panduan penatalaksanaan kanker rongga mulut
TRANSCRIPT
PANDUAN PENATALAKSANAAN KANKER RONGGA MULUT
(KRM,ORAL CAVITY CANCER/OCC)
TERY NEHEMIA NUGRAHA JOSEPH11-2009-058
PENDAHULUAN
A. BATASANYang termasuk organ-organ rongga mulut adalah:Anterior : tepi vermilion, baik bibir atas dan bawahSuperior : palatum durum & molle termasuk gingiva
maxillaeInferior : Dasar mulut dan lidah termasuk gingiva dan
mandibulaePosterior : arcus pharyngeus anterior dextra et sinistra,
papila circumvalata, lidah, uvula, arcus glossopalatini dextra et sinistra
B. EPIDEMIOLOGI1. Insiden
Negara barat jarangNegara berkembang seringAsia Selatan & Tenggara Insiden KRM
tertinggiSCC mulut, faring, laring
2. GENDER Laki-laki : wanita = 3 : 2
3. UMUR 60 tahun insiden tertinggi<40 tahun kanker lidah
4. GeografisAsia selatan & tenggara tinggiEropa & USA rendah
5. FAKTOR ETIOLOGI DAN RISIKO Tembakau, Alkohol, Gigi palsu, Genetic
Suspectability, EBV&HPV
II. KLASIFIKASI HISTOPATOLOGI
A. TIPE HISTOLOGI1. Squamous Cell Carcinoma2. Adenocarcinoma3. Adenoid Cystic Carcinoma4. Melanoma Maligna5. Lymphoma
Erythroplakial plasia, leukoplakia lesi prakanker
B. LAPORAN PATOLOGI1. Tipe histopatologi tumor2. Grading histologis3. Pemeriksaan atau deskripsi pTNM
T ( tumor primer )- Ukuran- Invasi kedalam pembuluh darah, limfe, saraf- Radikalitas pembedahan
N ( Nodes )- Jumlah KGB yang dijumpai- Jumlah KGB yang mengandung tumor- Lokasi dari masing –masing KGB yang mengandung
metastasis- Adanya infiltrasi extrakapsuler- Adanya metastasis extranodalM ( metastasis )- Tipe histologis dll, jika ada spesimen metastasis
III. STADIUM KLINIS
Sesuai dengan stadium TNM dari UICC atau AJCCStadium Penatalaksanaan, prognosis dan
penelitian
STADIUM T N M TNM KETERANGAN
0 Tis N0 M0 T0 Tidak ditemukan tumor
Tis Tumor in situ
I T1 N0 M0 T1 Tumor ≤ 2cm
II T2 N0 M0 T2 Tumor ≤ 2cm - ≤ 4 cm
T3 Tumor > 4 cm
T4aTumor bibir --- infiltrasi tulang n.alveolaris,inferior, dasar mulut , kulit
Rongga mulut --- infiltrasi tulang otot lidah, kulit, sinus maksilaris
T4bInfiltrasi masticator space, pterygoid plate, skull base, encasement a.carotis
III T3 N0 M0
T1 N1 M0 N0 Tidak ada metastasis pada KG
T2 N1 M0 N1 Meta ipsilateral I KGB ≤ 3cm
IVA T4 N0,N1 M0 N2a Meta ipsilateral I KGB > 3cm-6cm
anyT N1 M0 N2b Meta multiple ≤ 6cm
N2 M0 N2c Meta bilateral/kontralateral ≤ 6 cm
N3 Meta KGB > 6cm
IVB anyT N3 M0
M0 Tidak diketemukan metastasis jauh
IVC anyT AnyN M1 M1 Metastasis jauh
IV. DIAGNOSIS
A. PEMERIKSAAN KLINIS1. Anamnesis
- keluhan utama- perjalanan penyakit- faktor resiko- pengobatan yang pernah didapatkan- hasil pengobatan - Keterlambatan, pengobatan alternatif, dsb.
