input yang dimulai dari alamat I124.0 sampai

    dengan I124.7 dan I125.0 sampai dengan I125.12. Alamat Output Sedangkan untuk outputnya terdapat 6 buah, dimulai dari alamat Q124.0 sampai

    dengan Q124.53. Alamat Bit Memory Selain alamat input dan output, S7-300 PLC Siemens ini menyediakan lokasi memori

    yang berbeda beda, dengan pengalamatan yang sangat unik. Kita dapat memilihmemori mana yang akan kita pakai dengan terlebih dahulu memilih spesifikasiaddresnya yang meliputi memory area, address Byte-nya dan bit numbernya.Memory area pada PLC ada 3 macam yaitu: I, Q, dan M yang semuanya itu dapat diakses sebagai Byte, Word ataupun Double Word.

    Contoh penulisan pengalamatan baik untuk input/Ouput maupun Memory address : Addressing Input Register (I) :

    Format : Bit I[Byte Address].[Bit Address] I124.1 Byte, Word, Double WordI [Size][Starting Byte Address] IB124

    Addressing Output Register (Q) :Format : Bit Q[Byte Address].[Bit Address] Q124.1

    Byte, Word, Double Word Q[Size][Starting Byte Address] QB124

    Addressing Bit Memory Area (M) : Format : Bit M[Byte Address].[Bit Addres] M26.7

    Byte, Word, Double Word M[Size][Starting Byte Address] MD20

    B.2. Langkah ? langkah pengoperasian Step 7 LiteLangkah percobaan pemrograman PLC Siemens S7-300 menggunakan Step 7 Lite

    adalah sebagai berikut :

    1. Menjalankan program Step 7 Lite Pada sistem operasi Windows harus sudah terdapat software Step 7 Lite. Apabila

    tidak ada, maka kita harus menginstalasinya. Pada Start menu, pilih Program danpilih Simatic, kemudian Step 7 Lite untuk memulai pemrograman.

  • 17

    2. Jendela pada program Step 7 Lite

    Gambar 2.1 : Tampilan window Step 7 Lite

    3. Pemrograman pada Step 7 Lite Untuk keterangan pada bagian ini lihatlah gambar di atas. Kata-kata yang tercetak

    miring adalah bagian yang terdapat di gambar. Untuk membuat program dalam bentuk diagram ladder kita bisa memilih instruksi

    pada Librarie pada sub window sebelah kanan dan meletakkannya pada programeditor yang berada di jendela SIMATIC LAD.

    Variabel yang digunakan dalam instruksi dapat diubah dalam bentuk Symbol.Bentuk ini harus dideklarasikan dalam symbol table.

    Untuk mempercepat perpindahan antar jendela antara pemrograman (Simaticlad) dengan deklarasi simbol (symbol table), kita gunakan navigation bar. SimaticLad dapat diakses pada ikon Program Block dan Symbol Table diakses pada ikondengan nama yang sama.

    4. Langkah meng-online-kan Program Adapun cara untuk meng-online-kan ke PLC dari personal PC adalah sebagai

    berikut :1. Hidupkan PLC Siemens terlebih dahulu.2. Program yang telah siap di download terlebih dahulu yaitu dengan cara klik

    menu File, kemudian klik download to PLC, atau bisa juga dengan mengekliktombol download yang sudah ada pada menu di Toolbar.

    3. Maka proses kompilasi berlangsung. Apabila program mempunyai kesalahanmaka akan ada peringatan bahwa program error dan apabila program tidakmempunyai kesalahan maka akan ada peringatan bahwa program sukses didownload.

    4. Setelah langkah diatas maka klik tombol RUN di sub window sebelah kiriatas. Hal ini bisa dilakukan jika tombol PLC sudah menunjukkan RUN.

  • 18

    5. Tunggu sampai indikator lampu RUN di PLC menyala. Apabila sudahmenyala maka PLC sudah siap untuk digunakan.

    6. Untuk memonitor jalannya program maka klik menu test pada menu bar,kemudian klik monitor atau klik tombol bergambar kacamata.

