panduan seminar dan kumpulan abstrak...panduan seminar dan kumpulan abstrak hasil penelitian tahun...
TRANSCRIPT
PANDUAN SEMINAR DAN KUMPULAN ABSTRAK
HASIL PENELITIAN TAHUN 2020
“Kebijakan Berbasis Bukti untuk Memperkuat
Kemerdekaan Belajar dan Ketahanan Budaya
di Masa Pandemi”
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN
PUSAT PENELITIAN KEBIJAKAN
TAHUN 2020
i
KATA PENGANTAR
Pusat Penelitian Kebijakan (Puslitjak), Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan (Balitbang dan Perbukuan),
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki tugas
melaksanakan penyiapan bahan kebijakan teknis penelitian dan
menyusun rekomendasi kebijakan pendidikan dan kebudayaan.
Pada tahun 2020 Puslitjak telah menyelenggarakan kegiatan
penelitian guna menyiapkan bahan rekomendasi kebijakan
pendidikan dan kebudayaan.
Penyelenggaraan Seminar ini merupakan sarana untuk melakukan
diseminasi guna menginformasikan hasil penelitian yang sudah
dilaksanakan Puslitjak kepada pemangku kepentingan terkait. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kerja di
bidang pendidikan dan kebudayaan.
Panduan seminar ini menjadi acuan penyelenggaraan bagi panitia
serta sebagai panduan bagi peserta.
Semoga bermanfaat.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................. ii
A. Latar Belakang .........................................................................1
B. Bentuk Kegiatan ......................................................................3
C. Tujuan ......................................................................................3
D. Hasil yang Diharapkan ............................................................4
E. Topik Penelitian/Kajian ...........................................................4
F. Tempat dan Waktu...................................................................5
G. Tema Seminar ..........................................................................5
H. Pengarah dan Penanggung Jawab ............................................5
I. Penyaji .....................................................................................6
J. Peserta ......................................................................................6
K. Ketentuan Paparan Hasil Penelitian ........................................8
L. Jadwal Seminar ......................................................................11
M. Tata Tertib .............................................................................12
N. Judul Penelitian......................................................................14
O. Diskusi Panel .........................................................................17
P. Panduan Masuk ke Breakout Room Aplikasi Zoom .............20
iii
Kumpulan Abstrak Seminar Hasil Penelitian
Tahun 2020 Tahap I ..................................................................... 23
Kelompok 1: “Pembelajaran di Masa Pandemi” .................. 23
Kelompok 2: “Tata Kelola Pendidikan” ............................... 28
Kelompok 3: “Merdeka Belajar” .......................................... 32
Kelompok 4: “Digitalisasi Pembelajaran”............................ 36
Kelompok 5: “Kampus Merdeka” ........................................ 40
Kelompok 6: “Tata Kelola dan Peningkatan Kompetensi
Guru” ............................................................. 44
Kelompok 7: “Tata Kelola Pendidikan Vokasi” .................. 48
Kelompok 8: “Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai Budaya” .. 52
1
A. Latar Belakang
Sebagai langkah mendukung pencapaian visi Indonesia Maju yang
dicanangkan Pemerintah, pembangunan pada sektor pendidikan
dan kebudayaan perlu diarahkan untuk peningkatan kualitas
pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) serta
pengarusutamaan kebudayaan. Di tengah globalisasi dan inovasi
teknologi yang tanpa henti, kualitas SDM akan sangat menentukan
kemampuan suatu bangsa untuk berkompetisi. Peningkatan mutu
pendidikan dan pemajuan kebudayaan menjadi tantangan yang
diemban oleh Kemendikbud dalam pembangunan SDM Indonesia.
Diperlukan kolaborasi untuk melakukan ikhtiar bersama semua
pihak guna melaksanakan amanah tersebut.
Upaya bersama yang dapat dilakukan dalam rangka menjawab
tantangan peningkatan mutu dan pemajuan kebudayaan yaitu
dengan memperbaiki dan meningkatkan kualitas kebijakan.
Kebijakan yang disasarkan pada hasil penelitian dan pengkajian
yang baik diyakini dapat meningkatkan kualitasnya serta ketepatan
sasarannya. Dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, kemajuan
teknologi yang mendorong Revolusi Industri 4.0 bersama dengan
terobosan-terobosan yang menyertainya menjadi tantangan utama
dalam penyiapan SDM yang memiliki kemampuan daya saing yang
tinggi. Dunia kerja di masa depan akan sangat berbeda dengan
kondisi sekarang. Kemendikbud dalam upayanya telah
berkomitmen untuk menciptakan Pelajar Pancasila, yaitu
perwujudkan pelajar Indonesia yang memiliki kompetensi global
dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila yang beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, bernalar kritis, kreatif,
mandiri, bergotong royong, dan berkebinekaan global.
Dalam rangka menyediakan informasi untuk perumusan kebijakan,
Pusat Penelitian Kebijakan (Puslitjak), Balitbang dan Perbukuan
2
Kemendikbud pada tahun 2020 telah melaksanakan berbagai
penelitian dan pengembangan, baik topik-topik yang terkait dengan
akses pendidikan, mutu pendidikan, tata kelola pendidikan dan
kebudayaan, pembelajaran dan pengajaran, pengelolaan tenaga
pendidik dan kependidikan, merdeka belajar, serta perlindungan,
revitalisasi, dan aktualisasi kebudayaan. Selain topik-topik
tersebut, pada tahun 2020 Puslitjak juga menyelenggarakan
penelitian dan kajian terkait dengan situasi dan kondisi terkini yang
dihadapi dunia pendidikan dan kebudayaan, diantaranya yaitu
topik-topik terkait dengan pendidikan di masa pandemi Covid-19,
pendidikan di era digital, dan dampak pandemi Covid-19 terhadap
kebudayaan. Sebagai upaya penyebarluasan dan pemanfaatan
penelitian/kajian yang sudah dihasilkan, Puslitjak
menyelenggarakan seminar sebagai sarana menyampaikan temuan
dan rekomendasi untuk merumuskan kebijakan bagi pengambil
kebijakan di bidang pendidikan dan kebudayaan.
Kegiatan seminar hasil penelitian merupakan tahapan akhir dari
kegiatan penelitian. Kegiatan ini sebelumnya telah melewati
tahapan penyajian hasil penelitian/kajian tahap awal yang bertujuan
untuk mempertajam hasil penelitian kebijakan pendidikan dan
kebudayaan yang telah dilakukan oleh para peneliti dan perekayasa
Puslitjak. Dalam rangka meningkatkan kualitas penelitian yang
dilakukan, Puslitjak selalu berupaya melibatkan pemangku
kepentingan terkait dalam kegiatan ilmiah, terutama dalam
diseminasi hasil penelitian. Kegiatan diseminasi ditujukan kepada
kelompok atau individu peneliti dan perekayasa terkait agar mereka
memperoleh informasi, kemudian timbul kesadaran dan menerima,
hingga akhirnya memanfaatkan informasi tersebut. Hasil penelitian
akan memperkuat atau mengesampingkan asumsi-asumsi yang
telah ada sebelumnya dengan informasi yang lebih ilmiah. Selain
hasil penelitian dari Puslitjak, juga terdapat hasil penelitian dari
3
lembaga-lembaga penelitian lain, baik dari lembaga pemerintah
atau lembaga swasta yang bermitra dengan Puslitjak.
Terselenggaranya seminar hasil penelitian kebijakan pendidikan
dan kebudayaan akan mendukung perkembangan kebijakan
pendidikan dan kebudayaan yang responsif terhadap tantangan
serta kemajuan zaman.
B. Bentuk Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk seminar yang melibatkan para
peneliti dan perekayasa Puslitjak dan lembaga penelitian mitra
untuk memaparkan hasil-hasil penelitian kebijakan pendidikan dan
kebudayaan. Nama kegiatan ini adalah Seminar Hasil Penelitian
Tahun 2020. Dalam rangka menyesuaikan dengan protol kesehatan
pada masa Pandemi Covid-19, Seminar Hasil Penelitian Tahun
2020 dilaksanakan dalam dua tahap. Selain itu, seminar juga
dilaksanakan melalui dua metode, yaitu tatap muka di hotel dan
webinar melalui aplikasi zoom. Buku ini merupakan Panduan
peyelenggaraan Seminar Hasil Penetian Tahun 2020 Tahap I.
C. Tujuan
Seminar hasil penelitian kebijakan pendidikan dan kebudayaan ini
bertujuan untuk mendiseminasikan hasil penelitian kebijakan
pendidikan dan kebudayaan yang sudah dilakukan Puslitjak dan
lembaga penelitian mitra.
4
D. Hasil yang Diharapkan
Seminar hasil penelitian ini diharapkan dapat menginformasikan
hasil penelitian yang sudah dilaksanakan Puslitjak dan lembaga
penelitian mitra kepada pemangku kepentingan terkait, sehingga
dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi program kerja di bidang pendidikan dan
kebudayaan. Melalui seminar ini juga diharapkan dapat diperoleh
masukan yang dapat dijadikan bahan acuan perbaikan kualitas
penelitian yang dilaksanakan Puslitjak. Hasil seminar akan
dituangkan dalam bentuk output artikel karya tulis ilmiah yang
akan dijadikan Prosiding sebagai sarana diseminasi hasil penelitian.
E. Topik Penelitian/Kajian
Topik hasil penelitian/kajian yang diseminarkan pada Seminar
Hasil Penelitian Tahun 2020 ini meliputi:
1. Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Pengajaran
2. Afirmasi Akses dan Percepatan Wajib Belajar 12 Tahun
3. Peningkatan Pengelolaan dan Penempatan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
4. Penjaminan Mutu
5. Peningkatan Tata Kelola Pendidikan dan Kebudayaan
6. Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai Budaya dan Kearifan Lokal
7. Perlindungan Hak Kebudayaan dan Ekspresi Budaya
8. Peningkatan Budaya Literasi
9. Pendidikan di Masa Pandemi COVID-19
10. Merdeka Belajar
11. Pendidikan di Era Digital
12. Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Tinggi
13. Pemajuan Kebudayaan
5
F. Tempat dan Waktu
Seminar tahap pertama akan dilaksanakan pada tanggal 2-4
Desember 2020. Seminar secara tatap muka akan diadakan di Hotel
Mirah, Jl. Pangrango No.9A, RT.04/RW.04, Babakan, Kec. Bogor
Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat. Sedangkan seminar dengan
metode webinar akan dilaksanakan menggunakan aplikasi Zoom
Meeting.
G. Tema Seminar
Tema Seminar Hasil Penelitian Tahun 2020 yaitu “Kebijakan
Berbasis Bukti untuk Memperkuat Kemerdekaan Belajar dan
Ketahanan Budaya di Masa Pandemi”.
