pancasila dan uud
DESCRIPTION
Makalah KWNTRANSCRIPT
MAKALAH
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SISTEM PEMERINTAHAN BERDASARKAN
PANCASILA DAN UUD 1945
Disusun oleh:
- Yulis Denis Chrismaaji 148114071
- Romauli Purba 148114076
- Indrie Lestarie 148114080
- Yohana Alpionita 148114082
- Chintya Halim 148114084
- Andreas Billyansa 148114090
- Kristanto Saptadi Nugraha 105114049
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
BAB I
PEMBUKAAN
A. Latar Belakang
Pancasila yang lahir pada 1 juni 1945 dibentuk oleh para pemimpin bangsa Indonesia agar
terciptanya keteraturan dalam membangun sistem pemerintahan sekarang atau kedepannya, serta
dapat mengaplikasikan sistem pemerintahan tersebut sehingga dapat mencapai cita cita bangsa
Indonesia, yaitu mencapai kesejahteraan masyarakatnya. Begitu pula dengan dibuatnya UUD 1945
yang sudah mengalami beberapa kali perubahan amandemen.
Masyarakat banyak yang bertanya-tanya mengenai pemerintahan Indonesia saat ini seperti
apa, bagaimana, apakah benar-benar berdampak baik, dan yang paling penting adalah sesuai atau
tidaknya sistem itu dengan Pancasila dan UUD 1945. Namun, sangatlah sulit untuk menentukan
jawabannya karena banyak oknum-oknum pemerintah yang melakukan penyelewengan sehingga
membuat buruk citra pemerintahan Indonesia.
Dalam penulisan makalah ini, selain untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen
pengampu, penulis mengharapkan dari makalah ini mahasiswa menjadi lebih mengenal dan
memahami system pemerintahan berdasarkan pancasila dan UUD 1945 serta diharapkan untuk
mampu lebih kritis dalam menanggapi sistem pemerintahan sekarang ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagimana sIstem pemerintahan ditinjau dari Pancasila?
2. Bagimana sIstem pemerintahan ditinjau dari UUD 1945?
3. Apakah UUD 1945 dan Pancasila dewasa ini sudah berjalan seperti
yang di cita-citakan oleh para pemimpin terdahulu?
BAB II
PEMBAHASAN
MAKNA SISTEM PEMERINTAHAN
Pengertian sistem pemerintahan dalam arti luas adalah perbuatan memerintah yang
dilakukan oleh badan badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif disuatu negara dalam rangka
mencapai tujuan penyelenggaraan bersama.
Pengertian sistem pemerintahan dalam arti yang sempit adalah perbuatan memerintah yang
dilakukan oleh badan eksekutif beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan
penyelenggaraan negara.
Pengertian secara rincinya adalah sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai
komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan memengengaruhi dalam
pencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan.
Secara sempit, sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan
roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu lama.
A. Sistem pemerintahan berdasarkan pancasila
Sistem pemerintahan ditinjau dari pancasila dapat dilihat dari panacasila sebagai dasar
Negara. Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alinea keempat Pembukaan UUD
1945 dan sebagaimana tertuang dalam Memorandum DPR-GR 9 Juni 1966 yang menandaskan
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan dipadatkan oleh PPKI atas
nama rakyat Indonesia menjadi dasar negara Republik Indonesia. Memorandum DPR-GR itu
disahkan pula oleh MPRS dengan Ketetapan No.XX/MPRS/1966 Ketetapan MPR No.V/MPR/1973
dan Ketetapan MPR No.IX/MPR/1978 yang menegaskan kedudukan Pancasila sebagai sumber dari
segala sumber hukum atau sumber dari tertib hukum di Indonesia.
Inilah sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama, yakni sebagai dasar negara
(philosophische grondslaag) Republik Indonesia. Pancasila yang terkandung dalam alinea keempat
Pembukaan UUD 1945 tersebut ditetapkan sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh
PPKI yang dapat dianggap sebagai penjelmaan kehendak seluruh rakyat Indonesia yang merdeka.
Indonesia merupakan suatu Negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa, budaya, dan
agama. Pancasila sebagai Pandangan Hidup serta ideologi Nasional menjadi pemersatu, pengokoh,
dan penghubung antara Perbedaan tersebut. Sila-sila dalam Pancasila banyak mengandung makna
kebersamaan, menjadikannya sebagai suatu Ideologi yang sangat sempurna. Jika manusia mengikuti
ajaran pancasila dalam hidupnya, maka ia telah menegakan Ideologi Negara dan pandangan hidup
Bangsa.
Pancasila menjadi suatu yang penting dan harus dimengerti dengan cermat untuk
membentuk system pemerintahan sesuai yang diinginkan. Dengan demikian dapatlah disimpulkan
bahwa Pancasila sebagai dasar negara sesungguhnya berisi:
1. Ketuhanan yang mahaesa, yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-
Persatuan Indonesia, yang ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan, serta ber-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-Ketuhanan yang mahaesa, yang ber-
Persatuan Indonesia, yang ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan, dan ber-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
3. Persatuan Indonesia, yang ber-Ketuhanan yang mahaesa, yang ber-Kemanusiaan yang adil
dan beradab, ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan ber-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan,
yang ber-Ketuhanan yang mahaesa, yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-
Persatuan Indonesia, dan ber-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang ber-Ketuhanan yang mahaesa, yang
ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-Persatuan Indonesia, dan ber-Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.