    Langkah langkah diatas adalah cara untuk meng-online-kan programkita, sedangkan apabila kita ingin menghentikannya, dan kembali ke programuntuk melakukan pengeditan kembali maka caranya adalah sebagai berikut :

    1. Pastikan semua lampu input di PLC dalam keadaan mati.(tinggal indikatorlampu RUN saja yang masih hidup)

    2. Kemudian klik tombol STOP pada sub window sebelah kiri atas. Jika inginmengedit program, maka non-aktifkan tombol monitor. Anda akan kembalike menu program dan memungkinkan untuk mengedit program yang telahdibuat.

    B.3. Instruksi ? instruksi PemrogramanInstruksi-instruksi dasar pemrograman PLC tipe ini yakni :1. Instruksi Bit Logic

    Instruksi bit logic merupakan instruksi dasar pemrograman diagram ladder.Instruksi bit logic ini mencakup :1. ---| |--- Normally open2. ---| / |--- Normally closed3. ---( ) Output coil4. ---( S ) Set coil5. ---( R ) Reset coil6. ---( P )--- Positive RLO Edge Detection7. ---( N )--- Negative RLO Edge Detection8. SR Set reset flip flop9. RS Reset set flip flop

    2. Instruksi Timer S-Pulse

    Jika input I1.0 bernilai 1, maka output Q4.0akan bernilai 1 selama time value-nyayaitu 5 detik. Jika input I1.0 dimatikansebelum time value-nya habis, maka timerakan berhenti menghitung dan output Q4.0akan bernilai 0. Jika input I1.0 dihidupkanlagi, maka timer akan mulai menghitung lagidengan kondisi mulanya.

  • 19

    S-PextJika input I1.0 bernilai 1, maka output

    Q4.0 akan bernilai 1 selama time value-nya.Jika input I1.0 dimatikan sebelum timevalue-nya habis, maka timer ini akan terusmenghitung dan output Q4.0 akan tetapbernilai 1 seperti input I1.0 di-self holding.Namun, jika input I1.0 dihidupkan kembalisebelum time value-nya habis, maka timerakan mulai menghitung dengan kondisimulanya dengan ouput Q4.0 tetap bernilai1.

    3. Instruksi Counter

    S_CUJika input I0.0 bernilai 1, maka output

    Q4.0 akan bernilai 1 pada hitunganpertama dan akan terus bernilai 1 sampaiM0.1 bernilai 1 yang berarti counter C0direset. Jika M0.2 bernilai 1, maka nilaiaktual counter akan bernilai 5.

    S_CDJika input I0.0 bernilai 1, maka output

    Q4.0 akan bernilai 1 pada hitunganpertama dan akan terus bernilai 1 sampainilai aktual counter bernilai 0. Jika nilaiaktual counter bernilai 0 atau M0.0 bernilai1, maka output Q4.0 akan bernilai 0. JikaM0.1 bernilai 1, maka nilai aktual counterakan bernilai 5.

    CU (Counter Up)Jika sinyal input i0.1 berubah dari 0 ke

    1 (positif trigger), nilai preset counter C10akan bernilai 10. Jika sinyal input I0.0berubah dari 0 ke 1, maka counter C10akan terus meningkat satu per satu sampainilainya sama dengan 999.

  • 20

    CD (Counter Down)Jika sinyal input i0.1 berubah dari 0 ke

    1 (positif trigger), nilai preset counter C10akan bernilai 10. Jika sinyal input I0.0berubah dari 0 ke 1, maka nilai actualcounter C10 akan menurun satu per satusampai nilai actual counter bernilai 0. Jikanilai counter bernilai 0, maka Q4.0 akan ON.

    B.4.

  • 21

    BAB 4RSVIEW 32

    A. PengenalanRSView 32 adalah salah satu software Human Machine Interface (HMI) yang memungkinkanmonitoring dari data-data yang ada di lapangan, dalam hal ini data dari sensor dantranducer yang ada di lapangan dikontrol oleh PLC. PLC dikomunikasikan dengan RSViewyang kemudian akan menampilkan data data tersebut dalam tampilan memudahkanoperator untuk mengamati jalannya proses yang ada di lapangan. Kelebihan lain daripenggunaan software ini adalah efektivitas dan keamanan dari proses kontrol danmonitoring.

    B. Pengoperasian SoftwareB.1. Langkah ? langkah pengoperasian software

    Konfigurasikan komunikasi dengan PLC terlebih dahulu melalui RSLinx (hanya perlujika kita bekerja secara ONLINE).