H. Pengarah dan Penanggung Jawab
Pengarah : plt. Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Penanggungjawab : plt. Kepala Pusat Penelitian Kebijakan, Badan
Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
6
I. Penyaji
Penyaji seminar adalah para peneliti, perekayasa, dan analis data di
Puslitjak serta peneliti pada lembaga penelitian mitra. Pada
Seminar Tahap I, dijadwalkan akan menyajikan 27 judul
penelitian/kajian yang terdiri dari:
1. 10 judul penelitian hasil kerjasama Puslitjak dengan lembaga
penelitian lain
2. 13 judul kajian isu aktual oleh peneliti, perekayasa, dan analis
data internal Puslitjak
3. 1 judul kajian isu aktual hasil kerjasama Puslitjak dengan
lembaga penelitian lain
4. 3 judul hasil penelitian/kajian dari K/L lain
J. Peserta
• Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
1. Sekretaris Direktorat Jenderal PAUD Dasmen
2. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
4. Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan
5. Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan
6. Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
7. Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan dan
Perbukuan
8. Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan
9. Kepala Pusat Asesmen dan dan Pembelajaran
10. Kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional
11. Kepala Pusat Pusat Data dan Teknologi Informasi
12. Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra
7
13. Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan
14. Ketua Badan Akreditasi Sekolah/Madrasah (BAN S/M)
15. Peneliti/Perekayasa/Analis Data di Pusat Penelitian
Kebijakan
16. Peneliti di Pusat Asesmen dan dan Pembelajaran
17. Peneliti di Pusat Kurikulum dan Perbukuan
18. Peneliti di Pusat Penelitian Arkeologi Nasional
• Perguruan Tinggi
1. Universitas Indonesia
2. Universitas Bina Nusantara
3. Universitas Gadjah Mada
4. Universitas Negeri Yogyakarta
5. Universitas Sebelas Maret
6. Universitas Negeri Malang
7. Universitas Negeri Jakarta
8. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
• Kementerian dan Lembaga
1. Kementerian Agama
2. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
3. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
4. Perpustakaan Nasional
5. Bappeda Provinsi/Kabupaten/Kota
6. Balitbangda Provinsi/Kabupaten/Kota
7. Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/kota
8
• Lembaga Penelitian
1. The SMERU Research Institute
2. Indonesian Centre of Asian Studies
3. INOVASI
• Forum Komunikasi Kelitbangan (FKK)
• Satuan Pendidikan
• Media
K. Ketentuan Paparan Hasil Penelitian
Untuk kelancaran jalannya pemaparan hasil penelitian, perlu
ditentukan mekanisme pelaksanaan paparan yang meliputi rambu-
rambu bagi penyaji, pembahas, dan moderator.
1. Ketentuan Bagi Penyaji
a. Judul penelitian yang dipaparkan adalah hasil penelitian
kebijakan pendidikan dan kebudayaan
b. pada tahun 2020.
c. Setiap hasil penelitian dipaparkan oleh penyaji yang
merupakan ketua tim peneliti atau anggota tim yang
ditugaskan.
d. Setiap penyaji diharapkan sudah hadir di ruangan seminar
10 menit sebelum acara dimulai.
e. Setiap penyaji wajib menyerahkan bahan paparan kepada
panitia penyelengggara maksimal hari
f. Senin, 30 November 2020 sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan.
g. Pemaparan hasil penelitian dilakukan secara panel dalam 3
sesi. Setiap sesi menampilkan 2 sampai 3 kelompok yang
terdiri dari 3 sampai 4 penyaji secara panel.
9
h. Setiap penyaji diberi waktu paparan maksimal 15
menit/judul penelitian.
i. Paparan menggunakan power point maksimal 15 slides,
dengan urutan slides kurang lebih sebagai berikut:
1) Judul dan nama tim peneliti
2) Pendahuluan (Latar belakang, permasalahan, dan
tujuan)
3) Tinjauan Pustaka
4) Metode
5) Hasil dan Pembahasan
6) Penutup (Kesimpulan dan Rekomendasi)
j. Para penyaji juga mempersiapkan Karya Tulis Ilmiah
berupa makalah sekitar 3000-4000 kata, diketik 1,5 spasi,
yang akan dijadikan proseding dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Judul dan nama tim peneliti
2) Abstrak (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris)
3) Pendahuluan (Latar belakang, permasalahan,
4) dan tujuan)
5) Tinjauan Pustaka
6) Metode
7) Hasil dan Pembahasan
8) Penutup (Kesimpulan dan Rekomendasi)
9) Daftar Pustaka
2. Ketentuan Bagi Pembahas dan Moderator
a. Pembahas terdiri dari berbagai unsur, yaitu: akademisi;
praktisi; dan para pejabat pada unit yang terkait dengan
topik penelitian. Setiap pembahas diberi waktu maksimal
10
20 menit untuk menyampaikan komentar atau masukan
kepada keseluruhan penyajian per sesi panel.
b. Moderator merupakan pejabat, peneliti, perekayasa atau
analis data di lingkungan Puslitjakdikbud yang berperan
sebagai pemandu acara di setiap kelompok panel.
Moderator diberikan waktu 5 menit untuk membuka acara,
membacakan profil penyaji, dan prosedur diskusi.
Moderator diberikan waktu maksimal 45 menit untuk
memandu tanya jawab dan 5 menit untuk membacakan
kesimpulan, dan tindak lanjut dari hasil diskusi, serta
menutup sesi diskusi.
3. Ketentuan Bagi Tim Perumus dan Notulis
a. Tim perumus bertugas untuk merumuskan hasil seminar
dari setiap kelompok panel penelitian yang di seminarkan.
Tim perumus membacakan rumusan hasil seminar pada
acara penutupan seminar.
b. Notulis berasal dari Tim panitia dan/atau salah satu anggota
Tim peneliti yang bertugas menyajikan paparan.
11
L. Jadwal Seminar
WAKTU ACARA KETERANGA
Rabu, 2 Desember 2020
12.00 - 13.00 Registrasi Peserta Panitia
PEMBUKAAN
13.00 - 13.10 Menyanyikan Lagu Kebangsaan
"Indonesia Raya" dan Doa
Panitia
13.10 - 13.20 Laporan Panitia plt. Kapuslitjak
13.20 - 13.45 Pembukaan dan Pengarahan: Sekretaris
Balitbang dan
Perbukuan
13.45 - 14.00 BREAK UNTUK PERISIAPAN
BREAK ROOM ZOOM WEBINAR
Panitia dan
seluruh peserta
14.00 – 16.30 Paparan Sesi I Kelompok 1 dan
2
16.30 – 19.00 Rehat
19.00 – 21.00 Koordinasi Internal dan Evaluasi
penyelenggaraan Sesi I
Panitia
Kamis, 3 Desember 2020
09.00 - 12.00 Paparan Sesi II Kelompok 3, 4,
dan 5
12.00 - 13.30 Rehat
13.30 - 16.30 Paparan Sesi III Kelompok 6, 7,
dan 8
16.30 – 17.30 Perumusan Rekomendasi Hasil
Seminar
Tim perumus
17.30 – 19.30 Rehat
19.30 – 21.00 Laporan ketua panitia Ketua Panitia
20.00 – 21.00 Penutupan plt. Kapuslitjak
Jumat, 4 Desember 2020
08.00 - 11.00 Penyelesaian administrasi Panitia
12
M. Tata Tertib
1. Persidangan
Diharapkan peserta (termasuk penyaji, pembahas, moderator,
dan notulis) sudah berada di ruangan dan masuk ke aplikasi
Zoom paling lambat 10 menit sebelum pelaksanaan seminar.
Peserta mengisi daftar hadir yang disediakan Panitia, tautan
daftar hadir daring akan disampaikan panitia 10 menit sebelum
sesi paparan berakhir. Moderator diberikan otoritas untuk
mengatur kelancaran, kenyamanan, keamanan suasana
persidangan, sehingga persidangan dapat terlaksana dengan
optimal sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
2. Peserta
a. Bagi peserta yang mengikuti seminar secara luring, pada
hari kedatangan peserta wajib melapor ke panitia
penyelenggara Seminar di hotel;
b. Kepada peserta undangan yang hadir di hotel atau secara
daring akan diberikan kelengkapan seminar (seminar kit).
c. Peserta yang hadir ke hotel menempati kamar
sebagaimana pengaturan panitia;
d. Tanda pengenal bagi peserta yang hadir ke hotel
digunakan selama berlangsung kegiatan Seminar;
e. Peserta hadir di ruang Seminar atau kelompok breakout
room aplikasi zoom (kelompok panel) sesuai dengan
pembagian yang sudah ditentukan panitia;
f. Apabila peserta memerlukan bantuan atau petunjuk
sehubungan dengan kegiatan Seminar dipersilakan
menghubungi panitia Seminar melalui Sdri. Maya:
085710175702 atau Sdri. Ika: 08158136775;
13
g. Peserta diwajibkan mengikuti acara Seminar dari awal
sampai akhir acara. Bagi peserta yang tidak mengikuti
acara sampai dengan akhir, panitia tidak akan memberikan
kelengkapan administrasi dan sertifikat.
3. Panitia Penyelenggara
a. Panitia harus senantiasa siap sedia menjalankan tugas dan
kewajiban sesuai dengan deskripsi tugas dan
tanggungjawab yang diamanatkan;
b. Panitia menjaga dan mengusahakan agar kegiatan Seminar
dapat berjalan lancar;
c. Panitia wajib melakukan komunikasi dan kerjasama yang
baik, ramah, dan solid dengan
d. seluruh pihak yang terkait;
4. Lain-lain
a. Selama mengikuti Seminar seluruh panitia dan peserta
diwajibkan berpakaian rapi dan sopan, serta mengenakan
tanda pengenal yang telah diberikan;
b. Selama sidang, peserta wajib tetap berada di dalam ruang
sidang (breakout room aplikasi Zoom);
c. Peserta (termasuk penyaji, pembahas, moderator, dan
notulis) yang hadir di hotel dan menggunakan laptop/hp
untuk mengikuti seminar secara daring diwajibkan
menggunakan earphone/headphone;
d. Masing-masing peserta Seminar dimohon menjaga barang
miliknya sendiri. Panitia dan pihak hotel tidak
bertanggung jawab jika terjadi kehilangan/kerusakan
barang-barang peserta selama kegiatan berlangsung;
14
e. Peserta tidak diperkenankan merokok di dalam kamar
bebas rokok, ruang sidang, ruang sekretariat, ruang
makan, dan ruang lain yang ditetapkan oleh Manajemen
Hotel;
f. Pengeluaran lain-lain seperti pemakaian telepon, jasa
laundry, pemesanan makanan dan minuman di kamar atas
keperluan pribadi menjadi tanggungan peserta.
N. Judul Penelitian
NO JUDUL PENYAJI INSTANSI
1. Studi Evaluasi Belajar dari Rumah
Tahun Ajaran 2020/2021
Indah Pratiwi,
S.IP, M.Si
Puslitjak
2. Kesiapan Pembukaan Kembali
Sekolah Dalam Masa Kenormalan
Baru
Lukman
Solihin, M.A.
Puslitjak
3. Pelaksanaan Pembelajaran dari
Rumah dalam Masa Pencegahan
COVID-19
Ika Hijriani,
S.Psi
Puslitjak
4. Monitoring Kebijakan Pendidikan
Jarak Jauh pada Masa Pandemi
melalui Analisis Percakapan di
media Sosial
Dr. Ir Ayu
Purwarianti
Institut
Teknologi
Bandung
5. Pengelolaan Keragaman Peserta
Didik Pasca-Zonasi
Herman
Hendrik,
S.Sos., MPP
ME
Puslitjak
6. Analisis Kebutuhan Biaya
Operasional Pendidikan Anak Usia
Dini, Pendidikan Dasar dan
Menengah (Analisis Kebutuhan
Biaya PAUDDASMEN)
Siti Nur Azizah,
S.Stat.
Puslitjak
7. Model Penguatan Pendidikan
Karakter dengan Konsep
Scaffolding 4N Ki Hadjar
Dr. Hasti
Robiasih, M.Pd.
Universitas
Sarjanawiyata
Taman Siswa
15
NO JUDUL PENYAJI INSTANSI
Dewantara selama Belajar dari
Rumah
8. Sistem PPDB, Partisipasi Seleksi,
dan Akses Pendidikan
Goldy Fariz
Dharmawan
The SMERU
Research
Institute
9. Evaluasi Hasil Akreditasi Sekolah Ir. Siswantari,
M.Sc.