2. Pemeriksaan Fisik- Status Generalis- Status Lokalis
lokasi, alat bantu, teliti, bentuk tumor, palpasi bimanual- Status regional
inspeksi dan palpasi, lokasi, mobilitas, jumlah&ukuran, ipsilateral dan kontralateral
B. PEMERIKSAAN Imaging1. Foto polos ( foto polos mandibulae, foto
kepala, foto hap, toraks )2. USG ( melakukan evaluasi pada KGB leher, liver
)3. CT-scan/MRI ( extensi tumor&metastasis
regional,operabilitas,approach pembedahan4. PET scan ( tumor primer kecil, tumor rekuren,
lesi < 4cm, staging, kekambuhan )
C. ENDOSKOPI synchronous cancers, metachronous cancersD. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah lengkap, liver, hemostasis pemeriksaan dasar
E. PEMERIKSAAN PATOLOGIFNA, biopsi terbuka, spesimen bedah
Tipe histopatologi, differensiasi, invasi pada sel kanker
Biopsi eksisi terapeutik & diagnostik, “general anesthesia”
Anestesi lokal pada jaringan tumor tidak dianjurkan
V. TERAPI
- Surgical Oncologist- Oncoplasty surgeon- Radiation Oncologist- Medical oncologist- Oral/ Maxillo Facial Surgeon- Rehabilitation specialist
Objektif pembedahan: complete removal of the cancers dan metastasis regional dan restorasi rongga mulut, jalan nafas dan estetik
T1 & T2 : pembedahan & radioterapi samaT3&T4a : kombinasi modalitas bedah,
radioterapi dan kemoterapiRadioterapi : tumor eksofitik fungating >
endofilik
SCC Kemoterapi neoadjuvantKemoterapi adjuvan belum merupakan
modalitas terapi yang berkembangKemoterapi : cisplatinum, bleomycin, 5 fluoro-
uracil, carboplatin, taxanes, vincristin, methotrexate dan rixtuzimab
A. TERAPI KURATIF ( STADIUM I , II , III )I & II pembedahan / radioterapiIII & IV pembedahan (operable, radioterapi
neo-adjuvan & adjuvant , kemoterapi pada SCC )
Pembedahan : mengangkat tumor dengan baik, mengembalikan fungsi bicara, makan/menelan dan bernafas, estetika
INDIKASI : operable, umur muda, karnofski baik, komorbiditas
DASAR PEMBEDAHAN : Eksposur tumor harus baik, Explorasi tumor, Eksisi luas, diseksi KGB leher adekuat, Radikalitas pembedahan, Rekonstruksi
2. TERAPI ADJUVANTRadioterapi
adjuvan : T3, T4neoadjuvant : operabilitas
diragukan/inoperableCobalt60, LINEC, Brachytherapy, radium
PembedahanAdjuvant : tumor yang mengecil, tidak tuntas dengan radioterapi ataupun kemoterapi neoadjuvant
KemoterapiSCC baikJenis Kemoterapi bersama radioterapi :1. Cisplatinum + 5FU + Radioterapi2. Cisplatinum + Paclitaxel + Radioterapi3. Carboplatin + 5FU + Radioterapi4. Cisplatinum + radioterapi + (diikuti) Cisplatin & 5FU
• Efek toksik kemoterapi : mukositis berat , supresi bone marrow, vomitus, kesulitan menelan keadaan berat : feeding gastrostomy / jejunostomy
• Cara pemberian kemoterapi : vascular access arterial infusion : melakukanvena saphena magna interposition graft pada A.carotis externa, setelah memberikan percabangan A.thyroidea superior.
• Graft sebagai alpha loop (agar tidak terjadi tekukan/kinking)
Terapi Komplikasi
• Komplikasi perdarahan : Ligasi arteri (A.carotis externa ipsilateral/bilateral)
• Komplikasi sumbatan nafas : trakeostomi• Komplikasi kesulitan makan/menelan :
gastrostomi/jejunostomi
Terapi
Suportif :• Memberikan nutrisi• Memberikan transfusi
Paliatif :• KRM stadium IV metastasis jauh tidak respons dengan
pengobatan• Komorbiditas buruk• Kegagalan terapikuratif• Usia lanjut
• Masalah KRM stadium lanjut :- Ulkus di mulut/leher metronidazole powder- Bau (odor ex ore) antibiotik, antijamur,
higiene mulut- Sulit makan/menelan- Fistula oro-kutan- Sistemik : nyeri hebat, batuk, sesak nafas, sulit
bicara
Terapi metastasis
• Ceruximab + radioterapi• Methotrexate (obat tunggal)• Cisplatin (obat tunggal)• Docetaxel (obat tunggal)• Gefitinib/erlotinib (oral epidermal growth
factors inhibitors)• Cisplatinum + 5FU• Carboplatin + 5FU
Prosedur skrining
Skrining : menemukan kanker dalam stadium dini, terutama sebelum menimbulkan gejala klinis.
1. Pemeriksaan dengan toluidine blueSel kanker mengabsorbsi warna biu, jaringan normal
tidak. Lesi prakanker tidak konstan.Sensitivitas dan spesifisitas 90%2. Pemeriksaan endoskopi (flexible fiber optic) Mencari synchronous cancers, saat follow up mencari
metachronous cancers (field cancerization)
3. Pemeriksaan sitologi (sel-sel exfoliatif/ cucian mulut/ spesimen kerokan lesi rongga mulut)
Hasil sitologi :Klas I-III : ulang sitologi 3 bulan lagi, jika tetap sama kelas,
lakukan biopsiKlas IV-V : biopsi4. Pemeriksaan telomeraseEnzim telomerase : marker protein KRM, pada air cucian
mulut5. PET-scan tumor primer kecil (unknown/occult primary
tumor) & metastasis
Follow up
• 3 tahun pertama : tiap 3 bulan• > 3 tahun – 5 tahun : tiap 6 bulan• > 5 tahun : tiap 1 tahun seumur hidupTahun pertama rekurensi lokalTiap tahun dilakukan foto thoraks, USG hepar
dan bone scan (bila ada indikasi).Pasca radiasi leher kepala : USG tiroid (nodul
maligna pada tiroid)