    1.Selanjutnya pilih C:\Program Files\Rockwell Software\RSView\RSView Works,maka akan ditampilkan splash screen sebagai berikut :

    2.

    Selanjutnya kita akan memasuki Layar editor dari RSView, sebagai berikut :

  • 22

    3.Kemudian pada menu toolbar pilih File\New atau dengan memilih shortcutnyauntuk memulai project baru. Kita akan diminta memasukkan nama projectdan folder yang akan dibuat untuk menyimpan data yang kita buat dalamproject kita.

    4.Selanjutnya akan muncul window sebagai berikut :

    Pada Edit Mode terdapat 4 buah Folder untuk menyimpan hasil kerjaproject kita.

    5.Apabila kita memilih folder System maka akan ditampilkan isi dari folder Systemsebagai berikut :

    Channel : Digunakan untuk mengatur konfigurasi komunikasi dengan PLC yanghendak dimonitor.

    Node : Digunakan untuk memilih nama node yang kita gunakan . Scan Class : Digunakan untuk menentukan jenis scanning yang kita inginkan Tag Database : Merupakan database yang digunakan untuk menyimpan

    tagname yang digunakan dalam menganimasi object yang ada pada project.

  • 23

    6.Selanjutnya apabila kita memilih folder Graphics maka akan ditampilkanwindow sebagai berikut :

    Display : Digunakan untuk menggambar objek - objek yang kita gunakan dalamproject. Terdapat ToolBox untuk berbagai macam operasi pembuatan gambardan penganimasian obyek.

    Library : Merupakan database obyek-obyek built in yang siap digunakan untukanimasi

    7.Sebagai Command untuk menjalankan animasi digunakan Derived Tag yangterdapat pada folder Logic and Control

    Derived Tag Name merupakan nama dari objek yang akan dikenai suatuperintah. Expression berisi perintah perintah yang digunakan untukmengontrol nilai dari Tag yang dianimasi dalam Project.

  • 24

    8.Untuk menganimasi obyek, maka pada obyek yang hendak kita animasi klikkanan maka akan muncul window berikut :

    Pilih Animation maka akan muncul Window berikut :

    Window berikut menampilkan berbagai jenis animasi yang bisa dilakukanpada obyek. Diantaranya adalah :v Visibility : Untuk mengatur kapan obyek ditampilkan atau tidakv Color : Untuk melakukan pewarnaan obyek apabila kondisi tertentu

    dipenuhi.v Fill : Untuk mengatur pengisian obyekv Vertical Position dan Horizontal Position untuk mengatur posisi obyek.v Width dan Height unntuk mengatur ukuran obyek.v Touch Untuk membentuk suatu obyek yang sensitive terhadap cursor

    mouse dan dapat digunakan untuk link ke layar lain dari suatu project.

  • 25

    B.2. Animasi Dasar pada software

    Button Configuration

    Fasilitas ini berguna untuk mengkonfigurasi tombol yang telah kita buat (dari menu diRSView). Kita bisa memilih bentuk tombol pada General. Tulisan di tombol dapatdiatur pada Up Appearance (saat belum ditekan) dan Down Appearance (saatditekan). Sedang untuk mengatur apa yang terjadi jika tombol ditekan kita mengaturAction. Seperti gambar di bawah banyak pilihan action yang bisa kita lakukan.Sedangkan kolom kolom kosong di sebelah kanan ialah:

    Press action : perintah akan dijalankan ketika kita menekan button. Repeat Action: perintah akan di jalankan ketika mengulang lagi menekan button. Release action : perintah akan di jalankan setelah kita melepas button.

    Pada gambar di bawah nampak bahwa pada Release Action nampak tulisan displaymenu. Display adalah perintah untuk menampilkan file tertentu. Sedang menu adalahnama file yang telah kita buat di RSView.

    Color

    Fasilitas ini berguna untuk mengubah warna (memberi efek Blink) pada suatu obyekpada keadaan tertentu (0 atau 1). Pilihan warna untuk keadaan tersebut dapat dipilihdari kotak dialog di bawah ini. Blink rate untuk menentukan kecepatan kedipan.

    Fill

    Fasilitas ini berguna untuk mengisi suatu obyek.