Puslitjak
10. Kesiapan Sekolah menghadapi
Asesmen Kompetensi Minimal
Meni
Handayani, SS,
M.Si.
Puslitjak
11. Kinerja Guru dalam
Mengimplementasikan Merdeka
Belajar Pada Masa Pandemi Covid-
19 dan Pembiasaan Baru
Dr. Sabar Budi
Raharjo, M.Pd.
Puslitjak
12. Pembelajaran Online melalui
Platform Cultural Literacy for
Digital Society (CLDS)
Mochamad
Aviandy,
S.Hum.,M.Hum
Universitas
Indonesia
13. Pengembangan Portal
Pembelajaran Online Berbasis
Artificial Intelligence dalam
Kerangka Team Based Learning
Dr. Bens
Pardamean
Universitas
Bina
Nusantara
14. Pengembangan Model PECS
Berbasis Aplikasi Digital sebagai
Upaya Penguatan Kecerdasan
Visual Spasial Bagi Anak Autistik
Rudi Irawanto,
S.Pd, M.Sn
Universitas
Negeri
Malang
15. Kesiapan Perguruan Tinggi dalam
Implementasi Kebijakan Kampus
Merdeka
Dr. Iskandar
Agung, M.Si.
Puslitjak
16. Efektivitas Pembelajaran Daring di
Perguruan Tinggi dalam Masa
Pandemi
Dr. Sarwanto,
S.Pd, M.Si
Universitas
Negeri
Sebelas Maret
17. Strategi Pembiayaan Pendidikan
Tinggi
Catur Dyah
Fajarini
Puslitjak
18. Pengembangan Sistem Penilaian
Kinerja Guru untuk menunjang
Profesionalisme Guru Berbasis
Teknologi AI (Artificial
Prof. Dr.
Suyanta, M.Si
Universitas
Negeri
Yogyakarta
16
NO JUDUL PENYAJI INSTANSI
Intelligence) dalam Platform
Andorid
19. Program Pendampingan Literasi
Berbasis Daring pada Masa
Tatanan Baru bagi Guru SMPN
Prof. Dr. Ilza
Mayuni,
M.App.Ling
Universitas
Negeri
Jakarta
20. Evaluasi Pembelajaran Jarak Jauh
di Masa Pandemi Covid-19
Prof. Dr. Hj.
Sylviana Murni,
SH., M.Si
Universitas
Negeri
Jakarta
21. Kajian Alternatif Model
Penggabungan SMK dengan SMA
Dr. Idris HM
Noor, M.Ed.
Puslitjak
22. Pembelajaran Vokasi Fungsional
melalui satuan pendidikan non-
formal
Dr. Etty
Sisdiana
Puslitjak
23. Pendidikan Vokasi: Menjaga
Relevansi SMK di Abad 21
Drs. Agus
Amin
Sulistiono,
M.Pd.
Puslitjak
24. Promoting Culture of Peace Senior
High School Students Through
Intolerance Early Warning and
Early Response System (i-
EWERS)
Muhammad
Najib Azca,
Ph.D
Universitas
Gadjah Mada
25. Pengayaan Seni dalam Mendukung
Industri Kreatif
Ihya
Ulumuddin,
M.Si.
Puslitjak
26. Kampung Adat Di Tengah
Pandemi Covid-19
Zaenal Abidin
Eko Putro
Indonesian
Centre of
Asian Studies
(Cenas)
27. Transmisi pengetahuan lokal pada
masyarakat adat kasepuhan
Cisungsang
Mahmudah Nur Kementerian
Agama
17
O. Diskusi Panel
1. Hari ke-1: Rabu, 2 Desember 2020
WAKTU ACARA
12.00 - 13.00 Registrasi Peserta PEMBUKAAN
13.00 - 13.10 Menyanyikan Lagu Kebangsaan "Indonesia Raya" dan Doa
13.10 - 13.20 Laporan Panitia
13.20 - 13.45 Pembukaan dan Pengarahan: Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
13.45 - 14.00 BREAK UNTUK PERISIAPAN BREAK ROOM ZOOM WEBINAR
14.00 - 16.30 PAPARAN SESI I
Kelompok 1:
"Pembelajaran di Masa Pandemi"
Kelompok 2:
"Tata Kelola Pendidikan"
Judul
1 Studi Evaluasi Belajar dari Rumah
Tahun Ajaran 2020/2021
1 Pengelolaan Keragaman Peserta Didik Pasca-Zonasi
2 Kesiapan Pembukaan Kembali Sekolah
Dalam Masa Kenormalan Baru
2 Analisis Kebutuhan Biaya Operasional Pendidikan Anak
Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Analisis
Kebutuhan Biaya PAUDDASMEN)
3 Pelaksanaan Pembelajaran dari Rumah
dalam Masa Pencegahan COVID-19
3 Model Penguatan Pendidikan Karakter dengan Konsep
Scaffolding 4N Ki Hadjar Dewantara selama Belajar dari
Rumah
4 Monitoring Kebijakan Pendidikan
Jarak Jauh pada Masa Pandemi melalui
Analisis Percakapan di media Sosial
4 Sistem PPDB, Partisipasi Seleksi, dan Akses Pendidikan
Pembahas Ir. Heru Triyono, M.Sc.
Dr. Aos Santosa, M.Pd
Moderator Sri Hidayati
Yunita Murdiyaningrum
16.30 - 19.00 ISOMA
19.00 - 21.00 Koordinasi Internal dan Evaluasi penyelenggaraan Sesi I
18
2. Hari ke-2: Kamis, 3 Desember 2020
WAKTU ACARA
09.00 - 12.00 PAPARAN SESI II
Kelompok 3:
"Merdeka Belajar"
Kelompok 4:
"Digitalisasi Pembelajaran"
Kelompok 5:
"Kampus Merdeka"
Judul
1 Evaluasi Hasil Akreditasi Sekolah
1 Pembelajaran Online
melalui Platform Cultural
Literacy for Digital Society
(CLDS)
1 Kesiapan Perguruan Tinggi
dalam Implementasi
Kebijakan Kampus
Merdeka
2 Kesiapan Sekolah menghadapi
Asesmen Kompetensi Minimal
2 Pengembangan Portal
Pembelajaran Online
Berbasis Artificial Intelligence dalam Kerangka
Team Based Learning
2 Efektivitas Pembelajaran
Daring di Perguruan Tinggi
dalam Masa Pandemi
3 Kinerja Guru dalam Mengimplementasikan Merdeka
Belajar Pada Masa Pandemi Covid-19
dan Pembiasaan Baru
3 Pengembangan Model PECS
Berbasis Aplikasi Digital
sebagai Upaya Penguatan
Kecerdasan Visual Spasial
Bagi Anak Autistik
3 Strategi Pembiayaan
Pendidikan Tinggi
Pembahas Yaya Kardiawarman, Ph.D
Dr. Muktiono Waspodo
Prof. Dr. Sasmoko, M.Pd Setditjen Dikti
Moderator Novrian Satria Perdana
Diyan Nur Rakhmah W.
Ferdi Widiputera
12.00 - 13.30 ISOMA
13.30 - 16.30 PAPARAN SESI III
19
Kelompok 6:
"Tata Kelola dan Peningkatan
Kompetensi Guru"
Kelompok 7:
"Tata Kelola Pendidikan
Vokasi"
Kelompok 8:
"Revitalisasi dan
Aktualisasi Nilai Budaya"
Judul
1 Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Guru untuk menunjang
Profesionalisme Guru Berbasis
Teknologi AI (Artificial Intelligence)
dalam Platform Android
1 Kajian Alternatif Model
Penggabungan SMK dengan
SMA
1 Promoting Culture of Peace Senior High School
Students Through
Intolerance Early Warning
and Early Response System (i-EWERS)
2 Program Pendampingan Literasi
Berbasis Daring pada Masa Tatanan
Baru bagi Guru SMPN
2 Pembelajaran Vokasi
Fungsional melalui satuan
pendidikan non-formal
2 Pengayaan Seni dalam
Mendukung Industri Kreatif
3 Evaluasi Pembelajaran Jarak Jauh
di Masa Pandemi Covid-19
3 Pendidikan Vokasi: Menjaga
Relevansi SMK di Abad 21
3 Kampung Adat Di Tengah
Pandemi Covid-19
4 Transmisi pengetahuan lokal pada masyarakat adat
kasepuhan Cisungsang
Pembahas Dr. Syaikhu Usman
Prof. Muchlas Samani Dr. Ali Akbar, S.S., M.Hum
Setditjen GTK
Setditjen Vokasi Setditjen Kebudayaan
Moderator Teguh Supriyadi
Yendri Wirda Irawan Santoso Suryo Basuki
16.30 - 17.30 Perumusan Rekomendasi Hasil Seminar
17.30 - 19.30 ISOMA
19.30 - 21.00 PENUTUPAN
Pembacaan Rekomendasi Hasil Seminar
Penutupan Seminar
Doa
Keterangan: *) Peserta dibagi berdasarkan minat dan kesesuaian kebutuhan dan jadwal tentatif
20
P. Panduan Masuk ke Breakout Room Aplikasi Zoom
1. Pastikan bahwa aplikasi Zoom yang terinstal pada
PC/laptop/handphone peserta merupakan Zoom versi 5.4.0
atau lebih tinggi. Jika aplikasi Zoom peserta belum dalam versi
yang terbaru, silahkan untuk meng-update terlebih dahulu
dengan mengklik “profile picture” di pojok kanan atas dan klik
“Check for Updates”.
2. Peserta masuk (join) ke Zoom meeting dengan mengklik link
Zoom meeting room atau meeting ID dan password yang telah
diinformasikan pada surat undangan. Mohon agar peserta me-
rename akun Zoom sesuai dengan peran dalam meeting
(moderator, penyaji, pembahas, dan notulis). Host tidak akan
mengizinkan peserta untuk join ke room jika peserta tidak
menggunakan format nama akun Zoom yang sudah ditentukan.
Contoh format nama akun Zoom:
Peserta_ Rahmat Hidayat
Moderator_Budi Firmansyah
Penyaji_Mariana Dewi
Pembahas_Fauzi Daud
Notulis_Shinta Rizkia
21
3. Peserta akan berada di waiting room seperti tampilan di bawah
ini sampai host memberikan izin masuk ke Ruang Utama
(Main Room).
4. Kemudian klik icon “Breakout Rooms” di pojok kanan bawah.
22
5. Peserta memilih Room sesuai dengan yang diinginkan dan klik
“Yes”.
6. Peserta berhasil masuk ke Room ditandai dengan tampilan
sebagai berikut:
7. Peserta dapat meninggalkan Room setelah menerima informasi
(broadcast) dari panitia untuk meninggalkan Room.
23
KUMPULAN ABSTRAK SEMINAR HASIL PENELITIAN
TAHUN 2020 TAHAP I
Kelompok 1: “Pembelajaran di Masa Pandemi”
Judul dan penyaji:
1. Studi Evaluasi Belajar dari Rumah Tahun Ajaran 2020/2021 -
Indah Pratiwi, S.IP, M.Si
2. Kesiapan Pembukaan Kembali Sekolah dalam Masa
Kenormalan Baru - Lukman Solihin, M.A.
