p10_tor lengkap pelaksanaan p3kp denpasar fin

12
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PELAKSANAAN PROGRAM PENATAAN DAN PELESTARIAN KOTA PUSAKA (P3KP) KOTA DENPASAR TAHUN 2013

Upload: ariefmail

Post on 28-May-2017

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: P10_TOR Lengkap Pelaksanaan P3KP Denpasar Fin

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PELAKSANAAN PROGRAM PENATAAN DAN PELESTARIAN KOTA PUSAKA (P3KP) KOTA DENPASAR

TAHUN 2013

DIREKTORAT PERKOTAANDIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M

Page 2: P10_TOR Lengkap Pelaksanaan P3KP Denpasar Fin

KERANGKA ACUAN KERJA

PELAKSANAAN PROGRAM PENATAAN DAN PELESTARIAN KOTA PUSAKA (P3KP) KOTA DENPASAR

Kementerian negara / lembaga : Kementerian Pekerjaan UmumUnit Eselon I : Direktorat Jenderal Penataan RuangProgram : Program Penyelenggaraan Penataan

RuangHasil : Penataan Ruang yang Aman, Nyaman,

Produktif, dan Berkelanjutan.Unit Eselon II / Satker : Direktorat PerkotaanKegiatan : Pelaksanaan Program Penataan dan

Pelestarian Kota Pusaka (P3KP) Kota Denpasar

Indikator Kinerja Kegiatan : Terinventarisasinya aset pusaka secara mendetail pada kawasan terpilih

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran

: Laporan Pelaksanaan P3KP, Basis Data Pusaka, Peta Pusaka, dan Dokumen RAKP Kota Denpasar

Volume : 1 (satu)

I. LATAR BELAKANGa. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan

Dasar hukum yang mendasari pelaksanaan kegiatan ini adalah:1) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 yang menjelaskan bahwa

penataan ruang diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi ekonomi, sosial, budaya, politik, hukum, pertahanan, keamanan, lingkungan hidup, serta iptek sebagai satu kesatuan

2) Undang-Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya yang didalamnya menjelaskan bahwa cagar budaya berupa benda, bangunan, struktur, situs, dan kawasan perlu dikelola oleh pemerintah dan pemerintah daerah dengan meningkatkan peran serta masyarakat untuk melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan cagar budaya

3) Pasal 78 Peraturan Pemerintah Nomor 26/2008 tentang RTRWN merinci bahwa terdapat kriteria penetapan KSN dari sudut kepentingan sosial budaya, antara lain merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya nasional, merupakan aset nasional/internasional yang harus dilindungi/dilestarikan, merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya nasional, termasuk perlindungan terhadap keanekaragaman budaya.

b. Gambaran UmumDalam rangka mewujudkan implementasi RTRW atau penataan ruang kota yang konsisten berbasis kekuatan ruang kota dengan nilai-nilai pusaka di dalamnya serta mendorong diakuinya Kota Pusaka Indonesia sebagai Kota

1

Page 3: P10_TOR Lengkap Pelaksanaan P3KP Denpasar Fin

Pusaka Dunia oleh UNESCO, Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum telah menyelenggarakan Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka (P3KP). P3KP merupakan upaya strategis dengan pendekatan entitas sosio spasial kota untuk membantu penataan ruang kota berbasis pelestarian yang sarat dengan kekentalan tradisi dan keragaman pusaka yang dimilikinya. Target yang hendak dicapai dari program ini adalah terwujudnya Kota Pusaka Indonesia (IHC) dan Kota Pusaka Dunia (WHC) pada akhirnya, sebagai arah pencapaian kualitas ruang kota yang bertema “ pusaka”.

Pada tahun 2012, terdapat 10 (sepuluh) kabupaten/kota yang terpilih dari 27 (dua puluh tujuh) kabupaten/kota yang berpartisipasi dalam P3KP sebagai kelompok A (prioritas) yakni Kota Banda Aceh, Kota Palembang, Kota Sawahlunto, Kota Bogor, Kota Semarang, Kota Yogyakarta, Kota Denpasar, Kabupaten Karangasem, Kota Banjarmasin, dan Kota Bau-bau. Kesepuluh kabupaten/kota tersebut telah melakukan penyusunan kerangka Rencana Aksi Kota Pusaka sebagai tahap awal implementasi Kota Pusaka. RAKP sendiri memuat pendahuluan (latar belakang, tujuan RAKP, landasan hukum, sistematika RAKP), profil kota pusaka, signifikansi kota pusaka, tantangan dan permasalahan dalam melestarikan keunggulan, visi dan misi, rencana aksi (manajemen kota pusaka, perencanaan dan olah desain kota pusaka), dan pencapaian rencana aksi hingga tahun 2012, dimana kerangka RAKP dan inventarisasi awal aset pusaka serta pembuatan draft peta pusaka telah diselesaikan sekaligus pada tahun 2012.