  • 26

    Fill (Percent) menunjukkan sampai berapa persen kita akan mengisi obyek. Fill Direction untuk mengatur arah pengisian (Left, Right, Up, Down). Inside Only untuk menandai bahwa yang diisi hanya bagian dalam obyek saja. Specify Min ? Max menunjukkan dari detik ke berapa (min) sampai detik ke

    berapa (max) kita akan mengisi obyek.

    Visibility

    Fasilitas ini berguna untuk mengatur kapan suatu obyek akan tampil (visible) atauhilang (invisible). Dengan mengatur Expression True State, kita bisa menentukanapakah tampilan saat keadaan benar itu tampak atau hilang.

  • 27

    Rotation

    Animasi jenis ini digunakan apabila kita menginginkan untuk membuat suatuobyek dapat berputar dengan pusat putaran tertentu. Disini kita harus menentukansudut awal dan sudut akhir dari obyek tersebut sehingga obyek tersebut berputarberapa kali, selain itu kita juga dapat menentukan titik pusat putaran sehingga obyektersebut dapat berputar dengan model putaran sesuai keinginan kita.

    TouchFasilitas ini berguna untuk memampukan obyek untuk menjadi tombol. Jadi denganmenekan obyek itu maka file tertentu akan tampil. Dari gambar di bawah kita lihatbahwa tampilannya sama persis dengan Button Configuration. Berikut perintah perintah yang digunakan :

    Press action : perintah akan dijalankan ketika kita menekan button. Repeat Action: perintah akan di jalankan ketika mengulang lagi menekan button. Release action : perintah akan di jalankan setelah kita melepas button.

  • 28

    BAB 5INTELLUTION FIX 6.1

    A. PengenalanIntellution FIX 6.1 adalah salah satu software SCADA yang dapat menampilkan keadaan

    dari suatu proses real plant tertentu dalam bentuk gambar animasi yang merepresentasikansuatu proses real tersebut. Dengan adanya software Intellution ini, maka memudahkanoperator untuk mengamati, mengawasi dan mengontrol suatu proses real dimana jarakantar suatu plant dengan stasiun kontrol utama relatif jauh atau kondisi keselamatanoperator terhadap suatu proses tertentu yang perlu dipertimbangkan, dalam arti bahwasuatu proses tertentu harus dieliminasi dari manusia.

    Di sini akan diberikan gambaran umum mengenai cara meng-on line-kan program simulasiyang telah kita buata sebelumnya dengan suatu PLC (dalam percobaan ini menggunakanOMRON CQM 1). Di sini hanya dijelaskan mengenai cara mengkonfigurasi driver I/Ocommunication pada system configuration.

    B. Pengoperasian Intellution Fix 6.1B.1. Interkoneksi antara Software Intellution FIX 6.1 pada sebuah PC (Personal Computer)

    dengan PLC OMRON.Bagian-bagian dari software Intellution FIX 6.1 yang digunakan untuk software SCADA

    adalah :1. System configuration Digunakan untuk mengatur konfigurasi dari software Intellution FIX 6.1, baik

    program maupun hardware yang dikoneksikan pada PC (Personal Computer)tersebut.

    2. Database Builder Merupakan sub-program dari software Intellution FIX 6.1 yang digunakan untuk

    membuat dan memanipulasi database yang diperlukan dalam program SCADA.3. Draw Digunakan untuk membuat tampilan program SCADA dalam bentuk animasi

    gambar.4. View Digunakan untuk menjalankan program SCADA yang telah dibuat pada sub-

    program Draw.

    Langkah-langkah berikut adalah cara yang digunakan agar software Intellution FIX 6.1dapat berkomunikasi dengan PLC OMRON :

    1. Buka System Configuration, aturlah konfigurasi program sesuai dengan kebutuhan.Pada saat kita ada pada window System Configuration, akan terdapat dua perintahkonfigurasi yaitu :NODE : Menunjukkan letak Node dari program kita.PDB : Menunjukkan nama file database dari program yang kita buat. Untuk

    membuat suatu file database yang baru, cukup ketikkan EMPTY padabaris PDB ini.

    a. SCADA Configuration Pada bagian SCADA Configuration, langkah-langkah yang dilakukan adalah :