3. Pelaksanaan Pembelajaran dari Rumah dalam Masa
Pencegahan COVID-19 - Ika Hijriani, S.Psi
4. Monitoring Kebijakan Pendidikan Jarak Jauh pada Masa
Pandemi melalui Analisis Percakapan di media Sosial -
Dr. Ir Ayu Purwarianti
24
EVALUASI HASIL BELAJAR DARI RUMAH
TAHUN AJARAN 2020/2021
Indah Pratiwi, Ika Hijriani, Diyan Nur Rakhmah, Siti Nur Azizah
Pusat Penelitian Kebijakan, Balitbang dan Perbukuan, Kemendikbud
ABSTRAK
Pada tahun 2020 dunia pendidikan mengalami krisis akibat virus COVID-19.
Penyebaran virus yang tak terkendali menyebabkan perubahan pembelajaran
yang sangat cepat dari belajar tatap muka menjadi belajar dari rumah (BDR).
Untuk itu, penelitian ini menggambarkan sejumlah aktivitas BDR dari sudut
pandang guru dan murid di seluruh Indonesia. Metode yang digunakan
merupakan survei dengan membandingkan pengumpulan data pada bulan Mei-
Juni 2020 dan bulan Agustus 2020. Pada survei pertama, pengumpulan data dari
responden guru di wilayah 3T melalui dalam jaringan (daring) sementara untuk
wilayah 3T dilakukan melalui telepon. Survei kedua pengumpulan data untuk
responden guru dilakukan melalui telepon baik di wilayah 3T maupun non 3T.
Seluruh responden siswa data dihasilkan melalui survei daring. Hasil survei
menunjukan, pada semester ini cara-cara guru mengajar lebih variatif selain itu
sejumlah guru dan siswa juga menilai bahwa pembelajaran dari rumah masih
efektif. Di sisi lain, dampak pandemi ini memberikan peluang-peluang
pembelajaran blended learning yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya
dalam jumlah yang masif.
Kata Kunci: COVID-19, belajar dari rumah, BDR, implementasi belajar dari
rumah.
25
KESIAPAN PEMBUKAAN KEMBALI SEKOLAH DALAM
MASA KENORMALAN BARU
Lukman Solihin, Joko Purnama, Ika Hijriani, Imelda Widjaja, Amaliah Fitriah
Pusat Penelitian Kebijakan, Balitbang dan Perbukuan, Kemendikbud
ABSTRAK
Selama pandemi, Bank Dunia (2020) memperkirakan 90% siswa di dunia belajar
dari rumah dan sebagian dari mereka tidak mendapat layanan pendidikan yang
memadai. Di Indonesia, sejak Maret 2020 hingga akhir tahun 2019/2020,
diperkirakan sebagian besar siswa (97%) belajar dari rumah, sementara lainnya
tidak melakukan pembelajaran sama sekali (Puslitjak, 2020). Para siswa mulai
mendapat kesempatan belajar di sekolah secara terbatas setelah pemerintah
mengumumkan kebijakan pembelajaran tatap muka di zona hijau yang kemudian
diperluas ke zona kuning. Data yang dihimpun Kemdikbud sampai 18 November
2020 menyebutkan, pembelajaran tatap muka telah dilakukan oleh 75% sekolah
di zona hijau dan 20% sekolah di zona kuning. Sebaliknya, terdapat pula sekolah-
sekolah di zona non-hijau yang mulai melakukan tatap muka, yaitu sekitar 12%
di zona oranye dan 8% di zona merah (Kemdikbud, 2020). Perkembangan
implementasi kebijakan PTM ini menjadi bahan evaluasi Kemdikbud dan
menjadi landasan kebijakan yang diumumkan pada 20 Agustus 2020 lalu, di
mana kebijakan pembukaan kembali sekolah diserahkan kewenangannya kepada
pemerintah daerah, bukan lagi berdasarkan zona epidemologi. Kebijakan ini
tentu memerlukan dukungan kesiapan para pihak, terutama yang berkaitan
langsung dengan PTM di sekolah, yaitu Dinas Pendidikan, Sekolah, Guru, dan
Orang Tua Siswa. Pusat Penelitian Kebijakan, Balitbang dan Perbukuan
Kemendikbud telah melaksanakan survei guna mengetahui kesiapan dinas
pendidikan, sekolah, guru, dan orang tua siswa di jenjang pendidikan dasar.
Terdapat beberapa aspek yang dikaji, yaitu: wawasan mengenai prosedur
pembelajaran tatap muka; pendataan warga sekolah; pencegahan dan
penanganan COVID-19; kondisi kerentanan guru dan siswa; kesiapan sarana
kesehatan dan kebersihan; serta kebiasaan melakukan protokol kesehatan. Secara
umum hasil survei ini menunjukkan, para pihak yang disurvei cenderung siap
apabila kebijakan PTM dilakukan. Namun terdapat beberapa catatan penting,
seperti proses pendataan rutin warga sekolah yang belum sepenuhnya dilakukan,
serta minimnya pemenuhan sarana sanitasi dan kesehatan untuk mendukung
protokol kesehatan.
Kata Kunci:pembukaan kembali sekolah, pembelajaran tatap muka, kesiapan
sekolah, sarana sanitasi, pendataan warga sekolah.
26
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARI RUMAH
DI MASA DARURAT COVID-19
Irsyad Zamjani, Ika Hijriani, Indah Pratiwi, Diyan Nur Rakhmah, Siti Nur
Azizah, Sri Hidayati
Pusat Penelitian Kebijakan, Balitbang dan Perbukuan, Kemendikbud
ABSTRAK
Pada masa awal penyebaran COVID-19, pemerintah mengeluarkan respons
kebijakan dengan perubahan metode pembelajaran yang aman bagi anak, yaitu
melalui proses Belajar dari Rumah (BDR). Sebagai upaya mendapatkan
gambaran cepat terkait pelaksanaan BDR, Pusat Penelitian Kebijakan
melaksanakan kajian cepat melalui survei nasional. Kajian ini menjadi dasar
kebijakan pemerintah berikutnya terkait layanan pendidikan kepada siswa di
masa pandemi. Survei dilaksanakan pada bulan Mei-Juni dalam dua tahap, yang
menyasar responden kepala sekolah dan guru pada tahap pertama, dan responden
orang tua dan siswa pada tahap kedua. Pada tahap pertama, pengumpulan data
dilakukan melalui perpaduan survey daring dan survei telpon. Untuk survei
kedua, pengumpulan data sepenuhnya dilakukan secara daring. Hasil survei
menunjukkan hampir semua sekolah sudah menerapkan BDR. Dalam proses
pembelajaran BDR, cara belajar siswa lebih didominasi oleh pengerjaan tugas-
tugas soal dari guru. Pemanfaatan teknologi digital, khususnya media sosial,
sangat tinggi dalam proses BDR, meskipun kesenjangan akses internet sangat
terlihat antara daerah tertinggal dan non-tertinggal. Peran orang tua, khususnya
ibu, dalam mendampingi anak belajar juga cukup penting Dan latar belakang
pendidikan orang tua sangat menentukan cara pendampingan mereka. Pada masa
pandemi ini ekosistem pendidikan telah melakukan adaptasi secara besar-
besaran demi terlaksananya layanan pendidikan kepada anak. Meskipun
demikian, berbagai risiko yang menjadi konsekuensi dari BDR ini juga patut
diwaspadai.
Kata Kunci: COVID-19, belajar dari rumah, teknologi digital, adaptasi
27
ANALISIS PENDAPAT MASYARAKAT (DI TWITTER)
SECARA OTOMATIS BERBANTUAN TEKNOLOGI NLP
UNTUK TOPIK PEMBELAJARAN ONLINE, KUOTA
BELAJAR DAN KURIKULUM DARURAT
Ayu Purwarianti, Windy Gambetta, Yusrina Sabina, Teguh Eko Budiarto, Dessi
Puji Lestari, Achmad Ramdhan
Institut Teknologi Bandung
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis opini masyarakat melalui media
massa (twitter) terhadap kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh Kemdikbud.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menganalisis platform
dari sentiment analysis untuk memantau kebijakan-kebijakan yang terkait
dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama masa pandemi COVID-19 pada
media Twitter. Pada Media Twitter dipilih dengan pertimbangan bahwa data di
Twitter memiliki ekspresi opini dalam bentuk teks yang lebih baik dibandingkan
media sosial lainnya (Budiharto & Meiliana, 2018). Sebanyak 28 kata kunci
digunakan untuk proses pencarian data di Twitter pada rentang waktu 10 Agustus
– 12 Oktober 2020, yang ditambahkan dari waktu ke waktu. Total data yang
didapatkan adalah 40.053 dengan total konsep sebanyak 42.937, dengan 4.327
(10%) merupakan konsep positif dan 14.007 (32.62%) merupakan konsep
negatif. Dari konsep-konsep yang terbentuk, diambil tiga konsep terpopuler
untuk dianalisis lebih lanjut, yaitu kelompok konsep “Pembelajaran Online”,
“Kuota Belajar”, dan “Kurikulum Darurat”. Pada kelompok konsep
“Pembelajaran Online”, terdapat 16.566 total konsep, Analisis terhadap tiga
kelompok konsep menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat menunjukkan
sentimen negatif maupun positif dengan perhatian terhadap konsep kebijakan,
sosialisasi kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan. Pemantauan kebijakan melalui
media sosial Twitter dengan teknologi NLP dinilai mampu memberikan
gambaran ekspresi atau opini masyarakat yang organik dan dinamis sebagai
bahan pertimbangan evaluasi kebijakan, yang cukup sulit didapatkan dari metode
lain seperti survei kuantitatif.
Kata Kunci: Pemantauan Kebijakan, Twitter, NLP, Pembelajaran
Jarak Jauh, Sentimen
28
Kelompok 2: “Tata Kelola Pendidikan”
Judul dan penyaji:
1. Pengelolaan Keragaman Peserta Didik Pasca-Zonasi - Herman
Hendrik, S.Sos., MPP ME
2. Analisis Kebutuhan Biaya Operasional Pendidikan Anak Usia
Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Analisis Kebutuhan
Biaya PAUDDASMEN) - Dr. Herlinawati
3. Model Penguatan Pendidikan Karakter dengan Konsep
Scaffolding 4N Ki Hadjar Dewantara selama Belajar dari
Rumah - Dr. Hasti Robiasih, M.Pd.
4. Sistem PPDB, Partisipasi Seleksi, dan Akses Pendidikan -
Goldy Fariz Dharmawan
29
PENGELOLAAN KERAGAMAN PESERTA DIDIK
PASCAZONASI
Herman Hendrik, Mikka W. Nurrochsyam, Romeyn P. Putra,
Yunita Murdiyaningrum
Pusat Penelitian Kebijakan, Balitbang dan Perbukuan, Kemendikbud
Abstrak
Penelitian ini memaparkan tentang pengelolaan keragaman peserta didik setelah
penerapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berbasis zonasi. PPDB
berbasis zonasi memberi peluang berubahnya kadar dan aspek keragaman
peserta didik. Hal tersebut karena sekolah-sekolah dipaksa untuk menerima
siswa dengan kuota terbesar dari jalur zonasi, yang artinya komposisi siswa
mencerminkan komposisi masyarakat di sekitar suatu sekolah. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan memanfaatkan Focus Grup
Discussion daring sebagai teknik pengumpulan data, penelitian ini menemukan
bahwa sekolah-sekolah yang berlabel unggulan dan berlokasi di tengah kota
umumnya merasakan bahwa peserta didik mereka menjadi lebih beragam pasca
implementasi PPDB berbasis zonasi. Perubahan keragaman tersebut terjadi
dalam aspek kemampuan akademik, latar belakang ekonomi, agama, etnis atau
kedaerahan, serta siswa dengan status berkebutuhan khusus. Perubahan
keragaman tersebut berdampak terhadap proses pembelajaran, kedisiplinan,
pergaulan antarsiswa, serta interaksi antara siswa dan guru. Sekolah-sekolah pun
melakukan berbagai strategi dalam rangka mengelola keragaman peserta didik
pascazonasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa aspek yang banyak menjadi
perhatian sehubungan dengan perubahan keragaman peserta didik pascazonasi
yaitu aspek kemampuan akademik dan dampaknya terhadap proses
pembelajaran. Strategi pengelolaan keragaman yang banyak diungkapkan oleh
sekolah-sekolah juga kebanyakan menyangkut aspek akademik. Namun,
meskipun perhatian sekolah-sekolah banyak tertuju kepada aspek akademik,
ternyata masih sedikit strategi yang dirancang secara khusus dan sistematis untuk
pengelolaan keragaman peserta didik pascazonasi.
