panduan praktik community iii

Upload: nur-hayati

Post on 10-Jul-2015

629 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

I.

GBPP PRAKTIKUM LAPANGAN COMMUNITY NURSING III, NURSING MANAGEMENT, DAN SISTEM REPRODUKSI

MATAKULIAH

: COMMUNITY NURSING III, NURSING MANAGEMENT, DAN SISTEM REPRODUKSI

BEBAN STUDI PRASYARAT

: 3 SKS (24 HARI KERJA PRAKTIKUM) : MENGIKUTI MATA KULIAH COMMUNITY NURSING III, NURSING MANAGEMENT, DAN SISTEM REPRODUKSI

A.

DESKRIPSI MATA KULIAH Program praktik lapangan ini merupakan penerapan konsep, prinsip dan proses

keperawatan komunitas yang diintegrasikan dengan mata kuliah Nursing Management dan Sistem Reproduksi diarahkan agar mahasiswa dapat mengaplikasikan teori keperawatan komunitas, manajemen keperawatan dan teori yang terkait kesehatan sistem reproduksi dalam bentuk asuhan keperawatan ibu hamil, keluarga dengan masalah pada sistem reproduksi, dan asuhan keperawatan komunitas maupun manajemen keperawatan di puskesmas secara terintegrasi. B. TUJUAN Umum Setelah menyelesaikan praktik belajar lapangan ini mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan individu (ibu hamil), keluarga dengan masalah kesehatan reproduksi,dan komunitas dengan pendekatan proses keperawatan komunitas, serta menerapkan proses manajemen di puskesmas. Khusus Setelah menyelesaikan Program praktik lapangan Community III mahasiswa dapat : a. Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas dengan menerapkan model konseptual keperawatan relevan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. b. Menerapkan pendidikan kesehatan dan strategi organisasi komunitas dalam melaksanakan implementasi keperawatan (khususnya dalam bidang

kesehatan reproduksi) c. Melaksanakan keperawatan komunitas berdasarkan faktor resiko personal, sosial dan lingkungan d. Mengkoordinasi sumber-sumber yang ada di komunitas melalui lintas sektor dan lintas program

1|Buku Panduan Praktik Lapangan Komunitas III, Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

e. Mengidentifikasi dan membantu pelaksanaan program puskesmas yang berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam bentuk manajemen keperawatan di puskesmas f. Menerapkan proses penelitian dalam rangka mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan masyarakat g. Menerapkan asuhan keperawatan pada keluarga dengan masalah sistem reproduksi. C. LINGKUP PRAKTEK a. b. c. d. D. Asuhan Keperawatan terhadap Komunitas/ Masyarakat Asuhan Keperawatan terhadap Keluarga dengan masalah reproduksi Asuhan Keperawatan terhadap Ibu hamil di puskesmas Manajemen puskesmas

TEMPAT Pra Praktikum Praktik lapangan : Kampus F.Kep Jatinangor :Program ini dilaksanakan di dua lokasi, yaitu wilayah kerja Psuskesmas Garuda Kota Bandung, dan wilayah kerja Puskesmas Rancaekek Kabupaten Bandung. Supervisi/Evaluasi : Lahan Praktek Kampus FIK Jatinangor

E.

WAKTU Praprofesi Profesi : 2 jam :3 sks x 8 hari = 24 hari kerja (5 hari/ minggu Selasa s.d Sabtu)

F.

STRATEGI Umum 1. Mahasiswa secara umum akan diberikan penjelasan program mata kuliah oleh koordinator/pembimbing pada saat kegiatan pra praktikum yang dilaksanakan di kampus FIK Unpad selama 2 jam. 2. Bahasan pada saat pra praktikum meliputi : Penjelasan program praktik, kontrak belajar, review konsep Askep Komunitas, keterkaitan program praktik dengan program pemerintah, pendekatan sosial sampai dengan MMD, persiapan Instrument pengumpulan data komunitas, pengolahan data. 3. 4. Nara Sumber pada saat prapraktik dari bagian komunitas Koordinator mengusahakan ijin praktikum dari Dekan, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Kantor Kesatuan Bangsa/Badan Pemberdayaan Masyarakat,

2|Buku Panduan Praktik Lapangan Komunitas III, Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

Kantor Kecamatan wilayah praktikum, Puskesmas wilayah praktikum,Kepala Desa/Kelurahan. 5. Koordinator mendistribusikan mahasiswa menjadi tiga kelompok di setiap wilayah praktik yang sudah ditetapkan bersama Puskesmas setempat. Koordinator membagi pembimbing. 6. 7. Satu kelompok mahasiswa yang berjumlah 12 13 orang diharuskan mengambil wilayah praktikum setingkat Rukun Warga (RW) Mahasiswa mengurus kelengkapan administrasi yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum di wilayah praktikumnya kepada pembimbing masingmasing dengan mengajukan jadwal Kegiatan kelompok. 8. Setiap mahasiswa membuat buku catatan harian yang berisikan kegiatankegiatan yang relevan dengan kegiatan praktek. 9. Mahasiswa wajib hadir 100% dalam kegiatan praktik lapangan ini dan merupakan prasyarat kelulusan. Khusus Selama melaksanakan praktikum Mata ajar keperawatan komunitas III, Manajemen Keperawatan dan Sistem Reproduksi setiap mahasiswa diwajibkan : 1. Melakukan asuhan keperawatan Komunitas secara kelompok (setiap kelompok mahasiswa 1 RW), dengan kegiatan sebagai berikut: Membina trust dengan masyarakat Mangelola kelengkapan administratif praktikum di masyarakat secara mandiri Melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan membentuk Kelompok Kerja Kesehatan (Pokjakes) Melakukan pengkajian data masyarakat (data primer & data sekunder) melalui pendekatan : Pembangunan Ketahanan Masyarakat Desa (PKMD) Partisipatif dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Epidemiologis

Mengorganisir masyarakat baik dalam bentuk wadah maupun kegiatan Membuat rancangan pembangunan masyarakat di bidang kesehatan (POA) Melaksanakan dan mengorganisir kegiatan bersama masyarakat sesuai rencana.

Melaksanakan minimal satu kegiatan penyuluhan kesehatan secara berkelompok dengan topic kesehatan reproduksi. Untuk penyuluhan yang lain disesuaikan dengan masalah yang ditemukan di masyarakat.

Melaksanakan evaluasi dan penilaian kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan bersama masyarakat

3|Buku Panduan Praktik Lapangan Komunitas III, Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

Menjalin kerjasama dengan instansi terkait melalui lintas program dan lintas sektoral

Menentukan rencana tindak lanjut pelaksanaan program

2. Melakukan kegiatan belajar di Puskesmas dengan tujuan : Memahami manajemen dan program puskesmas Melaksanakan program puskesmas sesuai prioritas Mengidentifikasi pelaksanaan program puskesmas yang ada meliputi : Masalah kesehatan, target dan sasaran, strategi, kegiatan, peranserta masyarakat, lintas program sektoral dan evaluasi Mengidentifikasi kesenjangan antara program dengan pelaksanaan dengan analisis SWOT. Merumuskan rencana strategis dan operasional Menerapkan minimal satu rencana operasional Mendisiminasikan hasil manajemen puskesmas dalam bentuk seminar dengan seluruh petugas puskesmas (waktu disepakati bersama pimpinan puskesmas) Melaksanakan asuhan keperawatan individual di dalam gedung pada ibu hamil Melaksanakan kegiatan di poli KIA/KB, gizi, MTBS, rawat inap/emergency.