    Pilih SCADA Support dalam keadaan ENABLE

  • 29

    Klik ? pada I/O Driver Name Pilih I/O Driver yang digunakan, yaitu OMR-OMRON COM Rev.6.00 Klik Add maka secara otomatis pada kolom Configured I/O Drivers akan

    tampil OMR-OMRON COM Rev. 6.00 Klik OK

    b. I/O Driver ConfigurationUntuk membuat suatu konfigurasi I/O driver yang baru, maka kita dapatmelakukan langkah-langkah seperti berikut:

    Start I/O Driver Configuration Pilih New dari menu File Masukkan Channel, Device, dan konfigurasi Poll Address ke dalam setiap

    field-nya. Simpan file-nya sesuai dengan nama Node-nya (NODENAME.OMR)

    c. Channel SetupChannel adalah hubungan logic antara driver dan field device atau sistem. Di siniakan disediakan 8 channel yang masing-masing Port Setting Channel-nya akanmuncul setiap kita meng-klik nomor channel dan tombol Setup. Di sini kita dapatmenentukan port dan parameter komunikasi tiap channel. Parameter-parameter yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    Port : Mendefinisikan port COM dimana channel akanberkomunikasi

    Baud Rate : Menentukan kecepatan field device dan software yangakan berkomunikasi.

    Data Bits : Menentukan banyaknya bit data yang digunakan untukkomunikasi.

    Stop Bits : Menentukan nomor bit stop yang digunakan untukkomunikasi

    Parity : Menentukan parity yang digunakan untuk komunikasi. Flow Control : Menentukan tipe handshaking hardware yang

    diperbolehkan. Reply TimeOut : Menentukan banyaknya detik yang diperbolehkan agar

    field device me-reply permintaan untuk membaca ataumenulis data.

    Retries : Menentukan lamanya driver mengirim ulang pesan yanggagal sebelum menandai Poll-record yang gagal dankeadaan awal dari Delay time.

    Delay : Menunjukkan banyaknya waktu dalam detik untukmengganti poll-record off-line setelah komunikasi gagal.

    2. Device Definition FieldDevice adalah beberapa field device atau sistem dimana I/O driver dapatberkomunikasi. Instruksi pada Device Definition Field dapat dijelaskan sbb:

    a. Add : Membuat suatu deviceb. Delete : Menghapus device yang telah dipilihc. Device Name : Menentukan nama dari device tersebutd. Description : Menentukan deskripsi dari device

  • 30

    e. Primary Station : Menentukan banyaknya stasiun primer dari field device(dari 0 31)

    f. Backup Station : Menentukan banyaknya stasiun dari field device yangtelah dipilih sebagai backup stasiun primer (dari 0 31).

    g. Hardware Options : Menentukan tipe hardware dimana data akandidapatkan

    h. PLC Mode : Menentukan mode kerja PLCi. Poll Record Definition Field

    Poll Record adalah anggota titik I/O yang dibaca secara periodik sebagai group.Instruksi pada Poll Record Definition Field dapat dijelaskan sebagai berikut :

    Start Address : Menentukan lokasi data dimana poll ini dimulai End Address : Menentukan lokasi data dimana poll ini diakhiri Length : Menentukan lebar data untuk poll record Poll Time : Menentukan seberapa banyak (dalam detik) polling task

    membaca data untuk poll record Access Time : Menentukan seberapa lama I/O driver melanjutkan

    untuk meng-up date poll record ketika tidak adaaktivitas membaca/ menulis pada record tersebut.

    Data Type : Menentukan tipe data yang dikumpulkan oleh PollRecord

    Exception Type : Menentukan apakah akan menggunakan prosesexception based atau time based

    Dead band : Menentukan nilai yang penampilan fluktuasi yang dapatditerima dalam ANALOG atau STRUCUTURE exception-based poll record.