Kata kunci: pengelolaan keragaman, PPDB, zonasi, sekolah, guru.
30
ANALISIS KEBUTUHAN BIAYA OPERASIONAL
NONPERSONALIA (BONP) PENDIDIKAN ANAK USIA
DINI, PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Herlinawati, Siti Nur Azizah, Catur D. Fajarini, Khairur Raziqiin
Pusat Penelitian Kebijakan, Balitbang dan Perbukuan, Kemendikbud
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menghitung besaran kebutuhan biaya
operasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah (Dikdasmen); (2) merumuskan strategi pemenuhan
pendanaan penyelenggaraan pendidikan PAUD dan Dikdasmen. Penelitian ini
merupakan desk study yang bersifat deskriptif analisis. Pengumpulan data
dilakukan dengan teknik studi dokumentasi, penyebaran kuesioner online, dan
diskusi kelompok terpumpun. Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan rata-
rata biaya satuan operasional PAUD dan jenjang Dikdasmen serta strategi
pemenuhan pendanaan PAUD dan Dikdasmen dengan menggunakan pendekatan
Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) dan Indeks Kapasitas Fiskal Daerah
(IKFD). Hasil perhitungan menunjukkan (1) adanya kesenjangan besaran biaya
operasional, baik jenjang PAUD maupun Dikdasmen yang saat ini diberikan oleh
pemerintah, masih cukup tinggi terhadap kebutuhan biaya operasional sekolah;
(2) dengan pendekatan IKK dan IKFD, diharapkan adanya mekanisme
pendanaan bersama antara pusat dan daerah, agar daerah yang memiliki IKF
tinggi dapat memberikan kontribusi lebih, dan bagi daerah yang kemampuan
fiskalnya rendah memperoleh bantuan dari pemerintah pusat yang lebih banyak.
Kata Kunci: BONP, PAUD, Dikdasmen, biaya satuan, biaya operasional
sekolah.
31
MODEL PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
DENGAN KONSEP SCAFFOLDING 4N KI HAJAR
DEWANTARA SELAMA BELAJAR DARI RUMAH
Robiasih, H; Setiawan, A; Dardjito, H.
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
ABSTRAK.
Dalam rangka memberikan layanan pendidikan dan pembelajaran kepada siswa
di masa Pandemi COVID-19, pembelajaran dilakukan dengan cara Belajar dari
Rumah. Disparitas capaian pembelajaran khususnya terkait dengan kompetensi
sikap sangat dirasakan ketika BDR. Penelitian ini bertujuan untuk
mengintegrasikan nilai nilai sikap melalui pembelajaran dengan konsep
scaffolding 4N Ki Hajar Dewantara untuk memperkuat karakter siswa SMP di
DIY menjadi Pelajar Pancasila. Metode penelitian menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif. Responden penelitian ini adalah guru, kepala sekolah, siswa,
orangtua dan pengawas jenjang SMP di DIY. Penggalian data mengunakan
metode FGD dengan instrumen bantu pedoman wawancara, lembar observasi
dan angket dengan jawaban terbuka. Analisis data menggunakan pendekatan
kualitatif model Miles dan Huberman dengan tahapan reduksi data, display data
dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan pengintegrasian nilai
nilai karakter dalam bahan ajar yang telah dikembangkan dengan model
scaffolding 4N dapat menjadi pendorong dan penggerak jiwa siswa dalam
berperilaku serta bersikap sehingga membentuk tabiat yang bersifat tetap sesuai
profil Pelajar Pancasila. Model ini juga terbukti memudahkan guru, kepala
sekolah maupun pengawas dalam melakukan monitoring penguatan nilai
karakter oleh guru kepada siswa.
Kata kunci: belajar dari rumah, pengintegrasian nilai-nilai karakter, pelajar
Pancasila, tabiat tetap
32
Kelompok 3: “Merdeka Belajar”
Judul dan penyaji:
1. Evaluasi Hasil Akreditasi Sekolah - Ir. Siswantari, M.Sc.
2. Kesiapan Sekolah menghadapi Asesmen Kompetensi Minimal
- Meni Handayani, SS, M.Si.
3. Kinerja Guru dalam Mengimplementasikan Merdeka Belajar
Pada Masa Pandemi Covid-19 dan Pembiasaan Baru - Dr.
Sabar Budi Raharjo, M.Pd.
33
EVALUASI HASIL AKREDITASI SEKOLAH
Siswantari, Subijanto, Darmawan Sumantri, Dodi Setiawan,
Asri Ika Dwi Martini
Pusat Penelitian Kebijakan, Balitbang dan Perbukuan, Kemendikbud
ABSTRAK
Tujuan dari evaluasi ini adalah menemukan variabel-variabel prediktor untuk
memprediksi apakah suatu sekolah yang berakreditasi sangat baik (peringkat A)
dan baik (peringkat B) tetap memiliki kinerja yang baik dengan menilai variabel-
variabel prediktor tersebut sebagai instrumennya. Jika sekolah-sekolah yang
sudah diakreditasi dua kali berperingkat A atau B dan saat akreditasi berikutnya
dimonitor menggunakan variabel-variabel prediktor tetap berkinerja baik, maka
sekolah-sekolah tersebut tidak perlu dikunjungi. Metode evaluasi dilakukan
untuk tingkat Sekolah Menengah Atas dengan menggambarkan hubungan data
sekunder akreditasi, Ujian Nasional, Pemetaan Mutu Pendidikan (rapor mutu),
dan hasil Uji Kompetensi Guru. Hasilnya diketahui hubungan perubahan
peringkat akreditasi dengan UN memperlihatkan gambaran yang konsisten,
peringkat akreditasi memperlihatkan hubungan yang relatif konsisten dengan
nilai delapan Standar Nasional Pendidikan, hubungan rapor mutu yang
diklasifikasikan menjadi lima kategori dengan nilai Ujian Nasional tidak selalu
konsisten, dan peringkat akreditasi mempunyai hubungan yang positif dengan
Uji Kompetensi Guru. Hasil evaluasi menyimpulkan bahwa hubungan yang
relatif konsisten antara akreditasi dan Ujian Nasional mengindikasikan bahwa
Ujian Nasional potensial untuk dijadikan sebagai variabel prediktor. Namun
dengan kebijakan bahwa mulai tahun 2021 Ujian Nasional akan diganti dengan
Asesmen Kompetensi Minimal, maka Asesmen Kompetensi Minimal yang
berpotensi menjadi variabel prediktor.
Kata kunci: variabel prediktor, akreditasi, Ujian Nasional, Pemetaan Mutu
Pendidikan, Uji Kompetensi Guru
34
IMPLEMENTASI KURIKULUM DARURAT DAN MODUL
BELAJAR LITERASI DAN NUMERASI
Meni Handayani, Sabar B. Raharjo, Asma Aisha dan Joko Purnama
Pusat Penelitian Kebijakan, Balitbang dan Perbukuan, Kemendikbud
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) bagaimana sosialisasi kurikulum darurat di
lapangan? 2) bagaimana distribusi/logistik modul belajar literasi dan numerasi
kurikulum darurat? dan 3) bagaimana pemanfaatan modul belajar literasi dan
numerasi oleh guru? apa saja manfaat yang didapatkan dari modul tersebut?
Metode penelitian menggunakan survei terhadap 1202 guru SD yang ada di 15
Provinsi dan 50 kabupaten/kota. Hasil penelitian: 72% responden telah
mengetahui adanya kurikulum darurat. Dari 72% yang mengetahui adanya
kurikulum darurat, 52% responden menggunakan kurikulum darurat. Kurikulum
darurat cenderung lebih digunakan oleh responden di wilayah non-tertinggal,
sekolah BDR, dan jenjang kelas yang lebih tinggi. Dari 628 guru yang
menggunakan kurikulum darurat, 281 guru memiliki modul belajar literasi dan
numerasi kurikulum darurat. Rasio ini jauh lebih rendah di daerah tertinggal
(28%) karena kendala keterbatasan biaya. Dari 281 guru yang memiliki modul
belajar literasi dan numerasi, 256 (91%) guru menggunakannya dalam kegiatan
pembelajaran. Hanya 16% guru yang telah mendistribusikan modul kepada
orang tua siswa. Tantangan utama: orang tua yang sulit ditemui, kemampuan
orang tua, dan orang tua yang menganggap pembelajaran hanya menjadi
tanggung jawab guru. Guru pengguna modul di daerah tertinggal dan non-
tertinggal memiliki persepsi positif terhadap modul belajar literasi dan numerasi
(N=256). Struktur dan kemenarikan gambar sudah sesuai, namun jumlah
halaman dan kualitas gambar saat dicetak belum memenuhi harapan guru.
Hampir seluruh guru pengguna modul menganggap modul bermanfaat
memberikan arahan yang lebih jelas, membantu orang tua, dan meningkatkan
partisipasi belajar siswa. Rekomendasinya menggencarkan sosialisasi kurikulum
dan modul belajar literasi dan numerasi di daerah tertinggal dengan melibatkan
organisasi lokal lainnya, seperti LSM, universitas, mitra pembangunan dan
media lokal.
Kata Kunci: Implementasi, kurikulum darurat, modul belajar.
35
KINERJA GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN
MERDEKA BELAJAR PADA MASA PADEMI COVID-19
DAN PEMBIASAAN BARU
Sabar Budi Raharjo, Etty Sofyatiningrum, Dyah Suryawati, Joko Purnama
Pusat Penelitian Kebijakan, Balitbang dan Perbukuan, Kemendikbud
ABSTRAK
Kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dari rumah
merupakan kebijakan dalam menyikapi terjadinya penyebaran COVID-19. Oleh
karena itu, peran kinerja guru sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran
jarak jauh dari rumah. Tujuan dari kajian ini secara umum untuk mengetahui dan
mengenalisis kinerja guru dalam mengimplementasi merdeka belajar pada masa
pademi COVID-19 dan pembiasaan baru. Kajian ini menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif karena kajian ini merupakan pedalaman kajian survey yang
dilakukan Puslitjak 2020. Hasil dari kajian sebagai berikut; Pertama, kinerja guru
dalam pembelajaran dari rumah masa pademi sudah berjalan dengan baik. Guru
telah mempraktekkan 4 kompetensi (profesional, pedagogi, sosial dan
kepribadian) walaupun belum maksimal. Guru telah melaksanakan proses
pembelajaran melalui sistem daring, luring dan kombinasi(daring dan luring).