3. Melakukan asuhan keperawatan keluarga dengan ketentuan: Satu orang mahasiswa membina satu keluarga yang memiliki masalah kesehatan reproduksi (bumil/bufas/KB/klimakterium). Melaksanakan proses keperawatan sesuai dengan alokasi waktu yang diberikan (minimal 6 kali kunjungan dan tertulis dalam logbook). Membuat laporan dengan format lengkap secara individual (boleh diketik atau ditulis tangan). 4. Melakukan asuhan keperawatan individu pada satu orang ibu hamil di puskesmas: Melaksanakan asuhan keperawatan pada saat sedang berdinas di puskesmas. Laporan dalam bentuk resume (satu hari).

Strategi atau metode bimbingan dan ujian Pelaksanaan bimbingan disesuaikan dengan kebutuhan belajar praktikan (Konsultasi yang direncanakan oleh praktikan akan menjadi prioritas) Pembimbing dibagi berdasarkan wilayah praktek mahasiswa

4|Buku Panduan Praktik Lapangan Komunitas III, Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

Setiap kali bimbingan, pembimbing mengisi buku komunikasi pembimbing yang disimpan di tempat mahasiswa praktek

Setiap dua minggu sekali dilakukan bimbingan besar (disesuaikan dengan kebutuhan belajar praktikan)

Ujian berupa responsi dengan materi responsi adalah tugas atau tanggungjawab individu didalam kelompok (harus ada bukti fisik/ dokumen kegiatan)

Pembimbing melakukan evaluasi terhadap setiap pelaksanaan kegiatan mahasiswa di masyarakat dan memberikan feedback terhadap proses dan hasil pelaksanaan.

G.

EVALUASI Proses evaluasi dilakukan berdasarkan : 1. Penilaian individu (50%) yang meliputi Askep keluarga (20%) buku harian mahasiswa (5%) Sosiometrik (5%) Pelaksanaan kegiatan di Puskesmas (10%) Resume askep ibu hamil (10%)

2. Penilaian kelompok (50%) yang meliputi Supervisi kegiatan di masyarakat (10%) Laporan kelompok tingkat RW dan Desa/ Kelurahan (20%) Penyuluhan kesehatan (10%) Laporan manajemen puskesmas (10%)

Catt : Laporan komunitas dijilid dengan cover berwarna hijau.

5|Buku Panduan Praktik Lapangan Komunitas III, Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

II.

TATA TERTIB dan SANGSI

A. 1.

Pakaian Pria berpakaian rapi dengan menggunakan kemeja dan celana bahan (Wanita menyesuaikan) 2. Tidak diperkenankan menggunakan celana jeans, kaos oblong, dan sendal pada saat bertugas di Puskesmas, masyarakat dan pada saat responsi di kampus 3. 4. 5. Menggunakan jas almamater Menggunakan name tag saat bertugas/ praktek. Rambut rapi dan tidak gondrong. Kehadiran dan Tata Perilaku 1. 2. Praktikan wajib menghadiri dan mengikuti 100% kegiatan sesuai waktu yang telah ditetapkan. Jika praktikan memiliki kepentingan mendesak dan tidak dapat mengikuti kegiatan profesi, maka praktikan wajib meminta izin ketua kelompok dan pembimbing lapangan serta mengganti hari dinas sebanyak hari yang ditinggalkan. 3. Jika praktikan meninggalkan praktek tanpa izin, maka praktikan wajib menghadap pembimbing dan mengganti hari dinas sebanyak dua kali waktu yang ditinggalkan. 4. Praktikan wajib menjaga nama baik diri, kelompok, dan almamater. Pencemaran terhadap nama baik akan dikenakan sanksi sesuai keputusan bagian pendidikan. 5. Praktikan yang melanggar peraturan atau melakukan kesalahan akan diberikan surat peringatan pertama dan kedua. Jika kesalahan masih berlanjut, maka praktikan tidak diperkenankan melanjutkan praktek komunitas dan harus mengulang semester depan. 6. Praktikan atau anggota kelompok berhak dan wajib melaporkan setiap pelanggaran atau pencemaran nama baik yang dilakukan oleh anggota kelompoknya kepada tim dosen pembimbing praktik. 7. Praktikan berhak memberi masukan kepada tim dosen keperawatan komunitas atau pembimbing lapangan tentang hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan praktek dengan memperhatikan norma yang ada.

B.

6|Buku Panduan Praktik Lapangan Komunitas III, Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

III.

RANCANGAN PEMBELAJARAN

Kompetensi akhir yang diharapkan 1. Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan komunitas mulai dari pengkajian, perumusan diagnose, perencanaan, implementasi dan evaluasi 2. Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan keluarga secara individual 3. Mahasiswa mampu melakukan manajemen

Materi Pembelajaran Asuhan keperawatan komunitas mulai dari pengkajian, perumusan diagnose, perencanaan, implementasi dan evaluasi, 1 RW = 10 mhs

Sumber Belajar

Bentuk Pembelajaran Praktik lapangan

Soft Skill yang dikembangkan Tanggap, percaya diri, kreatif, inovatif, empati, komunikatif

Metode Penilaian Laporan askep komunitas

Bobot Nilai

40%

Asuhan keperawatan keluarga secara individual : min 6 kali kunjungan

Praktik lapangan

Tanggap, percaya diri, kreatif, inovatif, empati, komunikatif

Laporan askep keluarga

20%

Manajemen puskesmas yang meliputi kajian situasi,

Praktik lapangan

Berfikir kritis, pengambilan keputusan, teliti, problem solving

Seminar manajemen dan laporan manajemen

30%

7|Buku Panduan Praktik Lapangan Komunitas III, Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

puskesmas yang meliputi kajian situasi, perencanaan dan penerapan minimal satu rencana operasional di puskesmas 4. Mampu memberikan penyuluhan kesehatan di komunitas dan keluarga

perencanaan dan penerapan minimal satu rencana operasional di puskesmas Melakukan askep ibu hamil di puskesmas Mencapai target kompetensi di KIA, KB, MTBS, rawat inap/emegency Penyuluhan kesehatan di komunitas dan keluarga

puskesmas

Praktik lapangan

Tanggap, percaya diri, kreatif, inovatif, empati, komunikatif

Supervisi kegiatan

10%

8|Buku Panduan Praktik Lapangan Komunitas III, Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

IV.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. VISI Mahasiswa FIK Unpad yang professional dan kreatif, mandiri dalam

melaksanakan asuhan keperawatan komunitas. B. MISI Misi dari mata kuliah Ilmu Keperawatan Komunitas adalah : 1. Mengarahkan mahasiswa untuk dapat menerapkan kemampuan manajerial di dalam asuhan keperawatan komunitas, baik sebelum, selama, maupun sesudah

pelaksanaan praktikum. 2. Menstimuli kemampuan mahasiswa dalam menerapkan teori dan konsep

keperawatan komunitas dalam situasi yang nyata. 3. Memonitor dan mengevaluasi kompetensi dasar mahasiswa dalam melaksanakan asuhan keperawatan komunitas dan asuhan keperawatan kelompok khusus.

C. ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Asuhan keperawatan komunitas merupakan perpaduan antara keperawatan dengan kesehatan masyarakat. Penerapan dari proses keperawatan ini bervariasi pada setiap situasi, tetapi dasar-dasar prosesnya memiliki kesamaan. Elemen-elemen penting dalam penerapan proses keperawatan dalam asuhan keperawatan komunitas adalah: kesungguhan (delibrative), kesesuaian (adaptable), siklus (cyclic), berfokus pada klien (client-focused), interaktif (interactive), dan berorientasi kepada kebutuhan komunitas (need-oriented). Asuhan keperawatan komunitas pada hakekatnya adalah proses keperawatan yang diterapkan kepada klien komunitas yang langkah-langkahnya dapat diuraikan sebagai berikut: c.1 PENGKAJIAN KOMUNITAS Pengkajian dalam asuhan keperawatan komunitas menggunakan model Newman (Health Care System Model). Pengkajian meliputi data inti komunitas dan subsistem komunitas. Metoda pengumpulan data yang digunakan dapat bervariasi bisa dengan wawancara, observasi, pengukuraan, FGD, angket, dll. Sumber data antara lain Tokoh masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan, organisasi PKK, kepemudaan, keluarga, petugas kesehatan, aparat pemerintahan (kecamatan, desa, RW, RT), dll. Secara ringkas jenis data yang perlu dikaji dapat digambarkan sebagai berikut:

9|Buku Panduan Praktik Lapangan Komunitas III, Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

I. Pengkajian Data Inti (Core) 1. Riwayat atau sejarah Tanyakan kepada tokoh masyarakat melalui wawancara tentang bagaimana riwayat berdirinya daerah tersebut, sudah berapa lama. Tanyakan tentang wilayah-wilayah yang diyakini oleh penduduk setempat memiliki nilai mistik. Observasi kondisi bangunan yang ada di daerah tersebut 2. Nilai dan keyakinan yang dianut masyarakat Tanyakan tentang nilai-nilai dan keyakinan yang dianut masyarakat terkait pola kebiasaan. Tanyakan tentang norma yang berlaku di masyarakat. Identifikasi tentang pola budaya yang banyak diyakini masyarakat yang terkait dengan kesehatan. 3. Agama Apakah terdapat mesjid, gereja, dll? Apakah homogen? 4. Demografi Komposisi penduduk, umur dan jenis kelamin (crosstab table) Tipe keluarga Homogenitas Satatus perkawinan Ras : Apakah populasi homogen 5. Statistik vital TFR, CBR, TMR, IMR, MMR Penyebab kematian II. Data Subsistem Komunitas 1. Lingkungan fisik Bagaimana tampak kondisi komunitas? Apa yang bisa kita lihat tentang kwalitas udara, tumbuhan, binatang, perumahan, orang, kondisi sir, keindahan alam, lapangan, iklim, Pengembangan area Bagaimana ukurannya dan kepadatan penduduk Bagaimana pengelolaan sampah masyarakat 2. Pelayanan kesehatan dan sosial Apakah terdapat klinik pelayanan kesehatan Pelayanan pengobatan tradisional Puskesmas/rumah sakit/ balai pengobatan Apakah terdapat pelayanan kesehatan di luar komunitas yang dapat dijangkau? Sarana pelayanan kesehatan kelompok khusus : posyandu, posbindu,dll. 3. Sosial ekonomi Apakah terdapat industri, perusahaan tempat bekerja/home industri? Jenis pekerjaan penduduk? Jumlah yang tidak bekerja (pengangguran), bagaimana proporsi? Status sosial ekonomi penduduk? 4. Masalah kesehatan masyarakat Jumlah keluarga rawan dan keluarga resiko tinggi

10 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

Penyakit yang diderita masyarakat Apakah pernah terjadi KLB diwilayah tersebut Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Masyarakat.

5. Sasaran pelayanan kesehatan kelompok khusus Balita : status gizi, imunisasi, penyakit/ masalah kesehatan Remaja : terkait sex bebas, Narkoba, dan HIV/AIDS Pasangan Usia Subur : Akseptor KB, jenis KB. Ibu hamil : trimester, GPA, Rencana persalinan, pendidikan kehamilan dan persalinan, masalah kesehatan. Lansia : tingkatan lansia, katz index, masalah kesehatan Keamanan dan transportasi Jenis sarana transportasi yang tersedia? Bagaimana fasilitas perlindungan untuk masyarakat (polisi, kebakaran, sanitasi) Apakah kwalitas udara di monitor? Bagaimana kejadian kriminalitas? Apakah penduduk merasa aman? Politik dan pemerintahan Apakah terdapat tanda-tanda aktivitas politik? (poster, kampanye) Apa kebijakan pemerintah untuk komunitas? Apakah masyarakat dilibatakan dalam pengambilan keputusan untuk wilayah? Pendidikan Apakah terdapat sarana pendidikan di wilayah? Apakah terdapat sarana perpustakaan? Bagaimana masyarakat memandang sarana pendidikan? Bagaimana reputasi sekolah Bagaimana tingkat pendidikan masyarakat? Apa isue yang sedang berkembang tentang pendidikan? Bagaimana kejadian drop out sekolah? Apakah terdapat aktivitas ekstrakurikuler? Apakah sekolah memiliki pelayanan kesehatan? Apakah terdapat perawat sekolah? Komunikasi Apakah terdapat area dimana orang berkumpul? Apakah surat kabar masuk ke wilayah? Apakah sarana TV dan radio ada di wilayah? Apa jenis komunikasi formal dan informal yang ada di wilayah? Rekreasi Dimana tempat anak-anak bermain? Apakah jenis rekreasi yang ada di masyarakat? Apa fasilitas rekreasi yang ada di komunitas?

6.

5.

6.

7.

8.

III. Persepsi Masyarakat tentang Kesehatan 1. Masyarakat Bagaimana perasaan masyarakat tentang diri mereka? Apakah mereka mengidentifikasi adanya suatu kekuatan? Tanyakan kepada beberapa kelompok yang berbeda (lansia, remaja, pekerja, buruh, ibu rumah tangga, pegawai), apa jawaban mereka?

11 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

2. Petugas kesehatan (perawat) Pernyataan secara umum tentang kesehatan masyarakat? Apa yang menjadi kekuatan komunitas? Apa masalah atau risiko masalah yang dapat diidentifikasi?

c.2 ANALISA DATA KOMUNITAS Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisa dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Klasifikasi data Proses klasifikasi data dimaksudkan untuk mengelompokan data secara

keseluruhan sehingga dapat memberikan informasi yang bermanfaat tentang gambaran yang ada di komunitas. Pengklasifikasian data mengacu kepada : a. Tujuan yang ingin dicapai b. Merujuk kepada Program Nasional c. Isu yang akan dimunculkan Penyajian data hasil pengklasifikasian ini dapat berupa tabel atau diagram yang menginformasikan tentang distribusi dan frekuensi.