Dalam rangka untuk menyempurnakan draft RAKP yang telah disusun oleh 10 kabupaten/kota kelompok A (prioritas) dan sebagai upaya mendorong pelaksanaan P3KP, maka perlu dilakukan kegiatan lanjutan di tahun 2013 yaitu:1) inventarisasi aset pusaka secara lengkap yang mencakup inventarisasi

aset pusaka alam, aset pusaka budaya berwujud (tangible), aset pusaka budaya tak berwujud (intangible), dan/atau aset pusaka saujana (gabungan antara pusaka alam dan budaya);

2) Penyusunan data base aset pusaka pada kawasan terpilih;3) Penyusunan peta pusaka skala makro;4) Penyusunan peta pusaka mikro skala 1:5.000 berbasis GIS; dan5) penyempurnaan RAKP.

II. MAKSUD DAN TUJUANKegiatan Pelaksanaan Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka (P3KP) Kota Denpasar dimaksudkan untuk mengetahui seluruh aset pusaka yang dimiliki oleh kota Denpasar beserta nilai keunggulan universal didalamnya yang dijadikan dasar dalam upaya pengembangan kota pusaka kedepannya.

Sedangkan tujuan pekerjaan ini adalah untuk menginventarisasi aset pusaka secara lengkap dalam rangka penyempurnaan Rencana Aksi Kota Pusaka (RAKP), terutama pada bagian inventarisasi aset pusaka, yang pada akhirnya dapat mendorong pelaksanaan P3KP di kota Denpasar.

2

Page 4: P10_TOR Lengkap Pelaksanaan P3KP Denpasar Fin

III. SASARANSasaran dari kegiatan ini adalah :1) Terselenggaranya pelaksanaan Program Penataan dan Pelestarian Kota

Pusaka (P3KP) di Kota Denpasar;2) Tersusunnya data base inventarisasi aset pusaka pada kawasan terpilih;3) Tersusunnya peta pusaka skala makro dan skala mikro 1:5.000;4) Tersedianya dokumen hasil inventarisasi aset pusaka.

IV.NAMA ORGANISASI DAN PENGGUNA JASAPemilik Pekerjaan adalah Satuan Kerja Pengembangan Perkotaan, Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum.

V. SUMBER PENDANAANSumber pendanaan adalah APBN pada DIPA Satuan Kerja Pengembangan Perkotaan TA 2013 dengan pagu anggaran Rp 800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah).

VI.RUANG LINGKUPa. Ruang Lingkup Wilayah

Kegiatan Pelaksanaan Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka (P3KP) Kota Denpasar dilakukan di Kota Denpasar, Provinsi Bali.

b. Ruang Lingkup KegiatanRuang lingkup kegiatan pekerjaan ini meliputi beberapa tahap, yaitu:1. Persiapan kegiatan

a. Persiapan tim teknis kegiatan Pelaksanaan Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka;

b. Perumusan Kerja;c. Penajaman metodologi.

2. Penyiapan perangkat kegiatan, antara lain:a. format pelaporan..b. format persuratan, seperti: SK Tim Teknis Kota Pusaka, undangan

koordinasi (bila diperlukan), dan lain-lain.c. jadwal kerja pelaksanaan proses Pelaksanaan Program Penataan dan

Pelestarian Kota Pusaka.3. Melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dan pihak-pihak

terkait dalam rangka persiapan penyusunan peta pusaka makro dan penentuan alternatif kawasan pusaka terpilih;

4. Penyusunan peta pusaka makro dengan skala 1:25.000 (kedalaman RTRW);5. Penentuan delineasi kawasan pusaka terpilih (core zone dan buffer zone);6. Perumusan desain survei, format isian pendataan aset pusaka, dan peta

kawasan terpilih dengan skala 1:5.000 sebagai acuan dalam melakukan survei lapangan;