    3. Buka Startup, dan tunggu beberapa saat sampai semua sub program yangdibutuhkan telah diload.

    4. Buka Draw, buka file program SCADA yang diinginkan.5. Buka Database Builder, buka file database sesuai dengan program SCADA yang

    dibuat.Untuk meng-on line-kan program kita ke PLC, maka diperlukan suatu modifikasipada tag name-nya. Modifikasi ini dapat kita lakukan sebagai berikut :

    Pilih tag name yang akan dimodifikasi, lalu berikan double click pada nama tagname tersebut. Pada bagian hardware specification, isikan jenis hardware (PLC)yang kita pakai pada baris device dan alamat dari tag name tersebut pada PLCpada baris I/O address. I/O Address akan menunjukkan dimana data untuk blokdatabase disimpan. Cara penulisan I/O Address ini adalah sebagai berikut :

    Untuk alamat analog : DEVICE:ADDRESS

    Untuk alamat digital : DEVICE:ADDRESS:BIT

  • 31

    Blok I/O Address dapat menerima maksimum 128 karakter, dimana penjelasannyasebagai berikut :

    Device : Menunjukkan nama dari device-nya Address : Menentukan alamat dari titik I/O dan mempunyai

    format yang sama dengan alamat untuk Start Addressdan Length pada bagian Poll Record Edit dari I/O Driverconfiguration.

    Bit : Menentukan titik digital khusus dalam data word.Masukan bit digunakan untuk blok digital danmempunyai range dari 0 15 (untuk PLC CQM) atau 0 11 (untuk PLC C200H).Sebagai contoh :

    I/O Address OMR:IR:100:0

    Dimana OMR menunjukkan nama device dari PLCOMRON, IR menunjukkan tipe memorinya, yaituInternal Relay, 1 menunjukkan alamat output dari PLCOMRON type CPM, dan 0 menunjukkan bit alamat darioutputnya.

    6. Buka View untuk melihat hasil animasinya.

    Dari penjelasan yang telah diberikan secara detail mengenai instruksi-instruksi yangada pada I/O Driver Configuration, maka sekarang kita akan membahas bagaimana systemconfiguration yang diterapkan pada Proses Penggilingan Bijih Tembaga di SAG MillMachine.

    System Configuration yang diterapkan pada plant tersebut dapat dilakukan denganmengeset konfigurasi dari sistem menjadi seperti berikut :

    NODE : COP

    PDB : COP

    Pada bagian SCADA Configuration, set I/O Driver Name pada OMR dan klik ADD sehinggapada kolom Configured I/O Drivers menunjukkan OMR-OMRON COM Rev. 6.00. Hal initerlihat sperti pada gambar 1.1 di bawah.

  • 32

    Gambar 3.1 Dialog Box SCADA Configuration

    Untuk mengubah setting-nya maka klik pada bagian Configure, dan akan muncul menuI/O Driver Configuration seperti gambar 1.2 di bawah :

    Gambar 3.2 Dialog Box OMR I/O Driver Configuration

    Pada blok I/O Driver Configuration ini dipilih SETUP, sehingga akan muncul blok ChannelCommunication Settings dan masukkan parameter-parameter untuk hardware kita.

  • 33

    Gambar 3.3 Dialog Box Channel 1 Communication Settings

    Pilih blok Poll pertama dengan men-double click mouse pada baris pertama field, sehinggablok Poll Record Edit muncul dan masukkan parameter yang dikhususkan untuk alamatinput dari PLC OMRON CQM1. Hal ini terlihat pada gambar 1.4 berikut :

    Gambar 3.4 Dialog Box Poll Record Edit untuk Input Address

    Dengan cara yang sama, isikan blok Poll kedua untuk alamat output dari PLC OMRONCQM1 dengan men-double click baris kedua field seperti terlihat pada gambar 1.5 dibawah ini. Setelah itu di simpan (SAVE) sesuai dengan nama Node-nya (dalam hal iniCopper.omr).

  • 34

    Gambar 3.5 Dialog Box Poll Record Edit untuk Output Address

    B.2. Fungsi Dasar Animation LinkFungsi dasar Animation Link yang digunakan untuk membuat suatu tampilan dinamik

    proses yang sedang berlangsung adalah:

    1. ForegroundAnimasi ini dapat menyebabkan penampilan suatu obyek akan berubah sesuaidengan perubahan nilai dari tag name ataupun ekspresi yang digunakan. Sebagaicontoh : Sebuah simbol valve, bisa diberi warna MERAH ketika OFF dan bisa diberiwarna HIJAU ketika ON. Cara untuk melakukan animasi jenis ini adalah sebagaiberikut :

    a. Buatlah suatu objek pada layar Intellution FIX Draw, lalu berikan double clicktepat pada objek yang akan kita animasikan tersebut.

    b. Setelah menu Dynamic Properties muncul, lalu click pada bagian Foreground

  • 35

    Gambar 3.6 Pemilihan Animasi Foreground pada Dialog Box Dynamic Properties

    c. Setelah itu akan muncul menu Color Treshold Definition. Input nama tag nameyang akan digunakan untuk membuat animasi pada gambar tersebut.