Klasifikasi

Distribusi

Frekuensi (%)

2. Interpretasi data Data yang telah diklasifikasikan akan menghasilkan informasi tentang gambaran nyata yang terjadi di komunitas. Dengan mengaitkan antara beberapa data akan didapatkan suatu kesimpulan masalah yang ada di masyarakat, baik aktual maupun potensial. Analisa interpretasi data akan lebih mudah dilakukan dengan membuat matrik seperti di bawah ini: Data Kemungkinan penyebab Masalah Kesehatan

12 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

3. Prioritas masalah Setelah ditemukan masalah kesehatan, maka langkah selanjutnya adalah menyusun prioritas masalah. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan, salah satunya adalah sebagai berikut:

Kesadaran masyarakat akan adanya masalah

Masalah Kesehatan

Percepatan penyelesaian masalah yang dapat dicapai

Ketersediaan keahlian yang relevan

Motivasi masyarakat dalam menyelesaikan maslah

Kemampuan perawat untuk mempengaruhi dalam penyelesaian masalah

Konsekuensi jika masalah tak terselesaikan

Jumlah Nilai

Kriteria: * tinggi * sedang * rendah Bobot 5

Kriteria: * tinggi * sedang * rendah Bobot 10

Kriteria: * tinggi * sedang * rendah Bobot 5

Kriteria: * tinggi * sedang * rendah Bobot 7

Kriteria: * tinggi * sedang * rendah Bobot 8

Kriteria: * tinggi * sedang * rendah Bobot 8

1 2 3 4 . c.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS Diagnosa keperawatan komunitas merupakan gambaran kebutuhan atau respon komunitas terhadap masalah kesehatan yang dihadapinya. Dengan mengacu kepada upaya pelayanan kesehatan promotif dan preventif, maka dalam rumusan diagnosa keperawatan komunitas harus merefleksikan pendekatan promotif dan preventif. Menurut Mucke, rumusannya berisi hal-hal sebagai berikut: 1. Resiko terjadinya(kebutuhan/respon komunitas terhadap masalah kesehatan) 2. Pada masyarakat(target/sasaran) 3. Sehubungan dengan(data primer dan sekunder)

c.4 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS Sebagai tenaga professional, maka perencanaan dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas merupakan hal yang teramat penting disusun oleh perawat. Rencana keperawatan komunitas disusun dengan memperhatikan banyak faktor, terutama sekali faktor masyarakat itu sendiri, karena pada hakekatya masyarakatlah yang memiliki rencana tersebut. Sebaliknya, perawat hanyalah sebagai fasilitator dan

13 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

PRIORITAS

motivator dalam menggerakan dinamika masyarakat untuk dapat menolong dirinya sendiri. Sebagai tenaga keperawatan professional, tentunya ners dituntut tidak hanya sekedar menyusun rencana asuhan keperawatan saja, tetapi harus mampu pula memastikan bahwa rencana tersebut merupakan upaya yang paling maksimal, artinya ners tidak saja dituntut untuk berperan di level pelaksanaan di masyarakat saja (grassroot), namun pula harus merambah kepada level pengambil keputusan (decision maker), dengan aktif melakukan lobi, negosiasi, serta advokasi terhadap apa yang telah

I

II

direncanakan untuk dapat diwujudkan. Hal ini akan memaksa ners untuk mampu bekerja sama dengan berbagai pihak, baik dari kalangan birokrat pemerintahan, lembaga swadaya masyarakat, maupun kalangan bisnis. Oleh karenanya penting dilakukan pendekatan strategi yang mantap dengan memanfaatkan berbagai data primer, sekunder dan tersier sebagai bukti (evidence-base).

c.5 IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS Implementasi sering dikatakan sebagai fase aksi dari proses keperawatan. Di dalam asuhan keperawatan komunitas, implementasi bukan hanya merupakan tindakan keperawatan, tetapi merupakan tindakan kolaborasi bersama klien maupun profesi lain. Hal yang harus diingat dalam implementasi asuhan keperawatan komunitas adalah tujuan utama, yaitu menolong masyarakat untuk dapat menolong dirinya sendiri mencapai level sehat yang optimum. Dalam melaksanakan implementasi ini dapat dibagi dalam 2 kegiatan, yaitu fase persiapan dan fase tindakan. Ketika dalam fase persiapan, ners harus yakin terhadap: what, who, why, when, where, dan how. Pada fase persiapan ini dapat digunakan ners untuk mengklarifikasi rencana asuhan keperawatan dan berbagai fasilitas yang diperlukannya. Hal yang

14 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

Keterangan

P. Jawab

Prioritas

Standar/

Masalah

Strategi

Tempat

Aktifitas

Kriteria

Tujuan

Waktu

Biaya

penting untuk diingat bahwa implementasi asuhan keperawatan ini meminta fleksibilitas dan penyesuaian terhadap hal-hal yang tidak dapat diantisipasi sebelumnya. Fase tindakan merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan oleh ners untuk: 1. Mengaplikasikan teori yang tepat ke dalam tindakan yang dilaksanakannya. 2. Menolong memfasilitasi dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pengimplementasian rencana asuhan keperawatan. 3. Mempersiapkan masyarakat untuk menerima pelayanan kesehatan. 4. Memonitor dan mendokumentasikan perkembangan dari implementasi. c.6 EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS Evaluasi merujuk kepada pengukuran dan penetapan dari efektifitas dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan. Evaluasi merupakan tindakan penyelidikan yang mengaitkannya dengan standar dan kriteria keberhasilan. Dalam asuhan keperawatan komunitas, evaluasi juga dilakukan untuk mengukur mutu pelayanan (quality of services), program, dan penampilan ners. Program ini sering disebut sebagai Total Quality Management (TQM), karena hal ini merefleksikan peningkatan perhatian dengan mengukuran dan peningkatan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada masyarakat. Makna dari manajemen qualitas berarti: 1. Pengorganisasian yang dihasilkan dari pengkajian yang berkualitas 2. Penetapan standar atau kriteria 3. Pengumpulan informasi yang terus menerus sebagai kegiatan rutin 4. Jaminan bahwa informasi didasarkan pada total populasi atau sample yang representatif 5. Suatu proses yang menyajikan hasil dari review pada klien

15 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

D.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerja sama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga. Tahapan dari proses keperawatan keluarga meliputi : 1. Pengkajian keluarga dan individu di dalam keluarga. Yang termasuk pada pengkajian keluarga adalah : a. Mengidentifikasi data demografi dan sosio kultural b. Data lingkungan c. Struktur dan fungsi keluarga d. Stres dan strategi koping yang digunakan keluarga e. Perkembangan keluarga Sedangkan yang termasuk pada pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga ,adalah pengkajian : a. fisik b. Mental c. Emosi d. Spiritual 2. Perumusan diagnosis keperawatan. 3. Penyusunan perencanaan Perencanaan disusun dengan menyusun prioritas menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan. 4. Pelaksanaan asuhan keperawatan. Perencanaan yang sudah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi sumbersumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah. 5. Evaluasi Pada tahapan evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

TAHAP PENGKAJIAN Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seseorang perawat mengambil secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat menggunakan metode : a. b. c. d. Wawancara keluarga Observasi fasilitas rumah Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga (dari ujung rambut ke ujung kaki) Data sekunder, contoh: hasil laboratorium, hasil X-ray, pap smear dsb.

Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah : I. Data Umum Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi : 1. 2. 3. 4. Nama kepala keluarga(KK) Alamat dan telepon Pekerjaan kepala keluaga Pendidikan kepala keluarga

16 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

5. Komposisi keluarga dan genogram 6. Tipe keluarga Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah-masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut. 7. Suku bangsa . Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan. 8. Agama Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan. 9. Status sosial ekonomi keluarga Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status ekonomi sosial keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan- kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga. 10. Aktivitas rekreasi keluarga. Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakan aktifitas rekreasi. II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga 11. Tahap perkembangan keluarga saat ini Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti. Contoh: Keluarga bapak A mempunyai 2 orang anak, anak pertama berumur 7 tahun dan anak kedua berumur 4 tahun, maka keluarga bapak A berada pada tahapan perkembangan keluarga dengan usia anak sekolah. 12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi. 13. Riwayat keluarga inti Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga seta pengalaman pengalaman terhadap pelayanan kesehatan 14. Riwayat keluarga sebelumnya. Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.