7. Survei (observasi lapangan) dalam rangka mengumpulkan data primer terkait aset pusaka alam, budaya ragawi, budaya tak ragawi, dan saujana bekerjasama dengan universitas setempat (jurusan arsitektur/PWK);

3

Page 5: P10_TOR Lengkap Pelaksanaan P3KP Denpasar Fin

8. Penempatan minimal minimal 2 tenaga ahli di daerah selama minimal 2 bulan dalam rangka inventarisasi aset pusaka;

9. Melakukan verifikasi data hasil survei melibatkan tim kota pusaka daerah dan tim supervisi;

10. Perumusan dan analisis data base aset pusaka yang terintegrasi dengan peta berbasis GIS berdasarkan hasil survei lapangan;

11. Penyusunan peta pusaka skala mikro 1:5.000 dan buku hasil inventarisasi aset pusaka;

12. Pembuatan film pendek resolusi tinggi (durasi 5 menit) terkait hasil inventarisasi aset pusaka yang telah dilakukan;

13. Pembahasan laporan progres atau hasil kegiatan sebanyak 3 (tiga) kali (awal, antara dan akhir); dan

14. Pelaporan Hasil Kegiatan Pelaksanaan Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka.

VII. MetodologiPendekatan dan metodologi Kegiatan Pelaksanaan Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka (P3KP) Kota Denpasar dilakukan melalui metode antara lain:a. Metode Inventarisasi, melakukan pengumpulan, pendataan, pencatatan dan

penyusunan data base terhadap aset pusaka secara lengkap dan menyeluruh dengan menempatkan minimal 2 tenaga ahli di daerah selama minimal 2 bulan.

b. Metode Substansi, melakukan kajian/studi literatur terkait pengembangan kota pusaka dan inventarisasi aset pusaka berdasarkan pedoman, best practice, studi terdahulu.dan referensi terkait lainnya.

c. Metode Survey, mengumpulkan data primer terkait aset pusaka alam, budaya ragawi, budaya tak ragawi, dan saujana dalam rangka penyusunan data base aset pusaka.

d. Metode Diskusi (FGD), melalui pembahasan intensif dan rapat koordinasi dengan tim kota pusaka daerah dan tim supervisi baik di pusat maupun di daerah.

VIII. JANGKA WAKTU PELAKSANAANPekerjaan ini dilakukan oleh Pihak Ketiga (Kontraktual) dan diselesaikan dalam jangka waktu pelaksanaan selama 7 (tujuh) bulan kalender.

IX.TENAGA AHLITenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sebanyak 32 (tiga puluh dua) MM dengan lingkup layanan yang diperlukan sebagai berikut:

1. Ahli Arsitektur (Ketua Tim) Ahli Arsitektur (Ketua Tim) disyaratkan mempunyai sertifikat keahlian Arsitektur, Sarjana Strata 1 (S1) bidang Teknik Arsitektur dengan pengalaman di

4

Page 6: P10_TOR Lengkap Pelaksanaan P3KP Denpasar Fin

bidangnya dan/atau penataan ruang minimal 5 tahun dan S2 di bidang teknik dari perguruan tinggi negeri atau yang telah disamakan dengan pengalaman di bidangnya dan/atau penataan ruang minimal 3 tahun. Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

2. Ahli SejarahTenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana di bidang ilmu sejarah, minimal S-1, lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan, memahami dan menguasai terkait kesejarahan dan aset pusaka serta berpengalaman di bidangnya dan/atau penataan ruang sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

3. Ahli Arsitektur LansekapTenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana di bidang Arsitektur Lansekap, minimal S-1, lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan, memahami dan menguasai terkait perancangan lansekap kawasan, serta berpengalaman di bidangnya dan/atau penataan ruang sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

4. Ahli Perencanaan Wilayah dan KotaTenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana di bidang Perencanaan Wilayah dan Kota, minimal S-1, lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan, menguasai terkait perencanaan kawasan serta berpengalaman di bidangnya dan/atau penataan ruang sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

5. Ahli GISTenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana di bidang Geodesi/Geografi, minimal S-1, lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan, menguasai teknik pemetaan dan analisis/pengolahan peta citra satelit, serta berpengalaman di bidangnya dan/atau penataan ruang sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