Penilaian dan umpan balik sudah dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan proses
belajar. Guru merasakan tidak puas dengan hasil pembelajaran bila dibanding
pembelajaran dengan tatap muka. Kedua, guru telah berupaya untuk
pembelajaran kreatif dan inovatif dengan pembelajaran kecakapan hidup (life
skill) dengan penugasan terkait pemberdayaan potensi yang ada di sekitar
rumah siswa (pertanian, perikanan, kewirausahaan), namun masih ada guru yang
belum memhami pembelajaran kecakapan hidup (life skill). Ketiga,pembiasaan
baru yang dilakukan guru dalam pembelajaran dari rumah yang dilakukan
terutama pembelajaran penerapan protokol kesehatan, penyiapan pembelajaran
daring.
Kata Kunci: Kinerja Guru, Belajar Dari Rumah, Pembiasaan Baru.
36
Kelompok 4: “Digitalisasi Pembelajaran”
Judul dan penyaji:
1. Pembelajaran Online melalui Platform Cultural Literacy for
Digital Society (CLDS) -Mochamad Aviandy, S.Hum.,M.Hum
2. Pengembangan Portal Pembelajaran Online Berbasis Artificial
Intelligence dalam Kerangka Team Based Learning - Dr. Bens
Pardamean
3. Pengembangan Model PECS Berbasis Aplikasi Digital sebagai
Upaya Penguatan Kecerdasan Visual Spasial Bagi Anak
Autistik - Rudi Irawanto, S.Pd, M.Sn
37
PEMBELAJARAN ONLINE MELALUI PLATFORM CLDS
(CULTURAL LITERACY FOR DIGITAL SOCIETY)
Mochamad Aviandy, Kresno Brahmantyo, Wina Aprilia Tirtapraja, Hilman
Handoni, Genardi Atmadiredja
Universitas Indonesia
ABSTRAK
Pembelajaran berbasis daring di Indonesia masih terbatas. Pandemi Covid-19 di
tahun 2020 memaksa para pemelajar dan pembelajar mengubah metode tatap
mukanya menjadi daring (dalam jaringan). Salah satu platform pembelajaran
daring yang umum digunakan di Indonesia adalah melalui kanal media sosial.
Penelitian pengembangan ini menggunakan pendekatan studi rekonstruksi
dengan melihat perkembangan literasi digital di Indonesia dan mengembangkan
rancangan media penyampaiannya. Penelitian ini tidak menganalisis bagaimana
pembelajaran daring telah berlangsung di Indonesia, akan tetapi menawarkan
suatu platform metode pembelajaran daring bernama Cultural Literacy for
Digital Society, yang bentuknya berupa modul pembelajaran daring dan podcast
sebanyak dua season. Penelitian ini menghasilkan dua luaran: pembelajaran
daring yang berkonsep audio+video+modul dan yang bekonsep audio, atau
podcast, saja. Tujuan dari dua luaran yang berbeda ini agar kemudahan audience
lebih mudah memilih, ingin fokus pada audio atau yang gabungan seluruhnya,
terkait dengan keterbatasan data jaringan di wilayah Indonesia.
Kata kunci: Podcast, CLDS, online learning, pembelajaran daring
38
PENGEMBANGAN PORTAL PEMBELAJARAN ONLINE
BERBASIS ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM
KERANGKA TEAM-BASED LEARNING
Bens Pardamean, Harjanto Prabowo, Hery Harjono Muljo,
Tjeng Wawan Cenggoro,
Teddy Suparyanto, Kartika Purwandari, Alam Ahmad Hidayat, Digdo Sudigyo
Bioinformatics and Data Science Research Center, Bina Nusantara
ABSTRAK
Dewasa ini, pembelajaran online semakin berkembang seiring dengan
berkembangnya teknologi. Pengembangan pembelajaran online diharapkan
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan portal pembelajaran online berbasis Artificial Intelligence (AI)
dalam kerangka Team Based Learning (TBL). Pemanfaatan AI dalam
menciptakan Personalize Learning sesuai dengan gaya belajar siswa dan
penggunaan metode pembelajaran TBL ini diarahkan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian pengembangan. Portal pembelajaran online dikembangkan dengan
menggunakan MOODLE sebagai Learning Management System (LMS).
Sedangkan teknologi AI dikembangkan menggunakan algoritma berbasis
collaborative filtering untuk prediksi gaya belajar dan berbasis evolutionary
algorithm untuk menganalisa pembentukan kelompok siswa. Sampel yang
dilibatkan dalam penelitian ini adalah 262 siswa Sekolah Dasar (SD) dari 10
sekolah di 3 provinsi yang berbeda. Analisa data dalam penelitian ini dilakukan
dengan uji paired t-test antara hasil pre-test dengan post-test mengunakan
aplikasi analisa data R. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
pembelajaran online berbasis AI dalam kerangka TBL dapat meningkatkan rata-
rata hasil belajar siswa secara signifikan.
Kata Kunci: Pembelajaran Online, Artificial Intelligence, Team Based
Learning, MOODLE, Learning Management System, Personalize Learning
39
PENGEMBANGAN MODEL PICTURE EXCHANGE
COMMUNICATION SYSTEM (PECS) BERBASIS APLIKASI
DIGITAL SEBAGAI UPAYA PENGUATAN KECERDASAN
VISUAL SPASIAL BAGI ANAK AUTHISTIK
Rudi Irawanto, AAG Rai Arimbawa, Moch. Abdul Rahman
Universitas Sebelas Maret, Solo
ABSTRAK
Keberadaan lembaga inklusi untuk authisme sangat terbatas di Indonesia.
Lembaga-lembaga tersebut lebih banyak terdapat di kota-kota besar, sedangkan
di kota kecil relatif jarang ditemui, tidak berbanding lurus dengan bertambahnya
jumlah penyandang authisme di Indonesia. Anak berkebutuhan khusus,
khususnya authisme pada dasarnya merupakan siswa yang secara fisik atau sosial
memiliki perbedaan, sehingga dibutuhkan perlakuan khusus dalam layanan
pendidikannya. Salah satu hal yang menjadi kekurangan anak berkebutuhan
khusus adalah kemampuan berkomunikasi verbal dan mengingat ruang spasial
dengan baik. Keterbatasan dalam komunikasi dan interaksi sosial yang dilakukan
dikawatirkan akan menghambat perkembangan kepribadiannya. Berkenaan
dengan hal tersebut dibutuhkan media bantu yang berfungsi sebagai media terapi
untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak authisme. Penelitian ini berupaya
menghasilkan aplikasi digital Picture Exchange Communication System (PECS)
bagi anak-anak authisme untuk memperkuat kecerdasan visual spasialnya.
Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif dengan metode
analisis isi (Content analisis) berkaitan dengan keberadaan PECS dan digunakan
rancangan pengembangan prosedural untuk menghasilkan aplikasi PECS.
Aplikasi PECS produk penelitian ini diharapkan membantu banyak orang tua
penderita Authisme yang tidak banyak memiliki akses ke lembaga-lembaga
terapi, agar dapat mengoptimalkan potensi putra-putri mereka. Produk penelitian
ini adalah aplikasi digital PECS yang dapat diunduh di playstore yang dilengkapi
dengan media web site sebagai media pendukung pemahaman terhadap PECS.
Kata kunci:, PECS, visual spasial, aplikasi
40
Kelompok 5: “Kampus Merdeka”
Judul dan penyaji:
1. Kesiapan Perguruan Tinggi dalam Implementasi Kebijakan
Kampus Merdeka - Dr. Iskandar Agung, M.Si.
2. Efektivitas Pembelajaran Daring di Perguruan Tinggi dalam
Masa Pandemi - Dr. Sarwanto, S.Pd, M.Si
3. Strategi Pembiayaan Pendidikan Tinggi - Catur Dyah Fajarini
41
KESIAPAN PERGURUAN TINGGI DALAM
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KAMPUS MERDEKA
Iskandar Agung, Ferdi Widiputera, Parwanto, Noviyanti
Pusat Penelitian Kebijakan, Balitbang dan Perbukuan, Kemendikbud
ABSTRAK
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah
mengeluarkan kebijakan Kampus Merdeka yang meliputi empat aspek, yaitu:
pembukaan program studi baru, akreditasi perguruan tinggi, perguruan tinggi
negeri berbadan hukum, dan pemenuhan hak belajar mahasiswa untuk 3 (tiga)
semester di luar program studi (satu semester di luar program studi di kampus
yang sama, dan dua semester di luar program studi dan di luar kampus).
Kebijakan ini dianggap sebagai terobosan agar perguruan tinggi dapat
menghasilkan lulusan yang kompeten, berkualitas, berdaya saing, dan mampu
terserap ke dunia kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
kesiapan Perguruan Tinggi dalam menyikapi kebijakan Kampus Merdeka,
kendala, dan masalah yang masih perlu diatasi untuk operasional Kampus
Merdeka. Tulisan merupakan studi kasus dari 3 (tiga) universitas terakreditasi A
dan B, dengan pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui diskusi on-
line, membagikan daftar isian, dokumentasi, dan literture yang relevan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan Kampus Merdeka masih
mengalami kendala, terutama terkait dengan pembukaan program studi baru,
perubahan kurikulum, penjabaran program pilihan hak belajar, pendanaan
mahasiswa, penjaminan mutu setiap program, dan sosialisasi kebijakan untuk
mendapatkan dukungan dari pemangku kepentingan (pelaku usaha dan industri,
instansi / lembaga perkantoran, lembaga penelitian, organisasi sosial dan
kemanusiaan, dan lain-lain). Berbagai kendala perlu segera diselesaikan agar
kebijakan tersebut dapat dilaksanakan mulai tahun ajaran 2021 mendatang.
Kata kunci: kampus merdeka, program studi, akreditasi, badan hukum, hak
belajar.
42
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING DI
PERGURUAN TINGGI INDONESIA PADA MASA
PANDEMI COVID-19
Sarwanto, Trisno Martono, Salman Alfarizi Totalia, Dwi Maryono,
Fairusy Fitria Haryani.
Universitas Negeri Surakarta
ABSTRAK
Sejak pandemi COVID-19 di Indonesia, perguruan tinggi mengubah
pembelajaran tatap muka menjadi daring. Namun, disparitas pendidikan tinggi
di Indonesia dalam menjalankan pembelajaran daring sangat besar, baik dari
kondisi geografis hingga sistem pengelolaan pembelajaran daring. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis profil, indikator pembentuk dan perbedaan
efektivitas pembelajaran daring perguruan tinggi di Indonesia pada masa
pandemi COVID-19. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan mix method
menggunakan metode neuroresearch terhadap 201 dosen dan 1983 mahasiswa
yang tersebar di 18 pendidikan tinggi melalui survey daring dan dilanjutkan
wawancara terhadap dosen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama
pandemi COVID-19 telah terjadi perubahan pada perilaku pembelajaran,
pengubahan capaian pembelajaran mata kuliah, dan proses penilaiannya.
Berdasarkan keadaan ini, mahasiswa, dosen, ketua program studi dan sejawat
dosen dapat menerima kondisi yang ada, sehingga menilai proses pembelajaran
daring yang efektif; faktor pembentuk efektivitas tersebut adalah penguasaan
kemampuan informatika, ketersediaan pedoman penilaian, pedoman penyusunan
RPS, sertifikasi dosen, jenis publikasi dan beban kerja dosen; serta tidak
ditemukan perbedaan yang signifikan jika ditinjau dari geografis, kelembagaan
dan klaster perguruan tinggi. Pembelajaran daring tersebut mengalami kendala
yang beragam baik dari segi kesiapan sistem, kondisi geografis, profil dosen
maupun mahasiswa. Upaya yang bervariatif dilakukan, sehingga dapat dijadikan
rekomendasi untuk kebijakan pembelajaran daring dan capaian pembelajaran
tetap dapat tercapai.