III. Pengkajian lingkungan 15. Karakteristik rumah Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah , tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan serta denah rumah.

17 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan pendduduk setempat, budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan. 17. Mobilitas geografis keluarga Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat. 18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana keluarga interaksinya dengan masyarakat. 19. Sistem pendukung keluarga Yang termasuk pada sistem pendukung keuarga adalah jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas fisik , fasilitas psikologi atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat. 20. Pola komunikasi keluarga Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga 21. Struktur kekuatan keluarga Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk mengubah perilaku. 22. Struktur peran Menjelaskan peran dari masin masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal. 23. Nilai atau norma keluarga Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga, yang berhubungan dengan kesehatan. IV. Fungsi keluarga 24. Fungsi afektif Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai. 25. Fungsi sosialisasi Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauhnya anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku. 26. Fungsi perawatan kesehatan Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan , pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauhmana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit. Kesanggupan keluarga di daam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga dalam melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap anggota yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat

18 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

Hal-hal yang perlu dikaji sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga adalah : a. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalah. b. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah: 1. Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah. 2. Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga. 3. apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami. 4. apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit. 5. Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan. 6. Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada 7. Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan. 8. Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah. c. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, termasuk kemampuan memelihara lingkungan dan menggunakan sumber/fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat, yang perlu dikaji adalah: 1. Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan untuk menanggulangi masalah kesehatan/penyakit 2. Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan 3. Keterampilan keluarga mengenai macam perawatan yang diperlukan memadai 4. Apakah keluarga mempunyai pandangan negatif terhadap perawatan yang diperlukan 5. Adakah Konflik individu dan perilakukmementingkan diri sendiri dalam keluarga 6. Apakah keluarga kurang dap[at melihat keuntungan dalam pemeliharaan lingkungan dimasa mendatang 7. Apakah keluarga mengetahui upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit 8. Apakah keluarga sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan dan bagaimana pandangan keluarga akan fasilitas tersebut 9. Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan (diagnostik, pengobatan dan rehabilitasi) 10. Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya perawatan dan pencegahan.

27. Fungsi reproduksi Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah: a. b. c. berapa jumlah anak bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga.

28. Fungsi ekonomi Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah: a. Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.

19 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

b.

Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga.

V. Stres dan koping keluarga 29. Stresor jangka pendek dan panjang a. Stresor jangka pendek yaitu stesor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 bulan. b. Stresor jangka panjang yaitu stresor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan. 30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon terhadap situasi/stressor. 31. Strategi koping yang digunakan Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan. 32. Strategi adaptasi disfungsional Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.

VI. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.

VII. Harapan Keluarga Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.

PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA Diagnosis keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapat pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi perawatan keluarga. Diagnosa keperawatan mengacu pada rumusan PES dimana untuk problem dapat menggunakan rumusan NANDA Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari: Aktual ( terjadi defisit/gangguan kesehatan), Resiko (ancaman kesehatan), dan Keadan sejahtera (wellness). Contoh penulisan Diagnosa Keperawatan Keluarga : Diagnosa Keperawatan Keluarga Aktual Contoh 1 : Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak T), keluarga Bapak N berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kekurangan nutrisi. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak T), keluarga Bapak N berhubungan dengan ketidakmauan keluarga mengambil keputusan/tindakan untuk mengatasi masalah kekurangan nutrisi.

20 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak T), keluarga Bapak N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah kekurangan nutrisi. Karena pada contoh 1 diatas yang menjadi etiologi (tugas keluarga) mengandung 3 unsur yaitu ketidaktahuan (tidak mengenal masalah), ketidakmauan (tidak mengambil keputusan) dan ketidak mampuan merawat, maka pada 3 diagnosa tersebut cukup hanya menentukan satu diagnosa saja yaitu diagnosa yang ke tiga yakni dengan etiologi ketidakmampuan merawat ., namun nanti pada saat merumuskan tujuan dan intervensi harus melibatkan ke tiga etiologi tersebut diatas. Contoh 2 : Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (ibu Y) keluarga bpk. A berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak (rematik) Contoh 3: Perubahan peran dalam keluarga (bpk. A) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah peran sebagai suami. A. Diagnosa Keperawatan Keluarga Resiko (ancaman) Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan, misalnya lingkungan rumah yang kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi tumbuh kembang yang tidak adekuat, dsb. Contoh : Resiko terjadi konflik pada keluarga Bapak N berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal mengenal masalah komunikasi. Resiko gangguan perkembangan pada balita (anak E) keluarga Bapak N berhubungan dengan ketidakmauan keluarga melakukan stimulasi terhadap balita. Resiko gangguan mobilisasi pada lansia (Ibu E), keluarga Bapak N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah mobilisasi.

Diagnosa Keperawatan Keluarga Sejahtera/Potensial Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat ditingkatkan. Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial (sejahtera) menggunakan / boleh tidak menggunakan etiologi. Contoh Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu M) keluarga Bapak U Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (Anak K) keluarga Bapak S Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga Bpak A

MENETUKAN PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA Pada suatu keluarga mungkin saja perawat menemukan lebih dari satu diagnosisi keperawatan keluarga. Untuk menentukan prioritas terhadap diagnosis keperawatan keluarga yang ditemukan dihitung dengan menggunakan cara sbb:

21 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

Kriteria 1 Sifat masalah Skala : 2 Aktual (Tidak / kurang sehat) Ancaman kesehatan Keadaan sejahtera

Skor

Bobot

3 2 1

1

Kemungkinan masalah dapat diubah Skala : Mudah Sebagian Tidak dapat 2 1 0

2

3

Potensial masalah untuk dicegah Skala : Tinggi Cukup Rendah 3 2 1

1

4

Menonjolnya masalah Skala : Masalah berat, harus segera ditangani Ada masalah, tetapi tidak perlu segera ditangani Masalah tidak dirasakan 2 1 0 1

Skoring : 1. Tentukan skor untuk setiap kriteria 2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot. Skor . X Bobot

Angka tertinggi

3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria. 4. jumlah skor menentukan urutan nomor diagnosa keperawatan keluarga. Catatan: Skoring dihitung bersama dengan keluarga

22 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas Dengan melihat kriteria yang pertama , yaitu sifatnya masalah , bobot yang lebih berat diberikan pada tidak /kurang sehat karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disasari dan dirasakan oleh keluarga. Untuk kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah perawat perlu memprhatikan terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut: Pengetahuan yang ada sekarang , teknologi dantindakan untuk menangani masalah. Sumber daya keluarga :dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga Sumber daya perawat :dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu Sumber daya masyarakat :dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat :dalam bentuk fasilitas,organisasi dalam masyarakat dan sokongan masyarakat. Untuk kriteria ketiga, yaitu potensial masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah : Kepelikan dari masalah, yang berhubungan dengan penyakit atau masalah Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada. Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam memperbaiki masalah. Adanya kelompok high risk atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk mencegah masalah. Untuk kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai stroke yang tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga.

PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang mencakup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan. E. TINDAKAN/IMPLEMENTASI Adalah tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan perencanaan mengenai suatu diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal di bawah ini : 1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara : Memberikan informasi Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah 2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara : Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga Mendiskusikan tentang konsekwensi tiap tindakan

23 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara: Mendemonstrasikan cara perawatan Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah Mengawasi keluarga melakukan perawatan 4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat, dengan cara : Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin 5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan cara : EVALUASI Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untukmenilai keberhasilannya. Bila tidak / belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesedian keluarga. Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional. S: Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan intervensi keperawatan. Misal : keluarga mengatakan nyerinya berkurang. Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakuakn intervensi keperawatan. Misal : BB naik 1 kg dalam 1 bulan. Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait dengan diagnosa keperawatan. Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap evaluasi. Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

O:

A:

P:

Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan selama proses asuhan keperawaatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.

E. ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL Lihat kembali materi Sistem Reproduksi. Format penilaian terlampir.

24 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

DAFTAR PUSTAKA

Allender, J.A. and Spradley, B.W. (2001). Community health nursing: Concepts and Practice. Fifth Edition. Philadelphia: Lippincott. Anderson, E.T., and Mc Farlen, J.M. (2000). Community as Partner. Philadelphia : JB Lippincot Co. Clark, M.J. (1999). Nursing in the community. Connecticut: Appleton & Lange. Depkes RI. Buku pedoman kerja puskesmas Freeman, R., and Heinrich, J. (1981). Community nursing practice. Philadelphia : WB Saunders Co. Logan, B.B., and Dawkins, C.E. (1987). Family centered nursing in the community. California : Addison Wesley Pub. Stanhope, M., and Lancaster, J. (1996). Community health nursing. 4th Ed. S. Louis : Mosby. Webb,Penny.,and team. Essential Epidemiology. Cambridge

25 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

Lampiran 1. SUPERVISI PENAMPILAN PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS TANGGAL : FASE PENILAIAN : (pilih salah satu) 1. Membina hubungan 2. Pengkajian 3. Perencanaan KRITERIA FASE PERKENALAN 1. Memberi salam & penghargaan 2. Mengklarifikasi tujuan yg telah disepakati bersama 3. Perhatian thd masalah sekarang & saat ini 4. Melakukan modifikasi rencana bila diperlukan TEKNIK KOMUNIKASI 1. Berbicara dgn sikap menghargai 2. Mendengarkan secara aktif 3. Memfasilitasi respon masyarakat 4. Menggunakan kalimat sederhana PENDEKATAN INTERVENSI 1. Mengikutsertakan masyarakat pd setiap tahap askep 2. Mendorong diskusi yg menjadi kebutuhan masyarakat 3. Menghargai kemampuan masyarakat dalam diskusi FASE TERMINASI 1. Klarifikasi hal yg telah didiskusikan 2. membuat kontrak lebih lanjut TOTAL NILAI Nilai Akhir : .. : 13 = .

4. Implementasi 5. Evaluasi 6. Terminasi 1 SCORE 2 3 4 KETERANGAN

Keterangan : Score 1 : sebagian kecil kriteria ditampilkan Score 2 : beberapa kriteria ditampilkan, tapi belum adekuat Score 3 : sebagian besar kriteria ditampilkan adekuat Score 4 : semua kriteria ditampilkan adekuat Mahasiswa, Pembimbing,

..

.

26 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

Lampiran 2. FORMAT RENCANA KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS (PRE-PLANNING) Alasan-alasan ilmiah dilakukannya kegiatan ini yang berisikan paparan seluruh data permasalahan (gunakan tabel/gambar) yang melatarbelakangi perlunya kegiatan ini, serta potensi yang dimiliki masyarakat dalam menunjang pelaksanaan kegiatan ini. Jelaskan pengertian kegiatan dimaksud, meliputi nama dan tema kegiatan. Tujuan yg ingin dicapai dari kegiatan ini yang terdiri dari tujuan umum & tujuan khusus Merupakan rangkaian seluruh kegiatan secara rinci meliputi cara pendekatan, waktu, tempat, penyandang dana, penanggung jawab, dll. Tolok ukur dari keberhasilan kegiatan yang ini, yang terdiri dari kriteria dan standar penilaian dari setiap rencana kegiatan, baik dalam input, proses pelaksanaan, dan outputnya.

I

LATAR BELAKANG

II

NAMA KEGIATAN TUJUAN KEGIATAN STRATEGI KEGIATAN

III

IV

V

EVALUASI

Setiap pre-planning yg terlaksana, harus dibuatkan laporan kegiatannya.

Lampiran 3.

27 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

FORMAT LAPORAN KEGIATAN (IMPLEMENTASI PRE-PLANNING) Uraikan pelaksanaan kegiatan yang terealisasi secara rinci meliputi nama kegiatan,tujuan umum & tujuan khusus, strategi/cara pendekatan, waktu, tempat, penyandang dana, penanggung jawab, dll. Jelaskan pencapaian tolok ukur dari keberhasilan kegiatan, yang terdiri dari kriteria dan standar Bandingkan antara rancangan kriteria dan standar dengan hasil dari kegiatan ini, Jika tidak/kurang berhasil, apa sebabnya ?, termasuk hambatanhambatan yang ditemui mulai dari persiapan sampai pelaksanaan. Rencanakan kegiatan tambahan ataupun kegiatan tindak lanjut dari hasil kegiatan ini (termasuk untuk memenuhi kekurangan dari pencapaian hasil kegiatan) Ataupun Modifikasi kegiatan untuk mencapai hasil yg diinginkan Lampirkan Pre-Planning kegiatan ini, absensi, photo kegiatan, serta hasil-hasilnya.

I

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

II

HASIL KEGIATAN

III

EVALUASI KEGIATAN

IV

UPAYA TINDAK LANJUT

V

LAMPIRAN

Lampiran 4.

28 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

FORMAT LAPORAN AKHIR PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS (RW/DUSUN/DESA) LEBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAK BAB I BAB II PENDAHULUAN TINJAUAN LAPANGAN A. PENGKAJIAN KOMUNITAS

1. Data Umum 2. Data KhususB. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN C. RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS E. EVALUASI BAB III PEMBAHASAN

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI LAMPIRAN-LAMPIRAN REFERENSI Keterangan : Rencana Keperawatan Komunitas Menjabarkan semua kegiatan yang direncanakan berdasarkan diagnose keperawatan komunitas yang muncul. Hal-hal yang harus dicantumkan pada rencana keperawatan komunitas adalah diagnose keperawatan komunitas, tujuan yang ingin dicapai sehubungan dengan diagnose yang muncul, kebijakan, strategi, program dan kegiatan, penanggung jawab, waktu, tempat, biaya, standar / criteria yang menjadi rujukan dalam melaksanakan evaluasi. (Penulisan tidak perlu di table). Implementasi keperawatan Komunitas Menjabarkan semua kegiatan yang terlaksana selama praktek profesi komunitas berdasarkan diagnose yang muncul (hasil dari rencana keperawatan yang terealisasikan). Hal-hal yang harus dicantumkan pada implementasi keperawatan komunitas adalah diagnose keperawatan komunitas, tujuan yang ingin dicapai sehubungan dengan diagnose yang muncul, kebijakan, strategi, program dan kegiatan, serta penanggung jawab. Jabaran untuk masing-masing kegiatan merujuk pada laporan kegiatan, sehingga tidak perlu dicantumkan pada bab ini.