    Gambar 3.7 Dialog Box Color Treshold Definition

    Harga dari value/alarm dan colors dapat kita ubah dengan jalan memberikandouble click pada value/alarm ataupun color yang hendak kita ubah tersebut.Setelah itu akan muncul menu Color by Value sebagai berikut :

  • 36

    Gambar 3.8 Dialog box Color by Value

    d. Setelah nama tag name tersebut kita inputkan, maka click OK dan apabila tagname tersebut adalah nama tag name yang masih baru yang belum terdefinisi

    pada database yang bersangkutan, maka akan muncul menu Draw.Gambar 3.9 Dialog Box Draw

    e. Pilih Add, maka kita akan diberikan banyak pilihan dari tipe yang akan kitaberikan untuk tag name yang telah kita definsikan sebelumnya. Dalam hal inipilih Digital Output atau Digital Input.

    Gambar 3.10 Dialog Box Select a Type

    f. Apabila kita memilih DO (Digital Output), maka akan muncul menu DigitalOutput Block. Inputkan parameter-parameter yang memang kita perlukan untukmembuat animasi Foreground ini, lalu click OK.

  • 37

    Gambar 3.11 Dialog Box Digital Output Block

    g. Sedangkan apabila kita memilih DI (Digital Input), maka akan muncul menuDigital Input Block. Inputkan parameter-parameter yang memang kita perlukanuntuk membuat animasi Foreground ini lalu click OK.

    Gambar 3.12 Dialog Box Digital Input Block

    h. Setelah langkah f atau g selesai dilaksanakan, maka sekarang kita harusmembuat program pada Database Builder yang digunakan untuk men-driveobyek ini agar dapat melakukan animasi Foreground yang kita inginkan.Program yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    SETOUT

  • 38

    2. Vertical FillAnimasi jenis ini digunakan apabila kita menginginkan agar suatu objek dapatmelakukan animasi pengisian secara dinamik. Langkah-langkah untuk melakukananimasi jenis ini adalah sebagai berikut :

    a. Buatlah suatu objek pada layar Intellution FIX Draw, lalu berikan double clicktepat pada objek yang akan kita animasikan tersebut.

    b. Setelah menu Dynamic Properties muncul, lalu click pada bagian Vertical FillPercentage.

    Gambar 3.13 Pemilihan animasi Vertical Fill Percentage pada dialog box Dynamic Properties

    c. Setelah itu akan muncul menu Vertical Fill. Isikan nama tag name dari objekyang telah kita buat tersebut.

    Gambar 3.14 Dialog box pada Vertical Fill

    d. Setelah nama tag name tersebut kita inputkan, maka click OK dan apabila tagname tersebut adalah nama tag name yang masih baru yang belum terdefinisipada database yang bersangkutan, maka akan muncul menu Draw.

  • 39

    Gambar 3.15 Dialog box Draw

    e. Pilihlah Add, maka kita akan diberikan banyak pilihan dari tipe yang akan kitaberikan untuk tag name yang telah kita definisikan sebelumnya. Dalam hal inipilih Analog Output.

    Gambar 3.16 Dialog box Select a Type

    f. Setelah itu akan muncul menu Analog Block. Inputkan parameter-parameteryang memang kita perlukan untuk membuat animasi Vertical Fill ini lalu click OK.