Kata Kunci : Efektivitas, Pembelajaran Daring, Perguruan Tinggi, Pandemi
COVID-19
43
STRATEGI PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TINGGI
C.D. Fajarini, Parwanto, Romeyn, Khairur Razikin
Pusat Penelitian Kebijakan, Balitbang dan Perbukukuan, Kemendikbud
ABSTRAK
Kajian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi kebutuhan biaya operasional
pendidikan tinggi; (2) mengidentifikasi sumber-sumber pembiayaan pendidikan
tinggi; dan (3) merumuskan strategi pembiayaan pendidikan tinggi. Terkait
dengan kondisi pandemic covid 19, Kemendikbud menetapkan kebijakan
Keringanan biaya UKT untuk mahasiswa PTN yang tertuang dalam
Permendikbud Nomor 25 Tahun 2020, antara lain: (1) mahasiswa tidak wajib
membayar UKT jika sedang cuti kuliah atau tidak mengambil SKS sama sekali;
(2) mahasiswa pada masa akhir kuliah hanya membayar paling tinggi 50% UKT
jika mengambil sebanyak atau kurang dari 6 SKS dengan ketentuan semester 9
bagi mahasiswa S1 dan D4, serta semester 7 bagi mahasiswa D3.
Kajian ini menggunakan metode survai dengan pendekatan deskriptif Kualitatif.
Populasinya, semua PTN dan PTS di Seluruh Indonesia dengan sampel PTN dan
PTS terakreditasi A dan B, umum dan vokasi. Data primer dikumpulkan melalui
diskusi dengan narasumber, sedangkan data sekunder dikumpulkan dari
dokumen pembiayaan pendidikan tinggi PTN dan PTS sampel. Data diolah dan
dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan analisis komparatif antar
berbagai variasi pembiayaan pendidikan tinggi.
Hasil kajian ini adalah besaran biaya operasional dan sumber-sumber
pembiayaan pendidikan tinggi yang bervariasi antar pendidikan tinggi, sesuai
dengan kondisi masing-masing pendidikan tinggi baik PTN maupun PTS.
Strategi penggalian dana dilakukan melalui UKT/SPP dari mahasiswa,
kerjasama antar perguruan tinggi, kerjasama penelitian, dan kerjasama dengan
DUDI.
Kata kunci: biaya operasional, sumber pembiayaan, strategi penggalian dana
44
Kelompok 6: “Tata Kelola dan Peningkatan Kompetensi Guru”
Judul dan penyaji:
1. Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Guru untuk
menunjang Profesionalisme Guru Berbasis Teknologi AI
(Artificial Intelligence) dalam Platform Andorid - Prof. Dr.
Suyanta, M.Si
2. Pengembangan Model Pendampingan Literacy untuk MGMP
Bahasa SMP - Prof. Dr. Ilza Mayuni, M.App.Ling
3. Program Pendampingan Literasi pada Masa Tatanan Baru bagi
Guru SMPN - Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, SH., M.Si
45
PENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA GURU
UNTUK MENUNJANG PROFESIONALISME GURU
BERBASIS TEKNOLOGI
ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI) DALAM
PLATFORM ANDROID
Suyanta, Anik Ghufron, Pujianto, Esti Swastika Sari, Woro Sri Hastuti
Universitas Negeri Yogyakarta
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui efektivitas sistem penilaian kinerja
guru berbasis teknologi artificial intelligence dalam platform Android untuk
peningkatan kemampuan mengembangkan inovasi pembelajaran; 2) mengetahui
efektivitas sistem penilaian kinerja guru berbasis teknologi artificial intelligence
dalam platform Android untuk peningkatan kemampuan melakukan Penelitian
Tindakan Kelas; dan 3) mengetahui efektifitas sistem penilaian kinerja guru
berbasis teknologi artificial intelligence dalam platform Android untuk
peningkatan kemampuan menulis ilmiah hasil pelaksanaan PTK. Penelitian
dilakukan dalam rangka pengembangan kompetensi guru dalam mencapai
profesionalismenya. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Desain
model pengembangan mengadopsi model Dick & Carey yang meliputi tahap: 1)
analisis (analyze) yang memuat tiga langkah yaitu: menganalisis kebutuhan
untuk mengidentifikasi tujuan (asses needs to identity goals), menganalisis
intruksional (conduct instructional analysis), dan menganalisis pebelajar dan
konteks (analysis learners and contexts), 2) pengembangan (develop), 3) desain
(design), 4) implementasi (implement) langkah-langkah prosedural setelah
melakukan tahapan analisis kebutuhan, dan tahap 5) evaluasi (evaluate). Produk
yang dikembangkan berupa aplikasi dalam platform android. Data diperoleh
melalui ujicoba aplikasi secara online kepada responden dan dianalisis hasilnya
secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi yang
telah dikembangkan: 1) efektif dalam meningkatkan kemampuan guru dalam
memunculkan ide-ide inovasi pembelajaran, 2) efektif dalam meningkatkan
kemampuan guru melakukan penelitian tindakan kelas, dan 3) efektif dalam
meningkatkan keterampilan guru untuk Menyusun artikel ilmiah hasil PTK.
Keseluruhan peningkatan ini sangat mendukung kinerja guru dalam program
keprofesionalan berkelanjutan (PKB).
Kata kunci: kinerja guru, profesionalisme, artificial intelligence, android
46
PROGRAM PENDAMPINGAN LITERASI BERBASIS
DARING PADA MASA TATANAN BARU BAGI GURU
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI
Ilza Mayuni, Eva Leilyianti, Tara Mustikaning Palupi
Universitas Negeri Jakarta
ABSTRAK
Literasi - kebijakan prioritas Merdeka Belajar Kemendikbud - mempersyaratkan
hadirnya guru dengan kompetensi yang mumpuni untuk memfasilitasi
peningkatan literasi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jawaban
atas pertanyaan penelitian: “Bagaimana meningkatkan literasi dan kompetensi
pedagogik guru melalui program pendampingan literasi daring dalam kondisi
pandemi COVID-19 ini?” Penelitian Participatory Action Research ini
dilaksanakan dalam dua siklus selama 14 minggu, 22 sesi (44 jam) dengan
menerapkan Model Sheltered Instruction Observation Protocol (SIOP). Program
pendampingan ini diikuti oleh 42 guru (9 diantaranya sebagai coach) Bahasa
Inggris SMPN dari 16 Provinsi di Indonesia. Data dikumpulkan berbentuk
kuantitatif (hasil tes, angket, dan rubrik penilaian microteaching) dan kualitatif
(observasi, rekaman video, jurnal reflektif, dan diskusi terpumpun), lalu
dianalisis dan diinterpretasikan dengan menggunakan convergent design. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa program pendampingan literasi dapat
meningkatkan literasi guru, ditunjukkan dari hasil pretes dan postes (dari 60.00
menjadi 61.46). Peningkatan juga terjadi pada kemampuan guru dalam
merancang pembelajaran, berdasarkan rubrik SIOP (dari 72% menjadi 77%) dan
dalam microteaching (dari 64% menjadi 71%). Selain itu, praktik reflektif, dalam
bentuk diskusi terpumpun dan jurnal reflektif, berhasil membangkitkan
kemampuan reflektif dan kemandirian guru dalam melakukan perbaikan
berkelanjutan.
Kata kunci: literasi, pendampingan daring, SIOP, praktik reflektif
47
EVALUASI PEMBELAJARAN JARAK JAUH
DI MASA PANDEMI COVID -19
Sylviana Murni, Nadiroh, Shandy Aditya
Universitas Negeri Jakarta
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini untuk menghasilkan rekomendasi berupa “Policy Brief
Pendidikan di Masa Pandemi COVID-19 (Evaluasi Pembelajaran Jarak Jauh Di
Masa Pandemi Covid -19)”. Dengan Metode Survey kepada Guru-guru SD dan
SMP di DKI Jakarta berjumlah 478 orang dari berbagai wilayah DKI Jakarta,
dengan menggunakan kuesioner terbuka da tertutup. Temuan yang dapat
dihasilkan dari penelitian ini adalah : (1) Pelaksanaan pendidikan di masa
pandemi Covid 19 pada pendidikan dasar di DKI Jakarta dilaksanakan dengan
berbagai platforam, namun masih hanya memindahkan bersemuka ke tatap
maya, belum dirancang secara sistemik, sistematik dan holistik (blended atau
Hybrid Learning); (2) Dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh belum
dirancang secara mulai dari hulu sampai hilir perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian dan peningkatan; (3) PJJ/BDR sudah terlaksana , namun masih
mengalami kendala tertanggu ketersediaan sinyal dan kuota. Kesimpulan
pembelajaran jarak jauh sebagai solusi di masa pendemi covid-19, tetapi tidak
boleh dipermanenkan bagi pendidikan dasar, karena pendidikan dasar
membutuhkan internalisasi literasi karakter yang membentuk akhlak mulia sejak
dini. Pemerintah telah memberikan jaminan kepastian pelaksanaan pembelajaran
di Sekolah bisa teratasi, meskipun butuh adaptasi dan transformasi dengan model
(blended atau Hybrid Learning) secara sistemik, sistematik dan terpadu dari
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta penigkatan.
Kata Kunci: pembelajaran, jarak jauh. COVID-19, evaluasi pembelajaran
48
Kelompok 7: “Tata Kelola Pendidikan Vokasi”
Judul dan penyaji:
1. Kajian Alternatif Model Penggabungan SMK dengan SMA -
Dr. Idris HM Noor, M.Ed.
2. Pembelajaran Vokasi Fungsional melalui satuan pendidikan
non-formal - Dr. Etty Sisdiana
3. Pendidikan Vokasi: Menjaga Relevansi SMK di Abad 21 - Drs.
Agus Amin Sulistiono, M.Pd.
49
KAJIAN ALTERNATIF MODEL PENGGABUNGAN
SMK DENGAN SMA
Idris HM Noor, Sri Hidayati, Relisa, Sisca Fujianita
Pusat Penelitian Kebijakan, Balitbang dan Perbukuan, Kemendikbud
ABSTRAK
Kebutuhan tenaga kerja terampil yang mempunyai kompetensi yang dibutuhkan
industri sangat besar. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, SMK harus
menyediakan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, sebaliknya SMA
harus meningkatkan komptensi siswa agar bisa masuk ke perguruan tinggi.
Berdasarkan UU tersebut terdapat penekanan yang berbeda antara pendidikan
umum (SMA) dan pendidikan kejuruan (SMK). Namun, sampai saat ini SMA
yang bertujuan untuk mendidik siswa agar mampu melanjutkan pendidikan ke
perguruan tingi juga tidak mampu memenuhi tuntutan tersebut. Kurang dari
setengah (38 persen) lulusan SMA/SMK tidak memasuki pendidikan tinggi dan
tidak cukup siap untuk transisi ke pekerjaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis penggabungan SMA dan SMK agar dapat dibuatkan konsep model
atau strategi integrasi pendidikan SMA dan SMK untuk mengatasi
ketidakcapaian Das Sollen dan Das Sein dalam pendidikan menengah. Penelitian
Desk Study ini mengkaji dokumen terkait dengan pendidikan SMK dan SMA
ditambah dengan data primer dari kepala sekolah yang dijaring melalui diskusi
kelompok terpumpun (DKT)/focus group discussion (FGD) dan penyebaran
kuisioner secara online. Data kuantiatif dari hasil kuisioner dianalisis secara
persentase dari masing-masing jawaban butir kuisioner, sedangkan data kualitatif
dianalisis secara deskriptif kualitatif. Temuan penelitian adalah penggabungan
SMA dengan SMK sulit dilaksanakan walaupun SMA dan SMK swasta yang
dikelola oleh yayasan.Walaupun demikian, untuk mencapai Das Sollen dan Das
Sein dalam pendidikan menengah diperlukan sebuah model integrasi SMK dan
SMA yang disebut “Program Kolaborasi Sekolah Menengah”.