29 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

EVALUASI Evaluasi berisikan tentang evaluasi secara keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi pada bab ini tidak mengevaluasi kegiatan satu persatu, namun mengevaluasi : 1. Capaian tujuan berdasarkan setiap diagnose keperawatan komunitas yang muncul 2. Membandingkan data yang ditemukan ketika melakukan pengkajian dengan kondisi keterkinian setelah melakukan serangkaian intervensi 3. Keterlibatan masyarakat secara keseluruhan selama proses kegiatan serta pihak-pihak yang berhasil dirangkul selama proses dalam upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat.

PEMBAHASAN Pembahasan berisikan tentang analisa praktikan terhadap pengalaman belajar yang dialami selama praktek sehubungan dengan permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat serta kaitannya dengan teori-teori atau konsep-konsep yang relevan. Kedalaman pembahasan akan mengahasilkan simpulan dan saran-saran yang mengarahkan pada peningkatan system kesehatan nasional.

30 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

Lampiran 5. FORMAT PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM KEPERAWATAN KOMUNITAS (INDIVIDU/KELOMPOK) Nama Mahasiswa NPM Wilayah Binaan : _________________________________________ : _________________ : Rt ______ Rw _______ Dusun _______________ Desa ____________________________________ Kecamatan _______________________________ INDIKATOR 1Pengumpulan data

KEGIATAN

Score 2 3 4

NILAI MEAN

Menggunakan data primer Menggunakan data sekunder Mengikutsertakan masyarakat Mengorganisir proses pengumpulan data Mengikutsertakan masyarakat Mengorganisir proses analisa data Menggunakan metode pendekatan yang tepat Melakukan pengecekan data silang Mencerminkan pendekatan preventif Mencerminkan target sasaran yang tepat Mencerminkan masalah & etiologi Merefleksikan data yang mendukung masalah Spesifik Dapat diukur Dapat dicapai Waktu yang rasional Mencerminkan fungsi independen perawat Melibatkan peran serta masyarakat Kerjasama lintas program / lintas sektoral Sesuai dengan masalah dan kondisi masyarakat Standar yang rasional Indikator yang jelas Sesuai dengan kondisi mas Sesuai dengan sumber daya

Pengkajian

Analisa data Rumusan Diagnosa Rumusan Tujuan Rencana Tindakan Kriteria Hasil

Diagnosa Keperawatan

31 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

Rencana Keperawatan

Kepemimpinan

Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana Melaksanakan proses dokumentasi yang tepat Melibatkan seluruh potensi masyarakat Melakukan upaya rujukan yang tepat dan benar Antusias dalam menggali pengetahuan Kreatif dan kooperatif dalam membina masyarakat Berupaya meningkatkan mutu pelayanan di masy. Mempertimbangkan berbagai aspek dalam implementasi Jujur dalam melaksanakan praktikum Menghargai hak otonomi masyarakat Bertanggung jawab terhadap semua tindakan Berupaya melakukan upaya rujukan Menggunakan metoda yang sesuai Melibatkan peran serta masyarakat Melaksanakan evaluasi secara berkesinambungan Melaksanakan umpan balik terhadap hasil evaluasi Nilai =

Intervensi

Keperawatan

Landasan Etika Kemampuan Mengevaluasi

Efektifitas Tindakan Evaluasi

NILAI = jumlah nilai : 10

,___________________20. Mahasiswa ybs. Pembimbing,

------------------------------------

---------------------------------

32 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

Lampiran 6. TARGET PENCAPAIAN KOMPETENSI KEGIATAN DI PUSKESMAS Nama Mahasiswa : Puskesmas : TARGET KEGIATAN A. Manajemen Puskesmas 1. Mengidentifikasi perencanaan kegiatan Puskesmas 2. Mengikuti kegiatan pertemuan rutin Puskesmas 3. Mengidentifikasi kegiatan penilaian cakupan 4. Mengidentifikasi struktur organisasi 5. Mengidentifikasi sistem pencatatan & pelaporan Puskesmas 6. Mengidentifikasi sistem rujukan .B. Program KIA 1. Ikut serta dalam kegiatan Antenatal dan melakukan pengkajian dan askep pada minimal 1 orang ibu hamil 2. Melakukan penyuluhan KIA 3. Memberikan pelayanan imunisasi a. BCG b. DPT c. Hepatitis B d. TT e. Campak 4. Membantu penyusunan pencatatan &laporan KIA 5. Melakukann kunjungan rumah kasus KIA/masalah reproduksi 6. Membantu membuat PWS KIA B. Program KB 1. Observasi dan/Memberikan pelayanan KB 2. Melakukan penyuluhan KB 3. Membantu pencatatan & pelaporan KB 4. Membantu mebuat PWS KB C. Program Gizi 1. Mengidentifikasi status gizi balita 2. Mengikuti kegiatan Posyandu 3. Membuat grafik SKDN 4. Membuat pencatatan & pelaporan posyandu 5. Membantu membuat PWS Gizi D. Program P2M 1. Menganalisa berbagai penyakit menular dengan pendekatan epidemiologi (tempat, orang, waktu) 2. Mengidentifikasi sistem penanggulangan KLB 3. Mengidentifikasi perencanaan kebutuhan vaksin dan pengelolaan vaksin. 4. Mengidentifikasi sistem PWS E. Program Kesling 1. Mengidentifikasi masalah keslingdi wilayah kerja

PENCAPAIAN KEGIATAN YA TIDAK

KET.

33 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

TARGET KEGIATAN Puskesmas Mengidentifikasi lingkup kegiatan program kesling Mengidentifikasi lingkup kegiatan program kesling: a. Pengelolaan sampah b. Pengelolaan air bersih c. Pengelolaan jamban d. Pengelolaan ventilasi Memberikan penyuluhan kesehatan ligkungan.

PENCAPAIAN KEGIATAN

KET.

2. 3.

4.

F. Program Laboratorium 1. Mengidentifikasi kagiatan laboratorium Puskesmas 2. Membantu pemeriksaan laboratorium sederhana

Lampiran 7.

34 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

FORMAT 1-C FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA MANDIRI NAMA KK : Tgl Masalah Kesehatan Masalah Keperawatan Kriteria Keluarga Mandiri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kategori/ Simpulan

SIMPULAN TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA : Keterangan : Kriteria Keluarga Mandiri terdiri dari 3 bagian, berikan tanda cek (V) pada kolom 1-10 sesuai dengan kriteria berikut ini : A. Keluarga mengetahui masalah kesehatan, dengan kriteria : (1) Keluarga dapat menyebutkan pengertian, tanda, dan gejala dari masalah kesehatan yang ada. (2) Keluarga dapat menyebutkan penyebab masalah kesehatan. (3) Keluarga dapat menyebutkan faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan. (4) Keluarga memiliki persepsi yang positif terhadap masalah. Keluarga mau mengambil keputusan untuk mengatasi masalah, dengan kriteria : (5) Masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga. (6) Keluarga dapat mengungkapkan/menyebutkan akibat dari masalah kesehatan tersebut.

B.