Indonesia merupakan suatu Negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa, budaya, dan
agama. Pancasila sebagai Pandangan Hidup serta ideologi Nasional menjadi pemersatu,
pengokoh, dan penghubung antara Perbedaan tersebut. Sila-sila dalam Pancasila banyak
mengandung makna kebersamaan, menjadikannya sebagai suatu Ideologi yang sangat
sempurna. Jika manusia mengikuti ajaran pancasila dalam hidupnya, maka ia telah menegakan
Ideologi Negara dan pandangan hidup Bangsa. Pancasila menjadi suatu yang penting dan harus
dimengerti dengan cermat untuk membentuk sistem pemerintahan sesuai yang diinginkan.
B. Sistem pemerintahan berdasarkan UUD 1945
UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis (basic law), konstitusi pemerintahan negara
Republik Indonesia saat ini. UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara oleh PPKI
pada tanggal 18 Agustus 1945. Sejak tanggal 27 Desember 1949, di Indonesia berlaku Konstitusi
RIS, dan sejak tanggal 17 Agustus 1950 di Indonesia berlaku UUDS 1950. Dekrit Presiden 5 Juli
1959 kembali memberlakukan UUD 1945, dengan dikukuhkan secara aklamasi oleh DPR pada
tanggal 22 Juli 1959. Pada kurun waktu tahun 1999-2002,
Sistem pemerintahan negara Indonesia dibagi menjadi 7 point yang merupakan perwujudan
kedaulatan rakyat. Oleh karena itu sistem pemerintahan di Indonesia dikenal dengan Tujuh Kunci
Pokok Sistem Pemerintahan Negara. Seiring dengan adanya amandemen UUD 1945, maka ketujuh
kunci pokok sistem pemerintahan itu juga mengalami perubahan. UUD 1945 mengalami 4 kali
perubahan (amandemen), yang mengubah susunan lembaga-lembaga dalam sistem ketatanegaraan
Republik Indonesia. Berikut ini akan dijelaskan secara rinci tujuh kunci pokok sistem pemerintahan
negara menurut UUD 1945 hasil dari amandemen :
1. INDONESIA ADALAH NEGARA YANG BERDASAR ATAS HUKUM
Negara Indonesia berdasar atas hukum, tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka. Hal ini
mengandung arti negara yang di dalamnya termasuk pemerintah dan lembaga-lembaga negara
lainnya dalam melaksanakan tugas dan tindakan apapun harus berdasarkan dan dilandasi oleh
peraturan hukum serta dapat dipertanggungjawabkan secara hukum pula.
2. NEGARA INDONESIA BERDASARKAN SISTEM KONSTITUSI
Pemerintahan Indonesia berdasarkan atas sistem konstitusi, tidak bersifat absolute
(mempunyai kekuasaan yang tidak terbatas). Sistem konvensional ini memberikan penegasan
bahwa cara pengendalian pemerintahan dibatasi oleh ketentuan-ketentuan konstitusi dan oleh
ketentuan-ketentuan hukum lain yang merupakan produk konstitusional, seperti Ketetapan MPR,
Undang-Undang, dan sebagainya. Sehingga sistem konstitusional ini merupakan penegasan dari
sistem hukum yang telah dijelaskan pada poin 1 diatas.
3. KEKUASAAN NEGARA TERTINGGI ADA DI TANGAN RAKYAT
Sebelum dilakukan amandemen terhadap UUD 1945 pada tahun 2002, kekuasaan negara
tertinggi ada di tangan MPR. Dimana MPR yang merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat
Indonesia juga memegang kedaulatan rakyat. Nampun setelah dilakukan amandemen, kekuasaan
negara tertinggi beralih ke tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD 1945 sesuai dengan pasal
1 ayat 2.
4. PRESIDEN IALAH PENYELENGGARA NEGARA YANG TERTINGGI di SAMPING
MPR dan DPR
Berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen, Presiden merupakan penyelenggara pemerintahan
tertinggi di samping MPR dan DPR, karena Presiden dipilih langsung oleh rakyat. Jadi menurut
UUD 1945, Presiden bukan lagi sebagai mandataris MPR. Dengan demikian Presiden bertanggung
jawab langsung terhadap rakyat.
5. PRESIDEN TIDAK BERTANGGUNG JAWAB KEPADA DPR
DPR mempunyai kedudukan yang sejajar dengan Presiden. Sehingga Presiden harus
mendapatkan persetujuan DPR untuk membentuk Undang-Undang dan menetapkan APBN. Oleh
karena itu Presiden harus bekerjasama dengan dewan. Namun, Presiden tidak bertanggung jawab
kepada dewan. Ini berarti bahwa kedudukan Presiden tidak tergantung pada dewan.