    Gambar 3.17 Dialog box Analog Output Block

  • 40

    g. Setelah langkah (f) selesai dilaksanakan, maka sekarang kita harus membuatprogram pada Database Builder yang digunakan untuk men-drive objek ini agardapat melakukan animasi Vertical Fill yang kita inginkan. Program yangdimaksud adalah sebagai berikut : Untuk animasi pengisian objek :

    (1) SETOUT (2) ADDOUT 1 TO (3) IF GOTO (2)

    Untuk animasi pengosongan objek :(1) SETOUT (2) SUBOUT 1 FROM (3) IF GOTO (2)

    3. VisibilityAnimasi jenis ini digunakan apabila kita menginginkan untuk menampilkan suatuobjek setelah suatu kondisi tertentu terpenuhi. Objek yang kita animasikan dengancara seperti ini akan menjadi tampak (visible) pada layar Intellution FIX View apabilakondisi tersebut bernilai TRUE dan tidak akan nampak (invisible) pada layarIntellution FIX View apabila kondisi tersebut bernilai FALSE. Cara untuk melakukananimasi jenis ini adalah sebagai berikut :

    a. Buatlah suatu objek pada layar Intellution FIX Draw, lalu berikan double clicktepat pada objek yang akan kita animasikan tersebut.

    b. Setelah menu Dynamic Properties muncul, lalu click pada bagian Visible.

    Gambar 3.18 Pemilihan animasi Visible pada dialog box Dynamic Properties

    c. Setelah kita melakukan langkah (b), maka akan muncul menu Visibility. Padamenu ini inputkan nama tag name yang akan menjadi syarat bagi pengkondisianobjek ini. Pada menu ini pula pilihlah condition yang sesuai dan inputkan harga(value-nya).

  • 41

    Gambar 3.19 Dialog box Visibility

    4. Vertical Y-Movement.Animasi jenis ini digunakan untuk menggerakkan objek yang kita buat sejajar sengansumbu Y pada koordinat kartesian. Cara untuk melakukan animasi jenis ini adalahsebagai berikut :

    a. Buatlah suatu objek pada layar Intellution FIX Draw, lalu berikan double clicktepat pada objek yang akan kita animasikan tersebut.

    b. Setelah menu Dynamic Properties muncul, lalu click pada bagian Vertical (Y).

    Gambar 3.20 Pemilihan animasi Vertical (Y) pada dialog box Dynamic Properties

    c. Setelah kita melakukan langkah (b) di atas, maka akan muncul menu VerticalPosition. Inputkan nama tag name yang akan digunakan untuk melakukananimasi jenis ini, lalu masukkan juga parameter-parameter lain yang diperlukan.Low Limit dan High Limit digunakan untuk memberi batas minimum dan batasmaksimum dari skala pergerakan, sedangkan Minimum Offset dan MaximumOffsite digunakan untuk mengatur kecepatan pergerakan objek searah dengansumbu Y positif ataupun sumbu Y negatif.

  • 42

    Gambar 3.21 Dialog box Vertical Position

    d. Untuk langkah berikutnya akan sama persis dengan langkah (d), (e), dan (f) padaHorizontal Movement Animation.

    e. Setelah langkah (f) selesai dilaksanakan, maka sekarang kita harus membuatprogram pada Database Builder yang digunakan untuk men-drive objek ini agarmelakukan animasi Vertical Movement yang diinginkan. Program yang dimaksudadala hsebagai berikut: Untuk animasi pergerakan objek searah dengan sumbu Y negatif:

    (1) SETOUT (2) ADDOUT 1 TO (3) IF GOTO (2)

    Dimana : value < setvalue

    Untuk animasi pergerakan objek searah dengan sumbu Y positif:(1) SETOUT (2) SUBOUT 1 FROM (3) IF GOTO (2)

    Dimana : value > setvalue

    5. On Down CommandDigunakan apabila kita ingin menambahkan efek tertentu pada program IntellutionFIX QuickView yang telah kita buat, dimana efek tersebut akan muncul setelah kitameng-click pada objek yang kita buat. Cara untuk melakukan animasi jenis ini adalahsebagai berikut :

    a. Buatlah suatu objek pada layar Intellution FIX Draw, lalu berikan double clicktepat pada objek yang akan kita animasikan tersebut.

    b. Setelah menu Dynamic Properties muncul, lalu click pada bagian On Down.

  • 43

    Gambar 3.22 Pemilihan animasi On Down pada dialog box Dynamic Properties.

    c. Setelah kita melakukan langkah (b), maka akan muncul Command LanguageEditor pada layar. Command Language Editor berfungsi sebagai tempat untukmenuliskan program-program yang nantinya akan dieksekusi pada saat kitamelakukan aksi terhadap objek saat kita sedang menjalankan IntellutionQuickview.

    Gambar 3.23 Window Command Language Editor