6. Ahli Sosial BudayaTenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana di bidang antropologi/ilmu sosial budaya, minimal S-1, lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman di bidangnya dan/atau penataan ruang sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

Tabel Kebutuhan Tenaga Ahli No Tenaga Ahli Jumlah Bulan MM1 Ahli Arsitektur (TL) 1 7 72 Ahli Sejarah 1 6 63 Ahli GIS 1 6 64 Ahli Arsitektur Lansekap 1 5 55 Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota 1 5 56 Ahli Sosial Budaya 1 3 3

5

Page 7: P10_TOR Lengkap Pelaksanaan P3KP Denpasar Fin

No Tenaga Ahli Jumlah Bulan MMTotal 6 32 32

Selain Tenaga Ahli diatas, dibutuhkan pula Tenaga Pendukung sebagai berikut:

Tabel Kebutuhan Tenaga PendukungNo. Tenaga Pendukung Jumlah Bulan MM1 Surveyor 10 6 603 Juru Gambar 2 7 14

Total 12 13 74

X. KELUARAN DAN MANFAATKeluaran dari pekerjaan ini adalah :1. Laporan pelaksanaan kegiatan Pelaksanaan Program Penataan dan

Pelestarian Kota Pusaka (P3KP) Kota Denpasar;2. Peta pusaka skala makro3. Peta pusaka skala mikro 1:5.000 berbasi GIS;4. Film pendek terkait aset pusaka; dan5. Buku inventarisasi aset pusaka.

Manfaat dari pekerjaan ini adalah tersedianya dokumen RAKP untuk 10 Kabupaten/Kota kelompok A (prioritas) dengan inventarisasi aset pusaka secara lengkap dan menyeluruh.

XI.PELAPORANPekerjaan ini melalui beberapa tahapan kegiatan yang masing-masing tahapannya menghasilkan produk laporan yang harus diserahkan sebagai berikut:

a. Laporan PendahuluanLaporan ini berisikan metoda dan cara pelaksanaan kegiatan, jadwal rinci pelaksanaan kegiatan, dan personil yang akan terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini. Laporan pendahuluan ini akan disampaikan pada bulan ke 1 (satu) setelah SPMK dikeluarkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.

b. Laporan AntaraLaporan ini berisikan metoda dan cara pelaksanaan kegiatan, draft awal hasil inventarisasi aset pusaka dan peta aset pusaka. Laporan ini akan diserahkan pada bulan ke 4 (empat) setelah SPMK dikeluarkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar

c. Laporan Draft AkhirLaporan ini akan berisikan hasil pelaksanaan kegiatan serta draft final hasil inventarisasi aset pusaka dan peta aset pusaka. Laporan ini akan diserahkan pada bulan ke 6 (enam) setelah SPMK dikeluarkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar

6

Page 8: P10_TOR Lengkap Pelaksanaan P3KP Denpasar Fin

d. Laporan AkhirLaporan akhir ini akan berisikan penyempurnaan dari hasil keseluruhan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan catatan tim teknis atas hasil–hasil pembahasan/diskusi dengan tim kota pusaka dan pihak terkait lainnya serta hasil inventarisasi aset pusaka dan peta aset pusaka final. Laporan ini diserahkan 7 (tujuh) bulan setelah SPMK dikeluarkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar

e. Buku dokumen inventarisasi aset pusakaBuku hasil keseluruhan inventarisasi (data base inventory) aset pusaka ini dicetak sebanyak 20 (dua puluh) eksemplar

f. Buku deluxe inventarisasi aset pusaka Buku deluxe yang memuat rangkuman inventarisasi aset pusaka dan album foto aset pusaka ini dicetak sebanyak 20 (dua puluh) eksemplar

g. Lain-lainPencetakan peta aset pusaka skala mikro 1:5.000; film pendek resolusi tinggi terkait inventarisasi aset pusaka dalam bentuk softcopy (CD); serta seluruh naskah laporan dan data pendukung lainnya dikumpulkan dalam CD dan digandakan sebanyak 20 (dua puluh) keping.

XII. KEPEMILIKAN DATA DAN HASIL KEGIATANSeluruh data dan hasil kegiatan sebagaimana dicantumkan dalam KAK ini dimiliki oleh Satuan Kerja Pengembangan Perkotaan, Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum.

Penanggung Jawab

Kepala Satuan KerjaPengembangan Perkotaan

Dr. Dadang RukmanaNIP.110046189

7