Kata kunci. SMK, SMA, penggabungan, tenaga kerja, model kolaborasi
50
UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN LULUSAN
PKBM di PROVINSI PAPUA BARAT DAN PAPUA
MELALUI PEMBELAJARAN VOKASI FUNGSIONAL
Etty Sisdiana, Yendri Wirda, Nur Listiawati, Fransiska Nur Aini
Pusat Penelitian Kebijakan, Balitbang dan Perbukuan, Kemendikbud
ABSTRAK
Tujuan kajian adalah mengembangkan konsep model tentang pembelajaran
vokasi fungsional di PKBM yang dapat menghasilkan lulusan yang berdaya
secara ekonomi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat Papua
Barat dan Papua. Kegiatan menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data
menggunakan teknik studi literatur, pengisian angket, wawancara, dan FGD
yang seluruhnya secara virtual. Lokasi pengumpulan data: Sorong, Jayapura dan
Merauke. Sumber informasi mencakup: Dinas Pendidikan, Pengelola PKBM,
LSM, Pemerhati Pendidikan, Pusat Kurikulum dan direktorat terkait. Hasil
kajian: (i) warga belajar PKBM umumnya berusia dewasa, miskin, (ii)
kompetensi umum warga belajar umumnya baik tetapi tidak untuk keterampilan
abad-21 dan daya juang, (iii) vokasi fungsional sangat diperlukan di PKBM
karena lulusannya dapat mencari kerja atau berwirausaha, namun kekurangan
dana menyebabkan masih sedikit PKBM yang melaksanakannya, (iv) instruktur
untuk vokasi fungsional sudah memadai namun sarana belum memadai, (v)
vokasi fungsional yang diberikan berhubungan dengan pekerjaan sehari-hari dan
IT, (vi) potensi wilayah sangat mendukung ragam vokasi fungsional, (vii) pemda
belum menunjukkan perannya, (ix) sertifikat vokasi fungsional masih terkendala.
Rekomendasi, perlu dikembangkan model pembelajaran vokasi fungsional yang
memperhatikan kultur, adat istiadat dan potensi wilayah, dengan melibatkan
berbagai komponen sebagai sebuah sistem untuk memenuhi aspek-aspek:
pendekatan andragogi, daya juang, zona substansi, perencanaan, kewirausahaan,
sertifikasi, pembelajaran daring dan luring, serta kolaborasi.
Kata kunci: PKBM, vokasi fungsional, warga belajar, Papua Barat, Papua
51
PENDIDIKAN VOKASI: MENJAGA RELEVANSI SMK
DI ABAD 21
Agus Amin Sulistiono; Sudiyono; Widodo; Khairur Raziqiin; Sri Merajiwaty
Doenggio
Pusat Penelitian Kebijakan Kementerian, Balitbang dan Perbukuan,
Kemendikbud
ABSTRAK
Antisipasi menjaga relevansi SMK diabad 21 penting dilakukan untuk
menghadapi transformasi Revolusi Industri 1.0 masa kini ke Revolusi Industri
4.0 abad 21. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui kondisi SMK pada saat ini;
kekuatan revolusi industri 4.0; dan analisis relevansi SMK di abad 21. Data
diperoleh melalui data sekunder dari perguruan tinggi, lembaga/kementerian,
sekolah, dan lembaga tenaga kerja. Pengolahan dan analisis data dengan teknik
deskriptif statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah
tentang peningkatan jumlah SMK mengakibatkan kenaikan pesat pertumbuhan
sekolah, terutama swasta namun tidak diiringi dengan peningkatan rasio jumlah
siswa per sekolah, kondisi ini berbeda dengan sekolah negeri. Dilihat dari mutu,
kualitas input maupun out put masih lebih rendah dari siswa SMA. SMK juga
masih kekurangan perpustakaan dan laboratorium. Guru umum lebih banyak
dibandingkan dengan guru kejuruan, skor UKG juga lebih rendah dibandingkan
SMA. Saat ini lulusan SMK menganggur sebanyak 10,42% dari angkatan kerja,
sedangkan lulusan 1 tahun terakhir sebanyak 44,50%. Revolusi Industri 4.0 abad
21 memiliki tiga ciri pokok yaitu: inovasi, otomatisasi, dan transfer informasi.
Secara garis besar mencakup: critical thinking, creativity, communication, dan
collaboration (4Cs). Agar lulusan SMK bermutu dan relevan perlu perubahan
tata kelola dan perubahan kurikulum berorientasi STEAM, pendidikan untuk
pembangunan berkelanjutan, serta link and match.
Kata kunci: Relevansi, SMK, Abad 21, Tata-kelola, kurikulum
52
Kelompok 8: “Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai Budaya”
Judul dan penyaji:
1. Promoting Culture of Peace Senior High School Students
Through Intolerance Early Warning and Early Response
System (i-EWERS) - Muhammad Najib Azca, Ph.D
2. Pengayaan Seni dalam Mendukung Industri Kreatif - Ihya
Ulumuddin, M.Si.
3. Kampung Adat Di Tengah Pandemi Covid-19 - Zaenal Abidin
Eko Putro
4. Transmisi pengetahuan lokal pada masyarakat adat kasepuhan
Cisungsang - Mahmudah Nur
53
MENYEMAI DAMAI, MENAPIS INTOLERANSI
DI SEKOLAH
Muhammad Najib Azca, Hakimul Ikhwan, Mustaghfiroh Rahayu,
Moh. Zaki Arrobi
Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) dan Departemen Sosiologi
FISIPOL
Universitas Gadjah Mada
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperkuat persemaian budaya damai
dengan melakukan identifikasi praktek (in)toleransi dan proses sosial
maupun individual yang membentuk sikap (in)toleran serta kapasitas
sumberdaya yang dimiliki oleh sekolah untuk memperkuat budaya
damai di kalangan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Riset ini
menggunakan metode campuran, yaitu survei dan wawancara
mendalam di enam sekolah di Yogyakarta, Surakarta, dan Cianjur.
Hasil penelitian menunjukkan sikap dan persepsi toleransi yang tinggi
dan cukup kondusif bagi persemaian budaya damai, khususnya di
Yogyakarta dan Surakarta. Para siswa di Cianjur terlihat lebih intoleran
pada empat dimensi keberagaman—agama, etnis, politik, dan
ekonomi—tetapi secara umum masih jauh lebih rendah dibandingkan
hasil survey sebelumnya oleh LaKIP tahun 2011 dan INFID,
Gusdurian, dan NU Online tahun 2017. Para siswa di Cianjur terlihat
lebih intoleran dibandingkan para siswa di Yogyakarta dan Surakarta
dipengaruhi oleh perbedaan struktur sosio-kultural yang terbentuk
dalam rangkaian historis masyarakat di ketiga kota tersebut. Faktor
kebijakan pemerintah di bidang pendidikan juga berperan penting pada
penurunan sikap dan persepsi intoleran di kalangan siswa.
Kata kunci: Budaya Damai, Toleransi, Sekolah, Keberagaman
54
PETA JALAN PENELITIAN UNTUK INOVASI DAN
PENGAYAAN SENI DALAM MENDUKUNG INDUSTRI
KREATIF UNTUK PEMAJUAN KEBUDAYAAN
Ihya Ulumuddin, Genardi Atmadiredja, Irna Trilestari, Agus Sudarmaji
Pusat Penelitian Kebijakan, Balitbang dan Perbukuan, Kemendikbud
ABSTRAK
Potensi seni sangat terbuka dan besar baik secara sosial, budaya, ekonomi,
bahkan dapat menjadi industri kreatif. Dalam kaitan ini, adalah dunia seni
dapat membuka berbagai peluang dari aktivitas para pelaku dan berbagai
kalangan yang terlibat di dalamnya, termasuk pemerintah, pelaku industri
kreatif, maupun akademisi, dan kalangan bisnis. Hal ini perlu mendapatkan
perhatian yang lebih dari pemerintah dalam menjalankan fungsinya sebagai
regulator, juga dalam menjalankan perannya untuk memberikan pelayanan
terbaik bagi masyarakat di berbagai sektor, termasuk seni. Untuk
mendukung Prioritas Riset Nasional di bidang sosial humaniora, khususnya
inovasi, pengayaan seni, dan industri kreatif, penting dilakukan kajian yang
dapat merumuskan strategi bagaimana terwujudnya inovasi dan pengayaan
seni yang dapat mendukung industri kreatif dalam kerangka pemajuan
kemajuan. Hal ini dilakukan melalui studi literatur dengan diperkuat analisis
data sekunder, serta diskusi bersama para pakar, yang diharapkan
menghasilkan konsep peta jalan penelitian untuk inovasi dan pengayaan seni
yang dapat mendukung industri kreatif dalam kerangka pemajuan
kebudayaan.
Kata kunci: Inovasi, seni, industri kreatif, pemajuan kebudayaan
55
KAMPUNG ADAT DI TENGAH PANDEMI COVID-19
Zaenal Abidin Eko Putro
Indonesia’ Centre of Asian Studies (Cenas)
ABSTRAK
Keberadaan kampung adat sedemikian penting karena dipandang sebagai salah
satu pertahanan budaya bangsa. Pemerintah Provinsi Jawa Barat sangat peduli
dengan keberadaan kampung adat di wilayahnya. Salah satu kampung adat yang
cukup dikenal luas di Jawa Barat adalah kampung adat Cirendeu yang terletak di
wilayah Kota Cimahi, Jawa Barat. Walaupun berada di daerah urban, namun
kampung adat Cirendue ini mampu menampilkan kekayaan budaya lokal khas
kesundaan, mulai dari bahasa, aksara, tarian, dan gamelan khas kesundaan.
Terlebih, kampung adat ini membuka diri bagi kunjungan wisatawan untuk
mengenali dan memahami seni dan budaya Sunda. Dengan menggunakan
pendekatan kualitatif, riset ini diarahkan untuk melihat bagaimana bentuk
perhatian pemerintah dan upaya internal masyarakat adat dalam mendukung
kampung adat ini menjadi objek dan daya tarik wisata (ODTW). Selanjutnya,
penelitian ini juga melihat dampak seperti apa yang dialami kampung adat ini
yang disebabkan pandemi COVID-19. Hasil dari penelitian ini menyebutkan
bahwa perhatian pemerintah dan upaya masyarakat adat cukup besar dalam
upaya mewujudkan kampung ini sebagai kampung adat. Berikutnya, datangnya
pandemi ini memengaruhi kelangsungan kampung adat seperti berkurangnya
intensitas kedatangan pengunjung ke kampung ini. Walaupun sejauh ini belum
ditemukan kasus penularan COVID-19 di wilayah ini, namun pengelola
kampung adat ini memaklumi turunnya pengunjung karena pelaksanaan
pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang digalakkan pemerintah. Akan
tetapi, penurunan pengunjung ini tidak berpengaruh terhadap kemampuan
mereka untuk bertahan di tengah pandemi.
Kata kunci: daya tahan, kampung adat, pandemic COVID-19, wisata budaya
56
CATATAN
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
57
CATATAN
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
58
CATATAN
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
59
CATATAN
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
60
CATATAN
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
61
62