6. MENTERI NEGARA ADALAH PEMBANTU PRESIDEN, MENTERI NEGARA TIDAK
BERTANGGUNG JAWAB KEPADA DPR
Dalam menjalankan tugas pemerintahannya, Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara
sesuai dengan pasal 17 ayat 1 UUD 1945. Menteri negara diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.
Sehingga Menteri Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR. Kedudukan Menteri Negara juga
tidak tergantung kepada DPR
7. KEKUASAAN KEPALA NEGARA TIDAK TAK TERBATAS
Hasil Amandemen UUD 1945 menyebutkan bahwa Presiden dan Wakil Presiden dipilih
secara langsung oleh rakyat. Sehingga dalam sistem kekuasaan kelembagaan negara, Presiden tidak
lagi merupakan Mandataris MPR bahkan sejajar dengan MPR dan DPR. namun apabila Presiden
terbukti melanggar Undang-Undang maupun UUD 1945, maka MPR dapat melakukan
IMPEACHMANT (pemberhentian).
C. Penyimpangan-penyimpangan sistem pemerintahan di Indonesia
Sistem pemerintahan di Indonesia bukan hanya berjalan mulus-mulus saja, namun pernah
mengalami masa-masa ketidak sejalanan dengan Pancasila dan UUD 1945. Contoh kasus yang
paling terlihat jelas adalah pada masa orde baru, yaitu pada saat mantan presiden Soeharto
menerapkan sistem pemerintahan otoriter di masa jabatannya sebagai presiden, terlebih dengan
tragedi Petrus (penembak misterius) pada masanya. Sistem otoriter seperti ini jika dibandingkan
dengan Pancasila yang memuat nilai-nilai kemanusiaan dan UUD 1945 memuat hukum yang penuh
keadilan maka sangatlah tidak sesuai. Tak hanya itu, pada masa ini juga terjadi penyimpangan
dalam perekonomian bangsa, karena sistem ekonomi yang berkembang pada masa pemerintahan
Orde Baru adalah sistem ekonomi kapitalis yang dikuasai oleh para konglomerat dengan berbagai
bentuk monopoli, oligopoly, dan diwarnai dengan korupsi dan kolusi. Hal ini tidak sesuai dengan
Pasal 33 UUD 1945 yang berbunyi bahwa dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh
semua untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat.
UUD ’45 sebagai Konstitusi Negara yang mengatur kedudukan dan tanggung jawab
penyelenggara negara; kewenangan, tugas, dan hubungan antara lembaga-lembaga negara
(legislatif, eksekutif, dan yudikatif). UUD 1945 juga mengatur hak dan kewajiban warga negara.
Jadi sangatlah jelas UUD 1945 sangat penting untuk membentuk sIstem pemerintahan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem pemerintahan Negara Indonesia menurut Pancasila adalah sistem pemerintahan yang tetap
menjunjung tinggi nilai Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kemufakatan, dan keadilan. Sedangkan
sistem pemerintahan Negara Indonesia menurut UUD 1945 adalah sistem pemerintahan yang
berlandaskan atas hukum, banyak konstitusi, dan kedaulatan rakyat yang dipimpin oleh satu
presiden yang memiliki kekuasaan yang tidak terbatas, sejajar dengan MPR dan tidak bertanggung
jawab kepada DPR. Secara garis besar sistem pemerintahan Negara Indonesia sudah berjalan seperti
yang dicita-citakan oleh tetua-tetua bangsa dan rakyat Indonesia. Tetapi karena beberapa oknum
pemerintahan yang memiliki pandangan yang mempunyai sudut pandang yang berbeda dari dasar
Negara Indonesia dan mungkin yang tidak bertanggung jawab, sistem pemerintahan Indonesia jadi
tercoreng dan melenceng dari tujuannya.
B. Saran
Saran penulis agar pemerintah kembali lagi focus dengan tujuan utama mendirikan bangsa
Indonesia, tidak hanya bermain politik untuk mencari kekuasaan dan nama baik di depan rakyat,
tetapi tegas untuk memilih langkah yang pasti dalam mencari solusi tepat dari permasalahan di
Indonesia. Begitu pula dengan rakyat akan lebih baik ketika perjuangan mengemban amanat
Pancasila dan UUD 1945 menjadi tugas bersama rakyat dan pemerintahannya. Kesatuan antara
pancasila dan uud 1945 dapat menjadikan suatu system bekerja dengan baik.
Secara umum solusi yang paling tepat adalah dengan mengembalikan sistem pemerintahan Negara
yang sebelumnya hanya menjadikan Pancasila dan UUD 1945 sebagai bumbu dapur kepada
pengamalan amanat amanat yang telah tertuang didalam Pancasila dan UUD 1945. Masyarakat pun
harus dapat memilih pemimpin yan benar-benar berorientasi pada Pancasila dan UUD 1945 dalam
sistem pemerintahannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/9824796/Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila_dan_UUD_1945
http://www.academia.edu/7302698/Laporan_PKN_-_Sistem_Pemerintahan_-_Johan_Edwart
http://www.academia.edu/8497144/Aktualisasi_Pancasila_dan_Pelaksanaan_UUD_1945