(7) Keluarga dapat membuat keputusan yang tepat tentang penanganan masalah kesehatan tersebut. C. Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan, dengan kriteria : (8) Keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan. (Sumber daya dapat berupa pembiayaan untuk kesehatan, alat P3K, KMS, dan kartu kesehatan keluarga). (9) Keluarga terampil melaksanakan perawatan sederhana pada anggota keluarga (preventif, promotif, dan caretive). (10) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan.

Untuk Kategori Keluarga Mandiri/Simpulan dibuat berdasarkan penjumlahan kriteria di atas, masing-masing kriteria memiliki nilai satu. Pembagian kategori berdasarkan pengelompokkan sebagai berikut : Keluarga Mandiri I (KM I) : jumlah/skornya 1 4 Keluarga Mandiri II (KM II) : jumlah/skornya 5 7 Keluarga Mandiri III (KM III) : jumlah/skornya 8 10

35 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

Lampiran 8.EVALUASI PENAMPILAN DALAM HUBUNGAN KERJA (SUPERVISI)NO KRITERIA I. FASE PERKENALAN 1. Memberi salam dan penghargaan 2. Mengklarifikasi tujuan 3. Perhatian terhadap masalah sekarang dan saat ini 4. Melakukan modifikasi rencana sesuai dengan masalah yang dihadapi saat ini. BO BOT SKALA NILAI 1 2 3 4 KET .

II

TEKNIK KOMUNIKASI 1. 2. 3. 4. berbicara dengan sikap menghargai Mendengar secara aktif Memfasilitasi respon klien menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti INTERVENSI 1. Mengikutsertakan klien pada setiap tahapan intervensi 2. Memanfaatkan seluruh potensi/sumberdaya yang dimiliki klien 3. Menampilkan strategi edukasi yang tepat sesuai kebutuhan klien 4. Menghargai kemampuan klien dalam diskusi FASE TERMINASI 1. Klarifikasi hal yang sudah di intervensi/didiskusikan 2. Membuat rencana berikutnya.

III

IV

Nilai akhir = Rata-rata nilai x bobot 100

Jatinangor, 20.. Penguji

36 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

Lampiran 9.

EVALUASI LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAASPEK YANG DINILAI I. PENGKAJIAN (30) A. Menetapkan data dasar yang lengkap (10) Menggunakan sumber data yang sesuai Menggunakan metoda pengumpulan data yang sesuai. Mengumpulkan data dasar dan data yang berorientasi pada masalah dengan menggunakan indikator penentu. 4. Menggali persepsi keluarga terhadap masalah kesehatan . 5. Mengkaji kemampuan keluarga tentang kesehatan dan pelayanan kesehatan sesuai dengan dasar teori tentang kerangka kerja pengkajian. 6. Mencatat data dasar secara : a. Sistematis b. Ringkas c. Akurat A. Analisa Data (5) 1. Mengartikan hubungan antar faktor yang terkait dengan kemampuan keluarga tentang kesehatan dan pelayanan kesehatan. 2. Mengidentifikasi pola dan atau kesenjangan antara hasil pengkajian dengan kemampuan yang dimiliki keluarga tentang kesehatan dan pelayanan kesehatan C. Menetapkan Diagnosa Keperawatan (15) Menetapkan Diagnosa Keperawatan berdasarkan: a. Data pengkajian yang akurat b. Organisasi data yang mendukung dengan tepat 2. Penapisan masalah kesehatan berdasarkan serangkaian kriteria. 3. Merubah/memperbaiki diagnosa sesuai dengan data yang di dapat 4. Mencatat diagnosa keperawatan secara: a. Sistematis b. Risngkas c. Akurat II. PERENCANAAN (22) A. Menyertakan keluarga dalam membuat rencana keperawatan B. Merumuskan tujuan (5) 1. Spesifik 2. Dapat diukur 3. Dapat dicapai 4. Relevan 5. Batas waktu C. Sasaran dan tujuan diarahkan pada pencapaian kemandirian keluarga dalam kesehatan dan pelayanan kesehatan D. mengidentifikasi intervensi keperawatan yang sesuai E. Menetapkan kriteria dan standar evaluasi 1. 4 4 2 2 1 1 1 5 1 1 1 1 1 5 1. 2. 3. 1.5 2 2 1 2 BOBOT YA TIDAK KET

1.5 1.5 1.5 3 2

5 2

37 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

III. IMPLEMENTASI (20) A. B. menyertakan keluarga dalam melaksanakan intervensi Menggunakan teknik yang tepat dalam melaksanakan intervensi keperawatan C. Menggunakan strategi pendidikan kesehatan D. Mendemonstrasikan keterampilan komunikasi yang efektif E. Mendiskusikan konsep kesehatan dan pelayanan kesehatan yang akurat. F. Berfungsi sebagai koordinator dengan mengidentifikasi, mengartikan, memulai dan memelihara hubungan antara pelayanan yang ada dan sesuai dengan keluarga. G. Mencatat intervensi keperawatan dan respon keluarga: a. Sistematis b. Ringkas c. Akurat IV. EVALUASI (10) A. Menyertakan keluarga dalam mengevaluasi asuhan keperawatan B. Mengevaluasi asuhan keperawatan dengan menggunakan kriteria dan standar evaluasi C. Memodifikasi prioritas, sasaran, tujuan dan intervensi keperawatan sesuai dengan hasil evaluasi D. Mendokumentasikan hasil evaluasi dan perbaikan rencana : a. Sistematis b. Ringkas c. Akurat V. A. KETERAMPILAN PROFESIONAL Mengevaluasi dampak perasaan, nilai, sikap dan tingkah laku sendiri terhadap asuhan keperawatan dan hubungan profesional B. Menggunakan konsultasi intraprefesional dalam mengambil keputusan C. Menerima accountability (tanggung gugat) terhadap praktek profesional diri sendiri : 1. Mencari dan menerima supervisi yang sesuai. 2. Teliti dan tepat dalam : a.Melaporkan tugas b.Menyerahkan tugas 3. Segera melaporkan jika ada kesalahan VI. KEMAMPUAN AKADEMIK (SCHOLARSHIP) (8) A. Mendemonstrasikan cara berfikir yang kritis dalam mengalanisa isyu/masalah B. Menyajikan data verbal dan tertulis dengan formulasi yang baik. C. Berkontribusi dalam mendiskusikan isu dan bacaan pada konferensi/seminar. TOTAL 4 3 3 2 2 3

1 1 1

3 2 2

1 1 1

2 4

2 2 2

3 2 3 100

Nilai akhir : ...... Jatinangor, ..20...

Nama Mahasiswa

Nama Evaluator

38 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , Manajemen Keperawatan, dan Sistem Reproduksi

ALUR PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS IIIINPUT Mahasiswa semester VII

Angkat Janji dan Pengarahan praktik

Sosialisasi Program dan Pembentukan Pokjakes

Penetapan masalah dan solusinya melalui pendekatan partisipatif dalam MMRW/MMD

Penerimaan mahasiswa di lapangan

Pengkajian Kep. Komunitas dan identifikasi masalah

Intervensi Kep. komunitas Pengalaman Belajar di Puskesmas Evaluasi proses dan hasil praktikum Evaluasi dan tindak lanjut kegiatan Askep. bumil

Askep Keluarga

OUT PUT : CALON NERS PROFESIONAL

39 | B u k u P a n d u a n P r a k t i k L a p a n g a n K o m u n i t a s I I I , M a n a j e m e n K e p e r a w a t a n , d a n S i s t e m Reproduksi